sub bidang konstruksi - lskmandaka.comlskmandaka.com/downloads/skp iptl kon 2010.pdf · rumah...
Post on 01-Apr-2019
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 08 Tahun 2010 TANGGAL : 5 Juli 2010
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI
PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2010
i
DAFTAR ISI STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Hal
1. Kode Unit : KTL.IK.205.101.01……………………………………………. 1 Judul Unit : Memasang sistem pembumian (Arde).
2. Kode Unit : KTL.IK.206.101.01……………………………………………. 6 Judul Unit : Memasang penangkal /penangkap petir
3. Kode Unit : KTL.IK.207.101.01……………………………………………. 11 Judul Unit : Memasang catu daya arus searah (DC Power
Supply).
4. Kode Unit : KTL.IK.207.102.01……………………………………………. 16 Judul Unit : Memasang lampu tanda (tanda bahaya, lampu
lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
5. Kode Unit : KTL.IK.207.103.01……………………………………………. 21 Judul Unit : Memasang lampu penerangan jalan umum
(PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
6. Kode Unit : KTL.IK.201.201.01……………………………………………. 27 Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan
rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
7. Kode Unit : KTL.IK.201.202.01……………………………………………. 33
Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution
Board).
8. Kode Unit : KTL.IK.202.201.01……………………………………………. 39 Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
9. Kode Unit : KTL.IK.202.202.01…………………………………………… 45 Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
10. Kode Unit : KTL.IK.202.203.01……………………………………………. 51 Judul Unit : Memasang instalasi listrik tenaga.
11. Kode Unit : KTL.IK.203.201.01……………………………………………. 57 Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit motor kontrol
non programmable logic control (Non PLC).
12. Kode Unit KTL.IK.204.201.01……………………………………………. 62
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit programmable
logic control (PLC).
ii
13. Kode Unit KTL.IK.207.201.01……………………………………………. 67 Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
kolam renang tegangan rendah.
14. Kode Unit KTL.IK.207.202.01…………………………………………… 73
Judul Unit Memasang instalasi listrik kawasan berbahaya (Hazardous Area).
15. Kode Unit KTL.IK.207.203.01……………………………………………. 79
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
untuk bangunan khusus layanan medis.
16. Kode Unit KTL.IK.207.204.01……………………………………………. 85
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
17. Kode Unit KTL.IK.208.201.01 …………………………………………… 91 Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (home appliances)
18. Kode Unit KTL.IK.208.202.01…………………………………………… 97
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (home appliances)
19. Kode Unit KTL.IK.208.203.01…………………………………………… 103
Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.
20. Kode Unit KTL.IK.208.204.01…………………………………………… 109 Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan cable duct
dan cable trench.
21. Kode Unit KTL.IK.208.205.01……………………………………………. 115
Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.
22. Kode Unit KTL.IK.208.206.01…………………………………………… 121 Judul Unit Memasang instalasi lampu penerangan pada
bangunan gedung.
23. Kode Unit KTL.IK.208.207.01……………………………………………. 127 Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan.
1
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.205.101.01
Judul Unit : Memasang sistem pembumian (Arde).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang sistem pembumian (Arde).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan mempersiapkan
pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemasangan sistem pembumian
disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
pemasangan sistem pembumian disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan sistem pembumian diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang sistem
pembumian (Arde).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material pembumian dipasang sesuai dengan spesifikasi rancangan, standar
dan persyaratan yang berlaku.
2
2.3. Peralatan/material pembumian dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi, sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
4. Membuat laporan selesainya
pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan sistem pembumian (Arde), yang dapat dilaksanakan oleh
pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan sistem pembumian (Arde) ini meliputi :
1.1. Pemasangan elektrode pembumian (earthing rod) yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
3
dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools and power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang sistem pembumian
(Arde).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .
b. Prosedur pemasangan sistem pembumian (Arde). c. Konstruksi sistem pembumian (Arde).
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan sistem
pembumian (Arde). e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL). h. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan sistem pembumian (Arde).
c. Menerapkan konstruksi sistem pembumian (Arde). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
sistem pembumian (Arde).
4
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
5
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
6
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.206.101.01
Judul Unit : Memasang penangkal/penangkap petir.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemasangan penangkal/penangkap petir disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan penangkal/penangkap petir
(Lightning rod) disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan penangkal/penangkap petir
(Lightning rod) diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman
serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang
penangkal/ penangkap petir
(Lightning rod).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material penangkal/penangkap petir (Lightning rod) dipasang sesuai dengan
spesifikasi dan persyaratan yang berlaku.
7
2.3. Peralatan/material penangkal/penangkap
petir dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan
(Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi, sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku/gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
4. Membuat laporan selesainya
pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod), yang dapat
dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod) ini meliputi :
1.1. Pemasangan elektrode penangkal/penangkap petir (Lightning rod) yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian dan seperti yang tercantum di
8
dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang
penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemasangan penangkal/penangkap petir. c. Konstruksi penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan penangkal/penangkap
petir. c. Menerapkan konstruksi penangkal/penangkap petir.
