story telling pelatuk bsc angkatan ix
Post on 05-Jul-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 Story Telling Pelatuk Bsc Angkatan Ix
1/2
STORY TELLING PELATUK BSC ANGKATAN IX (cerita, kesan pesan saran)
Pada suatu pagi..
Ketika itu aku tumben-tumbenan tidur awal, jam 11 p.m. Setelah malemnya ada
acara malam mingguan (ciee maap ni johits semuah :D) alias pentas seni yangalhamdulillah dapet panggung gadungan di lapangan sebelah buper kita, api
unggun, seru-seruan bareng, sing a song together, gitaran, celotehan, and the last
but not the least is drama-an dari kita panitia PAB Pelatuk BSC 2016 yang penonton
sama aktornya banyakan aktornya :D, tapi penontonnya hits juga noh dari angkatan
VIII kece B).
Nah setelah sekian banyak acara hari itu dengan pulesnya aku tidur sampai
mengeluarkan suara-suara gaib yang ternyata bearasal dari gue sendiri wehehe ada
banyak saksinya, temen-temen setenda, tetangga tenda dan alam.
Pada suatu pagi pukul 2.15 a.m.
Aku mendengar suara dahsyat dari ketua pelatuk BSC untuk mengoprak-oprak kami
bangun saat itu juga dan memerintahkan kami untuk segera kumpul dilapangan
dengan membawa senter dan slayer segera. Aku yang masih kucek-kucek kembali
menyelinap dalam sleeping bag-ku, aku kira udah jam shubuh, ah tidur 5 menit lagi,
pikirku. Tapi sang mahaguru a.k.a Zahroh langsung beraksi sehingga membuatku
duduk dan terjaga dengan terpaksa wkw. Tapi aku dengan setengah kesadaranku
langsung bertindak menggerayangi tasku untuk mencari 2 benda berharga itu:
senter dan slayer. Dengan cepat kutemukan dan aku langsung keluar tenda dengan Asni yang masih tertinggal didalam, aku tidak paham dia sadar atau tidak.
Segera kami semua berbaris di lapangan dua ber-sab dan memilih salah satu
pendamping perjalanan dari Pelatuk BSC angkatan VIII, dan aku yang akhirnya
berpasangan dengan Asni memilih pendamping kita yaitu mas Husein. Walhasil mau
gak mau harus mau, kita pakai slayer untuk penutup mata dan bergandengan
dengan pasangannya untuk berjalan bersama didampingi instruksi dari pendamping.
Aku dan Asni bergandengan dan berjalan bersama penuh kepercayaan satu sama
lain agar tidak jatuh tertimpa tangga. Sembari berjalan yang kita sendiri gak tau
rutenya kemana, kita diinterogasi dan ditanyai segala macem sama mas Husein.
Alhamdulillah sepanjang perjalanan gak ada buaya atau babi hutan yang ngejar
kami. Meskipun udara dingin tapi akupun tidak merasa dingin. Kami ditanya apasaja
keluhan, masukan, dll selama ini ke Pelatuk BSC dan apa yang akan kita lakukan
kedepannya. Menarik. Aku bertanya soal rekomendasi kegiatan divisi eksplorasi
selanjutnya dan komentar tentang kegiatan selama ini. Mas Husein bilang
sebenarnya kita pelantikan gak hanya pagi itu, namun ada agenda tersendiri bahkan
bisa sampai sehari full tetapi ada alasan lain sehingga kami pelantikan bersama
PAB 2016. Pagi itu rasanya surprise banget, ya meski aku sudah sedikit menduga
akan terjadi hal ini tapi masih saja it’s amazing make my heart sing all that you cando. Sampai akhirnya kita semua berkumpul dalam satu lingkaran, tidak jauh dari
-
8/15/2019 Story Telling Pelatuk Bsc Angkatan Ix
2/2
bumi perkemahan kita dan kita langsung ditempa mentalnya. Kudengar isakan-
isakan lirih dari teman-teman disekelilingku yang aku tidak tau siapa karena kita
masih ditutup matanya. Tiap dari kami memiliki nama yang berbeda dari A sampai M
dan aku mendapat nama A karena ternyata aku terdapat pada urutan pertama dari
lingkaran tersebut. Sembari diberi wejangan-wejangan khusyuk dari Mas Husein,kami dipindah dari posisi satu ke posisi lain seolah kami ini pion-pion catur yang
sedang dimainkan demi melindungi sang Raja. Beberapa temanku mungkin ada
yang baper, tapi aku pribadi merasakan hal yang dingin dalam hati (sempet ngantuk
dikit sih hoamm) jadi aku tidak begitu tertusuk oleh kata-kata mas Husein hehe. Tapi
aku mmeresapi inti dari seluruh perkataan mas Husein bahwa kita meminta maaf
pada usia seperti kita saat ini adalah sulit, memberi kabar dan mengutamakan
keluarga masih jarang, penting bagi kita untuk mengutamakan orang-orang terdekat
kita, keluarga, teman, sahabat, bukan malah laki-laki atau perempuan lain yang
mencoba memasuki hidup kita, terlebih lagi kita sewajibnya introspeksi diri kita
pertama sebelum ngejudge semuanya. Setelah beberapa lama mendapat wejangan
kita diijinkan untuk meminta maaf kepada teman-teman disekeliling kami dan
membuka penutup mata kami.
Kemudian kudengar teriakan dari kejauhan, teriakan mas Anwar yang menyuruh
salah dua dari kami untuk jalan jongkok menuju tempat mas Dinu berada dan
sukarelawan pertama adalah aku dan Fakar. Dengan susah payah aku jalan
jongkok, tersandung, jatuh dan sampai kesumber bau wangi melati yang berisi air
dan bunga-bunga plus parfum melati. Setelah kami cuci muka dengan air itu kami
kembali melanjutkan perjongkokan kami menuju mas Dinu. Fakar yang pertama,
kemudian aku. Dengan segenap sisa tenaga dan kengantukan-ku aku cium bendera
merah putih dan bendera pelatuk BSC kemudian membaca ikrar, meski terpatah-
patah namun tidak ada yang salah. Dan seperti itu berlaku pada semua calon yang
akan dilantik dan setelah ritual sakral tersebut kami resmi dilantik pada pukul 04.30
a.m. Dan sebagai simbolisme kami calon anggota baru resmi Pelatuk BSC angkatan
IX diizinkan mengenakan emblemisasi angkatan VIII dan taaraa kami segera sholat
shubuh dan melanjutkan agenda selanjutnya yaitu jalan-jalan ke Curug Lawe.
Kesan: sudah termasuk dalam cerita
Pesan: jangan gegabah, carilah medan yang lebih ekstrim lagi wkw, dan untuk
pelantikan selanjutnya dilakukan satu hari full penuh hujatan, cercaan dan gojlogan.
Saran: sebaiknya pendamping perjalanan fokus pada kesepakatan utama dan tujuan
bersama untuk menempa generasi selanjutnya yang better lagi thanks
top related