sejarah uang

Post on 17-Feb-2017

1.496 Views

Category:

Education

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SEJARAH UANG

Yanuardi

Tujuan Pembelajaran

Menjelaskan Sejarah Adanya Uang

Menjelaskan Pengertian Uang

Menjelaskan Kriteria Uang

Menjelaskan Fungsi Uang

Menjelaskan Jenis-Jenis Uang

Mengevaluasi Kendala-Kendala dalam Sistem Barter

Tahukah kamu ternyata uang yang kita kenal saat ini mengalami proses perkembangan yang panjang.

Untuk lebih jelasnya mari kita lihat video berikut ini !

Sejarah Adanya Uang

Materi Diskusi !1. Bagaimana sejarah timbulnya uang ?2. Bagaimana sejarah uang di

indonesia?3. Uang itu apa ?4. Apa fungsi uang ?5. Apa jenis uang yang Anda ketahui ?6. Bagaimana tanggapan Anda tentang

peredaran uang palsu ?7. Apa yang harus dilakukan supaya

tidak menerima uang palsu ?

Diskusikan dengan Kelompok

BarterYaitu tukar menukar barang dengan barangMisalnya :Amel membutuhkan daging, maka ia menukar sekeranjang apel miliknya dengan sepotong daging milik Joni

Kelemahan barter : Sulit menemukan orang yang memiliki barang yang diinginkan dan mau menukarkan dengan barang yang dimiliki Sulitnya menemukan barang yang ditukarkan yang memiliki nilai tukar seimbang Karena sistem ini

mengalami kesulitan maka lambat laun barter dihilangkan

Uang BarangPada masa ini orang mulai menetapkan benda – benda tertentu sebagai alat tukar

Tidak semua benda dapat dijadikan uang barang. Benda yang menjadi uang barang memiliki syarat : benda disenangi oleh masyarakat benda memiliki kekuatan gaib benda yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari

Contoh uang barang yang berlaku

Kerang (uang barang yang berlaku di india) Kuda (uang barang

yang berlaku di rusiaGaram (uang barang

yang dipakai di romawi)

Teh kering (uang barang yang berlaku di

Tibet)

Kelemahan Uang Barang Banyak jenis uang yang beredar dan

hanya berlaku di daerah masing-masing

Belum memiliki pecahan sehingga sulit menentukan nilai uang

Sulit disimpan dan diangkut

Mudah hancur dan tidak tahan lama

Kulit kerang hanya berlaku di india tidak di daerah lain Tidak mungkin membeli jagung dan

sapi dengan harga yang sama

Uang barang berupa kuda untuk menyimpannya dibutuhkan kandang

Uang LogamDipilih karena uang barang dianggap tidak efektifLogam yang dipilih berupa emas dan perakAlasan dipilih emas dan perak karena :

disukai banyak orang Tahan lama dan tidak cepat rusak nilainya tinggi Mudah di pindah mudah dipecah-pecah tidak mudah dipalsukan

Uang Logam yang pernah berlaku di dunia

Kelemahan Uang Logam Jumlah logam di alam terbatas

Berat sehingga sulit diangkat dan di angkut jika dalam jumlah banyak

Tidak aman

Uang KertasAwalnya uang kertas yg beredar hanya surat bukti kepemilikan emas atau perak tetapi selanjutnya uang kertas dikeluarkan pemerintah melalui bank central

Sejarah Uang di Indonesia

Masa Pra Penjajahan1. Uang masa Kerajaan Mataram Kuno 850 M

Kerajaan ini menggunakan koin-koin emas dan perak berbentuk kotak sebagai alat tukarnya.

Koin-koin Kerajaan Mataram memiliki tiga satuan berbeda, yang nominalnya paling besar yakni Masa atau Ma dengan berat 2,4 gram; satu langkah di bawah Ma adalah Atak dengan berat 1,2 gram, 1 Atak setara dengan ½ Ma; dan Kupang atau Ku dengan berat 0,6 gram, 1 Ku setara dengan ½ Atak.

Masa Pra Penjajahan2. Uang Krishnala, Kerajaan Jenggala (1042-1130 M)  koin-koin emas dan perak

tetap digunakan meski terdapat perubahan pada desain dan bentuk.

