spesifikasi teknis kantor hubtelinfobudpar
Post on 17-Feb-2018
252 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
1/29
SPESIFIKASI TEKNIS
PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR
DINAS HUBTELINFO BUDPAR KABUPATEN SEKADAU
TAHUN ANGGARAN 2015
1. URAIAN PEKERJAAN
1.1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan adalah melaksanakan Pembangungan Gedung Kantor Di n a s
Hubtelinfo Budpar Kabupaten Sekadau
1.2. Sarana Bekerja
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus
menyediakan :
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan
b. Alat-alat bantu seperti beton molen, vibrator, pompa air, alat-alat pengangkut,
mesin giling dan peralatan lain yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
c. Penyediaan bahan-bahan/material dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan
yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.
1.3. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalan Acuan Dokumen Lelang dan Berita Acara Penjelasan, ataupunAddendum dokumen lelang (jika ada), serta mengikuti petunjuk dan keputusan Konsultan
Pengawas.
2. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
2.1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-kententuan di bawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahan sebagai berikut :
a. Keppres 14A tahun 1980 dengan lampiran- lampirannya
b. Peraturan Umum Tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau
Algemene Voorwaarden voor De Uitvoering Bij Aanneming Van Openbare Werken
(AV) 1941.
c. Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971.
d. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI) 1961.
e. Peraturan Muatan Indonesia (PMI) 1970.
f. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
g. Ketentuan dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh jabatan/Instansi
Pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
2.2. Untuk melaksanakan pekerjaan dalam pasal 1 ayat (1) tersebut di atas berlaku dan
mengikat pula :
a. Gambar bestek yang digunakan oleh Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail pelaksanaan (Shop Drawing)
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
2/29
yang diselesaikan oleh Kontraktor dan sudah disahkan/disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan Pemimpin Proyek.
b. Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan d. Surat Perintah Kerja (SPK)
e. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedulle) yang disetujuiKonsultan
Pengawas/Pemilik
f. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
3. PENJELASAN BUKU ACUAN DOKUMEN LELANG DAN GAMBAR-GAMBAR
3.1. Kontraktor wajib meneliti semua Gambar dan Rencana Kerja dan Spesifikasi
termasuk tambahan dan perubahan yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (Aanwijzing)
3.2. Gambar yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka yang mengikat/berlaku adalah
ketentuan yang ada di dalam buku spesifikasi. Bila suatu gambar tidak cocok dengan
gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala besar yang berlaku.
3.3. Bila perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan keraguan-keraguan sehingga
dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan maka Kontraktor wajib menanyakan kepada
Konsultan Pengawas/Pemilik dan Kontraktor harus mengikuti keputusannya.
4. JADWAL PELAKSANAAN
Sebelum memulai pekerjaan nyata di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib membuat rencana
pelaksanaan pekerjaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar-Chart dan Curva Sdan Net
Work Planning jika diperlukan.
Rencana kerja tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemilik/Konsultan
Pengawas, paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah Surat Keputusan Penunjukan
(SPK) diterima Kontraktor.
Kontraktor wajib memberikan salinan rencana kerja kepada Pemilik/Konsultan Pengawas,
satu salinan rencana kerja ditempel pada dinding Kantor Proyek (Direksi Keet) di
lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan di lapangan.
Konsultan Pengawas/Pemilik akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan
rencana kerja tersebut.
5. KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
Di lapangan pekerjaan, Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa Kontraktor atau biasa di
sebut Pelaksana Lapangan yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan di
lapangan yang mendapat kuasa penuh dari Kontraktor yang bertugas di lapangan tersebut
ditujukan kepada Pemberi Tugas dan Direksi serta Konsultan Pengawas sebagai tembusannya.
Dengan adanya Pelaksana Lapangan tidak berarti Kontraktor lepas tanggung jawab
sebagian ataupun keseluruhan kewajibannya.
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
3/29
Kontraktor wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek dan
Konsultan
Pengawas, nama dan jabatan Pelaksana Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan.
Bila dikemudian hari Pelaksana Lapangan dianggap kurang mampu atau tidak cakap
memimpin pekerjaan, maka akan diberitahukan kepada Kontraktor secara tertulis untuk
mengganti Pelaksana Lapangan. Dalam tempo selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah
surat tersebut diterima oleh Kontraktor, Kontraktor sudah harus menggantinya.
6. PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
6.1. kontraktor wajib menjaga keamanan di lapangan terhadap barang-barang milik
proyek, Konsultan Pengawas dan milik pihak ketiga yang ada di lapangan.
6.2. Untuk maksud tersebut, Kontraktor harus membuat pagar pengaman dari kayu, seng atau
bahan lain yang biayanya menjadi tanggungan Kontraktor atau sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas.
6.3. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah dipasang atau belum, menjadi
tanggung jawab kontraktor dan tidak diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambahan.
6.4. Kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap dipakai yang
ditempatkan di tempat-tempat yang akan ditetapkan kemudian oleh Konsultan
Pengawas/Pemilik.
7. JENIS DAN MUTU BAHAN
Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan dari produksi dalam negeri sesuai
dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian dan
Menpan :
Nomor : 472/Kpb/XII/1980
Nomor : 813/MENPAN/1980
Nomor : 064/MENPAN/XII/1980
Tanggal : 23 Desember 1980
8. SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN/MATERIAL
8.1. Semua bahan/material yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan
8.2. Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan/material dan Kontraktor
wajib memberitahukan.
8.3. Kontraktor wajib memperlihatkan contoh bahan/material sebelum digunakan. Contoh-
contoh ini harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Pihak Proyek secara
tertulis. Bila diperlukan, Kontraktor harus mengajukan daftar tertulis kepada Direksi
untuk mendapat persetujuan tentang nama perusahaan, tempat asal (sumber) material,
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
4/29
macam material yang dipesan dengan maksud untuk digunakan dalam penyelesaian
pekerjaan.
8.4. Bahan/material yang telah didatangkan Kontraktor di lapangan pekerjaan tetapi
ditolak pemakaiannya olej Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dan
selanjutnya dibongkar atas biaya Kontraktor dalam waktu 2 x 24 jam, terhitung dari jam
penolakan.
8.5. Apabila Konsultan Pengawas merasa perlu meneliti suatu bahan/material lebih
lanjut, Konsultan Pengawas berhak mengirimkan bahan material/material tersebut kepada
Balai Penelitian (Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan
penelitian menjadi tanggungan Kontraktor apapun hasil penelitian bahan/material
tersebut.
9. ALAT-ALAT PELAKSANAAN9.1. Kontraktor diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang peralatan yang
akan digunakannya untuk melaksanakan pekerjaan
9.2. Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum
pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain :
Mesin Molen
Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur
Alat-alat pemadat masinal dan manual
Alat menggergaji, alat ukur listrik dan alat ukur air
Alat-alat bantu lainnya guna kelancaran pekerjaan Dan alat-alat lain yang digunakan untuk menunjang pekerjaan
10. PEMERIKSAAN PEKERJAAN
10.1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutannya yang apabila pekerjaan ini telah selesai,
akan tetapi belum diperiksa oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor wajib meminta
persetujuan kepada Konsultan Pengawas, kemudian apabila Konsultan Pengawas
telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaan.
10.2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2x24 jam (dihitung dari diterimanya
surat permohonan pemeriksaan tidak dihitung hari raya/libur) tidak dipenuhi oleh
Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat melanjutkan pekerjaan kecuali jika Konsultan
Pengawas meminta perpanjangan waktu.
10.3. Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan Pengawas berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya
pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggung jawab kontraktor.
