standart costing
Post on 23-Jul-2015
183 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN
STANDAR COSTING
KELOMPOK G :
SAMSUL BAHRI 133 - 010
IQBAL MUHAMMAD 133 - 012
DZUL MUFIDAH 133 - 034
MAULIZA 133 - 036
SAFITRI WULANDARI 133 - 046
UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
JAKARTA
2015
STANDAR UNIT
Pengendalian biaya biasanya berarti perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan, atau
antara laba diatas rata - rata dan laba yang lebih sedikit. Pengendalian biaya berarti harus
peduli dengan biaya dan mereka harus bertanggung jawab pada tujuan yang penting ini. Cara
pengendalian biaya adalah melalui penggunaan system anggaran formal.
Anggaran adalah ukuran kinerja secara agregat, mereka mengidentifikasi pendapatan
dan biaya dalam total yang seharusnya dialami suatu organisasi jika rencana rencana berjalan
sesuai harapan. Dengan membadingkan biaya actual dan pendapatan, serta dengan jumlah
yang berhubungan dan dianggarkan untuk tingkat aktivitas yang sama, munculah suatu
ukuran efisiensi manajerial.
Meskipun proses yang baru dijelaskan memberikan informasi penting untuk
pengendalian, pengendalian dapat ditingkatkan dengan mengembangkan standard untuk
jumlah unit dan jumlah total. Agar anggaran fleksibel dapat berjalan, biaya variabel yang
dianggarkan perunit untuk tiap unit output harus diketahui untuk tiap bagian anggaran. Biaya
variabel input yang dianggarkan perunit output adalah standard unit. Standard unit adalah
dasar atau fondasi tempat anggaran fleksibel dibangun.
Menentukan biaya standard unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus
dibuat : 1. Jumlah input yang seharusnya digunakan perunit output (keputusan kuantitas) dan
2. Jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga).
Biaya standard unit dapat dihitung dengan Kuaantitas x Standard Harga.
BAGAIMANA STANDARD DIBUAT
Pengalaman historis, studi teknis, dan input dari personel operasional adalah tiga sumber
potensial untuk standard kuantitatif. Namun, dalam menyiapkan standard harus digunakan
secara hati hati. Proses sering berjalan tidak efisien, maka penggunaan input output masa lalu
akan meneruskan ketidakefisiensian ini. Studi eknis dapat menentukan cara paling efisiensi
untuk beroperasi dan menyediakan petunjuk yang sangat terperinci. Namun, bisa jadi tidak
dapat tercapai oleh personel operasional, karena bertanggung jawab memenuhi standard,
mereka seharusnya memiliki input yang signifikan dalam menentukan standard.
Standard harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian,
personalia, dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input, personalia dan pembelian
bertanggung jawab memperoleh kualitas input dengan harga terendah. Tekanan pasar,
kelompok dagang, dan tekanan eksternal lainnya. Dalam penetapan standard harga,
pembelian harus mempertimbangkan diskon, biaya pengiriman dan kualitas. Personalia harus
mempertimbangkan pembayaran pajak penghasilan, fasilitas tambahan dan kualifikasi.
Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standard harga dan meyiapkan laporan yang
actual terhadap standard.
MACAM MACAM STANDARD
Standard ideal membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai jika segala
sesuatu beroperasi secara sempurna.
Standard yang saat ini dapat tercapai Standard yang saat ini dapat tercapai
(current attainable standard) bisa dicapai dengan beroperasi secara efisien.
Kelonggaran diberikan untuk kerusakan normal, gangguan, keterampilan yang lebih
rendah dari sempurna dan menantang tetapi dapat dicapai. Standar ini memiliki
keunggulan dalam hal perilaku pekerja. Jika terlalu ketat dan tidak tercapai, pekerja
menjadi frustasi dan kinerja menurun. Tetapi, standard yang menentang dapat tercapai
cenderung menghasilkan tingkat kinerja yang lebih tinggi.
