spiritualitas pernikahan

Post on 20-Nov-2014

604 Views

Category:

Spiritual

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

SPIRITUALITAS

PERNIKAHAN

Sumber:

Bab Pendahuluan: Memulai Perjalanan

Edisi Asli Bahasa InggrisJudul: Marriage SpiritualityPenulis: R. Paul StevensPenerbit: InterVarsity PressTahun terbit: 1989

Edisi Terjemahan Bahasa Indonesia Judul: Membangun Pernikahan yang RohaniPenerbit: Gloria GraffaTahun terbit: 2004

buku

daftar isiMemulai Perjalanan1. DOA: Berbagi Keintiman Istimewa2. PERCAKAPAN: Mendengarkan Suara

Hati3. SABAT: Bersama Bermain Surga 4. RETRET: Berbagi Kesunyian5. BELAJAR: Bersama Mendengarkan

Tuhan Berbicara6. PELAYANAN: Kemitraan Penuh dalam

Pelayanan7. PUASA HUBUNGAN SEKSUAL: Disiplin

yang Tidak Diinginkan oleh Siapapun 8. KETAATAN: Bersama Melakukan

Kehendak Tuhan9. PENGAKUAN: Penyembuhan oleh

Pengampunan10.SALING MERENDAHKAN DIRI:

Membalikkan Kutukan

Spiritualitas bukanlah sesuatu yang harus kita bangun dengan memisahkan diri dari orang lain. Kenyataannya, adanya pembagian tugas rumah tangga, anak-anak, pekerjaan, perbaikan rumah, dll membuat pernikahan menjadi tanah yang subur untuk menumbuhkan iman yang membumi dan realistis.R. Paul Stevens mengemukakan sepuluh disiplin rohani untuk diterapkan bersama pasangan. Dari doa sampai pelayanan bersama, dari percakapan hingga pengakuan dosa, setiap disiplin rohani ini menguatkan iman maupun keluarga. Setiap bab berisi prinsip-prinsip Alkitab dan saran-saran praktis untuk diterapkan bersama.

sinopsis

Profesor Teologia Terapan di Regent College, Vancouver, Bristish Columbia. Tahun 1999-2005 sebagai David J. Brown Family Professor of Marketplace Theology and Leadership.

Telah menjadi gembala di beberapa gereja selama 20 tahun (di Montreal dan Vancouver).

Melayani di IVCF sebagai konselor mahasiswa, pengusaha bisnis Habitat Woodcraft, dan aktif mengajar, membimbing, melakukan advokasi, dan menulis banyak buku.

Menikah dengan Gail, memiliki tiga anak yang sudah menikah dan delapan cucu. Tinggal di Vancouver sejak 1969.

penulis

R. Paul Stevenswww.rpaulstevens.com

Selama 30 tahun menikah, saya merasa heran menyadari betapa jarangnya kami mendengarkan khotbah ataupun membaca sesuatu yang membahas secara terbuka tentang persoalan-persoalan dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh pasangan kristiani yang ingin belajar hidup bersama sebagai sahabat rohani ...

rekomendasi

ROBERTA HESTENESPresiden

Eastern College

… Semua buku yang berisi tentang peningkatan kecakapan berkomuni-kasi, mengatasi perselisihan, menghadapi krisis paruh-baya, dan bahkan mengenai kehidupan seksual dalam pernikahan, biasanya memberikan tidak lebih dari nasihat singkat kepada pasangan kristiani tentang dimensi-dimensi kerohani-an dalam hidup mereka bersama.

rekomendasi

ROBERTA HESTENESPresiden

Eastern College

SPIRITUALITAS

PERNIKAHAN

Spiritualitas Pernikahan

Bagaimanakah pernikahan menolong kita bertumbuh semakin

serupa Kristus?

Bagaimanakah suami-istri dapat benar-benar menjadi sahabat

rohani satu sama lain?

Apakah artinya menjadi murid Kristus yang menikah?

Spiritualitas Pernikahan

Ada banyak pembahasan tentang spiritualitas, yang biasanya hanya sedikit atau bahkan tidak memasukkan tentang pernikahan.Ada banyak pembahasan tentang pernikahan, yang biasanya hanya sedikit atau bahkan tidak memasukkan tentang spiritualitas.