11. PEKERJAAN TAMBAH KURANG
11.1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan dengan tertulis atau
ditulis dalam buku harian oleh Konsultan Pengawas. Setelah mendapat persetujuan
pemimpin proyek harus dibuatkan Berita Acara Perubahan Pekerjaan/Pekerjaan
Tambah Kurang.
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
5/29
11.2. Pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bila memang nyata-nyata ada perintah tertulis
dari
Konsultan Pengawas atas Persetujuan Pemberi Tugas.
11.3. Biaya pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan menurut daftar harga
satuan pekerjaan, yang dimasukkan oleh Kontraktor sesuai AV 41 artikel 50 dan 51yang pembayarannya diperhitungkan bersama dengan angsuran terakhir.
11.4. Adanya pekerjaan tambahan tidak dapat dijadikan alas an sebagai penyebab kelambatan
penyerahan pekerjaan, tetapi Konsultan Pengawas dapat mempertimbangkan
perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambah kurang tersebut.
11.5. Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan
yang ada dalam penawaran, harga satuan akan ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan
Pengawas bersama-sama dengan Kontraktor dengan Persetujuan Pemberi Tugas
12. SITUASI DAN UKURAN
12.1. Situasi
a. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak dan Kontraktor juga wajib meneliti dan
memahami sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat
mempengaruhi harga penawarannya.
b. Kelalaian atau kekurangan telitian Kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan
alasan untuk mengajukan tuntutan
12.2. Ukuran
a. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm, kecuali
ukuran- ukuran untuk baja yang dinyatakan dalam inch atau mm, atau yang jelas-
jelas tertera dalam gambar.
b. Titik duga lantai (permukaan atas lantai) ditetapkan 0.00 yaitu diambil sama
dengan peil lantai bangunan yang ada atau akan ditentukan kemudian di lapangan
bersama- sama dengan Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas.
13. PEKERJAAN PENDAHULUAN DAN LAPANGAN
13.1. Pekerjaan Pendahuluan
Kontraktor harus membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang dapat mengganggu
kelancaran pelaksanaan pekerjaan
13.2. Pembuatan Papan Nama Proyek
Kontraktor diwajibkan membuat papan nama proyek atas biaya Kontraktor untuk
kepentingan pelaksanaan Proyek. Bentuk dan ukuran serta isi papan nama berdasarkan
ketentuan yang berlaku dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan Pemilik Proyek
13.3. Pengadaan Listrik Sementara
Kontraktor harus mengadakan listrik sementara atas biaya kontraktor untuk keperluan
proyek, serta menyambungnya ke tempat-tempat yang akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas.
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
6/29
13.4. Papan Reklame
Kontraktor maupun Konsultan Pengawas tidak diperkenankan menempatkan papan
reklame dalam bentuk apapun di dalam lingkungan kompleks kecuali atas persetujuan
tertulis dari Pemimpin Proyek
14. DIREKSI KEET DAN BANGSAL KERJA
14.1. Di lapangan pekerjaan Kontraktor wajib menyediakan bangsal untuk tempat kantor
Kontraktor dan gudang penyimpanan bahan serta untuk bangsal pekerja, atas biaya
Kontraktor dan menggunakan bahan-bahan sederhana.
14.2. Bangsal untuk kantor Kontraktor dan gudang penyimpanan bahan serta untuk
pekerja ditentukan sendiri oleh Kontraktor tetapi letaknya harus mendapat persetujuan
dari Pemilik Proyek/Pemberi Tugas. Pembuatan bangsal ini harus sesuai dengan syarat
konstruksi dan kesehatan.
15. JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
15.1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat
pertolongan pertama pada kecelakan (P3K) yang selalu dalam keadaaan siap digunakan
di lapangan untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan
pekerja di lapangan
15.2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-
syarat kesehatan, kamar mandi dan WC yang layak bagi semua petugas dan pekerja
yang ada di lapangan. Membuat tempat penginapan di dalam lapangan pekerjaan untuk
menjaga keamanan
15.3. Segala hal yang menyangkut jaminan social dan keselamatan para pekerja wajib
diberikan
Kontraktor sesuai dengan peraturan yang berlaku.
16. MOBILISASI
Bila di dalam harga Kontrak tercantum dalam Lump Sum untuk mobilisasi, maka uraian-
uraian yang dimaksud adalah seperti di bawah ini :
Transport lokal alat-alat dan perlengkapan dengan jumlah yang minimum sesuai
dengan yang tersebut dalam naskah kontrak, sampai ke proyek dimana akan
dibutuhkan.
Instalasi-instalasi termasuk antara lain kantor-kantor, bengkel, gudang-
gudang laboratorium lapangan dan sebagainya
Instalasi-instalasi untuk personil dari Kontraktor seperti tanda-tanda, kantin,
perumahan dan sebagainya
Tidak/diberikan pembatasan dalam hal ukuran, bentuk atau cara-cara penempatan alat-alat,
perlengkapan dan instalasi-intalasi tersebut, kesemuannya adalah hak Kontraktor untuk
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
7/29
memilih ukuran, bentuk dan cara-cara yang tepat agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
lancer.
Kontraktor diperbolehkan, apabila Direksi tidak berkeberatan untuk setiap waktu dalam masa
pelaksanaan tersebut untuk merubah, mengurangi atau memperbaiki susunan alat-
alat perlengkapan dan instalasi-instalasi tersebut tanpa mempengaruhi biaya ump sum.
17. PEKERJAAN TANAH
17.1. Pekerjaan Galian Tanah
a. Pekerjaan galian tanah tidak boleh dimulai sebelum tanda tinggi dasar (peil)
0.00 ditentukan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pihak Pemilik Proyek
b. Pekerjaan galian dilaksanakan untuk semua pasangan pondasi, dan semua
pasangan lain di dalam tanah yang nyata-nyata harus dilakukan sesuai dengan
gambar rencana dan hasil survey lapangan. Tanah kelebihannya harus digunakan
untuk urugan kembali atau dibuang ke luar lokasi
c. Semua kotoran yang terdapat di dalam atau di dekat tanah galian seperti akar-akar
dan tunas pohon, tunggul-tunggul, kayu-kayuan dan batu-batuan harus dikeluarkan
dan disingkirkan.
d. Untuk pengalian sedalam yang ditetapkan pada gambar kerja, lebar galian harus
lebih lebar 10 cm pada arah kiri dan kanan galian dan kemiringan lereng galian
harus cukup untuk mencegah kelongsoran tanah galian
e. Untuk tanah humus harus digali dan dipisahkan dari lapisan tanah di bawahnya,
dan tidak boleh digunakan sebagai tanah urugan kecual ditunjukkan dan
diinstruksikan oleh Konsultan Pengawas. Sisa tanah humus harus dibuang keluar
halaman. Pengangkutan pembuangan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan
biaya yang dikeluarkan sudah termasuk dalam seluruh kontrak.
f. Galian tanah tidak boleh dibiarkan sampai lama, setelah mendapat
persetujuan
Konsultan Pengawas harus segera dilanjutkan dengan pekerjaan berikutnya.
g. Jika Konsultan Pengawas atau Pihak Proyek bahwa karena suatu alasan
harus menambah atau memperdalam galian tanah, maka untuk tambahan
galian tersebut harus dibayar menurut harga satuan dalam kontrak, demikian
juga sebaliknya jika harus mengurangi dalamnya galian. Semua perubahan akan
dibuatkan di dalam addendum kontrak.
