strategi komunikasi pemasaran melalui media sosial …repository.ub.ac.id/4918/1/fitri prahesti...
Post on 09-Nov-2020
4 Views
Preview:
TRANSCRIPT
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL
(Kasus pada Bisnis Online Melalui Media Sosial Instagram
CV. Kajeye Food Malang-Jawa Timur)
SKRIPSI
Oleh:
FITRI PRAHESTI ANJAR WENI
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI MEDIA SOSIAL
(Kasus pada Bisnis Online Melalui Media Sosial Instagram
CV. Kajeye Food Malang-Jawa Timur)
Oleh:
FITRI PRAHESTI ANJAR WENI
135040101111147
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana
Pertanian Strata-1 (S-1)
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa segala pernyataan dalam skripsi ini merupakan
hasil penelitian saya sendiri, dengan bimbingan komisi pembimbing. Skripsi ini
tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar di perguruan tinggi manapun dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan
rujukannya dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, Agustus 2017
Fitri Prahesti Anjar Weni
LEMBAR PERSEMBAHAN
--Caption Panjang--
♥ Terimakasih untuk KELUARGA.
Untuk ayahku Syaiful Harfi, terimakasih untuk beasiswa tanpa syarat yang sudah
diberikan selama ini, terimakasih untuk banyak hal yah, paboss sekaligus
panutanku. Untuk ibuku Aminatus Zuhro, terimakasih untuk deringan whatsapp
setiap harinya yang selalu mengingatkan untuk selalu bersabar dan selalu berhati-
hati dimanapun. Untuk kembaranku (yang selisih umurnya lumayan jauh) Tiara
Arum Prasasty, terimakasih untuk semangat-semangat alay yang dituliskan di
story instagram maupun whatsapp di setiap kali aku mau ujian. Terimakasih yang
tidak bisa aku tuliskan lewat kata-kata. SAYANG KALIAN!
♥ Terimakasih untuk SAUDARA-SAUDARAKU.
Dimanapun kalian berada, terimakasih buat doa-doanya, terimakasih buat
semangatnya dan terimakasih buat pertanyaan-pertanyaan, “kapan lulus? kapan
wisuda?” hahaha. Ikilo, aku wes lulus !
♥ Terimakasih untuk SAHABAT TERBAIKKU 3in1.
Husnul Hotimah (biasa ku panggil ‘maknya’), Putri Qurrota ‘Ayun dan juga Imam
Ghozali (atau pakde yang lama galau karena jomblo). Terimakasih sudah mau
menjadi video dokumenter perjalanan hidupku dari SD, SMP, SMA dan Kuliah
(meski LDR). Terimakasih Hesti tidak dicoret dari list pertemanan kalian karena
diantara kita, aku yang paling paling paling jarang pulang dan ngumpul bareng
semenjak kuliah wkwkw. Suwun sing katah. Aku kangen kalian, nuemen.
♥ Terimakasih untuk CURUT.
Wkwkw iya CURUT, wong jowo sing njowoni. Suwun rek. Suwun Ghaffar Rafi’
Atmaja (temen dari jaman POSTER sekelompok, mulai dari Gopar gendut
sampek tetep gendut, babang gojek dari maba tanpa pamrih), suwun Muhammad
Fanny Nuryawan (kadepku, temen dari semester 1, partner asisten sosper sampek
elek), suwun Chika Putri Setiawan (temen dari semester 2 dan seterusnya, yang
ngajari aku gimana bikin alis, ngajari cara dandan yang gak menor). Wkwkw
mbuh rek, aku suayang banget, meskipun aku moody-an tapi kalian paling
mengerti (berlari menjauhi misalnya -_- gak tau diri kadang-kadang ancene).
Nanti siapapun yang kerja duluan wajib traktir ya, dan siapa yang nikah duluan
wajib ngundang! :D
♥ Terimakasih untuk AW!
Pasti kalian bingung, banyak banget nama gengnya wkwkw. Inituh bukan geng-
geng’an kayak jaman SD. Inituh nama spontanitas grup line kita aja wkwk.
Terimakasih sudah mengajariku bagaimana cara menghabiskan uang, terimakasih
sudah mengajariku mengenal tempat-tempat belanja dengan harga merakyat,
terimakasih sudah mengajariku bagaimana hidup sehat dengan hanya olahraga
dalam kamar dengan durasi semenit, terimakasih sudah sering menemani hari-
hariku untuk sekedar makan sempol. Amelia, Silvia dan Chika, I love you so bad!
♥ Terimakasih untuk MISBAKHUDDIN.
Hahahaha terlalu bagus skripsiku untuk mendeskripsikan kata-kata ‘seng’ buat
kamu. Intinya, terimakasih sudah mau banget sabar tulus ikhlas ngadepin
kelakuan bocah wkwkw. Selebihnya enakan ngomong langsung aja :D
♥ Terimakasih untuk KELUARGA HMI KOMPERTA UB.
HMI! YAKUSA! Terimakasih banyak atas pembelajaran yang sebenernya tidak
mudah untuk dipahami. Ke-tomel-an yang haqiqi membuatku berkata “Cukup LK
1 aja kok, hehe”. Terimakasih kakanda dan ayunda buat pembelajarannya.
Terimakasih adinda-adindaku (re: dek gemay) yang sesungguhnya ilmu ke-HMI-
an kalian jauh di atasku, kadang aku merasa malu wkwkw. Forsilader 2013,
Gopar, Alfian wasekum-able, Ucups, Faris, Reza longor, Yayuk, Amel, Nopal,
ketum Bushron, Wasilul, Anitscuy, Atiqa, Hilman, Riswin, Bang Jecky, Satria,
dan semuanya, terimakasih telah ‘berteman lebih dari saudara’.
♥ Terimakasih untuk KELUARGA PERMASETA.
SALAM PROFESI! SALAM!! Tantangan, pembelajaran dan proses. Semuanya
dikemas rapih dalam cinta. CINTAKU PADA PERMASETA. Terimakasih, tanpa
PERMASETA, aku belum tentu jadi seperti sekarang ini. Terimakasih juga untuk
berbagai cobaan dan ujian yang datang, yang membuat kita justru semakin kuat
dan kokoh tak tertandingi (kayak semen). Padepokan PERMASETA, 15 orang di
dalamnya akan tetap jadi 15 orang, sampek nanti kakek nenek kita tetep bakalan
ngopi sampek pagi!! wkwkw
♥ Terimakasih untuk KELUARGA PSLD.
Pusat Studi dan Layanan Disabilitas. Rasa syukur yang selalu terucap ketika aku,
bahkan bisa jadi kalian semua mengenal orang-orang di dalamnya dengan baik.
Motivasi untuk tetap berjuang dan ikhlas menjalani kehidupan. Luar biasa,
sungguh. Keterbatasan bukan suat penghalang seseorang untuk menempuh hak
yang sama, yaitu belajar. Proud to be part of you all.
♥ Terimakasih buat semuanya, anak kost Kertoraharjo 47 (Yayuk, Iin, mbak
Nana, mbak Chila, etc), Bengkel Seni FP UB (mas Agus, mas Topik, mas Irul,
mbak Dinda, etc), semua mahasiswa bimbingan bundadari (Bu Ayun) dan
bimbingan ibu syantieqq (Bu Reza), suwun yo rek wes saling gotong royong
sampe skripsine wes dadi kabeh. Alhamdulillah. Suwun banget kabeh ♥
i
RINGKASAN
Fitri Prahesti Anjar Weni. 135040101111147. Strategi Komunikasi
Pemasaran Melalui Media Sosial (Kasus pada Bisnis Online Melalui Media
Sosial Instagram CV. Kajeye Food Malang-Jawa Timur). Dibawah
bimbingan Mas Ayu Ambayoen, SP.,M.Si. dan Reza Safitri, S.Sos.,M.Si.,
Ph.D.
Instagram sebagai salah satu media sosial yang saat ini sedang diminati
oleh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan instagram memiliki berbagai fitur-fitur
yang unik dan banyak dimanfaatkan oleh pelaku bisnis sebagai media komunikasi
pemasaran. Selain itu juga memberikan kemudahan bagi konsumen untuk secara
langsung melihat produk-produk apa sajakah yang di tawarkan hanya dengan cara
melihat foto-foto yang telah diunggah di instagram. Dari sinilah terlihat bahwa
instagram merupakan salah satu media sosial yang sangat strategis bagi para
pelaku bisnis dalam memasarkan produknya. Demikian halnya dengan CV.
Kajeye Food yang bergerak sebagai agroindustri olahan makanan khususnya
keripik dan manisan buah merk SoKressh. Selain offline, CV. Kajeye Food juga
menggunakan strategi komunikasi pemasaran secara online dengan memanfaatkan
instagram. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi komunikasi
pemasaran yang digunakan, penerapan instagram sebagai media komunikasi
pemasaran dan mengidentifikasi hambatan yang terjadi dalam komunikasi
pemasaran di CV. Kajeye Food.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penentuan
lokasi penelitian dilakukan secara purposive, dimana didasarkan atas
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Penelitian ini menggunakan 2 teknik
penentuan informan yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling dan
accidental sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder. Teknik
pengumpulan data primer dengan cara wawancara dan observasi. Sedangkan
teknik pengumpulan data sekunder dengan cara dokumentasi. Metode analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif Miles dan
Huberman. Keabsahan data pada penelitian kualitatif ini dilakukan dengan teknik
triangulasi sumber data dan triangulasi metode.
Hasil penelitian antara lain strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan
oleh CV. Kajeye Food adalah dengan merencanakan strategi melalui 4 komponen
pemasaran (4P) yaitu produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi
(promotion). Dari keempat komponen pemasaran tersebut, peneliti dapat
mengetahui hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti selama
melakukan penelitian yang paling berhasil adalah komponen promosi (promotion)
baik secara offline melalui kegiatan pameran maupun secara online melalui
website, facebook dan instagram. Alasan mengapa CV. Kajeye Food
menggunakan media sosial instagram adalah beberapa fitur yang tersedia dalam
instagram memberikan keunikan pada aplikasi ini, kemudahan dalam mengakses
dan jangkauan yang cukup luas. Hambatan yang terjadi dalam proses komunikasi
pada CV. Kajeye Food adalah ketersediaan pasokan buah yang musiman
membuat proses produksi dan pemasarannya terhambat dan pemanfaatan media
promosi online khususnya media sosial instagram yang belum optimal.
ii
SUMMARY
Fitri Prahesti Anjar Weni. 135040101111147. Marketing Communication
Strategy Through Social Media (Case on Online Business Through Social
Media Instagram CV. Kajeye Food Malang-East Java). Under the guidance
of Mas Ayu Ambayoen, SP.,M.Si and Reza Safitri, S.Sos.,M.Si.,Ph.D.
Instagram as one of social media that is currently in high demand by the
community. That is because the instagram has a variety of unique features and
much used by businessmen as a media marketing communications. It also
provides convenience for consumers to directly see what products are offered only
by way of looking at the photos that have been uploaded on instagram. From here
the look that instagram is one of strategic social media for business in marketing
its products. Such is the case with CV. Kajeye Food that moves as the agro-
industries processed foods especially chips and candied fruit brand SoKressh. In
addition to offline, CV. Kajeye Food also use online marketing communications
strategy by leveraging instagram. This study aims to describe the marketing
communication strategy to use, the application of the marketing communication
media as instagram and identify the obstacles that occur in the marketing
communication in CV Kajeye Food.
This research is a descriptive qualitative study types. The determination of
the location of the research done on a purposive, which is based upon certain
considerations. This study uses two techniques of determining the informant i.e.
by using purposive sampling technique and accidental sampling. Data collection
techniques used in this research is by way of primary and secondary data
collection. Primary data collection techniques by means of interviews and
observations. While secondary data collection techniques by means of
documentation. Methods of data analysis used in this study is the interactive
models, Miles and Huberman. The validity of the data on the qualitative research
was conducted with techniques and data sources triangulation triangulation
method.
Research results among other marketing communication strategy made by
CV. Kajeye Food is to plan strategies via the four components of marketing (4P)
product, price, place and promotion. Of the four components of the marketing,
researchers can find out the results of the interviews and observations conducted
researchers during the research component is the most successful promotion both
offline through exhibitions or online via the website, facebook and instagram. The
reason why CV. Kajeye Food using social media instagram are some of the
features available in instagram provide uniqueness on this application, ease of
access and coverage. The obstacles that occurs in the process of communication
on CV. Kajeye Food is the availability of supply of seasonal fruit makes the
process of production and its marketing is hampered and utilization of online
media promotions in particular social media instagram are not optimal.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial (Kasus pada
Bisnis Online Melalui Media Sosial Instagram CV. Kajeye Food Malang-
Jawa Timur).
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Mas Ayu
Ambayoen, SP.,M.Si. dan Reza Safitri, S.Sos.,M.Si.,Ph.D. selaku dosen
pembimbing atas kesabaran, nasihat, arahan dan bimbingannya kepada penulis.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bayu Adi Kusuma, SP.,MBA.
Selaku dosen penguji atas nasihat, arahan dan bimbingan kepada penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Mangku Purnomo, SP.,M.Si., Ph.D. dan Ir. Agustina Shinta, MP. selaku dosen
pembimbing akademik atas segala nasihat dan bimbingannya kepada penulis,
beserta seluruh dosen atas bimbingan dan arahan yang selama ini diberikan serta
kepada karyawan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian atas fasilitas dan bantuan
yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakannya. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi segenap pihak.
Malang, 28 Februari 2017
Penulis
iv
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jember pada tanggal 28 Februari 1996 sebagai putri
pertama dari dua bersaudara dari Ayahanda Syaiful Harfi dan Ibu Aminatus
Zuhro. Penulis menempuh pendidikan dasar TK Theobroma I Kebun Gunung
Gambir pada tahun 1999 sampai tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan
pendidikan di SDN Tanggul Wetan 06 pada tahun 2001 sampai tahun 2007. Pada
tahun 2007 sampai tahun 2010 penulis melanjutkan di SMP Negeri 3 Tanggul,
kemudian pada tahun 2010 sampai tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan ke
SMA Negeri 2 Tanggul. Pada tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa
Strata-1 Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
melalui jalur SNMPTN.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di beberapa organisasi baik
internal maupun eksternal. Penulis pernah terdaftar sebagai anggota dari
Komunitas Teater Universitas Brawijaya (KUTUB), anggota di bidang teater
Bengkel Seni FP UB pada tahun 2014 sampai tahun 2016 dan Dewan Pengurus
PERMASETA (Perhimpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian) sebagai Staf
Departemen Keprofesian periode 2014/2015 serta sebagai Sekretaris Departemen
Keprofesian periode 2015/2016. Di organisasi eksternal, penulis aktif di
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang Komisariat Pertanian
Universitas Brawijaya. Penulis pernah menjadi Bendahara Umum Korps HMI-
Wati (KOHATI) periode 2015/2016 dan Ketua Bidang Pembinaan Anggota
periode 2016/2017. Selain organisasi dan beberapa kepanitiaan yang pernah di
ikuti, penulis juga aktif menjadi asisten praktikum di beberapa Mata Kuliah
seperti Sosiologi Pertanian, Komunikasi Agribisnis, Rancangan Usaha Agribisnis,
Pemberdayaan Masyarakat dalam Agribisnis dan Dasar Perlindungan Tanaman.
v
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ............................................................................................ i
SUMMARY ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. viii
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6
1.5 Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ....................................................... 8
2.2 Teori ............................................................................................... 11
2.2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi ................................................... 11
2.2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Pemasaran ................................. 17
2.2.3 Tinjauan Tentang Media Sosial .................................................. 21
2.2.4 Tinjauan Tentang Instagram ....................................................... 25
2.2.5 Tinjauan Tentang Hambatan Komunikasi .................................. 29
2.3 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 35
2.4 Proposisi ......................................................................................... 38
III. METODE PENELITIAN .................................................................. 39
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 39
3.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................ 40
vi
3.3 Teknik Penentuan Informan ........................................................... 40
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 41
3.5 Teknik Analisis Data ...................................................................... 43
3.6 Keabsahan Data ............................................................................. 44
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 46
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ........................................................ 46
4.1.1 Sejarah CV. Kajeye Food ........................................................... 46
4.1.2 Visi dan Misi CV. Kajeye Food .................................................. 49
4.1.3 Struktur Organisasi CV. Kajeye Food ........................................ 49
4.2 Hasil dan Pembahasan Penelitian .................................................. 50
4.2.1 Identitas Infoman ........................................................................ 51
4.2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran CV. Kajeye Food .................... 52
4.2.3 4 Komponen Pemasaran CV. Kajeye Food ................................ 54
4.2.4 Hambatan dalam Komunikasi Pemasaran CV. Kajeye Food ..... 77
V. PENUTUP ............................................................................................. 80
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 80
5.2 Saran ................................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 82
LAMPIRAN ............................................................................................... 85
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Proses Komunikasi .................................................................. 14
Gambar 2. Unsur-unsur dalam Proses Komunikasi .................................. 16
Gambar 3. Kerangka Berpikir Strategi Komunikasi Pemasaran
Melalui Media Sosial Instagram ............................................ 37
Gambar 4. Proses Analisis Data ............................................................... 43
Gambar 5. Struktur Organisasi CV. Kajeye Food .................................... 50
Gambar 6. Produk Keripik Buah SoKressh ............................................. 56
Gambar 7. Lokasi Produksi dan Rumah Pelatihan SoKressh .................. 59
Gambar 8. Showroom CV. Kajeye Food .................................................. 61
Gambar 9. Pameran SoKressh ................................................................. 63
Gambar 10. Brosur CV. Kajeye Food ........................................................ 64
Gambar 11. Kartu Nama CV. Kajeye Food ............................................... 65
Gambar 12. Neon Box CV. Kajeye Food ................................................... 66
Gambar 13. Pemasaran Langsung CV. Kajeye Food ................................. 66
Gambar 14. Profil Akun @sokressh.id ...................................................... 72
Gambar 15. Tahap Mengunggah Foto ....................................................... 73
Gambar 16. Judul Foto (Caption) .............................................................. 74
Gambar 17. Popular Foto (Explore Foto) .................................................. 75
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Pedoman Wawancara ............................................................. 81
Lampiran 2. Hasil Wawancara Informan Pendukung ................................ 91
Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian ......................................................... 99
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah cara
interaksi individu dengan individu yang lain. Internet menjadi sebuah ruang
digital baru yang menciptakan sebuah ruang kultural. Tidak dapat dihindari bahwa
keberadaan internet memberikan banyak kemudahan kepada penggunanya.
Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari berbagai penjuru dunia dapat
dicari melalui internet. Internet menembus batas dimensi kehidupan pengguna,
waktu, dan ruang, yang dapat diakses oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun.
Pesatnya perkembangan dunia teknologi dan informasi dalam beberapa tahun
terakhir, menjadikan internet sebagai alat komunikasi yang banyak diminati oleh
masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi perubahan komunikasi
konvensional menjadi modern dan serba digital. Perkembangan ini pun menjadi
semakin pesat setelah internet mulai dapat diakses melalui telepon seluler dan
muncul istilah telepon cerdas (smartphone). Smartphone memberikan fasilitas
yang beraneka ragam, mulai dari SMS, MMS, Chatting, Email, Browsing, serta
fasilitas sosial media. Berdasarkan data pengguna internet Indonesia, sampai
dengan akhir tahun 2005 pengguna internet Indonesia mencapai 16 juta pengguna,
naik hampir 50% dibandingkan dengan tahun 2004 yang hanya 11 juta pengguna.
Sementara pada akhir tahun 2011 pengguna internet Indonesia mencapai lebih
dari 50 juta pengguna.
Hal ini terlihat sekali bahwa internet merupakan suatu hal yang penting
bagi masyarakat khususnya di Indonesia. Sementara, survei Asosiasi
Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyatakan, pengguna internet di
Indonesia pada 2012 mencapai 63 juta orang atau sekitar 24,23% dari jumlah
penduduk Indonesia. Pada tahun 2013, APJII memprediksi pengguna internet di
Indonesia akan mencapai 82 juta atau 30% dari jumlah pengguna pada tahun
2012, pada tahun 2014 mencapai 107 juta, dan pada tahun 2015 mencapai 139
juta. Dari data tersebut, diidentifikasi bahwa jenis perangkat yang dipakai untuk
mengakses internet antara lain, telepon cerdas (70,1%), diikuti PC Notebook
(45,5%), komputer rumah (41%), PC Netbook (5,6%), dan tablet (3,4%). Rata-
2
rata masyarakat di Indonesia menggunakan waktu tiga jam sehari untuk
berselancar di dunia maya, dengan aktivitas yang dilakukan seperti mengakses
jejaring sosial (90%), mencari informasi (75%), hiburan (58%), permainan (44%),
dan belanja (48,5%).
Internet merupakan sesuatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat modern di Indonesia. Tentu masyarakat masih mengingat bahwa
sebelumnya teknologi internet hanya digunakan untuk mengirim pesan elektronik
melalui email dan chatting, untuk mencari informasi melalui browsing, dan
googling. Namun saat ini, seiring dengan perkembangannya, internet mampu
melahirkan suatu jaringan baru yang biasa dikenal dengan sebutan media sosial.
Sebagaimana yang diketahui, media sosial merupakan salah satu media online
dimana para penggunanya dapat ikut serta dalam mencari informasi,
berkomunikasi, dan menjaring pertemanan, dengan segala fasilitas dan aplikasi
yang dimilikinya. Kehadiran media sosial telah membawa pengaruh tersendiri
terhadap kegiatan yang dilakukan oleh manusia saat ini.
