tahun anggaran 2017 · 2018-03-26 · visi dan misi yang tertuang dalam rpjmd kabupaten...
Post on 09-Apr-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 2
RINGKASAN INFORMASI
LAPORAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH
KABUPATEN BANJARNEGARA
PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2017
PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2018
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 3
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim. Atas berkat Rahmat Allah
Subahanahu Wa Ta’ala, Alhamdulillah penyusunan Ringkasan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 dapat diselesaikan dengan
tepat waktu. Dengan demikian, kewajiban menyampaikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai amanah
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah yang merupakan amanah Kepala Daerah sudah kami
laksanakan dengan optimal.
Penyampaian Ringkasan Informasi LPPD kepada
Pemerintah merupakan bukti akuntabilitas dan keseriusan
Pemerintahan Daerah dalam melaksanakan urusan wajib,
urusan pilihan maupun funsi penunjang urusan pemerintahan
secara terukur dan berkesinambungan. Semoga LPPD ini
menjadi ukuran capaian kegiatan pembangunan di Kabupaten
Banjarnegara pada Tahun 2017, dan berguna bagi Pemerintah
Pusat dalam melakukan sinkronisasi, pembinaan, pengawasan
dan pengendalian terhadap Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
Akhirnya, kami mohon kiranya Masyarakat Banjarnegara
pada umumnya untuk berkenan memberikan masukan dan
saran terhadap Penyelnggaraan Pemerintahan Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017 sehingga dapat bermanfaat bagi
peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan upaya
mewujudkan Kabupaten Banjarnegara yang Bermartabat dan
Sejahtera. Aamiin.
Banjarnegara, 12 Maret 2018
BUPATI BANJARNEGARA
BUDHI SARWONO
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 4
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
(LKPJ) serta Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD), Ringkasan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (RILPPD) dan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) merupakan amanah Undang-Undang, yakni
Pasal 69 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
Sekalipun telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 untuk mengatur penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah, namun sampai dengan saat
ini Peraturan Pemerintah terbaru yang mengatur tentang LPPD
belum ditetapkan, sehingga untuk pengaturan LPPD Tahun 2017
masih mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2007 tentang LKPJ, LPPD dan ILPPD.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada
Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan
Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(ILPPD) kepada Masyarakat, bahwa Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah Akhir Tahun
Anggaran disampaikan kepada DPRD paling lambat 3 (tiga) bulan
setelah tahun anggaran berakhir.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Tahun Anggaran 2017 disusun berdasarkan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
dan APBD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 5
BAB II
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
(RPJMD)
Visi dan misi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017-2022. Visi tersebut adalah sebagai berikut:
“Banjarnegara Bermartabat dan Sejahtera”
Dalam menerjemahkan visi tersebut dilakukan melalui penjelasan
tiap-tiap pokok visi yang ada di dalamnya, dimana terdapat 2 (dua)
pokok visi, yaitu:
Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang bermartabat
Kata bermartabat menurut kamus besar bahasa indonesia
berarti mempunyai martabat, dimana kata martabat berarti tingkat
harkat kemanusiaan atau harga diri. Kata bermartabat merujuk
pada kondisi terpenuhinya harkat kemanusiaan yang tercermin
oleh terpenuhinya hak asasi setiap individu di Kabupaten
Banjarnegara. Kata ini juga menunjukkan adanya persamaan hak
dan kewajiban yang sama bagi seluruh masyarakat Banjarnegara.
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui pemenuhan
kewajiban negara terhadap hak dasar warganya maka setiap warga
Banjarnegara dapat meningkatkan harkatnya sebagai manusia dan
dapat bersanding dengan masyarakat daerah lain baik di level
regional maupun nasional secara terhormat. Pencapaian pokok visi
ini ditandai dengan meningkatnya kondusivitas daerah untuk
menjamin terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat Banjarnegara.
Kabupaten Banjarnegara menjadi kabupaten yang sejahtera
Menurut kamus besar bahasa indonesia kata sejahtera dapat
diartikan aman sentosa dan makmur. Aman sentosa mengandung
makna bebas dari segala kesukaran sedang makmur dapat
diartikan serba kecukupan. Secara lebih luas, sejahtera memiliki
makna terpenuhinya aspek-aspek fisik, spiritual, emosional,
intelektual, ekonomi, sosial, budaya, dan ekologis, sehingga
sejahtera merupakan suatu keadaan hidup yang berkualitas.
Dengan pokok visi ini, diharapkan melalui peningkatan
pembangunan secara berkelanjutan maka dapat terwujud hasil-
hasil pembangunan yang berkualitas dan merata. Untuk mencapai
hal tersebut, maka peningkatan pelayanan pemerintah pada
masyarakat yang tercermin melalui reformasi birokrasi harus terus
dilakukan. Hal tersebut memiliki arti penting, karena
pemerintahan yang berwibawa bukan hanya menghasilkan produk
pemerintahan yang baik, namun juga akan meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pencapaian pokok
visi ini ditandai dengan terwujudnya pembangunan daerah yang
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 6
berkesinambungan dan berbasis pada pengembangan ekonomi
kerakyatan serta meningkatnya tata kelola pemerintahan.
Melalui pokok visi ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
menyatakan dengan jelas kondisi yang ingin dicapai dari berjalannya
roda pemerintahan. Kondisi dimana setiap individu dapat berperan
serta aktif dalam pembangunan berkelanjutan, sehingga segala
kebutuhan dapat terpenuhi utamanya pada kebutuhan dasar.
Pencapaian pokok visi ini ditandai dengan meningkatnya cakupan
pemenuhan kebutuhan dasar melalui peningkatan perekonomian
masyarakat berbasis sektor unggulan dengan tetap menjaga kualitas
lingkungan hidup.
Misi merupakan pernyataan tentang apa yang harus
dilaksanakan dalam upaya mencapai visi. Misi merupakan turunan
dari pokok-pokok visi yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Tabel berikut memberikan gambaran lengkap perumusan pokok
visi dan misi.
Tabel 2.1.
Perumusan Visi dan Misi Kabupaten Banjarnegara
NO POKOK VISI MISI
1
Kabupaten
Banjarnegara menjadi Kabupaten
yang bermartabat
Pemenuhan hak dasar
Mewujudkan tata kehidupan
masyarakat yang tertib, aman, damai dan demokratis
Mewujudkan kemartabatan
dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan cakupan
pemenuhan hak dasar
2
Kabupaten Banjarnegara
menjadi Kabupaten yang
sejahtera
Peningkatan
kualitas pelayanan pemerintahan
Mewujudkan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan berdasarkan konsep tata kelola yang baik
Mewujudkan tata kelola
keuangan daerah yang efektif, efisien, produktif, transparan dan akuntabel
dengan tenaga profesional
Peningkatan perekonomian
masyarakat berbasis sektor unggulan dengan
tetap menjaga kualitas lingkungan
hidup
Mewujudkan pembangunan
daerah yang berkesinambungan dan berbasis pada
pengembangan ekonomi kerakyatan
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 7
Misi-misi yang ditetapkan tersebut mengandung makna sebagai
berikut:
1. Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai
dan demokratis
Tanpa kondusifitas wilayah yang kuat, mustahil
pembangunan dapat berjalan lancar. Penciptaan kondisi tersebut
menjadi prasayarat mutlak agar seluruh perencanaan dapat
diimplementasikan dengan baik selama 5 (lima) tahun ke-depan.
Merujuk pada fakta bahwa Kabupaten Banjarnegara
merupakan daerah rawan bencana, maka persiapan mitigasi
bencana benar-benar dipersiapkan dengan baik. Dengan persiapan
yang baik diharapkan masyarakat dapat lebih merasa aman meski
tinggal di daerah yang rawan bencana.
Salah satu modal kuat bagi pembangunan adalah modal
sosial yang tinggi. Pemerintah Kabupaten mendorong penguatan
modal sosial melalui penghargaan terhadap nilai-nilai budaya
lokal. Selain itu Pemerintah Kabupaten juga mendorong partisipasi
dalam pembangunan melalui proses berdemokrasi.
Perumusan tujuan dan sasaran sebagai turunan dari misi ini
mempertimbangkan sasaran pokok misi-misi yang terdapat dalam
RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025 sebagai
berikut:
Misi1 :
Mantapnya kearifan lokal yang tercermin dalam
meningkatnya peradaban, harkat, dan martabat
manusia, dan menguatnya jati diri dan kepribadian
masyarakat.
Meningkat dan menguatnya sumber daya manusia
dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam berbagai bidang.
Meningkatnya karakter masyarakat yang berbudaya
yang mendasarkan pada kearifan lokal dan jati diri.
Meningkatnya kesadaran dan pengamalan agama dalam
kehidupan sehari-hari sehingga membentuk karakter
masyarakat bermoral dan berakhlak mulia.
Misi 2
Meningkatnya upaya perlindungan HAM dan
meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat
dalam melaksanakan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Meningkatnya kestabilan situasi dan kondisi
perikehidupan bermasyarakat yang didukung oleh
penegakan HAM dan terwujudnya kesetaraan gender.
Meningkatnya keamanan dan ketertiban di lingkungan
masyarakat Kabupaten Banjarnegara;
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 8
Meningkatnya upaya-upaya yang dilakukan untuk
menjaga dan memelihara persatuan, kesatuan serta
kerukunan masyarakat Kabupaten Banjarnegara;
Meningkatnya perlindungan dan pengayoman terhadap
masyarakat Kabupaten Banjarnegara dari segala tindak
kejahatan.
Misi 3
Meningkatnya partisipasi dan kesadaran politik
masyarakat terutama menyangkut hak dan kewajiban
warga negara serta institusionalisasi partai politik dalam
kegiatan politik.
Meningkatnya perkembangan sistem dan iklim
demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik yang
dapat diukur dengan adanya pemerintahan yang
berdasarkan hukum, birokrasi yang profesional dan
netral, dan masyarakat yang mandiri.
2. Mewujudkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan
konsep tata kelola yang baik
Dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada
masyarakat, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memperkuat
komitmen untuk menciptakan good and clean government. Fokus
peningkatan dilakukan pada peningkatan kualitas layanan publik
dan peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Melalui fokus pertama, diharapkan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat dapat lebih dekat dan transparan. Sedangkan
melalui fokus kedua, diharapkan masyarakat akan lebih bangga
dengan jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten Banjarnegara yang
profesional.
Perumusan tujuan dan sasaran sebagai turunan dari misi ini
mempertimbangkan sasaran pokok misi-misi yang terdapat dalam
RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025 sebagai
berikut:
Misi 3
Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah untuk
mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih,
berwibawa, beretika, dan bertanggung jawab, serta
mampu mendukung pembangunan daerah yang bebas
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan
standar mutu pelayanan yang berorientasi pada
terciptanya kepuasan masyarakat.
Menguatnya kelembagaan lokal yang mampu
mengakomodasi tuntutan perubahan dan berperan aktif
dalam pembangunan daerah.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 9
Meningkatnya hubungan kerja sama yang saling
menguntungkan dengan berbagai pihak pada tingkat
lokal, nasional, dan internasional.
3. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkesinambungan dan
berbasis pada pengembangan ekonomi kerakyatan
Laju perekonomian yang baik membutuhkan dukungan
infrastruktur yang baik. Pada pembangunan ekonomi, Kabupaten
Banjarnegara bertopang pada penguatan ekonomi kerakyatan di
bidang Pertanian dan Pariwisata. Pengembangan sektor pertanian
difokuskan terhadap pengembangan agroindustri dan agropolitan.
Sedangkan pengembangan pariwisata difokuskan terhadap
fasilitasi pengembangan objek wisata baru serta pengembangan
paket dan event wisata agar terjadi penambahan lama tinggal
wisatawan di Banjarnegara.
Meski mendorong pertumbuhan ekonomi Pemerintah
Kabupaten tidak melewatkan sisi pemerataan pembangunan
mengingat kondisi geografis Kabupaten Banjarnegara yang luas.
Pembangunan yang dilakukan juga memperhatikan daya dukung
dan daya tampung lingkungan agar nantinya lingkungan yang kita
miliki dapat dinikmati oleh generasi penerus.
Perumusan tujuan dan sasaran sebagai turunan dari misi ini
mempertimbangkan sasaran pokok misi-misi yang terdapat dalam
RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025 sebagai
berikut:
Misi1 :
Meningkatnya kesempatan kerja dan kesempatan
berusaha.
Misi 2
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
dan berkesinambungan sehingga pendapatan perkapita
pada akhir periode pembangunan jangka panjang
mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan
kabupaten-kabupaten yang maju di Indonesia.
Meningkatnya struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif. Sektor pertanian,
perdagangan, perindustrian, dan pariwisata, didukung
dengan sektor lain yang berdaya saing tinggi menjadi
basis aktivitas ekonomi yang dikelola secara efisien
sehingga menghasilkan komoditi pertanian yang
berkualitas, berdaya saing global, menjadi motor
penggerak perekonomian sekaligus mendorong
peningkatan sumber-sumber pembiayaan
pembangunan, disertai dengan peningkatan kualitas
pelayanan lebih bermutu.
Meningkatnya ketersediaan kebutuhan pokok dan dapat
dipertahankan pada tingkat aman melalui swasembada
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 10
pangan dan disertai dengan tersedianya instrumen
jaminan pangan di masyarakat melalui revitalisasi
pertanian dalam arti luas.
Meningkatnya sektor pertanian kearah agribisnis dan
agroindustri serta agrowisata yang didukung dengan
meningkatnya perdagangan dalam usaha untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat.
Meningkatnya pemanfaatan aset dan produk daerah
yang berdaya saing tinggi sebagai sumber kekayaan
daerah.
Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang
berorientasi pada pelestarian lingkungan hidup yang
dicerminkan oleh tetap terjaganya fungsi, daya dukung,
dan kemampuan pemulihannya dalam mendukung
kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi
dan seimbang.
Meningkatnya keterpeliharaan kekayaan keragaman
jenis dan kekhasan sumber daya alam untuk
mewujudkan nilai tambah, daya saing, dan modal
pembangunan daerah.
Meningkatnya kualitas sumber daya air, udara, dan
tanah sesuai baku mutu dan terlindunginya kesehatan
masyarakat dari dampak akibat pencemaran.
Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku
masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan, serta mengurangi dampak bencana alam.
Menurunnya tingkat pengangguran terbuka dan jumlah
penduduk miskin.
Misi 4
Meningkatnya infrastruktur wilayah dan yang andal
sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas dan
mobilitas faktor-faktor yang mendukung
berkembangnya aktivitas produksi dan mampu
membuka isolasi daerah serta membentuk kawasan-
kawasan pertumbuhan baru.
Meningkatnya jaringan irigasi, bendung dalam rangka
menciptakan ketahanan pangan.
4. Mewujudkan tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien,
produktif, transparan dan akuntabel dengan tenaga profesional
Tata kelola keuangan merupakan salah satu aspek dalam
good and clean government. Meski demikian, banyaknya
permasalahan di bidang keuangan, menyebabkan Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara merasa perlu mengangkat menjadi
sebuah misi tersendiri. Diharapkan melalui reformasi tata kelola
keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dapat lebih
efisien dan efektif dalam pengelolaan keuangan. Selain itu
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 11
Pemerintah diharapkan menjadi lebih mandiri dalam segi
pembiayaan pembangunan.
Perumusan tujuan dan sasaran sebagai turunan dari misi ini
mempertimbangkan sasaran pokok misi-misi yang terdapat dalam
RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025 sebagai
berikut:
Misi 3
Meningkatnya kemampuan dan kemandirian daerah
dalam mendukung pembangunan daerah.
5. Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat melalui
peningkatan cakupan pemenuhan hak dasar
Kebutuhan dasar yang terpenuhi selain dikatakan menjadi
sejahtera dapat juga meningkatkan kemartabatan masyarakat.
Dengan semakin luasnya cakupan pemenuhan hak dasar
masyarakat dapat lebih sejahtera dan bermartabat.
Perumusan tujuan dan sasaran sebagai turunan dari misi ini
mempertimbangkan sasaran pokok misi-misi yang terdapat dalam
RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-2025 sebagai
berikut:
Misi1 :
Meningkatnya kualitas SDM, yang ditandai dengan
meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan
indeks pembangunan gender (GDI).
Meningkatnya pemerataan pendidikan dan kesempatan
memperoleh pendidikan yang layak.
Meningkatnya akses, pemerataan, dan mutu pelayanan
kesehatan.
Meningkatnya pemenuhan hak-hak dasar bagi
penduduk miskin.
Misi 2
Meningkatnya ketersediaan kebutuhan pokok dan dapat
dipertahankan pada tingkat aman melalui swasembada
pangan dan disertai dengan tersedianya instrumen
jaminan pangan di masyarakat melalui revitalisasi
pertanian dalam arti luas.
Menurunnya jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial, tercapainya penduduk tumbuh
seimbang, serta berkurangnya tindak kekerasan
berbasis gender dan anak tanpa diskriminasi.
Menurunnya tingkat pengangguran terbuka dan jumlah
penduduk miskin.
Misi 4
Meningkatnya perumahan rakyat layak huni yang
dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukungnya
untuk mewujudkan daerah tanpa permukiman kumuh.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 12
Meningkatnya keterpenuhan dan pemerataan
kebutuhan prasarana dan sarana pelayanan dasar di
seluruh wilayah perdesaan dan perkotaan dalam rangka
peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan
masyarakat.
Meningkatnya jaringan irigasi, bendung dalam rangka
menciptakan ketahanan pangan.
Selain visi dan misi, terdapat juga tujuan dan sasaran yang
merupakan dampak (impact) keberhasilan pembangunan daerah yang
diperoleh dari pencapaian berbagai program prioritas terkait. Tujuan
dan sasaran bertindak sebagai jembatan bagi visi dan misi menuju
program prioritas. Tanpa tujuan dan sasaran maka visi dan misi akan
sulit diterjemahkan ke hal yang lebih operasional.
A. Strategi dan Arah Kebijakan Daerah
Perumusan strategi dan arah kebijakan merupakan pendekatan
komprehensif untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan. Dengan pendekatan tersebut diharapkan
perencanaan strategi dan arah kebijakan dapat menjadikan acuan
unntuk melakukan transformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja
birokrasi. Suatu strategi dapat terhubung dengan pencapaian satu
sasaran namun juga beberapa sasaran yang inheren. Strategi harus
dapat menunjukkan keinginan yang kuat, dari Pemerintah Daerah,
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai. Strategi wajib dijadikan
acuan dalam perencanaan pembangunan daerah. Strategi selanjutnya
diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Arah kebijakan adalah
pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih
terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu.
Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki
fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
Rancangan kerangka ekonomi daerah tahun 2017 disusun guna
melihat gambaran perkiraan kondisi ekonomi makro Kabupaten
Banjarnegara tahun 2017 dimana kondisi tersebut sangat dipengaruhi
oleh faktor-faktor internal dan eksternal perekonomian baik yang
berskala regional, nasional maupun global. Dalam rangka mencapai
target kinerja daerah tahun 2017, tentunya sangat dibutuhkan
gambaran kerangka pendanaan/ kemampuan keuangan daerah yang
akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan prioritas program
yang perlu ditangani dan didanai dengan melihat perkiraan
penerimaan dari sumber-sumber pendapatan daerah yang ada
berdasarkan sektor-sektor potensial yang dapat digali oleh pemerintah
daerah. Disamping hal tersebut, pencapaian target kinerja daerah juga
dipengaruhi oleh ketepatan di dalam pengalokasian perkiraan
pembelanjaan daerah secara efisien dan efektif serta perkiraan
pembiayaan daerah yang telah diprogramkan pada tahun 2017.
Dengan mendasarkan pada kondisi ekonomi daerah yang terjadi dan
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 13
dari hasil analisa yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, maka
perencanaan dan penganggaran memiliki fungsi yang strategis di
dalam mengawal pencapaian target kinerja pembangunan yang
diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan
daerah dan isu-isu strategis yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
Arah kebijakan ekonomi daerah disusun berdasarkan hasil
analisa dan kajian terhadap faktor-faktor eksternal dan internal yang
mempengaruhi perkembangan ekonomi di daerah dimana penyusunan
arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Banjarnegara
tahun 2017, berpedoman pada arah kebijakan pembangunan daerah
yang tertuang di dalam dokumen RPJPD Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2005-2025 dan pembangunan Provinsi tahun 2017 yang telah
tertuang di dalam dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013-2018 serta untuk melanjutkan program-program prioritas
daerah tahun sebelumnya yang masih perlu untuk dituntaskan. Arah
kebijakan pembangunan perekonomian Kabupaten Banjarnegara
tahun 2017 masih bertumpu pada sektor pertanian yang memberikan
kontribusi terbesar pada PDRB dan sektor-sektor lainnya yang
tumbuh cepat serta memiliki prospek untuk dikembangkan ke depan
guna mendorong pertumbuhan dan meningkatkan ketahanan ekonomi
daerah dalam menghadapi perubahan ekonomi baik yang berskala
regional seperti Asean Economic Community (Masyarakat Ekonomi
Asean/MEA) maupun ekonomi global.
Dalam memproyeksikan struktur keuangan daerah,
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara menganut sistem
struktur keuangan yang berimbang/seimbang. Struktur
keuangan ini artinya defisit yang terjadi karena belanja yang
lebih besar dari pada pendapatan ditutup melalui penerimaan
pembiayaan netto tanpa pemerintah daerah melakukan
pinjaman daerah atau sering disebut defisit anggaran.
Arah kebijakan pendapatan daerah Kabupaten
Banjarnegara tahun 2017 meliputi beberapa hal, antara lain :
a. Kebijakan pendapatan daerah diarahkan pada :
Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak dan retribusi PAD,
Optimalisasi pemanfaatan pemberdayaan aset daerah,
Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya guna
meningkatkan PAD, Peningkatan kerjasama dengan
instansi terkait dalam rangka optimalisasi penerimaan
DBH pajak/bukan pajak dan Peningkatan pelayanan
pajak dan retribusi daerah. Pajak daerah merupakan
komponen dari Pendapatan Asli Daerah menjadi salah
satu pos yang mendapat perhatian bagi Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara dimana Sub sektor pajak
restoran, tempat hiburan, reklame, PBB Perdesaan dan
Perkotaan serta BPHTB dimana pos tersebut masih sangat
potensial jika melihat perkembangan sektor tersebut di
Kabupaten Banjarnegara pada saat ini.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 14
b. Upaya-upaya pemerintah daerah dalam mencapai target,
antara lain: (1) Inventarisasi dan optimalisasi serta
pemetaan potensi pendapatan melalui pendataan wajib
pajak, penilaian kembali NJOP, pemeriksaan pajak dan
Pendataan Potensi pajak lainya seperti PPJ dan Terminal;
(2) Peningkatan & Perluasan layanan perpajakan melalui
pemanfaatan payment point di wilayah Kecamatan, pajak
online, pembayaran pajak non tunai; (3) Penajaman
potensi riil sumber-sumber pendapatan Daerah; (4)
Kerjasama dengan pihak ketiga dalam pemungutan
potensi pendapatan asli daerah; (5) Inventarisasi dan
optimalisasi pendayagunaan aset daerah; (6) Perbaikan
Sistem dan Mekanisme Pemungutan dan Penyetoran
Pendapatan Daerah; dan (7) Pemenuhuan/ ketercukupan
modal dasar BUMD.
Belanja daerah menurut pengelolaannya terbagi menjadi
belanja tidak langsung dan belanja langsung. Dengan
perbedaan pengelolaan tersebut tentunya akan membutuhkan
perbedaan dalam penerapan kebijakan belanjanya.
Kebijakan belanja daerah tahun 2017 disusun untuk
mencapai target-target pembangunan daerah melalui
pendanaan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan pemerintah kabupaten yang terdiri dari urusan
wajib, urusan pilihan dan urusan penunjang, dengan
meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan
menekankan pada efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan
anggaran. Belanja penyelenggaraan urusan wajib
diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban
pemerintah daerah yang diwujudkan dalam bentuk
peningkatan 6 (enam) urusan pemerintahan wajib pelayanan
dasar seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan
penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan permukiman,
ketentraman, ketertiban dan perlindungan masyarakat serta
sosial. Disamping itu, belanja pemerintah daerah digunakan
untuk memenuhi 18 (delapanbelas) urusan wajib non
pelayanan dasar dan 6 (enam) urusan pilihan. Untuk 5 (lima)
fungsi urusan penunjang pemerintahan antara lain:
perencanaan, keuangan, kepegawaian, pendidikan dan
pelatihan, penelitian dan pengembangan serta fungsi lainnya.
B. Prioritas Pembangunan Daerah
Prioritas pembangunan dalam RKPD Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2017 memperhatikan prioritas dan arah
kebijakan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017 dan RKP Nasional
tahun 2017 disamping melanjutkan proses perencanaan
pembangunan yang masih harus diselesaikan pada tahun-tahun
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 15
sebelumnya dan mendasarkan pada RPJPD Kabupaten
Banjarnegara yang pada periode disusunnya RKPD Tahun 2017
sudah masuk pada tahapan ketiga RPJPD Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2005-2025 yang mengarah Banjarnegara
pada Daerah Agro Industri. Selain itu, hal lain yang juga
diperhatikan dan adalah Dokumen RPJMD Kabupetan
Banjarnegara Tahun 2017-2022. Dengan memperhatikan
permasalahan dan isu strategis serta sinkronisasi prioritas dan
arah kebijakan antara pusat dan daerah, maka Tema RKPD
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 adalah “Meningkatkan
Pembangunan Infrastruktur dan Peningkatan Pelayanan Dasar
Masyarakat Guna Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan
Antar Wilayah”. Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan
tahun 2017, maka arah dan prioritas pembangunan Kabupaten
Banjarnegara tahun 2017, meliputi:
1) Peningkatan sinkronisasi antara prioritas nasional, provinsi,
dan kabupaten.
2) Pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan, dengan
arah:
a. Peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjang
b. Perluasan cakupan infrastruktur dan akses pendidikan
dasar dan menengah
c. Peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga pendidik dan
kependidikan
d. Perbaikan sistem tenaga pendidik dan kependidikan dalam
rangka peningkatan profesionalisme pelayanan pendidikan
e. Peningkatan penanganan buta aksara dan minat baca
masyarakat
f. Pengembangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
g. Peningkatan peran pemuda dan prestasi olah raga dalam
berbagai event olahraga skala lokal maupun regional
h. Fasilitasi penyelenggaraan gelar karya kreativitas seni dan
budaya lokal
3) Pembangunan bidang kesehatan, dengan arah:
a. Perluasan akses dan cakupan pelayanan kesehatan yang
berkualitas
b. Peningkatan akses dan cakupan layanan air minum dan
sanitasi
c. Penurunan AKI dan AKB melalui deteksi dan
penatalaksanaan risiko tinggi pada ibu dan anak
d. Peningkatan layanan rujukan secara bertahap khususnya
bagi penduduk miskin melalui jaminan perlindungan
kesehatan masyarakat.
e. Peningkatan upaya pencegahan, pemberantasan,
pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 16
f. Peningkatan akses dan pelayanan keluarga berencana
khusunya masyarakat miskin
g. Peningkatan kesadaran masyarakat akan gizi dan kesehatan
lingkungan
4) Pembangunan bidang pertanian, dengan arah:
a. Peningkatan produksi dan produktifitas pertanian secara
luas
b. Peningkatan kesejahteraan petani
c. Pengembangan diversifikasi pangan dan peningkatan Pola
Pangan Harapan
d. Peningkatan stock pangan dan keanekaragaman bahan
pangan pada sentra-sentra produksi
e. Pengendalian tingkat kerawanan pangan dan kecukupan gizi
masyarakat
f. Pengembangan industri yang bergerak disektor pertanian
dan jaringan pemasaran hasil pertanian.
g. Dukungan pembangunan infrastruktur dibidang pertanian
5) Pembangunan bidang pariwisata, dengan arah:
a. Pembenahan obyek wisata dan infrastruktur destinasi wisata
b. Peningkatan promosi dan pemasaran pariwisata
c. Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan
pariwisata berbasis potensi lokal.
d. Peningkatan sarana prasarana transportasi menuju kawasan
sentra produksi dan kawasan wisata
e. Terintegrasinya sistem pengembangan kepariwisataan daerah
dalam menunjang kesiapan pariwisata di daerah
6) Pembangunan bidang infrastruktur, dengan arah:
a. Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
b. kabupaten dalam kondisi baik
c. Peningkatan sarana dan prasarana irigasi dalam kondisi baik
d. Peningkatan efektivitas pergerakan orang, barang dan jasa di
e. pusat-pusat kegiatan ekonomi
f. Peningkatan kondisi infrastruktur di wilayah perbatasan
g. untuk membuka akses ekonomi antar kecamatan/kabupaten.
h. Peningkatan rasio elektrifikasi melalui pembangunan listrik
pedesaan
7) Pembangunan bidang pemerintahan dan kesejahteraan sosial,
dengan arah:
a. Peningkatan kapasitas dan kinerja aparatur pemerintahan untuk
mewujudkan good governance
b. Fasilitasi pengembangan sarana prasarana komunikasi dan
informasi berbasis IT
c. Pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran, antara lain
melalui peningkatan pelayanan dan penanganan PMKS,
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 17
pengurangan beban masyarakat miskin, dan perluasan lapangan
kerja
d. Peningkatan pelayanan dan perlindungan terhadap anak dan
perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga serta penguatan
program pengarusutamaan gender
e. Peningkatan jaminan perlindungan sosial untuk masyarakat
miskin
f. Fasilitasi daerah dalam pengerahan dan penempatan
transmigrasi
g. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam politik dan
pembangunan
h. Peningkatan program pemugaran rumah tidak layak huni
i. Peningkatan pelayanan data dan informasi kepada masyarakat
a. Penataan aset daerah melalui tertib administrasi aset daerah dan
optimalisasi pemanfaatan aset daerah
b. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan
akuntabilitas dalam pembangunan
j. Penyelarasan perencanaan pembangunan desa dengan
kabupaten dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat
8) Pengembangan iklim usaha, pemanfaatan sumber daya alam, dan
pelestarian lingkungan hidup, dengan arah:
a. Peningkatan kondusivitas iklim investasi didaerah untuk
meningkatkan investasi dalam rangka mendorong lapangan kerja
dan kesempatan berusaha
b. Peningkatan sistem investasi daerah yang efektif dan efisien
c. Peningkatan Industri Kecil dan UMKM mendorong penguatan
ekonomi kerakyatan
d. Peningkatan dan penguatan pasar tradisional sebagai sentra
pelayanan dan distribusi hasil produksi masyarakat.
e. Peningkatan mitigasi dan penanganan daerah rawan bencana
f. Penguatan kapasitas dan kelembagaan pengelola
penanggulangan bencana alam
g. Peningkatan luas dan fungsi kawasan lindung serta penanganan
lahan kritis
h. Peningkatan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan
i. Peningkatan kualitas lingkungan udara dan air
j. Peningkatan kesiapan daerah dalam mengantisipasi perubahan
iklim.
Rencana pengembangan ekonomi wilayah kecamatan di
Kabupaten Banjarnegara dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah
pengembangan yang meliputi:
I. Wilayah pengembangan I dengan pusat pengembangan
Kawasan Perkotaan Banjarnegara, meliputi: Kecamatan
Madukara, Kecamatan Banjarmangu, Kecamatan
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 18
Punggelan, Kecamatan Wanadadi, Kecamatan
Banjarnegara, Kecamatan Bawang, Kecamatan Pagedongan,
dan Kecamatan Sigaluh. Diarahkan sebagai Pusat Kegiatan
Lokal (PKL), dan Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK). Dengan fungsi wilayah sebagai pusat
perdagangan dan jasa, industri, pendidikan, pariwisata,
pertanian, sumberdaya energi, dan sumberdaya mineral.
a. Kecamatan Banjarnegara, sebagai Pusat Kegiatan Lokal
(PKL) dan Kawasan Agropolitan dengan pengembangan
komoditas unggulan salak dan durian.
b. Kecamatan Madukara, sebagai Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK) dan Kawasan Agropolitan dengan
pengembangan komoditas unggulan salak dan durian.
c. Kecamatan Banjarmangu sebagai Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK) dan Kawasan Agropolitan dengan
pengembangan komoditas unggulan salak dan durian.
d. Kecamatan Punggelan sebagai Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK) dan Kawasan Agropolitan dengan
pengembangan komoditas unggulan durian.
e. Kecamatan Wanadadi sebagai Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK) dan Kawasan Minapolitan.
f. Kecamatan Bawang sebagai Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK), Kawasan Agropolitan dengan pengembangan
komoditas unggulan durian, dan Kawasan Minapolitan.
g. Kecamatan Pagedongan sebagai Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK) dan Kawasan Agropolitan dengan
pengembangan komoditas unggulan salak dan durian.
h. Kecamatan Sigaluh sebagai Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK) dan Kawasan Agropolitan dengan pengembangan
komoditas unggulan salak dan durian
II. Wilayah pengembangan II dengan pusat pengembangan Kawasan Perkotaan Purwareja Klampok, meliputi:
Kecamatan Rakit; Kecamatan Purwonegoro; Kecamatan Mandiraja; Kecamatan Purwareja Klampok; dan Kecamatan
Susukan. Diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL), dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK). Dengan fungsi
wilayah sebagai Pusat perdagangan dan jasa, hasil kerajinan, pertanian, sumberdaya energi,industri, perikanan darat; dan sumberdaya mineral.
a. Kecamatan Purwareja Klampok sebagai Pusat Kegiatan
Lokal (PKL). b. Kecamatan Rakit sebagai Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK), dan Kawasan Minapolitan. c. Kecamatan Purwonegoro sebagai Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK), dan Kawasan Minapolitan.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 19
d. Kecamatan Mandiraja sebagai Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK), dan Kawasan Minapolitan. e. Kecamatan Susukan sebagai Pusat Pelayanan Kawasan
(PPK).
III. Wilayah pengembangan III dengan pusat pengembangan
Kawasan Perkotaan Karangkobar, meliputi Kecamatan Batur, Kecamatan Pagentan, Kecamatan Pejawaran,
Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Kalibening, Kecamatan Pandanarum, dan Kecamatan Karangkobar. Diarahkan
sebagai Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLP), dan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK). Dengan fungsi wilayah sebagai Pusat pertanian, pariwisata, agropolitan, konservasi
lingkungan, sumberdaya energi, dan sumberdaya mineral.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 20
BAB III URUSAN KONKUREN, FUNGSI PENUNJANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH DAN URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan
Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan
Pemerintahan Pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas
Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan
dengan Pelayanan Dasar adalah Urusan Pemerintahan Wajib
yang sebagian substansinya merupakan Pelayanan Dasar.
Oleh karena itu, pada tahun 2017 pemerintah Kabupaten
Banjarnegara sesuai dengan kewenangannya telah
melaksanakan penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah
yang meliputi: 6 (enam) urusan wajib pelayanan dasar, 18
(delapan belas) urusan wajib bukan pelayanan dasar, 8 (delapan)
urusan pilihan dan 6 (enam) fungsi penunjang urusan
pemerintahan, sebagai berikut:
1. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar meliputi:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan
masyarakat; dan
f. sosial.
2. Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar meliputi:
a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
c. pangan;
d. pertanahan;
e. lingkungan hidup;
f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. perhubungan;
j. komunikasi dan informatika;
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 21
k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;
l. penanaman modal;
m. kepemudaan dan olah raga;
n. statistik;
o. persandian;
p. kebudayaan;
q. perpustakaan; dan
r. kearsipan.
3. Urusan Pemerintahan Pilihan meliputi:
a. pertanian;
b. kelautan dan perikanan;
c. pariwisata;
d. perdagangan;
e. perindustrian; dan
f. transmigrasi.
4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan meliputi:
a. Perencanaan;
b. Keuangan;
c. Pengawasan;
d. Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan;
e. Administrasi Pemerintahan; dan
f. Kewilayahan.
Berikut akan diuraikan semua urusan pemerintahan daerah yang telah dilaksanakan di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2017 berupa program, kegiatan, anggaran, realisasi anggaran,
realisasi fisik, hasil, permasalah dan solusi serta Capaiannya.
Ringkasan Realisasi APBD Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017 dapat kami sajikan sebagai berikut ini.
1. Target dan Realisasi Pendapatan
Target dan realisasi pendapatan daerah Kabupaten
Banjarnegara pada Tahun Anggaran 2017 dapat dilihat
pada Tabel III – 1 berikut ini:
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 22
Tabel III-1
Target dan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017
JUMLAH (Rp) BERTAMBAH / (BERKURANG)
NO
URUT
URAIAN
ANGGARAN
SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI (Rp) (%)
2 3 4 5 6
1
PENDAPATAN
2.172.223.792.000,00
2.167.782.044.463,00
(4.441.747.537,00)
99,80
1 . 1 PENDAPATAN
ASLI DAERAH
277.400.917.500,00
297.433.283.836,00
20.065.347.476,00 107,23
1 . 1 . 1 Pendapatan
Pajak Daerah
44.928.000.000,00 48.468.199.275,00 3.540.199.275,00 107,88
1 . 1 . 2 Hasil Retribusi
Daerah
31.122.219.500,00 29.696.773.430,00 (1.425.446.070)
95,42
1 . 1 . 3 Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah yang
Dipisahkan
11.186.477.000,00 11.231.741.849,00 45.264.849,00
100,40
1 . 1 . 4 Lain-lain
Pendapatan
Asli Daerah
yang Sah
190.164.221.000,00 208.069.550.422,00 17.905.329.422,00
109,42
1 . 2 DANA
PERIMBANGAN
1.456.323.738.000,00 1.421.498.445.787,00 (34.825.292.213,00)
97,61
1 . 2 . 1 Bagi Hasil
Pajak/Bagi
Hasil Bukan
Pajak
36.420.493.000,00 38.076.694.444,00 1.656.201.444,00
104,55
1 . 2 . 2 Dana Alokasi
Umum
959.486.489.000,00 959.486.489.000,00 0,00
100,00
1 . 2 . 3 Dana Alokasi
Khusus
460.416.756.000,00 423.935.262.343,00 (36.481.493.657,00)
92,08
1 . 3 LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG
SAH
438.499.136.500,00
448.817.333.700,00
10.318.197.200,00
102,35
1 . 3 . 1 Pendapatan
Hibah
904.453.500,00 811.202.700,00 (93.250.800,00)
89,69
1 . 3 . 3 Dana Bagi
Hasil Pajak
dari Provinsi
dan
Pemerintah
Daerah
Lainnya
87.787.855.000,00 100.371.692.000,00 12.583.837.000,00
114,33
1 . 3 . 4 Dana
Penyesuaian
dan Otonomi
Khusus
53.721.498.000,00 53.721.498.000,00 0,00
100,00
1 . 3 . 5 Bantuan
Keuangan dari
Provinsi atau
Pemerintah
Daerah
Lainnya
81.614.390.000,00 79.442.001.000,00 (2.172.389.000,00)
97,34
1 . 3 . 8 Dana Desa 214.470.940.000,00 214.470.940.000,00 0,00
100,00
Sumber : BPPKAD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 23
Grafik III-1
Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017
Grafik III-2 Target dan Realisasi Pendapatan Dana Perimbangan
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017
- 200.000.000.000
Pendapatan PajakDaerah
Hasil Retribusi Daerah
Hasil PengelolaanKekayaan Daerah yang
Dipisahkan
Lain-lain PendapatanAsli Daerah yang Sah
REALISASI
ANGGARAN SETELAHPERUBAHAN
- 2.000.000.000.000,00
Bagi Hasil Pajak/BagiHasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
REALISASI
ANGGARAN SETELAHPERUBAHAN
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 24
Grafik III-3
Target dan Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017
2. Permasalahan dan Solusi
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan daerah
dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi hak
daerah. Faktor eksternal dan internal tidak hanya
mempengaruhi kondisi umum pendapatan daerah, tetapi juga
dapat menjadi permasalahan terhadap pendapatan daerah.