17.2. Urugan Dan Pemadatan
a. Pengurugan tanah untuk semua konstruksi yang akan ditimbun atau tersembunyi
tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
b. Untuk semua pekerjaan urugan, tanah harus bebas dari kotoran, puing-puing,
batang- batang kayu, batu-batuan dan segala macam kotoran.
c. Urugan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan yang tidak lebih
20 cm dimana setiap lapis harus dipadatkan dengan mesin pemadat (compactor)
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
8/29
atau tamping rollers. Mesin pemadat yang digunakan minimum berkemampuan 1,5
ton kecuali ditentukan lain.
d. Tanah urugan yang digunakan untuk penimbunan merupakan tanah dating yang
sebelumnya harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas atau Direksi
e. Urugan pasir harus disiram dengan air dan ditumbuk hingga padat
f. Gradasi maksimum adalah 0,36 mm tidak diperkenankan menggunakan pasir laut
18. PEKERJAAN BETON BERTULANG
18.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan beton bertulang dan tidak bertulang.
Secara umum tahapan pekerjaan beton adalah sebagai berikut :
Penyediaan semua material pekerjaan beton
Persiapan dan pemasangan bekisting
Pemasangan tulangan
Pengadukan beton
Pengecoran beton
Pemeliharaan, perbaikan, penyelesaian dan pengerjaan semua pekerjaan tambahan,
sehingga menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan gambar rencana.
18.2. Standar Pekerjaan
Semua bahan dan konstruksi apabila tidak diberi catatan khusus harus memenuhi
standar yang berlaku dan dipakai di Indonesia. Untuk struktur digunakan mutu
beton (disesuaikan dengan RAB). Dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas,
Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan cor beton menggunakan system beton
dengan adukan molen (mix concrete) yang terlebih dahulu memberikan data-data
spesifikasi mutu beton kepada Konsultan Pengawas.
18.3. Persyaratan Bahan
18.3.1. Portland Cement (PC)
18.3.1.1. Semen yang dipakai harus Portland semen yang telah disetujui oleh
Konsultan Perencana, dan memenuhi syarat menurut standar
Semen Indonesia (SNIS-04-1989-F)
18.3.1.2. Untuk seluruh pekerjaan beton harus menggunakan mutu semen
yang baik dari satu jenis merk atas persetujuan Direksi/Pengawas
18.3.1.3. Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak
diperkenankan untuk dipergunakan
18.3.1.4. Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupasenhingga bebas dari kelembaban dimana gudang tempat
penyimpanan mempunyai ventilasi cukup dan tidak kena
air, diletakan pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm
dari lantai. Tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
9/29
meter sesuai dengan syarat penumpukan semen dan setiap
pengiriman semen baru harus dipisahkan dari semen yang lama dan
diberi tanda dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan
menurut urutan pengiriman.
18.3.2. Split/Pasir
18.3.2.1. Split dan pasir harus keras, tahan lama dan bersih serta tidak
mengandung bahan yang merusak dalam bentuk ataupun jumlah yang
cukup banyak, yang dapat memperlemah kekuatan beton
18.3.2.2. Split harus memenuhi syarat-syarat pada SNI 1734-1989-F, atau
daftar berikut ini :
Split Pasir
Ayakan% Lewat Ayakan
(Berat Kering)Ayakan
% Lewat Ayakan
(Berat Kering)
30 mm 100 10 mm 100
25 mm 90-100 5 mm 90-100
15 mm 25-60 2,5 mm 80-100
5 mm 0-10 1,2 mm 50-90
2,5 mm 0-5 0,6 mm 25-60
0,3 mm 10-30
0,15 mm 10
18.3.3. Air
Air harus bersih dan bebas dari bahan organic, alkali, garam dan kotoran lain
dalam jumlah yang cukup besar. Sebaiknya dipakai air yang dapat diminum.
18.4. Pekerjaan Penulangan Baja
18.4.1. Lingkup Pekerjaan
Kontraktor harus menyiapkan, membengkokkan dan memasang tulangan baja
sesuai dengan yang tercantum di dalam spesifikasi/gambar. Dalam pekerjaan
penulangan baja termasuk semua pemasangan kawat beton, kaki ayam untuk
penyangga beton dan segala hal yang perlu serta juga menghasilkan pekerjaan
beton sesuai dengan pengalaman teknik yang terbaik.
18.4.2. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan pembengkokan tulanhan baja, Kontraktor mempelajari
gambar kerja
18.4.3. Standarisasi
Detail dan pemasangan tulangan baja harus sesuai denga peraturan atau standar
yang berlaku
18.4.4. Spesifikasi Tulangan Baja
Khusus untuk beton struktur, besi baja tulangan yang digunakan harus dari baja
mutu U-24 menurut persyaratan PBI 1971 atau Japanese Standart Class SR-24
ataupun British Standart NI 785-1983
18.4.5. Pekerjaan Pembengkokan Tulangan Baja
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
10/29
Pekerjaan pembengkokan tulangan baja harus dilaksanakan dengan teliti sesuai
dengan ukuran yang tertera pada gambar. Tulangan baja tidak boleh dibengkokan
atau diluruskan kembali sedemikian rupa sehingga menjadi rusak atau cacat.
Dilarang membengkokan tulangan baja dengan cara pemanasan.
18.4.6. Syarat Pemasangan
Penulangan
Sebelum dipasang, tulangan baja harus bebas dari sisa logam, karat dan
lapisan yang dapat merusak logam atau mengurangi daya ikat. Bila
pengecoran beton ditunda, tulangan baja harus diperiksa kembali dan
dibersihkan.
Pemasangan
Penulangan harus distel dengan cermat sesuai dengan gambar dan diikatdengan kawat atau jepitan yang sesuai dengan persilangan dan harus
ditunjang dengan penumpu beton atau logam dan penggantung logam
Bilamana tidak ditentukan lain dalam gambar, maka penulangan harus
dipasang dengan celah untuk beton tahu sebagai berikut :
Beton yang dicor pada tanah tebal 8 cm
Semua bidang yang terkena air tanah 5 cm
Plat lantai, balok, kolom yang tidak terkena tanah atau air 4 cm
Bidang yang kena udara semua bidang interior 1,5 cm
18.4.7. Sambungan
System penulangan dari bangunan secara keseluruhan harus dihubungkan satu
dengan yang lain, dengan cara pengelasan
18.4.8. Persetujuan dari Konsultan Pengawas
Penulangan baja tersebut di atas harus diperiksa oleh Konsultan Pengawas
terlebih dahulu sebelum dilakukan pengecoran. Konsultan Pengawas harus
diberitahu apabila pemasangan penulangan baja sudah siap untuk diperiksa
18.5. Wiremesh
18.5.1. Umum
18.5.1.1. Wiremesh yang digunakan harus dari baja mutu U-24 menurut
persyaratan PBI 1971 atau Japanese Standard Class SR-24 ataupun
British Standart No. 785-1938
18.5.1.2. Ukuran wiremesh sebagaimana yang tersebut di dalam gambar, bila
terjadi penggantian dengan diameter alain, hanya diperkenankan atas
persetujuan tertulis Konsultan Pengawas/Direksi. Bila penggantian
disetujui, maka luas penampang yang diperlukan tidak boleh berkurang
dengan yang tersebut di dalam gambar atau perhitungan. Dan dalam hal
ini Kontraktor harus melampirkan data perhitungannya serta data
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
11/29
pengurangan volume berat pembesian yang dikaitkan dengan analisa
penawaran.
18.5.1.3. Wiremesh yang digunakan harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat,
serpihan kulit giling serta bahan lain yang dapat mengurangi daya lekat
terhadap beton.