Menurut Hermawan (2009) adanya penggunaan internet melalui media
sosial, telah menghadirkan sebuah web forum yang dapat membentuk suatu
komunitas online. Layaknya forum diskusi, sebuah web forum juga menampung
ide, pendapat, dan segala informasi dari para anggotanya sehingga dapat saling
berkomunikasi atau bertukar pikiran antara satu sama lainnya. Pada dasarnya,
forum online merupakan sebuah papan pengumuman yang tersedia dalam bentuk
online. Namun seiring berjalannya waktu sebuah forum online mengalami
perluasan fungsi, yaitu tidak hanya sekedar berbagi informasi melainkan sebagai
sarana akomodasi antar sesama pengguna dan pihak yang memiliki forum
tersebut.
Media sosial sejatinya memang sebagai media sosialisasi dan interaksi,
serta menarik orang lain untuk melihat dan mengunjungi tautan yang berisi
informasi mengenai produk dan lain-lain. Jadi wajar jika keberadaannya dijadikan
sebagai media pemasaran yang paling mudah dan murah (low cost) oleh
perusahaan. Hal inilah yang akhirnya menarik para pelaku Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) untuk menjadikan media sosial sebagai media promosi
andalan dengan ditopang oleh website/blog perusahaan yang dapat menampilkan
3
profil perusahaan secara lengkap. Bahkan tidak jarang para pelaku usaha hanya
memiliki media sosial saja namun tetap eksis dalam persaingan.Beberapa
penelitian terdahulu yang meneliti terkait dengan penggunaan media sosial di
antaranya seperti Kurniawati dan Arifin (2015) yang melakukan penelitian dengan
judul Strategi Pemasaran melalui Media Sosial dan Minat Beli Mahasiswa,
Anggrahini (2014) dengan judul Kegiatan Komunikasi Pemasaran Rown Division
melalui Media Sosial dan Priambada (2015) dengan penelitian yang berjudul
Manfaat Penggunaan Media Sosial pada Usaha Kecil Menengah (UKM).
Media sosial yang saat ini sedang diminati salah satunya adalah instagram.
Alasan mengapa instagram berhasil meraih kepopulerannya tak lain karena
kebiasaan masyarakat sekarang yang cenderung narsis. Fitur kamera smartphone
yang semakin meningkat dari segi kualitas menjadi salah satu penyebabnya.
Dimana pun dan kapan pun kita dapat berfoto lalu menguploadnya di instagram.
Bukan hanya foto pribadi, foto makanan, tetapi juga tempat-tempat umum yang
biasanya memiliki daya tarik tidak pernah lepas menjadi sasaran pengguna
instagram untuk di foto. Karena kebiasaan yang berubah ini pula, para pemilik
bisnis menjadikan instagram menjadi salah satu platform yang wajib digunakan
untuk mempromosikan bisnis mereka. Beberapa penelitian terdahulu salah
satunya seperti penelitian yang dilakukan oleh Aditya (2015) dengan judul
Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat Fotografi pada Komunitas
Fotografi Pekanbaru membuktikan bahwa penggunaan media sosial instagram ini
memberikan peluang terhadap pelaku bisnis atau penggunanya dalam mencapai
tujuannya.
Berbagai fitur unik yang terdapat dalam instagram membuat masyarakat
khususnya pembisnis menyukainya. Salah satunya dalam tampilannya yang dapat
membuat foto menjadi persegi sehingga dapat terlihat sama dan menarik
konsumen atau followers untuk melihat. Selain itu juga kini intagram memiliki
fitur baru dimana setiap kegiatan individu masyarakat dapat di share atau di
publikasikan melalui instastory yang nantinya dapat di lihat oleh followersnya.
Tentunya masih banyak lagi fitur-fitur yang terdapat di instagram yang membuat
pembisnis dapat memanfaatkan media sosial ini sebagai sarana komunikasi
pemasaran yang memudakan konsumen dapat secara langsung melihat produk apa
4
saja yang dijual dan diminati melalui foto-foto yang telah terupload. Produk
jualan online pun beraneka ragam, mulai dari produk makan dan minuman,
fashion, barang-barang elektronik hingga property. Dari sinilah terlihat bahwa
instagram merupakan salah satu media sosial yang sangat strategis para pembisnis
dalam memasarkan produknya.
Demikian halnya dengan CV. Kajeye Food yang bergerak dalam bidang
olahan makanan khususnya buah yang diolah menjadi keripik dan manisan buah
dengan merek SoKressh & Kenyil. CV. Kajeye Food adalah perusahaan yang
berakar dari perusahaan rumah tangga yang di kelola oleh keluarga Ir. Kristiawan
yang dirintis sejak tahun 2000 dan telah memperoleh berbagai prestasi salah
satunya adalah Penghargaan Ketahanan Pangan Tahun 2010. Pada awalnya CV.
Kajeye Food memasarkan produknya melalui mulut ke mulut. Kemudian mulai di
unggah di berbagai media sosial seperti facebook, instagram dan juga dapat di
akses melalui website di www.sokressh.com.
Pemasaran melalui media sosial instagram telah memiliki lebih dari 600
followers. Serta tampilan foto-foto di dalamnya cukup menarik karena produk
SoKressh yang telah sampai di berbagai kota bahkan sampai ke luar negeri
seperti, Madinah, Dubai, Mumbai, Jordania, dan masih banyak lagi. Dengan
demikian terlihat bahwa CV. Kajeye Food telah mampu memasarkan produknya
dengan baik. Akan tetapi sayangnya, dalam penggunaan media sosial instagram
masih belum optimal. Hal ini dapat terlihat di akun @sokressh.id, di mana foto-
foto yang telah di unggah masih tergolong dalam jumlah yang minim. Selain
memberikan banyak peluang, bisnis ini juga memiliki banyak risiko yang akan
dihadapi oleh pemilik bisnis yang melakukan pemasaran melalui instagram, yaitu
pesaing yang sejenis. Apabila pemilik bisnis kurang inovatif dalam menjalankan
pemasaran produknya, tentu ia akan tertinggal.
Semua yang telah di paparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang baik melalui media
sosial instagram dan bagaimana cara @sokressh.id dalam mempertahankan dan
terus meningkatkan pemasarannya melalui media sosial instagram, agar
produknya dapat dikenal oleh konsumen dan calon konsumen. Berdasarkan
urgensi maka penelitian yang akan dibuat ini membahas tentang “Strategi
5
Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial (Kasus pada Bisnis Online
Melalui Media Sosial Instagram CV. Kajeye Food Malang-Jawa Timur)”
1.2 Rumusan Masalah
Pemanfaatan internet akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi komunikasi semata,
tetapi juga sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri,
pendidikan kesukaan, dan pergaulan sosial. Khususnya pada media sosial yang
pertumbuhannya sangat meningkat. Media sosial yang marak belakangan ini
seperti facebook, twitter, instagram, path, dan lain-lain yang merupakan produk
teknologi media baru yang kini sedang digemari banyak kalangan masyarakat.
Penggunaan media sosial instagram merupakan salah satu aplikasi yang
digunakan dalam berbisnis secara online. Konsumen akan mencari dan melihat
produk yang di inginkan dengan melakukan perundingan produk sejenis
menggunakan sarana teknologi informasi. Dalam melakukan transaksi jual beli
secara online, tentunya konsumen tidak akan secara langsung membeli produk
yang diinginkannya, akan tetapi akan mempertimbangkan beberapa faktor yang
nantinya mempengaruhi sikap konsumen tersebut. Oleh karena itu, setiap pelaku
bisnis diharapkan dapat terus meningkatkan inovasi dalam memperkenalkan dan
memasarkan produknya terutama melalui penggunaan media sosial instagram.
CV. Kajeye Food dengan produknya SoKressh & Kenyil yang telah mulai
berinovasi dan mulai memasarkan produknya melalui berbagai media sosial, salah
satunya adalah instagram. Instagram digunakan karena mampu memberikan
kemudahan kepada konsumen dan calon konsumen untuk melihat apa sajakah
hasil olahan buah dari CV. Kajeye Food tersebut. Perencanaan yang digunakan
oleh setiap perusahaan harus di pikirkan dengan baik, seperti strategi dalam
memasarkan secara tepat. Perbedaan produk yang dijual oleh @sokressh.id adalah
terletak pada berbagai macam olahan buah yang dijadikan keripik buah dan juga
manisan buah seperti halnya buah nangka, apel, mangga, melon, salak, pisang,
nanas, semangka, kesemek, rambutan, pepaya, labu, dan jambu merah.
Pemanfaatan media sosial instagram yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food
melalui akun instagramnya @sokressh.id yang dirasa belum maksimal, terlihat
6
dari jumlah followers dan juga postingan foto yang ada. Melihat adanya beberapa
hal yang terjadi, maka penelitian ini dirasa perlu dilakukan kajian tentang strategi
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food khususnya melalui
media sosial instagram, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh CV.
Kajeye Food?
2. Bagaimana penerapan instagram sebagai media komunikasi pemasaran
yang digunakan oleh CV. Kajeye Food?
3. Apa saja hambatan yang terjadi dalam komunikasi pemasaran di CV.
Kajeye Food?
1.3 Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya mendeskripsikan tentang media sosial instagram yang
digunakan dalam strategi komunikasi pemasaran oleh CV. Kajeye Food.
2. Penelitian ini dilakukan dengan mengevaluasi penggunaan media sosial
instagram sejak pertama kali digunakan oleh CV. Kajeye Food.
3. Penelitian ini hanya mendeskripsikan produk dengan merek SoKressh.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran di CV. Kajeye Food.
2. Mendeskripsikan penerapan instagram sebagai media komunikasi
pemasaran yang digunakan oleh CV. Kajeye Food.
3. Mengidentifikasi hambatan yang terjadi dalam komunikasi pemasaran di
CV. Kajeye Food.
1.5 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat memberi
keuntungan sebagai berikut:
7
1. Bagi Dunia Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi , dapat
memberikan informasi terkait dengan studi mengenai komunikasi
pemasaran, serta dapat menerapkan teori-teori yang telah didapatkan
selama perkuliahan kemudian membandingkan dengan kondisi yang
sesuai kenyataan yang terjadi.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang strategi
komunikasi pemasaran melalui media sosial instagram, sehingga dapat
mengoptimalkan penggunaan media sosial instagram dalam
memperkenalkan sekaligus memasarkan produknya.
3. Bagi Konsumen
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan kepada
konsumen dalam mengenal atau memilih produk yang akan dibeli.
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan, akan dipaparkan
tinjauan penelitian terdahulu. Sehingga diharapkan penelitian terdahulu dapat
dijadikan referensi maupun perbandingan yang akan dilakukan dalam penelitian
ini. Berikut ini akan dipaparkan beberapa penelitian terdahulu:
Rangga Aditya (2015) dengan judul Pengaruh Media Sosial Instagram
Terhadap Minat Fotografi pada Komunitas Fotografi Pekanbaru. Penelitian ini
menganalisis pengaruh variabel X yaitu media sosial instagram terhadap variabel
Y yaitu minat fotografi yang meliputi perhatian atau ketertarikan, aktivitas
pengambilan gambar, dan mendokumentasikan. Metode yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah riset kuantitatif, sementara itu jenis riset yang di gunakan
dalam penelitian ini adalah metode Eksplanasi. Hasil analisis yang ditemukan
pada penelitian ini merupakan hasil dari pengolahan data regresi linear sederhana
menggunakan program SPSS 16 for windows, menunjukkan hasil bahwa variabel
X yaitu media sosial instagram memiliki pengaruh besar terhadap variabel Y yaitu
minat fotografi. Hal ini ditunjukkan dengan hipotesis yang diperoleh dalam
penelitian ini yaitu terdapat pengaruh kuat antara media sosial instagram terhadap
minat fotografi Pekanbaru dan artinya bahwa Ha diterima H0 ditolak.
Kurniawati dan Arifin (2015) dengan judul Strategi Pemasaran Melalui
Media Sosial dan Minat Beli Mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif korelasional yang dilakukan untuk mengetahui tantang ada
tidaknya dan kuat lemahnya hubungan variabel X )strategi komunikasi pemasaran
melalui media sosial) dan variabel Y (minat beli mahasiswa FISIP USU).
Penelitian ini menggunakan uji hipotesis Sperman Rho dan juga wawancara
dengan beberapa responden. Dari analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa
korelasi koefisien Spearman (rho) adalah 0,34 menunjukkan korelasi rendah yang
artinya minat beli mahasiswa FISIP USU memiliki korelasi rendah jika belanja
produk di Brodo Footwear. Sedangkan hasil wawancara, responden
mengharapkan harga produk seharusnya diperjelas dalam setiap foto produk.
9
Anggrahini (2014) dengan judul Kegiatan Komunikasi Pemasaran Rown
Division Melalui Media Sosial, dimana penelitian ini merupakan jenis penelitian
kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kegiatan komunikasi pemasaran melalui Facebook dan
Twitter di Rown Division Solo. Hasil dari penelitian yaitu dalam melakukan
kegiatan komunikasi pemasarannya, Rown Division memanfaatkan elemen
bauran komunikasi pemasaran yaitu yang pertama sales promotion yang
digunakan untuk menarik perhatian konsumen dan untuk mendorong mereka
melakukan pembelian, dilakukan pada saat-saat tertentu seperti Natal, Idul Fitri,
dsb. Kedua, public relation digunakan untuk menjalin hubungan dengan
konsumen dengan cara berkomunikasi secara terus-menerus dan memberikan
pelayanan terbaik. Ketiga, direct marketing yang merupakan pemasaran secara
langsung, dalam hal ini Rown Division menggunakan fitur tagging pada
Facebook dan mention pada Twitter, agar konsumen sadar dan kemudian dapat
langsung memberikan reaksi atau komentar.
Priambada (2015) dengan judul Manfaat Penggunaan Media Sosial Pada
Usaha Kecil Menengah (UKM). Pada penelitian ini mengidentifikasi penggunaan
media sosial dan manfaatnya pada UKM di wilayah Malang Raya dan juga
Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional pada UKM
dengan menggunakan metode triangulasi yang menggabungkan wawancara
terstruktur, wawancara mendalam, serta observasi. Subjek dipilih secara
purposive sampling dengan 3 kriteria tertentu. Untuk menentukan hasil dan
pembahasan diperoleh melalui karakteristik umum, data penggunaan sosial media
dalam perusahaan, tujuan, manfaat, dan hambatan yang dihadapi. Jenis UKM
dibagi menjadi 3, yaitu jasa, industri dan dagang. Dapat disimpulkan bahwa media
sosial memberikan manfaat dalam rangka mengembangkan produk, melakukan
komunikasi dengan konsumen, dsb. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
pemanfaatan media sosial pada UKM membantu meningkatkan volume penjualan
UKM. UKM berhasil meningkatkan volume penjualan hingga lebih dari 100%
karena menggunakan media sosial dalam komunikasi pemasaran perusahaan.
Arimurti dan Hastarjo (2015) dengan Judul Strategi Komunikasi
Pemasaran Grand Orchid Hotel Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
10
mengidentifikasi bagaimana strategi komunikasi pemasaran Marketing
Department Grand Orchid Hotel di kota Solo. Penelitian ini menggunakan tipe
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulannya, berdasarkan
hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran
selama tahun 2014 dan perencanaan tahun 2015 adalah yang pertama dengan
mengombinasikan semua elemen marketing mix yang ada, namun lebih
mengonsentrasikan pada kegiatan promosi, sales call, pasang spanduk di depan
hotel dan promosi melalui travel agent baik online maupun konvensional. Kedua,
lebih memilih menggunakan metode pemasaran berupa sales call/telemarketing
untuk target sasarannya yang berupa coporate, company, government, sertagrup
Sritex. Ketiga, dari segi biaya sales call/telemarketing, spanduk, beserta iklan di
travel agent memiliki biaya relatif murah dan terjangkau namun memiliki hasil
yang signifikan.
Nugroho (2013) dengan Judul Strategi Pemasaran Tomat (Lycopersicum
esculentum Mill) di Kabupaten Boyolali. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bauran pemasaran dan menetapkan strategi pemasaran yang paling
efektif yang diterapkan dalam pemasaran tomat di Kabupaten Boyolali. Metode
dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Boyolali dengan pertimbangan bahwa di
daerah ini produksi tomatnya besar, tetapi petani tomat disana mengalami kendala
dalam pemasarannya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan
bahwa bauran pemasaran komoditas tomat di Kabupaten Boyolali dari segi
produk, Brand name dari varietas tomat juga dapat digunakan sebagai senjata
persaingan bagi petani tomat. Varietas yang paling banyak beredar di pasaran
adalah varietas Marta. Kegiatan promosi yang dilakukan masih terbatas dengan
cara mulut ke mulut dan personal selling, yaitu terjadi interaksi langsung saling
bertatap muka. Sedangkan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam
pemasaran tomat di Kabupaten Boyolali adalah perluasan pemasaran tomat ke
daerah baru, melakukan strategi penetrasi pasar, memanfaatkan teknologi screen
house untuk menjaga keberlanjutan produksi, membuat kartu nama, menjalin
kemitraan dengan perusahaan agribisnis, mengembangkan produk dengan
11
membuat olahan makanan dari tomat, aktif mengikuti perkembangan informasi
pasar dan menjalin hubungan baik dengan lembaga pemasaran.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan diatas, terdapat
persamaan dan juga perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang
dilakukan. Adapun persamaan antara penelitian yang dilakukan dengan penelitian
terdahulu adalah beberapa teori pada tinjauan pustaka yang sama, teknik
pengambilan sampel dan juga media pemasaran yang digunakan. Sedangkan
perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian yang dilakukan saat ini
adalah waktu, lokasi penelitian, dan perbedaan pada objek yang diteliti.
2.2 Teori
2.2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi
2.2.1.1 Pengertian Komunikasi
Menurut Mulyana (2005) istilah komunikasi atau communication dalam
bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”,
communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama”
(tomakecommon). Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering
sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya
yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau
suatu pesan dianut secara sama.
Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan
vital dalam kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat
manusia, baik yang primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan
suatu persetujuan mengenai berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan
vital karena setiap individu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan
individu-individu lainnya sehingga meningkatkan kesempatan individu itu untuk
tetap hidup (Rakhmat, 1998).
Sedangkan menurut Arni (2005) dalam Anggrahini (2014), komunikasi
adalah pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si
penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Berdasarkan pendapat tersebut
dapat disimpulkan komunikasi adalah proses pemindahan atau penyampaian
pengertian, informasi, pikiran, atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain
12
sehingga memperoleh pengertian yang sama. Proses komunikasi merupakan
proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima.
2.2.1.2 Fungsi Komunikasi
Fungsi Komunikasi (William, 2000) mengategorikan fungsi komunikasi
menjadi 4, yaitu:
a. Sebagai komunikasi sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan
bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi
diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar
dari tegangan dan tekanan, antara lain lain lewat komunikasi yang bersifat
menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain.
b. Sebagai komunikasi ekspresif
Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.
Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan
nonverbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut
dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan lebih ekspresif
lewat perilaku nonverbal. Misalnya ibu menunjukkan rasa kasih sayangnya
dengan membelai kepala anaknya.
c. Sebagai komunikasi ritual
Komunikasi ritual biasanya dapat terlihat pada suatu komunitas yang
melakukan upacara-upacara yang disebut oleh para antropolog sebagai
ritesofpassage, seperti upacara kelahiran, upacara pernikahan, siraman, dan
lain-lain. Dalam acara tersebut orang-orang biasanya mengucapkan kata-
kata atau perilaku-perilaku simbolik.
d. Sebagai komunikasi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu:
menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan
tindakan, dan juga menghibur. Sebagai instrument, komunikasi tidak saja
digunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan, namun juga
untuk menghancurkan hubungan tersebut. Komunikasi berfungsi sebagai
instrument untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan
jangka pendek maupun jangka panjang.
13
2.2.1.3 Proses Komunikasi
Proses komunikasi menurut Argiris (1994) dalam Hassa dan Anatan
(2009), dapat dijelaskan melalui pemahaman unsur-unsur komunikasi yang
meliputi pihak yang mengawali komunikasi, pesan yang dikomunikasikan, saluran
yang digunakan untuk berkomunikasi dan gangguan saat terjadi komunikasi,
situasi ketika komunikasi dilakukan, pihak yang menerima pesan, umpan dan
dampak pada pengirim pesan.
Pengirim atau sender merupakan pihak yang mengawali proses
komunikasi. Sebelum pesan dikirimkan, pengirim harus mengemas ide atau pesan
tersebut sehingga dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh penerima, Proses
pengemasan ide ini disebut dengan encoding.Pesan yang akan dikirimkan harus
bersifat informatif artinya mengandung peristiwa, data, fakta, dan penjelasan.
Pesan harus bisa menghibur, memberi inspirasi, memberi informasi, meyakinkan,
dan mengajak untuk berbuat sesuatu. Pesan yang telah dikemas disampaikan
melalui media baik melalui media lisan (dengan menyampaikan sendiri, melalui
telepon, mesin dikte, atau videotape), media tertulis (surat, memo, laporan, hand
out, selebaran, catatan, poster, gambar, grafik), maupun media elektronik
(faksimili, email, radio, televisi).
Penggunaan media untuk menyampaikan pesan dapat mengalami
gangguan (noise) yang dapat menghambat atau mengurangi kemampuan dalam
mengirim dan menerima pesan. Gangguan komunikasi dapat berupa faktor pribadi
(prasangka, lamunan, perasaan tidak cakap) dan pengacau indra (suara yang
terlalu keras atau lemah, bau menyengat, udara panas). Situasi juga dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi karena situasi dapat mempengaruhi perilaku
pihak yang berkomunikasi sehingga pada waktu berkomunikasi dengan pihak lain
tidak hanya harus mempertimbangkan isi dan cara penyampaian, tetapi juga
situasi ketika komunikasi akan disampaikan. Setelah pesan disampaikan, pihak
yang menerima pesan (receiver) harus dapat menafsirkan dan menerjemahkan
pesan yang diterima. Penafsiran pesan mungkin akan sama atau berbeda dengan
pengirim pesan. Jika penafsiran sama, maka penafsiran dan penerjemahan
penerima benar dan maksud pengirim tercapai. Berikut proses komunikasi
menurut Argiris (1994) dalam Hassa dan Anatan (2009):
14
Transmission of encoded message through media channels
Feedback to sender
Gambar 1. Proses Komunikasi
Sedangkan proses komunikasi terdiri dari enam tahap menurut
Purwanto(2003), yaitu:
1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
3. Pengirim menyampaikan pesan.
4. Penerima menerima pesan.
5. Penerima menafsirkan pesan.
6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim
(Feedback).
