studi kasus tema daur ulang sampah · •helena j kristina, ishak, rudy silalahi, pemetaan rantai...
Post on 05-Dec-2019
20 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Studi Kasus Tema Daur Ulang Sampah
Materi ke 4
Pengetahuan Lingkungan
Teknik Industri UNTAR, 2019
Dosen: Helena Juliana Kristina
Daur Ulang Kemasan UBC
Sumber rujukan Presentasi acara :
Managing Sustainable Business,
Tetra Pak Indonesia @ GAPMMI event 2018
Driving Environmental Excellence with an Open Loop
Circular Economy model
EFFECTIVE Logistics
benefits cost reduction
Cap Carbon Footprint
by reduce emission
from our operations
TETRA PAK operates
with more Renewable Energy
INNOVATION
that meet
Customers
Needs
Establish
Recycling
VALUE CHAIN
Sourcing RENEWABLES and
RESPONSIBLY managed
100% FSC®
certified paperboard
A SUSTAINABLE
FUTURE
BENEFITS FROM
RESPONSIBLE
RENEWABLE
RESOURCES
TPI & GAPMMI event 2018
/ 4
TPI & GAPMMI event 2018 / 5 / 5 * Measured across carton portfolio
Standard developed
in consensus
process
Also requires responsible sourcing with credible certification
Renewable materials must be responsibly sourced
FSC trademarks are used to
identify products from Well-
managed forests,
Responsible sources, and FSC
maintains its system credibility
through an unbroken chain.
Tetra Rex Bio-based: a successful journey
Fully renewable package for chilled distribution
BIO-BASED CAPS AND NECK
BIO-BASED
POLYETHYLENE
COATINGS
AWARDS:
Package with
highest certified
bio-based
content
PAPERBOARD, RENEWABLE AND CERTIFIED
TPI & GAPMMI event 2018 / 6
100 MILLION Tetra Rex® Bio-Based packages delivered
2016
Innovation : Tetra Brik Aseptic Edge 1000 ml
The world’s first aseptic carton package
certified for its use of materials from
renewable sources
Paperboard
Highest class
certification
by
Vinçotte
Using polymers derived from sugar cane on
coating
Bio-based caps made from sugar cane
TPI & GAPMMI event 2018 / 7
Recycling is NOT our own Business…
but it’s our business to make recycling works…
TPI & GAPMMI event 2018 / 8
How To Make Recycling Value Chain Works ?
Market
Tetra Pak does not own or operate collection or recycling.
We acts as catalysts in the recycling value chain to facilitate
and support the establishment of sustainable recycling
solutions
Cartons can be recycled into many products
TPI & GAPMMI event 2018
Cardboard Tissue paper Paper bags Paper cores
Office paper Envelopes Food boxes Moulded fibre
Pap
er
fib
re
Plastic pellets Aluminium flakes Panels Profiles
Pla
sti
c &
alu
min
ium
/ 9
Developing collection networks for used cartons
Jakarta Jawa
Timur
Bali Jawa
Barat
2 Paper mills
1 Pulp & paper
research
center
1
Polyethylene-
aluminum
recycler
• Environmental
partners
• Over 100
collection
centers
TPI & GAPMMI event 2018 / 10
Jawa
Tengah
TPI & GAPMMI event 2018 / 11
Effective separation and recycling of all layers
Turning used cartons into an asset
Connection box
Covers for shafts
Crates
Optimize capacity and improve production efficiency
TPI & GAPMMI event 2018 / 12
Plant upgrades in recycling facilities
• Recycling
technology
knowledge
transfer
HOW?
• Technical
assistance
to promote
recycling
technology
BBPK (Balai Besar Pulp dan Kertas)
Paper Recycler Manufacturer, Tangerang
Create market demand and develop innovative promotion
strategy
Develop and support recycled product innovation
• Promote and
channel
recycled end
product
• Identified
and support
product
innovation
and
marketing of
recycled end
products
TPI & GAPMMI event 2018 / 13
Daur Ulang Botol PET
Sumber rujukan:
• Helena J Kristina, Ishak, Rudy Silalahi, Pemetaan rantai pasok daur ulang sampah botol plastik dan labelnya dari produk minuman ringan serta hubungannya dengan brand image, Laporan Penelitian, Jurusan Teknik Industri UPH, Laporan Penelitian No:P-047-FaST/IX/2016
• Reggy Wijaya, Pemetaan proses daur ulang kemasan minuman ringan dalam botol pet dengan mempertimbangkan analisis biaya skenario penanganan sampah label plastik, Skripsi S1, UPH, 2017
• Yoshua Kurniawan, Simulasi Keuntungan Sistem Value Chain Pengolahan Sampah Botol Plastik Dengan Mempertimbangkan Faktor Risiko Lapak Dan Pabrik Daur Ulang, Skripsi S1, UPH, 2017
Profil AMDK di Indoesia
Industri AMDK mulai ada di Indonesia tahun 1973, dengan 1 perusahaan berkapasitas 6 juta liter per tahun.
