sel punca untuk terapi klonasi - undip.ac.id · pdf fileadanya berita dari media massa...

Post on 06-Feb-2018

220 Views

Category:

Documents

5 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Sel Punca untuk Terapi KlonasiFriday, 04 December 2009 09:07

Prof Sultana MH Faradz MD PhD - Pusat Penelitian Biomedis Fakultas Kedokteran Undip

SEMARANG, undip.ac.id - Tanggal 28-30 November lalu Universitas Diponegoromenyelenggarakan ’’International Seminar dan Workshop’’ membahas tentang pengobatan selPunca di Semarang, mengundang para pakar dari Australia dan Belanda serta dari Malaysia.Apa itu sel Punca, dibahas dalam dua tulisan berikut.

SEL  Punca sudah lama dikenal di dunia biologi sel. Potensi penggunaannya sangat luas,antara lain untuk memahami awal perkembangan embrio yang kompleks dan menguji efektoksisitas dan efek teratogenik dari berbagai obat.

Namun, potensi yang lebih besar lagi dan ditunggu - tunggu oleh umat manusia adalah teknikpembiakan dan penggunaannya untuk terapi klonasi (therapeutical cloning ).

Adanya berita dari media massa mengenai keberhasilan pengobatan sel punca dan banyakbermunculan bank sel punca (umbilical cord banking ), baik yang dimiliki swasta maupunpemerintah mendorong minat masyarakat untuk memiliki sel punca sendiri yang disimpan dibank sel punca.

Laporan para peneliti mengenai keberhasilan mendeferensiasi menjadi sel-sel dengan fungsikhusus seperti misalnya sel saraf, sel jantung, dan sebagainya dapat menimbulkan harapanmasyarakat untuk menyimpan sel punca -nya antara lain yang berasal dari darah tali pusat.

Bidang sel punca  mengalami kemajuan amat pesat akhir-akhir ini, bila pada awalnya hanyadigunakan untuk transplantasi sumsum tulang seperti yang pernah dilakukan oleh FakutasKedokteran Undip yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Telogorejo dan Rumah sakit Dr.Kariadi pada tahun 1987, terhadap penderita Leukemia.

Saat ini berbagai penelitian telah mengusulkan penggunaannya untuk mengobati beberapapenyakit non-degeneratif (misalnya: leukemia) maupun penyakit degeneratif (misalnya: penyakitjantung koroner, diabetes melitus, Alzheimer dan Parkinson) yang dalam tahap penelitian telahterbukti berhasil.

Di luar negeri pemanfaatan sel punca sudah sering dilakukan. Untuk itu, di Indonesia saat inisudah banyak diterima tawaran untuk menjalankan praktek penggunaan sel punca untuk terapidari para ahli luar negeri. Juga ahli di Indonesia sudah mulai melakukan berbagai penelitian.

Saat ini, justru penelitian lebih dititikberatkan ke aspek hilirnya. Di Indonesia penelitian inidimulai oleh para industriwan yang mengembangkan pemanfaatan sel punca yang berada di

1 / 3

Sel Punca untuk Terapi KlonasiFriday, 04 December 2009 09:07

tali pusat (umbilical cord ).

Dari pandangan etika para budayawan dan ahli agama, terapi klonasi dianggap bisadilaksanakan karena mempunyai manfaat yang sangat besar dibandingkan denganmudharatnya. Apalagi bila digunakan dari sel bukan embrio.

Masalah etikanya, dalam arti kesesuaian atau pengabaian norma atau prinsip bioetika yangsudah disepakati, dapat disetujui selama dilakukan dengan baik dan benar oleh para ahli yangsesuai dengan dukungan infrastruktur penelitian dan laboratorium yang layak. Definisi dan Klasifikasi Sel punca adalah sekelompok sel tubuh manusia dengan kemampuanistimewa yang mempunyai tiga ciri utama, yaitu sel yang mampu membelah diri sendiri (selfregenerate/self renewal)secara terus ñ menerus.

Spesialisasi pembelahannya belum terarah dan dengan induksi yang spesifik, sel punca dapatmembelah menjadi sel yang diinginkan seperti sel jantung, sel syaraf, sel otot dsb. Berdasarkan Sumber Sel punca Embrionik Diambil dari inner cell mass suatu blastocyst (embrio yang terdiri dari 50 -150 sel, kira-kira pada hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cells biasanya didapatkandari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization).

Namun, saat ini telah dikembangkan teknik sel punca  sejenis sel yang unspesialized (blank)yang mempunyai kemampuan unik yaitu :  ”self renewal” tetap menjadi sel punca , dan /atauberdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel ìkhusus” (specialized), misalnya sel darah, otot dll.

Sel punca Non Embrionik ( adult stem cells) Berasal dari darah tali pusat, sumsum tulang, darah tepi dan berbagai jaringan lain.

Sel punca darah tali pusat diambil dari darah plasenta dan tali pusat segera setelah bayi lahir.Sel punca dari darah tali pusat merupakan jenis hematopoietic sel punca , dan ada yangmenggolongkan jenis sel punca  ini ke dalam adult sel punca .

Klasifikasi sel stem  berdasarkan potensi atau kemampuan berdiferensiasi

Totipoten bila sel dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis, contohnya adalah zigot (teluryang telah dibuahi). Pluripoten sel dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm,mesoderm, dan endoderm, tapi tidak dapat menjadi jaringan ekstra embrionik seperti plasentadan tali pusat, contohnya adalah embryonic stem cells.

Multipoten sel dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel, misalnya: hematopoietic stemcells.

Unipoten sel hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Namun, berbeda dengan non-sel stem ,sel stem  unipoten mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri(self-regenerate/self-renew). ( Suara Merdeka CyberNews - bersambung-13)

– Prof Sultana MH Faradz, Dosen FK Undip/ Anggota Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI)

2 / 3

Sel Punca untuk Terapi KlonasiFriday, 04 December 2009 09:07

3 / 3

top related