sistim kemudi
Post on 01-Jan-2016
311 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SISTIM KEMUDI
Fungsi :Mengarahkan jalannya kendaraan.
Ada dua tipe :• Manual steering• Power steering
Steering Wheel
Dilihat dari ukurannya ada dua macam :• Besar Moment yang dipindahkan besar dan lebih stabil. Makan tempat • Kecil Peka terhadap setiap gerakan yang diberikan Tenaga untuk memutar berat
STEERING MAIN SHAFT
COLLAPSIBLE TYPE
Pada type ini, column mempunyai mata jaring, main shaftnya terdiri dari bagian atas dan bawah yang disambung dengan platic pin. Pada Column braketnya dipasang capsule. Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft dan columnnya akan runtuh.
COLLAPSIBLE TYPE BALL TYPE
Pada type ini, Columnnya terdiri dari dua bagian atas dan bawah yang disambung dengan ball bearing. Main shaftnya terdiri dari 2 bagian yang disambung dengan plastik pin . . Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka mian shaft dan columnnya akan menyusut, tenana benbturan tersebut akan diserap oleh ball bearing
SOLID SILICON RUBBER SEALED TYPE
Pada type ini,Main shaftnya terdiri dari 2 bagian yang disambung dengan plastik pin Didalam main shaft bagian bawah di isikan silicon rubber dan braketnya dipasangkan caster wedge. Jika mobil tabrakan, steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka braketnya akan runtuh dan main shaftnya menyusut, dengan mrnyusutnya mainshaft ini maka silicon rubber akan menjadi tepung dan tersembur keluar melalui orifice pada steering main yoke Pada saat inilah silicon rubber menyerap tenaga benturan.
COLLAPSIBLE TYPE
NON COLLAPSIBLE TYPE
Pada type ini main shaftnya terbuat dari besi yang langsung berhubungan dengan steering gear box
NON COLLAPSIBLE TYPE CARA PENYAMBUNGAN STEERING MAIN SHAFT
Cara penyambungan dengan gear box ada empat macam :• One piece ( langsung )• Universal joint & spline• Universal joint• Flexible joint
STERING GEAR
Fungsi :Mengatur arah roda depan & memperbesar momentPerbandingan gigi pada steering gear box :
Steering gear ratio =
Jumlah putaran roda kemudi
Jumlah putaran sector shaft
STEERING GEAR
Worm & Sector :Worm gear berkaitan langsung dengan sector roller dibagian tengahnya
Screw Pin :Pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear
STEERING GEAR
Screw nut :Pada bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut terpasang padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasang tuas yang terpasang pada rumahnya
Recirculating ball :Peluru ( ball ) diisikan dalam lubang – lubang nut untuk membentuk hubungan yang menggelinding antara worm gear.
Rack and Pinion :Gerak putar pinion dirubah langsung menjadi gerakan mendatar, konstruksi sederhana, sudut belok tajam dan ringan.Tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan ke roda kemudi.
STEERING GEAR
STEERING LINKAGE
Fungsi :Untuk memindahkan tenaga dari roda kemudi ke roda – roda depan.
Rack and Pinion
STEERING LINKAGE PADA SISTEM KEMUDI MODEL RACK AND PINION
FRONT WHEEL ALIGMENT
TOE
Selisih jarak roda depan bagian depan dengan roda depan bagian belakang dalam mm.
1. Toe in terlalu besar Roda akan aus pada sebelah luar
2. Toe out terlalu besar Roda akan aus pada sebelah dalam
Fungsi TOE :Sebagai koreksi CamberSebagai koreksi gaya Penggerak
FRONT WHEEL ALIGMENT
FUNGSI TOE SEBAGAI KOREKSI CAMBER
Reaksi rolling chamber menyebabkan roda menggelinding ke arah luar, oleh sambungan kemudi roda dipaksa bergerak lurus kearah jalannya kendaraan akibatnya roda menggelinding dengan ban menggosok pada permukaan jalan.
FRONT WHEEL ALIGMENT
TOE IN
Toe in mengakibatkan roda menggelinding ke arah dalam, efek rolling chamber ke arah luar dapat teratasi sehingga roda dapat menggelinding lurus tanpa terjadi ban menggosok pada permukaan jalan.