MENGAPA SISTEM BIAYA STANDARD DITERAPKAN
Alasan penerapan sistem biaya standar adalah untuk memperbaiki perencanaan dan
pengendalian, serta memfasilitasi perhitungan harga pokok produk.
1. Perencanaan dan Pengendalian
System perhitungan biaya standard memperbaiki perencanaan dan
pengendalian, serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standard unit adalah syarat
fundamental bagi system anggaran fleksibel yang merupakan kunci bagi system
perencanaan dan pengendalian yang baik. System pengendalian anggaran
membandingkan biaya actual dengan biaya yang dianggarkan dengan menghitung
variansi antara biaya actual dan biaya tingkat aktivitas actual. Dengan
mengembangkan standard, variansi dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan
variansi efisien.
Jika variansi tidak menguntungkan hal ini diakibatkan oleh perbedaan antara
harga yang direncanakan dengan harga actual. Variansi efisien memberikan tanda
khusus tentang kebutuhan tindakan korektif dan dimana tindakan harus difokuskan.
Kegunaan variansi efisien adalah meningkatkan pengendalian operasional. System ini
memberikan pengukuran yang lebih baik atas efesiensi manajerial.
Akan tetapi, keuntungan pengendalian operasional bisa saja tidak dapat
diterapkan pada kegiatan produksi canggih, karena dapat menghasilkan perilaku
disfungsional, meskipun demikian standard dalam kegiatan produksi canggih masih
berguna untuk perencanaan. Selain itu variansi masih harus dihitung dan ditampilkan
dalam laporan.
2. Perhitungan harga pokok produk
Dalam system perhitungan biaya standard, biaya biaya dibebankan pada
produk dengan standard kuantitas dan harga (Bahan baku langsung, Tenaga kerja
langsung, dan Overhead. System perhitungan biaya normal menetukan biaya
overhead terlebih dahulu untuk tujuan harga pokok produk dengan membebankan
bahan baku langsung tenaga kerja langsung menggunakan biaya actual. Overhead
dibebankan menggunakan tarif yang dianggarkan dan aktivitas actual.
Perhitungan harga pokok produk standard memiliki beberapa keuntungan
dibandingkan perhitungan biaya normal dan biaya actual. Pertama memiliki kapasitas
lebih untuk pengendalian, memberikan informasi biaya perunit yang dapat digunakan
untuk keputusan penentuan harga. Proses system perhitungan biaya standard biasanya
akan mengikuti perhitungan unit setara dari pendekatan FIFO, yaitu unit setara kerja
saat ini dihitung. Biaya produksi actual dapat dibandingkan dengan biaya standard
untuk tujuan pengendalian.
B IAYA STANDAR UNIT
Biaya standar juga dapat digunakan dalam organisasi jasa. IRS, sebagai contoh dapat
mempersiapkan waktu pemrosesan standar untuk beberapa kategori dengan hasil yang
berbeda. Contoh, pemerintah federal menggunakan sistem perhitungan biaya standar untuk
mengganti biaya pengobatan. Berdasarkan pada beberapa penelitian, penyakit dapat
diklasifikasikan kedalam grup diagnostik yang berhubungan (diagnostic related groups-DRG)
dan biaya rumah sakit yang seharusnya muncul untuk rata – rata kasus yag teridentifikasi,
(Biaya termasuk hari rawat inap pasien, makanan, obat, perlengkapan, penggunaan peralatan
dan lainnya ). Pemerintah membayar biaya standar rumah sakit untuk DRG. Jika biaya
perawatan pasien lebih banyak dari yang ditetapkan oleh DRG maka Rumah sakit mengalami
kerugian. Jika biaya perawatan pasien lebih sedikit daripada penggantan DRG, rumah sakit
mendapat keuntungan. Jika dilihat rata-ratanya rumah sakit ersebut seharusnya impas.
Meskipun organisasi jasa dapat dan melakukan perhitungan biaya standar, organisasi
manufaktur lebih umum menggunakannya. Lebih jauh lagi, konsep konsep tersebt lebih
mudah diilustrasikan dalam latar belakang manufaktur.
Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar dikembangkan untuk bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Dengan menggunakan biaya- biaya ini, biaya
standar per unit dihitung. Lembar biaya standar memberikan rincian yang menggarisbawahi
biaya standar per unit. Sebagai contohnya suatu lembar biaya standar untuk sebungkus
keripik jagung 16 ons yang diproduksi oleh Crunchy Chips, inc,. Produksi keripik jagung
dimulai dengan mengukus dan merendam biji jagung semalaman dalam cairan limau. Proses
ini melunakkan biji sehingga mereka dapat dibentuk menjadi adonan. Adonan kemudian
dipotong – potong menjadi keripik berbentuk segitiga kecil. Kemudian keripik dipanggang
dalam sebuah oven dan dimasukkan ke dalam pemasak. Setelah dimasak, keripik melewati
proses penggaraman dan dicek kualitasnya. Keripik – keripik yang dibawah standar dipilih
dan disingkirkan. Keripik – keripik yang lulus proses pengecekkan dibungkus oleh mesin
pembungkus. Keripik yang telah dibungkus secara manual dipak kedalam kotak – kotak
untuk pengiriman. Empat bahan baku digunakan untuk memproses keripik jagung, jagung
kuning, minyak goreng, garam dan limau. Tempat keripik ditempatkam juga diklasifikasikan
sebagai bahan baku langsung. Crunchy Chips memiliki dua tipe tenaga kerja lansung :
operator mesin dan pegawai ( atau penyeleksi). Overhead variable terdiri dari tiga biaya :
bahan bakar, listrik, dan air. Keduanya, overhead tetap dan variabel dibebankan dengan
menggunakan jam tenaga krja langsung. Berikut tampilan lembar biaya standar yag
ditunukkan dalam tabel
PENJELASAN STANDAR STANDAR STANDAR
HARGA PENGGUNAAN BIAYA SUSUTAN
Bahan baku langsung
Jagung Kuning $0,006 18 ons $ 0,108
Minyak Goreng 0,031 2 ons` 0,062
Garam 0,005 1 ons 0,005
Limau 0,400 0,01 ons 0,004
Bungkus 0,044 1 Bungkus 0,044
Total Bahan Baku Langsung $0,223
Tenaga kerja langsung
Pengawas 7,000 0,0070 Jam $0,049
Operator Mesin 10,000 0,0008 Jam 0,008
Total Tenaga Kerja Langsung 0,057
Overhead :
Overhead Variable 3,850 0,0078 jam $0,030
Overhead Tetap 32,050 0,0078 jam 0,250
Total Overhead 0,280
Total Biaya Standar Unit
SQ = Standar Kuantitas unit x Output aktual
= 18 x 100.000
= 1.800.000 ons
Penghitungan jam tenaga kerja langsung standar yang diizinkan dengan ilustrasi dengan
menggunakan operator mesin. Standar kuantitas unit adalah 0,0008 jam per bungkus yang
diproduksi. Jadi, jika 100,000 bungkus diproduksi, standar jam yang diizinkan adalah
SH = Standar tenaga kerja unit x Output aktual
= 0,0008 x 100.000
= 80 jam tenaga kerja langsung
ANALISIS VARIANSI : DESKRIPSI UMUM
Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk megidentifikasikan biaya yang seharusnya pada
tingkat aktivitas aktual tertentu. Cara memperoleh angka biaya input yang dianggarakan
adalah SP X SQ. Sedangkan untuk mencari biaya input aktual adalah AP X AQ.
Keterangan :
SP = standar harga per unit suatu input
SQ = kuantitas standar input yang diizinkan untuk output aktual
AP = harga aktual per unit input
AQ = kuantitas input aktual yang digunakan
Variansi Harga dan Efisiensi
Total variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang
direncanakan.