Selain koin-koin emas dan perak, kerajaan ini juga menggunakan uang kepeng dari Cina sebagai alat pembayaran resmi (bahkan lebih sering digunakan daripada koin emas dan perak). Ini adalah bukti pengaruh hubungan dagang dengan bangsa Cina

Masa Pra Penjajahan3. Uang “Ma” Kerajaan Majapahit (Abad ke-12 (1293 – 1500M))

 

Kerajaan Majapahit kembali menggunakan mata uang Ma, seperti Kerajaan Mataram Kuno. Tidak hanya Ma, kerajaan ini juga memiliki satuan mata uang Tahil, yang juga berupa koin emas. 

Selain itu, Kerajaan Majapahit juga menggunakan uang-uang dari emas dan perak dalam berbagai bentuk: segiempat, setengah atau seperempat lingkaran, segitiga, trapesium, bahkan bentuk yang tidak jelas.

Ini menunjukkan bahwa rupa uang tersebut tidak penting. Selama ada cap bergambar teratai atau jambangan di permukaannya, uang tersebut bisa digunakan.

Ada juga Gobog Wayang, sebuah keping uang dengan lubang di tengahnya. Gobog Wayang merupakan bentuk satuan mata uang yang ada dalam pengaruh budaya Cina

Masa Pra Penjajahan 4. Uang Dirham, Kerajaan Samudera Pasai (1297 M)  Uang Dirham di Samudra Pasai

dikeluarkan oleh Sultan Malik Al Zahir tahun 1297 hingga 1326 dan didominasi oleh tulisan arab dengan nama Malik al Zahir dan Sultan al Adul di sisi yang lain.

Malik al Zahir adalah petinggi teladan. Uang yang dikeluarkan setiap periode selalu mencantumkan nama Malik Al Zahir.

Nilai 16 Dirham sama nilainya dengan 1 Real Spanyol atau nilai 5 Dirham sama dengan 1 Silling Inggris.

Dirham Samudra Pasai berkadar emas 70% dan 22 karat. Kemudian dalam perkembangannya kandungan emas terus diturunkan. Nilai mata uang Dirham dibuat dengan nilai 1 Dirham dan 1/2 Dirham.

Masa Pra Penjajahan5. Uang Kampua, Kerajaan Buton (Abad ke-14) 

Berbeda dengan kerajaan-kerajaan lain di nusantara yang menggunakan koin emas dan perak sebagai alat tukar, Kerajaan Buton memberi warna sendiri pada sejarah Indonesia.

Mereka menggunakan uang berbahan kain tenun sebagai alat tukar. Uang Kerajaan Buton ini disebut Kampua, terbuat dari sehelai tenunan persegi panjang yang ditenun oleh puteri-puteri istana. Corak dan desain Kampua dibuat berbeda setiap tahun untuk mengantisipasi pemalsuan

Masa Pra Penjajahan6. Uang Kasha Banten, Kesultanan Banten (Abad ke-15)

Dalam sejarah uang Indonesia sebelum era penjajahan, uang Kasha adalah mata uang Kesultanan Banten. Dibuat pada 1550 – 1596 M, koin emas ini juga mencerminkan pengaruh Cina pada desainnya dan pengaruh Arab pada ukirannya. Selain itu terdapat pula koin-koin tembaga dan timah.

Masa Pra Penjajahan7. Uang Jinggara, Kesultanan Gowa (Abad ke-16)

Kerajaan yang terkenal dengan kisah patriotik Sultan Hasanuddin ini mengukir sejarah uang Indonesia dengan mengeluarkan mata uang Jingara.

Jingara menggunakan campuran timah dan tembaga sebagai bahannya.

Masa Pra Penjajahan8. Uang Picis, Kesultanan Cirebon (1710 M)

Sejarah uang Indonesia pada masa Kesultanan Cirebon juga tidak terlepas dari pengaruh Cina.

Kesultanan Cirebon membuat mata uang dengan bantuan seorang Cina, mata uang tersebut disebut Picis. Picis terbuat dari timah tipis dan mudah pecah.

