brpt_lk tw iii.pdf

55
PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

Upload: haphuc

Post on 12-Jan-2017

242 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk

DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

(TIDAK DIAUDIT)

30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR

30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

Page 2: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk

DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (TIDAK DIAUDIT) – 30 September 2012

dan 31 Desember 2011 serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir

30 September 2012 dan 2011

Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian (tidak diaudit) 1

Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian (tidak diaudit) 3

Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian (tidak diaudit) 4

Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian (tidak diaudit) 5

Catatan Atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian (tidak diaudit) 6

Page 3: BRPT_LK TW III.pdf
Page 4: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

30 September 2012 31 Desember 2011

Catatan (Tidak Diaudit) (Audit)

Rp Juta Rp Juta

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 5 1.353.449 1.222.486

Piutang usaha kepada pihak ketiga -

setelah dikurangi penyisihan piutang

ragu-ragu sebesar Rp 1.129 juta pada

30 September 2012 dan Rp1.068 juta pada

31 Desember 2011 6 1.458.630 1.201.452

Piutang lain-lain - setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu-ragu sebesar Rp 1.125 juta

pada 30 September 2012 dan 31 Desember 2011

Pihak ketiga 736.870 54.556

Persediaan - setelah dikurangi penyisihan

penurunan nilai sebesar Rp 16.025 juta pada

30 September 2012 dan Rp 15.678 juta pada

31 Desember 2011 7 2.812.159 2.593.512

Uang muka 427.413 438.199

Biaya dibayar dimuka 49.374 32.618

Pajak dibayar dimuka 8 849.241 1.414.151

Jumlah Aset Lancar 7.687.136 6.956.974

ASET TIDAK LANCAR

Rekening yang dibatasi penggunaannya 20 214.052 134.697

Piutang kepada pihak berelasi 36 17.295 18.723

Aset keuangan lainnya 9 7.753 11.418

Investasi pada entitas asosiasi - 74.891

Hutan tanaman industri - setelah dikurangi

akumulasi amortisasi sebesar

Rp 21.971 juta pada 30 September 2012 dan

Rp 21.620 juta pada 31 Desember 2011 10 103.974 104.325

Tanaman perkebunan - setelah dikurangi

akumulasi amortisasi sebesar

Rp 1.155 juta pada 30 September 2012 dan

Rp 746 juta pada 31 Desember 2011 11 371.020 298.899

Properti investasi - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar

Rp 17.726 juta pada 30 September 2012 dan

Rp 17.330 juta pada 31 Desember 2011 12 96.627 88.364

Aset tetap – setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar

Rp 10.549.751 juta pada 30 September 2012 dan

Rp 9.717.708 juta pada 31 Desember 2011 13 11.686.029 11.003.788

Aset tidak lancar lainnya 14 180.976 151.648

Jumlah Aset Tidak Lancar 12.677.726 11.886.753

JUMLAH ASET 20.364.862 18.843.727

Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.

- 1 -

Page 5: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

30 September 2012 31 Desember 2011

Catatan (Tidak Diaudit) (Audit)

Rp Juta Rp Juta

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank 15 - 226.700

Utang usaha 16 4.639.491 2.934.253

Utang lain-lain dan uang muka

yang diterima 45.138 83.521

Biaya yang masih harus dibayar 109.206 162.122

Utang pajak 17 40.318 29.934

Liabilitas jangka panjang yang jatuh

tempo dalam waktu satu tahun:

Pinjaman jangka panjang 18 111.258 16.909

Obligasi 20 46.916 41.901

Sewa pembiayaan 21 988 864

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 4.993.315 3.496.204

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang kepada pihak berelasi 35 505 428

Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam waktu

satu tahun:

Pinjaman jangka panjang 18 1.500.506 747.341

Pinjaman dari pihak berelasi 19,36 1.438.200 1.586.900

Obligasi 20 1.665.578 1.800.165

Sewa pembiayaan 21 21.046 20.151

Liabilitas pajak tangguhan 1.314.028 1.391.377

Liabilitas imbalan pasca kerja 163.741 155.291

Estimasi biaya pembongkaran aset tetap 18.115 17.132

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 6.121.719 5.718.785

JUMLAH LIABILITAS 11.115.034 9.214.989

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal 1.500.506

Rp 1.000 per saham

Modal dasar - 27.900.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor

6.979.892.784 saham 22 6.979.893 6.979.893

Tambahan modal disetor 23 330.362 330.362

Komponen ekuitas lainnya 24 51.628 (246.818)

Saldo laba (defisit) (592.342) 25.119

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk 6.769.541 7.088.556

Kepentingan non-pengendali 25 2.480.287 2.540.182

JUMLAH EKUITAS 9.249.828 9.628.738

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 20.364.862 18.843.727

Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.

- 2 -

Page 6: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF INTERIM KONSOLIDASIAN

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR

30 SEPTEMBER 2012 dan 2011

2012 2011

Catatan (Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

PENDAPATAN 26 15.947.840 15.102.931

BEBAN POKOK PENDAPATAN 27 15.811.210 14.317.386

LABA BRUTO 136.630 785.545

Beban umum dan administrasi 28 (344.495) (291.596)

Beban penjualan 29 (246.634) (194.543)

Beban keuangan 30 (391.906) (355.510)

Keuntungan dan kerugian lain-lain 31 (107.175) 335.950

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK (953.580) 279.846

MANFAAT (BEBAN) PAJAK - BERSIH 136.411 (13.708)

LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN (817.169) 266.138

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA

Selisih kurs penjabaran mata uang asing 397.987 (343.939)

Selisih kurs penjabaran mata uang asing - 101.892

Rugi yang belum direalisasi dari pemilikan

efek tersedia untuk dijual 9 (1.556) (100.037)

Jumlah pendapatan komprehensif lainnya 396.431 (342.084)

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF PERIODE

BERJALAN (420.738) (75.946)

LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN

DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Entitas induk (617.461) 235.112

Kepentingan non-pengendali 25 (199.708) 31.026

LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN (817.169) 266.138

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF PERIODE

BERJALAN DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Entitas induk (360.843) (7.412)

Kepentingan non-pengendali (59.895) (68.534)

JUMLAH RUGI KOMPREHENSIF PERIODE

BERJALAN (420.738) (75.946)

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR

(dalam Rupiah penuh) 32 (88,46) 33,68

Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.

- 3 -

Page 7: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR

30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

Selisih Ekuitas

Tambahan nilai transaksi yang dapat

modal restrukturisasi komponen diatribusikan

Modal disetor - Sudah ditentukan Belum ditentukan entitas ekuitas kepada pemilik Kepentingan Jumlah

Catatan disetor bersih penggunaannya penggunaannya sepengendali lainnya entitas induk non-pengendali ekuitas

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Saldo per 1 Januari 2011 6.979.893 5.908.786 40.000 (6.028.867) (950.420) (90.341) 5.859.051 2.010.408 7.869.459

Laba bersih periode berjalan - - - 235.112 - - 235.112 31.026 266.138

Jumlah laba rugi komprehensif - - - - 101.892 (344.416) (242.524) (99.560) (342.084)

Jumlah pendapatan komprenhensif

lainnya - - - 235.112 101.892 (344.416) (7.412) (68.534) (75.946)

Saldo per 30 September 2011 (Tidak Diaudit) 6.979.893 5.908.786 40.000 (5.793.755) (848.528) (434.757) 5.851.639 1.941.874 7.793.513

Saldo per 1 Januari 2012 6.979.893 330.362 - 25.119 - (246.818) 7.088.556 2.540.182 9.628.738

Rugi bersih periode berjalan - - - (617.461) - - (617.461) (199.708) (817.169)

Jumlah laba rugi komprehensif - - - - - 298.446 298.446 139.813 438.259

Jumlah pendapatan komprenhensif

lainnya - - - (617.461) - 298.446 (319.015) (59.895) (378.910)

Saldo per 30 September 2012 (Tidak Diaudit) 6.979.893 330.362 - (592.342) - 51.628 6.769.541 2.480.287 9.249.828

Saldo laba (Defisit)

Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.

- 4 -

Page 8: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN

UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR

30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

2012 2011

(Tidak Diaudit) (Tidak Diaudit)

Rp Juta Rp Juta

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 15.979.361 14.847.985

Pembayaran kas kepada pemasok,

karyawan dan lainnya (14.600.617) (15.290.471)

Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi 1.378.744 (442.486)

Pembayaran beban keuangan (410.030) (431.003)

Pembayaran pajak penghasilan (382.306) (341.547)

Penerimaan restitusi pajak 321.995 130.585

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Operasi 908.403 (1.084.451)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan investasi jangka pendek - 206.534

Pengembalian investasi jangka pendek - 34.757

Hasil penjualan aset keuangan lainnya 4.725 892.323

Penerimaan bunga 31.592 11.712

Hasil penjualan aset tetap - 6.700

Perolehan aset tetap (603.890) (110.040)

Perolehan tanaman perkebunan (58.537) (69.708)

Penempatan pada rekening yang dibatasi penggunaannya (70.506) -

Pembayaran uang muka pembelian aset - (15.691)

Investasi diperusahaan asosiasi (25.524) -

Perolehan properti investasi (8.659) (538)

Penerimaan deviden tunai - 410

Perolehan investasi sementara (301.187) (135.855)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.031.986) 820.604

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran utang bank (237.000) (12.900)

Pembayaran pinjaman dari pihak berelasi (239.125) -

Pembayaran sewa pembiayaan - (1.826)

Penerimaan pinjaman berjangka - setelah

dikurangi biaya perolehan pinjaman 730.671 -

Kas Bersih Digunakan dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Pendanaan 254.546 (14.726)

PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 130.963 (278.573)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1.222.486 1.732.213

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 1.353.449 1.453.640

Lihat catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian.

- 5 -

Page 9: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011

- 6 -

1. UMUM

a. Pendirian Dan Informasi Umum

PT Barito Pacific Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, S.H. No. 8 tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan. Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. J.A.5/195/8 tanggal 23 Juli 1979 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84, Tambahan No. 24 tanggal 19 Oktober 1979. Berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 33 tanggal 29 Agustus 2007, Perusahaan melakukan perubahan nama menjadi PT Barito Pacific Tbk. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 19 tanggal 12 Mei 2011 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-27243.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Perusahaan berdomisili di Banjarmasin dengan pabrik berlokasi di Jelapat, Banjarmasin. Kantor Perusahaan berada di Jakarta dengan alamat di Wisma Barito Pacific, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63 Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, properti, perdagangan, energi terbarukan dan transportasi. Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak sebanyak 2.130 karyawan dan 2.135 karyawan masing-masing pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Barito Pacific. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama Prajogo Pangestu Komisaris Harlina Tjandinegara Komisaris Independen F. Parno Isworo Didi Achdijat Rifqi Musharnanto Direksi Direktur Utama Loeki Sundjaja Putra Wakil Direktur Utama Agus Salim Pangestu Direktur Salwati Agustina Simon Nurgiri Simansjah Henky Susanto Komite Audit Ketua F. Parno Isworo Anggota Rifqi Musharnanto Serena Karlita Ferdinandus

Page 10: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 7 -

b. Entitas anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak dan/atau memiliki pengendalian atas manajemen entitas anak berikut ini:

Jumlah aset

Tahun Operasi sebelum eliminasi

Domisili Komersial 30 Sep 2012

30 Sep 31 Des

2012 2011 Rp Juta

Petrokimia

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk ("CAP") ** Jakarta 1993 16.399.306

(dahulu PT Tri Polyta Indonesia Tbk ("TPI"))

Pemilikan:

Langsung 59,35 59,35

Tidak langsung melalui MG, entitas anak 5,52 5,52

PT Chandra Asri ("CA") ** Jakarta 1995 -

Pemilikan:

Langsung - -

Tidak langsung melalui MG, entitas anak - -

PT Styrindo Mono Indonesia ("SMI") Jakarta 1993 2.509.486

Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun

2011 dan CA tahun 2010, entitas anak 64,86 64,86

PT Petrokimia Butadiene Indonesia ("PBI") Jakarta Tahap pengembangan 648.571

Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun

2011 dan CA tahun 2010, entitas anak 64,86 64,86

Pengusahaan hutan dan industri

pengolahan kayu

PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries Ternate 1986 82.030

("TAIWI")

Pemilikan:

Langsung 99,99 99,99

Tidak langsung melalui MTP, entitas anak 0,01 0,01

PT Mangole Timber Producers ("MTP") Ambon 1983 137.044

Pemilikan:

Langsung 99,99 99,99

Tidak langsung melalui TAIWI, entitas anak 0,01 0,01

PT Barito Kencanamahardika ("BKM") * Jakarta Tahap pengembangan 45.860

Pemilikan langsung 51,00 51,00

Hutan tanaman industri

PT Kirana Cakraw ala ("KC") Ternate 2003 20.415

Pemilikan tidak langsung melalui TAIWI,

entitas anak 60,00 60,00

PT Kalpika Wanatama ("KW") Ambon 2003 33.213

Pemilikan tidak langsung melalui MTP,

entitas anak 60,00 60,00

PT Rimba Equator Permai ("REP") Pontianak Tahap pengembangan 100

Pemilikan langsung 60,00 60,00

Lem (perekat)

PT Binajaya Rodakarya ("BJRK") Banjarmasin 1992 151.201

Pemilikan:

Langsung 99,97 99,97

Tidak langsung melalui WT, entitas anak 0,03 0,03

PT Wiranusa Trisatrya ("WT") Ambon 1991 180.033

Pemilikan:

Langsung 99,98 99,98

Tidak langsung melalui BJRK, entitas anak 0,02 0,02

Properti

PT Griya Idola ("GI") Jakarta 1991 837.990

Pemilikan langsung 99,99 99,99

PT Griya Tirta Asri ("GTA") * Jakarta Tahap pengembangan

Pemilikan tidak langsung melalui

GI, entitas anak 99,92 99,92

TAIWI, entitas anak 0,08 0,08

Persentase Pemilikan

(%)Entitas Anak

Page 11: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 8 -

Jumlah aset

Tahun Operasi sebelum eliminasi

Domisili Komersial 30 Sep 2012

30 Sep 31 Des

2012 2011 Rp Juta

Perkebunan

PT Agropratama Subur Lestari ("ASL") * Jakarta Belum beroperasi -

Pemilikan langsung 60,00 60,00

PT Wahanaguna Margapratama ("WM") * Jakarta Belum beroperasi -

Pemilikan langsung 60,00 60,00

PT Royal Indo Mandiri ("RIM") Jakarta 2005 488.898

Pemilikan:

Langsung 99,00 99,00

Tidak langsung melalui GI, entitas anak 1,00 1,00

PT Grand Utama Mandiri ("GUM") Kalimantan 2006 274.948

Pemilikan tidak langsung melalui RIM, Barat

entitas anak 99,99 99,99

PT Tintin Boyok Saw it Makmur ("TBSM") Kalimantan 2007 210.950

Pemilikan tidak langsung melalui RIM, Barat

entitas anak 99,99 99,99

PT Multi Kusuma Cemerlang ("MKC") Kalimantan 2007 -

Pemilikan tidak langsung melalui RIM, Timur

entitas anak 99,92 99,92

PT Tintin Boyok Saw it Makmur Dua ("TBSMD") Kalimantan 2009 -

Pemilikan tidak langsung melalui Barat

TBSM, entitas anak 99,19 99,19

RIM, entitas anak 0,80 0,80

Lain-lain

Marigold Resources Pte. Ltd. ("MG") Singapura 2005 161.778

Pemilikan langsung 100,00 100,00

Altus Capital Pte., Ltd. ("AC") Singapura 2009 1.869.660

Pemilikan tidak langsung melalui CAP tahun

2011 dan CA tahun 2010, entitas anak 70,00 70,00

PT Wiradaya Lintas Sukses ("WLS") * Jakarta 1998 5.118

Pemilikan langsung 98,00 98,00

PT Barito Wahana Lestari ("BWL") * Jakarta Tahap pengembangan -

Pemilikan:

Langsung 99,00 99,00

Tidak langsung melalui TAIWI, entitas anak 1,00 1,00

Persentase Pemilikan

Entitas Anak (%)

* Tidak dikonsolidasian. ** Efektif 1 Januari 2011, CA bergabung dengan CAP (dahulu TPI).

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan dan Entitas anak Perusahaan

Perusahaan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK) dengan Surat No. S-1319/PM/1993 pada tanggal 11 Agustus 1993 untuk melakukan penawaran umum atas 85.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 7.200 per saham. Pada bulan Oktober 1994, Perusahaan menerbitkan saham bonus sebanyak satu (1) saham untuk setiap saham yang dimiliki melalui kapitalisasi agio saham dengan jumlah keseluruhan 700.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Selanjutnya, pada bulan Desember 2002, Januari dan Agustus 2003, Perusahaan telah mencatatkan tambahan masing-masing 1.177.988.116 saham, 35.524.510 saham dan 3.947.168 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman Perusahaan. Pada tanggal 14 November 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam-LK dengan suratnya No. S-5268/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 4.362.432.990 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia). Pada tanggal 30 September 2012, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 6.979.892.784 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Page 12: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 9 -

d. Informasi Mengenai Hak Pengusahaan Hutan

Pada tanggal 30 September 2012, luas areal Hak Pengusahaan Hutan (HPH) milik entitas anak yang belum berakhir masa konsesinya adalah 73.375 hektar, sedangkan luas areal hutan yang belum dikelola

selama sisa manfaat HPH (virgin forest) adalah 34.728 hektar. Rincian luas areal HPH entitas anak tersebut adalah sebagai berikut:

No. dan Tanggal Surat Keputusan Masa Sisa masa Hutan

Hak Pengusahaan Hutan Lokasi Luas HPH HPH primer

Hektar Tahun Hektar

Entitas Anak:

- TAIWI

Unit HPH I Maluku Utara 41 tahun

SK No. 368/Menhut-II/2009 9 bulan

23 Juni 2009 (perpanjangan) 73.375 45 34.728

Jumlah 73.375 34.728

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI

STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian. Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan dan entitas anak menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar. Sebagai tambahan, standar revisi mengharuskan penyajian laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 1 Januari 2010 karena perubahan klasifikasi kepentingan non-pengendali (sebelumnya disebut hak minoritas) menjadi bagian dari ekuitas. Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi.

PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan syarat-syarat pengungkapan, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara pihak-pihak berelasi. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya, mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci secara total dan untuk masing-masing kategori kompensasi. Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini. Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:

PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas

PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim

Page 13: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 10 -

PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi

PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap

PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

PSAK 19 (revisi 2010), Aset Takberwujud

PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis

PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan

PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja

PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman

PSAK 28 (revisi 2011) Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian

PSAK 30 (revisi 2011), Sewa

PSAK 33 (revisi 2011), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

pada Pertambangan Umum

PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi

PSAK 36 (revisi 2011), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa

PSAK 45 (revisi 2011), Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba

PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan

PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian

PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

PSAK 56 (revisi 2011), Laba per Saham

PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

PSAK 62, Kontrak Asuransi

PSAK 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi

PSAK 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral

ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus

ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa

ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web

ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya

ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi

ISAK 17, Laporan Keuangan dan Penurunan Nilai ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada

Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang

Sahamnya.

ISAK 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan

ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif

ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa

ISAK 25, Hak Atas Tanah

ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat

Page 14: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 11 -

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

b. Penyajian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp) dan untuk basis pengukuran disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

c. Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Efektif 1 Januari 2011, kepentingan non-pengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepentingan non-pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan non-pengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit. Sebelumnya, kepentingan non-pengendali diukur pada pengakuan awal pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali dalam biaya historis dari aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi (acquiree). Bila kerugian dari kepentingan non-pengendali melebihi kepentingannya dalam ekuitas entitas anak, kelebihan dan setiap kerugian lebih lanjut yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali dibebankan kepada pemegang saham mayoritas kecuali kepentingan non-pengendali tersebut mempunyai liabilitas mengikat dan dapat menanggung rugi tersebut. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

d. Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laporan laba rugi. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya, setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung pada kombinasi bisnis dianggap sebagai bagian dari biaya kombinasi bisnis. Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan

Page 15: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 12 -

kontinjensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat. Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya dimana Perusahaan mengakuisisi kurang dari seluruh saham entitas anak, proporsi minoritas atas aset dan liabilitas dinyatakan sebesar jumlah tercatat sebelum akuisisinya. Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

e. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.

f. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan entitas anak, kecuali CAP, SMI, AC, PBI dan MG, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi. Pembukuan CAP, SMI, AC, PBI dan MG, diselenggarakan dalam Dollar Amerika Serikat. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas entitas anak pada tanggal pelaporan dijabarkan masing-masing dengan menggunakan kurs Rupiah yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan Rupiah kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari laba rugi komprehensif.

g. Transaksi Pihak Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau

iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas

induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi

atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas

asosiasi dari entitas ketiga.

Page 16: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 13 -

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf

(a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau

personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

h. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut:

Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Obligasi dan saham yang dimiliki oleh Perusahaan dan entitas anak yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada pendapatan komprehensif lainnya kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian. Investasi dalam instrumen yang tidak diperdagangkan di bursa, tidak mempunyai harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal juga diklasifikasikan sebagai AFS dan diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat hak Perusahaan dan entitas anak untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan. Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Page 17: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 14 -

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai. Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual, akan dilakukan penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak dan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau

lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Page 18: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 15 -

i. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Utang usaha dan utang lain-lain, obligasi dan wesel bayar serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

j. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika,

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

k. Kas dan Setara Kas

Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

l. Investasi pada Entitas Asosiasi Entitas asosiasi adalah suatu perusahaan dimana Perusahaan dan entitas anak mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi

dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee. Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasian dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, sesuai dengan PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan dan entitas anak atas kerugian entitas asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara substansi, merupakan bagian dari Perusahaan dan nilai investasi bersih entitas anak dalam entitas asosiasi) diakui hanya sebatas bahwa Perusahaan dan entitas anak telah mempunyai kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif atau melakukan pembayaran atas kewajiban entitas asosiasi.

Page 19: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 16 -

Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan dan entitas anak atas nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada

tanggal akuisisi, diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, dan efektif 1 Januari 2011 tidak lagi diamortisasi tetapi diuji penurunan nilai sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dan entitas anak dari nilai wajar bersih dari aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah pengujian kembali

segera diakui di dalam laporan laba rugi. Sebelumnya goodwill diamortisasi dengan metode garis lurus selama 20 tahun. Ketika Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian dieliminasi sebesar kepentingan mereka dalam entitas asosiasi.

m. Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya termasuk di dalamnya biaya tetap dan biaya variabel, dialokasikan ke dalam nilai persediaan dengan cara yang paling sesuai dengan jenis tersebut, dimana mayoritas persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi bersih menunjukkan perkiraan harga penjualan persediaan dikurangi dengan jumlah perkiraan biaya dalam proses pembuatan dan seluruh biaya penjualan.

n. Biaya Dibayar Di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

o. Hutan Tanaman Industri (HTI) Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan pengembangan HTI, seperti penanaman, pemeliharaan, bunga pinjaman dana reboisasi, kecuali beban umum dan administrasi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut dikapitalisasi. Pada saat areal HTI menghasilkan/siap ditebang, akumulasi biaya tersebut diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat hak pengusahaan HTI dengan menggunakan metode garis lurus. Beban bunga yang terjadi dari pinjaman dana reboisasi yang diperoleh untuk mendanai proyek HTI dikapitalisasi. Kapitalisasi bunga dihentikan pada saat HTI siap menghasilkan.

p. Tanaman Perkebunan Tanaman perkebunan diklasifikasikan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang meliputi biaya-biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan alokasi biaya tidak langsung yang dikapitalisasi berdasarkan luas hektar. Tanaman belum menghasilkan dicatat sebagai aset tidak lancar dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan tanaman belum menghasilkan direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah menghasilkan. Tanaman kelapa sawit dinyatakan telah menghasilkan bila telah berumur empat (4) tahun yang pada umumnya telah menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS). Jangka waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen. Tanaman telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus selama 25 tahun sesuai dengan taksiran masa produktif perkebunan kelapa sawit dan terhitung sejak produksi komersial dimulai.

q. Properti Investasi Properti investasi yang merupakan tanah atau bangunan yang dikelola untuk kepentingan disewakan untuk memperoleh pendapatan sewa jangka panjang dan/atau untuk apresiasi modal, diukur sebesar

biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (depreciated cost) dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Properti investasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi sebagai berikut:

Page 20: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 17 -

Tahun

Bangunan dan prasarana 5 – 30 Mesin dan peralatan listrik 4 – 30

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

r. Aset Tetap Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Perusahaan telah menilai kembali aset tetap tertentu pada periode-periode sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen dalam rangka kuasi-reorganisasi. Nilai aset tertentu

yang direvaluasi pada periode sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost).

Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun

Bangunan dan prasarana 5 – 30 Mesin, peralatan dan alat-alat berat 4 – 43 Peralatan pengangkutan 5 – 15 Perabot dan peralatan kantor 4 – 8 Peralatan kebun 4 – 8 Perlengkapan mess 4

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki atau selama periode masa sewa, yang mana lebih pendek.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya

perolehan aset dapat diukur secara andal. Kapitalisasi biaya berkala untuk overhaul mesin dan peralatan

diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode berlaku sampai overhaul berikutnya. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan. Nilai suatu aset termasuk estimasi awal biaya pembongkaran, pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Liabilitas yang timbul atas estimasi tersebut dicatat sebagai ”Estimasi biaya pembongkaran aset tetap”.

s. Biaya Pengelolaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka pengelolaan hak pengusahaan hutan yang memiliki manfaat jangka panjang ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa umur masing-masing HPH yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.

Page 21: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 18 -

t. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi harga perolehan penjualan dan nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3h.

u. Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Sebagai Lessor Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan dan entitas anak yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari

pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasi sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban didalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset sewa yang dinikmati pengguna.

v. Imbalan Pasca Kerja Program Pensiun Iuran Pasti

CAP menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Iuran yang ditanggung CAP diakui sebagai beban pada periode berjalan. Untuk pendanaan CAP secara konsolidasian untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi, sebagai hak penggantian. Imbalan Pasca Kerja Imbalan Pasti Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi, sebagai hak penggantian.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai

Page 22: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 19 -

kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila

imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode

garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Perusahaan mengakui haknya dalam penggantian berdasarkan polis asuransi sebagai aset terpisah, yang diukur sebesar nilai wajarnya. Dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, beban terkait dengan program imbalan pasti dapat disajikan secara neto setelah dikurangkan dengan jumlah yang diakui dalam penggantian.

w. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:

Perusahaan dan entitas anak telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;

Perusahaan dan entitas anak tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;

Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan handal;

Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada Perusahaan dan entitas anak tersebut; dan

Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan handal.