Permasalahan yang berkaitan dengan pendapatan daerah
Kabupaten Banjarnegara meliputi:
1) Tingginya tingkat kebutuhan fiskal (fiscal need) daerah yang
tidak diimbangi dengan kapasitas fiskal (fiscal capacity) yang
dimiliki daerah, sehingga timbul kesenjangan fiscal (fiscal
gap);
2) Kualitas layanan publik yang belum dapat menjamin
terciptanya produk layanan publik yang dapat dijual kepada
masyarakat. Pelayanan publik masih direspon secara negatif,
sehingga menyebabkan keengganan masyarakat untuk taat
membayar pajak dan retribusi daerah sebagai kompensasi
dari pelayanan publik;
3) Lemahnya infrastruktur prasarana dan sarana umum;
4) Belum diketahuinya potensi PAD yang mendekati kondisi riil.
Dalam konteks PAD, perlu dipahami bersama bahwa otonomi
daerah tidak berarti harus dapat membiayai sendiri seluruh
pengeluaran rutin dan modalnya dari pendapatan asli daerah,
karena dalam penyelenggaraan otonomi daerah didasarkan pada
asas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
- 200.000.000.000,00
Pendapatan Hibah
Dana Bagi Hasil Pajakdari Provinsi dan…
Dana Penyesuaiandan Otonomi Khusus
Bantuan Keuangandari Provinsi atau…
Dana Desa
REALISASI
ANGGARAN SETELAHPERUBAHAN
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 25
Berkaitan dengan permasalahan diatas, maka kebijakan
pengelolaan pendapatan daerah diarahkan pada:
1) Meningkatkan pendapatan melalui penjualan jasa publik;
2) Memperbaiki administrasi pendapatan daerah untuk
menjamin agar semua pendapatan terkumpul dengan baik;
3) Mengoptimalkan penerimaan pajak pusat yang dapat
dibagihasilkan dengan daerah (PPh Perseorangan) guna
meningkatkan bagi hasil pajak;
4) Mengkaji belanja dan biaya-biaya pengeluaran yang
dimungkinkan untuk dapat dihilangkan atau dikurangi;
5) Membangun sistem pengelolaan kas yang baik sehingga
dapat menghasilkan pendapatan yaitu dengan:
a. Mengatur anggaran kas menurut kebutuhan riil bulanan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (OPD), sehingga sisa kas
yang harus dipertanggungjawabkan (UUDP) tidak
mengendap di pemegang kas Satuan Kerja Perangkat
Daerah;
b. Menyimpan saldo kas yang belum digunakan dalam
bentuk deposito.
6) Penetapan target pendapatan dengan mempertimbangkan
potensi;
7) Meningkatkan kontribusi BUMD terhadap PAD melalui
pengembangan BUMD yang ada;
8) Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk
meningkatkan pendapatan daerah;
9) Memobilisasi potensi sumber dana masyarakat secara
berkelanjutan, adil dan merata, terutama dengan
menertibkan pungutan kepada masyarakat atas jasa
pelayanan Satuan Kerja Perangkat Daerah;
10) Meningkatkan efektivitas penyadaran hukum;
11) Meningkatkan efektivitas pelayanan dan penyuluhan;
12) Mengoptimalkan efektifitas dan efisiensi sumber daya yang
ada;
13) Melakukan pinjaman daerah guna menambah pendapatan
daerah dapat dilakukan jika DSCR (Debt Service Coverage
Ratio) minimal sama dengan 2,5;
Penerbitan obligasi pemerintah daerah hanya dapat dilakukan
setelah diadakan perhitungan nilai dan komposisi obligasi dengan didasarkan atas persyaratan dan prosedur yang telah diamanatkan
oleh peraturan perundangan yang berlaku.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 26
1. Target dan Realisasi Belanja
Target dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun Anggaran 2017 dapat dilihat pada tabel
III – 3 berikut ini:
TABEL III – 3
Target dan Realisasi Belanja Daerah
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017
JUMLAH (Rp) BERTAMBAH / (BERKURANG)
NO
URUT
URAIAN
ANGGARAN
SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI (Rp) (%)
2 3 4 5 6
2 . 1 BELANJA TIDAK
LANGSUNG
1.262.679.880.000
1.191.749.031.903
(70.930.848.097) 94,38
2 . 1 . 1 Belanja Pegawai
872.243.918.000,00
811.108.361.182,00 (61.135.556.818,00) 92,99
2 . 1 . 4 Belanja Hibah
36.024.563.000,00
30.180.481.291,00
(5.844.081.709,00) 83,78
2 . 1 . 5 Belanja
Bantuan Sosial
23.354.953.000,00
21.856.153.000,00
(1.498.800.000,00) 93,58
2 . 1 . 6 Belanja Bagi
Hasil kepada
Provinsi/Kabup
aten/Kota dan
Pemerintah
Desa
5.263.375.000,00
5.262.859.000,00
(516.000,00) 99,99
2 . 1 . 7 Belanja
Bantuan
Keuangan
kepada
Provinsi/Kabup
aten/Kota dan
Pemerintahan
Desa
322.231.304.000,00
321.751.673.430,00
(479.630.570,00) 99,85
2 . 1 . 8 Belanja Tidak
Terduga
2.500.000.000,00
527.738.000,00
(1.972.262.000,00) 21,11
2 . 1 . 9 Belanja
Bantuan
Keuangan
Kepada Partai
Politik
1.061.767.000,00
1.061.766.000,00
(1.000,00) 100,00
2 . 2 BELANJA
LANGSUNG
1.092.408.511.000, 987.074.311.002, (105.334.199.998,) 90,36
2 . 2 . 1 Belanja Pegawai
63.128.799.000,00
58.756.487.168,00
(4.372.311.832,00) 93,07
2 . 2 . 2 Belanja Barang
dan Jasa
416.353.918.000,00
365.474.438.276,00
(50.879.479.724,00) 87,78
2 . 2 . 3 Belanja Modal
612.925.794.000,00
562.843.385.558,00
(50.082.408.442,00) 91,83
TOTAL BELANJA
2.355.088.391.000
2.178.823.342.905
(176.265.048.095)
92,52
Sumber : BPPKAD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 27
Grafik III-4
Target dan Realisasi Belanja Tidak Langsung
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017
Grafik III-4
Target dan Realisasi Belanja Langsung
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017
- 1.000.000.000.000,00
Belanja Pegawai
Belanja Hibah
Belanja BantuanSosial
Belanja Bagi Hasilkepada Pemdes
Belanja BantuanKeuangan kepada…
Belanja TidakTerduga
Belanja BantuanKeuangan Kepada…
REALISASI
ANGGARAN SETELAHPERUBAHAN
- 1.000.000.000.000,00
Belanja Pegawai
Belanja Barang danJasa
Belanja Modal
REALISASI
ANGGARAN SETELAHPERUBAHAN
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 28
2. Target dan Realisasi Belanja
Target dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun Anggaran 2017 dapat dilihat pada
tabel III – 3 berikut ini:
Tabel III-4
Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017
KODE
URUSAN
PEMERINTAH
DAERAH/ OPD
REALISASI BELANJA
TIDAK LANGSUNG
REALISASI
BELANJA
LANGSUNG
TOTAL REALISASI
BELANJA
1
2
3
4
5
01.01 Urusan Wajib
Pelayanan Dasar -
Pendidikan
559.752.603.585,00
195.794.636.793,00
755.547.240.378,00
1.01.01 Dinas Pendidikan,
Kepemudaan dan
Olah Raga
559.752.603.585,00
195.794.636.793,00
755.547.240.378,00
01.02 Urusan Wajib
Pelayanan Dasar -
Kesehatan
81.577.747.197,00
189.057.022.148,00
270.634.769.345,00
1.02.01 Dinas Kesehatan
65.271.027.342,00
95.915.225.932,00
161.186.253.274,00
1.02.02 RSUD Hj. ANNA
LASMANAH
BANJARNEGARA
16.306.719.855,00
93.141.796.216,00
109.448.516.071,00
01.03 Urusan Wajib
Pelayanan Dasar -
Pekerjaan Umum
dan Penataan
Ruang
10.080.482.380,00
397.555.501.222,00
407.635.983.602,00
1.03.01 Dinas Pekerjaan
Umum dan
Penataan Ruang
10.080.482.380,00
397.555.501.222,00
407.635.983.602,00
01.04 Urusan Wajib
Pelayanan Dasar -
Perumahan
Rakyat dan
Kawasan
Permukiman
2.299.939.053,00
8.170.832.206,00
10.470.771.259,00
1.04.01 Dinas Perumahan
dan Kawasan
Pemukiman
2.299.939.053,00
8.170.832.206,00
10.470.771.259,00
01.05 Urusan Wajib
Pelayanan Dasar -
Ketentraman
Ketertiban Umum
serta Linmas
5.519.748.768,00
8.071.531.330,00
13.591.280.098,00
1.05.01 Kantor Kesatuan
Bangsa, Politik dan
Perlindungan
Masyarakat
890.706.702,00
1.208.030.462,00
2.098.737.164,00
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 29
01.05.02
Satuan Polisi
Pamong Praja
3.419.925.418,00
4.002.443.787,00
7.422.369.205,00
1.05.03
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah
1.209.116.648,00
2.861.057.081,00
4.070.173.729,00
01.06 Urusan Wajib
Pelayanan
Dasar - Sosial
3.066.076.731,00
4.116.077.917,00
7.182.154.648,00
1.06.01 Dinas Sosial
3.066.076.731,00
4.116.077.917,00
7.182.154.648,00
02.01 Urusan Wajib
Bukan Pelayanan
Dasar -
Ketenagakerjaan
2.203.704.850,00
2.956.983.659,00
5.160.688.509,00
2.01.01
DinasTenaga Kerja
2.203.704.850,00
2.956.983.659,00
5.160.688.509,00
02.03 Urusan Wajib
Bukan Pelayanan
Dasar - Pangan
1.620.576.072,00
3.245.479.339,00
4.866.055.411,00
2.03.01
Dinas Ketahanan
Pangan
1.620.576.072,00
3.245.479.339,00
4.866.055.411,00
02.05 Urusan Wajib
Bukan Pelayann
Dasar -
Lingkungan Hidup
6.127.189.306,00
4.912.722.049,00
11.039.911.355,00
2.05.01
Dinas Lingkungan
Hidup
6.127.189.306,00
4.912.722.049,00
11.039.911.355,00
02.06
Urusan Wajib
Bukan Pelayanan
Dasar -
Administrasi
Kependudukan
dan Capil
2.696.276.193,00
3.043.336.138,00
5.739.612.331,00
2.06.01
Dinas
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
2.696.276.193,00
3.043.336.138,00
5.739.612.331,00
02.07
Urusan Wajib
Bukan Pelayanan
Dasar -
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
3.231.701.627,00
3.080.339.102,00
6.312.040.729,00
2.07.01
Dinas
Pemberdayaan
Masyarakat dan
Desa
3.231.701.627,00
3.080.339.102,00
6.312.040.729,00
02.08
Urusan Wajib
Bukan Pelayanan
Dasar -
Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga
Berencana
8.518.674.796,00
5.068.340.020,00
13.587.014.816,00
2.08.01
Dinas Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga
Berencana,
Pemberdayaan
Perempuan dan
8.518.674.796,00
5.068.340.020,00
13.587.014.816,00
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 30
Perlindungan Anak
02.09
Urusan Wajib
Bukan Pelayanan
Dasar -
Perhubungan
4.414.103.621,00
7.043.628.586,00
11.457.732.207,00
2.09.01
Dinas Perhubungan
4.414.103.621,00
7.043.628.586,00
11.457.732.207,00
02.10 Urusan Wajib
Bukan Pelayanan
Dasar -
Komunikasi dan
Informatika
2.770.815.771,00
5.745.070.679,00
8.515.886.450,00
2.10.01 Dinas Komunikasi
dan Informatika
2.770.815.771,00
5.745.070.679,00
8.515.886.450,00
02.12 Urusan Wajib
Bukan Pelayanan
Dasar -
Penanaman Modal
2.009.241.364,00
2.057.711.227,00
4.066.952.591,00
2.12.01
Dinas Penanaman
Modal dan
Pelayanan Terpadu
Satu Pintu
2.009.241.364,00
2.057.711.227,00
4.066.952.591,00
02.18
Urusan Wajib
Bukan Pelayanan
Dasar -Kearsipan
2.470.885.818,00
1.555.855.710,00
4.026.741.528,00
2.18.01
Dinas Kearsipan
dan Perpustakaan
2.470.885.818,00
1.555.855.710,00
4.026.741.528,00
03.02
Urusan Pilihan -
Pariwisata
6.427.436.369,00
12.404.205.562,00
18.831.641.931,00
3.02.01
Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan
6.427.436.369,00
12.404.205.562,00
18.831.641.931,00
03.03
Urusan Pilihan -
Pertanian
14.120.921.256,00
18.698.146.442,00
32.819.067.698,00
3.03.01
Dinas Pertanian
dan Perikanan
14.120.921.256,00
18.698.146.442,00
32.819.067.698,00
03.07
Urusab Pilihan -
Industri
8.611.827.302,00
12.414.241.697,00
21.026.068.999,00
3.07.01
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi, Usaha
Kecil dan
Menengah
8.611.827.302,00
12.414.241.697,00
21.026.068.999,00
04.01
Urusan
Pemerintahan
Fungsi Penunjang
_ Administrasi
Pemerintahan
27.122.241.625,00
36.629.844.306,00
63.752.085.931,00
4.01.01
Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
11.908.135.059,00
11.908.135.059,00
4.01.02
Kepala Daerah dan
Wakil Kepala
Daerah
625.407.087,00
625.407.087,00
4.01.03
Sekretariat Daerah
11.114.167.550,00
20.043.966.104,00
31.158.133.654,00
4.01.04
Sekretariat DPRD
3.474.531.929,00
16.585.878.202,00
20.060.410.131,00
04.02 Urusan
Pemerintahan
Fungsi Penunjang
3.632.524.148,00
2.877.323.754,00
6.509.847.902,00
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 31
- Pengawasan
4.02.01 Inspektorat
3.632.524.148,00
2.877.323.754,00
6.509.847.902,00
04.03 Urusan
Pemerintahan
Fungsi Penunjang
- Perencanaan
3.283.589.932,00
5.161.854.907,00
8.445.444.839,00
4.03.01 Badan
Perencanaan,
Penelitian dan
Pengembangan
3.283.589.932,00
5.161.854.907,00
8.445.444.839,00
04.04 Urusan
Pemerintahan
Fungsi Penunjang
- Keuangan
388.001.479.791,00
39.283.661.474,00
427.285.141.265,00
4.04.05 Badan Pengelolaan
Pendapatan,
Keuangan dan Aset
Daerah
388.001.479.791,00
39.283.661.474,00
427.285.141.265,00
04.05 Urusan
Pemerintahan
Fungsi Penunjang
- Kepegawaian
2.776.048.390,00
4.286.176.841,00
7.062.225.231,00
4.05.06 Badan
Kepegawaian
Daerah
2.776.048.390,00
4.286.176.841,00
7.062.225.231,00
04.06
Urusan
Pemerintahan
Fungsi Penunjang
- Kewilayahan
39.413.195.958,00
13.843.787.894,00
53.256.983.852,00
4.06.01 Kecamatan
Banjarnegara
7.556.107.145,00
3.359.837.272,00
10.915.944.417,00
4.06.02 Kecamatan Bawang 1.554.292.935,00 474.606.558,00 2.028.899.493,00
4.06.03 Kecamatan
Madukara
2.940.054.056,00
954.625.206,00
3.894.679.262,00
4.06.04 Kecamatan Sigaluh 1.935.082.854,00 749.651.971,00 2.684.734.825,00
4.06.05 Kecamatan
Purworejo/Klampok
1.584.943.313,00
453.471.420,00
2.038.414.733,00
4.06.06 Kecamatan
Susukan
1.798.362.239,00
697.726.000,00
2.496.088.239,00
4.06.07 Kecamatan
Mandiraja
1.860.082.040,00
504.285.493,00
2.364.367.533,00
4.06.08 Kecamatan
Purwanegara
1.713.131.693,00
497.249.889,00
2.210.381.582,00
4.06.09 Kecamatan
Wanadadi
1.748.587.159,00
509.216.405,00
2.257.803.564,00
4.06.10 Kecamatan
Banjarmangu
1.852.068.621,00
605.580.644,00
2.457.649.265,00
4.06.11 Kecamatan Rakit 1.802.879.519,00 466.401.194,00 2.269.280.713,00
4.06.12 Kecamatan
Punggelan
2.048.079.316,00
657.712.004,00
2.705.791.320,00
4.06.13 Kecamatan
Karangkobar
1.446.654.222,00
472.597.269,00
1.919.251.491,00
4.06.14 Kecamatan
Wanayasa
1.441.073.098,00
500.740.365,00
1.941.813.463,00
4.06.15 Kecamatan
Kalibening
1.283.165.893,00
467.043.650,00
1.750.209.543,00
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 32
4.06.16 Kecamatan Batur
1.307.166.318,00
611.322.940,00
1.918.489.258,00
4.06.17 Kecamatan
Pagentan
1.559.047.272,00
452.465.995,00
2.011.513.267,00
4.06.18 Kecamatan
Pejawaran
1.472.414.469,00
495.953.608,00
1.968.368.077,00
4.06.19 Kecamatan
Pagedongan
1.289.468.521,00
475.667.321,00
1.765.135.842,00
4.06.20 Kecamatan
Pandanarum
1.220.535.275,00
437.632.690,00
1.658.167.965,00
TOTAL 1.191.749.031.903,00 987.074.311.002,00 2.178.823.342.905,00
Sumber : BPPKAD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
3. Permasalahan dan Solusi
Beberapa permasalahan yang menjadi kendala
pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran antara lain:
1. Penyusunan RKA-OPD dan DPA-OPD disebagian besar
OPD belum dapat dilaksanakan secara tepat waktu
sehingga tim anggaran tidak dapat melaksanakan fungsi
kontrol dan verifikasi data yang berakibat sering
terjadinya kesalahan pada kode rekening belanja.
2. Penentuan kode rekening belanja yang tidak tepat
berakibat pada lambatnya proses pencairan dana, karena
untuk pencairan dana harus diadakan pergeseran kode
rekening apabila memenuhi persyaratan pergeseran
rekening, apabila tidak memenuhi persyaratan maka
harus menunggu pada proses perubahan APBD.
3. Penyusunan anggaran kas yang dijadikan dasar penarikan
dana dan disusun berdasarkan prediksi yang tidak valid
sehingga berakibat terlambatnya pencairan dana karena
untuk mengajukan pencairan dana terlebih dahulu harus
mengajukan pergeseran anggaran kas.
4. Sebagian besar OPD belum dapat menyelesaikan
kewajibannya dalam membuat laporan
pertanggungjawaban baik atas penggunaan uang
persediaan maupun penggunaan tambahan uang
persediaan secara tepat waktu sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, hal ini berakibat pada terlambatnya proses
pencairan dana.
Sedangkan untuk menyelesaikan berbagai
permasalahan diharapkan Kepala OPD selaku pengguna
anggaran agar selalu melakukan pembinaan secara
internal baik rutin maupun berkala kepada pengelola
kegiatan (PPTK dan Pembantu PPTK) sehingga proses
perencanaan, pelaksanaan kegiatan dan pencairan dana
tidak mengalami keterlambatan.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 33
Dengan ini juga akan informasikan secara ringkas program,
kegiatan dan hasil kinerja tiap urusan di Kabupaten
Banjarnegara tahun anggaran 2017 sebagai berikut:
Urusan Wajib Pelayanan Dasar yang terdiri dari 6 urusan
yakni:
Pertama, Urusan Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu Urusan Wajib Pelayanan
Dasar yang mendapatkan perhatian cukup besar dalam
kebijakan pembangunan. Selain amanah konstitusi,
sebagaimana diujudkan dalam penganggaran maksimal,
pendidikan memiliki peran penting dan strategis dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Untuk mencapai hal tersebut diatas, dalam APBD 2017
telah dialokasikan pada Belanja Langsung sebesar Rp
197.466.234.000,00 guna melaksanakan rancangan program
utama dan kegiatan dalam RKPD tahun 2017 maupun program
pendukung di Bidang pendidikan sebagai berikut :
1. Program Utama sebesar Rp. 185.781.044.000,00 atau
sebesar 94,08 % dari belanja langsung sebagai berikut :
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
b. Program Wajar Dikdas 9 Tahun,
c. Program Pendidikan Menengah,
d. Proram Pendidikan Non Formal,
e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, serta
f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
g. Program Penyelenggaraan BOS
2. Program Pendukung sebesar Rp. 10.549.190.000,00 atau
sebesar 5,34% dari belanja langsung yang terdiri dari :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
c. Program PeningkatanPengembangan Sistem Pelaporan,
Capaian Kinerja dan Keuangan
d. Program Kesehatan Masyarakat
e. Program Penataan, Penguasaan,Pemilikan, Penggunaan
dan Pemanfaatan Tanah
Pada Jenjang Pendidikan Usia Dini, kami menyadari masa
usia anak pada rentang 0-6 tahun merupakan periode emas
(golden age) bagi perkembangan anak untuk memperoleh bekal
pendidikan yang berkalitas. Untuk itu Kegiatan=kegiatan pada
Program PAUD didorong agar dapat meningkatkan sarana dan
prasarana pembelajaran, meningkatkan mutu kurikulum dan
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 34
pengajar, serta memberikan ruang kreativitas dan kesempatan
ekspresi bagi anak-anak. Oleh karena itu pada tahun 2017
diselenggarakan berbagai kegiatan, antara lain peningkatan
sarana gedung belajar, rehab ruang kelas, fasilitasi Ajang
Kreativitas Semarak Anak Usia Dini, Lomba PAUD dan lomba
KB/TK Berprestasi, Pembinaan PAUD yang holistik dan
integratif.
Pembangunan Pendidikan Dasar dan Non Formal
diharapkan dapat meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing
keluaran pendidikannya. Beberapa masalah klasik yang masih
dihadapi dunia pendidikan kita adalah kondisi fasilitas
prasarana terutama ruang kelas yang dondisinya belum
kesemuanya baik. Pada Tahun 2017 keseluruhan jumlah ruang
kelas pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs sebanyak 5.412
unit. Dari jumlah tersebut sebanyak 5,12 % atau 277 ruang
kelas dalam kondisi rusak ringan adapun 4,55 % atau sebanyak
246 ruang kelas dalam kondisi rusak sedang. Rincian lebih
lanjut kondisi Ruang Kelas pada masing-masing jenjang tahun
2017 bagai berikut :
Jenjang SD/MI sejumlah 4.225 unit dengan kondisi baik
3.764 unit, rusak ringan 254 unit, dan rusak sedang/berat 207
unit. Jenjang SMP/MTs sejumlah 1.187 unit dengan kondisi baik
1.125 unit, rusak ringan 23 unit, Rusak sedang/berat 39 unit.
Disamping kondisi ruang tersebut di atas, sarana
prasarana peningkatan mutu sekolah juga masih perlu mendapat
perhatian, seperti gedung perpustakaan, gedung laboratorium,
peralatan laboratorium untuk penelitian, alat praktek/peraga,
ruang Kepala Sekolah/Guru, Ruang tenaga administrasi, rumah
dinas dan lain sebagainya.
Tingkat apresiasi masyarakat terhadap pendidikan
mengalami peningkatan hal ini dapat kita lihat dari capaian
Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Tahun 2017 yaitu
sebesar 95,52% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun
2016 sebesar 92,10%. Sedangkan angka melanjutkan dari
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA tidak dapat kami sajikan karena
jenjang sekolah menengah sudah menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi. Namun demikian, Pemerintah Daerah
masih tetap memberikan perhatian yang serius dalam rangka
memacu peningkatan angka melanjutkan ke jenjang sekolah
menengah yaitu melalui pembangunan unit sekolah baru
terutama SMK di Kecamatan Pagentan.
Permasalahan yang tak kalah penting adalah jumlah tenaga
pendidik (guru) yang memiliki kesenjangan cukup tinggi yaitu
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 35
kebutuhan jumlah guru Guru PNS yang belum sebanding dengan
jumlah kelas maupun mata pelajaran. Hal tersebut mendorong
satuan pendidikan tetap berupaya melakukan rekuritmen guru
wiyata bhakti dalam rangka pemenuhan standar pelayanan
minimal pendidikan yang sudah ditetapkan. Dalam kondisi
tersebut, maka baik guru PNS maupun non PNS sama-sama
didorong untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitasnya
agar kualitas pendidikan dapat diperoleh secara maksimal. Posisi
jumlah tenaga pendidik pada 2017 tampak bahwa jumlah guru
PAUD 1.279 pendidik, TK 869 pendidik, SD 4.451 pendidik, dan
SMP 1.839 pendidik.
Program dan kegiatan diatas telah berkontribusi pada
capaian kinerja bidang pendidikan di Kabupaten Banjarnegara,
sebagai berikut:
NO INDIKATOR BIDANG
PENDIDIKAN
TAHUN
2016 TAHUN 2017
Realisasi Target Realisasi
1 APK PAUD 69,85 70,00 67,04
2 Angka Partisipasi Kasar
(APK) SD/MI/Paket A
104,22
100,00 104,59
3 Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI/Paket A
84,66 -- 92,72
4 Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMP/MTs/Paket B
97,97 94,00 91,56
5 Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs/Paket B
64,10 -- 69,52
6 Angka Partisipasi Kasar
(APK)
SMA/SMK/MA/Paket C
66,10 -- --
7 Angka Partisipasi Murni
(APM)
SMA/SMK/MA/Paket C
40,30 -- --
8 Angka Putus Sekolah
(APS) SD
0,11 0,10 0,12
9 Angka Putus Sekolah
(APS) SMP
0,38 0,35 0,68
10 Angka Putus Sekolah
(APS) SMA/SMK
0,55 --
11 Angka Kelulusan (AL) SD 99,99 100,00 100
12 Angka Kelulusan (AL) SMP 100 100,00 100
13 Angka Kelulusan (AL)
SMA/SMK
100 --
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 36
14 Angka Melanjutkan (AM)
dari SD/MI ke SMP/MTs
92,10 95,52
15 Angka Melanjutkan (AM)
dari SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
77,27 78,34 --
16 Guru yang memenuhi
kualifikasi S1/D-IV
TK
SD
SMP
79
92
97
83,02
92,02
98,41
17 Penduduk yang
berusia>15 tahun melek
huruf
90,11 99 99,76
Prestasi siswa dan guru di kabupaten Banjarnegara
diberbagai ajang berhasil meraih banyak prestasi. Dibawah ini
hasil Juara berbagai tingkat pada tahun 2017, antara lain :
a. Kejuaraan Tingkat Nasional
1) Jenjang SD yaitu Cilya Hassya Areta, SDN 2 Kecepit, Kec.
Punggelan, Juara II Lomba Apresiasi Sastra Tingkat
Nasional
2) Jenjang SMP
a) Didi Kamalin, SMP N 2 Satap Sigaluh, Juara 1 Lomba
Cabang Pencak Silat Tanding Putra Yogyakarta 2
Championship.
b) Nur Hasanah, SMP N 2 Satap Sigaluh, Juara 1 Lomba
Cabang Pencak Silat Tanding Putri Yogyakarta 2
Championship.
c) Sandy Nur Huda, SMP N 2 Satap Sigaluh, Juara II
Lomba Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putra
Yogyakarta 2 Championship.
d) Okti Wan Romadhoni, SMPN 2 Satap Sigaluh, Juara II
Lomba Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putri
Yogyakarta 2 Championship.
e) Novita Tri Indah R, SMPN 1 Karangkobar, Juara II
Lomba Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putri
Yogyakarta 2 Championship.
f) Kholifatun Nisaroh, SMPN 1 Karangkobar, Juara II
Lomba Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putri
Yogyakarta 2 Championship.
g) Tunggul Ali Mukti, SMPN 1 Pejawaran, Juara II Lomba
Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putra Yogyakarta 2
Championship.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 37
h) Ma’arif Abi Hilmansyah, SMPN 1 Pejawaran, Juara II
Lomba Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putra
Yogyakarta 2 Championship.
i) Tri Kordianingrum, SMPN 1 Karangkobar, Juara III
Lomba Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putri
Yogyakarta 2 Championship.
j) Rizki Arda Prasetyobudi, SMPN 1 Karangkobar, Juara
III Lomba Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putra
Yogyakarta 2 Championship.
k) Dian Saktiawan, SMPN 1 Karangkobar, Juara III
Lomba Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putra
Yogyakarta 2 Champioship.
l) Saeful Nur Bakti, SMPN 1 Pejawaran, Juara III Lomba
Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putra Yogyakarta 2
Campionship.
m) Ghozi Kurnia Azmi, SMPN1 Pejawan, Juara III Lomba
Cacang Pencak Silat Putra Yogyakarta 2
Championship.
n) Angga Muadz, SMP N 1 Pejawaran, Juara III Lomba
Cabang Pencak Silat Kelas Tanding Putra Yogyakarta 2
Championship.
o) Andi, SMPN 1 Pejawaran, Lomba Cabang Pencak Silat
Kelas Tanding Puta Yogyakarta 2 Championship.
p) Miftahul Huda, SMPN 3 Pagedongan, Juara III Lomba
PSHT Cup Jakarta Tahun 2017.
3) Jenjang Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
a) Wahyudi, S.Pd.I, SMP N 1 Rakit, Juara I Lomba
Seminar Nasional Guru Pendidikan Dasar
Berprestasi.
b) Subiarto, S.Pd, MM, SDN 1 Banjarmangu, Juara III
LombaPenulisan Artikel Ilmiah di Sekolah Dasar.
4) Penghargaan dari Kementiran Pendidikan dan
Kebudayaan RI sebagai Kabupaten Literasi.
Pembangunan Bidang Kesehatan diarahkan untuk
menyediakan akses pelayanan kesehatan berkualitas yang
bermutu, merata dan terjangkau dan mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dalam rangka
Mewujudkan kemartabatan dan kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan dasar.
Pada tahun 2017 telah dialokasikan APBD Kabupaten
Banjarnegara sebesar 115.091.356.000,- dengan Realisasi
Keuangan sebesar Rp. 102.483.919.000 (89%) melalui beberapa
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 38
program dan kegiatan pembangunan kesehatan, meliputi:
Program Upaya Kesehatan Masyarakat, Program Perbaikan Gizi
Masyarakat, Program Promosi Kesehatan Masyarakat, Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Program
Pengembangan Lingkungan Sehat, Program Pengadaan
Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas,
Puskesmas Pembantu dan Jaringannya, Program Kemitraan
Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan program Pengadaan Obat
dan Perbekalan Masyarakat yang menyediakan obat esensial
untuk puskesmas dan jaringannya, Program Pengawasan Obat
dan Makanan, Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan,
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak,
Program pengembangan SDM dan data base, dan Program
peningkatan pelayanan kesehatan lansia
Capaian kinerja pembangunan kesehatan lingkungan pada
tahun 2017 menunjukan hasil yang baik dan meningkat dari
tahun 2016. Angka persentase penduduk yang menggunakan
jamban sehat sebesar 53,5% meningkat apabila dibandingkan
tahun 2016 yang hanya 48,56%.
Penyakit menular HIV/AIDS pada tahun 2017 terus
meluas. Jumlah kasus baru HIV-AIDS Tahun 2017 sebanyak 88
pasien dan yang melakukan pengobatan sebanyak 44 pasien
sehingga persentase yang diobati tahun 2017 sebanyak 50%.
Berdasarkan capaian tersebut maka kinerja untuk indikator
utama ini sebesar 100%. Untuk tahun 2016 penemuan kasus
HIV 34 kasus HIV dan AIDS, hal ini menunjukkan peningkatan
lebih dari dua kali lipatnya. Kegiatan sosialisasi bahaya
HIV/AIDS dilakukan terus didukung oleh penyediaan klinik VCT
di Kabupaten Banjarnegara. VCT mobile di lokasi sasaran
berisiko HIV AIDS sebesar 77,78% (target 2017 sebesar 50%),
sehingga capaian persentase kinerja untuk indikator ini sebesar
155,56%. Kegiatan VCT mobil ini Pada akhir kegiatan dapat
direalisasikan VCT mobile di 6 (enam) tempat karaoke dan Rutan
Sementara upaya guna menekan masalah kematian ibu
dan bayi dilakukan melalui optimalisasi upaya keselamatan ibu
dan anak.Upaya penurunan AKI-AKB di Kabupaten Banjarnegara
merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dalam mencapai
Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah meningkatnya status
kesehatan dan gizi ibu dan anak, yang secara bersama - sama
dan bersinergi dilakukan baik ditingkat pelayanan dasar di
puskesmas maupun pelayanan rujukan di Rumah Sakit di
Kabupaten Banjarnegara. Program kemitraan, diutamakan pada
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 39
pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin, dengan
capaian pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat miskin dan
rujukan sebesar 100% baik di PPK I, II dan III
Dalam rangka peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan melalui survei akreditasi baik di tingkat Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama maupun Fasilitas Kesehatan Tingkat
Rujukan . Pada Tahun 2017 sebanyak 13 UPTD puskesmas
yang terakreditasi sehingga total 23 UPTD puskesmas yang telah
terakreditasi sejak Tahun 2015 sampai dengan 2017,
berdasarkan Roadmap yang telah disusun sebanyak 35 UPTD
Puskesmas telah terakreditasi di tahun 2018. Jumlah Kecamatan
yang telah memiliki minimal 1 UPT Puskesmas Terakreditasi
sebanyak 17 kecamatan dari 20 kecamatan (85%).
Pada tahun 2017, Bidang kesehatan di Kabupaten
Banjarnegara mendapat prestasi yang sangat membanggakan
yakni:
1. Juara I Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional Kategori
Kesehatan masyarakat
2. Terbaik I Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional
Kategori Perawat
3. Juara I Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi Kategori
Kesehatan Lingkungan
4. Peringkat II Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provinsi
Kategori Dokter
5. Peringkat III Tenaga Teladan di Tingkat Provinsi Jawa Tengah
Kategori Kefarmasian.
Tabel 4-2 Capaian Indikator Urusan Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
No Indikator
Kinerja
Capaian Target
Pengukuran
Kinerja Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7
1 angka kematian ibu
120,3/
100.000 KH
137,6/ 100.000 KH
118
/100.000 KH
83,80%
2 angka
kematian bayi
13.17/
1.000 KH
13.36/1.00
0 KH
14,55 per
1000 KH 108,20%
3
Presentase Ibu
Hamil mendapatkan
pelayanan ibu hamil sesuai
standar (SPM)
87,40% 87% 85% 102,30%
4 Presentase penanganan
komplikasi
99,90% 99,80% 100% 99,80%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 40
No Indikator
Kinerja
Capaian Target
Pengukuran
Kinerja Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7
maternal
5 Cakupan pelayanan
Nifas
96,43% 97,40% 92% 105,90%
6 Cakupan KB aktif
83,97% 84,60% 80% 105,80%
7
Cakupan
Kunjungan Bayi
97,20% 99% 88% 112,50%
8
Cakupan
kunjungan
neonatus
97% 99% 80% 123,80%
9 Cakupan Kunjungan
Balita
90,10% 85,50% 80% 106,90%
10
Presentase Kunjungan
Kesehatan
Remaja
NA 81,59 70% 116,50%
11
Presentase lansia
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar
NA 13,90% 20% 69,50%
12
Persentase
Deteksi Dini
Bumil Resti oleh NAlkes
24% 24% 20% 120%
13
Persentase
kelas ibu di seluruh
puskesmas
100% 100% 100% 100%
14
Persentase persalinan di
fasilitas
pelayanan kesehatan (PF)
93% 99% 97% 102,10%
15
Prosentase
Puskesmas yang
melaksanakan program
perencanaan
kehamilan dan pencegahan
komplikasi
100% 100% 100% 100%
16
Prosentase bayi baru lahir
mendapatkan pelayanan
kesehatan
sesuai standar
97% 99% 95% 104,20%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 41
No Indikator
Kinerja
Capaian Target
Pengukuran
Kinerja Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7
(SPM)
17
Cakupan Neonatal
Komplikasi yang ditangani
99,40% 98,40% 100% 98,40%
18
Prosentase
Balita mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar
(SPM)
90,10% 85,50% 80% 106,90%
19 Prevalensi Balita Gizi
Buruk
0,05% 0,03% 0,09% 166,00%
20 Presentase Bumil KEK
11,46% 11,97% 21,20% 143,50%
21
Cakupan
desa/
kelurahan dengan
konsumsi garam
beryodium baik
90,85% 90,82% 82,00% 110,70%
22
Prevalensi
balita gizi
kurang
3,54% 3,33% 3,80% 112,30%
23 Cakupan ASI Eksklusif
59,50% 56,30% 55,00% 102,00%
24
Persentase
bayi lahir yang diberi IMD
78,12% 77,37% 50,00% 154,70%
25
Persentase
kecamatan
bebas rawan gizi
100,00% 100,00% 80,00% 125,00%
26
Persentase ibu
hamil KEK yang
mendapat makanan
tambahan (%)
100,00% 100,00% 70,00% 142,00%
27
Persentase
balita kurus mendapat PMT
20,38% 67,21% 85,00% 78,80%
28
Prosentase
Balita Gizi buruk
tertangani
100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
29 Presentase
bayi dengan 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 42
No Indikator
Kinerja
Capaian Target
Pengukuran
Kinerja Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7
BBLR yang
ditangani
30
Persentase remaja putri
yang
mendapat Tablet Tambah
Darah (TTD) (%)
NA 73,00% 20,00% 365,00%
31
Cakupan
Balita Gizi Buruk yang
mendapat
perawatan
100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
32
Cakupan Desa Siaga Aktif
strata Mandiri (%)
1,70% 2% 2% 100%
33
Presentase
Posyandu Strata
purnama dan
Mandiri
66,58% 66% 66,2% 100%
34
Persentase capaian CNR
(penemuan kasus TB)
90,60% 78,20% 75% 104,27%
35
Persentase
angka kasus
HIV yang diobati
50% 50% 100%
36
angka
keberhasilan pengobatan TB
paru BTA positif
84,20% 87,60% ≥85% 100%
37
Persentase
Orang dengan
TB mendapatkan
pelayanan TB sesuai standar
(SPM)
100% 100% 100% 100%
38
Persentase orang berisiko
terinfeksi HIV
mendapatkan pemeriksaan
HIV sesuai standar (SPM)
NA 13,90% 100% 13,90%
39
proporsi
penderita kusta yang
diobati
100% 100% 100% 100%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 43
No Indikator
Kinerja
Capaian Target
Pengukuran
Kinerja Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7
46
Proporsi kasus
pnemoniaa yang ditangani
100% 100% 100% 100%
47
Proporsi Kasus
diare yang
ditangani
100% 100% 100% 100%
48
Proporsi kasus hipertensi di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
NA 17,80% < 30% 59,33%
49
Proporsi kasus Diabetes
Melitus di
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
NA 17,60% < 55% 32%
50
presentase orang dengan
penyakit Hipertensi
yang
mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai
standar: (SPM).
NA 41% 100% 41%
51
presentase
orang dengan
penyakit Diabetes
Millitus yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
sesuai standar (SPM).
NA 51% 100% 51%
52
Persentase warga negara
usia 15–59 tahun
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
(SPM).
NA 1% 1% 100%
53
presentase
orang dengan gangguan jiwa
berat yang mendapat
Pelayanan kesehatan
NA 100% 100% 100%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 44
No Indikator
Kinerja
Capaian Target
Pengukuran
Kinerja Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7
sesuai standar
(SPM).