2.2.1.4 Unsur Komunikasi
Terdapat unsur-unsur dalam komunikasi, adapun unsur-unsur komunikasi
tersebut menurut Oktavia (2016), yaitu:
1. Sumber (Source)
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi juga bisa
dalam bentuk kelompok misalnya, partai, organisasi, atau lembaga. Sumber
sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut
source atau sender.
2. Pesan (Message)
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan
cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu
Idea to
be sent
Encoded
idea Noise
Idea
received Decoded
idea
15
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau propaganda. Dalam bahasa
Inggris pesan biasanya diterjemahkan dengan kata message, content, atau
information.
3. Media (Channel)
Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai
saluran atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam
bentuknya, misalnya dalam komunikasi antarpribadi pancaindera dianggap
sebagai media komunikasi. Selain indera manusia, ada juga saluran
komunikasi seperti surat, telepon, telegram yang digolongkan sebagai media
komunikasi antarpribadi. Media dalam komunikasi massa adalah alat yang
dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka,
dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media
dalam komunikasi massa dapat dibedakan atas dua macam, yaitu media cetak
dan media elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku,
brosur, stiker, buletin, poster, spanduk dan sebagainya. Sedangkan media
elektronik antara lain: radio, film, televisi, video recording, audio cassette
dan sebagainya.
4. Penerima (Receiver)
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok, partai atau negara. Penerima adalah elemen penting dalam
komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu
pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam
masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan,
atau media.
5. Pengaruh
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan
dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang
(De Fleur, 1982). Karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau
16
penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang
sebagai akibat penerima pesan.
6. Tanggapan Balik (Feedback)
Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu
bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Akan tetapi
sebenarnya umpan balik bisa juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan
media, meski pesan belum sampai pada penerima. Misalnya sebuah konsep
surat yang memerlukan perubahan sebelum dikirim, atau alat yang digunakan
untuk menyampaikan pesan itu mengalami gangguan sebelum sampai kepada
tujuan. Hal-hal seperti itu yang menjadi tanggapan balik yang diterima oleh
sumber.
Uchjana (2006) dalam Siswanto (2013) menggambarkan unsur-unsur dalam
proses komunikasi sebagai berikut:
Gambar 2. Unsur-unsur dalam Proses Komunikasi
Penegasan tentang unsur-unsur dalam proses komunikasi itu adalah
sebagai berikut:
1. Sender: Komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau
sejumlah orang.
2. Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk
lambang.
3. Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna yang
disampaikan oleh komunikator.
4. Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator
kepada komunikan.
Sender Message
Media
Encoding Decoding Receiver
Feedback Response
Noise
17
5. Decoding: Proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang
yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
6. Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.
7. Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima
pesan.
8. Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan
atau disampaikan kepada komunikator.
9. Noise: Gangguan tidak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi
sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan
pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.
2.2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Pemasaran
2.2.2.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran menurut Belch & Belch (2004) dalam Santi
Isnaini (2010), merupakan proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mengoordinasikan beberapa elemen promosi dan kegiatan pemasaran dan media
komunikasi dengan konsumen perusahaan.
Komunikasi pemasaran menurut Siswanto (2013), merupakan usaha untuk
menyampaikan pesan kepada publik, terutama konsumen sasaran mengenai
keberadaan suatu produk di pasar. Konsep yang secara umum digunakan untuk
menyampaikan pesan, sering disebut bauran promosi (promotion mix) yaitu
periklanan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi
(personal selling), humas dan publisitas (publicity and public relations), dan
penjualan langsung (direct selling).
Pada hakikatnya, promosi merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran
dan promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Promosi atau komunikasi pemasaran ini dapat dikatakan mampu
mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Tanpa adanya promosi,
konsumen tidak akan mengenal dan atau bahkan mempergunakan produk atau
jasa yang ditawarkan suatu perusahaan, baik yang berskala besar, menengah,
maupun yang berskala kecil. Disini komunikasi memiliki peranan yang cukup
penting. Komunikasi adalah alat unik yang digunakan pemasar untuk
18
mempersuasi konsumen agar bertindak sesuai dengan harapannya seperti
mengunjungi sebuah toko, memilih, melakukan pembelian.
Pada konteks pemasaran, komunikasi yang digunakan dalam kegiatan
pemasaran merupakan usaha yang terorganisir untuk mempengaruhi dan
meyakinkan para pelanggan agar membuat pilihan-pilihan yang cocok dengan
keinginan komunikator pemasaran serta sejalan dengan pemuasan kebutuhan
pelanggan. Singkatnya komunikasi, dalam hal ini komunikasi pemasaran, adalah
jembatan antara pemasar dengan konsumen. Komunikasi pemasaran merupakan
proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengoordinasikan beberapa elemen
promosi dan kegiatan pemasaran lainnya sehingga terjalin komunikasi dengan
konsumen perusahaan (Belch & Belch, 2004).
Komunikasi pemasaran menurut Shimp (1999) dalam Anggrahini (2014),
dapat dipahami dengan menguraikan dua unsur pokok, yaitu komunikasi dan
pemasaran. Komunikasi adalah proses pemikiran dan pemahaman disampaikan
antarindividu, atau antar organisasi dengan individu. Pemasaran adalah
sekumpulan kegiatan yang perusahaan dan organisasi lainnya mentransfer nilai-
nilai (pertukaran) antara merek dengan pelanggannya. Tentu saja, pemasaran lebih
umum pengertiannya daripada komunikasi pemasaran, tetapi kegiatan pemasaran
banyak melibatkan aktivitas komunikasi. Jika digabungkan, komunikasi
pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam bauran pemasaran
merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti
yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.
2.2.2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran
Menurut Cangara (2013) dalam Arimurti (2015), strategi adalah seni di
mana melibatkan kemampuan intelegensi/pikiranuntuk membawa semua sumber
daya yang tersedia dalam mencapai tujuandengan memperoleh keuntungan yang
maksimal dan efisien. Strategi adalah permainan rencana dua arah atau bagaimana
mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh sebab itu, strategi biasanya terdiri atas dua
atau lebih taktik, dengan anggapan yang satu lebih bagus dari yang lain. Dengan
demikian, strategi merupakan kumpulan taktik dengan maksud mencapai tujuan
dan sasaran perusahaan, institusi atau badan (Prisgunanto, 2006).Fungsi dari
strategi didalam pemasaran sebuah perusahaan untuk mencapaitujuan antara
19
lain:Untuk menimbulkan kontinuitas dan konsistensi didalamkegiatan pemasaran
supaya mencapai tujuan yang diharapkan, Untukmerencanakan kegiatan
pemasaran yang taktis,mudah, cepat, dan strategis duaarah, Menciptakan
kesinambungan antara elemen pemasaran yang satu denganelemen pemasaran
lainnya.
Strategi komunikasi pemasaran sendiri merupakan langkah kreatif yang
berkesinambungan yang diupayakan oleh suatu perusahaan guna mencapai target
pemasaran yang terbaik dalam rangka mewujudkan kepuasan konsumen. Menurut
Adisucipto (2010), strategi komunikasi pemasaran adalah cara yang ditempuh
perusahaan untuk merealisasikan misi, tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
dengan cara menjaga dan mengupayakan adanya keserasian antara berbagai tujuan
yang ingin dicapai, kemampuan yang ingin dimiliki serta peluang dan ancaman
yang dihadapi di pasar. Didalam pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran,
terdapat tahap-tahap dalam strategi komunikasi pemasaran, yaitu:
1. Segmentasi
Menurut Kotler dkk (2002), secara sederhana segmentasi pasar adalah
membagi-bagi pasar sesuai dengan sifat dan karakteristiknya. Berikut ini
beberapa variabel utama yang dapat digunakan dalam melakukan segmentasi.
▪ Segmentasi Demografis, yang membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan pada variabel demografis seperti umur, jenis
kelamin, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama dan kebangsaan.
▪ Segmentasi Geografis, yang membagi pasar ke dalam unit-unit geografis,
misalnya daerah atau negara asal wisatawan yang berkunjung ke suatu
daerah tujuan wisata. Unit-unit geografis ini dapat berupa negara,
provinsi, kota, kabupaten dan kecamatan.
▪ Segmentasi Psikografis, yang membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik pribadi
atau individu.
▪ Segmentasi berdasarkan perilaku, yang membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan mereka, sikap, penggunaan
atau tanggapan terhadap suatu produk.
20
2. Targeting
Menurut Kotler (2008), targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap
selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market
(pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi
fokus kegiatan pemasaran. Penetapan target pasar harus melibatkan evaluasi
setiap daya tarik dari masing-masing segmen yang akan dimasuki. Perusahaan
harus menetapkan target pada segmen yang berpeluang menghasilkan
keuntungan dan pelanggan serta berpeluang paling besar untuk dipertahankan
sepanjang waktu.
3. Positioning
Menurut Kotler (2008), positioning adalah tahap bagaimana menentukan posisi
produk dalam benak konsumen. Sehingga calon konsumen memiliki penilaian
tertentu dan mengidentifikasi dirinya dengan produk tersebut. Pada dasarnya,
positioning diartikan sebagai cara pandang terhadap suatu produk dengan
menggunakan “kaca mata” konsumen. Sedangkan kata memosisikan suatu
produk dapat diartikan menempatkannya dalam ingatan konsumen atau pikiran
konsumen melalui cara-cara tertentu. Dalam proses ini Kotler menyarankan
untuk perlu melakukan diferensiasi produk atau membuat produk yang
berbeda-beda dari pesaing yang ada untuk setiap segmen yang telah ditentukan.
2.2.2.3 4 Komponen Pemasaran
Menurut Hermawan (2012) dalam pemanfaatan komunikasi pemasaran
yang pada umumnya digunakan oleh produsen adalah dengan menerapkan bauran
pemasaran. Bauran pemasaran adalah 4 komponen dalampemasaran yang terdiri
dari 4P, yakni: Product (produk), Price (harga),Place (tempat, termasuk juga
distribusi), dan Promotion (promosi). Untuk lebih rinci bauran pemasaran 4P
akandijelaskan sebagai berikut menurut Morissan (2010):
1. Product
Suatu perusahaan ada karena menghasilkan produk untuk ditawarkan kepada
konsumen yang akan dipertukarkan, umumnya dengan uang. Produk pada
dasarnya adalah segala hal yang dapat dipasarkan dan mampu memuaskan
konsumennya ketika dipakai atau digunakan.
21
2. Price
Harga suatu produk ditentukan tidak saja berdasarkan biayaproduksi, namun
juga faktor-faktor lain, seperti tingkat permintaanterhadap produk
bersangkutan, tingkat persaingan, serta persepsikonsumen terhadap produk,
aktivitas mental yang dilakukan, danbahkan upaya tingkah laku untuk
mendukung produk itu.
3. Place
Salah satu keputusan terpenting dalam pemasaran adalahmenentukan
bagaimana cara suatu produk dapat tersedia dipasaran. Strategi distribusi
yang dibuat hendaknya terlebih dahulumempertimbangkan tujuan komunikasi
serta efek pemilihansaluran terhadap program komunikasi pemasaran terpadu.
4. Promotion
Michael Ray, mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya
yang dimulai pihak penjualan untuk membangun berbagai saluran informasi
dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu
gagasan. Tujuan promosi adalah untuk memodifikasi tingkah laku konsumen,
menginformasikan produk kepada konsumen, membujuk dan mengingatkan
konsumen tentang produk agar tidak beralih ke produk lain.
2.2.3 Tinjauan Tentang Media Sosial
2.2.3.1 Pengertian Media Sosial
Menurut Arni (2005) dalam Anggrahini (2014), media sosial adalah
sebuah media online dimana para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, social network/jejaring sosial, wiki,
forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki mungkin merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang seperti
bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti
televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang
banyak, maka lain halnya dengan media sosial. Seorang pengguna media sosial
bisa mengakses dengan jaringan internet, bahkan yang aksesnya lambat sekalipun,
tanpa biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Kita
22
sebagai pengguna media sosial bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi
baik tulisan, gambar, video, grafis serta berbagai model content lainnya.
Zarella (2010) dalam Aditya (2015), pada dasarnya media sosial
merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-teknologi perkembangan web
baru berbasis internet, yang memudahkan semua orang untuk dapat
berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan
secara online, sehingga dapat menyebar luaskan content mereka sendiri. Media
jejaring sosial adalah situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi
dengan teman-teman mereka, yang mereka kenal di dunia nyata dan dunia maya.
Menurut Nasrullah (2016), definisi media sosial adalah medium di internet
yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi,
bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk
ikatan sosial secara virtual (nyata).
Menurut Dijk (2013) dalam Nasrullah (2016), media sosial adalah
platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi
mereka dalam beraktivitas dan berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat
dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan
antarpengguna sekaligus sebuah ikatan sosial.
2.2.3.2 Karakteristik Media Sosial
Media sosial merupakan salah satu platform yang muncul di media siber.
Karena itu, melihat media sosial yang ada tidak jauh berbeda dengan karakteristik
yang dimiliki oleh media siber. Meski karakteristik media siber bisa dilihat
melalui media sosial, media sosial memiliki karakteristik khusus yang tidak
dimiliki oleh beberapa jenis media siber lainnya. Adapun karakteristik media
sosial menurut Nasrullah (2016), yaitu:
1. Jaringan (network)
Karakter media sosial adalah membentuk jaringan diantara penggunanya.
Tidak peduli apakah di dunia nyata (offline) antarpengguna itu saling kenal
atau tidak, namun kehadiran media sosial memberikan medium bagi
pengguna untuk terhubung secara mekanisme teknologi. Jaringan yang
terbentuk antarpengguna ini pada akhirnya membentuk komunitas atau
masyarakat yang secara sadar maupun tidak akan memunculkan nilai-nilai
23
yang ada di masyarakat sebagaimana ciri masyarakat dalam teori-teori sosial.
Di Facebook, misalnya, pengguna tidak bisa sekenanya saja memublikasikan
sebuah pandangan dalam status atau komentar. Ada nilai-nilai yang melekat
meski tidak tertulis dan mengatur bagaimana komunikasi terjadi di antara
anggota Facebook sebagaimana masyarakat pada umumnya.
2. Informasi (information)
Informasi menjadi entitas yang penting dari media sosial. Mengapa? Sebab
tidak seperti media-media lainnya di internet, pengguna media sosial
mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten, dan
melakukan interaksi berdasarkan informasi. Bahkan, informasi menjadi
semacam komoditas dalam masyarakat informasi (information society).
Informasi diproduksi, dipertukarkan, dan dikonsumsi yang menjadikan
informasi itu komoditas yang bernilai sebagai bentuk baru dari kapitalisme
yang dalam pembahasan sering disebut dengan berbagai istilah, seperti
informational (Castells, 2004), serta pengetahuan atau knowing (Thrift, 2005
dalam Gane & Beer, 2008)
3. Arsip (archive)
Bagi pengguna media sosial, arsip menjadi sebuah karakter yang menjelaskan
bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses kapan pun dan melalui
perangkat apa pun. Inilah kekuatan media sosial, sebagai bagian dari media
baru, yang tidak hanya bekerja berdasarkan jaringan dan informasi semata,
tetapi juga memiliki arsip. Dalam kerangka teknologi komunikasi, arsip
mengubah cara menghasilkan, mengakses, hingga menaruh informasi.
Kehadiran media sosial memberikan akses yang luar biasa terhadap
penyimpanan. Pengguna tidak lagi terhenti pada memproduksi dan
mengonsumsi informasi, tetapi juga informasi itu telah menjadi bagian dari
dokumen yang tersimpan.
4. Interaksi (interactivity)
Karakter dasar dari media sosial adalah terbentuknya jaringan antarpengguna.
Jaringan ini tidak hanya memperluas hubungan pertemanan atau pengikut
(follower) di internet semata. Secara sederhana interaksi yang terjadi di media
sosial minimal berbentuk saling mengomentari atau memberikan tanda,
24
seperti tanda jempol ‘like’ di Facebook. Sebuah video yang diunggah di
laman YouTube bisa jadi mendapatkan banyak komentar bukan dari pengguna
yang sengaja mengunjungi laman YouTube, melainkan melalui platfrom
lainnya. Bisa jadi informasi video itu dibagi (share) melalui media sosial lain,
di situs pribadi, di broadcast melalui aplikasi pesan, seperti Blackberry
Messenger.
5. Simulasi sosial (simulation of society)
Media sosial memiliki karakter sebagai medium berlangsungnya masyarakat
(society) di dunia virtual. Sementara untuk memahami makna simulasi, bisa
ditelusuri dari karya Jean Baudrillard, Simulations and Simulacra (1994).
Baudrillard mengungkapkan gagasan simulasi bahwa kesadaran akan yang
real di benak khalayak semakin berkurang dan tergantikan dengan realitas
semu. Kondisi ini disebabkan oleh imaji yang disajikan media secara terus-
menerus. Khalayak seolah-olah tidak bisa membedakan antara yang nyata dan
yang ada di layar. Khalayak seolah-olah berada di antara realitas dan ilusi
sebab tanda yang ada di media sepertinya telah terputus dari realitas. Di
media sosial interaksi yang ada memang menggambarkan bahkan mirip
dengan realitas, akan tetapi interaksi yang terjadi adalah simulasi dan
terkadang beda sama sekali. Misalnya, di media sosial identitas menjadi cair
dan bisa berubah-ubah. Perangkat di media sosial memungkinkan siapa pun
untuk menjadi siapa saja.
6. Konten oleh pengguna (user generated content)
Karakteristik media sosial lainnya adalah konten oleh pengguna atau lebih
populer disebut dengan user generated content (UGC). Term ini
menunjukkan bahwa di media sosial konten sepenuhnya milik dan
berdasarkan kontribusi pengguna atau pemilik akun. UGC merupakan relasi
simbiosis dalam budaya media baru yang memberikan kesempatan dan
keleluasaan pengguna untuk berpartisipasi (Lister et al., 2003). Situasi ini
jelas berbeda jika dibandingkan dengan media lama (tradisional) di mana
khalayaknya sebatas menjadi objek atau sasaran yang pasif dalam distribusi
pesan. Media baru, termasuk media sosial, menawarkan perangkat atau alat
serta teknologi baru yang memungkinkan khalayak (konsumen) untuk
25
mengarsipkan, memberi keterangan, menyesuaikan, dan menyirkulasi ulang
konten media (Jenkins, 2002) dan ini membawa pada kondisi produksi media
yang Do-It-Yourself.
7. Penyebaran (share/sharing)
Penyebaran (share/sharing) merupakan karakter lainnya dari media sosial.
Medium ini tidak hanya menghasilkan medium yang dibangun dari dan
dikonsumsi oleh penggunanya, tetapi juga didistribusikan sekaligus
dikembangkan oleh penggunanya (Benkler, 2012; Cross, 2011). Praktek ini
merupakan ciri khas dari media sosial yang menunjukkan bahwa khalayak
aktif menyebarkan konten sekaligus mengembangkannya. Maksud dari
pengembangan ini adalah konten yang ada mendapatkan misalnya, komentar
yang tidak sekedar opini, tetapi juga data atau fakta terbaru. Penyebaran ini
terjadi dalam dua jenis, yaitu:
a. Melalui konten
Di media sosial, konten tidak hanya diproduksi oleh khalayak pengguna,
tetapi juga didistribusikan secara manual oleh pengguna lain. Konten di
media sosial yang disebarkan tersebut memungkinkan untuk berkembang
dengan tambahan data, revisi informasi, komentar, sampai pada opini
menyetujui atau tidak.
b. Melalui perangkat
Penyebaran melalui perangkat bisa dilihat bagaimana teknologi
menyediakan fasilitas untuk memperluas jangkauan konten, misalnya
tombol ‘share’ di YouTube yang berfungsi untuk menyebarkan konten
video, baik ke platform media sosial lainnya maupun media internet
lainnya.
2.2.4 Tinjauan Tentang Instagram
2.2.4.1 Pengertian Instagram
Nama instagram menurut Bambang (2012) dalam Aditya (2015) berasal
dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata “insta” berasal dari kata
“instan”, seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan
sebutan “foto instan”. Instagram juga dapat menampilkan foto-foto secara instan,
seperti polaroid didalam tampilannya. Sedangkan untuk kata “gram” berasal dari
26
kata “telegram”, dimana cara kerja telegram sendiri adalah untuk mengirimkan
informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama halnya dengan instagram yang
dapat mengunggah foto dengan menggunakan jaringan internet, sehingga
informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dengan cepat. Oleh karena itulah
instagram berasal dari instan-telegram.
Menurut Bambang (2012) dalam Kurniawati danArifin (2015), instagram
adalah sebuah salah satu media sosial yang fungsi utamanya adalah mengunggah
dan membagikan (sharing) foto atau video secara online. Instagram diluncurkan
pada tanggal 6 Oktober 2010 dan dirilis pertama kali untuk platform iOS.
Sebanyak 25 ribu pengguna berhasil mendaftar di hari pertama. Pada tanggal 13
Oktober 2010 penggunanya mencapai 100 ribu dan pada tanggal 21 Desember
2010 mencetak rekor jumlah pengguna mencapai 1 juta dan terus bertambah
hingga saat ini. Kini, instagram sudah dapat digunakan dalam program
smartphone lainnya seperti Android. Ini juga membuat penggunaan Instagram
semakin luas.