Pendapatan Sewa dan Jasa Pendapatan dari kontrak atas penyediaan jasa diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian berdasarkan kontrak. Pendapatan Dividen Pendapatan dividen dari investasi diakui ketika hak pemegang saham untuk menerima pembayaran ditetapkan. Pendapatan bunga Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai. Beban Beban diakui pada saat terjadinya.

x. Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari

perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar

pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan tersebut sudah kena pajak final. Liabilitas pajak

tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk

perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk

mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Page 23: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 20 -

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan. Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi. Pajak Penghasilan Final

Atas penghasilan sewa, jasa pelayanan dan pemeliharaan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban

pajak diakui proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini

pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang

pajak. Akun pajak penghasilan final dibayar di muka disajikan terpisah dari utang pajak penghasilan final.

Aset atau liabilitas yang timbul dan berhubungan dengan pajak penghasilan final tidak diakui sebagai aset

atau liabilitas pajak tangguhan.

y. Laba Per Saham Dasar

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan residual dengan jumlah rata-rata

tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.

z. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan

laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direview oleh

“pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja

segmen operasi. Standar sebelumnya yang mengharuskan Perusahaan dan entitas anak mengidentifikasi

dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban

(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang

sama);

b) Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat

keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c) Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Page 24: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 21 -

Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber

daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir

sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di periode sebelumnya.

aa. Kuasi–Reorganisasi

Pada tanggal 30 Juni 2011, Perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi dengan mengacu pada Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 (revisi 2003) “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi”.

Kuasi-reorganisasi dilakukan dengan metode reorganisasi akuntansi dimana aset dan liabilitas dinilai

kembali sebesar nilai wajarnya. Rincian dari saldo defisit yang dieliminasi dijelaskan pada Catatan 38.

Sebagai tambahan, nilai wajar dari aset dan liabilitas yang digunakan dalam kuasi-reorganisasi menjadi

saldo awal di dalam laporan keuangan yang dimulai tanggal 1 Juli 2011 dan selanjutnya diukur

menggunakan kebijakan akuntansi yang relevan seperti yang dijelaskan pada Catatan 3.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang

dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian

serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang

diestimasi.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan

kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain

dari penyajian perkiraan yang diatur di bawah ini.

Sumber Estimasi Ketidakpastian

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang

memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas

dalam periode pelaporan berikutnya adalah Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang

diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan

pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila

prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau

keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa

mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya

yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

Pada tahun 2011, Perusahaan dan entitas anak tertentu mengganti estimasi masa manfaat ekonominya untuk aset tetap berdasarkan evaluasi teknikal eksternal yang dilakukan oleh penilai. Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 13. Penurunan nilai asset Pengujian dilakukan atas penurunan nilai aset apabila terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai. Penentuan nilai pemulihan aset ditentukan berdasarkan nilai pakainya yang melibatkan estimasi arus kas masuk dan keluar di masa yang akan datang yang akan diperoleh dari penggunaan berkelanjutan dari aset dan dari penghentian utama aset tersebut; dan menerapkan tingkat diskonto yang tepat untuk arus kas masa depan ini. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan

Page 25: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 22 -

berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha. Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan nilai atas aset Perusahaan dan entitas anak.

5. KAS DAN SETARA KAS

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Kas 8.138 577

Bank

Rupiah

Bank DBS Indonesia 79.726 17.747

Bank Central Asia 22.247 32.082

Bank Negara Indonesia 21.325 6.043

Bank Mandiri 20.411 201.337

Lain-lain 11.733 4.419

Bank Danamon Indonesia 3.050 1.155

Dolar Amerika Serikat

Bank DBS Indonesia 314.371 300.236

HSBC Indonesia 304.852 42.848

Bank Mandiri 123.904 130.165

Bank Central Asia 111.535 63.357

Bank Danamon Indonesia 38.129 7.771

Standard Chartered Bank, Jakarta 34.616 17.674

Lain-lain 17.630 7.201

Bank DBS Singapura 2.452 4.205

Yen Jepang - 234

Euro 86 89

SGD - 168

Deposito berjangka

Rupiah

Bank Danamon Indonesia 13.050 -

Bank Mandiri 11.000 13.027

Bank Negara Indonesia 1.500 3.056

Bank International Indonesia 1.500 -

Dolar Amerika Serikat

UBS AG 184.447 369.095

Bank International Indonesia 27.747 -

Jumlah 1.353.449 1.222.486

Tingkat bunga deposito berjangka pertahun

Rupiah 4,00% - 7,00% 5,50% - 7,00%

Dolar Amerika Serikat 0,15% 0,15%

Page 26: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 23 -

6. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

a. Berdasarkan pelanggan

Pihak ketiga

Ekspor 270.132 258.256

Lokal 1.189.627 944.264

Jumlah 1.459.759 1.202.520

Penyisihan piutang ragu-ragu (1.129) (1.068)

Jumlah Piutang Usaha - Bersih 1.458.630 1.201.452

b. Berdasarkan Umur

Belum jatuh tempo 1.323.810 1.094.692

Sudah jatuh tempo

1 - 30 hari 129.688 105.371

31 - 60 hari 1.301 1.322

61 - 90 hari - -

Lebih dari 90 hari 4.960 1.135

Jumlah 1.459.759 1.202.520

Penyisihan piutang ragu-ragu (1.129) (1.068)

Jumlah Piutang Usaha - Bersih 1.458.630 1.201.452

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu

adalah sebagai berukut:

Saldo awal 1.068 1.013

Pengaruh perubahan kurs mata

uang asing 61 55

Saldo akhir 1.129 1.068

Dalam menentukan penyisihan piutang ragu-ragu, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya dan perubahan dalam kualitas piutang usaha dari pertama kali kredit tersebut diberikan sampai dengan akhir periode pelaporan. Berdasarkan penilaian ini, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang adalah cukup. Piutang usaha CAP, SMI, PBI, KC, REP dan KW digunakan sebagai jaminan atas beberapa fasilitas kredit dan pinjaman jangka panjang (Catatan 18 dan 36).

Page 27: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 24 -

7. PERSEDIAAN

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Petrokimia

Barang jadi 1.185.748 856.571

Barang dalam proses 154.923 128.156

Bahan baku 1.029.454 1.196.359

Suku cadang dan lainnya 398.372 373.818

Kayu olahan dan pendukungnya

Barang jadi

Kayu lapis 5.518 5.518

Kayu gergaji/wood works 1.627 1.607

Particle board dan laminated board 5.589 2.617

Barang dalam proses 4.705 4.747

Bahan baku 2.801 4.744

Bahan pembantu, suku cadang dan

perlengkapan 31.334 29.530

Barang dalam perjalanan 803 625

Perkebunan

Pupuk 5.591 3.036

Bahan pembantu, suku cadang dan

perlengkapan 1.719 1.862

Jumlah 2.828.184 2.609.190

Penyisihan penurunan nilai persediaan (16.025) (15.678)

Bersih 2.812.159 2.593.512

Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan:

Saldo awal 15.678 19.295

Penyisihan (pemulihan) periode

berjalan 347 (3.933)

Pengaruh perubahan kurs mata uang

asing - 316

Saldo akhir 16.025 15.678

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut adalah cukup.

Persediaan CAP, SMI, PBI, KC, REP, KW, GUM dan TBSM digunakan sebagai jaminan atas beberapa fasilitas kredit dan pinjaman jangka panjang (Catatan 18 dan 36).

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13).

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.

8. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Pajak penghasilan

Pasal 28A (anak perusahaan) 765.283 865.412

Pasal 23 2.133 -

Pajak pertambahan nilai - bersih 81.825 548.739

Jumlah 849.241 1.414.151

Pada tahun 2011, CAP dan SMI menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan CA (sekarang bergabung dengan CAP) dan SMI tahun 2009. Restitusi bersih setelah dikompensasikan

Page 28: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 25 -

dengan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) masing-masing sebesar Rp 89.163 juta untuk CAP dan Rp 23.380 juta untuk SMI. CAP mengajukan keberatan atas kelebihan pajak yang tidak dikembalikan sebesar Rp 55.774 juta yang dicatat sebagai pajak dibayar dimuka. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, CAP dan SMI sedang dalam proses pengajuan keberatan atas ketetapan pajak tersebut. Pada tahun 2012, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2010 diterima untuk CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI. Restitusi bersih masing-masing sebesar Rp 416.362 juta untuk CAP dan Rp 77.496 juta untuk SMI.

9. ASET KEUANGAN LAINNYA – TIDAK LANCAR

Laba yang

Biaya belum Nilai

perolehan direalisasi tercatat

Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Tersedia untuk dijual

PT Gozco Plantation, Tbk. 5.605 (1.735) 3.870

Lain-lain - biaya perolehan

(masing-masing dibawah

Rp 1 miliar) 3.883 - 3.883

Jumlah 9.488 (1.735) 7.753

Laba yang

Biaya belum Nilai

perolehan direalisasi tercatat

Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Tersedia untuk dijual

PT Gozco Plantation, Tbk. 10.877 (3.292) 7.585

Lain-lain - biaya perolehan

(masing-masing dibawah

Rp 1 miliar) 3.833 - 3.833

Jumlah 14.710 (3.292) 11.418

30 September 2012

Perusahaan

31 Desember 2011

Perusahaan

Rincian perubahan rugi (laba) yang belum direalisasi dari pemilikan investasi tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Saldo awal (3.292) 103.141

Eliminasi sehubungan dengan kuasi-

reorganisasi (Catatan 42) - (5.579)

Keuntungan (kerugian) revaluasi atas

investasi yang tersedia untuk dijual 360 (33.762)

Akumulasi kerugian (keuntungan) yang

direklasifikasi ke laba rugi atas penjualan

investasi yang tersedia untuk dijual 1.197 (67.092)

Jumlah (1.735) (3.292)

Selama tahun 2012, Perusahaan telah menjual sebanyak 13.624.000 lembar atas investasi perusahaan pada PT Gozco Plantation Tbk. Harga perolehan dari seluruh investasi yang dijual tersebut adalah sebesar Rp 4.837 juta dan dijual dengan jumlah penjualan senilai Rp 4.725 juta.

Page 29: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 26 -

10. HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) - BERSIH

Rincian jumlah tercatat HTI adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Biaya perolehan 125.945 125.945

Akumulasi amortisasi

Saldo awal 21.620 20.736

Amortisasi periode berjalan 351 884

Saldo akhir 21.971 21.620

Bersih 103.974 104.325

Manajemen berkeyakinan bahwa nilai tercatat dari HTI tersebut di atas dapat dipulihkan seluruhnya. HTI digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dana reboisasi yang diperoleh (Catatan 18).

11. TANAMAN PERKEBUNAN

1 Januari 30 September

2012 Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi 2012

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Biaya perolehan:

Tanaman menghasilkan 14.591 - - - 14.591

Tanaman belum

menghasilkan 285.054 72.530 - - 357.584

Jumlah 299.645 72.530 - - 372.175

Akumulasi amortisasi:

Tanaman menghasilkan 746 409 - - 1.155

Jumlah Tercatat 298.899 371.020

Selisih penilaian

kembali tanaman

perkebunan

1 Januari dalan rangka 31 Desember

2011 Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi kuasi-reorganisasi 2011

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Biaya perolehan:

Tanaman menghasilkan 2.755 - - 11.249 587 14.591

Tanaman belum

menghasilkan 197.477 89.216 - (11.249) 9.610 285.054

Jumlah 200.232 89.216 - - 10.197 299.645

Akumulasi amortisasi:

Tanaman menghasilkan 174 572 - - - 746

Jumlah Tercatat 200.058 298.899

Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi, Perusahaan melakukan penilaian kembali tanaman perkebunan pada tanggal 30 September 2011 (Catatan 38).

Page 30: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 27 -

12. PROPERTI INVESTASI

1 Januari 2012 Penambahan Reklasif ikasi 30 September 2012

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Biaya perolehan:

Tanah 84.898 - - 84.898

Bangunan dan prasarana 10.903 - - 10.903

Mesin dan peralatan listrik 9.893 8.659 - 18.552

Jumlah 105.694 8.659 - 114.353

Akumulasi Penyusutan:

Bangunan dan prasarana 10.794 6 - 10.800

Mesin dan peralatan listrik 6.536 390 - 6.926

Jumlah 17.330 396 - 17.726

Jumlah Tercatat 88.364 96.627

Selisih penilaian

kembali properti

investasi

dalam rangka

1 Januari 2011 Penambahan Reklasif ikasi kuasi-reorganisasi 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Biaya perolehan:

Tanah 6.469 - 1.345 77.084 84.898

Bangunan dan prasarana 8.845 - 1.944 114 10.903

Mesin dan peralatan listrik 8.020 542 1.331 - 9.893

Jumlah 23.334 542 4.620 77.198 105.694

Akumulasi Penyusutan:

Bangunan dan prasarana 8.929 34 1.831 - 10.794

Mesin dan peralatan listrik 4.988 536 1.012 - 6.536

Jumlah 13.917 570 2.843 - 17.330

Jumlah Tercatat 9.417 88.364

Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi, Perusahaan melakukan penilaian kembali properti investasi pada tanggal 30 September 2011 (Catatan 38). Nilai wajar properti investasi pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebesar Rp 86.847 juta berdasarkan penilaian penilai independen menggunakan metode biaya dan pendapatan. Tidak terdapat perubahan signifikan atas nilai wajar sampai dengan 31 Desember 2011. Beban penyusutan sebesar Rp 396 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan Rp 570 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dicatat sebagai beban umum dan administrasi. Pendapatan sewa dari properti investasi sebesar Rp 13.749 juta untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan Rp 16.868 juta untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, properti investasi telah diasuransikan bersamaan dengan aset tetap (Catatan 13).

