t1_292008094_bab iii.pdf
Post on 27-Jan-2017
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi
eksperimental research). Sugiyono (2010:114) menjelaskan bahwa eksperimen
semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental
design), yang sulit dilaksanakan. Dari jenis penelitian yang telah dipilih pada
penelitian ini, maka selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui efektivitas
penggunaan metode Index Card Match (ICM) dalam peningkatan hasil belajar
siswa kelas V pada mata pelajaran IPA.
3.1.2 Desain Penelitian
Desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah, Two-Groups Post
Test Only dimana dalam desain ini didasarkan pada kedua kelompok penelitian
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki kemampuan yang
setara sebagaimana yang akan dibahas pada Sub Bab 3.3 Subjek Penelitian.
Desain penelitian menurut Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89)
disajikan pada diagram sebagai berikut :
R X1 OX1
X2 OX2
Gambar 3.1
Diagram Design Penelitian Two-Groups Post Test Only
Berdasarkan desain eksperimen Two-Groups Post Test Only, dalam
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
R = Random assignment (tugas acak)
X1 = Perlakuan /treatmen kelas eksperimen dengan metode Index Card Match.
X2 = Perlakuan/treatmen kelas kontrol dengan metode pembelajaran
konvensional.
OX1 = Hasil belajar dari post test kelas eksperimen setelah mengikuti
pembelajaran dengan Index Card Match (ICM) mata pelajaran IPA siswa
kelas V SD Negeri 02 Kemloko.
31
OX2 = Hasil belajar dari post test kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran
dengan pembelajaran konvensional mata pelajaran IPA siswa kelas V SD
Negeri Sumberagung.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.2.1 Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel
independen atau yang disebut juga variabel bebas dan variabel dependen atau
yang disebut juga variabel terikat. Variabel independen (bebas) merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan
metode Index Card Match (ICM) yang dinotasikan dengan huruf (x). Sedangkan
variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran IPA kelas V semester II
tahun pelajaran 2011/1012 yang dinotasikan dengan hurut (y).
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini digunakan sebagai batasan pada
tiap variabel. Adapun definisi operasional pada variabel x yaitu penggunaan
metode Index Card Match. Metode Index Card Match merupakan suatu cara yang
digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan
jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah disiapkan.
Definisi operasional pada variabel y yaitu efektivitas pembelajaran.
Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target (kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana semakin besar
presentase target yang dicapai, semakin tinggi efektivitasnya. Dalam penelitian
ini, efektivitas pembelajaran ditinjau dari ketuntasan hasil belajar pada ranah
kognitif setelah melakukan pembelajaran IPA Kompetensi Dasar Mendiskripsikan
Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan. Data hasil belajar siswa diperoleh
dengan mengerjakan soal post test dalam bentuk tes pilihan ganda.
32
3.3 Subjek dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Gugus Brawijaya yaitu di SD Negeri 02
Kemloko, dan SD Negeri Sumberagung. Siswa dari kedua SD tersebut akan
dijadikan subyek penelitian, yaitu sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Untuk subyek penelitian sebagai kelas eksperimen adalah siswa SD Negeri
02 Kemloko yang terletak di Desa Kemloko, Kecamatan Godong, Kabupaten
Grobogan. Sedangkan kelas kontrolnya adalah SD Negeri Sumberagung yang
terletak di Desa Sumberagung, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.
Rincian subyek penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut :
Tabel 3.1.
Subjek Penelitian
Subyek
Penelitian Nama Sekolah
Jumlah siswa Total
Siswa Laki-laki Perempuan
Kelas
eksperimen
SD Negeri 02
Kemloko 17 11
28
Kelas kontrol SD Negeri
Sumberagung 14 16
30
Jumlah keseluruhan 58
Sesuai dengan desain yang dipilih, maka dilakukan uji kesetaraan untuk
mengetahui perbedaan antara kedua kelas penelitian. Uji kesetaraan ini bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan awal pada kedua kelas
penelitian. Untuk mendapatkan data hasil belajar siswa, kedua kelas penelitian
diberikan tes hasil belajar berupa tes pilihan ganda yang telah valid dan reliabel.
Syarat sebelum melakukan uji t test yaitu normal dan homogen.
Uji normalitas dilakukan untuk untuk mengetahui apakah data hasil belajar
yang berasal dari kedua kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Menurut
Priyatno (2010:73) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Untuk
mengetahui data yang didapat berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
33
Tabel 3.2.
Uji Normalitas Data Kesetaraan
Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 3.2 kolom Kolmogorov-
Smirnov hasil tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan angka
signifikansi sebesar 0,200, berarti taraf signifikansi hasil perhitungan 0,200 > dari
nilai α (0,05). Karena signifikansi untuk seluruh variabel lebih besar dari 0,05,
maka indikasinya sudah jelas bahwa data hasil skor siswa kedua kelas penelitian
berdistribusi normal.
Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah data dari
masing-masing kelas penelitian mempunyai varian yang sama atau berbeda secara
signifikan sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk
pengujian hipotesis. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari
0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua kelompok data adalah sama.
Untuk mengetahui data yang didapat mempunyai varian yang sama atau berbeda
secara signifikan, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3.
Uji Homogenitas Data Kesetaraan
Dari Tabel 3.3 Test of Homogeneity of Variances, dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi sebesar 0,152. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(0,152 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data hasil nilai
dari kedua kelas penelitian berdasarkan nilai rata-rata yang didapat mempunyai
varian sama atau tidak berbeda secara signifikan.
Tests of Normality
.096 28 .200* .973 28 .653
.130 28 .200* .948 28 .180
PRAEKSPERIMEN
PRAKONTROL
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
This is a low er bound of the true signif icance.*.
Lilliefors Signif icance Correctiona.
Test of Hom ogeneity of Variances
HASIL
2.108 1 56 .152
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
34
Setelah mengetahui kedua kelas penelitian mempunyai varian yang sama,
maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama).
Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada
kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelas penelitian. Menurut
Ridwan dan Sunarto, (2009:126) tujuan uji t dua variable bebas adalah
membandingkan (membedakan) apakah kedua variabel tersebut sama atau
berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil
penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata sampel). Untuk mengetahui
data yang didapat mempunyai perbedaan atau tidak adanya perbedaan
kemampuan awal antara dua kelas penelitian, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.4.
Uji T Data Kesetaraan
Dari Tabel 3.4, dapat diketahui bahwa t hitung adalah 0,550. Dengan
pengujian dua ekor (2-tailed) hasil untuk t tabel sebesar 56 = 2,003. Oleh karena –
t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel (2,003 ≤ 0,550 ≤ 2,003) dan signifikansi 0,585 > 0,05.
Berarti bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal kelas eksperimen dengan
kemampuan awal pada kelas kontrol.
3.4 Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis teknik pengumpulan data, yaitu
dengan observasi dan tes. Lembar observasi digunakan pada saat guru kelas
melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card Match (ICM)
Independent Samples Test
2.108
.152
.550 .554
56 54.731
.585 .582
2.190 2.190
3.984 3.953
-5.790 -5.732
10.171 10.113
F
Sig.
Levene's Test for
Equality of Variances
t
df
Sig. (2-tailed)
Mean Dif ference
Std. Error Dif ference
Low er
Upper
95% Conf idence Interval
of the Dif ference
t-test for Equality of
Means
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
HASIL
35
di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional dikelas kontrol. Kemudian
lembar observasi diisi oleh pengamat yaitu peneliti sendiri untuk mengetahui
apakah pembelajaran menggunakan metode Index Card Match (ICM) dan
pembelajaran konvensional ini benar-benar telah terlaksana dengan baik.
Selain observasi dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data berupa tes. Tes digunakan untuk mengatahui tingkat keberhasilan proses
belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran yaitu dengan
memberikan sejumlah soal tes pilihan ganda. Lembar observasi dan soal tes
disajikan dalam lampiran.
3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan
lembar observasi dan lembar tes berupa soal pelihan ganda. Lembar observasi dan
lembar soal disajikan dalam lampiran.
3.4.2.1 Observasi
Lembar Observasi dilakukan untuk mengontrol proses pembelajaran agar
sesuai dengan kondisi yang diinginkan. Lembar observasi yang digunakan adalah
lembar observasi guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode Index
Card Match (ICM) dan pelaksanaan pembelajaran konvensional. Adapun kisi-kisi
lembar observasi yang disajikan pada Tabel berikut :
Tabel 3.5.
Kisi-kisi Lembar Observasi Pembelajaran IPA
dengan Metode Index Card Match
No Aspek yang diamati Nomor Jumlah
Butir
I. PRA PEMBELAJARAN 1, 2 2
II. MEMBUKA PEMBELJARAN 3, 4 2
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A, B, C, D
Penyajian materi 5, 6, 7, 8 4
Pengelolaan kelas 9, 10, 11 3
Pelaksanaan metode Index Card Match 12, 13, 14,
15, 16
5
Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
17, 18, 19, 20 4
Penilaian proses dan hasil belajar 21, 22, 23 3
IV. PENUTUP 24, 25, 26 3
Jumlah 26
36
Selain kisi-kisi lembar observasi pembelajaran IPA dengan metode Index
Card Match (ICM), terdapat kisi-kisi lembar observasi pembelajaran IPA dengan
metode pembelajaran konvensional yang disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 3.6.
