stranas ppk ac forum ipk_iph_aksi2014_diani
Post on 04-Jul-2015
244 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Indeks Persepsi Korupsi; Indeks Penegakan Hukum; dan Aksi PPK dalam Inpres 2 Tahun 2014
Pelaksanaan Perpres 55/2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
(STRANAS PPK) Jangka Panjang 2012-2025 dan Jangka Menengah 2012-2014
SEKRETARIAT STRANAS PPK
FOKUS KEGIATAN PRIORITAS – AKSI PPK TAHUNANFOKUS KEGIATAN PRIORITAS – AKSI PPK TAHUNAN
MISIMISI
PENINGKATAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI
PENINGKATAN KESESUAIAN ANTARA PENGATURAN ANTI KORUPSI DI INDONESIA
DENGAN KLAUSUL UNCAC
PENINGKATAN INDEKS SISTEM INTEGRITAS NASIONAL
VISI“Terwujudnya kehidupan bangsa yang bersih dari korupsi dengan
didukung nilai budaya yang berintegritas.” (2025)
“Terwujudnya tata- kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan didukung kapasitas pencegahan dan penindakan serta nilai
budaya yang berintegritas.” (2014)
VISI“Terwujudnya kehidupan bangsa yang bersih dari korupsi dengan
didukung nilai budaya yang berintegritas.” (2025)
“Terwujudnya tata- kepemerintahan yang bersih dari korupsi dengan didukung kapasitas pencegahan dan penindakan serta nilai
budaya yang berintegritas.” (2014)
PERANTI ANTI KORUPSI – SDM DAN REGULASIPERANTI ANTI KORUPSI – SDM DAN REGULASI
Sasaran Keluaran Utama/Pendukung
2012-2014
2015-2019
2019-2024
2025
IPK/CPI 5 6,5 7,9 8
% Kesesuaian Ratifikasi UNCAC
80 % 100 % 100 % 100 %
Indeks Sistem Integritas Nasional (SIN)
- Kenaikan Indeks
15 %
Kenaikan Indeks 15
%
Kenaikan Indeks
5 %
Indeks Pencegahan Korupsi
- Kenaikan Indeks
15 %
Kenaikan Indeks 15
%
Kenaikan Indeks
5 %
Indeks Penegakan Hukum Tipikor
- Kenaikan Indeks
20 %
Kenaikan Indeks 20
%
Kenaikan Indeks
5 %
% Penyelesaian Rekomendasi UNCAC
80 % 100 % 100 % 100 %
% Pengembalian Aset Tipikor
80 % 90 % 95 % 96 %
Indeks Periilaku Anti Korupsi
3,25 dari Skala 5
4 dari Skala 5
4,5 dari Skala 5
4,6 dari Skala 5
Indeks Kepuasan Stakeholders terhadap Pelaporan PPK
3,25 dari Skala 5
4 dari Skala 5
4,5 dari Skala 5
4,6 dari Skala 5
PETA JALAN (ROAD MAP) STRANAS PPK
Sasaran Keluaran Utama/Pendukung
2012(Baseline)
2012 2013 2014
IPK/CPI 3 3,5 4,25 5
% Kesesuaian Ratifikasi UNCAC
- 30 % 70 % 80 %
Indeks Sistem Integritas Nasional (SIN)
- - Penetapan Baseline
Kenaikan Indeks 5 %
Indeks Pencegahan Korupsi
- 3,94 4,51 5,08
Indeks Penegakan Hukum Tipikor
- Penetapan Baseline
Kenaikan Indeks 5 %
Kenaikan Indeks 5 %
% Penyelesaian Rekomendasi UNCAC
Review Bab III dan
Bab IV UNCAC
30 % 70 % 80 %
% Pengembalian Aset Tipikor
- 70 % 75 % 80 %
Indeks Periilaku Anti Korupsi
- Penetapan Baseline
3 dari skala 5 3,25 dari Skala 5
Indeks Kepuasan Stakeholders terhadap Pelaporan PPK
- Penetapan Baseline
3 dari skala 5 3,25 dari skala 5
ROAD MAP JANGKA PANJANG 2012-2025
ROAD MAP JANGKA MENENGAH 2012-2014
Harus dilanjutkan oleh Presiden berikutnya
4
PENCAPAIAN INDIKATOR UTAMA STRANAS PPK1.PENINGKATAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI
2.PERSENTASE KESESUAIAN REKOMENDASI UNCAC3.PENINGKATAN INDEKS SISTEM INTEGRITAS NASIONAL
1. CAPAIAN INDONESIA DALAM SURVEI IPK TAHUN 2013
5
2 2.2 2.4 2.3 2.6 2.8 2.8 3
0246810
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Skala 0-10
Transparency International meluncurkan Corruption Perception Index (CPI): merupakan indeks agregat dari penggabungan beberapa indeks yang dihasilkan berbagai lembaga.