9
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.2. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
10
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
11
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.207.101.01
Judul Unit : Memasang catu daya arus searah (DC Power
Supply).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang catu daya arus searah (DC Power
Supply).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemasangan catu daya arus searah
disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply) disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan catu daya arus searah diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang catu
daya arus searah.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material catu daya arus searah (DC
Power Supply) dipasang sesuai dengan spesifikasi dan gambar Shop Drawing.
12
2.3. Peralatan/material catu daya arus searah (DC
Power Supply) dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan.
2.6. Pemberian tegangan pada catu daya arus searah (DC Power Supply) dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
3. Memeriksa
pekerjaan pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply), yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan catu daya arus searah (DC Power Supply) ini meliputi :
1.1. Pemasangan catu daya arus searah yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemasangan.
13
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools and power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang catu daya arus searah (DC Power Supply).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan catu daya arus searah.
c. Konstruksi catu daya arus searah (DC Power Supply). d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan catu daya arus
searah (DC Power Supply). e. Elektronika Penyearah (Rectifier).
f. Alat ukur pengukuran listrik. g. Teori listrik dasar.
h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemasangan catu daya arus searah. c. Menerapkan konstruksi catu daya arus searah (DC Power
Supply). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
14
catu daya arus searah (DC Power Supply). e. Menggunakan Elektronika Penyearah (Rectifier).
f. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. g. Menerapkan teori listrik dasar.
h. Menerapkan Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
15
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang catu daya arus searah.
16
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.207.102.01
Judul Unit : Memasang lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu
lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang lampu tanda (tanda bahaya,
lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan lampu tanda
(tanda bahaya, lampu lalu lintas,
papan reklame/Billboard
dan lampu kabut).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemasangan lampu tanda disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan lampu tanda disiapkan dan
dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan lampu tanda diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
2. Memasang lampu
tanda.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material lampu tanda dipasang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
yang berlaku.
17
2.3. Peralatan/material lampu tanda dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi, sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
4. Membuat laporan selesainya
pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan
reklame/Billboard dan lampu kabut), yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan lampu tanda ini meliputi :
1.1. Pemasangan lampu tanda yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
18
dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1 Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang lampu tanda (tanda
bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu
lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut). c. Konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas,
papan reklame/Billboard dan lampu kabut). d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan lampu tanda.
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Teknik Penerangan lampu tanda.
h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan lampu tanda (tanda
19
bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
c. Menerapkan konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan lampu tanda.
e. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Meneraokan teknik Penerangan lampu tanda.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2 Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
20
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi penerangan.
21
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.207.103.01
Judul Unit : Memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) dan
lampu penerangan lapangan (out door).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang lampu penerangan jalan umum
(PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemasangan
lampu penerangan jalan
umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out
door).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemasangan lampu penerangan
jalan umum dan lampu penerangan lapangan disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan lampu penerangan jalan umum
dan lampu penerangan lapangan disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan lampu penerangan jalan umum
dan lampu penerangan lapangan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
22
2. Memasang lampu
penerangan jalan umum (PJU) dan
lampu penerangan
lapangan (out door).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan/material lampu penerangan jalan umum dan lampu penerangan lapangan
dipasang sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Peralatan/material lampu penerangan jalan umum dan lampu penerangan lapangan
dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index
Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan tahanan isolasi, sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai
persyaratan.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku/gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door), yang dapat dilaksanakan oleh
pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
23
Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door) ini meliputi :
1.1. Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door) yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU)
dan lampu penerangan lapangan (out door). c. Konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out door).
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan
lapangan (out door). e. Alat ukur pengukuran listrik.
24
f. Teori listrik dasar. g. Teknik Penerangan lampu PJU dan penerangan lapangan.
h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
c. Menerapkan konstruksi lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu penerangan lapangan (out door).
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan teknik Penerangan lampu jalan umum (PJU) dan penerangan lapangan (out door).
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
25
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer. Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
26
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi penerangan.
27
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.201.201.01
Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution
Board).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan
pemasangan PHB utama tegangan rendah, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan
perusahaan dan SOP.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai SOP.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan PHB utama tegangan rendah
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif pada tempat kerja.
1.6. Pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan rendah (Low Voltage Main
Distribution Board) disiapkan sesuai dengan SOP.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi diperoleh sebelum memulai pemeliharaan.
28
2. Memasang papan
hubung bagi utama tegangan
rendah.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai gambar konstruksi
dan SOP.
2.3. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar
konstruksi dan standar Operasi.
2.4. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama
tegangan rendah dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual.
2.5. Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB utama diperiksa dan
nilainya harus sesuai dengan standar operasi.
