success study to reach your best career
Post on 02-Aug-2015
50 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
i
ii
Menjadi Pembelajar yang Efektif
Menggapai Kualitas Pribadi yang Diminati Semua Organisasi
Yogyakarta | 2011
iii
Menyajikan Berbagai Metode Menyiapkan diri Menghadapi ujian skripsi,
Mengefektifkan waktu dan moment kelulusan
serta mempersiapkan memasuki Dunia kerja….
Berisi Petunjuk Mempersiapkan proses penulisan Skripsi, Presentasi Ujian
Skripsi, Menyiapkan Lamaran Kerja dan Menghadapi Interview…
Meningkatkan Percaya Diri, Bersikap Positif, Asertif,
Merencanakan karir dan mengoptimalkan Potensi
Edisi 3 (revisi), 2011
Edisi 2, 2006
Edisi 1, 2005
Untuk Ibunda, Misnani Saparwi,
Istriku, Dwiyani Retno Wahyuni
Dan Putri Kecilku, Yumna Haura Parahita
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
iv
Untaian Harapan
Inilah negeri dengan jumlah penduduk sekitar seperempat milyar, dengan
segala potensi, yang tidak kalah dengan negara-negara lain. Potensi kekayaan
alam, kekayaan intelektual dan tentu saja, besarnya jumlah penduduk. Belum lagi
soft skill yang dimiliki berupa keinginan berprestasi dengan kemauan bekerja
keras sekalipun dinilai dan dihargai dengan kompensasi yang seadanya, ini
sesungguhnya bukan menunjukkan kebodohan sebuah bangsa, tetapi, sikap dasar
yang baik, tidak transaksional dan pamrih. Dengan kata lain seharusnya itu
menjadi nilai tambah Sumber Daya Manusia (SDM) asal negeri ini, namun kini
bangsa ini ”belum berhasil” dalam mengoptimalkan potensi tersebut.
Sudah menjadi isue publik, ketika pertambahan jumlah penduduk yang
tidak disertai dengan upaya menciptakan lapangan kerja yang memadai selalu
menimbulkan permasalahan sosial dan kependudukan. Dampak paling terlihat
adalah adanya jurang pemisah antara masyarakat yang hidup dalam kemapanan
dengan masyarakat tidak mampu. Kecemburuan sosial dituding sebagai pemicu
munculnya kriminalitas, hal ini disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
sebagian masyarakat. Perasaan tidak aman yang berlangsung dalam jangka
panjang menyebabkan terjadinya perubahan pola pikir, pola sikap dan pola
tindakan, sehingga terbentuklah masyarakat yang berupaya meraih yang paling
mudah agar terpenuhinya kebutuhan dasar dengan berpikir jangka pendek.
Masyarakat yang memeras keringatnya untuk memenuhi tuntutan hidup, yaitu
kebutuhan yang harus dipenuhi saat ini juga.
Ada yang mengatakan, ini adalah dampak dari liberalisme atau kapitalisme
dimana pemilik kekayaan menjadi subyek, dan orang tidak mampulah objek dari
mekanisme tersebut. Lalu, apa solusinya? Bagaimana caranya menghindari agar
kita tidak terseret kepada arus kapitalisme yang sudah meng-global di seluruh
dunia? Bahkan, tidak ada satu tempat dimuka bumi ini yang tidak akan pernah
bisa lari dari kapitalisme. Jawabannya hanya satu, harus dilampaui dan
v
ditaklukkan. Keadaan ini menuntut agar anda menjadi pribadi yang berkualitas
dan kompetitif. Seluruh keputusan sepenuhnya ada di dalam diri anda.
Menjadi kompetitif
Kapitalisme adalah suatu mekanisme, tujuannya adalah berkompetisi
menghasilkan keuntungan seoptimal mungkin. Ia tidak punya ujung cerita, tetapi
pribadia yang terlibat didalamnya harus memegang kendali, agar dapat
mengambil hal-hal positif atau manfaat didalam ketidakpastian tersebut. Jika anda
mampu mengambil hal positif, dan tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas,
tidak ada alasan untuk menghindari? Ia memaksa kita untuk berkompetisi secara
ketat, dan output dari kompetisi ini adalah lahirnya pribadi-pribadi yang
kompetitif dan memiliki kualitas.
Belajar dari sejarah negeri ini, orde lama dan dilanjutkan dengan orde baru
”gagal” dalam menciptakan kompetisi. Justru seolah mengadopsi borok dari
mekanisme kapitalis, yaitu penguasa sebagai pengelola aset negara tampil sebagai
subjek penyalahgunaan dengan menimbun kekayaan (secara kotor), disisi lain
menutup rapat-rapat pintu kompetisi dengan terali besi. Dan yang lebih
mengherankan, dengan lantang sang penguasa menuding, ”Kapitalisme
menyengsarakan rakyat, singkirkan dari negeri ini”, inilah stigma yang sampai
sekarang senantiasa kita ketahui, bahwa kapitalisme adalah mekanisme yang
diciptakan oleh barat untuk menyengsarakan bangsa ini.
Masa reformasi yang beriringan dengan era informasi dan pergantian
milenium, di negeri ini ditandai dengan terbukanya akses informasi secara luas.
Dengan sendirinya mekanisme kompetisi akan mengalir dengan sendirinya ke
dalam sendi-sendi organisasi dan kehidupan bangsa ini. Seperti apa yang
dikatakan oleh John Naisbitt penulis buku Megatrend 2000, di era informasi
paradigma lama akan terkikis habis dan akan digantikan oleh paradigma baru
yang lebih melihat kepada output dari sarat-nya kompetisi antara satu dengan
lainnya. Di era baru inilah akan muncul pemimpin yang merupakan output dari
kompetisi yang ketat, dengan kompetensi dan kecerdasan yang telah tertempa
dengan didukung soft skill dan potensi diatas rata-rata.
vi
Buku ini sebagai pedoman bagi mahasiswa maupun fresh graduate yang
dalam proses mempersiapkan ujian akhir studi yang gemilang dan merencanakan
awal karir menuju masa depan yang penuh tantangan. Mudah-mudahan buku ini
dapat memberikan motivasi dan inspirasi bagi pembaca, untuk memulai penulisan
skripsi dan mempersiapkan untuk menata karir sebaik mungkin.
Kritik, saran, tukar fikiran dari pembaca demi kemajuan anak bangsa
selalu kami nantikan. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 01 April 2011
Hormat kami,
Joko Hariyono, ST, M.Eng.
vii
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Prakata
1. Akhir Studi yang Sukses
2. Ujian Tesis dan Kelulusan
3. Menyiapkan Karir Terbaik
4. Meraih Pekerjaan Impian
Penutup
Tentang Penulis
viii
Prakata
“Ubahlah Pikiran Anda, dan Anda akan mengubah Dunia”
(Norman Vincent Peale)
Dalam setiap perjalanan, umumnya terdapat tempat yang ingin dituju.
Demikian juga ketika anda memutuskan untuk kuliah, tentu the end of story yang
ingin anda peroleh adalah lulus. Harapannya adalah lulus dengan nilai cumlaude
dalam waktu sesingkat mungkin.
Tujuan dan harapan adalah dua hal yang berbeda, saya ingin
mendefinisikan tujuan kepada anda adalah hal (tempat, level, posisi dll) yang
ingin atau akan dicapai, dengan kata lain atas kuasa Tuhan jika tidak ada aral yang
melintang mampu kita capai. Sedangkan harapan terkait dengan pilihan untuk
menjalani proses, misalnya bagaimana merencanakan day to day yang dilewati,
mengatasi permasalahan, dengan siapa anda perlu berteman dan berbagi, apa yang
perlu dipelajari untuk diketahui lebih jauh dan sebagainya.
Ada sebagian dari kita yang agak kesulitan agar tetap optimis mencapai
tujuan. Begitu mengikuti awal perkuliahan sudah berfikir, “sepertinya aku salah
ambil jurusan”. Memasuki tahun berikutnya, “susah banget dapat nilai baik”,
akhirnya mengambil kesimpulan, ”kalau aku melanjutkan pasti percuma, karena
gak bakal lulus”.
Ada dua hikmah yang bisa diperoleh :
1. Hikmah pertama, perlu disadari bahwa tujuan adalah hak yang akan diperoleh
dari sebuah niat melakukan aktivitas, sebagaimana kita berniat pergi ke
Jakarta besok pagi maka ketika niat tidak berubah, misalnya dari stasiun tugu
jogja kita memilih Kereta Api, lebih kurang 10 jam kemudian kita berhak
sampai di Jakarta. Demikian juga halnya, bagi seorang petani jagung ketika ia
menanam biji jagung maka secara hukum alam beberapa bulan berikutnya
suatu keniscayaan ia berhak memanen jagung.
ix
2. Hikmah kedua adalah, perlu adanya motivasi untuk mencapai hasil optimal
ketika memetik tujuan. Ketika ia menebar benih jagung, ia memiliki harapan
agar nanti hasil panennya adalah jagung terbaik, untuk mewujudkan harapan
itu tentu perlu dibarengi usaha mulai dari pemilihan bibit yang unggul,
penyiraman dan pemupukan rutin, penyiangan dari gulma serta menghalau
hama dan sebagainya. Di ujung cerita, petani memperoleh haknya panen
jagung dan harapannya dapat terwujud yaitu jagung yang dipanen memiliki
kulaitas terbaik.
Jika anda seorang mahasiswa yang masih ragu apakah dapat
menyelesaikan studi secara gemilang maka ada dua hal yang mesti anda fikirkan
kembali.
1. Bagaimana anda memandang kelulusan sebagai tujuan dalam proses studi
anda? Jika anda masih ragu dapat menyelesaikannya kuliah, pasti anda gagal
dalam memotivasi untuk berprestasi. Artinya, jika fokus anda hanya pada hal
pertama, “yang penting lulus”, dengan sendirinya energi anda hanya untuk
mencapai tujuan. Hal kedua yaitu motivasi dan harapan untuk lulus dengan
nilai tinggi menjadi hal yang memberatkan. Dengan kata lain, dapat lulus saja
sudah sangat bersyukur.
2. Sebaliknya, jika anda berfokus pada hal kedua, “Saya harus dapat lulus dengan
hasil baik”, maka dengan sendirinya hal pertama akan terlampaui, dan anda
akan mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki untuk mewujudkan harapan
tersebut.
Jadi, lulus adalah hak maka berfokuslah pada keputusan anda untuk cepat
lulus dengan nilai cumlaude.
x
Dari sekian banyak tahapan proses studi yang harus dilewati, cerita
menarik tentang moment kelulusan atau wisuda, adalah ending dari pencapaian
tujuan selama bertahun-tahun di bangku kuliah. Lulus seperti menutup periode
penempaan untuk menjadi seorang sarjana yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman baru dalam bidang keilmuan tertentu. Disamping itu, nilai sejarah
dari gelar yang diperoleh meninggalkan banyak perasaan suka, duka, pahit serasa
empedu, manis seperti madu, bahagia, nervous, stress, surprised dan berbagai
kisah yang dilaluinya.
Dibalik kebahagiaan momen wisuda, bisa jadi saat menulis skripsi atau
tesis bisa jadi sebagai halang rintang terakhir yang mesti dilalui sebelum menjadi
calon wisudawan. Ada yang mengatakan, penulisan karya ilmiah ini seolah
menjadi summary dari perjalanan pendidikan sesorang, kualitasnya cukup
dipertimbangkan sebagai boarding pass seorang fresh graduate untuk memasuki
dunia kerja.
Buku ini akan membantu menjawab, apa saja yang mesti dipersiapkan
agar dapat menghasilkan karya ilmiah berkualitas dan mampu melewati akhir
studi yang gemilang? Hal-hal apa yang dapat menjadi inspirasi dan
membangkitkan gairah untuk menyelesaikan studi? Kapan waktu yang tepat untuk
hunting job, namun fokus penulisan tidak terganggu?
Periode akhir studi dan persiapan memasuki dunia kerja adalah merupakan
masa transisi, terkadang ini menjadi pintu gerbang seorang sarjana untuk menatap
masa depan seperti apa yang diinginkan. Bahkan ada yang mengatakan,
kesesuaian karakter seseorang dengan perusahaan pertama yang menerimanya
bekerja, menjadi kunci sukses karir sesorang dimasa mendatang. Jadi, anda perlu
melewati masa transisi ini dengan baik dan memperoleh masa depan gemilang.
1
Bagian 1
AKHIR STUDI YANG SUKSES
“Happy ending” adalah dambaan bagi setiap orang. Mari kita lihat salah
satu metode untuk merujuk pada tujuan akhir pada buku The seven habits of
highly effective people karya Steven R. Covey. Cobalah anda menenangkan diri
dalam keheningan dan memejamkan mata, lalu berimajinasilah bahwa anda
sedang menyaksikan prosesi pemakaman. Amatilah satu persatu orang yang hadir
serta ucapan kesan terakhir dari orang-orang yang hadir. Lalu anda berjalan
mendekati peti jenazah, dan anda menyadari bahwa yang terbaring di dalamnya
adalah jasad anda. Imajinasi itu akan membimbing anda agar memiliki harapan,
ingin seperti apa anda nantinya dikenang oleh orang-orang yang anda tinggalkan.
Sebagai gambaran tentang pengalaman menjalani akhir studi, saya pernah
membuat penelitian sederhana dengan mengumpulkan pendapat secara acak
kepada beberapa objek penelitian meliputi mahasiswa, calon wisudawan dan
alumni. Pertanyaan dalam wawancara yang saya kemukakan untuk menggali
kesan tentang akhir studi, meliputi menemukan judul, proses penulisan skripsi,
ujian skripsi, pasca kelulusan ujian skripsi, wisuda dan persiapan memasuki dunia
kerja.
Kesimpulan tentang kesan yang saya peroleh diantaranya adalah,
mayoritas (lebih dari 70%) mahasiswa yang sedang aktif studi di kelas bersikap
skeptis dan cenderung belum ingin membicarakan skripsi karena ingin focus di
kelas, merasakan menulis skripsi bergantung peneyerapan studi di kelas dan saat
ini dianggap sebagai beban yang berat.
Tanggapan dari mahasiswa semester akhir yang sedang melakukan
penelitian dan penulisan skripsi, merasakan seolah skripsi menjadi sesuatu yang
tidak pernah lepas dari fikiran. Ketika bangun dari tidur, sedang makan, sedang
berkendara bahkan terkadang terbawa sampai kedalam mimpi. Tekanan dan stress
karena deadline dirasakan hal yang lumrah.
2
Berbeda dengan tanggapan calon peserta wisuda, menulis skripsi
dirasakan sebagai pengalaman yang sangat berharga, penuh kesan dan tantangan,
terlebih ketika melalui kelulusan ujian skripsi. Ada sebagian responden yang ingin
mengulang menulis penelitian tesis untuk jenjang yang lebih tinggi, karena butuh
pendalaman lebih lanjut. Namun ada juga yang merasakan moment yang berat
untuk dapat melewati masa transisi ini dan bersyukur melaluinya serta tidak ingin
mengulang alias “kapok”.
Ada yang perlu dicermati dari jawaban pada beberapa alumnus, setelah
mereka meninggalkan almamaternya. Salah satu komentarnya adalah, “Ternyata
skripsi saya dulu adalah masalah yang sederhana jika dibandingkan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang saya peroleh selama bekerja. Kalau misalnya
harus mengerjakan skripsi semacam itu lagi, mungkin tidak sampai 1 bulan sudah
ujian skripsi. Padahal, dulu waktu mengerjakan skripsi itu berdarah-darah dan
butuh waktu hamper 6 bulan”. Meskipun kelihatannya sedikit angkuh, tapi pasti
ada dasarnya.
Itulah skripsi menurut mereka. Bagaimana menurut anda? Ada yang
mengatakan, cara kita memandang sesuatu akan menentukan keberhasilan kita
menghadapinya. Besar kecilnya kesulitan, beratnya permasalahan, rumitnya
perkara sesungguhnya hanya ada di alam fikiran kita, sedangkan keadaan di
sekitar kita tidak ada yang berubah. Kemampuan proaktif untuk membalik hirarki,
menyederhanakan masalah dan menelusuri kerumitan menentukan bagaimana
kualitas anda mempersiapkan menulis skripsi yang berkualitas.
Seperti Naik Kelas
Suatu hari sewaktu saya duduk di kelas 1 Sekolah Dasar, saya mempunyai
mimpi buruk dalam kehidupan saya. Sewaktu kecil keluarga kami tinggal
dilingkungan kompleks perumahan perusahaan perkebunan di Lampung Tengah.
Letaknya terpencil dan terisolasi dari dunia luar. Kami tinggal disana karena ayah
saya adalah karyawan di perusahaan tersebut dan warga penduduknya tidak begitu
banyak sehingga saling kenal satu sama lain.
3
Suatu hari ketika saya dan beberapa teman sedang bermain sepakbola di
halaman rumah kami, datang seorang anak yang belum kami kenal menyaksikan
permainan kami. Anak baru itu bernama Tommy, yang kebetulan orang tuanya
baru pindah bekerja diperusahaan tersebut, dan bertetangga dengan rumah ayah
saya. Nama lengkapnya saya lupa, ia dua tahun lebih tua dari saya. Tommy seolah
menjadi awal mimpi buruk kami, karena Tommy memilih bermain dalam
kelompok kami dibandingkan dengan kelompok lain yang seusianya. Tommy
mendominasi setiap permainan kami. Perawakannya tinggi dan besar, sikapnya
semena-mena serta sering memaki-maki kami jika tidak mengikuti permainan
dengan aturan yang dibuatnya, membuat kami selalu berada dalam tekanan dan
memiliki sikap terpecah-belah.
Di satu sisi Tommy yang usianya 2 tahun diatas saya, sangat cerdas dalam
berhitung perkalian dan sangat lancar dalam membaca. Dan saya serta teman-
teman sangat terkagum-kagum ketika Tommy mampu membaca semua kata-kata
atau tulisan yang kami temui bersama-sama di jalan. Dan dalam menghitung
jumlah uang, ketika kami membeli sesuatu bersama-sama, dia sangat luar biasa!
Sangat cepat menghitungnya. Dan yang juga menyenangkan berteman dengan
Tommy, ia sering membacakan koleksi buku ceritanya, untuk kita dengarkan
bersama-sama.
Seiring dengan waktu, setelah dua tahun kemudian saya berada di kelas 3
SD dan saat itu saya tidak merasakan ada sesuatu yang fantastis dalam diri saya
sebagaimana saya mengagumi Tommy 2 tahun yang lalu. Saat saya mampu
membaca dengan lancar buku cerita dan apapun tulisan yang saya temui.
Demikian pula dalam hal kemampuan menghitung perkalian matematika. Seperti
pada saat saya mengagumi Tommy 2 tahun yang lalu. Lantas, dimana letak
kehebatan Tommy saat itu ya?
Pesan yang ingin saya sampaikan adalah, terkadang kita butuh seseorang
sebagai prototype dalam perjalanan hidup kita, karena secara alamiah manusia itu
secara tidak sadar memiliki naluri ingin memperbandingkan. Asalkan tidak salah
dalam menempatkan, hal ini dapat memotivasi untuk terus tumbuh dan
berkembang ke arah lebih baik, atau dengan istilah lain naik kelas. Kita perlu
4
melihat success story tentang capaian-capaian terbaik yang pernah diperoleh
orang lain. Hal itu bukan hanya untuk kita kagumi, tetapi berusahalah membawa
hal-hal tersebut dalam kehidupan anda.
Menemukan diri sendiri melalui orang lain
Mengenai melihat seseorang sebagai prototype dalam target-target
(milestones) yang ingin kita capai, ada salah seorang audiens yang mengatakan
kepada saya. “Dia adalah dia dan aku adalah aku. Aku ingin jadi diriku sendiri”.
Sebelum menjawab pertanyaan ini, perlu saya mengajukan beberapa pertanyaan
untuk direnungkan.
Mengapa Tuhan menciptakan manusia berkesinambungan, turun temurun, Adam
lalu Hawa dan terus berkembang? (mengapa tidak diturunkan sekaligus 6 milyar
manusia ke Bumi dan hidup bersamaan selama beribu-ribu tahun, dan itu tidak
sulit bagi Tuhan).
Lalu, mengapa didalam kitab suci diceritakan kisah-kisah umat terdahulu? (dan
umumnya ada ayat penegasan, agar kita mengambil pelajaran)
Cukup kiranya dengan 2 pertanyaan itu untuk menjawab pertanyaan di atas.
Dalam pembahasan topik ini yang ingin kita perbandingkan adalah capaian atau
kesuksesan yang pernah diperoleh orang lain. Untuk menjadi kompetitif atau
memiliki daya saing maka kita berusaha menyamai atau bahkan melampauinya,
namun tetap mempertahankan keunikan kita. Alangkah hebatnya Tuhan yang
telah menciptakan setiap manusia unik, dan tidak ada yang sama meskipun
kembar identik sekalipun. Keunikan itu bukan hanya secara fisik lahiriah, namun
manusia dilengkapi dengan karakter yang dikembangkan sesuai dengan keadaan
masing-masing, dan ketika keduanya berpadu baru kita dapat mengatakan “aku
adalah aku, memiliki perpaduan potensi dan karakter pribadi yang baik”
Menemukan Ide Skripsi
Dalam penelitian, akan lebih mudah menemukan ide jika anda memiliki
prototype penelitian sebelumnya yang ingin dikembangkan. Anda dapat
menggunakan beberapa pilihan berikut ini mengenai metode menemukan ide
5
topic yang mungkin dianggap lebih mudah dan sesuai dengan anda. Beberapa
ilustrasi ini mungkin dapat menggugah fikiran anda.
Waktu saya kerja praktek di perusahaan PT. XYZ saya sempat berdiskusi dengan
HRD manajernya, ternyata perusahaan ini sudah berdiri 40 tahun yang lalu dan
telah memiliki cabang di 50 kota di Indonesia serta mempekerjakan ribuan
pegawai. Tentu saja perusahaan ini sudah bersklala nasional dengan tingkat
remunerasi yang tinggi dibanding perusahaan yang sebidang dengannya. Tetapi
mengapa turn over pegawai tetap tinggi ya? Di samping itu perusahaan sudah
dilengkapi system informasi HR yang terintegrasi untuk aplikasi antar cabang
seperti intranet, absensi online dan e-learning. Mengapa mereka tidak betah ya?
Kuliah kerja nyata (KKN) benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam
dalam perjalanan studi saya. Bisa lebih mengenal kehidupan bermasyarakat di
desa dengan aturan serta norma-norma yang telah dijunjung sejak dulu.
Bagaimana mungkin ini bisa terjadi pada saat ini ketika globalisasi dan seluruh
penjuru desa telah terjangkau telekomunikasi dan internet? Pak Kades berpesan
pada saya, “sebagai calon seorang sarjana Teknik, bangunlah daerah pedesaan
dengan tetap mempertahankan keunikan masing-masing”
Ide itu muncul dimana saja, ketika anda mampu menangkap bahwa itu
adalah masalah yang perlu dipecahkan. Dengan menggunakan senjata 6 W (what,
who, why, when, where, which), 1H (How) anda dapat menemukan banyak sekali
betebaran masalah-masalah dan kompleksitas yang perlu kebesaran hati seseorang
untuk memecahkannya, dan itu adalah anda sebagai calon seorang sarjana.
Ketertarikan akan suatu topic adalah awal dari sesuatu yang baik, namun,
terkadang kita tidak memiliki keyakinan bahwa topic tersebut adalah yang terbaik
untuk penelitian skripsi anda. Bagaimana mengatasi kebimbangan ini? Ilustrasi
berikut ini akan menjawab kebimbangan anda.
6
Suatu ketika di pagi hari musim semi seorang guru yang bijak memerintahkan
kepada 3 orang muridnya menyusuri jalan setapak yang disekitarnya tumbuh
beraneka macam bunga yang indah dan mempesona. Kepada murid-muridnya
sang guru berpesan, kamu hanya memiliki kesempatan sekali melalui jalan ini
tidak diperkenankan mundur kebelakang, maka petiklah “hanya” satu tangkai
bunga yang terbaik menurutmu dan bawalah kepadaku.
Lalu satu persatu muridnya berjalan menyusuri jalan setapak, murid pertama
melintas sambil berusaha menerka fikiran sang guru, bagaimana bunga terbaik
menurut sang guru aku berusaha memenuhi keinginannya. Namun, sampai ujung
dia belum menemukannya, akhirnya memetik bunga di ujung perjalanan. Murid
kedua mencoba membandingkan secara hati-hati satu persatu bunga yang
dilewati. Tidak terasa, semakin jauh ia berjalan ternyata fikirannya menjadi
bercampur bingung, menyesal dan menggerutu sendiri mengapa tidak memetik
bunga yang tadi ya? Murid yang ketiga berusaha berhati-hati, ia berjalan dan
menemukan ada bunga yang unik dan menarik hatinya, iya pun menetapkan hati
“inilah bunga terbaik pilihanku”, sepanjang sisa perjalanan ia melihat dan
mengagumi bunga-bunga lain namun telah mantab keyakinannya dan menemui
sang guru dengan suka cita.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, saya pikir anda mampu menerka, siapa
murid yang mampu menemui sang guru dengan mempersembahkan bunga
terbaik. Murid pertama memusatkan perhatiannya kepada sang guru, sehingga
sepanjang perjalanan ia berusaha memecahkan pertanyaan “bunga seperti apa
yang diinginkan sang guru?” namun, malangnya jawaban itu belum ketemu ketika
sudah berada di ujung akhir perjalanan. Murid kedua, lebih sibuk
memperbandingkan satu sama lain, dan tidak memiliki parameter serta ketetapan
hati, sehingga terkesan terbawa keadaan, mudah berubah-ubah serta tidak tetap
pendirian. Murid ketiga menyadari misi perjalanannya, ia menyadari begitu
banyak pilihan tetapi harus tetap memutuskan 1 yang terbaik. Sama dengan
halnya murid kedua, ia juga memperbandingkan tetapi hanya untuk mencari
keunikan mengapa ia harus memilihnya.
7
Ilustrasi itu untuk menjawab ketidakmantapan hati Anda. Sadarilah, anda
memiliki tugas harus memutuskan pilihan salah satu topic dan tetapkan hati anda
bahwa topic tersebut adalah unik dan menarik perhatian anda untuk dijadikan
penelitian. Buang jauh-jauh bayangan dalam fikiran bahwa topic itu akan dinilai
rendah oleh orang lain, atau anda terus berharap akan datangnya topic yang
mampu menggemparkan seluruh dunia.
Mempersiapkan penulisan
Ide topic yang akan diurai sudah terlintas, dibarengi dengan keyakinan
bahwa itu adalah topic terbaik yang menjadi pilihan anda. Bagaimana memelihara
moment yang menggairahkan ini untuk mulai menuangkan ide di atas kertas?
Saya ingin memberikan ilustrasi berikut ini,
Menara kembar pencakar langit Petronas terlihat begitu kokoh, taman bunga
tulip yang begitu indah dan acara pembukaan pesta olahraga olimpiade yang
begitu megah membuat orang berdecak kagum. Untuk menjadi seperti yang
sekarang, tentu saja hal itu melalui dua kali penciptaan. Penciptaan pertama
adalah dalam bentuk cetak biru perencanaan, dan ciptaan kedua adalah fisik
seperti apa yang kita saksikan.
Apa yang ingin saya katakan? Karya tulis anda membutuhkan dua kali penciptaan.
Ciptaan pertama adalah hal yang tersulit, karena harus melahirkannya dari sesuatu
yang belum pernah ada, menjadi detail perencanaan atau cetak biru. Sedangkan
ciptaan kedua adalah mengejawantahkan ciptaan pertama dalam bentuk fisik
dengan disertai penyempurnaan.
Proses melahirkan sesuatu adalah pekerjaan mengurai. Jika anda memiliki
kunci dari topik, maka uraikanlah dengan hal-hal yang terkait dan mendukung
topic. Pada proses awal kesampingkanlah segala bentuk sistematika, karena yang
dibutuhkan adalah strategi mengurai. Gambar 1.1 memberikan ilustrasi proses
penguraian.
8
Gambar 1.1 Mengurai ide topik
Semakin detail anda mengurai, maka semakin terarah apa yang akan anda
tuliskan. Untuk mewujudkan ciptaan kedua dalam bentuk fisik yang sempurna
sangat dibutuhkan detail perencanaan pada ciptaan pertama, dan hal itu perlu anda
fahami lebih dulu.
Memulai Menulis
Sistematika, itu adalah kata kunci untuk memulai menulis. Untuk
membangun sebuah rumah, setelah desain dan perencanaan dibuat selanjutnya
diperlukan pengetahuan mengenai kombinasi adonan, ketepatan pengukuran,
sudut dan kemiringan, aturan pelaksanaan, penjadwalan dan lain-lain. Jika kita
menunjuk pemborong yang efektif melakukan itu semua dapat dipastikan
bangunan yang dihasilkan dapat terselesaikan sempurna sesuai dengan desain dan
perencanaan.
Bagaimana dengan skripsi anda? Berpanduanlah kepada sistematika
penulisan. Pelajari dan fahami sepenuhnya tentang sistematika itu, semakin anda
menguasai maka semakin kecil terjadi kesalahan pada penulisan karya tulis anda.
