skenario iii.docx
Post on 04-Apr-2018
252 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Skenario III.docx
1/24
TropicalMedicine 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang MasalahParasit yang termasuk sporozoa berkembangbiak secara aseksual
(skizonigoni) dan seksual (sporogoni) secara bergantian, keduanya cara
berkembangbiak ini dapat berlangsung dalam satu hospes, pada
haemosporidia (plasmodium) diperlukan dua hospes yang berlainan jenis.
Pada plasmodium, khas penyakitnya yaitu penyakit malaria. Penyakit
malaria telah diketahui sejak jaman yunani, gejala klinis penyakit malaria
khas dan mudah dikenali, karena demam yang naik turun dan teratur disertai
menggigil, selain itu juga ditemukan kelainan limpa, yaitu spleenomegali,
sehingga dahulu disebut juga demam kura. (Sutanto, I,dkk. 2008)
Infeksi malaria tersebar pada lebih dari 100 negara di benua afrika, asia,
amerika selatan dan oceania dan kepulauan caribia. P.falciparum dan P.
malariae umumnya dijumpai pada semua Negara dengan malaria. Pendatang
dari daerah tropis pelancong yang baru kembali dari daerah tropis kadang
membawa infeksi ini ke suatu negara atau ke negara asalnya dan
kemungkinan menyebabkan wabah yang ringan
Cepatnya pertumbuhan penduduk, migrasi, sanitasi yang buruk dan
daerah yang terlalu padat, memudahkan penyebaran penyakit ini. Pembukaan
lahan-lahan baru serta perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi)
telah memungkinkan kontak antara nyamuk dengan manusia yang bermukimdi daerah itu. Selain itu, perubahan iklim, perubahan lingkungan seperti
penelantaran tambak, genangan air di bekas galian pasir juga penebangan
hutan bakau, juga mempercepat penyebaran penyakit malaria.
(Sudoyo,A,W.2006)
-
7/29/2019 Skenario III.docx
2/24
TropicalMedicine 2
2. Rumusan Masalah1) Bagaimana definisi malaria?2) Apa penyebab dan jenisjenis malaria?3) Bagaimana epidemiologi dari malaria?4) Apa gejala dan tanda penyakit malaria?5) bagaimana manifestasi klinis dan komplikasi penyakit malaria?6) Bagaimana prognosis malaria?7) Bagaimana general diagnosis dan diagnosis banding dari malaria?
3. Tujuan1) Mahasiswa dapat menjelaskan definisi malaria.2) Mahasiswa dapat menjelaskan penyebab dan jenisjenis malaria.3) Mahasiswa dapat memahami epidemiologi malaria.4) Mahasiswa dapat menjelaskan gejala dan tanda penyakit malaria.5) Mahasiswa dapat menjelaskan manifestasi klinis dan komplikasi
penyakit malaria.
6) Mahasiswa dapat menjelaskan prognosis malaria.7) Mahasiswa dapat menjelaskan general diagnosis dan diagnosis
banding dari malaria.
4. ManfaatDalam skenario 3 menjelaskan tentang malaria beserta resiko klinis
untuk diambil mamfaat yaitu :
1. Mengetahui tentang definisi beserta gejala dan tanda dari penyakitmalaria.
2. Mengetahui tentang epideiologi penyakit malaria.3. Mengetahui manifestasi klinis dan komplikasi penyakit malaria.4. Mengetahui cara mendiagnosis penyakit malaria beserta prognosisnya.
-
7/29/2019 Skenario III.docx
3/24
TropicalMedicine 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DefinisiMalaria merupakan penyakit infeksi akut hingga kronik yang
menyerang sel darah merah yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari
genus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala menggigil hebat serta
demam berkepanjangan penyakit malaria ditularkan oleh nyamuk
Anopheles. (Dorland, W.A.2002). Berbeda dangan nyamuk biasa (Culex)nyamuk ini menyengat pada malam hari dengan posisi khas yakni bagian
belakang mengarah keatas dengan sudut 450 (Sutanto, I,dkk. 2008).
Malaria disebabkan oleh empat spesies protozoa keturunan
Plasmodium, yang menimbulkan penyakit malaria yaitu :
1. Plasmodium falciparum adalah penyebab jenis malaria yang palingganas yang biasa disebut malaria tertiana maligna atau malaria
tropikana. Bila tidak diobati penyakit ini akan mengakibatkan kematian
dalam beberapa hari akibat adanya relatif banyak eritrosit (sampai 50%)
rusak yang menyumbat kapiler otak. Masa inkubasi untuk P. falciparum
adalah 7-12 hari.
2. Plasmodium vivax adalah penyebab penyakit malaria tertiana benignadengan masa inkubasi 12 17 hari, Ciri-cirinya demam berkala tiga
hari sekali dengan pucak setalah 48 jam. Gejala lainya berupa nyeri
kepala dan punggung, mual, pembesaran limfe, dan malaise umum.
Tidak bersifat kematian.