2.6. PHB utama dan lengkapannya dipasang sesuai dengan instruksi manual dan standing
operation prosedur (SOP).
2.7. PHB utama dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.8. Pemberian tegangan pada PHB utama dan
instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Tegangan pada PHB utama tegangan rendah setiap fasa diperiksa dengan tester tegangan
dan diukur sesuai SOP.
3.2. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama
tegangan rendah diperiksa dengan tester putaran fasa sesuai SOP.
3.3. Pengukuran beban PHB utama tegangan rendah untuk masing-masing jurusan
instalasi dilaksanakan sesuai SOP.
3.4. PHB utama tegangan rendah diperiksa sesuai
dengan fungsi kerjanya dan SOP.
3.5. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan
identifikasi sesuai SOP.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
29
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Pernyataan
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage
Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan papan hubung bagi utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools and power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
30
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang papan hubung bagi
utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen
papan hubung bagi utama tegangan rendah. c. Prosedur pemasangan papan hubung bagi utama tegangan
rendah (Low Voltage Main Distribution Board). d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection)
papan hubung bagi utama tegangan rendah. e. Peralatan/perkakas kerja hand tools dan power tools untuk
memasang PHB utama tegangan rendah. f. Alat ukur dan pengukuran listrik.
g. Teori listrik dasar. h. Bahan Listrik.
i. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik. j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Penulisan Laporan Pemasangan PHB Utama.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan
komponen papan hubung bagi utama tegangan rendah.
c. Menerapkan prosedur pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan rendah.
e. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools dan power
tools untuk memasang PHB utama tegangan rendah. f. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
g. Menggunakan teori listrik dasar. h. Menggunakan bahan Listrik.
i. Menerapkan persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik. j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Menuliskan Laporan Pemasangan PHB utama.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
31
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
32
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang papan hubung bagi utama tegangan
rendah.
33
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.201.202.01
Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution
Board).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang papan hubung bagi utama
tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan
pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan pemasangan PHB utama tegangan
menengah, diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan perusahaan dan SOP.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai SOP.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan PHB utama tegangan menengah diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif pada tempat kerja.
1.6. Pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board) disiapkan sesuai dengan
SOP.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemeliharaan.
34
2. Memasang papan
hubung bagi utama tegangan
menengah.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan menengah diperiksa sesuai gambar
konstruksi dan SOP.
2.3. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian, tahanan isolasi, dan polaritas sesuai stándar
konstruksi dan standar Operasi.
2.4. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama
tegangan menengah dilaksanakan sesuai standar konstruksi dan instruksi manual.
2.5. Karakteristik dan rating pembatas arus yang dipasang pada PHB utama diperiksa dan
nilainya harus sesuai dengan standar operasi.
2.6. PHB utama dan lengkapannya dipasang sesuai dengan instruksi manual dan standing
operation prosedur (SOP).
2.7. PHB utama dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.8. Pemberian tegangan pada PHB utama dan
instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Tegangan pada PHB utama tegangan menengah setiap fasa diperiksa dengan
tester tegangan dan diukur sesuai SOP.
3.2. Urutan fasa R, S dan T pada PHB utama
tegangan menengah diperiksa dengan tester putaran fasa sesuai SOP.
3.3. Pengukuran beban PHB utama tegangan menengah untuk masing-masing jurusan
instalasi dilaksanakan sesuai SOP.
3.4. PHB utama tegangan menengah diperiksa
sesuai dengan fungsi kerjanya dan SOP.
3.5. Penyimpangan operasi yang terjadi dilakukan
identifikasi sesuai SOP.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
35
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium
Voltage Main Distribution Board) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
36
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang papan hubung bagi
utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama tegangan menengah.
c. Prosedur pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution Board).
d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan menengah.
e. Peralatan/perkakas kerja hand tools dan power tools untuk memasang PHB utama tegangan menengah.
f. Alat ukur dan pengukuran listrik. g. Teori listrik dasar.
h. Bahan Listrik. i. Persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.
j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Penulisan Laporan Pemasangan PHB Utama.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar satu garis dan pengawatan pemasangan komponen papan hubung bagi utama tegangan menengah.
c. Menerapkan prosedur pemasangan papan hubung bagi utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution
Board). d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) papan hubung bagi utama tegangan menengah.
e. Menggunakan peralatan/perkakas kerja hand tools dan power tools untuk memasang PHB utama tegangan menengah.
f. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. g. Menggunakan teori listrik dasar.
h. Menggunakan bahan listrik.
i. Menerapkan persyaratan Umum Instalasi dan Peralatan Listrik.
j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menuliskan Laporan Pemasangan PHB utama.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
37
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
38
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang papan hubung bagi utama tegangan menengah.