Masa Pra Penjajahan9. Uang Real Batu, Kesultanan Sumenep (1730 M)

Sejarah uang Indonesia di Kesultanan Sumenep terkait dengan masuknya Spanyol ke Indonesia.

Kesultanan Sumenep menggunakan uang Spanyol sebagai alat tukar. Selain itu, kerajaan ini juga memanfaatkan uang gulden Belanda dan uang thaler Austria.

Masa PenjajahanTahun 1595 untuk pertama kalinya kapal-kapal Belanda menginjak daratan Indonesia. Ekspedisi ini dikepalai oleh dua bersaudara, Cornelis dan Frederick de Houtman, dan mendarat di pelabuhan Banten. Mereka membawa koin-koin perak untuk dipakai membeli rempah-rempah, baik yang dinamakan Real Batu ataupun Real Bundar.

Kemudian mereka juga mencetak mata uangnya sendiri guna dipakai sebagai alat pembayaran, dengan tahun 1601/1602. Sampai akhirnya, pada bulan Maret 1602 didirikan sebuah perusahaan dagang baru yang dinamakan VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). Pada tahun 1799 VOC akhirnya

dinyatakan bangkrut. Semua harta dan kekuasaannya diambil alih oleh pemerintahan Belanda, yang dimulailah babak baru masa penjajahan Belanda yang sesungguhnya.

Masa PenjajahanUang De Javasche Bank Zaman berganti menjadi penguasaan Belanda sepenuhnya. De

Javasche Bank adalah instansi yang berperan aktif dalam hal moneter di Hindia Belanda setelah kejatuhan VOC. Mereka mulai ambil bagian pada tahun 1828 dengan mengedarkan satu seri biljet Javasche Bank yang masih berupa uang "sebelah", tapi sudah semakin maju, dan setiap mata uang yang dikeluarkan sudah memiliki nomer seri dengan tulisan tangan.

Masa PenjajahanUang De Javasche Bank Lalu pada tahun 1832 dikeluarkan seri Tembaga, di mana uang

kertas ini mirip dengan kwitansi yang kita kenal sekarang. Pada tahun 1846 diedarkan uang seri "Recipes", kemudian tahun 1851 diedarkan uang seri "biljet Javasche Bank".

De Javasche Bank (DJB) tetap mengeluarkan uang kertas dengan pecahan 5 Gulden ke atas. Untuk uang kertas yang dicetak DJB di antaranya seri Bingkai, seri Coen Mercurius

Masa PenjajahanUang De Javasche Bank seri “Gedung Javasche Bank“ 1919 -

1920 Seri ‘Coen 1‘ 1901 -

1924

Uang Seri Munbiljet 1 ,1919-1920

Uang Seri Munbiljet 2, 1920

Masa Penjajahan

Seri “Wayang” 1933 - 1939

Seri “Coen 2” 1925 - 1931

Masa Penjajahan Pada tahun 1940 keluar lagi uang kertas Hindia Belanda seri

Munbiljet 3, dimana yang menarik dari seri ini adalah pada pecahan 1 guldennya di bagian belakangnya menggunakan gambar "Stupa candi Borobudur"

Masa PenjajahanJEPANG Gulden berjaya di Indonesia untuk waktu yang relatif lama. Bahkan

pada masa pemerintahan kolonial Jepang pun mata uang Belanda ini masih digunakan.

Hanya saja, pada gulden di masa penjajahan Jepang tertera tulisan “De Japansche Regering” (“pemerintah Jepang”). Selain itu, pemerintah kolonial Jepang juga mengedarkan mata uangnya sendiri, yaitu Dai Nippon Teikoku Seihu (1943)

Pemerintah Dai Nippon 1944

Uang Seri NICA (Nederlands Indies Civil Administration)1943

Masa KemerdekaanOeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka. ORI 1 Tahun 1945

ORI resmi diedarkan pada tanggal 30 Oktober 1946. ORI tampil dalam bentuk uang kertas dengan 8 pecahan, yaitu bernominal 1 sen, 5 sen, 10 sen, 1/2 rupiah, 1 rupiah, 5 rupiah, 10 rupiah, 100 rupiah. ORI ditandatangani Menteri Keuangan saaat itu A.A Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi.