Instagram merupakan salah satu media sosial yang di dalamnya terdapat
onlineshop (toko jual beli online) yang saat ini banyak muncul sebagai bisnis yang
menguntungkan. Hal ini karena melalui fitur dalam aplikasi Instagram, hasil foto
yang ditampilkan menjadi sangat menarik.Kaum muda sering membeli pakaian
melalui Instagram karena tampilan foto dari Instagram membuat penggunanya
tertarik dan berkeinginan untuk membelinya. Kelebihan dari Instagram yaitu hasil
foto dapat di share ke media sosial lainnya seperti, Facebook dan Twitter,
sehingga memungkinkan hasil foto tersebut tidak hanya dilihat oleh orang-orang
yang memiliki Instagram saja.
Instagram telah menjadi suatu fenomena tersendiri di kalangan pengguna
media sosial khususnya, remaja. Walaupun banyak media sosial lain sering
digunakan tetapi Instagram sendiri tidak kalah populernya karena Instagram
termasuk media sosial yang pertama bergerak dalam hal mengunggah dan sharing
foto. Banyak orang yang memanfaatkan Instagram sebagai sarana untuk berbisnis
dengan cara mengunggah foto produk yang akan mereka pasarkan dengan
berbagai variasi efek gambar yang dapat menarik pembeli.
27
2.2.4.2 Fitur-Fitur dalam Instagram
Instagram merupakan salah satu media sosial yang banyak dimanfaatkan
sebagai media promosi online barang/jasa karena memiliki fitur-fitur yang
berbeda dengan jejaring sosial lainnya. Berikut fitur-fitur yang terdapat dalam
instagram menurut Nisrina (2015) dalam Rahmawati (2016), diantaranya adalah:
1. Pengikut (Followers)
Sistem sosial di dalam instagram adalah dengan menjadi pengikut akun
pengguna lainnya, atau memiliki pengikut instagram. Dengan demikian
komunikasi antara sesama pengguna instagram sendiri dapat terjalin dengan
memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah
diunggah oleh pengguna lainnya. Pengikut juga menjadi salah satu unsur
yang penting, dimana jumlah tanda suka dari para pengikut sangat
mempengaruhi apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang populer
atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam instagram.
2. Mengunggah Foto (Upload Foto)
Kegunaan utama dari Instagram adalah sebagai tempat untuk mengunggah
dan berbagi foto-foto kepada pengguna lainnya. Foto yang hendak ingin
diunggah dapat diperoleh melalui kamera iDevice ataupun foto-foto yang ada
di album foto di iDevice tersebut.
3. Kamera
Foto yang telah diambil melalui aplikasi Instagram dapat disimpan di dalam
iDevice tersebut. Penggunaan kamera melalui instagram juga dapat langsung
menggunakan efek-efek yang ada, untuk mengatur pewarnaan dari foto yang
dikehendaki oleh pengguna. Ada juga efek kamera tilt-shift yang fungsinya
adalah untuk memfokuskan sebuah foto pada satu titik tertentu. Foto-foto
yang akan diunggah melalui instagram tidak terbatas atas jumlah tertentu,
melainkan instagram memiliki keterbatasan ukuran untuk foto. Ukuran yang
digunakan di dalam instagram adalah dengan rasio 3:2 atau hanya sebatas
berbentuk kotak saja.
4. Efek Foto
Pada versi awalnya, instagram memiliki 15 efek-efek yang dapat digunakan
oleh para pengguna pada saat mereka hendak menyunting sebuah foto. Efek
28
tersebut terdiri dari: X-Pro II, Lomo-fi, Earlybird, Sutro, Toaster, Brannan,
Inkwell, Walden, Hefe, Apollo, Poprockeet, Nashville, Gotham, 1977, dan
Lord Kelvin. Namun tepat pada tanggal 20 September yang lalu Instagram
telah menambahkan 4 buah efek terbaru yaitu; Valencia, Amaro, Rise,
Hudson dan telah menghapus 3 efek, Apollo, Poprockeet, dan Gotham dari
dalam fitur tersebut.
5. Judul Foto (caption)
Setelah foto tersebut disunting, maka foto akan dibawa ke halaman
selanjutnya, dimana foto tersebut akan diunggah ke dalam instagram sendiri
ataupun ke jejaring sosial lainnya. Dimana di dalamnya tidak hanya ada
pilihan untuk mengunggah pada jejaring sosial atau tidak, tetapi juga untuk
memasukkan judul foto, dan menambahkan lokasi foto tersebut.
6. Arroba
Seperti Twitter dan juga Facebook, instagram juga memiliki fitur yang
dimana para penggunanya dapat menyinggung pengguna lain yang juga,
dengan manambahkan tanda arroba (@) dan memasukkan akun instagram
dari pengguna tersebut. Para pengguna tidak hanya dapat menyinggung
pengguna lainnya di dalam judul foto, melainkan juga pada bagian komentar
foto. Para pengguna dapat menyinggung pengguna lainnya dengan
memasukkan akun instagram dari pengguna tersebut. Pada dasarnya dalam
menyinggung pengguna yang lainnya, yang dimaksudkan adalah untuk
berkomunikasi dengan pengguna yang telah disinggung tersebut.
7. Geotagging
Setelah memasukkan judul foto tersebut, bagian selanjutnya adalah bagian
Geotag. Bagian ini akan muncul ketika para pengguna iDevice mengaktifkan
GPS mereka di dalam iDevice mereka. Dengan demikian iDevice tersebut
dapat mendeteksi lokasi para pengguna Instagram tersebut berada.
8. Jejaring Sosial
Dalam berbagi foto, para pengguna juga tidak hanya dapat membaginya di
dalam instagram saja, melainkan foto tersebut dapat dibagi juga melalui
jejaring sosial lainnya seperti Facebook, Twitter, Foursquare, Tumblr, dan
Flickr yang tersedia di halaman instagram untuk membagi foto tersebut.
29
9. Tanda suka (like)
Instagram juga memiliki sebuah fitur tanda suka yang fungsinya memiliki
kesamaan dengan yang disediakan Facebook, yaitu sebagai penanda bahwa
pengguna yang lain menyukai foto yang telah diunggah. Berdasarkan dengan
durasi waktu dan jumlah suka pada sebuah foto di dalam Instagram, hal itulah
yang menjadi faktor khusus yang mempengaruhi foto tersebut terkenal atau
tidak.
10. Popular (Explore)
Bila sebuah foto masuk ke dalam halaman populer, yang merupakan tempat
kumpulan dari foto-foto populer dari seluruh dunia pada saat itu. Secara tidak
langsung foto tersebut akan menjadi suatu hal yang dikenal oleh masyarakat
mancanegara, sehingga jumlah pengikut juga dapat bertambah lebih banyak.
2.2.5 Tinjauan Tentang Hambatan Komunikasi
Segala sesuatu yang menghalangi kelancaran komunikasi disebut sebagai
gangguan (noise). Kata noise dipinjam dari istilah ilmu kelistrikan yang
mengartikan noise sebagai keadaan terentu dalam sistem kelistrikan yang
mengakibatkan tidak lancarnya atau berkurangnya ketepatan peraturan.
Pencetakan huruf yang saling bertindihan dalam suatu surat kabar atau majalah
akan menjadi gangguan bagi pembacanya. Kata-kata yang diucapkan secara tidak
tepat oleh seorang penyiar akan mengganggu komunikasi dengan pendengarnya.
Apabila kata-kata atau kalimat yang disampaikan tidak atau bukan merupakan
kata-kata yang secara luas dipahami oleh pendengar. Penggunaan kata-kata asing
yang sulit dimengerti tentu merupakan bagian dari noise atau gangguan yang
harus dihindari oleh stasiun radio.
Disamping itu, ada pula gangguan yang berasal dari saluran komunikasi
tersebut, misalnya interferensi yang terjadi pada gelombang radio yang
mengakibatkan tidak jelasnya isi siaran diterima oleh pendengar. Namun
demikian, pada hakikatnya kebanyakan dari gangguan yang timbul, bukan berasal
dari sumber atau salurannya, tetapi dari audience (penerima)nya. Manusia sebagai
komunikan memiliki kecenderungan untuk acuh tak acuh, meremehkan sesuatu,
salah menafsirkan, atau tidak mampu mengingat dengan jelas apa yang
30
diterimanya dari komunikator. Setidak-tidaknya ada tiga faktor psikologis yang
mendasari hal itu (Suprapto, 2009), yaitu:
1. Selective attention
Orang biasanya cenderung untuk mengekspos dirinya hanya kepada hal-hal
(komunikasi) yang dikehendakinya. Misalnya, seseorang tidak berminat
membeli mobil, jelas dia tidak akan berminat membaca iklan jual beli mobil.
2. Selective perception
Suatu kali, seseorang berhadapan dengan suatu peristiwa komunikasi, maka
ia cenderung menafsirkan isi komunikasi sesuai dengan prakonsepsi yang
sudah dimiliki sebelumnya. Hal ini erat kaitannya dengan kecenderungan
berpikir secara stereotip.
3. Selective retention
Meskipun seseorang memahami suatu komunikasi, tetapi orang
berkecenderungan hanya mengingat apa yang mereka ingin untuk diingat.
Misalnya, setelah membaca suatu artikel berimbang mengenai komunisme,
seorang mahasiswa yang anti komunis hanya akan mengingat hal-hal jelek
mengenai komunisme. Sebaliknya mahasiswa yang prokomunis cenderung
untuk mengingat kelebihan-kelebihan sistem komunisme yang diungkapkan
oleh artikel tersebut.
Sementara itu menurut Marhaeni Fajar dalam bukunya yang berjudul ilmu
komunikasi, teori dan praktik (2009) ada beberapa hambatan dalam komunikasi,
yaitu :
1. Hambatan dari Proses Komunikasi
a. Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan
belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh
perasaan atau situasi emosional sehingga mempengaruhi motivasi, yaitu
mendorong seseorang untuk bertindak sesuai keinginan, kebutuhan atau
kepentingan.
b. Hambatan dalam penyandian/simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa
yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu,
simbol yang digunakan antara si pengirim dengan si penerima tidak sama
atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
31
c. Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan dengan jelas.
d. Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi
oleh si penerima.
e. Hambatan dari penerima pesan. Misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima/mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru
dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
2. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi.
Misalnya komunikan yang masih trauma karena tertimpa musibah bencana
alam.
Selain dari hambatan-hambatan di atas, menurut Onong Uchjana Effendy
dalam bukunya yang berjudul dinamika komunikasi (2004) faktor-faktor
penghambat komunikasi terdiri dari :
1. Hambatan Sosio-Antro-Psikologis
Proses komunikasi berlangsung dalam konteks situasional (situational
context). Ini berarti bahwa komunikator harus memperhatikan situasi ketika
komunikasi dilangsungkan, sebab situasi amat berpengaruh terhadap
kelancaran komunikasi, terutama situasi yang berhubungan dengan faktor-
faktor sosiologis-antropologis-psikologis.
a. Hambatan sosiologis
b. Hambatan antropologis
c. Hambatan psikologis
2. Hambatan Semantik
Jika hambatan sosiologis-antropologis-psikologis terdapat pada pihak
komunikan, maka hambatan semantis terdapat pada diri komunikator. Faktor
semantis menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai “alat”
untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan. Demi
kelancaran komunikasinya seorang komunikator harus benar-benar
memperhatikan gangguan semantis ini, sebab salah ucap atau tulis dapat
menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau salah tafsir
32
(misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi
(miscommunication).
Menurut Onong Uchjana Efendy dalam buku dinamika komunikasi
(2009) Sering kali salah ucap disebabkan komunikator berbicara terlalu cepat
sehingga ketika pikiran dan perasaan belum mantap terformulasikan,kata-kata
sudah terlanjur dilontarkan. Maksudnya akan mengatakan “kedelai” yang
terlontar “kedelai”. Gangguan semantis kadang-kadang disebabkan pula oleh
aspek antropologis, yakni kata-kata yang sama bunyinya dan tulisannya,
tetapi memiliki makna yang berbeda.
Salah komunikasi atau miscommunication ada kalanya disebabkan
oleh pemilihan kata yang tidak tepat, kata-kata yang sifatnya konotatif.
Dalam komunikasi bahasa yang sebaiknya digunakan adalah kata-kata yang
denotatif. Kalau terpaksa menggunakan kata-kata yang konotatif, maka
seharusnya dijelaskan apa yang dimaksudkan sebenarnya, sehingga tidak
terjadi salah tafsir. Kata-kata denotatif adalah yang mengandung makna
sebagaimana tercantum dalam kamus dan diterima secara umum oleh
kebanyakan orang yang sama dalam kebudayaan dan bahasanya. Sementara
kata-kata yang mempunyai pengertian konotatif adalah yang mengandung
makna emosional atau evaluatif disebabkan oleh latar belakang kehidupan
dan pengalaman seseorang.
3. Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi. Banyak contoh yang kita alami dalam kehidupan
sehari-hari, suara telepon yang tidak jelas, ketika huruf buram pada surat,
suara yang hilang muncul pada pesawat radio, berita surat kabar yang sulit
dicari sambungan kolomnya, gambar yang meliuk-liuk pada pesawat televisi,
dan lain- lain.
4. Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis yang terjadi disebabkan oleh gangguan
lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi, jadi datangnya dari
lingkungan. Contoh hambatan ekologis adalah suara riuh orang-orang atau
kebisingan lalu- lintas, suara hujan atau petir, suara pesawat terbang lewat,
33
dan lain-lain. Situasi komunikasi yang tidak menyenangkan seperti itu dapat
diatasi komunikator dengan menghindarkannya jauh sebelum atau dengan
mengatasi pada saat ia sedang berkomunikasi. Untuk menghindarkannya
komunikator harus mengusahakan tempat komunikasi yang bebas dari
gangguan-gangguan tersebut (Nurdiyanti, 2014).
Proses komunikasi tidak selalu berjalan dengan baik. Hambatan-
hambatan dalam komunikasi seringkali menjadi gangguan yang akan
mempengaruhi efektivitas suatu proses komunikasi. Faktor-faktor
penghambat komunikasi dapat dikelompokkan menjadi empat masalah
utama (Purwanto, 2003). Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Masalah dalam mengembangkan pesan
Masalah dalam mengembangkan suatu pesan dapat mencakup antara
lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan
situasi yang ada, adanya pertentangan emosional dan kesulitan dalam
mengekspresikan ide atau gagasan.
2. Masalah dalam menyampaikan pesan
Masalah dalam penyampaian pesan yang paling sering terjadi yaitu
diakibatkan oleh gangguan saluran (media) yang digunakan dalam
berkomunikasi. Selain itu masalah lain yang muncul dari penyampaian
suatu pesan adalah bila dua buah pesan yang disampaikan mempunyai
arti yang berlawanan atau bermakna ganda.
3. Masalah dalam menerima pesan
Masalah dalam penerimaan pesan biasanya diakibatkan oleh kondisi
dari si penerima pesan yang bersangkutan dan juga kondisi
lingkungannya. Misalnya gangguan penerimaan pesan terjadi akibat
adanya persaingan antara penglihatan dengan suara, cahaya yang tidak
terang, lingkungan yang terlalu bising dan kondisi lain yang dapat
mengganggu konsentrasi penerima pesan.
4. Masalah dalam menafsirkan pesan
Suatu pesan mungkin saja hilang selama proses penyampaian pesan
terjadi, namun masalah terbesar adalah dimana suatu pesan ditafsirkan
oleh penerima pesan. Munculnya kesalahpahaman dalam penafsiran
34
pesan dapat diakibatkan oleh perbedaan latar belakang, perbedaan
penafsiran kata, dan perbedaan reaksi emosional (Purwanto, 2003).
Proses komunikasi yang berlangsung diantara individu tidak selalu
berlangsung mulus dan lancar. Adakalanya pesan yang akan disampaikan
tersebut mendapat hambatan sebelum sampai kepada komunikan. Menurut
Crudden & Sherman (1976), hambatan-hambatan tersebut bisa disebabkan
karena beberapa faktor, antara lain:
1. Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi,
semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan
teknologi komunikasi dan informasi, sehingga saluran komunikasi dapat
diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi. Jenis hambatan teknis
dari komunikasi :
a. Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas.
b. Kurangnya informasi atau penjelasan.
c. Kurangnya keterampilan membaca.
d. Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian
pengertian atau secara secara efektif. Definisi semantik sebagai studi ide
atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Kata-kata membantu
proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikator dan
komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya
hubungan antara simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau
penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang dipakai ditafsirkan sangat
berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari
misskomunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-
kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihat
kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata yang dipakainya.
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan manusiawi terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka
pribadi, persepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau
35
ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang. Menurut Cruden dan
Sherman (1976):
a. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.
Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi,
keterampilan mendengarkan, perbedaan status, pencairan
informasi, penyaringan informasi.
b. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam
organisasi. Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan
perilaku staf dan efektivitas komunikasi organisasi.
2.3 Kerangka Pemikiran
CV. Kajeye Food didirikan akhir tahun 2000 oleh Ir. Kristiawan.
Usaha ini bergerak di bidang pengolahan buah dan sayur. Pemilihan dalam
bidang usaha ini dikarenakan pemilik usaha memiliki latar belakang lulusan
S1 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya dan berpengalaman
bekerja di beberapa perusahaan pengelolaan keripik buah dan sayur. CV.
Kajeye Food memproduksi produk dengan merek SoKressh. Salah satu hal
yang menarik dari produk SoKressh ini adalah inovasi produk dengan
berbagai macam varian buah dan sayur yang diolah menjadi keripik dan juga
manisan. Karena menurut beliau berbagai macam varian keripik buah dan
sayur sangat membantu agar konsumen tetap mengonsumsi buah dan sayur
dalam kemasan atau produk yang praktis.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin modern, CV.
Kajeye Food juga mengambil langkah kreatif dengan memanfaatkan media
berbasis internet yaitu instagram. Tentunya dalam pemilihan media sosial
instagram ini, pemilik usaha tidak melakukannya tanpa disengaja, akan tetapi
perlu pertimbangan mengapa memanfaatkan media sosial instagram. Sudah
bukan rahasia publik lagi jika instagram memiliki beberapa keunggulan
sebagai suatu aplikasi media sosial, diantaranya karena penggunanya banyak,
kemudahan dalam mengaksesnya, serta dilengkapi fitur-fitur unik di
dalamnya. Akan tetapi, penggunaan media sosial instagram juga memiliki
hambatan tentunya, salah satu diantaranya tidak semua kalangan masyarakat
36
memiliki aplikasi media sosial ini. Selain media sosial instagram, CV. Kajeye
Food juga memanfaatkan media sosial lainnya seperti facebook dan juga
website.
Komunikasi memegang peranan penting dalam proses pertukaran baik
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pemilik usaha harus
memiliki strategi dalam proses komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk
memperkenalkan produknya kepada konsumen dan calon konsumen. Di
dalam strategi komunikasi pemasaran, terdapat 4 komponen pemasaran yaitu
product, price, place, dan promotion yang mana keempat komponen ini
menjadi penting kaitannya dalam mewujudkan kegiatan pemasaran. Hal ini
tentunya tidak diketahui oleh pemasar yang berkecimpung di dunia bisnis.
Fenomena tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang
bagaimana strategi di dalam komunikasi pemasaran yang efektif. Dengan
menjaga konsistensi penjualan, pemilik usaha perlu mengantisipasi agar
produk tetap laku di pasaran dengan cara terus melakukan evaluasi serta
rekomendasi pada setiap kegiatan dalam mempromosikan produk yang
inovatif untuk menarik konsumen dan calon konsumen. Berikut akan
dijelaskan lebih lengkap pada gambar berikut:
37
3
4
5
6
7
8
9
10
Gambar 3. Kerangka Berpikir Strategi Komunikasi Pemasaran
Melalui Media Sosial
CV. KAJEYE FOOD
(Produk Merek
SoKressh)
Inovasi Produk pada
Berbagai Olahan Buah
dan Sayur
Strategi Komunikasi
Pemasaran
Media Sosial
Efektivitas Komunikasi
Pemasaran Melalui
Media Sosial Instagram
Evaluasi dan
Rekomendasi Akan
Datang
Keterangan:
: Alur
: Hubungan
Keunggulan:
1. Pengguna Banyak
2. Kemudahan dalam
Mengakses
3. Fitur-Fitur Unik
Hambatan:
Tidak Semua Memiliki
Media Sosial Lain:
Facebook, Website
4 Komponen
Pemasaran:
1. Product
2. Price
3. Place
4. Promotion
38
2.4 Proposisi
Proposisi ini mencakup pengertian yang digunakan untuk menciptakan
data yang dikaji sehubungan dengan tujuan dari penelitian. Pada penelitian ini
dikembangkan proposisi sebagai berikut:
1. Strategi komunikasi pemasaran yang digunakan dalam perusahaan dengan
melihat 4 komponen pemasaran yaitu produk (product), harga (price), tempat
(place), promosi (promotion). Penggunaan media sosial instagram sebagai
media komunikasi pemasaran oleh CV. Kajeye Food masih belum optimal.
2. Hambatan yang dihadapi oleh CV. Kajeye Food berdampak pada proses
komunikasi pemasaran, seperti halnya ketersediaan pasokan buah yang
bersifat musiman, penggunaan media sosial instagram yang belum optimal
dan minimnya tenaga kerja yang menangani pemasaran khususnya dalam
pemasaran online.
39
39
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Menurut
Rakhmat (2008) dalam Rahmawati (2016), penelitian deskriptif hanya akan
memaparkan situasi atau peristiwa, sehingga peneliti tidak perlu mencari atau
menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis. Peneliti melakukan
wawancara terstruktur pada informan dan observasi di lapangan. Metode yang
digunakan dapat dilakukan dengan pengkajian yang rinci walaupun jumlah
informan sedikit sehingga didapatkan suatu gambaran yang cukup jelas. Penelitian
ini menggambarkan serta menguraikan mengenai strategi komunikasi pemasaran
melalui media sosial instagram.