3. Plasmodium ovale adalah penyebab penyakit malaria yang palingringan dengan masa inkubasi 11 16 hari, ciri gejala penyakit yang
disebabkanPlasmodium ovale hampir sama dengan gejalaPlasmodium
vivax.
4. Plasmodium malariae adalah penyebab penyakit malaria quartana yangmengakibatkan demam berkala empat hari sekali dengan puncak
demam setiap 72 jam. Gejalanya sama dengan tertiana.
-
7/29/2019 Skenario III.docx
4/24
TropicalMedicine 4
Dalam skenario ini ditekankan pada Malaria tertiana maligna, yaitu
penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh Plasmodium falciparum yang
menyerang eritrosit yang ditularkan ke manusia melalui air liur nyamuk
Anopheles betina dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di
dalam darah. ( Sudoyo, 2006 )
a. Etiologi1) Plasmodium falciparum
Plasmodium falciparum merupakan penyebab malaria dengan
gejala yang sangat berat dan disertai dengan berbagai gejala
komplikasi. Pada manausia plasmodium ini menginfeksi ertitrosit
(sel darah merah) dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan
hati dan eritrosit. Perkembangan aseksual dalam hati hanya
menyangkut fase praeritrosit saja, tidak ada fase eksoeritrosit yang
dapat menimbulkan relaps panjang (reurens). Pembiakan seksual
terjadi pada tubuh nyamuk Anopeles betina.
2) VektorVektor pembawa penyakit malaria adalah nyamuk Anopeles
terutama nyamuk Anopeles betina. Umumnya nyamuk Anopeles
aktif menghisap darah hospes pada malam hari atau sejak senja
sampai dini hari. Jarak terbang nyamuk Anopeles biasanya 0,5-3
km, dapat dipengaruhi oleh transportasi dan kencangnya angin.
Umumnya umur nyamuk anopheles berkisar antara 3-5 minggu.
Gambar : NyamukAnophelesBetina
-
7/29/2019 Skenario III.docx
5/24
TropicalMedicine 5
b. PatogenesisPlasmodium falciparumPlasmodium falciparum akan mengalami dua siklus yaitu siklus
aseksual (skizogoni) terjadi pada tubuh manusia sebagai hospes
perantara, sedangkan siklus seksual (sporogoni) terjadi pada nyamuk
yang merupakan hospes definitif. Infeksi parasit malaria tertiana
maligna pada manusia mulai bila nyamukAnopheles betina menggigit
manusia melalui probossis yang ditusukkan ke dalam kulit dan
nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam pembuluh darah dimana
sebagian besar dalam waktu 45 menit akan menuju ke hepar. Di dalam
sel parenkim hepar mulailah perkembangan aseksual (intrahepatic
schizogony atau pre-eythrocytes schizogony). Perkembangan ini
memerlukan waktu 5,5 hari untukPlasmodium falciparum. Setelah
parenkim hepar terinfeksi, terbentuk skizon hepar yang apabila pecah
akan mengeluarkan 18-24 merozoit ke sirkulasi darah.
Kemudian merozoit akan memasuki aliran darah dan
menginfeksi eritrosit dengan reseptor spesifik yaitu glykophorins
untuk memulai siklus eritositer. Pada daur hidup plasmodium tidak
melalui fase eksoeritrosit. Dalam waktu kurang dari 12 jam merozoit
dalam eritrosit mengalami perubahan morfologi yaitu merozoit mulai
berubah dalam bentuk trofozoit muda yang terdapat gambaran khas
yaitu berbentuk cincin akan menampilkan antigen RESA (Ring-
erythrocyte surgace antigen) yang menghilang setelah parasit masuk
stadium matur kemudian berubah menjadi trofozoit tua setelah itu
menjadi skizon muda, skizon tua kemudian skizon pecah dan menjadi
merozoit. Diantara merozoit-merozoit tersebut ada yang meneruskan
perubahan morfologinya mulai dari trofozoit muda hingga skizon
pecah menjadi merozoit kembali dan ada yang berkembang
membentuk gametosit untuk memulai siklus seksual menjadi
mikrogamet (jantan) dan makrogamet (betina).
-
7/29/2019 Skenario III.docx
6/24
TropicalMedicine 6
Gambar : Siklus hidup Plasmodium falciparum
Jika ada nyamuk yang menggigit manusia yang terinfeksi parasit
Plasmodium falciparum, maka gametosit yang ada pada darah manusiaakan terhisap oleh nyamuk. Dengan demikian siklus seksual pada
nyamuk anopheles betina dimulai dengan bersatunya mikrogamet
(jantan) yang sebelumnya terjadi eksflagellata dan makrogamet
(betina) untuk membentuk ookinet dalam perut nyamuk. Ookinet akan
menembus dinding lambung untuk membentuk ookista di selaput luar
lambung nyamuk. Waktu yang diperlukan sampai proses ini adalah 8-
35 hari. Pada tempat inilah ookista akan membentuk ribuan sporozoit
yang akan bermigrasi ke kelenjar ludah nyamuk yang siap menginfeksi
manusia. (Widoyono, 2008)
B. EpidemiologiSiklus hidup parasit malaria berawal ketika seekor nyamuk betina
menggigit penderita malaria. Nyamuk mengisap darah yang mengandung
parasit malaria, yang selanjutnya akan berpindah ke dalam kelenjar liur
nyamuk. Jika nyamuk ini kembali menggigit manusia, maka parasit akan
-
7/29/2019 Skenario III.docx
7/24
TropicalMedicine 7
ditularkan melalui air liurnya. Di dalam tubuh manusia, parasit masuk ke
dalam hati dan berkembangbiak disana. Pematangan parasit berlangsung
selama 2-4 minggu, setelah itu mereka akan meninggalkan hati dan
menyusup ke dalam sel darah merah. Parasit berkembangbiak di dalam sel
darah merah dan pada akhirnya menyebabkan sel yang terinfeksi ini pecah.
