sistem pemilihan kepala daerah

Post on 14-Apr-2017

1.587 Views

Category:

Education

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Sistem Pemilihan

Kepala Daerah

Xii iis 1 Bryant Satria Dewangga (08)Fransisca Putri Yulinda (11)Muhammad Azzam Hafizh (17)Sangapta Damarjati Purba (23)Sigid Nur Itto’ Akhmad R (27)

PENGERTIAN DEMOKRASI

Kata demokrasi itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari “demos” dan “kratos”.Demos yang berartikan rakyat dan kratos memiliki arti kekuasaan.

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang memberikan kedaulatan tertinggi ditangan rakyat. Maka dari itu negara yang mengadut azas demokrasi meletakkan kekuasaannya di tangan rakyat.

MODEL PILKADA DIINDONESIA

Model pertama, kepala daerah dipilih secara tidak langsung, melainkan

hanya ditunjuk/diangkat oleh pejabat di atasnya.

Pengalaman ini terdapat pada daerah-daerah administratif

bukan daerah otonom. contoh:

Walikota di Jakarta menduduki jabatannya karena diangkat oleh Gubernur DKI Jakarta.

Model kedua, kepala daerah dipilih secara tidak langsung bertingkat.

Pada model ini DPRD memilih beberapa calon

kepala daerah, selanjutnya diajukan kepada pejabat

pemerintah di atasnya untuk dipilih salah satunya sebagai

kepala daerah Mendagri untuk memilih

Bupati/Walikota, Presiden untuk memilih

Gubernur

Model ketiga, kepala daerah dipilih secara

tidak langsung Pada model ini kepala

daerah dipilih oleh DPRD

Model keempat, kepala daerah ditetapkan oleh

DPRD. Dalam model ini adalah pilkada

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yaitu dengan cara

“penetapan” oleh DPRD dan “pengesahan” oleh Presiden.

Model kelima,kepala daerah dipilih secara langsung oleh

rakyat-pemilih melalui pemilu.

Pada model ini pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah diusulkan oleh partai

politik atau gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan, dan pasangan calon

perseorangan. Selanjutnya pasangan calon yang memenuhi

persyaratan mengikuti kompetisi melalui pemilu untuk dipilih secara langsung oleh rakyat-

pemilih.

Pemilihan Kepala Daerah

Ditunjuk oleh Pemerintah

PusatMelalui DPRD

Secara Langsung

Pemilihan Kepala Daerah ditunjuk Langsung Oleh Presiden

Ide ditunjuk oleh presiden, yang diajukan peserta kursus reguler Lembaga

Ketahanan Nasional atau Lemhannas, tak sejalan dengan prinsip demokrasi,

desentralisasi, dan otonomi daerah, serta bertentangan dengan konstitusi. Kepala daerah, termasuk gubernur, tidak harus

orang pusat.

Penunjukan gubernur oleh presiden dinilai bertentangan dengan Pasal 18 Ayat (2),

(4), dan (5) UUD 1945, selain mengingkari prinsip demokrasi, desentralisasi, dan

otonomi daerah. Kapasitas gubernur sebagai wakil

pemerintah pusat bukanlah berarti ia harus "orang" presiden atau orang pusat.

Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRD

Dalam penyelenggaraan Pilkada terdapat daerah yang memiliki hak istimewa seperti

Nanggroe Aceh Darussalam dan Yogyakarta. Di Nanggroe Aceh Darussalam pilkada

diselanggarakan oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) dan diawasi oleh Panitia

Pengawas Pemilihan Aceh (Panwaslih Aceh). Sedangkan di Yogyakarta tidak ada pemilihan kepala daerah khususnya gubernur, karena masyarakat Yogyakarta menghendaki Sri Sultan Hamengkubuono menjadi kepala

daerah Yogyakarta seumur hidup.

Keterlibatan DPRD dalam pemilihan kepala daerah bisa digunakan sebagai tolak ukur dalam mengetahui tingkat

kepekaan anggota DPRD terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh

rakyat.

Pemilihan kepala daerah yang dilakukan oleh anggota DPRD

mengakibatkan partisipasi rakyat dalam berpolitik seakan akan dibatasi.

Pemilihan secara tidak langsung juga menghemat anggaran belanja negara.

Juga tidak merepotkan rakyat yang hendak memilih kepala

daerahnya. Namun Pemerintah Daerah bisa saja terhambat dalam menjalankan program serta

kebijakan karena adanya mosi tidak percaya dari DPRD terhadap kepala Daerah.