39
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.202.201.01
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air
limbah).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang komponen dan sirkit instalasi
listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih
dan air limbah).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik pompa
(untuk hydrant, sprinkler, air
bersih dan air
limbah).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik pompa disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik pompa diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik pompa direncanakan untuk memasti-kan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan
pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disiapkan sesuai dengan persyaratan spesifikasi peralatan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
40
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan dokumentasi diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang komponen dan
sirkit instalasi listrik pompa
(untuk hydrant, sprinkler, air
bersih dan air limbah).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Komponen instalasi listrik pompa dan
lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Sirkit instalasi listrik pompa dan lengkapan nya dipasang sesuai dengan standar, dan
persyaratan yang berlaku.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa
dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index
Protection) yang telah ditetapkan.
2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik pompa
dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
41
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah), yang dapat dilaksanakan
oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk
hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa yang
sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi, pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
42
instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik
pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air limbah).
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa.
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Teknik instalasi tenaga. h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik pompa).
i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. j. Sistem pembumian.
k. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan
air limbah). c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan
air limbah). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik pompa. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik instalasi tenaga.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi listrik pompa). i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Menerapkan sistem pembumian. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
43
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang
menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
44
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel. c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini. d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan. e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
45
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.202.202.01
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift,
escalator dan conveyor).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan
conveyor).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi
motor listrik direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur
K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
46
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang
komponen dan sirkit instalasi
motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan
conveyor).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan
conveyor) dan lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang
berlaku.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) dipasang sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Komponen instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor),
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.6. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.7. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai
persyaratan.
3. Memeriksa
pekerjaan pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
47
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air
conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor), yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor listrik yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi, pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
48
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator
dan conveyor).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor). c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor). d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan komponen dan
sirkit instalasi motor listrik. e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Teknik instalasi tenaga.
h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi motor listrik). i. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Sistem pembumian.
k. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor). c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator
dan conveyor). d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
komponen dan sirkit instalasi motor listrik. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik instalasi tenaga.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi motor listrik). i. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
j. Menerapkan sistem pembumian. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
49
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
50
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
51
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.202.203.01
Judul Unit : Memasang instalasi Listrik Tenaga.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang instalasi Listrik Tenaga.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan
pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan instalasi Listrik
Tenaga pada Bangunan Gedung disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung diperoleh dan diperiksa
dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung terkait dipasang sesuai
standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
52
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang
instalasi Listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan
lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan
lengkapannya dipasang sesuai dengan gambar kerja dan diagram pengawatan.
2.4. Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan
lengkapannya dan lengkapannya dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.5. Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak
Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan lengkapannya yang telah dipasang diperiksa
sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan
nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.
53
3. Memeriksa
pekerjaan pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan instalasi listrik dengan Lampu Penerangan (Luminair) ini meliputi :
1.1. Pemasangan Kotak Kontak Biasa (KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan lengkapannya yang sesuai
standar.
1.2. Penggunaan warna selubung kabel dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
54
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Listrik
Tenaga.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan Instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan
Gedung. c. Konstruksi dan spesifikasi Kotak Kontak Biasa (KKB) dan
Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan lengkapannya.
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung.
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teknik listrik dan pengawatan instalasi tenaga.
g. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk Instalasi Listrik Tenaga dan
lengkapannya). h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
i. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur instalasi listrik tenaga pada bangunan gedung.
c. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi Kotak Kontak Biasa
(KKB) dan Kotak Kontak Khusus (KKK) satu fasa dan tiga fasa dan lengkapannya sesuai dengan bangunannya.
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik tenaga pada bangunan gedung.
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan teknik pengawatan instalasi tenaga sesuai dengan bangunan gedungnya.
55
h. Menerapkan Sistem Instalasi Listrik Tenaga di dalam bangunan gedung.
i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan
instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung). j. Menerapkan Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Menerapkan Penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
56
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
57
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.203.201.01
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemasangan
komponen dan
sirkit motor kontrol non
programmable logic control (Non
PLC).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder),
dan gambar pengawatan pemasangan
komponen dan sirkit motor kontrol non PLC disiapkan sesuai instruksi manual.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan sirkit motor control diperiksa dengan kondisi dapat
bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit motor
kontrol non PLC direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur
K3 diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan instruksi
manual.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang
sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif pada tempat kerja.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
58
2. Memasang
komponen dan sirkit motor
kontrol non programmable
logic control (Non PLC).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC dan lengkapannya dipasang sesuai dengan
instruksi manual dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC dipasang sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Komponen dan instalasi motor kontrol non PLC, diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.5. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU
diloading dengan program yang sesuai untuk
operasi motor control dan Modem disiapkan, sesuai instruksi manual dan SOP.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi perencanaan dilakukan dengan
pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan membandingkan gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
4. Membuat laporan selesainya
pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable logic control (Non PLC) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana
dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable
logic control (Non PLC) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen dan sirkit motor yang sesuai standar.
59
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan Standing Operation Prosedur (SOP).