Mengukur tingkat persepsi korupsi pada sektor publik
Skor 0 berarti negara tersebut dipersepsikan sangat korup,
Skor 10 berarti negara yang bersangkutan dipersepsikan sangat bersih
Transparency International meluncurkan Corruption Perception Index (CPI): merupakan indeks agregat dari penggabungan beberapa indeks yang dihasilkan berbagai lembaga.
Mengukur tingkat persepsi korupsi pada sektor publik
Skor 0 berarti negara tersebut dipersepsikan sangat korup,
Skor 10 berarti negara yang bersangkutan dipersepsikan sangat bersih
Pada Tahun 2012 dilakukan perubahan metode dengan rentang skor menjadi 0-100.
Skor 0 berarti negara dipersepsikan sangat korup,
Skor 100 berarti dipersepsikan sangat bersih dari korupsi
Pada Tahun 2012 dilakukan perubahan metode dengan rentang skor menjadi 0-100.
Skor 0 berarti negara dipersepsikan sangat korup,
Skor 100 berarti dipersepsikan sangat bersih dari korupsi
SUMBER DATA IPK INDONESIA 2013 DAN REKOMENDASI TII
1. Bertelsmann Foundation Transformation Index 2014
2. Economist Intelligence Unit Country Risk Ratings
3. Global Insight Country Risk Ratings
4. IMD World Competitiveness Yearbook 2013
5. Political and Economic Risk Consultancy Asian Intelligence 2013
6. Political Risk Services International Country Risk Guide
7. Transparency International Bribe Payers Survey 2011
8. World Economic Forum Executive Opinion Survey (EOS) 2013
9. World Justice Project Rule of Law Index 2013
Penguatan Sistem Integritas Nasional yang berakar pada 3 (tiga) sektor strategis, yaitu:1.Hukum, dengan Institusi Strategis: Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan2.Politik, dengan institusi strategis: parlemen dan partai politik3.Bisnis, dengan institusi strategis: Perizinan, Ekspor-Impor, Pajak-Bea Cukai, Pengadaan Barang/Jasa
Sumber DataRekomendasi TII
6
SUMBER DATA CPI INDONESIA 2013 TERKAIT AKSI PPK
7
No Sumber Survey CPI Short Summary Aksi yang perlu dilakukan
1 Bertelsmann Foundation Transformation Index 2014
Penegakan Hukum dan Efektifitas Upaya Pemberantasan Korupsi
Penguatan lembaga penegak hukum, koordinasi penanganan perkara
2 Economist Intelligence Unit Country Risk Ratings
1. Penyalahgunaan dana publik oleh pejabat publik untuk tujuan pribadi atau partai politik.
2. Independensi lembaga pemeriksa keuangan negara. 3. Independensi lembaga peradilan.
Transparansi anggaran, pemberatan sanksi, penguatan lembaga peradilan dan pemeriksa keuangan
3 Global Insight Country Risk Ratings Korupsi bisnis terkait dengan perizinan, Penguatan kelembagaan PTSP, pemanfaatan IT (online), penguatan pengawasan internal
4 IMD World Competitiveness Yearbook 2013
Korupsi dan Penyuapan Pemanfaat an IT (online), penguatan mekanisme pengawasan
5 Political and Economic Risk Consultancy Asian Intelligence 2013
Korupsi birokrasi dan jabatan politik. menghilangkan persepsi korup di lembaga kepolisian, peradilan, bea cukai, perpajakan, lembaga perizinan, inspektorat, dan militer
Penguatan lembaga kepolisian dan peradilan, pengawasan pajak dan bea cukai, whistleblowing system, penguatan pengawasan internal, transparansi anggaran
6 Political Risk Services International Country Risk Guide
Korupsi politik dan korupsi bisnis. Praktik suap terkait ekspor-impor, kontrol perdagangan, penilaian pajak, jasa pengamanan, dan perkreditan.