Sedangkan menurut Kriyantono (2006) dalam Rahmawati (2016),
penelitian kualitatif adalah penelitian yang menjelaskan suatu fenomena dengan
sedalam-dalamnya, melalui pengumpulan data yang lebih mengutamakan kualitas
bukan kuantitas data. Penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
tindakan, motivasi, dsb dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan sebagai
metode alamiah. Sejalan dengan definisi tersebut, maka alasan penulis
menggunakan metode ini adalah ingin menggambarkan fenomena yang terjadi
secara lengkap untuk bisa menjawab rumusan masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya. Selain itu juga penulis ingin merujuk pada fokus yang diteliti yaitu
strategi komunikasi pemasaran melalui media sosial instagram dan hambatan-
hambatan apa sajakah yang terjadi dalam komunikasi pemasaran tersebut. Oleh
karena itu, hal tersebut harus digali secara mendalam tanpa adanya reduksi
ataupun isolasi, sehingga diperoleh data-data yang lengkap dan penulis mampu
menjelaskan secara komprehensif. Maka dari itu penelitian ini menggunakan jenis
penelitian deskriptif kualitatif.
40
3.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yang artinya
dalam penelitian ini penentuan lokasi penelitian bertujuan untuk mencapai tujuan-
tujuan tertentu. Peneliti dalam melakukan penelitian ini bertujuan untuk
mengamati sebuah instansi atau perusahaan yang mulai berkembang dengan cara
memanfaatkan penggunaan teknologi media sosial instagram dalam strategi
komunikasi pemasarannya. Penelitian ini dilakukan di CV. Kajeye Food yang
beralamat di Jalan Polowijen II Nomor 359 Kota Malang Provinsi Jawa Timur
dan dilakukan pada bulan Maret hingga April 2017. Dasar pertimbangan pada
penentuan lokasi tersebut dikarenakan beberapa hal sebagai berikut:
1. CV. Kajeye Food menerapkan strategi komunikasi pemasaran dengan
memanfaatkan media sosial, salah satunya adalah instagram dengan jumlah
followers lebih dari 600.
2. CV. Kajeye Food memiliki visi untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur
dalam bentuk instan yaitu keripik buah agar konsumen lebih mudah
mengonsumsinya, dan secara langsung hal tersebut menarik minat konsumen
dan calon konsumen.
3.3 Teknik Penentuan Informan
Informan penelitian merupakan orang-orang yang memberikan berbagai
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Informan penelitian terbagi menjadi
2 yaitu informan kunci dan informan pendukung. Informan kunci adalah orang
yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi yang diperlukan dalam
penelitian atau mengetahui secara mendalam tentang permasalahan yang sedang
diteliti, informan kunci dalam penelitian ini adalah pemilik usaha produk
SoKressh di CV. Kajeye Food. Sedangkan informan pendukung adalah orang
yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui serta berhubungan
langsung dengan permasalahan yang diteliti. Dalam menentukan informan
penelitian ini, peneliti menggunakan 2 teknik yaitu dengan menggunakan teknik
purposive sampling dan accidental sampling. Menurut Sugiyono (2005),
menjelaskan yang dimaksud dengan purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
41
Sedangkan accidental sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak
atau tidak sengaja. Dalam menentukan informan kunci, peneliti menggunakan
teknik purposive sampling, sedangkan menentukan informan pendukung dengan
teknik accidental sampling dengan kurun waktu kurang lebih selama 1 bulan.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka yang menjadi informan dalam
penelitian ini adalah:
a. Informan kunci dalam penelitian ini yaitu pemilik usaha produk SoKressh di
CV. Kajeye Food.
b. Informan pendukung dalam penelitian ini adalah konsumen yang dipilih
secara acak yang sesuai dengan karakteristik menurut peneliti, seperti pernah
membeli produk merk SoKressh baik online maupun offline, merupakan
followers dari akun instagram @sokressh.id dan atau pernah mengunjungi
akun instagram @sokressh.id.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
dari informan atau suatu perusahaan. Sedangkan data sekunder merupakan
pendukung yang diperoleh dari sumber-sumber yang relevan biasanya dalam
bentuk pengambilan dokemen, laporan atau data-data, serta materi dan informasi
lain yang mendukung dalam penelitian. Berdasar pada jenis data yang diperlukan,
maka teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
a. Wawancara
Menurut Bungin (2010), wawancara dalam suatu penelitian yang
bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang kehidupan manusia
dalam suatu masyarakat serta pendirian-pendirian itu merupakan suatu
pembantu utama dari metode observasi (pengamatan). Jenis wawancara
pada penelitian ini adalah wawancara terstruktur, dimana dalam
wawancara ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
secara langsung kepada informan dengan berpedoman pada daftar
pertanyaan. Daftar pertanyaan tersebut disusun berdasarkan dengan tujuan
42
dari penelitian. Pembuatan daftar pertanyaan bertujuan untuk memberikan
kemudahan dalam proses wawancara, selain itu juga gar informasi yang
dibutuhkan dapat diterima secara lengkap. Setelah itu, hasil wawancara
kemudian akan dilanjutkan ke pengolahan data. Dalam pengumpulan data
melalui metode wawancara, digunakan pedoman pertanyaan-pertanyaan
yang telah disiapkan, alat perekam, buku catatan, dan alat tulis. Kemudian
peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ada. Hasil rekaman
dari proses wawancara dengan informan akan ditulis ulang dalam buku
catatan yang kemudian buku catatan tersebut yang akan dijadikan
pedoman oleh peneliti.
b. Observasi
Obervasi dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan pengamatan
langsung pada obyek yang diteliti. Menurut Bungin (2010), teknik
pengumpulan data menggunakan observasi (pengamatan) juga penting
dilakukan, karena pertimbangan dilakukannya teknik ini adalah apa yang
dikatakan orang sering kali berbeda dengan apa yang orang itu lakukan.
Peneliti dalam melakukan observasi, digunakan strategi nonintervensi.
Oleh karena itu, pemakaian alat penelitian seperti kamera dan juga buku
catatan juga digunakan untuk membantu peneliti dalam melakukan
observasi.
Pengumpulan data mengharuskan peneliti melibatkan dirinya
dalam realita sehari-hari untuk memahami fenomena yang dihadapinya.
Oleh karena itu, observasi ini dilakukan minimal 3 kali dalam seminggu
dalam kurun waktu kurang lebih selama 1 bulan dari bulan Maret hingga
April 2017. Peneliti melakukan observasi dimulai dengan mengamati
keadaan sekitar perusahaan, melihat struktur, segmentasi, sarana prasarana
dan juga kegiatan pemasaran yang terjadi baik secara langsung maupun
tidak langsung baik melalui online maupun offline, termasuk observasi
proses pengunggahan foto-foto yang dilakukan oleh akun @sokressh.id.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah dengan dokumentasi.
Dokumentasi digunakan untuk menelusuri data histori. Sifat utama dari data
43
ini adalah tak terbatas ruang dan waktu, sehingga memberi peluang kepada
peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di masa lalu. Beberapa
contoh dari data histori yang peneliti dapatkan dari hasil penelitian adalah
seperti data Company Profile CV. Kajeye Food, data struktur organisasi dan
data rincian harga produk. Peneliti akan memperoleh data sekunder dari
dokumen-dokumen yang terkait dengan masalah yang akan diteliti, baik
berupa foto atau laporan tertulis.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu bagian penting dalam metode ilmiah,
karena dengan analisis, data-data tersebut dapat diberikan arti dan makna. Dalam
penelitian kualitatif, analisis berlangsung setelah proses pengumpulan data..
Penelitian ini juga melakukan pengamatan dan analisis data terhadap penggunaan
media sosial instagram.Peneliti melakukan pengamatan yang dilakukan secara
kontinuitas terhadap penggunaan media berbasis online tersebut.Dalam
melakukan analisis kualitatif, terdapat beberapa tahapan yang harus dikerjakan.
Tahapan analisis deskriptif kualitatif menurut Miles, Huberman, dan Saldana
(2014) yaitu:
Gambar 4. Proses Analisis Data
1. Kondensasi data (Data Condentation)
Kondensasi data merujuk pada proses memilih, menyederhanakan, dan atau
mentransfer data yang didapatkan dari lapang secara tertulis, traskip
Data
Collection
Data
Condentation
Data
Display
Conclusions:
drawing/verifying
44
wawancara, dan dokumen-dokumen lainnya. Untuk memproses data,
langkah selanjutnya yang dilakukan dalam kondensasi data adalah menulis
ringkasan, koding, mengembangkan tema, mengembangkan kategori, dan
menulis memo analitik.
2. Penyajian data (Data Display)
Penyajian data merupakan proses mengorganisir dan menyatukan data-data
yang telah dipilih sehingga dapat dimengerti dan memudahkan dalam
penarikan kesimpulan. Penyajian data dapat berupa uraian panjang, grafik,
kurva, dan matriks. Penyajian data dapat membantu dalam memahami
kejadian yang terjadi dan untuk melakukan sesuatu, termasuk analisis yang
lebih mendalam atau mengambil aksi berdasarkan pemahaman.
2. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (Drawing and Verifying Conclusions)
Tahapan penarikan kesimpulan dan verifikasi merupakan penarikan
kesimpulan dari data yang telah dianalisis dan diuji kebenarannya.
Kesimpulan yang telah diverifikasi merupakan sebuah hasil analisis.
Kesimpulan yang final tidak muncul hingga pengumpulan data berakhir.
Kegiatan verifikasi dilakukan dengan cara pengecekan ulang data yang
didapat dari lapang.
3.6 Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan suatu upaya untuk menunjukkan validitas dan
reliabilitas data penelitian. Validitas merupakan tolak ukur sejauh mana data yang
telah diperoleh secara akurat, untuk mewakili realitas yang diteliti. Sedangkan
reliabilitas merupakan tingkat konsistensi hasil dari penggunaan cara
pengumpulan data yang digunakan menurut Pawito (2008) dalam Rahmawati
(2016). Keabsahan data pada penelitian kualitatif ini menggunakan teknik
triangulasi. Menurut Moleong (2007) dalam Pongtiku, dkk (2012), triangulasi
adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain,
diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data itu. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik triangulasi, yaitu:
1. Triangulasi sumber, digunakan untuk membandingkan data sejenis yang
berkaitan dengan pengumpulan data dari sumber data yang berbeda.
45
Triangulasi sumber digunakan dengan teknik wawancara dengan sumber
yang berbeda. Sumber didapatkan dari informan kunci dan beberapa informan
pendukung. Kemudian kesamaan data informan dibandingkan antara satu
dengan yang lain dan dapat digunakan untuk menarik kesimpulan. Hasil
penelitian yang dilakukan tentang strategi komunikasi pemasaran melalui
media sosial intsagram yang dilakukan di CV. Kajeye Food dapat diuji
keabsahan suatu datanya dengan cara melakukan pengumpulan data atau
wawancara dengan informan yang berbeda. Triangulasi sumber digunakan
untuk membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda.
2. Triangulasi metode, digunakan untuk mengumpulkan data yang sejenis tetapi
teknik pengumpulan data yang digunakan berbeda, yaitu dalam
mengumpulkan data peneliti menggunakan wawancara dan disaat lain
menggunakan observasi dan dokumentasi. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi yang jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti
pada awalnya melakukan kegiatan pengumpulan data dengan cara wawancara
dengan beberapa informan guna mendapatkan informasi tentang topik yang
diteliti. Selanjutnyahasil yang di peroleh dari wawancara dilakukan
crosscheck ulang dengan cara melakukan observasi secara langsung pada
objek yang diteli guna memperkuat keabsahan suatu data yang diperoleh,
serta melakukan kegiatan dokumentasi sebagai bukti dari dilakukannya suatu
kegiatan penelitian.
46
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah CV. Kajeye Food
CV.KajeyeFood adalah perusahaan yang berakar dari perusahaan rumah
tangga yang di kelola oleh keluarga Ir.Kristiawan. CV. Kajeye Food didirikan
akhir tahun 2000. Usaha ini bergerak di bidang pengolahan buah dan sayur,
khususnya di bidang keripik dan manisan buah dengan merek ”SoKressh” &
“Kenyil”. Pemilihan dalam bidang usaha ini dikarenakan pemilik usaha memiliki
latar belakang lulusan S1 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya dan
berpengalaman bekerja di beberapa perusahaan pengelolaan keripik buah dan
sayur. Selain itu juga pemanfaatan buah dan sayur menjadi produk exotic dan
menstabilkan harga buah dan sayur musiman. Bermodalkan tabungan sendiri, Ir.
Kristiawan mulai merancang pengolahan keripik sendiri. Awalnya pengolahan
keripik masih dibantu oleh istri dan beberapa tenaga kerja dari keluarga sendiri.
Pada tahun 2001, Ir. Kristiawan memulai usaha dengan berjualan keripik
nangka KW II/III dengan istri sebagai karyawannya. Pada tahun 2002, usaha
pengolahan keripik buah ini melakukan pengembangan usaha dengan menambah
karyawan menjadi 3 orang. Usaha tersebut berkembang dengan memproduksi
mesin skala rumah tangga dengan kapasitas produksi 15-20 kg/hari, selain itu
pada tahun ini juga terjadi penambahan produk olahan berupa keripik apel.
Selanjutnya pada tahun 2003, CV. Kajeye Food memiliki program dimana mulai
menjalin adanya kemitraan dengan toko oleh-oleh di daerah Batu dan juga
Malang. Untuk kapasitas produksinya pada tahun 2003 adalah sebanyak 20
kg/hari, dengan inovasi produk tambahan yaitu keripik nanas, dan karyawan
bertambah menjadi 4 orang. Pada tahun 2004, Ir. Kristiawan mulai meningkatkan
potensi usaha agroindustrinya dengan mulai mempromosikan produknya di daerah
Malang dan Batu, selain itu jumlah karyawan juga bertambah menjadi 5 orang.
Pada tahun 2005, terdapat penambahan 1 unit menit produksi dengan kapasitas
produksi 30-40 kg/hari. Pada tahun ini juga terdapat penambahan produk berupa
keripik salak dan semangka serta karyawannya bertambah menjadi 7 orang.
47
Pada tahun 2006, pemilik usaha melakukan inovasi pemasaran produk
berupa pengefektifan dan pendekatan kepada pedagang grosir di daerah Malang
dan Batu. Untuk produk yang ditambahkan pada tahun ini yaitu keripik
bengkuang, melon, rambutan, sayur, serta terjadi penambahan karyawan menjadi
12 orang. Pada tahun 2007, CV. Kajeye Food melakukan pengembangan pabrik,
perluasan pasar luar pulau yaitu Bali dan Sumatera, penambahan mesin 1 unit,
kapasitas produksi 60 kg/hari, penambahan produk yaitu keripik lengkeng dan
durian, serta penambahan karyawan menjadi 20 orang karyawan. Pada tahun
2008, CV. Kajeye Food semakin berkembang karena pemilik usaha melakukan
penambahan 1 unit mesin, perluasan pabrik, perluasan pasar hingga ke Makasar,
Palembang, Papua dan Mataram serta membuka toko/outlet. Pada tahun ini,
kapasitas produksinya mencapai 80-100 kg/hari dengan adanya produk tambahan
yaitu keripik jamur, dan jumlah karyawan telah mencapai 40 orang.
Pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2009, CV. Kajeye Food juga membuka
sarana pelatihan untuk UKM yang ada di Indonesia mengenai pembuatan keripik
yang berkualitas, serta kapasitas produksi meningkat menjadi 125 kg/hari. Pada
tahun 2010, kapasitas produksinya meningkat menjadi 150 kg/hari. Pada tahun
2011, terjadi peningkatan sarana dan prasarana untuk mendapatkan ISO 9001 :
2008, dan kapasitas produksi menjadi 170 kg/hari. Untuk bahan baku, Ir.
Kristiawan menggandeng sejumlah pengepul buah dan sayur di Malang,
Semarang, Banyuwangi, Yogyakarta, Blitar, dan Probolinggo. Disela-sela
perkembangan CV. Kajeye Food juga mendapatkan beberapa penghargaan
sebagai pengusaha mikro terbaik se-Jawa Timur yang diselenggarakan oleh BRI
Wilayah Surabaya pada tahun 2008, Penghargaan IKM Pangan Award tahun 2013
tingkat Provinsi Jawa Timur di Surabaya. Saat ini CV. Kajeye Food berdiri
sebagai IKM yang memiliki lebih dari 60 orang karyawan dan telah memiliki 5
mesin dengan kapasitas produksi mencapai 60 kg keripik per hari. CV.Kajeye
Food telah memiliki sertifikasi Dep Kes P-IRT, Halal MUI, ISO 9001 : 2008,
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points), sehingga hygenitas produk
dan keamanan pangan terjamin karena telah ditangani sesuai standar nasional dan
internasional.
48
Dari segi pemasarannya, awalnya hanya dijual dari distributor saja dan
mulut ke mulut. Secara offline juga telah dipasarkan di toko-toko camilan,
memiliki sejumlah mitra dengan beberapa toko pengecer baik di dalam maupun di
luar kota. Selain itu pemilik usaha juga sering kali mengikuti kegiatan pameran-
pameran yang ada di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. CV. Kajeye
Food juga telah memasarkan produknya ke sejumlah daerah di Indonesia, bahkan
telah dipastikan adanya rencana ekspor ke Singapura, Thailand dan Malaysia.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin modern, CV. Kajeye Food
juga mengambil langkah kreatif dengan memanfaatkan media berbasis internet.
Pada tahun 2010 pemilik usaha menambahkan beberapa media sosial seperti
Website dan juga Facebook. Pada tahun 2016, pemilik usaha mulai menambahkan
media sosial instagram sebagai media komunikasi pemasaran. Adanya strategi
komunikasi pemasaran ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk hasil
olahan dari CV. Kajeye Food dan membentuk citra baik di mata konsumen.
Sehingga dengan adanya strategi semacam ini, harapannya produk keripik buah
SoKressh bisa dikenal oleh masyarakat lebih luas. Bagi masyarakat atau
konsumen yang berada diluar kota, dapat melakukan pembelian dengan cara
menghubungi langsung contact person dari CV. Kajeye Food, atau bisa juga
melalui beberapa social network. Adapun Social Network yang dapat dikunjungi,
yaitu:
Facebook : SoKressh
Website : www.sokressh.com
Instagram : @sokressh.id
AdapunContact Person yang dapat dihubungi, yaitu:
Sms/WhatsApp : 081333969100 (Ir. Kristiawan)
081937764960 (Luluk Sri Hidayati)
Telp : (0341) 482886
Email :so_kressh@yahoo.com
49
4.1.2 Visi dan Misi CV. Kajeye Food
Visi :
a. Meningkatkan konsumsi makanan buah dan sayuran segar dalam bentuk
instan yaitu keripik buah dan sayur agar konsumen lebih mudah
mengonsumsinya dan produk ini dapat dijadikan bisnis yang
menguntungkan serta menjadi oleh-oleh khas Malang.
b. Mengembangkan industri keripik buah dan sayur khususnya buah asli
Indonesia unggulan Kota Malang yang memiliki daya saing di pasar
global.
Misi :
a. Menciptakan keripik buah dan sayuran yang diolah dengan teknologi
tinggi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas tanpa mengurangi
citra rasa dan kadar gizinya.
b. Menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan pelatihan berbagai olahan
buah dan sayur (khususnya produk keripik dan manisan) bagi IKM
secara terus-menerus dan berkelanjutan.
c. Melakukan penelitian dan inovasi produk untuk menghasilkan produk
baru ataupun peningkatan mutu produk.
d. Modernisasi mesin dan peralatan baik di perusahaan maupun mitra
binaan.
e. Mendorong perkembangan usaha mitra binaan melalui bantuan
pemasaran dan bimbingan teknologi produksi dan packing.
4.1.3 Struktur Organisasi CV. Kajeye Food
Kelancaran kerja suatu perusahaan diperlukan adanya suatu pembagian
tugas, tanggung jawab dan wewenang secara jelas di dalam perusahaan,
kesimpangsiuran dalam melaksanakan pekerjaan, tanggung jawab dan wewenang
masing-masing bagian dapat diatasi melalui struktur dan dapat dilaksanakan
secara efektif terarah dan terawasi. Berikut adalah struktur organisasi perusahaan
CV. Kajeye Food tertera pada bagan di bawah ini,
50
Gambar 5. Struktur Organisasi CV. Kajeye Food
Sumber: Data Sekunder, 2017
4.2 Hasil dan Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada CV. Kajeye Food,
penulis mendeskripsikan tentang strategi komunikasi pemasaran melalui media
sosial instagram yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food. Penulis memaparkan
hasil observasi dan wawancara dari key informan dan juga informan pendukung.
Dalam menentukan key informan adalah informan yang dianggap memiliki
banyak informasi mengenai strategi dalam memanfaatkan media sosial instagram
sebagai strategi komunikasi pemasarannya. Maka key informan pada penelitian ini
adalah Ir. Kristiawan sebagai pemilik dari CV. Kajeye Food. Pertanyaan yang
penulis ajukan pada key informan adalah tentang komunikasi pemasaran yang
dilakukan CV. Kajeye Food menggunakan media sosial instagram.