Kita perlu mempersatukan spiritualitas dan pernikahan, karena pernikahan itu sendiri merupakan jalan utama untuk membentuk kita bertumbuh dalam mengenal, mengasihi, mencerminkan, dan memuliakan Tuhan.

Spiritualitas Pernikahan

What if God designed marriage to make us holy more than to make us happy?

Bagaimana jika Tuhan merancang pernikahan untuk membuat kita lebih kudus daripada untuk membuat kita lebih bahagia?

Spiritualitas Pernikahan

Pernikahan lebih dari kesatuan dua pribadi. Pernikahan juga merupakan disiplin rohani yang menolong Anda semakin mengenal dan intim dengan Tuhan. Fokusnya bukan sekadar pada marital enrichment melainkan spiritual enrichment yang juga akan membuat Anda makin mengasihi pasangan Anda. Suatu pernikahan, baik yang menyenangkan maupun menyusahkan, penuh dengan kesempatan untuk menolong Anda bertumbuh dalam karakter Kristus.

Spiritualitas Pernikahan

Pernikahan mengajar kita:

• Mengasihi• Menghormati• Menyatakan dosa kita• Mengampuni• Memiliki hati hamba• Mengenal Tuhan• Menyadari kehadiran

Tuhan• Mengembangkan

panggilan hidup• dll.

Spiritualitas Pernikahan

Rintangan Menuju Persahabatan Rohani

1. Pernikahan Memiliki Terlalu Banyak Agenda

2. Pernikahan Memiliki Banyak Masalah yang Belum Selesai

3. Pasangan Sudah Terlalu Saling Kenal

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

5. Pasangan Takut Pada Keintiman

Dua orang yang memiliki latar belakang dan pribadi berbeda tidak dapat hidup bersama tanpa menimbulkan berbagai pertentangan.

Suami terlalu berantakan; Istri membelanjakan uang dengan sembrono; Suami kurang perhatian; Istri tidak tertarik hubungan seks; Anak-anak membuat orang tua bertengkar; Masalah mertua, dst.

Tidak ada tenaga yang tersisa untuk berbincang-bincang di sore hari.

2. Pernikahan Memiliki Banyak Masalah yang Belum Selesai

Sekelompok teman dalam sebuah kelompok pemahaman Alkitab mungkin akan terinspirasi oleh hikmat dan kerohanian saya yang menyegarkan, namun pasangan kita tahu hal lain yang tidak beres dengan hidup kita.

3. Pasangan Sudah Terlalu Saling Kenal

“Jika pasangan saya mengenal saya dengan

begitu baik, apakah akan ada perkataan saya yang

kedengaran baru bagi dia?”

Tidak ada orang yang dapat terluka dan melukai lebih dalam daripada pasangan kita.

Bagaimana dua orang pendosa yang sedemikian dekat dapat menjadi sahabat rohani?

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

Liturgi harian sepasang suami-istri:

“Saya telah bersalah dan melukai hatimu. Saya menyesal. Maafkan

saya.”

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

seperti mempunyai mobil baru …

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

5. Pasangan “Takut Pada Keintiman”

KebutuhanPribadi

KebutuhanPribadi

TERLUKA&

MELUKAI

• Tidak mau mengungkapkan perasaan yang mendalam

• Marah ketika terkena bagian yang luka• Mengalihkan pembicaraan ketika mulai terancam• Mutung, ngambek, diam untuk menghindari

penolakan• Menyibukkan diri dengan pekerjaan, kegiatan,

hiburan, “pelayanan” agar tidak perlu terlibat secara emosi

Lapisan Pelindung

Rintangan Menuju Persahabatan Rohani

1. Pernikahan Memiliki Terlalu Banyak Agenda

2. Pernikahan Memiliki Banyak Masalah yang Belum Selesai

3. Pasangan Sudah Terlalu Saling Kenal

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

5. Pasangan “Takut Pada Keintiman”

1. Pernikahan Memiliki Terlalu Banyak Agenda

2. Pernikahan Memiliki Banyak Masalah yang Belum Selesai

3. Pasangan Sudah Terlalu Saling Kenal

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

5. Pasangan “Takut Pada Keintiman”

Menikah dapat menjadi

malapetaka bagi kehidupan rohani

Anda. Banyak orang merasa bahwa persahabatan mereka dalam

Kristus berjalan lebih baik sebelum mereka menikah.