Penguatan mekanisme ekspor impor, pemanfaat IT, tindak lanjut pengaduan masyarakat, kemudahan berusaha
7 Transparency International Bribe Payers Survey 2011
Korupsi berbentuk permintaan atau penerimaan suap dan penyalahgunaan sumberdaya publik untuk kepentingan pribadi.
Partisipasi publik, pengawasan internal dan eksternal
8 World Economic Forum Executive Opinion Survey (EOS) 2013
Korupsi berbentuk suap untuk ekspor-impor, pelayanan publik dasar, pajak tahunan, kontrak publik-perizinan, dan pembelian putusan pengadilan
Penguatan mekanisme ekspor impor, PTSP, partisipasi publik
9 World Justice Project Rule of Law Index 2013
Praktik Korupsi di Lembaga Eksekutif, Yudikatif, Legislatif, Kepolisian, Militer.
Penguatan pengawasan internal dan eksternal, koordinasi lintas sektor, transparansi
C P
KI P
ISTRANAS PPK JANGKA MENENGAH 2012-2014
Inpres 2/201421 Mar 2014
Inpres 2/201421 Mar 2014
Inpres1/2013
25 Jan 2013
Inpres1/2013
25 Jan 2013
Inpres 17/2011
19 Des 2011
Inpres 17/2011
19 Des 2011
Inpres 9/201112 Mei 2011
Inpres 9/201112 Mei 2011
OGI RB NKB 12 K/L
Kebijakan Lain
Paket kebijakan kemudahan berusaha
TUSI K/L/PEMDA
INISIATIF K/L/PEMD
A
UPAYA MENINGKATKAN IPK/CPI
Aksi PPK 2014 terfokus pada:
Mendorong penyidikan dan penindakan kasus-kasus korupsi skala besar (melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara; mendapat perhatian masyarakat; diatas 1 M)Penguatan institusi Penegak Hukum Perbaikan sektor Bisnis (Perijinan, Ekspor Impor, Pajak, Bea cukai, Pengadaan Barang dan Jasa)Percepatan Reformasi BirokrasiKIP dan pemanfaatan TI
8
Selain aksi PPK, upaya lain yang DIHARAPKAN berdampak pada peningkatan IPK, adalah:Reformasi BirokrasiOpen Government Indonesia Nota Kesepakatan Bersama 12 K/L (percepatan PKH)Paket Kebijakan kemudahan berusahaKebijakan terkait perijinan, perbaikan sektor pajak & bea cukai, penegakan hukum kasus korupsi, harmonisasi regulasi yang mendukung upaya PPK
9
REKOMENDASI HASIL REVIEW UNCAC
(32)
REKOMENDASI HASIL REVIEW UNCAC
(32)
PENYESUAIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (25)9 rekomendasi tentang kriminalisasi tindak pidana korupsi;2 rekomendasi mengenai sistem pemidanaan dalam KUHAP;1 rekomendasi mengenai perampasan aset;2 rekomendasi mengenai ekstradisi;9 rekomendasi mengenai bantuan timbal balik masalah pidana;2 rekomendasi terkait peraturan lainnya.
KAJIAN, EVALUASI, KEGIATAN LAIN (7)Kajian kompensasi bagi pihak yang menderita kerugian akibat korupsi Kajian atas ketika ekstradisi seorang WNI ditolak Transparansi data pengenaan sanksi anggota POLRIEvaluasi sistem pertukaran informasi (interconnectivity)
13 rekomendasi atau 47 % yang diakomodasi dalam RUU
13 rekomendasi atau 47 % yang diakomodasi dalam RUU
Tidak semua rekomendasi UNCAC dapat diakomodasi dalam peraturan perundang-undangan nasional, karena perbedaan sistem hukum nasional dan dalam rangka kepentingan nasional.
4 Kajian atau 57 % yang telah dilaksanakan
4 Kajian atau 57 % yang telah dilaksanakan
Total 17 Rekomendasi yang telah dilaksanakan = 53 %
2. PERSENTASE KESESUAIAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN REKOMENDASI UNCAC
10
Saat ini SIN masih dalam tahap penyempurnaan oleh KPK (belum ada progress report dari KPK)
Pilot: 4 K/L dan beberapa Pemda (antara lain: Kemdikbud, Kemenkeu, Kemen.PAN dan RB,..)