18.5.1.4. Kawat pengikat beton harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 1
mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu, dan tidak bersepuh seng,
tidak kaku maupun getas
18.5.2. Pelaksanaan
18.5.2.1. Memasang wiremesh harus dilakukan dalam keadaan dingin, wiremesh
dipotong dan dirangkai sesuai dengan gambar
18.5.2.2. Wiremesh yang telah dirakit harus dipasang sedemikian rupa hingga
sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempat
18.5.2.3. Tebal penutup beton harus dipasang dengan penahan jarak (beton
decking) yang terbuat dari beton dengan mutu paling sedikit sama
dengan mutu yang akan dicor dengan jumlah minimum 4 buah tiap M2
cetakan
18.5.2.4. Pada tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada tulangan
bawah oleh batang penunjang atau ditunjang langsung pada cetakan
sawah
18.6. Pekerjaan Bekisting
18.6.1. Lingkup Pekerjaan
Bekisting atau perancah harus digunakan bila diperlukan untuk membatasi
adukan beton dan membentuk adukan beton menurut garis dan permukaan yang
diinginkan. Bila bekisting membahayakan atau tidak memadai, maka bekisting
tersebut dapat ditolak oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor harus segera
membongkar dan memindahkan bekisting tersebut dari lokasi pekerjaan dan
menggantinya dengan yang baru.
18.6.2. Persyaratan Bahan
Semua bahan yang akan digunakan/dipasang harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas. Papan bekisting dapat digunakan dari papan kelas III atau
IV yang permukannya rata dan halus, untuk menghasilkan permukaan yang
sempurna. Bekisting harus kuat dan kaku terhadap beban dan lendutan yang
masih basah dan getaran terhadap beban konstruksi dan angin. Bekisting harus
kedap air, sehingga dijamin tidak akan timbul sirip atau adukan keluar pada
sambungan.18.6.3. Pembongkaran
Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa goncangan, getaran atau
kerusakan pada beton. Pembongkaran bekisting dapat dilakukan setelah umur
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
12/29
beton telah mencapai umur yang disyaratkan sesuai dengan mutu beton rencana
(dibuktikan dengan pengujian beton pada umur tertentu) dan dengan persetujuan
Konsultan Pengawas secara tertulis, atau dengan pedoman sebagai berikut :
Bagian Waktu Pengerasan Normal
Kolom, Dinding dan Sisi Balok 4 HariPlat 28 Hari
Balok 28 hari
18.6.4. Pelaksanaan
18.6.4.1. Perencanaan :
Semua bekisting harus dilaksanakan sesuai dengan instruksi-instruksi
yang diberikan oleh Direksi Teknik. Gambar Rencana yang terinci
yang menunjukkan bentuk Bekisting harus disetujui oleh Direksi
Teknik.
Bekisting harus direncanakan untuk menjamin bahwa pembongkaran
bekisting beton tidak akan merusak beton atau perancah. Bekiting
beton harus cukup kuat untuk menahan getaran yang disebabkan oleh
alat getar. Penurunan antar dua perletakan tidak boleh melebihi satu
pertiga ratus (1/300) bentang, atau bagaimanapun juga penurunan tidak
boleh lebih dari 3 mm
18.6.4.2. Pemasangan Bekisting
a. Bekisting untuk dinding vertical/bagian konstruksi yang tipisyang selama operasi pengecoran akan menyebabkan adukan
tersebut jatuh lebih tinggi dari satu setengah meter harus
dilaksanakan sesuai dengan salah satu dari metode-metode
berikut :
Salah satu dari sisi bekisting harus dibuka dari bawah ke
atas yang akan ditutup berturut-turut mengikuti kemajuan
pengecoran dengan cara sedemikian sehingga tinggi
adukan beton yang jatuh selama pengecoran tidak boleh
melebihi dari 1,50 M.
Bekisting harus terdiri dari bagian-bagian yang dapat
dibuka, ukurannya tidak lebih tinggi dari 1,50 M dan
tidak lebih dari 2 M
Semua bekisting harus ditutup rapat dan beton dituang
melalui sebuah pipa/corong, dengan ujung dipegang
dekat dengan permukaan beton segar yang dituang.
Pipa/corong tersebut harus selalu dijaga agar penuh
dengan beton selama bekerja.
b. Segera sebelum pekerjaan pengecoran, Bekisting harus
dibersihkan dari semua kotoran/material lepas, serbuk
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
13/29
gergaji, debu dan lain-lain. Kerusakan-kerusakan seperti
penurunan, deformasi dan lai-lain harus diperbaiki segera.
Apabila selama pekerjaan pengecoran, ternyata diamati ada
perubahan bentuk bekisting, beton pada tempat yang
bersangkutan harus dibuang dulu dan bekisting diperkuat
sesuai dengan instruksi Direksi Teknik
18.6.4.3. Pembongkaran Bekisting
Bekisting harus dibongkar dengan statis, tanpa goncangan, getaran
atau kerusakan pada beton. Pembongkaran bekisting dapat
dilakukan setelah umur beton telah mencapai umur yang
disyaratkan sesuai dengan mutu beton rencana (dibuktikan dengan
pengujian beton pada umur tertentu) dan dengan persetujuan
Konsultan Pengawas secara tertulis, atau
dengan pedoman sebagaiberikut :
Bagian Waktu Pengerasan Normal
Kolom, Dinding dan Sisi Balok 4 Hari
Plat 28 Hari
Balok 28 hari
18.7. Pekerjaan Beton
18.7.1. Syarat Adukan Beton
Semua beton harus memenuhi persyaratan-persyaratan umum untuk
perencanaan campuran seperti yang diberikan dalam table dibawah ini.
Kelas
Total
Semen
Kg/M3
Ukuran maximum
Agregat (mm)Jumlah Air
Kelas A Kelas B Berat Kg/M3Perbandingan
faktor Air Semen
K 350
K 250
K 225
K 175
K 125
425
400
350
300
250
25
25
37
37
50
19
19
25
25
25
180
170
160
150
130
0,42
0,42
0,46
0,50
0,52
Beton
dalam Air400 37,50
25,00
atau
19,00
210 0,525
Catatan :
Untuk beton mutu rendah (beton kurus) digunakan untuk pekerjaan yang
tidak structural, setiap campuran yang dapat diterima digunakan atas
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
14/29
persetujuan Direksi Teknik disediakan bahwa perbandingan volume agregat
campuran (halus dan kasar) dengan semen tidak melebihi 6:1
18.7.2. Komposisi Adukan
Kompisisi adukan beton dibuat berdasarkan perbandingan volume dengan
macam campuran dan penggunaan seperti tersebut di bawah ini :
No Perbandingan Penggunaan Keterangan
1
2
1 Pc : 2 Ps : 3 Kr
(1 zak Pc : 0,064 m3 Ps : 0,96 m3 Kr)
1 Pc : 3 Ps : 5 Kr
(1 zak Pc : 0,096 m3 Ps : 0,16 m3 Kr)
Pondasi, Kolom,
Lantai dan Dak
Lantai Kerja
Disesuaikan
Dengan Gambar
Disesuaikan
Dengan Gambar
Campuran Percobaan
Kontraktor harus menegaskan perbandingan campuran dan material yang
diusulkannya dengan membuat dan melakukan pengujian campuran
percobaan, dengan disaksikan oleh Direksi Teknik menggunakan tipe alat
dan peralatan yang sama seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan.
Percobaan campuran dianggap dapat diterima asalkan hasil test memuaskan
dan memnuhi semua persyaratan-persyaratan proporsi campuran yang
ditetapkan.