Page 31: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 28 -

13. ASET TETAP

Selisih kurs

penjabaran mata

1 Januari 2012 uang asing Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi 30 September 2012

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Biaya perolehan:

Pengusahaan Hutan

Tanah 339 - - - 339

Bangunan dan prasarana 44.372 - 60 - - 44.432

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 40.784 - 51 - - 40.835

Peralatan pengangkutan 16.131 - 264 - - 16.395

Perabot dan peralatan

kantor 3.012 - 284 - - 3.296

Jumlah 104.638 - 659 - - 105.297

Industri Pengolahan kayu

dan Properti

Tanah 171.817 - 507 - - 172.324

Bangunan dan prasarana 171.506 - - - - 171.506

Mesin, peralatan dan

alat-alat Berat 291.074 - 1.914 - - 292.988

Peralatan pengangkutan 14.716 - - - - 14.716

Perabot dan peralatan

kantor 15.527 - - - - 15.527

Aset dalam penyelesaian

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat - - 680 - - 680

Jumlah 664.640 - 3.101 - - 667.741

Petrokimia

Tanah 776.684 25.554 1.043 - - 803.281

Bangunan dan prasarana 1.178.811 57.743 - - - 1.236.554

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 17.356.555 411.100 669.844 - - 18.437.499

Peralatan pengangkutan 29.334 925 815 370 - 30.704

Peralatan kantor 121.704 5.489 6.740 5.394 - 128.539

Aset dalam penyelesaian -

Mesin, peralatan dan -

alat-alat berat 364.170 16.547 303.995 - - 684.712

Aset sew a pembiayaan -

Prasarana 23.075 1.051 - - - 24.126

Jumlah 19.850.333 518.409 982.437 5.764 - 21.345.415

Perkebunan

Tanah 41.799 - 3.240 - - 45.039

Bangunan dan prasarana 25.051 - 4.013 - 1.265 30.329

Kendaraan dan

alat-alat berat 23.912 - 3.274 - - 27.186

Peralatan kebun 3.138 - 2.655 - - 5.793

Perabot dan peralatan

kantor 1.307 - 286 - - 1.593

Perlengkapan mess 1.118 - 687 - - 1.805

Aset dalam penyelesaian

Bangunan dan prasarana 5.560 - 1.287 - (1.265) 5.582

Jumlah 101.885 - 15.442 - - 117.327

Jumlah Biaya Perolehan 20.721.496 518.409 1.001.639 5.764 - 22.235.780

Page 32: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 29 -

Selisih kurs

penjabaran mata

1 Januari 2012 uang asing Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi 30 September 2012

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Akumulasi Penyusutan:

Pengusahaan Hutan

Bangunan dan prasarana 32.276 - 346 - - 32.622

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 40.693 - 39 - - 40.732

Peralatan pengangkutan 15.194 - 81 - - 15.275

Perabot dan peralatan

kantor 3.081 - 129 - - 3.210

Jumlah 91.244 - 595 - - 91.839

Industri Pengolahan Kayu

dan Properti

Bangunan dan prasarana 70.459 - 1.083 - - 71.542

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 200.474 - 56.387 - - 256.861

Peralatan pengangkutan 12.428 - 988 - - 13.416

Perabot dan peralatan

kantor 16.070 - 169 - - 16.239

Jumlah 299.431 - 58.627 - - 358.058

Petrokimia

Bangunan dan prasarana 742.410 33.680 34.037 - - 810.127

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 8.443.820 363.242 325.786 - - 9.132.848

Peralatan pengangkutan 21.834 893 623 370 - 22.980

Peralatan kantor 98.394 4.424 9.310 5.394 - 106.734

Aset sew a pembiayaan

Prasarana 6.937 317 1.612 - - 8.866

Jumlah 9.313.395 402.556 371.368 5.764 - 10.081.555

Perkebunan

Bangunan dan prasarana 2.484 - 931 - - 3.415

Kendaraan dan

alat-alat berat 8.589 - 2.725 - - 11.314

Peralatan kebun 1.584 - 355 - - 1.939

Perabot dan peralatan

kantor 636 - 467 - - 1.103

Perlengkapan mess 345 - 183 - - 528

Jumlah 13.638 - 4.661 - - 18.299

Jumlah Akumulasi Penyusutan 9.717.708 402.556 435.251 5.764 - 10.549.751

Jumlah Tercatat 11.003.788 11.686.029

Page 33: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 30 -

Selisih penilaian

Selisih kurs kembali aktiva tetap

penjabaran mata dalam rangka

1 Januari 2011 uang asing Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi kuasi-reorganisasi 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Biaya perolehan:

Pengusahaan Hutan

Tanah 714 - - - - (375) 339

Bangunan dan prasarana 38.688 - - - - 5.684 44.372

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 40.721 - 3 - - 60 40.784

Peralatan pengangkutan 14.072 - - - - 2.059 16.131

Perabot dan peralatan

kantor 2.942 - - - - 70 3.012

Jumlah 97.137 - 3 - - 7.498 104.638

Industri Pengolahan kayu

dan Properti

Tanah 28.927 - - - (1.345) 144.235 171.817

Bangunan dan prasarana 76.050 - 1.943 - (1.944) 95.457 171.506

Mesin, peralatan dan

alat-alat Berat 212.291 - 1.177 - 12.722 64.884 291.074

Peralatan pengangkutan 20.419 - 2.290 101 (470) (7.422) 14.716

Perabot dan peralatan

kantor 14.683 - - - - 844 15.527

Aset dalam penyelesaian

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 5.117 - 8.466 - (13.583) - -

Jumlah 357.487 - 13.876 101 (4.620) 297.998 664.640

Petrokimia

Tanah 540.980 4.500 33.811 - - 197.393 776.684

Bangunan dan prasarana 1.267.981 9.705 16.801 - - (115.676) 1.178.811

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 15.619.071 130.525 777.846 - 250.983 578.130 17.356.555

Peralatan pengangkutan 33.222 (788) - 11.204 - 8.104 29.334

Peralatan kantor 108.662 949 8.699 - 3.394 - 121.704

Aset dalam penyelesaian

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 274.449 (6.041) 350.139 - (254.377) - 364.170

Aset sew a pembiayaan

Prasarana 22.879 196 - - - - 23.075

Jumlah 17.867.244 139.046 1.187.296 11.204 - 667.951 19.850.333

Perkebunan

Tanah 4.488 - 25.874 - - 11.437 41.799

Bangunan dan prasarana 7.351 - 2.499 - 2.137 13.064 25.051

Kendaraan dan

alat-alat berat 21.917 - 3.467 57 - (1.415) 23.912

Peralatan kebun 2.403 - 559 - - 176 3.138

Perabot dan peralatan

kantor 873 - 220 - - 214 1.307

Perlengkapan mess 569 - 549 - - - 1.118

Aset dalam penyelesaian

Bangunan dan prasarana 1.249 - 6.448 - (2.137) - 5.560

Jumlah 38.850 - 39.616 57 - 23.476 101.885

Jumlah Biaya Perolehan 18.360.718 139.046 1.240.791 11.362 (4.620) 996.923 20.721.496

Page 34: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 31 -

Selisih penilaian

Selisih kurs kembali aktiva tetap

penjabaran mata dalam rangka

1 Januari 2011 uang asing Penambahan Pengurangan Reklasif ikasi kuasi-reorganisasi 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Akumulasi Penyusutan:

Pengusahaan Hutan

Bangunan dan prasarana 30.450 - 1.826 - - - 32.276

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 40.198 - 61 - 434 - 40.693

Peralatan pengangkutan 14.523 - 1.105 - (434) - 15.194

Perabot dan peralatan

kantor 3.022 - 59 - - - 3.081

Jumlah 88.193 - 3.051 - - - 91.244

Industri Pengolahan Kayu

dan Properti

Bangunan dan prasarana 65.783 - 6.507 - (1.831) - 70.459

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 186.743 - 14.743 - (1.012) - 200.474

Peralatan pengangkutan 11.166 - 1.327 65 - - 12.428

Perabot dan peralatan

kantor 14.933 - 1.137 - - - 16.070

Jumlah 278.625 - 23.714 65 (2.843) - 299.431

Petrokimia

Bangunan dan prasarana 697.975 7.056 37.379 - - - 742.410

Mesin, peralatan dan

alat-alat berat 7.991.435 73.249 379.136 - - - 8.443.820

Peralatan pengangkutan 27.946 (317) 2.409 8.204 - - 21.834

Peralatan kantor 88.143 939 9.312 - - - 98.394

Aset sew a pembiayaan

Prasarana 5.094 101 1.742 - - - 6.937

Jumlah 8.810.593 81.028 429.978 8.204 - - 9.313.395

Perkebunan

Bangunan dan prasarana 826 - 1.653 - 5 - 2.484

Kendaraan dan

alat-alat berat 5.886 - 2.752 49 - - 8.589

Peralatan kebun 1.002 - 582 - - - 1.584

Perabot dan peralatan

kantor 358 - 278 - - - 636

Perlengkapan mess 149 - 201 - (5) - 345

Jumlah 8.221 - 5.466 49 (5) - 13.638

Jumlah Akumulasi Penyusutan 9.185.632 81.028 462.209 8.318 (2.848) - 9.717.708

Jumlah Tercatat 9.175.086 11.003.788

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

2012 2011

1 Jan - 30 Sep 1 Jan - 31 Des

Rp Juta Rp Juta

Beban pokok pendapatan 419.555 424.141

Beban umum dan administrasi 11.105 31.713

Tanaman kebun - tanaman belum

menghasilkan 3.480 4.635

Penghasilan dan kerugian lain-lain 1.111 1.720

Jumlah 435.251 462.209

Sebagian beban penyusutan aset tetap Perusahaan dan entitas anak dialokasikan ke beban lain-lain karena kapasitas aktual yang digunakan dibawah kapasitas normal. Pada tahun 2011, Perusahaan dan entitas anak merubah taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap. CAP dan SMI merubah taksiran ekonomis mesin dari 30 tahun menjadi 30-43 tahun, selain itu, Perusahaan dan GI, merubah taksiran masa manfaat ekonomis bangunan dan mesin dari 20 tahun dan 30 tahun menjadi 30 tahun dan 35 tahun. Perubahan tersebut berdasarkan hasil analisa sisa masa manfaat ekonomis dari aset tersebut yang didukung oleh laporan penilaian yang dilakukan oleh penilai independen. Perubahan ini menyebabkan beban penyusutan mesin CAP dan SMI menurun sebesar Rp 101.602 juta dan Rp 96.698 juta untuk periode-periode enam bulan yang berakhir 31 Desember 2011 dan 30 Juni 2011, dan penurunan penyusutan bangunan dan mesin Perusahaan dan GI sebesar Rp 44.431 juta untuk periode enam bulan yang berakhir 31 Desember 2011. Pengaruh perubahan estimasi akuntansi diakui secara prospektif.

Page 35: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 32 -

Aset dalam penyelesaian terutama terdiri dari pembangunan pabrik Butadine Extraction. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2013. Aset tetap milik CAP, SMI, PBI, KC, REP, KW, GUM dan TBSM digunakan sebagai jaminan pinjaman jangka panjang dan obligasi yang dijamin dan bersifat senior (Catatan 18 dan 20). Aset tetap dan properti investasi, kecuali tanah, serta persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah pertanggungan sebesar USD 2.750 juta dan Rp 84.562 juta pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang dialami Perusahaan dan entitas anak. Pada tanggal 30 September 2012, Perusahaan dan entitas anak memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) seluas 6.823.257 meter persegi. HGB tersebut

berjangka waktu

20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 sampai 2035. Manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Sehubungan dengan kuasi-reorganisasi, Perusahaan melakukan penilaian kembali aset tetap pada tanggal 30 Juni 2011 (Catatan 38).

14. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Uang muka untuk pembelian

aset tetap 10.820 24.125

Aset pajak tangguhan 6.861 5.687

Biaya pengelolaan hak

penguasaan hutan - bersih 5.151 4.941

Lainnya 158.144 116.895

Jumlah 180.976 151.648

15. UTANG BANK

Pada tanggal 26 September 2011, CAP memperoleh fasilitas Kredit Berulang (Revolving Credit Facility) dari DBS Bank Ltd, Singapura, jatuh tempo 17 Nopember 2012, dengan nilai maksimal USD 25 juta (setara dengan Rp 237.000 juta), dengan tujuan untuk mendanai kebutuhan modal kerja CAP. Tingkat bunga per tahun SIBOR + 2,5%, dengan periode pembayaran bunga berkisar antara 1 – 3 bulan. Fasilitas ini merupakan tambahan dari

perjanjian Revolving Credit Facilty tanggal 19 Nopember 2010 (Catatan 36g). Pinjaman sebesar USD 25 juta ini dicairkan tanggal 17 Nopember 2011. Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 28 Maret 2012.