(Soedarno, S P, dkk. 2008)
C. Patogenesis Plasmodium secara umumInfeksi pada manusia diawali dengan gigitan Anopheles betina yang
terinfeksi nyamuk. Sporozoites dilepaskan dari kelenjar ludah nyamuk
masuk ke aliran darah selama makan cepat-cepat menyerang sel-sel hati
(hepatosit). Sporozoites dihapus dari peredaran dalam waktu 30 menit.
Selama 14 hari ke depan dalam kasus P. falciparum, hati-tahap parasit
aseksual membedakan dan mengalami multiplikasi yang mengakibatkan
puluhan ribu merozoites yang meledak dari hepatoctye. merozoites Individu
menyerang sel-sel darah merah (eritrosit) dan menjalani babak tambahan
perkalian memproduksi 12-16 merozoites dalam schizont. Panjang
erythrocytic ini tahap siklus hidup parasit parasit tergantung pada spesies:
48 jam untukP. falciparum, P. vivax, dan P. ovale dan 72 jam untukP.
malariae.
Manifestasi klinis malaria, demam dan menggigil, yang terkait dengan
pecahnya sinkron eritrosit yang terinfeksi. Dilepaskan merozoites terus
menyerang eritrosit tambahan. Tidak semua merozoites dibagi menjadi
schizonts, beberapa berdiferensiasi menjadi bentuk seksual, laki-laki dan
perempuan gametocytes. Gametocytes ini diambil oleh nyamuk betina
selama anophylean makan darah. Dalam midgut nyamuk, laki-laki
mengalami gametocyte divisi nuklir yang cepat, menghasilkan 8 flagellated
microgamet yang membuahi betina macrogamete. Ookinet melintasi yang
dihasilkan dinding usus nyamuk dan encysts pada bagian luar dinding usus
sebagai oocyst. Tak lama kemudian oocyst pecah, melepaskan ratusan
sporozoites ke dalam tubuh nyamuk rongga di mana mereka akhirnya
bermigrasi ke kelenjar ludah nyamuk. (Sudarto. 2009)
-
7/29/2019 Skenario III.docx
8/24
TropicalMedicine 8
D. Manifestasi KlinisGejala biasanya mulai timbul dalam waktu 10-35 hari setelah parasit
masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. Gejala awalnya
seringkali berupa demam ringan yang hilang-timbul, sakit kepala, sakit otot
dan menggigil, bersamaan dengan perasaan tidak enak badan (malaise).
Kadang gejalanya diawali dengan menggigil yang diikuti oleh demam.
Gejala ini berlangsung selama 2-3 hari dan sering diduga sebagai gejala flu.
Gejala yang klasik yaitu Trias Malaria secara berurutan :
1. Periode dingin (15 60 menit) : mulai menggigil, penderita seringmembungkus diri dengan selimut atau sarung dan pada saat menggigil
sering seluruh badan bergetar dab gigi gigi saling terantuk, diikuti
dengan meningkatnya temperatur.
2. Periode panas : muka penderita memerah, nadi cepat dan panas badantetap tinggi beberapa jam, diikuti dengan keadaan berkeringat.
3. Periode berkeringat : penderita berkeringat banyak dan temperaturemenurun dan penderita merasa sehat.
(Sudoyo,A,W.2006)
Gejala berikutnya dan pola penyakitnya pada keempat jenis malaria
ini berbeda yaitu :
1. Malaria tertiana maligna / tropikaMalaria tertiana maligna yang disebabkan oleh Plasmodium
falsiparum merupakan bentuk yang paling berat. Gejala malaria berupa
berkurangnya kesadaran dan serangan demam yang tak menentu,
adakalanya terus-menerus (suhu rektal di atas 480) dapat pula berkala
tiga hari sekali. Tidak menimbulkan residif (kambuh) seperti jenis
malaria lain. Seringkali bercirikan pembesaran hati dengan adanya
penyakit kuning (ichterus) dan urin berwarna coklat tua atau hitam
akibat hemolisa (blackwater fever), demam tinggi yang timbul
mendadak yang bersifat intermitten, hemoglobinuria,
hiperbilirubinanemia, muntah dan gagal ginjal akut. Malaria otak
-
7/29/2019 Skenario III.docx
9/24
TropicalMedicine 9
merupakan komplikasi malaria tropika dengan ciri cepatnya hilang
kesadaran, timbulnya kejang-kejang, koma, dan kematian.
