struktur apotek ahda farma
Post on 10-Dec-2015
277 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
28
A. Struktur Apotek Ahda Farma
B. Pelayanan Apotek
1. Pelayanan obat ada dua jenis yaitu:
Pelayanan dengan resep dokter
Ialah resep yang masuk diterima , untuk mencegah teijadinya kekeliruan
diperjelas nama dan alamatnya, kemudian diberi harga, dilayani, diperiksa
kembali dan diserahkan pada pasien dengan memberi informasi tentang
cara penggunaan dan khasiat obat tersebut. Di apotek Ahda Farma tidak
menyediakan obat-obat yang mengandung narkotika dan psikotropika,
29
sehingga tidak dilakukan pembukuan, tetapi apotek Ahda Farma juga mempunyai buku register psikotropika.
a. Pelayanan obat tanpa resep dokter
b. Pelayanan obat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan obat
bebas terbatas yang disertai informasi cara penggunaanya.
Pelayanan Pemeriksaan di Apotik Ahda Farma
S Kholesterol S
Gula Darah S
Asam Urat S
Tensi
C. Pengelolaan di Apotek Ahda Farma
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan dasar tindakan manejer untuk dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dalam perencanaan pengadaan
sedian farmasi seperti obat-obatan dan alat kesehatan yang dilakukan
adalah pengumpulan data obat- obatan yang akan di tulis dalam buku
defecta
2. Pengadaan
Pengadaan biasanya di lakukan berdasarkan perencanaan yang telah di buat
dan disesuaikan dengan anggaran keuangan yang ada. Pengadan barang
meliputi: pemesanan, cara pemesanan, mengatasi kekosongan dan
pembayaran.
30
a. Pemesanan barang atau order dilakukan oleh apoteker pengelola
apotek berdasarkan catatan yang ada dalam buku habis berisi catatan
barang-barang yang hampir habis atau yang sudah habis di apotek.
b. Cara pemesanan barang dilakukan dengan menuliskan surat pesanan
(SP). tanggal, nomor pesanan, nama barang, satuan barang, dan jumlah
barang. SP akan diambil selesman dari masing-masing PBF, apabila
selesman PBF tidak datang order bisa dilakukan melalui telpon
c. Mengatasi pemesanan obat akibat waktu antara pemesanan dan
kedatangan barang yang lama.
d. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara COD (Cast on delivery) atau
kredit.
3. Penerimaan Obat
Penerimaan barang harus dilakukan dengan mengecek kesesuain barang
yang datang dengan faktur dan SP. Kesesuain meliputi : nama barang,
jumlah barang, satuan, harga, diskon, tanggal jatuh tempo, tanda tangan
penanggungjawab PBF, cap PBF dan nama PBF serta mengecek masa
kadaluarsanya. Faktur di periksa tanggal pesan dan tanggal jatuh temponya,
lalu di tanda tangani dan di cap oleh Apoteker pengelola Apotek (APA)
atau Asisten Apoteker (AA), yang mempunnyai SIK. Kemudian faktur
yang sudah di tanda tangani tersebut di masukkan kedalam format
pembelian.
4. Pencatatan Keuangan dan Perbekalan Farmasi
31
Keuangan meliputi administrasi untuk uang masuk, uang keluar, buku
harian penjualan. Catatan mengenai uang masuk meliputi laporan
penjualan harian sedangkan uang yang keluar tercatat dalam buku
pengeluaran apotek.
5. Penataan dan Penyimpanan obat
Obat dan bahan obat harus di simpan dalam wadah yang cocok dan harus
memenuhi ketentuan pengemasan dan penandaan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Penyimpanan obat di golongkan berdasarkan bentuk bahan baku seperti :
bahan padat di pisahkan dari bahan cair atau bahan yang setengah padat di
pisahkan dari bahan cair. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan zat-zat
yang bersifat higroskopis demikian pula halnya terhadap barang-barang
yang mudah terbakar dan obat-obat yang mudah rusak dan meleleh pada
suhu kamar, berdasarkan golongan. Penyimpanan dilakukan dengan cara/
berdasarkan nama generik dan paten untuk memudahkan pengambilan obat
saat diperlukan.
Penyimpanan barang di Apotek Ahda Farma secara umum digolongkan
menjadi tiga yaitu:
a. Obat Bebas, Generik / Obat Paten, Obat non Narkotik dan Obat lain
yang tidak memerlukan kondisi penyimpanan tertentu, disusun secara
Alfabetis juga dibedakan berdasarkan bentuk sediaannya.
b. Obat-obat yang memerlukan kondisi penyimpanan pada suhu yang
32
dingin disimpan dalam lemari Es, Misalnya : Suppositoria, Injeksi
tertentu, dan beberapa obat lainnya.
7. Penjulan
Apotek di samping berfungsi sebagai tempat pengabdian apoteker, juga
merupakan suatu usaha yang dapat menghasilkan keuntungan. Penjualan
obat di Apotek Ahda Farma meliputi penjualan obat dengan resep dokter,
obat bebas, obat bebas terbatas dan OWA. Penetapan harga jual apotek
tersebut dan juga untuk mencegah harga yang terlalu tinggi sehingga tidak
terjangkau oleh masyarakat serta menjamin pendapatan apotek dari
keuntungan yang diperoleh.