16. UTANG USAHA

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Berdasarkan Pemasok

Pihak ketiga

Pemasok dalam negeri 1.305.350 9.778

Pemasok luar negeri 3.334.141 2.924.475

Jumlah 4.639.491 2.934.253

Page 36: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 33 -

17. UTANG PAJAK

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Pajak penghasilan:

Pasal 21 7.228 7.053

Pasal 23 1.083 2.116

Pasal 25 55 8.210

Pasal 26 2.578 2.884

Pasal 29 20.771 6.896

Pajak pertambahan nilai - bersih 8.603 2.775

Jumlah 40.318 29.934

18. PINJAMAN JANGKA PANJANG

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Rupiah

Bank Negara Indonesia 184.598 166.030

Pinjaman Dana Reboisasi 29.811 32.940

Dollar Amerika Serikat

Pinjaman Berjangka - setelah dikurangi

biaya perolehan pinjaman yang

belum diamortisasi (USD 146 juta) 1.397.355 565.280

Jumlah 1.611.764 764.250

Dikurangi:

Bagian yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun (111.258) (16.909)

Bagian Jangka Pajang 1.500.506 747.341

Bank Negara Indonesia (BNI)

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, GUM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi Kebun (KI-Kebun). Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.900 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun, mess karyawan dan

kantor dan alat-alat berat. Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest

During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 115.704 juta dan Rp 25.025 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu selama 10 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2020, termasuk masa tenggang selama 4 tahun. Saldo pinjaman fasilitas KI-Kebun GUM pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 108.169 juta dan Rp 92.482 juta. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, TBSM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi dari BNI berupa Kredit Investasi Kebun (KI-Kebun). Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pembangunan kebun kelapa sawit seluas 4.588 hektar berikut sarana dan prasarana, infrastruktur kebun dan alat-alat berat.

Fasilitas ini terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok dan Kredit Investasi Interest During Construction, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp 109.679 juta dan Rp 23.559 juta. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,75% per tahun dan dapat berubah sesuai dengan pemberitahuan dari bank dan dengan jangka waktu selama 10 tahun sampai dengan tanggal 27 April 2020, termasuk masa tenggang selama 4 tahun. Saldo pinjaman fasilitas KI-Kebun TBSM pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 76.429 juta dan Rp 73.548 juta. Fasilitas pinjaman GUM dan TBSM tersebut dijamin dengan persediaan, tanah dan bangunan, kendaraan dan alat berat dan peralatan kebun milik GUM dan TBSM dan jaminan perusahaan dari RIM.

Page 37: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 34 -

Pinjaman Dana Reboisasi Pinjaman dana reboisasi merupakan pinjaman yang diperoleh entitas anak yaitu, REP, KC dan KW dari Departemen Kehutanan Republik Indonesia yang berasal dari dana reboisasi (DR) dan disalurkan melalui Bank Mandiri (Mandiri) untuk membiayai pengembangan hutan tanaman industri entitas anak tersebut. Perjanjian pinjaman DR tersebut juga menyebutkan adanya batasan-batasan seperti yang umumnya terdapat dalam suatu perjanjian kredit. Pinjaman DR tanpa bunga dibayar dengan angsuran setengah tahunan dan jatuh tempo antara 2015 sampai dengan 2016. Pinjaman ini dijamin dengan alat berat, hasil hutan tanaman industri, persediaan, piutang entitas anak tersebut dan jaminan perusahaan oleh Perusahaan dan entitas anak tertentu. Hingga tanggal jatuh tempo, KC belum dapat memenuhi liabilitasnya sehingga KC melakukan restrukturisasi utang pada tanggal 15 Januari 2008 yang diperpanjang hingga 15 Juli 2012. Saldo utang KC pada tanggal 30 September 2012 sebesar Rp 13.780 juta yang akan jatuh tempo pada 2012. Pada tanggal 4 Juni 2009, REP merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2015. Saldo utang REP pada tanggal 30 September 2012 sebesar Rp 4.500 juta dimana Rp 750 juta dari utang tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Pada tanggal 2 Maret 2010, KW juga merestrukturisasi utangnya yang diperpanjang hingga 15 Juli 2016. Saldo utang KW pada tanggal 30 September 2012 sebesar Rp 11.531 juta, dimana, Rp 800 juta dari utang tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun. Sesuai dengan perjanjian restrukturisasi pinjaman, entitas anak tidak diperkenankan untuk melakukan transaksi-transaksi tertentu tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri.

Pinjaman Berjangka

Pada tanggal 21 Nopember 2011, CAP memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dengan nilai USD 150 juta dari beberapa bank dalam dan luar negeri, dengan rincian sebagai berikut:

Nilai komitmen

USD USD Rp Juta

Standard Chartered Bank, Singapura 30.166.000 30.166.000 289.232

The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited (HSBC), Jakarta 25.000.000 25.000.000 239.700

Indonesia EXIM Bank 20.000.000 20.000.000 191.760

DBS Bank Ltd. Singapura 18.417.000 18.417.000 176.582

PT Bank DBS Indonesia 18.417.000 18.417.000 176.582

PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 19.500.000 19.500.000 186.966

PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. 18.500.000 18.500.000 177.378

Jumlah 150.000.000 150.000.000 1.438.200

Biaya perolehan pinjaman yang belum

diamortisasi - (4.260.038) (40.845)

Bersih 150.000.000 145.739.962 1.397.355

Saldo

Bank 30 September 2012

DB Trustees (Hongkong) Limited bertindak sebagai agen sekuritas. PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Styrindo Mono Indonesia dan Altus Capital Pte., Ltd bertindak sebagai penjamin. Dana yang diperoleh dari pinjaman digunakan sebagai berikut:

Membayar tagihan dan biaya yang berkaitan dengan fasilitas ini

Mendanai rekening Debt Service Reserve

Mendanai pengeluaran modal untuk proyek turunan C4 dan proyek terminal LPG

Pinjaman ini dijamin antara lain dengan jaminan fidusia atas asurasi dan aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat kedua, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham entitas anak. Klaim dari bank-bank diatas terhadap jaminan berperingkat minimal pari passu dengan klaim dari semua

kreditur lain tanpa jaminan dan kreditur unsubordinated milik CAP kecuali kreditur yang piutangnya wajib diutamakan oleh hukum yang berlaku umum untuk CAP.

Page 38: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 35 -

CAP setiap saat diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan sebagai berikut:

Interest Service Coverage ratio diatas 2:1, dimulai sejak 31 Maret 2012;

Rasio jumlah pinjaman terhadap kapitalisasi tidak melebihi 40%.

CAP juga diwajibkan untuk menjaga saldo tertentu pada Debt Service Account.

Pada tanggal 6 Januari 2012, CAP menempatkan dana sebesar USD 1,8 juta pada Debt Service Account.

Perjanjian ini mencakup persyaratan tertentu yang membatasi CAP, SMI, PBI dan AC (sebagai penjamin) untuk tidak melakukan hal-hal tertentu yang tercantum dalam perjanjian. Pelunasan pinjaman dilakukan dalam 12 kali cicilan, dengan jadwal sebagai berikut:

Pelunasan

pokok pinjaman

%

18 6,67

24 6,67

30 6,67

36 6,67

42 10,00

48 10,00

54 10,00

60 10,00

66 8,33

72 8,33

78 8,33

84 8,33

Jumlah 100,00

penarikan pinjaman

Bulan setelah tanggal

Tingkat bunga per tahun adalah LIBOR + 4,90%. Pembayaran bunga dilakukan per bulan, 3 bulanan, atau 6 bulanan sesuai pilihan CAP.

19. PINJAMAN JANGKA PANJANG DARI PIHAK BERELASI

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Bagian jangka panjang (USD 150 juta) 1.438.200 1.586.900

Jumlah hutang 1.438.200 1.586.900

Pada tanggal 16 Mei 2008, Perusahaan menerima penawaran untuk menerbitkan surat utang tanpa jaminan

(unsecured notes) melalui UBS AG – Singapura sebagai arranger dengan maksimum sebesar USD 200 juta dengan tingkat bunga 11% per tahun dimana pembayaran bunga dilakukan setiap enam bulan. Pembayaran pokok akan dilakukan sekaligus pada saat jatuh tempo tahun 2011, tetapi pada tanggal 18 Maret 2011 perjanjian ini diperpanjang sampai 2014. Perusahaan memiliki opsi untuk melunasi setiap saat tanpa denda. Sehubungan dengan akuisisi CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) oleh Perusahaan, Perusahaan hanya mencairkan USD 180 juta dari fasilitas ini. Pada tanggal 30 Mei 2008, Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC), pemegang saham mayoritas Perusahaan, telah menyetujui untuk membeli seluruh surat utang tanpa jaminan tersebut. Pada bulan Agustus 2008 Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar USD 30 juta.

Pada tanggal 12 Januari 2009 MRC menandatangani persetujuan (consent) atas perjanjian tambahan surat utang tanpa jaminan, dimana MRC menyetujui penurunan suku bunga dari 11% per tahun menjadi 3% per tahun untuk periode 23 Desember 2008 sampai dengan 23 Juni 2011.

Page 39: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 36 -

Sehubungan dengan pembelian obligasi tukar sebesar USD 24,4 juta yang diterbitkan oleh RIM kepada Forrestal Holdings, Ltd (Forrestal), pada tanggal 9 Juni 2010, Perusahaan menerbitkan kembali surat utang tanpa jaminan sebesar USD 25 juta dengan tingkat bunga 3% per tahun dimana pembayaran bunga dilakukan setiap enam bulan. Surat utang tanpa jaminan tersebut dibeli seluruhnya oleh MRC. Pada tanggal 5 September 2012, Perusahaan telah melunasi surat utang tanpa jaminan tersebut. Saldo terutang pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar USD 150 juta (setara dengan Rp 1.438.200 juta pada 30 September 2012 dan Rp 1.586.900 juta pada 31 Desember 2011). Setelah melakukan pemberitahuan kepada MRC, Perusahaan diperbolehkan untuk melunasi seluruh atau sebagian surat utang tanpa jaminan sebesar pokok beserta bunga yang diakui pada tanggal pelunasan. Perusahaan akan melunasi surat utang tanpa jaminan sebesar USD 150 juta pada tanggal 23 Juni 2014

20. UTANG OBLIGASI

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior -

(USD 178 juta pada 30 Sep 2012 dan

dan USD 208 juta pada 31 Des 2011

setelah dikurangi diskonto dan biaya

perolehan pinjaman yang belum

diamortisasi) 1.665.578 1.800.165

Obligasi Konversi Tanpa Kupon

(USD 4,89 juta pada 30 Sep 2012 dan

USD 4,62 juta pada 31 Des 2011) 46.916 41.901

Jumlah 1.712.494 1.842.066

Dikurangi:

Bagian yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun (46.916) (41.901)

Bagian Jangka Panjang 1.665.578 1.800.165

Utang obligasi akan dilunasi sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Pada tahun pertama 46.916 41.901

Pada tahun kedua - -

Pada tahun ketiga 1.665.578 -

Pada tahun keempat - 1.800.165

Jumlah 1.712.494 1.842.066

Bagian yang jatuh tempo dalam

waktu satu tahun (46.916) (41.901)

Bagian Jangka Panjang 1.665.578 1.800.165

Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior Pada tanggal 10 Februari 2010, AC menerbitkan Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior sebesar USD 230 juta, jatuh tempo 10 Pebruari 2015. Obligasi ini ditawarkan pada 97,942% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,875% per tahun dan dibayarkan setiap tanggal 10 Pebruari dan 10 Agustus dimulai sejak 10 Agustus 2010. Obligasi ini tercatat di The Singapore Exchange Securities Trading Limited. Dana yang diperoleh digunakan melunasi pinjaman bank dan utang lain-lain jangka panjang milik CA (Catatan 18). Obligasi ini telah memperoleh hasil pemeringkatan yaitu “B+” dari Standard and Poor’s Rating Services dan “B2” dari Moody’s Investors Service Inc.

Page 40: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 37 -

Obligasi ini dijamin antara lain dengan (i) saham AC yang dimiliki oleh CA; (ii) tanah milik CA tempat pabrik petrokimia berada; (iii) seluruh aset tetap dan bergerak milik CA (kecuali persediaan dan piutang usaha); (iv) seluruh hak dan bunga milik AC yang terdapat dalam Intercompany Loan dengan CA; (v) Secured Operating Account; dan (vi) Interest Reserve Account milik AC. Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, rekening yang dibatasi penggunaannya tersebut memiliki saldo masing-masing Rp 160.407 juta (setara dengan USD 16.730 ribu), dan Rp 142.420 juta (setara dengan USD 14.854 ribu) yang merupakan penempatan pada Deutsche Bank. Setiap saat sebelum tanggal 10 Pebruari 2013, AC dapat membeli kembali seluruh atau sebagian obligasi dengan harga 100% dari nilai nominal obligasi ditambah dengan premium berlaku dan bunga masih harus dibayar berikut bunga yang belum dibayar, jika ada, pada tanggal pembelian.