Berpegang pada persiapan yang telah dibuat sebelumnya, tuangkanlah
bagan tersebut ke dalam proposal skripsi. Dengan berpanduan kepada sistematika
Teleko-
munikasi di
rural area
(pelosok)
Media
Security Tarif &
SLA
Operasional &
Pemeliharaan
IP Phone
GSM CDMA
Satelit
9
yang ada, hanya dibutuhkan kemampuan dalam menjelaskan ketertarikan kepada
topic tersebut dalam bentuk tulisan ilmiah.
Format Laporan Skripsi
Pada umumnya format laporan skripsi terdiri atas lima sampai enam
bagian atau bab. Masing-masing bagian memiliki penekanan pada tahapan
penelitian dan saling terkait satu sama lain. Berikut ini sebagai gambaran
sistematika antar bagian.
1. Pendahuluan
Pada bagian ini mengupas perihal latar belakang ide permasalahan. Dan
formula untuk uraian yaitu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
ini :
Apa rumusan permasalahan yang ingin anda bahas?
Mengapa anda tertarik pada topik tersebut? Kaitannya dengan penelitian
lain sebagai referensi.
Apa manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut? bagi anda,
pembaca, peneliti lain.
Apa tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tersebut?
Jika Anda khawatir materi Anda terlalu umum, maka persempitlah dengan
memberi ruang lingkup
2. Landasan Teori
Berisi berbagai macam data pendukung dari penelitian-penelitian sebelumnya,
dan teori yang dapat menguatkan metode dan analisis yang akan anda lakukan.
Anda perlu dukungan sebanyak mungkin dari penelitian lain yang terkait, hal
ini untuk meyakinkan bahwa metode yang akan dipergunakan pada penelitian
tersebut telah digunakan sebelumnya dan terbukti, sehingga anda memiliki
panduan sampai ke bagian akhir penelitian. Focus yang anda butuhkan lebih
kepada proses pengumpulan dan pengolahan data serta analisis.
10
3. Hipotesa
Pada bagian ini, Anda memunculkan dugaan/hipotesa yang ingin dibuktikan
kebenarannya. Tidak semua penelitian memunculkan hipotesa, terkadang
dapat berbentuk pertanyaan penelitian yang dapat terjawab dari hasil
penelitian. Pada beberapa sitematika, bagian 3 ini digabungkan menjadi salah
satu sub bab pada bagian 2.
4. Metode Penelitian
Bagaimana anda dapat memperoleh hasil penelitian yang valid dan reliable?
Metode yang anda gunakan sangat mempengaruhi persepsi pembaca mengenai
keakuratan dari proses penelitian anda. Jika menggunakan metode yang
pernah digunakan dan sudah teruji, hal itu tidak menjadi soal dan hanya
membutuhkan keterampilan anda memilih pengumpulan dan pengolahan data.
Namun jika anda memunculkan metode yang belum lazim di gunakan
sebelumnya, hal itu diperlukan teori pendukung yang sangat meyakinkan.
Uraikan hal itu pada bagian ini, bagaimana cara anda mempengaruhi pembaca
dan peneliti selanjutnya sehingga menggunakan metode anda ini dikemudian
hari.
5. Hasil Penelitian dan Analisa
Bagian ini menampilkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah anda
lakukan. Disamping itu diperlukan alat analisis untuk menjawab hasil
penelitian anda terhadap teori yang ada. The end of story pada bagian ini
adalah apakah hasil penelitian anda sesuai dengan hipotesa atau telah
menjawab pertanyaan penelitian yang anda kemukakan pada bagian 3? Bila
tidak sesuai mengapa terjadi?
6. Penutup
Berisi kesimpulan, saran atau rekomendasi yang diberikan kepada pembaca
yang akan menggunakan penelitian ini sebagai landasan penelitian berikutnya.
Kompleksitas dalam Penulisan
Begitu anda menjalani penelitian langkah demi langkah, maka informasi
yang anda butuhkan akan menjadi lebih kompleks. Jika di awal penelitian lebih
11
banyak bersifat studi literature, di tahap berikutnya anda mulai merumuskan
keunikan dari penelitian tersebut, proses yang akan dilalui dan berbagai hal –
dapat berupa metode, formula atau tools – yang mendukung hingga diperoleh
kesimpulan. Pada tahapan inilah keahlian anda membuat sistematika penelitian
yang runtut, akurat, valid dan reliable sedang diuji.
Jangan terlalu mengkhawatirkan hal tersebut, sebagaimana proses
berpetualang, anda akan bertemu dengan pilihan-pilihan yang harus diputuskan.
Jika anda berorientasi pada “memulai dengan merujuk pada tujuan akhir” setiap
keputusan yang anda pilih adalah pilihan yang sadar dan memiliki bobot pada
hasil akhir yang anda inginkan, seperti diagram pada gambar berikut ini.
Gambar 1.2 Memulai dengan Melihat Hasil Akhir
Multi Tasking
Istilah multi tasking umumnya digunakan pada aplikasi penggunaan
_omputer, dimana beberapa tugas dilaksanakan dalam waktu bersamaan.
Dibutuhkan kemampuan berfikir lintas tugas untuk mengelola dan menyelesaikan
beberapa tugas tersebut, karena untuk memindahkan fokus konsentrasi antara
tugas satu dengan yang lain ternyata tidak cukup mudah. Multi tasking dapat
berjalan efektif jika beberapa aktivitas yang berjalan bersama saling mendukung,
melengkapi dan memperkuat.
Saya memberi asumsi sebagai berikut, seorang petani ikan air tawar
melakukan diversifikasi usaha dengan membangun kandang ayam diatas kolam-
kolamnya. Dengan aktivitas ternak ayam diatas lahan aktivitas memelihara ikan
Rumusan
Masalah,
Studi
Literatur
Pilihan :
Metode,
Formula,
Program,
Aplikasi,
Tools
dll
Proses &
Tahapan
Penelitian
Hasil &
Kesimpulan
12
air tawar, keduanya mendukung dan melengkapi. Kotoran ayam dapat menjadi
pakan bagi ikan air tawar, sehingga konsumsi pakan ikan tereduksi dan dapat
digantikan untuk membeli pakan ayam.
Demikian halnya dengan aktivitas menulis skripsi, perlu aktivitas lain
yang bersifat mendukung dan melengkapi. Apakah aktivitas itu? Beberapa
diantaranya adalah menulis jurnal atau artikel, melakukan presentasi dan
mengikuti proses rekrutmen pegawai.
Menulis jurnal atau artikel yang terkait dengan penelitian anda,
sesungguhnya menjadi pengantar dan pendukung keberhasilan penelitian anda.
Jangan berfikir bahwa hal ini akan memperberat langkah penulisan skripsi anda,
tetapi kemampuan anda menghadirkan ide tulisan yang berempati dengan
pembaca jurnal atau artikel tersebut adalah hal yang penting. Jika ide anda dapat
difahami dan diterima oleh orang lain, ini dapat menjadi wahana memperkuat dan
melengkapi kemampuan anda dalam menulis skripsi.
Komunikasi Verbal
Menulis memiliki kedekatan rumpun dengan komunikasi lisan dimana
menulis merupakan salah satu bentuk dari komunikasi, yaitu menuangkan ide dan
gagasan ke dalam bentuk karya ilmiah. Cukup banyak ditemui, orang yang
mampu melakukan presentasi dan orasi dengan baik, namun begitu menuangkan
ke dalam tulisan menemui kesulitan. Demikian halnya orang yang pekerjaannya
adalah sebagai penulis, tetapi tidak didukung kemampuan menyampaikan secara
lisan dengan baik dan komunikatif. Apa yang salah dengan hal ini?
Gambar 1.3 Komunikasi
13
Kemampuan komunikasi lisan telah digunakan sejak manusia pertama
diciptakan, dan dianggap hak dasar bagi setiap manusia untuk berinteraksi satu
sama lain. Komunikasi lisan dapat ditingkatkan melalui aktivitas-aktivitas yang
membutuhkan penyelarasan antara otak dan lisan. Banyak hal yang bisa dilakukan
untuk melatih kemampuan komunikasi verbal, diantaranya adalah,
a. Diskusi
Tujuan utama berdiskusi adalah memperoleh kesepakatan-kesepakatan baru
dari terkumpulnya ide dan gagasan seluruh peserta diskusi. Banyak hal yang
dapat diperoleh dari berdiskusi, yaitu mencari pemecahan masalah,
menganalisis permasalahan, mengurai kompleksitas dan sebagainya. Diskusi
akan menjadi efektif jika seluruh peserta memberikan peran maksimum untuk
berkolaborasi. Di samping itu, diskusi membutuhkan kemampuan
mendengarkan efektif dan paradigma berfikir menang-menang.
b. Konsultasi dan Wawancara
Moment konsultasi dengan dosen atau proses wawancara dengan responden
membutuhkan keahlian ini. Konsultasi dan wawancara digunakan untuk
menggali informasi yang sifatnya searah (dari narasumber ke pewawancara),
namun konteks yang dijadikan acuan pada kedua hal tersebut sedikit berbeda.
Konsultasi digunakan untuk mencari solusi atas masalah, dan lazimnya
seorang narasumber adalah individu yang memiliki expertise dibidang
tertentu. Sedangkan wawancara lebih bersifat menggali informasi umum dan
bisa dilakukan untuk narasumber semua kalangan. Bagi seorang
pewawancara (interviewer) dibutuhkan bekal pengetahuan, keterampilan dan
motivasi untuk mampu mengeksplorasi topik pemasalahan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang sistematis dan memberikan bobot pada topik
yang dibahas.
c. Presentasi
Presentasi atau paparan saat ini sudah sangat lazim digunakan sebagai salah
satu teknik menyampaikan informasi, gagasan, analisis dan berbagai opini.
Paparan adalah hal yang sangat penting untuk dikuasai, berbeda dengan
14
teknik komunikasi yang lain dimana pada paparan anda sebagai presenter
adalah sebagai titik perhatian bagi seluruh audience. Tenik presentasi akan
dibahas lebih lanjut pada presentasi ujian pendadaran.
d. Moderator
Jika anda memiliki kesempatan menjadi moderator, ini adalah salah satu
keahlian yang cukup langka. Moderator pada sebuah acara diskusi panel,
dialog, talkshow atau debat mempunyai keunikan masing-masing. Sebagai
moderator yang baik, atau dengan kata lain mengutamakan kepuasan
audience dan kepentingan narasumber, moderator harus menjadi seorang
yang mampu melayani dan menjadi jembatan antara kebutuhan informasi
audience dengan kapasitas ilmu yang dimiliki narasumber. Di samping itu
diperlukan sikap santun untuk menempatkan pertanyaan yang mampu
mengundang pernyataan narasumber agar memiliki bobot terhadap topik yang
sedang dibahas. Satu hal lagi, dibutuhkan kemampuan holistic untuk menarik
benang merah dari semua informasi yang telah dikemukakan oleh para
narasumber.
Dan tentu masih banyak lagi yang dapat anda lakukan untuk meningkatkan
kemampuan komunikasi verbal anda menjadi lebih baik. Tidak harus dengan
mengeluarkan biaya, anda dapat mengambil kesempatan-kesempatan di
lingkungan sekitar, misalnya di kampus, di komunitas atau organisasi tertentu, di
masyarakat tempat tinggal anda.
Mengikuti Proses Rekruitmen Pegawai
Mengirimkan aplikasi lowongan kerja (Job Vacancy), secara fisik tidak
memberikan dukungan langsung untuk penulisan skripsi, namun mendukung
secara moral untuk menyegerakan menyelesaikan skripsi.
Dimana dukungan moral tersebut? Ini erat kaitannya dengan pilihan masa depan
yang ingin kita raih. Saya memberi asumsi sederhana seperti berikut ini, sebagian
besar petani tradisional tanaman tembakau memiliki harapan untuk bisa menjual
panennya secara langsung kepada perusahaan produsen rokok, termasuk Pak Ali.
Setiap hari Pak Ali mengupayakan agar hasil panen kelak yang dituai adalah hasil
15
yang terbaik, agar pembeli akan menghargai dengan harga terbaik pula. Suatu
hari, paguyuban petani tembakau di daerah dimana Pak Ali tinggal akan
melakukan rekrutmen kepengurusan yang baru termasuk pemilihan ketua
paguyuban. Hal ini menarik minatnya untuk mengikuti proses seleksi dengan
harapan jika kelak ia terpilih sebagai pengurus dapat berinteraksi secara langsung
dengan perusahaan produsen rokok dan menyampaikan aspirasi petani tradisional
di daerahnya.
Mengikuti proses rekrutmen pegawai adalah memotivasi meraih masa
depan dengan tetap mengupayakan hasil terbaik dari pendidikan. Disini hukum
alam tetap berlaku, jika anda ingin menuai hasil yang terbaik maka harus
mengupayakan tahapan-tahapan pendidikan yang terbaik pula, termasuk skripsi
anda.
Cobalah mengikuti proses rekruitmen pegawai pada perusahaan yang
mengumumkan kesempatan berkarir di lingkungan kampus, karena umumnya
syarat administrasi yang ditentukan lebih akomodatif bagi mahasiswa yang
sedang dalam proses penyelesaian tugas akhir. Dengan kemudahan ini,
kemungkinan anda melewati seleksi administrasi semakin terbuka, dan tinggal
bagaimana melalui tahapan-tahapan selanjutnya.
Merancang Surat Lamaran dan Curriculum Vitae (CV)
Surat lamaran pekerjaan, sudah lazim diberlakukan sejak dahulu jika
seseorang akan mengajukan diri sebagai pegawai di suatu instansi atau perusahaan
harus mengirimkan surat lamaran terlebih dahulu. Fungsinya adalah sebagai
proposal pengajuan diri, bahwa anda layak untuk dipertimbangkan mengisi posisi
yang dibutuhkan perusahaan. Umumnya surat lamaran disertai daftar riwayat
hidup (curriculum vitae), dimana cv atau resume anda berfungsi melengkapi
detail personal serta pencapaian-pencapaian yang telah anda dapatkan
(portofolio).
Apakah format surat lamaran itu penting? Karena sejak dahulu ya begitu-
begitu saja? Format surat lamaran pekerjaan sudah sangat banyak variasinya, dan
16
anda dapat membeli buku contoh-contoh format surat lamaran pekerjaan dan cv.
Lalu, pilihlah format yang menurut anda sesuai. Perlu disadari bahwa yang
diperlukan adalah konsistensi antara apa yang anda tulis dalam surat lamaran
pekerjaan, cv dan nantinya jawaban-jawaban yang anda berikan pada saat tes
wawancara. Contoh format surat lamaran pekerjaan dapat dilihat pada bab
selanjutnya.
Cv atau resume perlu dibuat lebih detail, sistematis dan terstruktur. Tata
urutan yang tepat dapat memudahkan dalam membaca dan memahami proses dan
capaian yang telah anda lewati. Jangan menuliskan hal yang sifatnya anda ragu
akan pengalaman yang anda peroleh, apalagi anda mencoba memanipulasi data
capaian-capaian anda, karena akan menimbulkan efek berantai pada kebohongan-
kebohongan selanjutnya. Bersikaplah jujur, yakinlah bahwa anda ingin memulai
mengikuti proses seleksi dengan itikad baik. Apa yang anda tuliskan dalam cv
adalah detail fakta yang pernah anda alami. Contoh format cv ada pada bab
selanjutnya.
Memotivasi Diri
Memotivasi atau membangkitkan getaran keinginan untuk mau melakukan
adalah hal yang tidak mudah. Kemampuan ini dapat dimiliki dengan melampaui
diri sendiri, atau pribadi tersebut sering disebut sebagai pribadi yang memiliki
sikap proaktivitas. Memiliki motivasi jika dilengkapi dengan pengetahuan yang
memadai dan keterampilan akan suatu hal dapat menghasilkan kebiasaan, inilah
salah satu syarat sebagai seorang yang proaktivitas, yaitu memiliki kebiasaan
yang posistif.
Hampir semua fresh graduate tahu, untuk memulai karir di sebuah
perusahaan dibutuhkan hasil tes psikologi yang baik, mempresentasikan diri anda
dengan efektif dan mau belajar serta mencoba memberikan pemikiran dan solusi
bagi kemajuan perusahaan. Namun, tidak semuanya mampu melakukan itu. Ada
yang mengeluhkan bagaimana membuat presentasi yang efektif? Atau
menganggap tes psikologi tidak perlu dipelajari, dan sebagainya. Hanya pribadi
17
yang proaktivitas yang dapat membangkitkan getaran keinginan mau melakukan,
dan selalu siap mencari solusi demi solusi setiap permasalahan.
Demikian juga dengan menyelesaikan penulisan skripsi anda, sangat
dibutuhkan sikap proaktif yaitu dengan terus menerus memotivasi diri mencari
pemecahan-pemecahan dari setiap masalah. Jika kebetulan anda adalah tipe
pribadi yang dominan motorik, aktif dan lebih menyukai aktivitas di luar,
umumnya pada proses melakukan penelitian bisa jadi anda sangat termotivasi.
Namun, begitu bertemu dengan keharusan menuangkan hasil penelitian ke atas
kertas, anda lebih suka menunda-nunda. Apakah anda termasuk tipe seperti itu?
Bagaimana agar termotivasi dari awal sampai akhir?
Sesungguhnya menjadi pribadi yang proaktivitas tidak hanya didukung
oleh motivasi atau keinginan untuk melakukan. Ia membutuhkan pengetahuan dan
keterampilan untuk menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan. Ketika ketiganya,
yaitu pengetahuan, keterampilan dan keinginan melakukan itu diwujudkan dalam
aktivitas sehari-hari, itu menjadi kebiasaan bagi pribadi yang memiliki sikap
proaktif.
Mulailah setiap inisiatif anda dari salah satu dari ketiga komponen
tersebut. Jika anda memiliki keinginan melakukan, maka tambahkan itu dengan
pengetahuan dan keterampilan pendukung. Jika kebetulan anda memiliki
pengetahuan akan suatu hal, belajarlah memiliki keterampilan yang mendukung
dan motivasi untuk mau melakukannya. Begitulah seterusnya.
Pribadi yang menyukai tantangan akan sebuah penelitian, tidak seharusnya
surut motivasinya begitu harus menuliskan ke dalam bahasa karya ilmiah. Bisa
jadi ia memiliki pengetahuan tentang hasil penelitian tersebut, namun kurang
banyak menggali keterampilan menulis karya ilmiah sehingga menunda-nunda.
Keterampilan itu dapat anda miliki dengan membaca literature, belajar dari orang
lain atau diskusi dengan dosen atau rekan-rekan anda.
Ada cara lain untuk memelihara motivasi sepanjang penulisan, yaitu
dengan mengubah paradigma. Sepertinya ini lebih mudah, namun sesungguhnya
dalam mempraktekkannya jauh lebih sulit dibanding melengkapi tiga komponen
penunjang kebiasaan tersebut diatas. Paradigma terkait dengan cara pandang
18
seseorang akan suatu hal. Cara pandang akan menentukan apa yang terfikir dan
tindakan apa yang kita lakukan, dan tindakan yang dilakukan terus menerus akan
menjadi kebiasaan, kumpulan dari kebiasaan yang efektif akan menjadi karakter
kita. Dengan kata lain, mengubah paradigma menjadi lebih sulit karena akan
mencabut akar kebiasaan kita.
Apa sesungguhnya tujuan dari menyelesaikan tugas akhir? Mengapa
semua mahasiswa di”paksa” menulis skripsi, padahal kalo sudah lulus belum
tentu ilmunya dipakai? Ini hanya kewajiban yang harus diselesaikan, dan jika
tidak dikerjakan maka konsekuensinya tidak lulus?
Bisa jadi begitulah pandangan anda dalam menyikapi karya ilmiah tugas
akhir. Coba lihatlah bahwa skripsi adalah kebutuhan anda, sebagai syarat untuk
menjadi seorang sarjana yang memiliki kemampuan akademis berupa penelitian
dan karya tulis ilmiah, tentu saja anda akan memiliki kompetensi lebih jika pernah
mengerjakan tugas akhir. Kompetensi tersebut yang nantinya akan anda gunakan
dalam bekerja atau berwirausaha. Apakah anda telah memikirkan hal sama
tentang itu? Jika belum, coba renungkan sesaat!
Jika anda telah menyadari hal itu sebagai kebutuhan anda, tanggung jawab
(responsability) anda pasti akan lahir. Kemampuan anda menjawab respons atas
paradigma tersebut yang akan menjadi kesadaran dalam diri anda untuk menuntun
dan mengambil tanggung jawab sepanjang penyelesaian tugas akhir.
Sewaktu saya menjadi mahasiswa, sempat meragukan manfaat dari sebuah
tugas akhir, karena untuk level pendidikan yang sama beberapa perguruan tinggi
swasta di Jogja tidak mewajibkannya, tentu saja mereka bisa lulus lebih cepat.
Namun, itulah pola pikir kita yang sesaat, terlihat lebih mudah dan enak diawal
karena bisa lulus cepat. Ternyata, begitu terjun ke dunia kerja, meskipun bidang
yang digeluti bukan akademis dan jauh dari lingkungan ilmiah, namun, buah dari
pengalaman itu akhirnya dapat saya fahami. Ketika saya dilibatkan untuk
melakukan survey pengembangan produk, survey market suatu produk,
penyusunan proposal project dan analisis, presentasi dihadapan calon client,
konsultasi dan meeting dengan stakeholder dan government sampai presentasi
pertanggungjawaban ke manajemen dan seterusnya, semua rangkaian itu lebih
19
menguatkan pemahaman saya bahwa penelitian dan karya ilmiah berupa skripsi
sesungguhnya untuk mematangkan anda dan saya akan kompetensi tersebut.
Ujian Skripsi
Ini akan menjadi the end of story dari perjalanan anda dalam penulisan
tugas akhir. Ada yang mengatakan, “sepanjang perjalanan anda menulis tugas
akhir akan ditentukan pada hari dan tanggal itu, yaitu tanggal ujian pendadaran”.
Untuk memotivasi agar kita tampil sepenuh kemampuan kita (all out) itu sah-sah
saja, karena hamper tidak ada orang yang menginginkan gagal di ujung cerita (sad
ending). Namun, jika anda jadi menyepelekan karya tulis anda, dan hanya focus
pada pendadaran, ini adalah sebuah kesalahan besar.
Karya tulis yang baik, artinya memenuhi persyaratan sebuah penelitian
tentunya ini yang akan menjadi capaian (milestone) yang akan anda jadikan
warisan bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Jadi tetaplah berfikir bahwa anda
harus menghasilkan sebuah masterpiece yang akan memberikan kontribusi
sebanyak mungkin bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Untuk itu, karena anda
berharap dibaca oleh sebanyak-banyaknya orang lain tentu anda perlu menyajikan
karya tulis yang berkualitas dan member inspirasi bagi para pembaca.
Sebelum dicetak dan dikumpulkan, perlu anda membaca kembali
sekaligus sebagai persiapan ujian pendadaran. Bila memungkinkan, libatkan rekan
anda untuk menilai dan mengevaluasi karya tulis anda, mungkin itu dapat
meningkatkan kualitas dan bobot dari skripsi anda.
Ujian pendadaran, seharusnya merupakan pertanggungjawaban yang anda
berikan selama proses skripsi. Anggaplah supervisor atau pembimbing anda
adalah manajemen, dan dosen penguji bisa jadi adalah stakeholders atau clients
anda. Tentu anda ingin memberikan pertanggung jawaban terbaik terhadap hasil
penelitian yang telah anda tuangkan dalam karya ilmiah tersebut dalam bentuk
fakta-fakta penelitian yang valid dan reliable serta analisis terbaik anda menyikapi
hasil dari penelitian tersebut.
Semoga ujian pendadaran anda menjadi moment yang sangat anda tunggu-
tunggu, dan menjadi media pembuktian ketika penelitian anda di sidangkan di
20
depan umum dan bagaimana persiapan anda untuk menghadapi hal itu. Untuk
lebih detail tentang persiapan ujian pendadaran akan dibahas pada bagian
selanjutnya.
21
Bagian 2
UJIAN TESIS DAN KELULUSAN
Paradoks dalam kehidupan
Orang bijak mengatakan, “Tragedi dan komedi itu sangat dekat, seperti
jari tengah dan jari telunjuk”. Saya jadi teringat sebuah kejadian yang pernah
menimpa saya, kejadian itu terjadi sekitar 15 tahun yang lalu. Pada waktu itu saya
terburu-buru hendak menyeberangi jalan malioboro yang padat merayap. Karena
harus berjalan cukup jauh jika harus menyeberang melalui zebra cross, akhirnya
saya memutuskan menyeberang seenaknya melalui jalan dihadapan saya. Sambil
melambaikan tangan memberi isyarat agar pengendara kendaraan berhenti sejenak
lalu saya maju perlahan menyeberang. Namun apa yang terjadi selanjutnya,
sungguh diluar dugaan, beberapa meter mendekati trotoar di seberang jalan
meluncur skuter dari balik pandangan saya yang terhalang mobil. Seketika itu
kaki saya terkilir dan lengan saya memar karena dihantam stang dan box mesin
skuter. Rasa nyeri dan pahitnya tragedi di serempet sepeda motor.
Berselang beberapa menit kemudian, saya mengalami perang mulut
dengan si “penabrak”, saling menyalahkan. Namun setelah berlalu saya
merasakan bahwa hal itu adalah suatu kekonyolan.
Seperti itulah kejadian silih berganti, saat ini mungkin kita merasakan
suatu kesedihan namun beberapa saat berselang menjadi kejadian yang
membahagiakan. Juga sebaliknya, disaat saya tergesa dan melihat ada peluang
untuk menyeberang, tiba-tiba melintas halangan yang tidak diharapkan.
Apa makna dibalik cerita itu? Ada paradox yang mesti kita hadapi
sekaligus. Ada sebuah kesulitan namun kita perlu yakin bahwa kemudahan ada
diujung seberangnya. Kesedihan yang kita hadapi akan beriringan dengan
kebahagiaan yang akan kita dapatkan. Kegagalan selalu berdampingan dengan
kesuksesan. Begitulah Sang Pencipta menciptakan paradox dalam kehidupan ini,
sebagaimana ada siang dan malam.
22
Pertanyaannya, apakah kita terbiasa hidup di dalam paradox tersebut?
Disaat kita merasakan kegagalan, apakah kita menyadari bahwa kesuksesan pasti
akan menyertai kegagalan tersebut? Umumnya, kita menangisi kegagalan tersebut
dan memutuskan berhenti bertindak atau berputus asa.
Demikian juga halnya dengan jadawal ujian skripsi anda, jangan
melewatkan proses ini tanpa meyakini bahwa ada kebanggaan di ujung cerita.
Kebanggaan dan kebahagiaan itu dapat anda tunai jika usaha untuk
memperolehnya adalah sebuah proses dari usaha dan kerja keras anda
mempersiapkannya.
Persiapan apa saja yang perlu dikelola agar ujian skripsi tersebut menjadi
proses yang sepenuhnya dalam penguasaan anda dan merupakan penciptaan
pertama yang matang? Hasil perencanaan yang matang akan mengantarkan
penciptaan kedua, yaitu penciptaan dari perencanaan yang anda buat menjadi
realitas, menjadi sempurna dan dapat anda kendalikan dengan baik.
Presentasi atau Paparan
Mendengar kata presentasi, banyak di antara kita yang mendadak jadi
keringat dingin. Bukan karena takut proses pembuatannya, tapi justru saat
mempresentasikannya jauh lebih menakutkan. Apa sih sebenarnya presentasi itu?
Saya punya deskripsi sebagai berikut, pada tahun 1998 sewaktu saya ingin
meminta komputer personal kepada orang tua, saya harus memiliki alasan yang
kuat mangapa saya perlu PC. Pada waktu itu bersamaan dengan inflasi dan krisis
moneter, sehingga harga PC naik hampir 3 kali lipat. Saya pada waktu itu
mengatakan ibu saya, “Bu, saya berharap bisa punya komputer sendiri di kamar
indekos saya, karena saya bisa kapan saja atau setiap saat mengerjakan tugas dan
mulai menulis skripsi.” Itu menjadi alasan dan tujuan utama saya memiliki PC.
Namun tidak berhenti disitu saja, saya juga mesti menjelaskan hal-hal lain yang
berkaitan dengan manfaat jika saya memiliki PC, apa saja itu? Saya mengatakan,
“Dalam tugas dan skripsi yang akan saya buat, ada software/program spesifik
yang tidak tersedia di rental computer”. Ini jadi pilihan yang sulit bagi saya,
23
kalaupun bisa mengerjakan dilaboratorium kampus, tapi harus bergantian dengan
mahasiswa lain. Belum lagi resiko file terinfeksi virus atau program tidak terback
up dengan baik, sehingga tidak ada jaminan keamanannya.
Kendatipun belum pasti dibelikan, saya sudah berfikir positif akan
dikabulkan, sehingga saya sudah membuat rencana agar PC saya juga bersifat
produktif. Dengan PC saya bisa belajar menulis artikel, bulletin, cerpen dan
membuat soal-soal les private atau kursus. Alhasil, orang tua saya mengabulkan
permintaan saya. “Kamu itu emang pinter merayu”, kata ibu saya.
Saya yakin anda pernah melakukan itu, presentasi dengan orang tua,
saudara, rekan, guru atau bahkan orang yang baru anda kenal. Secara sederhana
dalam sebuah presentasi mencakup komponen didalamnya ada orang yang
melaksanakan presentasi (presenter), pendengar (audience) dan menjelaskan/
menampilkan suatu topik tertentu.
