sistem informasi rumah sakit - pormiki dki
Post on 01-Oct-2021
13 Views
Preview:
TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI
RUMAH SAKIT
OLEH:
LILY WIDJAJA, SKM.,MM.
CURRICULUM VITAE Nama lengkap: Lily Widjaja Alamat rumah: Jl. Pegangsaan Indah Barat II/ 12,
Blok G no.1, Klp Gading, Jak-utara, 14250
Alamat Kantor: Univ.Esa Unggul
Jl Arjuna Utara no.9, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, 11510
lily.widjaja@esaunggul.ac.idlilywidjajaiwan@gmail.com
Pendidikan : Ak. Perekam Medis&Informasi Kesehatan 1989-1992,
FKM, Peminatan Informasi Kesehatan 1998-2001
Paska Sarjana Magister Manajemen, Universitas Indonusa Esa Unggul: Jakarta:2006-2007
Pengalaman kerja :Sebagai Ka.RM di RSPIK 1997-2009
Sebagai Dosen di Univ.Esa Unggul dan lainnya 1995-saat ini
Sebagai Advisor RM di RS 2010- saat ini
Sebagai Ketua Umum DPP PORMIKI periode: 2006 – 2009Sebagai Pembina PORMIKI Februari 2009- saat ini
Sebagai Kaprodi D-3 RMIK UEU :Juni 2010- saat ini
Sebagai Asesor BAN-PT/ LAMPTKes : Mei 2012- saat ini
lilywidjaja 2
DATA VS INFORMASI
• Data dapat berupa simbol, angka,
kumpulan angka, kode, bahkan kata-kata
• Data jamak dari datum
• Keterangan tentang suatu hal dari
seorang atau kumpulan orang, dalam
bentuk angka atau pernyataan.
• Kumpulan dari hasil pengukuran atau
pengamatan
lilywidjaja 3
DATAREKAM MEDIS
• FISIK: • Rekam Medis
• Rekam Kesehatan
• Informasi Kesehatan
• SDM• Perekam Medis & Informasi Kesehatan
• Ahli Manajemen Informasi Kesehatan
• UNIT KERJA• Rekam Medis
• MIK (Manajemen Informasi Kesehatan)
lilywidjaja 4
PENGERTIAN REKAM MEDIS
Menurut Edna K.Huffman (1994)
• Rekam Medis: kumpulan dari fakta-fakta atau buktikeadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yang memberikan pelayanan pada pasien tersebut.
• Rekam Kesehatan ialah kumpulan data-data dari keadankesehatan individu yang mendapat pelayanan kesehatanyang meliputi data sosial pasien, catatan imunisasi, hasilpemeriksaan fisik sesuai dengan seluruh penyakit & pengobatan yang diperoleh selama mendapat pelayanankesehatan.
lilywidjaja 5
INFORMASI
• Informasi data yang telah diolah dan dianalisa
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan makna
kepada yang memerlukannya, untuk menunjang proses
pengambilan keputusan pada setiap tingkatan
manajemen
• Information for action
lilywidjaja 6
PENGERTIAN
SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
(SIRS)
SIRS adalah sistem informasi terintegrasi yang komprehensifyang dirancang untuk mengelola aspek administratif, keuangandan klinis dari rumah sakit.
Sistem Informasi diperoleh dari data yang diolah baik secaramanual maupun elektronik
lilywidjaja 7
MendapatkanData
Menyimpan data
Menambahkan konteks
Memindahkaninformasi
Menambahkan pengalaman
pengetahuan
Belajar
PENERAPAN PENGETAHUAN MELALUI
TEKNOLOGI INFORMASI
Gambar 1., Amatayakul,2012
lilywidjaja 8
Terpisah,Data terstruktur
Data teks tak terstruktur
Data video
Data suara
Data vektor grafik
Data gambar diagnostik
Catatan tangan dan gambar
Formulir perhatian pasien
Hasil laboratorium
Medication orders/MARs
Online charting dan dokumentasi
MPI/registrasi
CT, MRSinar X digitalPengobatan nuklir
Gambar pathology/histology
Data dokumen gambar
EKG/EEG/Fetal Signal TracingDetak jantung
Penanda suara
Penjelasan radiologi/laporan pathology
Laporan terjemahan lainnya
Tagihan UBs dan lainnya
Ultrasound and cardiac catetherization examination
Gambar 9.2, Amatayakul, 2012
SUMBER DAN JENIS DATA R K/ E
lilywidjaja 9
lilywidjaja 10
KAPAN DITEMUIYAAAAH??