Total variansi=( AP X AQ )−(SP X SQ)
Total variansi dibagi menjadi dua, yaitu :
Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga aktual dan harga standar
per unit dikalikan jumlah input yg digunakan : ( AP−SP) AQ
Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual
dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit input : ( AQ−SQ)SP
Maka :
Total variansi ¿ Variansi harga + Variansi penggunaan
¿ ( AP−SP ) AQ+( AQ−SQ)SP
¿ [ ( AP X AQ )−( SP X AQ ) ]+[( SP X AQ )−(SP X SQ)]
¿ ( AP X AQ )−( SP X AQ )+( SP X AQ )−(SP X SQ)
¿ ( AP X AQ )−(SP x SQ)
ANALISIS VARIANSI : BAHAN BAKU DAN TENAGA KERJA
VARIANSI BAHAN BAKU
1. VARIANSI HARGA BAHAN BAKU LANGSUNG
Variansi harga bahan baku (material price variance-MPV) mengukur perbedaan
antara berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara actual
dibayar. Rumus untuk perhitungan varian ini adalah
MPV = (APxAQ) – (SPxAQ)
Atau secara faktor, kita memiliki
MPV = (AP-SP) AQ
Ket:
AP = harga aktual perunit
SP = harga standart perunit
AQ = kuantitas akrual bahan baku yang digunakan
a. Contoh Perhitungan Harga Bahan Baku
Crunchy Chips membeli dan menggunakan 780.000 ons jagung kuning pada
minggu pertama maret. Harga pembelian $0,0069 perons. Jadi AP adalah $0,0069,
AQ adalah 780.000 ons dan SP adalah $0,0060. Dengan menggunakan informasi
ini, variansi harga bahan baku dapat dihitung sebagai berikut
- Kuantitas actual pada harga actual = SPxSQ = 780.000 x $0,0069 = $5,382
- Kuantitas actual pada harga standar = AQxSP = 780.000 x $0,0060 = $4,680
- Kuantitas standar pada harga standar = SQxSP = 873.000 x $0,0060 = $5,288
MPV = (AP-SP) AQ
= ($0,0069 – $0,0060) 780.000
= $0,0009x780.000
= $702 U
Persentase SPxAQ =$702/$4,680 = 15%
b. Tanggung Jawab Terhadap Variansi Harga Bahan Baku
Tanggung jawab ini biasanya diemban oeh agen pembelian, dimana variansi harga
dapat dipengaruhi oleh factor-faktor seperti kualitas, kuantitas diskon, jarak
sumber dari pabrik,
c. Analisis Variansi Harga Bahan Baku
Langkah pertama yang dilakukan dalam analisis variansi adalah memutuskan
apakah variansi signifikan atau tidak,. Jika dinilai tidak signifikan, tidak ada
langkah lebih jauh yan diperlukan.
d. Waktu Perhitungan Variansi Harga
1. Ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi
2. Ketika mereka dibeli
Perhitungan variansi harga pada titik pembelian lebih disukai, karena lebih
baik memiliki informasi variansi-variansi lebih awal daripada nantinya . makin
awal informasi, maka makin tepat tindakan manajerial dapat diambil.
2. VARIANSI PENGGUNAAN BAHAN BAKU LANGSUNG
Pendekatan rumus variansi penggunaan bahan baku (Material Usage Variance- MUV)
mengukur perbedaan antara bahan baku langsung yang secara actual digunakan dan
bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output actual. Rumus untuk
menghitung variansi ini adalah
MUV – (SPxAQ) –(SPxSQ)
Atau dengan pemfaktoran sebagai berikut
MUV = (AQ-SQ) SP
Ket :
AQ = kuantitas actual bahan baku yang digunakan
SQ = kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output actual
SP = harga standar per unit
a. Contoh Perhitungan Variansi Penggunaan Bahan Baku
Chunchy Chips menggunakan 780.000 ons jagung kuning untuk memproduksi
48.500 bungkus keripik jagung . Oleh karena itu, AQ = 780.000. SP adalah 0,006
per ons jagung kuning. Standar unit adalah 18 ons jagung kuning untuk tiap
bungkus keripik jagung. Sehingga SQ adalah 18x48.500 atau 873.000 ons. Untuk
variansi penggunaan bahan baku dihitung sebagai berikut
MUV =(AQ-SQ) SP
= (780.000-873.000) ($0,006)
= $558 F
Persentase SQxSP = $558/$5.238 = 10,7 %
b. Tanggung Jawab Atas Variansi Penggunaan Bahan Baku
Manajer produksi secara umum bertanggung jawab terhadap penggunaan bahan
baku. Meminimalkan sisa, pembuangan, dan pengerjaan kembali, semuanya
adalah cara-cara manajer untuk dapat memastikan bahwa standar terpenuhi.