54
Cakupan rumah yang
memenuhi syarat
Kesehatan
49% 51% 48% 106%
55
Desa / Kelurahan
yang melaksanakan
STBM
2% 2,50% 5% 50%
56
Persentase
penduduk yang
menggunakan jamban sehat
48,56% 53,5 50 102%
57
Persentase
cakupan TTU
yang memenuhi
syarat kesehatan
70% 23,50% 30% 78%
58
Persentase
cakupan tempat
pengolahan
makanan (TPM) yang
memenuhi syarat
kesehatan
43% 11,00% 14% 79%
59
Cakupan Desa/Kelurah
an Universal Child
Immunization
(UCI)
100% 100% 98% (270)
102,04%
60
Acute Flacid Paralysis (AFP)
rate per 100.000
penduduk < 15 tahun
5 kasus 11 kasus 4 kasus (100%)
275%
61
Prosentase bayi yang
memperoleh imunisasi
dasar lengkap sebesar
91,30% 100% (278) 98% (270)
102,04%
64
Cakupan
desa/keluraha
n mengalami
100% 100% 100% 100%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 45
No Indikator
Kinerja
Capaian Target
Pengukuran
Kinerja Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7
KLB yang
dilakukan penyelidikan
Epidemilogi kurang dari 24
jam
65
Angka
Penderita Malaria Baru
API <1 per 1.000
penduduk
0,09/100.0
00 penduduk
0,089 per
1.000 penduduk
<1/1.000
pddk 100%
66
IR DBD < 49
per 100.000 penduduk
58,28 Per
100.000 penduduk
4,73 per
100.000 penduduk
< 49 per
100.000 pendudu
k
100%
67
proporsi penderita
malaria yang diobati
100% 100% 100% 100%
68
Angka
Kematian DBD
(%)
13% 0 <1% 100%
69 Persentase rumah tangga
ber-PHBS
73,5% 72% 55% 100%
70
Persentase Pelayanan
Kesehatan
pada Usia Pendidikan
Dasar dan Lanjutan
NA 85,40% 85,00% 100%
71
Cakupan
Pelayanan Kesehatan
Dasar Pasien Masyarakat
Miskin
100% 27,50% <30% 100%
72
Cakupan
Pelayanan Kesehatan
Rujukan Pasien
Masyarakat Miskin
100% 8,30% <10% 100%
73 Persentase Puskesmas
Terakreditasi
13 puskesmas
23 Pusk (65,7 %)
23 Pusk (65,7 %)
100%
74 Persentase RS yang
Terakreditasi
3 RS 3 RS (100
%)
3 RS
(100 %) 100%
75 Nilai Indeks 73,6 74 75 98%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 46
No Indikator
Kinerja
Capaian Target
Pengukuran
Kinerja Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7
Kepuasan
Masyarakat
Keterangan
: Sesuai target
: belum sesuai target
: tidak tercapai Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal
NO JENIS
YAN
UNIT
KERJA
INDIKATOR
BATAS
WKT
PEN- TARGET
PENCA
PAIAN
2017
CAPAIAN
RATA-
RATA
1 Gawat
Darurat
IGD 1 Kemampuan menangani
life saving anak dan
dewasa
3 tahun 100% 100%
2 Jam buka pelayanan
gawat darurat 24 Jam
1 bulan 24jam 24%
3 Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang
bersertifikat
4 tahun 100% dokter
100%
100%
Perawat
100%
100% Bidan
100%
4 Ketersediaan Tim BSB 1 tahun 1 Tim 1 Tim
5 Kecepatan pelayanan
dokter di IGD (respon
time)
1 tahun <5 mnit 100%
6 Kematian pasien < 24 jam 1 tahun 0,0020‰ 0.0022‰
7 Kepuasan pelanggan 3 tahun >70% 69.75%
8 Ketersediaan pelayanan penunjang ≤ 24jam
1 tahun 100% 100%
9 Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar
uang muka
1 tahun 100% 100%
2 Rawat
Jalan
IRJA 1 Pemberi pelayanan di
Poliklinik spesialis
5 tahun 100% 100%
2 Ketersediaan pelayanan 2 tahun 100% 96%
a. P Anak 100% 100%
b. Penyakit Dalam 100% 100%
c. Obsgyn 100% 100%
d. Bedah 100% 100%
e. Syaraf 92% 88%
f. Mata 100% 78%
g. Kulit dan Kelamin 96% 87%
h. THT 100% 100%
i. Gigi 100% 100%
j. Rehab Medik 100% 100%
k. Psikologi 100% 100%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 47
NO JENIS YAN
UNIT
KERJA
INDIKATOR
BATAS
WKT PEN-
TARGET
PENCA
PAIAN 2017
CAPAIAN
RATA-RATA
3 Jam buka pelayanan
(loket pendaftaran dan pemeriksaan dokter)
2 tahun 100% 100%
a. Senin sd Kamis 07.30 s/d 11.30
2 tahun 100% 100%
b. Jum'at dan Sabtu
07.30 s/d 11.00
2 tahun 100% 100%
c. Pemeriksaan dokter
09.00 s/d selesai di PK
2 tahun 100% 100%
4 Waktu tunggu di rawat
jalan
1 tahun 30 menit 40 mnt
5 Kepuasan pelanggan 3 tahun 80% 67.76%
6 a. Penegakan diagnosa TB
dengan pemriksaan
mikroskopik
3 tahun 90% 100%
b. Terlaksananya kegiatan
pencatatan dan
pelaporannTB
70% 100%
3 Rawat
Inap
IRNA 1 Pemberi pelayanan rawat
inap (ketersediaan dr.spesialis, perawat)
1 tahun 100% 100%
Dokter spesialis 100% 100%
Tenaga minimal D3 100% 100%
2 Dokter penanggung jawab
pasien rawat inap (DPJP)
1 tahun 100% 100%
3 Ketersediaan pelayanan
rawat inap
1 tahun 100% 100%
a. P Anak 100% 100%
b. Penyakit Dalam 100% 100%
c. Obsgyn 100% 100%
d. Bedah 100% 100%
e. Syaraf 100% 100%
f. Mata 100% 100%
g. THT 100% 100%
h. Gigi 100% 100%
i. Rehabilitasi Medik 100% 100%
j. Psikologi 100% 100%
4 Jam visite dokter spesialis
( < jam 12.00 WIB)
1 tahun 100% 100%
5 Kejadian infeksi pasca
operasi (ILO)
5 tahun ≤1,5% 0%
6 Kejadian infeksi
nosokomial (plebitis,
dekubitus)
5 tahun ≤1,5% 0%
7 Tidak adanya kejadian
pasien jatuh yang
berakibat cacat/kematian
5 tahun 100% 100%
8 Kematian > 48 jam 3 tahun 15‰ 10.87
‰
9 Kejadian pulang paksa 3 tahun ≤5% 2.45%
1
0
Kepuasan pelanggan 3 tahun 80 69.75%
1
1
Penegakan diagnosa TB
dengan pemriksaan
mikroskopik
3 tahun ≥60% 69%
1 Terlaksananya kegiatan 3 tahun ≥60% 79%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 48
NO JENIS YAN
UNIT
KERJA
INDIKATOR
BATAS
WKT PEN-
TARGET
PENCA
PAIAN 2017
CAPAIAN
RATA-RATA
2 pencatatan dan
pelaporannTB
4 Bedah
Sentral
IBS 1 Waktu tunggu operasi Bulanan ≤ 2hari ≤ 2hari
2 Kejadian kematian di
meja operasi
Bulanan 0% 0%
3 Tidak adanya operasi salah sisi
Bulanan 100% 100%
4 Tidak adanya kejadian
operasi salah orang
Bulanan 100% 100%
5 Tidak adanya kejadian
salah tindakan pada
operasi
Bulanan 100% 100%
6 Tidak adanya kejadian
tertinggalnya benda
asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi
Bulanan 100% 100%
7 Komplikasi anestesi karena overdosis,reaksi
anestesi dan salah
penempatan ET
Bulanan 0% 0%
5 Persalin
an,
perinatologi dan
KB
IRNA (
Ruang
Bersalin,
Perinato
logi,Tera
tai
1 Kejadian kematian ibu
karena persalinan
(perdarahan, pre-eklamsi)
1 tahun 4 tahun
Perdarahan 1 tahun ≤1% 0,03%
Pre Eklamsi 1 tahun ≤30% 0,06%
Sepsis 1 tahun ≤0,2% 0,03%
2 Pemberi pelayanan
persalinan normal
(Sp.OG, Dr. Umum
APN,Bidan D3)
Dokter spesialis 1 tahun 100% 100%
Dokter Umum 5 tahun
Bidan 1 tahun
3 Pemberi pelayanan
persalinan dengan penyulit (Tim PONEK
terlatih)
1 tahun 100% 100%
4 Pemberi pelayanan
persalinan dg tindakan
OP (Sp.OG,)
3 tahun 100% 100%
5 Kemampuan menangani
BBLR (1500-2500 gr)
4 tahun 100% 100%
6 Pertolongan persalinan melalui SC
1 tahun ≤20% 13%
7 Keluarga Berencana
(vasektomi,tubektomi,konseling KB mantap)
KB post partum 1 tahun 100% 25.44%
8 Kepuasan pasien 3 tahun ≥80% 69.75%
6 Rawat Intensif
ICU 1 Rata-rata pasien yang kembali ke ICU dengan
kasus yang sama <72 j
1 tahun ≤3% 0.00%
2 Pemberi pelayanan unit
intensif (Sp.An dan Spes
3 tahun 100% 100.00%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 49
NO JENIS YAN
UNIT
KERJA
INDIKATOR
BATAS
WKT PEN-
TARGET
PENCA
PAIAN 2017
CAPAIAN
RATA-RATA
sesuai kasus)
3 Pemberi pelayanan
keperawatan unit intensif
( DIII dg sertifikat ICU)
100% 56.00%
7 Radiologi
Instalasi Radiolog
i
1 Waktu tunggu hasil pelayanan thoraks foto
Bulanan 3Jam 16.67%
2 Pelaksana ekspertise (Dr. Sp Rad)
Tahunan 100% 100.00%
3 Kejadian kegagalan
pelayanan Rontgent
Bulanan ≤2% 1.49%
4 Kepuasan pelanggan Semestera
n
80% 68.49%
8 Laboratorium
Instalasi Laborat
orium
1 Waktu tunggu pelayanan laboratorium
1 tahun ≤140 mnt 72.40
2 Pelaksana ekspertisi (Sp. PK)
4 tahun 100% 100%
3 Tidak adanya kesalahan pemberian
hasil pemeriksaan
laboratorium
1 tahun 100%
100%
4 Kepuasan pelanggan 3 tahun ≥80% 68.49
%
9 Rehabili
tasi
Medis
Rehabili
tasi
Medis
1 Kejadian DO pasien
terhadap pelayanan
Rebilitasi Medis
1 tahun ≤50 % 6.88%
2 Tidak adanya kesalahan
tindakan rehabilitasi
medis
1 tahun 100%
100%
3 Kepuasan pelanggan. 3 tahun ≥80% 68.49
%
10 Farmasi Instalasi Farmasi
1 Waktu tunggu pelayanan obat jadi
1 tahun ≤30 menit 28.70 mnt
2 Waktu tunggu pelayanan
obat racikan
1 tahun ≤60 menit 57.49
mnt
3 Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian
obat
1 tahun 100% 99.98
%
4 Kepuasan pelanggan 3 tahun ≥80% 68.49
%
5 Penulisan resep sesuai
formularium
5 tahun 100% 99.94
%
11 Gizi Instalasi
Gizi
1 Ketepatan waktu
pemberian makanan pada
pasien
1 tahun ≥85% 75.55
%
2 Sisa makanan yang tidak
termakan oleh pasien
4 tahun ≤20% 19.59
%
3 Tidak adanya kejadian
kesalahan pemberian diet
1 tahun 100% 99.48
%
4 Kepuasan pelanggan 3 tahun ≥80% 68.49
%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 50
NO JENIS YAN
UNIT
KERJA
INDIKATOR
BATAS
WKT PEN-
TARGET
PENCA
PAIAN 2017
CAPAIAN
RATA-RATA
12 Transfu
si darah
IRNA,
IGD
1 Kebutuhan darah bagi
setiap pelayanan tranfusi
100%
tpnh
100% 100%
2 Kejadian Reaksi tranfusi ≤0,01% 0.01
%
13 Keluarga Miskin
Bidang Pelayan
an
Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang
datang ke RS pada setiap
unit pelayanan ( juml
kunjungan gakin
jamkesmas,dan non
kuota)
1 tahun 100% terlyni
100%
14 Rekam
Medis
Instalasi
Rekam
Medis
1 Kelengkapan pengisian
rekam medis 24 jam
setelah selesai pelayanan
5 tahun 100% 51.663
%
2 Kelengkapan Inform
Consent setelah
mendapatkan informasi
yang jelas
4 tahun 100% 55%
3 Waktu penyediaan
dokumen rekam medis
pelayanan rawat jalan
5 tahun ≤10 menit 13
mnt
4 Waktu penyediaan
dokumen rekam medis
pelayanan rawat inap
1 tahun ≤15 menit belum
dilaku
kan
penghitungan
5 Kepuasan pelanggan 3 tahun ≥80% 68%
15 Pengelolaan
Limbah
Instalasi Sanitasi
1 Baku mutu limbah cair : 3 tahun 100% 69%
BOD ( <30 mg/l) 17%
COD ( <80 mg/l) 15%
TSS (<30 mg/l) 17%
Ph (6-9) 21%
5 Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan
aturan
2 tahun 100% 91%
16 Adminis
trasi
Manaje
men
Bagian
Tata
Usaha
1 Tindak lanjut
penyelesaian hasil
pertemuan tingkat Direksi
(4 hari)
1 tahun 100% 80%
2 Ketepatan waktu
pengusulan kenaikan
pangkat
1 tahun 100% 100%
3 Ketepatan waktu
pengusulan kenaikan gaji berkala
1 tahun 100% 99.62
%
Instalasi Diklat
4 Karyawan yang mendapatkan pelatihan
minimal 20 jam/tahun
1 tahun ≥60% 68%
Penguru
s
Barang
5 Kecepatan waktu
menanggapi permintaan
barang yang sudah tersedia max 15 mnt
1 tahun ≥80% 80%
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 51
NO JENIS YAN
UNIT
KERJA
INDIKATOR
BATAS
WKT PEN-
TARGET
PENCA
PAIAN 2017
CAPAIAN
RATA-RATA
Keuanga
n
6 Cost Recovery ( > 40 %) 1 tahun ≥40% 108%
7 Ketepatan waktu
penyusunan laporan
keuangan
1 bulan 100% 100%
8 Ketepatan waktu
pemberian informasi
tentang tagihan pasien
ranap
1 tahun ≤2 jam < 1
jam
9 Ketepatan waktu
pembagian jasa
pelayanan (< tanggal 20 )
2 tahun 100% 100%
17 Ambula
nce
Bagian
Tata Usaha
1 Jam pelayanan
ambulance (transportasi ,jenazah)
1 tahun 24 jam 100%
2 Kecepatan waktu
pemberian pelayanan ambulance dalam kota
1 tahun ≤2 jam 95%
19 Pemelih
araan
sarpras
Elmed 1 Kecepatan waktu
menanggapi kerusakan
alat (15 menit)
2 tahun ≥80% 97%
2 Ketepatan waktu
pemeliharaan alat.
5 tahun 100% 92%
3 Peralatan Laboratorium
yang terkalibrasi sesuai
ketentuan
5 tahun ≥80% 100%
20 Laundry Instalasi
Sanitasi
1 Tidak ada kejadian linen
yang hilang.
3 tahun 100% 100%
2 Ketepatan waktu
penyediaan linen bersih
(maksimal 30 menit)
3 tahun 100% 100%
21 Pencega
han dan pengend
alian
infeksi
Panitia
INOS
1 Ada panitia PPI yang
terlatih
3 tahun 75% 100%
2 Tersedia APD di setiap
Instalasi/ ruang
3 tahun 60% 85%
3 kelancaran kegiatan
surveilance infeksi
nosokomial
3 tahun 75% 90%
9
8
Keterangan :
: Tidak sesuai target
Permasalahan dan Solusi
NO UNIT
KERJA INDIKATOR TARGET
PENCAPA
IAN 2017 ANALSIS DAN RTL
RATA-
RATA
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 52
NO UNIT
KERJA INDIKATOR TARGET
PENCAPA
IAN 2017 ANALSIS DAN RTL
RATA-
RATA
1 IGD 1 Kematian
pasien < 24
jam
0,0020
‰
0.0022‰ Angka kematian melebihi
target, sebagian besar
dikarenakan pasien yang
datang sudah meninggal atau
pasien datang sudah kritiss
2 Kepuasan
pelanggan
>70% 69.75% - target hal ini disebabkan
beberapa pasien BPJS
yang datang di IGD, biaya tidak tercover oleh BPJS
karena secara indikasi
medis tidak termasuk
kasus kegawat daruratan
sehingga cukup dilayani
di PPK I - perlu adanya sosialisasi
kepada peserta BPJS
tentang penyakit yang
ditanggung BPJS
2 IRJA 3 Ketersediaan
pelayanan
100% 96% Dokter Spesialis tertentu
hanya ada 1 dokter, akan
menjadi kosong di Poli klinik
manakala ada kegiatan lain atau pelayanan lain di OK,
DL dsb, sehingga
ketersediaan pelayanan
menjadi tidak 100% ,
sebetulnya bukan suatu
masalah akan tetapi dikarenakan hanya ada 1
dokter spesialis dimana
sesuai ketentuan sudah
memenuhi standar .
4 Waktu tunggu
di rawat jalan
30
menit
40 mnt waktu tunggu sedikit agak
lama dikarenakan satu
dokter harus melayanani RI
dan RJ sehingga , ada kasus2 tertentu yang harus
dilakukan supervisi segera
sehingga waktu untuk di
Poliklinik dilaksanakan
setelah melakukan supervisi
terlebih dahulu di RI, atau juga harus
melakukan operasi terlebih
dahulu
5 Kepuasan
pelanggan
80% 67.76% Kepuasan pasien masih
dibawah standar hal ini
disebabkan pasien BPJS
tidak bisa melakukan
pemeriksaan penunjang
secara lengkap (LAB, Radiologi) apabila pasien
menghendaki pemeriksaan
secara lengkap pasien
dikenai iur biaya, hal ini
disebabkan karena pemeriksaan untuk rawat
jalan dibatasi oleh BPJS.
3 IRNA 6 Kepuasan pelanggan
69.75% - belum mencapai target disebabkan informasi
persyaratan pelayanan
kurang, dan biaya
pelayanan yang dianggap
belum wajar
- RTL : Sosilaisasi tentang persyaratan pelayanan
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 53
NO UNIT
KERJA INDIKATOR TARGET
PENCAPA
IAN 2017 ANALSIS DAN RTL
RATA-
RATA
dan sosialisasi tentang
tarif.
5 IRNA ( Ruang
Bersalin
,
Perinato
logi,Teratai
7 Keluarga Berencana
(vasektomi,tub
ektomi,konseli
ng KB
mantap)
- KB post
partum
100%
25.44%
Masih usia produktif
sehingga pasien belum mau
KB
- Sosialisasi tentang KB
5 ICU 8 Pemberi
pelayanan
keperawatan
unit intensif ( DIII dg
sertifikat ICU)
100% 56.00% - Belum semua perawat
ICU memiliki sertifikat
ICU
- Mengusulkan ke Bagian Diklat untuk
mengirimkan pelatihan bagi perawat ICU
6 Instalasi
Radiologi
9 Kepuasan
pelanggan
80% 68.49% - Belum mencapai target
disebabkan pelayanan belum standar, pasien
merasa belum mendapat
keadilan dalam
pelayanan.- Masih adanya petugas yang kurang ramah, cepat dan tanggap terhadap keluhan pasien
- RTL : kepatuhan dan ketaatan petugas
terhadap SPO
ditingkatkan,
memberikan pelayanan
tanpa memandang status
sosial
7 Instalasi
Laborat
orium
10 Kepuasan
pelanggan
≥80% 68.49% - Belum mencapai target
disebabkan pelayanan
belum standar, pasien merasa belum mendapat
keadilan dalam
pelayanan.
- RTL : kepatuhan dan
ketaatan petugas terhadap SPO
ditingkatkan,
memberikan pelayanan
tanpa memandang status
sosial
8 Rehabili
tasi
Medis
11 Kepuasan
pelanggan.
≥80% 68.49% - Belum mencapai target
disebabkan pelayanan
belum standar, pasien
merasa belum mendapat keadilan dalam
pelayanan.
- RTL : kepatuhan dan
ketaatan petugas
terhadap SPO ditingkatkan,
memberikan pelayanan
tanpa memandang status
sosial
9 Instalasi
Farmasi
12 Tidak adanya
kejadian
kesalahan
pemberian
obat
100%
99.98% - Masih ada kekeliruan
pemberian obat
dikarenakan tulisan
dokter kurang jelas,
petugas farmasi kurang teliti dan adanya
penumpukan resep pada
jam2 tertentu
13 Kepuasan
pelanggan
≥80%
68.49% - Kepuasan pelanggan
masih dibawah stadart
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 54
NO UNIT
KERJA INDIKATOR TARGET
PENCAPA
IAN 2017 ANALSIS DAN RTL
RATA-
RATA
karena waktu tunggu
obat masih lama pada
waktu-waktu tertentu hal
ini disebabkan mulai
pemeriksaan dokter
dilaksanakan secara bersama-sama sehingga
terjadi penumpukan
resep di farmasi.
- RTL : ada kebijakan dari
manajemen tentang jadwal mulai
pemeriksaan dokter.
14 Penulisan
resep sesuai
formularium
100% 99.94% - Masih ada resep di luar
formularium obat
terutama untuk beberapa
pasien rujuk balik dari
PPK III dan pasien tidak
mau diganti dengan merk lain
10 Instalasi
Gizi
15 Ketepatan
waktu
pemberian
makanan
pada pasien
≥85% 75.55% - Waktu untuk
mempersipkan makanan
khsusnya pagi sangat
pendek, jadwal dinas
pagi jam 6 sedangkan
pemberian makanan jam 7 sehingga terjadi
keterlambatan.
- Evaluasi terhadap jam
dinas khususnya
instalasi Gizi
16 Tidak adanya
kejadian
kesalahan pemberian
diet
100% 99.48% - Masih ada kejadian
kesalahan pemberian
diet karena disebabkan kurang adanya
koordinasi antara
perawat dengan petugas
gizi
- RTL : kepatuhan petugas
terhadap SPO utuk ditingkatkan
17 Kepuasan pelanggan
≥80% 68.49% - Masih adanya petugas yang kurang ramah, dan
senyum pada saat
masuk mengantar
makanan ke ruang
pasien.
- RTL : pelatihan custemer exelen secara
berkesinambungan
18 Kelengkapan
Inform
Consent
setelah
mendapatkan
informasi yang jelas
100% 55% - Tingkat kepatuhan
petugas terhadap
pengisian dokumen
belum optimal
- RTL : Sosialisasi SPO
19 Waktu
penyediaan dokumen
rekam medis
pelayanan
rawat jalan
≤10
menit
13 mnt
Beberapa dokumen RM yang
belum kembali ke RM dikarenakan masih tertinggal
di ruang rawat inap atau
dokumen RM masih dalam
proses pengisian oleh DPJP
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 55
NO UNIT
KERJA INDIKATOR TARGET
PENCAPA
IAN 2017 ANALSIS DAN RTL
RATA-
RATA
20 Waktu
penyediaan
dokumen
rekam medis
pelayanan
rawat inap
≤15
menit
0
Belum dilakukan
penghitungan
21 Kepuasan
pelanggan
≥80% 68% - Ada beberapa status yang tidak bisa temukan,
sehingga pasien
menunggu lama.
12 Instalasi
Sanitasi
22 Baku mutu
limbah cair :
100% 69% - Baku mutu limbah belum
mencapai target
disebabkan banyak terjadi endapan lumpur,
limbah yang dihasilkan
melebihi kapasitas mesin
IPAL.
- RTL : mengusulkan pengadaan IPAL dengan
kapasitas lebih besar.
23 Pengelolaan
limbah padat
infeksius sesuai dengan
aturan
100% 91% - Pengelolaan limbah medis kerjasama dengan pihak
ketiga, penganmbilan
sampah terkadang
dilaksanan sesuai jadwal
- RTL : dipertegas dalam MoU apabila pihak ketiga
menyalahi/ melanggar ketentuan untuk diberi
sanksi
13 Bagian Tata
Usaha
24 Tindak lanjut penyelesaian
hasil
pertemuan
tingkat
Direksi (4 hari)
100% 80% - Ada beberapa kegiatan yang memerlukan
koordinasi lintas bidang atau lintas unit.
- Kegiatan variatif ada yang
lama ada yang cepat dapat di tindaklanjuti
25 Ketepatan waktu
pengusulan
kenaikan gaji
berkala
100% 99.62% - Pengurusan kenaikan gaji berkala tidak memeuhi
target dikarenakan data
yang bersangkutan belum
ada atau lengkap
- surat pemberitahuan kepada pegawai yang
akan naik gaji berkala
untuk mempersiapkan dokumen
14 Elmed 26 Ketepatan
waktu pemeliharaan
alat.
100% 92% Banyaknya laporan
kerusakan alat insidentil dibandingkan dengan jumlah
alat yang sudah terjadwal
untuk dilakukan
pemeliharaan secara rutin,
sehingga dibutuhkan
evaluasi terhadap penyusunan jadwal
pemeliharaan alat.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 56
INDIKATOR KINERJA KUNCI
NO IKK/IKU RSUD
TAHU
N 2016
TAHUN 2017 TREN
D TREN
D
Data Awal
Target Realisas
i ANGK
A MUTU
1 2 3 4 5 6 5
1 Tigkatan Akreditasi RSUD Hj. Anna Lasmanah
Utama Paripurna
Paripurna
↑ ↑
2
Indikator Rawat Inap
1). BOR ( Bed occupancy rate/Tingkat pemanfaatan
tempat tidur)
71,6% 60-75% 72,06% ↑ ↑
2). AvLOS (Average length of
stay/Rata-rata lama perawatan pasien
4,3 3-6 hari 3,6 hari ↘ ↑
3). TOI (Turn over interval/Rata-
rata hari tempat tidur tidak digunakan)
1,38 1-3 hari 1,4 hari ↑ ↘
4). BTO (Bed turn
over/Frekuensi pemakaian
tempat tidur)
75,41 50-70
kali
73,08
kali ↘ ↑
5). NDR (Net death rate/ Angka kematian pasien setelah
perawatan 48 jam per 1000 pas
15 ≤15 ‰ 10,87‰ ↘ ↑
6). GDR (Gross ate rate/Angka
keseluruhan per 1000 pasien)
25,6 ≤25‰ 18,24‰ ↘ ↑
3 Kelengkapan jenis pelayanan spesialis
14 jenis
14 jenis 14 Jenis = =
4 Persentase peningkatan kunjungan
15,09%
5% 8,92% ↘ ↘
5 CRR( Cost Recovery
Ratio/Kemampuan pendapatan untuk
membiayai operasional)
103,25
%
100 100,33% ↘ ↘
6 Survey kepuasan
masyarakat
78,28 80 68,47 ↘ =
: Tidak mencapai target ↑ Trend naik dibanding tahun 2016
(nilai dan kualitas mutu )
: Target tercapai ↘ Trend turun dibanding tahun 2016 (nilai dan kualitas mutu)
= Sesuai target 2017/tetap (nilai dan
kualitas mutu)
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 57
Ketiga, Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pada tahun 2017, total alokasi APBD mencapai 436
Milyard Rupiah, dengan anggaran 202 milyard untuk program
peningkatan jalan dan jembatan, 94 milyard untuk program
pembangunan jalan dan jembatan, 20 milyar untuk program
pembangunan talud/bronjong serta 13 milyard untuk program
pemeliharaaan jalan. Dengan anggaran tersebut telah berhasil
memperbaiki jalan di berbagai ruas jalan di wilayah Kabupaten
Banjarnegara, berupa rigid beton sepanjang 7,25 km, Aspal
Hotmix 491,702 km, aspal Lapis Penetraasi (Lapen) 373,76 km,
Konstruksi jalan batu 86,674 km, sedangkan kondisi jalan tanah
masih 4 km. Kemudian pembangunan/rehabilitasi jembatan
sebanyak 15 unit jembatan.
Dengan berbagai upaya pembangunan diatas, indikator
kinerja bidang pekerjaan umum menunjukan bahwa pada tahun
2017 panjang jalan dalam kondisi baik mengalami kenaikan
10,04% dari 542,942 km pada tahun 2016 menjadi 663,465 km
pada tahun 2017. Kenaikan prosentase ini termasuk capaian
yang baik mengingat pada tahun 2017 adanya penambahan
panjang ruas jalan kabupaten dari 922,861 km menjadi 963,386
km. Disamping itu banyaknya kegiatan yang dilaksanakan
dengan menggunakan konstruksi rigid beton, baik untuk
pelebaran jalan maupun rigid beton secara total dimana
konstruksi rigid beton tersebut membutuhkan biaya yang besar
tetapi volume penanganan relatif pendek. Sedangkan untuk jalan
dalam kondisi sedang mengalami penurunan sebesar 6,92%
dikarenakan adanya penanganan jalan kondisi sedang yang
ditangani sehingga menjadi kondisi baik. Sedangkan untuk jalan
kondisi rusak ringan mengalami kenaikan prosentase sebesar
1,37% dari 129,25 km di tahun 2016 menjadi 148,15 km di
tahun 2017. Hal ini dikarenakan adanya jalan kondisi rusak
berat yang ditangani ditambahn adanya kerusakan yang dialami
dari jalan kondisi sedang menjadi menjadi rusak ringan yang
belum bisa tertangani. Sedangkan kondisi rusak berat
mengalami penurunan sebesar 10,10% dari panjang 134,66 km
tinggal menyisakan 97,35 km. Kondisi jalan yang baik (dalam arti
bisa dilalui pengendara dengan kecepatan > 40 km/jam) pada
tahun 2017 tercatat mencapai 68,87% atau jauh lebih baik
dibandingkan tahun 2016 yang hanya 58,83 %.
Hal tersebut menggambarkan bahwa pencapaian indikator
dalam urusan pekerjaan umum dan penataan ruang, khususnya
jalan perlu mendapat apresiasi yang positif. Pada tahun 2017,
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 58
capaian panjang jalan kabupaten Banjarnegara dalam kondisi
baik sudah mencapai target yakni 68,87% dari yang ditargetkan
sebesar 68,2% dari target RKPD Tahun 2017. Hal tersebut
mempunyai arti bahwa realisasi capaiannya 100,98%. Sehingga
apabila diakumulasikan menggunakan kondisi jalan dengan
kriteria baru maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2017,
jalan Kabupaten Banjarnegara dengan kondisi mantap (baik dan
sedang) telah mencapai 75% dan kondisi belum mantap (rusak
ringan dan rusak berat) tinggal 25%.
Namun demikian, pembangunan jalan dan pelebaran ruas
jalan tahun 2017 juga terdapat kendala yakni ada satu kegiatan
yang mengalami putus kontrak yakni peningkatan jalan ruas
jalan Watubelah-Pesangkalan-Sadang kecamatan Pagedongan
dengan progress fisik 79,35% dengan nilai kontrak 4,48 milyar.
Selain itu juga ada beberapa kegiatan yang tidak dapat
dilaksanakan dikarenakan gagal lelang dan juga kendala
pembebasan lahan yang belum terselesaikan sehingga fisik
pekerjaan tidak bisa dilaksanakan.
Pembangunan jalan untuk memperluas kota Banjarnegara
ke arah utara serta mempercepat akses dan pertumbuhan
ekonomi wilayah utara-selatan Sungai Serayu terus
dikembangkan. Pada tahun 2017 melanjutkan kegiatan
pembangunan jalan yang menghubungkan wilayah Pucang –
Jenggawur.
Selain itu Kabupaten Banjarnegara juga mempersiapkan
prasarana jalan untuk menghadapi pembangunan Bandar udara
di Wirasaba Kecamatan Bukateja Purbalingga dengan
peningkatkan jalan ruas jalan wanadadi-Rakit-Batas Purbalingga
dengan konstruksi rigid Beton.
Bidang bangunan gedung pada tahun 2017 melaksanakan
program pembangunan gedung inspektorat, Kuliner
Banjarnegara, Gedung BPPKAD, Rehabilitasi Masjid An Nur dan
Masjid Al Fitrah, membangun rumah dinas kecamatan
karangkobar, dan pembangunan Kantor Kecamatan
Banjarnegara untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Sedangkan sebagai gerbang penanda memasuki
Kabupaten Banjarnegara dibangun tugu Batas di desa Piasa
Wetan kecamatan Susukan berbatasan dengan Kabupaten
Banyumas.
Untuk Bidang Pengelolaan Sumber daya Air luas areal
irigasi yang ada di Kabupaten Banjarnegara mencapai 544.367
Ha. Selanjutnya, pada tahun 2017 pembangunan sektor bidang
sumber daya air telah dilakukan dengan pemeliharaan,
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 59
pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan irigasi,
pengaman tebing sungai dan bendung. Dengan upaya itu, pada
tahun 2017 rasio jaringan irigasi mencapai 15,28% dari yang
ditargetkan 12,26%. Ini berarti target RKPD tahun 2017 realisasi
capaiannya sebesar 124,63%. Pada saat yang sama,
perkembangan kondisi jaringan irigasi kabupaten dalam kondisi
baik pada tahun 2017 tercatat 338.868 Ha (62,25%). Capaian
Indikator jaringan irigasi kabupaten dalam kondisi baik dari
target dalam RKPD 2017 sebesar 14.507 M2 telah terealisasi
sebesar 15.144 atau realisasi capaiannya sebesar 104,39%.
Kondisi infrastruktur irigasi yang baik akan membantu
peningkatan produksi pertanian secara luas dan ketahanan
pangan.
Program pembangunan tata ruang tahun 2017 diarahkan
untuk memperoleh perencanaan tata ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang. Pelaksanaan program tahun ini difokuskan
pada kegiatan Kajian Review RTRW, Pembangunan Sistem
Informasi Geografis dan Evaluasi Pemanfaatan ruang. Selaian itu
juga kegiatan sosialisasi kebijakan pengendalian pemanfaatan
ruang kepada kasi tramtib 20 kecamatan di Kabupaten
Banjarnegara dan optimalisasi pengendalian pemanfaatan ruang.
Pembangunan yang berlanjut memerlukan penataan ruang yang
terarah dan produktif. Pada tahun 2017 hasil indikator
tersedianya informasi mengenai rencana tata ruang (RTR)
wilayah Kabupaten beserta rencana rincian melalui peta analog
dan peta digital pada tahun telah mencapai target yakni 100%.
Sedangkan indikator tersedianya luasan RTH publik
sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan baru
tercapai 17,16% atau realisasi capainnya sebesar 85,80%.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 60
Tabel 3.4.
Capaian Indikator Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Banjarnegara Tahun 2016 dan Tahun 2017
Indikator Satuan
Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Panjang jalan kabupaten
dalam kondisi baik
% 58,83 68,87 68,2 100,98 Maks
Rasio jaringan
irigasi % 15,58 15,28 12,26 124,63 Maks
Jaringan irigasi
Kabupaten dalam kondisi
baik
M2 15.154 15.144 14.507 104,39 Maks
Tersedianya informasi
mengenai rencana tata
ruang (RTR) wilayah
Kabupaten beserta rencana
rincian melalui peta analog dan peta digital
% 100 100 100 100,00 Maks
Tersedianya luasan (RTH)
publik sebesar 20% dari luas
wilayah kota/ kawasan perkotaan
% 17,16 17,16 20 85,80 Maks
Keterangan
: Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 61
Keempat, Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman
Bidang Perumahan sesuai RKPD 2017 memberi arah
pembangunan perumahan melalui program untuk peningkatan
rumah tangga pengguna air bersih, rasio rumah tidak layak huni
dan berkurangnya luasan pemukiman kumuh di Kawasan
perkotaan.
Pada tahun 2017 di Kabupaten Banjarnegara terdapat
235.380 bangunan rumah tempat tinggal atau ada penambahan
jumlah bangunan rumah tempat tinggal sebanyak 5.001 atau
sebanyak 2,17% dari tahun 2016 yang hanya berjumlah
230.379. Kecamatan Punggelan menjadi yang terbanyak dengan
jumlah 18.793 Bangunan Rumah Tempat Tinggal, disusul
Kecamatan Purwanegara dengan 18.591 bangunan rumah
tempat tinggal. Sedangkan Kecamatan Pandanarum menjadi
yang tersedikit dengan 6.515 bangunan rumah tempat tinggal.
Pada tahun 2017 Jumlah Bangunan Rumah Tempat Tinggal
Layak Huni di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 190.342 atau
mengalami peningkatan sebanyak 9.629 rumah tinggal layak
huni dari tahun 2016 yang hanya berjumlah 180.713 rumah
tinggal layak huni. Sedangkan jumlah Bangunan Rumah Tinggal
Tidak Layak Huni pada tahun 2017 hanya berjumlah 45.038
atau mengalami penurunan sebanyak 4.628 rumah tinggal tidak
layak huni dari tahun 2016 yang sejumlah 49.666 rumah tinggal
tidak layak huni.
Pada tahun 2017, kecamatan dengan jumlah rumah tinggal
tidak layak huni terbesar ada di Kecamatan Wanayasa dengan
jumlah mencapai 5.574 rumah tidak layak huni, disusul
kecamatan Pejawaran dengan jumlah mencapai 5.233 rumah
tidak layak huni dan Kecamatan Punggelan dengan jumlah 4.097
rumah tidak layak huni. Sedangkan kecamatan dengan jumlah
rumah tinggal tidak layak huni terkecil adalah Kecamatan
Sigaluh sebanyak 554 rumah tidak layak huni, disusul
kecamatan Banjarnegara dengan jumlah 680 rumah tidak layak
huni dan kecamatan Bawang dengan jumlah 721 rumah tidak
layak huni.
Dapat disimpulkan bahwa jumlah bangunan rumah tempat
tinggal layak huni pada tahun 2017 meningkat dibandingkan
tahun 2016 dikarenakan adanya dana yang alokasinya untuk
penanganan RTLH sehingga secara otomatis bangunan Rumah
tidak layak huni pada tahun 2017 menurun.
Capaian indikator rumah tangga pengguna air bersih tahun
2017 sebesar 88,38% dari target 85,00% yang berarti realisasi
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 62
capaiannya 103,98%. Sedangkan capaian indikator rasio rumah
tidak layak huni pada tahun 2017 sebesar 86% dari target 51%
yang berarti realisasi capaiannya 168,63%. Dan untuk capaian
indikator berkurangnya luasan pemukiman kumuh di Kawasan
perkotaan di tahun 2017 mencapai 30 dari target 10% yang
berarti realisasi capainnya 300%.
Tabel 4-4
Capaian Indikator Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun
2017
Realisasi capaian
(%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Rumah tangga pengguna air
bersih
% 88,38 88,38 85,00 103,98 Maks
Rasio rumah
layak huni
% 77,49 86 51,00 168,63 Maks
Berkurangnya luasan pemukiman kumuh di
kawasan perkotaan
% 10 30 10 300,00 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 63
Kelima, Urusan Kententraman, Ketertiban Umum dan
Perlindungan Masyarakat
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan kewenangan
ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat merupakan urusan wajib pelayanan dasar. Upaya mewujudkan ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan
masyarakat menjadi prasyarat bagi terselenggaranya tata kehidupan masyarakat, aktivitas sosial ekonomi dan pembangunan daerah.
Pembangunan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri ditujukan untuk mencapai sasaran: (1). meningkatnya keamanan dan ketertiban lingkungan, (2). menurunnya jumlah korban bencana, (3). meningkatnya kualitas penyelenggaraan
demokrasi; dan (4). meningkatnya pemahaman kebangsaan, ajaran agama, serta norma-norma lainnya dalam kehidupan bermasyarakat. Secara umum, capaian kinerja pada urusan ini
sudah cukup baik. Beberapa hal yang harus ditingkatkan adalah layanan pada pemadaman kebakaran yang ditunjukan oleh indikator cakupan pelayanan bencana kebakaran dan tingkat waktu tanggap daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran.
Pada Tahun 2017 Urusan Kententraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat difokuskan untuk Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan, Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan, Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga, Ketertiban
dan Keamanan, Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat), Program Pemeliharaan Kamtrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal, Program Penegakan Perda, Program Pendidikan Politik Masyarakat, Program Pencegahan
Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam, Program Kesiapsiagaan, Tanggap Darurat, Mitigasi Bencana Geologi.
Untuk meningkatkan rasa keamanan dan kenyamanan
lingkungan telah dilakukan Operasi Perda K3 telah menjaring
PGOT, penjaja seks komersial (PSK), dan penataan PKL. Kegiatan
lain berupa Operasi rokok Cukai ilegal. Miras, KTP-Elelktronik
dan operasi disiplin bagi karyawan dan PNS Daerah kemudian
Kegiatan Operasi Non Yustisi dilakukan di tempat usaha yang
belum berijin Pengawasan dan berpotensi mengurangi PAD dan
ketertiban.