2. Malaria tertiana benignaMalaria tertiana maligna yang disebabkan oleh Plasmodium
vivax, masa inkubasi 12 17 hari, kadang lebih panjang 12 20 hari,
pada hari hari pertama demam irregular kadang remitten atau
intermitten, keadaan menggigil jarang ditemukan, pada akhir demam
menjadi intermitten dengan klasik trias malaria. Manifestasi klinis dapat
berlangsung berat tapi kurang membahayakan, serangan demam
pendek.
3. Malaria quartana / malariaeMalaria tertiana maligna yang disebabkan oleh Plasmodium
malariae. Demam malaria quartana mempunyai ciri khas dengan
demam berkala empat hari sekali dengan puncak demam setiap 72 jam.
Masa inkubasi 18 24 hari, manifestasi klinis hampir seperti malaria
tertiana benigna tapi hanya berlangsung ringan, anemia jarang terjadi,
spleenomegalui sering dijumpa walaupun pembesaran ringan.
4. Malaria ovaleBentuk yang paling ringan yang malaria disebabkan oleh
Plasmodium ovale. Masa inkubasi 11 16 hari, apabila terjadi infeksi
campuran dengan plasmodium lain, Plasmodium ovale tidak akan
tampak didarah tepi. Manifestasi klinis juga hampir sama dengan
malaria tertian benigna,lebih ringan, puncak demam lebih rendah dan
lebih pendek.
(Sutanto, I,dkk. 2008)
E. General diagnosisDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya, dimana terjadi serangan
demam dan menggigil secara periodik tanpa penyebab yang jelas.
Dugaan malaria semakin kuat jika dalam waktu 1 tahun sebelumnya,
penderita telah mengunjungi daerah malaria dan pada pemeriksaan fisik
ditemukan pembesaran limpa. Untuk memperkuat diagnosis dilakukan
-
7/29/2019 Skenario III.docx
10/24
TropicalMedicine 10
pemeriksaan darah guna menemukan parasit penyebabnya. Mungkin perlu
dilakukan beberapa kali pemeriksaan karena kadar parasit di dalam darah
bervariasi dari waktu ke waktu. Pengobatan, komplikasi dan prognosis dari
malaria ditentukan oleh jenis parasit penyebabnya.
1. AnamnesisDiagnosis malaria sering memerlukan anamnesis yang tepat dari
penderita tentang asal penderita apakah dari daerah endemic malaria,
riwayat bepergian ke daerah malaria, riwayat pengobatan karatif
maupun preventif. Keluhan utama yang sering kali muncul adalah
demam lebih dari dua hari, menggigil dan berkeringat. Demam yang
terjadi pada Plasmodium falciparum dapat terjadi setiap hari.
Disamping itu sumber penyakit harus ditelusuri.
2. Pemeriksaan fisikPasien mengalami demam 37,5- 40 0 C, serta anemia yang
dibuktikan dengan konjungtiva palpebra yang pucat. Penderita sering
disertai adanya pembesaran limpa (splenomegali), dan pembesaran hati
(hepatomegali). Bila terjadi serangan malaria berat, gejala dapat disertai
syok yang ditandai dengan menurunnya tekanan darah, nadi berjalan
cepat dan lemah, serta frekuensi napas meningkat.
3. Pemeriksaan tetes darah untuk malariaPemeriksaan mikroskopik darah tepu untuk menemukan adanya
parasit malaria sangat penting untuk menegakan diagnosis, adapun
pemeriksaan darah tepi dapat dilakukan melalui :
a. Tetesan preparat darah tebal.b. Tetesan darah tipisc. Tes antigen : PF testd. Tes serologi
4. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum
penderita, meliputi peneriksan kadar hemoglobin, hematokrit, jumlah
leukosit, eritrosit, dan trombosit. Bisa juga dilakukan pemeriksaan
-
7/29/2019 Skenario III.docx
11/24
TropicalMedicine 11
kimia darah (gula darah, SGOT, SGPT, tes fungsi ginjal), EKG, foto
toraks serta pemeriksaan lain sesuai indikasi. (Widoyono, 2008)
a. Pemeriksaan mikroskopis (sediaan darah tebal dan tipis)Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan darah yang menurut
teknis pembuatannya dibagi menjadi preparat darah (Sediaan
darah) tebal dan preparat darah tipis, untuk menentukan ada
tidaknya parasit malaria dalam darah. Melalui pemeriksaan ini juga
dapat diketahui jenis plasmodium dan stadiumnya serta kepadatan
parasitnya. Kepadatan parasit dapat dilihat melalui dua cara yaitu
semi-kuantitatif dan kuantitatif. Metode semi kuantitatif adalah
menghitung parasit dalam LPB (lapangan pandang besar) dengan
rincian sebagai berikut :
1) SDr negative : tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB2) SDr positif 1: ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB3) SDr positif 2 : ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB4) SDr positif 3 : ditemukan 1-10 parasit dalam 1 LPB5) SDr positif 4 : ditemukan 11-100 parasit dalam 1 LPB
Perhitungan kepadatan parasit secara kuantitatif pada SDr tebal
adalah menghitung jumlah parasit per 200 leukosit. Pada SDr tipis,
perhitungan jumlah parasit per 1000 eritrosit.