c. Analisis Variansi Penggunaan Bahan Baku
Penyelidikan menyatakan bahwa varansi penggunaan bahan baku yang dapat
ditoleransi adalah hasil pembelian jagung berkualitas tinggi yang dibeli ole
departemen pembelian.
VARIANSI TENAGA KERJA LANGSUNG
1. VARIANSI TARIF TENAGA KERJA
(Labor Rate Variance) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk
tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar:
LRV = (ARxAH) – (SRxAH)
Atau dengan pemfaktoran,
LRV = (AR-SR)AH
Ket:
AR = tariff upah akrual perjam
SR= tariff upah standar perjam
AH= jam tenaga kerja langsung actual yang digunakan
a. Contoh Perhitungan Variansi Tarif Tenaga Kerja
Aktivitas tenaga kerja langsung pada para pengawas Crunchy Chips akan
digunakan untuk mengilustrasikan perhitungan seluruh tariff tenaga kerja. 360 jam
digunakan untuk pengawasan selama minggu pertama bulan maret. Upah actual
perjam yang dibayarkan untuk pengawas adalah $7,35. Tarif Upah standar adalah
$7,00, sehingga AH adalah 360, AR adalah $7,35, dan SR adalah $7,00. Variansi
tenaga kerja dihitung sebagai berikut :
LRV = (AR-SR)AH
= ($7,35 - $7,00) 360
= $0,35X360
=$126 U
Persentase dari SRxAH= $126/$2.520= 5%
b. Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tarif Tenaga Kerja
Tariff tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal seperti pasar tenaga
kerja dan kontrak persatuan buruh. Tarif upah actual mengacu pada tarif standar.
c. Analisis Variansi Tarif Tenaga Kerja
Meskipun variansi 5 persen tidak dinilai signifikan, anggaplah bahwa suatu
penyelidikan telah dilakukan. Penyebab variansi telah ditemukan, yakni
penggunaan para operator mesin, yang digaji lebih tinggi dan lebih ahli sebagai
pengawas, yang disebabkan karena 2 pengawas keluar tanpa pemberitahuan resmi.
Tindakan korektif adalah dengan merekrut dan melatih pengawas baru.
2. VARIANSI EFISIENSI TENAGA KERJA
Variansi efisiensi tenaga kerja (Labor Efficiency Variance-LEV) mengukur perbedaan
antara jam tenaga kerja yang secara actual digunakan dan jam tenaga kerja yang
seharusnya digunakan.
LEV = (AHxSR) – (SHxSR)
Atau dengan pemfaktoran
LEV = (AH-SH)SR
Ket :
AH = jam actual tenaga kerja langsung yang digunakan
SH = jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan
SR= tariff upah standar per jam
a. Contoh Perhitungan Variansi Efisiensi Tenaga Kerja
Cruchy chips menggunakan 360 jam tenaga kerja langsung untuk pengawasan saat
memproduksi 48.500 bungkus keripik jagung. Tarif 0,007 jam perbungkus keripik
berbiaya $7 perjam, seharusnya telah digunakan. Jam standar yang diperbolehkan
untuk pengawasan adalah 339,5 (0,007x48.500). jadi AH adalah 360, SH adalah
339,5 dan SR adalah $7. Variansi efisiensi tenaga kerja dihitung sebagai berikut :
LEV= (AH-SH) SR
= (360-339,5)$7
=20,5x$7
= $143,50 U
Persentase dari SHxSR = $143,50/$2.376,50 = 6%
b. Tanggung Jawab Terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja
Secara umum para manajer produksi bertanggung jawab atas penggunaan secara
produktif tenaga kerja langsung. Tetapi sebagai mana yang berlaku untuk semua
variansi, begitu penyeab ditemukan, tanggung jawab dapat dibebankan kebidang
lain.