Pemilihan Kepala Daerah Secara langsung

Dalam UUD 1945 Bab VI Pemerintahan Daerah pasal 18 (4) menyatakan

bahwa “Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai

kepala pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara

demokratis”.

Dalam  Negara demokrasi langsung pemilihan kepala daerah secara

langsung memenuhi kaidah demokratis sebagai bentuk

pelaksanaan kedaulatan rakyat.

Pemilihan umum kepala daerah dilakukan oleh KPU Provinsi dan KPU kabupaten serta diawasi oleh Panitia

Pengawas Pemilihan Umum.

Panwaslu itu sendiri terdiri dari kejaksaan, perguruan tinggi, kepolisian, pers serta tokoh

masyarakat

Pada dasarnya pemilihan kepala daerah secara langsung bisa

membuat kepala daerah terpilih semakin bertanggung jawab karena rakyat sendirilah yang

memberikan mandat kepada kepala daerah tersebut.

Sedangkan pemilihan secara umum sangat rawan terhadap

penggelembungan suara dan politik uang. Politik uang itu sendiri kini

telah menjadi rahasia umum yang mengakibatkan moral pemimpin

yang terpilih dengan politikus uang menjadi tidak terpuji.

Analisis Kasus

1. Berdasarkan kedua berita tersebut, Pemilihan walikota Solo tahun 2015 akan dilaksanakan menggunakan sistem pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat melalui PILKADA yang diselenggarakan oleh KPU.2. Berdasarkan berita 2, sistem pemilihan kepala daerah langsung menimbulkan terjadinya pemilih ganda. Diantaranya karena faktor mutasi yang tidak tercatat dengan baik atau kesengajaan.3. Pemilihan Kepala Daerah di Kota Solo sudah menerapkan asas demokrasi dan sesuai dengan UUD 1945 Bab VI Pemerintahan Daerah pasal 18 (4).

Kesimpulan

1. Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang memberikan kedaulatan tertinggi ditangan rakyat

2. Kelebihan Pemilihan Kepala Daerah ditunjuk oleh pemerintah pusato Pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk

melaksanakan pemiluo Pemerintah bisa memilih kepala daerah sesuai dengan kualitasnya3. Kelemahan Pemilihan Kepala Daerah ditunjuk oleh pemerintah pusato Bisa saja orang yang ditunjuk tidak kompeteno Bisa saja ada unsur nepotisme dalam penunjukan tersebuto Rakyat tidak mudah setuju karena rakyat memiliki pendapat dan hak

memilih

4. Kelebihan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsungo Menghasilkan Kepala Daerah yang bertanggungjawabo Menghapuskan sistem politik oligarkio Menimbulkan keseimbangan antara anggota eksekutif dan anggota legislatif

6. Kelemahan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsungo Biaya yang dikeluarkan negara untuk melangsungkan pemilihan umum cukup tinggio Rawan terjadi penggelembungan suara dan politik uango Rakyat enggan menggunakan hak pilihnya

5. Kelebihan Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRDo Rakyat akan lebih objektif dalam memilih wakil rakyatnyao Menghemat anggaran negara karena tidak perlu mendistribusikan logstiko Tidak adanya politik uang

7. Kelemahan Pemilihan Kepala Daerah Melalui DPRDo Pembatasan partisipasi rakyat dalam berpolitiko Adanya mosi tidak percaya DPRD kepada kepala daerah

Saran KelompokMenggunakan pemilihan kepala

daerah secara langsung karena menjunjung tinggi asas demokrasi dan sesuai dengan UUD 1945 Bab VI Pemerintahan Daerah pasal 18 (4).

Melalui pemilihan kepala daerah secara langsung, aspirasi rakyat mengenai calon pemimpin yang dianggap bijaksana dapat tersalurkan.

Rawan terjadi penggelembungan suara dan politik uang. Maka, KPU sebagai penyelenggara pemilihan kepala daerah harus lebih ketat lagi dalam mengawasi dan mengatur jalannya pelaksanaan pemilihan kepala daerah di kota Solo. Serta mengerahkan lembaga keamanan (TNI/POLRI) untuk menjaga keamanan dan ketertiban proses PILKADA.

Sebaiknya sebelum dilaksanakannya pemilihan kepala daerah, diadakan sosialisasi kepada rakyat mengenai pentingnya pemilihan kepala daerah sehingga menekan jumlah rakyat yang enggan untuk menggunakan hak suaranya.

Terima Kasih

top related