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
c. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol
non PLC.
e. Alat ukur dan pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Standar dan spesifikasi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Penulisan Laporan Pemasangan.
60
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
c. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC..
e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. f. Menggunakan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Menuliskan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
61
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang sistem motor kontrol.
62
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.204.201.01
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit programmable logic
control (PLC).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang komponen dan sirkit
programmable logic control (PLC).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan komponen dan
sirkit
programmable logic control
(PLC).
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder), dan gambar pengawatan pemasangan
komponen dan sirkit PLC disiapkan sesuai
instruksi manual.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC)
direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan dan instruksi
manual.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang
sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif pada tempat kerja.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
63
2. Memasang
komponen dan sirkit
programmable logic control
(PLC).
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) dan lengkapannya dipasang
sesuai dengan instruksi manual dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.4. Komponen instalasi programmable logic
control (PLC), diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.5. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU
diloading dengan program yang sesuai untuk operasi PLC dan Modem disiapkan, sesuai
instruksi manual dan SOP.
3. Memeriksa
pekerjaan pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi perencanaan dilakukan dengan pemeriksaan diagram tangga (Ladder) dan
membandingkan gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC)
yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) ini meliputi :
64
1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan Standing
Operation Prosedur (SOP).
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit programmable logic control (PLC).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan
pemasangan komponendan sirkit PLC. c. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit PL.
d. Spesifikasi/Persyaratan tingkat pengamanan (Index Protection) pemasangan PLC.
e. Alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Standar dan spesifikasi pemasangan PLC.
h. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. i. Penulisan Laporan Pemasangan.
65
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan pemasangan komponendan sirkit PLC.
c. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit PLC. d. Menggunakan spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) pemasangan PLC.
e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik. f. Menggunakan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemasangan PLC. h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
i. Menuliskan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
66
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang sistem Kontrol PLC.
67
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.207.201.01
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam
renang tegangan rendah.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam renang disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang diperoleh dan diperiksa
dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang direncanakan untuk
memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disiapkan sesuai dengan persyaratan spesifikasi peralatan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang relevan dan dokumentasi diperoleh sebelum
memulai pemasangan
68
2. Memasang
komponen dan sirkit instalasi
listrik kolam renang tegangan
rendah.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Komponen instalasi listrik kolam renang dan lengkapannya dipasang sesuai dengan
standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Sirkit instalasi listrik kolam renang dan
lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang dipasang sedemikian rupa sehingga
tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang dan lengkapannya diperiksa sesuai
dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian,
sesuai persyaratan.
3. Memeriksa
pekerjaan pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
69
1. Batasan Pernyataan
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan
supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi, pengukuran tahanan pembumian
seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang tegangan rendah.
c. Konstruksi pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik
70
kolam renang tegangan rendah. d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam renang. e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Teknik penerangan kolam renang.
h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang).
i. Bahan instalasi listrik untuk kolam renang tegangan rendah. j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Sistem pembumian. l. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. c. Menerapkan konstruksi pemasangan komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang tegangan rendah. d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
komponen dan sirkit instalasi listrik kolam renang. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik Penerangan kolam renang.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang).
i. Menerapkan bahan instalasi listrik untuk kolam renang. j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Menerapkan sistem pembumian. l. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang
menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang
disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang
71
yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
72
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
73
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.207.202.01
Judul Unit : Memasang instalasi Listrik Kawasan Berbahaya
(Hazardous Area).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang instalasi Listrik Kawasan
Berbahaya (Hazardous Area).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area)
disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan instalasi Listrik Kawasan
Berbahaya (Hazardous Area) diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area) direncanakan
dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi Listrik Kawasan Berbahaya
(Hazardous Area) terkait dipasang sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
74
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang
instalasi Listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya dan lengkapannya dipasang sesuai dengan
standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya
dan lengkapannya dipasang sesuai dengan gambar kerja dan diagram pengawatannya.
2.4. Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya dan lengkapannya dan lengkapannya
dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index
Protection) yang telah ditetapkan.
2.5. Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya
dan lengkapannya dan lengkapannya
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan
nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
75
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area), yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari
verifikator.
Pemasangan instalasi Listrik untuk Kawasan Berbahaya meliputi :
1.1. Pemasangan instalasi peralatan dan lengkapannya yang sesuai standar.
1.2. Penggunaan warna selubung kabel dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan terdiri dari megger
dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
76
diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemasangan Instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).
c. Konstruksi dan spesifikasi Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya dan lengkapannya.
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Teknik pengawatan instalasi Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya.
h. Sistem Instalasi Listrik Kawasan Berbahaya. i. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan
instalasi lainnya (PUIL untuk Instalasi Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya dan lengkapannya).
j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).
c. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi Peralatan Listrik untuk
Kawasan Berbahaya dan lengkapannya sesuai dengan bangunannya.