Selanjutnya, untuk mengurangi korban jiwa dan kerugian
material akibat bencana alam, pemerintah daerah telah
mengembangkan program mitigasi bencana geologi, program
pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam,
program kesiapsiagaan dan program tanggap darurat sebagai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 64
upaya untuk mengurangi kerugian baik jiwa maupun kerugian
material.
Capaian Indikator Urusan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat berupa Prosentase berkurangnya angka potensi konflik Suku, Agama, Ras (SARA), ideologi dan
Sosial Budaya di masyarakat (data awal 6 konflik di tahun 2016) dengan realisasi di tahun 2017 hanya 5 konflik dari target 5 konflik atau realisasi capaiannya 100%. Indikator Prosentase
meningkatnya jumlah Ormas/LSM yang ber SKT (jumlah Ormas/LSM yang mengajukan SKT/yang melapor) realisasi sebanyak 11 lembaga dari target sebanyak 5 lembaga atau capaian realisasinya 220%. Indikator prosentase berkurangnya
gangguan keamanan dan kenyamanan (data awal 19 kejadian) dengan realisasi 18 kejadian dari target 18 kejadian atau capaian realisasinya 100%. Indikator Prosentase meningkatnya
partisipasi pemilih dalam Pemilukada dengan realisasi tahun 2017 sebesar 70% dari target 77% atau capaian realisasinya 90,90%. Indikator ini belum memenuhi target Nasional 77% dan
capaiannya hanya 70% (dari jumlah pemilih yang hadir 548.019 : Jumlah pemilih yang terdaftar 782.808 orang), tetapi apabila dibandingkan dengan PILBUP Kabupaten Tahun 2011 maka capaian di tahun 2017 meningkat 0,94% dari 69,06% atau (dari
jumlah pemilih yang hadir 514.417 orang : Jumlah pemilih yang terdaftar 744.477 orang). Peningkatan partisipasi ini disebabkan adanya peningkatan pemahaman tentang Politik dan Demokrasi
di masyarakat melalui pendidikan politik yang diprioritaskan untuk pemilih pemula. Selain itu,adanya Bantuan keuangan kepada Partai Politik (9 parpol) yang digunakan untuk
pendidikan politik dan Banjarnegara mencapai 70%, padahal ketentuannya 60% sehingga sangat optimal dalam meningkatkan Partisipasi masyarakat dalam Pemilu.
Capaian Indikator Urusan Ketentraman, Ketertiban dan
Perlindungan Masyarakat berupa Penegakan Perda dari yang ditargetkan 17 tercapai 14 atau realisasi capaiannya 82,35%. Indikator Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, dan keindahan) di Kabupaten Banjarnegara tercapai 100% dari yang ditargetkan 100%. Indikator Cakupan Petugas Linmas tercapai 74,5% dari target sesesar 60 atau realiasasi capainnya sebesar 124%. Indikator Angka Kriminalitas
dari yang ditargetkan sebanyak 280 terealisasi sebanyak 78 kejadian atau capaian realisasinya mencapai 358,97%.
Capaian kinerja indikator pembangunan urusan
ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat pada tahun 2017 berupa Persentase Bencana yang tertangani dengan baik telah tercapai 100% dari target 100%.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 65
Tabel 4.3. Capaian Indikator
Urusan Ketentraman, Ketertiban dan Perlindungan Masyarakat
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi capaian
(%) Pol Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Penegakan Perda
% 17 14 17 82,35 Maks
Tingkat Penyelesaian
Pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, dan keindahan)
di Kabupaten Banjarnegara
% 100 100 100 100 Maks
Cakupan Petugas Linmas
% 60 74,5 60 124 Maks
Angka
kriminalitas
kejadian 280 78 280 358,97. Min
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
Tabel 4.4. Capaian Indikator Urusan Ketenteraman,
ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat
Indikator Satuan
Capaian Targe
t Tahu
n 2017
Realisasi
capaian
(%)
Pola Status 2016
2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase Bencana
yang tertangani dengan
baik
% 100 100 100 100 Maks
Keterangan
: Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 66
Keenam, Urusan Sosial
Pada tahun 2017 total anggaran APBD untuk program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya,
Program Pengembangan Nilai Budaya, Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, Program Pembinaan Anak
Terlantar, Program pembinaan para penyandang cacat dan
trauma, Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) dan
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
sebesar 3,2 milyar Rupiah. Pada tahun 2017, telah dilaksanakan
kegiatan pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin
kepada 505 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Pelatihan
keluarga miskin juga disertai dengan pemberian bantuan usaha
ekonomi produktif. Selain itu juga dilaksanakan fasilitasi
manajemen usaha bagi keluarga miskin kepada 39 Kelompok
Usaha Bersama (KUBE). Adapun capaian kinerja Bidang Sosial
yakni PMKS skala Kabupaten yang memperoleh bantuan sosial
untuk pemenuhan kebutuhan dasar tercapai sebesar 90,17 %
dengan realisasi capaian sebesar 112,71 %. Sedangkan capaian
PMKS skala Kabupaten yang menerima program pemberdayaan
sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok
sosial ekonomi sejenis lainnya tercapai sebesar 87,47 % dengan
realisasi capaian 109,34 %. Penanganan PMKS dilaksanakan
melalui program peningkatan kesejahteraan sosial baik melalui
program Kementerian Sosial, Pemerintah Provinsi maupun
Pemerintah Kabupaten.
Tabel 4-6 Capaian Indikator Urusan Sosial
Indikator
Sa
tu
an
Capaian Target
Tahun
2017
Realisas
i capaian
(%)
Pol Sta tus 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase PMKS skala
Kabupaten yang
memperoleh Bantuan sosial untuk pemenuhan
kebutuhan dasar
% 77,49 90,17 80 112,71 Maks
Persentase PMKS skala Kabupaten yang menerima
program pemberdayaan sosial melalui Kelompok
Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok sosial
ekonomi sejenis lainnya
% 76,93 87,47 80 109,34 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 67
Sedangkan Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar yang
dilaksanakan di Kabupaten Banjarnegar pada tahun 2017
terdiri atas:
Kesatu, Urusan Tenaga Kerja,
Pada tahun 2017 pembangunan Bidang Ketenagakerjaan
diarahkan untuk peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga
kerja, peningkatan kesempatan kerja serta perlindungan dan
pengembangan lembaga ketenagakerjaan. Program Peningkatan
kesempatan kerja dilaksanakan melalui Kegiatan
Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja berupa sosialisasi
lowongan kerja dan prosedur kerja yang baik dan benar bagi
800 orang peserta pencari kerja di 20 Desa pada 16 Kecamatan;
Kegiatan Pameran bursa kerja (Job Fair) yang menyediakan
4.500 lowongan kerja. Kegiatan Padat Karya menyerap
penganggur/setengah penganggur sejumlah 264 orang berupa
pembangunan jalan desa di 3 desa yaitu Desa Petir Kecamatan
Purwonegoro, Desa Berta Kecamatan Susukan dan Desa
Pasegeran Kecamatan Pandanarum. Selain itu, evaluasi
terhadap keberadaan 100 perusahaan di Banjarnegara dan
memonitor 180 pekerja anak yang dikembalikan kebangku
sekolah dalam rangka mendukung program Keluarga harapan
juga telah dilakukan. Pencapaian beberapa indikator
ketenagakerjaan antara lain: rasio pencari kerja yang
ditempatkan (3.218 orang) terhadap jumlah pekerja yang
mendaftar (7.373 orang) adalah sebesar 43,65%. Sementara
jumlah pekerja yang telah mengikuti jaminan sosial tenaga kerja
aktif sebanyak 11.809 orang atau 76,09% dari sebanyak 15.519
pekerja/buruh.
Tabel 4-10 Capaian Indikator Urusan Tenaga Kerja
Indikator
Sa
tu an
Capaian Tar get Ta
hun
2017
Realisasi
capaian
(%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Pencari kerja
terdaftar yang ditempatkan
% 62,13 43,65 46,93 93,01 Maks
Tingkat pengangguran
terbuka
% 5,05 4,72 4,65 95,35 Min
Besaran pekerja/ buruh yang menjadi
peserta program Jamsostek
% 67,88 76,09 67 113,37 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 68
Kedua, Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak,
Pada tahun 2017 dianggarkan Rp. 754.963.000,-
dilaksanakan untuk program keserasian kebijakan peningkatan
kualitas anak dan perempuan, Penguatan Kelembagaan
Pengarusutamaan Gender dan Anak dan Peningkatan Kualitas
Hidup dan Perlindungan perempuan. Pencapaian indikator
bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pada
tahun 2017 antara lain angka melek huruf perempuan usia 15
tahun ke atas sebesar 99,81% atau sebanyak 335.231 orang
masih bisa dipertahankan mengingat jumlah penduduk usia
produktif yang semakin meningkat. Sedangkan penanganan
korban kekerasan berbasis gender dan anak (KKBGA) pada
tahun 2017 meningkat sebanyak 98 kasus dengan korban
sebanyak 100 orang dari tahun sebelumnya sebanyak 71 kasus,
untuk itu Pemerintah Kabupaten Banjarnegara sangat intens
terhadap permasalahan KKBGA dalam hal ini diwujudkan
dengan telah terbentuknya Pusat Pelayanan Terpadu di 20
Kecamatan dan P2TP2A Kabupaten Banjarnegara serta telah
disusunnya Perda Nomor 10 tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan
Berbasis Gender Dan Anak , sehingga masyarakat tidak takut
lagi untuk melaporkan pengaduan KKBGA. Selain itu adanya
peningkatan jumlah OPD yang menyusun anggaran yang
responsif gender yang semula dari 6 OPD menjadi 22 OPD.
Tabel IV-12 Capaian Indikator Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Tahun 2017
Indikator Sa tu
an
Capaian Target Tahun
2017
Rea
lisa si
capai an (%)
Pol Status 2016 2017
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga pemerintah
% 2,31 NA 66,37 NA Maks Data
pembanding belum
tersedia
Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang
mendapat layanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan terlatih di puskesmas mampu
terlaksana KIP/A dan PPT/PKT di Rumah
Sakit
% 100 100 100 100 Maks Sesuai target
(Sangat
Tinggi)
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 69
Ketiga, Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana
Alokasi APBD 2017 sebesar 5,4 milyar yang terbagi dalam
10 program dan 28 kegiatan dengan hasil pelaksanaan kegiatan
antara lain berupa, terlayaninya pelayanan KB Metode
Kontrasepsi Jangka Panjang (IUD sebanyak 793 akseptor, Implan
sebanyak 308 akseptor, MOW sebanyak 382 akseptor, MOP
sebanyak 50 akseptor), penyediaan sepeda motor trail sebanyak
6 unit, penyediaan honororarium bagi PPKBD sebanyak 278
orang. Sedangkan untuk menggiatkan program KB dan
Pembangunan Berwawasan Kependudukan dilaksanakan upaya
edukasi dan komunikasi yang intensif kepada seluruh lapisan
masyarakat melalui beragam media. Kegiatan faslitasi
kelembagaan kampung KB yang meghasilkan terbentuknya 7
kampung KB, Kegiatan Penyuluhan kepada masyarakat di 20
Kecamatan serta Kegiatan Peningkatan pemahaman Tokoh
Agama dan Tokoh Masyarakat kepada 320 Tokoh Agama dan
Tokoh Masyarakat. Hasil kinerja yang telah dicapai antara lain
angka prevalensi pelayanan KB sebesar 79,41% bagi peserta KB
aktif yakni sebanyak 169.861 orang (tahun 2016 = 167.120).
Rata-rata jumlah anak per keluarga sebanyak 2,23 orang. Rasio
petugas lapangan KB/penyuluh KB dan wilayah desa atau
kelurahan sebesar 1:6, namun per 1 Januari 2018 seluruh
petugas lapangan KB/penyuluh KB sudah beralih status menjadi
PNS Pusat (BKKBN RI).
Tabel IV-13 Capaian Indikator Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Indikator
Sa
tu
an
Capaian Target
Tahun
2017
Realisas
icapaian
(%)
Pol Statu
s 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
CakupanPasanganUsiaS
ubur (PUS) yang istrinya di bawahusia 20 tahun
% 3,77 3,63 3,46 95,32 Min Belum
sesuai target
(sangat tinggi)
Cakupan PUS yang
inginber-KB tidakterpenuhi
(unmetneed)
% 7,46 7,02 5 71,23 Min Belum
sesuai
target (sedang)
Jumlah peserta KB aktif Org 167.120 169.861 153.000 111,02 Mak Sesuai
target (Sangat
Tinggi)
Cakupan peserta KB aktif
% 78,93 79,41 74,20 107,02 Mak Sesuai target
(Sangat
Tinggi)
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 70
Keempat, Urusan Pertanahan
Berdasarkan hasil kegiatan Sensus Barang Daerah Tahun
2017 termasuk didalamnya terhadap aset tanah diperoleh data
tanah Pemerintah Kabupaten Banjarnegara keseluruhan adalah
1.315 Bidang. Tanah Pemkab yang bersertifikat sejumlah 388
bidang. Jumlah ini termasuk didalamnya 9 bidang tanah yang
diproses sertifikatnya di tahun 2017. Sehingga tanah Pemkab
yang bersertifikat sampai dengan akhir Tahun 2017 baru
mencapai 29,51%. Adapun hasil kinerja urusan pertanahan pada
Tahun 2017 :
1. 2 bidang untuk perluasan Stadion Pemkab Banjarnegara dg
luas 998 m2 dan 1.440 m.
2. 1 bidang Jalan Jagapati-Pasar Salak luas 413 m2
3. 3 bidang lahan parkir & obyek wisata Giritirta luas 307 m2,
484 m2 dan 1.280 m2.
4. 2 bidang lahan parkir candi arjuna : 720 m2 dan 909 m2
5. Perluasan pasar kota sebelah timur luas 2.375 m2.
Kelima, Urusan Lingkungan Hidup
Prioritas pembangunan pada Tahun 2017 diselenggarakan
oleh Dinas Lingkungan Hidup dengan alokasi APBD sebesar 5,4
milyard. Hasil Kegiatannya, antara lain : Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan menghasilkan penyediaan prasarana
dan sarana pengelolaan persampahan, pengembangan teknologi
pengolahan sampah menghasilkan demplot pemilahan sampah
dan TPS, sosialisasi kebijakan pengelolaan sampah, peningkatan
peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan,
pengadaan alat untuk membuat kompos (Komposter) dan alat
bor biopori, dan pembuatan instalasi pengolah sampah organik
menjadi biogas yang sangat bermanfaat dalam pengurangan
sampah yang diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah
(TPA) sehingga umur TPA menjadi lebih lama.
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup menghasilkan Pelayanan kepada pemohon izin
lingkungan, pemantauan kualitas air sungai dengan hasil masih
memenuhi baku mutu, pemantauan udara emisi dan ambient,
Penanaman tanaman tahunan di daerah rawan bencana. Semua
hasil ini sangat bermanfaat dalam pengendalian pencemaran air,
udara dan tanah sehingga diharapkan lingkungan hidup di
Kabupaten Banjarnegara dalam kategori baik.
Sedangkan peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup menghasilkan
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 71
(IKPLHD) dan Dokumen Informasi Status Kerusakan Tanah
untuk Produksi Biomassa. Data ini sangat membantu dalam
pengambilan keputusan dalam kegiatan di bidang lingkungan
hidup. Perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam yang
dikemas dalam Banjarnegara Hijau seperti penanaman tanaman
turus jalan dan festival jerami.
Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
menghasilkan kajian lingkungan hidup strategis untuk RPJMD
2017-2022 dan penyusunan DED sarana dan prasarana
lingkungan menghasilkan DED pembangunan IPLT. Semua
kegiatan tersebut mendukung tercapainya Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH) sebesar 67.92 dengan kategori cukup.
Secara rinci kinerja pembangunan urusan lingkungan
hidup dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4-16
Capaian Indikator Urusan Lingkungan Hidup
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun
2017
Realisasi
capaian
(%)
Pol Status 2016 2017
Persentase
penanganan
sampah
% 71,83 83 85 97,65 Maks
Pencemaran
status mutu
air
% 100 100 100 100 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 72
Keenam, Urusan Administrasi Kependudukan dan
Catatan Sipil
Jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara per 31
Desember 2017 menurut data yang diterbitkan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Banjarnegara hasil
rekonsiliasi dengan Kementerian Dalam Negeri Republik
Indonesia adalah sejumlah 1.003.984 jiwa, terdiri atas 512.082
jiwa laki-laki dan 491.902 jiwa perempuan (meningkat
dibandingkan tahun 2016 yang hanya 1.001.856 jiwa).
Sedangkan Tingkat kepadatan penduduk tahun 2016 adalah
sebesar 938,55 jiwa per Km² (meningkat dibandingkan tahun
2016 sebesar 936,57 jiwa per Km²).
Capian Indikator pembangunan Bidang Kependudukan dan
Catatan Sipil pada tahun 2017 ditunjukkan dengan rasio
kepemilikan KTP sebanyak 94,21% atau meningkat
dibandingkan tahun 2016 yang hanya 88,61%. Hal tersebut juga
menggbarkan bahwa realisasi capaiannya sebear 105,85% dari
target RKPD tahun 2017 yang ditetapkan 89%. Sedangkan
capaian indikator Cakupan pelayanan penerbitan Akta Kelahiran
pada tahun 2017 sebesar 97% dari target 97%, yang ini berarti
realisasi capaiannya sebesar 100% dari target RKPD tahun 2017.
Tabel 4-9 Capaian Indikator Urusan Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi capaian
(%) Pol Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Kepemilikan
KTP % 88,61 94,21 89 105,85% Maks
Cakupan Pelayanan
Penerbitan Akta Kelahiran
% 102,43 97 97 100,00% Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 73
Ketujuh, Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa,
Dalam APBD 2017 untuk Urusan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa telah dialokasikan sebanyak 3 milyard
lebih yang difokuskan pada kegiatan pengembangan kreasi dan
inovasi teknologi tepat guna, program Peningkatan Keberdayaan
Masyarakat Perdesaan dan program Pengembangan Lembaga
Ekonomi Perdesaan serta Program Peningkatan Partisipasi
Masyarakat dalam Membangun Desa dan Program Peningkatan
Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa.
Pada Tahun 2017 telah dilaksanakan Pilkades
Bergelombang secara serentak di 57 Desa di 20 Kecamatan se-
Kabupaten Banjarnegara. Direncanakan pelantikan Kades
terpilih akan diselenggarakan pada akhir bulan april 2018 tahun
ini. untuk mengawal Implementasi Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa, khususnya dalam Pengelolaan
Keuangan Desa, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara juga sudah
bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah terkait
dengan Penerapan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDESA) yang
diharapkan akan mempermudah Pemerintah Desa dalam
Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Desa. Untuk membimbing
dan mengawal hal tersebut, telah dibentuk Satuan Tugas
Operator SISKEUDESA di 20 Kecamatan untuk membantu dan
memfasilitasi Operator Siskeudesa di 266 Desa se-Kabupaten
Banjarnegara. Direncanakan pada tahun 2018 ini sudah
menerapkan SISKEUDESA online untuk mempermudah
Pengelolaan Keuangan di Desa. Sedangkan Untuk meningkatkan
usaha ekonomi desa dilaksanakan kegiatan pelatihan
Manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Secara rinci
kinerja pembangunan urusan pemberdayaan masyarakat dan
desa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4-17 Capaian Indikator Urusan Pemberdayaan
Masyarakat&Desa
Indikator
Sa
tu an
Capaian Tar
get
Ta hun
2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Sta
tus 2016 2017
Swadaya Masyarakat terhadap Program
pemberdayaan masyarakat
% 20 25 20 125 Maks
Meningkatnya strata Desa (Presentase peningkatan
Desa berkembang)
% 2,9 3 3 100 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 74
Kedelapan, Urusan Pangan
Pada tahun 2017 pembangunan Bidang Ketahanan Pangan
dianggarakan 3,2 Milyard yang fokus pada: penanganan daerah
rawan pangan, pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan
pangan, pemantauan dan analisis harga pangan pokok,
penanganan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian,
pengembangan desa mandiri pangan, pengembangan lumbung
pangan desa, peningkatan mutu dan keamanan pangan,
penyuluhan sumber pangan alternatif, Koordinasi Perumusan
Kebijakan Pertanahan dan Infrastruktur Pertanian dan
Perdesaan, Hari Pangan Sedunia, Padat Karya Pangan dan
Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan Petani Tembakau
Melalui Pengembangan Pertanian..
Dengan berbagai upaya diatas, capaian urusan ketahanan
pangan dapat digambarkan sebagai berikut : Regulasi
ketahanan pangan telah tercapai 100%, ketersediaan pangan
utama naik menjadi 202.248 ton/tahun atau melampaui target
RKPD sebesar 122,56% (110.848 ton/tahun) atau 182.46%.
Pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) tercapai sebesar
85.7%. Ketersediaan energi dan protein per kapita tahun 2017
tercapai sebesar 118% atau melampaui target RKPD sebesar 90%
atau 131,11 %.. Penguatan cadangan pangan 16,8% dari target
sebesar 15 % Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses
pangan tercapai 90% atau sesuai dengan target RKPD sebesar 90
%. Stabilisasi harga dan pasokan pangan telah tercapai sebesar
100% dimana fluktuasi harga masih dibawah 10% yaitu 5,2%.
Begitu juga dengan penanganan daerah rawan pangan tercapai
55%.
Tabel 4-11 Capaian Indikator Urusan Pangan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun
2017
Realisasi capaian
(%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Ketersediaan
pangan utama
Ton/
tahun
184.580 202.248 110.848 182,46 Maks
Pencapaian
Skor Pola Pangan
Harapan (PPH)
% 90 85,7 90 95,22 Maks
Ketersediaan Energi dan
protein per kapita
% 96 118 90 131,11 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 75
Kesembilan, Urusan Perhubungan
Ketersediaan sarana dan prasarana dasar perhubungan
seperti terminal ataupun pelabuhan menjadi hal yang sangat
penting bagi penyelenggaran perhubungan. Terminal menjadi
prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan
menurunkan orang dan/atau barang serta mengatur kedatangan
dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan salah
satu wujud simpul jaringan transportasi (Kepmenhub 35/2003).
Pembangunan urusan perhubungan diarahkan untuk mencapai
sasaran meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan
prasarana perhubungan.
Pada tahun 2017, urusan perhubungan diarahkan pada
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan;
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas
LLAJ; Program peningkatan pelayanan angkutan; Program
pembangunan sarana dan prasarana perhubungan; Program
pengendalian dan pengamanan lalu lintas; Program peningkatan
kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor bermotor; Program
Penataan Transportasi Perkotaan; Program Peningkatan
Pelayanan Perparkiran; dan Program peningkatan dan
pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
Indikator jumlah arus penumpang angkutan umum meski
data pada tahun 2017 belum dapat disajikan, namun capaiannya
cenderung menurun. Hal ini antara lain disebabkan oleh
beralihnya kecenderungan melakukan perjalanan dari moda
transportasi umum menjadi transportasi pribadi. Hal ini
mungkin terjadi karena permasalahan kelangkaan trayek dan
angkutan umum yang belum cukup nyaman. Pemasangan
rambu-rambu keselamatan di jalan raya sudah sesuai target
dengan terpasangnya 51 rambu-rambu di Kabupaten
Banjarnegara . Secara rinci kinerja urusan perhubungan dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4-14 Capaian Indikator Urusan Perhubungan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2016 2017
Jumlah arus
penumpang angkutan
umum
Orang 816.300 NA 756.680 NA Maks
Pemasangan
Rambu-rambu
% 100 100 100 100 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 76
Kesepuluh, Urusan Komunikasi dan Informasi
Untuk memperluas jaringan pemanfaatan akses teknologi
informasi dilakukan peningkatan sistem informatika melalui
penyediaan bandwidth yang cukup untuk akses internet (17/40
untuk Data Center, MBPS + 1 mbps per VPN = 28 MBPS (28
VPN), sehingga berbagai sistem informasi layanan publik dapat
diakses melalui media online (LPSE, Perijinan, Simwas, PJU,
Simpatda, TNDE, Simtaru, Open Data, E-Sakip, Lapor Bupati,
Sms Center, RTLH, e-Audit BPK, Simkeu, SIM Perencanaan,
SIMPUS, SMS Gateway, Monitoring jaringan, domain, email
resmi, presensi online, Simpad).
Juga tersambungnya 130 client/titik jaringan SKPD/unit
kerja dengan jaringan banjarnegara online. Terintegrasinya 34
SKPD dengan presensi online. Pembangunan jaringan dilakukan
pula di 33 titik koneksi Fiber Optic. Kemudian penyebarluasan
informasi pembangunan daerah melalui 7.000 eksemplar (1.000
x 7 kali cetakan), Majalah bulanan Derap Serayu dengan
pembaca di tiap desa, pelaksanaan road show ke wilayah
Kecamatan dengan atau mengikutsertakan unsur masyarakat di
wilayah Kecamatan yang dituju (sebanyak 5 kali), acara coffe
morning disiarkan langsung melalui Radio Suara Banjarnegara
FM, dan siaran mobil keliling untuk publikasi peristiwa
insidental, jumpa pers Bupati dengan wartawan media cetak dan
elektronik, serta pemasangan baliho pembangunan.
Informasi ringkas Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (iLPPD) yang merangkum gambaran umum dan potensi
daerah, penyelenggaraan semua urusan pemerintahan baik wajib
dan pilihan Tahun 2017 dapat pula diakses masyarakat melalui
web resmi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara di
www.banjarnegarakab.go.id.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan elektronik
government (e-gov) Pemerintah Daerah telah membangun 21
sistem informasi (SIM) Tahun 2017= 21 SIM). Yakni Perijinan,
Simwas, PJU, Simpatda, Presensi OnlineSiak untuk kemudahan
eKTP, Simpeg untuk kepegawaian, Simdakeu untuk keuangan,
SimRS (rumah sakit), Simbang (barang daerah), Simpatu
(pelayanan terpadu KP2T), SIG Kemiskinan, Simdalbang
(pengendalian pembangunan) dan Simpus (integrasi Puskesmas),
LPSE (layanan pengadaan secara elektronik) dan SMS Center.
Pelayanan administrasi persuratan antar SKPD yang
berbasis elektronik melalui TNDE (tata naskah dinas elektronik)
terus dikembangkan. Kalau pada tahun 2014 baru dilingkup
Setda, Setwan, Dinas, Lemtekda, Kecamatan dan kelurahan serta
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 77
BUMD, maka sejak 2015 pemanfaatannya meluas hingga UPTD
Dindikpora dan UPTD Puskesmas serta SLTP Negeri se
Kabupaten Banjarnegara dan sampai akhir tahun 2016 telah
memperluas jangkauan penerapan TNDE ke Badan Pusat
Statistik dan UPTD BKBPP serta unit kerja lainnya PMI, BAZDA,
KONI, KORPRI, DHARMAWANITA, PKK, UPT Dinkes- Gudang
Farmasi dan Labkesda, untuk tahun 2017 ada pengembangan
yaitu pemanfaatan TNDE untuk Desa Gemuruh, Kecamatan
Bawang, seluruh desa di Kecamatan Banjarmangu, Wanadadi
dan Kecamatan Banjarnegara, meliputi Desa Ampelsari,
Tlagawera, Cendana dan Sokayasa. Sedangkan dalam rangka
untuk meningkatkan disiplin pegawai di lingkungan pemerintah
Kabupaten Banjarnegara telah menerapkan sistem presensi
secara elektronik dan online.
Tabel IV-15
Capaian Indikator Urusan Komunikasi dan Informatika
Indikator Satua
n
Capaian Targe
t Tahu
n 2017
Realisasi
capaian
(%)
Pola Statu
s 2016
2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Web site milik pemerintah daerah
Buah 19 22 22 100 Maks
Sistim Informasi
Manajemen Pemerintah
Daerah
Buah 1 3 3 100 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 78
Kesebelas, Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah memiliki
potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Peran UMKM yang besar ditunjukkan oleh kontribusinya
terhadap produksi nasional, jumlah unit usaha dan pengusaha,
serta penyerapan tenaga kerja.
Program bidang Koperasi dan UMKM pada tahun 2017
dibiayai dengan alokasi APBD sebanyak 1,01 milyard guna
program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif,
pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha
kecil menengah, pengembangan sistem pendukung usaha bagi
usaha mikro kecil menengah, dan peningkatan kualitas
kelembagaan koperasi. Jumlah UMKM mengalami peningkatan
dari Tahun 2016 26.892 unit menjadi 27.142 unit pada Tahun
2017 dari yang ditargetkan 24.519 unit.
Pada tahun 2017, jumlah koperasi di Kabupaten
Banjarnegara sebanyak 388 unit dengan koperasi sehat 135
Koperasi atau mencapai 34,79%.
Tabel 4-8
Capaian Indikator Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi capaian
(%) Pol Status
2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase
koperasi aktif
% 83,99 85,05 82,02 103,69 Maks
Jumlah
UKM
Unit 26.892 27.142 24.519 110,70 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 79
Keduabelas, Penanaman Modal,
Urusan Penanaman Modal Realisasi Belanja APBD 2017
digunakan untuk mendongkrak urusan penanaman Modal
sebesar 4,1 milyard. Hal ini mengakibatkan pada tahun 2017
dibukukan nilai investasi positif sebesar 293,89 milyard dengan
jumlah investor skala nasional sebanyak 846. Angka capaian
investasi melebihi nilai yang ditarget RKPD tahun 2017 yakni
sebesar 105% dari target 800 investor. Seiring peningkatan nilai
investasi tersebut memiliki arti bahwa iklim pro investasi di
Kabupaten Banjarnegara makin kondusif, persepsi pasar positif
serta pelayanan perizinan dan daya saing membaik.
Perlu dijelaskan bahwa pada tahun 2017, investor yang
masuk ke Banjarnegara sebagian besar adalah investor yang
pada modal, dimana menyerap tenaga kerja relatif sedikit.
Diantaranya investor PLTMH dari PT Tara Tujuh Tujuh Jakarta
yang beroperasi di Desa Gumiwang dan investor
perumahan/property serta investor di bidang jasa
konstruksi/kontraktor dimana nilai aset investasinya besar.
Tabel 4.7
Capaian Indikator Urusan Penanaman Modal
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah
investor berskala
nasional
Persh 457 846 800 105,75 Maks
Jumlah nilai investasi
berskala nasional
Milyar rupiah
261,40 293,89 262 112,17 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 80
Ketigabelas, Urusan Kepemudaan Dan Olahraga
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang
Kepemudaan mendefinisikan pemuda sebagai WNI yang
memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan
yang berusia 16-30 tahun. Pada tahun 2014, penduduk
Kabupaten Banjarnegara usia pemuda mendekati 200 ribu jiwa
atau seperlima jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara.
Generasi potensial ini perlu disiapkan agar menjadi
generasi yang berkualitas dan berdaya saing. Bukan sebaliknya,
pemuda menjadi ancaman penyebaran narkoba dan beban
bangsa karena tidak memiliki prestasi dan produktivitas.
Dalam RKPD tahun 2017 yang dilaksanakan dengan
alokasi APBD sebesar Rp 1.145.000.000 berupaya menciptakan
prestasi pemuda dan olah raga melalui program pembinaan dan
pemasyarakatan olah raga dengan fokus kegiatan
penyelenggaraan kompetisi olah raga, pembinaan olahraga yang
berkembang di masyarakat, penyediaan perlengkapan alat-alat
olahraga, dan pengembangan olah raga kreasi.
Wujud kegiatannya adalah, penyelenggaraan kompetisi olah
raga dan kegiatan pekan olah raga dan seni (POPDA SENI) bagi
pelajar ditingkat kabupaten dan partisipasi di tingkat provinsi.
Kemudian kegiatan pemeliharaan sarpras olah raga, serta
kegiatan olah raga rekreatif lari 28 K serta upacara dan gerak
jalan gayeng untuk mereaktualisasi Peringatan Hari Sumpah
Pemuda dikalangan pemuda, pelajar dan kalangan masyarakat
umum.
Untuk menyelenggarakan kegiatan olah raga di tingkat
kabupaten dipakai GOR Pemuda, Stadion Kolopking, Lapangan
indoor Tenis dan GOR Surya Yudha. Sementara untuk kegiatan
olah raga indoor di wilayah ada 118 tempat lapangan olahraga
yang umumnya berupa gedung pemerintah, sekolah, dan balai
pertemuan. Sementara, lapangan untuk olah raga umum
memanfaatkan lapangan sepak bola dimasing-masing wilayah
desa atau kelurahan.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 81
Secara rinci kinerja pembangunan urusan kepemudaan
dan olahraga dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4-18
Capaian Indikator Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah
organisasi pemuda
Unit 25 24 24 100 Maks
Jumlah
organisasi olahraga
Unit 28 32 27 118,52 Maks
Jumlah kegiatan
kepemudaan
Buah 12 4 7 57,14 Maks
Jumlah kegiatan
olahraga
Buah 8 4 5 80 Maks
Lapangan olahraga
Unit 515 515 46 1.119 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 82
Keempatbelas, Urusan Statistik
Pembangunan Bidang Statistik tahun ini diarahkan untuk
program Pengembangan data/Informasi dengan fokus kegiatan
pada penyusunan profile daerah 2017, buku Kabupaten
Banjarnegara Dalam Angka (BDA) Tahun 2016, buku saku
Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka Tahun 2016, buku
Kecamatan Dalam Angka Tahun 2016, dokumen Pertumbuhan
Ekonomi /Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2016, dokumen Statistik Pemerataan
Pendapatan Kabupaten Banjarnegara, Statistik Nilai Tukar
Petani, Indek Kerja Konsumen dan Laju inflasi, dan monitoring
kegiatan sektoral dan DAK. Capaian pada urusan statistik yang
berupa penyediaan dokumen data statistik kabupaten, belum
dapat direalisasikan sesuai target, khususnya pada indikator
buku PDRB kabupaten. Meski perhitungan PDRB sudah
dilakukan, namun pencetakan dalam bentuk dokumen belum
dilaksanakan pada tahun 2017.
Secara rinci kinerja pembangunan urusan statistik dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4-19
Capaian Indikator Urusan Statistik
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun
2017
Realisasi
capaian
(%)
Pol Status 2016 2017
Buku
”kabupaten
dalam
angka”
Dokumen 1 1 1 100 Maks
Buku
”PDRB
kabupaten”
Dokumen 1 0 1 0 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 83
Kelimabelas, Urusan Kebudayaan,
Pada tahun 2017 di Banjarnegara diarahkan pada upaya
Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya, Seni dan Tradisi yang
berkembang di masyarakat dengan di dukung tiga program.
Yakni, program pengembangan nilai budaya berupa pelestarian
nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan,
pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah, serta pemberian
dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang budaya.
Kemudian program pengelolaan kekayaan budaya yang fokus
pada kegiatan fasilitasi partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan kekayaan budaya serta pengelolaan dan
pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala dan
museum. Selanjutnya program pengelolaan keragaman budaya
yang fokus pada kegiatan pengembangan kesenian dan
kebudayaan daerah, penyusunan sistem informasi database
bidang kebudayaan, fasilitasi perkembangan keragaman budaya
daerah, dan fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah.
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara tanggal 22
Agustus dijadikan salah satu momen melestarikan dan
mengaktualisasi adat budaya daerah Banjarnegara melalui acara
kirab panji-panji dan lambang daerah yang disertai jajaran
Forkompinda, serta di iringi barisan kekayaan hasil bumi dalam
bentuk gunungan. Kirab dimulai dari Desa Banjarkulon hingga
Pendopo Dipayudha. Penyelenggaraan pentas-pentas kesenian
tradisional di daerah juga merupakan bentuk pelestarian adat
Banjarnegara. Aktualisasi adat budaya juga dilaksanakan di
tingkatan Aparatur Sipil Negara mulai dari tingkatan Organisasi
Pemerintah Daerah sampai dengan Bupati melalui kewajiban
mempergunakan bahasa jawa pada setiap hari kamis.
Pemerintah Daerah pun melestarikan berbagai prosesi dan
adat seperti Nyadran Gedhe Gumelem-Susukan merupakan
event tradisi ziarah kubur menjelang bulan Romadhon; Kuduran
budaya di Wanayasa merupakan event potensi lokal daerah;
Boyong oyot genggong di Kecamatan Banjarmangu merupakan
event budaya yang merupakan simbolis kepindahan
pemerintahan kecamatan Banjarmangu; Baritan di Dieng
merupakan acara budaya akhir bulan syawal berupa acara
sedekah bumi. Salah satu momen prosesi adat yang unggulan
adalah Dieng Culture Festival merupakan event tradisi
pemotongan rambut gembel yang telah mendapatkan perhatian
internasional. Pada tahun ini DCF 8 sukses di gelar di Dieng
Kecamatan Batur yang dikemas dalam rangkaian acara besar
meliputi pentas Jazz Diatas Awan, pentas seni tradisional, bakar
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 84
jagung, pesta lampion, pameran produk unggulan, dan Festival
Film Dieng. Festival Serayu Banjarnegara sebagai main festival
yang mengandung pesan moral gotong royong, harmoni, dan
konservasi juga dilaksanakan pada tahun ini. Bentuk aktualisasi
budaya pada generasi muda dilaksanakan melalui Apresiasi
Pelajar Tingkat SLTP yang dilaksanakan di panggung terbuka
TRMS Serulingmas Banjarnegara.
Selanjutnya untuk mempromosikan potensi budaya sebagai
event wisata di Kabupaten Banjarnegara dilakukan melalui
promosi pada pentas seni dan budaya di Anjungan Jawa Tengah
TMII Jakarta, memasukan event budaya pada penyusunan
kalender wisata, serta pemilihan Duta Wisata yang juga selaku
duta budaya Kabupaten Banjarnegara. Event budaya juga
dimasukan ke dalam paket-paket wisata unggulan pariwisata.
Secara umum, indikator pada urusan kebudayaan pada tahun 2017 sudah mencapai target. Namun, capaian pada tahun-tahun ke depan perlu ditingkatkan karena kebudayaan
merupakan instrumen bagi masyarakat agar tidak melupakan jati dirinya. Dari 1.230 kelompok seni budaya yang terdaftar, hanya 30 kelompok yang aktif. Sedangkan cagar budaya yang dalam kondisi baik terdapat 35 unit dari 73 unit yang berada di
Kabupaten Banjarnegara. Secara rinci kinerja indikator urusan kebudayaan dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4-19 Capaian Indikator Urusan Kebudayaan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah
kelompok seni budaya
yang aktif
% 2,44 2,44 2,44 100 Maks
Benda cagar
budaya dalam
kondisi baik
% 47,95 47,95 47,95 100 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 85
Keenambelas, Urusan Perpustakaan ,
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, urusan bidang perpustakaan
mencakup pembinaan perpustakaan, dengan kewenangan:
pengelolaan perpustakaan tingkat daerah kabupaten/kota,
pembudayaan gemar membaca tingkat daerah kabupaten/kota,
pelestarian koleksi nasional dan naskah kuno, pelestarian
naskah kuno milik daerah kabupaten/kota, dan pengembangan
koleksi budaya etnis nusantara yang ditemukan oleh pemerintah
daerah kabupaten/kota.
Dari hasil evaluasi, indikator pada urusan perpustakaan
telah mencapai target. Jumlah pengunjung perpustakaan pada
tahun 2017 sebanyak 45.225 orang dari 772.786 orang dalam
populasi yang harus dilayani. Sedangkan dari sisi koleksi buku
terdapat 49.953 eksemplar atau 24.140 judul buku.
Secara rinci kinerja pembangunan urusan perpustakaan
dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4-22
Capaian Indikator Urusan Perpustakaan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun
2017
Realisasi capaian
(%)
Pol Status 2016 2017
Jumlah pengunjung perpustakaan
per tahun
% 4,63 5,85 4,70 124,47 Maks
Koleksi buku yang tersedia
di perpustakaan
daerah
% 48,68 48,32 37,96 127,29 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 86
Ketujuhbelas, Urusan Kearsipan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah, urusan bidang kearsipan
mencakup pembinaan perpustakaan, dengan kewenangan:
pengelolaan perpustakaan tingkat daerah kabupaten/kota,
pembudayaan gemar membaca tingkat daerah kabupaten/kota,
pelestarian koleksi nasional dan naskah kuno, pelestarian
naskah kuno milik daerah kabupaten/kota, dan pengembangan
koleksi budaya etnis nusantara yang ditemukan oleh pemerintah
daerah kabupaten/kota.