Masa Kemerdekaan ORI 2 Tahun 1947

ORI II hanya mempunyai 4 pecahan, yaitu 5, 10, 25 dan 100 rupiah. Tiga diantaranya yaitu pecahan 5, 10 dan 100 rupiah mempunyai bentuk yang sama dengan ORI I. Hanya pecahan 25 rupiah saja yang berbeda. Semua pecahan bertanggal Djokjakarta 1 Djanuari 1947 dan ditandatangani oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara

Masa Kemerdekaan ORIDA Banten (1947)

ORIDA Sumatra (1948)

Masa Kemerdekaan ORIDA Jawa Tengah (1948)

BON Campur(1947)

Masa Kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949 – 1950)

Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag pada bulan Agustus 1949 antara pihak Belanda, menghasilkan terbentuknya Republik Indonesia Serikat. Pemerintah RIS mengluarkan uang kertasnya yang pertama dan sekaligus yang terakhir dengan pecahan 5 dan 10 Rupiah dengan tanggal emisi 1 Januari 1950. Uang ini dicetak di Thomas de la Rue & Co. Ltd, London, dan demi pertimbangan penyehatan keuangan, pada sekitar Februari 1950, uang ORI ditarik dari peredaran dan diganti dengan De Javasche Bank

Masa Kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA (1950 – Sekarang)

Pada dua dasawarsa awal (1950-1970) ditandai dengan usaha pemerintah RI untuk memiliki percetakan uang kertas dan uang logam sendiri yang dapat memenuhi persyaratan mata uang modern. Dan langkah itu dimulai pada tanggl 17 April 1952, pemerintah RI dan Johan Enschede en Zonen Grafische Inrichting NV dari Haarlem Belanda membentuk Perseroan Terbatas "Percetakan Kebayoran“ (PERKEBA)

Pada tanggal 18 September 1954 berdasarkan Surat Keputusan No. 261156 / UMI diputuskan didirikan "Perusahaan Negara Artha Yasa" yang bertugas mencetak mata uang logam Indonesia dan baru mulai berproduksi pada tanggal 1 Januari 1957.

Kemudian berdasarkan UU No. 19 Prp / 1960, maka Peraturan Pemerintah No. 34 / 1960 tertanggal 3 Juni 1969 mengubah status perusahaan Perkeba menjadi "Perusahaan Negara Perkeba", dan PN Artha Yasa dilebur menjadi satu, berstatus Perum dengan nama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau disingkat "Peruri".

Sedangkan di sisi lain pada tanggal 1 Juli 1953 didirikan Bank Indonesia dan berakhirlah De Javasche Bank di Indonesia.

Masa Kemerdekaan REPUBLIK INDONESIA (1950 – Sekarang)

Seri "Pemandangan Alam I“ 1951

Seri "Pemandangan Alam II“ 1953

Masa KemerdekaanSeri “Kebudayaan“ 1952

Masa KemerdekaanSeri “Suku Bangsa“ 1954 dan 1956

Seri “Hewan“ 1957

Seri “Pekerja Tangan“ 1958

Seri “Bunga & Burung“ 1959

Seri “Sukarno“ 1960 & 1964

Seri “Sandang Pangan“ 1961

Seri “Sukarelawan“ 1964

Seri “Sudirman“ 1968

Seri “Diponegoro“ 1971

Pada tahun 1975, BI mengeluarkan uang kertas pecahan : 1.000 rupiah bergambar Pangeran Diponegoro 5.000 rupiah bergambar Nelayan, 10.000 rupiah bergambar relief Candi Borobudur

tahun 1977, BI mengeluarkan uang kertas pecahan : 100 rupiah bergambar badak Jawa 500 rupiah bergambar wanita dan

bunga anggrek

Pada tahun 1979 diedarkan lagi uang kertas pecahan 10.000 rupiah bergambar orang menabuh gambang (gamelan-alat musik Jawa)

Tahun 1980, pecahan 1.000 rupiah bergambar Dr.Soetomo dan pecahan 5.000 rupiah bergambar Pengasah Intan;

