standar standar pelayanan medik
Post on 11-Jan-2016
145 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
DERMATITIS
DERMATITIS ATOPIK
1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Dermatitis Atopik
2. Kriteria Diagnosis : Sangat gatal, stigmata atopik, kronis residif. Umur
2 bulan - 2 tahun, umur 4- 10 tahun, Umur > 12 tahun
Simetri di kedua: pipi, fosakubiti, poplitea
Morfologi: Polimorfi (Eritema, Papul, Vesikel, Erosi,
Ekskoriasi, Skuama, Krusta).
3. Diagnosis Banding : Dermatomikosis
4. Pemeriksaan Penunjang : Bila curiga dermatomikosis: lakukan kerokan kulit
dengan KOH 10 % (menyingkirkan diagnosa)
5. Konsultasi : Pada dermatitis atopik yang berat konsultasi pada
spesialis kulit, paru, THT
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan
7. Terapi : 1. Umum: Hindarkan alergen penyebab yang dicurigai
2. Farmakologik
Sistemik: Anti Histamin, bila sangat berat dapat
ditambah kortikosteroid secara singkat dosis rendah
dan “tappering off”. Kadang-kadang dapat juga
diberikan sedatif ringan.
Lokal : Bila basah : dikompres
Agak basah : Krim kortikosteroid
Kering : Salep kortikosteroid
Kalau penyakit sudah redah, atasi kekeringan kulit
dengan pemberian pelembab.
8. Penyulit : Karena kronis dapat terjadi keratokonus. Infeksi
sekunder, asma bronkiale, rhinitis alergi.
Dependen terhadap steroid (hati – hati efek samping)
9. Informed Consent : Perlu, sesuai indikasi
10. Lama Perawatan : Penyakit atopik memerlukan observasi lebih lama
karena residif
11. Masa Pemulihan : 1 (satu) minggu
12. Output : Dermatitis Atopik: Kronik Residif
13. Patologi Anatomi : Tidak perlu
14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu
DERMATITIS KONTAK
1. Nama Penyakit/ Diagnosis : Dermatitis Kontak
2. Kriteria Diagnosis : Akibat kontak langsung dengan suatu bahan tertentu
(zat iritan: asam atau alkali, alergenL: tumbuh –
tumbuhan, kosmetik: nikel). Gatal atau panas pada
tempat - tempat yang terkena tersebut.
Morfologi: eritema, edema, papul, vesikel, bula, erosi,
skuama. Tempat yang sering: punggung, tangan, leher,
muka, tungkai bawah.
2. Diagnosis Banding : -Dermatitis Atopik
-Dermatomikosis
3. Pemeriksaan Penunjang : Untuk mencari bahan yang dicurigai dilakukan tes
tempel.
Bila curiga dermatomikosis, dilakukan kerokan kulit
dengan KOH 10%
4. Konsultasi : Pada dermatitis kontak yang berat konsultasi pada
spesialis kulit
5. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan
6. Terapi : 1. Umum: hindari bahan penyebab
2. Farmakologik
3. Sistemik: Antihistamin, kortikosteroid.
4. Topikal: Bila basah kompres, bila kering salep
kortikosteroid
7. Penyulit : Infeksi sekunder
Dependen terhadap kortikosteroid
8. Informed Consent : Tidak perlu
9. Lama Perawatan : 1-2 minggu
10. Masa Pemulihan : 2 minggu
11. Output : Sembuh
12. Patologi Anatomi : Tidak Perlu
13. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak Perlu
DERMATITIS SEBOROIKA
1. Nama Penyakit : Dermatitis Seboroika
2. Kriteria Diagnosis : Gatal, kronik-residif. Bayi, Anak 6-10 tahun, Dewasa 18-40
tahun. Tempat predileksi: kulit kepala, daerah nasolabial,
belakang telinga, lipatan buah dada, presternal, ketiak,
umbilikus, lipat bokong, lipat paha, skrotum.
Morfologi : Skuama kering/basah, krusta kekuning-kuningan.
3. Diagnosis Banding : - Psoriasis
- Pitiriasis Rosea
- Dermatomikosis
4. Pemeriksaan Penunjang : Bila curiga dermatomikosis, lakukan kerokan kulit, dengan
KOH 10% (menyingkirkan diagnosis)
5. Konsultasi : Pada dermatitis seboroika yang berat konsultasi pada
spesialis kulit
6.Perawatan Rumah Sakit : Rawat Jalan
7. Terapi : 1.Umum : Diet rendah lemak
2. Farmakologi :
Sistemik: Antihistamin. Pada kasus berat ditambah dengan
kortikosteroid, singkat, dosis rendah "tapering off"
Lokal : Preparat kortikosteroid
Sampo : Selenium Sulfida
8.Penyulit : Infeksi Sekunder
Dependen terhadap Steroid
9.Informed Consent : Tidak perlu
10.Lama Perawatan : Observasi agak lama karena kronik residif
11.Masa Pemulihan : 1-2 minggu
12.Output : Kronik Residif
13.Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
DERMATITIS EKSFOLIATIVA
1. Nama Penyakit/Diagnosis : Dermatitis Eksfoliativa
2. Kriteria Diagnosis : Eritema Universalis dengan/tanpa skuama kasar.
Suhu kulit lebih panas,menggigil
3. Diagnosis Banding : Ada beberapa penyebab eritroderma (underlying disease)
Sebaiknya dicari (Psoriasis, D.Seboroik, Drug eruption
D.Kontak, Keganasan)
4. Pemeriksaan Penunjang : Biopsi kelenjar dan kulit bila curiga keganasan
5. Konsultasi : Spesialis kulit dan kelamin
Penyakit Dalam,THT dan Gigi
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Inap segera dengan pengawasan Spesialis Kulit
dan Kelamin
7. Terapi : 1. Sistemik
Prednison 20-3- mg/hari, tapering off bila lebih 2 minggu,
Substitusi synacten,KCL,Diet TKTP, rendah garam
2. Lokal
Emolien dioleskan berselang-seling pada sebagian (40%)
luas permukaan kulit
8. Penyulit : Gangguan faal kulit, keganasan sindrom Sezary,
Ketergantungan steroid, efek samping steroid
9. Informed Consent : Perlu
10. Lama Perwatan : 2-4 minggu
11. Lama Pemulihan : 2-4 minggu
12. Output : Sembuh parsial, Kronik – Residif
13. Patologi Anatomi : Untuk konfirmasi diagnostik penyebab
14. Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
PENYAKIT ERITOSKUAMOSA
PSORIASIS
1.Nama Penyakit/Diagnosis : Psoriasis
2.Kriteria Diagnosis : Lesi makula atau plak eritematosa dengan skuama putih, tebal
diatasnya. Sering terdapat pada siku,lutut, kulit kepala dan
sakrum. Bersifat kronik residif.
3. Diagnosis Banding : -Dermatofitosis
- Dermatitis Seboroik
- Pitiriasis rosea
4. Pemeriksaan Penunjang : Biopsi kulit (untuk membantu menegakkan diagnosis).
Kerokan kulit dengan KOH 10% (untuk menyingkirkan
dermatofitosis)
5. Konsultasi : Spesialis kulit, THT, Psikiatri, Gigi
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Jalan
7. Terapi : 1. Sistemik
Antihistamin, kadang-kadang perlu minor tranquilizer .
Kortikosteroid sistemik tidak dianjurkan (sering terjadi
fenomena rebound yang dapat berkembang menjadi
eritroderma).