c. Analisis Variansi Efisiensi Tenaga Kerja
Asumsikan bahwa $143,50 variansi yang tidak ditoleransi dinilai signifikan, dan
penyebabnya telah diselidiki. Penyelidikan menyatakan bahwa banyak
pemberhentian proses muncul karena tugas operator mesin dipisah dalam
menjalankan mesin dan pengawasan, halini menyebabkan lebih banyak waktu
menganggur untuk pengawasan. Tindakan korektif yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah adalah sama dengan yang direkomendasikan untuk
variansi tariff yang tidak diinginkan, yaitu merektur dan melatih 2 pengawas baru.
ANALISIS VARIANSI : BIAYA OVERHEAD
Variansi overhead total adalah perbedaan antara overhead yang dibebankan dengan yang
actual. Variansi total overhead variable dibagi menjadi dua komponen, yaitu
1. VARIANSI OVERHEAD VARIABEL
Tarif overhead variable (standar) $3,85 per jam TKL
Biaya actual overhead variabel $1.600
Jam kerja actual (mesin dan pengawasan 400
Jumlah bungkus kripik yang diproduksi 48.500
Jumlah jam yang diperbolehkan roduksi 378,3 (0,0078x48.500)
Overhead variable yang dibebankan $1.456 ($3,85x378,3)
A. VARIANSI TOTAL OVERHEAD VARIABEL
Variansi total overhead variable adalah perbedaan antara overhead variable yang
actual dengan yang dibebankan. Dalam contoh, variansi total overhead dihitung
sebagai berikut:
VARIANSI TOTAL = $1.600 -$ 1.456
= $144 U
B. VARIANSI PENGELUARAN OVERHEAD VARIABEL
Mengukur pengaruh agregat dan perbedaan antara tarif actual over head variable
(actual variable overhead rate-AVOR) dan tariff standar overhead variable
(standar variable overheadrate-SVOR). Tarif actual overhead variable adalah
overhead variable actual dibagi dengan jam actual. ( $1.600/400jam).
Rumus untuk menghitung variansi pengeluaran overhead variable adalah
= (AVORxAH) – (SVOR x AH)
= (AVOR-SVOR)AH
=($400 - $3,85) 400
=$60 U
C. VARIANSI EFISIENSI OVERHEAD VARIABEL
Overhead berubah sesuai proporsi perubahan jam tenaga kerja langsung yang
digunakan. Variansi efisiensi overhead variable mengukur perubahan dalam
konsumsi overhead variable yang muncul karena penggunaan efisiensi (atau tidak
efisien) tenaga kerja langsung. Variansi efisiensi dapat dihtung dengan
menggunakan rumus
= (AH-SH)SVOR
= (400-378,3)$3,85
= $84 U (dibulatkan)
2. VARIANSI OVERHEAD TETAP
CONTOH
HAL YANG DIANGGARKAN DAN DIRENCANAKAN
Overhead tetap yang dianggarkan $749.970
Aktivitas praktis 23.400
(0,0078x3.000.000)
Tarif standar overhead tetap 32,05 ($749.970/23.400)
HASIL AKTUAL
Produksi actual 2.750.000 bungkus
keripik
Biaya actual overhead tetap $749.000
Jam standar yang dimungkinkan untuk produksi actual 21.450
(0,0078x2.750.000)
A. VARIANSI TOTAL OVERHEAD TETAP
Variansi total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap actual dan
overhead tetap yang dibebankan, dimana overhead tetap yang dibebankan
diperoleh dengan mengalikan tariff standar overhead tetap dengan jam standar
yang diizinkan untuk output actual.