3. PENINGKATAN INDEKS SISTEM INTEGRITAS NASIONAL
PEMBERANTASAN KORUPSI
11
INDEKS PENEGAKAN HUKUM TIPIKOR
TUJUAN DAN PENGUKURAN INDEKS PENEGAKAN HUKUM
Tujuan
Mengukur kinerja penegakan hukum secara umum, BUKAN mengukur kinerja masing-masing instansi (Kejaksaan, Kepolisian, KPK) serta dalam rangka melakukan perbaikan sistem.
12
Sub Indikator Formula Pengukuran
% Penyelesaian Laporan TipikorAduan jadi Lidik
Total Aduan Diterima X 100
% Penyelidikan yang menjadi PenyidikanLidik jadi Dik
Total Lidik DiterimaX 100
% Penyidikan yang menjadi Tuntutan Dik jadi TutTotal Dik Diterima
X 100
Conviction Rate Tut jadi Putus TetapTotal Tut Diterima X 100
% Execution Rate Eksekusi
Total Putus Tetap X 100
Conviction rate = tingkat keberhasilan pemidanaan oleh pengadilan atas tuntutan jaksaExecution rate = tingkat keberhasilan eksekusi atas pemidanaan
PROSES DAN PROGRESS PENYUSUNAN INDEKS PENEGAKAN HUKUM
Penyusunan Indeks Penegakan Hukum Tipikor memerlukan komitmen dan dukungan dari Aparat Penegak Hukum.
Bappenas bersama dengan UKP4 telah melakukan rangkaian pertemuan dengan Kepolisian, Kejaksaan, KPK untuk membahas Indeks Penegakan Hukum Tipikor.
Dari rangkaian pertemuan yang dilakukan sejak tahun 2013, menghasilkan panduan untuk mengisi Indeks penegakan hukum. Panduan ini digunakan agar ada persamaan persepsi dan memberi kemudahan dalam menginput data.
Kejaksaan, Kepolisian dan KPK berkomitmen untuk menyampaikan/melaporkan data untuk penyusunan Indeks Penegakan Hukum
13
Secara umum, data perkara yang dilaporkan adalah data sisa pekerjaan tahun sebelumnya (yang belum selesai dilaksanakan) dan data perkara yang masuk dalam suatu tahun pelaporan (mulai 1 Jan – 31 Des).
Pelaporan (input data) dilakukan ke dalam sistem pelaporan online yang akan dibuat Bappenas (http://stranasppk.bappenas.go.id/sismon/sistem). Setiap user (Kejaksaan, Kepolisian dan KPK) akan mendapatkan 1 username dan password untuk mengakses ke dalam sistem
Pelaporan Indeks Penegakan Hukum dilakukan 2 (dua) kali dalam satu tahun, yakni 28 Jun-5 Jul dan 28 Des-5 Jan.
Hal yang perlu dilaporkan adalah data-data terkait Indeks Penegakan Hukum tahun 2012 (sebagai baseline) dan tahun 2013 (sebagai laporan kemajuan atas baseline dengan ukuran keberhasilan sesuai dengan yang ditetapkan Stranas PPK).
14
SISTEM MONITORING
15
PEMBOBOTAN PENILAIAN & INPUTDALAM STRANAS PPK
Sub Indikator Bobot
% Penyelesaian Laporan Tipikor 10%
% Penyelidikan yang menjadi Penyidikan 20%
% Penyidikan yang menjadi Tuntutan 30%
% Conviction Rate 30%
% Execution Rate 10%16
KENDALA DALAM PENYUSUNAN INDEKS PENEGAKAN HUKUM
• Data terkait pengaduan (di Kejaksaan dan Kepolisian), masih belum tersedia karena pencatatan masih manual, serta masih dicatat bersama dengan surat masuk.
• Masih harus dilakukan penyesuaian terhadap penghitungan Indeks Penegakan Hukum Tipikor (dengan tidak memasukan komponen penyelesaian laporan tipikor)
17
18
AKSI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN KORUPSI TAHUN 2014 (INPRES NO. 2 TAHUN 2014)
AKSI PPK TAHUN 2014
19
Pelaksanaan setiap tahun melibatkan seluruh K/L dan Pemda Tertuang dalam Instruksi Presiden. Inpres No. 2 Tahun 2014 merupakan tahun terakhir
pelaksanaan Stranas (2012-2014). Aksi dimulai sejak Tahun 2011 (Inpres No. 9 Tahun 2011),
Inpres No. 17 Tahun 2011; Inpres No. 1 Tahun 2013; dan Inpres 2/2014
Fokus Inpres No. 2 Tahun 2014: Pelayanan Publik, Perijinan, Keterbukaan Informasi, Pengadaan barang dan jasa, Penanganan Perkara, Pertanahan, Pajak, Pengelolaan Keuangan Negara, Pengelolaan SDA, proses penegakan hukum, penyelamatan aset
Dilaksanakan oleh 82 K/L dan Seluruh Pemda (Prov/kab/kota)
Rangkaian kegiatan: Sosialisasi bagi K/L dan Pemda yang baru akan terlibat Pemetaan awal aksi PPK Tahun 2014 Serial meeting dengan K/L, Pemda dan instansi terkait Diskusi dengan Organisasi Masyarakat Sipil, UNODC Koordinasi intensif antara Bappenas, UKP4 dan
Kementerian Dalam Negeri Penyusunan Aksi PPK Pemda Tahun 2014 berkoordinasi
dengan Kementerian Dalam Negeri, UKP4 dan Setwapres.