2. Topikal:
Salep campuran yang terdiri dari liquor carbonas detergens 5%
asam salisil 5% pada lesi
Tidak terlalu luas dapat diberikan salep kortikosteroid
8.Penyulit : Eritroderma
9.Informed Consent : Tidak perlu
10.Lama Perwatan : 2-4 minggu
11.Lama Pemulihan : 2 minggu
12.Output : Rekurens, Kronik – Residif
13.Patologi Anatomi : PA dari biopsi kulit untuk memastikan diagnosis
14.Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
PENYAKIT KULIT AKIBAT PARASIT
SKABIES
1. Nama penyakit/Diagnosis : Skabies2. Kriteria Diagnosis : - Pruritus Nokturna
- Penyakit menyerang kelompok- Predileksi yang khas ( sela jari tangan,
siku, pergelangan tangan, lipat ketiak, umbilikus, bokong, genitalia eksterna) dengan ruam yang khas (papul, vesikel, erosi, ekskoriasi, krusta)
- Menemukan tungau3. Diagnosis Banding : Prurigo, pedikulosis korporis, dermatitis dll4. Pemeriksaan Penunjang : Menemukan telur larva, tungau maupun
produk- produknya pada pemeriksaan laboratorium
5. Konsultasi : Spesialis kulit6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan7. Terapi : Topikal
- Sulfur Presipitatum 5- 10% ( 3 hari berturut-turut )
-Emulsi benzyl benzoas 20-25% ( 3 hari berturut-turut )
-Gama benzene heksa klorida ( tidak dianjurkan untuk anak < 6 tahun dan wanita hamil )
-Krotamiton -Permetrin
8. Penyulit : Infeksi Sekunder9. Inform Consent : Tak perlu10. Lama Perawatan : 3 hari11. Lama Pemulihan : 2 minggu12. Output : Sering pengobatan tak berhasil karena
beberapa faktor 13. Patologi Anatomi : Tidak perlu14. Autopsi/Risalah rapat : Tidak perlu
CREEPING ERUPTION1. Nama penyakit/Diagnosis : Creeping eruption/ cutaneous larva migrans.
Disebabkan oleh invasi larva cacing tambang anjing atau kucing
2. Kriteria Diagnosis : Papul eritem diikuti bentuk khas, yakni lesi bentuk
linear/ berkelok-kelok menimbul, membentuk terowongan (burrow) mencapai panjang beberapa cm. Tempat predileksi : tungkai, plantar, tangan, anus, bokong dan paha
3. Diagnosis Banding : Scabies, dermatifitosis4. Pemeriksaan Penunjang : Mencari larva dari ujung ruam yang menjalar5. Konsultasi : Spesialis Kulit6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan7. Terapi : Umum : Menjaga kebersihan lingkungan
terhadap reservoir larva
Khusus: - Topikal : kloretil semprot sepanjang lesi- Sistemik: Tibendazol 50mg/kgBB/hari 2 kali
sehari ( 2 hari ) atau albendazol 400mg dosis tunggal ( 3 hari ) Antihistamin untuk mengurangi rasa gatal
8. Penyulit : Infeksi sekunder, dermatitis kontak9. Inform Consent : Tidak perlu10. Lama Perawatan : 1 -2 minggu11. Lama Pemulihan : 2 minggu12. Output : Sembuh sendiri ( self limited ) sekitar 50%
larva mati dalam 12 minggu walaupun tanpa terapi
13. Patologi Anatomi : Tidak perlu14. Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
PEDIKULOSIS KAPITIS1. Nama Penyakit : Pedikulosis kapitis. Cara penularan melalui
perantara: sisir, bantal, kasur, dan topi
2. Kriteria Diagnosis : Gejala gatal pada daerah oksiput dan temporal kemudian meluas ke seluruh kepala. Erosi, ekskoriasi dapat ditemukan karena garukan. Rambut akan bergumpal karena banyaknya pus dan krusta akibat infeksi sekunder (plikapelonika) Ditemukan telur dan kutu
3. Diagnosis Banding : Tinea kapitis, pioderma ( impetigo krustosa ),
dermatitis seboroika 4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu 5. Konsultasi : Spesialis Kulit 6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan 7. Terapi : Topikal : malathion 0,5-1% (rambut dicuci dan
Dipakai kerambut kemudian diamkan 10-12 jam
cuci lagi dengan sampo) diulang lagi seminggu kemudian. Krim gama benzene heksa klorida
1% dioleskan dan didiamkan selama 12 jam, kemudian dicuci dan disisir serit. Emulsi
benzyl benzoat 25% dipakai dengan cara sama
8. Penyulit : Infeksi sekunder 9. Inform Consent : Tidak perlu
10. Lama Perawatan : 1 minggu11. Lama Pemulihan : 1 minggu12. Output : Sering pengobatan berhasil karena kepatuhan
pasien akan hygiene 13. Patologi Anatomi : Tidak perlu14. Autopsi/Risalah rapat : Tidak perlu
PEDIKULOSIS KORPORIS 1. Nama Penyakit : Pedikulosis korporis2. Kriteria Diagnosis : Ditemukan pada orang dewasa terutama
dengan hygiene buruk, misalnya orang yang tinggal dilingkungan dengan iklim dingin,
penggembala karena jarang mandi dan jarang mengganti pakaian. Kutu ditemukan di serat-serat kapas pakaian bukan melekat pada kulit. Gejala
gatal, adanya erosi, ekskoriasi akibat garukan. Ditemukan telur dan kutu diserat pakaian
3. Diagnosis Banding : Neurotic excoriation 4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu 5. Konsultasi : Spesialis Kulit 6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan 7. Terapi : Topikal :Krim gama benzene heksa klorida 1%
dioleskan tipis dibadan, Emulsi benzyl benzoat25% dan malathion 2% dipakai dengan cara sama. Jika masih belum sembuh diulang 4
hari kemudian 8. Penyulit : Infeksi sekunder 9. Inform Consent : Tidak perlu
10. Lama Perawatan : 1 minggu11. Lama Pemulihan : 1 minggu12. Output : Sering pengobatan berhasil karena kepatuhan
pasien akan hygiene 13. Patologi Anatomi : Tidak perlu14. Autopsi/Risalah rapat : Tidak perlu
PEDIKULOSIS PUBIS1. Nama Penyakit : Pedikulosis pubis2. Kriteria Diagnosis : Dapat digolongkan Penyakit akibat hubungan
seksual. Cara penularan kontak langsung. Gejala
gatal di pubis dan sekitarnya. Gatal dapat meluas ke abdomen. Tanda patognomonik black dot (krusta darah) di celana dalam. Ditemukan macula serulae ( bercak berwarna abu-abu kebiruan ) kutu sulit dilepaskan karena masuk kedalam muara folikel rambut. Ditemukan telur dan kutu
3. Diagnosis Banding : Dermatitis seboroik, dermatomikosis4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu
5. Konsultasi : Spesialis Kulit 6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan 7. Terapi : Topikal :Krim gama benzene heksa klorida 1%
dioleskan tipis dibadan, Emulsi benzyl benzoat 25% dan dipakai dengan cara sama.
Didiamkan selama 24 jam Jika masih belum sembuh
diulang 4 hari kemudian
8. Penyulit : Infeksi sekunder 9. Inform Consent : Tidak perlu
10. Lama Perawatan : 1 minggu11. Lama Pemulihan : 1 minggu12. Output : Sering pengobatan berhasil karena kepatuhan
pasien akan hygiene 13. Patologi Anatomi : Tidak perlu14. Autopsi/Risalah rapat : Tidak perlu
ERUPSI OBAT ALERGIK
URTIKARIA1. Nama Penyakit : Urtikaria2. Kriteria Diagnosis : Edema setempat (urtika) yang berwarna
kemerahan atau keputihan. Lesi tiba-tiba timbul
dan menghilang dengan cepat tanpa bekas. Kadang
disertai rasa panas dan gatal.3. Diagnosis Banding : Dematitis kontak4. Pemeriksaan Penunjang : Tes tempel5. Konsultasi : Spesialis kulit, THT dan Gigi6. Perwatan Rumah Sakit : Rawat jalan7. Terapi : Umum : Yang penting hindari factor penyebab
Sistemik : Anti histamin ditambah dengan Kortikosteroid
8. Penyulit : Angioedema, edema tidak hanya dikutis saja tetapi
sampai disubkutis9. Inform Consent : Kadang perlu bila penyebabnya karena obat10. Lama Perawatan : Beberapa jam11. Masa Pemulihan : 24 – 48 jam12. Output : Kronis – Residif13. Patologi Anatomi : Tidak Perlu14. Autopsi/ Risalah Rapat : Tidak perlu
SINDROM STEVENS JOHNSON1. Nama Penyakit : Sindrom stevens Johnson2. Kriteria Diagnosis : Adanya kaitan pemakaian obat sebelumnya
atau injeksi sebelum timbul kelainan kulit. Trias : kelainan kulit, mukosa dan mata. Eritema lesi
iris, papul, vesikel dan purpura. Lesi kulit timbul
akut, tersebar simetris, generalisata.