Rintangan Menuju Persahabatan Rohani

1. Pernikahan Memiliki Terlalu Banyak Agenda

2. Pernikahan Memiliki Banyak Masalah yang Belum Selesai

3. Pasangan Sudah Terlalu Saling Kenal

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

5. Pasangan “Takut Pada Keintiman”

Setiap rintangan dalam

membangun kerohanian

sebuah pernikahan pada

kenyataannya menjadi alasan yang baik untuk

memilih pasangan kita sebagai

sahabat rohani.

Rintangan Menuju Persahabatan Rohani

Kesempatan Menuju Persahabatan Rohani

1. Pernikahan Memiliki Terlalu Banyak Agenda

2. Pernikahan Memiliki Banyak Masalah yang Belum Selesai

3. Pasangan Sudah Terlalu Saling Kenal

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

5. Pasangan “Takut Pada Keintiman”

OPPORTUNITY

Jika engkau makan atau jika engkau minum,

atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain,

lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

(1 KORINTUS 10:31)

1. Pernikahan Memiliki Terlalu Banyak Agenda

Segala aspek kehidupan kita bisa menjadi hal rohani jika kita

melakukannya bagi Tuhan.

Segala aspek kehidupan kita bisa menjadi hal sekular jika

kita tidak melakukannya bagi Tuhan.

1. Pernikahan Memiliki Terlalu Banyak Agenda

Semakin banyak agenda, semakin baik. Tuhan menginginkan kita memiliki kerohanian, termasuk ketika kita sedang memotong rumput di halaman dan membersihkan kamar mandi, serta kerohanian ketika kita sedang bekerja dan berlibur—sebagaimana saat kita di gereja.

1. Pernikahan Memiliki Terlalu Banyak Agenda

“Jika kamu mau lebih bebas melayani Kristus, jelas hidup melajang lebih baik. Pernikahan membutuhkan pengorbanan waktu yang lebih banyak.Tetapi jika kamu mau menjadi lebih menjadi serupa Kristus, saya tidak dapat membayangkan cara yang lebih baik dari menikah. Menikah membuatmu mau tidak mau harus menghadapi berbagai masalah karakter yang masih bisa kamu hindari jika kamu tidak menikah.”

1. Pernikahan Memiliki Terlalu Banyak Agenda

Sahabat rohani adalah seseorang yang kita izinkan melihat bagian kehidupan kita apa adanya. Pengenalan yang dalam membuat kita membentuk kerohanian yang murni, yang tidak memungkinkan kita bersembunyi di balik kata-kata hampa.

3. Pasangan Sudah Terlalu Saling Kenal

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

4. Pasangan Memiliki Banyak Sejarah Dosa & Luka

Seringkali tidak ada orang yang dapat mengatakan kebenaran dengan lebih tepat, lebih menolong, atau yang lebih penuh kasih selain pasangan kita.

Melalui pasangan kita Tuhan menyingkap pertahanan diri kita yang berupa pembenaran diri sendiri dan mengenakan kepada kita jubah pengampunan. Ini adalah dasar keintiman yang sejati.

Kita takut pada keintiman karena hal itu dapat saja menyakitkan.

Namun akan terasa lebih menyakitkan lagi jika mengalami kesepian yang terjadi akibat saling menjauhi satu sama lain dalam jarak yang aman.

5. Pasangan “Takut Pada Keintiman”

Apakah Anda pasangan yang berpusat pada Tuhan, ataukah berpusat pada pasangan Anda?

Pasangan yang berpusat pada Tuhan akan lebih digerakkan oleh komitmennya kepada Tuhan untuk hidup kudus dan mengasihi, daripada oleh respons apa pun yang diberikan oleh pasangannya.

5. Pasangan “Takut Pada Keintiman”

KARYAROH KUDUS

PERISTIWASEHARI-HARI

DISIPLINROHANI

PertumbuhanRohani

Mengenal, Mengasihi, Mencerminkan, Memuliakan

Tuhan

Spiritualitas Pernikahan

Disiplin Rohanidg Pasangan

Dinamika HidupPernikahan

Spiritualitas Pernikahan

MAXIMIZINGDeepening & Enriching

Stable Marriage

PREPARINGBuilding Solid Foundations

for Engaged & Newlywed Couples

REPAIRINGEncouraging Couples

in Distress

MarriageContexts

SPIRITUALITAS

PERNIKAHAN

top related