Mempersiapkan Presentasi
Apa sih yang membuat takut menghadapi presentasi? Mengapa presentasi
masih dianggap momok bagi sebagian orang? Mungkin anda merupakan salah
satu diantara yang mengalami hal itu.
Mengacu pada konsep komponen presentasi yang sederhana yaitu terdiri
atas orang yang melaksanakan presentasi (presenter), pendengar (audience) dan
topik/materi yang ditampilkan, maka dapat dipelajari hal-hal sebagaimana berikut
ini.
Perlu untuk dipahami, pada sebuah presentasi bisa dikatakan beban
terberat ada pada presenter. Karena beban terlaksananya presentasi dengan baik
adalah tanggung jawab presenter, hal ini menjadi beban berat bagi sebagian
orang. Namun, ketika presentasi dilakukan oleh sekelompok orang dalam sebuah
tim, beban itu menjadi terdistribusi, dan perasaan nervous menjadi berkurang.
Pendengar (audience) juga menjadi pertimbangan bagi seorang presenter.
Semakin kita memiliki gambaran tentang siapa yang akan menjadi calon
audience, maka semakin berkurang perasaan cemas yang akan kita hadapi.
24
Topik atau materi yang disajikan, adalah hal yang akan menjadi pesan
(messege) dari komunikasi antara presenter dan audience. Materi yang baik bukan
berarti topic yang sulit dimengerti oleh audience¸ atau materi yang kompleks dan
luas, namun jika materi tersebut adalah hal baru yang belum banyak diketahui
umum mampu disajikan oleh presenter secara komunikatif dan memberi
pencerahan.
Memulai Presentasi
Presentasi sesungguhnya tidak sekedar memaparkan materi, namun cara
anda menampilkan diri memiliki peran cukup besar pada keberhasilan presentasi.
Sekalipun anda mempersiapkan materi dengan sebaik-baiknya, mau tidak mau
audience akan menilai penampilan anda. Apa yang terlihat dari diri anda
sesungguhnya manifestasi dari kegelisahan di hati dan fikiran anda.
Nervous atau grogi di saat memulai presentasi adalah hal yang wajar
dialami oleh setiap orang. Bahkan seseorang yang telah berpengalaman berbicara
di depan umum pun tidak terlepas dari perasaan grogi atau "demam panggung"
ini. Hanya saja bagaimana keahlian untuk mengelola perasaan tersebut agar tidak
menjadi hal negative dan merugikan kita.
Saya ingin menulis beberapa tips mengelola nervous menjadi energi,
dimana ada beberapa hal yang perlu untuk ditumbuhkan untuk mengelola dan
mengurangi rasa nervous dan grogi yang secara tiba-tiba muncul.
Pertama, perlu untuk dipahami bahwa perasaan grogi adalah hal yang
wajar, ini menunjukkan bahwa hati anda khawatir jika tidak tampil dengan baik.
Apa yang dirasakan pada saat merasa grogi? Detak jantung terasa lebih cepat,
muncul keringat dingin meskipun anda berada diruangan berpendingin, terkadang
beberapa bagian tubuh seperti bibir, lutut, jamari terasa bergetar dengan
sendirinya, lebih lanjut ada yang merasakan seolah langit akan runtuh menimpa
kepala dan sebagainya.
Pahamilah bahwa semua yang dirasakan itu adalah sebuah dorongan
energi dari dalam diri dan itu bukan hal negatif, melainkan pemberitahuan agar
kita bisa tampil lebih baik, terkendali dan sistematis.
25
Hal kedua yang perlu dilakukan adalah mengetahui calon Audience.
Grogi atau nervous umumnya terjadi karena kita kurang mengenal dihadapan
siapa nanti kita tampil. Pada presentasi ujian skripsi, umumnya adalah dosen
pembimbing dan dosen penguji yang telah dijadwalkan sebelumnya. Jangan
gambling dengan tidak mempelajari latar belakang calon dosen penguji
(audience), untuk mengurangi rasa keterasingan anda.
Mengenal calon audience dapat juga dilakukan dengan percakapan
informal sebelum presentasi dimulai. Niatkan dari hati yang tulus untuk menyapa
dengan baik kepada dosen penguji atau cobalah memulai dengan sedikit
pembicaraan agar suasana menjadi lebih hangat.
Yang ketiga, bisa juga dengan sikap nothing to loose, tetapi tetap peduli
dan jangan bersikap masa bodoh. Sikap ini hanya untuk meredam gejolak rasa
grogi pada saat awal memulai presentasi. Pikiran takut untuk membuat kesalahan,
kekhawatiran akan gagal, kecemasan bila melakukan kekonyolan, dan berbagai
bayangan-bayangan negatif lainnya menyebabkan nervous semakin mengalir
begitu cepat. Sebelum dapat menggunakan energi grogi itu secara positif, maka
terlebih dahulu harus menetralisir emosi-emosi negatif tersebut. Bersikaplah
"nothing to loose"; tak ada sesuatu yang patut kita khawatir dan takutkan. Anda
melakukan presentasi ini bukan untuk menonjolkan kebolehan, dan bila nantinya
tampil biasa-biasa saja tidak akan membuat kehilangan sesuatu. Perlu diingat
bahwa penyampaikan materi adalah yang terpenting, penampilan nomor dua.
Maka berfokuslah bagaimana agar mampu menjelaskan materi dengan baik, tidak
harus terbebani dengan harus tampil sangat baik dan memukau.
Yang keempat, menenangkan diri juga mampu mengurangi gejolak rasa
grogi. Saat menunggu saatnya melakukan presentasi, Atur nafas dengan tenang.
Hirup nafas dalam-dalam, keluarkan lambat-lambat terkadang bisa mengurangi
laju gejolak grogi dan degup jantung yang begitu cepat. Keluarkan energi yang
meletup-letup dalam dada melalui hembusan nafas yang teratur dan perlahan-
lahan. Tenangkan pikiran dan emosi, bila perlu pejamkan mata sambil mengingat
hal-hal yang positif, seperti rencana selepas dari presentasi ini akan melakukan
kegiatan apa. Pikirkan selepas presentasi nanti misalnya berolah raga, makan
26
malam ditempat yang selama ini menunya menggugah seleraa atau kegiatan lain
yang bisa membuat Anda terpacu untuk melaluinya dengan baik. Kumpulkan
energi itu sebaik-baiknya. Jangan biarkan mengganggu ketenangan jiwa Anda.
Yang kelima, melahirkan energi yang terkekang. Ini menjadi penting,
karena rasa grogi terkadang menimbulkan energi berlebihan dan meletup-letup.
Lepaskan energi itu dari "kekangannya". Di suatu acara televisi, tiba-tiba ada
seorang yang dipilih secara acak untuk memenangkan hadiah, tanpa persiapan
terlebih dahulu diminta menyampaikan sepatah dua patah kata, rasa senang,
gugup dan grogi berkumpul menjadi satu, terkadang yang muncul luapan perasaan
yang terkekang dan memang ingin segera dilepaskan pada saat itu juga. Lihatlah,
begitu alaminya expresi yang muncul dan itu terlihat menarik.
Demikian juga halnya ketika memperoleh kesempatan untuk melakukan
presentasi. Meskipun telah dipersiapkan, perlu melepaskan kekangan rasa grogi,
menjadi energi positif. Jika ada pada forum dan terdapat beberapa
pembicara/presenter, energi dapat dilepaskan dalam bentuk ekspresi spontan.
Misalnya ketika audience memberi applaus pada kesempatan anda tampil, maka
kerahkan energi dengan memberikan applaus yang tak kalah meriah. Berdirilah
dengan sigap, berjalanlah dengan tegap dan mantap. Bila perlu hembuskan nafas
lepas sambil mengucapkan teriakan kecil, "yes". Atau turut bertepuk tangan
menyambut applaus dari audience. Lakukan segalanya dengan sikap tegas dengan
tujuan mengekspresikan perasaan. Sampai dihadapan audience, berilah pujian
secukupnya kepada pembicara/presenter lain. Biarkan energi itu mengalir dalam
ucapan dan tindakan.
Jika Anda adalah presenter tunggal, ada baiknya Anda mempelajari ice-
breaker, seperti yang akan dijelaskan pada point selanjutnya.
Yang keenam, berbicara dengan lugas dan lantang. Terkadang dengan
berbicara secara lugas mampu mengurangi beban penderitaan rasa grogi. Lugas
dan Lantang dapat diartikan tegas, keras dan apa adanya.
Umumnya jika telah mengetahui calon audience adalah pejabat negara
pimpinan perusahaan terkemuka, dengan sendirinya membuat percaya diri
menjadi drop, hal ini berdampak pada setiap ucapan menjadi lambat dan seolah-
27
olah menunjukkan bahwa kita rendah diri. Justru bila tempo berbicara terkesan
lambat, bibir akan semakin gemetar, suara yang terdengar pun bergetar. Saat
menggunakan pengeras suara, hal ini akan sangat mudah di tengarai oleh audience
bahwa anda dalam keadaan grogi. Selain terlihat rendah diri di depan forum,
dengan sendirinya audience jadi tidak memperhatikan materi yang disampaikan,
malah lebih memperhatikan gerak-gerik presenter atau acuh tak acuh dengan
presentasi tersebut.
Salurkan perasaan grogi melalui nada suara yang lantang dan tegas. Suara
lantang bukan hanya dapat mengatasi kecemasan, namun juga sarana
menyalurkan energi tersebut. Ada baiknya membuka presentasi dengan cerita,
kutipan, pusi atau menghafal teks pertama, dengan harapan dapat mengawali
dengan baik dan dapat bersikap wajar.
Yang ketujuh, membuat ice breaker. Bagi yang berselera humor dapat
menggunakannya sebagai ice breaker. Tujuannya adalah untuk memecahkan
kebekuan komunikasi dan membangun keceriaan. Humor terkadang dapat
melenturkan hubungan dan mengurangi kegugupan. Disamping itu dengan sebuah
humor yang wajar, suasana tidak menjadi terlalu kering dan kaku. Dan yang perlu
menjadi catatan adalah perlu merencanakannya dengan baik, humor yang akan
disampaikan harus sesuai dan mengena dengan sasaran audience. Disamping itu
pada saat penyampaiannya jangan sampai kehilangan spontanitas. Salah satu
humor yang cukup baik dan terbaik yang tidak akan melukai perasaan siapa pun
adalah humor tentang diri sendiri.
Namun bagaimana jika bukan termasuk orang yang berselera humor dan
kurang mampu membuat orang lain tertawa. Anda dapat menyalurkan ketegangan
dalam diri anda pada para audiens, yaitu dengan mengatur ritme dan intonasi
penyampaian Anda seefektif mungkin. Mungkin dapat memulai presentasi anda
dengan diam beberapa detik. Jaga kontak pandangan dengan audience. Biarkan
ketegangan anda terserap dan jadi ketegangan audience. Bila merasa ketegangan
di audience sudah cukup meninggi, mulailah presentasi dengan sebuah
pembukaan yang kuat, tajam dan lantang.
28
Tips dan Trik dalam Presentasi
Jadi apa yang harus dilakukan agar presentasi dapat berjalan lancar dan
bebas dari rasa grogi dan panik yang berlebihan? Di dalam buku Talk Your Way to
the Top, ada kunci–kunci yang perlu dimiliki setiap presenter. Bila anda
menguasai hal ini, ide akan tersampaikan dengan baik dan lancar.
1. Jelas dan Tepat
Dalam membuat presentasi, upayakan durasi waktu tidak lebih dari 25
menit. Karena jika terlalu panjang para pendengar akan merasa bosan. Seandainya
materi yang disampaikan sangat panjang, berusahalah meringkas seefektif
mungkin. Pergunakan kalimat-kalimat yang ringkas dan jelas dengan kata kerja
aktif. Misalnya, hindari kata, ”implementasi program ini akan diselesaikan dalam
waktu 2 minggu.” Tapi katakan,”Kami siap menyelesaikan program ini dalam 2
minggu.” Bila presentasi harus menghadirkan deretan angka, ucapkan dengan
tempo yang agak lambat. Jika perlu, ambil jeda beberapa detik setiap usai
mengucapkan deretan angka.
2. Berlatih dan berlatih
Ulangi presentasi dengan suara keras beberapa kali. Ini akan membantu
mengingat setiap bagian dengan lebih cermat dan teliti. Beri perhatian khusus
pada kalimat-kalimat panjang dan sering mengganjal di lidah (biasanya yang
menyangkut istilah teknis, bahasa asing, dan angka-angka). Rekamlah, dan
dengarkan. Apakah tempo bicara terlalu cepat? Terlalu lambat? Terlalu lemah dan
tak semangat? Atau terlalu semangat sehinggga yang mendengar seakan
kelelahan? Minta rekan kerja untuk mendengarkan latihan, lalu minta input-nya.
3. Kontak Mata
Coba hafalkan halaman pertama presentasi , agar saat mengucapkannya
bisa memandang lurus ke arah peserta acara dan menjalin kontak mata. Setiap
peserta berhak mendapat tatapan mata, setidaknya sampai 5 hitungan. Jangan
alihkan pandangan sebelum hitungan kelima selesai. Bila peserta lebih dari 10
orang, maka aturlah pandangan pandangan Anda dengan arah kiri, tengah, dan
kanan.
29
4. Membuat suasana menjadi Menarik
Awali presentasi dengan lelucon ringan/anekdot yang dipahami oleh
semua peserta. Gunakan alat dan perlengkapan lain yang membuat presentasi jauh
lebih menarik. Tetapi ingat juga, meski alat-alat bisa menghidupkan suasana,
usahakan agar tidak merepotkan waktu menggunakannya.
5. Gunakan Slides Presentasi yang menarik
Untuk memudahkan audience menangkap presentasi, gunakan slides berisi
ilustrasi gambar yang mendukung. Misalnya, saat statistik menunjukkan
peningkatan, tambahkan gambar anak merangkak tangga. Saat angka menurun,
gunakan gambar roller coaster yang bergerak turun dengan drastis. Dalam
memilih gambar, jangan sampai menyinggung audience atau masalah SARA.
Semua warna baik, jangan takut menggunakan permainan warna apapun.
6. Gunakan Alat Bantu
Bila anda menggunakan LCD projector, usahakan agar setiap halaman
power point (presentasi) tak memuat banyak kalimat. Maksimal 6 baris kalimat
pendek, atau kalimat yang tak selesai. Gunakan kalimat-kalimat ini sebagai
pemancing keterangan lebih lengkap. Hal ini perlu dilakukan agar yang hadir
memperhatikan anda, dan bukannya membaca teks yang tertera pada lembar
presentasi.
Saat membaca lembar presentasi yang ditampilkan ke layar, anda perlu
melakukan 3 T : Touch, Turn, Talk. Artinya, sentuh/tunjuk di layar dengan alat
bantu, berbalik dan bicara/sampaikan presentasi. Jangan bicara sambil menghadap
pantulan di layar alias membelakangi yang hadir. Pertama, ini kurang sopan.
Kedua, suara akan kurang jelas terdengar.
7. Jangan memberi hard copy
Saat presentasi, usahakan agar audience hanya memperhatikan anda. Jadi,
simpanlah semua bahan presentasi yang akan dibagikan hingga saat terakhir. Bila
mempresentasikan story-board, atau gambar-gambar besar, jauhkan semua itu dari
jangkauan mereka. Jangan biarkan mereka menyentuhnya sebelum presentasi
usai. Bila semua telah selesai, barulah edarkan ke peserta.
30
8. Rileks
Saat presentasi, jangan biarkan tubuh berdiri kaku. Juga jangan ijinkan
tangan terpaku pada satu posisi baik di depan, di belakang, atau di saku. Biasanya,
kalau sudah memegang sesuatu, alat itu akan jadi mainan dan justru menganggu
konsentrasi audience.
Biarkan tangan bergerak lepas, mengikuti topik bahasan, gerakan itu akan
membuat pesan lebih terserap secara maksimal.
Memilih dan mempersiapkan tools
Tidak seperti di era sebelumnya, di abad ini kesadaran akan perlunya
presentasi sudah sangat tinggi. Sehingga banyak bermunculan produk-produk
peralatan untuk memfasilitasi dan sebagai sarana untuk kemudahan presentasi.
Pilihan pun menjadi semakin banyak dan beragam, sehingga kurang tepat rasanya
jika anda tidak ingin mengetahui dan mempelajarinya lebih jauh.
Teknologi diciptakan untuk mempermudah dan memperbaiki teknologi
generasi sebelumnya. Sehingga jika merasa cukup dengan pengetahuan dan ilmu
yang dimiliki saat ini, berarti tidak ada upaya perbaikan kualitas diri, siap-siap
menghadapi masa depan yang biasa-biasa saja dan tidak mudah menerima
kemajuan teknologi yang bergerak capat.
Jika alasannya adalah belum memiliki kesempatan untuk mencobanya,
berusahalah mencari tahu kelebihan dan kekurangan dari peralatan-peralatan
presentasi yang ada saat ini. Anda dapat menanyakan kepada rekan, dosen atau
orang-orang yang dianggap memiliki jam terbang presentasi cukup. Atau
mengikuti serta mencari tahu cara presentasi yang baik pada acara seminar dan
pelatihan. Dari mereka akan dapat menimbang akan menggunakan peralatan
presentasi apa nantinya.
Jangan mengambil keputusan menggunakan peralatan presentasi yang
belum dikuasai dengan baik. Nanti jika dipaksakan akan merugikan anda, karena
jika ada permasalahan dianggap “gagap teknologi” dan sebagainya. Jika membuat
kesalahan itu dihadapan audience, maka akan meruntuhkan percaya diri.
31
Untuk keperluan presentasi skripsi, saya akan coba menjelaskan beberapa
pertimbangan yang dapat dipilih mengenai media dan peralatan presentasi.
Setidaknya ini dapat memperkaya wawasan mengenai teknologi peralatan
presentasi yang dapat dipilih sebagai fasilitas presentasi dengan
mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
1. Media Paper
Ini adalah metode presentasi paling sederhana. Presentasi dengan media
paper cukup umum digunakan pada rapat atau sidang. Umumnya pada presentasi
ini, presenter membagikan lembaran kertas/flyer dapat berupa proposal/laporan
yang berisi materi yang akan disampaikan presenter. Seorang presenter
menjelaskan detail materi dengan mengacu pada pokok pembahasan yang ditulis
pada paper.
Presentasi ini cukup efektif jika audience hanya 1 – 2 orang. Tetapi jika
audience melebihi 3 orang, umumnya akan cukup banyak kendala dan kehilangan
informasi antara presenter dan audience. Untuk audience yang lebih besar, media
paper ini sebagai pelengkap untuk memberikan gambaran umum (abstrak) tentang
materi presentasi anda.
2. Media Papan Tulis (Board)
Ini adalah metode presentasi paling popular dan paling efektif. Setiap
orang pasti pernah mengalami proses ini, sebagai audience. Di bangku sekolah,
mulai dari sekolah dasar kita melihat metode presentasi ini adalah yang umum
terjadi. Tidak terlalu sulit untuk bisa melakukannya.
Metode ini perlu Anda lakukan juga, sebagai metode presentasi tambahan.
Karena media papan tulis dapat digunakan untuk menjelaskan materi tambahan
yang tidak/belum Anda jelaskan pada paper/slide/power point.
3. Media Audio Visual (Multi Media)
Umumnya ini digunakan untuk menjalankan demo aplikasi tertentu. Dapat
digunakan sebagai media tambahan. Media ini banyak ragam cara
menampilkannya dengan memanfaatkan fasilitas multimedia. Misalnya Anda
ingin menjelaskan tentang suatu situasi, karakter atau cuplikan suatu kejadian,
32
media ini sangat efektif. Hal ini juga dapat Anda gunakan untuk memutar
rekaman audio atau video responden hasil pengamatan dan lain sebagainya.
Gambar 2.1 Media Audio Visual
4. Media OHP
Media presentasi ini banyak digunakan pada presentasi era 90-an. Pada
presentasi menggunakan OHP, dapat disaksikan audience cukup luas. Kunci
presentasi OHP adalah pada tampilan slides. Bagaimana cara menampilkan slides
yang efektif dan menarik.
Gambar 2.2 Over Head Projector
5. Media Pad
Saat ini, sudah menjamur presentasi tools digital yang memperbaiki
peralatan presentasi sebelumnya, diantaranya adalah Media Touch Pad. Dengan
tool ini presenter dibantu untuk memudahkan menampilkan gambar desain in
hand (tulisan tangan) dan memberikan ilustrasi melalui goresan tangan yang
terlihat lebih mudah dan simpel.
33
Media pad pada dasarnya adalah personal computer juga untuk
menampilkan presentasi dengan power point, sehingga dalam satu peralatan dapat
digunakan untuk presentasi dan taouchpad. Fungsi taouchpad sebenarnya dahulu
sudah dimanfaatkan melalui slide pada OHP, namun dengan media ini data
(catatan) disimpan secara digital dan dapat digunakan untuk keperluan selanjutnya
pendukung presentasi.
Gambar 2.3 Touch Pad
6. Media LCD Projector
Saat ini media presentasi LCD Projector sangat di sukai. Karena selain
berfungsi sebagai sarana menampilkan informasi, namun dapat digunakan untuk
mengekspresikan kreatifitas presenter dalam membuat power point. Media ini
dapat menampilkan picture, sound dan aplikasi lain yang dapat Anda munculkan
di layar monitor PC ke layar dinding.
Gambar 2.4 LCD Projector
34
Konon, seorang presenter yang hebat dan berkualitas dapat menjadikan
power point dan media LCD projector sebagai sesuatu yang dapat menghibur,
menjelaskan dengan ilustrasi yang tepat dan tingkat penyerapan materi oleh
audience lebih tinggi dibandingkan media presentasi sebelumnya. Sebaiknya
Anda juga mempelajari media ini, sebagai suatu nilai tambah sebagai presenter.
Mungkin itu beberapa media presentasi yang umun digunakan. Jika Anda
membutuhkan lebih detail dapat mencari sumber-sumber lainnya dengan
mengakses internet.
Presentasi Ujian Skripsi
Saat yang ditunggu-tunggu akan segera tiba, anda duduk menunggu
dengan cemas, dan harus berbuat yang terbaik agar pertemuan itu berjalan dengan
baik. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, persiapan merupakan hal yang
sangat penting. Sebelum benar-benar menjalaninya, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan sebelumnya,
1. Sarana dan Prasarana
Sebelum memberikan presentasi, ada baiknya untuk mengecek ruangan
terlebih dahulu. Periksa segala peralatan yang akan digunakan untuk membantu
presentasi. Apabila ada peralatan presentasi yang tidak berfungsi secara normal,
sebaiknya jangan menggunakan alat tersebut.
2. Penampilan
Jangan mengatakan tidak peduli dengan penilaian audience. Suka atau
tidak suka, orang lain akan melihat terlebih dahulu dari penampilan anda, sebagai
kesan pertama. Ciptakan kesan pertama yang menyenangkan, gunakan pakaian
yang baik dan nyaman. Pilih warna dan motif yang tidak terlalu mencolok dan
tidak banyak aksesorinya. Jika pria, kemeja panjang sewarna, celana panjang kain
dan menggunakan dasi terlihat cukup simple. Jika Wanita, kemeja dipadu blazer
dengan bawahan celana panjang atau blus di bawah lutut rasanya cukup efektif.
Saat menunggu pertemuan dimulai, bukanlah waktu yang baik untuk
menyadari bahwa pakaian yang digunakan tampak seperti kusut, atau baru
menyadari, “saya semestinya potong rambut dulu.”
35
3. Sikap
Kesan pertama yang baik, harus dilanjutkan dengan kebaikan perilaku.
Umumnya, cara kita mersepon audience menunjukkan perilaku sesungguhnya
pribadi kita. Jangan bereaksi berlebihan dan percayalah bahwa pertemuan itu akan
berjalan formal, untuk itu bertindaklah sewajar atau senatural mungkin. Jika ingin
terlihat tidak terlalu tegang, sesuaikan tingkat informalitas atau kebebasan secara
wajar.
Sikap kita dalam menyampaikan presentasi, mendengarkan pertanyaan
audience dan meresponnya harus dengan anggun. Tampilkan bahwa diri anda
adalah pribadi yang cerdas dan tepat dalam merespon keadaan. Jangan malu jika
tidak mampu menjawab, cara menyampaikan ketidaksanggupan yang anggun
sama baiknya dengan menyampaikan apa yang kita ketahui dengan hormat.
4. Prosedur
Ambil inisiatif untuk melakukan cek ulang tentang agenda acara, format
dan lamanya pertemuan. Lakukan sebelum presentasi dimulai, agar dapat
menggunakan waktu secara efektif dan optimal.
Bilamana presentasi sudah berjalan, ada beberapa yang perlu Anda
lakukan. Disamping melakukan presentasi, perlu juga dikembangkan kemampuan
lain yaitu, mendengarkan dan memberi jawaban atau komentar,
1. Mendengarkan
Mendengarkan yang efektif adalah menyadari pentingnya mendengarkan,
karena sangat membantu memperoleh informasi semaksimal mungkin. Hal ini
dapat dilatih dan diupayakan, jadi jangan khawatir anda tidak dapat
melakukannya.
Tidak ada jawaban atas pertanyaan yang paling disukai audience,
melainkan anda telah mendengarkan detail pertanyaan dengan sngat baik. Jadi,
mulai saat ini belajarlah terus mendengarkan secara aktif.
Mendengarkan yang efektif umumnya adalah pengejawantahan dari
keinginan menempatkan diri sebagai pendengar, atau rasa empati. Lihatlah diri
36
anda dari sudut pandang audience. Ingin seperti apa diperlakukan, diperhatikan
dan didengarkan pertanyaannya.
Pada saat mendengarkan, hentikan aktivitas fikiran yang lain, kecuali
fokus pada apa yang disampaikan audience. Jangan terburu-buru untuk
memikirkan strategi menjawab sebelum pertanyaan seratus persen selesai, dan
anda telah menngkonfirmasi kembali, “apakah pertanyaan sudah cukup?” Perlu
menahan godaan untuk tidak melakukan reaksi yang berlebihan, interupsi atau
sikap emosional. Tunggulah sampai audience selesai mengungkapkan, sehingga
pesan diterima secara menyeluruh.
2. Memberi Jawaban atau Komentar,
Dalam memberi komentar sebaiknya perlu diperhatikan beberapa hal.
Bersifat jelas, Berkomunikasilah dengan baik. Jangan berbicara melantur
atau memperlebar pembicaraan yang tidak perlu. Berhati-hati jika
menggunakan jargon, komunikasikanlah dengan singkat dan jelas.
Ada baiknya jika menjelaskan suatu proses atau kejadian, perlu
menjelaskannya secara deskriptif. Juga dalam menyebutkan angka-angka,
upayakan menggunakan tampilan grafik, agar dapat dilihat secara sekilas.
Upayakan Anda memiliki bukti atau mendokumentasikan proses penelitian.
Juga memiliki dasar teori dari apa yang dikemukakan dan jelaskan. Ini
sangat penting, karena sebuah karangan ilmiah umumnya merupakan fakta
atau pembenaran dari landasan teori.
Membuat Presentasi Menjadi Menarik
Presentasi yang menarik adalah nilai tambah bagi seseorang, terlebih
adalah seorang fresh graduate. Berusahalah untuk menguasai keterampilan ini,
karena kemampuan presentasi adalah bagian dari keterampilan berkomunikasi,
dan tidak banyak yang dapat melakukan ini dengan sangat baik.
Untuk membuat presentasi menjadi menarik, ada beberapa hal yang mesti
diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan presentasi Anda.
1. Sistematika materi
37
Sebelum presentasi dibuat, perlu untuk memahami sistematika/urutan
materi. Presentasi yang sistematis membantu audience untuk memahami
materi secara bertahap dan saling melengkapi. Sebagai contoh, saat
menjelaskan tentang bagaimana sebuah komputer (PC) berinteraksi
dengan PC lain di internet, maka perlu dijelaskan dari kebutuhan
hardware, jaringan dan aplikasi. Keseluruhan penjelasan saling
melengkapi.
2. Fokus pada topik presentasi.
Sebelum presentasi dibuat, seharusnya telah ditentukan terlebih dahulu
topik/materi yang akan dibahas. Presentasi yang menarik selalu memiliki
arah fokus pembicaraan, dan setiap detail yang akan dijelaskan selalu
berada dalam koridor topik bahasan.
3. Ingat kunci pokok bahasan.
Topik presentasi terbagi dalam beberapa aspek atau sub topik presentasi
yang akan disampaikan. Upayakan setiap aspek dari topik dituangkan ke
dalam slides presentasi, hal ini untuk kemudahan mengingat-ingat kembali
kunci pokok setiap aspek topik presentasi.
Jika presentasi tanpa slide, terkadang membuat catatan kecil juga dapat
membantu presentasi agar menjadi lebih sistematis. Asalkan tidak terlihat
seperti membaca.
4. Perlu memiliki referensi pendukung.
Agar poin uraian dari aspek topik presentasi/pembicaraan mudah untuk
difahami, ada baiknya didukung referensi/dokumentasi, buku, diagram,
dan sejenisnya.
Urutkan poin-poin materi yang akan disampaikan tersebut, dan tangan
anda pun mulai melakukan gerakan lincah dalam menunjukkan poin-poin
materi yang sedang dipresentasikan.
5. Personalisasi pesan
Perlu menggambarkan pesan secara jelas dan sederhana sehingga peserta
dapat memahaminya maksud dari presentasi dengan jelas.