Kisi-Kisi Lembar Observasi Pembelajaran IPA dengan Metode
Pembelajaran Konvensional
No Aspek yang diamati Nomor Jumlah
Butir
I. PRA PEMBELAJARAN 1, 2 2
II. MEMBUKA PEMBELJARAN 3, 4 2
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A, B, C, D
Penguasaan materi 5, 6, 7 3
Pengelolaan kelas 8, 9, 10, 11 4
Tanya jawab 12, 13, 14, 15 4
Pembelajaran yang memicu dan
memelihara keterlibatan siswa
16, 17, 18,
19, 20
5
Penilaian proses dan hasil belajar 21, 22 2
IV. PENUTUP 23, 24, 25 3
Jumlah 25
3.4.2.2 Tes Hasil Belajar
Untuk mendapatkan data yang akurat, maka instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini haruslah memenuhi kriteria instrumen yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Untuk menjamin bahwa instrumen berupa tes pilihan ganda
yang digunakan merupakan instrumen yang baik, maka instrumen tes disusun
mengikuti langkah-langkah penyusunan soal. Langkah-langkah yang dimaksud
yaitu 1). Penyusunan kisi-kisi, 2). Uji coba instrumen pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol, dan 3). Uji validitas dan reliabilitas instrumen.
Kisi-kisi disusun berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
yang telah ditetapkan, yaitu SK 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan KD 7.1 Mendiskripsikan
proses pembentukan tanah karena pelapukan. Kisi-kisi lembar observasi dapat
dilihat pada tabel berikut :
37
Tabel 3.7.
Kisi-kisi instrument soal
Indikator Item Soal Jumlah
Menjelaskan proses pembentukan
tanah karena pelapukan 1, 2, 3, 4, 5 5
Menyebutkan jenis pelapukan dan
menjelaskan prosesnya (pelapukan
fisika, pelapukan kimia dan pelapukan
biologi)
6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 16, 17 12
Mengidentifikasi bahan penyusun
tanah 18, 19, 20, 21 4
Membedakan lapisan-lapisan tanah
(lapisan atas, lapisan tengah, lapisan
bawah, lapisan induk)
22, 23, 24, 25, 26 5
Mengidentifikasi jenis tanah
berdasarkan komposisi penyusunnya 27, 28, 29, 30, 31, 32,
33, 34, 35, 36, 37, 38,
39, 40
14
Jumlah Total 40
Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
instrumen tiap item soal yang nantinya akan diujikan pada sekolah yang menjadi
subyek penelitian. Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas, maka instrumen
yang telah disusun diujikan disekolah yang tidak menjadi subyek penelitian. Uji
coba instrumen dilakukan di kelas V SD Negeri Guci dengan jumlah siswa
sebanyak 40 anak.
Berdasarkan hasil uji coba intrumen tersebut dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan bantuan SPSS 15 for windows. Untuk mengetahui tingkat
validitas dengan melihat angka pada Coreected Item Correlation yang merupakan
korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Sedangkan tingkat
reliabilitas dengan melihat nilai Alpha Cronbach’s. Menurut Ali dalam
Setyaningsih (2011:33) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai
berikut :
38
Tabel 3.8.
Pedoman Nilai Koefisien Korelasi Kriteria Validitas dan Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kriteria Validitas Kriteria Reliabilitas
0,81 – 1,00 Validitas sempurna Sangat tinggi
0,61 – 0,80 Validitas tinggi Tinggi
0,41 – 0,60 Validitas sedang Cukup
0,21 – 0,40 Validitas rendah Rendah
0,00 – 0,20 Dianggap tidak ada validitas Sangat rendah
Kriteria validitasnya dengan derajat kebebasanya (df) N-2 pada tingkat
kepercayaan 95% adalah 0,312. Artinya jika nilai validatas hasil penghitungan
korelasi setiap butir soal dengan menggunakan software anatest itu dibawah 0,312
berarti dinyatakan tidak valid atau tidak signifikan (istilah yang digunakan
software anatest) dan angka yang didapat lebih dari 0,312 dinyatakan signifikan.
Rincian data hasil dari uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.9.