b. Tetesan preparat darah tebalTetesan preparat darah tebal merupakan cara yang terbaik
untuk menemukan parasit malaria. Pemeriksaan parasit dilakukan
selama 5 menit (diperkirakan 100 lapang pandangan dengan
perbesaran kuat). Bila leukosit 10.000/L maka hitung parasitnya
ialah jumlah parasit dikalikan 50 merupakan jumlah parasit per
mikro-liter darah. (Sudoyo,A,W.2006)
c. Tetesan darah tipisPemeriksaan apusan darah tipis digunakan untuk
identifikasi jenis plasmodium. Kepadatan parasit dinyatakan
sebagai hitung parasit (parasite count), dapat dilakukan berdasar
-
7/29/2019 Skenario III.docx
12/24
TropicalMedicine 12
jumlah eritrosit yang mengandung parasit per 1000 sel darah
merah. Bila jumlah parasit > 100.000/L darah menandakan
infeksi yang berat. Pada umumnya dilakukan dengan metode
pengecatan Giemsa.
d. Tes serologiTes serologi dengan metode indirect fluoresenct antibody
test, indirect haemagglutination test, ELISA test dan radio-
immunoassay.
e. Tes diagnostik cepat (RDT, rapid diagnostic test)Metode ini mendeteksi adanya antigen malaria dalam darah
dengan caraImunokromatografi. Dibanding uji mikroskopis, tes ini
mempunyai kelebihan yaitu hasil pengujian dengan cepat dapat
diperoleh, tetapi lemah dalam hal spesifisitas dan sensitivitasnya.
f. Pemeriksaan PCRPemeriksaan ini dianggap sangat peka dengan tekhnologi
amplifikasi DNA, waktu yang dipakai cukup cepat dan sensitivitas
maupun spesifisitasnya tinggi. Keunggulan tes ini walaupun
jumlah parasit sangat sedikit dapat memberikan hasil positif. Tes
ini baru dipakai sebagai sarana penelitian dan belum untuk
pemeriksaan rutin. (Corwin, 2001)
F. KomplikasiSebagian besar komplikasi malaria yang paling berat hanya terdapat
pada malaria tertiana maligna atau tropika yang disebabkan oleh
P.falsiparum dengan satu atau lebih komlikasi sebagai berikut :
1. Malaria serebralDitandai dengan tanda tanda penurunan kesadaran berupa
apatis, disorientasi, somnolen, sopor, koma yang dapat terjadi secara
perlahan dalam beberapa hari atau mendadak dalam waktu hanya 12
jam, yang sering kali disertai kejang.
2. Gagal ginjal akut
-
7/29/2019 Skenario III.docx
13/24
TropicalMedicine 13
Kelainan fungsi karena dapat terjadi prerenal karena dehidrasi dan
juga disebabkan oleh nekrosis tubulus akut. Gangguan fungsi ginjal ini
oleh karena anoksia yang disebabkan penurunan aliran darah ke ginjal
akibat dehidasi dan sumbatan mikrovaskular akibat sekuestrasi,
sitoadheren dan rosseting.
3. AnemiaTerjadi karena percepatan destruksi sel sel darah merah dan
peningkatan bersihan oleh limpa dan bersamaan dengan hal tersebut
juga disertai gangguan(infektifitas) system eritropoesis.
4. Haemoglobinuria (Black Water Fever)Klinis ditandai oleh demam, anemia hemolitik, haemoglobinuroa,
oliguria dan ikterik, Yang bukan disebabkan oleh karena defisiensi
G6PD.
(Tjokroprawiro, A, dkk. 2007)
G. PrognosisPrognosis diberikan pada malaria tergantung pada :
1. Kecepatan/ketepatan diagnosis dan pengobatanMakin cepat dan tepat dalam menegakkan diagnosis dan
pengobatannya akan memperbaiki prognosis serta memperkecil angka
kematian
2. Kegagalan fungsi organKegagalan fungsi organ dapat terjadi pada malaria yang
mengalami komplikasi terutama organ organ vital. Semakin sedikit
organ vital yang terganggu dan mengalami kegagalan dalam fungsinya,
semakin baik prognosis.
3. Kepadatan parasitPada pemeriksaan hitung parasit, semakin padat/ banyak jumlah
parasit yang didapatkan, semakin buruk prognosis, terlebih lagi bila
didapatkan bentuk skizon dalam pemeriksaan darah tepinya.