38
6. Melihat, mendengar dan merasakan
Otak menyerap informasi melalui tiga cara, melihat, mendengar,
merasakan, karena itu sampaikanlah pesan-pesan melalui tiga cara
tersebut, yakni melalui gambar, suara, dan alat peraga.
7. Tahapan agar dapat difahami
Ada tiga tahapan yang mesti dilakukan untuk membuat pesan-pesan yang
disampaikan dalam presentasi dapat dipahami. Pertama, sampaikan pesan
secara terarah dan sesuai. Kedua, kemukakan pesan melalui komunikasi
yang interaktif, misalnya dengan membuat pertanyaan-pertanyaan untuk
dijawab dalam penjelasan berikutnya. Dan terakhir, kemaslah pesan-pesan
yang telah disampaikan tadi dengan sebuah kesimpulan penutup.
8. Mendengarkan
Pada sesi tanya jawab, dengarkan pertanyaan audience dengan baik. Catat
inti kalimat pertanyaan tersebut, lalu halaman slide terkait dan ulangi
kalimat inti pertanyaan tadi sebelum anda menjawabnya.
9. Kontak mata
Bagilah perhatian kepada seluruh audience di dalam ruang presentasi.
Untuk terlibat aktif dengan seluruh audience, lakukan kontak mata
seperlunya pada semua audience yang hadir, kemudian buatlah mereka
merasa nyaman. Dengan cara seperti itu, setiap peserta yang berada dalam
garis pandangan kontak mata akan merasa diperhatikan.
10. Bergerak flexibel
Jangan hanya terpaku di salah satu sudut ruangan presentasi, tapi
bergeraklah dengan bebas dan flexibel agar terlihat alami. Audience akan
merasa bosan apabila anda hanya berdiri atau duduk di satu titik ruangan
ketika memberikan presentasi.
11. Buatlah presentasi menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Secara berkala, rencanakanlah ice breaker. Karena dalam durasi 15 – 20
menit umumnya audience akan mengalami kejenuhan dan turunnya
perhatian, pada saat itu perlu disegarkan dengan cara memberikan contoh-
39
contoh, berita, cerita-cerita menarik atau humor-humor segar. Namun,
sesuaikan itu dengan suasana yang formal.
Cerita atau humor, dapat diberikan mengambil latar belakang proses
penelitian. Misalnya, dalam pengambilan data anda memiliki
cerita/pengalaman yang unik atau lucu dapat dibagikan ke audience
sebagai ice breaker.
Demikian beberapa hal yang sebaiknya dilakukan untuk mempersiapkan
presentasi thesis/skripsi agar menjadi lebih menarik. Ujian skripsi terlihat sebagai
sesuatu yang menegangkan adalah hal yang wajar, karena sesungguhnya hati kecil
ini menginginkan agar anda tampil dengan sebaik-baiknya. Untuk itu, tidak ada
cara lain untuk meminimalisir kegelisahan/ketegangan, yaitu dengan
mempersiapkan segalanya untuk tampil sebaik-baiknya ditunjang dengan
penguasaan materi yang memadai dan skill presentasi yang excelent. Jika itu
target yang ingin dicapai, sesungguhnya anda tidak hanya berhak atas nilai A,
namun audience akan berbahagia dan bangga karena memiliki mahasiswa seperti
anda, dan itu adalah doa bagi kesuksesan memulai karir anda.
Masa Transisi
Sebagaimana uraian pada awal bagian buku ini, tujuan akhir dari kuliah
yang ditempuh adalah kelulusan, harapannya adalah lulus dengan nilai yang baik
dalam waktu yang singkat.
Moment kelulusan sesungguhnya telah dirasakan pada saat dinyatakan
lulus ujian skripsi. Sedangkan wisuda adalah pernyataan bahwa seorang
mahasiswa telah dinyatakan memenuhi segala persyaratan untuk menyandang
gelar sarjana.
Bagi beberapa orang, kedua moment tersebut meninggalkan kesan yang
mendalam, lulus pendadaran dan menerima ijazah sarjana. Namun pada sebagian
yang lain ada yang berpandangan lain, masa-masa ini adalah masa transisi dari
seorang mahasiswa yang menimba sebanyak-banyaknya ilmu menjadi seorang
sarjana yang siap mengaplikasikan ilmunya didunia kerja.
40
Euforia kelulusan itu hanya relatif singkat, selebihnya adalah kegelisahan
menunggu potensi anda ditemukan oleh perusahaan/institusi yang memberi
kesempatan anda berkarir. Gunakan waktu yang relatif singkat ini untuk
merenungkan dan memikirkan dalam-dalam tujuan jangka panjang karir yang
ingin dijalani. Rayakanlah sebagai rasa syukur atas upaya untuk lulus, dan
dengarkan setiap masukan, kritikan dan nasehat dari orang lain namu yakinlah
anda sebagai penentu masa depan yang telah ditetapkan Tuhan untuk diraih.
Nikmatilah saat-saat terakhir untuk hadir dalam kebersamaan di kampus,
tetaplah bersilaturahmi dan berinteraksi dengan rekan-rekan, karena bisa jadi dari
salah satu mereka, jalan itu disiapkan untuk anda dalam menemukan awal karir
bagi masa depan anda yang cemerlang.
41
Bagian 3
MENYIAPKAN KARIR TERBAIK
Sebelum memulai karir disuatu perusahaan, sebaiknya kenalilah semua
potensi yang anda miliki. Dengan mengenali kelebihan dan kekurangan yang ada
di dalam diri, anda dapat bersahabat dengan potensi tersebut untuk dikelola secara
bersamaan bagi kebaikan jalan anda kedepan.
Kelebihan (strength) dan kekurangan (weakness) itu tidak selalu potensi
yang dibawa sejak lahir. Bakat yang dipupuk sejak kecil umumnya dianggap
sebagai kelebihan bawaan, misalnya bakat menyanyi, olah raga, menari dan
sebagainya. Namun, kelebihan sesungguhnya dapat digali dari 3 potensi yang
masing-masing dapat dikembangkan, yaitu :
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pendidikan formal di sekolah atau perguruan tinggi bertujuan untuk memberikan
anda bekal agar dapat tumbuh menjadi pribadi yang siap di dunia nyata. Sebagian
dari kita menganggap ini adalah beban, namun tidak ada satupun dari apa yang
kita lalui di dunia pendidikan melainkan untuk menjadikan kita sebagai pribadi
yang mampu beradaptasi dengan dunia luar.
Keinginan kita mengetahui banyak hal tentang keilmuan, sesungguhnya agar kita
dapat berinteraksi dengan kapasitas sebaik mungkin. Jadi, jangan menganggap
tidak penting pendidikan formal, karena program pendidikan bertujuan untuk
menyeimbangkan antara pertumbuhan fisik dan pemikiran.
Jika ada orang yang sukses tanpa atribut (gelar) pendidikan formal karena putus
sekolah itu tidak datang dengan sendirinya. Tentu ada hal di luar kemampuan
rata-rata kita yang menjadi pendorong tumbuhnya kemampuan luar biasa
tersebut.
Petiklah sebanyak mungkin dari bidang keilmuan yang ditekuni, fahami konsep
dasar keilmuan dari literatur-literatur dan panduan. Anda dapat belajar dari
artikel dan jurnal terkait untuk memahami konsep dan penerapannya. Percaya diri
42
itu didasari kemampuan kita mengukur hal-hal yang kita ketahui agar dapat
menjadi manfaat bagi interaksi kita dengan orang lain.
Kelebihan yang diperoleh dari pengetahuan, misalnya berwawasan luas,
kemampuan belajar secara cepat, mampu berfikir sistematis, kemampuan analitis
dan lain-lain.
2. Keterampilan (Skill)
Disamping pengetahuan yang kita peroleh dibangku sekolah, sesungguhnya
keterampilan dari sesuatu yang pernah dilakukan juga menjadi strong point. Ada
pepatah, pengalaman adalah guru terbaik, sesungguhnya itu pemberitahuan
bahwa pembelajaran terbaik adalah dengan mengalaminya secara langsung.
Saat ini proses pembelajaran keterampilan dapat dikatakan berimbang dengan
pendidikan formal. Pendidikan di Sekolah lanjutan atas dan perguruang tinggi
kejuruan menekankan pada aspek-aspek teknis dan terampil. Ini dapat menjadi
nilai tambah, karena keunikan dalam keahlian tertentu sudah terbukti mampu
menghasilkan tokoh-tokoh spesialis yang sukses.
Kelebihan yang dipetik misalnya memiliki keahlian aplikasi komputer,
pemrograman, desain grafis, chef (juru masak) di restoran dll.
3. Motivasi (Desire)
Dari kedua potensi di atas, sesungguhnya motivasi diyakini yang dapat
menggerakkan agar keduanya dapat digunakan secara optimal. Krisis motivasi
menjadikan pribadi yang memiliki pengetahuan luas dan pengalaman mumpuni
tidak dapat menggunakan sebagaimana mestinya.
Dengan tidak berusaha mengabaikan potensi yang lain, motivasi diyakini dapat
mengangkat pribadi yang tidak berpendidikan sekalipun menjadi orang yang
sukses. Diantara ketiga potensi yang ada, motivasi adalah yang paling labil dan
mudah dipengaruhi oleh lingkungan, sehingga kemampuan mengelolanya tidak
kalah penting.
Kelebihan yang diperoleh dari kemampuan mengolah motivasi dapat berupa rasa
percaya diri, proaktif dan inisiatif, dapat bekerja dalam sebuah tim atau individu,
dapat bekerja dibawah tekanan dan lain-lain.
43
Segala sesuatu yang ada di sekitar kita, umumnya merupakan realitas
external yang dapat memberikan peran bagi pertumbuhan kepribadian kita.
Karyawan berbakat dan berpotensi menjadi pemimpin dapat mengendur dan tidak
dapat tumbuh karena gagal menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Sebaliknya,
orang yang memiliki kemampuan medioker, tiba-tiba ia mendapatkan lingkungan
yang sesuai dengan karakter (temperamen) yang dimilikinya sehingga dapat
menjadi karyawan yang berprestasi. Itulah pentingnya kita memahami
lingkungan.
Pada dasarnya lingkungan dapat menyebabkan terjadinya 2 hal, yaitu
memberikan peluang dan menjadi ancaman. Memahami lingkungan
sesungguhnya untuk menjadikan segala sesuatu yang berpotensi buruk untuk
dapat direspon secara positif dan menjadi kontribusi baik.
Evaluasi Diri
Dari sekian banyak cara untuk menganalisis semua potensi yang dimiliki,
salah satunya adalah dengan analaisis SWOT. Kepanjangannya adalah Strength
(Kekuatan) Weakness (Kelemahan) Opportunity (Peluang) dan Threat
(Ancaman). Analisis SWOT menyeimbangkan antara potensi dari dalam diri dan
pengaruh dari lingkungan sekitar. Hasil yang diperoleh dapat berupa referensi
yang merupakan kombinasi dari kedua potensi tersebut.
Dalam evaluasi diri, analisis situasi dikelompokkan menjadi dua, yaitu
potensi dalam diri sebagai situasi internal dan pengaruh dari lingkungan sebagai
situasi eksternal. Situasi internal, dikaji kekuatan dan kelemahan, sedangkan
untuk analisis situasi eksternal, dipaparkan peluang dan ancaman. Berikut ini akan
dijelaskan bagaimana penerapan dari analisis diri:
Melihat Situasi Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Kekuatan (Strenghts ) misalnya menguasai pengetahuan tentang TI,
Kemampuan penelitian ilmiah, praktek kerja Sistem Admin, menguasai Teknik
Komputer & Jaringan, koordinator pembangunan LAN, menguasai teknik
presentasi, menulis buku tentang Jaringan, merancang Sistem Informasi,
44
mengerjakan desain web dalam tekanan target, kemampuan bahasa inggris
(TOEFL 500), Sertifikasi CCNA dll
Kelemahan (Weaknesses) misalnya lebih banyak bekerja individual,
minim pengalaman pengambilan keputusan, tidak menyukai multi tugas dll
Melihat Situasi Eksternal (Peluang dan Ancaman)
Kesempatan/Peluang (Opportunities) misalnya peluang lapangan kerja
bidang TI, perusahaan-perusahaan mulai mendayagunakan TI, pengembangan
aplikasi/software, layanan satu atap dengan TI, investasi TI perusahaan makin
besar dan butuh dikelola optimal, kebutuh tenaga profesional berertifikasi dll.
Ancaman/Tantangan (Threats) misalnya meningkatnya persaingan kerja
karena banyaknya lulusan TI setiap tahunnya, inovasi hardware & software yang
cepat dan harus update pengetahuan segera, meningkatnya tuntutan terhadap
kualifikasi, kemampuan, dan komitmen perusahaan yang bergerak cepat.
Atas dasar hasil analisis SWOT di atas maka tujuan (objective)
berdasarkan referensi di atas adalah menjadi pribadi yang profesional dalam
bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang menguasai pengelolaan
dan security jaringan serta mengoptimalkan aplikasi TIK untuk membantu proses
bisnis perusahaan.
Demikian sekilas perihal evaluasi diri yang dapat digunakan untuk
mengukur titik awal kita memulai karir. Pribadi yang mampu mengukur diri
sendiri umumnya adalah pribadi yang dapat menyelaraskan dengan orang lain
dengan tetap menghargai potensi dirinya yang unik.
Mengawali Karir
Jangan menyepelekan awal karir, karena kesiapan memulai adalah ikhtiar
pertama, lalu ditentukan oleh upaya-upaya kita untuk menumbuhkan pengetahuan,
keterampilan dan motivasi. Seseorang yang menyepelekan awal karir akan
memanfaatkannya hanya untuk ajang coba-coba dan berujung pada terbuangnya
kesempatan secara sia-sia.
45
Apa yang sebaiknya perlu dipersiapkan pada awal karir? Ada beberapa hal
yang seharusnya diperhatikan.
Pertama, tujuan/cita-cita karir anda. Cita-cita itu pemotivasi, sehingga
orang yang bercita-cita seharusnya termotivasi untuk pantas menerimanya kelak.
Ternyata untuk dapat bercita-cita pun tidak mudah. Kita lebih menyukai hidup
kita mengalir mengikuti kemana hati ini ingin melangkah. Menyerahkan setiap
keputusan berdasarkan suasana hati itu berbahaya, karena mempertahankan hati
untuk terus konsisten termotivasi adalah bukan pekerjaan mudah. Bayangkan jika
suatu saat anda dalam kondisi demotivasi atau drop karena permasalahan berat,
dengan tidak adanya pemotivasi tujuan mengakibatkan anda lebih memilih untuk
menempuh jalan pintas.
Milikilah tujuan karena menjadi pedoman pada setiap tahapan pencapaian
anda. Cita-cita bukan suatu tempat tetapi adalah kualitas pribadi. Misalnya,
setelah 10 tahun berkarir anda ingin menjadi manajer marketing yang memahami
filosofi pemasaran, marketing strategic, benchmarking, marketing plan dan lain-
lain.
Kedua, perencanaan (proposal) perjalanan karir anda. Jika cita-cita adalah
tujuan akhir yang ingin dicapai maka perencanaan adalah langkah-langkah untuk
melaluinya. Dalam buku Seven Habbits of Highly Effective People, Stephen
Covey menuliskan perencanaan adalah ciptaan pertama, dan tindakan untuk
mewujudkannya adalah ciptaan kedua. Kualitas dari tindakan yang akan
dilakukan untuk mewujudkan cita-cita sangat ditentukan oleh perencanaan yang
kita buat.
Saat kita hendak membangun sebuah gedung yang baik, tentu diperlukan
desain atau cetak biru hasil perhitungan dan analisis yang akurat. Sehingga cetak
biru itu menjadi acuan kita dalam pekerjaan konstruksi untuk mewujudkannya.
Ketidakmatangan perhitungan atau pengabaian terhadap hal-hal mendasar dalam
sebuah perencanaan sesungguhnya akan menghasilkan ketidakefektifan dan
kerugian dikemudian hari yang lebih besar. Itulah pentingnya perencanaan.
Rencanakan langkah-langkah perjalanan karir yang ingin anda capai
dengan berfokus pada kualitas. Misalnya, dalam bentuk tahapan-tahapan
46
pengetahuan dan keahlian yang ingin dikuasai selama perjalanan karir anda.
Harapannya adalah agar dapat konsisten termotivasi dalam keadaan apapun
sepanjang perjalanan karir anda.
Ketiga dan yang tidak kalah penting adalah membangun jaringan
silaturahim/social networking dengan orang-orang yang anda kenal. Keterikatan
dengan rekan-rekan kita dapat saling memberikan informasi yang bermanfaat bagi
perjalanan karir ke depan.
Untuk menjalin networking dengan orang-orang yang anda kenal, saat ini
telah difasilitasi oleh layanan jejaring sosial di internet seperti Facebook, Twister,
Friendster dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan untuk dapat saling bertegur
sapa. Jejaring sosial memfasilitasi agar informasi dapat terpublikasi dengan
efektif, tugas kita adalah menggunakannya untuk kemanfaatkan sebanyak-banyak
orang di dalam lingkaran jaringan anda.
Dalam besarnya kemanfaatan jejaring sosial, ada resiko yang tidak kalah
besarnya yang perlu juga diperhatikan. Jadi tetap harus berhati-hati dalam
penggunaannya, sebagai sarana untuk tetap dapat keep in tauch dengan rekan-
rekan anda. Bisa jadi peluang anda untuk memulai karir diperoleh dari jaringan
pertemanan anda.
Menulis Aplikasi Lamaran dan Curriculum Vitae
Sahabat muda pernah bertanya kepada saya, surat lamaran itu apakah
nantinya dibaca oleh perusahaan? Padahal, yang melamar pekerjaan kan sangat
banyak. Kalau dibaca satu-satu pasti sangat banyak dan butuh waktu yang lama.
Sebenarnya dengan menanyakan hal seperti itu tiada lain tujuannya adalah
agar kita tidak terbebani menulis surat lamaran sebaik mungkin. Bukankah untuk
dapat diterima kerja di perusahaan yang diinginkan kita perlu untuk
menyampaikan maksud baik kita menyediakan diri agar kemampuan kita dapat
dimanfaatkan dengan bahasa yang baik dan santun. Sebenarnya itulah maksud
dari menyampaikan surat/aplikasi lamaran.
Surat lamaran dapat berfungsi sebagai permohonan kesediaan untuk
menerima kita bekerja di perusahaan tersebut. Bisa jadi kita memiliki
47
pengetahuan yang luas serta pengalaman memadai, dan perusahaan membutuhkan
karyawan yang sesuai dengan kualifikasi anda. Hal pertama yang dijadikan
penilaian adalah aplikasi lamaran anda sebagai permohonan untuk
dipertimbangkan bergabung.
Gambar 3.1 Contoh Surat Lamaran
Joko Hariyono
Demangan Kidul GK I/9 Yogyakarta 55221
Phone : 0274-7421235
Email : joko95@plasa.com
Yogyakarta, 10 Juli 2000
Kepada Yth :
HRD Astra Internasional
di Jakarta
Dengan hormat,
Menindaklanjuti pengumuman di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada tanggal 9 Juli 2000,
bersama ini perkenankan saya mengajukan aplikasi lamaran untuk posisi Management Trainee di
Astra Internasional.
Nama saya Joko Hariyono, saya telah menyelesaikan program sarjana saya di Jurusan Teknik
Elektro Fakultas teknik Universitas Gadjah Mada dengan Indeks Prestasi Komulatif 3,27 (skala
4,00) dengan masa studi 4 tahun 9 bulan.
Saya tidak hanya mempelajari berbagai aspek tentang ilmu Teknik Elektro, tetapi juga
mempunyai kemampuan dalam bidang Sales dan Marketing. Saya dapat memotivasi diri, mampu
beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan bisa bekerja dalam sebuah team atau individu.
Saya menguasai bahasa inggris secara aktif baik lisan atau tertulis, mampu mengoperasikan
aplikasi komputer berbasis windows dan linux, memiliki kemampuan komunikasi yang bagus dan
kepribadian yang baik.
Terlampir adalah resume (CV) saya sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi.
Saya sangat berharap dapat dipanggil untuk wawancara agar Bapak dapat lebih menilai lebih jauh
potensi yang saya miliki.
Atas waktu yang diluangkan untuk mempertimbangkan surat lamaran ini diucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Joko Hariyono
48
Jika belum pernah menulis surat lamaran, cobalah mencari format surat
lamaran yang pernah dibuat oleh orang lain. Bacalah beberapa model surat, amati
dan lakukan modifikasi agar sesuai dengan bahasa anda. Setelah dibuat jangan
lupa membacanya kembali beberapa kali sebelum benar-benar dikirim, dan
tanyakan dalam hati, apakah jika orang lain membaca surat lamaran tersebut
menjadi tertarik untuk mengundang anda untuk interview.
Berikut ini kami berikan contoh format surat lamaran kerja sederhana
dalam bahasa Indonesia seperti pada gambar 3.1 yang dapat dimodifikasi menjadi
lebih baik lagi.
Disamping surat lamaran, saat mengirimkan aplikasi perlu juga dilengkapi
dengan curriculum vitae (CV). Pada dasarnya CV menjelaskan sekilas tentang
riwayat hidup dan perjalanan karir seseorang. Karena fungsi utamanya adalah
untuk memberikan gambaran umum tentang diri seseorang maka sebaiknya tidak
perlu terlalu panjang. Dengan membaca CV maka dapat diperoleh sekilas tentang
data pribadi, riwayat pendidikan dan perjalanan karir seseorang.
Untuk membuat curriculum vitae, di internet banyak model (template)
yang dapat diunduh sesuai dengan pilihan anda. Ada kalanya model CV itu
dimodifikasi sebagai jati diri personal, mengikuti abstrak yang merupakan objektif
(tujuan) anda. Misalkan, sebagai seorang sarjana desain grafis yang ingin melamar
posisi konsultan desain (designer) di sebuah rumah produksi, terkadang
menampilkan CV yang bernilai seni (artistic). Hal ini dapat menjadi nilai tambah
dari kemampuan yang dimiliki terkait dengan posisi pekerjaan yang dilamar.
CV juga merupakan kilasan dari kompetensi dan keunggulan yang dimiliki
seseorang. Umumnya kita mengenal istilah portofolio sebagai kumpulan catatan
prestasi dan pencapaian, tentu saja CV dan portofolio sesungguhnya adalah dua
hal yang berbeda. CV memberi gambaran tentang kualitas diri seseorang dengan
mendeskripsikannya kompetensi dan keunggulan (kualitatif) seseorang,
sedangkan portofolio adalah catatan prestasi dan pencapaian yang pernah
dilampaui seseorang.
49
Hal yang perlu diperhatikan dari CV adalah bagaimana dapat meyakinkan
orang lain bahwa kualifikasi yang anda miliki mampu menjawab kebutuhan
perusahaan akan karyawan (staff) yang berkualitas. Ini memang susah-susah
mudah, jika CV tersebut terlalu sederhana (umum) maka nilai anda tidak
tergambarkan sebagaimana mestinya. Namun, jika terlalu detail dan panjang
dikhawatirkan ada bagian-bagian dari pribadi anda yang dianggap tidak
mendukung posisi yang anda lamar. Jadi, buatlah yang ditengah-tengah, yaitu
cukup jelas dan menggambarkan keunggulan anda.
Pada gambar 3.2 adalah contoh curriculum vitae dalam Bahasa Indonesia
yang dapat dimodifikasi lebih baik.
Mengirimkan Lamaran
Setelah menyiapkan surat lamaran dan curriculum vitae, selanjutnya
adalah proses mengirimkan aplikasi lamaran. Ada beberapa media yang umum
digunakan untuk mengumumkan lowongan pekerjaan (job vacancy), diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Publikasi di Kampus
Publikasi yang diletakkan di papa pengumuman kampus dianggap media
paling efektif oleh perusahaan-perusahaan yang menyediakan formasi
management trainee atau executive development program. Ini adalah inisiatif
jemput bola agar dapat menjaring insan-insan muda yang unggul, berbakat dan
diprediksi memiliki masa depan cemerlang dengan pemikiran-pemikiran yang
kreatif. Formasi ini adalah pintu gerbang memasuki karir profesional dan
sangat menjanjikan hingga jenjang tertinggi.
Proses rekrutmen ini usahakan dapat anda ikuti, karena di samping proses
seleksi administrasi yang simpel/sederhana, anda juga diuntungkan dengan
proses tahapan seleksi yang umumnya telah dirancang sampai proses-proses
akhir atau bahkan sampai ditetapkan bahwa anda diterima.
Ini adalah kesempatan emas yang dapat menjadi salah satu jalan untuk
memulai karir profesional, sehingga tidak ada salahnya jika anda berjuang
keras dengan mencoba beberapa kesempatan yang ada.
50
CURRICULUM VITAE
Data Personal
Nama : Joko Hariyono
Tempat Tanggal ahir : Jember, 23 September 1976
Jenis kelamin : Pria
Strong Point : Percaya diri, Kemampuan Analitis, Good Character,
Good Interpersonal, Pembelajar, Dapat bekerja tim atau
Individu dan dibawah tekanan.
Objektif
Untuk mendapatkan posisi pekerjaan sebagai Staff Engineering dan yang terkait
dengan bidang Teknik Elektro, seperti Sales Engineer, Staff IT
Pengalaman Bekerja
On the Job Training di GE Lighting Indonesia, Jl. Magelang Km. 9 Sleman, DI
Yogyakarta. “Aplikasi PLC pada filament Feeder”, Januari – Maret 2000, etc.
Pengalaman Organisasi
Wakil Ketua Bidang I - Akademis dan Pendidikan, Keluarga Mahasiswa Teknik
Elektro UGM, Periode 1996 – 1997
Ketua Bidang I - Akademis dan Pendidikan, Keluarga Mahasiswa Teknik Elektro
UGM, Periode 1997 – 1998, etc.
Pendidikan
1995 – 2000 :Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik | IPK : 3,27
1992 – 1995 : SMA N 3 Yogyakarta | Konsentrasi : A-1
Kemampuan Komputer
Microsoft Office : Word, Excel, Power Point
Drawing & mage : Corel Draw, Photosop etc
Gambar 3.2 Contoh CV
Joko Hariyono Demangan Kidul GK I/9 Yogyakarta 55221
Phone : 0274-7421235
Email : joko95@plasa.com
51
2. Publikasi di Perusahaan
Bagi yang tinggal di kota-kota besar, ada keuntungan lebih dibandingkan
yang lain, karena banyaknya perusahaan atau industri disana. Ada
kemungkinan perusahaan yang membutuhkan staf secara mendesak (urgently
required) mereka menyampaikan pengumuman di lingkungan perusahaan
untuk dapat diketahui oleh staf internal perusahaan atau publik.
Kemungkinan lain juga adalah sebagai upaya pembatasan budget
penerimaan staf, mereka membuka kesempatan bagi staf internal perusahaan
dapat memberikan referensi kepada sanak saudara atau orang yang dikenalnya
untuk mengirimkan aplikasi lamaran ke perusahaan untuk dipertimbangkan
bekerja di perusahaan tersebut.
Model referal seperti ini dapat berdampak baik namun juga dapat berlaku
sebaliknya, sehingga membutuhkan proses rekrutment yang adil (fairness).
Proses ini benar-benar dapat bersifat netral dan tidak terdapat konflik
kepentingan, yang dapat menyebabkan terjadinya penyalahgunaan wewenang
dikemudian hari.
3. Iklan Media Massa
Media publikasi paling umum digunakan adalah beriklan di Media
Massa. Karena dilihat oleh banyak orang dan berbagai kalangan menyebabkan
media massa tetap menjadi media publikasi paling diminati dan dianggap
paling efektif. Meskipun harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, namun
tingkat pengembalian dari biaya yang dikeluarkan untuk beriklan dianggap
paling menjanjikan dan paling berhasil.
Media massa yang paling sering digunakan untuk beriklan adalah surat
kabar, karena sifatnya yang praktis dan diminati banyak orang. Media audio
visual seperti radio dan televisi memang disaksikan atau didengarkan banyak
orang, namun pembatasan durasi waktu menyebabkan surat kabar lebih banyak
dipilih.
Untuk difahami cara memilih lowongan yang akan kita apply melalui
iklan di suratkabar adalah dengan mempertimbangkan kualifikasi yang tertera
52
di kolom iklan tersebut. Sebelum anda memutuskan mengirim, pastikan
kualifikasi yang anda miliki sesuai dengan yang dibutuhkan. Mengingat
peminat dari iklan di surat kabar umumnya sangat banyak, kesesuaian
kualifikasi menjadikan kita lebih yakin bahwa seleksi administrasi sebagai
tahap awal dapat kita lalui dengan baik.
Perhatian! jangan melampirkan dokumen penting (Ijazah, Transkrip,
Sertifikat, Akta dll) dalam bentuk ASLI, karena pada tahap seleksi berkas
umunya user hanya mempertimbangkan dari membaca surat lamaran dan CV
terlebih dahulu. Saat kualifikasi anda sesuai dengan yang dibutuhkan,
umumnya perusahaan akan menjadwalkan tahapan seleksi dengan mengundang
pelamar yang lulus seleksi berkas tahap awal tersebut.
