tahun 2018 d a t a...survei struktur ongkos usaha tanaman hortikultura tahun 2018 d a t a...
Post on 04-Nov-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SOU
2018 - PEDO
MA
N PEN
CA
CA
HA
N
T STATISTIKBADAN PUSA
SURVEI STRUKTUR ONGKOS USAHA TANAMAN HORTIKULTURA
TAHUN 2018
D A T AMENCERDASKAN BANGSA
Jl. dr. Sutomo no 6-8 Jakarta 10710 IndonesiaTelp.: 021 3841195, 3842508, 3810281-4, Fax: 021 3857046Homepage: http://www.bps.go.id E-mail: bpshq@bps.go.id
BADAN PUSAT STATISTIK
Katalog BPS :1404059
PEDOMAN Pencacah (SOUH2018-PCS)
pedoman pencacah (SOUH2018 - pcs)
SOUH2018-PCS iii
KATA PENGANTAR
Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Hortikultura tahun 2018
(SOUH2018) adalah survei yang dilaksanakan untuk mendapatkan data statistik
yang akurat tentang struktur ongkos usaha, profil petani, dan karakteristik usaha
tanaman hortikultura.
Buku pedoman ini memuat tata cara dalam melakukan pencacahan
SOUH2018 yang meliputi latar belakang kegiatan, tujuan, landasan hukum, ruang
lingkup dan cakupan, instrumen yang digunakan, jadwal kegiatan, struktur dan
organisasi lapangan, tata cara pelaksanaan, penjelasan tanaman terpilih, dan tata
cara pengisian daftar yang digunakan dalam kegiatan ini.
Keberhasilan pelaksanaan pencacahan SOUH2018 ditentukan oleh niat,
tekad, dan kesungguhan kita semua. Oleh karena itu, para petugas agar
melaksanakan tugas dengan profesional, integritas dan amanah serta penuh
tanggung jawab.
Akhirnya, atas kontribusi semua pihak di pusat dan daerah dalam
pelaksanaan pencacahan SOUH2018 ini diucapkan terima kasih.
Selamat Bekerja.
Jakarta, Juni 2018
Deputi Bidang Statistik Produksi
Badan Pusat Statistik,
M. Habibullah
SOUH2018-PCS v
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... iii
Daftar Isi ................................................................................................................ v
BAB 1. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2. Tujuan .................................................................................................................................. 2
1.3. Landasan Hukum ............................................................................................................. 2
1.4. Cakupan .............................................................................................................................. 2
1.5. Instrumen yang Digunakan ......................................................................................... 3
1.6. Jadwal Kegiatan ............................................................................................................... 4
BAB 2. STRUKTUR DAN ORGANISASI LAPANGAN .......................................... 5
2.1 Struktur Organisasi ......................................................................................................... 5
2.2 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Petugas Pengawas/Pemeriksa
(PMS) .................................................................................................................................... 7
2.3 Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Petugas Pencacahan (PCS) ....... 9
BAB 3. TATA CARA PELAKSANAAN PENCACAHAN ....................................... 11
3.1 Pembagian Wilayah Kerja ..........................................................................................11
3.2 Koordinasi antara PMS dengan PCS ......................................................................11
3.3 Pelaksanaan lapangan .................................................................................................12
3.4 Alur Instrumen dan Tata Cara Pelaksanaan Pencacahan ...............................17
3.5 Tata Cara Wawancara ..................................................................................................20
3.6 Tata Tertib Pengisian Daftar ......................................................................................22
BAB 4. PENJELASAN JENIS TANAMAN TERPILIH .......................................... 25
BAB 5. TATA CARA PENGISIAN SOUH2018-DSRT DAN DAFTAR
SOUH2018-DSRT (P) .............................................................................. 37
5.1 Tata Cara Pengisian Daftar SOUH2018-DSRT ....................................................37
vi SOUH2018-PCS
5.2 Tata Cara Pengisian Daftar SOUH2018-DSRT (P) ............................................. 37
BAB 6. TATA CARA PENGISIAN DAFTAR SOUH2018-S ................................. 39
BAB 7. PENUTUP ............................................................................................... 121
L A M P I R A N .................................................................................................. 117
Lampiran 1. Jumlah Target Sampel Blok Sensus dan Rumah Tangga Terpilih
SOUH2018…………………………………………………………………………………. 125
Lampiran 2. Cakupan Komoditas Hortikultura Potensi Menurut Provinsi……….127
Lampiran 3. Contoh Dokumen SOUH2018-DSRT……………………………………………131
Lampiran 4. Daftar SOUH2018-DSRT (P)………………………………………………………...133
Lampiran 5. Contoh Dokumen SOUH2018-S……………………………………………….....133
125
SOUH2018-PCS 1
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Subsektor hortikultura memberikan nilai tambah bruto dalam
perekonomian Indonesia yang mencapai 196 triliyun rupiah di tahun 2017,
namun hanya memberikan kontribusi sebesar 1,44 persen dari Produk Domestik
Bruto (PDB) Indonesia. Sementara itu, dari total nilai tambah sektor Pertanian
yang mencapai 1.785 trilyun rupiah, subsektor hortikultura memberikan
kontribusi sekitar 11 persen.
Letak Indonesia yang berada di garis khatulistiwa menjadikan negara ini
beriklim tropis sehingga menguntungkan bagi pengembangan tanaman
hortikultura. Di samping itu, keanekaragaman komoditas tanaman hortikultura
memungkinkan untuk tumbuh baik di dataran tinggi atau dataran rendah.
Komoditas hortikultura khususnya sayuran dan buah-buahan memegang bagian
terpenting dari keseimbangan pangan yang dikonsumsi, sehingga harus tersedia
setiap saat dalam jumlah yang cukup, mutu yang baik, aman dikonsumsi, harga
yang terjangkau, serta dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat (Ditjen
Hortikultura, 2011).
Pembangunan subsektor hortikultura selain meningkatkan produksi
komoditas hortikultura juga meningkatkan kesejahteraan petani. Subsektor
hortikultura memegang peranan penting dalam peningkatan ketahanan pangan
melalui penyediaan produk hortikultura (sayur, buah, dan tanaman obat).
Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan data yang dapat menggambarkan
struktur ongkos, profil petani usaha, dan karakteristik usaha tanaman
hortikultura. Dalam memenuhi kebutuhan data tersebut, dilakukan Survei
Struktur Ongkos Usaha Tanaman Hortikultura Tahun 2018 (SOUH2018).
1
2 SOUH2018-PCS
1.2. Tujuan
Tujuan SOUH2018 adalah:
a. Mendapatkan data profil petani usaha tanaman hortikultura.
b. Mendapatkan data struktur ongkos usaha tanaman hortikultura.
c. Mendapatkan data karaketristik usaha tanaman hortikultura.
1.3. Landasan Hukum
Pelaksanaan SOUH2018 dilandaskan pada:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683);
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3854);
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan
Pusat Statistik;
d. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pusat Statistik di Daerah; dan
e. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.
1.4. Cakupan
SOUH2018 dilakukan di 34 provinsi wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dengan jumlah sampel sebanyak 11.470 Blok Sensus dan 114.700 Ruta.
Komoditas tanaman hortikultura yang dicakup sekitar 4 sampai 14 komoditas per
provinsi.
SOUH2018-PCS 3
1.5. Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan oleh petugas pencacah (PCS) dan
pengawas/pemeriksa (PMS) pada kegiatan SOUH2018 adalah:
a. Peta Desa/Kelurahan (SE2016-WA/ST2013-WA/SP2010-WA/Peta-WA
selanjutnya disebut peta WA)
Digunakan oleh petugas pengawas/pemeriksa (PMS) untuk mengetahui
posisi blok sensus yang menjadi wilayah kerja petugas pencacah (PCS).
b. Sketsa Peta Blok Sensus (SE2016-WB/ST2013-WB/SP2010-WB Hasil
Listing SUTAS2018 selanjutnya disebut peta WB)
Peta hasil listing SUTAS2018 digunakan sebagai dasar untuk mengenali
wilayah kerja, panduan cakupan area, dan petunjuk lokasi rumah tangga
terpilih pada saat pencacahan sampel.
c. Daftar SOUH2018-DSRT
Daftar ini berisi nama-nama kepala rumah tangga terpilih yang harus didata
oleh petugas pencacah. Daftar ini diperoleh dari hasil penarikan sampel pada
blok sensus terpilih di BPS berdasarkan hasil pendaftaran bangunan dan
rumah tangga SUTAS2018 selesai dilaksanakan.
d. Daftar SOUH2018-DSRT (P)
Daftar ini berisi nama-nama kepala rumah tangga sampel utama dan sampel
pengganti untuk rumah tangga sampel utama non respon.
e. Daftar SOUH2018-S
Daftar ini digunakan untuk melakukan pencacahan satu rumah tangga usaha
tanaman hortikultura terpilih yang tercantum dalam Daftar SOUH2018-
DSRT.
f. Buku Pedoman Pencacah Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman
Hortikultura (SOUH2018-PCS)
Buku ini digunakan sebagai pedoman bagi pencacah dalam melakukan
pencacahan rumah tangga usaha tanaman hortikultura.
4 SOUH2018-PCS
g. Buku Pedoman Pengawas/Pemeriksa Survei Struktur Ongkos Usaha
Tanaman Hortikultura (SOUH2018-PMS)
Buku ini digunakan sebagai pedoman bagi pengawas/pemeriksa dalam
melakukan pengawasan lapangan dan pemeriksaan dokumen SOUH2018-S.
1.6. Jadwal Kegiatan
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan SOUH2018
No Kegiatan Jadwal
(1) (2) (3)
1 Persiapan Januari - Mei 2018
2 Workshop Intama 4 - 6 Juli 2018
3 Pelatihan Innas 16 - 20 Juli 2018
4 Pelatihan Petugas Lapangan 30 Juli - 10 Agustus 2018
5 Pengiriman database BS SOUH2018
(SUTAS2018-L2 Blok I dan IV) 23 Juli - 1 Agustus 2018
6 Evaluasi dan Alokasi Sampel Ruta
SOUH2018 2 - 10 Agustus 2018
7 Penarikan Sampel Ruta SOUH2018 13 Agustus 2018
8 Pengiriman Sampel Ruta SOUH2018 16 Agustus 2018
9 Pencacahan Lapangan Ruta SOUH2018 20 Agustus - 19 September 2018
10 Pelatihan Innas Pengolahan 13-17 Agustus 2018
11 Pelatihan Petugas Pengolahan 27- 31 Agustus 2018
12 Editing Coding dan Entri Dokumen 1 September - 20 Oktober 2018
13 Penghitungan weight dan tabulasi 21 Oktober – 10 November 2018
14 Workshop pembahasan hasil 13-16 November
15 Penyusunan Laporan dan Evaluasi November – Desember 2018
16 Publikasi Februari 2019
SOUH2018-PCS 5
STRUKTUR DAN
ORGANISASI LAPANGAN
2.1. Struktur Organisasi
Struktur dan organisasi lapangan disusun dengan tujuan agar
pelaksanaan SOUH2018:
(a) dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya;
(b) pengawasan dan pemeriksaan lapangan dapat dilaksanakan sesuai dengan
tata cara yang ditentukan; dan
(c) setiap pelaku dalam organisasi mengetahui dengan pasti tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan haknya masing-masing.
2.1.1. Organisasi di Pusat
SOUH2018 merupakan salah satu survei yang dirancang untuk
mengumpulkan dan memperbaharui informasi terkait dengan data tanaman
hortikultura khususnya struktur ongkos usaha, dan profil pengusahaan tanaman
hortikultura. Dalam pelaksanaannya membutuhkan keterlibatan (dukungan)
direktorat/biro di lingkungan BPS. Direktorat/biro yang terlibat, antara lain:
Direktorat Statistik Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan; Direktorat
Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei; Direktorat Sistem Informasi
Statistik; Direktorat Diseminasi Statistik; Direktorat Analisis dan Pengembangan
Statistik; Biro Bina Program; serta Biro Umum.
Struktur organisasi SOUH2018 di pusat dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penanggung jawab secara keseluruhan adalah Kepala BPS RI. Penanggung
jawab teknis adalah Deputi Bidang Statistik Produksi, sedangkan Pejabat
Eselon I lainnya bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-
masing.
2
6 SOUH2018-PCS
2. Koordinator bidang teknis adalah Direktur Statistik Tanaman Pangan,
Hortikultura, dan Perkebunan, sedangkan Pejabat Eselon II terkait sebagai
koordinator sesuai dengan bidangnya masing-masing.
2.1.2. Organisasi di Provinsi
Penanggung jawab secara keseluruhan di daerah adalah Kepala BPS
Provinsi. Penanggung jawab teknis adalah Kepala Bidang Statistik Produksi,
sedangkan Pejabat Eselon III lainnya bertanggung jawab sesuai tugas dan fungsi
masing-masing. Koordinator bidang teknis adalah Kepala Seksi Statistik
Pertanian, sedangkan Pejabat Eselon IV lainnya sebagai koordinator sesuai tugas
dan fungsi masing-masing.
2.1.3. Organisasi di Kabupaten/Kota
Penanggung jawab secara keseluruhan di tingkat kabupaten/kota adalah
Kepala BPS Kabupaten/Kota. Penanggung jawab teknis adalah Kepala Seksi
Statistik Produksi. Pejabat Eselon IV lainnya sebagai koordinator sesuai tugas dan
fungsi masing-masing.
2.1.4 Organisasi Lapangan
Pelaksanaan pencacahan sampel SOUH2018 dilakukan oleh petugas
pencacah (PCS). Setiap PCS pada saat pelaksanaan pencacahan akan bertugas
mendata sekitar 30 rumah tangga sampel terpilih. Satu petugas PMS
mengkoordinasikan dan membawahi 3 PCS.
Gambar 2.1 Koordinasi Petugas Lapangan
Selain PCS dan PMS, ada petugas atau instruktur yang berasal dari BPS
RI, BPS Provinsi, dan BPS Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab dalam
mengajarkan tata cara pelaksanaan SOUH2018.
PMS
PCS 1 PCS 2 PCS 3
SOUH2018-PCS 7
2.2. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Petugas
Pengawas/Pemeriksa (PMS)
PMS mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagai berikut:
1. Mengikuti pelatihan petugas SOUH2018.
2. Menerima instrumen pelatihan dari Panitia Pelatihan, berupa salinan Peta
SE2016-WB atau ST2013-WB atau SP2010-WB hasil listing SUTAS2018,
Daftar SOUH2018-DSBS, Daftar SOUH2018-DSRT, Daftar SOUH2018-
DSRT(P), dan Daftar SOUH2018-S, Buku Pedoman Pencacahan SOUH2018-
PCS, dan Buku Pedoman Pemeriksaan SOUH2018-PMS.
3. Menerima instrumen pelaksanaan SOUH2018 dari Kasubbag Tata Usaha BPS
Kabupaten/Kota, berupa salinan Peta SE2016-WB atau ST2013-WB atau
SP2010-WB hasil listing SUTAS2018, Daftar SOUT2018-DSRT, Daftar
SOUH2018-DSRT (P), dan Daftar SOUH2018-S.
4. Bersama dengan PCS, melakukan koordinasi dengan penguasa wilayah dan
Ketua Satuan Lingkungan Setempat (SLS) untuk menginformasikan kegiatan
lapangan SOUH2018.
5. Mendistribusikan instrumen pelaksanaan pencacahan kepada PCS, berupa
salinan Peta SE2016-WB atau ST2013-WB atau SP2010-WB hasil listing
SUTAS2018, Daftar SOUH2018-DSRT, dan Daftar SOUH2018-S.
6. Melakukan identifikasi lokasi rumah tangga sampel bersama PCS.
7. Melakukan pengawasan/pendampingan terhadap PCS yang menjadi
tanggung jawabnya secara bergiliran untuk memastikan bahwa pencacahan
sesuai dengan prosedur dan tata cara pengisian dokumen yang telah
ditetapkan.
8. Menerima dokumen hasil pencacahan dari PCS, berupa salinan Peta SE2016-
WB atau ST2013-WB atau SP2010-WB Hasil listing SUTAS2018 yang telah
8 SOUH2018-PCS
diberi penanda lokasi pada sampel SOUH2018, Daftar SOUH2018-DSRT,
Daftar SOUH2018-DSRT (P), dan Daftar SOUH2018-S yang telah diisi untuk
segera diperiksa setelah pencacahan selesai.
9. PMS melaporkan kepada penanggung jawab teknis BPS Kabupaten/Kota jika
hasil pencacahan rumah tangga sampel non respon untuk mendapatkan
sampel pengganti dengan mengisi Daftar SOUH2018-DSRT (P) Blok I sampai
dengan Blok IV.
10. PMS menerima Daftar SOUH2018-DSRT (P) yang telah diisi keterangan
rumah tangga sampel pengganti oleh penanggung jawab teknis BPS
Kabupaten/Kota terkait poin (9).
11. PMS menyerahkan Daftar SOUH2018-DSRT (P) kepada PCS.
12. Memeriksa kesesuaian isian dan konsistensi antara Daftar SOUH2018-DSRT,
Daftar SOUH2018-DSRT (P), dan Daftar SOUH2018-S.
13. Melakukan pemeriksaan kelengkapan, konsistensi, dan kewajaran isian
Dokumen SOUH2018-S. Jika ditemukan hasil pencacahan yang tidak wajar,
konfirmasi kepada PCS dan apabila diperlukan minta PCS melakukan
kunjungan ulang.
14. Mengisi Blok Pemeriksaan Kuesioner yang terdapat pada Daftar SOUH2018-S.
15. Mengembalikan dokumen SOUH2018-S kepada PCS bila masih ada
kesalahan.
16. Menyerahkan dokumen hasil pencacahan rumah tangga kepada Kasi
Statistik Produksi BPS Kabupaten/Kota, berupa salinan Peta SE2016-WB atau
ST2013-WB atau SP2010-WB hasil listing SUTAS2018 yang telah diberi
penanda lokasi sampel SOUH2018, Dokumen SOUH2018-DSBS, Dokumen
SOUH2018-DSRT, Dokumen SOUH2018-DSRT (P), dan Dokumen
SOUH2018-S yang telah diperiksa.
SOUH2018-PCS 9
2.3. Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang Petugas Pencacahan (PCS)
PCS mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagai berikut:
1. Mengikuti pelatihan petugas SOUH2018.
2. Menerima instrumen pelatihan dari Panitia Pelatihan, berupa Peta SE2016-
WB atau ST2013-WB atau SP2010-WB hasil listing SUTAS2018, Daftar
SOUH2018-DSRT, Daftar SOUH2018-DSRT (P), Daftar SOUH2018-S, dan
Buku Pedoman Pencacahan SOUH2018-PCS, dan alat tulis.
3. Melakukan identifikasi lokasi rumah tangga sampel.
4. Bersama dengan PMS, melakukan koordinasi dengan penguasa wilayah dan
Ketua SLS untuk menginformasikan kegiatan lapangan.
5. Menerima instrumen pelaksanaan pencacahan dari PMS, berupa salinan Peta
SE2016-WB atau ST2013-WB atau SP2010-WB hasil listing SUTAS2018,
Daftar SOUH2018-DSRT, Daftar SOUH2018-DSRT (P), dan Daftar SOUH2018-S.
6. PCS melaporkan rumah tangga non respon kepada PMS untuk mendapatkan
rumah tangga sampel pengganti.
7. Melakukan pencacahan pada rumah tangga usaha tanaman hortikultura
terpilih, baik dari rumah tangga sampel terpilih maupun rumah tangga
sampel pengganti dengan Daftar SOUH2018-S.
8. Memeriksa kelengkapan isian Daftar SOUH2018-S.
9. Memeriksa kesesuaian isian antara Daftar SOUH2018-DSRT, Daftar
SOUH2018-DSRT (P), dan Daftar SOUH2018-S.
10. Menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada PMS, berupa salinan Peta
SE2016-WB atau ST2013-WB atau SP2010-WB hasil listing SUTAS2018 yang
telah diberi penanda lokasi sampel SOUH2018, Daftar SOUH2018-DSRT,
Daftar SOUH2018-DSRT (P), dan Daftar SOUH2018-S yang telah diisi.
11. Menerima, memperbaiki, dan menyerahkan kembali Daftar SOUH2018-S
yang dinyatakan salah oleh PMS.
10 SOUH2018-PCS
12. Melakukan kunjungan ulang apabila terdapat ketidakwajaran isian pada
Dokumen SOUH2018-S.
13. Mematuhi mekanisme, tahapan, dan jadwal waktu yang ditentukan.
14. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh PMS atau perintah langsung
maupun tidak langsung dari Pimpinan BPS Kabupaten/Kota, serta petunjuk
dalam buku pedoman.
SOUH2018-PCS 11
TATA CARA
PELAKSANAAN PENCACAHAN
3.1. Pembagian Wilayah Kerja
Sebelum pelaksanaan pencacahan SOUH2018, setiap PMS akan
menerima instrumen dari BPS Kabupaten/Kota berupa Peta WA, peta WB, Daftar
SOUH2018-DSRT, dan Daftar SOUH2018-S yang menjadi tanggung jawabnya.
Selanjutnya PMS membagi wilayah kerja berdasarkan jumlah rumah tangga
terpilih kepada setiap PCS yang menjadi tanggung jawabnya. Setiap PMS
mempunyai tanggung jawab mengawasi dan mengoordinasikan sekitar 3 orang
PCS dengan jumlah sampel keseluruhan sekitar 90 responden.
3.2. Koordinasi antara PMS dengan PCS
Koordinasi antara PMS dan PCS harus dilakukan selama pencacahan
berlangsung. Tujuan koordinasi ini agar pelaksanaan pencacahan, pengawasan,
dan pemeriksaan dokumen hasil lapangan dapat dilakukan secara maksimal.
Selama pelaksanaan pencacahan, PMS harus mendampingi PCS secara bergiliran
dan tetap melakukan koordinasi dengan PCS lain yang sedang tidak
didampinginya. Pendampingan ini bertujuan agar PMS dapat dengan cepat
mengetahui dan mengatasi permasalahan yang dihadapi PCS di lapangan.
Pembagian waktu pendampingan untuk setiap PCS dilakukan oleh PMS secara
berimbang antar PCS.
Sebelum memulai pencacahan ke rumah tangga responden, koordinasi
yang dilakukan oleh PMS adalah dengan mengadakan pertemuan dan
membahas beberapa hal antara lain:
1. Pembagian lokasi tugas (blok sensus) dan sampel rumah tangga pencacahan
SOUH2018 kepada setiap PCS.
3
12 SOUH2018-PCS
2. Pembagian Peta WB, Daftar SOUH2018-DSRT, dan Daftar SOUH2018-S
kepada PCS sesuai wilayah kerjanya.
3. Menunjukkan posisi blok sensus terpilih yang menjadi wilayah tugas PCS di
desa/kelurahan berpanduan pada Peta WA.
4. Pemeriksaan kelengkapan dokumen dan perlengkapan petugas.
5. Penyusunan strategi lapangan secara umum, termasuk identifikasi wilayah
kerja dan posisi rumah tangga terpilih secara bersama-sama berdasarkan
peta blok sensus.
6. Penyusunan jadwal kerja PMS dan PCS serta jadwal pertemuan di lapangan.
7. Penyusunan strategi penyelesaian tugas sesuai jadwal.
Selama periode pencacahan PMS dapat berkoordinasi dengan PCS untuk
membahas:
1. Evaluasi jalannya pelaksanaan pencacahan SOUH2018.
2. Evaluasi dan konfirmasi hasil pemeriksaan dokumen SOUH2018-S kepada
PCS, serta meminta PCS melakukan kunjungan ulang untuk klarifikasi kepada
responden bila diperlukan.
3. Penyelesaian masalah yang ditemui di lapangan berkaitan dengan
pencacahan SOUH2018.
4. Strategi penyelesaian pencacahan SOUH2018 untuk kasus rumah tangga
terpilih yang belum dapat ditemui.
5. Strategi penyelesaian untuk kasus rumah tangga terpilih sudah dapat
dipastikan non respon.
6. Bila diperkirakan jadwal kerja tidak dapat dipenuhi selama dalam periode
pencacahan, PMS harus mengatur strategi agar pelaksanaan pencacahan
dapat tetap berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
3.3. Pelaksanaan lapangan
Setiap PCS mempunyai tanggung jawab sekitar 30 rumah tangga usaha
SOUH2018-PCS 13
tanaman hortikultura terpilih. Setelah PCS menerima Peta WB, SOUH2018-DSRT,
dan SOUH2018-S dari PMS, selanjutnya PCS bertugas melakukan pengumpulan
data/pencacahan secara individu terhadap untuk setiap rumah tangga terpilih
yang menjadi tanggung jawabnya, dibawah pengawasan PMS.
3.3.1. Identifikasi posisi rumah tangga terpilih SOUH2018 pada peta blok
sensus
Peta wilayah yang digunakan untuk pelaksanaan lapangan SOUH2018 yaitu:
1. Peta WA, digunakan oleh PMS dan PCS untuk identifikasi posisi blok sensus
di dalam desa/kelurahan.