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. f. Menerapkan Teori listrik dasar.
g. Menerapkan Teknik pengawatan instalasi Peralatan Listrik untuk Kawasan Berbahaya.
h. Menerapkan Sistem Instalasi Listrik untuk Kawasan Berbahaya.
i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan
instalasi Listrik Kawasan Berbahaya (Hazardous Area). j. Menerapkan Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Menerapkan Penulisan Laporan Pemasangan.
77
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
78
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
79
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.207.203.01
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan khusus layanan medis.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang komponen dan sirkit instalasi
listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan
untuk bangunan khusus layanan medis.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan direncanakan dan disiapkan untuk memastikan pemasangan instalasi
diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait
yang akan dipasang diidentifikasi sesuai kebijakan dan persyaratan pengoperasian.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai pemasangan.
80
2. Memasang
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemasangan secara bertahap sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol) dipasang sesuai prosedur.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya dipasang sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan khusus layanan medis dan lengkapannya, dipasang sesuai
SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan khusus layanan medis diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian,
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum
dipasang sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis, dipasang sesuai
dengan fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dipasang dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
81
3. Memeriksa
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan pemasangan yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis yang
dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis ini
meliputi :
1.1. Pemasangan komponen sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dam pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum dalam
gambar rencana pemasangan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
82
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk
bangunan khusus layanan medis.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik.
c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.
83
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan khusus layanan medis.
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
84
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
85
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.207.204.01
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang
operasi).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang komponen dan sirkit instalasi
listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan
dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan direncanakan dan disiapkan
untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dipasang diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.7. Peraturan yang relevan dan dokumentasi
yang sesuai persyaratan disiapkan sebelum
memulai pemasangan.
86
2. Memasang
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemasangan secara bertahap sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol) dipasang sesuai prosedur.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya dipasang sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk ruang khusus medis dan lengkapannya, dipasang sesuai SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk ruang khusus medis
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian,
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum dipasang sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk ruang khusus medis, dipasang sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dioperasikan dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection)
yang telah ditetapkan.
87
3. Memeriksa
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan pemasangan yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen,
ruang operasi) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tiga, yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum dalam gambar rencana pengoperasian.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
88
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan, terdiri dari megger
dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk
ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Prosedur pemasangan instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang roentgen/ruang
operasi). f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal atau fasa
tiga, yang digunakan untuk ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pengoperasian.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
89
d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang roentgen/ruang
operasi). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk ruang khusus
medis (ruang roentgen, ruang operasi). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
90
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi. Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel. b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
91
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.208.201.01
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk
penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang komponen dan sirkit instalasi
listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (Home Appliances).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
92
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan untuk
penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) dan
lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal untuk penerangan, piranti
elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances), diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.6. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.7. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai
persyaratan.
3. Memeriksa
pekerjaan pemasangan
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
93
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances), yang dapat dilaksanakan
oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi, pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi. Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
94
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan
untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemasangan instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).
f. Bahan instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan sederhana).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga
(Home Appliances). g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang. i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
95
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
96
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
97
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.208.202.01
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
penerangan piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang komponen dan sirkit instalasi
listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (Home Appliances).
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan komponen
dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
98
7.1. Jika dapat diterapkan, semua peraturan
yang relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) dan
lengkapannya dipasang sesuai dengan standar dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Komponen dan sirkit instalasi listrik dipasang sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Komponen instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan,
piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances), diperiksa sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.6. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.7. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian,
sesuai persyaratan.
3. Memeriksa
pekerjaan pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
99
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) yang dapat dilaksanakan oleh
pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik tegangan rendah fasa
tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances) ini meliputi:
1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi dan pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam gambar rencana
pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
100
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home
Appliances).
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) . b. Prosedur pemasangan instalasi listrik.
c. Alat ukur pengukuran listrik. d. Teori listrik dasar.
e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan sederhana). f. Bahan instalasi listrik yang digunakan untuk penerangan,
piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Sistem panel utama dan panel cabang.
i. Sistem pembumian. j. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik. c. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
d. Menerapkan teori listrik dasar. e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan sederhana). f. Menerapkan bahan instalasi listrik yang digunakan untuk
penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home Appliances).
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
101
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
102
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
103
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.208.203.01
Judul Unit : Memasang instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan instalasi listrik
dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking
diperoleh dan diperiksa dengan kondisi
dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Lokasi untuk instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking
diperiksa apakah sesuai dengan dokumen pemasangan.
1.5. Pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking
direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
104
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan
yang relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang
instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Konduit, cable ladder dan cable tray / trunking serta lengkapannya dipasang sesuai
dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Konduit, cable ladder dan cable tray / trunking dipasang sedemikian rupa sehingga
tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Konduit, cable ladder dan cable tray / trunking serta lengkapannya yang telah
dipasang diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.5. Kabel dipasang dalam atau pada konduit,
cable ladder dan cable tray / trunking sesuai dengan diagram pengawatan, standar, dan
persyaratan yang berlaku.