18.7.3. Pengadukan Beton
a. Pencampuran adukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk (beton
molen). Kontraktor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang
mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi dari masing-
masing bahan pembentuk beton. Perlengkapan-perlengkapan tersebut dan
cara pengerjaannya harus mendapat persetujuan dari direksi lapangan
b. Lama pengadukan beton dilakukan hingga campuran beton tersebut benar-
benar homogen hingga menghasilkan adukan susunan kekentalan dan warna
yang merata/seragam. Beton harus seragam dalam komposisi dan konsistensi
dari adukan ke adukan. Pengadukan yang berlebihan (lamanya) yang
membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan konsistensi beton yang
dikehendaki, tidak dibenarkan.
c. Pengangkutan adukan beton dilakukan dengan gerobak dorong atau alat
bantu lainnya ke tempat pengecoran harus diatur sedemikian rupa, sehinggawaktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat sehingga waktu
antara pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 jam dan tidak terjadi
perbedaan waktu pengikatan yang mencolok antara beton yang sudah dicor
dengan yang akan dicor.
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
15/29
18.7.4. Pengendalian Mutu
Semua beton yang digunakan pada pekerjaan harus memenuhi persyaratan
kekuatan tekanan dan persyaratan Slump (pengujian-turun Abrams) yang
ditetapkan sebagai berikut :
a. Pengujian Slump Beton
Metode persiapan dan pelaksanaan pengujian slump (slump test) harus
sesuai dengan spesifikasi PBI 1971 dan Bina Marga PC 0101-76. Beton
yang tidak memenuhi persyaratan Slumptidak boleh digunakan dalam
pekerjaan, kecuali Direksi Teknik dalam beberapa hal menyetujui
pemakainnya secara terbatas beton semacam itu dalam jumlah kecil pada
bagian-bagian dengan tegangan rendah pekerjaan-pekerjaan tertentu.
b. Kuat Tekan Beton
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
16/29
Kelas Beton
Kuat Tekan (Kg/Cm2) t1 bk
Contoh kubus berisi 15 cm
7 Hari 28 Hari
K 350
K 250
K 225
K 125
K 175
230
180
148
82
115
350
275
225
125
175
Untuk test kuat tekan yang menggunakan contoh
silinder, syarat kekuatan tekan dikurangi 17 %
Apabila hasil pengujian pada umur 7 hari kekuatannya dibawah angka-
angka yang ditentukan pada diatas, maka kontraktor tidak boleh
mengecor beton lebih jauh sampai penyebab hasil kekuatan yang lebih
rendah tersebut telah ditemukan dan telah mengambil langkah yang akan
menjamin produksi beton yang sesuai dengan spesifikasi sampai Direksi
Teknik merasa puas.
Beton yang tidak memenuhi kekuatan tekan umum 28 hari yang telah
ditetapkan akan dianggap tidak memuaskan dan pekerjaan harus
dibetulkan seperti yang ditetapkan berikut ini. Kekuatan beton akan
dianggap memuaskan apabila :
Tidak melebihi dari satu hasil percobaan diantara 20 hasil
pemeriksaan benda uji kubus berturut-turut, dengan nilai kurang
dari kekuatan karateristik yang diberikan pada table diatas.
Tidak boleh satupun nilai rata-rata dari 4 hasil pemeriksaan
benda uji berturut-turut, terjadi dengan nilai kurang dari (bk +
0,82 Sr), bk adalah kekuatan karateristik dan Sr adalah deviasi
standar.
Selisih antara nilai tertinggi dan terendah diantara 4 hasil
pemeriksaan benda uji berturut-turut, ialah lebih kecil dari 4,3 Sr
adalah deviasi standard. Deviasi standard akan ditentukan oleh
Direksi Teknik berdasarkan data pekerjaan beton sebelumnya yang
dilaksanakan oleh Kontraktor.
18.7.5. Pengecoran
a. Pelaksanaan pengecoran menggunakan beton mixer yang diaduk dengan
molen
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
17/29
b. Pengecoran beton harus dengan ijin Konsultan Pengawas dan
dilaksanakan pada waktu Konsultan Pengawas ada di tempat.
c. Adukan beton yang tidak memenuhi syarat dengan spesifikasi yang
ditetapkan harus ditolak dan segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan
dengan biaya kontraktor.
d. Beton tidak boleh dicor bilamana keadaan cuaca buruk
e. Adukan beton tidak boleh dijatuhkan melalui pembesian atau ke dalam
papan bekisting yang tinggi/dalam, yang dapat menyebabkan terlepasnya
kerikil/split dari adukan beton.
f. Beton tidak boleh dicor dalam bekisting yang dapat menagkibatkan
penimbunan adukan pada permukaan bekisting di atas beton yang sudah
dicor. Untuk hal tersebut di atas harus disiapkan corong untuk
pengecoran agar dapat mencapai tempatnya tanpa terlepas satu sama lain.
g. Tinggi adukan beton tidak boleh melampaui 1,5 m di bawah ujung
corong saluran
h. Adukan beton harus dicor dengan merata
i. Tiap lapisan harus dicor pada waktu lapisan yang sebelumnya masih
lunak.
18.7.6. Pemadatan dan Penggetaran
a. Setiap lapisan harus dipadatkan sampai kepadatan maksimum sehingga
bebas dari kantong/sarang kerikil dan menutup rapat pada semua
permukaan dari cetakan dan material yang melekat
b. Menggunakan alat penggetar (vibrator)
c. Melakukan pengetukan pada dinding bekisting sampai betul-betul
mengisi pada bekisting atau lubang galian dan menutupi seluruh
permukaan bekisting.
d. Penggunaan vibrator harus dilakukan dengan benar atau dengan petunjuk
dari konsultan pengawas dan tidak boleh mengenai bekisting mapupunpembesian.
18.7.7. Perawatan Beton
a. Beton yang selesai dicetak harus dijaga dalam keadaan basah selama
sekurang-kurangnya 14 hari setelah dicor, yaitu dengan cara penyiraman
air, karung goni basah atau cara-cara lain yang ditentukan oleh Konsultan
Pengawas.
b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari
langsung paling sedikit 3 hari setelah pengecoran.
c. Beton yang mempunyai keadaan seperti di bawah ini
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
18/29
Rusak
Sejak semula cacat
Cacat sebelum penyerahan pertama
Menyimpang dari garis atau muka ketinggian yang telah
ditetapkan
Tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) Harus diganti dengan beton baru dan semua biaya ditanggung
oleh Kontraktor
19. PEKERJAAN KAYU
19.1. Lingkup Pekerjaan Kayu
Pekerjaan kayu meliputi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai denga jenis
pekerjaan, penyediaan bahan yang cukup, peralatan tukang baik masinal maupun manual
guna kelancaran pekerjaan ini
Macam pekerjaan kayu yang akan dilaksanakan dalam pembangunan gedung ini terdiri
atas :
Pekerjaan pintu, jendela dan ventilasi
Pekerjaan pelengkap dan penunjang
19.2. Persyaratan bahan
Kayu yang dipakai harus sesuai dengan PPKI 1961 (NI-5) lampiran, kayu
berkualitas baik, tua, kering dan tidak bercacat, pecah-pecah dan tidak terdapat
kayu mudanya (spint) sesuai pasal III PKKI 1961 mutu A
Selama pelaksanaan, mutu dan kekeringan kayu harus dijaga dengan
menyimpannya ditempat kering, terlindung dari hujan dan panas terutama kusen-
kusen dan rangka pintu yang telah selesai.
Semua pekerjaan kayu yang akan difinish harus diketam rata dan halus dengan
menggunakan ketam mesin, tidak ada lubang atapun mata kayu, kecuali bila
ditentukan lain.