2. Peta WB.
a. digunakan oleh PMS untuk identifikasi arah utara, batas luar blok
sensus,dan identifikasi di dalam blok sensus seperti jalan, dan landmark
penting lainnya (rumah ibadah, sekolah, kantor, dsb.),
b. digunakan oleh PCS, untuk identifikasi posisi rumah tangga terpilih
sampel SOUH2018.
Sebelum pelaksanaan pencacahan, PCS harus memberi tanda panah () yang
mengarah pada simbol posisi bangunan fisik dari rumah tangga terpilih
SOUH2018 pada peta WB. Pemberian tanda tersebut dimaksudkan agar peta blok
sensus ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mencari lokasi rumah tangga
terpilih SOUH2018 berdasarkan hasil listing SUTAS2018. Prosedur pemberian
tanda panah () pada peta sebagai berikut:
1. Siapkan salinan Peta WB hasil listing SUTAS2018. Contoh salinan Peta WB
dari hasil listing SUTAS2018 dapat dilihat pada Gambar 3.1.
2. Tambahkan nama kegiatan “SOUH2018” pada judul peta sehingga menjadi
“SUTAS2018/SOUH2018”.
3. Cari nomor urut bangunan fisik rumah tangga pertanian pada peta blok
sensus SUTAS2018 yang memiliki nomor urut bangunan fisik yang sama
dengan yang tercantum pada Daftar SOUH2018-DSRT Blok III Kolom (2).
14 SOUH2018-PCS
4. Beri tanda panah () yang mengarah pada simbol posisi bangunan fisik
rumah tangga terpilih SOUH2018. Contoh pemberian tanda panah pada
simbol posisi bangunan fisik rumah tangga terpilih SOUH2018 pada peta
blok sensus dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.1. Salinan Peta Blok Sensus Hasil Listing SUTAS2018
Gambar 3.2 Peta Blok Sensus SOUH2018 dengan panah pada posisi rumah tangga terpilih
SUTAS2018
SUTAS2018/SOUH2018
SOUH2018-PCS 15
Kegiatan identifikasi dilakukan untuk mengetahui lokasi rumah tangga
sampel dan wilayah kerja. Kegiatan ini dimaksudkan agar PCS dapat mengatur
strategi kunjungan ke rumah tangga terpilih. Identifikasi wilayah dilakukan oleh
PCS sebelum melakukan pencacahan SOUH2018, dengan tahapan berikut:
1. Mengunjungi ketua/pengurus SLS untuk mendapatkan izin bertugas di
wilayah tersebut dengan membawa surat tugas dari BPS Kabupaten/Kota.
2. Memberikan penjelasan ringkas kepada ketua/pengurus SLS tentang maksud,
tujuan, pelaksanaan survei, menanyakan informasi mengenai kebiasaan
masyarakat, menyusun rencana untuk menyesuaikan diri (waktu berkunjung, dll).
3. Melakukan identifikasi lokasi rumah tangga terpilih dengan membawa peta
blok sensus yang menjadi tanggung jawabnya.
Pencacahan rumah tangga usaha tanaman hortikultura dilakukan dengan
mengunjungi seluruh rumah tangga terpilih yang tercetak pada Daftar
SOUH2018-DSRT atau tertulis pada Daftar SOUH2018-DSRT (P). Prosedur yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Kunjungi rumah tangga yang tercantum pada Daftar SOUH2018-DSRT atau
Daftar SOUH2018-DSRT (P).
2. Pada setiap rumah tangga yang dikunjungi, lakukan pencacahan rumah
tangga usaha tanaman hortikultura sesuai dengan jenis komoditas pada
Daftar SOUH2018-DSRT atau Daftar SOUH2018-DSRT (P) dengan cara
wawancara langsung kepada pengelola usaha dengan menggunakan Daftar
SOUH2018-S. Wawancara harus dilakukan sampai seluruh pertanyaan pada
Daftar SOUH2018-S selesai, lalu dilanjutkan ke rumah tangga berikutnya.
3. Sebelum meninggalkan tempat tinggal responden, pastikan seluruh
pertanyaan sudah ditanyakan dan terisi dengan benar. Hal tersebut dilakukan
dengan memeriksa kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi isian dokumen.
4. Apabila rumah tangga yang dikunjungi belum dapat diwawancarai, lanjutkan
3.3.2. Identifikasi Wilayah Kerja SOUH2018
3.3.3. Pencacahan Rumah Tangga Usaha Tanaman Hortikultura
16 SOUH2018-PCS
pencacahan ke rumah tangga berikutnya. Sebelum periode pencacahan
berakhir, pencacah harus mengunjungi kembali rumah tangga tersebut untuk
melakukan wawancara.
5. Lakukan kunjungan dan pencacahan SOUH2018 terhadap seluruh rumah
tangga usaha tanaman hortikultura terpilih hingga selesai dalam satu blok
sensus terlebih dahulu. Kemudian, lanjutkan kunjungan dan pencacahan
SOUH2018 untuk rumah tangga usaha tanaman hortikultura terpilih pada blok
sensus berikutnya yang menjadi tugas PCS.
6. Dokumen SOUH2018-DSRT, Dokumen DSRT (P), dan Peta WB harus
diserahkan kembali kepada PMS bersama-sama dengan hasil pencacahan
Dokumen SOUH2018-S setelah dilakukan pemeriksaan.
Pemilihan sampel rumah tangga usaha hortikultura dilakukan
berdasarkan informasi pengusahaan tanaman hortikultura (khususnya budidaya
komoditas hortikultura terpilih). Informasi tersebut diperoleh dari hasil
pencacahan lengkap rumah tangga usaha pertanian yang dilaksanakan pada
kegiatan SUTAS2018 pada bulan Mei-Juni 2018. Karena adanya perbedaan waktu
antara pelaksanaan SUTAS2018 dan SOUH2018 (pada Agustus 2018), ada
kemungkinan terjadi beberapa perubahan baik dari sisi keberadaan rumah
tangga maupun keberadaan usaha hortikultura rumah tangga terpilih. Solusi
terkait kondisi tersebut adalah:
1. Apabila rumah tangga terpilih terpecah menjadi beberapa rumah tangga
usaha tanaman hortikultura, penentuan responden sesuai prioritas sbb:
a. Pilih rumah tangga lama yang mengelola usaha hortikultura dan tinggal
di blok sensus yang sama, atau
b. Jika butir 1.a. tidak ada, pilih rumah tangga pecahannya yang saat ini
mengelola usaha hortikultura terpilih dan tinggal di blok sensus yang
sama, atau
3.3.4. Rumah Tangga Terpilih Sampel
SOUH2018-PCS 17
c. Jika butir 1.b. tidak ada, rumah tangga tersebut tidak perlu dicari. Isikan
pada Daftar SOUH2018-DSRT Blok III Kolom (9) dan/atau Kolom (12)
berkode “2” (pindah ke luar blok sensus). Maka PCS wajib melapor kepada
PMS untuk mendapatkan sampel pengganti.
2. Apabila rumah tangga sampel (tercantum pada Daftar SOUH2018-DSRT
Kolom (8) dan/atau Kolom (11)) non respon, maka PCS wajib melapor kepada
PMS untuk mendapatkan sampel pengganti.
Berikut ini alur instrumen BPS Kabupaten/Kota dan PCS.
Gambar 3.3 Alur Instrumen SOUH2018 dari BPS Kabupaten/Kota ke PCS
Sedangkan alur dari PCS ke BPS Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:
Gambar 3.4 Alur Instrumen SOUH2018 dari PCS ke BPS Kabupaten/Kota
3.4. Alur Instrumen dan Tata Cara Pelaksanaan Pencacahan
BPS Kab/Kota
Softcopy Daftar SOUH2018-DSBS
Softcopy Daftar SOUH2018-DSRT
Softcopy Daftar SOUH2018-DSRT (C)
Softcopy Daftar SOUH2018-DSRT (P)
Daftar SOUH2018-S
Buku SOUH2018-TEKNIS
Buku SOUH2018-PCS
Buku SOUH2018-PMS
Buku SOUH2018-EDCO
Peta WA
Peta WB Hasil Listing SUTAS2018
Daftar SOUH2018-S *
* Untuk cadangan
PCS
Daftar SOUH2018-DSRT
Daftar SOUH2018-DSRT(P)
Daftar SOUH2018-S
Buku SOUH2018-PCS
Salinan Peta SE2016-WB
/ST2013-WB/SP2010-WB
Hasil Listing SUTAS2018
PMS
Daftar SOUH2018-DSBS
Daftar SOUH2018-DSRT
Daftar SOUH2018-DSRT(P)
Daftar SOUH2018-S
Buku SOUH2018-PCS
Buku SOUH2018-PMS
Peta WA
Peta SE2016-WB/ST2013-
WB/SP2010-WB Hasil
Listing SUTAS2018
BPS Kab/Kota
Daftar SOUH2018-DSBS
Dokumen SOUH2018-DSRT
Dokumen SOUH2018-DSRT (P)
Dokumen SOUH2018-S
PCS
Dokumen SOUH2018-DSRT
Dokumen SOUH2018-DSRT(P)
Dokumen SOUH2018-S
Salinan Peta SE2016-WB
/ST2013-WB/SP2010-WB Hasil
Listing SUTAS2018 yang telah
diberi penanda lokasi sampel
SOUH2018
PMS
Dokumen SOUH2018-DSRT
Dokumen SOUH2018-DSRT(P)
Dokumen SOUH2018-S
Salinan Peta WA
Salinan Peta SE2016-WB
/ST2013-WB/SP2010-WB Hasil
Listing SUTAS2018 yang telah
diberi penanda lokasi sampel
SOUH2018
18 SOUH2018-PCS
Tata cara pelaksanaan lapangan dijelaskan pada bagan sebagai berikut:
Gambar 3.5 Bagan alur identifikasi posisi rumah tangga terpilih SOUH2018
Mulai
Selesai
Menyiapkan salinan peta WB dari hasil listing
SUTAS2018 dan Daftar SOUH2018-DSRT
Menambahkan nama kegiatan “SOUH2018”
pada judul peta menjadi “SUTAS2018/
SOUH2018”
Mencari nomor urut bangunan fisik rumah
tangga pertanian pada blok sensus SUTAS2018
sesuai DSRT
Nomor urut ada pada
Daftar SOUH2018-DSRT
Blok II Kolom (2)?
Memberikan tanda panah (→) yang mengarah
pada posisi simbol rumah tangga pertanian
tersebut
Ada
Semua nomor urut
sudah diperiksa?
Belum
Tidak ada
Sudah
SOUH2018-PCS 19
Gambar 3.6 Bagan pencacahan rumah tangga terpilih SOUH2018
20 SOUH2018-PCS
Dalam melakukan kunjungan atau wawancara dengan rumah tangga perhatikan
tata cara berikut :
1. Usahakan agar kunjungan dapat diatur sedemikian rupa sehingga
responden ada di rumah pada waktu wawancara.
2. Sebelum melakukan kunjungan, pastikan dokumen dan perlengkapan siap
digunakan wawancara dengan responden.
3. Dalam melaksanakan pencacahan, PCS akan menjumpai berbagai sikap
responden, sebagian besar diantaranya terus terang (jujur) dan senang
membantu, beberapa orang ragu-ragu dan tidak tegas, sebagian kecil curiga
dan dengan sikap menentang. Gunakan kecakapan, kesabaran dan sikap
bijaksana PCS agar wawancara berhasil.
4. Tidak seorangpun diperkenankan untuk menemani PCS pada saat
wawancara kecuali PMS dan/atau atasannya.
5. Sebelum saudara memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, saudara
harap minta ijin dengan mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan
cara lain yang biasa berlaku didaerah setempat.
6. Tunjukkan selalu sikap ramah dan sopan santun kepada mereka.
7. Mulailah setiap wawancara dengan memperkenalkan diri dengan
menjelaskan maksud kedatangan saudara. Bila perlu tunjukkan surat
tugas/tanda pengenal saudara.
8. Sebelum melakukan pencacahan beri penjelasan tentang pentingnya
memberikan keterangan yang benar dan yakinkan kepada mereka mengenai
kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan.
9. Tegaskan bahwa keterangan-keterangan yang dikumpulkan hanya akan
digunakan untuk keperluan perencanaan pembangunan dan tidak ada
3.5. Tata Cara Wawancara
SOUH2018-PCS 21
sangkut pautnya dengan penyidikan dan pajak.
10. Kerja sama dengan responden perlu diperhatikan, sehingga mereka tidak
segan-segan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan tepat.
11. Kadang-kadang saudara menemui responden yang menolak untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang saudara ajukan.
Usahakanlah dengan bijaksana untuk mendapatkan keterangan yang
diperlukan dengan menjelaskan kembali tujuan dan kegunaan survei, sifat
kerahasiaan keterangan yang dikumpulkan dan pentingnya jawaban yang
diperoleh dari responden untuk keperluan pembangunan.
12. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden, dan jawablah pertanyaan
responden dengan tepat dan jelas
13. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang
diberikan responden atau kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam
menghadapi suasana yang tidak diinginkan.
14. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang
menyimpang dari pelaksanaan survei, kembalikan secara bijaksana
pembicaraan kearah daftar isian dan usahakan mendapatkan keterangan
yang diperlukan.
15. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima
kasih atas bantuan responden. Katakan kepada responden, kemungkinan
ada petugas yang akan datang kembali untuk mendapatkan keterangan
tambahan. Kemudian lanjutkan pada rumah tangga terpilih berikutnya.
16. Lakukan kunjungan ulang jika memang diperlukan. Hal ini mungkin terjadi
karena pada kunjungan pertama, saudara tidak berhasil mendapatkan
semua keterangan yang diperlukan, atau mungkin atas perintah PMS,
saudara diminta untuk melakukan kunjungan ulang.
22 SOUH2018-PCS
2
2
Tata tertib pengisian daftar adalah sebagai berikut:
1. Semua pengisian daftar harus dengan pensil hitam.
2. Kata-kata harus dituliskan dalam huruf balok (huruf cetak) dengan jelas dan
tidak boleh disingkat agar mudah dibaca, kecuali singkatan yang sudah baku
dan nama yang terlalu panjang. Angka harus ditulis dengan angka biasa
(bukan angka romawi).
3. Telitilah setiap daftar yang telah diisi dan perbaiki bila terdapat kesalahan
pengisian, sebelum diserahkan kepada pemeriksa.
4. Definisi dan cara pengisian daftar yang telah ditentukan harus dipedomani
dalam melakukan pencacahan dan tidak boleh diubah.
5. Rahasiakan keterangan yang diperoleh dari responden terhadap orang lain
yang tidak berkepentingan.
6. Menuliskan kata-kata pada tempat yang disediakan. Dalam menuliskan kata-
kata, gunakan huruf balok dengan jelas agar mudah dibaca.
Contoh: Daftar SOUH2018-S Blok I Rinc. 101
Salah Benar
Provinsi: Provinsi:
7. Melingkari salah satu kode yang sesuai dengan jawaban responden,
kemudian menuliskan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Lingkari kode yang sesuai dengan jawaban responden secara benar. Jangan
memberikan lingkaran yang meragukan, jika salah harus dibetulkan dengan
cara menghapus lingkaran.
Contoh: Daftar SOUH2013-S Blok III Rinc. 302.c, Jenis Kelamin:
Salah Benar
1. Laki-laki 1. Laki-laki
2. Perempuan 2. Perempuan
3.6. Tata Tertib Pengisian Daftar
SOUH2018-PCS 23
8. Melingkari salah satu kode atau lebih untuk pertanyaan yang mempunyai
kode pilihan jawaban ”1”, ”2”, ”4”, ”8” ... , dst (kelipatan pangkat 2) yang sesuai
dengan jawaban responden, kemudian menjumlahkan kode yang dilingkari
dan menuliskan hasil penjumlahan pada kotak yang disediakan. Lingkari kode
yang sesuai dengan jawaban responden secara benar. Jangan memberikan
lingkaran yang meragukan, jika salah harus dibetulkan dengan cara
menghapus lingkaran.
Contoh: Daftar SOUH2013-S Blok IV Rinc. 402, Status kepemilikan lahan:
Salah
Benar
9. Menuliskan angka-angka pada kotak yang disediakan.
Penulisan angka harus dilakukan dengan angka standar, jelas, dan mudah
dibaca. Pengisian angka ke dalam kotak harus rata kanan, seperti contoh berikut.
Contoh: Daftar SOUH2018-S Blok IV Rinc. 402.b:
10. Berilah tanda strip (-) untuk rincian yang telah ditanyakan tetapi tidak ada isian.
Contoh: Daftar SOUH2018-S Blok IV Rinc. 402.b:
Salah
b. Lahan yang berasal
dari pihak lain
Benar
b. Lahan yang berasal
dari pihak lain -
402. Apakah status kepemilikanlahan pada Rincian 401.a:
1. Bersertifikat (SHM, SHGB, SHP, SSRS)2. Memiliki bukti kepemilikan lain(Girik, Akta jual beli notaris/PPAT)
4. Tidak memiliki bukti kepemilikan
4
402. Apakah status kepemilikanlahan pada Rincian 401.a:
1. Bersertifikat (SHM, SHGB, SHP, SSRS)2. Memiliki bukti kepemilikan lain(Girik, Akta jual beli notaris/PPAT)
4. Tidak memiliki bukti kepemilikan
5
Salah
Benar
b. Lahan yang berasaldari pihak lain 5 0 02
b. Lahan yang berasaldari pihak lain 5 0 0 - - -
b. Lahan yang berasaldari pihak lain 3 0 0- - 0
b. Lahan yang berasaldari pihak lain 5 0 02
b. Lahan yang berasaldari pihak lain 5 0 0
b. Lahan yang berasaldari pihak lain 0 0 03
24 SOUH2018-PCS
11. Penulisan satuan adalah sebagai berikut:
Penulisan angka harus disesuaikan dengan satuan pada masing-masing blok
dan rincian. Oleh karena itu sebelum menuliskan kedalam kuesioner harus
diperhatikan dengan teliti satuan yang digunakan.
12. Semua isian dalam Daftar SOUH2018-S yang diisikan dalam bilangan bulat
(dibulatkan) digunakan kaidah pembulatan sesuai matematika. Contoh
pengisian daftar dengan pembulatan sebagai berikut:
a. Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya kurang dari setengah
dibulatkan ke bawah.
Contoh: 14,490 dibulatkan 14
17,498 dibulatkan 17
b. Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya lebih dari setengah
dibulatkan ke atas.
Contoh: 12,51 dibulatkan 13
27,515 dibulatkan 28
c. Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan setengah
dan didepannya bilangan genap, maka pembulatannya ke bawah.
Contoh: 12,50 dibulatkan 12
18,5 dibulatkan 18
d. Semua bilangan dibelakang koma yang nilainya sama dengan setengah
dan didepannya bilangan ganjil, maka pembulatannya ke atas.
Contoh: 13,5 dibulatkan 14
15,50 dibulatkan 16
SOUH2018-PCS 25
1. PENJELASAN JENIS
TANAMAN TERPILIH
Cakupan komoditas SOUH2018 terdiri dari tanaman semusim sebanyak
21 komoditas dan tanaman tahunan sebanyak 18 komoditas. Setiap provinsi
mempunyai target sampel dengan variasi jenis tanaman yang berbeda-beda.
Variasi jenis tanaman disesuaikan dengan potensi setiap provinsi. Potensi
tanaman antar provinsi berbeda-beda dipengaruhi oleh karakteristik budidaya
tanaman dan faktor alam (lahan, ketinggian, dsb). Pemilihan jenis tanaman
didasarkan pada potensi setiap provinsi untuk mengoptimalkan kecukupan
jumlah sampel. Jenis tanaman yang dicakup dalam SOUH2018, sebagai berikut:
Tabel 4.1 Cakupan Tanaman SOUH2018
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
1 Alpukat (Kode : 2101) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 10 m x 10 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
2 Apel (Kode : 2103) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 3,5 m x 3,5 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
4
26 SOUH2018-PCS
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
3 Bawang Daun/Prei (Kode : 2403) / Nama daerah : Loncang
Moncang
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 20 cm x 25 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Daun Segar
Varietas : -
4 Bawang Merah (Kode : 2404) / Nama daerah : Brambang, Bawang Beureum
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: (10-20) cm x 20 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Umbi Kering dengan Daun
Varietas : -
5 Bawang Putih (Kode : 2406) / Nama daerah : Bawang Bodas
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: (10-20)cm x (10-
20)cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Umbi Kering dengan Daun
Varietas : -
6 Bayam (Kode : 2407) / Nama daerah : Bayem
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 20 cm x 20 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Daun Segar
Varietas : -
SOUH2018-PCS 27
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
7 Belimbing (Kode : 2168) / Nama daerah : -
(Kode : 2103) / Nama daerah : -
(Kode : 2103) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 6 m x 6 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
8 Buah Naga (Kode : 2108) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: -
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
9 Buncis (Kode : 2409) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 20 cm x 50 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
10 Cabe Merah (Kode : 2440) / Nama daerah : Lombok, Cabe Beurreum
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: (50-60) cm x (60-
70) cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : Cabai Merah Keriting; Cabai Hijau Keriting; Cabai Merah Besar
28 SOUH2018-PCS
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
11 Cabe Rawit (Kode : 2413) / Nama daerah : Cengek, Lombok Jeprit, Lado Kutu
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: (50-60)cm x (60-
70) cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar dengan Tangkai
Varietas : -
12 Duku/Langsat(Kode : 2169) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 10 m x 10 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : Duku; Langsat
13 Durian(Kode : 2170) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 10 m x 10 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : Durian Lai; Durian Monthong
14 Jahe (Kode : 2631) / Nama daerah : Tipakan
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 40 cm x 60 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Rimpang
Varietas : Jahe Gajah; Jahe Emprit; Jahe Merah
SOUH2018-PCS 29
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
15 Jamur Tiram/Merang (Kode : 2441) / Nama daerah : Suung, Supa, Kulat, Fungi
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: -
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Tubuh Buah
Varietas : Jamur Tiram; Jamur Merang
Jahe Merang
16 Jeruk Siam/Keprok (Kode : 2171) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 6 cm x 6 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : Jeruk Siam; Jeruk Keprok
17 Kacang Panjang (Kode : 2419) / Nama daerah : Kratok
Supa
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 30 cm x 60 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Polong Basah
Varietas : -
18 Kangkung (Kode : 2421) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 20 cm x 20 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Daun Segar
Varietas : -
30 SOUH2018-PCS
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
19 Kentang (Kode : 2442) / Nama daerah : Kumeli
Supa
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 30 cm x 70 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Umbi Basah
Varietas : Kentang Sayur;
Kentang Industri
20 Ketimun (Kode : 2428) / Nama daerah : Timun, Bonteng, Bilungka, Temon, Mantimun
Supa
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 50 cm x 100 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
21 Krisan (Kode : 2819) / Nama daerah : -
Supa
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 15 cm x 15 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Tangkai, Pohon
: Bunga Potong, Pohon
Varietas : Krisan mini; Krisan Delano (ungu); Krisan Time (Kuning); Krisan Rage (Merah)
Varietas : -
22 Kubis (Kode : 2425) / Nama daerah : Kol
Supa
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 50 cm x 60 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Daun Krop
Varietas : -
SOUH2018-PCS 31
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
23 Labu Siam (Kode : 2426) / Nama daerah : Lezet, Gambas, Jipang, Japan
Supa
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 100 cm x 200 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah segar
Varietas : -
24 Mangga (Kode: 2172) / Nama daerah : -
Supa
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 10 m x 10 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : Mangga Gedong Gincu; Mangga Arumanis; Mangga Cengkir Indramayu
Mangga Gedong; Mangga Kweni/Kebembem; Mangga Manalagi
25 Manggis (Kode : 2140) / Nama daerah : -
Supa
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 10 m x 10 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
32 SOUH2018-PCS
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
26 Melinjo (Kode : 2304) / Nama daerah : -
Supa
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: (6-8) m x (6-8) m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
27 Nangka (Kode : 2145) / Nama daerah : -
Supa
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 10 m x 10 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
28 Nanas (Kode : 2173) / Nama daerah : -
Supa
28
Manggis (Kode : 2140) / Nama daerah : -
Supa
28
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 0,5 m x 0,8 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar dengan Mahkota
Varietas : Nenas Queen ; Nenas Smooth Cayenne
29 Pepaya (Kode : 2174) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 3 m x 3,5 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : Pepaya Besar/Dampit ; Pepaya Calina ; Pepaya Kecil/Hawai
SOUH2018-PCS 33
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
30 Petai (Kode : 2305) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 10 m x 10 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
31 Petsai/Sawi (Kode : 2443) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 50 cm x 60 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Sayuran Segar
Varietas : Sawi Putih; Sawi
32 Pisang (Kode : 2175) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tana
: Tahunan
: Rumpun, Pohon
: 3 m x 3,5 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar dengan Tandan
Varietas : Pisang Raja; Pisang Ambon; Pisang Kepok; Pisang Mas Lampung
33 Rambutan(Kode : 2176) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 10 m x 10 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : Rambutan Binjai ;
Rambutan Rapiah
34 SOUH2018-PCS
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
34 Salak (Kode : 2177) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 2 m x 2,5 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : Salak Pondoh/Nglumut ;
Salak Gula Pasir
35 Sawo (Kode : 2164) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Tahunan
: Pohon
: 10 m x 10 m
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
36 Semangka (Kode : 2206) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 85 cm x 300 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
37 Terong (Kode : 2437) / Nama daerah : Terung
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 60 cm x (70-80) cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
SOUH2018-PCS 35
No Tanaman dan Karakteristik
(1) (2)
38 Tomat (Kode : 2438) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: (50-60) cm x (70-
80) cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Buah Segar
Varietas : -
39 Wortel (Kode : 2439) / Nama daerah : -
Kategori
Satuan Luas
Jarak tanam
: Semusim
: m2
: 20 cm x 30 cm
Satuan Produksi
Bentuk Produksi
: Kilogram
: Umbi dengan Gagang
Varietas : -
SOUH2018-PCS 37
TATA CARA PENGISIAN
DAFTAR SOUH2018-DSRT DAN
DAFTAR SOUH2018-DSRT (P)
Daftar SOUH2018-DSRT berisi keterangan rumah tangga terpilih sampel
Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman Hortikultura Tahun 2018. Pengisian
SOUH2018-DSRT menjadi tanggung jawab PCS. Keterangan yang dikumpulkan
dalam daftar SOUH2018-DSRT terdiri dari:
Blok I: Keterangan Tempat
Blok II: Rekapitulasi
Blok III: Keterangan Rumah Tangga Terpilih
Blok IV: Catatan
Blok V: Keterangan Pengawas/Pemeriksa
Sudah tercetak.
