skripsi pertanggungjawaban korporasi dalam tindak pidana · pdf file4.1 urgensi pengaturan...
Post on 02-Feb-2018
259 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ii
SKRIPSI
PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI DALAM
TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING
IDA AYU ARY WIDIATMIKA
NIM. 1103005040
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
iii
PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA
ILLEGAL LOGGING
Skripsi ini dibuat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum
pada Fakultas Hukum Universitas Udayana
IDA AYU ARY WIDIATMIKA
NIM. 1103005040
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
iv
Lembar Persetujuan Pembimbing
SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL 11 JANUARI 2016
Pembimbing I
(Dr. Gde Made Swardhana, S.H., M.H.)
NIP. 19590325 198403 1 002
Pembimbing II
(Dr. I.B. Surya Darmajaya, S.H., M.H.)
NIP. 19620605 198803 1 020
v
SKRIPSI INI TELAH DIUJI
PADA TANGGAL 29 JANUARI 2016
Panitia Penguji Skripsi
Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana
Nomor : 21/UN14.1.11/PP.05.03/2016 Tanggal 18 Januari2016
Ketua : Dr. Gde Made Swardhana, S.H.. M.H. (……………………)
NIP. 19590325 198403 1 002
Sekertaris : Dr. Ida Bagus Surva Dharma Java, S.H., M.H. (……………………)
NIP. 19620605 198803 1 020
Anggota : 1.Prof. Dr. I Ketut Rai Setiabudhi, S.H.. M.S. (……………………)
NIP. 19530914 197903 1 002
2.A.A. Ngurah Yusa Darmadu S.H.. M.H (……………………)
NIP. 195711251986021001
3. Sagung Putri M.E Purwani. S.H.. M.H. (……………………)
NIP. 197103132005022003
vi
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
atas rahmat-Nya penulisan skripsi yang berjudul “PERTANGGUNGJAWABAN
KORPORASI DALAM TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING”dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit
hambatan yang dialami dan tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr.I Gusti Ngurah Wairocana,S.H., M.H., Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
2. Bapak I Ketut Sudiarta, S..H., M.H., Pembantu Dekan I Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
3. Bapak I Wayan Bela Siki Layang, S.H., M.H., Pembantu Dekan II
Fakultas Hukum Universitas Udayana.
4. Bapak I Wayan Suardana, S.H., M.H., Pembantu III Dekan Fakultas
Hukum Universitas Udayana.
5. Bapak Dr.I.B.Surya Dharma Jaya,S.H., M.H. Ketua Bagian Hukum
Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana serta selaku Dosen
Pembimbing II yang telah membantu dan menuntun penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
vii
6. Ibu A.A. Sri Utari, S.H., M.H. Dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan dan menuntun semenjak awal penulis
menuntut ilmu di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
7. Bapak Dr. Gde Made Swardhana, S.H., M.H. Dosen Pembimbing I
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Seluruh Dosen Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Udayana yang
telah banyak memberikan ilmu serta wawasan yang lebih kepada
penulis.
9. Seluruh Staf Laboratorium Hukum, Perpustakaan dan Tata Usaha
FakultasHukumUniversitasUdayanayangtelahmemberikan bantuan
selama kuliah di Fakultas Hukum Universitas Udayana.
10. Kedua orang tua penulis, Ir. Ida Bagus Nyoman Oka dan Ida Ayu
Sukemi, kakak penulis Ida Ayu Sasmika Putri, serta adik penulis Ida
Bagus Adi Dharmika, yangtelah memberikan doa dan dukungan
kepada penulis.
11. Seluruh sahabat dan teman-teman di Fakultas Hukum maupun diluar
Fakultas Hukum, serta pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu yang telah banyak memberikan bantuan dan
dukungan selama penulis kuliah di Fakultas Hukum Universitas
Udayana.
viii
Untuk dapat melengkapi dan menyempurnakan skripsi ini, maka penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata, penulis
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Denpasar, 6 Januari 2016
Penulis
ix
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Penulisan Hukum/
Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi manapun,
dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pemah ditulis atau diterbitkan oleh penulis lain, kecuali yang secara tertulis dituju
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila Karya Ilmiah/ Penulisan Hukum/ Skripsi ini terbukti merupakan
duplikasi ataupun plagiasi dari hasil karya penulis lain dan/atau dengan sengaja
mengajukan karya atau pendapat yang merupakan hasil karya penulis lain, maka
penulis bersedia menerima sanksi akademik dan/atau sanksi hukum yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat sebagai pertanggungjawaban
ilmiah tanpa paksaan maupun tekanan dari pihak manapun.