Semua ukuran yang tertera dalam gambar maupun yang tersebut dalam pasal ini
adalah ukuran jadi, yaitu ukuran setelah kayu selesai dikerjakan/dipasang dengan
toleransi rata-rata maksimum 3 mm untuk setiap permukaan kayu yang sudah
dikerjakan
19.3. Klasifikasi bahan dan macam pekerjaan
Klasifikasi bahan berdasarkan PPKI dam macam pekerjaan untuk jenis pekerjaan kayu
kasar dan pekerjaan halus dapat dilihat dalam table berikut ini :
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
19/29
Pekerjaan Kayu Kasar
Klasifikasi/
Kekuatan
Kayu
Jenis KayuPenggunaan Dan
Dimensi BahanKeterangan
Klas I Bengkirai,
Tekam/Sejenisnya
Klas III Durian/SejenisnyaPapan bowplank,
papan malBidang atas mal
diserut
Pekerjaan Kayu Halus
Klasifikasi/
KekuatanKayu
Jenis KayuPenggunaan Dan
Dimensi Bahan Keterangan
Klas IBengkirai,
Tekam/Sejenisnya
Rangka pintu dan
jendela, Daun pintu
panel dan papan
litplank
bidang atas
diserut halus
Klas II Mabang/SejenisnyaRangka Kuda-kuda,
atap dan plafond
20. PEKERJAAN ATAP
20.1. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti yang diperlihatkan pada gambar rencana
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengelolaan dan pemasangan penutup atap
dilakukan pada atap serta seluruh detail yang disebutkan/dinyatakan dalam gambar
rencana.
20.2. Persyaratan Bahan
Bahan penutup atap yang digunakan adalah genteng metal 0,35 mm produksi local
atau seperti yang diperlihatkan pada gambar rencana
20.3. Data Teknis
a. Spesifikasi ;
Kuda-Kuda : Rangka baja ringan
Gording : Rangka baja ringanPerabung : Perabung genteng metal 0,35 mm
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
20/29
b. Semua material yang akan digunakan untuk pekerjaan pemasangan penutup
atap harus mendapat persetujuan tertulis dari Direksi/Pengawas Lapangan
20.4. Syarat-syarat pelaksanaan :
a. Sebelum melakukan pemasangan atap, semua material untuk pekerjaan atap
yang digunakan, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi/Pengawas Lapangan
b. Kuda-kuda dari rangka baja ringan dengan kualitas terbaik, bentuk dari kuda-
kuda tersebut sesuai dengan gambar rencana
c. Gording dari rangka baja ringan kualitas terbaik, dengan bentuk dan ukuran
disesuaikan pada system pabrikasi
d. Pemasangan atap harus dapat disetujui bila pemasangan rangka atap secara
keseluruhan telah disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan, baik mengenai
ukuran, kualitas material dan lain-lain, khusus untuk rangka atap yang terbuat
dari
kayu, sebelum atap dipasang seluruhnya harus sudah diresidu
21. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
21.1. Persyaratan Umum
a. Semen Portland
Semen yang dipakai harus Portland semen yang telah disetujui oleh
Direksi Proyek dan memenuhi syarat S.400 menurut Standar SemenIndonesia (NI-8-1972)
Untuk seluruh pekerjaan harus menggunakan mutu semen yang baik dari
satu merek atas persetujuan Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan
Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya tidak diperkenankan
untuk dipergunakan
Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas kelembaban dimana gudang tempat penyimpanannya
mempunyai ventilasi cukup dan tidak kena air, diletakkkan pada tempat
yang ditinggikan paling sedikit 30 cm di atas lantai. Tidak boleh ditumpuk
sampai tingginya melebihi 2 m sesuai syarat penumpukan semen dan setiap
pengiriman semen baru harus dipisahkan dari semen yang lama dan diberi
tanda dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengiriman.
b. Pasir
Pasir harus bersih dari bahan organic, lumpur, zat-zat alkali dan subtansi-
subtansi yang dapat merusak beton. Pasir tidak boleh mengandung segala jenis
subtansi tersebut lebih dari 5%
c. Air
Air yang digunakan untuk adukan dan merawat beton harus tawar, bersih, tidak
mengandung minyak, asam, alkali dan bahan-bahan organis dan bahan lain
yang dapat merusak mutu beton maupun mempengaruhi daya lekat semen danharus memenuhi NI-3 pasal 10.
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
21/29
Bila dianggap perlu, Konsultan Pengawas/Direksi lapangan dapat meminta
pada kontraktor untuk memeriksa mutu air di laboratorium atas biaya
Kontraktor
20.2. Pekerjaan Dinding Pasangan Batako
20.2.1. UmumSebelum mengadakan pembelian, pengiriman, pemasangan Kontraktor harus
menyerahkan contoh bahan pekerjaan pasangan pada Direksi Lapangan untuk
memperoleh persetujuan.
20.2.2. Persyaratan Bahan
Batako harus mempunyai rusuk-rusuk yang tajam dan siku. Bidang-
bidang sisinya harus datar, tidak menunjukkan retak-retak. Ukurannya
harus sama dengan yang lain dan harus memenuhi persyaratan yang
terdapat dalam NI-10 dan PUBI 1971.
Bahan perekat terdiri dari semen, pasir dan air harus memenuhi ketentuan
dalam pekerjaan pasangan. Untuk pasangan batako 1 Pc : 4 Ps.
20.2.3. Syarat Pelaksanaan
Semua pekerjaan pasangan harus dipasang tegak dan mengikuti garis.
Pekerjaan pasangan harus dipasang seragam. Satu bagian tidak boleh
dipasang dari 1 meter diatas bagian bawahnya.
Batako sebelum dipasang harus dibasahi terlebih dahulu dan bersih dari
kotoran (direndam dalam air sehingga buihnya habis).
Batako harus dipasang tegak lurus dengan bentangan benang yang
sifatnya datar. Pemasangan batako dilakukan dengan adukan 1 Pc : 4 Ps
kecuali semua ujung-ujung dinding, sudut-sudut, pnggiran, lubang dan
beton dilakukan dengan adukan 1 Pc : 3 Ps
Pasangan dinding batako dilaksanakan secara bertahap, setiap tahap tediri
maksimum 24 lapis setiap hari, dikuti dengan pemasangan pipa-pipa,
peralatan dan lain-lain dan yang akan ditanam dalam dinding batako
harus dipasangan pada saat pekerjaan pasangan batako.
Setiap pertemuan tegak lurus dari dinding batako harus dicor kolom
praktis beton bertulang
Semua bagian atau dinding batako harus diakhiri dengan ring balok
sesuai dengan ukuran pada gambar rencana.
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
22/29
20.2.4. Penggunaan Plesteran
Pemakaian plesteran (adukan) harus disesuaikan dengan jenis dan macam
pekerjaan sesuai dengan perbandingan campuran adukan yang digunakan seperti
yang ditunjukkan pada table berikut ini :
No Perbandingan Penggunaan
1
2
1 PC : 4 PS
(1 zak PC : 0,096M3 PS)
1 PC : 5 PS
(1 zak PC : 0,128M3 PS)
Untuk dinding batako
Untuk finishing plesteran
Syarat-syarat pelaksanaan :
Pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standard spesifikasi dari bahan
dan campuran yang digunakan sesuai dengan petunjuk dari
Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan
Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana bidang yang akan
dikerjakan telah disetujui oleh konsultan pengawas. Dan dalam
melaksanakan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan
mengenai ukuran tebal/tinggi peil dan bentuk profilnya.
Semua jenis adukan tersebut, masing-masing harus dilaksanakan
sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan tidak
mongering. Campuran adukan tersebut dapat diaduk memakai mesin
pengaduk atau secara manual sesuai petunjuk pengawas dan diusahakan
agar jarak waktu pencampuran dan pemasangan tidak melebihi 30
menit terutama untuk campuran kedap air.