2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan
nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.
105
3. Memeriksa
pekerjaan pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1 Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2 Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan
supervisi dari verifikator.
Pemasangan instalasi listrik dengan konduit dan cable tray / trunking
ini meliputi :
1.1. Pemasangan konduit dan cable tray / trunking serta
lengkapannya yang sesuai standar.
1.2. Penarikan kabel, penggunaan warna selubung kabel dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan, terdiri dari megger
dan earth tester yang telah dikalibrasi.
106
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi listrik dengan
konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2). b. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
c. Prosedur pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.
d. Konstruksi dan spesifikasi konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.
e. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.
f. Alat ukur pengukuran listrik. g. Teori listrik dasar.
h. Teknik pengawatan instalasi listrik penerangan dan tenaga. i. Sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung.
j. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk konduit, cable ladder dan cable
tray / trunking).
k. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. l. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).
b. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
c. Menerapkan prosedur instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray / trunking.
d. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi konduit, cable ladder dan cable tray / trunking yang sesuai dengan bangunannya.
e. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik dengan konduit, cable ladder dan cable tray /
trunking. f. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
g. Menerapkan teori listrik dasar.
107
h. Menerapkan teknik pengawatan instalasi penerangan dan tenaga.
i. Menerapkan sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung.
j. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk konduit, cable ladder
dan cable tray / trunking).
k. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. l. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
108
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
109
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.208.204.01
Judul Unit : Memasang instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan instalasi listrik
dengan cable duct dan cable trench disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench diperoleh dan diperiksa
dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi listrik dengan cable
duct dan cable trench direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan
prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench terkait dipasang sesuai standar
dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
110
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang
instalasi listrik dengan cable duct
dan cable trench.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. cable duct dan cable trench serta lengkapannya dipasang sesuai dengan
standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Cable duct dan cable trench serta dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.4. Cable duct dan cable trench serta
lengkapannya yang telah dipasang diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.5. Kabel dipasang dalam atau pada cable duct dan cable trench sesuai dengan diagram
pengawatan, standar, dan persyaratan yang
berlaku.
2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan
nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
111
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench, yang
dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench serta
ini meliputi :
1.1. Pemasangan cable duct dan cable trench serta lengkapannya
yang sesuai standar.
1.2. Penarikan kabel dan penggunaan warna selubung kabel dengan
benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
112
diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) .
b. Prosedur pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.
c. Konstruksi dan spesifikasi cable duct dan cable trench. d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik
dengan cable duct dan cable trench. e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar. g. Teknik instalasi listrik penerangan dan tenaga.
h. Sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung. i. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan
instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit instalasi motor listrik).
j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menerapkan prosedur instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench.
c. Menerapkan konstruksi dan spesifikasi cable duct dan cable trench sesuai dengan bangunannya.
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik instalasi listrik penerangan dan tenaga.
h. Sistem penarikan kabel di dalam bangunan gedung. i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan instalasi listrik dengan cable duct dan cable trench).
j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
113
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
114
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
115
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.208.205.01
Judul Unit : Memasang instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan
dan mempersiapkan
pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
untuk memastikan bahwa instruksi dapat dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan dokumen terkait pemasangan instalasi listrik
dengan menggunakan sistem busbar disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi listrik dengan
menggunakan sistem busbar direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan
dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar terkait dipasang sesuai
standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
116
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang
instalasi listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Sistem busbar dan lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang
berlaku.
2.3. Sistem busbar dipasang sesuai dengan
gambar dan diagram pengawatan.
2.4. Sistem busbar dan lengkapannya dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.5. Sistem busbar dan lengkapannya yang telah
dipasang diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan
nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.
3. Memeriksa
pekerjaan
pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
117
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar yang
dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan instalasi listrik dengan sistem busbar ini meliputi :
1.1. Pemasangan sistem busbar dan lengkapannya yang sesuai
standar.
1.2. Penggunaan warna selubung kabel dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger
dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini. Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.
118
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar.
c. Konstruksi dan spesifikasi sistem busbar dan lengkapannya. d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik
dengan menggunakan sistem busbar.
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Teknik instalasi llistrik tenaga. h. Sistem penggunaan busbar di dalam bangunan gedung.
i. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk sistem busbar dan
lengkapannya). j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). b. Menerapkan prosedur instalasi listrik dengan menggunakan
sistem busbar. c. Menerapkan konstruksi dan Spesifikasi sistem busbar dan
lengkapannya sesuai dengan bangunannya. d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan teknik instalasi listrik tenaga. h. Menerapkan sistem penggunaan busbar di dalam bangunan
gedung. i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan sistem busbar).
j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
119
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk,
tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
120
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
121
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.208.206.01
Judul Unit : Memasang instalasi Lampu Penerangan pada
Bangunan Gedung.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasang instalasi Lampu Penerangan
(Luminair) pada Bangunan Gedung.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemasangan.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada
Bangunan Gedung disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan instalasi Lampu Penerangan
(Luminair) pada Bangunan Gedung diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung
direncanakan dan disiapkan untuk memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung terkait
dipasang sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat pada tempat kerja.