3. Diagnosis Banding : Nekrolisis Epidemal Toksik, DHF (Dengue Hemmorrhagic Fever)
4. Pemeriksaan Penunjang : Bila ada purpura : periksa darah rutin, Ht,
Trombosit, waktu perdarahan, waktu pembekuan,
rumple leed. Anjuran kultur darah5. Konsultasi : Spesialis Kulit, mata, THT, penyakit dalam,
dan ICU
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap segera diruangan isolasi yang steril atau ICU
7. Terapi : Umum :- Hentikan obat yang dicurigai- Atasi keadaan gawat darurat- Bila syok perlu infuse untuk mengatasi
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit- Pada perdarahan berikan transfusi
Sistemik :- Deksametason 6 x 5mg IV lakukan tapering
off- Antibiotik Garamisin atau eritromisin- Antihistamin bila ada indikasiLokal :Bergantung kelainan kulit, bedak talk, kompres, krim atau salep
8. Penyulit : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, respiratory distress syndrome
9. Informed Consent : Perlu10. Lama Perawatan : 2 minggu11. Masa Pemulihan : 1 minggu12. Output : Sembuh dengan kelainan mata ringan sampai
kebutaan, dapat juga kematian13. Patologi Anatomi : PA dari biopsy kulit untuk konfirmasi
diagnosis pasti14. Autopsi/ Risalah Rapat : Bila terjadi kematian
NEKROLISIS EPIDERMAL TOKSIK (NET)1. Nama Penyakit : Nekrolisis Epidermal Toksik (NET)2. Kriteria Diagnosis : Anamnesis obat yang dipakai beberapa hari
sebelum kelainan kulit timbul. Kelainan kulit terutama berupa bula, erosi dan ekskoriasi. Terjadi akut dan generalisata/universal. Nyeri bila disentuh. Terdapat epidermolisis (tanda Nikolsky+)
3. Diagnosis Banding : SSSS (Staphylococccus Scalded Skin Syndrome),
Sindrom stevens johnsons4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan untuk menyingkirkan diagnosis
SSSS Yaitu : Darah Rutin : LED, lekosit, kultur, usapan tenggorok, kultur darah
5. Konsultasi : Spesialis Kulit, mata , THT, Penyakit dalam, ICU
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap segera diruangan isolasi yang steril atau bila perlu dpat di ICU
7. Terapi : Umum :- Hentikan obat yang dicurigai- Atasi keadaan gawat darurat- Bila syok perlu infuse untuk mengatasi
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit- Pada perdarahan berikan transfuse
Sistemik :- Deksametason 6 x 5mg IV lakukan tapering
off sesuai perbaikan- Antibiotik Garamisin atau eritromisinTopikal : salep antibiotic atau dirawat seperti luka bakar
8. Penyulit : Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, respiratory distress syndrome, sepsis. Akibat
terapi kortikosteroid tinggi dapat terjadi drug induced DM atau edema serebri dan efek samping
lainnya.9. Informed Consent : Perlu10. Lama Perawatan : 2 minggu11. Lama Pemulihan : 2 minggu12. Output : Sembuh atau terjadi kematian13. Patologi Anatomi : PA dari biopsy kulit untuk memastikan NET14. Autopsi/ Risalah Rapat : Bila terjadi kematian
PENYAKIT DERMATOFITOSIS
DERMATOFITA
1. Nama Penyakit / Diagnosis : Dermatofitosis Disebabkan jamur dermatofita
2. Lokalisasi : Tinea kapitis (di rambut dan kulit kepala)Tinea korporis (di badan)Tinea manus (di tangan)
Tinea unguium (di kuku)Tinea kruris (di lipat paha)Tinea pedis (di kaki)Tinea barbe (di jenggot)
3. Kriteria diagnose : Rasa gatalLesi berbentuk plak / macula anular, sirsiner dan polisiklik batas tegas Meluas secara sentrifugal dengan bagian tengah tenang dan bagian pinggir aktif terdiri dari papul, vesikel, eritema, dan skuama
4. Diagnosis banding : Dermatitis seboroikKandidasisPsoriasis Dermatitis numularisPtiriasis rosea
5. Pemeriksaan penunjang : Kerokan kulit dengan KOH 20% (adanya hifa)Kultur
6. Konsultasi : Spesialis kulit7. Perawatan rumah sakit : Rawat jalan8. Terapi : Umum : menjaga kebersihan
Khusus : Sistemik : griseofulvin 500mg/hari, ketokonazol 1x200mg/hari, antihistamin (bila gatal)Local : cream ketokonazol 2%
9. Penyulit : Infeksi sekunder10. Informed consent : tidak perlu11. Lama perawatan : bergantung lokasi12. Masa pemulihan : bergantung lokasi
13. Output : Sembuh total, dapat kambuh bila ada factor
pencetus (kelembaban)
14. Patologi Anatomi : Tidak perlu
15. Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
NON DERMATOFITOSIS
1. Nama Penyakit / Diagnosis : Non Dermatofitosis Disebabkan jamur non dermatofita
2. Lokalisasi : Ptiriasis Versicolor (panu)Ptirisporum folikulitis (mirip acne vulgaris di batang tubuh, lengan bagian atas)Piedra (di rambut)
Tinea nigra palmar (di telapak tangan)3. Kriteria diagnosis : Ptiriasis Versicolor
Lesi macula hipopigmentasi – coklat, kadang gatalPtirisporum folikulitisLesi papul – pustule mirip acne vulgaris, gatalPiedra Tanpa keluhan, kasar di rambut, suara klik saat disisirTinea nigra palmaris Lesi berbentuk macula hiperpigmentasi disertai skuama
4. Diagnosis banding : Ptiriasis VersicolorVitiligo, ptiriasis alba, MH Ptirisporum folikulitis Akne vulgaris, folikulitis bacterial, erupsi akneformis Tinea nigra palmaris DK, tinea versicolor, hiperkromia
5. Pemeriksaan penunjang : Kerokan kulit dengan KOH 20% (adanya hifa)Lampu wood
6. Konsultasi : Spesialis kulit7. Perawatan rumah sakit : Rawat jalan8. Terapi : Umum : menjaga kebersihan
Khusus : Tinea versicolorSuspense selenium sulfide 2-3x semingguKetokonazol 1x200mg 10 hariPtirisporum folikulitisKetokonazol 1x200mg 2-4 mingguPiedraMemotong rambut, mencuci dengan laruta sublimay 1/2000Tinea nigra palmarisSalap salisil sulfur, tincture jodii
9. Penyulit : Infeksi sekunder10. Informed consent : tidak perlu11. Lama perawatan : bergantung lokasi12. Masa pemulihan : bergantung lokasi
KANDIDOSIS
1. Nama Penyakit / Diagnosis : Kandidosis kutis Disebabkan jamur candida albicans
2. Lokalisasi : Daerah intertriginosa, lipat ketiak, lipat pahaLipat payudara, daerah perianal
3. Kriteria diagnose : Rasa gatalLesi berbentuk macula eritema, tidak ada lesi satelit
4. Diagnosis banding : Eritrasma DermatofitosisDermatitis kontakIntertrigo bacterial
5. Pemeriksaan penunjang : Kerokan kulit dengan KOH 20% (adanya hifa)Kultur
6. Konsultasi : Spesialis kulit7. Perawatan rumah sakit : Rawat jalan8. Terapi : Umum : menjaga kebersihan
Menghilangkan predisposisi (gemuk, peny. Sistemik)Khusus : Sistemik :ketokonazol 1x200mg/hari, antihistamin (bila gatal)Local : cream ketokonazol 2%
9. Penyulit : Infeksi sekunder10. Informed consent : tidak perlu11. Lama perawatan : bergantung lokasi12. Masa pemulihan : bergantung lokasi
13. Output : Sembuh total, dapat kambuh bila ada factor
pencetus (kelembaban)
14. Patologi Anatomi : Tidak perlu
15. Autopsi/Risalah Rapat : Tidak perlu
PENYAKIT PIODERMA
IMPETIGO
1. Nama Penyakit / Diagnosis : Impetigo
Dibedakan atas 2 jenis:
Impetigo krustosa – biasanya disebabkan
Streptokokus B hemolitikus
Impetigo bulosa – biasanya disebabkan
Staphylococcus aureus
2. Kriteria Diagnosis : - Impetigo krustosa
Eritema dan vesikel yang cepat memecah, krusta
tebal warna kuning madu. Lokasi di muka sekitar
lubang hidung dan mulut.