Blok ini digunakan untuk rekapitulasi jumlah rumah tangga usaha
tanaman hortikultura terpilih dan rumah tangga yang berhasil diwawancarai,
pindah ke luar blok sensus, tidak dapat diwawancara sampai dengan batas waktu
pencacahan, atau menolak diwawancarai.
Rincian 201: Jumlah rumah tangga usaha tanaman hortikultura terpilih
Isian jumlah rumah tangga usaha terpilih menurut jenis tanaman hortikultura
sesuai dengan cakupan provinsi pada rincian 201 sudah tercetak dari hasil
SUTAS2018.
5.1. Tatacara Pengisian Daftar SOUH2018-DSRT
BLOK I. Keterangan Tempat
BLOK II. Rekapitulasi
5
38 SOUH2018-PCS
Rincian 202: Jumlah rumah tangga komoditas yang berhasil diwawancarai
Isian Rincian 202 diperoleh dari banyaknya kode “1” di Blok III Kolom (9) dan
Kolom (12).
Rincian 203: Jumlah rumah tangga komoditas yang pindah ke luar blok
sensus
Isian Rincian 203 diperoleh dari banyaknya kode “2” di Blok III Kolom (9) dan
Kolom (12).
Rincian 204: Jumlah rumah tangga komoditas yang tidak dapat
diwawancarai sampai dengan batas waktu pencacahan
Isian Rincian 204 diperoleh dari banyaknya kode “3” di Blok III Kolom (9) dan
Kolom (12).
Rincian 205: Jumlah rumah tangga komoditas yang bukan rumah tangga
usaha hortikultura terpilih
Isian Rincian 205 diperoleh dari banyaknya kode “4” di Blok III Kolom (9) dan
Kolom (12).
Rincian 206: Jumlah rumah tangga komoditas yang menolak diwawancarai
Isian Rincian 206 diperoleh dari banyaknya kode “5” di Blok III Kolom (9) dan
Kolom (12).
Kolom (1) s.d. Kolom (6): Nomor Urut BF, Nomor Urut BS, Nomor Urut
Rumah Tangga Pertanian Hasil Listing
SUTAS2018, Nomor Urut Sampel, Nama Kepala
Rumah Tangga, dan Alamat
Isian kolom-kolom ini sudah tercetak. Isian Kolom (5) yang sudah tercetak dapat
diperbaiki apabila nama kepala rumah tangga berbeda dengan kondisi di
lapangan, tetapi masih merupakan satu rumah tangga yang sama. Dalam hal ini
dapat disebabkan ganti kepala rumah tangga. Perbaikan juga dapat dilakukan
pada kolom (6) apabila ada perbedaan alamat yang disebabkan kesalahan
penulisan pada saat pendataan SUTAS2018 maupun pindah dalam blok sensus.
BLOK III. Keterangan Rumah Tangga Terpilih
SOUH2018-PCS 39
Perbaikan nama kepala rumah tangga dapat dilakukan dengan mencoret nama
yang tercetak, kemudian tuliskan perbaikan nama tersebut di sebelahnya.
Perbaikan alamat dilakukan dengan cara yang sama, yaitu mencoret alamat yang
tercetak kemudian tuliskan perbaikan alamat di sebelahnya. Contoh:
Kolom (7) dan Kolom (10) : Kode Komoditas Terpilih 1 dan Komoditas
Terpilih 2
Isian kolom ini sudah tercetak.
Kolom (8) dan Kolom (11) : Nama Komoditas Terpilih 1 dan Kode
Komoditas Terpilih 2
Isian kolom ini sudah tercetak.
Kolom (9) dan Kolom (12) : Hasil Pencacahan Komoditas Terpilih 1 dan
Komoditas Terpilih 2
Isikan salah satu kode “1” sampai dengan “5” dari hasil kunjungan di lapangan.
a. Kode 1. Berhasil diwawancarai, apabila rumah tangga berhasil ditemui dan
diwawancarai di lapangan dan mengusahakan tanaman hortikultura terpilih.
Jika tanaman semusim, maka harus ada tanaman yang dipanen terakhir untuk
sekali musim tanam selama setahun yang lalu (dalam satu siklus tanam terakhir
telah melakukan panen dalam bentuk produksi standar dan tanaman telah
selesai dibongkar). Jika tanaman tahunan, maka harus ada tanaman/tegakan
kecuali untuk tanaman pisang dan nanas. Pastikan rumah tangga terpilih bukan
merupakan rumah tangga yang hanya melakukan usaha pembibitan.
b. Kode 2. Pindah ke luar Blok Sensus, apabila rumah tangga telah pindah
alamat ke luar blok sensus.
c. Kode 3. Tidak dapat diwawancarai sampai dengan batas waktu
pencacahan, apabila diperoleh informasi dari sekitarnya bahwa rumah tangga
AMRAN GAJAH AMRAN GAJAH RAMLAN GAJAH
JALAN ANGGREK JALAN ANGGREK KRISAN
40 SOUH2018-PCS
tidak dapat diwawancarai sampai dengan periode pencacahan berakhir
(rumah tangga sedang bepergian, dinas luar, dalam perawatan di rumah sakit,
dan lain-lain).
d. Kode 4. Bukan rumah tangga usaha tanaman hortikultura terpilih, apabila
rumah tangga terpilih tidak mengusahakan tanaman hortikultura terpilih.
e. Kode 5. Menolak diwawancarai, apabila rumah tangga sampai dengan batas
waktu pencacahan tidak bersedia memberikan informasi.
Kolom (13): Nama PCS
Tuliskan nama lengkap PCS pada kolom yang tersedia.
Kolom (14): Kode PCS
Tuliskan kode PCS pada kolom yang tersedia. Kode PCS terdiri dari 4 digit, digit
1-3 menyatakan nomor urut PMS dalam suatu kabupaten, sedangkan digit 4
menyatakan nomor urut PCS dalam koordinasi PMS yang sama. Kode ini
diinformasikan pada saat pelatihan petugas.
Blok ini digunakan untuk mencatat hal-hal yang diperlukan berkaitan
dengan pengisian SOUH2018-DSRT.
BLOK IV. Catatan
SOUH2018-PCS 41
Blok ini berisi keterangan pengawas/pemeriksa (PMS). Isikan kode dan
nama pengawas/pemeriksa, tanggal pemeriksaan, nomor telepon/HP, serta
bubuhkan tanda tangan sebagai bukti pertanggungjawaban atas kebenaran isian
pada Daftar SOUH2018-DSRT.
Rincian 501: Kode Pengawas/Pemeriksa
Tuliskan kode pengawas/pemeriksa pada kotak yang tersedia. Kode petugas
dibuat unik dalam satu kabupaten. Kode PMS terdiri dari 4 digit, 3 digit pertama
menyatakan nomor urut PMS dalam suatu kabupaten, sedangkan digit ke-4
adalah 0 (nol). Kode ini diinformasikan pada saat pelatihan petugas.
Rincian 502: Nama Pengawas/Pemeriksa
Tuliskan nama lengkap PMS pada kolom yang tersedia.
Rincian 503: Tanda Tangan
Sebelum membubuhkan tanda tangan, PMS harus memeriksa kelengkapan dan
kewajaran isian Daftar SOUH2018-DSRT. Bubuhkan tanda tangan pada tempat
yang disediakan sebagai bentuk tanggung jawab pengawasan/pemeriksaan.
Penandatangan adalah orang yang benar-benar telah melakukan tugasnya.
Daftar SOUH2018-DSRT (P) ini berisi nama-nama kepala rumah tangga
sampel utama dan sampel pengganti untuk rumah tangga sampel utama non
respon. Pengisian SOUH2018-DSRT (P) menjadi tanggung jawab PCS, PMS, dan
penanggung jawab teknis BPS Kabupaten/Kota. Keterangan yang dikumpulkan
dalam daftar SOUH2018-DSRT (P) terdiri dari
Blok I: Keterangan Tempat
Blok II: Catatan
Blok III: Keterangan Petugas
BLOK V. Keterangan Pengawas/Pemeriksa
5.2. Tatacara Pengisian Daftar SOUH2018-DSRT (P)
42 SOUH2018-PCS
Blok IV: Keterangan Rumah Tangga Terpilih yang Diganti (Disalin dari
SOUH2018-DSRT)
Blok V: Keterangan Rumah Tangga Pengganti
PCS hanya bertanggung jawab mengisi Daftar SOUH2018-DSRT (P) Blok II Rincian
Catatan dan Blok V Kolom (14) Rincian Hasil Pencacahan Sampel Pengganti.
SOUH2018-PCS 43
PENGISIAN DAFTAR SOUH2018-S
Daftar SOUH2018-S digunakan untuk mengumpulkan keterangan yang
lebih rinci mengenai rumah tangga usaha tanaman hortikultura yang terpilih
sesuai dengan Daftar SOUH2018-DSRT. Keterangan yang dicakup meliputi
keterangan demografi petani usaha tanaman hortikultura terpilih, penguasaan
dan penggunaan lahan rumah tangga, keterangan usaha tanaman hortikultura
terpilih, keterangan ongkos/biaya produksi usaha, dan keterangan umum usaha.
Keterangan yang dikumpulkan dalam daftar SOUH2018-S terdiri dari:
Blok I: Keterangan Tempat
Blok II: Keterangan Pencacahan
Blok III: Keterangan Demografi Petani Usaha Tanaman Hortikultura Terpilih
Blok IV: Keterangan Penguasaan dan Penggunaan Lahan Rumah Tangga
Blok V: Keterangan Usaha Tanaman Hortikultura Terpilih
Blok VI: Keterangan Ongkos/Biaya Produksi Usaha Tanaman Hortikultura
Terpilih
Blok VII: Keterangan Umum Usaha Tanaman Hortikultura Terpilih Selama
Setahun yang Lalu
Blok VIII: Rekapitulasi Usaha Tanaman Hortikultura Terpilih (000 Rp)
Blok IX: Catatan
Blok X: Permasalahan Pencacahan dan Solusi
Blok X: Pengesahan dan Keterangan Petugas
Blok XII: Pemeriksaan Kuesioner
Blok XIII: Keterangan Pengawas/Pemeriksa (PMS), Editor, dan Operator Entri
6
44 SOUH2018-PCS
Pengumpulan informasi dalam satu rumah tangga pada Daftar
SOUH2018-S diawali dengan menuliskan waktu mulai wawancara, membacakan
penjelasan singkat kepada responden, menyalin nama dan kode tanaman
hortikultura terpilih, serta mengisikan kode kategori tanaman pada kotak yang
disediakan.
Rincian 001: Jam Mulai Wawancara
Tuliskan jam mulai wawancara pertama kali kemudian bacakan penjelasan singkat
mengenai kegiatan SOUH2018 kepada responden berikut ini:
Rincian 002: Nama dan kode tanaman hortikultura terpilih
Salin nama dan kode tanaman hortikultura terpilih dari Daftar SOUH2018-DSRT
Blok III Kolom (7) – (8) atau Kolom (10) – (11).
Rincian 003: Kategori Tanaman
Tulis kode kategori tanaman sesuai Daftar Tanaman SOUH2018. Kode “1” untuk
tanaman semusim dan kode “2” untuk tanaman tahunan.
Blok I memuat keterangan identitas rumah tangga pertanian hortikultura terpilih
sehingga blok ini harus terisi dengan benar sesuai Daftar SOUH2018-DSRT atau
Daftar SOUH2018-DSRT (P).
Rincian 101 – 107: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan,
Klasifikasi Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus, dan
Nomor Kode Sampel
Jika sampel berasal dari Daftar SOUH2018-DSRT maka salin Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan, Klasifikasi, Desa/Kelurahan,
Introduksi Pencacahan
Blok I. Keterangan Tempat
SOUH2018-PCS 45
Nomor Blok Sensus, dan Nomor Kode Sampel dari Daftar SOUH2018-DSRT Blok
I Rincian 101 sampai dengan Rincian 107.
Jika sampel berasal dari Daftar SOUH2018-DSRT (P) maka salin Provinsi,
Kabupaten/Kota, dari Daftar SOUH2018-DSRT (P) Blok I Rincian 101 sampai
dengan Rincian 102, sedangkan Kecamatan, Desa/Kelurahan, Nomor Blok Sensus,
dan Nomor Kode Sampel salin dari Blok V Kolom (1) sampai dengan Kolom (4).
Rincian 108: Nomor Urut Bangunan Fisik
Jika sampel berasal dari Daftar SOUH2018-DSRT, maka salin Nomor Urut
Bangunan Fisik dari Daftar SOUH2018-DSRT Blok III Kolom (1).
Jika sampel berasal dari Daftar SOUH2018-DSRT (P), maka salin Nomor Urut
Bangunan Fisik dari Daftar SOUH2018-DSRT (P) Blok V Kolom (5).
Rincian 109: Nomor Urut Bangunan Sensus
Jika sampel berasal dari Daftar SOUH2018-DSRT, maka salin Nomor Urut
Bangunan Sensus dari Daftar SOUH2018-DSRT Blok III Kolom (2).
Jika sampel berasal dari Daftar SOUH2018-DSRT (P), maka salin Nomor Urut
Bangunan Sensus dari Daftar SOUH2018-DSRT (P) Blok V Kolom (6).
Rincian 110: Nomor Urut Rumah Tangga Usaha Pertanian
Jika sampel berasal dari Daftar SOUH2018-DSRT, maka salin Nomor Urut Rumah
Tangga Usaha Pertanian dari Daftar SOUH2018-DSRT Blok III Kolom (3).
Jika sampel berasal dari Daftar SOUH2018-DSRT (P), maka salin Nomor Urut
Rumah Tangga Usaha Pertanian dari Daftar SOUH2018-DSRT (P) Blok V Kolom
(7).
Rincian 111: Nomor Urut Sampel
Jika sampel berasal dari Daftar SOUH2018-DSRT, maka salin Nomor Urut Sampel
dari Daftar SOUH2018-DSRT Blok III Kolom (4).
Jika sampel berasal dari Daftar SOUH2018-DSRT (P), maka salin Nomor Urut
Sampel dari Daftar SOUH2018-DSRT (P) Blok V Kolom (8).
46 SOUH2018-PCS
Rincian 112: Nama Kepala Rumah Tangga
Tuliskan Nama Kepala Rumah Tangga sesuai kondisi di lapangan.
Rincian 113: Nomor Telepon/HP
Tuliskan nomor telepon/handphone pemberi informasi atau salah satu anggota
rumah tangga usaha tanaman hortikultura terpilih.
Rincian 201: Hasil Pencacahan
Salin kode dari Daftar SOUH2018-DSRT Blok III Kolom (9) atau Kolom (12) atau
Daftar SOUH2018-DSRT (P) Blok V Kolom (14) pada kotak yang tersedia. Lingkari
salah satu kode”1” sampai dengan ”5” yang bersesuaian.
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan demografi petani usaha
tanaman hortikultura terpilih pada saat pencacahan.
Konsep Petani: Anggota rumah tangga (ART) dikategorikan sebagai petani
tanaman hortikultura terpilih apabila ART mengusahakan/membudidayakan
tanaman hortikultura terpilih di lahan yang dikuasai rumah tangga dengan
menanggung resiko. Dalam satu rumah tangga bisa terdapat lebih dari satu
petani. ART yang terlibat dalam usaha tanaman hortikultura terpilih namun tidak
menanggung resiko dikategorikan sebagai pekerja keluarga tidak dibayar.
Rumah tangga adalah sekelompok orang yang biasanya tinggal bersama dalam
suatu bangunan serta pengelolaan makannya dari satu dapur. Satu rumah tangga
dapat terdiri dari hanya satu anggota rumah tangga. Yang dimaksud makan dari
satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-
sama menjadi satu.
Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari kelompok anggota rumah
tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga
Blok II. Keterangan Pencacahan
Blok III. Keterangan Demografi Petani Usaha Tanaman Hortikultura
Terpilih
SOUH2018-PCS 47
tersebut atau yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumah tangga
tersebut.
Anggota rumah tangga adalah semua orang yang tergabung dalam satu
kesatuan rumah tangga baik dalam satu tempat tinggal maupun tidak pada saat
pencacahan. Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan
anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan
pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai
anggota rumah tangga. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6 bulan atau
lebih dan tamu yang telah tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi
akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih, dianggap sebagai anggota rumah
tangga. Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang tinggal di rumah
majikannya, dianggap sebagai anggota rumah tangga majikannya. Sebaliknya
jika pembantu rumah tangga/sopir tersebut tidak tinggal di rumah majikannya,
ia dianggap sebagai anggota rumah tangga di mana ia bertempat tinggal.
Usaha adalah kegiatan yang menghasilkan barang/jasa dengan tujuan sebagian
atau seluruh hasilnya untuk dijual/ditukar atau menunjang kehidupan dan
menanggung risiko.
Usaha tanaman hortikultura adalah kegiatan yang menghasilkan produk
tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat
dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atau memperoleh
pendapatan/keuntungan atas risiko usaha.
Nilai produksi adalah hasil perkalian antara banyaknya produksi dan harga per
unit ditingkat petani.
Rincian 301: Berapa orang anggota rumah tangga (10 tahun ke atas) yang
menjadi petani [tanaman hortikultura terpilih]
Tuliskan berapa orang anggota rumah tangga berumur 10 tahun ke atas yang
menjadi petani [tanaman hortikultura terpilih] pada saat pencacahan dan salin
angka yang ditulis pada kotak yang tersedia.
48 SOUH2018-PCS
Rincian 302: Keterangan Petani Terpilih
Rincian ini memuat informasi salah satu anggota rumah tangga berumur 10
tahun ke atas yang menjadi petani utama tanaman hortikultura terpilih dengan
nilai produksi paling besar selama setahun yang lalu.
Rincian 302.a: Nama
Tuliskan nama anggota rumah tangga yang menjadi petani terpilih.
Rincian 302.b: Hubungan dengan Kepala Rumah Tangga
Lingkari salah satu kode ”1” sampai dengan ”8”, hubungan anggota rumah
tangga yang menjadi petani terpilih pada rincian 302.a dengan kepala rumah
tangga dan salin kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Kode hubungan dengan kepala rumah tangga yaitu:
1. Kepala rumah tangga.
2. Istri/suami dari kepala rumah tangga.
3. Anak adalah anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.
4. Menantu adalah istri/suami dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.
5. Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.
6. Orang tua/mertua adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga atau
bapak/ibu dari istri/suami kepala rumah tangga.
7. Famili lain adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan kepala
rumah tangga atau ada hubungan famili dengan istri/suami kepala rumah
tangga misalnya adik, kakak, keponakan, bibi, paman, ipar, kakek, nenek dan
sebagainya.
8. Lainnya adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala rumah
tangga atau Istri/suami kepala rumah tangga, pembantu rumah tangga
seperti tamu, teman, orang yang mondok dengan makan (indekost) dan
sebagainya.
9. Pembantu rumah tangga adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu
SOUH2018-PCS 49
yang menginap di rumah tangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik
berupa uang ataupun barang, termasuk juga sopir yang tinggal dirumah
majikannya.
Rincian 302.c: Jenis Kelamin
Lingkari salah satu kode dimana kode”1” untuk jenis kelamin laki-laki dan kode
”2” bila perempuan. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang tersedia.
Rincian 302.d: Umur
Isikan umur petani tanaman hortikultura terpilih dan salin pada tempat yang
tersedia. Umur dihitung sampai bulan dan tahun terakhir dengan pembulatan ke
bawah atau umur menurut ulang tahun yang terakhir. Penghitungan umur
berdasarkan pada kalender masehi. Penjelasan:
a. Jika umurnya 17 tahun 10 bulan, umurnya dicatat 17 tahun.
b. Apabila responden tidak mengetahui umurnya dengan pasti, usahakanlah
mendapatkan keterangan mengenai umur dengan jalan menghubungkan
kejadian-kejadian penting baik bersifat nasional maupun lokal/daerah
setempat, sehingga paling tidak umurnya dapat diperkirakan lebih tepat.
Peristiwa-peristiwa penting antara lain:
i. Pendaratan Jepang (1942)
ii. Proklamasi Kemerdekaan RI (1945)
iii. Pemilu I (1955), Pemilu II (1971), Pemilu III (1976), Pemilu IV (1981), Pemilu
V (1986)
iv. Pemberontakan G.30.S/PKI (1965)
c. Karena untuk umur tersedia 2 tempat, maka untuk yang umurnya lebih dari
98 tahun agar dituliskan sebagai 98.
Contoh: Umur 99 tahun 9 8
Umur 101 tahun 9 8
50 SOUH2018-PCS
Rincian 302.e: Ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki
Lingkari salah satu kode “1” sampai dengan ”8”, untuk ijazah/STTB yang dimiliki
petani terpilih dan salin kode yang dilingkari pada kotak yg tersedia.
Sekolah adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan
tinggi.
Ijazah/STTB adalah surat keterangan yang diberikan kepada seseorang yang
telah menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang
sekolah di sekolah negeri maupun swasta.
Tidak/belum tamat SD adalah kategori bagi mereka yang pernah bersekolah
tetapi tidak/belum tamat Sekolah Dasar, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar,
Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Rakyat, Sekolah Dasar Kecil, Sekolah Dasar
Pamong, atau Paket A1 s.d A100. Mereka yang tamat SD 3 tahun atau sederajat
dianggap tidak tamat SD.
Tamat Sekolah Dasar (SD)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai ijazah
Sekolah Dasar, Sekolah Rakyat, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Sekolah Dasar
Kecil, Sekolah Dasar Pamong, Paket A1 s.d A100 atau Madrasah Ibtidaiyah.
Tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat adalah tamat dan
mempunyai ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Setara misalnya SLTP, SMP,
MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah
atau tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kejuruan
misalnya SKKP, SMEP, SPMP, ST, PGA 4 tahun, SGB, Kursus Karyawan Perusahaan,
Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama.
Tamat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat adalah tamat dan
mempunyai ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/Setara misalnya SMU, SLTA,
SOUH2018-PCS 51
SMA, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah. Atau tamat dan mempunyai ijazah
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan misalnya SPMA, SMKK, SMEA, STM, SPG,
KPG, SGO/SMOA, PGA 6 tahun, SAKMA, SAA/SMF, KPAA.
Tamat D1/D2 adalah tamat dan mempunyai ijazah program D1/D2 seperti
Program Diploma I dan II, PGSLP, D1 Sekretaris, D1 Komputer.
Tamat D3 adalah tamat dan mempunyai ijazah Akademi atau yang telah
mendapatkan gelar Sarjana Muda pada suatu fakultas. Bagi fakultas yang tidak
mengeluarkan gelar Sarjana Muda maka mahasiswa yang duduk di tingkat 4 atau
5 tetap dimasukkan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas.
Tamat D4/S1 adalah tamat dan mempunyai ijazah program pendidikan diploma
IV, akta IV atau V dan sarjana pada suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.
Tamat S2/S3 adalah tamat dan mempunyai ijazah program pendidikan pasca
sarjana, doktor atau spesialis I/II pada suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.
Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai penguasaan
lahan pada saat pencacahan dan penggunaan lahan rumah tangga selama
setahun yang lalu. Penggunaan lahan yang dimaksud adalah lahan yang benar-
benar diusahakan seluruh anggota rumah tangga yang menjadi petani tanaman
hortikultura terpilih selama setahun yang lalu.
