spektrofotometri serapan atom 1 ( bsm )
Post on 05-Jul-2018
244 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
1/25
SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (AAS)
I TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menggunakan alat spektrofotometri serapan atom,
2. Menganalisis cuplikan secara spektrofotometri serapan atom.
II ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan :
a. Peralatan !" AAS #$2 plus
b. %ampu katoda rongga "a
c. %abu takar 1&&ml, '&ml
d. elas piala
e. (aca arlo)i
f. "orong gelas
g. !atang pengaduk
h. Pipet ukur 1ml
i. Pipet tetes
). !otol semprot
!ahan yang digunakan :
a. %arutan standar "a
b. A*uadestc. Sampel
http://namikazewand.blogspot.co.id/2012/04/spektrofotometri-serapan-atom-aas-1.htmlhttp://namikazewand.blogspot.co.id/2012/04/spektrofotometri-serapan-atom-aas-1.html
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
2/25
III DASAR TEORI
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini
berdampak pada makin meningkatnya pengetahuan serta kemampuan
manusia. !etapa tidak setiap manusia lebih dituntut dam diarahkan kearah
ilmu pengetahuan di segala bidang. +idak ketinggalan pula ilmu kimia
yang identik dengan ilmu mikropun tidak luput dari sorotan
perkembangan iptek. !elakangan ini telah lahir ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mempermudah dalam analisis kimia. Salah satu dari
bentuk kema)uan ini adalah alat yang disebut dengan Spektrofotometri
Serapan Atom SSA-.
Para ahli kimia sudah lama menggunakan warna sebagai suatu
pembantu dalam mengidentifikasi at kimia. /imana, serapan atom telah
dikenal bertahun0tahun yang lalu. /ewasa ini penggunaan istilah
spektrofotometri menyiratkan pengukuran )auhnya penyerapan energi
cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai fungsi dari pan)ang gelombang
tertentu. Perpan)angan spektrofotometri serapan atom ke unsur0unsur lain
semula merupakan akibat perkembangan spektroskopi pancaran nyala.
!ila disinari dengan benar, kadang0kadang dapat terlihat tetes0tetes
sampel yang belum menguap dari puncak nyala, dan gas0gas itu
terencerkan oleh udara yang menyerobot masuk sebagai akibat tekanan
rendah yang diciptakan oleh kecepatan tinggi, lagi pula sistem optis itu
tidak memeriksa seluruh nyala, melainkan hanya mengurusi suatu daerah
dengan )arak tertentu di atas titik puncak pembakar.
Selain dengan metode serapan atom unsur0unsur dengan energi
eksitasi rendah dapat )uga dianalisis dengan fotometri nyala, tetapi untuk
unsur0unsur dengan energi eksitasi tinggi hanya dapat dilakukan dengan
spektrometri serapan atom. ntuk analisisdengan garis spectrum
resonansi antara &&03&& nm, fotometri nyala sangat berguna, sedangkan
antara 2&&0$&& nm, metode AAS lebih baik dari fotometri nyala. ntuk
analisis kualitatif, metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS, karena
AAS memerlukan lampu katoda spesifik hallow cathode-.
(emonokromatisan dalam AAS merupakan syarat utama.
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
3/25
Suatu perubahan temperature nyala akan mengganggu proses
eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter. /apat dikatakan
bahwa metode fotometri nyala dan AAS merupakan komplementer satu
sama lainnya.Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini selain
memenuhi tugas dari /osen Mata (uliah, )uga bertu)uan untuk memberi
masukan ilmu pengetahuan bagi semua khalayak pada umumnya dan
khususnya bagi penulis pribadi sehingga kedepannya dapat lebih
mengetahui bagaimana metode maupun prinsip ker)a dari Spektrometri
Serapan Atom SSA-.
Pengertian Spektrometri Serapan Atom SSA-Se)arah singkat tentang serapan atom pertama kali diamati
oleh 4rounhofer, yang pada saat itu menelaah garis0garis hitam pada
spectrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom
pada bidang analisis adalah seorang Australia bernama Alan 5alsh di
tahun 1##'. Sebelumnya ahli kimia banyak tergantung pada cara0cara
spektrofotometrik atau metode spektrografik. !eberapa cara ini dianggap
sulit dan memakan banyak waktu, kemudian kedua metode tersebut
segera diagantikan dengan Spektrometri Serapan Atom SSA-.