Pada urusan kearsipan, indikator capaian sudah mencapai
target. Pengelolaan arsip secara baku sudah dilaksanakan oleh 7
OPD, sehingga capaian sudah mencapai 14,58% dari
keseluruhan OPD yang ditargetkan 3,57%. Peningkatan SDM
pengelola kearsipan juga sudah dilaksanakan dengan realisasi
capaian 100% yang dilakukan sebanyak 1 kegiatan pada tahun
2017.
Secara rinci kinerja pembangunan urusan kearsipan dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4-21 Capaian Indikator Urusan Kearsipan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2016 2017
Pengelolaan arsip secara
baku
% 17,68 14,58 3,57 408,40 Maks
Peningkatan SDM
pengelola kearsipan
Keg 2 1 1 100 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 87
Selain urusan Wajib juga terdapat Urusan Pilihan yang
dilaksanakan di Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2017
yakni:
Kesatu, Urusan Pertanian
Pada tahun 2017 Program dan kegiatan yang dilaksanakan
sebanyak 16 program dan 46 kegiatan dengan total anggaran
belanja langsung sebanyak 22,5 Milyard.
Di sektor peternakan capaian kinerja untuk populasi
ternak sapi adalah 94,14 % dari target populasi tahun 2017
sebanyak 31.318 ekor. Pada akhir 2017 populasi ternak sapi
tercatat sebanyak 29.484 ekor. Capaian kinerja untuk populasi
ternak kambing dan domba adalah 102,14 % dari target
populasi tahun 2017 sebanyak 261.302 ekor tercapai populasi
sebanyak 266.898 ekor. Capaian kinerja populasi ternak
domba batur mencapai 92,85% yaitu sebanyak 7.660 ekor
tahun 2017 dari target 8.250 ekor.
Pada Tahun 2017, produktivitas tanaman pangan untuk
padi jagung dan kedelai masih perlu mendapatkan perhatian.
Produktivitas padi pada tahun 2017 untuk padi sawah tercapai
98,45% atau tercapai 60,87 kw/ha dari target produktivias 61,83
kw/ha sedangkan untuk padi bukan sawah tercapai 114,45%
atau tercapai 46,33 kw/ha dari target 40,48 kw/ha. Untuk
produktivitas jagung capaian kinerja mencapai 105,71 % dari
target yang ditetapkan sebanyak 35,7 kw/ha tercapai 37,74
kw/ha pada tahun 2017. Capain produktivitas kedelai tahun
2017 sebesar 105,47 % dari target produktivitas 11,15 kw/ha
tercapai 11,76 kw/ha.
Produktivitas hortikultura buah-buahan yang telah
melampaui target kinerja yang ditetapkan adalah produktivitas
durian dan salak Capaian kinerja produktivitas durian adalah
sebesar 126,32% dari target sebesar 70,33 kg/phn tercapai 88,84
kg/phn. Untuk komoditas hortikultura salak target kinerja
sebesar 14,32 kg/phn tercapai 30,89 kg/phn atau tercapai
215,71%. Sedangkan produktivitas pisang baru mencapai 89,08
% dari target sebesar 58,17 kg/phn tercapai 51,82 kg/phn pada
tahun 2017. Produktivitas kentang tercapai 131,40 % dari target
sebesar 139,44 kw/ha tercapai 183,23 kw/ha.Produktivitas cabai
baik cabai rawit maupun cabai besar belum mencapai target
yang telah ditetapkan pada tahun 2017. Untuk produktivitas
cabai rawit capaian kinerjanya 36,93 % atau 14,51 kw/ha dari
target 39,29 kw/ha. Untuk produktivitas cabai besar tercapai
48,46 % atau 35,37 kw/ha dari target 72,99 kw/ha.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 88
Produktivitas tanaman perkebunan rata-rata sudah
bagus, hanya capaian kinerja produktivitas kopi robusta yang
hanya mencapai 60,10% atau 4,61 kw/ha dari target 7,67 kw/ha
pada tahun 2017. Produktivitas untuk kopi arabica tercapai
77,09 % atau 5,62 kw/ha dari target 7,29 kw/ha. Hal ini
disebabkan karena faktor cuaca yaitu pada saat pembungaan
curah hujan tinggi ( september – Oktober ) sehingga bunga kopi
gugur dan terjadinya kegagalan dalam pembuahan. Salah satu
upaya yang dapat dilakukan adalah pemakian bibit unggul,
pemeliharaan tanaman yang lebih insentif. Untuk produktivitas
kelapa dalam telah mencapai 100,40 % dari target 10,02 kw/ha
tercapai 10,06 kw/ha. Sedangkan untuk kelapan deres
produktivitas baru mencapai 86,75 % atau 61,16 kw/ha dar
target 70,50 kw/ha pada tahun 2017. Hal ini disebabkan karena
curah hujan yang tinggi sehingga kualitas hasil menurun.
Produktivitas teh tercapai 107,34 % atau tercapai 14,92 kw/ha
dari target 13,90 kw/ha, hal ini karena interval petik tek cukup
bagus sehingga menaikan tingkat produksi. Produktivitas lada
tercapai 155,13 % atau 8,16 kw/ha dari target 5,26 kw/ha.
Produktivitas tembakau tercapai 106,52 % atau 5,23 kw/ha dari
target 4,91 kw/ha. Baik lada maupun tembakau karena adanya
penambahan luas lahan kebun. Dan untuk produktivitas tebu
tercapai 97,19 % atau 581,1 kw/ha dari target 601 kw/ha.
Secara rinci kinerja urusan pertanian dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 89
Tabel 4-23
Capaian Indikator Urusan Pertanian
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal
lainnya:
Produktivitas
padi
Kw/ha 52,42 60,87 62,47 97,44 Maks
Produktivitas
Jagung
Kw/ha 41,41 4,7 48,20 9,75 Maks
Produktivitas
Kedelai
Kw/ha 11,84 11,76 12,20 96,39 Maks
Produktivitas Tanaman
Hortikultura:
Durian kg/pohon 60,17 88,84 43,69 203,34 Maks
Salak kg/pohon 14,08 30,89 16,30 189,51 Maks
Pisang kg/pohon 47,82 51,82 48,95 105,86 Maks
Kentang Kw/ha 170,96 183,23 200,16 91,54 Maks
Cakupan bina
kelompok
petani
% 4,74 25,45 18,62 Maks
Tersedianya air
irigasi untuk pertanian
rakyat pada
sistem irigasi yang sudah ada
% NA 100 NA Maks
Nilai tukar petani:
NTP Petani
Tan. Pangan &
Hortikultura
% NA 150,71 NA Maks
NTP
Peternakan
% NA 196,87 NA Maks
NTP
Perikanan
% NA 104,79 NA Maks
Jumlah Populasi Ternak:
Sapi Ekor 31.394 29.484 36.972 79,75 Maks
Sapi Perah Ekor 1.354 NA 3.089 NA Maks
Kambing dan
domba
Ekor 260.780 266.898 261.302 102,14 Maks
Domba batur Ekor NA 7.660 8.250 92,85 Maks
Produktivitas
perkebunan
Kopi Robusta ton/ha 0,77 4,61 0,55 838,18 Maks
Kopi Arabika ton/ha 0,73 5,62 0,4 1405,14 Maks
Kelapa
Dalam
ton/ha 1,02 10,06 0,78 1289,74 Maks
Kepala Deres ton/ha 6,74 61,16 8,8 695 Maks
The ton/ha 1,38 14,92 1,4 1065,71 Maks
Karet ton/ha 0,31 Na 0,31 NA Maks
Tebu ton/ha 65,07 584,1 80 730,13 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 90
Kedua, Urusan Kelautan dan Perikanan,
Capaian kinerja untuk produksi perikanan budidaya
terhadap target kinerja tahun 2017 belum melampaui target yang
ditetapkan. Capaian produksi perikanan budidaya sebesar
99,74% dari target tahun 2017 yaitu 27.240 ton tercapai
27.169,43 ton. Produksi perikanan tangkap belum mencapai
target capaian kinerja baru mencapai 83,24 % dari target 1.250
ton dan tercapai 1.040,44 ton tahun 2017. Hal ini disebabkan
karena penurunan kualitas sumber daya perairan umum.Upaya/
solusi yang dapat dilakukan adalah dengan sosialisasi
penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan serta kegiatan
restocking penebaran ikan di perairan umum,sungai dan waduk.
Produksi perikanan budidaya tahun 2017 dibandingkan dengan
tahun 2016 meningkat sebanyak 7,26% dimana produksi tahun
2016 adalah sebanyak 25.329,63 ton menjadi 27.169,43 ton
pada tahun 2017. Capaian kinerja untuk peningkatan konsumsi
ikan sudah melampaui target yang ditetapkan pada tahun 2017
yaitu 22,14 kg/kap/th dari target sebesar 17,90 kg/kap/th atau
mencapai target 123,69 %. Kenaikan produksi perikanan
berkorelasi dengan kenaikan jumlah konsumsi ikan per kapita.
Namun demikian angka konsumsi kabupaten masih dibawah
rata-rata tingkat konsumsi ikan per kapita tingkat Provinsi Jawa
Tengah sebesar 28,81 kg/kapita/th dan tingkat konsumsi ikan
Nasional pada tahun 2017 menjadi 47,12 kg/kapita/thn.
Indikator lainnya adalah Cakupan bina kelompok pembudidaya
ikan yang telah melampaui target atau tercapai 146,24% dari
target 18,10% tercapai 26,47% atau sebanyak 215 kelompok
dari 812 kelompok yang ada. Cakupan bina kelompok petani
telah mencapai target yaitu mencapai 100 % dari target 39% dari
total kelompok petani tercapai 26,47% (782 kelompok dari 2002
kelompok petani). Secara rinci kinerja pembangunan urusan
kelautan dan perikanan dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4-24 Capaian Indikator Urusan Kelautan dan Perikanan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun
2017
Realisasi
capaian
(%)
Pol Sta
tus 2016 2017
Produksi
perikanan
Ton 25.329,63 27.169,43 20.254,07 134,14 Maks
Konsumsi
ikan
kg/ Kpt
/th
17,74 22,14 15,77 140,39 Maks
Produksi
perikanan
tangkap
Ton 1.201,80 1.040,44 1.381,40 75,32 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 91
Ketiga, Urusan Pariwisata
Pada tahun 2017 dilakukan dengan Pengembangan
kepariwisataan untuk mewujudkan objek destinasi pariwisata
yang mempesona, pemasaran dan travel wisata, fasilitas
penginapan, serta kuliner dan cindera mata yang khas.
Kepariwisataan secara khusus dilaksanakan untuk
meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan
dalam rangka peningkatan PAD, dan meningkatkan
kesejahteraan bagi para pelaku pariwisata serta dalam rangka
mendukung Jateng Gayeng. Obyek wisata di wilayah
Banjarnegara yang masih menjadi daerah destinasi wisata
unggulan adalah Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng dengan
daya tarik utamanya adalah Kompleks Candi Arjuna dan wisata
alam meliputi Kawah Sikidang, Kawah Sileri, Telaga Merdada,
dan Sumur Jalatunda. Destinasi kedua adalah TRMS
Serulingmas, sebagai wahana konservasi satwa dan edukasi
masyarakat. Pembahasan Raperda TRMS Serulingmas pada
tahun ini telah final, sehingga proses pembentukan TRMS
Serulingmas menjadi BUMD akan dimulai pada tahun 2018.
Wisata adventure / petualangan / minat khusus berupa
arung jeram yang dikembangkan oleh Pikes Banyuwoong, Serayu
Adventure Indonesia (SAI) dan Surya Yudha Park telah
menjangkau wisatawan luar daerah dan wisatawan asing.
Pengelolaan wisata Waduk Mrica dan Kolam Renang Anglir
Mendung sebagai objek wisata yang dikelola masyarakat pun
terus berbenah. Kemudian ODTW Curug Pitu dan Giri Tirta
secara khusus dikembangkan pengelolaan dan kelengkapan
sarprasnya. Dieng Water Park d'Qiano sebagai obyek wisata baru
sejak tahun 2014 terus berbenah dengan suguhannya berupa
kolam renang air panas alami dengan beberapa kolam seperti
kolam permainan, kolam refleksi clan terapi, serta kolam arus.
Selain itu tersedia area outbond untuk anak.
Promosi pariwisata secara gencar masih dilakukan melalui,
Pemilihan Duta Wisata, pembuatan media leaflet, web hosting,
baliho, dan dokumentasi visual objek wisata serta pemberitaan
melalui media cetak dan elektronik juga melalui tour promosi di
kota-kota besar. Tidak lupa, famtrip para penggiat pariwisata dan
bloger terus di tingkatkan. Yang paling gencar dari promosi yang
dilakukan adalah peningkatan intensitas pengelolaan teknologi
informasi dan sosial media sebagai sarana promosi pariwisata
Kabupaten Banjarnegara. Berbagai upaya dan langkah kreatif
untuk mendatangkan wisatawan baik wisatawan lokal maupun
luar daerah pada tahun 2017 telah menarik wisatawan lebih dari
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 92
sejuta wisatawan. Angka kunjungan wisatawan terus naik
karena faktor rekreasi sudah menjadi kebutuhan primer
masyarakat dan meningkatnya pesona destinasi ungulan wisata
KWDT Dieng, TRMS Serulingmas, Surya Yudha Park, wisata air
hangat d'Qiano, dan Arung Jeram Sungai Serayu.
Jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2017 sebanyak
1.817.496 orang meningkat sebesar 322.591 wisatawan bila
dibandingkan dengan angka kunjungan pada tahun 2016 yang
hanya 1.494.905 orang. Padahal target kunjungan wisata di
tahun 2017 adalah 1.109.037 orang. Ini berarti realisasi capaian
kunjungan wisata pada tahun 2017 mencapai 163,88% dari
target tahun 2017. Hal ini tidak terlepas dari adanya
pembenahan obyek wisata dan infrastruktur pendukungnya
serta adanya pengelolaan event yang semakin baik.
Meningkatnya jumlah wisatawan bergerak linear dengan
meninigkatnya jumlah pendapatan dari sektor wisata dari Rp.
7.153.833.000,- pada tahun 2016 menjadi Rp. 8.243.798.000,-
atau meningkat Rp. 1.089.965.000,- pada tahun 2017, realisasi
capaian pendapatan sektor wisata mencapai 103,12 % dari yang
ditargetkan yakni sebesar 7.994.450.000,-.
Secara rinci kinerja pembangunan urusan pariwisata dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3 Capaian Indikator Urusan Pariwisata
Indikator Satuan
Capaian Target
Tahun
2017
Reali sasi
Ca
paian (%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Kunjungan
wisata
O
rang 1.494.905 1.817.496 1.109.037
163,
88 Maks
Pendapatan
sektor
pariwisata
Rp. 000
7.153.833 8.243.798 7.994.450 103,12
Maks
Keterangan : Sesuai Target
: Belum Sesuai Target
: Tidak Tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 93
Keempat, Urusan Perdagangan
Pada tahun 2017, diarahkan untuk meningkatkan nilai
tambah sektor perdagangan agar mampu menggerakkan roda
perekonomian di masyarakat.
Upaya Bidang Perdagangan yang telah dilaksanakan
adalah pengelolaan jasa penyaluran dana investasi pinjaman
bergulir kepada UMKM di pasar, mengikuti pasar lelang di
Dinperindag Provinsi dan Soropadan sejumlah 15 UMKM,
memfasilitasi UMKM dalam memperluas jaringan pemasaran
dengan mengikuti pameran,
Sementara pengawasan produk pangan dilakukan di 24
pasar tradisional. Pemeliharaan bangunan juga telah dilakukan
untuk 13 Pasar. Tahun 2017 membangun Pasar Punggelan dari
dana alokasi khusus ( DAK ) dan Pasar Wanadri dari Tugas
Pembantuan.
Secara rinci capaian kinerja pembangunan urusan
perdagangan bisa dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4-29
Capaian Indikator Urusan Perdagangan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Ekspor
Bersih Perdagangan
Rp
000.000
62.577,00 72.319,89 28.722 251,79 Maks
Cakupan
bina
kelompok
pedagang/usaha informal
kelompok 14.025 14.125 11.753 120,18 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 94
Kelima, Urusan Perindustrian
Pada tahun 2017 Pemerintah Daerah selalu mendorong
terciptanya iklim proinvestasi agar makin banyak investor yang
menanamkan modalnya di Banjarnegara dengan adanya investor
, diharapkan dapat mendorong kemajuan Industri dan menyerap
tenaga kerja sebanyak-banyaknya. Selain itu pemerintah
Kabupaten Banjarnegara tetap memperhatikan dan mendorong
pertumbuhan industri. Terutama Industri kecil dan menengah.
Pemerintah kabupaten Banjarnegara mempunyai beberapa
program untuk mendukung pertumbuhan Industri.
Jumlah Industri di Kabupaten Banjarnegara semakin
meningkat, yakni pada tahun 2016 sejumlah 22.367 unit dan
pada Tahun 2017 bertambah menjadi 22.512 unit. Berdasarkan
tenaga kerja Industri di klasifikasikan menjadi 3 (tiga) golongan,
meliputi industri besar dengan tenaga kerja berjumlah 100 orang
atau lebih, Industri menengah dengan tenaga kerja berjumlah 20
sampai dengan 99 orang, Industri Kecil jumlah tenaga kerja 5
sampai dengan 19 orang, dan Industri Rumah Tangga tenaga
kerja berjumlah 1 sampai dengan 4 orang.
Secara rinci kinerja urusan pembangunan urusan
perindustrian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4-28
Capaian Indikator Urusan Perindustrian
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun
2017
Realisasi capaian
(%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Pertumbuhan Industri
Unit 22.367 22.512 20.663 108,95 Maks
Cakupan
bina kelompok
pengrajin
Kelompok 13.870 14.009 13.870 101 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 95
Keenam, Urusan Transmigrasi
Pada tahun 2017 telah ditempatkan transmigran sebanyak
7 KK (28 jiwa) di UPT Parudongka Kecamatan Routa Kabupaten
Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara. Pemberangkatan
transmigran diawali dengan penandatanganan kerjasama antara
Bupati Banjarnegara dengan Bupati Konawe Propinsi Sulawesi
Selatan . Transmigran tersebut bukan termasuk transmigran
swakarsa dan mereka telah di tempatkan di UPT Parudongka
Kecamatan Routa Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi
Tenggara. Secara rinci kinerja pembangunan urusan
ketransmigrasian dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 4-30 Capaian Indikator Urusan Ketransmigrasian
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2016 2017
Jumlah transmigran
yang ditempatkan
KK 15 7 35 20 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 96
Selain menyelenggarakan Urusan Wajib dan Urusan
Pilihan, pada tahun 2017 juga telah diselenggarakan Fungsi
Penunjang Urusan Pemerintahan yakni:
Kesatu, Urusan Perencanaan, Penelitian dan
Pengembangan
Perencanaan pembangunan memiliki peranan yang penting
dalam proses penganggaran dan pelaksanaan pembangunan
daerah. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014, dokumen perencanaan
pembangunan daerah yang harus disusun meliputi Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk kurun
waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) untuk kurun waktu 5 tahun, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk kurun waktu 1 tahun.
Pendekatan yang digunakan mencakup pendekatan teknokratik,
politik, partisipatif, top-down & bottom-up.
Secara rinci pencapaian indikator fungsi perencanaan bisa
dilihat dari adanya Penjabaran Program RPJMD ke RKPD sebanyak 95 Program (73,64%), Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang ditetapkan dengan Perda sebanyak
1dokumen, Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA; Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA sebanyak 1 Dokumen, Pertumbuhan ekonomi 5,54%, Laju inflasi
3,67% dan Pesentase Penduduk Miskin sebesar 17,21%. Secara rinci pencapaian indikator fungsi perencanaan bisa
dilihat pada tabel berikut.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 97
Tabel 4-31 Capaian Indikator Urusan Perencanaan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun
2017
Realisasi capaian
(%)
Pol Status 2016 2017
Penjabaran Program
RPJMD ke RKPD
Program 100 95 129 73,64 Maks
Tersedianya dokumen
perencanaan RPJPD yg
telah ditetapkan
dgn PERDA
Dok 1 1 1 100 Maks
Tersedianya
Dokumen Perencanaan
: RPJMD yg telah
ditetapkan dgn PERDA
Dok 1 1 1 100 Maks
Tersedianya Dokumen
Perencanaan : RKPD yg
telah ditetapkan
dgn PERKADA
Dok 2 1 1 100 Maks
Pertumbuhan ekonomi
% 5,41 5,54 6,07 91,27 Maks
Laju inflasi % 2,87 3,67 7,03 191,55 Min
Persentase
penduduk miskin
% 17,46 17,21 8,28 48,11 Min
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 98
Kedua, Urusan Keuangan
APBD Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017 telah
disusun berdasarkan basis kinerja. Prinsipnya anggaran dikelola
secara transparan, akuntabel, Value for money, penentuan
prioritas yang sistematik dan rasional, Bottom up,serta
pendelegasian wewenang.
Adapun Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
TA 2017 yang merupakan salah satu sumber penyusunan LKPJ,
masih bersifat sementara (unaudited), dalam pengertian belum
selesai diaudit oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
Dari sisi pendapatan, secara umum pendapatan daerah
Kabupaten Banjarnegara dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Hal ini menunjukan adanya upaya yang sungguh-
sungguh dalam menggali segenap potensi sumber-sumber
pendapatan yang ada dalam rangka peningkatan pelayanan
kepada masyarakat yang telah ikut berpartisipasi sebagai
kontributor bagi pendapatan daerah.
Kebijakan umum pengelolaan pendapatan daerah meliputi
optimalisasi upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan
pajak dan retribusi serta sumber-sumber pendapatan daerah
yang lain, peningkatan fungsi dan kualitas unit-unit pengelola
pendapatan, peningkatan kualitas SDM pemungut, tertib
administrasi keuangan, peningkatan Pendapatan Asli Daerah
maupun dana perimbangan terutama komponen bagi hasil pajak
dan bukan pajak, serta peningkatan pendapatan yang berasal
dari lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Dari Postur Realisasi APBD Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017, tampak bahwa realisasi Pendapatan sebesar Rp
2.167.782.044.463,- dan realisasi Anggaran Belanja sebesar Rp
2.178.823.342.905,-. Dari Realisasi Pendapatan dan Belanja
dimaksud terealisir Defisit sebesar Rp11.041.298.442,00.
Namun dengan adanya Penerimaan Pembiayaan Daerah
sebesar Rp195.898.562.898,00, yang terdiri dari Penerimaan
Pembiayaan Daerah berupa Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Tahun Anggaran Sebelumnya sebesar Rp195.491.204.317,00,00-
dan Penerimaan kembali pemberian pinjaman sebesar
Rp407.358.581,00,- dikurangi Pengeluaran Pembiayaan Daerah
berupa penyertaan modal (Investasi) Pemerintah Daerah sebesar
Rp12.626.605.000,00,- maka, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA) Tahun 2017 adalah sebesar Rp172.230.659.456,00, atau
rasio SILPA terhadap total pendapatan adalah sebesar Rp7,94%.
Struktur APBD Kabupaten Banjarnegara Tahun ini
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 99
masih didominasi oleh komponen dana perimbangan dengan
anggaran sebesar Rp1.456.323.738.000,00 untuk menopang
pemenuhan kebutuhan anggaran Belanja yang ditetapkan
sebesar Rp2.355.088.391.000,-. Angka sebesar itu menunjukan
bahwa masih terjadi kesenjangan fiskal (fiskal gap) antara
kapasitas keuangan daerah dan kebutuhan biaya pembangunan.
Oleh karena itu, untuk mengurangi ketergantungan daerah
kepada Pemerintah Pusat yang masih cukup tinggi, terus
dilakukan upaya-upaya peningkatan pendapatan asli daerah.
Kemudian, realisasi pajak daerah pada tahun 2017 sebesar
Rp48.468.199.275,00 atau mengalami peningkatan sebesar
16,54% dibandingkan dengan Realisasi Tahun 2016 yang sebesar
Rp41.588.878.900,00. Realisasi Retribusi Daerah pada tahun
2017 sebesar Rp29.696.773.430,- atau mengalami peningkatan
sebesar 11,82%, dibandingkan dengan Realisasi Tahun 2016
yang sebesar Rp26.557.123.984,00.
Realisasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
pada tahun 2017 sebesar Rp11.231.741.849,00 atau mengalami
penurunan sebesar 59,00%. Sedangkan Realisasi lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah pada tahun 2017 sebesar
Rp.208.069.550.422,- atau mengalami peningkatan sebesar
65,78%. Peningkatan tersebut antara lain karena dimasukannya
Pendapatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS ) SD dan SMP
dalam Lain-lain PAD Yang Sah.
Postur Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2017
disokong komponen Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
sebagai penyumbang paling tinggi sebesar 69,95%, diikuti oleh
komponen pajak daerah sebesar 16,29%, komponen retribusi
daerah sebesar 9,98% dan komponen hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan sebesar 3,78%.
Sementara Realisasi total belanja sebesar Rp
2.178.823.342.905,00 yang terdiri dari realisasi Belanja Tidak
langsung sebesar Rp 1.191.749.031.903,00 dan realisasi Belanja
Langsung adalah sebesar Rp 987.074.311.002.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 100
Secara rinci pencapaian indikator fungsi keuangan bisa
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4-32 Capaian Indikator Urusan Keuangan
No Indikator
Kinerja Satuan
Capaian Target
Tahun
2017
Realisasi Ca
paian
(%)
Pol Status
2016 2017
1 Tersedianya
laporan
asset yg mendukung
laporan
Neraca
Laporan
ada Ada ada 100 Maks. Tercapai
2 Meningkatnya jumlah
PAD
Rp
Milyar 221,048 297,466 277,400 107,23 Maks Tercapai
3 Rasio PAD terhadap
pendapatan
daerah
%
12,04
13,73
12,77
107,46
Maks Tercapai
4 Opini
Laporan Keuangan
opini
BPK WTP Proses WTP Proses
Proses
Audit
5
Jumlah dan macam
pajak dan
retribusi daerah
Bh 29 29 29 100 maks Tercapai
Ketiga, Fungsi Penunjang Urusan Kepegawaian,
Pendidikan dan Pelatihan
Sasarannya diarahkan pada peningkatan kualitas
layanan publik dan peningkatan kualitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Langkah-langkah yang diambil
diantaranya melalui melakukan rekruitmen Calon Pegawai Negeri
Sipil yang profesional, menegakkan prinsip reward and
punishment dalam praktek pemerintahan, mewujudkan sistem
pemerintahan meritokrasi, yakni menempatkan seorang pegawai
berdasarkan kemampuan profesional yang dimiliki, menciptakan
sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa ( Clean
Government and Good Governance ), Serta bebas dari praktek
korupsi.
Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 101
Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara tahun 2016 nomor 10 tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Banjarnegara nomor 213 ) telah diadakan
pembenahan SOTK Lembaga Perangkat Daerah untuk Badan
Kepegawaian Daerah Tipe B melaksanakan fungsi penunjang
Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan.
Pengelolaan administrasi kepegawaian dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Bupati Banjarnegara Nomor 83 Tahun
2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Banjarnegara telah diadakan pembenahan SOTK untuk
manajemen pengelolaan kepegawaian berbentuk Badan yaitu
Badan Kepegawaian Daerah yang struktur organisasinya terdiri
dari Sekretariat, tiga Bidang, dua Sub Bagian dan enam Sub
Bidang.
Dalam upaya peningkatan etos kerja di jajaran aparatur,
dilakukan penilaian Kerja Pegawai yang kita kenal dengan SKP (
Sasaran kerja Pegawai yang dituangkan dalam PPKP ( Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai ), selanjutnya membuat penyusunan
laporan kegiatan SKPD, penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP), Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban
(LKPJ), Laporan keuangan dan optimalisasi fungsi pengawasan
internal.
Untuk peningkatan kinerja di jajaran aparatur dan upaya
pengembangan potensi sumber daya manusia serta pembinaan
karir aparatur berbagai upaya telah dilakukan antara lain
melalui peningkatan manajemen kepemimpinan bagi pejabat
struktural dengan mengirimkan PNS pejabat eselon II untuk
mengikuti Diklatpim II sebanyak 5 orang, Pejabat Eselon III
untuk mengikuti Diklatpim III sebanyak 5 orang, dan
penyelenggaraan Diklatpim IV sebanyak 40 orang yang
dilaksanakan dalam 1 angkatan. Sedangkan untuk
meningkatkan ketrampilan bagi PNS di bidang teknis/fungsional
telah dididik 124 orang dalam Diklat Teknis Tugas dan Fungsi
serta Diklat-Diklat lain yang mendukung kelancaran tugas
sesuai kebutuhan SKPD telah dilaksanakan.
Selanjutnya untuk meningkatkan kualitas sumber daya
aparatur diberi kesempatan kepada pegawai yang akan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk itu
telah dikirim 5 orang untuk tugas belajar yang terdiri D.IV /S1=
1, S.2=1, dan perpanjangan tugas belajar= 3, serta telah
diterbitkan surat ijin belajar sebanyak 47 orang yang mengikuti
pendidikan S2= 6, DIV/S1= 34, DIII= 5, dan Paket C= 2.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 102
Bagi pegawai yang telah menyelesaikan pendidikan
sesuai dengan kompetensi dan mendukung tupoksinya diberikan
ijin penggunaan gelar. Penggunaan gelar yang sudah diproses
dan disetujui untuk jenjang pendidikan sebanyak 22 orang S1=
3, S2= 19. Bagi PNS yang memenuhi syarat juga dikirim untuk
mengikuti ujian dinas jumlahnya ada 41 orang (Ujian Dinas
Tk.I=15 Lulus 7 Tidak Lulus 8, Tk.II=26 Lulus 26) dan Ujian
Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijasah (UKPPI) jumlahnya 66
orang (UKPPI Tk. I=23 Lulus 2, Tidak Lulus 21, UKPPI Tk.II=3
Lulus 3, UKPPI Tk.III=40 Lulus 25 Tidak lulus=15)
Pada dasarnya mutasi bagi PNS bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan organisasi, tour of duty tour of area,
mutasi PNS bisa bersifat promosi bagi PNS yang berprestasi,
untuk penyegaran atau dimungkinkan untuk pembinaan bagi
PNS yang bermasalah dengan harapan di tempat yang baru
kinerjanya dapat lebih baik.
Dalam proses mutasi ini Pemerintah Daerah berupaya
semaksimal mungkin menempatkan PNS pada tugas/pekerjaan
sesuai dengan kompetensinya. Ukuran kompetensi ini tidak
dilihat hanya dari pendidikan formalnya melainkan juga
mempertimbangkan kemampuan yang lain, antara lain
pengalaman kerja, Diklat yang pernah diikuti, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan teknis yang spesifik dan
pertimbangan lainnya dalam upaya menuju ke profesionalitas
PNS.
Bagi PNS yang telah memenuhi syarat juga diberi
penghargaan Kenaikan Pangkat, untuk periode April 2017
sebanyak 512 orang dan periode Oktober 2017 sebanyak 567
orang, dalam tahun yang sama juga diberikan penghargaan
terhadap PNS yang berprestasi sebanyak 100, dengan rincian 74
piagam satyalencana diberikan melalui Pemkab. Banjarnegara,
dan 26 piagam satyalencana untuk ASN di lingkungan SMA
diberikan melalui BKD Provinsi Jawa Tengah.
Selama tahun 2017 telah dilaksanakan pelantikan
pejabat struktural 759 orang, mutasi keluar daerah 7 orang,
mutasi masuk 5 orang, dan mutasi dalam daerah 171 orang
sehingga total 942 orang. Untuk mengetahui kompetensi masing-
masing PNS sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan
karier dan melatih para calon pejabat untuk mengukur potensi
dan kompetensi yang dibutuhkan di tingkat midle manajemen
telah diadakan test kompetensi bagi 10 orang.
Selanjutnya untuk meningkatkan pelayanan kepada PNS
yang memasuki masa pensiun di Kabupaten Banjarnegara telah
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 103
dilakukan kerjasama dengan PT. Taspen Persero Cabang
Purwokerto dan memfasilitasi calon penerima Tabungan hari
Tua, uang pensiun dan penerbitan KARIP. Jumlah pensiun PNS
tahun 2017 ada 335 orang terdiri dari Batas Usia Pensiun (BUP)
305 orang, pensiun dipercepat 16 orang, pensiun janda/duda 14
orang.
Tabel 4-33
Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2017
1 2 3 4 5 6 7
Persentase data pegawai
yang valid dan akurat
% 100 100 100 Maks
Persentase
Penurunan Pelanggaran Disiplin PNS
% 23,66 2,9 169 Maks
Rasio PNS
yang mengikuti
diklat
% 35,2 23,8% 148,03 Maks
Rasio pengisian jabatan
struktural sesuai
kompetensi
% 69,65 93,26 74,68 Maks
Nilai Survey Kepuasan
Masyarakat
Angka 84,57 84 100,68 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 104
Keempat, Urusan Pengawasan,
Pada tahun 2017 Pelaksanaan program ini difokuskan
pada kegiatan pengawasan internal secara berkala, penanganan
kasus pengaduan di lingkungan pemerintah daerah, tindak
lanjut hasil temuan pengawasan, evaluasi berkala temuan hasil
pengawasan, Rencana Aksi Daerah pencegahan dan
pemberantasan korupsi, Kegiatan tersebut dilakukan untuk
mendukung target capaian penyelesaian tindak lanjut
Inspektorat Kabupaten Banjarnegara sebesar 95 %, RAD
pencegahan dan pemberantasan korupsi sebesar 90%,
penanganan pengaduan sebesar 100%, OPD yang menerapkan
SPIP secara efektif sejumlah 12 OPD dan nilai maturitas SPIP 2,0
serta nilai survei kepuasan masyarakat sebesar 75.
Pelaksanaan program ini difokuskan pada kegiatan
Pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung target capaian
tahun 2017 yaitu prosentase terpenuhinya unsur kapabilitas
APIP sebesar 95% dan peningkatan level kapabilitas APIP menuju
level 2. Secara rinci kinerja pembangunan urusan administrasi
pemerintahan dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4.5. Capaian Indikator Urusan Pemerintahan
Pengawasan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Sta
tus 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Prosentase
penyelesaian TLHP Reguler Inspektorat
Kab Banjarnegara
% 98,58 98,28 95 103,45 Maks
Prosentase
penyelesaian penanganan kasus
% 100 100 96 104,17 Maks
Prosentase Pelaksanaan Tindak
Lanjut Hasil
Pemeriksaan Inspektorat Propinsi
% 98 100 98 102,04 Maks
Prosentase Pelaksanaan Tindak
Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPKP
% 92,48 92,87 90 103,19 Maks
Prosentase
Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan BPK
% 97,46 90,67 78 116,24 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 105
Kelima, Urusan Administrasi Pemerintahan:
Pada tahun 2017 diarahkan pada Program Penataan
Peraturan Perundang Undangan Pelaksanaan program ini
difokuskan pada kegiatan penyusunan peraturan daerah,
penegakan perda provinsi, pengawasan produk hukum daerah
kabupaten, penyelenggaraan bantuan hukum, penanganan
sengketa dan perkara perdata/tata usaha negara, serta
pencegahan dan pemberantasan korupsi. Kegiatan tersebut
dilakukan untuk mendukung target capaian Penyusunan
Peraturan Daerah; dan persentase penindakan pelanggaran
Perda sebesar 100%.
Program Penyelenggaraan Pemerintahan Umum
Pelaksanaan program ini difokuskan pada kegiatan :
pengembangan kapasitas kelembagaan Perangkat Daerah,
peningkatan SDM analisis jabatan, koordinasi penyelenggaraan
pemerintah, pengendalian pembangunan daerah, peningkatan
dan pengembangan unit layanan pengadaan dan penyusunan
laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung target capaian
tahun 2017 yaitu pengendalian kinerja Perangkat Daerah;
Penyusunan 1 dokumen LKPJ.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan yang difokuskan pada kegiatan
antara lain penyusunan LAKIP Kabupaten, penyusunan laporan
capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, monitoring
dan evaluasi pelaksanaan APBD, penyusunan IKU Kabupaten,
fasilitasi bantuan keuangan Provinsi serta pelaksanaan evaluasi
kinerja Kecamatan. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka
ketepatan waktu SKPD dalam penyampaian laporan kinerja
(LAKIP dan TAPKIN) hingga sebesar 100%.
Program Peningkatan Pelaksanaan Otonomi Daerah
Pelaksanaan program ini difokuskan pada kegiatan Fasilitasi
percepatan penyelesaian tapal batas wilayah administrasi antar
daerah dan Fasilitasi pemantapan SOTK pemerintah daerah
otonom, penyusunan LPPD, desk pilkada dan penyelenggaraan
otonomi daerah yang bertumpu pada kapasitas daerah. Kegiatan
tersebut dilakukan untuk mendukung target capaian tahun 2017
yaitu tersedianya 1 (satu) laporan LPPD K a b u p a t e n .
Program pemberdayaan jasa usaha yang difokuskan pada
kegiatan Pemberdayaan jasa usaha konstruksi, Penyelenggaraan
unit pelayanan pengadaan dan penyelenggaraan LPSE. Kegiatan
tersebut dilakukan untuk mendukung target capaian tahun 2017
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 106
yaitu Persentase Perangkat Daerah yang telah menggunakan
LPSE dalam Pengadaan Barang dan Jasa sebesar 100%.
Program Peningkatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah
yang difokuskan pada kegiatan fasilitasi/pembentukan
kerjasama antar daerah dalam penyediaan pelayanan publik.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendukung kerjasama antar
daerah dalam hal pembangunan wilayah perbatasan dan
kebijakan yang disepakati antar daerah. Prosentase penyelesaian
TLHP Reguler Inspektorat Kabupaten Banjarnegara hingga 95 %.
Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan Rakyat
Daerah yang difokuskan pada: pembahasan rancangan Perda,
kunjungan kerja pimpinan dan anggpta DPRD dalam dan luar
daerah, peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota DPRD,
pembuatan majalah komunikatif DPRD, Kegiatan reses DPRD
dan pembuatan himpunan produk-produk DPRD. Kegiatan
tersebut dilakukan untuk mendukung target capaian tahun 2017
yaitu tercapainya peningkatan profesionalitas dan kapasitas
Lembaga Perwakilan.