Periode setahun yang lalu adalah rentang waktu atau durasi mulai dari tanggal
yang sama dengan hari ini pada tahun sebelumnya hingga satu hari sebelum hari
ini. Contoh jika pencacahan SOUH2018 dilakukan tanggal 20 Agustus 2018
maka setahun yang lalu adalah dari tanggal 20 Agustus 2017 sampai dengan
19 Agustus 2018.
Informasi mengenai lahan merujuk kepada semua lahan yang dimiliki dan/atau
dikuasai oleh rumah tangga.
Blok IV. Keterangan Penguasaan dan Penggunaan Lahan Rumah Tangga
52 SOUH2018-PCS
Rincian 401: Penguasaan Lahan (m2)
Kolom (1): Status Lahan
a. Lahan yang dimiliki, meliputi:
1. Lahan pembelian adalah lahan yang didapat secara pembelian baik tunai
maupun angsuran.
2. Lahan warisan adalah lahan yang diterima oleh ahli waris berdasarkan
pembagian dari harta orang yang telah meninggal dunia.
3. Lahan hibah adalah lahan yang diterima/didapat secara cuma-cuma dari
barang/harta orang yang masih hidup.
4. Lahan yang dimiliki berdasarkan:
a. Land Reform
b. Permohonan biasa
c. Pembagian lahan transmigrasi
d. Pembagian lahan dari pembukaan hutan
e. Hukum adat
f. Penyerahan dari program perkebunan inti rakyat (PIR)
b. Lahan yang berasal dari pihak lain, adalah lahan yang diperoleh secara bagi
hasil, sewa, gadai, bengkok maupun lainnya.
1. Lahan bagi hasil (sakap) adalah lahan sewa yang dibayar dengan hasil
panen. Besarnya bagian panen yang akan diserahkan kepada pemilik lahan
sudah ditentukan lebih dahulu, seperti setengah atau sepertiga dari hasil
panen. Istilah-istilah yang dipakai dibeberapa daerah antara lain maro,
meniga, martilu, toyo, nengah, jejuron, kujang, dan mampatigoi.
2. Lahan sewa adalah lahan yang berasal dari pihak lain dengan membayar
sewa yang besarnya sewa sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat
besar kecilnya hasil produksi. Pembayaran sewa dapat berupa uang atau
barang. Dalam sewa menyewa pemilik lahan tidak ikut menanggung
ongkos-ongkos produksi maupun risiko dari penggarapan lahannya.
SOUH2018-PCS 53
3. Lahan gadai adalah lahan yang berasal dari pihak lain sebagai jaminan
pinjaman uang pihak yang menggadaikan lahannya. Lahan tersebut
dikuasai oleh orang yang memberi pinjaman uang sampai pemilik lahan
membayar kembali hutangnya.
4. Lahan bengkok/pelungguh adalah lahan milik desa/kelurahan yang
dikuasakan kepada pamong desa atau bekas pamong desa sebagai gaji
atau pensiun.
5. Lahan bebas sewa adalah lahan yang didapatkan dengan tanpa membeli
atau membayar sewa, dan bukan merupakan lahan milik, tetapi hanya
diijinkan memakai dengan bebas sewa.
6. Lahan lainnya adalah lahan yang didapatkan dari pihak lain, seperti lahan
serobotan dan lahan garapan lainnya.
c. Lahan yang berada di pihak lain, meliputi:
1. Lahan yang disewakan.
2. Lahan yang dibagi hasilkan.
3. Lahan yang digadaikan.
4. Lahan yang diserahkan kepada pihak lain dengan bebas sewa.
5. Lahan yang dikuasai pihak lain secara tidak sah.
d. Lahan yang dikuasai [R.(a+b-c)] adalah lahan milik sendiri ditambah lahan
yang berasal dari pihak lain, dikurangi lahan yang berada di pihak lain. Lahan
tersebut dapat berupa lahan sawah dan atau lahan bukan sawah (lahan
pertanian) dan lahan bukan pertanian.
Lahan yang diusahakan adalah lahan yang dikuasai dan dikelola untuk usaha
pertanian, termasuk lahan yang sementara tidak diusahakan karena menunggu
musim selama kurang dari 1 tahun.
Lahan sementara tidak diusahakan adalah lahan yang biasanya diusahakan
tetapi untuk sementara (selama 1 sampai 2 tahun) tidak dikelola/diusahakan.
54 SOUH2018-PCS
Sedangkan lahan yang tidak diusahakan/dikelola selama lebih dari 2 tahun tidak
termasuk lahan pertanian (disebut lahan tidur).
e. Penggunaan lahan pertanian yang dikuasai selama setahun yang lalu
1) Diusahakan untuk tanaman hortikultura terpilih adalah luas lahan baku
dari lahan yang digunakan untuk usaha tanaman hortikultura terpilih
selama setahun yang lalu baik berupa lahan sawah maupun bukan sawah.
2) Lainnya, merupakan luas lahan yang dikuasai dikurangi lahan yang
diusahakan untuk tanaman hortikultura terpilih selama setahun yang lalu.
[R.d – R.e.1)].
Kolom (2) – kolom (3): Lahan Pertanian Sawah dan Bukan Sawah
Isikan luas lahan sawah dan bukan sawah dalam satuan meter persegi (m2) untuk
Rincian 401.a – 401.e ke dalam tempat yang tersedia.
Lahan pertanian adalah lahan yang diusahakan/pernah diusahakan untuk
pertanian selama setahun yang lalu misalnya lahan yang ditanami tanaman
semusim atau tanaman tahunan, lahan yang ditanami rumput untuk
penggembalaan, lahan untuk kolam atau untuk kegiatan usaha pertanian lainnya.
Lahan pertanian sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan
dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air,
yang biasanya ditanami hortikultura sawah tanpa memandang di mana
diperoleh/status lahan tersebut. Lahan tersebut termasuk lahan yang terdaftar di
Pajak Bumi & Bangunan (PBB), Iuran Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan
serobotan, lahan rawa yang ditanami hortikultura dan lahan bekas tanaman
SOUH2018-PCS 55
tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami hortikultura maupun
palawija.
Lahan pertanian bukan sawah adalah semua lahan selain lahan sawah yang
biasanya ditanami tanaman semusim atau tanaman tahunan, lahan untuk kolam
atau untuk kegiatan usaha pertanian lainnya. Lahan yang berstatus lahan sawah
yang sudah tidak berfungsi sebagai lahan sawah lagi, dimasukkan dalam lahan
pertanian bukan sawah.
Lahan pertanian bukan sawah terdiri dari:
Huma adalah lahan kering yang biasanya ditanami tanaman semusim dan
penggunaannya hanya semusim atau dua musim, kemudian akan ditinggalkan
bila sudah tidak subur lagi. Kemungkinan lahan ini beberapa tahun kemudian
akan dikerjakan kembali jika sudah subur.
Ladang, tegalan/kebun adalah lahan kering yang ditanami tanaman semusim
atau tahunan dan terpisah dengan halaman sekitar rumah serta penggunaannya
tidak berpindah-pindah. Lahan yang dibiarkan kosong kurang dari satu tahun
(menunggu masa penanaman yang akan datang), dianggap sebagai kebun/tegal
apabila hendak ditanami tanaman semusim/ tahunan atau dianggap sebagai
lahan perkebunan apabila akan ditanami tanaman perkebunan.
Kolam/tebat/empang adalah lahan yang digunakan untuk pemeliharaan/
pembenihan ikan dan biota lainnya, baik yang terletak dilahan sawah ataupun
lahan bukan sawah.
Tambak air payau adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh
pematang (galengan/saluran) untuk menahan/menyalurkan air payau yang
biasanya digunakan untuk melakukan pemeliharaan bandeng, udang atau biota
lainnya. Letak tambak tidak jauh dari laut dan airnya payau.
Lahan perkebunan adalah lahan untuk budidaya tanaman perkebunan baik yang
diusahakan oleh rakyat maupun perkebunan besar.
56 SOUH2018-PCS
Lahan hutan Negara adalah lahan yang digunakan untuk tanaman kayu-kayuan
(tanaman tahunan) seperti angsana, sengon dan bambu.
Lahan untuk penggembalaan/padang rumput adalah lahan yang khusus
digunakan untuk penggembalaan ternak. Lahan yang sementara tidak
diusahakan (dibiarkan kosong lebih dari satu tahun dan kurang dari dua tahun)
tidak dianggap sebagai lahan penggembalaan/padang rumput meskipun ada
hewan yang digembalakan disana.
Lahan bukan sawah yang sementara tidak diusahakan adalah lahan pertanian
bukan lahan sawah yang tidak ditanami apapun lebih dari satu tahun tetapi ≤ 2
tahun. Lahan sawah yang tidak ditanami apapun lebih dari 2 tahun digolongkan
menjadi lahan pertanian bukan sawah yang sementara tidak diusahakan.
Lainnya, misalnya lahan yang digunakan untuk kandang, tanaman hias dan
sebagainya.
Kolom (4): Lahan Bukan Pertanian
Isikan luas lahan bukan pertanian dalam meter persegi (m2) untuk Rincian 401.a
– 401.d ke dalam tempat yang tersedia.
Lahan bukan Pertanian, meliputi:
Lahan untuk bangunan dan halaman sekitar Lahan untuk bangunan rumah
serta halaman biasanya diberi pagar atau batas tanpa memperhatikan ditanami
atau tidak, termasuk lahan untuk usaha selain pertanian seperti warung, bengkel,
toko dan sejenisnya yang bukan merupakan bangunan tempat tinggal. Lahan
disekitar rumah (lahan pekarangan) tersebut yang tidak jelas batas-batasnya
dengan tegal/kebun, maka dimasukkan ke dalam lahan tegal/kebun (lahan
pertanian bukan sawah).
Lahan lainnya meliputi jalan, saluran air, lapangan olah raga, lahan tandus,
berpasir, terjal dan lahan berkapur, termasuk lahan yang digunakan untuk
pembuatan genteng, batu bata dan sebagainya. Lahan tersebut dapat berasal
dari lahan bukan sawah yang tidak diusahakan selama lebih dari 2 tahun.
SOUH2018-PCS 57
Kolom (5): Jumlah [Kolom (2 + 3 + 4)]
Isikan jumlah luas lahan yaitu Kolom (2) + Kolom (3) + Kolom (4) dalam (m2) untuk
Rincian 401.a sampai dengan 401.e ke dalam tempat yang tersedia.
Contoh 1:
Di Subang, luas lahan sawah 62,5 bata, sedangkan 1 bata = 14,06 m2 , jadi luas
lahan sawah R.401 yang diisikan adalah 62,5 x 14,06 m2 = 878,75 m2.
Contoh 2: konversi luas lahan
Di Padang, luas lahan sawah 20 rante, sedangkan 1 rante = 400 m2, jadi luas lahan
sawah R.401 yang diisikan adalah 20 X 400 m2 = 8.000 m2.
Rincian 402: Apakah status kepemilikan lahan pada Rincian 401.a
Isikan kode “1” jika lahan bersertifikat (SHM, SHGB, SHP, SSRS), kode “2” jika lahan
memiliki bukti kepemilikan lain (Girik, Akta jual beli notaris/PPAT), dan kode “4”
jika lahan tidak memiliki bukti kepemilikan.
Bersertifikat adalah mempunyai surat keterangan (pernyataan) tertulis atau
tercetak dari instansi yang berwenang dan dapat digunakan sebagai bukti
kepemilikan lahan.
Jenis sertifikat lahan:
a. Sertifikat Hak Milik (SHM) adalah jenis sertifikat yang pemiliknya memiliki
hak penuh atas kepemilikan tanah pada kawasan dengan luas tertentu yang
telah disebutkan dalam sertifikat tersebut. Berbeda dengan Sertifikat yang
58 SOUH2018-PCS
memiliki batas waktu tertentu, Sertifikat Hak Milik tidak ada batas waktu
kepemilikan. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional dan
hanya bisa dimiliki oleh WNI.
b. Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) adalah jenis sertifikat tanah yang
pemegang sertifikatnya hanya bisa memanfaatkan tanah tersebut baik untuk
mendirikan bangunan atau untuk keperluan lain sedang kepemilikan tanah
adalah milik negara. Sertifikat Hak Guna Bangunan mempunyai batas waktu
tertentu misalnya 20 tahun. Setelah melewati batas 20 tahun, pemegang
sertifikat harus mengurus perpanjangan SHGB-nya. Berbeda dengan
Sertifikat Hak Milik yang kepemilikannya hanya untuk WNI, SHGB dapat
dimiliki oleh WNA.
c. Sertifikat Hak Pakai (SHP) adalah jenis sertifikat yang menyatakan hak
pemegang sertifikat untuk menggunakan dan/atau memungut hasil dari
tanah yang dikuasai langsung oleh Negara atau tanah milik orang lain yang
memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan
pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya atau dalam
perjanjian dengan pemilik tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa
atau perjanjian pengolahan tanah, dan segala sesuatu asal tidak
bertentangan dengan jiwa dan ketentuan undang-undang.
d. Sertifikat Hak Atas Satuan Rumah Susun (SSRS) adalah jenis sertifikat yang
menyatakan kepemilikan seseorang atas satu unit di hunian vertikal atau
rumah susun yang dibangun di atas tanah dengan kepemilikan bersama. Hak
milik atas satuan rumah susun bersifat perorangan dan terpisah.
Bukti Kepemilikan adalah mempunyai surat keterangan (pernyataan) tertulis
atau tercetak selain dari instansi yang berwenang dan dapat digunakan sebagai
bukti kepemilikan lahan. Jenis bukti kepemilikan lainnya:
a. Girik adalah bukti surat pembayaran pajak atas suatu lahan dan dijadikan
bukti penguasaan seseorang atas sebidang lahan. Lahan dengan status girik
SOUH2018-PCS 59
adalah lahan bekas hak milik adat yang belum didaftarkan pada Badan
Pertanahan Nasional (BPN). Jadi girik bukanlah merupakan bukti kepemilikan
hak, tetapi hanya merupakan bukti penguasaan atas suatu lahan dan
pembayaran pajak atas tanah tersebut. Istilah Girik biasa dikenal dengan
tanah adat, petok, ricik, ketitir dan lain-lain.
b. Akta jual beli notaris/PPAT adalah akta autentik yang dibuat oleh PPAT
untuk peralihan hak atas tanah dan bangunan yang pembuatannya sudah
diatur sedemikian rupa melalui Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional
(Perkaban) No. 08 Tahun 2012 Tentang Pendaftaran Tanah. Pembuatan AJB
dilakukan setelah seluruh pajak-pajak yang timbul karena jual beli sudah
dibayarkan oleh para pihak sesuai dengan kewajibannya masing-masing.
Tidak ada bukti kepemilikan adalah jika tidak ada bukti yang menunjukkan
kepemilikan atas tanah.
Rincian 403.a: Apakah setahun yang lalu melakukan pembelian/penjualan
lahan?
Isikan kode “1” jika melakukan pembelian/penjualan lahan, dan isikan kode “2”
jika tidak melakukan pembelian/penjualan lahan selama setahun yang lalu. Jika
berkode “2” maka langsung ke Rincian 404.
Rincian 403.b: Jika melakukan pembelian/penjualan (Rincian 403.a
berkode 1), berapa biaya/perkiraan biaya untuk
pembelian/penjualan lahan?……………………….. (ribu rupiah)
Isikan biaya/perkiraan biaya untuk pembelian/penjualan lahan jika Rincian 403.a
berkode “1” dalam satuan ribu rupiah. Yang dimaksud biaya untuk
pembelian/penjualan lahan adalah biaya-biaya yang terkait dengan pemindahan
kepemilikan seperti biaya pengecekan sertifikat, biaya notaris/PPAT, biaya balik
nama, pajak jual beli, dan lainnya. Jika responden melakukan
pembelian/penjualan lahan tetapi tidak mengeluarkan biaya, maka perkirakan
dengan biaya pembelian/penjualan lahan di daerah setempat.
60 SOUH2018-PCS
Rincian 404.a: Apakah setahun yang lalu melakukan perbaikan lahan
pertanian?
Isikan kode “1” jika melakukan perbaikan lahan pertanian dan isikan kode “2” jika
tidak melakukan perbaikan lahan pertanian selama setahun yang lalu. Jika
berkode “2” maka langsung ke Blok V.
Rincian 404.b: Jika melakukan perbaikan (Rincian 404.a berkode 1), berapa
biaya/perkiraan biaya untuk perbaikan lahan pertanian?
……………………….. (ribu rupiah)
Isikan biaya/perkiraan biaya untuk perbaikan lahan pertanian jika Rincian 404.b
berkode “1” dalam satuan ribu rupiah. Jika perbaikan lahan tidak mengeluarkan
biaya maka harus diperkirakan.
Biaya perbaikan lahan adalah biaya yang dibebankan dari aktivitas yang
mengakibatkan perbaikan yang utama atas kualitas, kuantitas, dan produktivitas
lahan atau mencegah dari kerusakan. Perbaikan lahan meliputi pembukaan lahan,
pematangan lahan, serta pembuatan sumur, lubang air, dan tanggul yang
merupakan bagian tidak terpisah dari lahan.
Contoh lain perbaikan lahan seperti pengerukan lahan, penimbunan lahan,
pengubahan lahan hutan/rawa menjadi sawah, dll.
Contoh 3:
Pada saat pencacahan SOUH2018, Rumah Tangga Pak Bobby terpilih sebagai ruta
sampel tanaman pepaya. Pak Bobby memiliki lahan seluas 1,2 ha yaitu lahan
sawah 0,5 ha yang ditanami padi dan lahan bukan sawah 0,7 ha ditanami pepaya
(0,4 ha) dan jeruk (0,3 ha). Lahan sawah berstatus kepemilikan SHM, sedangkan
lahan bukan sawah hanya mempunyai Akta jual beli. Pak Bobby mempunyai
rumah dan pekarangan seluas 500 m2. Pak Bobby meminjam uang sebesar
Rp.2.500.000,- pada Pak Candra dengan jaminan bahwa lahan bukan sawah yang
dimiliki Pak Bobby seluas 0,3 ha harus diserahkan kepada Pak Candra sampai Pak
Bobby dapat melunasi hutangnya. Maka Pak Candra menguasai lahan dari pihak
lain (gadai) seluas 0,3 ha = 3.000 m2, sedangkan lahan Pak Bobby seluas 0,3 ha =
SOUH2018-PCS 61
3.000 m2 berada dipihak lain. Selama setahun yang lalu Pak Bobby tidak
melakukan pembelian/ penjualan lahan serta tidak melakukan perbaikan lahan
pertanian. Maka pengisian Blok IV untuk rumah tangga Pak Bobby:
Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan rinci tentang
karakteristik budidaya tanaman hortikultura terpilih dari petani terpilih. Informasi
yang dikumpulkan meliputi jenis lahan, sistem penanaman, cara penanaman,
luas/jumlah tanaman, jarak tanam, cara pemanenan, produksi, dan nilai produksi.
401. Sekarang saya akan bertanya tentang penguasaan lahan pada saat pencacahan dan penggunaan lahan selama setahun
yang lalu (m2). Isikan luas lahan per baris pada tabel berikut sesuai dengan hasil wawancara dengan responden.
Status LahanJumlah
[Kolom (2)+(3)+(4)]
Lahan Bukan
PertanianBukan SawahSawah
Lahan Pertanian
(1) (5)(4)(3)(2)
a. Lahan yang
dimiliki
b. Lahan yang berasal
dari pihak lain
d. Lahan yang dikua-
sai [R.(a+b-c)]
c. Lahan yang berada
di pihak lain
1) Diusahakan
untuk tanaman
hortikultura
terpilih
2) Lainnya
[R.d – R.e.1]
402. Apakah status kepemilikan lahan pada Rincian 401.a:
1. Bersertifikat (SHM, SHGB, SHP, SSRS)
2. Memiliki bukti kepemilikan lain (Girik, Akta jual beli notaris/PPAT)
4. Tidak memiliki bukti kepemilikan
e. Penggunaan lahan pertanian yang dikuasai (selama setahun yang lalu):
b. Jika melakukan perbaikan (Rincian 404.a berkode 1), berapa biaya/perkiraan biaya untuk
perbaikan lahan pertanian? ……………………….. (ribu rupiah)
404. a. Apakah setahun yang lalu melakukan perbaikan lahan pertanian?
1. Ya 2. Tidak (langsung ke Blok V)
b. Jika melakukan pembelian/penjualan (Rincian 403.a berkode 1), berapa biaya/perkiraan biaya
untuk pembelian/penjualan lahan?……………………….. (ribu rupiah)
403. a. Apakah setahun yang lalu melakukan pembelian/penjualan lahan?
1. Ya 2. Tidak (langsung ke Rincian 404)
5 0 0 0 7 0 0 0-
3 0 0 0
-
-
-
5 0 0 0 4 0 0 0
4 0 0 0-
5 0 0 0 -
5 0 0
5 0 0
-
-
1 2 5 0 0-
3 0 0 09 5 0 0
4 0 0 0
5 0 0 0
3
2
2
Blok V. Keterangan Usaha Tanaman Hortikultura Terpilih
62 SOUH2018-PCS
Rincian 501: Tanaman Semusim (dari bidang yang terluas)
Rincian ini terisi jika Rincian 003 merupakan tanaman semusim.
Rincian 501.a: Pada bulan apa terakhir kali [tanaman hortikultura terpilih]
dipanen?
Tuliskan nama bulan saat responden melakukan panen terakhir dari tanaman
hortikultura terpilih pada titik-titik dan isikan kode bulan pada kotak yang
disediakan. Range isian kode bulan antara 01 – 12.
Rincian 501.b: Pada bulan apa [tanaman hortikultura terpilih] yang
dipanen terakhir pada [R.501.a], dilakukan penanaman?
Tuliskan nama bulan saat responden melakukan penanaman tanaman
hortikultura terpilih yang telah dipanen terakhir pada titik-titik dan isikan kode
bulan pada kotak yang disediakan. Range isian kode bulan antara 01 – 12.
Rincian 501.c: Berapa luas bidang lahan yang ditanami pada Rincian 501.b?
........... (m²)
Tuliskan luas bidang lahan yang ditanami [tanaman hortikultura terpilih] dalam
meter persegi pada saat panen terakhir.
Rincian 501 untuk Tanaman Semusim
SOUH2018-PCS 63
Bidang adalah sehamparan tanah yang dikuasai oleh suatu rumahtangga/ badan
yang dibatasi oleh sungai, jalan umum, hutan, selokan umum dan semacamnya
atau dibatasi oleh lahan yang dikuasai pihak lain atau jenis lain.
Rincian 501.d: Apa jenis lahan yang digunakan?
Lingkari kode ”1” jika dalam mengusahakan tanaman hortikultura terpilih di lahan
pertanian sawah dan kode “2” lahan pertanian bukan sawah/ladang/tegalan pada
tempat yang tersedia. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 501.e: Apa sistem penanaman yang diterapkan?
Lingkari kode “1” jika sistem penanaman untuk tanaman hortikultura terpilih
secara tunggal dan kode “2” tumpang sari/sela/campuran pada tempat yang
tersedia. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Tanaman tunggal (monokultur) adalah suatu pola tanam dari satu jenis tanaman
yang ditanam dalam suatu bidang lahan pada satu periode/musim tanam.
Tumpang sari/sela adalah suatu penanaman pada sebidang lahan dengan lebih
dari satu jenis tanaman ditanam dan tumbuh bersama dengan jarak tanam dan
larikan yang teratur. Biasanya salah satu tanaman tersebut merupakan tanaman
pokok. Tumpang sari ada dua macam yaitu:
1. Tumpang sari yang umurnya sama (intercropping) adalah menanam dan
memanen bisa dilakukan bersamaan. Contoh: Cabai hijau dengan tomat
64 SOUH2018-PCS
2. Tumpang sari yang umurnya berbeda (interplanting), disebut juga tanaman
sela, yaitu tanaman semusim yang ditanam diantara tanaman tahunan. Contoh:
Cabai rawit dengan pisang.
Tanaman campuran adalah penanaman pada sebidang lahan dimana terdapat
lebih dari satu jenis tanaman dan tumbuh bersama tanpa jarak tanam dan larikan
yang teratur tetapi bercampur secara acak.
Rincian 501.f: Apa media tanam yang digunakan?
Lingkari kode “1” jika media tanam yang digunakan untuk tanaman hortikultura
terpilih adalah hidroponik dan kode “2” jika non hidroponik pada tempat yang
tersedia. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa
menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi
tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada
budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi
cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas.
Hidroponik dalam pengertian secara umum adalah bercocok tanam tanpa tanah.
Contoh media tanam hidroponik adalah arang, sekam, arang sekam, spons, pasir,
sabut kelapa, kerikil, serbuk kayu, hydrogel, kapas, dll.
Non hidroponik adalah budidaya menanam selain hidroponik, yaitu dengan
menggunakan tanah.
Rincian 501.g: Bagaimana cara penanamannya?
Lingkari kode ”1” jika cara penanaman tanaman hortikultura terpilih dilakukan
secara teratur dan kode “2” jika cara penanaman tidak teratur pada tempat yang
tersedia. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Jika berkode “2”
maka langsung ke Rincian 501.i.