Spektrometri Serapan Atom SSA- adalah suatu alat yang
digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur0unsur logam dan
metalloid yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan
pan)ang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas
Skooget al., 2&&&-. Metode ini sangat tepat untuk analisis at pada
konsentrasi rendah. +eknik ini mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan dengan metode spektroskopi emisi kon6ensional. Memang
selain dengan metode serapan atom, unsur0unsur dengan energi eksitasi
rendah dapat )uga dianalisis dengan fotometri nyala, akan tetapi fotometri
nyala tidak cocok untuk unsur0unsur dengan energy eksitasi tinggi.
4otometri nyala memiliki range ukur optimum pada pan)ang gelombang
&&03&& nm, sedangkan AAS memiliki range ukur optimum pada pan)ang
gelombang 2&&0$&& nm Skoog et al., 2&&&-.ntuk analisis kualitatif,
metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS, karena AAS memerlukan
lampu katoda spesifik hallow cathode-.
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
4/25
(emonokromatisan dalam AAS merupakan syarat utama. Suatu
perubahan temperature nyala akan mengganggu proses eksitasi sehingga
analisis dari fotometri nyala berfilter. /apat dikatakan bahwa metode
fotometri nyala dan AAS merupakan komplementer satu sama lainnya.Absorpsi atom dan spektra emisi memiliki pita yang sangat sempit
di bandingkan spektrometri molekuler. 7misi atom adalah proses di mana
atom yang tereksitasi kehilangan energi yang disebabkan oleh radiasi
cahaya. Misalnya, garam0garam logam akan memberikan warna di dalam
nyala ketika energi dari nyala tersebut mengeksitasi atom yang kemudian
memancarkan spektrum yang spesifik. Sedangkan absorpsi atom
merupakan proses di mana atom dalam keadaan energy rendah menyerap
radiasi dan kemudian tereksitasi. 7nergi yang diabsorpsi oleh atomdisebabkan oleh adanya interaksi antara satu elektron dalam atom dan
6ektor listrik dari radiasi elektromagnetik.
(etika menyerap radiasi, elektron mengalami transisi dari suatu
keadaan energi tertentu ke keadaan energi lainnya. Misalnya dari orbital
2s ke orbital 2p. Pada kondisi ini, atom0atom di katakan berada dalam
keadaan tereksitasi pada tingkat energi tinggi- dan dapat kembali pada
keadaan dasar energi terendah- dengan melepaskan foton pada energy
yang sama. Atom dapat mengadsorpsi atau melepas energi sebagai fotonhanya )ika energy foton h8- tepat sama dengan perbedaan energi antara
keadaan tereksitasi 7- dan keadaan dasar - seperti ambar di bawah
ini:
ambar.1. /iagram absorpsi dan emisi atom
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
5/25
Absorpsi dan emisi dapat ter)adi secara bertahap maupun secara langsung
melalui lompatan tingkatan energi yang besar. Misalnya, absorpsi dapat ter)adi
secara bertahap dari 9 71 9 72 , tetapi dapat ter)adi )uga tanpa melalui
tahapan tersebut 9 72. Pan)ang gelombang yang diserap oleh atom dalamkeadaan dasar akan sama dengan pan)ang gelombang yang diemisikan oleh atom
dalam keadaan tereksitasi, apabila energi transisi kedua keadaan tersebut adalah
sama tetapi dalam arah yang yang berlawanan. %ebar pita spektra yang
diabsorpsi atau diemisikan akan sangat sempit )ika masing0masing atom yang
mengabsorpsi atau memancarkan radiasi mempunyai energi transisi yang sama.
