sambungan lasmuchlis07.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/66619/...groove untuk melihat macam...

Post on 04-Nov-2020

22 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SAMBUNGAN LASPERTEMUAN 7

ABDUL MUCHLIS

DEFIINISI

• Pengelasan adalah suatu proses penyambungan, di mana logam yang akan di sambung dipanaskan hingga mencapai titik-lebur dan dipadukan bersama-sama dengan bahan pengisi (Filler).

• Pengelasan digunakan sebagai metode alternatif untuk pembentukan yang menggantikan baut dan penggunaan paku rivet.

Ini juga digunakan untuk memperbaiki medium metal yang retak pada part yang kecil, contoh gigi pada gear atau memperbaiki permukaan seperti permukaan bearing.

KEUNTUNGAN

• 1. Penghematan bahan, tidak ada pengurangan luas penampang

• 2. Tidak memerlukan tambahan plat atau profil penyambung

• 3. Sambungan lebih kaku atu rigid

• 4. Menggambar detail lebih mudah dan sederhana

• 5. Memungkinkan bentuk yang lebih estetis

• 6. Maksimum efisiensi pengelasan hingga 100%, yang mana paku rivet tidak bisa 100%

• 7. Dapat melakukan penyambungan yang tidak dapat dilakukan oleh paku rivet.

• 8. waktu yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan dengan rivet.

KERUGIAN

• 1. Perlu tukang las yang ahli atau bersertifikat

• 2. Hasil pekerjaan Sulit diperiksa

• 3. dapat mengakibatkan teganan sisa atau distorsion

FUSION WELDING (PEMATRIAN)

• Fusion welding adalah proses penyambungan logam dengan cara mencairkan logam yang tersambung.

• Electric Arc Welding

• Gas welding

• Thermit welding

ELECTRIC ARC WELDING

• Las busur listrik adalah cara pengelasan dengan mempergunakan busur nyala listrik sebagai sumber panas pencair logam. Klasifikasi las busur listrik yang digunakan hingga saat ini dalam proses pengelasan adalah las elektroda terbungkus.

• Arus listrik yang cukup padat dan tegangan rendah bila di alirkan pada dua buah logam yang konduktif akan menghasilkan loncatan elektroda yang dapat menimbulkan panas yang sangat tinggi mencapai suhu 500 0C sehingga dapat mudah mencair kedua logam tersebut. Pengelasan adalah suatu proses dimana bahan dengan jenis yang sama di gabungkan menjadi satu sehingga terbentuk suatu sambungan struktur adalah las cair(fusion welding).

• Carbon Arc Welding adalah proses untuk menyatukan logam dengan menggunakan panas dari busur listrik, tidak memerlukan tekanan dan batang pengisi (filler metal) dipakai jika perlu. Carbon Arc Welding banyak digunakan dalam pembuatan aluminium.

ELECTRIC ARC WELDING• Las cair ini dapat diklasifikasikan berdasarkan sumber panas yang digunakan

menjadi 3 kelompok yaitu :

• 1. las gas : las gas oksi asitelin (oxyyatilene gas welding OAW)

• 2. las busur : las busur tungsten gas (gas tungsten arc welding/ GTAW)las busur logam gas (gas metal arc welding/GMAW)las busur elektroda terbungkus (shield metal arc welding/ SMAW)las busur rendam (submerged arc welding/ SMAW)las terak listrik (electrosiag welding/ESW)las busur plasma (electron beam welding/EBW)

• 3. las sinar : las sinar electron (electron beam welding/EBW)energi tinggi las sinar laser (laser beam welding)

LAS GAS

• Las Gas adalah suatu proses pengelasan seni menyambung dua logam atau lebih, dimana panas untuk pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran bahan bakar gas Oksigen (O2) dengan gas Asetilin (C2H2). Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas Oksigen (O2) dan gas Asetilen ( dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2). Gas Asetilin ini memiliki beberapa kelebihan antara lain, menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen. Sehingga bagian logam yang langsung terkena nyala api panas akan mencair dan cairan itu akan menutupi antara dua bagian logam yang akan disambung. Ada kalanya sebaiknya menggunakan bahan tambah atau kawat las.

BAHAN BAKAR GAS

• Asetilin ( C2H2 )

• Asetilena (Nama sistematis: etuna) adalah suatu hidrokarbon yang tergolong kepadaalkuna, dengan rumus C2H2. Asetilena merupakan alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari dua atom karbon dan dua atom hidrogen. Pada asetilena, kedua karbon terikat melalui ikatan rangkap tiga, dan masing-masing atom karbonmemiliki hibridisasi orbital sp untuk ikatan sigma. Hal ini menyebabkan keempat atom pada asetilena terletak pada satu garis lurus, dengan sudut C-C-H sebesar 180°.

• Propan

• Propana adalah senyawa alkana tiga karbon (C3H8) yang berwujud gas dalamkeadaan normal, tapi dapat dikompresi menjadi cairan yang mudah dipindahkandalam kontainer yang tidak mahal. Senyawa ini diturunkan dari produk petroleum lain pada pemrosesan minyak bumi atau gas alam. Propana umumnya digunakan sebagaibahan bakar untuk mesin, barbeque (pemanggang), dan di rumah-rumah.