Direktur Utama
Ir. Kristiawan
Kepala Pabrik
Luluk Sri
Kepala
Quality Control
Eni Purwati
Kepala Personalia
Efendi, SH
Marketing
Rianto
Pembelian
Muslimin
Kepala Produksi
Jakfar Sodiq
Admin Umum/Kasir
Nevi Nilasari
Mekanik/Teknisi
Rian
Analisis
Khoiriyah
Umum Kebersihan
Nunuk
Koordinator Teknisi
Moh. Yasin
Admin Ekspedisi
Admin Produksi
Faisol Amin
Kasie Gudang
Barang Jadi,
Kasie Gudang
Primer, Kasie
Gudang Sekunder
Ahmad Safi’i
Kepala Shift
Zainul
Operator Produksi
Indra
51
Selain key informan, penulis juga melakukan wawancara dengan informan
pendukung baik secara online maupun offline. Dalam hal ini penulis memilih
konsumen sebagai pihak yang dapat memberikan informasi kepada penulis terkait
penelitian yang dilakukan penulis, yaitu penggunaan media sosial instagram
dalam strategi komunikasi pemasaran. Pertanyaan yang diajukan penulis kepada
konsumen sebagai informannya berupa komunikasi pemasaran yang dilakukan
@sokressh.id dalam mempromosikan atau memperkenalkan produknya.
Kemudian hasil observasi dan wawancara penulis kepada key informan dan
informan pendukung di crosscheck kebenarannya berdasarkan teknik keabsahan
data triangulasi.
4.2.1 Identitas Informan
Teknik penentuan informan dalam penelitian deskriptif kualitatif yang
digunakan adalah teknik purposive samplingdan accidental sampling. Teknik
purposive sampling ini dalam penentuan informan dilakukan dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu, dimana informan dalam penelitian ini
ditetapkan atau dipilih sesuai dengan tujuan dari penelitian. Dalam penelitian ini
informan yang digunakan adalah 1 informan kunci (Key Informant) dan juga 14
informan pendukung. Informan kunci merupakan mereka yang mengetahui dan
memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Sedangkan informan
pendukung adalah mereka yang dipilih secara acak berdasarkan karakteristik
peneliti, seperti pernah membeli produk merk SoKressh baik online maupun
offline, merupakan followers dari akun instagram @sokressh.id dan atau pernah
mengunjungi akun instagram @sokressh.id.
1. Informan K (Key Informant)
K merupakan pemiliksekaligus direktur utama perusahaan yang bergerak
dalam bidang pengolahan buah dan sayur, khususnya di bidang keripik dan
manisan buah. Kkini berusia kurang lebih 50 tahun yang memilki satu orang istri
yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga. K memiliki lima orang anak, dimana
anak pertamanya sudah berkeluarga, tiga yang lain masih mengenyam pendidikan
dan anak terakhir yang masih berusia kurang lebih 3 tahun. K merupakan seorang
Insinyur Teknologi Pertanian lulusan Universitas Brawijaya dan berpengalaman
bekerja di beberapa perusahaan pengolahan keripik buah dan sayur.
52
2. Informan Pendukung
Informan pendukung yang diambil adalah pelanggan atau konsumen dari
CV. Kajeye Food baik pelanggan offline maupun online. Di dalam penelitian ini
terdapat 14 informan pendukung. Terdapat 3 karakteristik informan pendukung
dalam penelitian tersebut yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia dan alamat
domisili. Berdasarkan dari hasil penelitian, diperoleh jenis kelamin laki-laki
sejumlah 6 orang dengan persentase 42,86 % dan jenis kelamin perempuan
sejumlah 8 orang dengan persentase 57,14 %. Karakteristik yang kedua yaitu
berdasarkan usia, dimana jumlah informan pendukung yang berusia 20-30 tahun
sejumlah 12 orang dengan persentase 85,71 % dan informan yang berusia lebih
dari 30 tahun sejumlah 2 orang dengan persentase 14,29 %. Karakteristik yang
ketiga yaitu berdasarkan alamat domisili informan pendukung, diperoleh informan
yang berdomisili di Malang sejumlah 9 orang dengan persentase 64,29 % dan
informan yang berdomisili di luar Malang sejumlah 5 orang dengan persentase
35,71 %.
4.2.2 Strategi Komunikasi Pemasaran CV. Kajeye Food
Strategi komunikasi pemasaran adalah suatu cara yang disusun atau yang
telah dirancang dan direncanakan sebelumnya dalam suatu perusahaan dimana
dalam rancangan tersebut memuat bagaimana cara mengomunikasikan sebuah
produk atau jasa yang telah dihasilkan oleh perusahaan tersebut agar dapat dikenal
oleh masyarakat luas. Begitu pula dengan CV. Kajeye Food dalam melakukan
usahanya dalam bidang pengolahan keripik buah dan sayur, perusahaan ini
tentunya telah merancang sebuah strategi bagaimana cara mereka dalam
mengomunikasikan produknya yang telah mereka hasilkan kepada masyarakat
luas. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food
berdasarkan hasil wawancara adalah sebagai berikut:
1. Segmentasi
Pengertian segmentasi secara garis besar adalah membagi-bagi pasar
sesuai dengan sifat dan karakteristiknya. Perusahaan harus menentukan segmen
mana yang akan dimasuki untuk mengembangkan suatu strategi penempatan
produk atau objek yang ditawarkan (product positioning) (Kotler dan Amstrong,
2002). Oleh karena itu perusahaan dapat memperoleh keuntungan dalam
53
mengenal masyarakat lebih mendalam lagi seperti karakteristik serta kebutuhan
dari konsumen tersebut. CV. Kajeye Food memiliki karakteristik segmentasinya
yaitu segmentasi psikografis yang berarti membagi pasar ke dalam kelompok-
kelompok berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik pribadi atau
individu. Jadi segmentasi keripik buah SoKressh oleh CV. Kajeye Food adalah
gaya hidup masyarakat dan juga kelas sosial, dimana gaya hidup masyarakat yang
suka mengonsumsi produk makanan praktis yang berkualitas karena diproses
melalui mesin teknologi tinggi sehingga cita rasa dan kadar gizinya tidak hilang.
Sedangkan kalau menurut kelas sosial segmentasi pasar dari keripik buah
SoKressh adalah dibagi berdasarkan kualitas dari keripik buah. Keripik buah
kualitas 1 untuk masyarakat kalangan menengah ke atas dan keripik buah kualitas
2 untuk masyarakat menengah ke bawah.
2. Targeting
Targeting yang merupakan suatu upaya dalam menetapkan target pasar
yang akan dijadikan pasar sasaran. Produk dari targeting itu sendiri adalah pasar
sasaran yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus dalam
kegiatan pemasaran. Pangsa pasar produk keripik buah SoKressh tersebar di
dalam maupun di luar kota Malang. Pasar sasaran dari CV. Kajeye Food adalah di
pusat perbelanjaan dan oleh-oleh khas Malang dan juga outlet-outlet wilayah
Surabaya, Jakarta, Bandung, Samarinda dan Mataram. Hal ini dikarenakan bahwa
kota-kota tersebut telah terjalin relasi atau kerja sama dengan pihak ketiga. Selain
itu target pasar dari CV. Kajeye Food yaitu pada para wisatawan maupun
konsumen yang datang dan berkunjung ke kota Malang untuk dijadikan sebagai
oleh-oleh khas kota Malang.
3. Positioning
Menurut Kotler (2008), positioning adalah tahap bagaimana menentukan
posisi produk dalam benak konsumen. Sehingga calon konsumen memiliki
penilaian tertentu dan mengidentifikasi dirinya dengan produk tersebut. Dalam
proses ini Kotler menyarankan untuk perlu melakukan diferensiasi produk atau
membuat produk yang berbeda-beda dari pesaing yang ada untuk setiap segmen
yang telah ditentukan.Begitupun yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food pada
produk olahan buah dan sayurnya. CV. Kajeye Food memiliki strategi pada
54
produknya yaitu mengolah buah dan sayur menjadi keripik merk SoKressh yang
berkualitas dengan membedakan produknya dari merek lain yaitu lebih renyah,
buahnya bervariasi dan diproses melalui mesin teknologi tinggi sehingga cita rasa
dan kadar gizinya tidak hilang. Selain itu limbah hasil sortasinya juga dapat
dimanfaatkan sebagai manisan. CV. Kajeye Food memiliki sertifikasi Dep Kes P-
IRT, Halal MUI, ISO 9001 : 2008, HACCP (Hazard Analysis Critical Control
Points), sehingga hygenitas produk dan keamanan pangan terjamin karena telah
ditangani sesuai standar nasional dan internasional.
Setelah perusahaan tersebut menentukan dan mengacu kepada 4 acuan
yang telah dijelaskan sebelumnya, maka perusahaan tersebut dapat menentukan
strategi komunikasi pemasaran apa yang akan mereka gunakan dalam
mengomunikasikan produknya kepada masyarakat luas. Dalam hal ini CV. Kajeye
Food melakukan strategi komunikasi pemasaran yang umum dilakukan hingga
kepada kegiatan strategi komunikasi pemasaran yang secara khusus dilakukan.
Strategi komunikasi pemasaran yang umumnya digunakan oleh CV. Kajeye Food
dalam mengomunikasikan produk keripik buah SoKressh kepada masyarakat luas
adalah dengan cara sering mengikuti kegiatan-kegiatan pameran baik di dalam
maupun diluar kota, memanfaatkan media periklanan seperti brosur, kartu nama
dan neonbox, melakukan pemasaran secara langsung, menjalin relasi kerja dengan
pihak ketiga atau para pengecer, serta strategi komunikasi pemasaran yang secara
khusus dilakukan adalah dengan penerapan instagram sebagai media komunikasi
pemasaran berbasis online.
4.2.3 4 Komponen Pemasaran CV. Kajeye Food
Bisnis makanan memiliki kecenderungan meningkat dari tahun ketahun,
baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Makanan merupakan kebutuhan
pokok manusia, dimana saat ini bisnis makanan semakin beragam seperti halnya
restaurant, kedai kopi, cafe and resto, toko roti, dsb. Menurut Rachmawati
(2011), semakin banyaknya bisnis makanan yang terus berkembang, khususnya
bisnis restaurant, akan tetapi tidak semuanya mampu bertahan lama. Dalam hal
ini bisnis tersebut jatuh atau bangkrut dikarenakan faktor manajemen yang masih
sederhana, kurangnya modal usaha, dan hilangnya loyalitas konsumen atau
pelanggan. Menciptakan loyalitas tentu sangat diperlukan strategi pemasaran yang
55
baik dan terkonsep. Berbagai macam tindakan dilakukan oleh suatu perusahaan
untuk memajukan usahanya dengan menerapkan 4 komponen pemasaran yang
meliputi product, price, place, dan promotion.
CV. Kajeye Food merupakan salah satu agroindustri bisnis makanan yang
menerapkan marketing mix atau bauran pemasaran. Kotler (2004) mendefinisikan
marketing mix atau bauran pemasaran sebagai serangkaian variabel yang dapat
dikontrol dan tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan yang menjadi
sasaran. Bauran pemasaran sangat penting diperhatikan pada saat pembentukan
suatu bisnis atau usaha, baik barang maupun jasa. Berikut adalah 4 komponen
pemasaran yang diterapkan oleh CV. Kajeye Food, yaitu:
1. Product
Produk pada dasarnya adalah segala hal yang dapat dipasarkan dan mampu
memuaskan konsumennya ketika dipakai atau digunakan menurut Morissan
(2010). Begitupun yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food pada produk olahan
buah dan sayurnya. CV. Kajeye Food memiliki strategi pada produknya yaitu
mengolah buah dan sayur menjadi keripik merek SoKressh yang berkualitas
dengan membedakan produknya dari merek lain yaitu lebih renyah, buahnya
bervariasi dan diproses melalui mesin teknologi tinggi sehingga cita rasa dan
kadar gizinya tidak hilang. Selain itu limbah hasil sortasinya juga dapat
dimanfaatkan sebagai manisan.
Strategi produk yang selanjutnya adalah dari segi merek yaitu SoKressh,
berarti keripik buah renyah dan berbunyi ‘kressh’ saat dimakan. Nama mereknya
dan desain logo yang sederhana serta unik sehingga membuat konsumen mudah
untuk mengingatnya. Produk keripik buah SoKressh dibuat dalam berbagai varian
ukuran menyesuaikan dengan permintaan pasar yang paling banyak seperti
kemasan 100 gram. Untuk kemasannya sendiri terbuat dari alumunium foil agar
keripik lebih tahan lama dan juga kedap udara. Kemasan juga disertai dengan
stiker yang bergambar masing-masing buah dan warna yang menarik, serta
disertai juga dengan beberapa atribut produk seperti komposisi bahan, kode
produksi, sertifikasi halal dan P-IRT. Seperti yang telah disampaikan oleh Ir.
Kristiawan selaku pemilik usaha, beliau mengatakan bahwa:
56
“Kemasan produk terbuat pakai alumunium foil ya supaya kedap
udara dan tahan dari sinar matahari juga. Informasi produk,
komposisi juga sudah dicantumkan di kemasannya”
(Wawancara April, 2017)
Gambar 6. Produk Keripik Buah SoKressh
Sampai saat ini CV. Kajeye Food telah memproduksi lebih dari 20 varian
keripik buah SoKressh, diantaranya yaitu keripik nangka, apel, salak, melon,
semangka, pisang, nanas, rambutan, kelengkeng, jambu merah, mangga, pepaya,
belimbing, durian, labu, ubi ungu, ubi madu, kesemek, dsb. Untuk produk
unggulan dari keripik buah SoKressh adalah keripik nangka dan apel karena
mempunya cita rasa yang enak, keripiknya renyah, serta paling banyak diminati
oleh konsumen dan dianggap sebagai keripik buah khas kota Malang oleh para
wisatawan dari luar kota. Produk lain yang di produksi selain keripik buah oleh
CV. Kajeye Food adalah keripik sayur SoKressh. CV. Kajeye Food pernah
memproduksi keripik sayur seperti keripik wortel, buncis, kacang panjang dan
jamur. Selain keripik sayur juga ada manisan buah Kenyil seperti manisan apel,
nangka dan sirsak. Diproduksi dari limbah sortasi keripik buah dan limbah
supermarket (buah-buahan yang terlalu matang).
2. Price
Menurut Tjiptono (2001), harga adalah satuan moneter atau ukuran
termasuk barang dan jasa lainnya yang ditukarkan agar memperoleh hak
57
kepemilikan atau pengguna suatu barang. Harga merupakan bentuk pertimbangan
yang digunakan apabila konsumen ingin membeli suatu barang atau jasa. Dalam
penentuan harga tentunya berdasarkan beberapa pertimbangan seperti kualitas
barang atau jasa, melihat harga pesaing sejenis, dsb. Suatu perusahaan harus
memiliki strategi dalam penentuan harga agar usaha yang dijalankan mampu
memberikan keuntungan atau laba bagi pemilik usaha.
Sebagai salah satu agroindustri olahan makanan, CV. Kajeye Food
tentunya juga memiliki strategi harga dari produk keripik soKressh. Penetapan
harga pokok keripik buah di CV. Kajeye Food berbeda-beda pada masing-masing
jenis buah dan setiap kali produksi. Hal ini dipengaruhi oleh harga bahan baku
pada setiap kali produksi. Misalnya harga keripik buah apel lebih murah daripada
durian. Selain itu harga jual keripik buah juga dapat berubah setiap kali produksi
tergantung pada harga bahan baku saat itu. Harga jual dibedakan menjadi dua
yaitu harga pengecer dan harga konsumen. Harga jual kepada pengecer lebih
murah karena pembeliannya dalam jumlah banyak dan akan dijual kembali pada
konsumen. Penjualannya dilakukan dengan sistem titip jual atau pembayaran di
akhir dan ada juga dengan sistem down payment atau pembayaran dengan uang
muka. Sedangkan untuk konsumen eceran yang membeli produk secara langsung,
harganya lebih tinggi dari harga pengecer dan sistem pembayarannya langsung
atau penuh. Untuk pembelian di luar kota Malang, dibayar melalui rekening dan
dengan ongkos kirim ditanggung oleh pembeli. Berikut hasil wawancara dengan
Ir. Kristiawan, beliau mengatakan bahwa:
“Untuk pengecer yang beli grosiran dalam jumlah banyak
biasanya kita kasih bonus keripiknya. Kalau pembeli eceran
harganya tentu beda dengan harga grosir”
(Wawancara April, 2017)
Harga eceran produk yang ditawarkan oleh CV. Kajeye Food berkisar
antara Rp 9.000-Rp 25.000, untuk keripik tempe (foil) Rp 9.000, untuk aneka
keripik buah garing seperti keripik nangka garing, salak garing, keripik pisang,
keripik melon dan manisan buah (plastik) Rp 10.000, untuk keripik ubi ungu,
keripik ubi madu, keripik labu dan manisan botol Rp 11.000, untuk keripik
rambutan, keripik jamur, keripik kesemek, keripik jambu, keripik belimbing dan
58
keripik mangga Rp 12.000, untuk keripik nangka, keripik apel, keripik salak,
keripik semangka dan keripik nanas Rp 14.000, untuk manisan mix toples Rp
15.000, untuk keripik kentang Rp 16.000. Adapun produk baru yaitu bolu coklat
(foil) Rp 20.000, bolu coklat (toples bundar/panjang) Rp 25.000.
CV. Kajeye Food juga memiliki kebijakan harga terhadap keripik buah
SoKressh. Kebijakan harga yang diterapkan yaitu untuk pengecer, pesanan diatas
100 bungkus keripik buah akan diberikan bonus tambahan berupa keripik buah.
Untuk konsumen, terdapat harga paketan yang lebih murah dan bonus 5-10%
untuk pembelian diatas Rp 500.000. Keputusan terhadap harga jual memiliki
implikasi atau hubungan keterlibatan yang cukup luas. Harga yang terlalu tinggi
juga dapat menimbulkan kemungkinan menurunnya daya saing. Sebaliknya, jika
harga terlalu rendah juga akan menimbulkan kerugian sendiri bagi pemilik usaha.
Maka dari itu perlu perhitungan yang berkaitan dengan margin pemasaran, margin
produksi dan juga target pasar yang dituju. Tidak hanya harga yang terjangkau,
tetapi juga harga yang ditembus konsumen sesuai dengan nilai kepuasan yang
didapatkan.
3. Place
Salah satu keputusan terpenting dalam pemasaran adalah pemilihan tempat
atau lokasi, sebab lokasi bisa dikatakan menentukan ramai atau tidaknya
pengunjung. Alasan pemilihan lokasi produksi CV. Kajeye Food di Jalan
Polowijen Gang II No. 359 adalah lokasinya yang dekat dengan rumah pemilik
dan mempunyai lahan yang dapat dijadikan pabrik sehingga lokasi produksi
dibangun disana dengan pertimbangan biaya dan agar mudah dalam proses
pengawasan serta pengontrolannya. Sekitar 20 meter dari lokasi produksi, juga
terdapat tempat pelatihan dengan nama “Rumah Pelatihan SoKressh-Malang”.
dengan adanya CV. Kajeye Food di daerah Polowijen tentunya memberikan
dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan disekitarnya, diantaranya
seperti memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, membangun
infrastruktur di lingkungan RT/RW, proses produksi tidak menggunakan bahan
kimia sehingga limbahnya tidak merusak lingkungan dan memberi pembinaan dan
bantuan penjualan hasil produksi UKM masyarakat Kelurahan Polowijen (seperti
aneka keripik, kerajinan tangan, dsb) di UPK Ken Arok.
59
Sedangkan untuk kekurangan dari pemilihan lokasi ini adalah cukup jauh
dari jalan utama, sehingga tidak sedikit konsumen yang memilih untuk membeli
di toko atau outlet-outlet yang menjual produk SoKressh yang jaraknya lebih
terjangkau dengan jalan utama. Selain itu menurut pemilik usaha sendiri, lokasi
saat ini dirasa masih kurang cukup luas, sehingga untuk rencana ke depannya
pemilik usaha akan menambah lokasi baru untuk tempat produksi maupun untuk
tempat penjualan produk secara langsung. Berikut adalah kondisi atau keadaan
lokasi produksi dari CV. Kajeye Food dan jugaRumah Pelatihan SoKressh-
Malang. Dihalaman depan tampak asri dikarenakan pemilihan konsep yang secara
sengaja diletakkan beberapa tanaman guna memberikan kesan yang menyejukkan
bagi setiap konsumen atau pengunjung yang datang. Selain itu di bagian atas
terdapat neon box yang dijadikan penanda dan pemerjelas lokasi CV. Kajeye
Food. Begitu pula dengan Rumah Pelatihan, terdapat tulisan besar yang cukup
jelas sebagai penanda dan pemerjelasnya.
Gambar 7. Lokasi Produksi dan Rumah Pelatihan SoKressh
Lokasi CV. Kajeye Food yang digunakan sebagai tempat produksi juga
dimanfaatkan oleh pemilik usaha sebagai tempat transaksi jual beli. Terdapat
showroom produk keripik buah SoKreesh di bagian depan dari lokasi produksi.
Pemilik usaha mengonsep lokasi ini sedemikian rupa sehingga memiliki
multifungsi dalam satu tempat. Sehingga baik konsumen ataupun wisatawan yang
berkunjung ke daerah Polowijen bisa secara langsung mendapatkan produk
keripik buah SoKressh dengan cara membeli. CV. Kajeye Food merupakan salah
satu agroindustri pengolahan keripik buah yang bersifat terbuka, artinya dalam hal
60
ini CV. Kajeye Food membuka peluang bagi siapapun yang ingin berkunjung dan
melihat secara langsung proses produksi pembuatan keripik buah. Menurut salah
satu karyawan bagian admin ekspedisi sekaligus admin produksi, CV. Kajeye
Food tidak jarang dikunjungi oleh pengunjung maupun wisatawan dari berbagai
kalangan, misalnya rombongan dari siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Mahasiswa dari
berbagai Universitas di Malang, dan juga dari kalangan masyarakat yang
mengadakan acara semacam Study Tour untuk sekedar memperkenalkan cara
pengolahan keripik buah. Berikut adalah hasil wawancara dengan Ir. Kristiawan,
beliau mengatakan bahwa:
“Produksinya juga disebelah ini, tujuannya supaya mudah aja
dalam pemantauan dan pengawasannya. Kalau dikatakan
strategis juga belum. Masih ada rencana mau cari tempat yang
lebih luas lagi” (Wawancara April, 2017)
Berdasarkan hasil wawancara, Ir. Kristiawan menyampaikan bahwa tujuan dari
penempatan lokasi produksi bersebelahan dengan rumahnya adalah untuk
mempermudah dalam proses pemantauan dan pengawasan. Selain itu, Ir.