Penanaman teratur adalah cara penanaman yang dilakukan dengan jarak antar
tanaman mengikuti pola yang teratur (tanaman tunggal dan tumpang sari).
SOUH2018-PCS 65
Penanaman tidak teratur adalah cara penanaman yang dilakukan secara terpencar
dengan jarak tanam yang tidak teratur dan atau jarak tanamnya lebih besar dari 3
kali jarak tanam normal di wilayah yang bersangkutan.
Rincian 501.h: Jika Rincian 501.g berkode 1, berapa jarak tanamnya?
Jika Rincian 501.g berkode “1” (cara penanaman teratur), tuliskan jarak tanam
antar baris (Rincian 501.h.1) dan antar lajur (Rincian 501.h.2) dalam sentimeter
(cm) pada kotak yang disediakan.
Rincian 501.i: Berapa kali dilakukan penanaman [tanaman hortikultura
terpilih] selama setahun yang lalu?
Tuliskan frekuensi penanaman tanaman hortikultura terpilih selama setahun yang
lalu pada bidang yang dipanen terakhir.
Rincian 501.j: Pada bidang Rincian 501.c, berapa kali dilakukan penanaman
komoditas pertanian selama setahun yang lalu??
Tuliskan frekuensi penanaman komoditas pertanian selama setahun yang lalu
pada bidang yang dipanen terakhir.
Contoh 4:
Pak Bobby terpilih sebagai sampel SOUH2018-S untuk tanaman Bawang Merah.
Pak Bobby mempunyai lahan sawah seluas 500 meter persegi. Lahan tersebut
ditanami Bawang Merah dan Kubis secara bergantian. Pada bulan Juli 2017
ditanami Kubis, yang dipanen pada bulan Oktober 2017. Bulan Desember 2017
ditanami Bawang Merah dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm yang dipanen pada
bulan Maret 2018. Kemudian ditanami Kubis lagi pada bulan Mei 2018 dan panen
di bulan Agustus 2018. Media tanam yang digunakan adalah non hidroponik.
Cara pengisian untuk Rincian 501 sebagai berikut:
66 SOUH2018-PCS
Rincian 502: Tanaman Tahunan
Rincian ini terisi jika Rincian 003 berkode “2” yang merupakan tanaman tahunan.
Rincian 502.a.1): Tanaman belum menghasilkan pada saat pencacahan
Kolom (2): Tuliskan umur tanaman yang belum menghasilkan pada saat
pencacahan dalam tahun.
Kolom (3): Tuliskan kode satuan tanaman. Kode “1” untuk pohon, kode “2” untuk
rumpun.
Kolom (4): Tuliskan jumlah tanaman yang belum menghasilkan pada saat
pencacahan menurut umur tanaman.
Tanaman belum menghasilkan adalah tanaman yang sampai dengan saat
pencacahan belum dapat memberikan hasil karena masih muda atau belum
cukup umur untuk berproduksi.
Rincian 502.a.2): Tanaman produktif pada saat pencacahan
Kolom (2): Tuliskan umur tanaman produktif pada saat pencacahan dalam tahun.
Jika umur tanaman kurang dari “1” (satu) tahun isikan “0” (nol).
Rincian 502 untuk Tanaman Tahunan
Jika umur tanaman kurang dari “1” (satu) tahun isikan “0” (nol).
SOUH2018-PCS 67
Kolom (3): Tuliskan kode satuan tanaman. Kode “1” untuk pohon, kode “2” untuk
rumpun.
Kolom (4): Tuliskan jumlah tanaman produktif pada saat pencacahan menurut
umur tanaman.
Kolom (5): Tuliskan volume produksi selama setahun yang lalu menurut umur
tanaman dalam satuan kilogram.
Tanaman produktif adalah tanaman yang sedang menghasilkan, sudah pernah
menghasilkan, dan masih dapat diharapkan hasilnya pada periode berikutnya
walaupun pada saat pencacahan sedang tidak menghasilkan karena belum
musimnya.
Rincian 502.a.3): Tanaman tidak menghasilkan pada saat pencacahan
Kolom (2): tuliskan umur tanaman tidak menghasilkan pada saat pencacahan
dalam tahun. Jika umur tanaman kurang dari “1” (satu) tahun isikan “0” (nol).
Kolom (3): tuliskan kode satuan tanaman. Kode “1” untuk pohon, kode “2” untuk
rumpun.
Kolom (4): tuliskan jumlah tanaman tidak menghasilkan pada saat pencacahan
menurut umur tanaman.
Tanaman tidak menghasilkan adalah tanaman yang sudah tua, rusak, tidak
dapat memberikan hasil lagi, dan produksi tidak dalam bentuk standar (panen
muda atau panen dalam bentuk lain). Tanaman yang secara ekonomis tidak
produktif lagi dimasukkan sebagai tanaman tua/rusak.
Rincian 502.a.4): Tanaman terbanyak berdasarkan Kol.(4)
Kolom (2): Tuliskan umur tanaman dengan jumlah tanaman terbanyak dari
Rincian tanaman belum menghasilkan [R.502.a.1) Kolom (4)], tanaman produktif
[R.502.a.2) Kolom (4)], dan tanaman tidak menghasilkan [R.502.a.3) Kolom (4)].
Kolom (3): Tuliskan kode satuan tanaman dengan jumlah tanaman terbanyak
dari Rincian tanaman belum menghasilkan [R.502.a.1) Kolom (4)], tanaman
68 SOUH2018-PCS
produktif [R.502.a.2) Kolom (4)], dan tanaman tidak menghasilkan [R.502.a.3)
Kolom (4)]. Kode “1” untuk pohon, kode “2” untuk rumpun.
Kolom (4): Tuliskan jumlah tanaman dengan jumlah tanaman terbanyak dari
Rincian tanaman belum menghasilkan [R.502.a.1) Kolom (4)], tanaman produktif
[R.502.a.2) Kolom (4)], dan tanaman tidak menghasilkan [R.502.a.3) Kolom (4)].
Kolom (5): Tuliskan produksi dengan jumlah tanaman terbanyak dari Rincian
tanaman belum menghasilkan [R.502.a.1) Kolom (4)], tanaman produktif
[R.502.a.2) Kolom (4)], dan tanaman tidak menghasilkan [R.502.a.3) Kolom (4)].
Jika tanaman terbanyak adalah tanaman belum menghasilkan atau tanaman tidak
menghasilkan, maka isikan strip “-“.
Tanaman terbanyak adalah jumlah tanaman paling besar pada kolom (4) dari
rincian tanaman belum menghasilkan [502.a.1)], tanaman produktif [502.a.2)], dan
tanaman tua/rusak [502.a.3)].
Rincian 502.b: Jika Rincian 502.a.4 satuan tanaman berkode 2 (rumpun),
berapa rata-rata jumlah pohon per rumpun?
Jika satuan dari tanaman terbanyak pada Rincian 502.a.4 Kolom (3) berkode “2”
(rumpun), maka tuliskan rata-rata jumlah pohon per rumpun.
Rincian 502.c: Bagaimana cara penanamannya?
Lingkari kode ”1” jika cara penanaman tanaman hortikultura terpilih dilakukan
secara teratur dan kode “2” jika cara penanaman tidak teratur pada tempat yang
tersedia. Isikan kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Jika berkode “2”
maka langsung ke Rincian 503.
Penanaman teratur adalah cara penanaman yang dilakukan dengan jarak antar
tanaman mengikuti pola yang teratur (tanaman tunggal dan tumpang sari).
Penanaman tidak teratur adalah cara penanaman yang dilakukan secara terpencar
dengan jarak tanam yang tidak teratur dan atau jarak tanamnya lebih besar dari 3
SOUH2018-PCS 69
kali jarak tanam normal di wilayah yang bersangkutan.
Rincian 502.d: Jika Rincian 502.c berkode 1, berapa jarak tanamnya?
Jika rincian 502.c berkode 1 (cara penanaman teratur), tuliskan jarak tanam antar
baris (Rincian 502.d.1) dan antar lajur (Rincian 502.d.2) dalam sentimeter (cm)
pada titik-titik disediakan kemudian isikan pada kotak yang disediakan.
Contoh 5:
Pada saat pencacahan SOUH2018, rumah tangga Pak Pram terpilih sebagai ruta
sampel tanaman jeruk dengan 45 pohon dengan jarak tanam 5 m x 5 m dan ditanam
di lahan tegalan. Selama setahun yang lalu, tanaman berumur 3 tahun sebanyak 10
pohon belum pernah menghasilkan, yang berumur 5 tahun sejumlah 25 pohon
berproduksi 60 kg/pohon, yang berumur 6 tahun sebanyak 8 pohon berproduksi 80
kg/pohon. Sisanya merupakan tanaman dengan umur 17 tahun yang sudah tidak
produktif lagi. Cara pengisian Rincian 502:
70 SOUH2018-PCS
Pertanyaan pada rincian ini meliputi informasi terkait budidaya panen.
Rincian 503.a: Apa satuan produksi standar yang digunakan?
Lingkari kode satuan produksi standar tanaman hortikultura terpilih. Kode “1“ untuk
kilogram, kode “2” untuk tangkai, dan kode “3” untuk pohon. Salin kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
Produksi standar adalah produksi dalam bentuk standar hasil panen tanaman
hortikultura. Bentuk produksi standar dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Rincian 503.b: Berapa jumlah produksi [tanaman hortikultura terpilih]
yang dipanen dalam bentuk standar? (Untuk tanaman
tahunan, salin dari Rincian 502.a.4 Kolom 5)
Isikan jumlah produksi tanaman hortikultura terpilih dalam bentuk standar dengan
satuan yang sesuai pada rincian 503.a selama setahun yang lalu. Untuk tanaman
semusim adalah produksi dari bidang lahan terluas yang dipanen sendiri/ditebaskan
terakhir, untuk tanaman tahunan adalah produksi selama setahun yang lalu.
Rincian 503.c: Berapa harga jual rata-rata per satuan produksi standar?
……………………….. (rupiah)
Isikan harga jual rata-rata per satuan produksi standar dalam satuan rupiah menurut
persepsi responden.
Rincian 503 Produksi dan Nilai Produksi
Khusus untuk krisan, jika dalam satu bidang terpilih, mempunyai satuan
produksi standar berupa tangkai dan pohon, maka lakukan konversi satuan
pohon menjadi satuan tangkai sesuai petani.
SOUH2018-PCS 71
Rincian 503.d: Menurut BAPAK/IBU bagaimana harga jual panen pada
Rincian 503.c ?
Lingkari kode “1” untuk harga jual panen diatas harga jual normal, kode “2” untuk
harga jual panen sama dengan harga normal, dan kode “3” untuk harga jual panen
dibawah harga jual normal. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 503.e: Berapa nilai produksi [tanaman hortikultura terpilih] pada
Rincian 503.b? ……………………….. (ribu rupiah)
Isikan total nilai produksi tanaman hortikultura terpilih yang diperoleh petani sesuai
jumlah produksi rincian 503.b dalam satuan ribu rupiah (000 rupiah).
Rincian 503.f: Apa sistem pemanenan yang diterapkan?
Lingkari kode sistem pemanenan, dengan kode “1” untuk dipanen sendiri, kode
“2” untuk ditebaskan, dan kode “3” untuk dipanen sendiri dan ditebaskan.
Ditebaskan adalah sistem pemanenan dimana tanaman yang dijual di lokasi
kepada penebas pada saat tanaman sudah siap untuk dipanen. Petani akan
menerima harga yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak dan pelaksanaan
panen menjadi tanggung jawab penebas.
Rincian 503.g: Selain produksi utama pada [Rincian 503.b], berapa nilai
produksi ikutan yang dihasilkan? ………………….(ribu rupiah)
Isikan nilai produksi ikutan tanaman hortikultura terpilih yang diperoleh petani
(selain dari jumlah produksi rincian 503.b) dalam satuan ribu rupiah (000 rupiah).
Produksi ikutan adalah produksi lain dari [tanaman hortikultura terpilih] yang
menyertai produksi utama dalam bentuk standar sebagai hasil panen dalam
suatu proses teknologi tunggal dan mempunyai nilai ekonomis. Produksi ikutan
yang dimaksudkan adalah produksi ikutan yang benar-benar dihasilkan
sehubungan dengan proses produksi utamanya. Contoh tanaman pisang, produk
utamanya dalam bentuk standar buah segar dengan tandan dan produk
ikutannya berupa daun.
72 SOUH2018-PCS
Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan mengenai
ongkos/biaya produksi usaha tanaman hortikultura terpilih. Pengeluaran yang diisi
untuk tanaman semusim merupakan pengeluaran di satu bidang lahan terluas yang
dipanen sendiri/ditebaskan terakhir untuk sekali musim tanam selama setahun
yang lalu pada Rincian 501.c dan tanaman tahunan adalah jumlah tanaman
terbanyak pada Rincian 502.a.4. selama setahun yang lalu.
Pertanyaan pada blok ini meliputi informasi terkait ongkos/biaya untuk
usaha tanaman hortikultura terpilih, ongkos/biaya untuk tenaga kerja,
ongkos/biaya sewa lahan, biaya sewa/perkiraan sewa dan penyusutan barang
modal untuk usaha, dan pengeluaran lainnya (bunga pinjaman, penggunaan alat
pertaninan, dll) pada usaha tanaman hortikultura terpilih. Ada 16 rincian
pertanyaan pada blok ini. Rincian pertanyaan tersebut sebagai berikut:
Rincian 601: Benih/bibit
Isikan banyaknya benih/bibit yang digunakan selama setahun yang lalu.
Blok VI. Keterangan Ongkos/Biaya Produksi Usaha Tanaman
Hortikultura Terpilih
Rincian 601 - 608 Ongkos/biaya untuk usaha
SOUH2018-PCS 73
Kolom (2): Isikan kode bentuk benih/bibit yang digunakan. Kode bentuk
benih/bibit: “1” untuk pohon, “2” untuk umbi, dan “3” untuk biji.
Kolom (3): Isikan kode satuan benih/bibit. Kode satuan benih/bibit: “1” untuk
pohon, “2” untuk kilogram, dan “3” untuk gram.
Kolom (4): Banyaknya penggunaan dari pembelian
Isikan banyaknya benih/bibit dari pembelian pada kolom yang disediakan.
Kolom (5): Banyaknya penggunaan bukan pembelian
Isikan banyaknya benih/bibit dari bukan pembelian pada kolom yang disediakan.
Benih/bibit bukan pembelian seperti berasal dari pemberian orang lain, produksi
sendiri, dan lain-lain.
Kolom (6): Jumlah
Isikan jumlah benih/bibit yang digunakan dari pembelian dan bukan pembelian
pada kolom yang disediakan.
Kolom (7): Harga per satuan benih/bibit pembelian
Isikan harga per satuan benih/bibit (harga setempat) dalam satuan rupiah (Rp)
pada kolom yang disediakan.
Kolom (8): Harga Total (000 Rp)
Rincian 602.a s.d 602.e : Pupuk
Pengisian untuk penggunaan pupuk urea, ZA, NPK, pupuk kimia lainnya (TSP/SP
36, KCL, zat pengatur tumbuh, zat perangsang buah, dll), dan pupuk
kandang/kompos.
Kolom (3): Isikan kode satuan pupuk. Kode satuan pupuk : “2” untuk kilogram,
“3” untuk gram, dan “4” mililiter. Kode satuan tidak boleh berkode “1”.
Kolom (4): Banyaknya penggunaan dari pembelian
Isikan banyaknya pupuk yang digunakan yang berasal dari pembelian pada
Kolom (6)= Kolom(4) + Kolom (5)
Kolom (8) = [Kolom (6) x Kolom (7)] / 1000
74 SOUH2018-PCS
kolom yang disediakan.
Kolom (5): Banyaknya penggunaan bukan pembelian
Isikan banyaknya pupuk yang digunakan yang berasal dari bukan pembelian
pada kolom yang disediakan.
Pupuk bukan pembelian: diberi, produksi sendiri, dan lain-lain.
Kolom (6): Jumlah penggunaan pupuk pembelian dan bukan pembelian
Isikan jumlah pupuk yang digunakan yang berasal dari pembelian dan bukan
pembelian pada kolom yang disediakan.
Kolom (7): Harga per satuan
Isikan harga per kilogram pupuk dalam satuan rupiah (Rp) pada kolom yang
disediakan.
Kolom (8): Harga Total (000 Rp)
Rincian 603.a s.d c: Pestisida
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,
memikat, atau membasmi organisme pengganggu.
Berdasarkan OPT sasarannya, pestisida dikelompokkan menjadi:
a. Kimia atau sintetik, yaitu pestisida yang berbahan aktif satu atau lebih
bahan aktif senyawa sintetik. Bahan aktif adalah bahan kimia sintetik yang
terkandung dalam bahan teknis atau formulasi pestisida yang memiliki daya
racun atau pengaruh biologis lain terhadap organisme sasaran. Yang
termasuk pestisida kimia diantaranya:
Kolom (6)= Kolom(4) + Kolom (5)
Kolom (8) = [Kolom (6) x Kolom (7)] / 1000
SOUH2018-PCS 75
1. Insektisida adalah bahan kimia untuk membunuh serangga. Contohnya
adalah endrin, lindane, DDT, senyawa carbofuran.
2. Ovisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi telur
serangga.
3. Herbisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi tanaman
gulma atau pengganggu seperti rumput. Contohnya paraquat diklorida,
NOXONE 297SL, Rambo Gold 480SL.
4. Fungisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi jamur
pada tumbuhan. Contohnya adalah COCO, alganol.
5. Acarisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi kutu
daun. Contohnya abamectin, alfa-sipermetrin, karbosulfan.
6. Nematisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi cacing.
Contohnya adalah DD dan nemagon.
7. Rodentisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi tikus.
Contohnya adalah obat tikus di sawah.
8. Larvasida adalah bahan kimia yang digunakan untuk membasmi larva.
Contohnya adalah chlordine, DDT, folidol E.
b. Nabati yaitu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan atau
bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang atau buah. Bahan-bahan ini
diolah menjadi berbagai bentuk, antara lain bahan mentah berbentuk
tepung, ekstrak atau resin yang merupakan hasil pengambilan cairan
metabolit sekunder dari bagian tumbuhan atau bagian tumbuhan dibakar
untuk diambil abunya dan digunakan sebagai pestisida. Contoh pestisida
nabati adalah tanaman jahe, yang digunakan untuk membasmi hama
tanaman cabai dengan cara mengekstrak jahe kemudian dilarutkan dalam
air dan disemprotkan pada tanaman yang terkena hama.
c. Hayati yaitu pestisida yang bahan aktifnya berasal dari makhluk hidup
seperti mikroorganisme, bakteri, cendawan, nematoda, atau virus.
Kolom (3): Isikan kode satuan pestisida. Kode satuan pestisida : “2” untuk
kilogram, “3” untuk gram, dan “4” mililiter. Kode satuan tidak boleh berkode “1”.
76 SOUH2018-PCS
Kolom (4): Banyaknya penggunaan dari pembelian
Isikan banyaknya pestisida yang digunakan yang berasal dari pembelian pada
kolom yang disediakan.
Kolom (5): Banyaknya penggunaan dari bukan pembelian
Isikan banyaknya pestisida yang digunakan yang berasal dari bukan pembelian
pada kolom yang disediakan.
Pestisida bukan pembelian: diberi, produksi sendiri, dan lain-lain.
Kolom (6): Jumlah penggunaan pestisida pembelian dan bukan pembelian
Isikan jumlah pestisida yang digunakan yang berasal dari pembelian dan bukan
pembelian pada kolom yang disediakan.
Kolom (7): Harga per satuan
Isikan harga per gram untuk pestisida dalam satuan rupiah (Rp) pada kolom yang
disediakan.
Kolom (8): Harga Total (000 Rp)
Rincian 604: Bahan Bakar
Isikan banyaknya bahan bakar yang digunakan dalam budidaya tanaman
hortikultura terpilih.
Kolom (6)= Kolom(4) + Kolom (5)
Kolom (8) = [Kolom (6) x Kolom (7)] / 1000
SOUH2018-PCS 77
Kolom (3): Satuan dalam liter
Kolom (4): Banyaknya penggunaan dari pembelian
Isikan banyaknya bahan bakar yang digunakan yang berasal dari pembelian pada
kolom yang disediakan.
Kolom (5): Banyaknya penggunaan dari bukan pembelian
Isikan banyaknya bahan bakar yang digunakan yang berasal dari bukan
pembelian pada kolom yang disediakan.
Bahan bakar bukan pembelian: diberi, produksi sendiri, dan lain-lain.
Kolom (6): Jumlah penggunaan bahan bakar pembelian dan bukan
pembelian
Isikan jumlah bahan bakar yang digunakan yang berasal dari pembelian dan
bukan pembelian pada kolom yang disediakan.
Kolom (7) : Harga per satuan
Isikan harga per liter dalam satuan rupiah (Rp) pada kolom yang disediakan.
Kolom (8): Total (000 Rp)
Rincian 605: Listrik
Isikan banyaknya biaya untuk listrik yang digunakan dalam budidaya tanaman
hortikultura terpilih. Penggunaan listrik yang dicakup adalah listrik yang
digunakan untuk penyinaran tanaman, penyiraman, dll.
Rincian 606: Jaring pelindung/perangkap hama
Jaring pelindung/perangkap hama adalah jaring untuk mengurangi intensitas
sinar matahari pada budidaya tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias
beserta produknya.
Kolom (6)= Kolom(4) + Kolom (5)
Kolom (8) = [Kolom (6) x Kolom (7)] / 1000
78 SOUH2018-PCS
Kolom (3) : Satuan dalam meter (m)
Kolom (4): Banyaknya penggunaan dari pembelian
Isikan banyaknya jaring pelindung/perangkap hama yang digunakan yang
berasal dari pembelian pada kolom yang disediakan.
Kolom (5): Banyaknya penggunaan bukan pembelian
Isikan banyaknya jaring pelindung/perangkap hama yang digunakan yang
berasal dari bukan pembelian pada kolom yang disediakan.
Jaring pelindung bukan pembelian: diberi, produksi sendiri, dan lain-lain.
Kolom (6): Jumlah penggunaan pelindung / perangkap hama pembelian
dan bukan pembelian
Isikan jumlah jaring pelindung/perangkap hama yang digunakan yang berasal
dari pembelian dan bukan pembelian pada kolom yang disediakan.
Kolom (7): Harga per satuan
Isikan harga per meter dalam satuan rupiah (Rp) pada pada kolom yang
disediakan.
Kolom (8): Total (000 Rp)
Rincian 607: Mulsa
Mulsa adalah material penutup tanaman budidaya yang dimaksudkan untuk
menjaga kelembaban tanah serta menekan pertumbuhan gulma dan penyakit
sehingga membuat tanaman tumbuh dengan baik.
Mulsa dibedakan menjadi dua macam dilihat dari bahan asalnya:
1. Mulsa organik berasal dari bahan-bahan alami yang mudah terurai seperti
sisa-sisa tanaman seperti jerami dan alang-alang. Mulsa organik diberikan
setelah tanaman/bibit ditanam. Keuntungan mulsa organik adalah dan lebih
ekonomis (murah), mudah didapatkan, dan dapat terurai sehingga
Kolom (6)= Kolom(4) + Kolom (5)
Kolom (8) = [Kolom (6) x Kolom (7)] / 1000
SOUH2018-PCS 79
menambah kandungan bahan organik dalam tanah. Contoh mulsa organik
adalah alang-alang/jerami, ataupun cacahan batang dan daun dari tanaman
jenis rumput-rumputan lainnya.
2. Mulsa anorganik terbuat dari bahan-bahan sintetis yang sukar/tidak dapat
terurai. Contoh mulsa anorganik adalah mulsa plastik, mulsa plastik hitam
perak atau karung. Mulsa anorganik dipasang sebelum tanaman/bibit
ditanam, lalu dilubangi sesuai dengan jarak tanam.
Kolom (3): Satuan dalam meter (m)
Kolom (4): Banyaknya penggunaan dari pembelian
Isikan banyaknya mulsa yang digunakan yang berasal dari pembelian pada kolom
yang disediakan.
Kolom (5): Banyaknya Penggunaan Bukan Pembelian
Isikan banyaknya mulsa yang digunakan yang berasal dari bukan pembelian pada
kolom yang disediakan.
Mulsa bukan pembelian: diberi, produksi sendiri, dan lain-lain.
Kolom (6): Jumlah Penggunaan Mulsa Pembelian dan Bukan Pembelian
Isikan jumlah mulsa yang digunakan yang berasal dari pembelian dan bukan
pembelian pada kolom yang disediakan.
Kolom (7): Harga per satuan
Isikan harga per meter dalam satuan rupiah (Rp) pada kolom yang disediakan.
Kolom (8) : Total (000 Rp)
Rincian 608 : Wadah, polibag, ajir, tali, dll
Kolom (8): Total (000 Rp)
Isikan banyaknya biaya untuk wadah, polibag, ajir, tali, dan pengeluaran lainnya
yang digunakan dalam budidaya tanaman.