- Impetigo bulosa
Eritema, bula, bula hipopion, koleret. Lokasi ketiak,
dada, punggung.
3. Diagnosis Banding : - Varisela
- Ektima
4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu
5. Konsultasi : Spesialis Kulit
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat Jalan
7. Terapi : 1. Umum – Menjaga kebersihan
2. Lokal – Kalau ruam sedikit, vesikel/bula dipecahkan
lalu diberikan salep antibiotik :
- Neomisin dan Basitrasin, Mupirosin
- Gentamisin, Fuladic acid
3. Sistemik – Kalau ruam banyak diberi pula
antibiotik :
- Amoksisilin 3 – 4 x 500 mg / hari
- Klindamisin 4 x 150 mg / hari
- Eritromisin 4 x 500 mg / hari
- Siprofloksasin 2 x 250 mg / hari
- Sefadroksil 2 x 500 mg / hari
8. Penyulit : Tidak ada
9. Informed Consent : Tidak perlu
10. Lama Perawatan :1 – 2 minggu
11. Masa Pemulihan : 2 minggu
12. Output : Sembuh total
13. Patologi Anatomi : Tidak perlu
14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu
FOLIKULITIS
1. Nama Penyakit / Diagnosis : Folikulitis
2. Kriteria Diagnosis : - Papul / pustul yang eritematosa dan di tengahnya
terdapat rambut, biasanya multipel
- Lokasi tungkai bawah, dagu
3. Diagnosis Banding : - Furunkel
- Tinea barbe
4. Pemeriksaan Penunjang : Bila curiga tinea barbe lakukan kerokan kulit dengan
KOH 10% untuk menyingkirkan diagnosis
5. Konsultasi : Spesialis Kulit
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan
7. Terapi : 1. Umum – cari faktor predisposisi
2. Sistemik – antibiotic (sama dengan impetigo)
3. Topikal – antibiotic (sama dengan impetigo)
8. Penyulit : Tidak ada
9. Informed Consent : Tidak perlu
10. Lama Perawatan : 1 – 2 minggu
11. Masa Pemulihan : 2 minggu
12. Output : Sembuh total
13. Patologi Anatomi : Tidak perlu
14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu
FURUNKEL/KARBUNKEL
1. Nama Penyakit / Diagnosis : Furunkel, radang folikel rambut dan sekitarnya
Karbunkel : kumpulan furunkel
2. Kriteria Diagnosis : - keluhan nyeri
- Nodus eritematosa, bentuk keruncut, di tengahnya
terdapat pustule, melunak dan menjadi abses yang berisi
pus dan jaringan nekrotik
- Tempat predileksi : aksila dan bokong
3. Diagnosis Banding : - Folikulitis
- Akne vulgaris
- Hidraadenitis supurativa
4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu
5. Konsultasi : Spesialis Kulit
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan
7. Terapi : Tergantung pada lokasi dan kematangan lesi
- Lesi permulaan yang belum berfluktuasi dan belum
bermata : kompres / salap antibiotic dan antibiotic
sistemik (sama seperti impetigo)
- Lesi telah matang dan bermata: insisi dan drainase
8. Penyulit : Kalau berulang-ulang mendapatkan furunkel
/karbunkel, cari faktor predisposisi, misalnya DM
9. Informed Consent : Tidak perlu
10. Lama Perawatan : 1- 2 minggu
11. Masa Pemulihan : 2 minggu
12. Output : Sembuh
13. Patologi Anatomi : Tidak perlu
14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu
ERISIPELAS
1. Nama Penyakit / Diagnosis : Erisipelas; biasanya disebabkan streptokokus
2. Kriteria Diagnosis : Gejala prodromal: demam, malaise
Lesi kulit berupa eritema merah cerah, berbatas tegas,
sedikit menimbul, edema, dan pinggir cepat meluas.
Kadang-kadang terdapat vesikel dan bula
Didahului trauma, biasanya di tungkai bawah
3. Diagnosis Banding : Selulitis
4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan laboratorik - leukositosis
5. Konsultasi : Spesialis kulit
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan
7. Terapi : 1. Umum – istirahat
- tungkai bawah yang diserang ditinggikan
2. Sistemik – Antibiotik (sama dengan impetigo)
- analgetik dan antipiretik
3. Lokal – Kompres terbuka dengan antiseptic PK
1/5000-1/10.000 atau yodium povidone 7,5% yang
dilarutkan 10 kali
8. Penyulit : - Elefantiasis
- Glomerulonefritis akut pasca streptokokus
- Penyebaran jauh; bursitis, endokarditis bacterial
subakut, mediastinitis, abses retrofaring
9. Informed Consent : Tidak perlu
10. Lama Perawatan : 1-2 minggu
11. Masa Pemulihan : 1-2 minggu
12. Output : Sembuh, tapi kekambuhan dapat terjadi
13. Patologi Anatomi : Tidak perlu
14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu
SELULITIS
1. Nama Penyakit / Diagnosis : Selulitis – peradangan menjalar dan akut pada kulit
dan terutama mengenai jaringan subkutan yang lebih
dalam
2. Kriteria Diagnosis : - Gejala sistemik: malaise, demam dan badan
menggigil
- Lesi kulit: infiltrate edematous yang terasa panas
merah dan luas. Pinggir lesi tidak menimbul atau
berbatas tegas, terdapat limfadenopati setempat yang
disertai limfangitis yang menjalar ke arah proksimal
3. Diagnosis Banding : Erisipelas
4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan laboratorik - leukositosis
5. Konsultasi : Spesialis Kulit
6. Perawatan Rumah Sakit : Kalau perlu rawat inap
7. Terapi : 1. Umum – istirahat baring dengan meninggikan
tungkai yang terkena, perbaiki keadaan umum
2. Sistemik – antibiotic (sama dengan erysipelas)
3. Topikal – jika lesi basah, kompres antiseptic (sama
dengan erysipelas); jika lesi kering, krim antibiotik
8. Penyulit : - Flegmon
- Tromboflebitis
- Sepsis
9. Informed Consent : Tidak perlu
10. Lama Perawatan : 1-2 minggu
11. Masa Pemulihan : 2 minggu
12. Output : Sembuh
13. Patologi Anatomi : Tidak perlu
14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu
EKTIMA
1. Nama Penyakit / Diagnosis : Ektima
2. Kriteria Diagnosis : Krusta tebal lengket berwarna kuning sampai coklat,
jika krusta diangkat timbul pendarahan karena agak
dalam
Predileksi biasanya tungkai bawah
3. Diagnosis Banding : - Impetigo krustosa
- Folikulitis
4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak perlu
5. Konsultasi : Spesialis kulit
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat jalan
7. Terapi : 1. Umum – menjaga kebersihan
2. Topikal – salep antibiotic (sama dengan impetigo)
3. Sistemik – antibiotic jika banyak (sama dengan
impetigo)
8. Penyulit : Sikatrik
9. Informed Consent : Tidak perlu
10. Lama Perawatan : 1-2 minggu
11. Masa Pemulihan : 2 minggu
12. Output : Sembuh total
13. Patologi Anatomi : Tidak perlu
14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu
STAPHYLOCOCCAL SCALDED SKIN SYNDROME
1. Nama Penyakit / Diagnosis : Staphylococcal Scalded Skin Syndrome
2. Kriteria Diagnosis : - Umumnya pada neonates
- Didahului demam tinggi dan infeksi saluran napas
- Eritema mendadak, dalam 24 jam timbul bula besar,
dinding kendur, dalam 2-3 hari terjadi pengeriputan
spontan disertai pengelupasan dan deskuamasi terjadi
dalam 10 hari
3. Diagnosis Banding : Nekrolisis Epidermal Toksik