Kristiawan juga mengaku bahwa masih akan mencari tempat atau lokasi produksi
yang lebih luas lagi. Untuk proses distribusinya sendiri, CV. Kajeye Food
membaginya menjadi dua saluran distribusi, yaitu:
a. Produsen Pengecer Konsumen
Yang menjadi pengecer dalam saluran distribusi ini adalah toko oleh-oleh yang
ada di daerah Malang dan Batu, serta beberapa toko di kota-kota lainnya.
Dengan adanya pengecer dapat membantu konsumen untuk menjangkau secara
tidak langsung dan membantu proses promosi pada konsumen. Sistem
distribusi ditetapkan dengan sistem titip jual pada awalnya dan selanjutnya
berubah dengan cara pembayaran dilakukan dengan sistem DP atau
pembayaran dimuka. Untuk selanjutnya, jika pemesanan produk dalam jumlah
besar yaitu lebih dari 100 pcs, maka dikirim langsung dan melalui jasa
pengiriman untuk pembelian diluar kota Malang dengan pemesanan melalui
via telepon.
61
a. Produsen Konsumen
Pada saluran distribusi ini, penjualan dilakukan secara langsung di showroom
dan dapat juga pemesanan melalui via telepon, e-mail, dsb dengan pengiriman
melalui jasa pengiriman (ekspedisi) dengan ongkos kirim ditanggung oleh
pembeli.
Gambar 8. Showroom CV. Kajeye Food
CV. Kajeye Food disamping melakukan penjualan secara offline, juga
melakukan secara online melalui akun instagram @sokressh.id. Dalam hal ini
instagram termasuk ke dalam tempat (place) dalam proses komunikasi
pemasaran. Hal ini dikarenakan instagram juga termasuk ke dalam tempat
bertemu atau berinteraksi dengan konsumen secara online. Selain itu,
instagram juga memiliki jangkauan yang luas sehingga informasi apapun yang
diberikan oleh CV. Kajeye Food terkait dengan produk khususnya, akan mudah
dijangkau oleh pengguna instagram yang lainnya. Seseorang akan bisa
mendapatkan informasi terkait produk melalui akun instagram @sokressh.id
apabila orang tersebut menjadi salah satu followers atau pengikut dari
@sokressh.id. Secara langsung, orang atau pengguna instagram tersebut akan
mendapatkan informasinya secara langsung setiap kali @sokressh.id
memposting informasi. Sebagian orang juga melakukan pemesanan online
melalui instagram dengan cara mengirimkan pesan kepada akun @sokressh.id,
62
dan produk apapun yang di inginkan bisa dengan mudah di dapatkan, tanpa
adanya faktor jarak yang berpengaruh.
4. Promotion
Tujuan promosi adalah untuk memodifikasi tingkah laku konsumen,
menginformasikan produk kepada konsumen, membujuk dan mengingatkan
konsumen tentang produk agar tidak beralih ke produk lain. Pemasar dapat
merancang promosi dengan berbagai macam cara seperti periklanan, promosi
penjualan, publisitas penjualan individu dan kemasan yang menarik menurut
Utami, dkk (2011). CV. Kajeye Food adalah salah satu agroindustri yang
melakukan kegiatan promosi secara offline mapun online. Promosi offline sebagai
sarana penginformasian kepada masyarakat atau konsumen tentang hasil olahan
produk yang ditawarkan secara mulut ke mulut dan juga beberapa strategi
komunikasi pemasaran lainnya seperti pameran salah satunya. Tetapi dalam
penjaringan konsumen dalam jumlah yang besar, cara ini harus dikombinasikan
dengan cara promosi secara modern. Awalnya CV. Kajeye Food hanya melakukan
kegiatan promosi dari mulut ke mulut, karena pada saat itu masih belum memiliki
karyawan, hanya menjadikan beberapa orang dalam keluarga sebagai
karyawannya. CV. Kajeye Food melakukan strategi komunikasi pemasaran secara
offlline yaitu dengan memperkenalkan produknya melalui kegiatan pameran,
pemanfaatan media pemasaran berupa media cetak brosur dan kartu nama,
pemasangan neon box, kegiatan pemasaran secara langsung yang dilakukan di
showroom CV. Kajeye Food, serta melakukan kerja sama dengan pihak ketiga
yaitu dengan pedagang pengecer.
Penerapan strategi komunikasi pemasaran secara offline yang dilakukan
oleh CV. Kajeye Food masih berjalan hingga saat ini. Hal tersebut dikarenakan
pemasaran secara offline merupakan strategi komunikasi pemasaran yang utama
atau biasa dilakukan oleh CV. Kajeye Food tersebut dalam memperkenalkan
produknya. Pada tahun 2010, CV. Kajeye Food mulai memanfaatkan penggunaan
media sosial sebagai media komunikasi pemasaran seperti halnya facebook,
twitter, website dan e-mail. Selanjutnya mulai memanfaatkan media sosial
instagram pada tahun 2016. Adanya pemanfaatan media sosial tidak membuat
pemilik usaha melakukan strategi komunikasi pemasaran secara online saja, tetapi
63
pemasaran offline pun masih tetap dilakukan. Berikut adalah kegiatan strategi
komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food, yaitu:
1. Pameran
Pameran merupakan salah satu strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh CV. Kajeye Food. Pemilik usaha mulai mengikuti beberapa
kegiatan pameran baik di dalam maupun di luar kota. Strategi promosi ini
bertujuan untuk memperkenalkan produk keripik buah SoKressh sekaligus
menciptakan brand awareness pada masyarakat sehingga dapat dikenal secara
luas. Biasanya dalam kegiatan pameran ini, selain memamerkan atau men-display
produk, juga dilakukan penyebaran brosur dan pemberian tester produk. Sehingga
para konsumen yang datang dan penasaran dengan varian produknya, bisa
mencicipi terlebih dahulu tester produk yang telah di sediakan.
Gambar 9. Pameran SoKressh
Pada gambar 9 merupakan salah satu kegiatan pameran yang dilakukan
untuk memperkenalkan produk dari CV. Kajeye Food. Harapan pemilik usaha di
masa mendatang adalah dapat melakukan penerapan strategi pemasaran dengan
menggiatkan promosi di luar kota Malang dengan mengikuti pameran-pameran di
dalam dan luar negeri untuk menanamkan brandawareness bagi masyarakat yang
belum mengetahui keripik buah SoKressh.
2. Brosur
Strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh CV. Kajeye Food
selanjutnya adalah periklanan menggunakan brosur. Brosur merupakan media
periklanan sederhana yang memiliki peranan penting dalam dunia bisnis. Berbagai
cara sudah menjadi kelayakan bagi dunia usaha dalam mencari sesuatu yang
64
sifatnya menarik, salah satunya adalah brosur. Pada dasarnya, CV. Kajeye Food
tidak menggunakan brosur untuk dibagi-bagi secara langsung seperti kebanyakan
pebisnis lain gunakan. Dalam hal ini, pemilik usaha memanfaatkan brosur hanya
pada kegiatan-kegiatan tertentu saja seperti ketika ada pameran, brosur selalu
tersedia guna membantu dalam menyampaikan informasi produk apa saja yang
dijual, dan juga ketika ada konsumen yang datang atau berkunjung langsung ke
showroom CV. Kajeye Food di Kelurahan Polowijen. Selain itu, brosur juga
diberikan kepada para pengecer sebagai salah satu fasilitas dari CV. Kajeye Food
sendiri. Jadi, setiap pengecer yang sudah berlangganan untuk membeli produk
keripik buah SoKressh selalu mendapatkan beberapa fasilitas, seperti brosur salah
satunya. Berikut adalah salah satu contoh brosur yang digunakan oleh CV. Kajeye
Food sebagai media komunikasi pemasaran:
Gambar 10. Brosur CV. Kajeye Food
3. Kartu Nama
Pada umumnya dalam suatu bisnis diperlukan adanya usaha-usaha yang
bersifat inovatif dan kreatif dalam hal memperkenalkan dan memasarkan
produknya. Menanggapi perihal tersebut, CV. Kajeye Food menggunakan salah
satu strategi komunikasi pemasaran yang menarik yaitu dengan pembuatan kartu
nama. Kartu nama ini diberikan kepada masyarakat yang berkunjung secara
langsung ke showroom ataupun berkunjung dalam kegiatan pameran yang
dilakukan oleh CV. Kajeye Food.
65
Gambar 11. Kartu Nama CV. Kajeye Food
Adanya kartu nama ini bertujuan untuk menginformasikan produk dengan
memberikan Contact Person (CP) agar konsumen dapat sewaktu-waktu
menghubungi jika ingin memesan produk dalam jumlah banyak. Selain itu dengan
adanya kartu nama yang bentuknya minimalis, memudahkan konsumen luar kota
untuk secara langsung menghubungi CP yang tertera, sehingga konsumen luar
kota juga mudah dalam memesan produk keripik buah SoKressh tanpa harus
datang ke showroom secara langsung.
4. Neon Box
Promosi pada umumnya memiliki tujuan untuk memperkenalkan suatu
produk yang hendak ditawarkan pada konsumen yang hendak dituju. Dalam
menghadapi persaingan dalam pemasaran yang bersifat kompleks, diperlukan
strategi kreatif untuk tetap meningkatkan niat beli konsumen. Beberapa strategi
yang telah diterapkan oleh CV. Kajeye Food salah satunya adalah pemasangan
neon box. Pemasangan neon box ini tepat berada di depan lokasi produksi dan
showroom dari CV. Kajeye Food, yang keberadaannya dapat terlihat jelas ketika
melewatinya. Dengan adanya pemasangan neon box, membantu konsumen untuk
menemukan lokasi produksi dan showroom dari CV. Kajeye Food. Karena neon
box berfungsi sebagai pemerjelas dari lokasi yang dituju.
66
Gambar 12. Neon Box CV. Kajeye Food
5. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang menggunakan
saluran langsung untuk mencapai konsumen tanpa melalui perantara pemasaran.
Untuk melakukan pemasaran secara langsung, CV. Kajeye Food menyediakan
tempat khusus untuk menjual produknya. Jadi, konsumen secara langsung dapat
membeli produk apa saja yang di inginkan dengan langsung datang ke showroom
CV. Kajeye Food. Biasanya konsumen yang datang dan membeli produk
SoKressh secara langsung ini berdomisili di kota Malang dan sekitarnya, sehingga
lokasinya mudah dijangkau.
Gambar 13. Pemasaran Langsung CV. Kajeye Food
Strategi komunikasi pemasaran juga telah diterapkan dalam bentuk
promosi pemasaran langsung, yaitu pada saat hari-hari tertentu CV. Kajeye Food
memberikan diskon atau potongan harga. Misalnya pada saat menjelang lebaran
atau Hari Raya Idul Fitri, biasanya diadakan bulan Ramadhan Ceria dengan
67
memberikan bonus, diskon, potongan harga bagi para pengecer ataupun
konsumen yang membeli secara langsung. Juga tersedia sistem harga paket bagi
konsumen untuk pembelian eceran di showroom.
6. Kerja Sama dengan Pihak Ketiga
Kerja sama dengan pihak ketiga merupakan salah satu strategi komunikasi
pemasaran yang sangat penting dalam sebuah perkenalan usaha. Dalam
menyampaikan pesan dan menciptakan citra produk, kerja sama memiliki peranan
penting di dalamnya. Bentuk dari kerja sama yang dilakukan oleh CV. Kajeye
Food adalah menjalin hubungan relasi dengan para pengecer. Melakukan promosi
kepada pengecer dengan pemberian bonus dan juga pemberian media promosi
sebagai sarana komunikasi pemasaran berupa spanduk, neon box, banner, dan
sistem pembayaran titip jual dan DP. Strategi komunikasi pemasaran yang
demikian selain bertujuan untuk memberikan fasilitas kepada para pengecer, juga
dapat terjalin suatu relasi kerja. Sehingga harapannya ke depan bisa terus bekerja
sama dengan pengecer di Malang, Batu, maupun diseluruh Indonesia. Seperti
yang telah disampaikan oleh Ir. Kristiawan berdasarkan hasil wawancara, beliau
mengatakan bahwa:
“Lumayan banyak pedagang grosiran yang datang beli produk
SoKressh terus dijual lagi. Biasanya toko oleh-oleh itu juga
menjual produk saya. Ya harapannya bisa terus kerja sama”
(Wawancara April, 2017))
Hasil dari penerapan strategi komunikasi pemasaran pada pengecer dari
kota Malang dan Batu yang telah dilakukan menghasilkan banyak toko yang
sudah menjadi pengecer produk keripik buah merek SoKressh di kota Malang dan
Batu. Sampai saat ini, toko-toko pengecer langganan mencapai lebih dari 70 toko
di daerah Malang dan produk keripik buah SoKressh juga tersedia di beberapa
hotel di Malang seperti Pelangi, Regent dan Santika. Tidak hanya di dalam kota,
lebih dari 20 toko langganan diluar kota juga tersedia produk keripik buah
SoKressh seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, Samarinda, Mataram dan Merauke.
7. Penerapan Media Sosial Instagram
Komunikasi yang digunakan dalam kegiatan pemasaran merupakan usaha
yang terorganisir untuk mempengaruhi dan meyakinkan para pelanggan agar
68
membuat pilihan-pilihan yang cocok dengan keinginan komunikator pemasaran
serta sejalan dengan pemuasan kebutuhan pelanggan. Singkatnya komunikasi,
dalam hal ini komunikasi pemasaran, adalah jembatan antara pemasar dengan
konsumen. Komunikasi pemasaran merupakan proses yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mengoordinasikan beberapa elemen promosi dan kegiatan
pemasaran lainnya sehingga terjalin komunikasi dengan konsumen perusahaan
menurut Belch & Belch (2004).
Menurut Utami, dkk (2011), konsep pemasaran dalam penggunaan
teknologi internet terutama bagaimana memanfaatkan kekuatan interaksi dan
membangun hubungan sosial dikenal dengan nama digitalmarketing. Konsep ini
adalah sebuah konsep pemasaran dimana meletakkan dasar-dasar komunikasi
sebagai kekuatan. Berbisnis dengan menggunakan media sosial tentu menawarkan
berbagai macam keunggulan. Salah satunya adalah memudahkan pebisnis itu
sendiri dan juga konsumennya. Solusi pemanfaatan teknologi yang tepat guna
adalah berbisnis dengan teknologi yang dimiliki, di dunia internet istilah “bisnis
online” atau “technopreneur” saat ini sangatlah tidak asing.
CV. Kajeye Food adalah salah satu agroindustri yang melakukan kegiatan
promosi secara offline mapun online. Promosi offline sebagai sarana
penginformasian kepada masyarakat atau konsumen tentang hasil olahan produk
yang ditawarkan secara mulut ke mulut dan juga beberapa strategi komunikasi
pemasaran lainnya seperti pameran salah satunya. Tetapi dalam penjaringan
konsumen dalam jumlah yang besar, cara ini harus dikombinasikan dengan cara
promosi secara modern. Salah satu cara promosinya yaitu dengan kegiatan
periklanan yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food dengan menggunakan
kepercayaan yang membangun dengan masyarakat melalui jejaring internet, yaitu
memanfaatkan media sosial yang ada seperti website, facebook dan instagram.
Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food
sejauh ini yaitu dengan memasarkan produknya sebagian besar secara offline.
Adanya showroom berfungsi untuk memamerkan produk apa saja yang dijual, dan
konsumen bisa membeli produk yang dijual tersebut secara langsung. Hal ini tentu
mempermudah konsumen untuk melakukan pembelian produk secara langsung.
Pemilik usaha secara rutin mengikuti setiap ada pameran-pameran yang diadakan
69
baik dari dalam maupun luar kota yang bertujuan untuk lebih memperkenalkan
produk keripik buah SoKressh kepada masyarakat lebih luas. Untuk strategi
promosi online yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food memang belum terlihat
mempengaruhi, tetapi ke depannya strategi promosi ini akan terus dikembangkan
mengingat perkembangan jaman yang semakin mengarah pada teknologi.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ir. Kristiawan, beliau mengatakan bahwa:
“Untuk promosi online memang belum gencar, tapi harapan ke
depannya memang akan di aktifkan kembali promosi lewat media
sosialnya. Nanti bagian pemasaran ada sendiri yang bertugas
untuk ngurus promosi online-nya” (Wawancara April, 2017)
Berdasarkan hasil wawancara, Ir. Kristiawan mengatakan bahwa dalam
melakukan promosi secara online memang belum optimal, tetapi harapannya ke
depan akan melakukan pengaktifan kembali terhadap media sosial serta
memberikan tugas tersebut kepada admin pemasaran.
Pada awalnya CV. Kajeye Food menggunakan media sosial website,
twitter dan facebook sebagai media promosi. Penggunaan instagram baru
digunakan pada awal tahun 2016. Tetapi sejarahnya, pada awalnya adalah satu
anggota keluarga dari pemilik usaha melihat masyarakat mulai beralih
menggunakan media sosial bernama instagram. Sehingga beliau mulai
menggunakan instagram sebagai media promosi yang pada awalnya merupakan
akun pribadi miliknya. Saat ini, instagram dikelola oleh Faisol Amin selaku admin
pemasaran di CV. Kajeye Food. Beberapa tahun terakhir memang instagram
merupakan salah satu media sosial yang paling banyak di minati oleh masyarakat.
Instagram mengalami peningkatan pengguna yang membuat produsen mulai
memanfaatkan untuk mengenalkan produk-produknya melalui instagram.
Kemudahan fitur, cakupan yang luas dan tidak terbatasi, menjadi faktor-faktor
mengapa instagram di pilih menjadi salah satu media promosi. Meskipun pada
awalnya mengalami keterbatasan dalam pemanfaatannya, namun instagram ini
masih terus digunakan sampai dengan saat ini. Selanjutnya akun instagram
@sokressh.id mulai menambah foto-foto produk dengan cara upload foto dan di
share langsung. Tetapi instensitas upload foto pada saat itu masih belum terjadwal
secara teratur berapa kali posting dalam sehari. Rata-rata jumlah like yang didapat
70
pada setiap kali posting adalah 30. Seperti yang dijelaskan oleh Faisol Amin
selaku admin pemasaran, beliau mengatakan bahwa:
“Awalnya itu akun pribadi punya putranya pak Kris, terus
diganti dijadikan akun isntagramnya SoKressh sampai sekarang”
(Wawancara April, 2017)
Saat ini pemilik usaha fokus untuk merencanakan strategi baru dalam
pemasaran. Selain rutinitas dalam kegiatan pameran hingga ke luar negeri, Ir.
Kristiawan juga mulai merancang strategi promosi produknya melalui media
sosial. Tetapi hal yang ditekankan disini adalah lebih ke strategi pengenalan
produknya, bukan penjualan produk online. Karena pemilik usaha masih berpikir
agar tidak merusak pasar online yang telah dibentuk oleh para toko-toko pengecer
mitranya. Para pedagang pengecer pada dasarnya juga menjualkan produk
SoKressh melalui media sosial mereka masing-masing. Oleh karena itu mengapa
akun resmi dari @sokressh.id hanya berfokus pada pengenalan produk dan
pemberian informasi terkait kegiatan-kegiatan yang dilakukan di CV. Kajeye
Food. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan saat ini lebih kepada cara
bagaimana agar produk-produknya memiliki citra baik di mata konsumen. Jadi,
strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui akun @sokressh.id hanya
mem-posting foto-foto produk dan beberapa foto kegiatan yang dilakukan di CV.