Selain itu, setiap saat sebelum ulang tahun ketiga dari tanggal penerbitan obligasi, AC juga dapat melakukan pembelian kembali sampai dengan 35% pokok obligasi dengan penerimaan dari sejumlah equity offering dengan harga pembelian 112,875% dari nilai nominal, ditambah bunga yang belum dibayar, jika ada, pada tanggal pembelian. Berdasarkan Solicitation Agency Agreement tanggal 9 November 2010, AC merencanakan untuk melakukan persetujuan untuk melakukan perubahan pada beberapa hal di dalam perjanjian obligasi tanggal 10 Februari 2010 antara AC, CA, SMI dan DB Trustees. Perubahan tersebut antara lain melakukan penurunan nilai pada rekening yang dibatasi penggunaannya dan sebagai kompensasinya, CA setuju untuk melakukan pembayaran kepada pemegang obligasi yang setuju dengan Solicitation tersebut jumlah tertentu sesuai dengan perhitungan dalam perjanjian. Pada bulan Desember 2010, sebanyak 91% dari jumlah pemegang obligasi memberikan persetujuan atas Solicitation ini. Pada tanggal 23 Juni 2011, berdasarkan Solicitation Agency Agreement, AC mengajukan melakukan perubahan terhadap perjanjian obligasi tanggal 10 Pebruari 2010 mengenai perubahan jadwal pembayaran obligasi, dimana obligasi tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Pebruari 2015. Perubahan ini berlaku efektif pada tanggal 23 Juni 2011. Selama 2011 dan semester pertama 2012, AC melakukan pelunasan sebagian obligasinya, yang sebelumnya dibeli melalui pasar dengan jumlah seluruhnya sebesar USD 18,22 juta pada 2011 dan USD 26,80 juta pada 2012 sehingga saldo obligasi menjadi USD 211,78 juta pada 31 Desember 2011 dan 184,98 juta pada 30 September 2012. Sehubungan dengan penerbitan obligasi yang bersifat senior ini, CAP dan entitas anak yang terkonsolidasi di dalamnya dibatasi untuk memperoleh pinjaman tambahan atau saham diskualifikasi, kecuali jika pada tanggal timbulnya pinjaman tersebut, CAP secara konsolidasian dapat memenuhi beberapa kondisi, pembatasan pinjaman tertentu dan rasio keuangan berikut:

Rasio Fixed Charge Coverage tidak lebih rendah dari 3,0:1;

Rasio Total Debt to Capitalization tidak lebih dari 40%. Saldo Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior adalah:

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Nilai nominal (USD 185 juta pada

30 Sep 2012 dan USD 212 juta

pada 31 Des 2011) 1.773.588 1.920.421

Biaya emisi obligasi yang belum

diamortisasi (67.682) (82.115)

Jumlah 1.705.906 1.838.306

Obligasi yang dibeli kembali *]

(USD 4.206.080 pada 30 Sep 2012

dan 31 Des 2011) (40.328) (38.141)

Bersih 1.665.578 1.800.165

*] Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Perusahaan dengan tujuan untuk dijual

kembali.

Page 41: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 38 -

Obligasi Konversi Tanpa Kupon (Zero coupon Redeemable Convertible Bond) Obligasi Konversi Tanpa Kupon diterbitkan sehubungan dengan restrukturisasi perjanjian pinjaman Perusahaan). Jumlah pinjaman yang termasuk dalam Tranche C dari pinjaman yang telah direstrukturisasi adalah USD 57.420.949. Jumlah Obligasi Konversi Tanpa Kupon yang diterbitkan sehubungan dengan restrukturisasi adalah sebesar USD 57 juta. Selisih saldo pinjaman yang tersisa, yaitu sebesar USD 420.949 merupakan selisih karena denominasi obligasi konversi yang diterbitkan dan telah dilunasi pada tahun 2010. Obligasi Konversi Tanpa Kupon tersebut memiliki ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

Jangka waktu 10 tahun

Jatuh tempo 31 Desember 2012

Denominasi USD 100.000 per 1 lembar obligasi

Premi pelunasan 78% pro rata terhadap nilai pokok

Jika terjadi kelebihan kas setelah tanggal 1 Januari 2003, Perusahaan memiliki hak untuk melunasi lebih awal obligasi konversi yang diterbitkan, setelah dilakukan pemberitahuan kepada kreditur 30 hari sebelumnya. Pelunasan lebih awal obligasi oleh Perusahaan dilakukan dengan memperhitungkan nilai pokok konversi obligasi ditambah dengan premi sebesar 5,96% per tahun.

Jika Perusahaan tidak dapat melakukan pelunasan pada saat jatuh tempo karena kurangnya dana Perusahaan, maka obligasi konversi ini dikonversikan menjadi saham Perusahaan pada nilai pokok obligasi ditambah premi pelunasan. Nilai kurs yang digunakan untuk pengkonversian obligasi ini ditetapkan sebesar Rp 9.450 per USD 1. Sedangkan harga konversi ditentukan berdasarkan rata-rata harian atas harga penutupan saham Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) selama tiga bulan sebelum tanggal konversi dilakukan dengan maksimum tambahan ekuitas sebesar 25% dari modal Perusahaan setelah memperhitungkan konversi obligasi tersebut (expanded capital).

Perincian Obligasi Konversi Tanpa Kupon dan selisih saldo denominasi obligasi konversi pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011

30 September 2012 31 Desember 2011 Setara Rp Setara Rp

USD USD Rp Juta Rp Juta

JG Summit Holdings Inc.,

Filipina 2.271.835 2.145.344 21.782 19.455

Banc of America Securities Ltd.,

London 1.048.540 990.159 10.053 8.979

Bank Austria - Creditanstalt AG,

Austria 524.270 495.079 5.027 4.489

ING Asia Private Limited,

Singapura 524.270 495.079 5.027 4.489

Credit Industriel et Commercial,

Singapura 524.270 495.079 5.027 4.489

Jumlah 4.893.185 4.620.740 46.916 41.901

Obligasi konversi tanpa kupon

Sehubungan dengan penerapan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 3 tentang Pencabutan PSAK 54, Akuntansi Restrukturisasi Utang-Piutang Bermasalah, yang berlaku sejak 1 Januari 2010, Perusahaan mereklasifikasi potongan liabilitas pembayaran di masa depan atas pinjaman yang diresktrukturisasi sebesar USD 2.222.160 kedalam saldo utang obligasi pada tanggal 1 Januari 2010. Perusahaan kemudian menghitung kembali nilai kini dari arus kas masa depan dari utang terkait dengan menggunakan tingkat bunga inkremental pada tanggal efektif pernyataan tersebut. Selisih sebesar USD 1.016.962 (setara dengan Rp 9.559 juta) antara nilai yang dihitung kembali dan nilai tercatat disesuaikan ke saldo laba per 1 Januari 2010.

Page 42: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 39 -

21. LIABILITAS SEWA PEMBIAYAAN

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

a. Berdasarkan jatuh tempo

Kurang dari satu tahun 3.596 6.805

Antara satu dan dua tahun 7.200 6.806

Lebih dari dua tahun 53.453 50.268

Jumlah pembayaran minimum sewa 64.249 63.879

Dikurangi: jumlah yang merupakan

beban bunga 42.215 42.864

Nilai sekarang pembayaran

minimum sewa 22.034 21.015

Dikurangi bagian jatuh tempo

dalam satu tahun 988 864

Bagian jangka panjang 21.046 20.151

b. Berdasarkan lessor

PT Redeco Petrolin Utama (RPU) 19.753 18.805

PT IBM Indonesia 2.281 2.210

Jumlah liabilitas sewa pembiayaan 22.034 21.015

SMI menyewa tangki sesuai perjanjian Tank Lease and Jetty and Pipe Lease dengan RPU untuk kurun waktu hingga tahun 2021. SMI juga menyewa peralatan dan infrastuktur IT sesuai perjanjian dengan PT IBM Indonesia untuk kurun waktu hingga tahun 2015. Sewa tangki dan peralatan IT tersebut diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Page 43: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 40 -

22. MODAL SAHAM Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan, PT Sirca Datapro Perdana, pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Saham Pemilikan Disetor

% Rp Juta

Magna Resources Corporation Pte. Ltd. 3.638.494.330 52,13 3.638.494

DZ Bank International S.A. DZ Bank

International, Singapore Ltd. 549.713.623 7,88 549.714

UOB Kay Hian Pte Ltd. 333.562.500 4,78 333.563

PT Barito Pacific Lumber 255.702.400 3,66 255.702

PT Tunggal Setia Pratama 246.060.000 3,53 246.060

Prajogo Pangestu (Komisaris

Utama) 34.050.650 0,49 34.051

PT Muktilestari Kencana 16.207.800 0,23 16.208

Koperasi-koperasi 855.000 0,01 855

Agus Salim Pangestu (Wakil Direktur

Utama) 37.333 0,00 37

Lain-lain (masing-masing dengan

pemilikan di bawah 5%) 1.905.209.148 27,29 1.905.209

Jumlah 6.979.892.784 100,00 6.979.893

30 September 2012

Nama Pemegang Saham

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Saham Pemilikan Disetor

% Rp Juta

Magna Resources Corporation Pte. Ltd. 3.638.494.330 52,13 3.638.494

DZ Bank International S.A. DZ Bank

International, Singapore Ltd 549.713.623 7,88 549.714

Whistler Petrochemical Corporation 332.247.971 4,76 332.248

PT Barito Pacific Lumber 255.702.400 3,66 255.702

PT Tunggal Setia Pratama 246.060.000 3,53 246.060

Prajogo Pangestu (Komisaris

Utama) 34.050.650 0,49 34.051

PT Muktilestari Kencana 16.207.800 0,23 16.208

Koperasi-koperasi 855.000 0,01 855

Agus Salim Pangestu (Wakil Direktur

Utama) 37.333 0,00 37

Lain-lain (masing-masing dengan

pemilikan di bawah 5%) 1.906.523.677 27,31 1.906.524

Jumlah 6.979.892.784 100,00 6.979.893

Nama Pemegang Saham

31 Desember 2011

Page 44: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 41 -

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR – BERSIH

Akun ini merupakan tambahan modal disetor - bersih dengan perincian sebagai berikut:

Rp Juta

Penawaran umum saham Perusahaan kepada

masyarakat tahun 1993 sebesar 85.000.000

saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham

yang ditawarkan Rp 7.200 per saham 527.000

Penerbitan 125.000.000 saham kepada PT Taspen

(Persero) di tahun 1993 dengan nilai nominal

Rp 1.000 per saham yang ditawarkan

Rp 3.000 per saham 250.000

Penerbitan 523.764.351 saham tahun 2002

sehubungan dengan restrukturisasi pinjaman

dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham 1.047.529

Penawaran Umum Saham Terbatas I dengan

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu tahun 2007

4.362.432.990 saham dengan nilai

nominal Rp 1.000 per saham yang

ditawarkan Rp 2.100 per saham 4.798.676

Dikurangi: Biaya emisi saham (14.419)

Jumlah 6.608.786

Dikurangi dengan pembagian saham bonus

di tahun 1994 (700.000)

Saldo tambahan modal disetor sebelum

kuasi-reorganisasi 5.908.786

Dikurangi: penyesuaian kuasi-reorganisasi (5.578.424)

Saldo tambahan modal disetor setelah penyesuaian

kuasi-reorganisasi 330.362

24. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA

Laba (rugi)

yang belum

direalisasi

dari

pemilikan

efek

Selisih kurs

karena

penjabaran

laporan

keuangan Jumlah

Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Saldo per 1 Januari 2012 (3.292) (243.526) (246.818)

Pendapatan komprehensi lainnya 1.556 296.890 298.446

Saldo per 30 September 2012 (1.736) 53.364 51.628

Page 45: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 42 -

25. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

a. Kepentingan non-pengendali atas

aset bersih entitas anak:

CAP 2.480.287 2.540.182

Jumlah 2.480.287 2.540.182

2012 2011

Rp Juta Rp Juta

b. Kepentingan non-pengendali atas

laba bersih entitas anak:

CAP (199.708) 31.026

Jumlah (199.708) 31.026

26. PENDAPATAN BERSIH

2012 2011

Rp Juta Rp Juta

Ekspor

Petrokimia 5.071.376 4.708.054

Industri pengolahan kayu 1.170 17.092

Jumlah 5.072.546 4.725.146

Lokal

Petrokimia 10.791.921 10.316.613

Industri pengolahan kayu 44.262 28.951

Perkebunan 5.586 2.788

Jumlah 10.841.769 10.348.352

Pendapatan sewa dan lainnya 33.525 29.433

Jumlah 15.947.840 15.102.931

Terdapat 5,2% dari pendapatan bersih untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2012 dilakukan dengan pihak berelasi sedang untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011 tidak terdapat pendapatan yang dilakukan dengan pihak berelasi. Tidak terdapat pendapatan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih untuk masing-masing periode Sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2012 dan 2011.