(Sudoyo,A,W.2006)
-
7/29/2019 Skenario III.docx
14/24
TropicalMedicine 14
H. Penatalaksaan1. Pengobatan malaria secara garis besar terdiri atas 3 komponen yaitu :
a. Pengobatan suportif (perawatan umum dan pengobatan sintomatis)1) Menjaga keseimbangan cairan elektrolit dan keseimbangan
asambasa.
2) Menjaga temperatur penderita.3) Pemberian tranfusi jika terjadi anemia4) Pemberian diazepam jika terjadi kejang.
b. Pengobatan spesifik dengan kemoterapi anti malaria1) Artemisin merupakan pilihan pertama untuk pengobatan,
mengingat keberhasilan selama.
2) Kuinin HCL3) Klorokuin
c. Pengobatan komplikasi1) Hemodialisis jika terjadi gagal ginjal akut.
(Soedarno, S P, dkk. 2008)
Berdasarkan suseptibilitas berbagai stadium parasit malaria terhadap
obat malaria maka obat malaria dibagi dalam 5 golongan :
1. Skizontosida jaringan primer: proguanil dengan dosis pencegahan 100mg setiap hari, primetamin, dapat membasmi parasit preritrosit
sehingga mencegah masuknya parasit ke dalam eritrosit yang
digunakan sebagai profilaksis kausal.
2. Skizontosida jaringan sekunder: primakuin dapat membasmi parasiteksoeritrosit yang digunakan dalam pengobatan radikal infeksi ini
sebagai obat anti relaps.
3. Skizontosida darah: kina, amodiakuin, dan klorokuin dengan dosis 300mg seminggu sekali dimulai satu minggu sebelum masuk daerah
malaria dan diteruskan sampai 4 minggu setelah meninggalkan daerah
tersebut, dapat membasmi parasit stadium eritrosit.
-
7/29/2019 Skenario III.docx
15/24
TropicalMedicine 15
4. Gametositosida: primakuin termasuk obat yang bisa menghancurkansemua bentuk seksual termasuk stadium gametosit Plasmodium
falciparum.
5. Sporontosida: primakuin dan proguanil yang dapat mencegah gametositdalam darah untuk membentuk ookista dan sporozoit dalam nyamuk
Anopheles disebut juga obat anti sporogonik.
a. Penggunaan obat malaria tertiana maligna1) Pengobatan lini pertama menurut kelompok umur
a) Lini pertama pengobatan Plasmodium falciparumadalah artesunat, amodiakuin dan primakuin. Pemberian
artesunat dan amodiakuin bertujuan untuk membunuh
parasit stadium aseksual, sedangkan primakuin untuk
membunuh gametosit dalam darah.
b) Setiap kemasan artesunat + amodiakuin terdiri dari duablister. Pertama adalah blister amodiakuin yang terdiri
dari 12 tablet, setiap tablet mengandung 200 mg
amodiakuin. Yang kedua adalah blister artesunat terdiri
dari 12 tablet, dengan dosis masing-masing tablet 50
mg.
c) Obat kombinasi diberikan peroral selama 3 hari dengandosis tunggal harian amodiakuin basa 10 mg/kgBB dan
aresunat 4 mg/kgBB.
d) Primakuin tablet mengandung 25 mg primakuin, peroraldengan dosis tunggal 0,75 mg basa/kgBB, diberikan
pada hari pertama.
e) Pengobatan lebih efektif bila sampai dengan hari ke-28setelah pemberian obat.
2) Pengobatan lini keduaa) Pengobatan lini kedua menggunakan kina dan
doksisiklin atau tetrasiklin dan primakuin diberikan jika
pengobatan lini pertama tidak efektif (rekurdensi).
-
7/29/2019 Skenario III.docx
16/24
TropicalMedicine 16
b) Tablet kina mengandung 200 mg kina fosfat atau sulfat,diberikan peroral, 3 kali sehari dengan dosis 10
mg/kgBB selama 7 hari.
c) Deoksisiklin yang mengandung 100 mg deoksisiklindengan dosis dewasa 4 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2
dosis per hari selama 7 hari, dosis anak usia 8-14 tahun
2 mg/kgBB/hari dan tidak boleh diberikan untuk ibu
hamil dan anak usia
-
7/29/2019 Skenario III.docx
17/24
TropicalMedicine 17
b. Penggunaan obat Chemoprophylaxis, penggunaan obat inidigunakan sebagai pencegahan (profilaksis), obat ini diminum 1
minggu sebelum pergi ke tempat endemis. Untuk malaria yang
disebabkan oleh Plasmodium falciparum, diberikan setiap hari
dengan dosis 2 mg/kgBB selama tidak lebih 4-6 minggu.