Kajeye Food. Dalam setiap posting-an fotonya juga tidak terdapat kalimat
persuasif untuk membeli produk, tetapi lebih ke pengenalan atau deskripsi produk
sesuai dengan foto yang di unggah atau di upload. Seperti yang dijelaskan oleh
Faisol Amin selaku admin pemasaran, beliau mengatakan bahwa:
“Sangat disarankan buat mengaktifkan penggunaan medsos lagi,
tapi untuk sekarang jangan dulu promosi penjualan langsung
lewat medsos, lebih ke pengenalan aja kayaknya. Soalnya di
khawatirkan merusak pasar online pengecer yang udah jual
produk SoKressh duluan” (Wawancara April, 2017)
Instagram telah menjadi suatu fenomena tersendiri di kalangan pengguna
media sosial khususnya, remaja. Walaupun banyak media sosial lain sering
digunakan tetapi Instagram sendiri tidak kalah populernya karena Instagram
termasuk media sosial yang pertama bergerak dalam hal mengunggah dan
71
sharingfoto. Seiring dengan perkembangan teknologi yang selalu mengikuti
dengan perkembangan zamannya, saat ini instagram tengah menjadi media sosial
paling di minati oleh berbagai kalangan dibandingan dengan facebook yang lebih
berfokus pada update status, instagram di sini terlihat lebih unik dengan berbagai
pilihan fitur yang menarik. Banyak orang yang memanfaatkan Instagram sebagai
sarana untuk berbisnis dengan cara mengunggah foto produk yang akan mereka
pasarkan dengan berbagai variasi efek gambar yang dapat menarik
pembeli.Instagram merupakan salah satu media sosial yang banyak dimanfaatkan
sebagai media promosi online barang ataupun jasa karena memiliki fitur-fitur
yang berbeda dengan jejaring sosial lainnya. Berikut adalah penggunaan fitur
instagram yang digunakan oleh akun @sokressh.id, yaitu:
a. Profil Akun
Profil akun dalam instagram sama halnya dengan halaman depan dari
suatu media sosial khususnya instagram. Pada bagian profil akun terdapat satu
halaman yang berisi tentang penjelasan suatu profil akun instagram. Selain itu
juga terdapat jumlah total followers, jumlah total following, total foto yang telah
di unggah, pilihan edit profil, keterangan profil akun dan 4 menu tombol lainnya
yang memperlihatkan tentang semua postingan yang berkaitan dengan pemilik
akun. Hal yang menarik dari media sosial ini terlihat dari profil akunnya, karena
pada saat pertama kali pengguna instagram maupun followers dari suatu akun
instagram mengunjungi profil akun orang lain, hal yang pertama menjadi daya
tarik adalah tampilan gambar atau foto-foto yang terdapat pada profil akun. Oleh
karena itu pentingnya pemilihan gambar atau foto dalam setiap kali mengunggah
agar terlihat menarik. Terlihat dari profil akun dari @sokressh.id memiliki jumlah
total followers sebanyak 636, jumlah total following sebanyak 87 dan jumlah foto
sebanyak 27 terhitung sejak Oktober 2016 sampai dengan Mei 2017. Keterangan
dalam profil akun instagram juga dapat diubah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan
pemilik akun. Seperti yang terlihat pada profil akun @sokressh.id menunjukkan
keterangan “SOKRESSH Official Healthy & Crunchy” serta diikuti oleh
informasi yang lainnya seperti keterangan yang bertuliskan “Home Industry
Training By CV. Kajeye Food” serta terdapat link website yang dapat di
72
aksesdengan cara di klik secara langsung. Profil akun dari @sokressh.id dapat
dilihat dari gambar sebagai berikut:
Gambar 14. Profil Akun @sokressh.id
(Screencapture Melalui Akun Pribadi)
b. Mengunggah Foto (Upload Foto)
Instagram pada dasarnya adalah aplikasi yang digunakan untuk share foto
dan video berdurasi 60 detik. Foto-foto dan video yang telah di unggah ini
nantinya akan masuk ke dalam profil akun dan membentuk sebuah gallery yang
dapat di lihat setiap saat oleh followers. Followers atau pengikut bisa mem-follow
akun instagram manapun yang di inginkan. Tujuan dari pengunggahan foto-foto
tersebut adalah untuk menambahkan dokumentasi atau koleksi gambar dalam
akun instagram supaya konsumen pengguna instagram mendapatkan informasi
terkait produk atau jasa yang ingin mereka beli. Kelebihan dari fitur ini adalah
setiap foto yang di unggah dalam instagram, selain tersimpan dalam profil akun
instagram juga secara otomatis akan tersimpan dalam gallery smartphone dari
pengguna tersebut. Foto-foto yang diunggah akan melalui beberapa tahapan
sebelum di share atau di bagikan. Berikut adalah tahapan unggah foto
menggunakan aplikasi instagram, yaitu:
73
Gambar 15. Tahap Mengunggah Foto
(Screencapture Melalui Akun Pribadi)
Tahap pertama adalah pemilihan foto mana yang ingin kita unggah. Tahap
kedua adalah mengedit foto, yang dalam tahapan ini instagram menawarkan fitur
efek foto yang terbagi menjadi 2 yaitu menu Filter seperti Clarendon, Gingham,
Moon, Lark, Reyes, Juno, Slumber, Crema, Ludwig, Aden, Perpetua, Amaro,
Mayfair, Rise, Hudson, Valencia, X-Pro II, Sierra, Willow, Lo-Fi, Inkwell, Hefe
dan Nashville, Selanjutnya menu Edit seperti Adjust, Brightness, Contrast,
Structure, Warmth, Saturation, Color, Fade, Highlights, Shadows, Vignette, Tilt
Shift dan Sharpen. Tahap ketiga adalah next, halaman yang berisi tentang
penulisan judul foto (caption), hastags, tag people, add location. Setelah tahap
ketiga selesai, diakhiri dengan tools share di pojok kanan atas yang artinya foto
telah selesai melalui tahap unggah foto. Foto yang berhasil di unggah akan
memuat di halaman pertama (beranda) pada bagian home.
c. Judul Foto (Caption)
Salah satu hal unik dari instagram adalah terdapat fitur caption atau judul
foto yang memberikan penjelasan tentang foto yang akan di unggah. Caption ini
bertujuan untuk memberikan informasi tentang setiap foto yang di unggah atau di
upload. Caption yang digunakan oleh @sokressh.id berisi tentang informasi foto
yang di unggah, seperti foto produk keripik buah apel manalagi, foto kegiatan
74
proses produksi keripik buah, dsb. Selain itu juga terdapat kalimat persuasif
sederhana yang bertujuan untuk mengajak konsumen untuk lebih mengenali
produk @sokressh.id.
Gambar 16. Judul Foto (Caption)
(Screencapture Melalui Akun Pribadi)
Judul foto (caption) biasanya juga di ikuti dengan adanya hastag (#) dan
link atau kontak yang dapat di hubungi. Penggunaan hastag ini disesuaikan
dengan kebutuhan foto yang di unggah. Terlihat pada gambar.... hastag yang
digunakan oleh akun @sokressh.id yaitu #sokressh, #kajeyefood, #camilansehat,
#kulinermalang, #jajananmalang, #malangjajan, #foodblogger, #makananmalang,
#malangfoodies, #iloveindonesianfood, #culinary, #malangfood, #exploremalang,
#hitsmalang, #hitsub, #malang, #like4like, #likeforlike, #likeforfollow,
#followforfollow, dan #tagforfollow.
d. Populer (Explore)
Populer atau explore foto merupakan kumpulan dari beberapa foto yang
masuk dalam top likers para pengguna instagram. Jika membuka tab explore,
yang muncul adalah foto dan video orang yang menjadi following akun. Tab
explore sendiri memiliki 4 tools yang dapat digunakan oleh pengguna untuk
mencari foto yang di inginkan. Tools yang dapat digunakan antara lain seperti
Top, People, Tags dan Places. Fitur populer (explore) foto ini, akun @sokressh.id
75
bisa menggunakannya sebagai referensi foto untuk kemudian dilakukan adaptasi
inovasi foto, sehingga tampilan dalam profil akunnya semakin menarik minat
followers atau pengguna instagram lainnya untuk membeli produk.
Gambar 17. Popular Foto (Explore Foto)
(Screencapture Melalui Akun Pribadi)
Berdasarkan hasil penelitian dengan beberapa informan pendukung terkait
dengan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh akun instagram
@sokressh.id, berbagai opini atau pendapat dari masing-masing informan
berbeda-beda. Beberapa orang informan mengatakan bahwa strategi promosi yang
dilakukan @sokressh.id sudah cukup bagus, sedikit banyak informasi yang
diberikan sudah tersedia dan sudah cukup sering memposting berbagai kegiatan
yang dilakukan di CV. Kajeye Food. Berikut merupakan hasil wawancara dengan
bapak Ahmad (52) sebagai salah satu informan pendukung, beliau mengatakan
bahwa:
“Kalau di liat udah cukup bagus itu, perbanyak koleksi foto
mungkin ya” (Wawancara April, 2017)
Selain bapak Ahmad, beberapa informan pendukung tentunya memiliki
pendapat yang berbeda. Tidak sedikit dari informan yang berpendapat bahwa
strategi promosi melalui instagram yang dilakukan oleh akun @sokressh.id masih
memiliki beberapa kekurangan. Contohnya seperti kurangnya update foto secara
76
rutin dan terjadwal, kata-kata persuasif dalam caption yang kurang optimal, belum
adanya posting testimoni yaitu posting terkait dengan pelanggan yang mengatakan
rasa suka atau memiliki kepuasan terhadap produk dari CV. Kajeye Food. Berikut
hasil wawancara dengan salah satu informan pendukung yaitu Yayuk (21), yang
mengatakan bahwa:
“Menurut saya, sebenarnya menarik, tapi untuk info produk
belum bervariasi. Sama kata-kata ajakan kurang menarik
pelanggan. Pemakaian instagram juga masih digunakan oleh
kalangan yang kekinian saja” (Wawancara April, 2017)
Berdasarkan hasil wawancara diatas, Yayuk mengatakan bahwa pada dasarnya
akun dari @sokressh.id sudah menarik, tetapi untuk informasi produk yang masih
belum bervariasi dan penggunaan instagram yang juga belum dimanfaatkan oleh
semua kalangan. Disamping memberikan pendapat tentang strategi promosi yang
dilakukan oleh @sokressh.id, tidak sedikit saran dan masukan yang bersifat
membangun juga diberikan oleh para informan pendukung. Misalnya seperti
diadakannya promo-promo untuk menarik minat konsumen, pemanfaatan
endorsement, design profil akun instagram yang di konsep semenarik mungkin
dan juga diadakan perekrutan karyawan bagian pemasaran baru yang kreatif
dalam hal promosi online. Seperti yang disampaikan oleh salah satu informan
pendukung yaitu Misbakhuddin (20), yang mengatakan bahwa:
“Lebih dikonsep pemasaran melalui media online, Feed
Instagram dirapihkan, buat design semenarik mungkin, seperti
foto Tempe instant, adakan promosi yang berbasis online dan
persuasif, seperti foto contest dengan Tema sokressh,
pengoptimalan penggunaan fitur-fitur di Instagram, seperi
snapgram dll, serta buat tawaran yang mengikat kepada resellers
sokressh diluar outlet khusus sokressh (misal toko oleh-oleh yang
menjual produk lain) yang meningkatkan followers / promosi.
Contoh: apabila toko x ingin memasarkan/mempromosikan
produk sokrresh, wajib menandai (tag) akun @sokrresh.id”
(Kuesioner Online April, 2017)
77
Beberapa saran dan masukan dari informan pendukung tersebut sangat penting
bagi akun @sokressh.id supaya ke depannya bisa lebih dioptimalkan lagi dalam
pemanfaatan media sosial instagram sebagai media promosi online.
4.2.4 Hambatan dalam Komunikasi Pemasaran CV. Kajeye Food
Proses komunikasi tidak selalu berjalan dengan baik. Hambatan-hambatan
dalam komunikasi seringkali menjadi gangguan yang akan mempengaruhi
efektivitas suatu proses komunikasi. Proses komunikasi yang berlangsung
diantara individu tidak selalu berlangsung mulus dan lancar. Ada kalanya pesan
yang disampaikan tersebut mendapat hambatan sebelum sampai kepada
komunikan. Menurut Crudden H.J & Sherman A.W (1976), terdapat beberapa
faktor yang menyebabkan terjadinya hambatan dalam proses komunikasi seperti
yang pertama yaitu hambatan teknis yang meliputi keterbatasan fasilitas dan
peralatan komunikasi. Kedua yaitu hambatan semantik yang artinya salah dalam
penafsiran atau biasa dikenal dengan istilah misunderstanding. Selanjutnya ada
hambatan manusiawi yang terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka
pribadi.
Proses komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food
tentunya juga tidak terlepas dari suatu hambatan. Hambatan yang terjadi sangat
beragam, mulai dari hambatan berupa kendala dalam penerapan strategi bauran
pemasaran hingga hambatan dalam pemanfaatan media sosial. Berikut adalah
beberapa hambatan yang terjadi, yaitu:
1. Ketersediaan pasokan buah yang bersifat musiman
Seperti yang kita tahu bahwa buah bersifat musiman, oleh karena itu
ketersediaan pasokan buah tidak dapat sesuai dengan permintaan perusahaan.
Dalam proses produksi, ketersediaan bahan baku merupakan hal yang sangat
penting. Suatu perusahaan tidak dapat melakukan proses produksi dan pemasaran
apabila bahan bakunya tidak tersedia. Hal semacam inilah yang menjadikan
kendala dalam kegiatan pemasaran. Terutama ketika terjadinya peningkatan
permintaan terhadap satu produk, tetapi perusahaan tidak dapat menyediakannya
sesuai dengan jumlah permintaan yang nantinya tentu akan menyebabkan dampak
yang kurang baik terhadap citra perusahaan. Selain itu, apabila ketersediaan
pasokan buah tidak terpenuhi, maka stock atau persediaan bahan gambar juga
78
semakin terbatas untuk bisa di unggah di media sosial instagram. Di karenakan
intensitas mengunggah yang harus dilakukan secara teratur, maka ketersediaan
pasokan buah pun harus terus terpenuhi. Solusi dari CV. Kajeye Food sendiri
dalam menanggapi masalah ini adalah dengan cara bekerja sama atau membentuk
kemitraan dengan pemasok buah dari berbagai kota seperti dari Lumajang,
Pasuruan, Probolinggo, Dampit dan beberapa kota lainnya.
2. Kurangnya pemanfaatan media sosial secara optimal
Pemanfaatan media sosial sangat penting bagi suatu bisnis dalam
memperkenalkan atau mempromosikan produknya disamping melakukan
pemasaran secara offline. Suatu perusahaan haruslah memiliki strategi dalam
memasarkan atau mempromosikan produknya. Kurangnya pemanfaatan media
sosial secara optimal, akan memberikan dampak berupa output yang tidak optimal
juga. Hal tersebut tentunya menyebabkan hambatan yang membuat masyarakat
kurang mendapatkan informasi tentang produk apa saja yang di tawarkan. Pemilik
usaha mengaku bahwa penggunaan media sosial memang belum dilakukan
dengan optimal. Seperti yang dijelaskan oleh Ir. Kristiawan, beliau mengatakan
bahwa:
“Penggunaan media sosial memang belum optimal disini.
Harapannya ke depan bisa diperbaiki lagi dan media sosialnya di
aktifkan kembali. Disini saya juga nantinya akan buatkan
ruangan khusus untuk bagian pemasaran agar fokus untuk
memasarkan lewat online” (Wawancara April, 2017)
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, Ir. Kristiawan selaku pemilik usaha
mengatakan bahwa penggunaan media sosial memang belum dilakukan
secara optimal, dan harapan kedepannya bisa lebih aktif kembali. Kegiatan
promosi melalui media sosial diserahkan kepada Faisol Amin selaku bagian
pemasaran. Ir. Kristiawan selaku pemilik usaha lebih fokus kepada
pemasaran offline seperti rutin mengikuti kegiatan pameran baik di dalam
maupun diluar kota yang bertujuan untuk membuat citra produknya lebih
dikenal masyarakat secara lebih luas. Solusi dari masalah ini yang dilakukan
oleh CV. Kajeye Food adalah mulai mengaktifkan kembali beberapa media
sosial khususnya instagram dan digunakan sebagai media dalam
79
memperkenalkan produk serta memperkenalkan kegiatan apa sajakah yang
dilakukan oleh CV. Kajeye Food setiap harinya. Sehingga semakin banyak
informasi yang diperoleh oleh masyarakat dan membuat citra perusahaan
maupun produknya semakin baik lagi.
80
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Strategi Komunikasi Pemasaran
Melalui Media Sosial (Kasus pada Bisnis Online melalui Media Sosial Instagram
CV. Kajeye Food), kesimpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut:
1. Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food adalah
dengan merencanakan strategi melalui teori Kotler yaitu 4 komponen
pemasaran (4P) Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan
Promotion (promosi). Keempat komponen pemasaran tersebut, peneliti dapat
mengetahui hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti selama
melakukan penelitian yang paling berhasil adalah komponen promotion
(promosi) baik secara offline melalui pameran-pameran maupun secara online
melalui website, facebook dan instagram.
2. Penggunaan media sosial instagram sebagai salah satu media komunikasi
pemasaran oleh CV. Kajeye Food mulai di gunakan pada awal tahun 2016.
Jumlah followers dari akun instagram @sokressh.id sebanyak 636, jumlah
following sebanyak 87 dan jumlah foto yang telah di unggah sebanyak 27,
terhitung sampai dengan Mei 2017. Tetapi dalam pemanfaatan media sosial
instagram ini masih belum optimal, terlihat dari intensitas unggah foto yang
masih belum terjadwal, jumlah rata-rata like sebanyak 30, dengan rata-rata
jumlah komentar sebanyak 4 dengan variasi komentar rata-rata menanyakan
cara pemesanan (order) dan berkomentar positif terkait unggahan foto.
3. Proses komunikasi yang tidak terlepas dari hambatan juga terjadi pada CV.
Kajeye Food. Terdapat beberapa hambatan di antaranya adalah ketersediaan
pasokan buah yang bersifat musiman yang nantinya akan berdampak pada
stock gambar atau foto yang akan di unggah dan penggunaan media sosial
instagram yang belum optimal membuat masyarakat kurang mendapatkan
informasi tentang produk apa saja yang di tawarkan.
81
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian, maka peneliti
berharap semoga penelitian ini bermanfaat baik secara praktis maupun secara
teoritis. Berikut adalah beberapa saran dan rekomendasi yang diharapkan dapat
dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan sebagai berikut:
1. Rekomendasi untuk @sokressh.id
Meningkatkan intensitas promosi menggunakan media sosial khususnya
instagram, intensitas posting foto secara terjadwal agar semakin memberikan
citra yang baik kepada masyarakat pengguna instagram.Membagikan atau
men-share foto-foto kegiatan setiap hari yang dilakukan oleh CV. Kajeye
Food, agar masyarakat mendapatkan informasi secara lengkap tentang
perusahaan tersebut.Membuat substansi yang lebih menarik seperti contoh
membuat giveaway challenge misalnya dalam bentuk lomba foto
menggunakan produk @sokressh.id dengan caption paling menarik akan
mendapat reward atau hadiah dari CV. Kajeye Food, dengan begituakan
menarik perhatian kepada para pengguna instagram.
2. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya
Diharapkan adanya penelitian yang serupa dan lebih mendalam lagi tentang
strategi komunikasi pemasaran onlineshop khususnya pada pemanfaatan
media sosial instagram. Pada penelitian ini hanya menggunakan 4 komponen
pemasaran, di harapkan pada penelitian selanjutnya bisa lebih spesifik lagi
untuk menambahkan komponen pemasaran menjadi 7P yaitu prouct, price,
place, promotion, partisipan, process dan physical evidence.
82
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Rangga. 2015. Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat
Fotografi pada Komunitas Fotografi Pekanbari. Universitas Riau.
Pekanbaru.
Anggrahini, D. 2014. Kegiatan Komunikasi Pemasaran Rown Division Melalui
Media Sosial. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Arimurti, Ayunda dan S. Hastarjo. 2015. Strategi Komunikasi Pemasaran Grand
Orchid Hotel Surakarta. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Bungin, Burhan. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Rajagrafindo Persada.
Jakarta.
Crudden H.J & Sherman A.W . 1976. Personal Manajement. Cincinati,
Ohio:South-Western Publishing Co.
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Erlangga: Jakarta.
Isnaini, Santi. 2010. Implementasi Komunikasi Pemasaran Terpadu sebagai
Penyampai Pesan Promosi Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia.
Universitas Airlangga. Surabaya.
Kotler, P. 2004. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). PT. Perhallindo: Jakarta.
Kotler, P. Amstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsipPemasaran, Edisi 12, Jilid 1.
Penerbit Erlangga: Jakarta.
Kotler, P. Bowen, Jhon, Makens, James. 2002. Pemasaran Perhotelan dan
Kepariwisataan, Versi Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. Jilid 1.
Prenhallindo: Jakarta.
Kurniawati, D. Dan Arifin, Nugraha. 2015. Strategi Pemasaran Melalui Media
Sosial dan Minat Beli Mahasiswa. Universitas Sumatera Utara. Sumatera.
Miles., M B, Huberman., A M, dan Saldana., Johnny. 2014. Qualitative Data
Analysis: A Methods Sourcebook, Third Editions. Sage Publications.
USA
Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu Cetakan
Pertama.Kencana Prenada Media Group: Jakarta.
Mulyana, Deddy. 2005. Metodologi Penelitian Komunikasi. RemajaRosdakarya.
Bandung.
83
Nasrullah, Rulli. 2016. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.
Nugroho, A.R.L. 2013. Strategi Pemasaran Tomat (Lycopersium esculentum Mill)
di Kabupaten Boyolali. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Nurdianti, S.R. 2014. Analisis Faktor-Faktor Hambatan Komunikasi dalam
Sosialisasi Program Keluarga Berencana pada Masyarakat Kebon
Agung- Samarinda. UNMUL: Samarinda.
Nurrohim, Hassa dan Anatan, L. 2009. Efektivitas Komunikasi dalam Organisasi.
UPN Veteran: Yogyakarta.
Oktavia, Fenny. 2016. Upaya Komunikasi Interpersonal Kepala Desa dalam
Memediasi Kepentingan PT. Bukit Borneo Sejahtera dengan Masyarakat
Desa Long Lunuk. UNMUL: Samarinda.
Pongtiku, Arry dkk. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Saja. PT. Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Priambada, Swasta. 2015. Manfaat Penggunanaan Media Sosial pada Usaha Kecil
Menengah (UKM). Universitas Brawijaya. Malang.
Purwanto, D. 2003. Komunikasi Bisnis. Erlangga, Jakarta.
Rachmawati, Rina. 2011. Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap
Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian Terhadap Bisnis Restoran). 143-
150.
Rahmawati, Dewi. 2016. Pemilihan Dan Pemanfaatan Instagram Sebagai
MediaKomunikasi Pemasaran Online. Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta.
Rakhmat, Jalaluddin, 1998. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Karya USA:
Prentice Hall, Inc. Bandung.
Siswanto, Tito. 2013. Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Pemasaran UKM.
UHAMKA: Jakarta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif
dan R&D. Alfabeta. Bandung
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Ofset.
Yogyakarta.
84
Utami, dkk. 2011. Pemanfaatan Blackberry Sebagai Sarana Komunikasi dan
Penjualan Batik Online dengan Sistem Dropship di Batik Solo 85. 33-40.
William I. Loren. 2000. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja RosdaKarya.
Bandung.
top related