4. Pemeriksaan Penunjang : Tanda Nikolsky (+)
5. Konsultasi : Spesialis Kulit, Anak (untuk koreksi cairan/elektrolit)
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap
7. Terapi : - Kloksasilin : anak-anak 3 x 50 mg/hari
- Linkomisin
- Topikal antibiotic dan sufra tulle
- koreksi cairan/elektrolit
8. Penyulit : Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, sepsis
9. Informed Consent : Tidak perlu
10. Lama Perawatan : 2 minggu
11. Masa Pemulihan : 2 minggu
12. Output : Sembuh atau terjadi kematian
13. Patologi Anatomi : Untuk diagnosis pasti
14. Autopsi / Risalah Rapat : Perlu bila terjadi kematian
PENYAKIT VESIKOBULOSA
PEMVIGUS VULGARIS
1. Nama Penyakit : Pemvigus Vulgaris2. Kriteria Diagnosis : Keadaan Umum Buruk
Kulit berbula kendor, mudah pecah, epidermolisisTanda Nikolsky positifAkantolisis positif, Tzanck tes positif
3. Diagnosis Banding : Dermatitis HepertiformPemfigoid Bulosa
4. Pemeriksaan Penunjang : Biopsi kulit dan imunoflorecent didapatkan deposit IgG
Kadar IgG dalam serum >18005. Konsultasi : Specialis Kulit Kelamin, THT, Penyakit Dalam6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap segera dalam pengawasan
dokter kulit7. Terapi : Kortikosteroid dosis tinggi 60-150mg/hari,
tapering offKCl, Anabolik, Sitostatik pada kasus Rekaisitrans
8. Penyulit : Sepsis, Gangguan keseimbangan elektrolit, Rebounce Fenomena akibat steroid, DM
9. Informed Concent : Perlu
10. Lama Perawatan : 2-4 minggu11. Lama Pemulihan : 2-4 minggu12. Output : Sembuh Parsial, selamanya dependent
kortikosteroid13. Patologi anatomi : Pemeriksaan PA dan Imunoflouresesi14. Autopsi/Risalah rapat : Bila ada indikasi
Dermatitis Herpetiformis Duhring
1. Nama Penyakit : Dermatitis Herpetiformis Duhring2. Kriteria Diagnosis : Perjalanan penyakit kronik, hilang timbul
Predileksi seluruh tubuh dan simetrisBerkaitan dengan sensitivitas terhadap glutenRuam eritema, papulovesikel berkelompok dan gatal
3. Diagnosis Banding : Pemfigoid BulosaPemfigus vulgaris
4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan histologi HE ditemukan lesi subepidermal
Ditemukan endapan IgA di puncak papilla dermis
5. Konsultasi : Specialis Kulit Kelamin, Gastroenterologi, Gizi6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap jika keadaan umum buruk7. Terapi : Dapson dosis 200-300mg / hari
Antihistamin golongan sedatifAntibiotik local jika terjadi erosi dan ekskoriasiDiet bebas gluten seperti roti, kue, oats, mie
8. Penyulit : Sepsis, Infeksi sekunder pada lesi9. Informed Concent : Perlu10. Lama Perawatan : -11. Lama Pemulihan : 2-4 minggu dilanjutkan tapering off12. Output : Sembuh atau menjadi kronis dan residif13. Patologi anatomi : Pemeriksaan PA dan Imunoflouresesi14. Autopsi/Risalah rapat : Bila ada indikasi
Chronic Bullous Disease of Childhood
1. Nama Penyakit : CDCA / Dermatosis IgA Linear2. Kriteria Diagnosis : Perjalanan penyakit kronik dan residif
Predileksi wajah, tangan, kaki, genitalia, perianalGejala prodromal, disertai dengan gatalLesi vesikel bula miliar dan lenticular tersusun rosette
3. Diagnosis Banding : Dermatitis Hepertiformis Duhring
Pemfigoid BulosaEritema Multiformis Bulosum
4. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan histologi HE ditemukan lesi subepidermal
Ditemukan endapan IgA dan C3 di taut dermoepidermal
5. Konsultasi : Specialis Kulit Kelamin, Specialis Anak jika ada indikasi
6. Perawatan Rumah Sakit : Rawat inap jika keadaan umum buruk7. Terapi : Edukasi dan konseling mengenai kepatuhan
berobatDapson 10-50mg/hari dan tapering offAntihistamin golongan sedatifAntibiotik local jika terjadi erosi dan ekskoriasiDiet bebas gluten seperti roti, kue, oats, mie
8. Penyulit : Sepsis, Infeksi sekunder pada lesi9. Informed Concent : Perlu10. Lama Perawatan : -11. Lama Pemulihan : 2-4 minggu dilanjutkan tapering off12. Output : Remisi spontan atau menjadi kronis dan residif13. Patologi anatomi : Pemeriksaan PA dan Imunoflouresesi14. Autopsi/Risalah rapat : Bila ada indikasi
KUSTA
1. Nama Penyakit : KustaDisebabkan oleh Mycobacterium lepraeDiklasifikasikan atas :- Kkusta Pausibasiler (PB)
- Kusta Multibasiler (MB)
2. Kriteria Diagnosis: 1. Kelainan kulit : makula hipopigmentasi, bercak eritem,Infiltrat, nodul
2. Hipoestesi/anestesi pada kelainan kulit tersebut
3. Penebalan syaraf tepi
4. Kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA positif)
Dinyatakan sebagai penderita kusta bila terdapat sekurang-kurangnya 2 dari tanda-tanda pokok di atas (No.1-3) atau bila terdapat BTA positif.
3. Diagnosis banding : - Pitiriasis versikolor- Vitiligo
- Leukoderma pasca inflamasi
- Dermatofitosis
- Pitiriasis rosea
- Psoriasis
4. Pemeriksaan penunjang: - Pemeriksaan bakteriologis kerokan jaringan kulit untuk menentukan adanya bakteri tahan asam- Tes lepromin
- Pemeriksaan histopatologik
5. Konsultasi - Spesialis kulit
6. Perawatan rumah sakit : Rawat jalan
7. Terapi : 1. Kusta PB (dewasa)
Rifampisisn 600 mg / bulan diminum di depan petugas
DDS (Dapson) 100 mg/hari diminum di rumah
Pengobatan 6 dosis diselesaikan dalam waktu 6-9 bulan
2. Kusta MB (dewasa)
Rifampisisn 600 mg / bulan diminum di depan petugas
Lamprene 300 mg / bulan diminum di depan petugas
Lamprene 50 mg / hari diminum di rumah
DDS (Dapson) 100 mg/hari diminum di rumah
Pengobatan 12 dosis diselesaikan dalam waktu 12- 18 bulan
3. Dosis Anak
Lampren
<10 tahun : bulanan 100 mg/bulan harian 50 mg/2 kali/minggu
11-14 tahun : 200 mg/bulan
Harian 50 mg/3 kali/minggu
DDS : 1-2 mg/kg berat badan
Rifampisisn : 10 – 15 mg/kg berat badan
8. Penyulit : Reaksi Kusta
9. Informed Consent: Tidak peru
10. Lama perawatan: +/- 1 tahun
11. Masa pemulihan: 1-2 tahun
12. Output: Sembuh
13. Patologi anatomi Biopsi kulit untuk konfirmasi diagnosis pasti
14. Autopsi / risalah rapat: Tidak perlu
REAKSI KUSTA
1. Reaksi Penyakit : Reaksi Kusta-Merupakan episode akut pada perjalanan penyakit kusta yang kronik
-Dibedakan atas :1. Reaksi tipe I (reaksi reversal / upgrading)Disebabkan hipersensitifitas seluler
2.Reaksi tipe II (Eritema nodosum Leprosum = ENL)Disebabkan hipersensitifitas humoral (reaksi antigen antibodi)
2. Kriteria Diagnosis 1. Reaksi I (reversal)- Lesi kulit : tambah aktif, menebal, merah atau timbul
lesi baru.- Syaraf tepi : tidak ada/ada neuritis (nyeri tekan, dan /
atau gangguan fungsi misalnya kelemahan otot)- Kadang-kadang gangguan keadaan umum : demam, dsb
2.Reaksi tipe II (ENL)
- Lesi kulit : eritema dan nodus yang nyeri tekan, ada
yang ada yang sampai pecah (ulserasi) biasanya
ekstensor ekstremitas .