Ketika dari perusahaan menghubungi Anda untuk mengikuti tahap
seleksi baik tertulis atau interview, ada baiknya anda membawa berkas-berkas
atau dokumen pendukung seperti sertifikat pendidikan dan keahlian, transkrip
nilai, identitas diri dan sebagainya. Hal ini untuk keperluan yang tidak terduga
disaat dibutuhkan sebagai dokumen yang perlu dipertanggungjawabkan pada
saat tahap wawancara misalnya. Tetapi, umumnya perusahaan berskala
nasional sangat menghargai kejujuran kita, sehingga apa yang kita sampaikan
adalah yang akan kita pertanggungjawabkan kemudian jika kita diterima kaerja
di perusahaan tersebut.
Perlu diperhatikan juga, catatlah seluruh aplikasi yang telah dikirim,
sebaiknya diurutkan berdsarkan tanggal pengiriman dan batas waktu posting.
Dengan memiliki catatan tersebut, anda dapat membuat prediksi follow up
selanjutnya, ketika anda dihubungi untuk mengikuti tahapan seleksi anda telah
mempersiapkan dengan sebaik-baiknya.
4. Media Web Perusahaan
Saat ini media internet adalah media yang dianggap cukup efektif untuk
memberikan informasi publik, dan salah satunya adalah lowongan pekerjaan.
Hampir setiap perusahaan berskala nasional, saat ini telah memiliki portal
website perusahaan sebagai media untuk berkomunikasi dengan
53
masyarakat/publik. Salah satu informasi yang disediakan adalah karir (career)
yang didalamnya berisi peluang-peluang formasi atau posisi jabatan yang
disediakan oleh perusahaan untuk diisi oleh orang baru.
Kelebihan dari beriklan di portal web perusahaan adalah durasi
penayangan yang tidak dibatasi, disamping itu dapat dicari dari portal mesin
pencari (search engine) seperti google sehingga dapat dengan mudah
ditemukan oleh pencari kerja dengan semua informasi yang dibutuhkan.
Mencantumkan lowongan pekerjaan pada web perusahaan sesungguhnya
menarik peminat untuk juga mengetahui informasi lain seputar perusahaan
yang kelak akan dilamarnya. Ini jauh lebih efektif daripada beriklan di media
massa.
Di web perusahaan tertentu juga menyediakan database pelamar yang
dapat mendaftarkan diri. Pelamar dapat mengisikan form yang disediakan di
web perusahaan secara online agar disimpan di database perusahaan. Pada
waktu nanti ada kesesuaian antara posisi yang lowong dengan kualifikasi
pelamar, maka perusahaan mengundangnya untuk diseleksi.
5. Portal Karir
Disamping publikasi melalui media web instansi, kemungkinan lain
adalah beriklan di portal yang menyediakan jasa publikasi lowongan pekerjaan.
Ada banyak portal penyedia jasa publikasi via internet, diantaranya adalah
JobStreet.com, JobsDB, Karir.com dan masih banyak lagi. Portal-portal
tersebut tidak hanya menyediakan space untuk publikasi lowongan, tetapi juga
menyediakan fasilitas berlangganan kepada user di internet untuk memiliki
akun dan mengupdate data pribadinya (curriculum vitae). Daya tarik utama dari
portal ini adalah banyaknya data cv pemilik akun, diharapkan adanya
kesesuaian antara penyedia lowongan kerja dengan pemilik akun.
Jika anda akan melakukan pencarian informasi lowongan kerja di
internet, sebaiknya telah memiliki akun e-mail. Umumnya cara penerimaan
54
surat lamaran dan cv juga disediakan melalui pengiriman e-mail. Ada baiknya
kita juga memahami tata cara pengiriman surat melalui e-mail.
Perusahaan yang menerima pengiriman aplikasi melalui e-mail, akan
mencantumkan alamat e-mail dalam pengumuman. Sebelum kita benar-benar
mengirimkan aplikasi melalui e-mail periksa terlebih dahulu kualifikasi yang
dicantumkan dalam pengumuman, apakah semua persyaratan sudah dapat anda
lengkapi dan dikirimkan melalui e-mail.
Kirimkan surat anda ke alamat e-mail yang disediakan dengan
menggunakan bahasa yang santun dan penuh hormat, serta lampirkan
(attachment) file surat lamaran, cv, sertifikat dan transkrip nilai jika
dibutuhkan. Jangan lupa untuk memberikan tembusan (CC) ke alamat e-mail
anda sendiri, untuk meyakini bahwa e-mail yang anda kirimkan telah diterima
oleh alamat tujuan dengan baik dan dapat diunduh file lampirannya dengan
baik.
Jika akun e-mail anda adalah berbasis web seperti Yahoo, Gmail dan
sebagainya, tentunya telah dilengkapi dengan virus scanning, namun untuk
aplikasi desktop seperti outlook , thunderbirds dll perlu dilakukan virus
scanning tersendiri agar file anda benar-benar bebas dari virus yang dapat
merugikan orang lain dan diri anda sendiri.
Setelah email berhasil anda kirim, umumnya aplikasi akan melalui
proses pemeriksaan oleh personalia atau divisi sumber daya manusia (HRD)
perusahaan, untuk itu tetaplah bersabar untuk menunggu datangnya e-mail
balasan. Pengiriman e-mail balasan biasanya bukan merupakan pemberitahuan
hasil proses seleksi administrasi, tetapi sebagai konfirmasi bahwa aplikasi anda
telah diterima dengan baik dan mempersilakan anda menunggu untuk
dihubungi kembali bila persyaratan anda sesuai dengan kualifikasi yang
dibutuhkan perusahaan.
Diantara beberapa perusahaan yang memiliki formasi lowongan pekerjaan
yang anda minati, lalu aplikasi lamaran sudah berhasil anda kirimkan baik melalui
55
Pos, e-mail atau dikirim langsung, ada baiknya anda berusaha mengenal sekilas
profil perusahaan tersebut untuk memberikan informasi bagi anda. Dari sekian
perusahaan itu, berusahalah menimbang dimana sesungguhnya keinginan anda
untuk dapat mengkontribusikan kemampuan anda dengan melihat antara profil
karyawan yang dibutuhkan dengan kualifikasi kemampuan yang anda miliki.
Sesungguhnya output yang diinginkan dari proses evaluasi diri ini adalah
ditentukannya prioritas sesuai dengan pilihan anda.
Prioritas bukan berarti hanya memilih yang menarik dan meninggalkan
yang lain, namun ini adalah memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi
dalam bentuk antisipasi prioritas. Kapan prioritas ini dibutuhkan, salah satunya
pada saat terjadinya proses seleksi diwaktu yang bersamaan, maka harus
diputuskan salah satunya. Ada juga kemungkinan yang lebih baik, yaitu anda
dapat menyelesaikan beberapa tahap seleksi dengan baik dan harus memutuskan
mana perusahaan yang akan anda pilih. Itu pentingnya prioritas.
Mengikuti Seleksi
Saat pertama penulis membaca pengumuman lowongan kerja (job
vacancy) Astra Internasional, Tbk. Di papan pengumuman kampus, itu adalah kali
pertama mengirimkan berkas applikasi lamaran resmi yang sederhana dan hasil
kreasi sendiri. Mengingat proses seleksi yang diselenggarakan di kampus
umumnya tidak begitu memberatkan mahasiswa, hal ini cukup menolong untuk
dapat mengikuti seleksi karyawan bersama-sama dengan mahasiswa-mahasiswa
lain yang memiliki minat yang sama.
Karena pengumuman di kampus cukup banyak, hal ini menyebabkan tidak
adanya beban yang berat (nothing too lose) untuk sekedar ingin mencoba dan
mendapatkan pengalaman baru dengan mengikuti proses seleksi karyawan di
kampus. Saat pertama tercantumnya nama saya dalam daftar peserta lolos seleksi
administrasi dan mengikuti tes psikologi, rasanya sangat menyenangkan, upaya
pertama saya berhasil.
56
Dalam proses seleksi tertulis hanya ada tekad yang bulat untuk
mengupayakan hasil yang sebaik-baiknya. Melalui beberapa tipe tes selama lebih
kurang 3 jam, tes tertulis berhasil dilalui. Hasil tes tertulis diumumkan sekitar 2
jam kemudian, dan betapa gembiranya pada saat dinyatakan lolos seleksi tertulis
tersebut untuk mengikuti tahap tes wawancara pada hari berikutnya.
Sebelum mengikuti tahap seleksi wawancara, saya berusaha mencari
informasi terkait profil perusahaan serta tips-tips menghadapainya melalui
internet. Selain itu saya menemui rekan saya yang pernah mempunyai
pengalaman mengikuti wawancara, yang masih saya ingat apa yang disampaikan
rekan saya adalah “Seleksi wawancara oleh seorang psikolog untuk menggali
minat dan bakat kita, dia mampu membaca dan memiliki pengetahuan mengenai
karakter peserta, dengan melihat perilaku dan apa yang kita sampaikan”.
Dalam benak saya saat itu terlihat seolah-olah begitu saya memasuki
ruangan, lalu berjabat tangan dan memperkenalkan diri maka proses penilaian
terhadap diri saya dimulai. Maka mulai saat itu saya sangat berhati-hati agar
dinilai baik, dalam menjelaskan hal-hal yang terkait kemampuan dan pengalaman
yang saya miliki saya sampaikan dengan santun dan sebaik-baiknya, berharap
dapat lulus seleksi wawancaranya. Ternyata, beban fikiran itu membuat pundak
saya terasa berat seakan-akan dihantui kalau ada sikap saya salah dan berbagai
ketakutan lain yang menyebabkan tiba-tiba saya merasakan mual dan ingin ke
toilet. Awalnya saya berusaha memaklumi karena ini adalah pengalaman pertama
saya berhadapan dengan interviewer, mungkin ini nervous. Namun pada saat saya
melihat wajah saya dicermin, saya merasakan ada yang aneh dan sikap yang kaku.
Ada apa dengan diri saya?
Dalam hati ini bekecamuk dengan berbagai kekhawatiran, ada perasaan
tidak nyaman pada saat kita dinilai orang lain, namun penyebab utamanya adalah
karena harus memerankan sebagai pribadi yang berbeda. Lalu saya menemui
makna baru, SEHARUSNYA saya menjadi pribadi yang apa adanya, dan
meyakini bahwa saya adalah pribadi yang memiliki karakter baik dan dapat
dipercaya mengambil tanggung jawab pekerjaan. Setelah itu saya merasa lebih
57
rileks dan hilanglah beban yang menghantui fikiran saya dihari itu. Saya merasa
menemukan rasa percaya diri, sikap positif dan sangat membantu dalam
berkomunikasi dan merespon secara alami setiap pertanyaan pewawancara dengan
sebaik-baiknya.
Saat itu saya menyadari bahwa keberhasilan mendengarkan dengan baik
setiap pertanyaan disertai kejernihan berfikir, sehingga fikiran dapat berfungsi
optimal untuk melakukan prosesing dan mensuply jawaban-jawaban dari
pertanyaan pewawancara. Hasil yang dipetik akhirnya adalah positif, saya
dipertemukan dengan pimpinan perusahaan Astra Group Jakarta.
Berbekal pengalaman seleksi wawancara tahap pertama, saya memiliki
kepercayaan diri yang baik untuk menghadapi wawancara dengan managemen,
dan sangat membahagiakan ketika saat itu dinyatakan diterima kerja. Ini adalah
kado baik untuk keluarga dan orang-orang yang saya kasihi yang terjadi dua bulan
menjelang wisuda sarjana saya.
Kesabaran Diuji
Pada saat kita telah merasa mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik
dan telah memenuhi setiap kualifikasi yang disampaikan dalam pengumuman,
sepertinya tidak ada hal yang salah terhadap semua aplikasi lamaran yang kita
kirimkan, namun kita tidak pernah mengharapkan semua ini terjadi, yaitu belum
adanya satu pun perusahaan yang mengundang anda untuk mengikuti tes seleksi.
Hati ini rasanya perih dan bertanya-tanya, kenapa ini bisa terjadi?
Saat itu tentu ada perasaan khawatir, seolah-olah jangankan untuk
diterima di perusahaan yang diidam-idamkan, mungkin dapat bekerja
diperusahaan menengah saja itu sudah kita syukuri. Jangan bersedih, jangan patah
semangat dan jangan berprasangka buruk terhadap keadaan ini, karena belum
saatnya anda mengambil sebuah kesimpulan. Sesuatu yang pahit kita terima
diawal itu sesungguhnya untuk mengingatkan bahwa untuk mencapai apa yang
dicita-citakan ada hal-hal yang perlu diperbaiki.
58
Kunci lainnya adalah tidak perlu mengurung diri dan menghindari untuk
tetap bertemu dengan rekan-rekan anda. Karena mengatasi permasalahan bukan
dengan menghindarinya, justru dengan tetap berinteraksi dengan rekan-rekan
membuat permasalahan yang dihadapi dapat terbantu untuk diselesaikan
berdasarkan sudut pandang dan pengalaman orang lain. Jadi, tetaplah tegar dan
lebih bersabar, karena anda sedang mempersiapkan cara-cara baru untuk lebih
meyakinkan bahwa anda adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan
sedang menunggu saatnya diberi kesempatan untuk membuktikan di perusahaan
yang nanti akan menerima anda bekerja.
Saran saya, jika anda mendengarkan informasi bahwa rekan seangkatan
diterima bekerja maka jadilah orang yang paling antusias menyalaminya dan
mendengarkan ceritanya bagaimana melewati seluruh tahapan seleksi. Dengan
demikian anda memperoleh pengalaman dari sebanyak-banyaknya rekan anda
untuk memperbaiki apa yang belum anda miliki yang mungkin belum menjadikan
anda sebagai pribadi yang beruntung. Jika ada olok-olok dari teman dan rasa
simpati serta iba dari orang tua dan kerabat tidak perlu dijelaskan dengan
diplomasi, cukup mintalah doa dari mereka. Hal ini wajar karena mereka hanya
melihat hasil yang anda peroleh, tanpa melihat proses perjuangan dan
transformasi yang ada di dalam diri anda.
Menentukan Visi
Disaat-saat seperti ini, terkadang ada ajakan dari rekan-rekan Anda atau
kerbat untuk membuka usaha atau wiraswasta agar tidak gundah terus menerus
dalam penantian, ini sangat baik. Sikap wirausahawan (entrepreneurship) itu
memiliki kemandirian yang mungkin dapat melengkapi sikap-sikap positif yang
anda miliki, jadi kenapa tidak dicoba.
Banyak hal yang dapat dipelajari dari sikap-sikap seorang wirausahawan,
yaitu kemandirian dari aspek finansial, aspek inisiatif dan kemampuan-
kemampuan untuk peka terhadap peluang-peluang pengembangan usaha. Dan
59
yang tidak kalah pentingnya adalah tahan banting dari berbagai kemungkinan
buruk yang dihadapi, salah satunya adalah kegagalan. Yang perlu diingat adalah
setiap resiko yang besar, selalu disertai dengan peluang untuk memperoleh
manfaat yang juga sangat besar.
Seorang entrepreneur dituntut memiliki kemampuan membangun relasi
dengan cakupan yang luas dan ini membutuhkan sikap-sikap positif dan
kemampuan komunikasi interpersonal yang baik. Saat ini, kemampuan untuk
membangun relasi atau jaringan pertemanan telah difasilitasi oleh teknologi,
diantaranya mungkin dengan jejaring sosial facebook, twitter, friendster dan
sebagainya. Ini adalah peluang yang dapat digunakan untuk memperluas pengaruh
anda.
Yang juga cukup penting adalah kemampuan anda agar tetap terhubung
dengan kenyataan yang ada. Yaitu, apapun yang ada dihadapan anda saat ini,
merupakan potensi yang harus digunakan sebaik-baiknya. Niat dan ikhtiar yang
dilakukan adalah untuk mencapai kualitas yang anda cita-citakan tercapai dimasa
yang akan datang. Inilah pentingnya untuk memiliki Visi pribadi dan misi untuk
mencapainya.
Mengenai Visi
Setiap pribadi secara fitrah menginginkan agar menjadi lebih baik
dikemudian hari, baik menjadi lebih mampu dan berilmu, lebih meningkat
karirnya, menjadi lebih sejahtera, memiliki tubuh yang sehat dan stamina yang
konsisten, menjadi lebih berarti dalam masyarakat dan tentu saja menjadi lebih
bahagia. Namun, dalam perjalanan waktu yang dilaluinya ternyata tidak
menjadikannya seperti yang diinginkan tersebut. Menurut anda, apa yang salah
dari keinginan yang dibuatnya sehingga tidak dapat diraihnya?
Ketidakterhubungan antara kenyataan saat ini dengan cita-cita sekian
tahun kemudian yang menjadikannya dari hari ke hari tidak pernah mencapai
kualitas seperti yang telah diinginkan. Ini ternyata bukan masalah keahlian dan
kemampuan, namun lebih kepada karakter dan motivasi.
60
Kemampuan kita melihat kenyataan hari ini dengan melihat apa yang
dibayangkan dimasa mendatang, inilah yang diartikan visi. Banyak definisi
tentang visi, menurut saya pribadi visi adalah kemampuan melihat keadaan yang
ingin anda capai dimasa mendatang. Ini sama sekali bukan tindakan yang takhyul
atau ramalan horoskop dan lain-lain. Tetapi masalah karakter, yaitu mampu
menghubungkan antara keadaan kita saat ini dengan yang ingin kita capai
kemudian.
Pribadi yang memiliki visi hanya dapat dicapai dengan menjadi pribadi
yang berintegritas, yaitu melakukan apa yang dikatakan. Sehingga, visi itu erat
kaitannya dengan sifat-sifat karakter lain yang perlu dikembangkan.
Dalam bukunya The 8th
Habit, Stephen Covey menyampaikan bahwa
semua manusia yang hebat didalamnya dimukan manifestasi tertinggi dari ke-4
jenis kecerdasan (intelegence), yaitu visi sebagai kemampuan mental, disiplin
adalah kemampuan emosional, kecintaan dan kemampuan adalah kemampuan
spiritual. Menurut Covey, visi adalah melihat dengan mata hati apa yang mungkin
dicapai oleh orang, organisasi, perusahaan bahkan bangsa dimasa mendatang.
Disiplin membayar harga untuk membawa visi menjadi kenyataan. Kecintaan
adalah api dan kekuatan yang membangkitkan, serta tenaga yang
mempertahankan disiplin untuk meraih visi. Kesadaran adalah perasaan mental
dalam diri terhadap apa yang benar dan salah, serta tenaga terhadap arti dan
kontribusi.
Tidah jauh dari tempal tinggal saya, seorang kuli bangunan yang sangat
bersahaja dan komunikasinya pun sangat sederhana. Meskipun memiliki
kekurangan dalam hal pendidikan dan berkomunikasi, karena memang agak sulit
nyambung jika diajak berbicara, namun beliau mempunyai visi dan keinginan
agar anaknya kelak bisa sekolah sampai perguruan tinggi. Dalam perjalanannya
mencapai visi tersebut ia sangat tekun dalam bekerja menjadi kuli bangunan. Dan
sifatnya yang ringan tangan, tangkas dan cekatan membuat penduduk disekitarnya
sangat yakin pada profesi dan pekerjaan yang ditanganinya mempunyai hasil yang
memuaskan. Disamping itu memperoleh tambahan dari membantu para tetangga
61
dengan menampung dan mengumpulkan koran, kardus dan barang ronsok untuk
dijual keluar. Berawal dari cita-cita dan keinginan, disertai disiplin, kesadaran,
ketekunan dan sifat ulet serta mencintai profesi dan pekerjaannya akhirnya beliau
bisa menyekolahkan anaknya sampai perguruan tinggi.
Dari cerita tersebut dapat sedikit kita maknai, bahwa visi sebenarnya
adalah sesuatu yang lahir dari keinginan dasar (fitrah) manusia untuk menjadi
lebih baik. Namun, untuk mampu melihatnya dibutuhkan kesediaan kita untuk
terhubung dengan kenyataan yang ada dan melihat keadaan di waktu yang akan
datang meskipun itu belum terjadi. Visi berbeda dengan cita-cita, karena visi
menginginkan kualitas atau keadaan yang ingin dicapai, sedangkan cita-cita
adalah wujud dari keadaan tersebut.
Mengejar cita-cita
Untuk mencapai sebuah kualitas dari yang sedang kita bayangkan,
terkadang kita membutuhkan bentu nyata yang merupakan perwujudannya. Jika
visi adalah sesuatu yang abstrak, sedangkan cita-cita itu adalah hasil yang
dijadikan indikator, dan ini adalah dalam bentuk hasil nyata.
Secara umum, cita-cita adalah tempat yang ingin dituju dalam periode
waktu tertentu. Orang yang memiliki cita-cita, memiliki motivasi untuk
mencapainya dan tiba disuatu tempat dengan kebahagiaan. Sehingga menjadi
sebuah keharusan bahwa memiliki cita-cita adalah menuntut kesediaan kita
melaksanakan konsekuensi berupa upaya dan kerja keras agar dapat mencapainya,
Untuk mewujudkan cita diperlukan sikap positif yang melengkapi,
sebagaimana visi itu dimunculkan. Cita-cita terwujud dalam proses yang
didukung oleh sikap disiplin berupa ketekunan, mencintai prakarsanya dalam
berkarya, dan senantiasa dipelihara kesadarannya untuk tetap dalam kebaikan.
Bila kita menghargai setiap upaya kita, mengembangkan kemampuan kita,
mengintegrasikan setiap potensi yang dimiliki dan menyeimbangkan diantara
seluruh kemampuan ini maka anda akan meraih manifestasi tertinggi berupa
62
sinergi sikap-sikap positif tersebut dan ini seperti menyalakan api dalam diri kita,
api ini yang membakar gairah (passion) sehingga kita senantiasa memelihara
antusiasme dalam menemukan tujuan tersebut.
Cita-cita adalah target yang dinamis, artinya ia realistis untuk dapat
dilampaui atau juga dapat berubah seiring dengan kualitas diri yang ada didalam
diri kita. Misalnya, ketika diterima di sebuah perusahaan anda berharapan untuk
menjadi manager divisi dalam 4 – 5 tahun kedepan, namun dalam perjalanan
waktu anda mendapat peluang untuk promosi diperusahaan lain sebagai manajer
di divisi berbeda. Ini adalah keputusan anda, tentu menuntut konsekuensi dari apa
yang anda putuskan.
Menemukan Tujuan
Dalam memulai karir atau bahkan dalam menjalankan kehidupan,
luangkanlah waktu sesaat untuk merenung dalam keheningan suasana malam
dengan fikiran yang jernih dan hati yang bening untuk mendengarkan suara hati
dan logika bawah sadar anda. Biarkan semua fikiran dan kegelisahan hati anda
berkecamuk dan saling berinteraksi satu sama lain. Mulailah untuk menggunakan
hati kecil dan fikiran bawah sadar anda untuk mencari semua jawaban atas
kegelisahan tersebut.
Bila perlu kesampingkan juga semua intervensi pemikiran yang berasal
dari orang lain, seperti orang tua, calon istri, anggota keluarga, sahabat, kerabat,
dosen atau konsultan dll. Hindari pengaruh objektivitas pemikiran dari orang lain,
karena ingin menghasilkan tujuan yang benar-benar murni dari dalam diri anda.
Perlu diingat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk
mempertimbangkan dan mengambil keputusan berdasarkan pilihan-pilihan
tersebut, sehingga jangan pernah ragu untuk memutuskan. Kekhawatiran kita
umumnya adalah beratnya konsekuensi yang harus dilakukan atas konsekuensi
pilihan yang kita ambil. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak dapat memutuskan.
63
Ciri-ciri dari tujuan yang baik adalah yang menciptakan pertumbuhan.
Meskipun terkadang ia hanya dapat ditempuh dari cara-cara yang tidak mudah,
namun akhir dari perjalanan tersebut adalah menjadikan anda menjadi lebih baik,
lebih menguasai pengetahuan-pengetahuan baru, lebih berpengalaman dengan
keterampilan yang belum anda kuasai dan lebih memotivasi minat karir anda
untuk lebih berprestasi dan berkarya lebih baik. Itulah pertimbangan yang dapat
dihitung dalam menentukan tujuan karir anda.
Setelah anda memutuskan tujuan karir anda, misalkan ingin memimpin
divisi pengembangan usaha di sebuah perusahaan IT yang memiliki kewenangan
menciptakan peluang-peluang usaha mulai dari perencanaan, pengembangan
software aplikasi, desain hardware atau perhitungan pentarifan dari sebuah produk
dan lain-lain. Tujuan itu menjadi lebih mudah diwujudkan dengan menyusun
rencana-rencana jangka pendek yang berupa tahapan-tahapan untuk dapat
dilampaui. Inilah yang sering disebut dengan misi pribadi.
Misi pribadi merupakan deskripsi tujuan dari perjalanan karir anda. Dapat
berisi tekad apa saja yang ingin dicapai, dan mengukurnya dalam bentuk tahapan-
tahapan pencapaian jangka pendek atau menengah. Untuk itu, mengukurnya dapat
dalam bentuk anak tangga yang akan dilalui dan berkesinambungan tahapan demi
tahapan.
Sebagai ilustrasi, berikut ini kami berikan gambaran masing-masing
tahapan yang akan dilalui
Gambar 3.3 Visi, Misi dan Cita-cita
Kualitas Pribadi
Deskripsi Tahapan
64
Pilihan Sulit
Bagaimana sebaiknya menyikapi hasil yang tidak diharapkan dari usaha
mengirimkan applikasi ke beberapa perusahaan yang kita anggap sebagai
perusahaan impian dan dambaan banyak wisudawan? Sebagai seorang Sarjana
Teknik Elektro, misalnya anda akan mencari perusahaan yang memiliki kesamaan
tipe bisnis atau hampir sama dengan perusahaan tersebut, sehingga visi yang
dimiliki masih dapat dipelihara dengan baik.
Namun, seandainya diterima kerja di perusahaan yang berbeda dan
bergerak dalam bidang yang sama sekali belum anda kenali, misalnya sebagai
enginer di perusahaan telekomunikasi, atau diterima sebagai staff teknis di divisi
IT, mungkin ini masih lebih realistis karena masih dalam bidang teknis. Jika
ternyata diterima kerja, tetapi sebagai Salesman/Sales Engineer, mungkin anda
akan befikir ulang apakah anda harus benar-benar bersedia merubah seluruh
konsep tujuan karir yang pernah anda susun.
Tidak perlu berkecil hati, karena anda berhak menimbangnya kembali dan
memutuskan dengan pertimbangan terbaik. Yang terpenting adalah kesediaan
anda menjadi siap dengan berbagai konsekuensi yang kelak akan ditemui. Ada
dua pilihan menyikapinya, dan keduanya membutuhkan kemampuan anda untuk
menunggu.
Melepaskan kesempatan itu adalah pilihan pertama, dengan kesediaan
menunggu kesempatan yang lebih baik dan lebih sesuai dengan minat anda. Ini
perlu kebesaran hati anda untuk tegas terhadap hal-hal yang memang telah anda
persiapkan untuk mencapai tujuan pribadi dan tujuan karir anda. Yang anda lepas
dengan baik dan bijaksana sesungguhnya baik bagi anda dan perusahaan serta
kesempatan bagi orang lain yang lebih pantas bagi kesempatan tersebut. Anda
dapat terus berfokus pada peningkatan kemampuan anda pada bidang yang
ditekuni dengan belajar, mengikuti pelatihan dan sebagainya.
65
Mengambil kesempatan itu adalah pilihan kedua, yang sama baiknya
karena orientasi anda adalah pertumbuhan. Anda memulai dengan lebih banyak
meluangkan waktu untuk belajar dan menyesuaikan diri sebaik-baiknya dengan
hal baru dan lingkungan baru yang sama sekali belum banyak diketahui. Mintalah
waktu penyesuaian kepada pimpinan dengan niat baik untuk proses pembelajaran
dan komitmen untuk berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan.
Tidak ada yang salah dari kedua pilihan tersebut, hanya saja ada
konsekuensi yang berbeda selama anda menjalani proses perjalanan karir sesuai
dengan pilihan tersebut. Jangan bersikap menyia-nyiakan peluang, yaitu dengan
bersikap hanya untuk kepentingan diri sendiri, misalnya anda mengambil
kesempatan tersebut namun dalam hati dan fikiran anda masih memikirkan
kebahagiaan bekerja di perusahaan lain. Lalu anda memulai hari-hari kerja dengan
job hunting pekerjaan lai, atau tetap bekerja disitu tetapi hanya sebagai batu
loncatan, agar bisa pindah ketempat lain yang lebih baik.
Ini tidak baik, karena anda hanya akan berpotensi optimal jika kesediaan
hati anda dan kemampuan untuk berfikir kepada kemajuan itu selaras (sinkron).
Lebih baik anda memutuskan sesuatu bagi kebaikan semua pihak dan tentu saja
didalamnya kepentingan karir anda.
Potensi dan Visi
Adalah sangat penting untuk memahami bahwa potensi kita adalah
anugerah dari Tuhan yang harus digunakan sebaik mungkin dan dengan cara-cara
yang bertanggung jawab. Setiap potensi adalah unik, yang dimiliki seseorang
belum tentu dimiliki yang lain, ini berkaitan dengan output keberhasilan dari
penggunaannya, dimana potensi hanya dapat dimanfaatkan oleh pribadi yang
benar-benar mengetahui apa yang ada di dalamnya.