20
STRATEGISTRATEGI
FOKUSFOKUS
AKSIAKSI
STRUKTUR INPRES NO. 2 TAHUN 2014
STRUKTUR INPRES 2 TAHUN 2014 – SISTEM MONITORING(KEMENTERIAN/LEMBAGA)
STRATEGI
FOKUS
AKSI
DILAKSANAKAN OLEH 82 K/L
22
SUB AKSI
STRUKTUR INPRES 2 TAHUN 2014 – SISTEM MONITORING(PEMERINTAH DAERAH)
STRATEGI
FOKUS
AKSI
PENCEGAHAN
DILAKSANAKAN OLEH SELURUH PEMDA
23
SUB AKSI
TITIK BERAT AKSI PPK 2014
24
Inpres PPK Tahun 2014 menitikberatkan pada STRATEGI PENCEGAHAN, terutama terkait Pelayanan Publik, Perijinan, Keterbukaan Informasi, Pengadaan barang dan jasa, Pertanahan, Pajak, Pengelolaan Keuangan Negara, pengelolaan aset
Total Aksi = 245
25
PRIORITAS AKSI PPK 2014(KEMENTERIAN/LEMBAGA)
AKSI 2014
26
STRATEGI PENCEGAHAN
A. Peningkatan kemudahan dalam pengurusan perizinan dengan minimal human interaction dan transparansi pada:
Imigrasi, Fidusia, Pertambangan dan Migas, Investasi, Pertanahan, Kehutanan, Perhubungan, Kuota impor, PTSP, Litbang Asing
B. Perbaikan di sektor Pajak dan Bea Cukai Joint Audit, tindak lanjut rekomendasi pengawas perpajakan,
informasi perpajakanB. Penguatan Database dan Teknologi Informasi
Perijinan Nuklir, ijin penghunian rumah negara, koneksitas data kependudukan, integrasi data LHKPN dengan SAPK, database perkara korupsi, dugaan pelanggaran disiplin/kode etik, perusahaan, penyaluran pupuk bersubsidi, penanganan perkara, database peraturan perundang-undangan, informasi pelayanan kependudukan – kesehatan - pendidikan
B. Optimalisasi Keterbukaan Informasi Pembentukan PPID, dana kampanye, penanganan perkara
pemilu, pengelolaan anggaran pemilu, proses penghitungan suara, BOS, Penyelenggaraan Haji, kuota volume PSO penyaluran BBM, PNBP POLRI-kejaksaan-BPOM-BMKG, bantuan sosial, hibah, dana dekonsentrasi, pengelolaan anggaran daerah, penanganan perkara narkoba, Laporan Hasil Analisa PPATK, penyimpangan perilaku hakim
E.Percepatan Reformasi Birokrasi Tata cara penunjukan pejabat publik, Computer
assisted Test, Assesment Centre, penerapan standar kompetensi jabatan struktural, pemetaan tupoksi lembaga non struktural, kriteria penerima dana dekon, juknis pengadaan CPNS, juknis penetapan formasi CPNS, penilaian prestasi kerja, transparansi rekruitmen, penguatan proses rekruitmen penyidik, seleksi peserta sespim Polri, LHKPN, Pembinaan personel, penguatan proses pengangakatan pejabat untuk jabatan strategis, aplikasi e-monev
F.Whistleblowing System Komitmen, SOP, Unit, System
G.Penguatan Pengawasan Internal dan Eksternal, Penguatan SPIP, fraud control system, tindak lanjut
pengaduan masyarakat, H. Pengadaan Barang/JasaULP, E procurement, portal pengadaan nasional, rencana umum pengadaan, pengawasan e procurement
AKSI 2014
27
STRATEGI PENEGAKAN HUKUM
A. Penguatan Koordinasi Aparat Penegak Hukum Pertukaran informasi Pemanfaat teknologi informasi – penanganan perkara berbasis TI Database SPDP
A. Publikasi sanksi kepada pejabat yang melakukan pelanggaranB. Tindak lanjut pengaduan masyarakat dan penanganannyaC. Pengelolaan Data Nasabah TerpaduD. Tindak lanjut terhadap LHA Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan oleh Kejaksaan dan KepolisianE. Sistem informasi permohonan dan jawaban atas ijin penahanan pejabatF. Optimalisasi penggunaan upaya hukum pembuktian terbalik kekayaan tidak wajar dan pencucian uang