Tahun 2012 jumlah perusahaan AMDK mencapai lebih dari 500 perusahaan yang menggunakan lebih dari 1500 merek
Jumlah tenaga kerja langsung diperkirakan 40.000 orang, tenaga kerja tidak langsung sekitar 3,5 juta orang.
Industri AMDK masih mengalami pertumbuhan yang cukup stabil setiap tahunya
Serapan pasar AMDK kebanyakan berada di daerah pulau Jawa
1
17
1973 2012
1
20
1988 2012
1
10
2008 2012
JABODETABEK
39%
PULAU JAWA 40%
OTHERS 21%
SUMBER: ASPADIN
GAMBARAN SISTEM RANTAI PASOK DAUR ULANG SAMPAH BOTOL PLASTIK
Pemulung
Pengumpulan
Sampah
Setiap hari, dari jam 7 pagi
sampai 5 sore.
Sampah yang dikumpulkan
hanya yang memiliki nilai.
Untuk botol plastik diambil
semua jenis dan warna
Lapak
Penyetoran dan
Penimbangan Sampah
Frekuensi :Setiap hari,
setelah sampah
dikumpulkan
Waktu penimbangan :
± 30 menit
Satuan Penimbangan : Kg
Pencatatan dan
Pembayaran Sampah
Aktivitas : ± 5 menit
Pembayaran dilakukan
setiap hari setelah
pengumpulan selesai
Sortir sampah botol
plastik di lapak
Aktivitas : ± 1 jam
Tergantung jumlah
Sortir berdasarkan jenis
dan warna botol, sortir
untuk menghilangkan label
dan membuang kotoran
Pengangkutan Sampah
Botol Plastik
Indikator Lapak yang
“Sehat”
Alamat jelas
Punya modal awal
Fasilitas memadai
Kuantitas dan frekuensi
pengangkutan berdasarkan
kemampuan lapak untuk
memasok dan kesepakatan
dengan pabrik daur ulang
Pabrik Daur
Ulang
Pertukaran informasi,
negosiasi, dan
kesepakatan antar pabrik
daur ulang dengan lapak
via elektronik (telepon,
SMS, Whatsapp)
A
A
Penimbangan dan
Pembongkaran Sampah
Penimbangan : ±15 menit
Pembongkaran : ±30menit
Satuan Penimbangan : Kg
Pembongkaran sampah
untuk melihat rata-rata
kualitas pasokan. Setelah
itu baru di sortir
Truk yang digunakan
berdasarkan kapasitas
dan lokasi lapak berada.
(Co / luar Jawa
membutuhkan kontainer,
dalam Jawa colt diesel
atau pick up)
Pembayaran awal 90%
kepada Lapak
Pembayaran : ± 5 menit
Pembayaran awal
dilakukan sebesar 90%
dari kuantitas total pasokan
setelah selesai dibongkar
dan sebelum dilakukan
sortir
Sortir sampah botol
plastik oleh pihak pabrik
Sortir memisahkan tutup
dan label,
Pengelompokkan
berdasarkan jenis dan
warna, serta membuang
defect dan memisahkan
botol yang kotor untuk di
proses terlebih dahulu
Pembayaran akhir sisa
10% kepada Lapak
Aktivitas : ± 5 menit
Pembayaran akhir akan
dilakukan setelah sortir
selesai. Jumlah
pembayaran ditentukan
berdasarkan hasil sortir
apakah melewati toleransi
atau tidak
Informasi dan perintah
dari bos lapak langsung
diberitahukan di lokasi
kepada setiap pemulung
yang sedang memasok
sampahInbound