Kolom (6)= Kolom(4) + Kolom (5)
Kolom (8) = [Kolom (6) x Kolom (7)] / 1000
80 SOUH2018-PCS
Contoh 6:
Pak Bobby mengusahakan jeruk. Selama setahun yang lalu, Pak Bobby membeli 1
karung pupuk urea yang berisi 50 kg seharga Rp.80.000,- tetapi yang digunakan
hanya setengah karung untuk tanaman jeruknya. Selain itu Pak Bobby juga
mengunakan pupuk urea cair sebanyak 1,5 liter yang diterima dari bantuan. Harga
pupuk urea cair didaerah Pak Bobby sebesar Rp.35.000,- per liter. Selama menanam
jeruk tersebut Pak Bobby menggunakan pestisida kimia sebanyak 1 kg dari
pembelian dengan harga Rp 50.000,-/kg dan ½ kg dari pemberian pak Agus. Selain
itu Pak Bobby juga menggunakan bahan bakar bensin sebesar 25 liter dengan harga
Rp 8.000,- per liter.
Maka pengisian untuk Rincian 601-608 adalah:
SOUH2018-PCS 81
Rincian 609: Ongkos/biaya untuk tenaga kerja pada usaha tanaman
hortikultura terpilih
Rincian 609 berisi informasi biaya tenaga kerja yang dibedakan menjadi tenaga
kerja dibayar (Rincian 609.a) dan tenaga kerja tidak dibayar (termasuk petani)
(Rincian 609.b) menurut jenis kelamin dan jenis kegiatan. Jenis kegiatan usaha
yang dicakup meliputi pengolahan lahan, penanaman dan penyulaman,
penyiraman, pemeliharaan / penyiangan, pemupukan, pengendalian hama/OPT,
pemanenan (kualitas standar), dan pengangkutan hasil. Khusus tenaga kerja
dibayar dibedakan menjadi tenaga kerja tidak borongan (dengan buruh) dan
borongan (menggunakan jasa pertanian).
Bekerja (menurut konsep ICLS 19) adalah melakukan kegiatan untuk
menghasilkan barang atau jasa bagi orang lain (rumah tangga lain) dengan
tujuan untuk memperoleh/membantu memperoleh penghasilan atau
Ongkos/Biaya
Banyaknya penggunaan Harga totalKol.(6) x Kol.(7)
1.000
(000 Rp)
Harga per satuan
sesuai di Kol.(3)
(Rp) ***)JumlahBukan
pembelianPembelian
Satu-
an**)
Ben-
tuk*)
601. Benih/bibit
(1) (2)
602. Pupuk
b. ZA
a. Urea
d. Pupuk kimia lainnya(TSP/SP 36, KCL, zat
perangsang buah, dll)
c. NPK
(3) (4) (5) (6) (7) (8)
603. Pestisida
607. Mulsa
606. Jaring pelindung/Perangkap hama
604. Bahan Bakar
b. Nabati
a. Kimia
m
Liter
m
605. Listrik
e. Pupuk kandang/kompos
608. Wadah, polibag, ajir,tali, dll
c. Hayati
b. Solar
a. Bensin
c. Lainnya (gas, kayu bakar ,
dll)
Liter
- -
2 5
8 0 0 0
- - - -
-- - - -
-- - - -
-- - - -
-- - - -
-- - - -
-- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
1 2 62 3 5 7 7 9 39 3
1 0 0 0 5 0 0 1 5 0 03 5 0 7 57 5--
2 5 2 5- 2 0 02 0 0
- -
82 SOUH2018-PCS
keuntungan. Kegiatan ini dilakukan minimal selama 1 (satu) jam secara kumulatif
dalam kurun waktu seminggu yang lalu.
Tenaga kerja yang dicakup adalah tenaga kerja yang minimal berumur 10
(sepuluh) tahun.
Rincian 609.a: Tenaga kerja dibayar
Tenaga kerja dibayar adalah seseorang bekerja pada rumah tangga usaha
tanaman hortikultura terpilih dengan mendapatkan upah/gaji baik berupa uang
maupun barang (termasuk makanan dan minuman).
Rincian 609.b: Tenaga kerja tidak dibayar (termasuk petani)
Tenaga kerja tidak dibayar (termasuk petani) adalah seseorang yang bekerja
dengan tidak mendapat upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Termasuk
tenaga kerja tidak dibayar adalah:
a) Petani yang ikut mengerjakan/terlibat dalam mengelola kegiatan
pertaniannya.
b) Anggota rumah tangga dari petani terpilih, misalnya suami/istri dan anak.
c) Bukan sebagai anggota rumah tangga tetapi keluarga dari petani terpilih,
misalnya keponakan, menantu.
d) Bukan sebagai anggota rumah tangga dan bukan keluarga dari petani
terpilih, misalnya pembantu rumah tangga.
Tenaga kerja yang dibayar maupun tenaga kerja yang tidak dibayar menurut jenis
kegiatan yang dicakup (Rincian 609.a Kolom [1] dan Rincian 609.b Kolom [1])
dalam usaha [tanaman hortikultura terpilih] meliputi:
1. Tenaga kerja pengolahan lahan adalah pekerja yang mengerjakan
pengolahan lahan untuk pertanian dengan mencangkul, membajak, atau
menggunakan traktor.
2. Tenaga kerja penyemaian/penanaman adalah pekerja yang menanam
(menaburkan) benih (biji-bijian) di tempat yang tersedia untuk menghasilkan
SOUH2018-PCS 83
bibit tanaman yang akan ditanam lagi di tempat lain.
Tenaga kerja penanaman adalah pekerja yang menanam bibit di lahan
pertanian.
3. Tenaga kerja penyiraman/pengairan adalah pekerja yang melakukan
penyiraman/pengairan tanaman.
4. Tenaga kerja pemeliharaan adalah pekerja yang melakukan penyiangan,
pendangiran, penjarangan, dan penyulaman. Penyiangan adalah
pembersihan tumbuhan liar (gulma, rumput, dll). Pendangiran adalah
penggemburan tanah. Penjarangan adalah pengurangan banyaknya
tanaman untuk memberi ruang hidup pada tanaman yang tersisa.
Penyulaman adalah penggantian tanaman yang mati dengan bibit sehat.
5. Tenaga kerja pemupukan adalah pekerja yang melakukan pemberian pupuk.
6. Tenaga kerja pengendalian OPT adalah pekerja yang melakukan
pemberantasan OPT (hama, penyakit, dan gulma) dengan menggunakan
pestisida kimia/nabati/hayati.
7. Tenaga kerja pemanenan adalah pekerja yang melakukan pemetikan/
pemanenan hasil dari tanaman yang telah siap dipetik/dipanen.
8. Tenaga kerja pengangkutan hasil adalah pekerja yang melakukan pengangkutan
hasil panen dari lahan sampai dengan tempat penyimpanan pertama.
9. Khusus tanaman bawang merah dan bawang putih, Tenaga kerja
pengeringan adalah pekerja yang melakukan pengeringan tanaman untuk
memperoleh bentuk produksi standar (umbi kering panen dengan daun).
b.
84 SOUH2018-PCS
Kolom (2) dan Kolom (3): Berapa ORANG tenaga kerja dibayar yang
mengerjakan kegiatan [Kolom (1)]?
Jika tidak borongan, untuk per satuan luas (Rincian 501.c) atau per jumlah
tanaman terbanyak (Rincian 502.a.4), isikan banyaknya tenaga kerja dibayar atau
tenaga kerja yang tidak dibayar (termasuk petani) menurut jenis kelamin untuk
setiap kegiatan pada [Kolom (1)]?
Kolom (4) dan Kolom (5): dengan tenaga sebanyak [isian Kol. (2) & (3)],
berapa HARI kerja?
Isikan jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masing-masing
kegiatan pada Kolom (1) dengan jumlah tenaga kerja sebanyak isian Kolom (2)
dan Kolom (3) menurut jenis kelamin.
Kolom (6) dan Kolom (7): Untuk kegiatan [Kol. (1)] berapa JAM kerja per
hari?
Isikan jumlah jam kerja per hari untuk masing-masing kegiatan menurut jenis
kelamin. Jika jam kerja per hari kurang dari 1 jam maka isikan “1”.
Kolom (8) dan Kolom (9): Jika Kolom (2) & (3) terisi, berapa biaya/perkiraan
biaya yang dikeluarkan (termasuk makanan dan
minuman) untuk kegiatan [Kolom (1)]? (000 Rp)
Kolom ini diisi hanya jika Kolom (2) dan Kolom (3) terisi. Isikan total
biaya/perkiraan biaya yang dikeluarkan/upah maupun perkiraan upah yang harus
dibayarkan dalam bentuk uang maupun barang (termasuk makanan dan
minuman) menurut jenis kegiatan dan jenis kelamin dalam satuan ribu rupiah.
Kolom (10): Jika kegiatan [Kolom (1)] diborongkan (menggunakan jasa
pertanian), berapa biaya yang harus dibayarkan pada
pemborong (000 Rp)
Isikan biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar pemborong per satuan luas
(Rincian 501.c) atau per jumlah tanaman terbanyak (Rincian 502.a.4). Isikan dalam
satuan ribu rupiah.
SOUH2018-PCS 85
Contoh 7 :
Pada bulan Maret 2018, Pak Bobby mempekerjakan lima orang buruh tani, yang
terdiri dari 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, untuk mengolah lahan
sawahnya yang akan ditanami bawang merah. Dalam mengolah lahan, kelima orang
buruh tersebut bekerja mulai pukul 07.00 hingga pukul 12.00 selama lima hari
berturut-turut. Pak Bobby hanya mengawasi dan tidak ikut dalam kegiatan
pengolahan lahan. Untuk biaya per hari Pak Bobby membayar Rp.50.000,- per
orang. Maka pengisian untuk Rincian 609:
a.
86 SOUH2018-PCS
Rincian 610: Ongkos/biaya sewa lahan
Rincian 610.a: Status penguasaan lahan
Isikan kode status penguasaan lahan tanaman hortikultura terpilih. Kode “1”
untuk milik sendiri, kode “2” untuk sewa, dan kode “3” untuk bebas sewa/lainnya.
Milik Sendiri, jika lahan tersebut pada saat diusahakan betul-betul sudah milik
kepala rumah tangga atau salah seorang anggota rumah tangga. Lahan yang
dibeli secara angsuran melalui kredit bank atau lahan dengan status sewa beli
termasuk lahan milik sendiri.
Sewa, jika lahan tersebut disewa oleh kepala rumah tangga/anggota rumah
tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian sewa/kontrak antara
pemilik dan pemakai. Cara pembayaran biasanya sekaligus di muka atau dapat
diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak.
Bebas Sewa/lainnya, jika lahan tersebut diperoleh dari pihak lain tanpa
mengeluarkan suatu pembayaran, misalnya rumah tangga tersebut
menggunakan lahan orang tua, famili, atau lahan orang lain tanpa sewa dan
lainnya.
Rincian 610.b: Berapa harga/perkiraan harga sewa lahan satu musim
tanam (tanaman semusim) atau satu tahun (tanaman
tahunan) untuk usaha [tanaman hortikultura terpilih]?
……………………….. (ribu rupiah)
Isikan harga/perkiraan harga sewa lahan per satuan luas (Rincian 501.c) untuk
satu musim tanam (tanaman semusim) atau satu tahun (tanaman tahunan) dalam
satuan ribu rupiah.
SOUH2018-PCS 87
Rincian 611: Biaya sewa/perkiraan sewa dan penyusutan barang modal
untuk usaha [tanaman hortikultura terpilih]
Barang-barang modal yang termasuk dalam rincian ini adalah barang-barang
modal yang ikut serta dalam proses produksi tanaman hortikultura terpilih.
Cara pengisian daftar:
Kolom (1): Jenis barang modal
Beberapa pilihan jenis barang modal yang utama seperti traktor roda 2,
green/screen house, alat semprot manual, sabit, dan cangkul telah tertulis dalam
daftar SOUH2018-S. Untuk jenis barang modal lain, tuliskan nama barang modal
yang digunakan dalam usaha. Beberapa contoh disajikan di halaman suplemen
daftar SOUH2018-S.
Kolom (2): Apa status penguasaan barang modal?
Isikan kode status penguasaan barang modal pada kotak yang disediakan. Kode
untuk status penguasaan barang modal sebagai berikut:
1. Milik sendiri (rumah tangga yang bersangkutan)
2. Sewa
3. Milik kelompok (beberapa rumah tangga)
4. Bebas sewa
88 SOUH2018-PCS
Kolom (3): Berapa nilai sewa/ perkiraan sewa barang modal? (000 Rp)
Isikan nilai sewa/perkiraan sewa barang modal pada kotak yang disediakan.
Kolom (4): Kapan tahun pembelian/pembuatan barang modal?
Jika status penguasaan barang modal adalah milik sendiri, maka isikan tahun
pembelian barang modal tersebut. Tuliskan dua digit terakhir dari tahun
pembelian pada kotak yang disediakan.
Kolom (5): Berapa harga pembelian/pembuatan barang modal pada tahun
[Kolom (4)]? (000 Rp)
Isikan harga pembelian barang modal yang digunakan saat
pembelian/pembuatan dalam satuan ribu rupiah.
SOUH2018-PCS 89
Kolom (6): Umur barang modal sejak dibeli? [2018 – Kol.(4)]
Isikan umur pemakaian barang modal yang digunakan sejak pertama kali dibeli
hingga tahun 2018 dalam satuan tahun. Umur dihitung sampai bulan dan tahun
terakhir dengan pembulatan ke bawah.
Kolom (7): Berapa harga jual barang modal seandainya dijual kembali saat
ini? (000 Rp)
Isikan nilai barang modal yang digunakan jika dijual kembali pada waktu
pencacahan dalam satuan ribu rupiah.
Kolom (8): Besarnya penyusutan barang modal per tahun per musim
tanam (000 Rp)
Hitung besarnya penyusutan barang modal per tahun per musim tanam dalam
satuan ribu rupiah. Besarnya penyusutan barang modal dihitung oleh petugas
dengan rumus penyusutan yang berbeda antara tanaman semusim dan tanaman
tahunan. Rumus untuk tanaman semusim adalah:
Penyusutan barang modal untuk usaha tanaman semusim:
Penyusutan = (R.611 Kolom (5) – R.611 Kolom (7))
(R.611 Kolom (6) × R.501.j)
Sedangkan penyusutan untuk tanaman tahunan adalah
Penyusutan barang modal untuk usaha tanaman tahunan:
Penyusutan = (R.611 Kolom (5) – R.611 Kolom (7))
(R.611 Kolom (6))
Contoh 8:
Rumah tangga Pak Bobby terpilih sebagai sampel SOUH2018 untuk komoditas
bawang merah. Kepada petugas, Pak Bobby mengaku menggunakan traktor
untuk mengolah lahannya selama setahun yang lalu. Pak Bobby melakukan
penanaman sebanyak tiga kali pada bidang lahan yang sama, untuk bawang
90 SOUH2018-PCS
merah, musim terakhir adalah periode Maret s.d. Juli 2018. Ia membeli traktor
tersebut seharga Rp.28.000.000,- pada tahun 2015 bulan Juni. dan sudah
menggunakannya selama dua tahun. Pak Syaiful memperkirakan harga sewa
traktor tersebut sebesar Rp.1.500.000,- selama setahun untuk tiga kali musim
tanamnya. Seandainya dijual kembali pada waktu pencacahan, Pak Syaiful dapat
memperoleh Rp.20.000.000,-. Maka pengisian Rincian 611 adalah sebagai berikut:
Penyusutan = (R.611 Kolom (5) – R.611 Kolom (7)) = 28.000 − 20.000
(R.611 Kolom (6) × R.501.i) 3 × 3
= 888,8 ≈ 889
Rincian 612: Ongkos/biaya perbaikan seluruh barang modal milik sendiri
(Rincian 611 Kolom (2) ada yang berkode “1”)
Rincian 612.a: Melakukan perbaikan seluruh barang modal milik sendiri
Lingkari kode “1” jika melakukan perbaikan, kode “2” jika tidak melakukan
perbaikan barang modal. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Jika berkode “2”, maka langsung ke Rincian 613.
Berapa harga
pembelian/pembuatan
barang modal pada
tahun [Kolom(4)]?
(000 Rp)
Apa
statuspengua-
saan
barang
modal?*
Jenis barang modal
[INSTRUKSI UNTUK
PETUGAS]
Untuk jenis barang modal
lain, tuliskan nama
barang modal yangdigunakan.
Umur
barang
modal
sejakdibeli
[2018-
Kol.(4)]
(1) (2) (3) (4) (6)(5)
Berapa nilai
sewa/perkiraan
sewa barang
modal?
(000 Rp)
Kapan
tahun
pembelian/pembuatan
barang
modal?
(7) (8)
Berapa harga jual
barang modal
seandainya dijualkembali saat ini ?
(000 Rp)
[DIHITUNG OLEH
PETUGAS]
Besarnya
penyusutan barangmodal per tahun per
musim tanam**
(000 Rp)
7.
8.
9.
10.
11. Total
Jika Kolom(2) berkode 1
………………..
………………..
………………..
………………..
6. ………………..
1 5 0 0 1 5 8 8 92 8 0 0 0 3 2 0 0 0 0
5 0 0 8 8 9
-- - - --
-- - - --
-- - - --
-- - - --
1. Traktor roda2(hand tractor)
2. Alat semprot manual(hand sprayer)
3. Sabit
4. Cangkul
5. ………………..
SOUH2018-PCS 91
Rincian 612.b: Berapakah total biaya/perkiraan biaya perbaikan seluruh
barang modal milik sendiri untuk usaha [tanaman
hortikultura terpilih]?
1. Perbaikan Besar: ……………………….....(ribu rupiah)
2. Perbaikan Kecil : ……………………….....(ribu rupiah)
Isikan total biaya/perkiraan biaya perbaikan seluruh barang modal milik sendiri
untuk usaha tanaman hortikultura terpilih dalam satuan ribu rupiah. Salin
biaya/perkiraan biaya perbaikan barang pada kotak yang disediakan. Perbaikan
barang modal ini meliputi perbaikan besar dan perbaikan kecil.
Perbaikan Besar adalah perombakan/pembaharuan sehingga menambah
kapasitas/meningkatkan daya kerja serta merubah bentuk atau menambah umur
barang modal tersebut selama setahun yang lalu. Contoh perbaikan barang
besar adalah overhaul (mengembalikan kondisi standard suatu mesin yang
tingkat kerusakannya telah total) pada traktor.
Perbaikan Kecil adalah perombakan/pembaharuan yang dilakukan untuk
memperbaiki kerusakan dan penggantian suku cadang barang modal tetap yang
sudah aus yang digunakan untuk tanaman hortikultura terpilih. Contoh
perbaikan kecil seperti service mesin/motor traktor tidak hidup, perawatan
berkala, dll.
Rincian 613: Ongkos/biaya bunga kredit/pinjaman untuk usaha
Rincian 613.a: Menggunakan modal pinjaman untuk usaha
Lingkari kode status penggunaan modal pinjaman untuk usaha tanaman
hortikultura terpilih. Kode “1” jika menggunakan modal pinjaman dengan bunga,
kode “2” jika menggunakan modal pinjaman tanpa bunga, dan kode “3” jika tidak
menggunakan modal pinjaman. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan. Jika berkode “3”, maka langsung ke Rincian 614.
Pinjaman dengan bunga adalah jika sumber pembiayaan berasal dari pihak lain
dengan atau tanpa jaminan dan wajib dibayar kembali secara tunai atau angsuran
dalam satu periode tertentu baik dikenai bunga maupun syariah. Petani yang
92 SOUH2018-PCS
membeli pupuk, pestisida, atau sarana produksi lainnya dengan sistem hitung
dan membayar setelah panen dengan harga lebih tinggi dari harga normal
dianggap memperoleh sumber pembiayaan pinjaman dengan bunga. Bunga
yang dimaksud adalah selisih harga yang dibayar dengan harga normal.
Pinjaman tanpa bunga adalah jika sumber pembiayaan berasal dari pihak lain
dengan atau tanpa jaminan dan wajib dibayar kembali secara tunai atau angsuran
dalam satu periode tertentu tanpa bunga atau mudharabah.
Rincian 613.b: Berapakah biaya bunga pinjaman/perkiraan biaya bunga
pinjaman untuk usaha [tanaman hortikultura terpilih] yang
harus dibayar? ……………………...(ribu rupiah)
Isikan nilai bunga pinjaman yang harus dikeluarkan dalam satu musim tanam
(tanaman semusim) atau satu tahun (tanaman tahunan) dalam satuan ribu rupiah.
Salin biaya/perkiraan biaya bunga pinjaman pada kotak yang disediakan.
Bunga pinjaman untuk usaha adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan dan
biasanya dihitung berdasarkan persentase tertentu terhadap uang yang dipinjam
dari pihak lain, baik perorangan maupun badan (bank, koperasi, dan lainnya).
Rincian 614: Ongkos/biaya pajak tak langsung (PBB lahan,STNK,dll)
Rincian 614.a: Apakah BAPAK/IBU membayar pajak tak langsung (PBB
lahan, STNK, dll) untuk usaha [tanaman hortikultura
terpilih]?
Lingkari kode “1” jika responden membayar pajak tak langsung, kode “2” jika
responden tidak membayar pajak tak langsung. Salin kode yang dilingkari pada
kotak yang disediakan.
SOUH2018-PCS 93
Rincian 614.b: Berapa pajak tak langsung (PBB lahan, STNK, dll)/ perkiraan
pajak tak langsung (PBB lahan, STNK, dll) untuk usaha
[tanaman hortikultura terpilih] yang harus
dibayar?…………………....(ribu rupiah)
Isikan nilai pajak tak langsung/perkiraan pajak tak langsung yang harus
dibayarkan untuk usaha satu musim tanam (tanaman semusim) atau satu tahun
(tanaman tahunan) dalam satuan ribu rupiah. Salin nilai pajak pada kotak yang
disediakan.
Pajak tak langsung adalah pajak yang pembayarannya dapat dialihkan ke pihak
lain. Contoh pajak tak langsung adalah pajak penjualan, pertambahan nilai (PPN).
Rincian 615: Berapa premi asuransi yang harus dibayar? ……..(ribu rupiah)
Isikan nilai premi asuransi yang dibayarkan satuan ribu rupiah untuk usaha dalam
satu musim tanam (tanaman semusim) atau satu tahun (tanaman tahunan). Salin
pada kotak yang disediakan.
Premi asuransi adalah iuran yang harus dibayar setiap bulan (atau setiap tahun)
sesuai kewajiban dari nasabah asuransi (sebagai tertanggung) atas keikutsertaan
program asuransi.
Rincian 616: Berapakah biaya pulsa ponsel dan/atau internet yang
dibayar? …………………….……...(ribu rupiah)
Isikan nilai biaya pulsa ponsel dan/atau internet dalam satuan ribu rupiah untuk
usaha dalam satu musim tanam (tanaman semusim) atau satu tahun (tanaman
tahunan). Salin pada kotak yang disediakan.
94 SOUH2018-PCS
Pulsa adalah satuan dalam perhitungan biaya telepon.
Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan
komputer dan fasilitas komputer yang terorganisasi di seluruh dunia melalui
telepon atau satelit.
Rincian 617: Ongkos/biaya penggunaan air
Rincian 617.a: Sumber air utama yang digunakan untuk usaha
Lingkari kode “1” jika sumber air utama berasal dari sungai, kode “2” dari
waduk/danau, kode “3” dari mata air, kode “4” dari sumur, dan kode “5” dari
hujan. Salin kode sumber air yang digunakan untuk usaha pada kotak yang
disediakan.
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang secara terus-menerus dari
hulu (sumber) menuju hilir (muara).
Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan air persediaan untuk berbagai
kebutuhan atau mengatur pembagian air dan sebagainya (dipakai di musim
kemarau).
Danau adalah genangan air yang amat luas, dikelilingi daratan.
Sumur adalah sumber air yang digali.
Rincian 617.b: Sistem pengairan yang digunakan untuk usaha
Lingkari kode “1” jika sistem pengairan merupakan pemberian air di permukaan
tanah, kode “2” untuk pemberian air di bawah permukaan tanah, kode “3” untuk
penyiraman, dan kode “4” untuk irigasi tetes. Salin kode sistem pengairan yang
digunakan dalam usaha pada kotak yang disediakan.
Sistem pengairan adalah teknik yang berkaitan dengan pemberian air pada
SOUH2018-PCS 95
tanah.
Pemberian air di permukaan tanah adalah menggenangi lahan pertanian
dengan air irigasi menggunakan saluran yang digali di atas permukaan tanah,
seperti saluran tanah, saluran pasangan batu, atau saluran pipa.
Pemberian air di bawah permukaan tanah adalah pemberian air irigasi melalui
bawah permukaan tanah menggunakan pipa-pipa dengan sambungan terbuka
atau lubang-lubang yang ditanam pada kedalaman 30 s.d. 100 cm.