dalam kasus korupsiG. Optimalisasi Penerapan tuntutan yang konsistensi dan adil bagi terdakwa tindak pidana korupsi
STRATEGI HARMONISASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
A. Penyesuaian peraturan perundang-undangan dengan ketentuan UNCACB. Pembatasan transaksi tunaiC. Kajian yang mendukung implementasi UNCACD. Pemetaan prolegnas
AKSI 2014
28
STRATEGI KERJASAMA INTERNASIONAL DAN PENYELAMATAN ASET HASIL TIPIKOR
A. Penguatan Otoritas PusatB. Optimalisasi Penyelamatan dan Pengelolaan Aset
Transparansi pengelolaan aset, pengelolaan barang sitaan dan rampasan, penguatan rupbasan, pembentukan unit penyelamat aset
A. Penguatan MLA Perbaikan mekanisme, publikasi panduan
A. Optimalisasi penggantian uang negaraB. Peningkatan Kapapasitas apgakum dan Pemahaman Hakim
STRATEGI PENDIDIKAN DAN BUDAYA ANTI KORUPSI
A. Penanaman nilai anti korupsi pada keluarga, aparaturB. Integrasi PBAK ke dalam kurikulum pendidikan, program pendidikan tingkat nasional, diklat pegawaiC. Penyusunan Strakom PBAK dan agen perubahan (role model)D. Diskusi publik, best practice serta program anti korupsi di media (cetak dan elektronik termasuk TV dan Radio)
STRATEGI MEKANISME PELAPORAN
A. Penyusunan Laporan Implementasi UNCACB. Publikasi
AKSI PPK PEMDA
29
PENCEGAHAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)
TRANSPARANSI PENGELOLAAN ANGGARAN DAN DOKUMEN
PERENCANAANPENGADAAN BARANG/JASA
Pembentukan kelembagaan PTSP bagi Pemda yang belum membentuk
Pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan
Publikasi standar pelayanan
Penyediaan sarana dan mekanisme penyelenggaraan penanganan pengaduan
Peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah (RPJPD, RPJMD, RKPD, Renstra dan Renja SKPD
Publikasi dokumen rencana pembangunan daerah dan RKA SKPD (RKA dan DPA SPKD, RKA dan DPA PPKD, LRA, LKPD
Penyusunan rencana umum pengadaanbarang dan jasa secara elektronik 60 %dari nilai total pengadaan
KETERBUKAAN INFORMASI
1. Terbentuknya PPID2. Diterbitkannya SOP
Layanan Informasi Publik
3. Dipublikasikanya daftar informasi publik di website
2013 2014
TINDAK LANJUT
Terkait capaian B04 – Inpres No. 2 Tahun 2014, telah dilaksanakan pertemuan koordinasi dengan K/L yang capaiannya mengecewakan untuk mendorong kualitas aksi
Sebagai koordinator, Bappenas sedang melakukan penyusunan: 1) Aksi PPK Tahun 2015; 2) Fokus Kegiatan Prioritas Jangka Menengah Tahap II (2015-2019); 3) Laporan Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi 2010-2014.
Proses melibatkan para pemangku kepentingan terkait Persiapan review Bab I (Pencegahan) - UNCAC Hasil pertemuan 4th IACF akan menjadi input dalam
penyusunan Aksi PPK 2015, Fokus Kegiatan Prioritas 2015-2019, dan kebijakan terkait lainnya
30
SEKRETARIAT STRANAS PPKKEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BAPPENAS
JL. TAMAN SUROPATI, NO. 2, JAKARTA 10310TELP/FAX: 021-392 4446
EMAIL: stranasppk@bappenas.go.id
TERIMAKASIH
31
top related