Plesteran yang retak, bergelembung/cembung, terjadi pengotoran
atau perubahan warna, tidak akan diterima. Plesteran tersebut
harus dibersihkan dan diganti dengan adukan plesteran yang sesuai
dengan spesifikasi dan mendapat persetujuan dari pengawas. Tambalan
tersebut harus sesuai dengan tekstur dan warna hasil pekerjaan yang ada
semula.
Untuk plesteran dinding semen simpai pemasangan anyaman besi
plat simpai dipasang silang menyilang dengan sudut 90 derajat dan posisi
besi simpai harus kuat dan kencang, pengadaan besi plat simpai
harus berkualitas baik, tidak berkarat dan masih dalam bentuk roll.
Tebal plesteran dinding tidak kurang dari 3 cm.
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
23/29
Kelembaban plesteran harus tetap dijaga sehingga pengeringan
berlangsung wajar dan tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi setiap
permukaan plesteran tiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik
panas matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah
penguapan air secara cepat.
20.2.5. Pekerjaan Dinding Plesteran
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan
b. Bahan yang digunakan adalah campuran semen Portland dan pasir
c. Pemakaian plesteran harus disesuaikan dengan jenis dan macam pekerjaan
sesuai dengan perbandingan campuran adukan sebagai berikut :
1 PC : 2 PS, untuk pemasangan dinding batako yang kedap air untuk
dinding kamar mandi/WC sehingga 1,80 m dari muka lantai, untuk
plesteran beton bertulang
1 PC : 4 PS untuk plesteran sponning, spesi dinding batako, plesteran
dinding batako.
d. Campuran adukan yang dimaksud adalah campuran dalam volume
e. Plesteran terdiri dari 3 lapis, tebalnya tidak lebih dari 1,5 cm kecuali
dijelaskan lain atau lebih spesifik.
20.2.6. Pekerjaan Batako
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat bantu dan alat angkut yang
diperlukan
b. Pekerjaan dinding batako dengan menggunakan struktur rangka kayu harus
diberi ikatan paku terlebih dahulu agar dinding batako dapat mengikat pada
tiang-tiang kayu serta balok penutup
c. Bahan pasangan batako yang digunakan harus berkualitas baik dengan
ukuran sesuai dengan rencana yang ditunjukkan pada gambar/detail, ukuranyang satu dengan lainnya harus sama. Dan terbuat dari campuran 1 Pc : 4 Ps
untuk dinding biasa dan campuran 1 Pc : 2 Ps untuk dinding kedap air
d. Bahan dasar pembuatan batako harus sesuai dengan persyaratan yang
disebutkan sebelumnya.
e. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemasangan batako, Kontraktor harus
memperlihatkan terlebih dahulu contoh batako untuk diperiksa oleh
Konsultan Pengawas/Pemilik Proyek
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
24/29
21. PEKERJAAN KERAMIK
21.1. Lingkup PekerjaanTermasuk didalamnya pekerjaan pemsangan keramik lantai, lantai WC, bak WC
dan dinding WC.
21.2. Persyaratan Bahan
a. Pemasangan keramik lantai menggunakan ukuran 40 x 40 cm, kecuali
ditentukan lain dalam gambar .
b. Pemasangan keramik lantai WC ukuran 30 x 30 cm, kecuali ditentukan lain
dalam gambar.
c. Pemasangan keramik dinding menggunakan ukuran 20 x 30 cm, kecuali
ditentukan lain dalam gambar.
21.3. Syarat Pelaksanaan
a. Pekerjaan finishing keramik boleh dilaksanakan setelah seluruh
pekerjaan.
Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Kontraktor wajib membersihkan semua
permukaan yang akan dipasang bahan lapisan yang akan dilapisi dengan
keramik dari berbagai macam-macam kotoran
b. Keramik harus berkualitas baik (kelas I) dengan merk/jenis yang telahdisetujui oleh Konsultan Pengawas. Keramik diproduksi oleh pabrik yang telah
memenuhi peraturan-peraturan ASTM, Peraturan keramik Indonesia (NI 19 :
PVBB 1990 dan PVBI)
c. Keramik harus seragam dalam ukuran (tidak ada selisih luas keramik), warna
dan permukaannya harus rata. Pemilihan warna dan motif harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas
d. Celah antara (nat) lebarnya maksimum 1 mm dan diisi aduka 1 pc : 2 ps,
setelah pasangan cukup kering disiram dengan air (grout semen berwarna)
warnanya sesuai dengan keramik yang dipasang.
e. Pemotongan keramik harus dihindarkan, bila terpaksa harus dipotong
maka potongan harus dengan hati-hati dan rapi
f. Hasil pekerjaan keramik harus merupakan bidang yang benar-benar rata,
tidak bergelombang bail vertical maupun horizontal harus lurus
g. Bidang permukaan hasil pasangan harus rata, semua unitnya terpasang kuat
(tidak goyang), sisi-sisinya dan sudutnya utuh (tanpa cacat, retak dan gompal).
h. Keramik harus seragam dalam ukuran (tidak ada selisih luas keramik), warna.
Setelah pemasangan selesai permukaan lantai harus dibersihkan.
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
25/29
22. PEKERJAAN PLAFOND
22.1. Termasuk di dalamnya adalah pekerjaan pemasangan Gypsum Board pada seluruh
ruangan
22.2. Persyaratan Bahan
a. Konstruksi rangka plafond menggunakan Rangka Kayu
b. Penutup Plafond mengunakan Gypsum Board tebal 9 mm dengan kualitas baik
22. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
22.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan. Termasuk dalam
pekerjaan ini adalah semua bahan pengunci dan penggantung termasuk
perlengkapannya.
22.2. Persyaratan Bahan
a. Semua alat dan perlengkapan yang akan dipakai harus memenuhi persyaratan
NI-3
1970 pasal 4 serta instruksi pabrik atau produsen
b. Semua bahan dan perlengkapan pintu dan jendela harus mendapat persetujuan
dari pemberi tugas
c. Anak kunci harus dilengkapi dengan plat pengenal terbuat dari logam yang
mana tertera nomor pengenal serta harus diserahkan kepada pemilik/pemberi
tugas
d. Engsel yang digunakan untuk daun pintu adalah engsel besar dari bahan
tembaga atau engsel nylin 4 inch
e. Engsel yang digunakan untuk daun jendela adalah engsel ukuran sedang
dari bahan tembaga atau nylin ukuran 3 inch
f. Bahan penggantung, handle dan kait angin harus kualitas baik dan tidak
mudah patah.
22.3. Macam Pekerjaan
a. Mengadakan dan memasang kunci pada semua pintu dan jendela sesuai
dengan gambar rencana
b. Untuk setiap satu buah daun pintu dipasang 4 buah engsel
c. Untuk pintu dua daun, pada salah satu daun pintu dipasang dua slot tanam di
atas dan dibawah
d. Untuk setiap daun jendela kungkit dipasang dua engsel ukuran 3 sebuahhandle dan kait angin
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
26/29
e. Semua jenis warna dan merk sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas dan
pemilik.
22.4. Cara Pelaksanaan
a. Semua pemasangan harus rapi sehingga pintu dan jendela dapat dibuka dan
ditutup dengan lancer, mudah dan ringan
b. Sebelum penyerahan pekerjaan, kunci-kunci harus diminyaki sehingga
dapat bekerja dengan baik.
23. PEKERJAAN PENGECATAN
23.1. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan pengecatan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan termasuk alat bantu dan alat angkut yang diperlukan dan mencakup
pekerjaan persiapan permukaan yang akan diberi cat
23.2. Standar Pengerjaan (Mock Up)
a. Sebelum pengecatan mulai, kontraktor harus melakukan pengecatan pada
satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang akan dipergunakan.
