sistem dan kebijakan nilai tukar

Post on 30-Jul-2015

47 Views

Category:

Economy & Finance

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

nilai tukar dan inflasi

Teori Hukum Satu Harga, The Law of One Price

• Teori Hukum satu harga menjelaskan tentang hubungan antara nilai tukar, atau kurs dengan harga barang atau komoditi. Menurut Hukum ini, komoditas yang sama akan memiliki harga yang sama, meskipun dijual di tempat yang berbeda. Hal ini didasarkan pada argumen bahwa jika ada selisih harga dari komoditas yang sama, maka akan tercipta peluang untuk melakukan arbitrase.

Pengertian Arbitrase

• Arbitrase dilakukan dengan membeli komoditi di tempat yang lebih murah, kemudian menjualnya di tempat yang lebih mahal. Aktivitas arbitrase ini menyebabkan harga komoditas di tempat yang lebih murah menjadi naik dan sebaliknya harga komoditas di tempat yang lebih mahal menjadi turun. Pada akhirnya harga komoditas menjadi sama pada kedua tempat tersebut. Kalaupun masih ada perbedaan harga, hanya disebabkan oleh biaya transportasi, transaksi dan jasa.

Aplikasi Perhitungan:

• harga satu kilogram telur di Amerika Serikat dinotasikan dengan PUSD sedangkan harga telur di Jepang dinotasikan PJPy dan nilai tukar spot untuk dollar Amerika terhadap Yen Jepang dinyatakan dengan USD/JPY, maka harga telur di Jepang dapat dihitung sebagai berikut:

• PJPY = USD/JPY x PUSD

• Sebagai catatan kurs USD/JPY menyatakan nilai Yen Jepang per satu Dollar Amerika. Misal Kurs USD/JPY 100,0 artinya satu Dollar Amerika sama dengan 100,0 Yen Jepang, ini sama artinya dengan 100,0 Yen per Dollar atau 1 Dollar/100,0 Yen.

Lanjutan:

• Jika harga telur di Amerika adalah 1,0 Dollar per kilogram, dan kurs spot USD/JPY 88,0 maka harga satu kilogram telur di Jepang adalah:

• PJPY = USD/JPY x $1,0/kg, atau

• PJPY = 88,0 Yen/Dollar x $1,0/kg

• PJPY = 88,0 Yen/kg atau

• PJPY = ¥ 88,0/kg• Berdasarkan perhitungan, maka harga telur di Jepang adalah

88,0 Yen per kilogramnya. Ini artinya jika kaidah hukum satu harga terpenuhi, maka harga satu kilogram telur di Jepang adalah 88,0 Yen.

Lanjutan

• Konsekuensi dari hukum satu harga ini adalah satu kilogram telur yang dibeli dari Jepang kemudian dijual di Amerika, harganya adalah satu Dollar. Dan satu kilogram telur yang dibeli di Amerika, kemudian dijual di Jepang akan dihargai sebesar 88,0 Yen.

• Namun jika harga telur di Jepang adalah 100,0 Yen per kilogram, sedangkan di Amerika satu Dollar, dengan kurs USD/JPY 88,0, maka ada peluang mendapatkan keuntungan dengan melakukan arbitrase. Arbitrase dilakukan dengan membeli telur di Amerika dan menjualnya di Jepang. Untuk satu kilogramnya arbitator akan mendapatkan keuntungan sebesar 12,0 Yen Jepang atau senilai dengan 0,136 Dollar Amerika.

Pengertian Definisi Tingkat Inflasi

• Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika inflasi meningkat maka harga barang di dalam negeri mengalami kenaikan. Naiknya harga barang sama artinya dengan turunnya nilai mata uang. Dengan demikian inflasi dapat diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

• Tingkat inflasi menunjukkan persentase perubahan tingkat harga rata-rata tertimbang untuk barang dan jasa dalam perekonomian suatu negara. Tingkat inflasi ditentukan dengan formula sebagai berikut:

Lanjutan

• tingkat hargat adalah harga pada tahun t

• tingkat hargat-1 adalah harga pada tahun t – 1

Lanjutan

• Tingkat harga yang biasa digunakan untuk perhitungan tingkat inflasi adalah indeks harga konsumen (IHK) atau indeks harga produsen (IHP). Sehingga tingkat inflasi dapat dihitung seperti berikut:

Lanjutan

• IHKt adalah IHK pada tahun t

• IHKt-1 adalah IHK pada tahun t – 1

Purchasing Power Parity Theory (PPP Theory) Atau Paritas Daya Beli.