Secara rinci capaian kinerja pembangunan urusan
administrasi pemerintahan dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 4-34.1 Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi
Pemerintahan
Indikator Sa
tuan
Capaian Targe
t Tahu
n 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Statu
s 201
6
201
7
1 2 3 4 5 6 7 8
Skoring LPPD
Kabupaten
Angk
a
3,00 3,01 3,00 100,33 Maks
Fasilitasi kegiatan
kerjasama antar daerah/pihak
ketiga
Dok 18 10 180 Maks
Penyusunan Produk Hukum
Tentang Pemerintahan Desa
Dok 0 6 3 200 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 107
Tabel 4-34.2
Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan
Indikator
Sa
tuan
Capaian Target
Tahun
2017
Realis
asi capaian (%)
Pol Statu
s 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Cakupan pelaksanaan kebijakan Pemerintah
Daerah bidang Perundang-undangan
% 100 100 100 100 Maks
Prosentase
Pelaksanaan Bantuan Hukum dan Hak
Asasi Manusia Serta Peningkatan Kesadaran Hukum
Masyarakat
% 100 100 100 100 Maks
Cakupan Pembentukan Sistem
Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
Serta Penyebarluasan Produk Hukum
Kepada Masyarakat
% 100 100 100 100 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 108
Tabel 4-34.3
Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan
Indikator Satua
n
Capaian Target
Tahun
2017
Realis
asi capaian (%)
Pol Statu
s 2016
2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase pelayanan kesehatan penduduk miskin
% 64.8
1 82 100 82 Maks
Persentase fasilitasi
penyelenggaraan kegiatan keagamaan
di masyarakat
% 92.5 81,
75 100 81,75 Maks
Persentase fasilitasi penyelenggaraan kegiatan
kepemudaan, olahraga dan
pemberdayaan perempuan
% 85 67 100 67 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Tabel 4-34.4
Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan
Indikator
Sa
tuan
Capaian Target
Tahun
2017
Realisas
i capaian
(%)
Pol Statu
s 2016
2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Persentase Peningkatan Pendapatan Usaha
BUMD
% 10 14,36
10 144
Maks
Jumlah LKM yang berizin
5 5 5 100 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 109
Tabel 4-34.5
Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan
Indikator Sa
tuan
Capaian Target
Tahun
2017
Rea
lisasi capaian (%)
Pol Statu
s 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Terpantaunya Ketersediaan dan Pendistribusian
Tabung LPG 3 Kg untuk Masyarakat
Agen 6 6 6 100 Maks
Persentase (%)
peningkatan distri-busi raskin tepat
harga, tepat waktu, tepat manfaat dan tepat sasaran
% 100 100 100 100 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Tabel 4-34.6 Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi
Pemerintahan
Indikator Satua
n
Capaian Targe
t Tahu
n
2017
Realis
asi capaia
n (%)
Pol Statu
s 2016
2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan
Kegiatan
2.752
2500 110 Maks
Pengadaan
barang/jasa secara elektronik
Paket 313 320 98 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 110
Tabel 4-34.7
Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun
2017
Realisasi capaian
(%)
Pol Status 2017
1 2 3 4 5 6 7
Indeks
Kepuasan Layanan Masyarakat
Angka 78,98 78,46 100,66 Maks
Nilai AKIP Kabupaten
Nilai B B 100 Maks
Prosentase Organisasi
yang tepat fungsi dan tepat
ukuran
% 100 100 100 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Tabel 4-34.8 Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi
Pemerintahan
Indikator Satuan Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2017
1 2 3 4 5 6 7
Persentase penyerapan anggaran
Setda Kabupaten
% 90,34 85 106,28 Maks
Tersusunnya dokumen
keuangan yang akurat
Dokumen 2 2 100 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
: tidak tercapai Tabel 4-34.9
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 111
Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi
Pemerintahan
Indikator Satua
n
Capaia
n
Targe
t Tahu
n 2017
Realisasi
capaian
(%)
Pol Sta tus
2017
1 2 3 4 5 6 7
Tercukupinya sarana dan prasarana kerja
yang menunjang pelayanan administrasi
perkantoran.
% 97,6 100 97,6 Maks
Tersedianya sarana dan prasarana yang
dibutuhkan di lingkungan Setda dan rumah jabatan/dinas
% 100 100 100 Maks
Tersedianya pakaian
dinas beserta perlengkapannya bagi
Bupati, Wakil Bupati, di Kabupaten Banjarnegara
% 100 100 100 Maks
Keterangan : Sesuai target
: belum sesuai target : tidak tercapai
Tabel 4-35
Capaian Indikator Fungsi Penunjang Urusan Administrasi
Pemerintahan
Indikator Sa
tuan
Capaian Target
Tahun 2017
Realisasi
capaian (%)
Pol Status 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8
Raperda Inisiatif DPRD
yang tersusun
Dok 6 4 6 66,66 Maks
Perda yang dibahas
Dok 27 34 27 141,46 Maks
Perda yang
ditetapkan
Dok 27 32 27 124,79 Maks
Himpunan
produk-produk DPRD
yang di cetak
Dok 130 130 130 100 Maks
Aspirasi masyarakat
yang terserap
Paket 45 45 45 100 Maks
Keterangan : Sesuai target : belum sesuai target
: tidak tercapai
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 112
Keenam, Urusan Pemerintahan Kewilayahan,
Pada tahun 2017 diarahkan pada Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran berupa: Kegiatan Penyediaan Jasa
Peralatan dan Perlengkapan Kantor, Kegiatan Penyediaan Jasa
Administrasi Keuangan, Kegiatan Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor, Kegiatan Penyediaan bahan logistik kantor,
Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Perkantoran (PTT), (Jasa
Tenaga Pendukung Operasional Kantor) dan Kegiatan
Pemberdayaan Kecamatan.
Program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur
berupa Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor,
Kegiatan Pengadaan Mebeleur, Kegiatan Pemeliharaan
rutin/berkala Rumah Dinas, Kegiatan Pemeliharaan
rutin/berkala Gedung Kantor, Kegiatan Pemeliharaan
rutin/berkala perlengkapan gedung kantor. Program peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur berupa Kegiatan Asistensi
PATEN. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan berupa Kegiatan Penyusunan
laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD, dan
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah berupa Kegiatan Intensifikasi Pajak Daerah serta Program
Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan berupa Fasilitasi
Penunjang Pilkades
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 113
BAB IV
REALISASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA PEMERINTAH
(RKP) TAHUN 2017
A. Prioritas Pembangunan Nasional
Tahun 2017 merupakan tahapan awal pembangunan
jangka menengah Kabupaten Banjarnegara mengingat RPJMD
tahun 2011-2016 telah berakhir dan proses perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten Banjarnegara tahun 2017
tidak terlepas dari hasil-hasil pembangunan sebelumnya.
Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Banjarnegara
disusun dengan memperhatikan berbagai kebijakan
pembangunan nasional, terutama yang tertuang dalam RPJMN
Tahun 2015 – 2019 dan RKP Tahun 2017.
Berdasarkan RPJMN Tahun 2015-2019, kebijakan
pembangunan nasional diarahkan pada upaya pencapaian visi
dan misi pembangunan nasional tahun 2015-2019. Visi
tersebut adalah “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat,
Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Rotong”
yang dilakukan melalui 7 misi pembangunan yaitu:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi
dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan;
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum;
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan
memperkuat jati diri sebagai negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang
tinggi, maju, dan sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan
nasional;
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam
kebudayaan.
Dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan
nasional tersebut, ditetapkan 9 (sembilan) agenda prioritas
yang disebut “Nawacita” sebagai berikut:
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 114
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap
bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga
negara
2. Membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun
tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis,
dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan
reformasi sistem dan penegakkan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat, dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat
Indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di
pasar internasional sehingga Bangsa Indonesia bisa maju
dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi
sosial Indonesia.
Mencermati bahwa permasalahan utama dalam
pencapaian agenda prioritas pembangunan nasional yaitu
pembangunan manusia, pembangunan sektor unggulan,
pemerataan dan kewilayahan serta kondisi perlu yang
dibutuhkan untuk mendukung tercapainya prioritas nasional
tersebut, dalam pelaksanaannya diperlukan pendekatan
pembangunan antara lain holistik-tematik, integratif dan
spasial dengan kebijakan anggaran belanja tidak mendasarkan
lagi pada money follow function tetapi berdasarkan money follow
prioritas program serta lebih berorientasi pada manfaat untuk
rakyat dan prioritas pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Dengan menggunakan pendekatan pembangunan tersebut,
maka tema Rencana Kerja Pembangunan Nasional Tahun 2017
adalah “Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi
untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi
Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah”.
Adapun agenda prioritas pembangunan nasional yang
terbagi kedalam 3 (tiga) dimensi pembangunan dirinci menjadi
beberapa prioritas, meliputi:
1) Dimensi Pembangunan Manusia, terdiri dari :
1. Revolusi Mental (Nawa Cita 8 dan 9)
2. Pembangunan Pendidikan (Nawacita 5)
3. Pembangunan Kesehatan (Nawacita 5)
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 115
4. Pembangunan Perumahan dan Permukiman (Nawacita
5)
2) Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, meliputi:
1. Kedaulatan pangan (Nawacita 6 dan 7)
2. Kedaulatan energi dan ketenagalistrikan (Nawacita 6
dan 7)
3. Kemaritiman dan kelautan (Nawacita 6 dan 7)
4. Pariwisata (Nawacita 6 dan 7)
5. Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
(Nawacita 6 dan 7)
3) Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan, meliputi:
1. Pemerataan Antar Kelompok Pendapatan (Nawacita 3)
2. Perbatasan Negara dan Daerah tertinggal (Nawa Cita 3)
3. Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan (Nawa Cita 3)
4. Pengembangan Konektivitas Nasional (Nawa Cita 3 dan
7).
Untuk melaksanakan 3 (tiga) dimensi pembangunan
tersebut, diperlukan kondisi kondusif yang mendukung, antara
lain:
1) Adanya kepastian dan penegakkan hukum (Nawacita 4)
2) Adanya keamanan dan ketertiban (Nawacita 1)
3) Situasi politik dan demokrasi yang stabil (Nawacita 9)
4) Peningkatan tata kelola dan reformasi birokrasi (Nawacita
2).
Pembangunan nasional jangka menengah dilaksanakan
untuk mencapai sasaran utama pembangunan nasional di
tahun 2019, antara lain meliputi:
1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 8,0%;
2. Laju inflasi sebesar 3,5%;
3. PDB per kapita sebesar Rp. 72.217 ribu;
4. Indeks Gini sebesar 0,36;
5. Tingkat kemiskinan sebesar 7,0 - 8,0%;
6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 76,3;
7. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,0 – 5,0%.
Guna mewujudkan sasaran pembangunan nasional,
dengan memperhatikan pemerataan pembangunan wilayah,
maka dalam RPJMN Tahun 2015-2019 ditetapkan sasaran
pembangunan daerah Jawa Tengah tahun 2017 yaitu:
1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 7,1%;
2. Tingkat kemiskinan sebesar 11,3%;
3. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,1%.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 116
B. Prioritas Pembangunan Jawa Tengah
isi pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-
2018 adalah “Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari
“Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”. Visi tersebut dilaksanakan
melalui misi sebagai berikut:
1) Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno,
Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi,
dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan
2) Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan,
menanggulangi kemiskinan dan pengangguran
3) Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa
Tengah yang bersih, jujur, dan transparan, “Mboten
Korupsi, Mboten Ngapusi”
4) Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk
meningkatkan persatuan dan kesatuan
5) Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan
keputusan dan proses pembangunan yang menyangkut
hajat hidup orang banyak
6) Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat
7) Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat
pembangunan Jawa Tengah yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan.
Tahun 2017 merupakan tahun keempat RPJMD sehingga
menjadi tahun yang strategis untuk melihat ketercapaian
pembangunan daerah jangka menengah Jawa Tengah.
Memperhatikan hasil kinerja pembangunan tahun sebelumnya,
dengan berbagai permasalahan dan isu strategis, maka upaya
pencapaian target pembangunan daerah tahun 2017 dilakukan
melalui berbagai strategi dan kebijakan yang diarahkan untuk
“Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Energi Berkelanjutan
Serta Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan
Pengangguran Guna Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat
dan Kemandirian Wilayah”.
Untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan
daerah tahun 2017 tersebut, ditetapkan beberapa prioritas
pembangunan Provinsi Jawa Tengah tahun 2017, meliputi:
1. Peningkatan ketahanan pangan dan energi melalui
pembangunan pertanian dalam arti luas serta
pengembangan dan pemanfaatan energi secara
berkelanjutan.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 117
2. Percepatan penanggulangan kemiskinan secara terpadu
melalui upaya pengurangan beban pengeluaran masyarakat
miskin, peningkatan pendapatan masyarakat miskin, dan
pemberdayaan ekonomi mikro dan kecil untuk masyarakat
miskin.
3. Peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia
diberbagai bidang dan layanan sosial dasar masyarakat
secara berkelanjutan.
4. Penguatan potensi ekonomi kerakyatan berbasis komoditas
lokal, industri kreatif dan sentra/klaster untuk
pengurangan pengangguran.
5. Pemantapan pembangunan infrastruktur dengan
memperhatikan keberlanjutan sumberdaya alam dan
lingkungan hidup serta pengurangan risiko bencana.
6. Pemantapan implementasi reformasi birokrasi menuju
penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang bersih dan
baik.
Prioritas pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2017 diarahkan terutama untuk mendukung perwujudan
ketahanan pangan dan energi serta percepatan pengurangan
angka kemiskinan dan pengangguran. Prioritas pembangunan
daerah tahun 2017 lebih ditujukan pada upaya-upaya antara
lain:
a. peningkatan produktivitas kedelai dan garam;
b. program pembangunan 1000 embung melalui peningkatan
kuantitas dan kualitas embung/tampungan air;
c. peningkatan jaringan irigasi;
d. pengembangan energi baru terbarukan;
e. pemberian bantuan siswa miskin untuk pendidikan
menengah dan khusus;
f. pembiayaan kesehatan masyarakat miskin non kuota APBN;
g. peningkatan kualitas rumah tidak layak huni;
h. penanganan infrastruktur pendukung pariwisata dan
pengurangan kemiskinan;
i. penanganan lahan kritis.
Tujuan, arah kebijakan, prioritas dan fokus
pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2017
merupakan upaya guna mencapai target sasaran pembangunan
daerah tahun 2017 yaitu:
a. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 – 5,8%;
b. Laju inflasi sebesar 4,5 ± 1%;
c. PDRB per kapita sebesar Rp. 26,06 juta;
d. Indeks Gini sebesar 0,341 dan Indeks Williamson sebesar
0,6993;
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 118
e. Persentase penduduk miskin sebesar 11,30 – 10,83%;
f. Indeks Pembangunan Gender (IPG) sebesar 69,40 dan
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) sebesar 71,49; dan
g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,49 – 4,27%.
C. Prioritas Pembangunan Daerah
Prioritas pembangunan Kabupaten Banjarnegara
memperhatikan prioritas dan arah kebijakan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2017 dan RKP Nasional tahun 2017 disamping
melanjutkan proses perencanaan pembangunan yang masih
harus diselesaikan pada tahun-tahun sebelumnya dan
mendasarkan pada RPJPD Kabupaten Banjarnegara yang pada
periode disusunnya RKPD Tahun 2017 sudah masuk pada
tahapan ketiga RPJPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2005-
2025 yang mengarah Banjarnegara pada Daerah Agro Industri.
Dengan memperhatikan permasalahan dan isu strategis serta
sinkronisasi prioritas dan arah kebijakan antara pusat dan
daerah, maka Tema RKPD Kabupaten Banjarnegara Tahun
2017 adalah “Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dan
Peningkatan Pelayanan Dasar Masyarakat Guna Mengurangi
Kemiskinan dan Kesenjangan Antar Wilayah”.
Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan tahun
2017, maka arah dan prioritas pembangunan Kabupaten
Banjarnegara tahun 2017, meliputi:
1) Peningkatan sinkronisasi antara prioritas nasional, provinsi,
dan kabupaten.
2) Pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan, dengan
arah:
a. Peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjang
b. Perluasan cakupan infrastruktur dan akses pendidikan
dasar dan menengah
c. Peningkatan kapasitas dan kompetensi tenaga pendidik
dan kependidikan
d. Perbaikan sistem tenaga pendidik dan kependidikan
dalam rangka peningkatan profesionalisme pelayanan
pendidikan
e. Peningkatan penanganan buta aksara dan minat baca
masyarakat
f. Pengembangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
g. Peningkatan peran pemuda dan prestasi olah raga
dalam berbagai event olahraga skala lokal maupun
regional
h. Fasilitasi penyelenggaraan gelar karya kreativitas seni
dan budaya lokal
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 119
3) Pembangunan bidang kesehatan, dengan arah:
a. Perluasan akses dan cakupan pelayanan kesehatan
yang berkualitas
b. Peningkatan akses dan cakupan layanan air minum dan
sanitasi
c. Penurunan AKI dan AKB melalui deteksi dan
penatalaksanaan risiko tinggi pada ibu dan anak
d. Peningkatan layanan rujukan secara bertahap
khususnya bagi penduduk miskin melalui jaminan
perlindungan kesehatan masyarakat.
e. Peningkatan upaya pencegahan, pemberantasan,
pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
f. Peningkatan akses dan pelayanan keluarga berencana
khusunya masyarakat miskin
g. Peningkatan kesadaran masyarakat akan gizi dan
kesehatan lingkungan
4) Pembangunan bidang pertanian, dengan arah:
a. Peningkatan produksi dan produktifitas pertanian
secara luas
b. Peningkatan kesejahteraan petani
c. Pengembangan diversifikasi pangan dan peningkatan
Pola Pangan Harapan
d. Peningkatan stock pangan dan keanekaragaman bahan
pangan pada sentra-sentra produksi
e. Pengendalian tingkat kerawanan pangan dan kecukupan
gizi masyarakat
f. Pengembangan industri yang bergerak disektor
pertanian dan jaringan pemasaran hasil pertanian.
g. Dukungan pembangunan infrastruktur dibidang
pertanian
5) Pembangunan bidang pariwisata, dengan arah:
a. Pembenahan obyek wisata dan infrastruktur destinasi
wisata
b. Peningkatan promosi dan pemasaran pariwisata
c. Peningkatan partisipasi aktif masyarakat dalam
pengelolaan pariwisata berbasis potensi lokal.
d. Peningkatan sarana prasarana transportasi menuju
kawasan sentra produksi dan kawasan wisata
e. Terintegrasinya sistem pengembangan kepariwisataan
daerah dalam menunjang kesiapan pariwisata di daerah
6) Pembangunan bidang infrastruktur, dengan arah:
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 120
a. Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan dan jembatan
kabupaten dalam kondisi baik
b. Peningkatan sarana dan prasarana irigasi dalam kondisi
baik
c. Peningkatan efektivitas pergerakan orang, barang dan
jasa di pusat-pusat kegiatan ekonomi
d. Peningkatan kondisi infrastruktur di wilayah perbatasan
untuk membuka akses ekonomi antar
kecamatan/kabupaten.
e. Peningkatan rasio elektrifikasi melalui pembangunan
listrik pedesaan
7) Pembangunan bidang pemerintahan dan kesejahteraan
sosial, dengan arah:
a. Peningkatan kapasitas dan kinerja aparatur
pemerintahan untuk mewujudkan good governance
b. Fasilitasi pengembangan sarana prasarana komunikasi
dan informasi berbasis IT
c. Pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran,
antara lain melalui peningkatan pelayanan dan
penanganan PMKS, pengurangan beban masyarakat
miskin, dan perluasan lapangan kerja
d. Peningkatan pelayanan dan perlindungan terhadap anak
dan perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga
serta penguatan program pengarusutamaan gender
e. Peningkatan jaminan perlindungan sosial untuk
masyarakat miskin
f. Fasilitasi daerah dalam pengerahan dan penempatan
transmigrasi
g. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam politik dan
pembangunan
h. Peningkatan program pemugaran rumah tidak layak
huni
i. Peningkatan pelayanan data dan informasi kepada
masyarakat
j. Penataan aset daerah melalui tertib administrasi aset
daerah dan optimalisasi pemanfaatan aset daerah
k. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan
akuntabilitas dalam pembangunan
l. Penyelarasan perencanaan pembangunan desa dengan
kabupaten dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat
8) Pengembangan iklim usaha, pemanfaatan sumber daya
alam, dan pelestarian lingkungan hidup, dengan arah:
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 121
a. Peningkatan kondusivitas iklim investasi didaerah
untuk meningkatkan investasi dalam rangka mendorong
lapangan kerja dan kesempatan berusaha
b. Peningkatan sistem investasi daerah yang efektif dan
efisien
c. Peningkatan Industri Kecil dan UMKM mendorong
penguatan ekonomi kerakyatan
d. Peningkatan dan penguatan pasar tradisional sebagai
sentra pelayanan dan distribusi hasil produksi
masyarakat.
e. Peningkatan mitigasi dan penanganan daerah rawan
bencana
f. Penguatan kapasitas dan kelembagaan pengelola
penanggulangan bencana alam
g. Peningkatan luas dan fungsi kawasan lindung serta
penanganan lahan kritis
h. Peningkatan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan
i. Peningkatan kualitas lingkungan udara dan air
j. Peningkatan kesiapan daerah dalam mengantisipasi
perubahan iklim.
Sasaran pembangunan yang hendak dicapai dalam
tahun 2017 antara lain:
1) Pertumbuhan ekonomi sebesar 5 % - 5,5 %
2) Laju inflasi sebesar 5% ± 1%
3) Persentase penduduk miskin pada kisaran 16,7 %
4) Tingkat pengangguran terbuka pada kisaran 3 % - 4 %
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 122
BAB V
TUGAS PEMBANTUAN
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017. Pada pasal 1 angka
(4) bahwa yang dimaksud dengan Tugas Pembantuan adalah “Penugasan dari Pemerintah Kepada Daerah dan/ atau Desa, dari
Pemerintah Propinsi kepada Kabupaten/ Kota dan/ atau Desa, serta dari Pemerintah Kabupaten/ Kota kepada Desa untuk melaksanakan
tugas tertentu. Pendanaan dalam rangka tugas pembantuan dilaksanakan setelah adanya penugasan Pemerintah melalui Kementerian Negara/ lembaga kepada Kepala Daerah (Gubernur,
Bupati/ Walikota) atas beban APBN dan dipergunakan untuk kegiatan yang bersifat fisik.
Penyelenggaraan asas tugas pembantuan dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan cerminan dari sistem dan prosedur penugasan Pemerintah kepada Daerah dan/Pemerintah atau Desa, dari Pemerintah Propinsi kepada
Kabupaten/ Kota dan/atau Desa, serta dari Pemerintah Kabupaten/ Kota kepada Desa untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan
pembangunan yang disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia dengan kewajiban melaporkan
pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang memberi tugas. Tugas ini diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan
menggunakan asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi. Pemberian Tugas Pembantuan dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum. Tujuan pemberian
tugas Pembantuan adalah memperlancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian permasalahan serta membantu pengembangan pembangunan bagi Daerah dan Desa. Sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah bahwa
yang dimaksud dengan tugas pembantuan memiliki deskripsi sebagai berikut:
a) Merupakan belanja kementerian/ Lembaga pusat; b) Dipergunakan untuk membiayai pelimpahan tugas pembantuan
kepada Daerah dan/ atau desa;
c) Kepala Daerah memberitahukan rencana kerja dan anggaran yang berkaitan dengan kegiatan tugas pembantuan kepada DPRD saat
pembahasan RAPBD; d) Dilaksanakan oleh SKPD yang ditunjuk oleh Kepala Daerah;
e) SKPD yang melaksanakan melaporkan kepada Kepala Daerah dan kemudian dilaporkan ke Kementerian/lembaga;
f) Semua barang yang diperoleh dari dana tugas pembantuan
merupakan milik negara namun dapat dihibahkan kepada daerah; g) Dapat dipergunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan
fisik maupun non fisik; h) Tidak memerlukan dana pendamping; i) Saldo Kas dikembalikan ke kas umum negara.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 123
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA
DISPERINDAGKOP-UMKM KABUPATEN BANJARNEGARA
1. Dasar Hukum Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Petikan
Tahun Anggaran 2017 Nomor : SP DIPA- 090.02.4.039553/2017
2. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
3. Rekap Program dan Kegiatan Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
Kegiatan Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan dan Kapasitas Logistik Perdagangan
4. Realisasi Program dan Kegiatan
Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Kegiatan Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan dan
Kapasitas Logistik Perdagangan 5. Sumber dan Jumlah Anggaran Yang Digunakan
Dana Tugas Pembantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2017, Rp. 5.715.480.000,-
6. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan Dinas Perindagkop UKM kabupaten Banjarnegara
7. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan a. Prototipe pembangunan pasar ditentukan oleh pusat
sehingga harus mencari lokasi sesuai dengan ketentuan b. Pelaksanaan pembangunan menunggu DED serta RAB dari
pusat dan harus dikonsultasikan lagi / diverifikasi oleh instansi teknis daerah ( DPU ) sehingga memerlukan waktu
yang lama hanya untuk merevisi gambar
c. DIPA Tugas Pembantuan terlambat serta pencairan dana juga dibatasi waktunya
d. Pelaksanaan pembangunan terlambat Solusi
a. Mencari lokasi yang sesuai dengan persyaratan dana Tugas Pembantuan sehingga lokasi pasar sesuai dengan juknis
b. Koordinasi intensif dengan dinas teknis daerah , konsulttasi dengan Kementerian Perdagangan RI terkait
prototipe pasar yang didanai tugas pembantuan sehingga
diperoleh gambar sesuai dengan juknis c. Koordinsi dengan Kementerian Perdagangan RI terkait
Nomor DIPA , sehingga nomor DIPA dapat fx karena merupakan syarat lelang di ULP , sehingga pelaksanaan
lelang dapat tepat waktu d. Koordinasi dengan konsultan, Tim PPHP pasar dan terus
menerus memantau dan memberikan masukan dalam pelaksanaan pembangunan sehingga dapat selesai sesuai
kontrak
Untuk pelaksanaan penyerapan anggaran selalu koordinasi dengan KPPN Banjarnegara dan meningkatkan sumber daya
manusia tenga administrasi sehinga berjalan lancar
DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN A. BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
A.1. DIRJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN
1. Program a. Dasar Hukum
1) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017, Nomor : DIPA-
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 124
018.08.4.039068 / 2017 dari Kementrian Pertanian RI,
tanggal 26 Februari 2017. 2) Pedoman Umum Pelaksanaan Pengembangan Prasarana
dan Sarana PertanianTahun 2017. 3) POK TA 2017 Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota Nomor
Satker : 039068 Kabupaten Banjarnegara dari
Kementrian Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.
4) Petunjuk Teknis Kegiatan Subsektor Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2017.
b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementrian
Pertanian RI
c. Program dan Kegiatan Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana
Pertanian 1) Kegiatan Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian
2) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian
3) Kegiatan Fasilitas Pupuk dan Pestisida 4) Kegiatan Pembiayaan Pertanian
d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Kegiatan Pengelolaan Air Irigasi Untuk Pertanian - Jaringan Irigasi Tertier 400 ha (Pembangunan Jaringan
irigasi untuk 14 kelompok tani) - Irigasi Air Permukaan 2 Unit ( Pembangunan Jaringan
Perpipaan untuk 2 Kelompok Tani) Jumlah Dana : Rp. 600.000.000,-
Pelaksanaan : realisasi keuangan
Rp.600.000.000,- (100%) dan realisasi fisik (100%).
2) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Ditjen Prasarana dan Sarana
Jumlah Dana : Rp. 207.080.000,- Volume : Layanan Perkantoran (Laporan
Bulanan dan Honorarium Operasional Satker selama 12
bulan).
Pelaksanaan : realisasi keuangan Rp.206.635.500,-
(99,78%) dan realisasi fisik (100%) 3) Kegiatan Fasilitas Pupuk dan Pestisida
Jumlah dana : Rp. 229.200.000,- Volume : Penyaluran Pupuk Bersubsidi
(Layanan) dan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida
sampai dengan bulan Desember
2017. Pelaksanaan : realisasi keuangan
Rp.229.190.000,- (100 %) dan realisasi fisik (100%)
4) Kegiatan Fasilitas Pembiayaan Pertanian Jumlah dana : Rp. 25.000.000,-
Volume : Fasilitasi pembiayaan pertanian
(asuransi jasindo), pembelian alat tulis kantor dan perjalanan dinas
Pelaksanaan : realisasi keuangan Rp.25.000.000,- (100 %) dan realisasi fisik (100%)
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 125
e. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan
Sumber Anggaran : Nomor : DIPA-018.04.4.039068 Jumlah Anggaran : Rp.1.061.280.000,-
Realisasi Keuangan : Rp.1.060.825.500,- (99,96%) Realisasi Fisik : (100%)
f. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara g. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan : tidak ada
Solusi : tidak ada
A.2 DIRJEN HORTIKULTURA
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Nilai Tambah Hortikultura
a. Dasar Hukum
1) Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2017, Nomor : DIPA-018.04.4.039549/
2017 dari Kementrian Pertanian RI, tanggal 7 Desember 2016.
2) Pedoman Umum Pelaksanaan Pengembangan Hortikultura Tahun 2017.
3) POK TA 2017 Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota Nomor Satker : 039549 Kabupaten Banjarnegara dari Kementrian
Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura.
4) Petunjuk Teknis Kegiatan Subsektor Hortikultura Tahun 2017.
b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementrian Pertanian RI
c. Program dan Kegiatan Program Peningkatan Produksi dan Nilai Tambah Hortikultura
1) Kegiatan Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat
2) Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura 3) Kegiatan Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura 4) Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura
5) Kegiatan Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Hortikultura d. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan
1) Kegiatan Peningkatan Produksi Sayuran dan Tanaman Obat Jumlah dana : Rp.3.972.000.000,-
Pelaksanaan :- Pengadaan pupuk organik 20.000
kg, pupuk NPK 5.000 kg, pupuk hayati 50 L, herbisida 15 kg,
insektisida 50 L dan fungisida 50 kg untuk KT Karya Usaha Desa
Kasimpar, KT Karya Mukti Desa Wanaraja dan KT Sudi Rahayu
Desa Legok Sayem Kecamatan Wanayasa.
- Pengembangan kawasan petai
seluas 50 ha, pupuk NPK sebanyak 7.500 kg, kapur
pertanian sebanyak 18.750 kg, insec regent sebanyak 3.500 kg,
pupuk organik sebanyak 75.000 kg, elektrik sprayer sebanyak 30
unit dan pompa air sebanyak 5
unit untuk 11 kelompok tani.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 126
- Pengadaan sarana produksi cabai
keriting merah untuk 34 kelompok tani (80 ha) dan
pengadaan sarana produksi cabai rawit untuk 11 kelompok tani
(40 ha).
Realisasi : Rp.3.855.936.685,- (97,08%) 2) Kegiatan Pengembangan Sistem Perbenihan Hortikultura
Jumlah Dana : Rp.412.500.000,- Pelaksanaan : pengadaan bibit salak sebanyak
20.000 batang untuk lahan 10 ha dan bibit petai sebanyak 7.500
batang untuk lahan 50 ha.
Realisasi : Rp.299.000.000,- (72,48%) 3) Kegiatan Peningkatan Usaha Dukungan Manajemen dan
Teknis Lainnya pada Ditjen Hortikultura Jumlah Dana : Rp.145.000.000,-
Pelaksanaan : fasilitasi pertemuan, perjalanan dinas dan honorarium
pelaksana kegiatan.
Realisasi : Rp.129.068.000,- (89,01%)
4) Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura Jumlah Dana : Rp.419.000.000,00,-
Pelaksanaan : pengelolaan kawasan salak seluas 10 ha di KT Kuwat Utomo
dan KT Ngudi Rahayu Desa Karangtengah Kecamatan
Wanayasa. Dan terlaksananya
pemeliharaan jeruk seluas 25 ha di 6 kelompok tani di
Kecamatan Wanayasa (15 ha) dan di 2 kelompok tani di
Kecamatan Karangkobar (10 ha).
Realisasi : Rp.386.356.500,- (92,21%) 5) Kegiatan Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Hortikultura
Jumlah Dana : Rp.90.000.000,-
Pelaksanaan : fasilitasi sarana dan prasarana pengolahan cabai sebanyak 1
unit untuk KWT Mekarwangi Desa Pucungbedug Kecamatan
Purwanegara. Realisasi : Rp.78.497.000,- (87,22%)
e. Sumber dan Jumlah Anggaran yang digunakan Sumber Anggaran : Nomor : DIPA-018.04.4.039549/2017 dari
Kementrian Pertanian RI, tanggal
7 Desember 2017. Jumlah Anggaran : Rp.5.038.500.000,00
Realisasi Keuangan : Rp.4.748.858.185,00 (94,25%) f. SKPD Yang Melaksanakan Tugas Pembantuan
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara g. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan : tidak ada
Solusi : tidak ada
TUGAS PEMBANTUAN YANG MELALUI PROVINSI DAN YANG LANGSUNG DARI PUSAT
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 127
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil
Tanaman Pangan a. Dasar Hukum
Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor : DIPA-018.03-1.039151/ 2017 dari Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, tanggal 7
Desember 2016. b. Instansi Pemberi Tugas Pembantuan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI.
c. Realisasi Program dan Kegiatan 1) Pengelolaan produksi tanaman pangan serealia
Jumlah Dana : Rp.1.567.387.500,-
Realisasi : Rp.1.316.572.500,- (83,90%) Pelaksanaan : fasilitasi perjalanan dinas,
terlaksananya sosialisasi peningkatan produksi padi,
terlaksananya bantuan sosial pengembangan padi dengan sistem
jajar legowo sejumlah Rp. 235.000.000 untuk kelompok tani
dengan total luasan 1000 ha.
2) Fasilitasi Penerapan Budidaya Jagung Jumlah Dana : Rp.149.400.000,-
Pelaksanaan : terlaksananya bantuan uang ke rekening kelompok tani benih
jagung PLTJ seluas 1660 Ha dan pupuk urea 50 kg/Ha. atau
900.000,-/Ha.
3) Dukungan manajemen dan teknis lainnya pada dirjen Tanaman Pangan
Jumlah Dana : Rp.71.240.000,- Realisasi : Rp.71.240.000,- (100,00%)
Pelaksanaan : terlaksananya pembayaran honorarium tim pengelola
keuangan dan petugas statistik. 4) Pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan
Jumlah Dana : Rp.207.064.000,-
Realisasi : Rp.207.064.000,- (100,00%) Pelaksanaan : terfasilitasinya tim teknis pasca
panen, bantuan alat power thresser sebanyak 6 unit, corn sheller 3 unit
dan power tresser multiguna. d. Sumber dan Jumlah Anggaran yang Digunakan
Sumber Anggaran : Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan DIPA-018.03-4.039151/ 2017 dari Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, tanggal 7
Desember 2016 Jumlah Anggaran : Rp.1.995.091.500,-
e. SKPD yang Melaksanakan Tugas Pembantuan (Dana Dekonsentrasi)
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Banjarnegara. f. Permasalahan dan Solusi
Tidak ada
2. Kegiatan Bantuan Alat dan Mesin Pertanian
Kabupaten Banjarnegara mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian dana APBN P Direktorat Jenderal Hortikultura Kementrian
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 128
Pertanian RI. Bantuan berupa pompa air sebanyak 5 unit, motor
roda tiga sebanyak 3 unit, timbangan digital sebanyak 3 unit, terpal sebanyak 21 buah dan hand sprayer sebanyak 100 unit untuk 23
kelompok tani.
3. Kegiatan Pengembangan Usaha Minapadi Tahun Anggaran 2017
Kabupaten Banjarnegara mendapatkan bantuan minapadi (BBPBAT Sukabumi) untuk 9 kelompok seluas 45 Ha senilai
Rp.1.472.850.000,-.
4. Kegiatan Bantuan Pakan (BPPBAP Jepara) Kabupaten Banjarnegara mendapatkan bantuan pakan (BBPBAT
Jepara) untuk pokdakan Serayu Mas Desa Gumiwang Kecamatan
Bawang sebanyak 1 ton senilai Rp.6.000.000,-.
5. Kegiatan Bantuan Bioflock Pesantren Kabupaten Banjarnegara mendapatkan bantuan 4 paket bioflock
senilai Rp.800.000.000,- untuk pesantren Roudlotut Tholibin Desa Purwonegoro Kecamatan Purwanegara 1 paket bioflock, pesantern
Pangleburan Desa Glempang Kecamatan Mandiraja 1 paket dan
pesantren Alhusna Desa Brengkok Kecamatan Susukan 2 paket.
6. Kegiatan Bantuan Sarana Budidaya pada Kelompok Pembudidaya Ikan
Kabupaten Banjarnegara mendapatkan bantuan sarana produksi perikanan senilai Rp.440.000.000,- untuk 8 kelompok pembudidaya
ikan di kecamatan Purwareja Klampok, Mandiraja, Purwanegara, Rakit, Pagedongan dan Sigaluh.
7. Kegiatan Bantuan Gerpari (Direktorat Pakan dan Obat Ikan) Kabupaten Banjarnegara mendapatkan bantuan langsung dari
Kementerian Kelautan dan Perikanan berupa 2 paket mesin pakan untuk pesantren Pangleburan Desa Glempang Kecamatan Mandiraja
dan Kelompok Mina Barokah Desa Majalengka Kecamatan Bawang.
8. Kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting Kabupaten Banjarnegara mendapatkan bantuan operasional
identifikasi reproduksi akseptor untuk 5.254 akseptor, operasional
inseminasi buatan untuk 5.391 akseptor dan identifikasi PKb untuk 2.200 ekor.
9. Kegiatan Pengembangan Populasi Domba
Kabupaten Banjarnegara mendapatkan 45 ekor ternak domba betina dan 5 ekor ternak domba jantan untuk kelompok tani Jaya Domba
Desa Batur Kecamatan Batur.
10. Kegiatan Pengembangan Kawasan Perbibitan Ternak Sapi
Kabupaten Banjarnegara mendapatkan kegiatan penanggulangan gangguan reproduksi sapi betina produktif sebanyak 1.038 akseptor
di 20 kecamatan.
11. Kegiatan Pengembangan Populasi Sapi Kabupaten Banjarnegara mendapatkan bantuan 15 ekor sapi untuk
kelompok ternak Manggala Desa Adipasir Kecamatan Rakit.
12. Kegiatan Pengarusutamaan Gender dari Ditjen PSP
Kabupaten Banjarnegara mendapatkan bantuan pengembangan populasi kelinci senilai Rp.50.000.000,- untuk kelompok wanita tani
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 129
Sumber Rejeki Desa Rejasari Kecamatan Banjarmangu dan kelompok
wanita tani Ngudi Tani Desa Randegan Kecamatan Sigaluh. Bantuan pengembangan populasi kambing senilai Rp.75.000.000,- untuk
kelompok tani Balasrawung Desa Gunung Langit Kecamatan Kalibening dan kelompok tani Anti Retak Desa Lawen Kecamatan
Pandanarum.
13. Kegiatan APBD Provinsi Jawa Tengah (Bidang Perikanan)
Kabupaten Banjarnegara bidang perikanan mendapatkan kegiatan Restocking Perairan Umum, penebaran 1.000.400 ekor benih ikan
(ikan nila, nilem dan graskap) di waduk PB Soedirman Desa Wanakarsa Kecamatan Wanadadi.
14. Kegiatan APBD Provinsi Jawa Tengah (Bidang Peternakan Kabupaten Banjarnegara bidang peternakan mendapatkan kegiatan :
1. Bantuan 4 ekor domba jantan dan 26 ekor domba untuk kelompok ternak Karya Linmas Desa Condongcampur kecamatan Pejawaran.
2. Bantuan 1 unit biogas untuk kelompok ternak Sri Rahayu 2 Desa Sokaraja Kecamatan Pagentan.
3. Bantuan 500 ekor ayam untuk 100 KK di Desa Gumelem Kulon Kecamatan Susukan sebagai kegiatan penanggulangan
kemiskinan.
15. Kegiatan APBD Provinsi Jawa Tengah (Bidang Perkebunan)
Kabupaten Banjarnegara bidang perkebunan mendapatkan kegiatan :
1. Kegiatan Standarisasi Kualitas Bahan Baku Komoditas Tembakau untuk kelompok tani Sido Mulyo Desa Majasari Kecamatan
Pagentan berupa bimbingan teknis, 1 unit hand traktor, 1 unit
motor penggerak, 1 unit cultivator dan 1 unit pompa air. Untuk kelompok tani Kembangsari Desa Pegundungan Kecamatan
Pejawaran berupa bimbingan teknis dan 1 unit cultivator. 2. Kegiatan Mendorong Pembudidaya Bahan Baku Berkadar Nikotin
Rendah (Pengelolaan Agroekosistem Tanaman Tembakau Rendah Nikotin) untuk kelompok tani Rahayu Desa Pejawaran Kecamatan
Pejawaran berupa 2.500 kg NPK, 1.000 kg KNO3 dan 7.500 kg pupuk organik.
3. Kegiatan Pengelolaan Lahan Kering dan Sarana Pengairan untuk
Pengembangan Komoditas Pangan untuk kelompok tani Bangkit Desa Kaliajir Kecamatan Purwanegara berupa bimbingan teknis, 2
unit pompa air, 2 unit slang hisap 3’, dan 2 unit slang buang 3’. Untuk kelompok tani Mentesing Tani 5 Desa Kaliwungu
Kecamatan Mandiraja berupabimbingan teknis, 2 unit pompa air, 2 unit slang hisap 3’ dan 2 unit pompa buang 3’.
4. Kegiatan Pembinaan, Pemanfaatan dan Pengelolaan Sarana
Prasarana Perkebunan untuk kelompok tani Wana Maju Bilungan Desa Gunungjati Kecamatan Pagedongan berupa 6.000 kg pupuk
organik, 2 unit pompa air, 2 unit slang hisap 3’ dan 2 unit slang buang 3’.
5. Kegiatan Pelatihan Pengujian dan Pengawasan Mutu Hasil Perkebunan Kopi, Balai Mutu Hasil Pertanian dan Perkebunan
untuk kelompok tani Bina Lestari Desa Gumelem Kulon Kecamatan Susukan sebanyak 30 orang.