E. MODEL KONSEP RKE
lilywidjaja 11
REKAM MEDIS
Menurut Edna K.Huffman (1994)
• Rekam Medis: kumpulan dari fakta-fakta atau buktikeadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masalalu serta saat ini yang ditulis oleh profesi kesehatan yangmemberikan pelayanan pada pasien tersebut.
• Rekam Kesehatan ialah kumpulan data-data darikeadaan kesehatan individu yang mendapat pelayanankesehatan yang meliputi data sosial pasien, catatanimunisasi, hasil pemeriksaan fisik sesuai dengan seluruhpenyakit & pengobatan yang diperoleh selama mendapatpelayanan kesehatan.
lilywidjaja 12
PERMENKES
1171/MENKES/PER/VI/2011
TENTANG SISTEM INFORMASI
RUMAH SAKIT
(SIRS) 15 Juni 2011
lilywidjaja 13
Telah diundangkan 1 Juli 2011
MENIMBANG
1. Psl 52 ayat 1 UU no.44 tentang RS bahwa RS
wajib melakukan pencatatan & Pelaporan
semua kegiatan dl bentuk SIM RS
2. Pencatatan & Pelaporan dilakukan dlm rangka
pembinaan & Pengawasan RS di Indonesia
3. Kepmenkes 1410/M/SK/X/2003 Tentang SIRS
V dinyatakan tdk sesuai lagi dg perkembangan
saat ini
lilywidjaja 14
MENGINGAT
• UU no. 36 th. 2009 tentang Kesehatan
• UU no. 44 th. 2009 tentang RS
• Permenkes No. 147 2010 tentang Perizinan RS
• Permenkes No.340 tentang Klasifikasi RS
• Permenkes No. 1144 th. 2010 tentang
Organisasi dan tata kerja Kem Kes.
lilywidjaja 15
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Permenkes tentang SIRS
lilywidjaja 16
BAB I: KETENTUAN UMUM
Pasal 1 sd 9
lilywidjaja 17
Pasal 1
• 1. Setiap RS wajib melaksanakan SIRS
• 2. SIRS adalah suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data RS
lilywidjaja 18
Pasal 2.
1.SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan RS
kepada Kemkes yg meliputi:a, Data Identitas RS
b. Data Ketenagaan yg bekerja di RS
c. Data Rekapitulasi Kegiatam Pelayanan
d. Data kompilasi penyakit/ morbiditas pasien rawat inap
e. Data kompilasi penyakit/ morbiditas penyakit rawat jalan
2. Untuk menggunakan aplikasi SIRS RS wajib
melakukaan registrasi pd Menkes
lilywidjaja 19
Pasal 2.
3. Registrasi butir 2: pencatatan data dasar rumah sakit
pada Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan
Nomor Identitas Rumah Sakit yang berlaku secara
Nasional.
4. Registrasi butir2: dilakukan secara online pada situs
resmi Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
lilywidjaja 20
Pasal 3
Tujuan SIRS
a. Merumuskan Kebijakan tentang pe-RS-an
b. Menyajikan informasi RS sec.Nasional
c. Melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan RS sec.Nasional
lilywidjaja 21
Pasal 4.
1. Pelaporan SIRS tdd:
a. Pelaporan yg bersifat terbarukan
b. Pelaporan yg bersifat periodik
2. Yg dimaksud :Pelaporan yg bersifat terbarukan ditetapkan
berdasarkan kebutuhan informasi untuk pengembangan program
dan kebijakan dalam bidang perumahsakitan.
3. Yg Dimaksud Pelaporan SIRS yang bersifat periodik dilakukan 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan dan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun.