122
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
2. Memasang
instalasi Lampu Penerangan.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.3. Lampu Penerangan (Luminair) dan
lengkapannya dipasang sesuai dengan standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.4. Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya dipasang sesuai dengan
gambar dan diagram pengawatan.
2.5. Lampu Penerangan (Luminair) dan
lengkapannya dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.6. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-menerus sesuai prosedur.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan isolasi diukur untuk memastikan
nilai tahanan pembumian, sesuai persyaratan.
3. Memeriksa pekerjaan
pemasangan.
3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
dilakukan pemeriksaan dengan cara membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai dengan persyaratan.
123
4. Membuat laporan
selesainya pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung, yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi
dari verifikator.
Pemasangan instalasi listrik denganLampu Penerangan (Luminair) ini
meliputi :
1.1. Pemasangan Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya
yang sesuai standar.
1.2. Penggunaan warna selubung kabel dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. umber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools and power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
124
diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung.
c. Konstruksi dan spesifikasi Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya.
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung.
e. Alat ukur pengukuran listrik. f. Teori listrik dasar.
g. Teknik Pengawatan instalasi Penerangan. h. Sistem Lampu Penerangan (Luminair) di dalam bangunan
gedung. i. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan
instalasi lainnya (PUIL untuk Lampu Penerangan (Luminair) dan lengkapannya).
j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur instalasi Lampu Penerangan (Luminair)
pada Bangunan Gedung. c. Menerapkan Konstruksi dan Spesifikasi Lampu Penerangan
(Luminair) dan lengkapannya sesuai dengan bangunannya.
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan
Gedung. e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar. g. Menerapkan teknik pengawatan instalasi penerangan.
h. Menerapkan sistem Lampu Penerangan (Luminair) di dalam bangunan gedung.
i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan
instalasi Lampu Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung).
j. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. k. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
125
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan asesmen.
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
126
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi tenaga listrik.
127
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SUB BIDANG KONSTRUKSI
Kode Unit : KTL.IK.208.207.01
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri
hiburan.
Uraian Unit : Unit standar kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk memasang komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan
rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
ELEMEN
KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Merencanakan dan
mempersiapkan pemasangan
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti untuk memastikan bahwa instruksi dapat
dilaksanakan.
1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan
dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan direncanakan dan disiapkan
untuk memastikan pemasangan instalasi diikuti sesuai kebijakan dan persyaratan.
1.5. Jenis dan lokasi sirkit dan peralatan terkait yang akan dipasang diidentifikasi sesuai
kebijakan dan persyaratan pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
128
2. Memasang
komponen dan sirkit instalasi
listrik.
2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja diterapkan selama pelaksanaan pekerjaan.
2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi (MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan pemasangan secara bertahap sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya dipasang sesuai prosedur yang ditentukan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) dipasang sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri hiburan
dan lengkapannya, dioperasikan sesuai SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang digunakan untuk bangunan industri hiburan
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk memastikan nilai tahanan pembumian,
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum
dipasang sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan industri hiburan, dipasang sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dipasang dengan tidak mengurangi tingkat pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
129
3. Memeriksa
pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik.
3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
sesuai prosedur.
3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan pemasangan yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
4. Membuat laporan
pemasangan.
4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku.
4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai
dengan prosedur dan format yang berlaku dan ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan ini meliputi :
1.1. Pengoperasian komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemeriksaan polaritas, pengukuran tahanan isolasi dan
pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di dalam Laporan Pemasangan.
1.3. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan K3.
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
130
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan, terdiri dari megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemasangan instalasi listrik. c. Alat ukur pengukuran listrik.
d. Teori listrik dasar. e. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan).
f. Bahan instalasi listrik tegangan rendah yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
g. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Sistem panel utama dan panel cabang. i. Sistem pembumian.
j. Penulisan Laporan Pemasangan.
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). b. Menerapkan prosedur pemasangan instalasi listrik.
c. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik. d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan industri hiburan). f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah yang
digunakan untuk bangunan industri hiburan.
131
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang. h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian. j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
2.3. Metode Asesmen
2.3.1. Observasi langsung terhadap kriteria unjuk kerja, produk, tugas, penugasan proyek dan latihan simulasi.
2.3.2. Kaji ulang logbook atau bukti portfolio.
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
132
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel..
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur tempat kerja.
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SMK Listrik atau SMU IPA dengan
pengalaman di bidang instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
top related