Pemakaian obat ini diteruskan sampai 1 bulan setelah
meninggalkan daerah endemis.
c. Obat lain yang paling sering digunakan adalah klorokuin. Tetapibanyak daerah yang memiliki spesiesPlasmodium falciparum yang
sudah resisten terhadap obat ini. Obat lainnya yang bisa digunakan
adalah meflokuin dan doksisiklin. Doksisiklin tidak boleh
diberikan kepada anak-anak dibawah usia 8 tahun dan wanita
hamil. (Hassan, 2007)
http://www.medicastore.com/med/caridatapilih.php?pilih=1&UID=20080516075805125.208.146.2&cari=klorokuinhttp://www.medicastore.com/med/caridatapilih.php?pilih=1&UID=20080516075805125.208.146.2&cari=klorokuin -
7/29/2019 Skenario III.docx
18/24
TropicalMedicine 18
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam blok tropical medicine skenario 3 ini membahas tentang infeksi
malaria yaitu protozoa darah. Malaria adalah penyakit yang dapat bersifat cepat
maupun lama prosesnya, malaria disebabkan oleh parasit malaria / Protozoa genus
Plasmodium bentuk aseksual yang masuk kedalam tubuh manusia ditularkan oleh
nyamuk malaria anopeles betina ditandai dengan deman, muka nampak pucat dan
pembesaran organ tubuh manusia. Parasit malaria pada manusia yangmenyebabkan Malaria adalah plasmodium falciparum, plasmodium vivax,
plasmodium ovale dan plasmodium malariae.
Siklus parasit malaria adalah setelah nyamuk Anopheles yang mengandung
parasit malaria menggigit manusia, maka keluar sporozoit dari kelenjar ludah
nyamuk masuk kedalam darah dan jaringan hati. Parasit malaria pada siklus
hidupnya, membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati ( sel parenkim ).
Setelah sel hati pecah akan keluar merozoit / kriptozoit yang masuk ke eritrosit
membentuk stadium sizon dalam eritrosit ( stadium eritrositer ), mulai bentuk
tropozoit muda sampai sison tua / matang sehingga eritrosit pecah dan keluar
merosoit. Merosoit sebagian besar masuk kembali ke eritrosit dan sebagian kecil
membentuk gametosit jantan dan betina yang siap untuk diisap oleh nyamuk
malaria betina dan melanjutkan siklus hidup di tubuh nyamuk (stadium
sporogoni). Pada lambung nyamuk terjadi perkawinan antara sel gamet jantan
(mikro gamet) dan sel gamet betina (makro gamet) yang disebut zigot. Zigot akanberubah menjadi ookinet, kemudian masuk ke dinding lambung nyamuk berubah
menjadi ookista. Setelah ookista matang kemudian pecah, maka keluar sporozoit
dan masuk ke kelenjar liur nyamuk yang siap untuk ditularkan ke dalam tubuh
manusia.
Pak Darwin menderita demam selama 2 minggu, demam terjadi karena
adanya infeksi yang berat terhadap tubuh. Demam pada malaria adalah demam
intermiten, yaitu demam dengan suhu tinggi setelah itu turun sampai normal
-
7/29/2019 Skenario III.docx
19/24
TropicalMedicine 19
selama 8 jam dan akhirnya naik kembali. Dalam proses ini disebut trias malaria
yaitu terjadi fase menggigil, demam memuncak, dan selanjutnya berkeringat.
Demam intermiten terjadi karena adanya hubungan antara pecahnya skizon yang
matang dan keluarnya merozoit yang masuk dalam aliran darah (sporulasi).
Pak Darwin merasakan mual karena adanya pembesaran hepar dan lien,
sehingga lambung dan organ GIT lainnya tertekan. Hepar membesar karena kerja
hati meningkat, Hati melakukan kompensasi dengan melakukan perombakan
eritrosit yang rusak dan menggantinya dengan eritosit yang baru, selain itu hepar
juga melakukan perombakan eritrosit menjadi billirubin indirek dan selanjutnya
diolah kembali menjadi billirubin direk. Karena hati sudah tidak bisa
mengkompensasi dan seiring meningkatnya jumlah eritrosit yang rusak maka
tingkat billirubin di hati meningkat dan akhirnya terbawa oleh darah menuju
seluruh tubuh dan akhirnya tubuh menjadi ikterus (kuning) disebut juga jaundice.
Penyebab pembesaran hati selain kerjanya meningkat adalah karena adanya
obstruksi kapiler darah, sehingga terjadi penimbunan plasma dalam sel hati. Lien /
spleen membesar karena kerjanya meningkat yaitu memproduksi imun /antibodyuntuk melawan plasmodium yang berada dalam tubuh, selain itu dalam lien juga
terjadi sumbatan, yang mengakibatkan penumpukan plasma dalam sel lien.
Dalam demam pernapasan dan denyut jantung meningkat, tetapi tidak
semua demam menampakkan gejala tersebut. Dalam skenario suhu tubuh 40C,
merupakan suhu yang tinggi dan jika terus berlangsung akan terjadi syok.
Terjadinya kelelahan karena tingkat anemia yang berat sehingga suplay nutrisi
pada jaringan tubuh berkurang dan menyebabkan ATP sebagai sumber energi
berkurang sedangkan dalam infeksi tubuh memerlukan banyak energi untuk
kompensasi dalam perlawanan terhadap parasit.
Penggunaan kemoprofilaksis sebagai pelindung penularan malaria, yang di
tularkan oleh nyamuk. Terapy ini diberiakan pada seseorang sebelum melakukan
kunjungan ke tempat endemi malaria selama 1 minggu dan setelah dari tempat
endemi selama 4 minggu.