%ebar Pita Spektra Atom
!erdasarkan hukum ketidakpastian eisenberg, lebar pita alami
spektra atom berkisar 1&0 ; 1&0' nm. Akan tetapi, terdapat beberapa
proses yang dapat menyebabkan pelebaran pita hingga &.&&1 nm yang
akan di)elaskan lebih lan)ut dalam efek /oppler. . 7fek /oppler
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
6/25
+umbukan yang ter)adi antara suatu atom yang mengabsorpsi atau
memancarkan radiasi dengan atom gas lain disebut dengan pelebaran
%orent %orent !roadening-.
dalam semua )enis materi dan larutan. Pengukuran dalam spektroskopi
serapan atom SSA- berdasarkan radiasi yang diserap oleh atom yangtidak tereksitasi dalam bentuk uap. /alam spektroskopi emisi,
pengukuran berdasarkan energi yang diemisikan ketika atom atom dalam
keadaan tereksitasi untuk kembali ke keadaan dasar. Spektroskopi 7misi
?yala S7?- adalah suatu spektroskopi emisi dari daerah khusus yang
mana atom dieksitasi dengan menggunakan nyala. Pada ambar : 1 di
bawah ini menggambarkan proses serapan dan emisi.
ambar 2. . ubungan antara spektroskopi emisi dan serapan atom.
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
7/25
+eknik serapan dan emisi nyala biasanya disertai pemasukkan suatu
larutan sampel bentuk aerosol dalam nyala. 76aporasi pelarut dan penguapan
garam ter)adi terlebih dahulu untuk mendisosiasi garam ke dalam atom atom gas
yang bebas. Pada suhu nyala udara0asetilen @ 2$&&o"- atom dari se)umlah
banyak unsur berada dalam keadaan dasar.
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
8/25
Pancaranemisi energi radiasi dari emisi nyala atau energi radiasi lampu
eksternal yang tidak bisa hilang oleh serapan atom akan didispersi oleh
monokromator dan dideteksi oleh fotomultiplier. Pada energi yang lebih tinggi
fraksi atom atom keadaan dasar ada sebagian yang tereksitasi, sebagai
dirumuskan oleh persamaan !oltman sebagai berikut :
k B tetapan !oltman
+ B suhu nyala (el6in
7 ) B perbedaan energi dalam energi dari tingkat tereksitasi dasar
? ) B )umlah atom pada tingkat tereksitasi
?o B )umlah atom pada tingkat dasar P ) dan Po B faktor statistik yang ditentukan oleh )umlah tingkat yang
mempunyai energi yang sama dari atom yang tereksitasi dan pada tingkat
dasar.
Suatu sampel pertama0tama harus dilarutkan, proses pelarutan dikenal dengan
istilah destruksi, yang bertu)uan untuk membuat unsur logam men)adi ion logam
yang bebas. +erdapat dua cara destruksi yaitu :
1. Destruksi !s!" : sampel ditambahkan asam asam oksidator, )ika perlu
dibantu dengan pemanasan.
2. Destruksi keri#$: sampel langsung dipanaskan untuk diabukan.
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
9/25
asil destruksi baik cara basah maupun kering kemudian dilarutkan %arutan
sampel dimasukkan ke dalam nyala dalam bentuk aerosol yang selan)utnya akan
membentuk atom atomnya. Serapan akan ter)adi dari radiasi suatu sumber sinar
yang sesuai dengan atom yang akan ditentukan. Sebagai sumber emisi sinar
adalah lampu katoda berongga yang mempunyai garis spektra yang ta)am.
Metode analisis ini bersifat cepat, selektif, sensitif dan mempunyai akurasi yang
tinggi serta dapat digunakan secara rutin. /i dalam spektroskopi serapan atom
di)umpai adanya beberapa gangguan yang dapat mempengaruhi keakuratan atau
kesalahan pengukuran. Pada dasarnya terdapat $ tipe gangguan, yaitu :
1. gangguan fisika
2. gangguan kimia
$. gangguan spektral
angguan fisika dan kimia dalam nyala akan mengubah populasi atom,
sedangkan gangguan spektral akan mempengaruhi pengukuran yang sebenarnya
dari serapan atom. Pengaruh gangguan ini dapat dikurangi atau dihilangkan
dengan cara menseleksi kondisi percobaan atau dengan memberi perlakuankimiawi pada sampel yang sesuai dengan permasalahannya. /emikian pula
untuk mengatasi gangguan spektral yaitu dengan cara memisahkan unsur0unsur
yang mengganggu.