Penyiraman (spinkle irrigation) adalah sistem pengairan dimana air diberikan
kepada tanaman dengan menyemprotkan air ke atas sehingga menyerupai hujan
ketika air jatuh ke tanah.
Irigasi tetes (drip/trickle irrigation) adalah pemberian air dengan cara diteteskan
menggunakan instalasi pipa yang dilengkapi lubang-lubang (drippers/emitter)
dan tepat berada diatas tanaman.
Rincian 617.c: Berapa ongkos/biaya keperluan air untuk usaha yang
dibayar? …………………….……...(ribu rupiah)
Tuliskan ongkos/biaya keperluan air untuk usaha yang dibayarkan dalam satuan
ribuan rupiah. Contoh retribusi irigasi, biaya pembelian air untuk pengairan, dll. .
Salin pada kotak yang disediakan.
Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan keterangan umum tentang usaha
tanaman hortikultura terpilih selama setahun yang lalu. Keterangan umum yang
dimaksud jika tanaman semusim berasal dari satu bidang lahan terluas yang
dipanen sendiri/ditebaskan terakhir untuk sekali musim tanam selama setahun
Blok VII. Keterangan Umum Usaha Tanaman Hortikultura Terpilih
96 SOUH2018-PCS
yang lalu (Rincian 501.c) dan untuk tanaman tahunan adalah jumlah tanaman
terbanyak (Rincian 502.a.4.) selama setahun yang lalu.
Rincian 701: Sumber utama benih/bibit
Rincian 701.a: Sumber utama benih/bibit
Lingkari kode “1” jika bibit/benih yang digunakan berasal dari pembelian, kode
“2” hasil pembenihan/pembibitan sendiri, kode “3” bantuan pemerintah, kode “4”
lainnya, dan kode “0” tidak menggunakan. Salin kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan. Jika isian Rincian 701.a berkode “0” maka langsung ke Rincian
701.c.
Pembelian adalah benih yang digunakan berasal dari pembelian, baik pembelian
dipasar, balai benih/bibit, atau kios benih/bibit.
Pembenihan/pembibitan sendiri bila benih/bibit diperoleh dari
penyemaian/pembenihan yang dilakukan oleh petani itu sendiri.
Bantuan pemerintah adalah jika benih yang digunakan berasal dari bantuan
pemerintah.
Lainnya bila benih yang digunakan berasal dari selain pembelian, hasil
pembenihan/pembibitan sendiri, dan bantuan pemerintah seperti tumbuh sendiri,
pemberian dari rumah tangga lain, dll.
Rincian 701.b: Jenis benih/bibit yang digunakan
Lingkari kode “1” jika benih/bibit yang digunakan adalah bersertifikat dan kode
“2” jika tidak bersertifikat. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Benih bersertifikat adalah benih yang prosesnya melalui beberapa tahapan
kegiatan dan diawasi oleh instansi pengawasan mutu yang ditunjuk serta memenuhi
persyaratan standar mutu benih tertentu atau produsen benih yang telah
SOUH2018-PCS 97
mendapatkan sertifikat sistem mutu benih. Benih yang sudah melalui proses ini
diberikan label oleh instansi yang berwenang. Label berisi keterangan tertulis yang
diberikan pada benih setelah diterbitkan sertifikat mutu bibit atau keterangan hasil
pemeriksanaan benih. Ada 3 macam benih yang dikenal di dalam pemberian label
sertifikasi:
1. Benih Dasar (BD), ditandai dengan label putih, dimiliki dan diproduksi oleh Balai
Benih Induk (BBI), penangkar benih yang mendapat rekomendasi dari Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB), produsen benih swasta atau BUMN.
2. Balai Pokok (BP), ditandai dengan label ungu, dimiliki dan diproduksi oleh Balai
Benih Utama (BBU), penangkar benih yang mendapat rekomendasi dari BPSB,
produsen benih swasta atau BUMN.
3. Benih Sebar (BR), ditandai dengan label biru, dimiliki dan diproduksi oleh BBU,
penangkar benih atau produsen benih swasta atau BUMN.
Benih tidak bersertifikat adalah benih yang proses produksinya tidak melalui uji
kelayakan mutu benih. Benih lokal adalah benih yang berasal dari persilangan yang
tidak jelas indukannya.
Rincian 701.c : Varietas
Tuliskan nama varietas dari tanaman terpilih pada tempat yang disediakan.
Rincian 702: Hama/Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua organisme yang
mempunyai potensi menimbulkan kerusakan ekonomis atau gangguan pada
tanaman hortikultura terpilih, termasuk didalamnya adalah hama, penyakit, dan
gulma.
Rincian 702.a: Apakah terkena serangan hama/OPT ?
Lingkari kode “1” jika tanaman terpilih terkena serangan hama/OPT dan kode “2”
jika tidak terkena serangan hama/OPT. Salin kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan. Jika isian Rincian 702.a berkode “2” maka langsung ke Rincian
702.c.
98 SOUH2018-PCS
Tanaman terserang OPT apabila tanaman tersebut menjadi tempat hidup dan
berkembangbiaknya OPT, atau tanaman mengalami kerusakan karena OPT,
dengan kepadatan populasi OPT atau intensitas kerusakan tanaman tersebut
telah menyamai atau melebihi ambang pengendalian yang telah ditetapkan.
Rincian 702.b : Dampak serangan hama (menurut persepsi responden)
Lingkari kode “1” jika dampak serangan hama/OPT terhadap penurunan
produktivitas/produksi pada tanaman terpilih ringan, kode “2” jika sedang, kode
“3” jika berat, dan kode “4” jika puso. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 702.c: Apakah melakukan upaya pengendalian hama/OPT
Lingkari kode “1” jika melakukan upaya pengendalian hama/OPT dan kode “2”
jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan. Jika isian Rincian
702.c berkode “2” maka langsung ke Rincian 702.e.
Rincian 702.d: Bagaimana cara mengendalikan hama/OPT yang utama
Lingkari kode “1” jika melakukan upaya pengendalian hama/OPT dengan cara
agronomis/kultur jaringan, kode “2” jika dengan cara mekanis, kode “3” dengan
cara hayati, dan kode “4” jika dengan cara kimiawi. Salin kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan. Jika Rincian 702.d terisi salah satu kode maka
langsung ke Rincian 703.
Pengendalian Agronomis/Kultur Jaringan adalah berbagai tindakan budidaya
yang dapat mengatasi perkembangan populasi/serangan OPT. Tindakan tersebut
seperti pengolahan tanah, pengaturan irigasi, pemupukan dan lain-lain. Termasuk
pengaturan pola tanam dan penanaman varietas tahan OPT.
Pengendalian Mekanis adalah pengendalian dengan memanfaatkan berbagai
sarana dan peralatan yang ada antara lain pemagaran/penghalang plastik,
pengendalian tikus dengan cara gropyokan, pemakaian perangkap dan lain-lain.
SOUH2018-PCS 99
Pengendalian Hayati adalah pengendalian dengan memanfaatkan agen hayati
(pemangsa alami/predator) yang sesuai dan telah terbukti efektif mengendalikan
populasi OPT, misalnya pengendalian tikus dengan melepas burung pemangsa
tikus, menjaga keseimbangan ekosistem.
Pengendalian Kimiawi adalah pengendalian dengan menggunakan bahan-
bahan kimia, misalnya pengendalian hama/OPT dengan menggunakan pestisida,
rodhentisida dll.
Rincian 702.e: Apa alasan utama tidak melakukan pengendalikan
hama/OPT (Rincian 702.c berkode 2)
Lingkari kode “1” jika alasan utama karena biaya penanggulangan mahal, kode
“2” jika sulit mendapatkan sarana penanggulangan, kode “3” jika tidak ada biaya
dan kode “4” alasan utama adalah lainnya. Salin kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan.
Biaya penanggulangan mahal jika petani merasa obat-obatan untuk
menanggulangi serangan OPT harganya terlalu mahal.
Sulit mendapatkan sarana penanggulangan jika di sekitar daerah responden
sulit/tidak tersedia obat-obatan pada saat dibutuhkan, meskipun ada harus
membeli di tempat yang relatif jauh.
Tidak ada biaya jika petani tidak memiliki biaya untuk melakukan pengendalian
OPT/membeli sarana penanggulangan.
Alasannya lainnya misalnya jika petani tidak tahu cara melakukan pengendalian
hama/OPT.
Rincian 703 : Perubahan iklim atau bencana alam
Rincian 703.a: Apakah terkena akibat perubahan iklim atau bencana alam?
Lingkari kode “1” jika usaha tanaman terpilih terkena akibat perubahan iklim atau
bencana alam dan kode “2” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan. Jika Rincian 703.a terisi kode “2” maka langsung ke Rincian 704.
100 SOUH2018-PCS
Rincian 703.b: Apa jenis perubahan iklim atau bencana alam utama yang
terjadi?
Lingkari kode “1” jika terkena bencana kekeringan, kode “2” kebanjiran, kode “3”
intensitas curah hujan terlalu tinggi, dan kode “4” jika terkena bencana alam
lainnya (tanah longsor, gempa bumi, gunung berapi meletus, lahar, dll). Salin
kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 703.c: Berapa besar dampak akibat perubahan iklim atau bencana
alam terhadap penurunan produksi/produktivitas (menurut
persepsi responden)
Lingkari kode “1” jika dampak akibat perubahan iklim atau bencana alam sebesar
≤ 25 %, kode “2” jika 25% - 50%, kode “3” jika 51% - 75% dan kode “4” jika 76%
- 100%. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 704 : Kendala/hambatan/kesulitan usaha tanaman hortikultura
terpilih yang dihadapi
Rincian 704.a: Pembiayaan usaha tani
Lingkari kode “1” jika mengalami kendala usaha terkait pembiayaan, seperti sulit
memperoleh pinjaman dan kode “2” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada
kotak yang disediakan.
Rincian 704.b: Kenaikan harga produksi tanaman hortikultura lebih rendah
dibandingkan kenaikan ongkos produksi
Lingkari kode “3” jika kendala usaha adalah kenaikan harga produksi tanaman
hortikultura lebih rendah dibandingkan kenaikan ongkos produksi dan kode “4”
jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 704.c: Serangan hama/OPT
Lingkari kode “5” jika kendala usaha adalah serangan hama/OPT dan kode “6”
jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 704.d: Kekeringan/kebanjiran/bencana alam
Lingkari kode “7” jika kendala usaha adalah kekeringan/kebanjiran/bencana alam
SOUH2018-PCS 101
dan kode “8” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 704.e: Kesulitan dalam mendapatkan pekerja/upah pekerja mahal
Lingkari kode “1” jika kendala usaha adalah sulit dalam mendapatkan pekerja/
upah pekerja mahal dan kode “2” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan.
Rincian 704.f: Kesulitan dalam pemasaran hasil
Lingkari kode “3” jika kendala usaha adalah sulit dalam pemasaran hasil dan kode
“4” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 705: Sumber pembiayaan
Rincian 705.a : Sumber pembiayaan usaha tanaman hortikultura terpilih
Tuliskan persentase sumber pembiayaan yang berasal dari:
1) Biaya sendiri (rumah tangga yang bersangkutan) jika sumber pembiayaan
adalah milik rumah tangga yang bersangkutan tanpa pinjaman dari pihak lain.
2) Pinjaman dengan bunga jika sumber pembiayaan berasal dari pihak lain
dengan atau tanpa jaminan dan wajib dibayar kembali secara tunai atau
angsuran dalam satu periode tertentu dengan dikenai bunga maupun syariah.
Petani yang membeli pupuk, pestisida, atau sarana produksi lainnya dengan
sistem hitung dan membayar setelah panen dengan harga lebih tinggi dari
harga normal dianggap memperoleh sumber pembiayaan pinjaman dengan
bunga. Bunga yang dimaksud adalah selisih harga yang dibayar dengan harga
normal.
3) Pinjaman tanpa bunga jika sumber pembiayaan berasal dari pihak lain
dengan atau tanpa jaminan dan wajib dibayar kembali secara tunai atau
angsuran dalam satu periode tertentu tanpa bunga atau tanpa syariah.
4) Jumlah 100 % (Rincian 705.a.1 + a.2+ a.3)
Jika Rincian 705.a poin 2 terisi “0”, maka langsung ke Rincian 706
102 SOUH2018-PCS
Rincian 705.b: Sumber pembiayaan usaha tanaman hortikultura terpilih
(R705.a.2 terisi)
Lingkari kode “1” jika sumber pembiayaan berasal dari bank (langsung ke Rincian
706), kode “2” jika berasal dari BPR, kode “3” dari lembaga keuangan lainnya,
kode “4” dari koperasi, dan kode “5” jika berasal dari perseorangan. Salin kode
yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 705.c: Sebab/alasan tidak meminjam uang dari bank (Rincian 705.b
tidak berkode 1)
Rincian 705.c.1 : Tidak tahu prosedurnya
Lingkari kode “1” jika alasan tidak meminjam uang dari bank karena tidak tahu
prosedurnya dan kode “2” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 705.c.2 : Proses berbelit-belit/lama
Lingkari kode “3” jika alasan tidak meminjam uang dari bank karena proses
berbelit-belit/lama dan kode “4” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan.
Rincian 705.c.3: Tidak mempunyai agunan
Lingkari kode “5” jika alasan tidak meminjam uang dari bank karena tidak
mempunyai agunan dan kode “6” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan.
Rincian 705.c.4: Suku bunga tinggi
Lingkari kode “7” jika alasan tidak meminjam uang dari bank karena suku bunga
tinggi dan kode “8” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 705.c.5: Lokasi bank relatif jauh
Lingkari kode “1” jika alasan tidak meminjam uang dari bank karena lokasi bank
relatif jauh dan kode “2” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
SOUH2018-PCS 103
Rincian 705.c.6: Merasa tidak perlu
Lingkari kode “3” jika alasan tidak meminjam uang dari bank karena merasa tidak
perlu dan kode “4” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 705.c.7: Lainnya
Lingkari kode “5” jika alasan tidak meminjam uang dari bank karena lainnya
(tuliskan alasan lainnya) dan kode “6” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada
kotak yang disediakan.
Rincian 705.d: Alasan utama tidak meminjam dari bank (R.705.c yang
berkode ganjil)
Jika rincian 705.c ada yang berkode “1”, “3”, “5”, dan “7” maka tuliskan salah satu
alasan yang menjadi alasan utama tidak meminjam uang dari bank (Rincian 705.c
yang berkode ganjil). Salin nomor yang dituliskan pada kotak yang disediakan.
Rincian 706 : Penyuluhan/bimbingan
Rincian 706.a : Penyuluhan/bimbingan mengenai pengelolaan usaha
tanaman terpilih
Lingkari kode “1” jika ada anggota rumah tangga memperoleh
penyuluhan/bimbingan mengenai pengelolaan usaha pada tanaman terpilih dan
kode “2” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 706.b: Penyuluhan/bimbingan diperoleh dari mana ?
Rincian 706.b.1: Penyuluhan/bimbingan dipeoleh dari PPL
Lingkari kode “1” jika ada anggota rumah tangga yang pernah memperoleh
penyuluhan/bimbingan dari PPL (Penyuluhan Pertanian Lapangan) dan kode “2”
jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 706.b.2: Penyuluhan/bimbingan diperoleh dari POPT
Lingkari kode “3” jika ada anggota rumah tangga yang pernah memperoleh
penyuluhan/bimbingan dari POPT (Pengendali OPT) dan kode “4” jika tidak. Salin
104 SOUH2018-PCS
kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 706.b.3: Penyuluhan/bimbingan diperoleh dari dinas pertanian
terkait/pemerintah
Lingkari kode “5” jika ada anggota rumah tangga yang pernah memperoleh
penyuluhan/bimbingan dari dinas pertanian terkait/pemerintah PPL (Penyuluhan
Pertanian Lapangan) dan kode “6” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada
kotak yang disediakan.
Rincian 706.b.4: Penyuluhan/bimbingan diperoleh dari lainnya
Lingkari kode “1” jika ada anggota rumah tangga yang pernah memperoleh
penyuluhan/bimbingan dari lainnya (tuliskan dari lainnya) dan kode “2” jika
tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 707 : Bantuan Usaha
Rincian 707.a : Apakah menerima bantuan (gratis/subsidi) untuk usaha
tanaman hortikultura terpilih
Lingkari kode “1” jika menerima bantuan untuk usaha tanman hortikultura terpilih
dan kode “2” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Jika kode 2 maka langsung ke Rincian 708
Rincian 707.b: Asal bantuan untuk usaha tanaman hortikultura terpilih
yang diterima
Lingkari kode “1” jika bantuan untuk usaha tanaman hortikultura terpilih yang
utama berasal dari pemerintah, kode “2” berasal dari lembaga non pemerintah
dan kode “3” jika berasal dari perorangan. Salin kode yang dilingkari pada kotak
yang disediakan.
Jika kode 2 dan 3 dilingkari maka langsung ke Rincian 707.d
Rincian 707.c : Jika Rincian 707.a berkode 1, jenis bantuan yang diterima
Rincian 707.c.1 : Benih/bibit
Lingkari kode “1” jika bantuan yang diterima berupa benih/bibit gratis, kode “2”
SOUH2018-PCS 105
jika berupa benih subsidi harga, dan kode “3” jika tidak. Salin kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Rincian 707.c.2: Pupuk
Lingkari kode “4” jika bantuan yang diterima berupa pupuk gratis, kode “5” jika
berupa pupuk subsidi harga, dan kode “6” jika tidak. Salin kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Rincian 707.c.3 : Pestisida
Lingkari kode “7” jika bantuan yang diterima berupa pestisida gratis, kode “8” jika
berupa pestisida subsidi harga, dan kode “9” jika tidak. Salin kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Rincian 707.c.4: Alat/Mesin Pertanian
Rincian 707.c.4.a : Untuk rumah tangga yang bersangkutan
Lingkari kode “1” jika bantuan yang diterima untuk rumah tangga yang
berasangkutan berupa alat/mesin pertanian gratis, kode “2” jika berupa
alat/mesin pertanian subsidi harga, dan kode “3” jika tidak. Salin kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 707.c.4.b: Untuk kelompok
Lingkari kode “4” jika bantuan yang diterima untuk kelompok berupa alat/mesin
pertanian gratis, kode “5” jika berupa alat/mesin pertanian subsidi harga, dan
kode “6” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 707.c.5: Pembiayaan usaha
Lingkari kode “7” jika bantuan yang diterima berupa pembiayaan usaha gratis,
kode “8” jika berupa pembiayaan usaha subsidi bunga, dan kode “9” jika tidak.
Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 707.d: Jenis bantuan usaha dari Pemerintah/Pemda yang paling
dibutuhkan pada waktu yang akan datang
Lingkari kode “1” jika jenis bantuan untuk usaha dari pemerintah/pemda yang
106 SOUH2018-PCS
paling dibutuhkan pada waktu yang akan datang berupa benih/bibit, kode “2”
berupa pupuk, kode “3” berupa alat/mesin pertanian, kode “4” berupa pinjaman
modal dari bank tanpa agunan, kode “5” berupa pinjaman modal dari bank
dengan subsidi bunga, kode “6” berupa jaminan harga seperti HPP gaba/beras,
kode “7” jika lainnya, dan kode “8” jika tidak membutuhkan bantuan. Salin kode
yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 708: Keanggotaan KUD/Koperasi Tani
Rincian 708.a : Apakah ada anggota rumah tangga (termasuk kepala
rumah tangga) yang menjadi anggota KUD/Koperasi Tani
pada saat ini?
Lingkari kode “1” jika ada, kode “2” jika ada namun tidak aktif, dan kode “3” jika
tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Jika kode 1 dan 2 maka langsung ke Rincian 709
Rincian 708.b : Apa alasan utama tidak menjadi anggota KUD/Koperasi
Tani pada saat ini (Jika Rincian 708.a berkode 2)?
Lingkari kode “1” jika alasan utama belum ada KUD/koperasi tani didaerahnya
(kecamatan), kode “2” lokasi KUD/koperasi tani jauh, kode “3” pelayanan
KUD/koperasi tani tidak memuaskan, dan kode “4” jika lainnya. Salin kode yang
dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 709: Keanggotaan Kelompok Tani
Kelompok tani tanaman hortikultura adalah kumpulan petani (dewasa, wanita,
dan pemuda) yang terikat secara non formal dalam satu wilayah kelompok yang
bekerjasama atas dasar saling asih, saling asah, dan saling asuh bagi keberhasilan
usaha tanaman hortikulturanya, yang diketuai oleh seorang kontak tani.
Rincian 709.a : Apakah ada anggota rumah tangga (termasuk kepala
rumah tangga) yang menjadi anggota Kelompok Tani pada
saat ini?
Lingkari kode “1” jika ada, kode “2” jika ada namun tidak aktif, dan kode “3” jika
tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
SOUH2018-PCS 107
Jika kode 1 dan 2 maka langsung ke Rincian 710
Rincian 709.b : Apa alasan utama tidak menjadi anggota Kelompok Tani
pada saat ini (Jika Rincian 709.a berkode 3)?
Lingkari kode “1” jika alasan utama belum ada kelompok tani tanaman
hortikultura terpilih di daerahnya, kode “2” sudah ada kelompok tani tanaman
terpilih tetapi tidak berminat dan kode “3” jika lainnya. Salin kode yang dilingkari
pada kotak yang disediakan.
Rincian 710 : Kemitraan
Rincian 710.a : Apakah melakukan kemitraan usaha dengan perusahaan
mitra/usaha mitra pada saat ini?
Lingkari kode “1” jika melakukan kemitraan usaha dengan perusahaan/usaha dan
kode “2” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 710.b: Jika Rincian 710 a berkode 1, badan kemitraan usaha
Lingkari kode “1” jika melakukan kemitraan usaha dengan BUMN, kode “2”
dengan BUMD, kode “3” dengan perusahaan swasta, dan kode “4” jika dengan
koperasi. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Perusahaan mitra adalah perusahaan yang melakukan kemitraan dengan
petani/kelompok tani.
BUMN adalah badan usaha yang kepemilikan sahamnya sebagian besar dikuasai
oleh Pemerintah dan ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara.
Contoh: PT. Pupuk Sriwijaya, PT. Pertani, PT. Sang Hyang Seri
BUMD adalah badan usaha yang kepemilikan sahamnya sebagian besar dikuasai
oleh Pemerintah Daerah dan ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Daerah.
Perusahaan swasta/usaha adalah perusahaan yang modalnya berasal dari orang-
orang atau badan-badan non pemerintah.
108 SOUH2018-PCS
Rincian 711.a : Penggunaan hasil panen tanaman hortikultura terpilih
selama setahun yang lalu
Rincian 711.a.1 : Diolah
Tuliskan persentase penggunaan hasil panen yang diolah. Salin angka yang ditulis
pada kotak yang disediakan.
Rincian 711.a.2: Dijual
Tuliskan persentase penggunaan hasil panen yang dijual. Salin angka yang ditulis
pada kotak yang disediakan.
Rincian 711.a.3 : Dikonsumsi sendiri
Tuliskan persentase penggunaan hasil panen yang dikonsumsi rumah tangga
sendiri. Salin angka yang ditulis pada kotak yang disediakan.
Rincian 711.a.4 : Untuk benih/bibit
Tuliskan persentase penggunaan hasil panen untuk benih/bibit. Salin angka yang
ditulis pada kotak yang disediakan.
Rincian 711.a.5: Disimpan
Tuliskan persentase penggunaan hasil panen yang disimpan. Salin angka yang
ditulis pada kotak yang disediakan.
Rincian 711.a.6: Lainnya
Tuliskan persentase penggunaan hasil panen untuk lainnya seperti diberikan
pada pihak lain, dll. Salin angka yang ditulis pada kotak yang disediakan.
Rincian 711.a.7 : Jumlah
Jumlah 100 % (Rincian 711.a.1 + a.2+ a.3+ a.4+ a.5+ a.6).
SOUH2018-PCS 109
Rincian 711.b : Jika Rincian 711.a.2 terisi, maka penjualan hasil panen
dilakukan kepada
Rincian 711.b.1 : Pedagang Pengumpul
Tuliskan persentase penjualan hasil panen ke pedagang pengumpul. Salin angka
yang ditulis pada kotak yang disediakan.
Pedagang pengumpul adalah badan atau orang pribadi yang kegiatan usahanya
mengumpulkan hasil kehutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan dan
menjual hasil-hasil tersebut kepada badan usaha industri dan/atau eksportir yang
bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan.
Rincian 711.b.2: Kelompok Tani
Tuliskan persentase penjualan hasil panen ke kelompok tani. Salin angka yang
ditulis pada kotak yang disediakan.
Kelompok Tani adalah beberapa orang petani atau peternak yang menghimpun
diri dalam suatu kelompok karena memiliki keserasian dalam tujuan, motif, dan
minat. Kelompok tani dibentuk berdasarkan surat keputusan dan dibentuk
dengan tujuan sebagai wadah komunikasi antarpetani.
Rincian 711.b.3: Koperasi
Tuliskan persentase penjualan hasil panen ke koperasi. Salin angka yang ditulis
pada kotak yang disediakan.