Denpasar, 6 Januari 2016
Yang Menyatakan,
Ida Ayu Ary Widiatmika
NIM. 1L03005040
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR ......................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM ...................................................................... ii
PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iv
PENGESAHAN PANITIA PENGUJI ............................................................ v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
ABSTRACT ....................................................................................................... xiv
ABSTRAK ......................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 11
1.3 Ruang Lingkup Masalah ................................................................ 11
1.4 Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum ............................................................................ 12
b. Tujuan Khusus ........................................................................... 12
1.5 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis ......................................................................... 12
b. Manfaat Praktis ......................................................................... 13
xi
1.6 Landasan Teoritis ........................................................................... 13
1.7 Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian ........................................................................... 23
b. Jenis Pendekatan ........................................................................ 24
c. Bahan Hukum ............................................................................ 25
d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ......................................... 26
e. Teknik Analisis .......................................................................... 26
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG
PERTANGGUNGJAWABANPIDANA KORPORASI DAN
ILLEGAL LOGGING
2.1 Pengertian Pertanggungjawaban .................................................... 27
2.1.1Pengertian Pertanggungjawaban Pidana ................................ 29
2.1.2 Sejarah Pertanggungjawaban Pidana Korporasi ................... 34
2.1.3 Pengertian Pertanggungjawaban Pidana Korporasi .............. 39
2.2 Pengertian Illegal Logging ............................................................. 43
2.2.1Pengertian Lingkungan Hidup dan Hutan ............................. 48
2.2.2 Hubungan Hukum Pidana dengan Illegal Logging............... 56
BAB III PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI DALAM TINDAK
PIDANA ILLEGAL LOGGING DILIHAT DARI SEGI HUKUM
POSITIF DI INDONESIA
3.1 Pertanggungjawaban Korporasi di Indonesia Secara Umum ........ 59
xii
3.2 PertanggungjawabanKorporasidalamTindakPidanaIllegal
Logging .......................................................................................... 62
3.2.1 Pengaturan Tindak Pidana Illegal Logging dalamHukum
Positif di Indonesia............................................................. 62
3.2.2 Pertanggungjawaban Korporasi dalam Tindak Pidana
Illegal Logging ................................................................... 67
3.3 Bentuk Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Illegal Logging Ditinjau
Dari Hukum Positif di Indonesia ................................................... 70
BAB IV PENGATURAN TINDAK PIDANA ILLEGAL LOGGING
YANG DILAKUKAN OLEH KORPORASI DI MASA YANG
AKAN DATANG
4.1 Urgensi Pengaturan Korporasi Sebagai Subjek Hukum dalam
TindakPidana Illegal Logging ....................................................... 80
4.1.1
PerbandinganInstrumenHukumInternasionaldenganHukum NasionalTerkaitTindak Pidana Illegal Logging 83
4.2 Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dalam
Mengatur KorporasiSebagaiSubjek Hukum dalam Tindak
Pidana IllegalLogging di Masa yang Akan Datang ....................... 91
4.2.1 Penerapan Sanksi Pidana Illegal Logging di Masa Yang
Akan Datang ...................................................................... 96
xiii
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .......................................................................................
5.2 Saran .............................................................................................
DAFTAR BACAAN
xiv
ABSTRACT
Illegal logging is a crime against the forests that adverse the country, not
only economically but also socially and environmentally. But in Indonesia there's
no regulation on criminal act of illegal logging so that the criminal is very difficult
to prove and often in the cas the solution is not on the right target. Usually, the
ones who get punished for the crime are not the intellectual actors but the regular
actors such as a longer, a drive, or a ship captain who runs a vehicle. Where as in
practice, the real actors behind the crime is a corporate law or a legal entity. The
corporation's invelopment as a subject of a criminal law in a crime of illegal
logging is very difficult to prove since Criminal Code does not list a corporation
as a legal subject, so this scientific writing used a normative legal research. This
study started because there is a discrepancy of legal norms, specifically there is a
vague or unclear norms. Until now, the law is used as a legal basis for the crime of
illegal logging has not been able to give a legal certainty to impose a criminal
sanctions on corporation as the illegal logger, in fact there is many specific
definition for illegal logging it self. Yet this definition is very important to
provide restrictions to measure wich actions is include as a illegal logging. There
are two legal approaches used on this scientific writings, they are the statute
approach and legal concepts analysis approach. The regulation that used on this
scientific writings is Regulation Number 41 of 1999 concerning Forestry. A side
from Regulation concerning Forestry, corporate crime in illegal logging can be
connected to the regulation beside the Criminal Code, including Regulation
Number 23 of 1997 concerning Environmental Management, Regulation Number
51 of 1990 concerning Conservation of Natural Resources and Ecosystem, and
Government Regulation Number 28 of 1985 concerning Protection of Forests.