Sehingga dapat :1. Menghemat ban ( ban tidak cepat aus dan keausannya merata )2. Pengemudian stabil ( tidak timbul getaran )
FRONT WHEEL ALIGMENT
TOE SEBAGAI KOREKSI GAYA PENGGERAK
Gaya penggerak dari axel belakang diteruskan ke axel depan melalui rangka, reaksi gelinding ban roda depan yang mengarah ke belakang menyebabkan bagian depan cenderung bergerak ke arah luar.Untuk mengatasi ini, pada kendaraan dengan penggerak roda belakang perlu dilakuka penyetelan toe in ( positive )
FRONT WHEEL ALIGMENT
TOE SEBAGAI KOREKSI GAYA PENGGERAK
Gaya penggerak dari roda depan diteruskan ke axel belakang melalui rangka. Reaksi terhadap gelinding roda belakang yang mengarah ke belakang ( beban ) menyebabkan roda depan bagian depan cenderung bergerak kearah dalam.Untuk mengatasi reaksi ini pada kendaraan dengan penggerak roda depan perlu dilakukan penyetelan toe out
FRONT WHEEL ALIGMENTCAMBERKemiringan roda bagian atas kedalam atau keluar terhadap garis vertikal
Fungsi :Perpanjangan garis tengah roda kiri dan kanan akan bertemu pada satu titik . Dengan adanya rolling camber maka gaya untuk memutar roda kemudi menjadi lebih ringan
Perpanjangan garis tengah roda kiri dan kanan akan bertemu pada satu titik . Dengan adanya rolling chamber maka gaya untuk memutar roda kemudi menjadi lebih ringan
FRONT WHEEL ALIGMENT
FUNGSI CAMBER POSITIVE
FRONT WHEEL ALIGMENT
FUNGSI CAMBER NEGATIVE
Pada camber negative jatuh titik kutub terhadap jalan ( 1 ) dengan titik putar kemudi terhadap jalan ( 2 ) semakin jauh
Camber negative menyebabkan rolling camber mengarah ke dalam ( 0 ). Sehingga pengemudian kendaraan menjadi berat
PENGARUH CAMBER TERHADAP PENGEMUDIAN
CAMBER POSITIVE
Gaya sejajar S / spindel ( FS ) yang mengarah ke roda menyebabkan reaksi roda menekan ke arah bantalan dalam sehingga reaksi kelonggaran bantalan berkurang
Camber positive mengurangi kelonggaran bantalan
Letak beban kendaraan pada spindel mendekati bantalan dalam, menyebabkan getaran yang ditimbulkan spindel dan diteruskan ke sistim kemudi menjadi kecil
PENGARUH CAMBER TERHADAP PENGEMUDIAN
CAMBER NEGATIVE
Gaya sejajar S / spindel ( FS ) yang mengarah keluar dari roda menyebabkan roda ingin lepas dari pengikatnya, reduksi kecocokan bantalan dapat dirasakan pada sistim kemudi
Camber negative menyebabkan efek kebebasan bantalan roda bertambah
Letak beban kendaraan pada sumbu spindel mendekati bantalan luar menyebabkan beban spindel bertambah, getaran yang ditimbulkan spindel diteruskan ke sistim kemudi bertambah
LETAK BEBAN PADA SPINDEL
CAMBER POSITIVE
Keterangan :F = Gaya berat kendaraanFr = Gaya reaksi ( gaya tegak lurus )
Gaya reaksi ( gaya tegak lurus ) pada posros roda ( spindel ) mendekati sumbu putar kemudi ( king pin ). Camber positif dapat memperkecil moment bengkok spindel
LETAK BEBAN PADA SPINDEL
CAMBER NEGATIVE
Gaya reaksi ( gaya tegak lurus ) pada poros roda ( spindel ) menjauhi sumbu putar kemudi / king pin. Camber negative dapat memperbesar moment bengkok spindel
FRONT WHEEL ALIGMENTCASTER
Kemiringan sumbu kemudi ( kingpin ) terhadap garis tengah roda vertikal jika dilihat dari samping Kendaraan.
Fungsi :Pada saat jalan lurus caster akan mengarahkan roda agar tetap stabil dalam posisi lurus walau roda kemudi dilepas.
CASTER
Keterangan :F = Gaya penggerakFr = Gaya yang digerakkan
Daya penggerak F bekerja pada titik A dan menarik roda dititik B. tahanan gelinding roda memberikan perlawanan ( reaksi ) yang arahnya berlawanan ( Fr )
Reaksi gaya gelinding roda yang ditarik akan selalu segaris dan arahnya berlawanan dengan arah gaya penggerak.Saat jalan lurus caster berfungsi menggerakkan roda tetap stabil dalam posisi lurus walau roda kemud dilepas.
PENGARUH CASTER TERHADAP SIFAT PENGEMUDIANCASTER TERLALU POSITIVE
~ Makin besar penyetelan caster positive, makin besar kemampuan roda kembali ke posisi lurus
~ Bila permukaan jalan jelek, getaran roda terasa kuat dirasakan pada kemudi
PENGARUH CASTER TERHADAP SIFAT PENGEMUDIAN
CASTER TERLALU NEGATIVE
~ Pada roda timbul getaran~ Pada roda bergerak tidak stabil saal jalan lurus
SUDUT KINGPIN DAN OFFSET
Kemiringan sumbu kingpin terhadap garis vertikal jika dilihat dari depan
FRONT WHEEL ALIGMENT
FUNGSI SUDUT KING PIN
POSISI LURUS
Keterangan :TL = Tinggi saat posisi lurus
Bersama dengan toe mempertahankan posisi roda agar tetap lurus
FUNGSI SUDUT KING PIN
POSISI BELOK
Keterangan :
TB = Tinggi saat posisi belok
Pada saat belok kiri, king pin kiri terangkat naik, gerakan ke atas king pin diteruskan ke pegas dan body kendaraan. Perubahan tinggi king pin menyebabkan gaya balik kemudi ke posisi lurus
OFFSET
Jarak antara titik temu, garis tengah roda terhadap permukaan jalan dengan titik temu perpanjangan garis sumbu king pin terhadap permukaan jalan.
Pengaruh Offset
Jika offset semakin besar mengakibatkan :Setir semakin besar, jarak titik temu garis sumbu roda dan kingpin dengan jalan semakin besar sehingga tenaga yang digunakan untuk memutar roda kemudi semakin berat
Yang mempengaruhi besarnya offset
~ Camber~ Sudut king pin~ Lebar telapak ban
top related