OVERHEAD TETAP YANG DIBEBANKAN
= TARIF STANDAR OVERHEAD TETAP x JAM STANDAR
= $32,05 x 21.450
= $687.473
Variansi total overhead tetap adalah perbedaan antara overhead tetap actual
dengan overhead tetap yang dibebankan :
VARIANSI TOTAL OVERHEAD TETAP = $749.000 - $687.473
= $61.527 kurang dibebankan
B. VARIANSI PENGELUARAN OVERHEAD TETAP
Didefinisikan sebagai perbedaan antara overheadtetap actual dengan overhead
tetap yang dianggarkan. Variansi pengeluaran dapat ditoleransi karena lebih
sedikit overhead tetap yang dikeluarkan daripada yang dianggarkan
C. VARIANSI VOLUME OVERHEAD TETAP
Adalah perbedaan antara overheadtetap yang dianggarkan dengan overhead tetap
yang dibebankan. Variansi Volume mengukur pengaruh perbedaan output actual
dari output yang digunakan diawal tahun, untuk menghitung tariff perkiraan
standar overhead tetap.
CONTOH
Crunchy Chips memiliki kapasitas untuk memproduksi 3.000.000 bungkus
keripik, dengan menggunakan 23.400 jam tenaga kerja langsung. Output actual
adalah 2.750.000 bungkus. Jadi output actual kurang dari yang diperkirakan, dan
hanya 21.450 jam yang diizinkan untuk output actual.
VARIANSI VOLUME = $32,05 (23.400-21.450)
= ($32,05X23.400)-($32,05X21.450)
=$749.970-$687.473
(OVERHEAD TETAP YG DIANGGARKAN-
OVERHEAD TETAP YG DIBEBANKAN)
= $62.497 U
L AMPIRAN : AKUNTANSI UNTUK VARIANSI
Guna mengilustrasikan pencatatan variansi, kita akan mengasumsikan bahwa variansi harga
bahan baku dihitung pada saat bahan tersebut dibeli. Dengan asumsi ini kita dapat
menyatakan suatu aturan umum pada akun persediaan perusahaan : semua persediaan
dihitung biayanya berdasarkan harga standar, biaya aktual tidak pernah dimasukkan kedalam
akun persediaan. Dalam pencatatan variansi,variansi yang tidak ditoleransi selalu didebit, dan
variansi yang ditoleransi selalu dikredit.
AYAT JURNAL VARIANSI BAHAN BAKU LANGSUNG
1. Variansi Harga Bahan Baku
Variansi Harga Bahan Baku ayat jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku adalah sebagai
berikut (dengan asumsi MPV tidak ditoleransi dan bahwa AQ adalah bahan baku langsung
yang dibeli) :
Persediaan bahan baku SP x AQ
Variansi harga bahan baku (AP – SP) AQ
Utang Usaha AP x AQ
Sebagai contoh, jika AP adalah $0,0069 per ons jagung, SP adalah $0,0060 per ons, dan
780.000 ons jagung dibeli, ayat jurnalnya akan menjadi :
Persediaan bahan baku 4.680
Variansi harga bahan baku 702
Utang Usaha 5.382
Perhatikan bahwa bahan baku mentah dicatat dalam akun persediaan dengan biaya standar.
2. Variansi Penggunaan Bahan Baku Bentuk umum untuk ayat jurnal yang mencatat
bahan baku yang dikeluarkan dan digunakan, dengan asumsi MUV ditoleransi adalah
sebagai berikut :
Barang dalam proses SP x AQ
Variansi penggunaan bahan baku (AP – SP) AQ
Persediaan bahan baku AP x AQ
Disini AQ adalah bahan baku yang dikeluarkan dan digunakan tidak mesti sama dengan
bahan baku yang dibeli. Perhatikan bahwa hanya kuantitas standar dan harga standar yang
digunakan untuk membebankan biaya pada barang dalam proses, tidak ada biaya aktual yang
masuk dalam akun ini.