Page 46: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 43 -

27. BEBAN POKOK PENDAPATAN

2012 2011

Rp Juta Rp Juta

Petrokimia

Pemakaian bahan baku 12.292.853 11.359.396

Tenaga kerja langsung 212.439 217.516

Biaya pabrikasi 1.679.884 1.689.248

Jumlah Biaya Produksi 14.185.176 13.266.160

Persediaan barang dalam proses

Awal periode 150.239 89.236

Akhir periode (170.775) (115.168)

Biaya Pokok Produksi 14.164.640 13.240.228

Persediaan barang jadi

Awal periode 869.325 757.688

Pembelian barang jadi 1.834.996 1.538.166

Akhir periode (1.111.301) (1.261.500)

Beban Pokok Pendapatan Petrokimia 15.757.660 14.274.582

Beban Pokok Industri Pengolahan

Kayu 48.154 39.598

Beban Pokok Perkebunan 5.396 3.206

Jumlah Beban Pokok Pendapatan 15.811.210 14.317.386

Terdapat 15% dari jumlah pembelian bahan baku hingga tanggal 30 September 2012 dilakukan dengan pihak berelasi (Catatan 34), sedang tidak terdapat pembelian bahan baku dan barang jadi dari pihak berelasi hingga tanggal 30 September 2011. Rincian pembelian bahan baku dan barang jadi yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih hingga tanggal 30 September 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

2012 2011

Rp Juta Rp Juta

Shell International Eastern Trading Company 1.331.870 4.222.411

Vitol Asia Pte. Ltd. 5.143.727 2.492.670

SCG Chemicals Co Ltd 1.812.755 -

Petronas Trading Corporation Sdn Bhd 407.976 1.524.512

Jumlah 8.696.328 8.239.593

28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2012 2011

Rp Juta Rp Juta

Gaji, upah dan kesejahteraan

karyawan 168.734 191.929

Jasa profesional 17.381 19.632

Penyusutan 15.242 12.568

Representasi 7.749 4.340

Transportasi dan perjalanan dinas 3.281 5.714

Perbaikan dan pemeliharaan 2.345 5.013

Lain-lain 129.763 52.400

Jumlah 344.495 291.596

Page 47: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 44 -

29. BEBAN PENJUALAN

2012 2011

Rp Juta Rp Juta

Pengangkutan dan asuransi 215.369 170.503

Gaji, upah dan kesejahteraan

karyawan 6.424 10.624

Lain-lain 24.841 13.416

Jumlah 246.634 194.543

30. BEBAN KEUANGAN

2012 2011

Rp Juta Rp Juta

Bunga pinjaman 331.070 327.775

Lain-lain 60.836 27.735

Jumlah 391.906 355.510

31. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN

2012 2011

Rp Juta Rp Juta

Keuntungan (kerugian) kurs mata

uang asing (110.250) 40.593

Realisasi laba (rugi) dari penjualan

investasi 769 260.725

Lain-lain - bersih 2.306 34.632

Jumlah (107.175) 335.950

32. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba bersih per saham dasar:

2012 2011

Rp Juta Rp Juta

Laba (rugi) periode berjalan (617.461) 235.112

Lembar Lembar

Jumlah rata-rata tertimbang

saham 6.979.892.784 6.979.892.784

Pada tanggal pelaporan Perusahaan tidak memiliki efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

33. PENJUALAN SEBAGIAN SAHAM ENTITAS ANAK

Pada tanggal 19 September 2011, Perusahaan melakukan Block Trade Commitment Letter dengan SCG Chemicals Co., Ltd (“SCG”), dimana dalam perjanjian tersebut Perusahaan akan menjual kepemilikan saham CAP kepada SCG sebanyak 218.520.300 lembar dengan harga jual Rp 4.088 per lembar. Penjualan ini menyebabkan penurunan kepemilikan Perusahaan di CAP dari 72% menjadi 64,87%. Nilai aset bersih CAP (termasuk kenaikan nilai wajar dari nilai akuisisi awal) pada tanggal tersebut sebesar Rp 7.217.316 juta sementara bagian nilai aset bersih Perusahaan di CAP pada tanggal tersebut sebesar Rp 548.532 juta.

Page 48: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 45 -

Perbedaan sebesar Rp 344.772 juta diakui sebagai saldo laba pada ekuitas, karena perubahan pada bagian nilai aset bersih Perusahaan tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian.

34. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Sifat Hubungan Pihak Berelasi

a. Magna Resources Corporation Pte. Ltd. (MRC) merupakan pemegang saham utama Perusahaan.

b. PT Redeco Petrolin Utama (RPU) merupakan perusahaan asosiasi SMI.

c. PT Petrogas Pantai Madura (PPM) merupakan perusahaan asosiasi.

Transaksi Pihak Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:

a. SMI menyewa fasilitas jetty milik RPU. Utang kepada RPU yang berasal dari transaksi tersebut dicatat sebagai bagian dari utang lain-lain kepada pihak berelasi.

b. Perusahaan menerbitkan Surat Utang Tanpa Jaminan ke MRC (Catatan 19).

c. Perusahaan memberikan fasilitas pembiayaan kepada PPM dengan jumlah maksimum sebesar USD 7,5 juta untuk jangka waktu 2 tahun terhitung sejak 19 Mei 2010, dengan tingkat bunga 10% per tahun sejak tanggal penarikan sampai Februari 2011 dan LIBOR + 5% per tahun untuk tahun berikutnya. PPM akan

menggunakan dana pinjaman sebagai modal kerja atas 10% kepemilikannya di Madura Offshore PSC. Pada tanggal 12 September 2011, Perusahaan telah memberikan Fasilitas Pembiayaan-2 Modal Kerja kepada PPM untuk modal kerja dengan jumlah pokok maksimum sebesar USD 0,58 juta. Pembiayaan ini dicairkan pada bulan September 2011 untuk jangka waktu 2 tahun, dengan jaminan fidusia atas pendapatan PPM (“Transaksi Pembiayaan”). Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga 10% untuk satu tahun pertama dan LIBOR plus 5% per tahun untuk selanjutnya. Piutang kepada PPM telah dilunasi pada tanggal 16 Mei 2012.

35. INFORMASI SEGMEN

Di periode sebelumya, informasi segmen yang dilaporkan adalah berdasarkan segmen bisnis dan segmen geografis. Efektif 1 Januari 2011, standar baru mengharuskan segmen operasi diidentifikasi sesuai dengan

informasi yang direview oleh pengambil keputusan yang digunakan dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai segmen operasi. Perusahaan dan entitas anak melaporkan segmen menurut PSAK 5 (revisi 2009) yang didasarkan pada divisi-divisi operasionalnya; yang serupa dengan segmen bisnis dibawah standar sebelumnya: 1. Petrokimia 2. Industri pengolahan kayu 3. Pengusahaan hutan 4. Perekat 5. Pembangunan dan pengelolaan gedung (properti) 6. Perkebunan

Page 49: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 46 -

Berikut adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

Industri

Pengolahan Pengusahaan

Petrokimia Kayu Hutan Perekat Properti Perkebunan Eliminasi Konsolidasi

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

PENDAPATAN DAN HASIL

SEGM EN

Pendapatan eksternal 15.883.073 45.236 196 - 13.749 5.586 - 15.947.840

Pendapatan antar segment - - - 21.444 10.922 - (32.366) -

Jumalah pendapatan 15.883.073 45.236 196 21.444 24.671 5.586 (32.366) 15.947.840

H A SIL

Hasil segmen 125.412 (2.890) 103 65 24.671 191 (10.922) 136.630

Penghasilan (beban) yang tidak

dapat dialokasikan

Beban umum dan

administrasi (344.495)

Beban penjualan (246.634)

Beban keuangan (391.906)

Keuntungan dan kerugian

lain-lain - bersih (107.175)

Laba sebelum pajak (953.580)

1 Jan - 30 Sep 2012

Industri

Pengolahan Pengusahaan

Petrokimia Kayu Hutan Perekat Properti Perkebunan Eliminasi Konsolidasi

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

PENDAPATAN DAN HASIL

SEGM EN

Pendapatan eksternal 15.041.172 42.703 2.476 - 12.384 4.196 - 15.102.931

Pendapatan antar segment - - - 17.993 10.659 - (28.652) -

Jumalah pendapatan 15.041.172 42.703 2.476 17.993 23.043 4.196 (28.652) 15.102.931

H A SIL

Hasil segmen 760.577 2.666 139 (1.526) 23.043 646 - 785.545

Penghasilan (beban) yang tidak

dapat dialokasikan

Beban umum dan

administrasi (291.596)

Beban penjualan (194.543)

Beban keuangan (355.510)

Keuntungan dan kerugian

lain-lain - bersih 335.950

Laba sebelum pajak 279.846

1 Jan - 30 Sep 2011

36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTIJENSI PENTING

a. Pada tanggal 29 September 2012, CAP menandatangani Fasilitas Pinjaman Berjangka sampai nilai USD 220 juta dengan The Siam Commercial Bank Public Company Limited dan Bangkok Bank Public Company Limited (Jakarta). DB Trustee bertindak sebagai agen sekuritas. PT Petrokimia Butadiene Indonesia, PT Styrindo Mono Indonesia dan Altus Capital Pte., Ltd bertindak sebagai penjamin.

Dana yang diperoleh dari pinjaman akan digunakan untuk membeli kembali seluruh 12,875% Senior

Secured Guaranteed Notes yang diterbitkan oleh CAP. Pinjaman ini dijamin antara lain dengan jaminan fidusia atas asuransi dan aset bergerak, hipotik atas tanah dan hipotik atas tanah peringkat kedua, rekening CAP yang ditempatkan pada pemberi pinjaman dan saham entitas anak kecuali SMI. Tingkat bunga per tahun adalah LIBOR + 4,1%. Pembayaran bunga dilakukan 3 bulan atau 6 bulan sesuai pilihan CAP

b. Pada tanggal 3 Januari 2011, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Badan, Pasal 4(2), 21 dan 26 untuk tahun pajak 2007 sebesar Rp 502.613 juta. Pada tanggal 26 Januari 2011, Perusahaan membayar seluruh SKPKB tersebut kecuali atas sebagian SKPKB pajak penghasilan Pasal 26, yang terkait dengan akuisisi PT Chandra Asri pada tahun 2007 dimana Perusahaan telah mengajukan surat keberatan pada bulan Januari 2011.

Page 50: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 47 -

Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku atas surat keberatan tersebut, sampai dengan 31 Desember 2011, Perusahaan telah membayar sebesar Rp 189.862 juta untuk pemeriksaan pajak penghasilan pasal 26. Sampai dengan laporan keuangan konsolidasian ini terbit, Perusahaan telah membayar sebesar Rp 217.862 juta. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, banding ini masih dalam proses.

c. Pada tanggal 23 Januari 2006, Perusahaan menghadapi gugatan yang diajukan oleh PT Resource Alam Indonesia (RAI) melalui Pengadilan Negeri Jakarta Barat (PNJB) berkenaan dengan posisi Perusahaan sebagai induk perusahaan PT Tunggal Yudi Sawmill Plywood (TYSP), entitas anak yang telah dijual pada tanggal 24 Mei 2006, yang lalai membayar liabilitasnya kepada RAI sebesar USD 0,4 juta dan Rp 278 juta. PNJB telah memutuskan untuk mengabulkan gugatan RAI untuk sebagian dan mengharuskan Perusahaan dan TYSP untuk secara tanggung renteng membayar liabilitasnya kepada RAI. Pada tahun yang sama, Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta (PTJ). Berdasarkan putusan PTJ tanggal 26 Februari 2008, PTJ menerima eksepsi Perusahaan dan membebaskan Perusahaan dari segala gugatan. Terhadap putusan PTJ tersebut RAI mengajukan Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI pada tanggal 23 Mei 2008. Pemberitahuan kasasi disampaikan oleh juru sita PNJB pada 23 Juni 2008. Pada tanggal 31 Juli 2008, Perusahaan telah mengajukan Kontra Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung RI. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, perkara tersebut di atas masih dalam proses.

d. Pada tanggal 17 Maret 2008, CAP memperoleh fasilitas Letter of Credit (L/C) Impor dari BNI yang meliputi

Sight L/C, Usance L/C dan Trust L/C dengan maksimum sebesar USD 15 juta. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan dan piutang usaha secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Pada tanggal 17 Maret 2012 fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 16 Maret 2013.

e. Pada tanggal 28 September 2011, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menyetujui perpanjangan

dan penggabungan fasilitas Omnibus Trade Finance yang bersifat revolving sebelumnya secara terpisah diperoleh CAP dan CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) yang meliputi:

Fasilitas Sight/Usance Letter of Credit (L/C) Impor dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar USD 47 juta.

Fasilitas Trust Receipt (TR) dan Open Account Financing (OAF) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar USD 23 juta, tenor maksimum 90 hari.

Fasilitas Standby Letter of Credit (SBLC) dengan jumlah pokok sebesar USD 3 juta. Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan secara paripassu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya dengan nilai jaminan 100% dari jumah fasilitas yang terutang. Fasilitas ini berlaku sampai dengan 27 September 2013.

f. Pada tanggal 28 Oktober 2009, CAP memperoleh fasilitas dari Bank DBS Indonesia berupa fasilitas Letter

of Credit (L/C) Impor yang meliputi Sight L/C dan Usance L/C dengan sub-fasilitas uncommitted usance

letter of credit payable at sight dengan maksimum limit sebesar USD 30 juta pada tahun 2011 dan USD 25 juta pada tahun 2010. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 27 Oktober 2012.

Fasilitas ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan secara paripasu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya.

g. Pada bulan April 2006, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI memperoleh Trade Finance

Facility dan Revolving Credit Facility yang mana bernilai masing-masing sebesar USD 142 juta dan USD 25 juta pada tahun 2012. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai dengan Nopember 2012.