Sesuai dengan tu)uan dan fungsi nyala yang sesuai dengan suhu atomisasi suatu
unsur, maka terdapat beberapa komposisi nyala seperti :
; argon0hidrogen : maksimum temperatur 1'CCo "
; hidrogen0udara : maksimum temperatur 2&'o "
; udara0asetilen : maksimum temperatur 2$&&o "
; dinitrogen oksida0asetilen : maksimum temperatur 2#''o "
!erikut bagan alat spektroskopi serapan atom sistem berkas tunggal .
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
10/25
ambar : $. Prinsip peralatan AAS
DDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDDD;
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
11/25
EF PROSEDUR KERJA
A. Setting gas supply
1. Mengatur gas Acytelene pada range 301 psi2. Mengatur "ompress Air dara +ekan- pada range
'0G& PSE
$. Mengatur gas ?2H pada range '0G& psi dengan
menghubungkan kabel di regulator ke sumber P%?-
. Menyalakan blower eIhause-
!. Setting Enstrumen
1. Menghidupkan computer
2. ?emilih icon !" 6ersi 1.$$, klik dua kali. +unggu hingga
selesai.
$. (lik metode, lalu mengatur dengan ketentuang :
!% Des&ri'ti# mengatur unsur yang akan diamati,
memasukkan nama unsur atau mengklik tabel sistem
perioda-
% I#strue#t memasukkan arus lampu dan pan)anggelombang maksimum, sesuai tabel didalam kotak
lampu-
&% Me!suree#t memilih integration, memasukkan
waktu pembacaan dan )umlah replica yang akan
digunakan-
*% C!+ir!si memilih linier least s*uare though ero-
e% St!#*!r* menambah atau mengurangi row sesuai
)umlah standar yang digunakan- ,% -u!+it. membiarkan seperti apa adanya-
$% F+!e memilih tipe nyala api pembakaran,
memilih Air0Acetylen-
. (lik sampel
Menambah atau mengurangi row untuk sampel yang
digunakan.
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
12/25
'. (lik analisis
Menghubungkan dengan file, membiarkan seperti apa
adanyaG. (lik result
Menampilkan layar untuk pengamatan hasil
". Persiapan SampelMenyiapkan sampel, mengencerkan bila perlu.
/. Pengukuran Sampel
1. Menekan Air0Acetylen diikuti E?E+EH? penyalaan-
2. (lik S+AJ+ pada aplikasi window, menunggu sampai
terbaca instrument ready di bagian bawah layar.
$. (lik ero pada window, menunggu instrument ready
muncul.
. "omputer akan meminta cal blank mengaspirasi larutan
pengencer a*uadest yang digunakan--, klik H(, Progam
akan mengukur blanko.'. Setelah blanko selesai, program akan meninta standar 1,
mengaspirasikan larutan standar 1, klik H(. Melakukan
pengulangan untuk seluruh larutan standar.
G. Setelah semua larutan standar, program akan meminta
sampel, mengaspirasikan sampel secara berurutan.
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
13/25
F /A+A P7?AMA+A?
%ampu Jongga : Mg
+abel %arutan Satandar "a dan Sample :
LarutanKonsetrasi( µg/ml )
ABSORBANSI
Blanko 0 0.0092
Stan!ar " 0.0""2
Stan!ar 2 # 0.02#
Stan!ar 9 0.0$$#
Stan!ar $ "2 0.0%%&Stan!ar % "% 0.0&%#
Sam'el " 9.$$" 0.0$$2
Sam'el 2 9.2"% 0.0$2
Sam'el ."2& 0.0"
Sam'el $ 9.$0" 0.0$$0
Sam'el % "0.%"2 0.0$92
Isotonik n*er +0.%&2 +0.002&
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
14/25
FE P7JE+?A?