Logistics
Operations
Outbound
Logistics
Contoh DATA SETORAN LAPAK SUPPLIER SAMPAH BOTOL PLASTIK , thn 2016, PT.LJF
*Data rata-rata setoran
sampah botol
plastik/bulan dihitung
berdasarkan data rata-
rata yang dihimpun
dari Januari 2016 –
September 2016
*Total rata-rata setoran
dari semua
supplier/bulan sebesar
545.072 kg (545 ton)
NO NAMA PELAPAK
Rata-Rata
Setoran/bulan
dalam kilogram
(kg)
NO NAMA PELAPAK
Rata-Rata
Setoran/bulan
dalam kilogram
(kg)
1 H ARHAM 189.941 17 NANANG 9.107
2 MAFTUHI 12.677 18 DARYATMO 10.150
3 CV. SUBUR PLASTIK 14.103 19 WILDA 1.210
4 IWAN 52.036 20 TOMO 11.870
5 JUNAIDI 98.702 21 TERUS MAJU (HETTY) 5.023
6 KARYADI 9.038 22 PARTO 38.007
7 TAUFIK PANE 29.917 23 HENDINIH 5.240
8 IWAN 10.024 24 SAFII/ (AGUS DHARMA) 6.800
9 JASUDI 8.236 25 BINTANG RAYA (H AGUS) 39.150
10 SIMON 8.977 26 NANA 200
11 MAS DASAYANI (ADIT) 6.163 27 DENI IRAWAN 4.160
12 AWANG /(AGUS) 6.514 28 MADE 19.574
13 ANI 12.875 29 SUMARNO 4.880
14 MIRSA 37.009 30 IONG /TEJO 12.080
15 DEDI 5.073 31 ASEP 4.860
16 SUYUDIN 6.932 32 MARWAN 25.425
33 JAKARTA TIMUR 5.748
Provinsi Daerah Nama Pelapak
Jumlah
Pelapak
(per
Provinsi)
Rata-Rata
Setoran/bulan
dalam kilogram
(kg)
Sumatra Selatan Palembang ANI 1 12,875
Lampung ADIT 6,163
Lampung NANANG 9,107
Lampung MADE 19,574
Jakarta Pusat WILDA 1,210
Jakarta Timur RICARDO 5,748
Pondok Labu ASEP 4,860
Bandung SUMARNO 4,880
Bekasi JASUDI 8,236
Bogor H ARHAM 189,941
Cianjur HETTY 5,023
Cirebon SAFII 6,800
Cirebon IONG/TEJO 12,080
Margonda Depok AGUS 6,514
Balaraja DENI IRAWAN 4,160
Cilegon IWAN 10,024
Cilegon DARYATMO 10,150
Cilegon HENDINIH 5,240
Ciputat PARTO 38,007
Pasar Kemis MIRSA 37,009
Rajej Tangerang NANA 200
Serang MAFTUHI 12,677
Serang TAUFIK PANE 29,917
Serang DEDI 5,073
Serpong CV SUBUR PLASTIK 14,103
Tangerang JUNAIDI 98,702
Batang SUYUDIN 6,932
Pekalongan TOMO 11,870
Purwokerto KARYADI 9,038
Tegal BINTANG RAYA 39,150
Kalimantan Barat Pontianak SIMON 1 8,977
Sulawesi Tenggara Kendari IWAN 1 52,036
Sulawesi Selatan Makasar MARWAN 1 25,425
Lampung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Banten
Jawa Tengah
3
3
7
12
4
Contoh PEMETAAN LAPAK SUPPLIER SAMPAH BOTOL PLASTIK PT. LJF
Jenis Produk hasil daur ulang botol PET di PT. LJF
Solid Hollow Conjugate (HC)
Hollow Conjugate Silicon (HCS)
Strapping Band
Mesin yang dipakai di PT. LJF
Gambar Mesin Dryer
Gambar Screw Extruder Proses Spinning
Gambar Proses Steam dalam
Proses Drawline
Gambar Produk PSF setelah
Pengemasan
Proses Produksi daur ulang botol PET di PT. LJF
HotwashMULAI Drying Spinning DrawlineCacat? PackingTIDAK
Parah?