• Pengaruh tingkat inflasi terhadap kurs mata uang asing dapat dijelaskan dengan teori purchasing power parity (PPP Theory) atau paritas daya beli. Teori ini diperkenalkan oleh Gustav Cassel setelah Perang Dunia I. Berdasarkan teori PPP relatif dapat diketahui bahwa kurs mata uang akan berubah untuk mempertahankan daya belinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kurs mata uang asing mencerminkan perbandingan antara nilai mata uang satu negara dengan negara lainnya yang ditentukan oleh daya beli dari masing-masing negara.Perubahan dimulai dari titik kesetimbangan tertentu, kemudian terjadi perubahan tingkat harga yang akan menentukan perubahan kurs mata uang asing. Perubahan kurs yang dipengaruhi oleh tingkat inflasi dapat ditentukan dengan formula berikut:

lanjutan

• e1 adalah kurs mata uang asing di masa akan datang.

• e0 adalah kurs mata uang asing saat ini.

• id adalah tingkat inflasi domestik

• if adalah tingkat inflasi negara asing

Pengaruh Tingkat Inflasi Terhadap Nilai Tukar

• Untuk dapat mempermudah pemahaman, maka akan dicoba dengan menentukan perubahan kurs GBP/USD pada tingkat inflasi di Inggris sebesar iGBP dan tingkat inflasi di Amerika sebesar iUSD. Pada awal kesetimbangan kurs GBP/USD adalah GBP/USD(1) dan setelah mengalami perubahan adalah GBP/USD(2). Harga komoditi di Inggris yang dinyatakan dalam Poundsterling dinotasikan sebagai PGBP. Sedangkan harga komoditi di Inggris yang dinyakan dalam Dollar Amerika dinotasikan dengan PUSD.

Lanjutan

• Sebagai catatan kurs GBP/USD menyatakan nilai Dollar Amerika per satu Poundsterling. Misal Kurs GBP/USD 1,6500 artinya satu Poundsterling sama dengan 1,6500 Dollar Amerika, atau 1,6500 Dollar Amerika per satu Poundsterling. Untuk menghemat penulisan, maka pada bahasan ini, penyelesaian matematisnya tidak diuraikan disini, namun hanya diulas hasil akhirnya saja.

Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar di Indonesia

• Nilai tukar atau dikenal pula sebagai kurs dalam keuangan adalah sebuah perjanjian yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-masing negara atau wilayah.

Sistem Nilai Tukar adalah sistem yang digunakan untuk pembentukan harga mata uang rupiah terhadap mata uang asing

(Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1999 Tentang Lalu Lintas Devisa Dan Sistem

Nilai Tukar Pasal 1 ayat 4 )

Perkembangan Kebijakan Sistem Nilai Tukar di Indonesia

1. Multiple Exchange System (Sistem Nilai Tukar Bertingkat)

2. Fixed Exchange Rate System (Sistem Nilai Tukar Tetap)

3. Managed Floating Exchange Rate (Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali)

4. Free Floating Exchange Rate System (Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas)

Multiple Exchange System (Sistem Nilai Tukar Bertingkat)

• Sistem ini dimulai sejak Oktober 1966 hingga Juli 1971. Penggunaan sistem ini dilakukan dalam rangka menghadapi berfluktuasinya nilai rupiah serta untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing yang hilang karena adanya inflasi dua digit selama periode tersebut.

Fixed Exchange Rate System (Sistem Nilai Tukar Tetap)

• Sistem yang berlaku mulai Agustus 1971 hingga Oktober 1978 ini mengaitkan secara langsung nilai tukar rupiah dengan dollar Amerika Serikat yaitu tarif US$1 =Rp415,00.

• Pemberlakuan sistem ini dilandasi oleh kuatnya posisi neraca pembayaran pada kurun waktu 1971-1978.

Managed Floating Exchange Rate (Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali)

• Nilai tukar mengambang terkendali, dimana pemerintah mempengaruhi tingkat nilai tukar melalui permintaan dan penawaran valuta asing, biasanya sistem ini diterapkan untuk menjaga stabilitas moneter dan neraca pembayaran.

• Sistem ini belaku sejak November 1978 sampai Agustus 1997.

Free Floating Exchange Rate System (Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas)

• Nilai tukar mengambang bebas, dimana pemerintah tidak mencampuri tingkat nilai tukar sama sekali sehingga nilai tukar diserahkan pada permintaan dan penawaran valuta asing.

• Penerapan sistem ini dimaksudkan untuk mencapai penyesuaian yang lebih berkesinambungan pada posisi keseimbangan eksternal (external equilibrium position).

• Tetapi kemudian timbul indikasi bahwa beberapa persoalan akibat dari kurs yang fluktuatif akan timbul, terutama karena karakteristik ekonomi dan struktur kelembagaan pada negara berkembang masih sederhana.

• Sistem ini diberlakukan sejak 14 Agustus 1997 hingga sekarang

top related