4. Sifat pelaporan SIRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
lilywidjaja 22
Pasal 5.
Pengisian mengacu pada SIRS sebagaimana
tercantum dl. lampiran peraturan ini
lilywidjaja 23
Pasal 6.1.Dirjen Bina Upaya Kesehatan bekerjasama dg Dinas
Prov, Dinas Kab/ Kota dalam melaks. pembinaan dan
pengawasan pelaks. SIRS di RS
2. Pembinaan o. Dirjen BUK mel.bimbingan teknis pelaks.
SIRS kpd RS dan Dinkes Porvinsi
3.Pengawasan o.Dirjrn BUK bersama-sama dg Dinkes
Porv. dan Kab/ Kota
4. Dl rangka pembinaan dan pengawasan pelaks. Dirjen
BUK dpt memberikan penghargaan kpd.RS, Dinkes Prov,
Kab/Kota
lilywidjaja 24
Pasal 7
Pada saat Peraturan ini berlaku semua RS yg sdh ada harus
menyesuaikan dg ketentuan yg berlaku dl. peraturan ini paling
lambat 2 th.setelah peraturan ini diundangkan
lilywidjaja 25
Pasal 8Dengan berlakunya peraturan ini makan Permenkes
1410/MENKES/PER/X/2003 tentang SIRS rev.5 dicabut dan
dinyatakan tdk. berlaku lagi
lilywidjaja 26
Pasal 9.
Peraturan ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap
orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
ini dg. penempatannya dl. Berita Negara RI.
lilywidjaja 27
JUKNIS SIRS Revisi VI
Telah dikeluarkan:
Juknis SIRS
Agustus 2011
oleh :
Dirjen Bina Upaya Kesehatan
Dr.Supriyantoro , Sp.P, MARS
lilywidjaja 28
JENIS DATA
1. Data Dasar RS
2. Data Ketenagaan
3. Data Kegiatan Pelayanan
4. Data Morbiditas RJ dan morbiditas dan mortalitas RI
5. Data Pengunjung RS, Kunjungan RJ dan daftar 10
besar penyakit RJ dan RI
lilywidjaja 29
FORMULIR STANDAR
• RL1 Data dasar RS
• RL2 Data Ketenagaan Rumah Sakit
• RL3 Data Dasar Kegiatan Rumah Sakit
• RL4 a Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap
• RL4b Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan
• RL5 Data Pengunjung RS, Kunjungan Rjalan, 10 besarpenyakit RJ dan Morbiditas dan Mortalitas RInap
lilywidjaja 30
PERMENKES
1171/MENKES/PER/VI/2011
TENTANG SISTEM INFORMASI
RUMAH SAKIT
(SIRS) 15 Juni 2011
lilywidjaja 31
Telah diundangkan 1 Juli 2011
MENIMBANG
1. Psl 52 ayat 1 UU no.44 tentang RS bahwa RS
wajib melakukan pencatatan & Pelaporan
semua kegiatan dl bentuk SIM RS
2. Pencatatan & Pelaporan dilakukan dlm rangka
pembinaan & Pengawasan RS di Indonesia
3. Kepmenkes 1410/M/SK/X/2003 Tentang SIRS
V dinyatakan tdk sesuai lagi dg perkembangan
saat ini
lilywidjaja 32
MENGINGAT• UU no. 36 th. 2009 tentang Kesehatan
• UU no. 44 th. 2009 tentang RS
• Permenkes No. 147 2010 tentang Perizinan RS
• Permenkes No.340 tentang Klasifikasi RS
• Permenkes No. 1144 th. 2010 tentang
Organisasi dan tata kerja Kem Kes.
lilywidjaja 33
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Permenkes tentang SIRS
lilywidjaja 34
BAB I: KETENTUAN UMUM
Pasal 1 sd 9
lilywidjaja 35
Pasal 1
• 1. Setiap RS wajib melaksanakan SIRS
• 2. SIRS adalah suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data RS
lilywidjaja 36
Pasal 2.