Tahun 1982, pecahan 500 rupiah bergambar bunga Bangkai raksasa;

Tahun 1984, pecahan 100 rupiah bergambar burung Dara Mahkota;

Tahun 1985, pecahan 10.000 rupiah bergambar RA. Kartini

Tahun 1986, pecahan 5.000 rupiah bergambar Teuku Umar

Tahun 1987, pecahan 1.000 rupiah bergambar Sisingamangaraja XII;

Tahun 1988, pecahan 500 rupiah bergambar Rusa Timor.

tahun 1992 dan terdiri dari pecahan 100 rupiah bergambar perahu Phinisi, 500 rupiah bergambar Orang Utan, 1.000 rupiah bergambar Danau Toba, 5.000 rupiah bergambar alat musik Sasando dan tenunan

Rote, 10.000 rupiah bergambar Sri Sultan Hamengku Buwono

IX,dan 20.000 rupiah bergambar Cendrawasih merah.

Pada tahun 1993 dikeluarkan lagi pecahan 50.000 rupiah yang bergambar Presiden Suharto

Bank Indonesia kemudian mengeluarkan uang-uang baru sebagai pengganti emisi 1992:

100.000 rupiah beremisi tahun 1999 bergambar Dr.Ir. Soekarno, Dr.Muh. Hatta dan teks proklamasi, dimana

pecahan ini merupakan uang plastik (Polymer) dan dicetak di Australia dan

Thailand.

Tahun 1999, pecahan 50.000 rupiah bergambar Wage Rudolf

Soepratan

Tahun 1998, pecahan 10.000 rupiah bergambar Tjut Nyak Dhien dan 20.000 rupiah bergambar Ki Hadjar Dewantoro

Tahun 2000, pecahan 1.000 rupiah bergambar Kapitan Pattimura

Tahun 2001, pecahan 5.000 rupiah bergambar Tuanku Imam Bondjol

Tahun 2004, pecahan 20.000 rupiah bergambar Otto

Iskandar Dinata dan 100.000 rupiah bergambar Soekarno, Hatta dan teks proklamasi

Tahun 2005, • 10.000 rupiah bergambar Sultan Mahmud Badaruddin II • 50.000 rupiah bergambar I Gusti Ngurah Rai.

UANG LOGAMSejak kemerdekaan kita, Indonesia telah mengeluarkan berbagai bentuk pecahan uang logam, ada yang terbuat dari nickel, kuningan, alumunium bahkan yang terbaru berbahan bimetal. Secara keseluruhan Indonesia memiliki 15 jenis pecahan dari yang terkecil yaitu 1 sen s/d yang terbesar 1000 rupiah. Pecahan-pecahan tersebut adalah:

UANG LOGAM

UANG LOGAM

UANG LOGAM

UANG LOGAM

UANG LOGAM

UANG LOGAM

UANG LOGAM

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

Seri peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia (1970)

Terbuat Dari Perak

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

Seri peringatan 25 tahun kemerdekaan Indonesia (1970)

Terbuat dari emas

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

Terbuat dari emas

SERI WWF 1974

Terbuat dari Perak

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

Terbuat dari emas

SERI WWF 1987

Terbuat dari Perak

SERI SAVE THE CHILDREN 1990

Terbuat dari Perak Terbuat dari emas

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

SERI 45 TAHUN KEMERDEKAAN 1990

SERI 50 TAHUN KEMERDEKAAN 1995

Terbuat dari emas

Terbuat dari emas

Uang Logam Peringatan (Commemorative Coins)

SERI 50 TAHUN UNICEF 1999

Terbuat dari emas Rp 150.000

Terbuat dari Perak Rp 10.000

Pengertian, Kriteria Uang dan Fungsi Uang

Umum

uang merupakan alat tukar yang diterima serta mempermudah proses tukar menukar.

Fungsiuang merupakan benda yang berfungsi sebagai alat pembayaran

Hukum

Nilai

uang adalah benda yang telah ditetapkan oleh undang-undang sebagai alat pembayaran yang sah

uang adalah satuan hitung yang dapat digunakan untuk menyatakan nilai.