6. Kegiatan Pelatihan dan Pengawasan Mutu Hasil Perkebunan
Komoditas Gula kelapa, Balai Mutu Hasil Pertanian dan Perkebunan untuk kelompok tani Margo mulyo Desa Glempang
Kecamatan Mandiraja sebanyak 30 orang.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 130
7. Sosialisasi Tahapan Sertifikasi Organik Komoditas Perkebunan
Kegiatan Pengujian dan Pengawasan Mutu Hasil Perkebunan Kopi, Balai Mutu Hasil Pertanian dan Perkebunan untuk kelompok tani
Sido Makmur Desa Pesangkalan Kecamatan Pagedongan sebanyak 30 orang.
8. Fasilitasi sertifikasi Organik Komoditas Perkebunan Kegiatan
Pengujian dan Pengawasan Mutu Hasil Perkebunan Kopi, Balai Mutu Hasil Pertanian dan Perkebunan sebanyak 3 paket untuk
kelompok tani Sido Makmur Desa Pesangkalan Kecamatan Pagedongan, kelompok tani Gondoarum Desa Binangun
Kecamatan Karangkobar, dan kelompok tani Setia Ngudi Makmur Werak Desa Gumelem Kecamatan Susukan.
9. Kegiatan Pertemuan Pembinaan Petani eks Proyek PIR Lokal Teh
Jawa Tengah di kecamatan Kalibening sebanyak 40 orang dan di kecamatan Wanayasa sebanyak 80 orang.
10. Kegiatan Penanganan Panen dan Pasca Panen Bahan Baku (pembinaan 30 orang petani, 1 unit kendaraan roda tiga, 2 unit
timbangan digital, 20 unit terpal dan 1 unit moisture tester cengkeh) untuk kelompok tani Sumber Rejeki Kelurahan Argasoka
Kecamatan Banjarnegara. 11. Kegiatan Pembinaan Kemampuan Usaha Masyarakat dengan
Pegembangan Perkebuanan dan Peternakan (pembinaan untuk 40
orang petani, bantuan 2 unit APPO dan 2 ekor sapi) untuk kelompok tani Sari Mulyo Desa Majasari Kecamatan Pagentan.
12. Pertemuan Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau untuk kelompok tani Mulyasari Desa Tegaljeruk Kecamatan
Pagentan sebanyak 40 orang. 13. Pelatihan Peningkatan Ketrampilan Petani Perkebunan dalam
Pengelolaan Kelembagaan untuk kelompok tani Mukti Barokah
Desa Kebutuh Jurang Kecamatan Pagedongan sebanyak 30 orang. 14. Kegiatan Pelatihan Gula Kelapa untuk kelompok tani Tunggal
Rasa Desa Panerusan Wetan Kecamatan Susukan sebanyak 50 orang.
Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kluster Kelapa untuk kelompok tani Setia Ngudi Makmur werak Desa Gumelem Wetan Kecamatan
Susukan sebanyak 50 orang.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 131
BAB VI
TUGAS UMUM PEMERINTAHAN
Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan telah diuraikan pada
Pasal 6 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 bahwa
Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan meliputi kerjasama antar daerah, kerjasama daerah dengan pihak ketiga, koordinasi dengan instansi
vertikal di Daerah, pembinaan batas wilayah, pencegahan dan penanggulangan bencana, pengelolaan kawasan khusus yang menjadi
kewenangan Daerah, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum dan tugas-tugas umum Pemerintahan lainnya yang dilaksanakan oleh
Daerah.
Penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Banjarnegara Pada Tahun 2017 sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
A. KERJASAMA ANTAR DAERAH
DINAS SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
a. Nama Kerjasama :
Kerja Sama Antar Daerah (KSAD) Bidang Ketransmigrasian. b. Melakukan Rintisan Kerjasama Antar Daerah Bidang
Ketransmigrasian Dengan Kabupaten Daerah Penempatan
Transmigrasi Antara Lain : 1. Kab. Lamandau Propinsi kalimantan Tengah ;
2. Kab. Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara. c. Dasar Hukum :
1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian;
2. Undang Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Undang Undang No 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian 3. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Ketransmigrasian; 4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Kerja sama Antar Daerah. d. Bidang Kerjasama :
Penyelenggaraan Program Transmigrasi e. SKPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah :
1. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Banjarnegara;
2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) pada Daerah Penempatan.
f. Sumber dan Jumlah Anggaran : APBD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 sebesar
Rp.56.820.000,- g. Jangka Waktu Kerjasama :
5 (lima) tahun
h. Hasil (Output) Dari Kerjasama : Terjalinnya hubungan kerja sama antara Kabupaten Banjarnegara
dengan 2 (dua) Kabupaten daerah penempatan transmigrasi tahun 2017 yaitu :
1) Kab. Lamandau Propinsi kalimantan Tengah ; 2) Kab. Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara.
i. Permasalahan Dan Solusi : Permasalahan :
1) Naskah KSAD yang telah ditandatangani oleh kedua belah
pihak kadang tidak sesuai dalam pelaksanaannya, khususnya
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 132
pada hak perolehan lahan usaha I dan lahan usaha II bagi
transmigran. Solusi :
1) Mengintensifkan koordinasi dengan Kabupaten Daerah Penempatan Transmigrasi dengan bantuan fasilitasi oleh
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 2) Melakukan monitoring ke lokasi transmigrasi untuk memantau
perkembangan para peserta transmigran dan mengetahui apabila ada permasalahan/kendala guna dicarikan jalan
keluarnya. j. Hal Lain Yang Perlu Untuk Dilaporkan :
Naskah Perjanjian Kerjasama Antar Daerah (KSAD) Tahun 2017
harus ditandatangani oleh Bupati kedua belah pihak sebagai dasar penempatan transmigrasi.
KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Kerjasama yang dilaksanakan antar daerah pada tahun 2017 adalah kerjasama antara Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Barat yang
meliputi 19 Kabupaten / Kota, sebagai berikut : a. Nama Kerjasama :
Sinergitas Penanganan Permasalahan Pengemis, Gelandangan,
Orang Terlantar ( PGOT ), Dan Psikotik Jalanan Secara Terpadu Di Wilayah Perbatasan Jawa Barat Bagian Timur dan Jawa Tengah
Bagian Barat b. Daerah Yang Diajak Kerjasama :
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan,
Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu, Pemerintah Daerah
Kabupaten Cirebon, Pemerintah Daerah Kota Cirebon, Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka, Pemerintah Daerah Kabupaten
Subang, Pemerintah Daerah Kabupaten, Pemerintah Daerah Kota Banjar, Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis Pangandaran,
Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes, Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap, Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal,
Pemerintah Daerah Kabupaten Pekalongan, Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara, Pemerintah Daerah Kabupaten
Banyumas, Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga,
Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang, Pemerintah Daerah Kota Tegal, dan Pemerintah Daerah Kota Pekalongan
Plt.Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat , berkedudukan di Bandung, Jalan Banda Nomor 28, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus Gubernur Jawa Barat, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Selanjutnya
disebut PIHAK KESATU Plh.Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, berkedudukan di
Semarang, Jalan Pahlawan Nomor 9, dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama jabatannya serta sah mewakili Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan Surat Kuasa
Gubernur Jawa Tengah , selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, Kota
Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Subang, dan
Kabupaten Pangandaran, secara bersama – sama selanjutnya
disebut PIHAK KETIGA. Sekretaris Daerah Kabupaten Brebes, Kabupaten Cilacap,
Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga,
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 133
Kabupaten Pemalang, Kota Tegal dan Kota Pekalongan, secara
bersama – sama selanjutnya disebut PIHAK KEEMPAT. PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, PIHAK KETIGA, PIHAK KEEMPAT,
secara bersama – sama selanjutnya disebut PARA PIHAK. c. Dasar Hukum :
a) Undang – undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan;
b) Undang –undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;
c) Undang-undang Nomor 18 tentang Kesehatan Jiwa;
d) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah; e) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerja Sama Daerah; f) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan
Polisi Pamong Praja;
g) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah;
h) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pedoman Pendataan dan Penerbitan Dokumen Kependudukan
bagi Penduduk Rentan Administrasi Kependudukan; i) Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor 300/449 Tahun 2012.
d. Bidang Kerjasama :
Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat e. SKPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah :
Satpol PP Provinsi Jawa barat dengan Satpol PP Provinsi Jawa tengah
f. Sumber dan Jumlah Anggaran : Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan Perjanjian
Kerjasama ini, dibebankan pada : 1) PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, yang diperuntukan bagi :
a) Biaya fasilitasi penyelenggaraan Rapat Koordinasi tingkat
Provinsi dan Rapat Koordinasi Trantibum Perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah;
b) Biaya pembangunan dan pemeliharaan basis data ( database )
c) Biaya operasional penertiban PGOT dan Psikotik Jalanan; d) Biaya penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung
penyerahan PGOT dan Psikotik Jalanan; e) Biaya penyediaan sarana dan prasarana penunjang untuk
peningkatan pelayanan di Panti Sosial dan Panti / Balai
Rehabilitasi Sosial; f) Biaya perawatan dan pemberdayaan Eks Psikotik Jalanan di
Panti / Balai Rehabilitasi Sosial; g) Biaya perawatan dan pemberdayaan PGOT di Panti Sosial;
h) Biaya penyediaan lahan dan pembangunan Rumah Sakit Jiwa serta penyediaan pegawainya di daerah perbatasan
Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah;
i) Biaya penyediaan sarana dan prasarana penunjang untuk peningkatan layanan di Rumah Sakit Jiwa atau Rumah Sakit
Umum Daerah di Daerah masing – masing Pihak;
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 134
j) Biaya perawatan pasien Psikotik jalanan di Rumah Sakit
Jiwa dan Rumah Sakit Umum Daerah di Daerah masing – masing Pihak dan / atau Lembaga Swadaya Masyarakat yang
berizin dan menangani PGOT dan Psikotik Jalanan, tanpa dibatasi kuota.
2) PIHAK KETIGA dan PIHAK KEEMPAT, yang diperuntukan bagi :
a) Biaya operasional penjaringan dan penertiban PGOT dan Psikotik Jalanan;
b) Biaya koordinasi dengan Instansi terkait; c) Biaya operasional pendampingan PGOT dan Psikotik Jalanan
ke Panti Sosial, Panti Rehabilitasi Sosial, Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Jiwa Rujukan dan / atau Lembaga
Swadaya Masyarakat yang menangani PGOT dan Psikotik
Jalanan yang bekerjasama dengan PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA;
d) Biaya operasional penyelenggaraan rapat – rapat koordinasi di tingkat Kabupaten / Kota masing – masing;
e) Biaya penanganan sementara kegiatan promotif, preventive, kuratif dan rehabilitative bagi PGOT dan Psikotik Jalanan,
termasuk penanggulangan Kejadian Luar Biasa ( KLB ) di Daerah masing – masing PIHAK.
g. Jangka Waktu Kerjasama :
Perjanjian kerjasama ini berlaku dan mengikat bagi PARA PIHAK untuk jangka waktu selama 5 ( lima ) tahun terhitung sejak
ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama ini, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK
h. Hasil (output) dari Kerjasama : Memperoleh data yang akurat mengenai jumlah PGOT dan
Psikotik Jalanan dari Daerah lainnya, memperoleh informasi
mengenai lokasi dan /atau wilayah tertentu yang sering dijadikan tempat berkumpul maupun keberadaan sementara PGOT dan
Psikotik Jalanan dari Daerah lainnya, memperoleh informasi mengenai lokasi penerimaan dan/atau penampungan PGOT dan
Psikotik jalanan di Panti Sosial, Rumah Sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Jiwa dan/atau Lembaga Swadaya
Masyarakat/Lembaga. i. Permasalahan dan Solusi :
1. PARA PIHAK sepakat bahwa force majeure tidak berakibat pada
batalnya perjanjian Kerjasama ini, a) Force majeure sebagaimana dimaksud pada nomor 1,
meliputi keadaan – keadaan : 1) Perang, penyerbuan, pemberontakan, revolusi, makar,
huru-hara, perang saudara, tindakan pemerintah dalam rangka kedaulatannya, gempa bumi, angin ribut,
gelombang besar, banjir, atau setiap kekuatan-kekuatan alam yang tidak dapat dihindari dengan pandangan
kedepan dan kemampuan yang wajar dari pihak yang
terkena peristiwa tersebut, menghilangnya bahan –bahan konstruksi dan persediaan barang-barang yang
ingin bekerja ( lockouts ), atau kegaduhan perburuhan yang lain serta peristiwa-peristiwa luar batas kewajaran
dari pihak yang pelaksanaan kewajibannya terhambat oleh peristiwa force majeure, kecuali kekurangan dana
dan peristiwa-peristiwa lain yang dapat dihindari atau
diatasi secara wajar oleh pandangan ke depan dan kemampuan yang lumrah dari pihak yang terkena, dan
2) Adanya ketentuan peraturan perundang-undangan yang baru dan/atau terjadinya perubahan kebijakan
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 135
Pemerintah, yang secara langsung ataupun tidak
langsung mempengaruhi pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini.
b) Dalam hal terjadi force majeure sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Pihak yang terkena force majeure harus memberitahukan kepada Pihak lainnya secara tertulis
paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya force majeure.
c) Dalam hal force majeure terjadi terus-menerus melebihi 30
(tiga puluh) hari yang sangat berdampak pada kemampuan salah satu Pihak untuk melaksanakan kewajiban
berdasarkan Perjanjian Kerjasama ini, maka Pihak yang terkena dampak force majeure tersebut dapat mengajukan
pengakhiran Perjanjian Kerjasama. d) Dalam hal dilaksanakan pengakhiran Perjanjian Kerjasama
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), masing-masing Pihak tidak dapat menuntut ganti rugi kepada Pihak lainnya
dengan dalih apapun juga.
j. Hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan 1. Apabila di kemudian hari terdapat perselisihan dalam
pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini, PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah dan mufakat.
2. Apabila upaya penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak membawa hasil yang diharapkan,
PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya melalui Menteri
Dalam Negeri. 3. Keputusan Menteri Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), merupakan keputusan yang bersifat final dan mengikat (final and binding) terhadap PARA PIHAK.
4. Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini tidak terpengaruh dengan terjadinya pergantian kepemimpinan dari PARA PIHAK.
5. Apabila dalam pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini terdapat
kebijakan Pemerintah atau peraturan lain yang mengakibatkan perubahan-perubahan dalam pelaksanaan Perjanjian
Kerjasama ini, selanjutnya akan dibicarakan dan disepakati bersama oleh PARA PIHAK.
6. Hal-hal yang belum dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini akan diatur oleh PARA PIHAK,
berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam Perjanjian Tambahan (Addendum), sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dan Perjanjian Kerjasama ini.
Sehubungan hal di atas,serta dalam rangka merealisasikan substansi dari Perjanjian Kerjasama demi terwujudnya wilayah
Perbatasan Jawa Barat Bagian Timur dan Jawa Tengah Bagian Barat bebas PGOT dan Psikotik Jalanan,kiranya perlu dilakukan
hal – hal sebagai berikut : 1. Dapat membentuk Forum Koordinasi Penanganan PGOT dan
Psikotik Jalanan tingkat Kabupaten / Kota,yang beranggotakan
SKPD terkait tingkat Kabupaten / Kota Masing – masing. 2. Mengupayakan untuk tidak saling melempar buang PGOT dan
Psikotik Jalanan tapi mengupayakan penanganannya di tingkat Kabupaten / Kota masing – masing terkoordinasi bersama
Pemda Provinsi masing – masing. Untuk Kabupaten / Kota dapat mengupayakan terbangunnya
rumah singgah di Kabupaten / Kota masing – masing untuk penanganan sementara PGOT dan Psikotik Jalanan.
B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 136
1. Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Tinggi saat ini
dilaksanakan dengan : a. UPBJJ-UT Purwokerto bentuk kegiatan peningkatan kualifikasi
akademik guru TK/SD 1. Program dan Kegiatan yang Diterima dan
Pelaksanaannya
a) Program S1/D4 TK/PAUD b) Program S1/D4 PGSD
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan a) UPBJJ-UT Purwokerto
b) Dindikpora Kabupaten Banjarnegara 3. Dasar Hukum
a) UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
b) PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c) PP Nomor 74 tahun 2008 tentang guru d) Permendiknas nomor 10 tahun 2009 tentang Sertifikasi
Guru dalam Jabatan e) MoU antara UPBJJ-UT Purwokerto dengan Pemkab
Banjarnegara Nomor 043/J31.34/KS/2004 tanggal 21 Desember 2004
4. Bidang Kerja Sama
a) Pendidikan/Studi lanjut peningkatan kualifikasi pendidikan ke Program jenjang S1 PGPAUD, bagi guru
PAUD/TK untuk memenuhi syarat menjadi guru sesuai peraturan yang berlaku.
b) Pendidikan/Studi lanjut peningkatan kualifikasi pendidikan ke Program jenjang S1 PGSD, bagi guru kelas
S1 untuk memenuhi syarat menjadi guru sesuai
peraturan yang berlaku 5. SKPD Penyelenggara Kerja Sama Antar Daerah
a) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Banjarnegara
b) BKD Kabupaten Banjarnegara 6. Sumber dan Jumlah Anggaran
a) Sumber Anggaran adalah Bantuan Kualifikasi Pendidikan S1 Guru dari APBD I Provinsi Jawa Tengah
b) Jumlah Anggaran sesuai dengan kuota dari Dinas Provinsi
dan keadaan di Kabupaten Banjarnegara dengan perhitungan satu mahasiswa menerima bantuan
kualifikasi pendidikan S1 setiap tahunnya Rp. 3.500.000,- 7. Jangka Waktu Kerja Sama
Kerja sama dimulai tahun 2004 sampai tuntasnya guru sudah berpendidikan S1 semua atau batas waktu tidak
dibatasi. 8. Hasil (Out Put) Dari Kerja Sama
a) Guru PAUD/TK yang belum berpendidikan S1 PGPAUD
jadi bisa mengikuti memenuhi kualifikasi pendidikan guru minimal S1 tanpa meninggalkan tugas mengajar karena
kuliah dengan sistem mandiri dengan program belajar jarak jauh Universitas Terbuka, dan pada umumnya guru
kelas PAUD sudah mengikutinya. b) Guru Kelas SD yang belum berpendidikan S1 PGS
9. Permasalahan dan Solusi
a) Permasalahan yang timbul adalah guru Mapel Penjaskes SD tidak ada Program S1 di UT sehingga guru yang baru
berpendidikan SGO/DII PJOK tidak bisa ikut studi lanjut dengan yang belajar jarak jauh di UT
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 137
b) Solusinya adalah dengan memfasilitasi dengan LPTK yang
ada S1 Pendidikan Penjaskes SD untuk dapat ikut program Kuliah non reguler dengan ijin belajar khusus
dari pejabat yang berwenang seperti di UNS. 10.Hal-hal lain yang perlu dilaporkan
Ada beberapa guru yang belum berijasah S1 karena jurusan
di UT tidak ada dan berusaha ikut studi lanjut di Perguruan Tinggi lain seperti Guru Agama Islam ke STAIN
Purwokerto dan Unsiq Wonosobo bagi yang sudah mendapat ijin.
b. Kerjasama dengan LPMP 1. Permendiknas nomor 10 tahun 2009 tentang Sertifikasi Guru
dalam JabatanProgram dan Kegiatan Yang Diterima dan
Pelaksanaannya a) Program sertifikasi guru
b) Program bintek guru 2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan
a) LPMP Jawa Tengah b) Dindikpora Kabupaten Banjarnegara
3. Dasar Hukum a) UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen
b) PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan c) PP Nomor 74 tahun 2008 tentang guru
4. Bidang Kerja Sama a) Penyelenggaraan Program Setifikasi Guru untuk
mendapatkan Sertifikat Profesi Guru dalam jabatan untuk guru PAUD/TK, SD, SMA, SMK dan SLB.
b) Penyelenggaraan program bimbingan Teknis (Bintek) guru
untuk meningkatkan kompetensi Profes Guru PAUD/TK, SD, SMA, SMK dan SLB.
5. SKPD Penyelenggara Kerja sama antar daerah. a) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Banjarnegara 6. Sumber dan Kerja sama
a) Sumber Anggaran adalah sesuai Anggaran di LPMP Provinsi Jawa Tengah
b) Jumlah Anggaran sesuai kuota dari LPMP Provinsi Jawa
Tengah 7. Jangka Waktu Kerja Sama
Kerja sama dimulai sejak berdirinya LPMP sampai batas waktu tidak dibatasi
8. Hasil (out Put) Dari Kerja Sama. Adanya peningkatan kompetensi guru yang signifikan dalam
melaksanakan tugasnya, dan terbantunya kebutuhan pelatihan sesuai dengan kebutuhan serta tuntutan kemajuan
pendidikan di Kabupaten Banjarnegara.
9. Permasalahan dan Solusi a) Permasalahan yang timbul adalah banyak guru yang
belum sampai mendapatkan kesempatan Diklat karena terbatas.
b) Solusinya adalah memfasilitasi dengan menyebar luaskan hasil Bintek melalui kegiatan kolektif guru dalam
KKG/MGMP, KKKS dan MKKS.
10. Hal-hal lain yang perlu dilaporkan Upaya optimalisasi Kegiatan KKG dan MGMP telah
dilaksanakan namun masih perlu penguatan.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 138
c. Kerja sama dengan USAID PRIORITAS
1. Program dan Kegiatan yang diterima dan pelaksanaannya: Penyelenggaraan bantuan teknis USAID untuk peningkatan
kualitas pembelajaran, tata layanan dan manajemen pendidikan, serta koordinasi antar institusi pendidikan
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah Yang Melaksanakan
a) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaharaga Kabupaten Banjarnegara
b) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara c) BKD Banjarnegara
d) Baperlitbang Banjarnegara 3. Dasar Hukum
Kerangka Acuan Kerjasama (KAK) antara Pemerintah
Kabupaten Banjarnegara dengan Research Triangle Institute International , tanggal 17 Desember 2012.
Dengan dasar hukum: a) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional b) UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
c) USAID Grant Agreement Nomor 497-025 tentang Kesepakatan Bantuan Hibah antara Pemerintah Republik
Indonesia dengan Pemerintah Amerika Serikat untuk
Program Pendidikan di Indonesia tanggal 25 September 2009 yang diamandemen pada tanggal 28 September
2011. 4. Bidang Kerjasama
Peningkatan kualitas pembelajaran, tata layanan dan manajemen pendidikan, serta koordinasi antar institusi
pendidikan dalam rangka memperluas akses terhadap
pendidikan yang berkualitas. 5. SKPD Penyelenggara Kerjasama antar Daerah:
a) Dindikpora Kabupaten Banjarnegara b) Kantor Kemenag Kabupaten Banjarnegara
6. Sumber dan Jumlah Anggaran a) USAID PRIORITAS
b) APBD c) Sekolah-Madrasah (Kerjasama dengan USAID PRIORITAS
adalah berupa bantuan teknis)
7. Jangka waktu kerjasama : 5 (lima) tahun (17 Desember 2012 sampai dengan 30 April
2017) 8. Hasil (Out Put) dari Kerjasama:
a) Peningkatan kualitas dan relevansi pembelajaran di Sekolah Dasar dan Madrasah lbtidayah serta Sekolah
Menenggah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. b) Peningkatan tata kelola dan manajemen pendidikan di
sekolah dan kabupaten/kota.
c) Peningkatan dukungan koordinasi di dalam dan antar sekolah, lembaga pendidikan/ pelatihan guru dan
pemerintah di semua jenjang 9. Permasalahan dan Solusi
a) Tidak semua guru dan kepala sekolah yang sudah dilatih langsung menerapkan hasil pelatihan di kelas dan
sekolah masing-masing.
b) Solusi: Support/monitoring dari Dinas Dikpora untuk implementasi hasil-hasil pelatihan. Memaksimalkan
fasilitator yang sudah dilatih baik fasilitator Kabupaten
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 139
maupun KKG/MGMP untuk menfasilitasi kegiatan KKG –
MGMP. 10. Hal-hal lain yang perlu dilaporkan
a) Permintaan support diseminasi dari sekolah-sekolah
untuk pelatihan praktik-praktik yang baik dalam pembelajaran maupun manajemen terus meningkat,
tetapi April 2017 program sudah berakhir. b) Kabupaten Banjarnegara telah masuk menjadi kabupaten
Literasi di Kemendikbud dan akan ada workshop dari Kemendikbud yang mengundang kepala daerah.
c) Capaian program selama 5 tahun ada dalam laporan tersendiri (April 2017).
DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN
a. Kerjasama dengan Perum Perhutani KPH Banyumas Timur 1. Nama kerjasama :
Pengelolaan Objek Wisata Kawah Sikidang Di Kawasan Hutan Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara.
2. Daerah yang diajak kerjasama
Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani), Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur
3. Dasar hukum Perjanjian Kerjasama Antara Perusahaan Umum Kehutanan
Negara (Perum Perhutani), Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Timur Dengan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
Nomor : 55/PKS/BYT/DIVRE-JATENG/2017 Nomor : 019.6/02/PKS/V/2017 Tentang Pengelolaan Objek Wisata Kawah
Sikidang Di Kawasan Hutan Dataran Tinggi Dieng Kabupaten
Banjarnegara. 4. Bidang Kerjasama
Pengelolaan dan Pengembangan Objek Wisata Kawah Sikidang Di Kawasan Hutan Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara
5. OPD Penyelenggara kerjasama antar daerah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara
6. Sumber dan jumlah anggaran -
7. Jangka waktu kerjasama
1 Januari 2017 s/d 31 Desember 2017 1 (satu) Tahun 8. Hasil (output) dari kerjasama
Pengelolaan dan Pengembangan Objek Wisata Kawah Sikidang Di Kawasan Hutan Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara
9. Permasalahan dan solusi -
10. Hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan
- b. Kerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya
1. Nama kerjasama Pengelolaan Obyek Wisata Di Kawasan Wisata Dataran Tinggi
Dieng Kabupaten Banjarnegara 2. Daerah yang diajak kerjasama
Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah 3. Dasar hukum
Perjanjian Kerjasama Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
Dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah Nomor : 019.6/02/PKS/I/2014 Nomor : 177/102.UM/BPCB/P-1/2014
Tentang Pengelolaan Obyek Wisata Di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 140
4. Bidang Kerjasama
Pengelolaan Obyek Wisata Di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara
5. OPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara
6. Sumber Dan Jumlah Anggaran
- 7. Jangka Waktu Kerjasama
22 Januari 2014 s/d 21 Januari 2019 (5 Tahun) 8. Hasil (Output) Dari Kerjasama
Pengelolaan danPengembangan Objek Wisata Kawah Sikidang Di Kawasan Hutan Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara
9. Permasalahan Dan Solusi
- 10. Hal Lain Yang Dianggap Perlu Untuk Dilaporkan
- c. Kerjasama dengan PT. JM Qiano
1. Nama Kerjasama Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga Daya Tarik
Wisata Dataran Tinggi Dieng Obyek Wisata Kawah Sileri Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
2. Pihak Ketiga
PT. JM Qiano 3. Dasar Hukum
Perjanjian Kerjasama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara Dengan PT. JM Qiano
Nomor : 556.41/ /Parbud/Tahun 2017 Nomor : 001/JMQ-DKP/I/2017
Tentang
Pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga Daya Tarik Wisata Dataran Tinggi Dieng Obyek Wisata Kawah Sileri
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 4. Bidang Kerjasama
Pengelolaan Obyek Wisata Kawah Sileri Di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara
5. OPD Penyelenggara Kerjasama Antar Daerah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara
6. Sumber Dan Jumlah Anggaran
- 7. Jangka Waktu Kerjasama
1 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017 (1 Tahun) 8. Hasil (Output) Dari Kerjasama
Pengelolaan Objek Wisata Kawah Sileri Di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Banjarnegara
9. Permasalahan Dan Solusi -
10. Hal Lain Yang Dianggap Perlu Untuk Dilaporkan
-
SEKRETARIAT DPRD
Dalam rangka menunjang tugas umum pemerintahan secara spesifik pada Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara dalam upaya
peningkatan kapasitas Anggota DPRD dan Aparatur Pemerintah Daerah yang kompeten sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, salah satu
diantaranya adalah kerjasama antar daerah atau dengan Pihak Ketiga
yang ada di Sekretariat DPRD Kabupaten Banjarnegara untuk melaksanakan kegiatannya yaitu :
1. Untuk Naskah Akademik (NA) I 1 kali Rp. 20.000.000,00
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 141
Untuk Jasa Konsultasi Tim/Raperda I 1 kali Rancangan Peraturan
Daerah (RAPERDA) sebesar Rp. 40.000.000,00 adapun peruntukannya adalah
a) Nama Kerjasama : Pengkajian terhadap rancangan Peraturan Daerah
b) Yang diajak kerjasama :
LPPM UNSOED Purwokerto. c) Dasar Hukum :
Keputusan DPRD No. 170/54 Tahun 2016 tentang Persetujuan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Usul Prakarsa Badan
Pembentukan Peraturan Daerah dan Komisi Dewan Perwakilan Kabupaten Banjarnegara menjadi Rancangan Peraturan Daerah
Inisiatif DPRD Kabupaten Banjarnegara
d) Bidang Kerjasama : Kajian Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD “ tentang
Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ” e) Sekretariat DPRD kerjasama antar LPPM Unsoed Purwokerto
f) Sumber Anggaran : APBD g) Jangka waktu kerjasama : 1 (satu) bulan
h) Hasil (output) dari kerjasama : 1 (satu) buku i) Permasalahan dan solusi : -
j) Hal lain yang dinggap perlu untuk dilaporkan : -
2. Untuk Naskah Akademik (NA) II 1 kali Rp. 20.000.000,00
Untuk Jasa Konsultasi Tim/Raperda II 1 kali Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) sebesar Rp. 40.000.000,00 adapun
peruntukannya adalah a) Nama Kerjasama :
Pengkajian terhadap rancangan Peraturan Daerah
b) Yang diajak kerjasama : LPPM UNSOED Purwokerto
c) Dasar Hukum : Keputusan DPRD No. 170/54 Tahun 2016 tentang Persetujuan
terhadap Rancangan Peraturan Daerah Usul Prakarsa Badan Pembentukan Peraturan Daerah dan Komisi Dewan Perwakilan
Kabupaten Banjarnegara menjadi Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD Kabupaten Banjarnegara
d) Bidang Kerjasama :
Kajian Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD tentang “ Penyelenggaraan Kepariwisataan”
e) Sekretariat DPRD kerjasama antar LPPM Unsoed Purwokerto f) Sumber Anggaran APBD Kabupaten Banjarnegara
g) Jangka waktu kerjasama : 1 (satu) bulan h) Hasil (output) dari kerjasama : 1 (satu) buku
i) Permasalahan dan solusi : - j) Hal lain yang dinggap perlu untuk dilaporkan : -
3. Untuk Naskah Akademik (NA) III 1 kali Rp. 20.000.000,00 Untuk Jasa Konsultasi Tim/Raperda III 1 kali Rancangan Peraturan
Daerah (RAPERDA) sebesar Rp. 40.000.000,00 adapun peruntukannya adalah
a) Nama Kerjasama : Pengkajian terhadap rancangan Peraturan Daerah
b) Yang diajak kerjasama :
LPPM Purwokerto c) Dasar Hukum :
Keputusan DPRD No. 170/54 Tahun 2016 tentang Persetujuan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Usul Prakarsa Badan
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 142
Pembentukan Peraturan Daerah dan Komisi Dewan Perwakilan
Kabupaten Banjarnegara menjadi Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD Kabupaten Banjarnegara
d) Bidang Kerjasama : Kajian Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD tentang
“ Bantuan Hukum Bagi Warga Miskin”
e) Sekretariat DPRD kerjasama antar LPPM Unsoed Purwokerto f) Sumber dan jumlah anggaran APBD
g) Jangka waktu kerjasama : 1 (satu) bulan h) Hasil (output) dari kerjasama : 1 (satu) buku
i) Permasalahan dan solusi : - j) Hal lain yang dinggap perlu untuk dilaporkan : -
4. Untuk Naskah Akademik (NA) III 1 kali Rp. 20.000.000,00 Untuk Jasa Konsultasi Tim/Raperda III 1 kali Rancangan Peraturan
Daerah (RAPERDA) sebesar Rp. 40.000.000,00 adapun peruntukannya adalah
a) Nama Kerjasama : Pengkajian terhadap rancangan Peraturan Daerah
b) Yang diajak kerjasama : LPPM UNSOED
c) Dasar Hukum :
Keputusan DPRD No. 170/54 Tahun 2016 tentang Persetujuan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Usul Prakarsa Badan
Pembentukan Peraturan Daerah dan Komisi Dewan Perwakilan Kabupaten Banjarnegara menjadi Rancangan Peraturan Daerah
Inisiatif DPRD Kabupaten Banjarnegara d) Bidang Kerjasama :
Kajian Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD tentang
“ Pemberdayaan Penyandang Disabilitas” e) Sekretariat DPRD kerjasama antar LPPM Unsoed Purwokerto
f) Sumber Anggaran APBD g) Jangka waktu kerjasama : 1 (satu) bulan
h) Hasil (output) dari kerjasama : 1 (satu) buku i) Permasalahan dan solusi : -
j) Hal lain yang dinggap perlu untuk dilaporkan : -
5. Untuk Naskah Akademik (NA) IV dan FGD 1 kali Rp. 60.000.000,00
a) Nama Kerjasama : Pengkajian terhadap rancangan Peraturan Daerah
b) Yang diajak kerjasama : LPPM UNSOED Purwokerto
c) Dasar Hukum : Keputusan DPRD No. 170/54 Tahun 2016 tentang Persetujuan
terhadap Rancangan Peraturan Daerah Usul Prakarsa Badan Pembentukan Peraturan Daerah dan Komisi Dewan Perwakilan
Kabupaten Banjarnegara menjadi Rancangan Peraturan Daerah
Inisiatif DPRD Kabupaten Banjarnegara d) Bidang Kerjasama :
Kajian Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD tentang “ Jaminan Bea Siswa “
e) Sekretariat DPRD kerjasama antar LPPM Unsoed Purwokerto f) Sumber Anggaran APBD Kabupaten Banjarnegara
g) Jangka waktu kerjasama : 1 (satu) bulan
h) Hasil (output) dari kerjasama : 1 (satu) dokumen i) Permasalahan dan solusi : -
j) Hal lain yang dinggap perlu untuk dilaporkan : -
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 143
6. Untuk Naskah Akademik (NA) V dan FGD 1 kali Rp. 60.000.000,00
a) Nama Kerjasama : Pengkajian terhadap rancangan Peraturan Daerah
b) Yang diajak kerjasama : LPPM UNSOED Purwokerto
c) Dasar Hukum :
Keputusan DPRD No. 170/54 Tahun 2016 tentang Persetujuan terhadap Rancangan Peraturan Daerah Usul Prakarsa Badan
Pembentukan Peraturan Daerah dan Komisi Dewan Perwakilan Kabupaten Banjarnegara menjadi Rancangan Peraturan Daerah
Inisiatif DPRD Kabupaten Banjarnegara d) Bidang Kerjasama :
Kajian Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD tentang
“ Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita “ e) Sekretariat DPRD kerjasama antar LPPM Unsoed Purwokerto
f) Sumber dan jumlah anggaran APBD Tahun Anggaran 2017 g) Jangka waktu kerjasama : 1 (satu) bulan
h) Hasil (output) dari kerjasama : 1 (satu) dokumen i) Permasalahan dan solusi : -
j) Hal lain yang dinggap perlu untuk dilaporkan : -
7. Untuk Naskah Akademik (NA) VI dan FGD 1 kali Rp. 60.000.000,00
a) Nama Kerjasama : Pengkajian terhadap rancangan Peraturan Daerah
b) Yang diajak kerjasama : LPPM UNSOED Purwokerto
c) Dasar Hukum : Keputusan DPRD No. 170/54 Tahun 2016 tentang Persetujuan
terhadap Rancangan Peraturan Daerah Usul Prakarsa Badan
Pembentukan Peraturan Daerah dan Komisi Dewan Perwakilan Kabupaten Banjarnegara menjadi Rancangan Peraturan Daerah
Inisiatif DPRD Kabupaten Banjarnegara d) Bidang Kerjasama :
Kajian Rancangan Peraturan Daerah Inisiatif DPRD tentang “ Jaminan Bea Siswa “
e) Sekretariat DPRD kerjasama antar LPPM UNSOED Purwokerto f) Sumber dan jumlah anggaran APBD
g) Jangka waktu kerjasama : 1 (satu) bulan
h) Hasil (output) dari kerjasama : 1 (satu) dokumen i) Permasalahan dan solusi : -
j) Hal lain yang dinggap perlu untuk dilaporkan : -
8. Untuk Apraisal Tunjangan Perumahan Rp. 50.000.000,00 a) Nama Kerjasama :
Pengkajian terhadap b) Yang diajak kerjasama :
PT. INSEPECT Yogyakarta
c) Dasar Hukum : Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 62
Tahun 2017 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana
Operasional dan PP No. 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah.
d) Bidang Kerjasama : Kajian tentang “ Apraissal Tunjangan Perumahan Pimpinan dan
Anggota DPRD “
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 144
e) Sumber dan jumlah anggaran APBD Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017 f) Jangka waktu kerjasama : 1 (satu) bulan
g) Hasil (output) dari kerjasama : 1 (satu) dokumen h) Permasalahan dan solusi : -
i) Hal lain yang dinggap perlu untuk dilaporkan : -
9. Untuk Apraisal Tunjangan Perumahan Rp. 91.430.000,00
a) Nama Kerjasama : Pengkajian terhadap
b) Yang diajak kerjasama : LPPM UNSOED Purwokerto
c) Dasar Hukum :
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 62 Tahun 2017 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan
Daerah serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana Operasional dan PP No. 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan
dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
d) Bidang Kerjasama : Kajian tentang “ Pemanfaatan Lahan Parkir “
e) Sumber dan jumlah anggaran APBD Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017 f) Jangka waktu kerjasama : 1 (satu) bulan
g) Hasil (output) dari kerjasama : 1 (satu) dokumen h) Permasalahan dan solusi : -
i) Hal lain yang dinggap perlu untuk dilaporkan : -
10. Untuk Apraisal Tunjangan Perumahan Rp. 24.500.000,00
a) Nama Kerjasama : Pengkajian terhadap
b) Yang diajak kerjasama : PT. SUCOFINDO Semarang
c) Dasar Hukum : Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No. 62
Tahun 2017 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah serta Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Dana
Operasional dan PP No. 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan
dan Administratif Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerh.
d) Bidang Kerjasama : Kajian tentang “ Apraissal Tunjangan Transportasi Pimpinan dan
Anggota DPRD “ e) Sumber dan jumlah anggaran APBD Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2017 f) Jangka waktu kerjasama : 1 (satu) bulan
g) Hasil (output) dari kerjasama : 1 (satu) dokumen
h) Permasalahan dan solusi : - i) Hal lain yang dinggap perlu untuk dilaporkan : -
BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
(BPPKAD)
a. Perjanjian Kerja Sama dengan PT Taspen (Persero) dengan
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tentang Implementasi Sistem
Pengelolaan Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Proaktif. Nomor : 019.6/849.1/PPKAD/2016
Nomor : JAN-18/C.4.1/2016
a) Nama kerjasama : Implementasi Sistem Informasi
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 145
Pengelolaan Gaji Pegawai Negeri Sipil
Daerah dan Pelayanan Proaktif Kabupaten Banjarnegara
b) Daerah yang diajak kerjasama
: PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Purwokerto
c) Dasar Hukum : 1. Kesepakatan Bersama antara
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan PT. Taspen
(Persero) Kantor Cabang Purwokerto Nomor 019.6/06/KB/IX/2014
tanggal 16 September 2014 dan Nomor : JAN-02/C.4.1/2014
tanggal 16 September 2014 tentang
Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Gaji Pegawai Negeri
Sipil Daerah dan Pelayanan Proaktif d) Bidang Kerjasama : Pengelolaan Gaji Pegawai Negeri Sipil
Daerah Kabupaten Banjarnegara e) SKPD Penyelenggara
Kerjasama Antar Daerah
: Badan Pengelolaan Pendapatan,
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banjarnegara
f) Sumber dan Jumlah
Anggaran
: Tidak ada anggaran
g) Jangka waktu kerjasama : 2 (dua) tahun
h) Hasil (output) dari
kerjasama
: 1. Penerapan program aplikasi Sistem
Informasi Pengelolaan Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah (SIMGAJI).