Sebagai contoh jika AQ adalah 780.000 ons jagung, SQ adalah 873.000 ons dan SP adalah
$0,006 maka ayat jurnalnya akan menjadi sebagai berikut :
Barang dalam proses 5.238
Variansi penggunaan bahan baku 558
Persediaan bahan baku 4.680
Perhatikan bahwa variansi penggunaan yang ditoleransi muncul sebagai ayat jurnal kredit.
AYAT JURNAL UNTUK VARIANSI TENAGA KERJA LANGSUNG
Tidak seperti variansi bahan, ayat jurnal untuk mencatat kedua tipe variansi tenaga kerja
dibuat secara simultan. Bentuk umum ayat jurnal ini adalah sebagai berikut (dengan asumsi
variansi tarif tenaga kerja ditoleransi dan variansi efisiensi tenaga kerja tidak ditoleransi).
Barang dalam proses
Variansi efisiensi tenaga kerja
Variansi tarif tenaga kerja
Utang gaji
SH x SR
(AH – SH) SR
(AR – SR) AH
AH x AR
Sekali lagi, perhatikan bahwa hanya jam standar dan tarif standar yang digunakan untuk
membebankan biaya pada barang dalam proses. Harga atau kuantitas aktual tidak digunakan.
Guna memberikan contoh yang spesifik, asumsikanlah bahwa AH adalah 360 Jam
pengawasan, SH adalah 339,5 jam, AR adalah 7,35 per jam dan SR adalah $7 per jam. Ayat
jurnal berikut akan dibuat :
Barang dalam proses
Variansi efisiensi tenaga kerja
Variansi tarif tenaga kerja
Utang gaji
2.376,50
143,50
126
2.646
Disposisi Variansi Bahan Baku dan Tenaga Kerja
Pada akhir tahun, variansi bahan dan tenaga kerja biasanya ditutup ke Harga Pokok
Penjualan. (praktik ini dapat diterima, jika variansi jumlahnya tidak material) dengan
menggunakan data sebelumnya, ayat jurnal akan mengambil bentuk berikut :
Harga pokok penjualan 971.50
Variansi harga bahan baku 702
Variansi efesiensi tenaga kerja 143
Variansi tarif tenaga kerja 126
Variansi bahan baku yang digunakan 558
Harga pokok penjulan 558
Jika variansi jumlahnya meterial, maka harus diproratakan diantara berbagai akun. Untuk
variansi harga bahan baku, diproratakan diantara persediaan bahan baku, barang dalam
proses, barang jadim dan harga pokok penjualan. Variansi bahan baku dan tenaga kerja
diproratakan diantara barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan.
Biasanya, variansi harga bahan baku diproratakan berdasarkan saldo bahan baku ditiap akun
ini dan variansi tenaga kerja berdasarkan pada saldo tenanga kerja dalam akun-akun tersebut.
Variansi Overhead
Walaupun variansi overhead dapat dicatat dengan mengikuti pola yang hampir sama seperti
yang digambarkan untuk tenaga kerja dan bahan baku, variansi ini secara umum lebih
diperlakukan sebagai bagian dari suatu analisis overhead periodik. Overhead yang
dibebankan diakumulasi dalam akun yang dibebankan, dan overhead aktual dihitung dalam
akun pengendalian. Secara periodik (contohnya, bulanan), laporan kinerja yang memberikan
informasi variansi overhead dipersiapkan, pada akhir tahun akun dibebankan dan akun
pengendalian ditutup dan variansi dipisahkan. Variansi overhead kemudian disingkirkan
dengan cara menutupnya pada harga pokok penjualan, jika jumlahnya tidak material atau
dengan memproratakan diantara barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok
penjualan jika jumlahnya material.
top related