YA
Pencacahan
Popcorn
Plastik
TIDAK
Oil Heater
Insinerasi
YA SELESAI
Gambar Diagram Alir Proses Produksi PSF
DryingMULAI Extruder Packing SELESAIHotwash
Diagram Alir Proses Produksi Strapping Band
FAKTOR-FAKTOR TAMBAHAN YANG MEMPENGARUHI HARGA SAMPAH BOTOL PLASTIK
Toleransi Defect
Agenda Tahunan Imlek Agenda Tahunan Panen
Kualitas Kuantitas
Daur Ulang Limbah Elektronik
Sumber rujukan: 1. Pengelolaan Limbah Elektronik di DKI Jakarta,Studi Mengenai Perilaku Masyarakat, Dampak Lingkungan dan Strategi Pemulihan Limbah Elektronik
Jessica Hanafi, Ihan Martoyo, Helena J. Kristina, Eric Jobiliong, Agustina Christiani
Joined Work of Department of Industrial Engineering and Department of Electrical Engineering Faculty of Industrial Technology, Karawaci, Tangerang, INDONESIA
Penelitian Utama LPPM No. P004/FTI/XI/2010
2. Peranserta “Informal Sektor” Dalam Recycling E-Waste
Sukandar, Lab. Buangan Padat dan B3 FTSL ITB, Labtek 9C Lt. 4 Tel/Fax: 022-2534186
3. Konsep Pengelolaan Limbah Elektronik di DKI Jakarta, BPLHD Provinsi DKI Jakarta, 2015
4. Pengelolaan Limbah Elektronik di Jawa Barat, BPLHD Jawa Barat, 2015
Definisi Limbah B3 (PP No.101/2014)
Sisa suatu usaha dan/ atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan kelangsungan hidup manusia serta mahluk hidup lain.
Karakteristik Limbah Elektronik
Limbah elektronik (e waste) dikategorikan sbg limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) karena mengandung komponen atau bagian yang terbuat dari substansi berbahaya (seperti timbal, merkuri, kadmium, dll), selain itu limbah elektronik mengandung komponen bernilai tinggi seperti emas, perak dll.
Current WEEE Network in Indonesia
Consumer/User
Scavengers
Agent
Service
Centre Small
Collectors
Medium Size Collectors
Large Size Collectors
International Scrap Buyers
EEE Producers
Waste Management
Informal Recyclers
Landfill
Waste Collectors (Plastics, Ash, Liquid Waste, Glass, Metal)
International Metal Scrap Recyclers
Metal Market
29
Illegal import
Pawnshop
Distributor
New goods
consumer
Secondhand
consumer
Retailer/secondhand shop
ALIRAN BARANG ELEKTRONIK BEKAS (secondhand)
Junk dealer
Scavenger
Given to the poor people
ALIRAN LIMBAH ELEKTRONIK (E-WASTE)
Broken goods
Scavenger
Junk dealer
Service worker
-Service -Dismantling -Recycling
Valuable item
Consumer
Un-useful item
Final disposal
x Practically there is no e-waste at final disposal
Temuan di Lapangan
Location: TPA Sarimukti (Final disposal site
Small capacitor and small piece of wire
Broken lamp
Small piece of PCB
Collection Refurbishment Disassembly Material Recovery
Reusable Products
Reusable Components
Scrap Materials
Informal E-Waste System
Collection Refurbishment Disassembly Material Recovery
Reusable Products
Reusable Components
Scrap Materials
Formal E-Waste System
E-Waste
E-Waste
Potential transfer from informal to
formal system
Jeremy Gregory,2009
Penerapan EPR (Extended Producer Responsibility) diamanatkan oleh:
• Pasal 15 UU No 18 Thn 2018 tentang pengelolaan sampah: “Produsen wajib mengelola kemasan dan/atau barang yang diproduksinya yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam.”
• Jenis barang yg di EPR kan: kemasan barang dan produk barang
Extended Producer Responsibility (EPR)
Produsen barang elektronik
• Bertanggung jawab unt memonitor distribusi produk dan bertanggung jawab unt menangani limbah elektroniknya
• Mengelola limbah elektronik yang dihasilkan
• Bertanggung jawab untuk menghasilkan produk ramah lingkungan
Konsumen & Distributor
• Melakukan pemilah terhadap limbah elektronik
• Membawa limbah elektronik tersebut ke tempat penampungan yang sudah ditetapkan trade in system
• Tidak menjual langsung limbah elektronik ke pengumpul limbah B3 yang tidak berizin
Penampung
• Melakukan kerjasama dgn produsen dan Pemda unt menyediakan lokasi penampungan limbah elektronik
• Membantu pelaksanaan mekanisme insentif unt konsumen yang mengembalikan barang/limbah elektroniknya
• Fasilitas penampungan (drop in) teregistrasi di Pemda
Industri Rekondisi
• Melakukan rekondisi dgn kriteria produk yg dpt dipertanggungjawabkan
• Bertanggung jawab unt mengelola limbah dan sampah yg dihasilkan
top related