1 Pembuatan %arutan Standar /ari %arutan !aku Mg 1&& ppm
a $ ppm Mg sebanyak '& ml dari larutan Mg 1&& ppm
M 1 I F1 B M2 I F2
1&& ppm .I F1B $ ppm I '& ml
F1 B 1,' ml
b G ppm Mg sebanyak '& ml dari larutan Mg 1&& ppm
M 1 I F1 B M2 I F2
1&& ppm .I F1B G ppm I '& ml
F1 B $ ml
c # ppm Mg sebanyak '& ml dari larutan Mg 1&& ppm
M 1 I F1 B M2 I F2
1&& ppm .I F1B # ppm I '& ml
F1 B ,' ml
d 12 ppm Mg sebanyak '& ml dari larutan Mg 1&& ppm
M 1 I F1 B M2 I F2
1&& ppm .I F1B 12 ppm I '& ml
F1 B G ml
e 1' ppm Mg sebanyak '& ml dari larutan Mg 1&& ppm
M 1 I F1 B M2 I F2
1&& ppm .I F1B 1' ppm I '& ml
F1 B C,' ml
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
15/25
2 Peritungan Secara Manual
, - , . - ,2
0 0.0092 0 0
0.0""2 0.0# 9
# 0.02# 0."$"# #
9 0.0$$# 0.$0"$ "
"2 0.0%%& 0.##$ "$$
"% 0.0&%# "."$ 22%
otal $% otal 0.2"99 otal 2&9 otal $9%
Jumus : MI K "
radien M - Bn x∈ XY −∈ X x∈Y
n x∈ X −(∈ X )
B6 x 2.379−45 x0.21993
6 x 495−(45)
B14.274−9.89685
2970−2025
B5.1066
945
B &.&&G
Entersep " - B∈Y x∈ X −∈ X x∈ XY
n x∈ X −(∈ X )
B0.21993 x 495−45 x2.379
6 x 495−(45)
B
108.86535−107.055
2970−2025
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
16/25
B1.81035
945
B &.&&1#
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
17/25
B0.246
9.441 I 1&&
B &.&2 I 1&&
B 2
! Sampel !
L B &.&&GI K &.&&1#
Absorbansi pada sampel ! adalah : &.&$2 ,
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
18/25
B0.235
9.215 I 1&&
B &.&2 I 1&&
B 2
" Sampel "
L B &.&&GI K &.&&1#
Absorbansi pada sampel " adalah : &.&$31 ,
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
19/25
B8.127−7.869
8.127 I 1&&
B0.258
8.127 I 1&&
B &.&$ I 1&&
B $
/ Sampel /
L B &.&&GI K &.&&1#
Absorbansi pada sampel / adalah : &.&& ,
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
20/25
BTeori− Praktek
Teori I 1&&
B9.401−9.152
9.401 I 1&&
B0.249
9.401 I 1&&
B &.&2 I 1&&
B 2
7 Sampel 7
L B &.&&GI K &.&&1#
Absorbansi pada sampel " adalah : &. ,
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
21/25
Sehingga,Persen - (esalahan Pada Sampel A :
BTeori− Praktek
Teori I 1&&
B10.512−10.282
90.512 I 1&&
B0.23
9.441 I 1&&
B &.&2 I 1&&
B 2
4 ESH+H?E( 7?"7J
L B &.&&GI K &.&&1#
Absorbansi pada sampel ESH+H?E( 7?"7J adalah : 0 &.&&2C ,
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
22/25
&.&&GI B 0&.&&G
N B 01
Sehingga,Persen - (esalahan Pada Sampel A :
BTeori− Praktek
Teori I 1&&
B−0.572−1−0.572 I 1&&
B
−1.572
−0.572 I 1&&
B 2,C I 1&&
B 2C
FEE A?A%ESES P7J"H!AA?
Percobaan ini bertu)uan agar mengetahui bagaimana menggunakan
dan cara ker)a alat Spektrofotometer Serapan Atom AAS-. /igunakan
lampu katoda Mg yang digunakan untuk menganalisis Mg dalam suatu
sampel. Menggunakan lampu katoda Mg karena larutan standar yang
digunakan adalah larutan Mg dan sampel yang digunakan mengandung
Mg. %ampu katoda ini memiliki pan)ang gelombang 21C.& nm. Analisis
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
23/25
ini )uga dibantu dengan bantuan dari udara dan asetilen Air0Acetylene-
untuk membuat nyala apinya. %alu membuat larutan standar Mg dari
1&&ppm kemudian diencerkan men)adi konsentrasi $ ppm, G ppm, # ppm,
12 ppm, dan 1' ppm.