Penetapan harga jual di Apotek Ahda Farma di atur sebagai berikut:❖
> Untuk resep
HJA = (HNA x indeks harga x jumlah obat) + embalase
> Untuk harga obat bebas, obat bebas terbatas, dan OWA
H J = HNA x indeks harga x jumlah obat
Keterangan:
1. HJA = Harga Jual Apotek
2. HNA + PPn = harga netto apotek + PPn 10%
3. BP = Biaya Pembangunan (tuslah dan embalase)Di apotek Ahda Farma ada ketentuan jasa resep yaitu :
Aturan jasa resep
• Penyakit umum : Rp. 2000-3000
• Resep puyer : tertanggung banyak sedikitnya jumlah
33
• Penyakit berat TB : Melihat Kharakter Pembeli
B. Peralatan-peralatan di Apotek Ahda Farma
❖ Peralatan Pemeriksaan:
' f Guladarah f
Asam urat f
Kolesterol f Tensi
❖ Peralatan Peracikan:
' f Stamper • f Mortir
f Gelasukur f
Timbangan ' f Sudip
' f Tempat kapsul f
Alkohol f Tissue
❖ Peralatan Penunjang
v' Pemadam kebakaran
v' Meja
v' Kursi
v' Sapu
v' Kemoceng
v' Computer
v' Kulkas
v' Etalase
34
v' Rak obat
v' Wastafel
C. Instansi Kerja Sama
1. PT. Kebayoran Pharma
2. PT. Sapta Sari
3. Rajawali Nusindo
4. PT. Sawah Besar Farma
5. PT. Limas Cacti Medikafarma
6. PT. Indo Farma Global Medika
7. PT. Prima Meditama
8. PT. Parit Padang Global
9. PT. Dian Prima
10. PT. Dita Sehat
D. Pengelolaan Obat Kadaluwarsa
Tiga bulan sebelum kadaluwarsa obat dipisah. Pemusnahan obat dan resep
dilakukan oleh APA dan karyawan apotek dan dibuat berita acara, dan surat
pemusnahan yang mencantumkan cara pemusnahan, kondisi obat yang
dimusnahkan. Berita acara dibuat tiga rangkap satu lembar diserahkan kepada
Dinkes, satu lembar kapada Balai POM, dan satu lembar lagi untuk arsip
apotek. Obat yang kadaluwarsa atau rusak akan di bakar sesuai peraturan.
Format laporan ditandatangani oleh Kepala Farmasi Kabupaten, saksi minimal
35
(Apoteker Apotek 1, Dinkes 1)
E. Aktifitas di Apotek
Selama di Apotek Ahda Farma banyak sekali kegiatan-kegiatan yang kami
lakukan serta ilmu-ilmu pengetahuan baru yang kami peroleh. Selain
mengetahui tugas seorang Apoteker di PBF serta kewajiban dan larangan-
larangannya, kami juga mendapat pengetahuan baru mengenai seluk-beluk
PBF yang jelas dan terperinci.
Kegiatan yang kami lakukan selama PKL antara lain :
Melakukan Pelayanan Resep,
a. Pelayanan dengan resep dokter
Ialah resep yang masuk diterima , untuk mencegah teijadinya kekeliruan
dipeijalas nama dan alamatnya, kemudian diberi harga, dilayani, diperiksa
kembali dan diserahkan pada pasien denagan memberi informasi tentang
cara penggunaan dan khasiat obat tersebut,
b. Pelayanan obat tanpa resep dokter
Pelayanan obat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan obat bebas
terbatas yang disertai informasi cara penggunaanya.
1. Memberi info obat ke pasien.
Pada saat penyerahan obat, info obat sangatlah penting yaitu
pemberitahuan kepada pasien mengenai kasiat obat, aturan pemakaian
dan cara pemakaiannya seperti sesudah maupun sebelum makan.
36
2. Meracik obat
Setiap ada resep yang menggunakan resep racikan, maka di lakukan
peracikan obat tersebut. Obat yang di racik jumlahnya harus benar,
dilakukannya perhitungan bahan agar mengetahui jumlah obat yang akan
di racik.
3. Memberi harga obat.
Barang yang datang dari PBF kemudian di beri harga, sesuai dengan
harga yang tercantum pada faktur kemudian di kalikan dengan PPN jika
terdapat PPN dalam faktur tersebut, kemudian di kalikan dengan laba
yang telah di tentukan oleh apotek.
4. Menyusun obat
37
Penyusunan obat di simpan berdasarkan tempat yang telah di tentukan.
Dalam apotek ini peletakan obat di susun berdasarkan alfabeth, fefo, flfo,
obat generik, obat paten, dan kegunaannya.
38
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Praktek Ketja Lapangan ( PKL ) di Apotek Ahda Farma selama kurang
lebih dua bulan dapat kami simpulkan:
a. Pembuatan pengolahan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran,
penyimpanan, dan pengerahan obat serta bahan obat.
b. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan farmasi
lainnya.
c. Pelayanan informasi tentang mengenai perbekalan farmasi
B. Saran
Sebagai akhir dari penulisan ini maka kami ingin menyampaikan saran-saran yang
di harapkan berguna untuk apotek, sekolah dan siswa-siswi Smk Farmasi. Adapun
saran yang dapat kami berikan antara lain :
Saran untuk Apotek
1. Apotek Ahda Farma di harapkan dapat lebih meningkatkan pelayanannya
agar dapat menjadi Apotek yang lebih maju, lebih besar dan di kenal banyak
pihak.
2. Semoga kerja sama antara Apotek Ahda Farma dengan pihak SMK VIP
AL-HUDA dapat terus di pertahankan untuk tahun-tahun selanjutnya.
39
40
41
42
43
44
45
top related