1.SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan RS
kepada Kemkes yg meliputi:a, Data Identitas RS
b. Data Ketenagaan yg bekerja di RS
c. Data Rekapitulasi Kegiatam Pelayanan
d. Data kompilasi penyakit/ morbiditas pasien rawat inap
e. Data kompilasi penyakit/ morbiditas penyakit rawat jalan
2. Untuk menggunakan aplikasi SIRS RS wajib
melakukaan registrasi pd Menkes
lilywidjaja 37
Pasal 2.
3. Registrasi butir 2: pencatatan data dasar rumah sakit
pada Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan
Nomor Identitas Rumah Sakit yang berlaku secara
Nasional.
4. Registrasi butir2: dilakukan secara online pada situs
resmi Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
lilywidjaja 38
Pasal 3
Tujuan SIRS
a. Merumuskan Kebijakan tentang pe-RS-an
b. Menyajikan informasi RS sec.Nasional
c. Melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan RS sec.Nasional
lilywidjaja 39
Pasal 4.
1. Pelaporan SIRS tdd:
a. Pelaporan yg bersifat terbarukan
b. Pelaporan yg bersifat periodik
2. Yg dimaksud :Pelaporan yg bersifat terbarukan ditetapkan
berdasarkan kebutuhan informasi untuk pengembangan program
dan kebijakan dalam bidang perumahsakitan.
3. Yg Dimaksud Pelaporan SIRS yang bersifat periodik dilakukan 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan dan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun.
4. Sifat pelaporan SIRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
lilywidjaja 40
Pasal 5.
Pengisian mengacu pada SIRS sebagaimana
tercantum dl. lampiran peraturan ini
lilywidjaja 41
Pasal 6.1.Dirjen Bina Upaya Kesehatan bekerjasama dg Dinas
Prov, Dinas Kab/ Kota dalam melaks. pembinaan dan
pengawasan pelaks. SIRS di RS
2. Pembinaan o. Dirjen BUK mel.bimbingan teknis pelaks.
SIRS kpd RS dan Dinkes Porvinsi
3.Pengawasan o.Dirjrn BUK bersama-sama dg Dinkes
Porv. dan Kab/ Kota
4. Dl rangka pembinaan dan pengawasan pelaks. Dirjen
BUK dpt memberikan penghargaan kpd.RS, Dinkes Prov,
Kab/Kota
lilywidjaja 42
Pasal 7
Pada saat Peraturan ini berlaku semua RS yg sdh ada harus
menyesuaikan dg ketentuan yg berlaku dl. peraturan ini paling
lambat 2 th.setelah peraturan ini diundangkan
lilywidjaja 43
Pasal 8Dengan berlakunya peraturan ini makan Permenkes
1410/MENKES/PER/X/2003 tentang SIRS rev.5 dicabut dan
dinyatakan tdk. berlaku lagi
lilywidjaja 44
Pasal 9.
Peraturan ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap
orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
ini dg. penempatannya dl. Berita Negara RI.
lilywidjaja 45
JUKNIS SIRS Revisi VI
Telah dikeluarkan:
Juknis SIRS
Agustus 2011
oleh :
Dirjen Bina Upaya Kesehatan
Dr.Supriyantoro , Sp.P, MARS
lilywidjaja 46
PERMENKES
1171/MENKES/PER/VI/2011
TENTANG SISTEM INFORMASI
RUMAH SAKIT
(SIRS) 15 Juni 2011
lilywidjaja 47
Telah diundangkan 1 Juli 2011
MENIMBANG1. Psl 52 ayat 1 UU no.44 tentang RS bahwa RS
wajib melakukan pencatatan & Pelaporan
semua kegiatan dl bentuk SIM RS
2. Pencatatan & Pelaporan dilakukan dlm rangka
pembinaan & Pengawasan RS di Indonesia
3. Kepmenkes 1410/M/SK/X/2003 Tentang SIRS
V dinyatakan tdk sesuai lagi dg perkembangan
saat ini
lilywidjaja 48
MENGINGAT• UU no. 36 th. 2009 tentang Kesehatan
• UU no. 44 th. 2009 tentang RS
• Permenkes No. 147 2010 tentang Perizinan RS
• Permenkes No.340 tentang Klasifikasi RS
• Permenkes No. 1144 th. 2010 tentang
Organisasi dan tata kerja Kem Kes.
lilywidjaja 49
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Permenkes tentang SIRS
lilywidjaja 50
BAB I: KETENTUAN UMUM
Pasal 1 sd 9
lilywidjaja 51
Pasal 1
• 1. Setiap RS wajib melaksanakan SIRS
• 2. SIRS adalah suatu proses pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data RS
lilywidjaja 52
Pasal 2.