- Gejala konstitusi : demam, malaise
- Syaraf tepi : tidak ada/ada gangguan
- Organ tubuh : tidak ada/ada gangguan sampai terjadi peradangan pada organ-organ tubuh (mata, testis, ginjal, sendi dsb)
Tidak perlu seluruh gejala harus ada, satu saja sudah
cukup.
3. Diagnosis banding : Reaksi reversal Reaksi ENL- Erupsi alergi obat -Erupsi alergi obat
-Eritema nodosum pada tbc-Demam Rheuma
4. Pemeriksaan Penunjang : Bila memungkinkan dapat dilakukan
- Pemeriksaan BTA dengan Ziehl Neelsen
-Tes Lepromin
-Pemeriksaan histopatologi
5. Konsultasi : Spesialis kulit, syaraf, mata, penyakit dalam, THT
6. Perawatan Rumah Sakit : Reaksi ringan : rawat jalan
Reaksi berat : rawat inap
7. Terapi : Reaksi ringan
- Istirahat di rumah
- Analgetik/sedatif bila perlu
-Chloroquin 3 x 150 mg (3-5 hari) bila perlu
-Obat-obat antikusta diteruskan dengan dosis tidak
berubah
Reaksi berat
- Penderita dirawat inap (di Rumah Sakit)
- Imobilisasi lokal
- Analgetik / sedatif
- Pemberian prednison
Skema pemberian prednison
- 2 minggu I : 40 mg/hari (1 x 8 tab) pagi hari sesudah makan
- 2 minggu II : 30 mg/hari (1x6 tab) pagi hari sesudah makan
- 2 minggu III : 20 mg/hari (1x4 tab) pagi hari sesudah makan
- 2 minggu IV : 15 mg/hari (1x3 tab) pagi hari sesudah makan
- 2 minggu V : 10 mg/hari (1x2 tab) pagi hari sesudah makan
- 2 minggu III : 5 mg/hari (1x1 tab) pagi hari sesudah makan
Reaksi tipe II Kronis
Dosis Lampren ditinggikan dari dosis pengobatan kusta
Untuk orang dewasa 3 x 100 mg/hari (1 bulan)
Bila reaksi sudah berkurang, diturunkan menjadi 2 x 100 mg/hari ( 1 bulan), selanjutnya 1 x 100 mg/hari (1 bulan)
Bila reaksi hilang, kembali ke dosis pengobatan semula yaitu 50 mg/ hari.
8. Penyulit : - Kelumpuhan permanen bila reaksi tidak ditangani
dengan Cepat dan tepat.
- Gangguan faal ginjal
9. Informed Consent : Perlu
10. Lama Perawatan : 2-6 minggu sampai reakti teratasi
11. Masa pemulihan : 2 -6 minggu
12. Output : Umumnya sembuh parsial, atau sering residif
13. Patologi Anatomi : Pada keadaan khusus bila diperlukan
14. Autopsi / Risalah Rapat : Tidak perlu
PENYAKIT KULIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS
HERPES ZOSTER
1.Nama Penyakit/Diagnosa :Herpes Zoster
Disebabkan reaktivasi infeksi virus varisela zoster (VVZ)
2. Kriteria Diagnosis :-Gejala prodormal : Nyeri segmental disertai gejala
Konstitusi berupa malese dan sefalgia
-Erupsi kulit unilateral terbatas pada daerah yang
dipersarafi oleh satu ganglion sensorik
-Ruam berupa vesikel-vesikel berkelompok diatas dasar
eritema. Kadang-kadang beberapa vesikel bergabung
membentuk bula
3. Diagnosis Banding :-Infeksi Herpes Simpleks
-Varisela
-Impetigo Vesikobulosa
4. Pemeriksaan Penunjang :Tidak perlu
5. Konsultasi :Spesialis Kulit, Syaraf, Mata
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :Topikal :
-Stadium Vesikular: bedak salisil 2%
-Vesikel Pecah dan basah :kompres larutan antiseptik
-Agak basah/krusta :salep antibiotik
Sistemik :
-Asiklovir 5x800 mg/hari (7 hari)atau
-Valasiklovir 3x1000 mg/hari (7 hari)atau
-Famsiklovir 3x250 mg/hari (7 hari)
8. Penyulit :-Neuralgia pasca herpes Zoster
-Infeksi Sekunder
-Gangren superfisial
-Komplikasi mata
-Herpes Zoster diseminata/generalisata
-Komplikasi sistemik, paralisis saraf motorik dll.
9. Informed Consent :Tidak perlu
10. Lama Perawatan :1-2 minggu
11. Masa Pemulihan :2 minggu
12. Output :sembuh
13. Patologi Anatomi :Tidak perlu
14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu
VARICELLA
1.Nama Penyakit/Diagnosa :Varicella
Disebabakan infeksi akut primer oleh Virus Varicella Zoster
(VVZ)
2. Kriteria Diagnosis :-Gejala prodormal : demam tidak terlau tinggi, malese,sakit
kepala
-Erupsi kulit papul eritematosa, dalam beberapa jam menjadi
vesikel dengan bentuk khas seperti tetesan embun (tear drops),
berubah menjadi pustul, kemudian menjadi krusta. Sementara
proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel- vesikel baru
sehingga menimbulkan gambaran polimorfik
-Penyebaran terutama di daerah badan, menyebar secara
Sentrifugal ke muka dan ekstremitas
3. Diagnosis Banding :-Infeksi Herpes Simpleks Generalisata
-Erupsi obat variseliformis
4. Pemeriksaan Penunjang :Tes Tzanck
5. Konsultasi :Spesialis Kulit
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :-Simptomatik : antipiretik dan analgesik
-Anti Virus : dapat diberikan pada usia pubertas, orang
dewasa, penderita tertular serumah, neonatus dari ibu yang
menderita varisela 2 hari sebelum sampai 4 hari sesudah
melahirkan
-Bermanfaat terutama bila diberikan < 24 jam setelah
timbulnya lesi kulit
-Dosis
Asiklovir : bayi/anak 4-5 x20 mg/hari (maksimal 800
mg/hari(5-7 hari)
Dewasa 5x800 mg/hari (5-7 hari)
Valasiklovir : Dewasa :3x1 gr/hari (7 hari)
Famsiklovir : Dewasa : 3x250 mg/hari (7 hari)
-Topikal : lesi vesikuler diberi bedak
Vesikel sudah pecah/krusta :salep antibiotik
8. Penyulit :-Infeksi sekunder bakterial
-Bronkopnemumonia
-Meningoensefalitis
-Infeksi pada trisemester pertama kehamilan dapat
menimbulkan kelainan kongenital
9. Informed Consent :Tidak perlu
10. Lama Perawatan :2 minggu
11. Masa Pemulihan :2 minggu
12. Output :sembuh, jika terjadi reaktivasi VVZ menyebabkan timbulnya
Herpes Zoster
13. Patologi Anatomi :Tidak perlu
14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu
VERUKA VULGARIS
1.Nama Penyakit/Diagnosis :Veruka Vulgaris
2. Kriteria Diagnosis :Papul bulat, abu-abu, lentikular, permukaan verukosa,
terutama ekstremitas bagian ekstensor
3. Diagnosis Banding :moluskum kontagiosum, papiloma
4. Pemeriksaan Penunjang :Fenomena Koebner
5. Konsultasi :Spesialis Kulit
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi : - Prinsip destruksi lesi
- Bedah Kausatik : Larutan Ag NO3 25% TCA
- Bedah Skalpel
- Bedah Listrik
- Bedah Beku : CO2, N2 dan N2O