Potensi dapat berupa anugerah yang maha kuasa dan juga upaya yang kita
pelajari terus menerus lalu kita kembangkan. Pada dasarnya, potensi itu dapat
terlihat secara langsung atau tersembunyi dan butuh kesediaan kita menggali lebih
66
jauh ke dalam diri kita. Sebagai contoh, kita merasa memiliki potensi dari
kesenangan kita bermain musik, lalu bakat itu yang menjadi keputusan untuk
menempuh pilihan jalan hidup kita. Semakin kita mengupayakan bagi sebesar-
besarnya kemanfaatan bagi banyak orang, maka semakin besar kemungkinan
keberhasilan itu dapat terwujud. Ini adalah potensi yang dapat menjadi kelebihan
kita, benar-benar nyata dan dapat kita rasakan sebagai potensi yang terlihat.
Tetapi perhatikan seseorang tuna netra yang berhasil menjadi seorang
peneliti dan guru yang diperolehnya dengan tidak mudah harus dapat melampaui
keterbatasan yang dimilikinya. Penyandang tuna netra sejak lahir belum tentu
dapat melihat bahwa keterbatasannya adalah potensi yang dapat melebihkannya.
Ini adalah pilihan sadar untuk memutuskan bahwa jalan hidupnya akan menekuni
hal-hal yang bahkan belum tentu dapat diraih orang-orang normal yang dapat
melihat, membaca dan mempelajari keilmuan dengan lebih mudah. Inilah potensi
yang dicari sendiri untuk ditemukan.
Pribadi yang dapat menemukan potensinya menjadi lebih mudah untuk
melihat gambaran dimasa depannya. Karena potensi tersebut merupakan peta
yang dapat memandu dirinya dalam proses mewujudkan visi bagi masa depannya.
Coba perhatikan seseorang yang memiliki bakat seni yang diturunkan dari
kesenangan yang diperlihatkan dari orang tuanya. Saat beranjak dewasa, maka ia
melihat bakatnya akan terdukung dengan baik dari keluarga dan lebih mudah
melihat gambaran dimasa depannya kelak. Hari demi hari yang dilaluinya adalah
menemukan bentuk terbaik dari pilihan-pilihan sikap yang terus diperbaiki
sehingga kelak pada waktunya ia akan menjadi sebagaimana yang pernah ia
gambarkan pada masa-masa sebelumnya.
Potensi dan visi adalah dua hal yang saling melengkapi. Keduanya adalah
sikap yang berasal dari dalam namun dapat terlihat dari luar. Pribadi yang
memiliki potensi tanpa visi, maka ia hanya melakukan bakatnya sebagai
kesenangan dan aktualisasi diri. Tentu saja ini baik dan berjalan sebagaimana
mestinya, namun sikapnya tidak berorientasi jangka panjang. Ia mengejar
peluang-peluang paling mudah untuk diraih, mengumpulkan banyak kesenangan,
67
namun tidak punya tujuan akhir dari perjalanan. Berbeda dengan potensi yang
dilengkapi visi, ia akan merencanakan segala sesuatunya agar dapat dilampaui
pada waktunya nanti. Hari demi hari nya dilakukan dengan inisiatif dan
melakukan hal-hal yang menjadi prioritas untuk mewujudkan gambaran masa
depannya.
Pertanyaannya, apakah potensi yang disertai visi tidak dapat enjoy
sebagaimana hidup yang mengalir seperti air? Tentu tidak, ia dapat menikmati
setiap tahapan sebagai sebuah langkah kemenangan, hidupnya terpandu untuk
mewujudkan kemenangan demi kemenangan dan menikmati prosesnya, tegas
pada hal-hal yang menjadikannya lebih besar dan mengupayakan segala
sesuatunya dengan sebaik-baiknya, dan ini tentu saja berkaitan dengan
kemampuan kepemimpinan pada diri sendiri.
Kita mendengar kata “aura”, yaitu sebuah energi yang memancar dari
dalam yang terlihat dari tampilan diri kita. Sesungguhnya ini bukan hal magis,
namun kekuatan dari dalam diri yang berasal dari sikap-sikap positif yang anda
kembangkan, salah satunya adalah dengan melengkapi potensi anda dengan visi.
Pribadi yang memiliki visi mengharuskan ia berusaha keras untuk
meraihnya, sehingga menjadikannya ia sebagai pribadi yang matang, teruji dan
konsisten dengan sikap positif yaitu disiplin, mencintai pekerjaannya dan
memiliki kesadaran untuk dapat melihat yang baik dan tidak untuk mecapai
tujuannya. Ini sangat menuntut kemampuan untuk bertanggung jawab penuh pada
dirinya dan yang dicita-citakannya.
Memiliki kualitas pribadi yang sepenuhnya bertanggung jawab terhadap
setiap yang dicita-citakan dengan memutuskan untuk melakukan tindakan yang
paling tepat hanya dimiliki oleh pribadi yang matang dan dewasa. Ini menjadikan
anda seorang yang sangat berharga dan menjadi aset masa depan perusahaan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan aura yang anda pancarkan menarik minat
perusahaan lain atau pesaing mengirimkan headhunter untuk membajak dan
merekrut anda dengan iming-iming karir dan salary yang sulit untuk ditolak. Ini
adalah awal dari hasil kerja keras yang dibangun dari awal.
68
Bagian 4
Meraih Pekerjaan Impian
Sahabat saya bertanya, apa makna sebuah pekerjaan bagi saya? Tentu saja
ini bukan pertanyaan yang mudah untuk dijawab, karena setiap orang mempunyai
persepsi yang berbeda-beda tentang sebuah pekerjaan. Dan hebatnya dari setiap
jawaban, adalah benar bagi kepentingan masing-masing. Hal ini karena berkaitan
dengan cara kita melihat kehidupan ini secara utuh.
Secara pribadi saya melihat kehidupan sebagai proses tumbuh dan
berkontribusi bagi kebaikan sesama, maka saya memaknai pekerjaan sebagai
sarana untuk dapat mengembangkan pengetahuan dan pengalaman untuk
memberikan kontribusi terbaik bagi sesama.
Kesalahan kita mendefinisikan tentang pekerjaan, menyebabkan
perjalanan yang kita lalui bukan menjadi semakin mendekatkan dengan apa yang
kita cita-citakan, melainkan semakin jauh dan berat. Sehingga upaya mengejar
pekerjaan impian hanya termotivasi di awal, begitu sudah diperoleh segalanya
terasa hambar dan motivasi tersebut hilang. Kalaupun anda berhasil memotivasi
kembali, sifatnya pun hanya sementara dan tidak permanen.
Definisi Pekerjaan
Dalam bekerja, sesungguhnya kita melakukan prosesing terhadap dua hal
utama, yaitu masukan (input) dan keluaran (output). Masukan berupa sumber daya
yang kita miliki, dapat berupa ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan
lain-lain. Dari masukan tersebut kita berusaha menggunakannya dengan efektif
menggunakan tools berupa dukungan organisasi, lingkungan dan keluarga serta
teknologi agar diperoleh keluaran berupa karya atau kontribusi bagi kemanfaatan
sebanyak-banyaknya orang.
Disamping aspek masukan dan keluaran, ada aspek proses itu sendiri yaitu
pengolahan masukan agar menghasilkan keluaran terbaik. Proses membutuhkan
banyak variabel agar diperoleh kapasitas produksi terbaik sebagai penghasil
69
Proses :
Motivasi
Sikap Positif
Berfikir Positif
Bertindak dll
kualitas terbaik. Diantaranya adalah motivasi atau niat, sikap yang baik, berfikir
positif dan tindakan terbaik. Sifat dari proses ini fluktuatif atau berubah-ubah,
sehingga tidak semua masukan yang sama selalu menghasilkan keluaran yang
sama pula. Bisa jadi, saat kita mengerjakan sebuah projek dengan sumber daya
yang sama diperoleh hasil yang berbeda. Namun, kecenderungan prosesing yang
telah dibekali dengan pengalaman menghasilkan output yang seharusnya semakin
lama semakin baik.
Gambar 4. 1 Definisi Kerja
Dari gambar 4.1 dapat diketahui bahwa hasil dari kontribusi kita
dipengaruhi oleh kemampuan kita memanfaatkan sumber daya yang dimiliki serta
selaras dengan dukungan organisasi dan orang-orang disekitar kita, lalu dalam
proses mewujudkannya dibutuhkan besarnya motivasi dan tindakan efektif.
Demikian seterusnya
Pekerjaan itu sepertinya merupakan kegiatan rutin, namun jangan berfikir
sebagai suatu rutinitas tanpa pilihan yang harus dijalani guna mendapatkan
pengghasilan untuk meyambung hidup. Ini sama sekali tidak benar, orang
semacam ini seringkali merasa rendah diri terhadap sesama dengan menganggap
tidak penting perannya dalam kehidupan. ”Saya di perusahaan ini hanya sebagai
bawahan, hanya seorang kurir, hanya seorang petugas cleaning service atau hanya
tukang batu dan sebagainya.”
Masukan
Sumber daya :
Pengetahuan
Keterampilan
Pengalaman
Keluaran :
Karya
Kontribusi
Partisipasi
Tools :
Organisasi
Lingkungan
Teknologi dll
70
Orang yang menganggap rendah pekerjaannya umumnya karena tiada rasa
syukur didalam yang dikerjakannya, sehingga kecil kemungkinan ia dapat
melipatgandakan kemampuan dan kontribusinya. Bayangan akan orang
disekitarnya yang menganggap rendah apa yang anda kerjakan adalah tidak benar
adanya. Ketika menerima suatu jenis pekerjaan, berfikirlah dengan melihat lebih
jauh manfaat dari kontribusi yang kita berikan bagi sesama dan orang disekitar
kita.
Pribadi yang melihat jauh kedepan selalu mengupayakan apa yang
dilakukan saat ini adalah investasi bagi masa depannya. Hanya dengan bersikap
yang baik, berfikir positif dan melakukan tindakan-tindakan yang bermanfaat
yang kelak akan menjadikannya tumbuh menjadi pribadi yang bernilai tinggi dan
digunakan oleh kemanfaatan banyak orang.
Suatu saat mungkin anda akan mengalami kekesalan karena dipandang
sebelah mata oleh orang-orang disekitar anda, “maklumlah saya cuma staf biasa,
ide-ideku tidak akan pernah didengar oleh management”. Jangan berkecil hati,
pesan yang berisi kebaikan dan ide-ide cemerlang anda tidak selalu harus kita
yang mengirimkan, terkadang kita perlu orang lain sebagai penyampai pesan kita
pimpinan. Untuk itu perhatikanlah sikap anda, kebaikan hanya dapat diterima
sebagai sesuatu yang mendatangkan keuntungan perusahaan hanya jika
disampaikan dengan sikap dan perilaku yang baik.
Makna sebuah Pekerjaan
Bagi saya, anda dan mungkin orang lain, makna sebuah pekerjaan bisa jadi
berbeda-beda. Namun, secara umum motivasinya dapat diketahui dari beberapa
hasil pengamatan sumber yang kami peroleh ada beberapa rumusan mengenai
makna sebuah pekerjaan. Makna yang pertama adalah pekerjaan sebagai sarana
untuk mencari nafkah. Tampaknya inilah makna pekerjaan yang paling dasar
dan ada dalam diri setiap pencari kerja dan yang sudah bekerja. Didorong oleh
keinginan agar dapat mandiri dan tidak menjadi beban bagi keluarga atau orang
lain, seseorang akan berusaha menemukan pekerjaan yang bisa mencukupi
kebutuhan hidupnya.
71
Ini adalah cara pandang yang umum sekali. Namun jika seseorang hanya
memandang pekerjaan sebagai sarana untuk mencari nafkah maka ia akan cepat
merasa jenuh dengan rutinitas yang dijalani dan melihat pekerjaannya sebagai
sebuah beban yang seolah tidak pernah ada ujungnya. Dan umumnya orang yang
berpandangan seperti ini, hanya terpaku pada seberapa besar imbalan/gaji yang
diterima, jika ada penawaran yang lebih tinggi lebih memilih pindah sekaligus
mengurangi kejenuhan. Sangat sulit baginya menemukan kesenangan dalam
bekerja. Bagaimana mengatasi hal ini? Cobalah memandang pekerjaan dari sisi
lainnya.
Kedua, pekerjaan sebagai sarana ibadah. Semua agama mengajarkan
agar setiap pemeluknya berusaha dan berdoa. Untuk itu Bekerja adalah bagian
dari ibadah dan pengabdian seorang hamba kepada sang pencipta. Dan ini adalah
manifestasi tertinggi dari aktualisasi diri seseorang selama hidup di dunia. ”Tuhan
itu indah dan menyukai keindahan”, didalam setiap karyanya cenderung melihat
diri aspek ibadah, kemuliaan dan keindahan. Dan jika makna ini dimiliki oleh
setiap manusia, maka akan mengontrol setiap tindakan dan tingkah lakunya agar
selaras dengan norma-norma dari sang pencipta.
Makna yang ketiga, pekerjaan untuk mengembangkan potensi diri.
Jika anda adalah mahasiswa yang aktif, anda telah terbiasa menikmati beberapa
kegiatan dan rutinitas dalam satu waktu. Saya memiliki seorang sahabat
mahasiswa yang sejak kuliah sangat aktif menulis untuk media kampus. Suatu
ketika, saat libur semester, ia mendapat kesempatan magang di sebuah majalah
berita mingguan terkemuka. Kesempatan magang tersebut tidak disia-siakannya.
Ia memanfaatkan semaksimal mungkin dengan belajar dari wartawan-wartawan
senior di media tersebut. Ia juga tidak segan-segan meminta masukan atas tulisan
yang dibuatnya. Terkadang memang timbul rasa kecil hati dan minder manakala
begitu banyak kritikan diterimanya. Namun ia bersikap terbuka dan belajar untuk
terus memperbaiki diri. Karena keinginannya yang kuat untuk terus
mengembangkan potensinya, seusai magang ia kemudian memperoleh pekerjaan
di majalah tersebut. Tekadnya untuk terus mengembangkan diri membuatnya
mengambil kursus jurnalistik tingkat lanjut dengan biaya sendiri. Ia juga membeli
72
puluhan buku jurnalistik, membacanya dan mendiskusikannya dengan mereka
yang dianggap ahli di bidang tersebut. Tahun berganti tahun dan kini kualitas
tulisannya telah meningkat jauh. Ia juga telah berhasil menulis sejumlah buku
yang masuk kategori best seller.
Keempat, pekerjaan untuk mengekspresikan potensi diri. Saya
memiliki sahabat yang sejak kecil hobi bermain komputer, ketika kuliah
mengikuti keinginan orang tuanya agar kuliah di fakultas kedokteran. Agar kelak
bisa menggantikan orang tuanya sebagai dokter yang sudah senior dan memiliki
banyak relasi dan pasien. Namun, selama di bangku kuliah, ia tetap mengikuti dan
mengembangkan kemampuan di bidang per-komputeran. Saat lulus, ia memilih
pindah ke kota lain untuk membuka praktek dokter dan tidak tergantung dengan
orang tua. Yang lebih hebat lagi, meskipun ia tidak mengantongi ijazah sarjana
komputer, ia tetap mewadahi minatnya dengan membangun internet service
provider (ISP) di kota tersebut yang memang sengaja ia pilih untuk
mengekpresikan potensinya di bidang teknologi informasi. Ketika ditanya
mengapa ia memilih pekerjaan di bidang IT? Sambil tersenyum, ia menjawab,
”Saya menyukai pekerjaan ini karena di dalam apa yang saya kerjakan, saya
menemukan siapa diri saya!”, jawaban yang luar biasa!
Kelima, pekerjaan sebagai sarana untuk belajar hal-hal baru.
Umumnya saat menerima pekerjaan kita berfikir ada kejelasan tentang apa saja
ketugasan (job description) yang akan kita jalani. Hari-hari awal dipenuhi
pertanyaan-pertanyaan kepada atasan kita, “Apa saja ketugasan saya untuk
membantu divisi ini”, sehingga jika belum dapat jawaban tersebut apapun yang
kita lakukan takut salah, bukankah demikian? Anggapan tersebut membuat kita
terpaku pada “ini pekerjaan saya” dan pekerjaan yang semestinya diselesaikan
oleh anggota tim yang lain. Kelihatannya seperti profesional, namun
sesungguhnya tidak demikian, karena anda menjadi kurang tanggap dengan
bidang pekerjaan lainnya.
Ada mitos yang mengatakan kalau bagian keuangan di sebuah perusahaan
sering berbenturan dengan bagian pemasaran. Namun hal itu tampaknya tidak
berlaku bagi Retno. Meski dikenal sebagai seorang staf keuangan, Retno dikenal
73
juga memiliki pengetahuan yang amat baik dalam bidang pemasaran, penjualan,
dan sebagainya. Mengapa? Ia termasuk orang yang pandai bergaul. Ia berteman
dengan staf dari bagian lain di perusahaannya dan makin menyadari kalau
kesuksesan perusahaan ditentukan oleh kontribusi semua bagian.
Keenam, pekerjaan sebagai sarana untuk memperluas jaringan.
Dahulu, ketika kita berbicara mengenai jaringan atau relasi, pasti yang terfikirkan
pertama adalah hubungan dengan pelanggan, pemasok dan rantai produksi yang
lain. Retno dalam contoh sebelumnya adalah tipe karyawan yang unggul dalam
membina hubungan baik. Ia juga berhubungan dengan staf keuangan dari
perusahaan lainnya yang berada di gedung yang sama. Ia juga aktif dalam asosiasi
sesuai dengan profesinya dan mengikuti sejumlah groups social networking yang
berhungan dengan pekerjaannya. Tidak heran jika Retno termasuk orang yang
sangat mudah untuk mendapatkan berbagai informasi penting terkait dengan
bidangnya.
Jangan beranggapan dengan terhubung ke social networking dengan
sendirinya anda akan memperoleh informasi sebagaimana yang anda butuhkan.
Dibutuhkan kesediaan kita menggali dari jaringan pertemanan kita dengan diskusi
tentang topik suatu hal atau aktif bertanya kepada pakar-pakar yang ada.
Banyaknya teman tidak menjanjikan banyaknya informasi yang diperoleh.
Ketujuh, pekerjaan sebagai sarana untuk melayani orang lain.
Kenyataan yang ada, hidup ini ternyata bukan hanya tentang saya, namun juga ada
orang lain yang hidup bersama di atas bumi yang sama ini. Keberhasilan kita,
bukan berarti kemenangan atas kompetisi dengan yang lain. Namun, betapa
berartinya hidup ini jika kita menyadari bahwa keberhasilan kita juga membawa
manfaat bagi sesama, minimal bagi rekan kerja kita, perusahaan kita dan bagi
customer yang menggunakan produk atau jasa kita.
Betapa bahagianya kita jika kita sungguh mengetahui produk atau jasa kita
dapat membantu meningkatkan kualitas hidup orang lain atau membantu mereka
memecahkan masalah mereka. Sayangnya, masih banyak orang yang cenderung
mengutamakan profit atau upah di atas segalanya. Padahal jika kita mau
74
memberikan yang terbaik, semuanya itu akan datang dengan sendirinya. Apa yang
kita tabur pasti akan kita tuai!
Kedelapan, pekerjaan sebagai sarana untuk mempersiapkan diri
menjadi wirausaha. Ketika anda sudah merasakan bekerja dengan sebaik
mungkin, namun belum juga ada tawaran untuk tugas dan tanggung jawab yang
lebih baik. Kejenuhan ditempat kerja sudah mulai menggelayuti fikiran dan yang
terasa adalah karir dan jabatan mulai terlihat stagnan. Ini hanya masalah tantangan
saja, jangan mengendurkan semangat, anda perlu membuat tantangan virtual
sendiri. Salah satunya merencanakan untuk berwirausaha.
Dapat difahami, kekecewaannya karena sudah lama bekerja namun karir
dan jabatan tidak seperti yang diharapkan. Anda sudah berupaya mendiskusika
kepada manajemen, namun jawabannya pun belum memuaskan. Mencoba
mengoreksi ke dalam diri sendiri, namun belum memperoleh kecocokan hati. Bisa
jadi ini membutuhkan ketegaran hati anda untuk mengambil keputusan bekerja
secara mandiri.
Saya ingat nasihat seorang pengusaha sukses mengenai kapan waktu yang
paling tepat bagi seorang karyawan untuk terjun berwirausaha. ”Salah satunya
adalah ketika Anda bisa mengurus diri sendiri tanpa disuruh-suruh orang lain.
Sebab sebagai pengusaha, Anda harus mampu mengatur diri Anda sendiri dengan
baik karena andalah pemimpinnya”
Talenta
Orang bijak mengatakan, “Pribadi yang hebat adalah yang bisa berprestasi
dalam bidang pekerjaan yang tidak disukainya”. Meskipun ini bukan sebuah
keharusan, namun ini sebuah pengecualian. Kekurangan kita bisa jadi adalah
pengingat untuk berfokus pada kelebihan kita, namun juga dapat sebagai
pemberitahuan perlunya untuk melebihkan kita dari bidang tersebut.
Tidak semua orang sepakat dengan kalimat di atas, hanya saat kita bisa
keluar dari diri kita sendiri yang dapat menguatkan kita untuk membuktikan hal-
hal yang sebelumnya dianggap orang lain menjadi penghambat kemajuan kita.
Tentu hal itu menjadi sangat luar biasa dan menunjukkan kekaguman. Dan di
75
dalam hati ini mengatakan, memang benar pernyataan tersebut namun rasanya
sangat sulit bagi seseorang untuk bisa memberikan yang terbaik, apalagi
menggapai prestasi maksimal, pada sebuah pekerjaan yang tidak disukainya.
Tuhan membekali setiap manusia yang diciptakannya dengan kelebihan,
atau kita menyebutnya talenta, agar kita mengembangkan talenta yang kita miliki.
Untuk itu berarti kita harus mengenali diri sendiri, salah satunya dengan analisis
diri seperti pada bab sebelumnya. Dengan mengenali diri, kita mampu
menemukan talenta kita untuk kemudian mengembangkannya sehingga dapat
memberi manfaat kepada sesama dan lingkungan disekitarnya.
Mengenai cara menemukan talenta, umumnya dapat diketahui dari
menemukan bidang pekerjaan yang membuat kita bergairah (passion) atau bidang
yang kita ahli (strength).
Ada beberapa ciri atau pertanda kalau sebuah bidang pekerjaan merupakan
talenta yang dimiliki oleh seseorang. Diantaranya adalah:
kita menyukai pekerjaan tersebut,
kita mau melakukan pekerjaan tersebut meski tidak dibayar,
kita merasakan kemudahan ketika melakukan pekerjaan tersebut,
kita terus bertumbuh dalam bidang pekerjaan tersebut,
kita sering dipuji orang karena pekerjaan tersebut,
kita bersemangat ketika membicarakan pekerjaan tersebut,
kita sering lupa waktu ketika melakukan pekerjaan tersebut,
kita merasa puas ketika melakukan pekerjaan tersebut,
kita merasa bangga bisa melakukan pekerjaan tersebut, dan
kita mudah mempengaruhi orang dalam bidang pekerjaan tersebut.
Ketika anda menemukan hal-hal tersebut dalam setiap menjalani pekerjaan, itu
berarti anda berada dalam zona talenta diri (talent zone). Sedangkan buah dari
ketekunan dalam menjalankan pekerjaan tersebut dengan suka cita membuahkan
suatu hasil yang membuat anda nyaman, atau disebut zona nyaman (comfort
zone).
76
Bercermin dari hal di atas, ketika anda bekerja beberapa tahun dan telah
memiliki kedua zona tersebut, ketika di keluarkan dari zona nyaman namun masih
di dalam zona talenta, maka anda tidak akan merasakan sesuatu tekanan yang
memberatkan. Dan tetap akan dapat menikmati pekerjaan tersebut. Misalnya,
sebagai penulis, saya harus terus berusaha agar semakin baik dalam menulis
karena itulah talent zone saya.
Ada sebuah cerita inspiratif mengenai pribadi yang hebat pada sebuah
acara televisi tentang pertunjukkan seni dari para penyandang cacat. Kami benar-
benar terharu, ada orang buta yang begitu piawai bermain piano atau kecapi, pria
tanpa lengan dan wanita muda yang tuli dapat menari dengan begitu indahnya.
”Luar biasa, dia bisa menari dengan penuh penghayatan, yang membuat saya
heran, dia kan tuli tapi kok bisa mengikuti irama lagu dengan sangat tepat?”
Seorang pria buta yang bernyanyi dengan nada merdu sempat berkata,
”Saudaraku, saya memiliki dua mata, namun yang ada di depan saya hanyalah
kegelapan. Ibu saya mengatakan saya bisa bernyanyi, dan ia memberi saya
semangat untuk bernyanyi.”
Yang melebihkan kita bisa jadi adalah kekurangan kita, dan hanya pribadi
hebat yang dapat melihatnya, mempelajarinya dan mau melakukannya. Benarlah
apa yang dikatakan Alexander Graham Bell, ”Setelah satu pintu tertutup, pintu
lainnya terbuka; tetapi kerap kali kita terlalu lama memandangi dan menyesali
pintu yang telah tertutup sehingga kita tidak melihat pintu yang telah dibuka untuk
kita.”
Karakter dan Sikap Positif
Karakter dalam wikipedia digambarkan sebagai sifat manusia pada
umumnya dimana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor
kehidupannya sendiri. Karakter seperti pemarah, sabar, ceria, pemaaf dan banyak
lainnya karena setiap manusia pasti mempunyai karakter yang berbeda. Manusia
sebagai makhluk individu-sosialis mempunyai karakter sosial yang kuat berbeda
dengan makhluk-makhluk hidup lainnya. Karakter Bisa disebut juga
77
(Karakteristik), ataupun dalam bahasa inggris (charateristic). Untuk menunjukan
ekstitensi dirinya manusia pasti mempunyai ciri khas karakter sendiri-sendiri.
Karakter terlihat dari luar namun merupakan gambaran keseluruhan dari
yang tersimpan di dalam diri pribadi seseorang. Sebagaimana misalnya saya
mengenal anda sebagai seorang yang pendiam, temperamennya terkendali dengan
baik, loyal kepada pimpinan dan perusahaan dan sebagainya. Ini sesungguhnya
memberikan gambaran sifat-sifat positif yang menopang dari dalam karakter
seseorang.
Dalam buku Integritas Keberanian Memenui Tuntutan Kenyataan, Dr.
Henry Cloud menyampaikan ada tiga hal yang mendukung agar seseorang dapat
mencapai kesuksesan. Pertama, memiliki seperangkat kemampuan atau keahlian
dalam bidang tertentu, kedua, membangun aliansi dengan orang lain untuk
memperoleh hasil yang jauh lebih besar, dan ketiga, memiliki karakter yang tidak
menggagalkannya untuk dapat mewujudkan.
Sekali lagi, karakter itu abstrak namun dapat dilihat dari luar sebagai
tindakan yang selalu mengindikasikan kepada hasil positif. Berikut ini kami
sampaikan enam sifat positif dasar yang mendukung karakter anda.
1. Kejujuran
Diantara karakter yang memberi kontribusi positif adalah jujur, yaitu keberanian
untuk menyampaikan apa yang dilakukan. Pada dasarnya, tidak ada seorangpun
yang mau dibohongi, sehingga jujur adalah keharusan perilaku yang
konsekuensinya kelak akan kita terima. Kejujuran berbeda dengan polos, kita
mengenal anak kecil adalah jiwa yang polos dan apa adanya, sehingga ia tidak
punya beban fikiran menyampaikan apa yang dilakukan.
Namun, orang dewasa menyembunyikan apa yang dilakukan karena berbagai hal,
bisa jadi karena tidak ingin diketahui karena takut menyakiti orang lain atau
karena ia menyadari hal yang dilakukannya tidak benar. Inilah yeng menjadikan
bahwa sifat jujur itu penting, karena orang yang jujur selalu mengupayakan untuk
melakukan hal-hal dengan baik, benar dan tidak menyembunyikan apapun dari
dirinya yang perlu diketahui orang lain.
78
Uji Kejujuran Sederhana:
Bagaimana untuk mengetahui apakah anda masuk dalam kategori jujur?
Diantaranya adalah dengan menjawab pertanyaan berikut ini, apakah anda marah
jika mengetahui orang lain tidak jujur? Dan bagaimana jika orang lain itu adalah
anda?
Jika jawaban anda tidak tegas, dan berusaha membuat pemakluman, hal ini
menunjukkan bahwa hati anda belum sepenuhnya memberikan ruang yang tinggi
bagi sikap jujur.
2. Berintegritas
Integritas, yaitu melakukan apa yang dikatakan. Ini lebih tinggi daripada jujur,
karena yang dituntut adalah menyesuaikan antara perilaku kita agar sesuai
dengan yang telah kita ucapkan. Orang yang berintegritas selalu adalah orang
yang dapat mengukur kemampuannya dan hal-hal yang terkait dengan proses
terwujudkan apa yang diucapkannya.
Untuk jujur kita dituntut kekuatan hati menerima konsekuensinya, namun untuk
integritas kita dituntut merspon ucapan dengan tindakan. Ini bukan menghalalkan
segala cara untuk tercapai, namun kesediaan kita untuk senantiasa melihat
kenyataan dan menggunakan seluruh potensi yang ada dalam rangka
mewujudkan apa yang telah dicanangkan.