1.SIRS merupakan aplikasi sistem pelaporan RS
kepada Kemkes yg meliputi:a, Data Identitas RS
b. Data Ketenagaan yg bekerja di RS
c. Data Rekapitulasi Kegiatan Pelayanan
d. Data kompilasi penyakit/ morbiditas pasien rawat inap
e. Data kompilasi penyakit/ morbiditas penyakit rawat jalan
2. Untuk menggunakan aplikasi SIRS RS wajib
melakukaan registrasi pd Menkes
lilywidjaja 53
Pasal 2.
3. Registrasi butir 2: pencatatan data dasar rumah sakit
pada Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan
Nomor Identitas Rumah Sakit yang berlaku secara
Nasional.
4. Registrasi butir2: dilakukan secara online pada situs
resmi Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
lilywidjaja 54
Pasal 3
Tujuan SIRS
a. Merumuskan Kebijakan tentang pe-RS-an
b. Menyajikan informasi RS sec.Nasional
c. Melakukan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
penyelenggaraan RS sec.Nasional
lilywidjaja 55
Pasal 4.
1. Pelaporan SIRS tdd:
a. Pelaporan yg bersifat terbarukan
b. Pelaporan yg bersifat periodik
2. Yg dimaksud :Pelaporan yg bersifat terbarukan ditetapkan
berdasarkan kebutuhan informasi untuk pengembangan program
dan kebijakan dalam bidang perumahsakitan.
3. Yg Dimaksud Pelaporan SIRS yang bersifat periodik dilakukan 1
(satu) kali dalam 1 (satu) bulan dan 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
tahun.
4. Sifat pelaporan SIRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan.
lilywidjaja 56
Pasal 5.
Pengisian mengacu pada SIRS sebagaimana
tercantum dl. lampiran peraturan ini
lilywidjaja 57
Pasal 6.1.Dirjen Bina Upaya Kesehatan bekerjasama dg Dinas
Prov, Dinas Kab/ Kota dalam melaks. pembinaan dan
pengawasan pelaks. SIRS di RS
2. Pembinaan o. Dirjen BUK mel.bimbingan teknis pelaks.
SIRS kpd RS dan Dinkes Porvinsi
3.Pengawasan o.Dirjrn BUK bersama-sama dg Dinkes
Porv. dan Kab/ Kota
4. Dl rangka pembinaan dan pengawasan pelaks. Dirjen
BUK dpt memberikan penghargaan kpd.RS, Dinkes Prov,
Kab/Kota
lilywidjaja 58
Pasal 7
Pada saat Peraturan ini berlaku semua RS yg sdh ada harus
menyesuaikan dg ketentuan yg berlaku dl. peraturan ini paling
lambat 2 th.setelah peraturan ini diundangkan
lilywidjaja 59
Pasal 8Dengan berlakunya peraturan ini makan Permenkes
1410/MENKES/PER/X/2003 tentang SIRS rev.5 dicabut dan
dinyatakan tdk. berlaku lagi
lilywidjaja 60
Pasal 9.
Peraturan ini berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap
orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
ini dg. penempatannya dl. Berita Negara RI.
lilywidjaja 61
JUKNIS SIRS Revisi VI
Telah dikeluarkan:
Juknis SIRS
Agustus 2011
oleh :
Dirjen Bina Upaya Kesehatan
Dr.Supriyantoro , Sp.P, MARS
lilywidjaja 62
TERIMAKASIH
lilywidjaja 63
top related