8. Penyulit :Tidak ada
9. Informed Consent :Tidak perlu
10. Lama Perawatan :1 hari
11. Masa Pemulihan :1 minggu
12. Output :Penyakit sering residif
13. Patologi Anatomi :Tidak perlu
14.Autopsi/Risalah rapat : Tidak perlu
MOLUSKUM KONTAGIOSUM
1.Nama Penyakit/Diagnosa :Moluskum Kontagiosum
2. Kriteria Diagnosis :Papul miliar/lentikular, putih seperti lilin , ditengahnya ada
lekukan atau (delle) mengandung massa putih seperti nasi
3. Diagnosis Banding :Veruka Vulgaris
Varisella
Furunkel
Papiloma
Liken Planus
4. Pemeriksaan Penunjang :Tidak ada
5. Konsultasi :Spesialis Kulit
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :-Prinsip mengelurkan massa yang mengandung badan
moluskum
-Dengan alat ekstraktor komedo, jarum suntik, kuret
-Bedah Beku dengan CO2, dan N2
-Pada dewasa→pasangan seksual diperiksa
8. Penyulit :Infeksi Sekunder
9. Informed Consent :Tidak perlu
10. Lama Perawatan :1 hari
11. Masa Pemulihan :1 minggu
12. Output :bisa residif
13. Patologi Anatomi :Tidak perlu
14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
SIFILIS
Nama Penyakit/Diagnosa :Sifilis dibagi atas:
1. Sifilis Dini Menular
1. Sifilis Primer
2. Sifilis Sekunder
3. Sifilis Laten Dini
2. Sifilis Lanjut
3. Sifilis Kongenital
2. Kriteria Diagnosis :Sifilis Primer (S-1)
-Papul mengalami erosi
-Ulkus durum
-Genitalia eksterna
Pria : ulkus koronarius
Wanita : Labium Mayus, labium minus, klitoris
Sifilis Sekunder
-Lesi di kulit
a. Makula
b. Papula dan papula skuamosa
c. Pustulosa (jarang)
Tersebar ditubuh dan ekstremitas (bilateral simetris)
-Lesi di selaput lendir (mucous patch)tonsil, lidah, faring,
hidung dan genetelia
-Kelenjar Limfa membesar cervical, occipital, axilla
-Rambut : rontok
Alopesia syphilitica
-Kuku :rapuh, kekuning-kuningan (paronychia syphilitica)
-Iris – Iritis
Sifilis Laten
-Tidak dijumpai gambaran klinis
-Pemeriksaan serologi yang menentukan
Sifilis Kongenital (SK)
a. SK Dini ( Praecox)
Lesi dikulit, mukosa dan organ
b. SK Lanjut (Tarda)
-Lesi trias Hutchinson
-Interstisial keratitis (buta)
-Hutchinson teeth (kelainan gigi seri)
- Kelainanan syaraf (tuli)
3. Diagnosis Banding :S-1:Ulkus molle
Herpes Genitalia
S-1:Tinea korporis
Pitiriasis Rosea
Sifilis Laten:Frambusia Laten
SK Dini:Tinea Korporis
Penyakit Vesiko-buloso
4. Pemeriksaan Penunjang :1.Pemeriksaan lapangan pandang gelap (Dark- Field)
2.Uji serologis terhadap Sifilis( STS)
-VDRL
-TPHA
-SPHA IgM
3.Pemeriksaan Cairan sumsum tulang belakang
5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, THT, Syaraf
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :Sifilis Dini Menular
-Benzetine Penisilin G 2,4 MU perinjeksi (IM) dan
diberikan lagi pada minggu kedua
atau
-Prokain penisislin dalam larutan aquades 600.000 U perhari
(10 hari)
atau
-Tetrasiklin hidroklorida 4x500 mg per oral ( 15 hari)
atau
-Erotromisin 4x500 mg (15 hari)
Sifilis Lanjut
-Benzetine Penisilin G 2,4 MU perinjeksi (IM) dan
diberikan lagi pada minggu kedua dan ketiga
-Prokain penisislin dalam larutan aquades 600.000 U perhari
(15 hari)
atau
-Tetrasiklin hidroklorida 4x500 mg per oral ( 30 hari)
atau
-Erotromisin 4x500 mg (30 hari)
Sifilis Kongenital
-Kristal penisislin G dalam larutan aquades 50.000 U per kg
(IM atau IV dibagi dalam 2 dosis selama 10 hari )
atau
-Benzatine Penisilin B , 50.000 per kg IM dengan dosis
tunggal
8. Penyulit :Perjalanan penyakit berlanjut
9. Informed Consent :perlu
10. Lama Perawatan :berlangsung lama
11. Masa Pemulihan :2-3 minggu
12. Output :Kronik
13. Patologi Anatomi :perlu
14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu
GONORE
1. Nama Penyakit/Diagnosa :Gonore
2. Kriteria Diagnosis :Disuria, polakisuria, keluar duh dari tubuh purulen,geli dan
gatal distal uretra.Orifisium uretra eksternum merah, odem
dan ectropion. Pembesaran kelenjar limfa inguinal
3. Diagnosis Banding :1.Uretritis non gonore
2.Uretritis oleh karena trauma
3.Benda asing disaluran
4. Pemeriksaan Penunjang :Pemeriksaan laboratorium:
-Sediaan langsung (direct smear) dengan pewarna gram
-Pembiakan (kultur)
5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, penyakit dalam
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :-Kanamisin 2 gr IM
-Spektinomisin 2 gr IM atau
-Tiamfenikol 3,5 gr dosis tunggal peroral
-Golongan Quinolon :
-Pefloxacin dosis 800 mg/oral
-Norfloxacin dosis 600 mg/oral
-Ciprofloxacin dosis 250-500 mg/oral
-Enoxacin dosis 600 mg/oral
-Ofloxacin dosis 400 mg/oral
-Azitromisisn 1 gr (dosis tunggal)
8. Penyulit :Dapat menularkan infeksi pada istri dan bayi yang dilahirkan
Melalui vagina dan steril
9. Informed Consent :tidak perlu
10. Lama Perawatan :tidak lama, perlu followup
11. Masa Pemulihan :1 minggu
12. Output :Kronik- resisten
13. Patologi Anatomi :Tidak perlu
14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu
URETRITIS NON GONORE ATAU URETRITIS NON SPESIFIK (UNS)
1. Nama Penyakit/Diagnosa :Uretritis Non Gonore atau Uretritis Non Spesifik (UNS)
2. Kriteria Diagnosis :-Sering buang air kecil
-Duh tubuh encer, putih kekuningan
-Keluhan lebih ringan
3. Diagnosis Banding :1.Uretritis gonore
2.Uretritis oleh karena trauma
3.Benda asing disaluran
4. Pemeriksaan Penunjang :Sediaan hapus dengan pewarnaan gram dijumpai,
polymorphonuclear leukocyt lebih dari 5 tiap lapang
pandang
5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, penyakit dalam dan kandungan
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :-Tetrasiklin 4x500 mg selama 7 hari
-Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari
-Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari
-Azitromisisn 1 gr (dosis tunggal)
8. Penyulit :Karena umumnya tanpa gejala pada wanita dapat
menyebabkan penyakit radang panggun (PID): kehamilan
diluar kandungan, anak lahir mati, keguguran.