From all those regulations used as a reference for the crime of illegal logging ,
none of them is able to give and legal certainly for corporate's responsibility in the
crime of illegal logging, so the government makes an effort to make a Draft of
Criminal Code to include corporations as a subject of law. There are four kinds of
corporate's responsibility such as : the corporate board as a manager and founder
who held responsible; the corporation as a founder and a manager who held
responsible; the corporation as a founder who also held responsible; and the board
and the corporation as a criminal and both is responsible for the crime.
Keywords : illegal logging, criminal liability, corporate
15
ABSTRAK
Pembalakan liar atau penebangan liar (illegal logging) adalah tindak kejahatan terhadap
hutan yang merugikan negara, tidak hanya secara ekonomi tetapi juga secara sosial dan
lingkungan. Namun di Indonesia belum ada pengaturan mengenai tindak pidana illegal logging
sehingga pelakunya masih sangat sulit untuk dibuktikan dan acapkali pada kasus yang terjadi
penyelesaiannya tidak tepat sasaran. Biasanya yang diberikan sanksi pidana bukanlah actor
intelektualnya melainkan hanya pelaku biasa seperti penebang kayu, pengemudi, atau nahkoda
kapal yang menjalankan kendaraan. Padahal dalam praktiknya, yang menjadi aktor adalah
sebuah korporasi/badan hukum. Keterlibatan korporasi sebagai subjek hukum pidana dalam
tindak pidana illegal logging sangat sulit dibuktikan mengingat bahwa KUHP Indonesia tidak
mencantumkan korporasi sebagai subjek hukum, sehingga dalam penulisan karya ilmiah ini
digunakan penelitian hukum normatif. Penelitian ini dimulai dengan adanya kesenjangan norma
hukum, yakni terdapat norma yang kabur atau tidak jelas. Sampai saat ini Undang-Undang yang
digunakan sebagai dasar hukum dalam tindak pidana illegal logging belum mampu memberikan
kepastian hukum atas sanksi pidana yang dijatuhkan pada korporasi sebagai pelaku illegal
logging bahkan belum ada definsi khusus mengenai illegal logging itu sendiri. Padahal
pengertian ini sangat penting untuk memberikan batasan terhadap tindakan-tindakan apa yang
termasuk dalam lingkup illegal logging. Jenis pendekatan yang digunakan dalam karya ilmiah ini
adalah pendekatan Perundang-Undangan dan Pendekatan Analisis Konsep Hukum. Undang-
Undang yang digunakan dalam mengkaji penulisan karya ilmiah ini yakni mengacu pada
Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Selain mengacu pada Undang-Undang
Kehutanan, kejahatan korporasi dalam tindak pidana illegal logging juga bisa dikaitkan dalam
perundang-undangan diluar KUHP, diantaranya adalah Undang-Undang No. 23 Tahun 1997
Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 Tentang
Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya, Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1985
Tentang Perlindungan Hutan. Dari sekian perundang-undangan yang digunakan sebagai acuan
tekait illegal logging, tidak satupun yang bisa memberikan kepastian hukum terhadap
pertanggungjawaban korporasi dalam tindak pidana illegal logging, sehingga pemerintah
melakukan upaya dalam Rancangan Undang-Undang KUHP untuk mencantumkan korporasi
sebagai subjek hukum. Ada 4 model pertanggungjawaban korporasi, yaitu : pengurus korporasi
sebagai pengurus dan pembuatlah yang bertanggungjawab; korporasi sebagai pembuat dan
pengurus yang bertanggungjawab; korporasi sebagai pembuat dan juga sebagai yang
bertanggungjawab; dan pengurus dan korporasi sebagai pelaku tindak pidana dan keduanya pula
yang harus bertanggungjawab.
Kata Kunci: illegal logging, pertanggungjawaban pidana, korporasi
top related