Uji Integritas Sederhana:
Bagaimana untuk mengetahui apakah anda cukup berintegritas? Diantaranya
adalah dengan menjawab pertanyaan berikut ini, apakah anda marah jika
mengetahui sahabat anda bersikap baik didepan anda dan berlaku sebaliknya
dengan menceritakan keburukanmu didepan rekan-rekan lain yang anda kenal?
Dan bagaimana jika orang lain itu adalah anda?
Pasti hati anda merasa tersayat dengan perbuatan tersebut, itulah integritas,
menunjukkan karakter dasar seseorang. Dampak dari tidak adanya integritas
sungguh amat buruk, karena tidak adanya keterhubungan antara yang diucapkan
dengan tindakan yang dilakukan.
3. Disiplin
79
Disiplin itu bukan sekedar tepat waktu, namun lebih kepada memenuhi
komitment, yaitu keberanian kita membayar mahal apa yang kita cita-citakan
dengan ketegasan sikap untuk mengupayakan yang terbaik dari setiap yang kita
lakukan. Disiplin juga berkaitan dengan masalah prioritas dalam tindakan yang
kita lakukan.
Umumnya, semakin tinggi tingkatan seseorang dalam bekrja maka semakin
banyak yang tanggung jawab yang harus dihadapi dan selesaikan. Padahal, waktu
yang dimiliki semua orang adalah sama, sehingga kelebihan seseorang dalam
menggunakan waktu untuk dapat menyelesaikan banyak pekerjaan menjadi nilai
tambah. Ini yang membedakan seseorang jika ia dapat bekerja dengan kualitas
terbaik, berdisiplin dan sistematis.
Disiplin berkaitan erat dengan penjadwalan, jika tidak kita jadwalkan dengan
baik waktu akan banyak tersita untuk mengurusi pekerjaan yang tidak akan
pernah berhenti, sehingga anda perlu memutuskan mana yang menjadi prioritas
untuk anda selesaikan dan mana yang dapat diserahkan bagi kemajuan pihak lain.
Hanya dengan berdisiplin kita dapat mencapai sesuatu yang memang prioritas
dalam hidup kita, dan menjadikan kita tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Bagaimana mengetahui apakah hal itu adalah prioritas kita? Salah satunya adalah
dengan melihat tujuan jangka panjang yang diperoleh dari apa yang kita lakukan
saat ini yang berorientasi pada peningkatan yang lebih baik.
Uji Disiplin Sederhana:
Bagaimana untuk mengetahui apakah anda cukup berdisiplin? Diantaranya adalah
dengan menjawab pertanyaan berikut ini, jika anda membuat kesepakatan dengan
orang lain mengenai jadwal penyelesaian sebuah pekerjaan (proyek) lalu tanpa
sebuah alasan pihak lain mengulur-ulur waktu dan mengabaikan kesepakatan,
apakan anda marah?
Jika anda marah besar, menunjukkan bahwa anda sangat menghargai kedisiplinan
dan menginginkan itu melekat dalam pribadi seseorang untuk melengkapi
kejujuran dan integritas.
80
4. Mencintai Pekerjaan
Orang bijak mengatakan, tidak ada kekuatan yang mampu menjaga agar alam
semesta ini dapat terus lestari, melainkan Tuhan meletakkan Cinta didalam
diri Manusia. Mencintai pekerjaan yang kita lakukan sering diidentikkan
dengan loyalitas kepada perusahaan. Ini yang menjadi kekuatan yang
konsisten untuk memelihara sikap dan perilaku kita untuk terus berkarya dan
menjadi lebih baik.
Mencintai pekerjaan pada dasarnya adalah melakukan pekerjaan yang
dilakukan sebagai sebuah kesenangan dan sarana untuk memberikan
kepuasan batin. Ini tidak mudah dilakukan, karena umumnya kita hanya
menyukai apa yang menjadi hobi atau kebiasaan kita, namun pribadi yang
mencintai pekerjaan selalu menyediakan ruang dihati untuk bersedia
menerima pekerjaan baru sekalipun untuk dipelajari, digeluti setiap hari dan
akhirnya dicintai.
Berbeda dengan gila kerja (workaholic), orang yang gila kerja tidak dapat
melihat pekerjaan terpisah dari kehidupnya, sehingga menganggap hidupnya
adalah untuk kerja. Sedangkan pribadi yang mencintai pekerjaannya
menggunakan waktunya dalam bekerja untuk mengmperoleh hasil dan
prestasi terbaik, sehingga salah satu cara untuk mendapatkannya dengan
mencintai pekerjaannya. Jadi perbedaan mendasarnya adalah cara melihat
pekerjaan dalam menjalani kehidupan, workaholic menyerahkan waktu
sepenuhnya bagi pekerjaan dan mencintai pekerjaan mengupayakan hasil
terbaik dengan kecintaan terhadap yang dilakukan. Orang yang mencintai
pekerjaannya selalu dapat bersikap professional.
Uji Cinta Pekerjaan Sederhana:
Jika anda kebetulan punya masalah dengan kesalahan penagihan rekening
pajak, lalu berkunjung ke sebuah kantor pelayanan umum, Kantor Pajak lalu
diterima oleh salah seorang Customer Service. Dengan maksud baik anda
menjelaskan permasalahan itu namun tidak ditanggapi dengan baik, karena
menganggap hal tersebut diluar kemampuan dan kewenangannya menjawab
bahkan tidak memberikan solusi jalan keluar, bagaimana perasaan anda?
81
Jika anda beranggapan wajar, tidak semua orang dapat melayani dengan baik,
pemakluman ini mungkin karena diri anda belum dapat meyakini mencintai
pekerjaan baru pun adalah hal yang mungkin. Namun, jika anda mengeluh
karena layanan yang tidak professional dan beranggapan bahwa Bank atau
Kantor Pajak tersebut tidak pantas mempekerjakan orang tersebut yang tidak
punya itikad baik melayani, bahkan mungkin menyimpulkan bahwa pegawai
di kantor tersebut tidak becus melayani, berarti anda masih menginginkan
perlunya itikad baik untuk mencintai setiap pekerjaan. Bayangkan bahwa
hasil pekerjaan anda dinilai oleh orang lain, apakah adna dapat dikategorikan
mencintai pekerjaan anda?
5. Berani dan Toleransi
Pribadi yang dikatakan dewasa, dikategorikan sebagai orang yang mampu
mengendalikan diri dengan baik. Ia dapat mengendalikan sikap dengan
memilih respon yang baik terhadap setiap kejadian. Sebagaimana dalam buku
Seven Habbits of Higjly Effective People, Staphen Covey mengilustrasikan
bahwa diantara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan) ada kehendak
bebas untuk menentukan pilihan. Inilah sikap positif yang tidak dengan
mudah dimiliki oleh seseorang. Melainkan hanya dipilih oleh pribadi yang
dapat berfikir jernih dan melihat apa yang dilakukan hari ini memiliki
konsekuensi di masa mendatang yang dapat menahan diri sebelum merespon
dengan sebuah tindakan.
Bentuk pengendalian diri salah satunya dapat berupa keseimbangan antara
keberanian dan toleransi, yaitu di satu pihak anda siap berkonfrontasi dengan
orang lain untuk menyampaikan inisiatif pribadi namun tetap bertenggang
rasa dengan orang lain agar tidak melukai siapapun dari sikap anda tersebut.
Kelebihan dari pribadi dewasa adalah rasa tanggung jawab pada setiap
tindakan yang dilakukan, ia dapat memisahkan antara pribadi dan
permasalahan, sehingga hanya berfokus pada terselesaikannya masalah dan
tetap berhubungan dengan baik kepada siapapun.
Berani dan toleransi itu tidak dapat berjalan sendiri sendiri, sebagaimana
Pedal Gas dan Rem pada setiap kendaraan, keduanya adalah kombinasi agar
82
kemajuan berjalan dengan baik. Terlalu berani dan ambisius tanpa diimbangi
oleh kesediaan kita mengerem dengan rasa toleransi dapat menyebabkan laju
berlebihan dan membahayakan kita dan orang lain. Sebaliknya, terlalu
banyak mengerem dengan rasa tidak enak yang besar tanpa didorong agar
kita tegas untuk berani bertindak menyebabkan kita lebih banyak jalan
ditempat dan berespon lamban. Keduanya harus berimbang dengan porsi
masing-masing.
Uji Kedewasaan Sederhana:
Bagaimana untuk mengetahui apakah anda dewasa dalam menyikapi sebuah
persoalan? Diantaranya adalah dengan menjawab pertanyaan berikut ini.
Dalam sebuah rapat internal perusahaan, ada seorang rekan kerja anda yang
menyampaikan didalam forum mengenai keberatannya akan tindakan anda
yang telah menyebabkan calon customer potensial perusahaan membatalkan
kontrak. Lalu anda dipojokkan dengan tuduhan tidak mampu menyelesaikan
permasalahan administrasi dan menyebabkan perusahaan kehilangan revenue
diatas seratus juta rupiah. Bagaimana respon anda?
Jika anda marah lalu menuduh balik rekan anda dan mencari pembenaran diri,
ini adalah tindakan kekanakan yang tidak menyelesaikan persoalan. Mungkin
anda merasa puas dengan membalas tuduhan tersebut dengan tuduhan yang
serupa, sehingga masing-masing kekurangan dapat disajikan bersama-sama di
dalam forum. Kelihatannya adil namun tidak ada pengalaman baik yang dapat
diambil sebagai pelajaran didalamnya.
Respon yang anggun adalah dengan bertanggung jawab dan memperbarui
diri. Tanggung jawab menunjukkan bahwa anda berempati dengan orang lain,
dan ini adalah wujud besarnya rasa toleransi anda. Kemampuan memperbarui
diri adalah keberanian sikap, ini menunjukkan bahwa anda telah belajar dari
masa lalu untuk menjadi lebih baik.
Upaya yang baik adalah anda meminta maaf dengan tulus kepada semua
pihak yang merasa dirugikan sebelum forum itu ada. Rapat ini hanya sebagai
peneguhan bahwa anda adalah pribadi yang mampu berubah dan tumbuh
menjadi lebih baik dari kegagalan yang telah anda lakukan. Pribadi yang siap
83
menerima konsekuensi apapun dari perbuatan yang telah dilakukan selalu
mengharuskan dirinya berubah.
6. Rendah hati, Bersyukur dan Ikhlas
Sikap lain yang tidak kalah pentingnya sikap rendah hati, bersyukur dan
ikhlas. Ketiga sikap ini kami rangkai menjadi satu karena semuanya
bersumber dari beningnya hati.
Rendah hati adalah kesediaan kita menerima bahwa setiap orang diciptakan
unik dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing untuk digunakan
sebagaimana mestinya yaitu dengan terus berusaha agar menjadi pribadi yang
unggul.
Prinsip dasar sikap rendah hati adalah tidak ada dalih pembenaran untuk
menganggap orang lain lebih rendah dari kita. Ilmu yang ada di alam semesta
ini sangat besar, bahkan jika air laut menjadi tinta dan pohon-pohon menjadi
pena maka tidak akan pernah cukup untuk menuliskan seluruh ilmu yang
dimiliki Tuhan, dan itu adalah ilmu yang ada di alam. Lalu apa yang harus
kita sombongkan?
Terhadap ilmu yang kita ketahui menuntut kita mengamalkan serta berbagi
kepada yang lain, bagi yang tidak kita ketahui merupakan pengingat agar kita
bersikap rendah hati dan bersedia belajar dari orang lain.
Bersyukur adalah kemuliaan sikap, yaitu berbaik sangka dengan setiap
keputusan Tuhan. Kejadian yang menimpa diri kita tidak terjadi dengan
sendirinya, melainkan tetap dalam kendali-Nya, sehingga tidak ada alasan
untuk tidak menerimanya sebagai rasa syukur.
Kebalikan dari syukur adalah kufur, yaitu menyangkal keberadaan kekuasaan
Tuhan sebagai pengatur skenario yang ada di alam semesta ini. Ini diawali
dari tinggi hati, yaitu melihat keunggulan kita sebagai pembenar untuk
merendahkan orang lain. Pribadi yang tinggi hati sulit untuk bersyukur,
karena menganggap mekanisme hukum alam bersumber dari dirinya dan
orang lain hanya mengambil manfaat dari kelebihan yang dimilikinya.
Sifat yang ketiga adalah Ikhlas, yaitu kesediaan kita menyerahkan hasil dari
yang telah kita upayakan kepada Tuhan. Ini juga merupakan manifestasi sifat
84
rendah hati, yaitu menganggap Tuhan sebagai dzat yang paling berkuasa di
alam semesta ini, sehingga kita mempunyai harapan agar Ia membantu kita
mewujudkan apa yang kita inginkan.
Ada kesalahan persepsi bahwa ikhlas itu dilakukan setelah kita berupaya.
Padahal sebenarnya ikhlas itu adalah kerendahan hati untuk berserah pada
keputusan Tuhan dari segala sesuatu yang kita lakukan, dan menjauhkan kita
dari keragu-raguan sikap. Jadi, ikhlas itu harus dilakukan disetiap saat pada
setiap niat dan upaya yang kita lakukan.
Pribadi yang meletakkan dasar keikhlasan dari setiap inisiatifnya maka tidak
perlu berhitung dengan sesama perihal besarnya imbalan yang diharapkan,
karena dihatinya cukuplah Tuhan yang pasti akan membalasnya dengan adil.
Ini bukan berarti anda pasrah diberi imbalan (salary) berapapun, anda harus
tetap dapat menghargai diri anda sesuai dengan tingginya kualitas pekerjaan
anda. Namun, anda memberi nilai lebih dari pekerjaan yang dilakukan dengan
meniatkan ikhlas dari awal, kita melebihkan kontribusi pada pekerjaan hanya
berharap kepada Tuhan agar kita dapat terus memperbaiki kualitas pribadi
kita, bukan agar dilihat orang lain lalu dinaikkan gajinya. Itulah ikhlas, yaitu
meyakini bahwa setiap yang dialkukan pasti dalam pengawasan Tuhan dan
konsekuensinya akan kembali kepada kita.
7. Mengutamakan kebaikan bersama
Sikap terakhir yang kami jelaskan adalah mengutamakan kebaikan bersama,
ini kerap kali diabaikan. Seorang fresh graduate yang masih idealis dengan
pemikiran-pemikirannya nantinya akan berhadapan dengan kenyataan dunia
kerja yang terkadang telah dipenuhi dengan aplikasi yang jauh berbeda
dengan yang pernah dipelajarinya karena telah disesuaikan dengan kultur dan
etika perusahaan. Jika kita tidak dapat bertoleransi dengan kebaikan bersama,
kita dapat terjebak ke dalam sikap menyalahkan tanpa lebih dalam memahami
kenyataan sesungguhnya.
Mengutamakan bukan berarti mengabaikan yang lain, baik itu kepentingan
keluarga atau individu. Namun, meletakkannya dalam prioritas-prioritas
untuk dapat diselesaikan. Pribadi yang dewasa dapat menegosiasikan setiap
85
kejadian menjadi tindakan yang dapat memenuhi kepentingan semua pihak
tanpa harus ada yang dirugikan. Misalkan, karena perusahaan melakukan
inisiatif baru yang sifatnya mendesak maka atasan meminta anda lembur
untuk menyiapkan presentasi besok pagi, padahal sore ini anda akan
mempersiapkan acara keluarga merayakan ulang tahun Ibu anda. Keduanya
penting dan tidak mungkin dibatalkan, anda perlu mengaturnya agar tetap
merayakan ulang tahun Ibunda dengan sebaik-baiknya dan berangkat lebih
pagi untuk menyiapkan presentasi Bos.
Ilmu memang dapat diakses dari banyak cara, dan dunia pendidikan
mengambil dari praktek-praktek terbaik yang pernah dilakukan dan terbukti
berhasil. Dan ilmu tidak selalu berasal dari apa yang kita pelajari, namun
dapat juga diperoleh dari kesediaan kita melakukan tindakan yang
didalamnya berisi pertanyaan, mengapa ini semua dilakukan oleh orang lain?
Mengapa perusahaan memilih cara ini? Jawaban yang kita peroleh adalah
menjadi pemahaman dan membantu gambaran besar dari pemikiran kita.
Demikian beberapa sikap baik dan positif yang dapat menjadi bekal
karakter kita untuk menjadi pribadi yang berilmu dengan kebaikan perilaku, atau
disebut sebagai insan sukses mulia.
Menanam Sikap Positif Dalam Diri
Membangun sikap positif sangat diperlukan setiap insan terutama dalam
berinteraksi dengan orang lain. Tanpa itu, tidak akan pernah terjalin hubungan
yang harmonis dan saling menguntungkan. Sikap positif merupakan wujud dari
suasana jiwa yang memperhatikan hal-hal yang positif, seperti kreativitas,
kegembiraan, dan harapan. Di dalam buku Sikap Kekayaan Anda yang Paling
Berharga, Elwood N. Chapman menyampaikan beberapa hal tentang sikap positif,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sikap positif adalah kekayaan yang paling berharga dan ampuh yang
dimiliki seseorang.
2. Cara menampilkan karakteristik mental dan fisik secara maksimal adalah
dengan mengomunikasikannya melalui sikap positif.
86
3. Memiliki kepribadian kharismatik tidak berarti banyak tanpa didukung
sikap positif.
4. Sikap positif ini dapat mendorong terbinanya hubungan yang baik
antarmanusia sehingga produktivitas maksimal bisa tercapai.
5. Sikap adalah isyarat yang Anda pancarkan kepada orang lain. Sikap positif
juga merupakan cara Anda melihat sesuatu dari dalam.
6. Makin Anda memusatkan perhatian pada faktor positif dari lingkungan,
makin mudah Anda untuk bersikap positif.
7. Setiap orang bisa setiap saat berhadapan dengan sikap negatif. Bila sadar
segeralah kembalikan pada wawasan yang positif.
Seorang fresh graduate, terkadang sangat mudah terjebak dalam
lingkungan pekerjaan dan rutinitas yang tidak menyenangkan. Jika anda
bergabung diperusahaan, dan anda benar-benar seorang diri menjadi orang baru,
hal ini mungkin sulit bagi anda. Ada perasaan bahwa kehadiran anda diperhatikan
oleh yang lain dan seolah-olah mereka menilai tindak tanduk kita setiap saat, jika
perasaan ini dipelihara akan menuntun anda menjadi pribadi yang reaktif.
Pribadi yang reaktif sepintas lalu tidak terlihat berbeda dengan pribadi
yang responsif, keduanya sama-sama bertindak untuk merespon kejadian, namun
reaktif umumnya bersikap hanya untuk memenuhi keinginan orang yang
memerintahkan. Sehingga, secara jangka panjang sikap reaktif dapat
menimbulkan penyakit-penyakit kejiwaan berupa mudah marah, minder,
mengeluh, keterpaksaan dan lain-lain. Ini membahayakan diri anda dan tentunya
produktivitas karir anda.
Ketika kita menyelesaikan kuliah dan memasuki dunia kerja atau mungkin
jika anda baru pindah bekerja disuatu tempat yang baru, bertemu dengan
lingkungan dan orang–orang baru. Peristiwa baru akan memberikan pengalaman
baru. Mungkin anda pernah mendengar suatu ungkapan “yang menentukan diri
Anda bukanlah apa yang Anda makan, melainkan apa yang Anda pikirkan”. Saya
teringat Stephen Covey dalam sebuah bukunya mengatakan hati – hati dengan
87
pikiran kita, karena jika kita memikirkannya terus menerus akan lahir dalam
perkataan.
Lingkungan banyak memberikan kepada kita rangsang/stimulus
mempengaruhi bagaimana kita memandang dan bereaksi. Informasi yang tidak
relevan atau tidak terbukti dapat membangun suatu asumsi yang dapat melahirkan
prasangka. Prasangka yang hanya menduga-duga, melakukan penilaian tanpa
melihat akar permasalahan yang ada. Jangan sampai anda bahagia karena
dikendalikan oleh orang lain. Anda bahagia, sukses dan mampu mengambil
keputusan memang karena anda ingin mengambil keputusan, meraih kesuksesan
dan kebahagian yang anda inginkan.
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk melatih bersikap positif
dan menghindari fikiran negatif. Yang pertama, berpikiran terbuka, jangan
menjadi orang seperti pepatah “katak dalam tempurung”, terus belajar perluas
cakrawala pengetahuan dengan banyak membaca buku baik itu buku wajib
maupun pengetahuan umum. Terbuka akan saran dan kritik dari lingkungan akan
memperkaya Anda dalam memandang permasalahan dari berbagai sudut pandang.
Kedua, hindari membanding-bandingkan diri Anda dan lingkungan, kita
dapat memulai dengan melakukan evaluasi kembali langkah kita mungkin ada
sesuatu yang harus diperbaiki. Jika sudah yakinkan diri anda untuk melangkah
dengan selalu evaluasi setiap langkah tersebut.
Ketiga, hindari perasaan pesimis takut gagal atau rendah diri. Dan juga
hindari berfikir futuristik seperti saya harus jadi direktur atau Manager, dsb,
bukan jadi direktur atau Manager masalahnya namun kata ‘Harus”, seperti harus
ini atau itu. Mengapa tidak dimulai kata “saya akan mencoba” atau “saya akan
berusaha”. Selain itu bersikaplah realistis kenali diri anda dan kenali lingkungan,
hal itu akan membantu Anda dalam pengembangan karir anda di kemudian hari.
Lakukanlah sesuatu, selalu berinisiatif melihat peluang atau pekerjaan.
Mulailah dengan sesuatu yang ingin anda capai dalam pekerjaan, interpersonal
atau dalam keluarga anda. Coba beraktifitas mengerjakan suatu proyek baru dan
sederhana. Dengan demikian anda akan belajar keterampilan baru. Lakukan
sesuatu yang anda yakini. Di dalam bukunya yaitu the seven habits of highly
88
effective people, Stephen Covey menggambarkan orang sukses yaitu orang yang
selalu berusaha dengan gigih menciptakan suatu hal untuk meraih tujuan..
Menampilkan Diri
Potensi sikap positif dalam diri kita sebenarnya telah ada, hanya “apakah
dari diri kita mau mengembangkan sikap positif tersebut atau tidak. Ada orang
yang memperhatikan dan ada orang yang kurang memperhatikan penampilan diri.
Salah satu pengembangan sikap positif dapat di asah melalui sikap penampilan
diri positif. Kita akan mudah memperhatikan atau mengenali orang–orang di
sekeliling kita melalui percakapannya, pakaiannya, rambutnya, accessories yang
dikenakan, dsb.
Sebagai contoh, ketika Anda di undang oleh seorang teman ke sebuah
pesta pernikahan anaknya di sebuah hotel mewah dan berbintang. Lalu Anda
datang ke pesta tersebut dengan mengenakan baju lengan pendek berwarna kusam
dan bermotif casual dan mengenakan sepatu sandal. Sesampainya di lokasi tujuan
anda melihat banyak orang yang hadir dalam acara tersebut ada pria ada yang
wanita, yang pria mengenakan kemeja batik dan mengenakan jas begitu juga yang
wanita mengenakan gaun malam yang anggun. Bagaimana perasaan anda? Saya
yakin, se-cuek apapun akan ada perasaan bersalah atau mungkin rendah diri saat
harus berbaur dengan yang lain.
Begitu pula bagaimana perasaan lingkungan sekitar pesta tersebut, teman-
teman anda? Coba banyangkan jika situasi tersebut di balik, anda berpakaian rapi
dengan tampil menarik sedangkan yang lain terlihat lebih santai? Bagaimana
perasaan anda dan bagaimana lingkungan memandang anda. Anda pasti merasa
lebih percaya diri dan positif. Begitulah besarnya pengaruh penampilan diri dalam
membentuk sikap positif dan emosi.
Hal ini erat kaitannya dengan peningkatan karir anda di kantor. Jika kita
melakukan presentasi mengenai suatu proyek kerja bersama para pimpinan
dengan rambut yang berantakan atau mungkin dengan baju yang “kusut”.
Bagaimana persepsi para peserta rapat melihat diri anda? Apakah mereka sangat
tertarik mendengar presentasi anda ?
89
Dengan memberikan sejenak waktu dengan memiliki sikap penampilan
positif, peluang anda mendapatkan perhatian dan berkarir dikemudian hari. Ada
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan dan membentuk sikap
penampilan diri positif:
Memperhatikan potongan rambut, dapat dilakukan dengan memotong gaya
rambut yang sesuai dengan kepantasan diri anda. Jangan malu bertanya
kepada teman atau ahlinya mode rambut, model rambut seperti apa yang
paling pantas buat saya?
Pintar memilih warna baju dan celana atau stelan yang akan dikenakan
Perhatikan pula jenis –jenis pakaian sesuai dengan acara
Tampil rapi tidak kusut
Gunakan aksesori seperti jam tangan, gelang dan rantai (bagi wanita),
parfum dan lain-lain.
Cermati Gaya anda seperti cara berjalan, bercakap, ketawa dan mimik
muka serta perhatikan pula keceriaan wajah, kelihatan sehat, kuku, kulit
dan sebagainya.
Berikan senyum yang tulus dan positif kepada lingkungan
Tuntutan akan penampilan tentunya di sesuaikan dengan norma yang
berlaku dalam lingkungan dimana anda berada. Yang perlu di ingat dengan
menampilkan sikap penampilan diri Anda telah melakukan komunikasi.
Anda bisa karena anda tetap sungguh–sungguh berusaha. Menurut Kermit
W. Lueck dalam sebuah risetnya ia manemukan ada empat faktor yang
menentukan orang sukses yaitu tingkat kecerdasan, ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap pribadi (kebiasaan). Dalam hal ini ia menemukan 93 %
suksesnya seseorang dari sikap pribadi, yaitu sikap tetap mau berusaha, tidak
mengeluh, tetap bertahan, berjuang dan sabar.
Hiasi hati kita dengan rasa syukur dalam diri, hal ini dapat dimulai dengan
menghargai setiap hasil yang diperoleh. Selalu bersyukur akan apa yang telah
diperoleh sampai saat ini membuat hidup ini menjadi lebih ringan dan gembira.
Anda dapat menjadi hebat dan luar biasa bila kita mau menjadi luar biasa,
karena seorang hanya akan menjadi sebesar apa yang ia pikirkan. Kita bebas
90
memilih tindakan-tindakan apa yang semestinya dilakukan agar kita pantas
menjadi sebesar apa yang kita cita-citakan dan tidak ada batas yang menentukan
keberhasilan kita.
Percaya Diri
Sikap positif lainnya yang seharusnya dimiliki oleh seseorang dalam
menghadapi kehidupan dan di dunia kerja adalah percaya diri. Banyak ahli
menilai, percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan
besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak sedikit pula yang memberikan
pandangannya mengenai teknik-teknik membangkitkan rasa percaya diri.
Dalam dimensi yang sangat luas, sukses adalah milik semua orang. Tetapi,
tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkan atau meraih kesuksesan.
Kebanyakan orang menilai bahwa kesuksesan adalah milik orang-orang yang
memiliki kecerdasan intelektual (IQ) tinggi, lulusan sekolah terbaik dan memilih
spesialisasi yang paling terkenal.
Penilaian ini memang tidak sepenuhnya salah, tetapi kita juga harus
melihat fenomena yang lebih luas, bahwa tidak sedikit orang-orang sukses yang
tidak mengenyam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, IQ tinggi, lulusan sekolah
terbaik dan spesialisasi yang terkenal hanyalah bagian dari penunjang kesuksesan.
Di luar kemampuan itu, ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam
memprediksi kesuksesan seseorang; itulah yang kita sebut, antusiasme, hasrat,
ketekunan, kerja keras, serta kebulatan tekad seumur hidup yang dimilikinya.
Sebagian pakar menilai bahwa untuk mencapai sukses, kematangan
pribadi seseorang sangat dibutuhkan. Sebab kematangan pribadi akan
mengantarkan seseorang pada sikap optimis dan kesadaran bahwa apa yang dicita-
citakannya akan mudah diraih.
Di sisi lain, meraih keberhasilan atau prestasi jelas bukanlah perkara
mudah. Ketika kita berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan, tentu banyak
tantangan yang harus dihadapi. Ada kalanya seseorang begitu tegar, tetapi tidak
sedikit juga yang patah semangat bahkan menyerah karena merasa tidak sanggup
menghadapi tantangan yang ada di depannya.
91
Pada saat semacam inilah, rasa percaya diri sangat penting untuk
ditumbuhkan. Banyak ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting
yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Karenanya, tidak
sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai teknik-teknik
membangkitkan rasa percaya diri. Berikut ini adalah beberapa kiat guna
membangun percaya diri.
Pertama, berani menerima tanggung jawab. Gerald Kushel, Ed.D.,
direktur The Institute of Effective Thinking, pernah mengadakan penelitian
terhadap sejumlah manajer. Dari penelitian tersebut, Kushel menyimpulkan
bahwa ia menemukan sifat terpenting yang dimiliki oleh hampir semua manajer
yang memiliki kinerja tinggi. Dan sifat tersebut adalah rasa tanggung jawab yang
mendorong mereka untuk tampil "sempurna" tanpa peduli pada hambatan apapun
yang menghadangnya. Sebaliknya, manajer yang berkinerja buruk dan gagal
mencapai kapasitas maksimumnya cenderung melimpahkan kesalahannya pada
siapa saja.
Kedua, kembangkan nilai positif. Jalan menuju kepercayaan diri akan
semakin cepat manakala anda mengembangkan nilai-nilai positif pada diri sendiri.