KriteriaStability of Value

(nilainya stabil)

Divisibility (nominal mudah

dipecah)

Acceptability (diterima secara

umum)

Cognizability (diketahui umum)

Portability (mudah dibawa)

Durability(tidak mudah rusak)

Elasticity of supply (mencukupi kebutuhan)

FUNGSI ASLI

FUNGSI TURUNAN

Fungsi Asli

Sebagai alat tukar (medium of exchange) Sebagai satuan hitung

(unit of account)

Sebagai alat penyimpan nilai (value)

Fungsi TurunanSebagai alat pembayaranUntuk menentukan hargaSebagai alat pembayaran hutangSEBAGAI ALAT PENIMBUN KEKAYAANSebagai alat pemindahan kekayaan

(modal)Sebagai alat untuk meningkatkan

status sosial

3. Jenis – Jenis Uang

1. Berdasarkan Nilai

a. Uang Penuh (full bodied money)

NILAI NOMINAL =

NILAI INTRINSIK

b. Uang Tanda (token money)

NILAI NOMINAL > NILAI INTRINSIK

Nilai NominalNilai yang tertera atau tertulis

pada Setiap mata uang bersangkutan.

Nilai IntristikNilai bahan yang digunakan untuk membuat mata

uang tersebut (kertas atau logam).

2. Bahan pembuatannya

Logam

Kertas

NILAI INTRINSIKNilai NominalNILAI TUKAR

Nilai NominalNILAI TUKAR

3. Pihak yang mengeluarkannya

Kartal

Giral

Uang Kartal adalah uang yang beredar di masyarakat yang digunakan dalam transaksi jual-beli sehari - hari

Uang Kartal dibedakan menjadi 2 yaitu :

Uang Logam

Uang Kertas

Ciri – ciri uang logam Indonesia terbuat dari logam dan berbentuk lingkaran terdapat gambar lambang negara pancasila pada salah satu sisinya terdapat gambar flora/fauna/budaya/kesenian pada sisi lainnya. terdapat tulisan Bank Indonesia terdapat tulisan tahun pembuatan uang tercantum nilai nominal uang

terbuat dari logam dan berbentuk lingkaran

gambar pancasila gambar burung

jalak tulisan Bank Indonesia

tahun pembuatan nilai nominal mata uang

Kelebihan uang logam tahan lama dan kuat tidak mudah dipalsukan

Kelemahan uang logam berat dibawa terutama dalam jumlah banyak biaya pembuatan mahal tidak praktis

Ciri – ciri uang kertas Indonesia terbuat dari kertas dan berbentuk persegi panjang terdapat gambar lambang negara garuda pancasila terdapat tulisan Bank Indonesia terdapat tanda tangan Dewan gubernur Bank Indonesia terdapat tulisan tahun percetakan Ada benang pengaman terdapat nilai nominal

lambang negara

tulisan Bank Indonesia

tanda tangan dewan gubernur BI dan tahun percetakan

Nominal uang

Kelebihan uang kertas ringan mudah dibawa dan disimpan biaya pembuatan murah

Kelemahan uang kertas mudah rusak , kotor dan robek tidak tahan lama mudah dipalsukan

Uang Giral yaitu merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh bank/ instansi tertentu.Uang Giral dapat berupa :

Cek Giro

Kartu kredit perangko dll

Macam – Macam uang giral

Cek Credit card

Perangkogiro

a. Uang Domestikuang yang hanya berlaku di dalam wilayah suatu negara tertentu sajaNo Negara Mata Uang Gambar1 Indonesia Rupiah2. Amerika Dolar

Amerika3. Malaysia Ringgit4. Saudi

ArabiaReal

4. Wilayah Berlakunya

b. Uang Regionaluang yang hanya berlaku di kawasan tertentu

4. Wilayah Berlakunya

Euro

Berlaku dikawasan eropa

c. Uang Internasionaluang yang berlaku tidak hanya di dalam wilayah suatu negara tertentu saja, tetapi juga berlaku di berbagai wilayah negara di dunia (internasional)

4. Wilayah Berlakunya

Thank You!

top related