-
7/29/2019 Skenario III.docx
20/24
TropicalMedicine 20
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. SimpulanSkenario 3 tentang malaria yang dibahas dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Malaria merupakanpenyakit infeksi akut hingga kronikyang menyerangsel darah merah. Malaria disebabkan oleh plasmodium yang mempunyai
empat spesies, Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium
ovale, Plasmodium malariae.2. Penyakit malaria tertiana maligna disebabkan oleh plasmodium yaitu
Plasmodium falciparum
3. Vektor yang menyebabkan penyakit malaria adalah nyamuk genusAnopheles terutama nyamukAnopheles betina
4. Perkembangan aseksual Plasmodium falciparum terjadi pada manusia(hospes reservoir) dan perkembangan seksual terjadi pada nyamuk
Anopheles betina (hospes definitif)
5. Gejala klinis dari malaria yang paling khas yaitu adanya Trias Malaria(periode menggigil, periode panas dan periode berkeringat)
6. Manifestasi klinis malaria berbeda - beda tergantung dari jenis spesiesdari plasmodium, yang paling berat dari semua jenis malaria yaitu
malaria tertiana maligna yang dapat menyebabkan beberapa komplikasi
berat yang bisa berujung kematian, berupa malaria serebral, gagal ginjal
akut, anemia, dan yang paling khas haemoglobinuria yang disebut Black
Water Fever.
7. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya, dimana terjadi serangandemam dan menggigil secara periodik tanpa penyebab yang jelas. Untuk
memperkuat diagnosis dilakukan pemeriksaan darah guna menemukan
parasit penyebabnya. Mungkin perlu dilakukan beberapa kali
pemeriksaan karena kadar parasit di dalam darah bervariasi dari waktu ke
waktu. Pengobatan, komplikasi dan prognosis dari malaria ditentukan
oleh jenis parasit penyebabnya.
-
7/29/2019 Skenario III.docx
21/24
TropicalMedicine 21
8. Prognosis tergantung dari kecepatan/ketepatan diagnosis dan pengobatan,kegagalan fungsi organ dan kepadatan parasit.
9. Pengobatan malaria terdiri dari 3 komponen yaitu, epngobatan suportif,pengobatan spesifik dengan kemoterapi anti malaria, dan pengobatan
komplikasi
10. Pencegahan malaria sangat penting untuk individu yang non imun.Kemoprofilaksis yang dianjurkan ternayat masih tidak memberikan
perlindungan secara penuh, oleh karenanya masih sangat dianjurkan
untuk memperhatikan tindakan pencegahan untuk menghindari diri dari
gigitan nyamuk.
B. Saran1. Untuk menghindari nyamuk, dengan cara :
a. Tidur dengan menggunakan kelambub. Menggunakan obat pembunuh nyamukc. Mencegah berada di alam bebas dimana nyamuk dapat leluasa
menggigit
d. Memproteksi diri2. Melakukan hidup sehat agar tubuh tetap terjaga kesehatan.3. Sebaiknya apabila akan berpergian ke daerah endemis malaria terlebih
dahulu menkonsumsi Chemoprophylaxis sebagai tindakan profilaksis.
4. Sebaiknya pada daerah endemik dilakukan pencegahan dengan eliminasigenangan-genangan air dan penggunaan insektisida, kelambu dan insect
repellent
5. Sebaiknya memberi pengobatan dengan ACT kombinasi artesunatedengan amodiakuin pemeriksaan malaria yang positif
6. Sebaiknya doksisiklin tidak diberikan pada anak-anak atau ibu hamil7. Sebaiknya pada orang yang menderita malaria diberi obat klorokuin,
meflokuin atau doksisiklin
-
7/29/2019 Skenario III.docx
22/24
TropicalMedicine 22
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth. 2001.Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Halim M, A. 2007.Panduan Praktis Ilmu Penyakit DalamEd.2. Jakarta: EGC.
Hassan, Rusepno. 2007. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Soedarno, S P, dkk. 2008. Buku Ajar Infeksi dan Pediatric Tropis edisi kedua.
Jakarta : FKUI.
Soeparman. 1993.Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Sudarto. 2009.Pengobatan Penyakit Parasit. Jakarta : Sagung Seto.
Sudoyo, A,W. dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid ke-3. Jakarta :
EGC.
Sutanto, I,dkk. 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Ed.4. Jakarta :Balai
Penerbit FKUI.
Tjokroprawiro, A, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Surabaya :
Airlangga University Press.
Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan
Pemberantasan. Jakarta : Erlangga.
-
7/29/2019 Skenario III.docx
23/24
TropicalMedicine 23
Oleh :
PRIAMBODO ILHAM A
J 5000 800 88
Tutor :Aditya Rizkiyanto S. Farm, Apt.
Fakultas Kedokteran
-
7/29/2019 Skenario III.docx
24/24
T l M d 24
Universitas Muhammadiyah Surakarta
top related