Menurut psikolog Robert Anthony, PhD., salah satu cara untuk mengembangkan
nilai-nilai positif adalah dengan menghilangkan ungkapan-ungkapan yang
mematikan dan menggantinya dengan ungkapan-ungkapan kreatif. Dia
menganjurkan membuat peralihan bahasa yang sederhana tapi efektif dari
pernyataan negatif ke pernyataan positif. Misalnya, mengganti kata, "Saya tidak
bisa," menjadi, "Saya bisa!"
Ketiga, bacalah potensi diri. Segera cari, gali, dan eksplorasi potensi
sukses yang ada pada diri anda. Misalnya dengan bertanya kepada orang-orang
terdekat. Termasuk juga mengikuti psikotes dan mendatangi para ahli seperti
psikiater, dokter bahkan kiai untuk melacak potensi anda. Karena bisa jadi sangat
banyak potensi yang kita miliki tanpa kita sadari, sehingga tidak berhasil kita gali.
Keempat, berani mengambil risiko. Keberanian dalam mengambil risiko
ini penting, sebab daripada menyerah pada rasa takut alangkah lebih baik belajar
92
mengambil risiko yang masuk akal. Cobalah menerima tantangan, kendati terasa
menakutkan atau menciutkan hati. Cari dukungan sebanyak mungkin.
Dengan melakukan hal ini, kita akan mendapat banyak peluang yang tak
ternilai harganya. Namun jangan lupa, ketika mencoba sesuatu kita harus siap
dengan hasil yang sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan. Kalau hasilnya tak
sesuai dengan keinginan, bisa jadi itulah yang terbaik menurut Tuhan. Kalau kita
sudah mencoba, maka niatnya saja sudah menjadi amal. Orang yang gagal adalah
orang yang tak pernah berani mencoba. Bukankah menaiki anak tangga kesepuluh
harus diawali dengan tangga pertama?
Kelima, menolak saran negatif. Bisa jadi, tidak semua orang di sekitar kita
memberikan dorongan, dukungan, dan bersikap positif pada kita. Sebagian dari
orang yang ada di sekitar kita mungkin berpikiran negatif. Hal inilah yang tak
jarang malah melunturkan rasa percaya diri anda dengan mempertanyakan
kemampuan, pengalaman, dan aspirasi-aspirasi anda. Dengan demikian, mungkin
ada baiknya jika anda sedikit mengambil jarak dengan sebijak mungkin bila ada
pihak-pihak yang mencoba melunturkan kepercayaan diri anda.
Keenam, ikuti saran positif. Rasa percaya diri merupakan sifat "menular".
Artinya, jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang memiliki cara pandang positif,
bersemangat, optimis, dsb, maka kita memiliki kecenderungan untuk meniru sifat
tersebut. Karena itu, carilah lingkungan yang bisa memotivasi anda untuk sukses.
Kita harus mulai senang bergaul dengan orang-orang yang mempunyai
kemampuan untuk bangkit. Bergaul dengan orang-orang yang percaya diri akan
berbeda dibandingkan bergaul dengan orang-orang yang gagal. Sebab bergaul
dengan orang-orang yang percaya diri, Insya Allah semangatnya akan menular
kepada anda.
Ketujuh, jadikan keresahan sebagai kawan. Banyak peristiwa atau saat-
saat dalam kehidupan yang dapat membuat kita mengalami rasa cemas atau
gelisah. Akibatnya, kita mengalami krisis percaya diri. Saat itulah kita harus mulai
mengingatkan diri sendiri bahwa rasa cemas dan gelisah merupakan kawan.
Tingkatkan energi, tajamkan kecerdasan, tinggikan kewaspadaan, dan
93
kembangkan pancaindera. Daripada menyia-nyiakan energi untuk kecemasan
yang sia-sia, lebih baik menghadapi tantangan itu secara tegas dan efektif.
Sesudah perhitungan anda matang, selanjutnya kepercayaan diri akan
bertambah dengan memperkokoh ibadah dan doa, karena doa dan ibadah dapat
mengundang pertolongan Tuhan. Semakin kokoh ibadah anda, makin kuat doa-
doa anda, dan keyakinan dengan pertolongan Tuhan, maka itu bisa meningkatkan
percaya diri.
Kita harus benar-benar menyadari bahwa Tuhan menciptakan kita benar-
benar dengan perhitungan dan pertimbangan yang maha cermat. Sungguh Kami
telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Menjadi Luar Biasa
Semua orang bisa memiliki potensi menjadi orang yang hebat atau luar
biasa. Martin Luther King, Jr. pernah mengatakan, “Setiap orang bisa menjadi
orang hebat karena setiap orang bisa melayani, tanpa harus memiliki ijazah
perguruan tinggi untuk dapat melayani, tidak perlu menimbang-nimbang dan
memutuskan untuk melayani. Kita hanya perlu hati yang penuh belas kasih dan
jiwa yang lahir dari kasih.”
Siapa pun dapat menjadi luar biasa karena siapa pun bisa melayani.
Sejarah telah mencatat orang-orang yang berhasil melayani dengan sepenuh hati,
sebut saja Bunda Teresa, begitu besar jasa dan pengabdiannya untuk melayani
sesama. Bukan berarti anda harus menjadi seperti Bunda Teresa, karena kita bisa
melayani dalam bentuk apa pun, kapan pun dan di mana pun kita berada.
Pandanglah sekeliling kita dan bantulah orang-orang yang memang membutuhkan
uluran tangan kita. Buatlah mereka menjadi lebih baik dan lebih bahagia dengan
kehadiran Anda.
Dengan membantu orang lain, sebenarnya kita menanamkan kepada diri
kita sifat yang sangat mulia, yaitu menganggap keberadaan kita di dunia ini
adalah sebagai manfaat bagi orang lain. Dan ini akan menjadi kekayaan jiwa yang
luar biasa dan ketenangan batin didalam menghadapi hidup ini. Bantuan anda
94
adalah lem perekat hubungan antara anda dan orang yang anda bantu, dan ini
terjadi dengan sendirinya dengan menolong.
Ada cerita dari rekan ayah saya, namanya Pak Tino. Secara kebetulan
beliau menolong seorang anak berusia 4 tahun yang terpisah dari orang tuanya di
taman bermain. Si Anak tidak menangis, tetapi mengikuti orang lain yang
disangka ibunya bahkan sampai keluar dari taman dan memasuki halaman parkir.
Tentu saja ini menimbulkan kepanikan bagi orang tuanya yang kehilangan dan si
anak yang kebingungan setelah menyadari dia mengikuti orang yang bukan
Ibunya. Seketika si anak panik dan menangis kencang sembari memanggil
“Mama-Papa”. Pak Tino yang bekerja sebagai petugas kebersihan, dengan
spontan berinisiatif membantu permasalahan tersebut dan mempertemukan
dengan kedua orang tuanya.
Ketika kontrak kerja di perusahaan lama berakhir, dengan berbekal kartu
nama yang diberikan Pak Guna, nama orang tua si anak, Pak Tino diterima
bekerja di perusahaan yang di pimpin oleh Pak Guna. Bahkan, sejak saat itu Pak
Guna menganggap Pak Tino sebagai mana seperti keluarganya sendiri.
Pak Tino bertetangga dengan keluarga kami, dan Pak Guna adalah
manajer office di perusahaan tempat Ayah saya bekerja.
Mungkin orang tua anda pernah berpesan seperti hal ini, “Kalo kerja yang
baik, nak! carilah rejeki yang halal. Jangan mengambil hak orang lain, tetapi
sedekahkan dari penghasil kamu untuk orang yang tidak mampu. Mudah-
mudahan pekerjaanmu bisa langgeng, dan hidupmu bisa tenteram”.
Uang bukanlah segalanya! Tidak berarti menjadi orang kaya itu salah.
Sama sekali tidak! Kebahagian dan kesuksesan hidup tidak selalu identik dengan
jumlah uang yang kita miliki. Uang yang berlimpah tidak menjamin membuat
hidup Anda berubah? Uang, jika uang berada di tangan orang yang tepat, ia bisa
menjadi berkah bagi dirinya dan bagi orang lain. Tidak sedikit orang kaya yang
begitu murah hati terhadap sesama yang membutuhkan. Mereka tidak pernah
ragu-ragu untuk mengulurkan tangan kepada pihak yang perlu ditolong.
Saya kenal seorang pengusaha yang begitu murah hati. Ia senantiasa
membantu orang yang menderita. Tidak hanya membantu secara materi tetapi
95
juga memberikan motivasi dan memberikan kunci-kunci kesuksesan hidupnya.
Baginya, kesuksesan belumlah lengkap kalau hanya berguna bagi dirinya sendiri.
Sebaliknya jika uang berada di tangan orang yang salah, ia bisa jadi
sebuah “kutukan”. Kedamaian dan kebahagiaan hidup pun rasanya semakin sulit
dicapai. Hidup selalu diwarnai kecurigaan terhadap orang lain. Yang mengerikan,
terkadang timbul pikiran bahwa semua orang bisa dibeli dengan uang. Dalam
jangka pendek hal ini mungkin benar sebab dengan uang yang berlimpah kita
lebih mudah mendapat kenalan. Ibarat kata pepatah, ada gula ada semut. Namun
seiring perjalanan waktu mulai terungkap kalau uang bukanlah lem perekat
sebuah hubungan yang harmonis.
Awal sebuah karir, adalah awal perjalanan panjang yang tidak pernah
dapat kita duga ujungnya. Namun, kita dapat membayangkan kualitas diri kita
dimasa mendatang, tanpa harus dibayangi keraguan untuk melangkah. Salah satu
hal yang penting bagi perjalanan karir kita adalah menemukan banyak kawan, ia
penting karena kelak keberhasilan kita juga membutuhkan kawan-kawan untuk
menggapai sukses secara bersama.
Mendefinisikan Kesuksesan
Setiap orang memimpikan kesuksesan, karena bayangan akan kehidupan
yang sempurna dengan kedudukan yang tinggi dan dikenal, punya wewenang
untuk mempengaruhi orang lain, ucapannya didengarkan, bergelimang harta dan
kenikmatan lain. Namun, definisi kesuksesan seperti ini ternyata hanya
kesenangan yang terlihat dari luar, dan tanpa didukung kualitas dalam diri kita
maka hanya merupakan kesenangan yang semu. Jika kesenangan ini menjadi
tujuan kita, justru akan menjerumuskan kita kepada kekeliruan dengan mengambil
jalan pintas, untuk memperkaya diri dengan jalan yang tidak baik dan halal.
Seseorang dikatakan sukses tidak selalu dilihat dari kedudukannya,
kekayaannya atau luasnya pengaruh yang dimilikinya. Namun, orang yang sukses
sering diidentikkan dengan orang yang berprestasi. Prestasi yang dicapai dapat
menjadi gambaran kualitas diri seseorang, baik kualitas dalam bidang olahraga,
seni, pendidikan, bisnis, kebudayaan, politik dan sebagainya. Hal ini dapat
96
diketahui dari penghargaan-penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas
prestasi yang telah dicapainya. Secara umum semua orang tentu memiliki prestasi
atau pencapaian terbaiknya, itulah puncak keberhasilan seseorang menggunakan
kualitas pribadi yang dimilikinya, meskipun tidak semua kualitas yang telah kita
capai selalu diiringi dengan penghargaan.
Kita mengenal tokoh-tokoh seperti Micahel Schumacer di dunia balap
mobil formula one, Lioenel Messi di dunia sepakbola yang sudah meraih hampir
semua trophy penghargaan sebagai puncak prestasi dalam dunia olah raga. Belum
lagi untuk nama-nama semacam Alex Ferguson, manager tim Manchaster United
yang sangat sukses dengan berbagai gelar prestisius, Steven Spielberg, produser
sekaligus sutradara terkenal yang sudah meraih penghargaan tertinggi di dunia
perfilman. Mereka tidak pernah berhenti berprestasi karena melihat kesuksesan itu
bukan hasil akhir, melainkan proses perjalanan agar selalu tetap dalam kualitas
terbaik.
Dalam buku Reach Your Maximum Potential, Paulus Winarto
mengatakan, seiring perjalanan hidup, saya semakin menyadari kalau sukses
sangatlah berbeda dengan pengakuan sukses. Sukses adalah sebuah perjalanan
(success is a journey). Sukses bukanlah sebuah tujuan akhir (success is not a
destination).
Perjalanan sukses itu akan sangat berarti jika kita senantiasa melakukan
yang terbaik yang bisa kita lakukan. Dengan kata lain, sukses adalah perjalanan
untuk menemukan sekaligus mengembangkan talenta yang sudah dipercayakan
Tuhan pada setiap kita dan menjadikannya berkah bagi hidup sesama. Dr. John C.
Maxwell pernah mengatakan kalau sukses terdiri dari tiga hal penting, yakni
mengetahui tujuan hidup Anda (knowing your purpose in life), bertumbuh
menggapai potensi maksimal Anda (growing to your maximum potential), dan
menaburkan benih yang membawa keuntungan bagi orang lain (sowing seeds that
benefit others).
Jika sukses didefinisikan sebagai sebuah perjalanan maka seorang
mahasiswa tidak akan berfikir bahwa suksesnya adalah pada saat ia wisuda nanti.
Demikian juga apada saat ia telah lulus, sukses bukan setelah mendapatkan
97
pekerjaan yang baik. Setelah mendapatkan pekerjaan jangan berfikir bahwa
sukses jika ia sudah menjadi manager di perusahaan demikian seterusnya. Cara
pandang seperti ini bisa jadi akan membuat anda stres karena diakhir cerita ia
merasakan bahwa belum meraih apa-apa.
Jika seseorang telah melakukan yang terbaik sepanjang perjalanan
hidupnya ia sebenarnya sudah sukses. Dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke
jam, hari ke hari, bulan ke bulan, tahun ke tahun, jika ia senantiasa melakukan
yang terbaik, ia sebetulnya sudah sukses hanya mungkin ia belum mendapatkan
pengakuan atas kesuksesannya. Pepatah bijak mengatakan, ”You can become the
star of the hour if you make the minutes count.” Anda dapat menjadi bintang pada
jam ini jika anda menjadikan setiap menitnya berarti.
Sayangnya, orang sering mencampuradukkan antara sukses dan pengakuan
sukses. Tidak mengherankan jika dalam pertemuan alumni beberapa tahun setelah
wisuda, orang mulai menilai kesuksesan berdasarkan apa yang telah diraih teman
sekampusnya dulu. Misalnya, kalau ia sudah bisa membeli rumah di kompleks
perumahan elit dan memiliki mobil mewah maka oleh teman-temannya ia akan
dikatakan sukses. Padahal, itu adalah pengakuan sukses. Dan, pengakuan itu tidak
akan banyak gunanya jika cara ia memperolehnya tidak baik, misalnya melalui
jalan curang atau korupsi.
Ketika saya hendak menulis buku ini, saya mempunyai tujuan agar buku
tersebut diterima oleh pembaca dan memberi pencerahan agar melihat akhir study
itu penting sebagai bekal meraih pekerjaan impian pembaca. Untuk itu saya
menetapkan target kira-kira berapa halaman tebal buku tersebut. Saya kemudian
mengatur jadwal untuk studi literatur di toko buku dan internet sebagai
benchmarking, melakukan sejumlah wawancara dengan narasumber yang terkait,
membuat kerangka buku, mempresentasikan kerangka tersebut kepada penerbit,
lalu mulai menulis dan seterusnya.
Jika proses itu saya lakukan dengan sepenuh hati dan saya memberikan
upaya terbaik saya, maka sesungguhnya saya sudah sukses dan menjalankan
tahap-tahap target serta tujuan saya secara umum. Halaman demi halaman yang
98
saya lalui dengan proses kerja keras dan juga kerja cerdas demi memberikan yang
terbaik kepada para pembaca, itu juga sebuah kesuksesan.
Lalu bagaimana dengan pengakuan sukses atas buku tersebut? Salah
satunya adalah ketika buku tersebut memberikan manfaat bagi hidup orang lain
sehingga berbagai pujian datang kepada saya. Salah satu bentuk pujian bisa jadi
adalah ketika buku itu cetak ulang dalam waktu singkat atau masuk dalam
kategori buku laris (best seller)
Pesan Terakhir
Ada satu pesan dari Stave Jobs, CEO Apple yang mesti kita renungkan.
Beliau mengatakan, “Bukalah diri Anda terhadap hal-hal terbaik yang telah
dilakukan manusia, dan kemudian berusahalah membawa hal-hal tersebut ke
dalam apa yang Anda lakukan”
Bersikap luar biasa, berani dan tidak sungkan-sungkan tidaklah mudah
dimiliki oleh seseorang yang belum terasah inisiatif dan kreativitasnya. Tetapi
sikap-sikap itu pada kenyataannya adalah yang dibutuhkan dalam menempuh
perjalanan karir menjadi menyenangkan. Jadi, tidak ada pilihan untuk
melakukannya atau tidak, tetapi keputusan anda memiliki sikap-sikap baik
tersebut mulai dari sekarang atau menunggu tekanan dari permasalahan yang
mengharuskan anda harus memperbaiki diri dan bersikap baik.
Jadilah pribadi yang selalu memperbaiki diri dengan kesediaan melihat
teladan dari orang lain, menjadi pribadi pembelajar, membangun komitmen
didalam diri untuk menjadi yang terbaik dan yang terakhir mewujudkan semuanya
dan tindakan yang kita lakukan.
Selamat menempuh perjalanan karir, semoga sukses selalu menyertai
perjalanan kita dan memajukan bangsa. Amin.
99
Penutup
Melampaui Rintangan dan Menjadi Luar Biasa
Pada tahun 1940an, Chuck Yeager menghancurkan keyakinan umum
mengenai ambang batas kecepatan untuk setiap pesawat dan memperkenalkan era
penerbangan supersonic. Sebelum hal itu terjadi, para ilmuwan meramalkan
bahwa ambang batas kecepatan suara itu merupakan ‘rintangan’ yang tidak dapat
ditembus. Bahwa yeager dan aviation X-1 akan hancur berkeping-keping begitu
mencapai kecepatan satu mach. Tetapi, tentu saja, ternyata rintangan itu dapat
ditembus dan batas kecepatan itu dapat dilampaui.
Rintangan itu ternyata hanya mitos. Kemudian ia menulis dalam
otobiografinya bahwa “Rintangan yang sesungguhnya tidak berada di langit,
tetapi dalam pengetahuan dan pengalaman penerbangan supersonic itu sendiri.”
Hal yang sama terjadi saat ini. Kita selalu beranggapan akan ada rintangan
yang tidak mungkin dapat kita lampaui, sehingga dalam menjalani tantangan
dalam kehidupan ini kita cenderung melakukan aktivitas yang biasa-biasa saja dan
lebih menyerahkan semuanya berjalan dengan sendirinya.
Di dalam buku Tales of knock your socks off service, Kristin Anderson
dan Ron Zamke mengumpulkan cerita-cerita tentang orang-orang yang luar biasa
di dalam bidangnya. Kisah Alan Wilk, seorang pria sangat peduli terhadap saluran
air yang mampat, juga sangat layak diperhatikan.
Wilk adalah seorang karyawan Roto Rooter dengan keahlian
membersihkan saluran dan selokan air, yang paling mampat sekalipun, di New
York. Seorang pria yang oleh Schlesinger di juluki “regu penyelamat beranggota
satu orang”. Schlesinger menggambarkan Wilk dengan kata-kata “Ada jutaan
saluran mampat di naked city, dan satu orang dapat membersihkan semuanya.”
Dikatakan bahwa Wilk muncul dirumah seorang pria bernama Charli
Mihulka di Queens, New York pada suatu malam. Pipa yang menghubungkan
rumah dengan saluran utama mampat, dan empat perusahaan telah gagal untuk
membersihkannya. Tampaknya mereka tidak punya pilihan lain kecuali pilihan-
100
pilihan yang mahal, seperti penggunaan mesin jet bertekanan tinggi, atau
menggali dan mengganti pipa itu. Jelas ini adalah situasi yang sangat disukai
Wilk. Wilk mendekati problem tersebut dengan cara yang hanya dimiliki oleh
pembersih pipa yang obsessive saja. Tanah di bawah pipa telah turun dan
membengkokkan pipa sehingga berbentuk V saat membawa beban dari rumah ke
saluran utama.
Wilk menggambarkan lumpur yang menyumbat memiliki konsistensi
seperti bubur gandum yang dicampur dengan aspal. Lumpur tersebut menyumbat
pipa, dan semua upaya Wilk dengan menggunakan kawat panjang hanya
mengurangi Lumpur tapi tidak membersihkannya.
Wilk berfikir dan mulai membuat rencana. “Teknik kadang-kadang lebih
membantu daripada kekuatan yang besar.” Pikirnya. Wilk memutuskan untuk
menggunakan piringan sikat kawat yang diikatkan pada ujung kawat. Piringan
yang berputar akan menggerogoti Lumpur sambil ia memompakan air ke dalam
pipa agar Lumpur mengalir ke arah yang benar. Cara ini berhasil dan pipa menjadi
bersih.
Tidak banyak orang yang dapat berperan seperti Alan Wilk. Untuk
menjadi orang yang kreatif dan inovatif, dibutuhkan pengalaman dan cukup
pengetahuan. Namun sesungguhnya keduanya itu digerakkan oleh motivasi yang
kuat. Orang yang tidak termotivasi dengan sendirinya akan menutup diri untuk
berkontribusi meskipun didukung oleh pengetahuan dan pengalaman yang
memadai.
Orang seperti Alan Wilk adalah orang yang tidak pernah menganggap
suatu hal sebagai masalah, kecuali menjadikannya sebagai suatu tantangan yang
ingin dipecahkan. “Tidak pernah menyerah”, itu kuncinya. Wilk tidak terlahir
serta merta seperti yang terjadi saat ini. Tetapi butuh waktu dan proses untuk
berupaya mengalami dan tumbuh pemahamannya, sehingga menjadi seperti
sekarang ini.
Lihatlah suatu permasalahan yang ada di depan sebagai suatu tantangan
untuk meningkatkan kualitas pribadi, sehingga tidak pernah kehabisan energi dan
motivasi untuk terus menerus berusaha, memecahkan dan menumbuhkan
101
kemampuan. Dimanapun anda bekerja sebagai sarana untuk menghadapi
tantangan kerja untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi.
Salah satu pengaruh terbesar untuk memperbaiki kinerja perusahaan
adalah komitmen perusahaan untuk menempatkan orang dan pekerjaan yang tepat.
Banyak perusahaan berlomba–lomba meningkatkan keterampilan para
karyawannya dengan berbagai pelatihan. Banyak orang yang belum memahami
apa yang harus dilakukan ketika memulai pekerjaannya. Kebingungan muncul
ketika mereka dihadapkan kembali kepada permasalahan pekerjaan sehari – hari
kita cenderung terpaku dengan hal – hal yang terkait dengan rutinitas.
Komunikasi
Saat dirumah, bekerja dan berinteraksi sosial kita tidak akan pernah lepas
dari komunikasi. Secara umum komunikasi dilakukan dari sejak kita bangun tidur
hingga tidur kembali. Komunikasi merupakan salah satu ketrampilan yang sangat
penting dalam bekerja. Dengan komunikasi kita dapat menginformasikan,
memberikan informasi, membujuk dengan cara yang persuasif untuk memperkuat
atau mengubah paradigma. Komunikasi tidak hanya satu arah saja, kita dapat
mengembangkan komunikasi yang bersifat 2 arah dengan memiliki ketrampilan
untuk mendengar. Ingat, kita diberikan 2 telinga satu mulut. Banyaklah
mendengar baik dari atasan maupun rekan kerja.
Menurut Stephen Covey, sedikit orang yang pernah mengikuti pelatihan
mendengar, sebagian besar pelatihan tersebut adalah teknik Etika Kepribadian,
yang terpotong dari dasar karakter dan dasar hubungan yang mutlak vital bagi
pemahaman kita terhadap keberadaan orang lain. Dengan mendengar kita jadi
mengetahui berbagai informasi yang terkait dengan kondisi perusahaan, sehingga
langkah yang nantinya akan kita ambil untuk pengembangan organisasi dapat
tepat. Dengan mengkomunikasikan visi kita kepada organisasi baik itu secara
lisan maupun tulisan dengan selalu fokus berdaya guna bagi pengembangan
perusahaan.
102
Agen Perubahan
Sebagai agen perubahan organisasi jadilah pribadi “proactive”. Proaktif
bukan hanya kita berinisiatif. Stephen Covey mengatakan “proactive” itu adalah
seseorang yang memiliki kemampuan untuk memilih respon yang cocok atau
menentukan keputusan. Selalu tanamkan dalam diri sebagai agen perubahan
dalam bekerja. Tanamkan keyakinan diri bahwa setiap hasil kinerja yang
dihasilkan merupakan akibat dari suatu pilihan yang terbaik dari berbagai pilihan.
Jadilah penjemput bola di lapangan, jangan pernah jadi penonton bola berputar.
Kembangkan Pengetahuan
Selalu perbaharui pengetahuan kita dengan melakukan “sharing” dengan
para profesional atau dengan para senior di kantor mengenai kekuatan dan
kelemahan sistem yang ada. Dengan mengetahui situasi kondisi kita akan mampu
menempatkan diri dan menggunakan kesempatan untuk mengembangkan
organisasi.
Mengelola Konflik
Jadilah pemenang tanpa bertempur. Jadikan konflik jadi ajang kompetisi
yang mengarahkan kepada produktifitas kinerja. Mengarahkan konflik menjadi
kreativitas, komitmen dan tantangan yang harus diselesaikan bukan untuk
dibiarkan mengambang. Ketika konflik itu datang langkah awal yang harus kita
lakukan adalah mengenali dan mengidentifikasi sumber penyebab konflik, dan
atur strategi yang tepat untuk mengatasi konflik tersebut sehingga kita bisa
mengubah konflik menjadi kerja sama yang harmonis. Hal ini dapat dilakukan
dengan memahami bahwa konflik terpisah dari pribadi, dan melihat konflik
sebagai fokus utama yang harus diselesaikan, bukan permasalahan pribadi yang
menghambat hubungan antarpersonal, lalu menjadi sinergi. Dengan sinergi ini
diharapkan kita bisa lebih berprestasi dan memperoleh banyak dukungan untuk
berprestasi optimal.
103
Optimistis
Tinjaulah kembali pendekatan yang tidak mungkin. Dengan demikian kita
bisa karena kita mau, coretlah perkataan tidak mungkin dari dalam diri sehingga
yang tersisa adalah “mungkin”. Kembangkan kata mungkin dengan selalu melihat
peluang dan data yang ada sesuai dengan kondisi. Saya teringat perkataan Dess
dan Miller dalam bukunya "Strategic Management" suatu perubahan dan
perbaikan kondisi dapat diawali dengan melakukan eksperimen “if you fail at the
first time, try, try, … and try again" "I will persist until I succeed”. Siapa sangka
Thomas Alpha Edison yang telah melakukan 10 ribu kali percobaan untuk
menemukan bola lampu. Kenali apa yang anda inginkan untuk suatu perubahan,
hal ini harus “SMART” (Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, and
Time-limit). Langkah kedua yaitu tindakan, wujudkan dalam implementasi dari
apa yang telah di rencanakan serta selalu evaluasi hasil yang telah dicapai.
104
Daftar Pustaka
Chapman, Elwood N., Sikap : Kekayaan Anda yang Paling Berharga,
Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1991Covey, Stephen R., Sevent Habits of
Highly Effective People, Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1997
Cloud, Henry, Dr. , Keberanian Memenuhi Tuntutan Kenyataan,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2007
Covey, Stephen R, The 8th Habit Melampaui Efektivitas Menggapai
Keagungan, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005
Hogan, Kevin, Talk Your Way to the Top, Pelican Publishing Company
Inc., Lousiana, 2006
Winarto, Paulus, Reach Your Maximum Potential, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2004
105
Tentang Penulis
Joko Hariyono adalah pendiri Motivation
Training Consultant (MTC), yaitu sebuah
lembaga yang bergerak dalam bidang
pelatihan dan konsultan pengembangan
kualitas SDM.
MTC berdiri pada tahun 2008, bertujuan
untuk membantu insan-insan muda
menemukan potensi terbaik di dalam
dirinya, mengembangkan serta mampu
untuk mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Disamping itu sejak tahun 2006 Penulis bekerja di Badan Kepegawaian Daerah
(BKD) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu lembaga Pemerintah Daerah
yang memiliki kewenangan mengelola Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah
Provinsi DIY.
Sebelum bekerja di BKD Provinsi DIY, Penulis merintis karirnya di IBM
Indonesia, yaitu salah satu perusahaan IT terbaik di dunia, pada tahun 2000. Lalu
pada tahun 2001 bergabung dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN),
perusahaan telekomunikasi berbasis satelit pertama di Indonesia, sebagai Account
Manager, dan menempati jabatan sebagai Branch Manager PSN Yogyakarta sejak
tahun 2004.
Penulis mendapatkan gelar Sarjana Teknik (ST) dari Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Gadjah Mada, dan gelar Master of Engineering (M.Eng) dari
Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada dan sedang mengejar
gelar Philosophy Doctor (Ph.D) di University of Ulsan, South Korea)
106
Lahir di Jember, Jawa Timur pada tanggal 23 September 1976 dan menikah pada
tahun 2003 dengan dikarunia seorang anak. Saat ini tinggal di 2nd
Floor 838-11,
Mogeo-dong, Nam-gu, Ulsan City, South Korea.
top related