Koperasi adalah perusahaan yang beranggotakan orang-seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.
Bentuk badan hukum koperasi ini dikeluarkan dan disahkan oleh Departemen
Koperasi.
Rincian 711.b.4: Industri Pengolahan
Tuliskan persentase penjualan hasil panen ke industri pengolahan. Salin angka
yang ditulis pada kotak yang disediakan.
110 SOUH2018-PCS
Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan
mengubah barang dasar (bahan mentah) menjadi barang jadi/setengah jadi dan
atau dari barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya,
baik secara mekanis, kimiawi dengan mesin ataupun dengan tangan.
Rincian 711.b.5: Mitra
Tuliskan persentase penjualan hasil panen ke mitra. Salin angka yang ditulis pada
kotak yang disediakan.
Mitra adalah rekan dalam mengadakan suatu usaha yang saling menguntungkan
antara pengusaha kecil dengan pengusaha menengah/besar (perusahaan pitra)
disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh pengusaha besar, sehingga
saling memerlukan, menguntungkan dan memperkuat. Contohnya perusahaan
mitra membina kelompok mitra dalam hal menyediakan lahan, sarana produksi,
bimbingan teknis, manajemen, menampung, mengolah dan memasarkan hasil
produksi. Sedangkan kelompok mitra berkewajiban memenuhi kebutuan
perusahaan mitra sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati bersama,
seperti menyediakan hasil produksi perkebunan, tanaman pangan, perikanan, dll.
Rincian 711.b.6: Pasar/Konsumen Akhir
Tuliskan persentase penjualan hasil panen ke pasar/konsumen akhir. Salin angka
yang ditulis pada kotak yang disediakan.
Pasar adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual guna melakukan transaksi
jual beli.
Konsumen Akhir adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang
tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang
lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Rincian 711.b.7: Lainnya (pedagang eceran, dll)
Tuliskan persentase penjualan hasil panen selain Rincian 711.b.1 sampai dengan
Rincian 711.b.6. Salin angka yang ditulis pada kotak yang disediakan.
SOUH2018-PCS 111
Rincian 711.b.8 : Jumlah
Jumlah 100 % (Rincian 711.b.1 + b.2+ b.3+ b.4+ b.5+ b.6 + b.7).
Rincian 711.c: Jika Rincian 711.a.2 terisi, apakah melakukan pengolahan
hasil pasca panen
Rincian 711.c.1: Sortasi
Lingkari kode “1” jika melakukan pengolahan hasil pasca panen dengan sortasi
dan kode “2” jika tidak. Salin kode yang dilingkari dikotak yang sesuai.
Sortasi adalah pemisahan produk yang sudah bersih menjadi bermacam
macam mutu atas dasar sifat-sifat fisik. Contohnya pemilihan hasil produksi
berdasarkan kelayakan untuk dijual, yaitu memisahkan umbi kentang yang
baik dan sehat dengan umbi yang cacat/terserang hama/penyakit.
Rincian 711.c.2 : Pemilahan (Grading)
Lingkari kode “3” jika melakukan pengolahan hasil pasca panen dengan cara
pemilahan dan kode “4” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Pemilahan (Grading) adalah sortasi produk menjadi bermacam-macam fraksi
mutu (ukuran, bentuk, dan warna) sesuai dengan standar klasifikasi yang telah
diakui atas dasar nilai komersial. Contohnya umbi kentang segar menurut SNI-
01-3175-1992 dikelompokkan ke dalam 3 mutu, yaitu mutu I dan II. Standar mutu
kentang segar sesuai dengan karakteristik warna, bentuk, ukuran, permukaan
kentang, kadar kotoran, cacat, dan ketuaan kentang.
112 SOUH2018-PCS
Rincian 711.c.3: Pengeringan
Lingkari kode “5” jika melakukan pengolahan hasil pasca panen dengan cara
pengeringan dan kode “6” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 711.c.4: Pengemasan
Lingkari kode “7” jika melakukan pengolahan hasil pasca panen dengan cara
pengemasan dan kode “8” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Pengemasan adalah proses membungkus produk yang telah selesai proses
pembersihan, sortasi, grading dan lain lain. Ada beberapa macam pengemasan:
a. Pengemasan wrapping dengan menggunakan wrapping machine. Ini
dilakukan untuk komoditi seperti tomat, dan sayuran yang telah diolah atau
dipotong-potong. Proses wrapping ada yang menggunakan styrofoam dan
ada yang tidak menggunakannya.
b. Pengemasan dengan menggunakan selotip polos atau selotip berlabel.
Pengemasan ini dilakukan untuk sayuran daun seperti bayam, caisim atau
sawi, kangkung dan sayuran lain yang perlu diikat.
c. Pengemasan dengan menggunakan bag sealer. Pengemasan ini dengan
memasukkan sayuran ke dalam plastik berventilasi kemudian yang kemudian
disegel dengan hand sealer. Pengemasan ini untuk sayuran jenis khusus
yang memerlukan perlakuan lebih dari sayuran yang lain, seperti produk
sayuran hidroponik yang memerlukan label khusus karena pangsa pasarnya
juga khusus.
d. Pengemasan dengan menggunakan net plastic. Pengemasan ini dengan
memasukkan sayuran kedalam jaring plastik. Biasanya untuk sayuran umbi
SOUH2018-PCS 113
seperti kentang, bit, dan lain sebagainya.
Rincian 712 : Perkiraan keuntungan usaha tanaman hortikultura terpilih
Lingkari kode “1” jika perkiraan keuntungan usaha tanaman hortikultura terpilih
jauh lebih buruk, kode “2” jika buruk, kode “3” sama saja, kode “4” lebih baik, dan
kode “5” jika jauh lebih baik. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 713: Akses Internet
Rincian 713.a: Akses internet untuk mencari informasi mengenai
budidaya/harga
Lingkari kode “1” jika mencari informasi mengenai budidaya atau harga dengan
internet dan kode “2” jika tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 713.b: Akses internet untuk pembelian input
Lingkari kode “3” jika melakukan pembelian input dengan internet dan kode “4”
jika tidak. Pembelian input yang dimaksud seperti pembelian pupuk, pestisida,
dll. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Rincian 713.c: Akses internet untuk pemasaran
Lingkari kode “5” jika melakukan pemasaran dengan internet dan kode “6” jika
tidak. Salin kode yang dilingkari pada kotak yang disediakan.
Tujuan blok ini adalah untuk mendapatkan rekapitulasi usaha tanaman
hortikultura terpilih. Blok ini diisi oleh petugas dengan menyalin kembali isian
pada blok V, blok VI dan blok VII.
Rincian 801: Tanaman Semusim
Rincian 801.a : Luas bidang panen terakhir
Salin isian luas bidang dari Rincian 501.c pada kotak yang disediakan.
BLOK VIII. Rekapitulasi Usaha Tanaman Hortikultura Terpilih (000 Rp)
114 SOUH2018-PCS
Rincian 801.b: Produksi
Salin isian volume produksi dari Rincian 503.b pada kotak yang disediakan.
Rincian 801.c: Produktivitas
Hitung produktivitas dengan membagi isian volume produksi (Rincian 801.b)
terhadap isian luas panen (Rincian 801.a). Kemudian tuliskan hasil penghitungan
tersebut sampai satu digit desimal pada kotak yang disediakan.
Rincian 802: Tanaman Tahunan
Rincian 802.a : Jumlah Tanaman
Salin isian jumlah tanaman dari Rincian 502.a.4 Kolom (4) pada kotak yang
disediakan.
Rincian 802.b: Umur Tanaman
Salin isian umur tanaman dari Rincian 502.a.4 Kolom (2) pada kotak yang
disediakan.
Rincian 802.c: Produksi
Salin isian volume produksi dari Rincian 502.a.4 Kolom (5) pada kotak yang
disediakan.
Rincian 803 : Rekapitulasi nilai produksi dan pengeluaran usaha
Rincian 803.A: Nilai Produksi
Jumlahkan isian Kolom (2) dari Rincian 803.A.1 sampai dengan Rincian 803.A.2
setelah menyalin isian dari blok yang bersesuaian.
Rincian 803.A.1 : Nilai produksi utama
Salin isian nilai produksi utama dari Rincian 503.e pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.A.2 : Nilai produksi ikutan
Salin isian nilai produksi ikutan dari Rincian 503.g pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.B: Ongkos/Biaya Produksi
Jumlahkan isian Kolom (2) dari Rincian 803.B.1 sampai dengan Rincian 803.B.11
setelah menyalin isian dari blok yang bersesuaian.
SOUH2018-PCS 115
Rincian 803.B.1: Benih/bibit
Salin isian ongkos/biaya untuk benih/bibit di Kolom (2) dari Rincian 601 Kolom
(8) pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.B.2 : Pupuk
Salin isian ongkos/biaya untuk pupuk di Kolom (2) dari Rincian 602 Kolom (8)
pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.B.3 : Pestisida
Salin isian ongkos/biaya untuk pestisida di Kolom (2) dari Rincian 603 Kolom (8)
pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.B.4: Bahan bakar
Salin isian ongkos/biaya untuk bahan bakar di Kolom (2) dari Rincian 604 Kolom
(8) pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.B.5: Listrik
Salin isian ongkos/biaya untuk listrik di Kolom (2) dari Rincian 605 Kolom (8) pada
kotak yang disediakan.
Rincian 803.B.6: Jaring Pelindung/Perangkap hama
Salin isian ongkos/biaya untuk jaring pelindung/perangkap hama di Kolom (2)
dari Rincian 606 Kolom (8) pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.B.7 : Mulsa
Salin isian ongkos/biaya untuk mulsa di Kolom (2) dari Rincian 607 Kolom (8)
pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.B.8 : Wadah, polibag, ajir, tali
Salin isian ongkos/biaya untuk wadah, polibag, ajir, dan tali di Kolom (2) dari
Rincian 608 Kolom (8) pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.B.9 : Tenaga Kerja
Hitung ongkos/biaya untuk tenaga kerja dengan menjumlahkan Rincian 609.a.10
Kolom (8), Rincian 609.a.10 Kolom (9), Rincian 609.a.10 Kolom (10), Rincian
116 SOUH2018-PCS
609.b.10 Kolom (8), Rincian 609.b.10 Kolom (9). Tuliskan hasil penjumlahan pada
kotak yang disediakan di Kolom (2).
Rincian 803.B.10: Sewa Lahan
Salin isian ongkos/biaya untuk sewa lahan di Kolom (2) dari Rincian 610.b pada
kotak yang disediakan.
Rincian 803.B.11: Pengeluaran Lainnya
Hitung ongkos/biaya untuk pengeluaran lainnya dengan menjumlahkan Rincian
611.11 Kolom (3), Rincian 611.11 Kolom (8), Rincian 612.b.2, Rincian 613.b, Rincian
614.b, Rincian 615, Rincian 616, dan Rincian 617.c. Tuliskan hasil penjumlahan
pada kotak yang disediakan di Kolom (2).
Rincian 803.B.1 s.d. Rincian 803.B.11 Kolom (3): Persentase
Hitung persentase ongkos/biaya dengan membagi isian setiap rincian Kolom (2)
terhadap Rincian B.803.B Kolom (2), kemudian kalikan dengan 100. Tuliskan hasil
penghitungan sampai dengan satu digit desimal pada kotak yang disediakan di
Kolom (3) untuk setiap rincian.
Rincian 803.C : Keuntungan/Kerugian (A-B)
Hitung selisih antara nilai produksi pada Rincian 803.A Kolom (2) dan nilai
ongkos/biaya produksi pada Rincian 803.B Kolom (2). Tuliskan hasil
penghitungan pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.D: Persentase Pendapatan Terhadap Biaya (C/B)
Hitung persentase pendapatan terhadap biaya dengan membagi nilai
keuntungan/kerugian pada Rincian 803.C terhadap nilai ongkos/biaya produksi
pada Rincian 803.B Kolom (2), kemudian kalikan dengan 100. Tuliskan hasil
penghitungan sampai dengan satu digit desimal pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.E : Harga petani per satuan produksi
Hitung harga petani per satuan produksi. Untuk tanaman semusim, harga
dihitung dengan membagi nilai produksi (Rincian 803.A) terhadap volume
SOUH2018-PCS 117
produksi (Rincian 801.b), dan tanaman tahunan harga dihitung dengan membagi
nilai produksi (Rincian 803.A) terhadap volume produksi (Rincian 802.c). Tuliskan
hasil penghitungan pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.F: Ongkos/biaya per satuan produksi
Hitung ongkos/biaya per satuan produksi untuk tanaman semusim dan tahunan
yang berproduksi. Untuk tanaman semusim, ongkos/biaya dihitung dengan
membagi ongkos/biaya (Rincian 803.B) terhadap volume produksi (Rincian
801.b), dan untuk tanaman tahunan ongkos/biaya dihitung dengan membagi
ongkos/biaya (Rincian 803.B) terhadap volume produksi (Rincian 802.c). Tuliskan
hasil penghitungan pada kotak yang disediakan.
Rincian 803.G : Biaya per satuan jumlah tanaman
Hitung ongkos/biaya per satuan jumlah tanaman tahunan dengan membagi
ongkos/biaya (Rincian 803.B) terhadap jumlah tanaman (Rincian 802.a). Tuliskan
hasil penghitungan pada kotak yang disediakan.
Tujuan blok ini untuk mencatat keterangan-keterangan penting yang diperlukan.
Rincian 901 : Jam Selesai Wawancara
Tuliskan jam selesai wawancara pada kotak yang disediakan. Jika wawancara tidak
dapat selesai pada hari yang sama/terjadi penundaan, maka penulisan jam selesai
wawancara dengan cara:
BLOK IX. Catatan
118 SOUH2018-PCS
a. Mencatat jam terakhir saat wawancara pertama kali di Blok Catatan.
b. Mencatat durasi waktu pada hari berikutnya sampai dengan wawancara
selesai.
c. Rincian 901 (Jam selesai wawancara) ditulis dengan menambahkan durasi
waktu wawancara pada poin (b) terhadap waktu pada poin (a).
Tujuan blok ini adalah mengetahui apakah permasalahan yang dihadapi oleh
pencacah beserta solusinya pada saat melakukan pencacahan. Blok ini diisi oleh
pencacah.
Rincian 1001: Permasalahan Pencacahan
Lingkari kode “1” jika mengalami permasalahan pencacahan lapangan dan kode
“2” jika tidak (langsung ke blok XI). Salin kode yang dilingkari pada kotak yang
disediakan.
Rincian 1002: Permasalahan dan Solusi
Jika rincian 1001 berkode “1” maka tuliskan permasalahan pencacahan mulai dari
awal wawancara sampai dengan selesai pencacahan pada kotak yang disediakan.
Rincian 1101: Nama Pemberi Informasi
Tuliskan nama responden yang diwawancarai pada tempat yang disediakan.
Rincian 1102: Tanggal wawancara
Tuliskan tanggal wawancara pada tempat yang disediakan.
Rincian 1103: Tanda tangan
Bubuhkan tanda tangan responden pada tempat yang disediakan.
Rincian 1104: Kode petugas
Tuliskan kode petugas untuk pencacah pada kotak yang disediakan.
BLOK X. Permasalahan Pencacahan dan Solusi (diisi oleh pencacah)
BLOK XI. Pengesahan dan Keterangan Petugas
SOUH2018-PCS 119
Rincian 1105: Nama petugas
Tuliskan nama petugas pencacah pada tempat yang disediakan.
Rincian 1106: Tanggal pencacahan
Tuliskan tanggal pencacahan pada kotak yang disediakan.
Rincian 1107: No. Telepon/HP
Tuliskan nomor telepon/HP petugas pencacah pada tempat yang disediakan.
Rincian 1108: Tanda tangan
Bubuhkan tanda tangan pencacah pada tempat yang disediakan.
SOUH2018-PCS 121
PENUTUP
Berhasilnya suatu pencacahan sangat tergantung pada kemauan,
kemampuan dan ketelitian para petugas lapang terutama pencacah. Oleh karena
itu sebelum daftar-daftar yang telah diisi diserahkan kepada pemeriksa, pencacah
harus meneliti lebih dahulu apakah isian-isiannya telah benar dan tepat diisikan
pada kolom-kolom, rincian-rincian yang sesuai.
Setelah pencacahan selesai dan pencacah yakin bahwa semua isian telah
diperiksa dengan baik, serahkan semua daftar yang telah diisi kepada pemeriksa,
tetapi bukan berarti bahwa pencacahan telah selesai, karena mungkin pencacah
akan diminta pemeriksa untuk melakukan pencacahan ulang apabila diperlukan.
Pemeriksaan tersebut di atas dimaksudkan agar bila ternyata pencacah
masih menemui kesalahan-kesalahan secepatnya diperbaiki, dan jika ditemui
suatu kesalahan yang mengharuskan pencacah mengadakan kunjungan ulang,
lakukan kunjungan ulang tersebut tanpa menunggu instruksi pemeriksa. Jika
dijumpai hal-hal yang meragukan jangan mengambil keputusan sendiri,
diskusikan dengan teman-teman sesama pencacah, dan bila masih ragu-ragu
juga usahakanlah menemui pemeriksa dan diskusikan dengannya agar diperoleh
penjelasan yang dapat menghilangkan keragu-raguan tersebut.
Data yang dihasilkan dari kegiatan Survei Struktur Ongkos Usaha Tanaman
Hortikultura Tahun 2018 ini sangat bermanfaat bagi pemerintah untuk
perencanaan pembangunan terutama dalam upaya pemerintah untuk meratakan
pembangunan dan hasil-hasilnya. Tanpa data, Pemerintah tidak mungkin dapat
menyusun rencana pembangunan yang sempurna.
7
SOUH2018-PCS 123
L A M P I R A N
SOUH2018-PCS 125
Lampiran 1. Jumlah Target Sampel Blok Sensus dan Rumah Tangga
Terpilih SOUH2018
Blok Sensus Rumah Tangga
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Aceh 422 4 220 12
2 Sumatera Utara 428 4 280 12
3 Sumatera Barat 419 4 190 12
4 Riau 283 2 830 11
5 Jambi 374 3 740 10
6 Sumatera Selatan 309 3 090 10
7 Bengkulu 243 2 430 10
8 Lampung 305 3 050 10
9 Kep. Bangka Belitung 193 1 930 10
10 Kepulauan Riau 160 1 600 8
11 DKI Jakarta 19 190 4
12 Jawa Barat 438 4 380 14
13 Jawa Tengah 442 4 420 12
14 DI Yogyakarta 420 4 200 12
15 Jawa Timur 441 4 410 12
16 Banten 320 3 200 10
17 Bali 422 4 220 12
18 Nusa Tenggara Barat 369 3 690 11
19 Nusa Tenggara Timur 435 4 350 12
20 Kalimantan Barat 339 3 390 10
21 Kalimantan Tengah 312 3 120 10
22 Kalimantan Selatan 342 3 420 11
23 Kalimantan Timur 303 3 030 10
24 Kalimantan Utara 232 2 320 10
25 Sulawesi Utara 340 3 400 10
26 Sulawesi Tengah 375 3 750 10
27 Sulawesi Selatan 399 3 990 11
28 Sulawesi Tenggara 381 3 810 10
29 Gorontalo 199 1 990 10
30 Sulawesi Barat 313 3 130 10
31 Maluku 395 3 950 10
32 Maluku Utara 329 3 290 10
33 Papua Barat 343 3 430 10
34 Papua 426 4 260 12
11 470 114 700Total
No ProvinsiAlokasi Jumlah
Komoditas
Alokasi Sampel
SOUH2018-PCS 127
Lampiran 2. Cakupan Komoditas Hortikultura potensi Menurut Provinsi
Aceh Sumut Sumbar Riau Jambi Sumsel BengkuluLampung Babel
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Alpukat
2 Apel
3 Bawang Daun
4 Bawang Merah
5 Bawang Putih
6 Bayam
7 Belimbing
8 Buah Naga
9 Buncis
10 Cabai Besar
11 Cabai Rawit
12 Duku/Langsat
13 Durian
14 Jahe
15 Jamur Merang/Tiram
16 Jeruk Siam/Keprok
17 Kacang Panjang
18 Kangkung
19 Kentang
20 Ketimun
21 Krisan
22 Kubis
23 Labu Siam
24 Mangga
25 Manggis
26 Melinjo
27 Nangka
28 Nenas
29 Pepaya
30 Petai
31 Petsai/Sawi
32 Pisang
33 Rambutan
34 Salak
35 Sawo
36 Semangka
37 Terung
38 Tomat
39 Wortel
12 12 12 11 10 10 10 10 10Rekap jenis tanaman
per provinsi
No TanamanProvinsi
128 SOUH2018-PCS
Lampiran 2 (lanjutan)
Kepri DKI Jabar Jateng DIY Jatim Banten Bali NTB
(1) (2) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
1 Alpukat
2 Apel
3 Bawang Daun
4 Bawang Merah
5 Bawang Putih
6 Bayam
7 Belimbing
8 Buah Naga
9 Buncis
10 Cabai Besar
11 Cabai Rawit
12 Duku/Langsat
13 Durian
14 Jahe
15 Jamur Merang/Tiram
16 Jeruk Siam/Keprok
17 Kacang Panjang
18 Kangkung
19 Kentang
20 Ketimun
21 Krisan
22 Kubis
23 Labu Siam
24 Mangga
25 Manggis
26 Melinjo
27 Nangka
28 Nenas
29 Pepaya
30 Petai
31 Petsai/Sawi
32 Pisang
33 Rambutan
34 Salak
35 Sawo
36 Semangka
37 Terung
38 Tomat
39 Wortel
8 4 14 12 12 12 10 12 11Rekap jenis tanaman
per provinsi
No TanamanProvinsi
SOUH2018-PCS 129
Lampiran 2 (lanjutan)
NTT Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara Sulut Sulteng
(1) (2) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28)
1 Alpukat
2 Apel
3 Bawang Daun
4 Bawang Merah
5 Bawang Putih
6 Bayam
7 Belimbing
8 Buah Naga
9 Buncis
10 Cabai Besar
11 Cabai Rawit
12 Duku/Langsat
13 Durian
14 Jahe
15 Jamur Merang/Tiram
16 Jeruk Siam/Keprok
17 Kacang Panjang
18 Kangkung
19 Kentang
20 Ketimun
21 Krisan
22 Kubis
23 Labu Siam
24 Mangga
25 Manggis
26 Melinjo
27 Nangka
28 Nenas
29 Pepaya
30 Petai
31 Petsai/Sawi
32 Pisang
33 Rambutan
34 Salak
35 Sawo
36 Semangka
37 Terung
38 Tomat
39 Wortel
12 10 10 11 10 10 10 10
Provinsi
Rekap jenis tanaman
per provinsi
No Tanaman
130 SOUH2018-PCS
Lampiran 2 (lanjutan)
Sulsel Sultra Gorontalo Sulbar Maluku Malut Papbar Papua
(1) (2) (29) (30) (31) (32) (33) (34) (35) (36)
1 Alpukat
2 Apel
3 Bawang Daun
4 Bawang Merah
5 Bawang Putih
6 Bayam
7 Belimbing
8 Buah Naga
9 Buncis
10 Cabai Besar
11 Cabai Rawit
12 Duku/Langsat
13 Durian
14 Jahe
15 Jamur Merang/Tiram
16 Jeruk Siam/Keprok
17 Kacang Panjang
18 Kangkung
19 Kentang
20 Ketimun
21 Krisan
22 Kubis
23 Labu Siam
24 Mangga
25 Manggis
26 Melinjo
27 Nangka
28 Nenas
29 Pepaya
30 Petai
31 Petsai/Sawi
32 Pisang
33 Rambutan
34 Salak
35 Sawo
36 Semangka
37 Terung
38 Tomat
39 Wortel
11 10 10 10 10 10 10 12
Provinsi
Rekap jenis tanaman
per provinsi
No Tanaman
SOUH2018-PCS 131
Lampiran 3. Contoh Dokumen SOUH2018-DSRT
132 SOUH2018-PCS
SOUH2018-PCS 133
Lampiran 4. Daftar SOUH2018-DSRT (P)
134 SOUH2018-PCS
SOUH2018-PCS 135
Lampiran 5. Dokumen SOUH2018-S
136 SOUH2018-PCS
SOUH2018-PCS 137
138 SOUH2018-PCS
SOUH2018-PCS 139
140 SOUH2018-PCS
SOUH2018-PCS 141
142 SOUH2018-PCS
SOUH2018-PCS 143
144 SOUH2018-PCS
SOUH2018-PCS 145
146 SOUH2018-PCS
SOUH2018-PCS 147
148 SOUH2018-PCS
SOUH2018-PCS 149
150 SOUH2018-PCS
D A T AMENCERDASKAN BANGSA
Jl. dr. Sutomo no 6-8 Jakarta 10710 IndonesiaTelp.: 021 3841195, 3842508, 3810281-4, Fax: 021 3857046Homepage: http://www.bps.go.id E-mail: bpshq@bps.go.id
BADAN PUSAT STATISTIK
top related