9. Informed Consent :perlu
10. Lama Perawatan :1 bulan atau lebih
11. Masa Pemulihan :2 minggu
12. Patologi Anatomi :Tidak perlu
13.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu
LIMFOMAGRANULOMA VENEREUM
1. Nama Penyakit/Diagnosa :Limfomgranuloma Venereum
2. Kriteria Diagnosis :-Lesi primer
-Berupa papel, vesikel atau ulkus superfisial
-Lokalisasi pada pria di Sulkus koronarius, praeputium. Pada
Wanita pada serviks
3. Diagnosis Banding :1.S - 1
2.Skrofuloderma
4. Pemeriksaan Penunjang :1.Uji komplemen fiksasi
2.Uji Frei
3.Uji STS
5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :-Tetrasiklin 4x500 mg selama 7 hari
-Doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari
8. Penyulit :Limfoadenopati dapat menyebabkan abses (bubo)
9. Informed Consent :Tidak perlu
10. Lama Perawatan :1-4 minggu
11. Masa Pemulihan :1- 4 minggu
12. Output :Sembuh atau kronik residif
13. Patologi Anatomi :Tidak perlu
14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu
ULKUS MOLE
1. Nama Penyakit/Diagnosa :Ulkus Mole
2. Kriteria Diagnosis :Dimulai dengan papula kemudian vesikopustula bila pecah
terjadi ulkus kecil dengan dasar eritematous, ulkus meluas
ditutupi lapisan kekuningan, kotor. Lesi di labia, serviks
wanita dan praeputium dan belakang glans penis pada pria
3. Diagnosis Banding :1.Sifilis primer
2.Lymphogranuloma venerium
3.Herpes Genitalis
4. Pemeriksaan Penunjang :1.Sediaan hapus, diwarnai dengan Gram atau Wright
2.Biopsi
5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Mikrobiologi
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi : -Sulfadiazine 4x2 tablet (1 gr) selama 2 minggu
-Tablet kotrimoxazol : Sulfametoksazol 400 mg dan
Trimetropin 80 mg, 2x2 tablet/hari selama 2-7 hari.
-Tetrasiklin 4x500 mg/hari selama 7 hari
8. Penyulit :Peradangan kelenjar Inguinal : Phimosis dan Fistel dari
uretra
9. Informed Consent :Tidak perlu
10. Lama Perawatan :1-2 minggu
11. Masa Pemulihan :1- 2 minggu
12. Output :Sembuh
13. Patologi Anatomi :Tidak perlu
14.Autopsi/Risalah rapat :Tidak perlu
KANDIDIASIS VAGINA
1. Nama Penyakit/Diagnosa :Kandidiasis Vagina
2. Kriteria Diagnosis :-Fluor albus, cairan kental putih pada vagina dan dinding
Serviks
-Kulit sekitar vulva eritema
-Dyspareunia
3. Diagnosis Banding :1.Uretritis Gonore
2.Uretritis Non Spesifik
4. Pemeriksaan Penunjang :-Pemeriksaan Laboratorium sediaan hapus pewarnaan Gram
-Pemeriksaan dengan KOH
-Biakan, media sabouraud’s dextrose agar
5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Penyakit Dalam, Kandungan
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :-Mycostatin vagina tablet 2x perhari selama 2 minggu
-Ketokonazol tablet 1x400 mg per hari, per oral selama 5
hari
-Itrakonazol 2x200 mg
8. Penyulit :-Kronis, bisa terjadi infeksi di kulit dan mukosa
-Penderita Diabetes dan kehamilan
9. Informed Consent :Tidak perlu
10. Lama Perawatan :1 minggu
11. Masa Pemulihan :1 minggu
12. Output :Sembuh total , pada penderita diabetes dan kehamilan
menjadi kronis
13. Patologi Anatomi :Tidak perlu
TRIKOMONIASIS
1. Nama Penyakit/Diagnosa :Trikomoniasis
2. Kriteria Diagnosis :-Sering tanpa keluhan yang nyata, dapat disertai gatal dan
agak sakit di dalam penis atau vagina
-Keluar cairan kuning hijau dari vagina
3. Diagnosis Banding :1.Uretritis Non Spesifik
2.Gonore
3.Kandidiasis Vagina
4. Pemeriksaan Penunjang :- Pemeriksaan sediaan basah
5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Kandungan dan Mikrobiologi
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :Metronidazole 2 gr dosis tunggal
8. Penyulit :Sering tanpakeluhan
9. Informed Consent :Tidak perlu
10. Lama Perawatan :1minggu
11. Masa Pemulihan :1minggu
12. Output :Sembuh total atau kronis
13. Patologi Anatomi :Tidak perlu
VAGINITIS NON SPESIFIK
1. Nama Penyakit/Diagnosa :Vaginitis Non Spesifik
2. Kriteria Diagnosis :Sekret vagina berbau (amis), warna abu putih encer disertai
gatal
3. Diagnosis Banding :1.Kandidiasis vagina
2.Trikomoniasis
3.Proses keganasan pada serviks
4. Pemeriksaan Penunjang :-Pemeriksaan sediaan basah (Clue cells)
-Penentuan PH urine
-Test amine ( Whift test)
5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Kandungan
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :Metronidazole 2x500 mg per hari, oral selama 5-7 hari, atau
2 gr dosis tunggal
8. Penyulit :Bersamaan dengan bakteri anaerob –pertumbuhan sinergis
9. Informed Consent :Tidak perlu
10. Lama Perawatan :3-7 hari
11. Masa Pemulihan :Beberapa hari
12. Output :Sembuh
13. Patologi Anatomi :Tidak perlu
HERPES GENITALIA
1. Nama Penyakit/Diagnosa :Herpes Genitalia
2. Kriteria Diagnosis :-Herpes Primer : Vesikel agak besar, berkelompok atau
bertebar diatas dasar eritematous, gatal dan sakit.
-Herpes Rekuren : Muncul setelah herpes primer, vesikel
agak kecil diatas dasar eritemata, gatal lebih menonjol
daripada rasa sakit.
-Vagina, serviks, uretra atau penis
3. Diagnosis Banding :1.Sifilis primer
2.Ulkus mole
3.Skabies
4. Pemeriksaan Penunjang :-Uji Tzanck
-Dianjurkan pemeriksaan serologis (S. T. S)
5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Kandungan
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Jalan
7. Terapi :-Pengobatan asimptomatik
-Asiklovir dosis 5x200 mg sehari selama 5 hari
8. Penyulit :Bersifat kronis
9. Informed Consent :Perlu
10. Lama Perawatan :Beberapa minggu sampai beberapa bulan
11. Masa Pemulihan :Lama
12. Output :Kronis - Rekuren
13. Patologi Anatomi :Perlu
A I D S
1. Nama Penyakit/Diagnosa :A I D S
2. Kriteria Diagnosis :-Bervariasi dari ringan sampai berat
-Berat badan turun lebih dari 10%, demam, diare
-Pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati)
-Infeksi oportunistik :virus, bakteri dan jamur
Herpes simpleks progressiva, Herpes Zoster, Virus
Cytomegalo disseminata. Pneumonia carinnii,
Mycobacterium tuberculosis, oral candidiasis, oral hairy
Leokoplakia, Sarkoma kaposi
3. Diagnosis Banding :Tergantung pada infeksi oportunistik
4. Pemeriksaan Penunjang :-Pemeriksaan Laboratorium darah rutin ( terjadi anemia,
Leukopenia, trombositopenia, limfopenia)
-Pemeriksaan T sel (ratio terbalik perbandingan limfosit T
Helper dan T Killer) Hipergamaglobulinemia.
-Pemeriksaan serologi Elisa dan Western Blot
5. Konsultasi :Spesialis Kulit dan Kelamin, Spesialis Penyakit Dalam
6. Perawatan Rumah Sakit :Rawat Inap dan rawat jalan
7. Terapi :Pengobatan ditunjukkan pada infeksi oportunistik
tergantung penyebab infeksi)
8. Penyulit :Masa inkubasi lama, sebagai sumber penularan
9. Informed Consent :Perlu
10. Lama Perawatan :Berlangsung lama
11. Masa Pemulihan :Lama
12. Output :Penyakit berlanjut
13. Patologi Anatomi :Bila ada indikasi
14. Autopsi/Risalah Rapat :Bila ada indikasi
top related