2. Pemeliharaan Data PNS Daerah,
dan data Iuran Wajib Pegawai yang akurat, uptodate, dan dapat
dipertanggungjawabkan. i) Permasalahan dan
Solusi
: Permasalahan :
1. Masih terdapat kekurangan pada beberapa fitur aplikasi Sistem
Informasi Pengelolaan Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah (SIMGAJI).
2. PT. Taspen kurang cepat merespon
apabila terdapat permasalahan pada implementasi SIMGAJI.
Solusi : 1. Penyempurnaan pada aplikasi
Sistem Informasi Pengelolaan Gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah
(SIMGAJI). 2. Sering menghubungi PT. Taspen
untuk mendapatkan penyelesaian
apabila terdapat permasalahan pada implementasi SIMGAJI.
j) Hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan
: Implementasi SIMGAJI PT. Taspen dimulai pada Januari 2015
b. Kerjasama Pengiriman Surat Dokumen dan Barang melalui POS
Nomor : 201/BISRATKET/PENJUALAN/6/BA/0817
Nomor : 074/0326.2/PPKAD/2017
a)
Nama kerjasama : Pengiriman Surat, Dokumen dan
Barang Melalui Pos b) Daerah yang diajak : PT POS Indonesia (Persero) Kantor
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 146
kerjasama Regional VI Semarang
c) Dasar Hukum : - d) Bidang Kerjasama : Pengiriman Surat , Dokumen dan
Barang melalui Pos e) SKPD Penyelenggara
Kerjasama Antar Daerah
: Badan Pengelolaan Pendapatan,
Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Banjarnegara f) Sumber Anggaran : APBD Kabupaten Banjarnegara
g) Jangka waktu kerjasama : 1 Agustus 2017 s/d 31 Juli 2018 h) Hasil (output) dari
kerjasama
: Jasa Pengiriman Surat Penagihan
Piutang PBB setelah jatuh tempo i) Permasalahan dan Solusi : -
j) Hal lain yang dianggap
perlu untuk dilaporkan
: -
c. Kerjasama Pinjam Pakai Tanah PT Indonesia Power Unit
Pembangkitan Mrica Untuk Pembangunan Jalan dan Jembatan Pucang – Jenggawur Dalam Rangka Kepentingan Umum di
Kabupaten Banjaranegara. Nomor PIHAK KESATU : 058.PJ/060/UPMRC/Tahun 2015
Nomor PIHAK KEDUA : 019.6/09/PKS/X/Tahun 2015
a) Nama kerjasama : Pinjam Pakai Tanah PT Indonesia
Power Unit Pembangkitan Mrica Untuk
Pembangunan Jalan dan Jembatan Pucang – Jenggawur Dalam Rangka
Kepentingan Umum di Kabupaten Banjaranegara.
b) Daerah yang diajak kerjasama
: PT Indonesia Power
c) Dasar Hukum : -
d) Bidang Kerjasama : Pinjam Pakai Tanah dalam Rangka Untuk Kepentingan Umum
e) SKPD Penyelenggara
Kerjasama Antar Daerah
: Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Banjarnegara
f) Sumber dan Jumlah
Anggaran
: Tidak ada anggaran
g) Jangka waktu kerjasama : 5 (lima) tahun tanggal 22 Oktober 2015 s/d 21 Oktober 2020
h) Hasil (output) dari kerjasama
: Tersedianya Tanah dalam bentuk pinjam pakai untuk pembangunan
jalan dan jembatan Pucang – Jenggawur.
i) Permasalahan dan Solusi : - j) Hal lain yang dianggap
perlu untuk dilaporkan
: -
DINAS KESEHATAN
1. Nama kerjasama Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kesehatan Rujukan Masyarakat
Miskin 2. Mitra yang diajak kerjasama
Tim Pelaksana Jamkesda Provinsi Jawa tengah dan RSUP dr. Karyadi
Semarang, RSUP dr. Sarjito, RSUD dr. Margono Sukarjo, RSJP Prof dr. Suroyo
3. Dasar hukum
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 147
a. RS Sardjito : HK.05.01/3/64/2017
b. RS.Kariadi : KS.01.01/I.IV/47/2017 c. RS Jiwa Suroyo Magelang : HK.05.01/III/088/2017
d. RS Margono Purwokerto : 019.6/0377/2017 e. RS Banyumas : 445/090/2017
f. RS Siaga Medika : 515/119/IX/2017
g. RS Purbalingga : 019.6/3479/2017 4. Bidang kerjasama
Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin baik di Tingkat Dasar maupun Rujukan
5. SKPD penyelenggara Dinas Kesehatan
6. Sumber dan Jumlah anggaran
APBD Kabupaten Kegiatan Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas
jaringannya Rp 6.424.172.000,- (termasuk jampersal) Kegiatan Kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan
Rp.303.545.000,- 7. Jangka waktu kerjasama
1 tahun 8. Hasil dari kerjasama
Terlayaninya peserta Jamkesda yang membutuhkan pelayanan di PPK
1 dan 3, pelayanan jampersal bagi ibu hamil miskin yang belum memiliki JPK
9. Permasalahan dan solusi Belum optimalnya mekanisme sistem rujukan dari PPK I ke PPK II dan
PPK II ke PPK III (masih ada pasien yang langsung ke PPK II/PPK III tanpa melalui mekanisme pengantar rujukan di PPK I)
10. Hal yang dianggap perlu dilaporkan
Realisasi anggaran tergantung kasus rujukan dan jasa pelayanan kesehatan dari pasien masyarakat miskin .
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
1) Pelaksanaan Diklat kepemimpinan Tk. II dan Tingkat III a. Nama kerjasama : Pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Kepemimpinan
Tingkat II dan Tingkat III
Tahun 2017 b. Mitra yang diajak kerjasama : Badan Diklat Provinsi Jawa
Tengah c. Dasar hukum : Perjanjian kerja sama
antara Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara dengan Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Daerah
Provinsi Jawa Tengah dalam rangka pengiriman peserta
Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II
dan Tingkat III Tahun Anggaran 2017 no. 893.1/
136/ BKD/ 2017 dan no.
892.1/ 01888 tanggal 2 Februari 2017.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 148
d. Bidang kerjasama : Pengiriman peserta
Diklatpim Tingkat II dan Tingkat III
e. SKPD penyelenggara kerjasama : BKD Kabupaten Banjarnegara
f. Sumber dan jumlah anggaran: APBD Kab.Banjarnegara
Rp.375.000.000,- g. Hasil (output) dari kerjasama : Peningkatan kemampuan
manajerial bagi pejabat eselon II dan III.
2) Pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Tk. IV
a. Nama kerjasama : Penyelenggaraan Diklatpim
Tk.IV b. Mitra yang diajak kerjasama : Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa
Tengah c. Dasar hukum : Perjanjian kerja sama antara
PemKab. Banjarnegara dengan Badan Diklat
Provinsi Jawa Tengah
tentang Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan
Tingkat IV Angkatan LXXXVIII no.893.3/137
/Tahun 2017 dan no. 019/05698/Tahun 2017
tanggal 04 April 2017.
d. Bidang kerjasama : Penyelenggaraan Diklatpim Tk.IV
e. SKPD penyelenggara kerjasama : BKD Kabupaten Banjarnegara
f. Sumber dan jumlah anggaran: APBD Kab.Banjarnegara Rp.780.000.000,-
g. Hasil (output) dari kerjasama : Bertambahnya Pejabat Struktural yang memiliki
kemampuan manajerial.
3) Pelaksanaan Diklat Prajabatan CPNS. a. Nama kerjasama : Pelaksanaan Diklat
Prajabatan CPNS b. Mitra yang diajak kerjasama : Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Jawa
Tengah c. Dasar hukum : Perjanjian kerja sama
antara
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Jawa Tengah tentang Penyelenggaraan
Diklat Prajabatan CPNS
Golongan II yang diangkat dari Tenaga Non Honorer
melalui pengangkatan khusus Tahun 2017,
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 149
Angkatan IV, IX, XII, XV,
XVII dan XXIII no.893.1/73.1/ BKD/ Tahun
2017 dan no. 892.1/ 16315 /Tahun 2017 tanggal 05
Oktober 2017.
d. Bidang kerjasama : Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS
e. SKPD penyelenggaran kerjasama : BKD Kabupaten Banjarnegara
f. Sumber dan jumlah anggaran: APBD Kab. Banjarnegara Rp. 755.611.000,-
g. Hasil (output) dari kerja sama : Terlaksananya Diklat
Prajabatan bagi CPNS.
4) Pelaksanaan Pelatihan Pra Purna Tugas. a. Nama kerjasama : Peningkatan Ketrampilan
dan Profesionalisme (Pelatihan
Pra Purna Tugas) b. Mitra yang diajak kerjasama : Balai Latihan Kerja Pertanian
dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Tengah c. Dasar hukum : Perjanjian kerja sama antara
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan Balai
Latihan Kerja Pertanian dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Tengah tentang Peningkatan
Ketrampilan dan Profesionalisme (Pelatihan
Pra Purna Tugas) no.893.3/ 223.2/ BKD/ Tahun 2017
dan no. 892.1/ 056 /Tahun 2017 tanggal 31 Maret 2017.
d. Bidang kerjasama : Pelatihan Pra Purna Tugas e. SKPD penyelenggaran kerjasama : BKD Kabupaten
Banjarnegara
f. Sumber dan jumlah anggaran: APBD Kab. Banjarnegara Rp.150.000.000,-
g. Hasil (output) dari kerja sama : Terlaksananya Pelatihan Pra Purna Tugas.
5) Peningkatan Penanggulangan narkoba, PMS, HIV dan AIDS.
a. Nama kerjasama : Pemeriksaan Narkoba bagi
PNS di Lingkungan Pemkab.
Banjarnegara b. Mitra yang diajak kerjasama : RSUD Hj. Anna Lasmanah
Banjarnegara c. Dasar hukum : Perjanjian kerja sama
antara Pemkab. Banjarnegara
dengan RSUD Hj. Anna
Lasmanah Banjarnegara tentang Pemeriksaan
Narkoba bagi PNS di Lingkungan Pemkab.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 150
Banjarnegara Tahun 2017
no.812/ 1076/ BKD/ Tahun 2017 dan no. 019.6/ 490/
RSUD/Tahun 2017 tanggal 11 September 2017.
d. Bidang kerjasama : Pemeriksaan Narkoba
bagi PNS di Lingkungan Pemkab.
Banjarnegara e. SKPD penyelenggaran kerjasama : BKD
Kab.Banjarnegara f. Sumber dan jumlah anggaran : APBD Kab.Banjarnegara
Rp.90.000.000,-
g. Hasil (output) dari kerja sama : Terlaksananya uji tes narkoba bagi PNS.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 151
C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
a. Nama kegiatan 1) Penetapan hukum
b. Materi Koordinasi
Penetapan hukum 1) Legalisir Surat Nikah oleh KUA sebagai syarat pembuatan Akta
Kelahiran bagi yang beragama Islam 2) Penetapan Adopsi Anak, Penetapan Perceraian bagi pemeluk
Agama Non Islam, Penetapan Perkawinan Bagi Perkawinan Campuran Agama
3) Isbad Nikah sebagai pengganti Surat Nikah
c. Instansi Vertikal yang terlibat 1) Penetapan hukum
2) Departemen Agama 3) Pengadilan Negeri
d. Sumber dan jumlah anggaran -
e. SKPD penyelenggara koordinasi dengan instansi vertikal di daerah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Banjarnegara
f. Jumlah kegiatan koordinasi yang dilaksanakan 1 (satu) buah
g. Hasil dan manfaat koordinasi 1) Legalitas dan keabsahan identitas dan peristiwa penting.
2) Penetapan Pengadilan untuk permohonan akta kelahiran (kutipan 2).
h. Tindak Lanjut hasil koordinasi
- i. Permasalahan dan solusi
Tidak ada j. Hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan
Tidak ada.
KANTOR KESBANGPOLINMAS
Dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesbangpolinmas
melaksanakan Koordinasi antara lain untuk Kegiatan :
1. Pemberdayaan Kominda dengan Instansi Vertikal : a) Materi Koordinasi :
Membina dan memelihara situasi, kondisi, ketentraman dan ketertiban masyarakat terhadap kemungkinan timbulnya
ancaman stabilitas nasional didaerah. b) Instansi Vertikal yang terlibat :
1) Polres Banjarnegara; 2) Kodim 0704 Banjarnegara;
3) Kejaksaan Negeri Banjarnegara;
4) Unsur BIN; 5) Unsur Korem;
6) Unsur Kodam; c) Sumber Anggaran
APBD sejumlah Rp.213.000.000,- d) Penyelenggara
Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Banjarnegara;
e) Jumlah Kegiatan Koordinasi yang dilaksanakan secara rutin sebanyak 4 (empat)
kali dan sewaktu-waktu kalau diperlukan bisa melaksanakan rapat Isidentil.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 152
1) Hasil : diperolehnya data dan informasi atau
keterangan untuk kepentingan tugas intelegen. 2) Manfaat : Terdeteksinya timbulnya ancaman stabilitas
nasional didaerah. f) Tindak lanjut hasil koordinasi
berupa laporan pelaksanaan penyelenggaraan tugas Kominda di
daerah. g) Permasalahan dan Solusi (tidak ada)
h) Hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan (tidak ada)
2. Penanganan Konflik dengan Instansi Vertikal : a) Materi Koordinasi :
Menyusun Rencana Aksi Terpadu, melakukan pemetaan potensi,
pemantauan situasi dan kondisi, membentuk Desk, memberikan penjelasan kepada publik tentang Penanganan gangguan
keamanan dalam negeri. b) Instansi Vertikal yang terlibat :
1) Polres Banjarnegara; 2) Kodim 0704 Banjarnegara;
3) Kejaksaan Negeri Banjarnegara; 4) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara.
5) Kantor Pertanahan Kabupaten Banjarnegara
6) Asper Perhutani Wilayah Kedu Selatan dan Banyumas Timur. 7) Pos BIN di Banjarnegara.
c) Sumber Anggaran APBD sejumlah Rp. 40.000.000,-
d) Penyelenggara Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara;
e) Jumlah Kegiatan Koordinasi yang dilaksanakan : 2 (dua) kali
1) Hasil : Tersusunnya Rencana Aksi Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri
di Kabupaten Banjarnegara. 2) Manfaat : Terintegrasinya (terkoordinasikannya)
penanganan ganngguan Keamanan Dalam Negeri di Kabupaten Banjarnegara.
3. Pemberdayaan BNK : a) Materi Koordinasi :
Pelaksanaan Sosialisasi tentang Bahaya Narkoba
b) Instansi Vertikal yang terlibat : 1) Polres Banjarnegara
c) Sumber Anggaran APBD sejumlah Rp. 100.000.000,-
d) Penyelenggara Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara;
e) Jumlah Kegiatan Koordinasi dilaksanakan sebanyak 5 (lima) kali
1) Terlaksananya kegiatan Sosialisasi tentang Bahaya Narkoba
bagi pelajar dan Guru BK SLTP dan SLTA sebanyak 500 orang
2) Meningkatnya Pemahaman tentang bahaya Narkoba f) Tindak lanjut hasil koordinasi
Berupa laporan rencana pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi. g) Permasalahan dan Solusi (tidak ada)
h) Hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan (tidak ada)
4) Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum a) Gangguan yang terjadi.
Pada dasarnya kondisi politik, keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Banjarnegara sangat
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 153
terkait dengan kondisi nasional yang sampai saat ini masih
kondusif. Adanya kondisi dalam skala nasional akan cepat berimbas ke daerah yang lebih banyak cendurung berbentuk
gangguan terhadap kondisi politik dan kamtimas. Demikian pula terhadap berbagai permasalahan di wilayah apabila tidak
segera mendapat solusi dan cara penyelesaian secara cepat,
tepat dan tuntas akan dapat berkembang serta berpengaruh pada kondisi keamanan dan ketertiban.
Dibidang Keamanan dan Ketertiban secara umum, kondisi keamanan, ketentraman dan ketertiban umum di Kabupaten
Banjarnegara sepanjang tahun 2017 menunjukkan kondisi stabilitas keamanan di daerah yang mantap dan kondusif,
meskipun masih adanya potensi konflik yang terjadi namun
dapat diredam atau diatasi. b) SKPD yang menangani
Kantor Kesbangpollinmas dan OPD terkait c) Penanggulangan dan kendalanya
- Penanggulangan : Dalam rangka melaksanakan pencegahan dan penanggulangan keamanan dan ketertiban Kantor
Kesbangpolinmas Kabupaten Banjarnegara selalu
mengkoordinasikan dengan SKPD terkait serta melibatkan aparat diwilayah
- Kendalanya : Masih kurangnya Personil untuk kegiatan pemantauan wilayah sehingga sering menghambat dalam pelaksanaan
operasional pemantauan kurang maksimal. d) Keikutsertaan aparat keamanan dalam penanggulangan
Dari unsur keterkaitan dalam melaksanakan penanggulangan
Ketertiban dan Keamanan Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Banjarnegara selalu berkoordinasi dengan dinas terkait dan
aparat di wilayah. e) Sumber dan jumlah anggaran :
Jumlah Anggaran untuk Ketentraman dan Ketertiban Umum yang dialokasikan pada Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten
Banjarnegara sebesar Rp. 283.000.000,- (Dua ratus delapan puluh tiga juta Rupiah ) melalui Pemberdayaan Masyarakat
untuk menjaga Ketertiban dan Keamanan dari APBD
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2017.
DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN
a) Nama kegiatan :
Penyusunan Banjarnegara Dalam Angka (BDA) b) Materi Koordinasi :
Laporan Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Pertanian, Perikanan dan Peternakan selama satu tahun.
c) Instansi Vertikal yang terlibat :
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banjarnegara d) SKPD penyelenggara koordinasi dengan instansi vertikal di daerah :
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapperlitbang) Kabupaten Banjarnegara
e) Hasil dan manfaat koordinasi : Buku Banjarnegara Dalam Angka (BDA)
D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 154
1. Sengketa Batas Wilayah Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/
Kota dan Propinsi Di wilayah Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2017 tidak terdapat
sengketa 2. Solusi Yang Dilakukan dan Tingkat Penyelesaian
-
3. Satuan Kerja Perangkat Daerah Pembinaan Batas Wilayah Satuan Kerja Perangkat Daerah Pembinaan Batas Wilayah adalah
Bagian Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Kabupaten Banjarnegara.
E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA.
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
A. Bencana yang terjadi dan penanggulangannya 1) Gerakan Tanah/Tanah Longsor
Pada tahun 2017 telah terjadi beberapa kali bencana tanah longsor pada 110 (seratus sepuluh) desa yang tersebar di
beberapa kecamatan, data terlampir. Upaya yang dilakukan BPBD dalam penanganan bencana yaitu: a. Memberikan bantuan logistik
b. Memberikan bantuan perbaikan rumah bagi korban bencana
c. Relokasi warga d. Bantuan Sosial
Disamping kegiatan tersebut juga dilakukan upaya prefentif meliputi :
Upaya pencegahan dengan mengadakan kegiatan migitasi non
struktural yaitu : a. Sosialisasi dan pemantauan daerah rawan bencana.
Pada tahun 2017 telah dilakukan sosialisasi di 7 (tujuh) desa dan 3 (tiga) sekolah di wilayah Kabupaten
Banjarnegara. Sosialisasi yang dilaksanakan didesa meliputi:
1. Desa Sigeblug Kecamatan Banjarmangu
2. Desa Petuguran Kecamatan Punggelan 3. Desa Sirongge Kecamatan Pandanarum
4. Desa Plorengan Kecamatan Kalibening 5. Desa Bakal Kecamatan Batur
6. Desa Karangsalam Kecamatan Susukan 7. Desa Kemiri Kecamatan Sigaluh
Sosialisasi yang dilaksanakan di sekolah meliputi : 1. SLB Negeri Banjarnegara
2. SMK Ma’arif Karangkobar
3. SMK N I Wanayasa Dan sampai dengan 2017 sejumlah 31 (tiga puluh satu)
desa dan 3 (tiga) sekolah yang telah dilakukan kegiatan sosialisasi.
b. Penyusunan peta resiko bencana Pada tahun 2017 telah dilakukan pemetaan di 2 (dua)
wilayah yaitu Kecamatan Batur dan Kecamatan Sigaluh.
Dan sampai dengan tahun 2017 telah dilakukan pemetaan di 12 (dua belas) kecamatan di wilayah Banjarnegara.
Upaya dalam rangka kesiapsiagaan yaitu : a. Mengadakan pembinaan relawan
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 155
Pada tahun 2017 telah diselenggarakan pembinaan relawan
bagi 120 (seratus dua puluh) orang relawan di Kabupaten Banjarnegara.
b. Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) Pada tahun 2017 sebanyak 4 (empat) desa yang telah
dibentuk menjadi desa tangguh bencana(Destana) yaitu:
1. Desa Kalibombong Kecamatan Kalibening 2. Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum
3. Desa Sidengok Kecamatan Pejawaran 4. Desa Kayuares Kecamatan Pagentan
Dan sampai dengan tahun 2017 telah dibentuk sebanyak 19 Destana Tingkat Pratama dan 1 Destana Tingkat Madya
baik dengan sumber dana APBD Kabupaten, ADD, maupun
CSR. 2) Kebakaran.
Kebakaran yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara selama tahun 2017 sesuai laporan dan penanganan kejadian yang
dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja adalah sebanyak 18 kejadian yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh BPBD dengan
memberikan bantuan logistik permakanan dan non permakanan (bahan bangunan) bagi korban kebakaran rumah
serta memberikan bantuan sosial bagi korban kebakaran
dengan kriteria rumah rusak ringan, rusak sedang, ataupun rusak berat.
3) Banjir. Bencana banjir selama tahun 2017 terjadi di 9 desa di namun
tidak mengakibatkan korban jiwa manusia namun mengakibatkan beberapa rumah rusak berat dan rusak ringan,
data terlampir. Upaya yang dilakukan : a) Mengungsikan warga ke tempat yang lebih aman
b) Memberikan bantuan logistik 4) Angin Kencang.
Bencana angin kecang/angin ribut selama tahun 2017 terjadi di 20 lokasi/desa. Kejadian tersebut menimbulkan korban jiwa
manusia meninggal 2 orang, bencana tersebut menyebabkan kerusakan infrastruktur dan kerusakan rumah, data terlampir.
Upaya yang dilakukan :
a) Evakuasi korban b) Memberikan Bantuan Sosial berupa uang tunai kepada
korban atau ahli waris. c) Memberikan bantuan logistik.
d) Memperbaiki rumah warga. 5) Erupsi.
Pada Tahun 2017 terjadi Bencana Erupsi Kawah Sileri yang
terjadi di Desa Batur Kecamatan Batur menimbulkan korban luka-luka.
B. Status bencana Status bencana yang terjadi di Kabupaten Banjarnegara selama
tahun 2017 merupakan bencana lokal. C. Sumber dan Jumlah Anggaran
Sumber Anggaran BPBD Kabupaten Banjarnegara TA. 2017 :
1) APBD Kabupaten : Rp 3.128.332.000,- 2) APBN (DSP) : Rp 287.200.000,-
D. Antisipasi daerah dalam menghadapi kemungkinan bencana 1) Sosialisasi kepada warga masyarakat.
2) Pemantauan/monitoring daerah rawan bencana. 3) Pembuatan Peta Resiko Bencana.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 156
4) Pembuatan Sumur Bor untuk penanganan bencana kekeringan
5) Pembuatan Early Warning System 6) Pemasangan rambu dan papan informasi kebencanaan
7) Pembentukan Desa Tangguh Bencana. 8) Penyediaan peralatan/perlengkapan penanganan bencana (alat
resque)
9) Penyiapan logistik bencana (permakanan maupun non permakanan).
10) Penyiapan relawan/SAR. 11) Koordinasi dengan dinas/instansi terkait.
E. OPD yang menangani bencana, antara lain : 1) BPBD
2) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
3) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 4) Dinas Sosial
5) Dinas Kesehatan 6) Satpol PP
7) TNI / Polri 8) PMI
F. Kelembagaan khusus yang dibentuk untuk menangani . Lembaga khusus yang menangani bencana adalah BPBD
Kabupaten Banjarnegara.
G. Potensi bencana yang diperkirakan terjadi : 1) Gerakan tanah / tanah longsor
2) Kekeringan 3) Gas beracun
4) Angin kencang 5) Banjir
6) Kebakaran
7) Erupsi
F. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS Untuk saat ini di Kabupaten Banjarnegara belum memiliki/menetapkan
Kawasan khusus yang menjadi kewenangan daerah.
G. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
1. Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum a. Gangguan Yang Terjadi (konflik berbasis sara, anarkis, sparatis
atau lainnya) Pada dasarnya kondisi politik, keamanan, ketentraman dan
ketertiban masyarakat di Kabupaten Banjarnegara sangat terkait dengan kondisi nasional yang sampai saat ini masih berada dalam
lingkungan krisis. Adanya kondisi dalam skala nasional akan cepat mengibas ke daerah yang lebih banyak cenderung
berbentuk gangguan terhadap kondisi politik dan kantibmas.
Demikian pula terhadap berbagai permasalahan di wilayah apabila tidak segera mendapatkan solusi dan cara penyelesaian
secara cepat, tepat dan tuntas akan dapat berkembang serta berpengaruh pada kondisi keamanan dan ketertiban.
Di Kabupaten Banjarnegara dalam kurun waktu tahun 2017 tidak ada kerusuhan yang muncul fenomena yang menjurus aksi
kerusuhan dan berpontensi gangguan terhadap kantibmas antara
lain yang berbentuk tawuran masal dan aksi kekerasan, baik dikalangan preman, antar warga dan desa, dikalangan pemuda
dan pelajar yang kesemuanya berjalan dengan relative aman dan kondusif. Demikian pula keadaan aksi-aksi unjuk rasa di
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 157
Kabupaten Banjarnegara terhadap pemerintahan berjalan dengan
baik tidak ada gejolak di seluruh wilayah baik dikalangan Desa/Kelurahan, Kecamatan terutama dalam pelaksanaan
kegiatan SKPD berjalan dengan relative aman dan kondusif. Adapun data kriminalitas Kabupaten Banjarnegara pada
tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Data Kriminalitas Di Kabupaten Banjarnegara
No. Jenis Kriminalitas Tahun
2016 2017
1 2 3 4
1 Penjual Minuman Keras 31 31
2
3
4
JUMLAH 31 31
Data Penjual Minuman Keras di Kabupaten Banjarnegara
pada Tahun 2017 tidak ada yang sampai masuk persidangan tetapi lebih pada tindakan dan langkah Pre-emtive dan Preventif non yustisial Perda Kabupaten Banjarnegara Nomor 8 Tahun 2008
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 8 Tahun 2002 tentang Pengawasan dan
Pengendalian Khamar atau Minuman Beralkohol. b. Organisasi Perangkat Daerah Yang Menangani
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara
Nomor 2 Tahun 2007 yang ditetapkan pada tanggal 15 Maret 2007 dan diundang kan dalam Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara tahun 2007 Nomor 9 Seri D tanggal 28 April 2007. Satuan Polisi Pamong Praja sebagai lembaga yang mempunyai
tugas pokok membantu Bupati dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman umum, menegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan/Keputusan Bupati, sehingga lembaga ini mempunyai misi strategis dalam membantu Bupati untuk
menciptakan suatu kondisi daerah yang tentram, tertib dan
teratur sehingga penyelenggaraan roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat melakukan
kegiatannya dengan aman. Oleh karena itu, disamping menegakan Peraturan Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja juga dituntut
untuk menegakan kebijakan Pemerintah Daerah lainnya yaitu Peraturan / Keputusan Bupati
Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara yang masih aktif/berlaku sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 + 90
buah. Dari jumlah Perda tersebut yang berkaitan dengan
Pendapatan Asli Daerah dan Keamanan dan Ketertiban (Trantib) sebanyak 11 jenis Peraturan Daerah, antara lain :
1. Yang Berkaitan Dengan Pendapatan Asli Daerah. a) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 22
Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Pajak Daerah;
1. Pajak Reklame Perda Nomor : 7/1998; 2. Pajak Pengambilan dan Pengelolaan Bahan Galian
Golongan C (Perda Nomor : 8/1998); 3. Pajak Hiburan ( Perda Nomor : 10/2000 );
4. Pajak Parkir ( Perda Nomor : 2/2002 ); 5. Pajak Sarang Burung ( Perda Nomor : 3/2002 );
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 158
6. Pajak Penerangan Jalan ( Perda Nomor : 26/2003 );
7. Pajak Hotel ( Perda Nomor : 5/2005 ); 8. Pajak Restoran ( Perda Nomor : 6/2005 ).
b) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 21 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 6 Tahun 2011 tentang
Retribusi Daerah; 1. Retribusi Penyedotan Kakus ( Perda Nomor : 3/1999 );
2. Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum ( Perda Nomor : 13/2000 & Perda Nomor : 2/1998 );
3. Retribusi Tempat Khusus Parkir ( Perda Nomor : 14/2000 & Perda Nomor 4/2008);
4. Retribusi Izin Gangguan ( Perda Nomor : 15/2000 );
5. Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah (Perda Nomor : 17/2000 );
6. Retribusi Ijin Trayek ( Perda Nomor :4/2000 & Perda Nomor : 5/2008 );
7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor ( Perda Nomor : 5/2002 & Perda Nomor : 3/2008 );
8. Retribusi Terminal (Perda Nomor : 15/2002 & Perda Nomor : 6/2008);
9. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah ( Perda Nomor :
16/2002 & Perda Nomor : 10/2005 ); 10. Retribusi Ijin Operasional Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan (Perda Nomor : 20/2002 & Perda Nomor : 20/2003 & Perda Nomor : 9/2005);
11. Retribusi Pelayanan Administrasi Umum (Leges) ( Perda No : 3/2003 );
12. Retribusi Pelayanan Pasar ( Perda Nomor : 5/2003 );
13. Retribusi Rumah Potong Hewan ( Perda Nomor : 7/2003 );
14. Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi ( Perda Nomor : 8/2003 );
15. Retribusi Perizinan/Pendaftaran di Bidang Perindustrian & Perdagangan (Perda Nomor : 9/2003);
16. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan ( Perda No : 27/2003 );
17. Retribusi Izin Usaha Pariwisata ( Perda Nomor :
28/2003 ); 18. Retribusi jasa Pelayanan Penerimaan Wajib Lapor
Ketenaga kerjaan (Perda Nomor : 29/2003 ); 19. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran (
Perda No : 7/2005 ); 20. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga ( Perda
Nomor : 8/2005 ); 21. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Gedung (Perda
Nomor : 6/2007);
2. Yang Berkaitan Dengan Keamanan dan Ketertiban (Trantib ). a) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 8 Tahun
2008 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 8 Tahun 2002 Tentang Pengawasan
dan Pengendalian Khamar atau Minuman Beralkohol; b) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 10
Tahun 2003 tentang Izin Pemasangan Reklame;
c) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 4 Tahun 2007 tentang Bangunan Gedung;
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 159
d) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 11
Tahun 2011 Tentang Pertambangan Mineral di Kabupaten Banjarnegara;
e) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 15 Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Gangguan;
f) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 5 Tahun
2012 tentang Penataan dan Pengendalian Menara Bersama Komunikasi;
g) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Penataan dan Pembinaan Pedagang
Kaki Lima; h) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 16
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah
Kabupaten Banjarnegara Nomor 1 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Pembelanjaan dan Toko Modern; i) Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 5 Tahun 2013 tentang Ketertiban dan
Ketentraman Masyarakat. c. Penanggulangan dan Kendala
Dalam melaksanakan tugas Kepala Satuan Polisi Pamong
Praja berdasarkan Peraturan Bupati Nomor : 730 Tahun 2007 dalam melaksanakan Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas
dilaksanakan secara Proaktif, yaitu berpedoman pada : 1) Terlaksananya program/kebijakan pemerintah dalam
menyusun rencana, program kerja dan jadwal kegiatan guna tercapainya sinkronisasi.
2) Menjabarkan dan membagi tugas kepada bawahan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas. 3) Menetapkan kebijakan teknis pemeliharaan penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum didaerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
4) Mengorganisasikan penyelenggaraan operasi kewilayah agar terpelihara ketentraman dan ketertiban umum serta
pelanggaran Peraturan Daerah. 5) Mengorganisasikan penyelenggaraan pembinaan, pengawasan
dan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum agar
terencana, terkoordinasi, terkendali dan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
6) Mengorganisasikan penyelenggaraan kegiatan pendapatan dan analisa data berkaitan dengan ketentraman dan
ketertiban umum agar terkendali dan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
7) Mengorganisasikan penyelenggaraan pengamanan baik secara terbuka maupun tertutup terhadap Pejabat dan Asset milik
Pemerintah Daerah sesuai dengan penugasan serta
pengamanan pelaksanaan Hari Besar Nasional, Keramaian umum/massa, Upacara dan Kegiatan resmi Pemerintah
Daerah agar dalam pelaksanaannya berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
8) Mengorganisasikan penyelenggaraan pengawalan terhadap Pejabat / Tamu resmi Pemerintah Daerah guna terwujudnya
kelancaran dan keselamatan Pejabat/Tamu yang
bersangkutan. 9) Mengorganisasikan penyelenggaraan tindakan reprensif non
yustisial terhadap warga masyarakat yang tidak
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 160
melaksanakan kewajiban sesuai dengan ketentuan Peraturan
Daerah dan Peraturan/Keputusan Bupati yang berlaku. 10) Mengorganisasikan penyelenggaraan dokumentasi produk
Hukum daerah dan Peraturan Perundang-undangan yang berhubungan dengan aspek penegakan Hukum serta
pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat guna
dapat terselenggara dengan efektif dan efisien. 11) Mengorganisasikan penyelenggaraan pembinaan kesamaptaan
fisik dan pembekalan personil Satuan Polisi Pamong Praja guna terwujudnya kualitas dan profesionalisme.
12) Mengorganisasikan penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum diwilayah Kecamatan guna terlaksana
dengan efektif dan efisien. 13) Mengorganisasikan penyelenggaraan pembinaan terhadap
warga masyarakat yang mengganggu ketentraman dan ketertiban umum dan yang melanggar Peraturan Daerah guna
dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
14) Memberikan rekomendasi perizinan yang berkaitan dengan ketertiban umum berdasarkan kondisi yang ada sebagai
bahan masukan dalam pengambilan keputusan.
15) Mengorganisasikan penyelenggaraan peningkatan peran serta masyarakat dibidang ketentraman dan ketertiban umum serta
penegakan Peraturan Daerah melalui tatap muka dan secara lain guna terlaksana dengan efekfif dan efisien.
16) Mengorganisasikan penyelenggaraan penyelidikan, penyidikan, pengusutan dan penyerahan berkas atas
pelaksanaan Peraturan Daerah guna terlaksana secara efektif
, efisien dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. 17) Mengorganisasikan penyelenggaraan penyegelan terhadap
tempat usaha dan bangunan yang melanggar Peraturan Daerah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
18) Mengorganisasikan penyelenggaraan penyitaan dan pengamanan Peraturan Daerah serta penyerahan berkas
perkara atas perkara pelanggaran Peraturan Daerah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku.
19) Mengorganisasikan penyelenggaraan pembinaan teknis
oprasional dan teknis administratif terhadap penyidik Pegawai Negeri Sipil guna terwujudnya peningkatan kualitas dan
profesionalisme. 20) Mengorganisasikan penyelenggaraan tindakan lain terhadap
pelanggaran Peraturan Daerah yang menurut hukum dapat di pertanggung-jawabkan guna terciptanya ketertiban umum.
21) Mengendalikan kegiatan ketata usahaan guna dapat diselenggarakan dengan efektif, efisien dan terkoordinasi.
22) Menyampaikan informasi tentang kebijakan teknis yang
berkaitan dengan ketentuan ketentraman dan ketertiban umum guna terwujudnya komunikasi yang sinergis.
23) Melaksanakan koordinasi dalam unit kerja antar unit kerja, dengan lembaga masyarakat dan atau masyarakat terkait baik
secara formal maupun informal guna terwujudnya sinkronisasi
24) Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan sebagai bahan
evaluasi. 25) Memberikan bimbingan dan penilaian kinerja bawahan guna
meningkat kan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas.
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 161
26) Melaporkan pelaksanaan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai Pertanggung-jawaban kegiatan.
27) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugasnya
guna tercapainya tujuan organisasi.
d. Keikutsertaan Aparat Keamanan Dalam Penanggulangan Dari unsur keterkaitan dalam melaksanakan tugas Penanggulangan,
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjarnegara selalu berkoordinasi dengan dinas terkait dalam penanganan dan
penanggulangannya dengan melibatkan aparat diwilayah setempat. e. Sumber dan Jumlah Anggaran.
Pada tahun anggaran 2017 Kabupaten Banjarnegara melalui Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, OPD Satuan Polisi Pamong Praja mendapatakan alokasi dana Biaya Operasional Pelaksanaan Kegiatan
bersumber dari dana APBD Tahun Anggaran 2017 sebesar = Rp. 4.358.390.000,-- (Empat Milyar Tiga Ratus Lima Puluh delapan juta
Tiga ratus Sembilan Puluh Ribu rupiah) dengan rincian peggunaan kegiatan sebagai berikut :
No Nama Kegiatan Anggaran
1. Penyediaan Bahan Logistik Kantor Rp. 917.850.000
2. Penyediaan Jasa Administrasi
Perkantoran
Rp. 1.054.810.000
3. Pembangunan gedung kantor Rp. 55.000.000
4. Fasilitasi pengiriman Satlinmas Rp. 60.000.000
5 Pengamanan wilayah Rp. 30.000.000
6. Pembinaan anggota Linmas Inti
Kabupaten
Rp. 59.500.000
7. Pemeliharaan Sarpras pencegahan
kebakaran
Rp. 25.000.000
J U M L A H Rp. 4.358.390.000
Ringkasan Informasi LPPD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017 162
BAB VII
PENUTUP
Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan melalui berbagai program dan kegiatan yang
telah diprioritaskan dalam dokumen RKPD tahun 2017 dan
APBD Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017.
Selanjutnya kami memohon masukan, saran yang
membangun untuk perbaikan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah memerlukan saran dan
perbaikan agar ke depan bisa menjadi lebih baik dan maju.
Demikianlah Ringkasan ILPPD Kabupaten Banjarnegara
Tahun anggaran 2017. Seandainya Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017
dikatakan berhasil tentu saja hal tersebut merupakan hasil kerja
bersama berbagai pihak, namun apabila masih ada kekurangan
maka hal tersebut adalah kekurangan kami selaku eksekutif
yang harus didorong supaya lebih baik. Sehingga kami memohon
masukan dan sarannya dari semua pihak yang terkait,
khususnya masyarakat Kabupaten Banjarnegara agar
penyelenggaran Pemerintahan Daerah di Kabupaten
Banjarnegara kedepan bisa menjadi lebih baik dan maju. Kami
menyadari bahwa terselenggaranya pemerintahan daerah dengan
baik selama ini karena adanya do’a, dukungan dan komitmen
nyata dari berbagai pihak. Sehingga, perkenankan kami
mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan dan segenap
Anggota DPRD, Jajaran FORKOPIMDA, Pejabat pemerintah baik
sipil maupun TNI dan Polri, alim ulama, tokoh masyarakat, para
Pimpinan organisasi kemasyarakatan dan organisasi politik,
kalangan pengusaha, serta masyarakat Banjarnegara pada
umumnya yang telah bersatu terlibat aktif bersama-sama
mendukung proses penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di Kabupaten Banjarnegara tercinta.
Akhirnya, apabila dalam penyampaian informasi laporan
masih kurang sempurna dan ada hal-hal yang kurang berkenan
kami mohon maaf yang setulus-tulusnya. Semoga Allah
Subhanahu Wa Ta’ala memberikan Rahmat dan Ridha-Nya
dalam mewujudkan Banjarnegara yang Bermartabat dan
Sejahtera. Aamiin Ya Robbal ‘Alamin.
top related