Setelah diamati, nilai regresi grafik dari alat AAS dengan grafik
menggunakan eIcel dengan data yang sama mendapatkan hasil yang
sama, Perbedaan berhitungan antar manual dan eIcel ter)adi dalam hal
yang dapat dianalisa sebagai perbedaan sumber dan cara
penghitungannya. /ikarenakan data pada alat langsung memproses data
dari analisa larutan sehingga hasilnya lebih spesifik dan menyebabkan
angkanya lebih besar dibandingkan menggunakan eIcel karena dari eIcel
hanya memasukkan data sa)a.
/ari pengamatan )uga terdapat perbedaan konsentrasi antara alat
dengan eIcel. al ini dapat dianalisa sebagai perbedaan cara
menganalisanya. Pada alat nilai konstentrasi ditentukan berdasarkan
sampel sedangkan pada eIcel menggunakan rumus fungsi fI- atau nilai y
berdasarkan pada nilai absorbansi dari data I yang merupakan
konsentrasi sampel dari pembacaan alat. /ari analisa sampel Mg
menggunakan Microsoft 7Icel )uga kita mendapatkan grafik yang hampir
mendekati garis linier, tetapi karena masih terdapat kesalahan sehingga
beberapa titik berada di bawah garis regresi. asil titik menun)ukkan
bahwa sample Mg lebih mendekati garis, sehingga terdapat kesalahan
perbedaan pada konsentrasi dari alat dan eIcel. (esalahan ini )uga dapat
dianalisa sebagai kesalahan pada pengenceran yang kurang tepat,
sehingga mempengaruhi nilai absorbansi, )uga pemakaian pipet ukur
yang tertukar sehingga mempengaruhi hasil data yang didapat kurang
akurat.Adapun )auhnya persen kesalahan pada larutan Esotonik 7ncer
karena kandungan dalam %arutan tersebut tidak hanya terdapat Mg sa)a
akan tetapi ada "l,?a,(a,"a,Soktrat dan %aktat.
FEEE (7SEMP%A?
Atomic Absorption Spectrophotometry AAS- adalah suatu teknik analisis untuk menetapkan
konsentrasi suatu unsur logam- dalam suatu sampel dengan menggunakan metode serapan
atom. AAS digunakan untuk menganalisis suatu unsur dalam suatu bahansampel.
Ske! Per!+!t!# AAS/
0 Sumber radiasi berupa lampu katoda berongga
0 Atomier yang terdiri dari pengabut dan pembakar
0 Monokromator
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
24/25
0 /etektor
0 Jekorder
D!t! H!si+ Per&!!#/
0 (ur6a kalibrasi dari manual dengan J 2 B &.&&G
(ur6a hasil dari perhitungan eIcel dengan J 2 B &.&&G
0 Pembuatan %arutan Standar dari %arutan !aku Pb 1&& ppm
a. $ ppm Pb sebanyak '& ml sebesar 1,' ml
b. G ppm Pb sebanyak '& ml sebesar $ ml
c. # ppm Pb sebanyak '& ml sebesar ,' ml
d. 12 ppm Pb sebanyak '& ml sebesar G ml
e. 1' ppm Pb sebanyak '& ml sebesar C,' ml
0 (onsentrasi Pb pada sampel dengan perhitungan eIcel
a. Sampel A, nilai I sebesar #.1 ppm
b. Sampel ! , nilai I sebesar #.21'ppm
c. Sampel " , nilai I sebesar 3.12C ppm
d. Sampel / , nilai I sebesar #.&1 ppm
e. Sampel 7 , nilai I sebesar 1&.'12 ppm
f. Sampel Esotenik 7ncer , nilai I sebesar 0&.'C2 ppm
0 Kes!+!"!# ter1!*i k!re#! eer!'! ,!&tr .!itu
a. Pengenceran yang kurang tepat mempengaruhi nilai absorbansi-
b. Pemakain pipet yang tertukar hasil kurang akurat-
0 (onsentrasi sampel hanya terdeteksi igh, artinya konsentrasi sampel lebih besar dari
konsentrasi larutan standar lebih dari 1&ppm-
-
8/16/2019 SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM 1 ( BSM )
25/25
top related