Data Hasil Uji Validitas
Indikator Item Soal Hasil Uji Validitas
Valid Tidak Valid
1. Menjelaskan proses
pembentukan tanah karena
pelapukan
1, 2, 3, 4, 5 1, 2, 3, 5 4
2. Menyebutkan jenis
pelapukan dan menjelaskan
prosesnya (pelapukan fisika,
pelapukan kimia dan
pelapukan biologi)
6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13,
14, 15, 16,
17
6, 7, 12,
13, 14, 15,
16
8, 9, 10, 11, 17
3. Mengidentifikasi bahan
penyusun tanah
18, 19, 20,
21 18, 19, 20 21
4. Membedakan lapisan-
lapisan tanah (lapisan atas,
lapisan tengah, lapisan
bawah, lapisan induk)
22, 23, 24,
25, 26 24, 26 22, 23, 25
5. Mengidentifikasi jenis tanah
berdasarkan komposisi
penyusunnya
27, 28, 29,
30, 31, 32,
33, 34, 35,
36, 37, 38,
39, 40
29, 31, 33,
34, 35, 36,
37, 39, 40
27, 28, 30, 32,
38,
Jumlah 40 25 15
39
Untuk menentukan kriteria hasil pengujian reliabilitas, disajikan dalam tabel
berikut :
Tabel 3.10.
Data Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items
.875 25
Dari Tabel 3.10 data hasil uji reliabilitas dapat dilihat dalam Cronbach’s
Alpha yang diperoleh hasil 0,875. Maka instrumen memiliki kriteria relibilitas
yang sangat tinggi sehingga dengan melihat angka reliabilitas ini maka instrumen
ini dapat diteruskan untuk digunakan dalam penelitian.
Selain melihat kriteria reliabilitas, dalam penelitian ini juga diperlukan
adanya analisis kesukaran item soal. Karena suatu tes yang baik setiap butir
soalnya memiliki tingkat kesukaran seimbang, artinya berdistribusi secara normal.
Yaitu setiap butir soal ada yang mudah, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit
atau sedang dan soal yang sukar. Menurut Arikunto (2010 : 207 - 210), soal yang
baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu
mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya,
sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
bersemangat.
Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal:
P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah
40
Untuk mengetahui rincian hasil dari kriteria tingkat kesukaran item soal
keseluruhan yang berjumlah 25 item dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.11.
Data Hasil Uji Kriteria Tingkat Kesukaran Item.
Indikator Item Soal
Kriteria Tingkat
Kesukaran
Sukar Sedang Mudah
1. Menjelaskan proses
pembentukan tanah karena
pelapukan
1, 2, 3, 5 - 2, 3, 5 1
2. Menyebutkan jenis pelapukan
dan menjelaskan prosesnya
(pelapukan fisika, pelapukan
kimia dan pelapukan biologi)
6, 7, 12,
13, 14, 15,
16
-
6, 7,
12, 13,
14, 16
15
3. Mengidentifikasi bahan
penyusun tanah 18, 19, 20 - 20 18, 19
4. Membedakan lapisan-lapisan
tanah (lapisan atas, lapisan
tengah, lapisan bawah, lapisan
induk)
24, 26 - 24 26
5. Mengidentifikasi jenis tanah
berdasarkan komposisi
penyusunnya
29, 31, 33,
34, 35, 36,
37, 39, 40
- 29, 35,
37, 39
29, 34,
35, 36,
40
Jumlah 25 0 15 10
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menggunakan uji t. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini
berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelas
penelitian. Analisis data uji t dalam penelitian ini menggunakan independent
sample t test. Teknik tersebut dipilih karena data dari kedua sampel berasal dari
dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Dalam penelitian ini, pengujian
statistika dengan uji t harus diawali dengan serangkaian pengujian persyaratan
analisa yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas varian. Apabila data
normal dan homogen maka langkah statistika uji t bisa terus dilanjutkan, dan jika
tidak maka uji t ini tidak layak untuk digunakan.
41
3.5.1 Uji Persyaratan Analisis
Uji normalitas dilakukan untuk untuk mengetahui apakah data hasil belajar
yang berasal dari kedua kelas penelitian berdistribusi normal atau tidak. Menurut
Priyatno (2010:73) yaitu jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Priyatno (2010:35) mengatakan bahwa uji homogenitas varian bertujuan
untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelas penelitian mempunyai
varian yang sama atau berbeda secara signifikan sehingga dapat ditentukan rumus
t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Artinya jika varian sama,
maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varia sama) dan
jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed. Sebagai kriteria
pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
varian dari dua kelompok data mempunyai varian yang sama.
3.5.2 Uji Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis jika kedua syarat pengujian sudah terpenuhi,
yaitu data berdistribusi normal dan homogen maka pengujian uji t bisa
dilanjutkan. Untuk mengolah data uji t dalam penelitian ini menggunakan bantuan
SPSS 15 for Windows. Pada penelitian ini pembelajaran IPA dikatakan efektif
manakala terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen. Melalui
uji t, diharapkan dapat mengetahui ada tidaknya perbedaan efektivitas
pembelajaran yang signifikan antara penggunaan metode Idex Card Match (ICM)
mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri 02 Kemloko dengan penggunaan
metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD
Negeri Sumberagung semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
top related