Page 51: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 48 -

Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang milik CAP dan SMI secara paripasu dengan fasilitas kredit dari bank lainnnya.

h. Pada bulan Desember 2004, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) memperoleh fasilitas Letter of Credit dari Bank Central Asia, sampai sejumlah USD 26 juta pada tahun 2012 dan 2011. Fasilitas ini dijamin dengan piutang dan persediaan tertentu milik CA secara paripasu dengan fasilitas kredit dengan bank lain dan telah diperpanjang sampai dengan 27 Juli 2013.

i. Pada bulan Juni 2007, CAP memperoleh fasilitas Letter of Credit dari Standard Chartered Bank dengan maksimum kredit sebesar USD 75 juta tahun 2012 dan 2011. Fasilitas ini dijaminkan dengan piutang dan persediaan secara paripasu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 28 Pebruari 2013.

j. Pada 15 Juni 2010, CA (sekarang telah bergabung dengan CAP) dan SMI mengadakan perjanjian

pemberian fasilitas perbankan korporasi dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) yang meliputi fasilitas impor dan penerbitan bank garansi dengan limit gabungan sebesar USD 75 Juta pada tahun 2012 dan 2011.

Fasilitas ini dijaminkan dengan jaminan fidusia atas persediaan dan piutang milik CAP dan SMI secara paripasu dengan fasilitas kredit dari bank lainnya. Fasilitas ini telah diperpanjang sampai 30 Juni 2013.

k. SMI dan PT Sulfindo Adiusaha (SAU) mengadakan perjanjian Ethylene Tank Utilization untuk periode yang tidak terbatas atau sampai dengan kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri perjanjian ini, dimana kedua belah pihak menyetujui hal-hal sebagai berikut:

Pembayaran sebesar USD 4 juta oleh SMI kepada SAU untuk hak penggunaan bersama atas tanki

penyimpanan ethylene;

Dalam hal tanki dijual atau disewakan, SMI berhak menerima hasil penjualan atau penyewaan dari tanki secara proporsional, setelah dikurangi biaya terkait yang dikeluarkan oleh SAU sehubungan dengan penjualan atau menyewaan tanki; dan

Dalam hal adanya pembatasan oleh pemerintah untuk penggunaan bersama atas tanki, pembayaran yang telah dilakukan oleh SMI USD 4 juta akan dikembalikan, setelah dikurangi amortisasi sebesar 2,5% per tahun.

l. Pada tanggal 3 Maret 1998, SMI mengadakan perjanjian Ethylene Tank dengan PT Showa Esterindo

Indonesia (SEI), yang menyatakan bahwa SEI menyetujui untuk menyewa tangki milik SMI yang berada di

pabrik SMI dengan kapasitas 2.800 metrik ton. Berdasarkan revisi perjanjian pada tanggal 1 Januari 2008,

perjanjian ini diperpanjang selama 15 tahun hingga tahun 2013 dan biaya sewa tahunan menjadi sebagai

berikut:

USD 18.750 per bulan selama 2008

USD 18.194 per bulan selama 2009

USD 16.667 per bulan selama 2010

USD 37.500 per bulan selama 2011 hingga 2013.

m. Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak On-Shore dengan Toyo Engineering Korea Limited

(TEKL), dimana TEKL bersedia untuk menyediakan rincian desain, pengadaan, konstruksi, pre-

commissioning dan persiapan kerja untuk proyek 100.000 MTA Butadiene Extraction unit dengan jumlah

nilai kontrak USD 33 juta.

n. Pada tanggal 1 Juni 2011, PBI mengadakan kontrak Off-Shore dengan Toyo Engineering Corporation

(TEC), dimana TEC bersedia untuk memasok peralatan dan material untuk proyek 100.000 MTA

Butadiene Extraction unit dengan jumlah nilai kontrak USD 47,5 juta.

o. Pada tanggal 25 Juli 2011, PBI mengadakan perjanjian License and Engineering Butene-1 dengan

Sumitomo Chemical Company Limited (SCC), dimana SCC menyetujui untuk memberikan lisensi untuk

pelatihan dan pembuatan produk butene-1, menggunakan dan menjual produk-produk butene-1 di seluruh

negara di dunia. Selain itu juga memberikan Technical Assistance atas pembuatan produk butene-1.

Page 52: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 49 -

Jangka waktu dari perjanjian ini adalah 10 tahun sejak tanggal permulaan kontrak. PBI dikenakan royalti

atas lisensi dan Technical Assistance ini.

p. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, GUM, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi

dari PT Bank Negara Indonesia Tbk berupa Kredit Investasi Pabrik Crude Palm Oil (KI-PKS) dengan

jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 50.560 juta terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok sebesar Rp

47.090 juta dan Kredit Investasi Interest During Construction sebesar Rp 3.470 juta. Fasilitas pinjaman ini

dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun dengan jangka waktu selama 7 tahun sampai dengan tanggal

27 April 2017, termasuk masa tenggang selama 2 tahun.

Fasilitas ini akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan

kapasitas sebesar 30 ton - 45 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam.

q. Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 28 April 2010, TBSM memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi

dari PT Bank Negara Indonesia Tbk berupa Kredit Investasi Pabrik Crude Palm Oil (KI-PKS) dengan

jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 41.039 juta yang terbagi menjadi Kredit Investasi Pokok sebesar

Rp 37.829 juta dan Kredit Investasi Interest During Construction sebesar Rp 3.210 juta. Fasilitas pinjaman

ini dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun dengan jangka waktu selama 7 tahun sampai dengan

tanggal 27 April 2017, termasuk masa tenggang selama 2 tahun.

Fasilitas ini akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit dengan

kapasitas sebesar 30 ton - 45 ton Tandan Buah Segar (TBS) per jam.

37. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan dan entitas anak, kecuali CAP, SMI, AC dan MG mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

1 USD 9.588 9.068

1 Euro 12.407 11.739

1 JPY 124 117

38. KUASI-REORGANISASI

Sebagai dampak memburuknya kondisi ekonomi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997, Perusahaan memiliki akumulasi defisit yang signifikan sejumlah Rp 5.762.498 juta pada tanggal 30 Juni 2011. Berdasarkan Akte Notaris No. 48 atas nama Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, Mkn., tanggal 17 Nopember 2011, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan kuasi-reorganisasi dengan tujuan untuk mengeliminasi akumulasi saldo kerugian pada tanggal 30 Juni 2011 dengan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 51 (revisi 2003) (Catatan 3aa).

Page 53: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 50 -

Kuasi-reorganisasi tersebut dilakukan sebagai berikut:

1) Seluruh aset dan liabilitas direvaluasi dengan nilai wajar. Kenaikan dari revaluasi aset yang dilakukan oleh penilai independen adalah sebagai berikut:

Kenaikan revaluasi

Perusahaan Penilai Rp Juta

Aset tetap Perusahaan KJPP Benny Desmar & Rekan 109.521

MTP & KW

5.208

BJRK KJPP Benny Desmar & Rekan 6.883

GI KJPP Benny Desmar & Rekan 183.885

GUM & TBSM KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan 23.477

CAP & SMI KJPP Antonius Setiady & Rekan 667.949

Properti investasi GI KJPP Benny Desmar & Rekan 77.198

Hutan tanaman industri KC KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan 15.841

KW KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan 9.842

Tanaman perkebunan GUM & TBSM KJPP Suwendho Rinaldy & Rekan 10.197

Aset lain-lain WT KJPP Benny Desmar & Rekan 5.226

TAIWI KJPP Benny Desmar & Rekan 804

MTP KJPP Benny Desmar & Rekan 12.884

Jumlah 1.128.915

KJPP Benny Desmar & Rekan & KJPP

Stefanus Tonny Hardi & Rekan

Tidak terdapat penyesuaian atas nilai liabilitas Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 karena jumlah tercatat sebelum kuasi-reorganisasi telah mencerminkan nilai wajarnya.

2) Pada tanggal 30 Juni 2011, eliminasi saldo defisit adalah sebagai berikut:

Eliminasi saldo laba

(defisit)

Rp Juta

Selisih penilaian aset dan liabilitas 1.128.915

Selisih nilai transaksi resrukturisasi

entitas sepengendali (950.420)

Laba yang belum direalisasi dari

pemilikan efek 5.579

Tambahan modal disetor 5.578.424

Jumlah 5.762.498

Kuasi-reorganisasi di atas merupakan yang pertama dari serangkaian tahapan yang akan diambil oleh Perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya sekaligus mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Manajemen dan pemegang saham Perusahaan berkeyakinan dan senantiasa berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki prospek usaha yang baik dimasa depan berdasarkan: 1. Perkembangan industri petrokimia di masa depan sangat cerah. Berdasarkan Chemical Market

Associates, Inc., (CMAI), pertumbuhan propylene berkisar 5,5% per tahun.

2. Dalam waktu dekat, entitas anak yang bergerak di bidang kelapa sawit akan memulai produksi. Selain itu, diharapkan pertumbuhan industri CPO di masa depan diperkirakan berkisar 7%-10% per tahun.

39. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

a. Manajemen risiko modal

Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 17, 18, 19, 20 dan 21, kas dan setara kas dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang

Page 54: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 51 -

ditempatkan, tambahan modal disetor, saldo laba, komponen ekuitas lainnya dan kepentingan non-pengendali yang dijelaskan pada Catatan 5, 22, 23, 24 dan 25. Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan. Sebagai bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Gearing ratio pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut:

30 September 2012 31 Desember 2011

Rp Juta Rp Juta

Pinjaman 4.784.948 4.440.931

Kas dan setara kas 1.353.449 1.222.486

Pinjaman - bersih 3.431.499 3.218.445

Ekuitas 9.249.825 9.628.738

Rasio pinjaman - bersih

terhadap ekuitas 37,10% 33,43%

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan entitas anak beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

i. Manajemen Risiko Mata Uang Asing

Perusahaan dan entitas anak terekspos terhadap pengaruh fluktuasi nilai tukar mata uang asing terutama dikarenakan transaksi yang didenominasi dalam mata uang asing seperti penjualan ekspor, pembelian barang impor dan pinjaman dalam mata uang asing.

Perusahaan dan entitas anak mengelola eksposur terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang, dan secara periodik melakukan pengawasan terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing sehingga dapat mengambil tindakan yang diperlukan..

ii. Manajemen Risiko Tingkat Bunga

Pada tanggal 30 September 2012, nilai tercatat dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak yang terpapar risiko tingkat bunga, yang meliputi, tingkat suku bunga tetap yang terkena risiko

suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate) dan tingkat suku bunga mengambang yang terkena risiko tingkat suku bunga atas arus kas.

Eksposur risiko tingkat bunga berhubungan dengan jumlah aset atau liabilitas dimana pergerakan pada tingkat suku bunga dapat mempengaruhi laba setelah pajak. Risiko pada pendapatan bunga bersifat terbatas karena Perusahaan dan entitas anak bermaksud untuk menjaga saldo kas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional. Dalam beban bunga, keseimbangan optimal antara utang dengan tingkat bunga tetap dan mengambang ditetapkan di muka. Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan kombinasi yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Persetujuan dari Dewan Direksi dan Komisaris harus diperoleh sebelum Perusahaan dan entitas anak menggunakan instrumen keuangan tersebut untuk mengelola eksposur risiko suku bunga.

iii. Manajemen risiko kredit

Risiko kredit mengacu pada risiko rekanan gagal dalam memenuhi liabilitas kontraktualnya yang mengakibatkan kerugian bagi Perusahaan dan entitas anak.

Risiko kredit Perusahaan dan entitas anak terutama melekat pada rekening bank, pinjaman piutang kepada pihak berelasi dan piutang usaha. Risiko kredit pada saldo bank beresiko kecil karena ditempatkan pada institusi keuangan yang layak serta terpercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya dan pihak berelasi. Eksposur Perusahaan dan entitas anak dan counterparties dimonitor secara terus menerus dan nilai agregat transaksi terkait tersebar di antara counterparties yang telah disetujui. Eksposur kredit dikendalikan oleh batasan (limit) counterparty yang direview dan disetujui oleh manajemen secara tahunan.

Page 55: BRPT_LK TW III.pdf

PT BARITO PACIFIC Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

SERTA UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2012 DAN 2011 (Lanjutan)

- 52 -

Nilai tercatat aset keuangan pada laporan keuangan konsolidasian setelah dikurangi dengan penyisihan untuk kerugian mencerminkan eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko kredit.

iv. Manajemen risiko likuiditas

Tanggung jawab utama manajemen risiko likuiditas terletak pada dewan direksi, yang telah membangun kerangka manajemen risiko likuiditas yang sesuai untuk persyaratan manajemen likuiditas dan pendanaan jangka pendek, menengah dan jangka panjang Perusahaan dan entitas anak. Perusahaan dan entitas anak mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kecukupan simpanan, fasilitas bank dan fasilitas simpan pinjam dengan terus menerus memonitor perkiraan dan arus kas aktual dan mencocokkan profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

40. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Pada tanggal 8 Oktober 2012, CAP dan kreditur dari Credit Facility USD 150 juta melakukan amandemen terhadap beberapa syarat perjanjian dari pinjaman bersangkutan, antara lain: pengurangan terhadap marjin bunga, pelonggaran terhadap klausula keuangan, dan pemberian ijin kepada CAP untuk melakukan penambahan pinjaman untuk keperluan belanja modal di masa depan. Pada tanggal 11 Oktober 2012 dan 16 Oktober 2012, CAP mencairkan fasilitas pinjaman berjangka USD 220

juta, masing-masing USD 210 juta dan USD 10 juta untuk membeli kembali secara penuh Senior Secured

Guaranteed Notes sejumlah USD 185 juta pada tanggal 15 Oktober 2012.

41. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Laporan keuangan konsolidasian dari halaman 1 sampai dengan 52 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2012.