Bidang-bidang yang akan dijadikan sebagai mock up ini akan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas/Pemilik di Lapangan
b. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh
Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas ataupun Pemberi Tugas, maka bidang-bidang
ibi akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan
23.3. Bahan
a. Untuk cat tembok, dipergunakan cat dari produksi dalam negeri berkualitas
baik, tahan panas dan cuaca sedangkan untuk pekerjaan cat kayu dan besi
digunakan cat sintetik berkualitas baik, plamur dan dempul untuk pekerjaan cat
tembok dan kayu digunakan sama dengan merk cat yang dipilih.
b. Cat yang digunakan masih berada dalam kaleng yang masih disegel, tidak
pecah atau bocor dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/Pemilik
c. Kontraktor bertanggung jawab bahwa warna dan bahan cat adalah tidak
palsi sesuai spesifikasi atau brosur pabrik, dan jenis cat baik warna harus
mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas
d. Bahan pengecatan terdiri dari :
Cat tembok dalam : plamur dan cat tembok dalam
Cat tembok luar : plamur dan cat tembok luar
Cat Kayu : Meni. Plamur, sanding sealer dan cat
Kayu kusen-kusen dan daun jendela
Cat pernis : Pernis
23.4. Cara Pelaksanaan
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
27/29
a. Pengecatan Dinding
Pekerjaan pengecatan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang cukup ahli
dalam bidangnya dan harus menurut petunjuk Direksi/Konsultan Pengawas
Persiapan yang harus
dilakukan :
Membersihkan permukaan tembok tersebut terhadap
pengkristalan, pengapuran yang biasanya terhadap pada tembok baru
dengan amplas
Kemudian dibersihkan dengan lap yang benar-benar bersih
Untuk cat tembok diberi cat dasar dan plamur
Setelah kering permukaan tersebut diamplas lagi dengan amplas
halus. Bagian-bagian yang masih kurang baik diamplas lagi
Pengecatan akhir dilakukan berulang kali (2 Kali) sampai mencapai warna
yang dikehendaki.
b. Pengecatan Plafond
Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat
(retak, lubang dan pecah-pecah). Pengecatan tidak dapat dilakukan selama
masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang yang akan dicat.
Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak dan kotoran-kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan . seluruh bidang pengecatandi plamur sebelum dilapisi dengan cat dasar
c. Pengecatan Kayu
Cat kayu harus diaduk sebelum dan selama pengecatan, bila tidak dilakukan
pewarna akan mengendap dan menghasilkan warna yang tidak merata dan
mengurangi perlindungan pada kayu. Permukaan yang akan dicat harus bersih
dari debu dan kotoran. Sebelum dicat seluruh bidang pengecatan didempul
terlebih dahulu.
24. PEKERJAAN SANITASI
24.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan/alat-alat,
pemasangan, pengujian dan perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan
system instalasi
b. Semua material harus memenuhi ukuran dan standar serta mudah didapatkan di
pasaran, dari produksi dalam negeri kecuali bila ditentukan lain.
c. Pengadaan kloset harus berkualitas baik dan dari merk yang disetujui
oleh Konsultan Pengawas/Direksi Lapangan
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
28/29
Pemborong wajib mengadakan koordinasi kerja dengan bidang-bidang lain yang
berhubungan dan berkaitan dengan pekerjaan Sanitar ini, sehingga dapat secara
bersama- sama menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
24.2. Macam Pekerjaan
Macam pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Sanitar yang dar instalasi airkotor
24.2.1. Pekerjaan Bak Air dalam WC
a. Bak air dalam WC dibuat dengan menggunakan bahan dasar
batako, untuk syarat pemasangannya dapat dilihat pada Pekerjaan
Batako
b. Baik air diplester pada semua sisi dalam dan luar, dan diplester
dengan halus dan rata
c. Plesteran yang digunakan yaitu plesteran kedap air dengancampuran 1Pc : 2 Ps
d. Pembuatan bak air ini harus dilengkapi dengan pipa penguras
dengan ukuran pipa diameter
24.2.2. Pekerjaan Kloset Jongkok/Duduk
a. Pemasangan kloset jongkok/duduk harus lebih tinggi dari muka lantai
WC
b. Cor kedudukan kloset dengan menggunakan adukan beton campuran
1 Pc : 2 Ps : 3 Kr
c. Pemasangan kloset harus rapi dan datar
d. Semua pekerjaan yang termasuk dalam pasal ini, bentuk, ukuran
serta merk bahan yang digunakan harus di konsultasikan terlebih
dahulu dengan Direksi/Pengawas Lapangan
25. PEKERJAAN PERSIAPAN PERLENGKAPAN SANITASI
25.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Perpiapaan dan perlengkapan sanitasi meliputi pemasangan seluruh
jaringan air bersih, air kotor, pemasangan stop kran, floor drain, pipa hawa,
septictank, kloset jongkok, baik air fiberglass, instalasi air didalam bangunan
serta saluran air hujan.
25.2. Bahan-bahan yang digunakan
a. Pipa PVC diameter untuk keperluan air bersih dengan kualitas
baik. Alat penyambung digunakan dari jenis bahan yang sama dengan
kualitas untuk pipa.
b. Stop kran
c. Kran diameter
d. Saringan air kotor/floor drain dari plastic kualitas baik
-
7/23/2019 Spesifikasi Teknis Kantor Hubtelinfobudpar
29/29
e. Kloset jongkok sekualitas KIA standat/INA
f. Bak penampungan air dari fiberglass
25.3. Pedoman Pelaksanaan
a. Pemasangan pipa-pipa didalam bangunan dipasang didalam dinding (in
bouw).Pemasangan pipa-pipa tersebut harus horizontal dan vertikal, tidak boleh
dipasang miring.
b. Segala sesuatunya mengenai bentuk, ukuran maupun kapasitas
septictank/beerput harus dilaksanakan sesuai gambar yang bersangkutan.
c. Didalam KM/WC dilengkapi satu buah bak air dari pasangan batako. Bak ini
kemudian dilapisi keramik/porselin kualitas baik. Lubang penguras pada bak
air dipasang pipa khusus yang dilengkapi dengan penutup khusus yang
mempunyai ulir kualitas baik.
26. KETENTUAN TAMBAHAN DAN PENUTUP
Segala sesuatu yang belum tertentu dalam buku acuan ini dan pada saat penjelasan ternyata
diperlukan, akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan. Pemborong dalam
melaksanakan pekerjaan harus melengkapi dan menyediakan peralatan- peralatan tambahan yang
diperlukan walaupun tidak digambar atau disebutkan dalam buku acuan ini.
Jika masih ada pos-pos pekerjaan/kegiatan yang belum masuk/terlupakan di dalam daftar
kegiatan maka pemborong berhak menambah atau merubahnya karena daftar kegiatan yang
dibuat hanya sebagai acuan penelitian penawaran
Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar sesuai pelaksanaan di lapangan (as built
drawings) yang disetujui Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas, sesuai dengan bunyi keputusan
Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No. 295/KPTS/CK/1997 tanggal 1 April 1997
BAB III B, Poin 2.d.2.g. Gambar-gambar ini sudah harus diserahkan sebanyak 4 (empat) rangkap
kepada Pemberi Tugas selambat-lambatnya pada saat Serah terima Kedua dan akan tercantum di
dalam Berita Acara Serah Terima Kedua.
Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaiannya di lapangan akan
dibicarakan dan diatur Konsultan Pengawas dengan Kontraktor dan bila diperlukan akan
dibicarakan bersama Konsultan Perencana dan harus mendapat persetujuan dari pemilik.
top related