PERALATAN LAS OKSI - ASETILIN

• Silinder atau Tabung Gas

• Tabung gas berfungsi untuk menampung gas atau gas cair dalam kondisi bertekanan. Umumnya tabung gas dibuat dari Baja, tetapi sekarang ini sudah banyak tabung-tabung gas yang terbuat dari paduan Alumunium. Ukuran tabung ini dibuat berbeda karena disesuaikan dengan kapasitas daya tampung gas dan juga jenis gas yang ditampung. Untuk membedakan tabung gas apakah didalamnya berisi gas Oksigen atau Asetilen dapat dilihat dari tinggi tabung Oksigen yaitu 1,4 m dan tabung Asetiline 1 m serta terdapat kode warna yang ada pada tabung itu.

• Katup Tabung

• Katup tabung berfungsi pengatur keluarnya gas dari dalam tabung makadigunakan katup. Katup ini ditempatkan tepat dibagian atas dari tabung. Padatabung gas Oksigen, katup biasanya dibuat dari material Kuningan, sedangkanuntuk tabung gas Asetilen, katup ini terbuat dari material Baja.

• Regulator

• Regulator ini juga berfungsi untuk mempertahankan besarnya tekanan kerja selamaproses pengelasan atau pemotongan. Bahkan jika tekanan dalam tabungmenurun, tekanan kerja harus dipertahankan tetap oleh regulator. Pada regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk, katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan tabung, alat pengukuran tekanankerja dan katup pengatur keluar gas menuju selang.

Selang Karet Gas Oksi-Asetilin

• Selang Karet Gas Oksi-Asetilin Berfungsi untuk mengalirkan gas yang keluar dari tabung menuju brander pembakaran. Untuk memenuhi persyaratan keamanan, selang harus mampu menahan tekan kerja dan tidak mudah bocor. Dalam pemakaiannya, selang dibedakan berdasarkan jenis gas yang dialirkan. Untuk memudahkan bagimana membedakan selang Oksigen dan selang Asetilen mak cukup memperhatikan kode warna pada selang.

• Brander atau Torch ( Pembakar )

• Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh Brander atau Torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel terbentuk nyala api.

• Brander atau Toch memiliki dua fungsi yaitu :

• •Sebagai pencampur gas oksigen dan gas asetilin.

• •Sebagai pembentuk nyala api diujung nosel.

• Pematik atau Korek Api Las

• Alat yang berfungsi untuk menyalakan api pada ujung pembakaran waktu memulai mengelas.

• Kaca Mata Las

• Kaca mata las berfungsi :

• a. Melindungi mata terhadap radiasi sinar ultraviolet dan inframerah,

• b. Melindungi mata terhadap sinar yang tajam dan menyilaukan, agar dapat melihat benda kerja dengan baik,

• c. Melindungi mata terhadap bahaya percikan bunga api.

• Kawat atau Bahan Tambah

• Kawat atau Bahan Tambah digunakan sebagai bahan pengisi benda kerja yang bercelah dan menambah kekuatan dalam pengelasan.

SAFETY

STEEL WELDING PROCEDURE –FLAT PLATES OXYACETYLENE

WELDING STEEL PLATES AT RIGHT ANGLE

BRAZING WITH OXYACETYLENE

SMAW

JENIS JENIS SAMBUNGAN PENGELASAN DAN MACAM MACAM

KAMPUH LAS

BUTT JOINT• Sambungan butt joint adalah jenis sambungan tumpul, dalam aplikasinya

jenis sambungan ini terdapat berbagai macam jenis kampuh atau groove yaitu V groove (kampuh V), single bevel, J groove, U Groove, Square Groove untuk melihat macam macam kampuh las lebih detail silahkan lihat gambar berikut ini.

T FILLET JOINT• T Joint adalah jenis sambungan yang berbentuk seperti huruf T, tipe

sambungan ini banyak diaplikasikan untuk pembutan kontruksi atap, konveyor dan jenis konstruksi lainnya. Untuk tipe groove juga terkadang digunakan untuk sambungan fillet adalah double bevel, namun hal tersebut sangat jarang kecuali pelat atau materialnya sangat tebal. Berikut ini gambar sambungan T pada pengelasan.

CORNER JOINT• Corner Joint mempunyai desain sambungan yang hampir sama dengan T

Joint, namun yang membedakannya adalah letak dari materialnya. Pada sambungan ini materialnya yang disambung adalah bagian ujung dengan ujung. Ada dua jenis corner joint, yaitu close dan open. Untuk detailnya silahkan lihat pada gambar di bawah ini.

LAP JOINT

• Tipe sambungan las yang sering digunakan untuk pengelasan spot atau seam. Karena materialnya ini ditumpuk atau disusun sehingga sering digunakan untuk aplikasi pada bagian body kereta dan cenderung untuk plat plat tipis. Jika menggunakan proses las SMAW, GMAW atau FCAW pengelasannya sama dengan sambungan fillet.

EDGE JOINT

SYMBOLS JOINT

STRENGTH OF TRANSVERSE FILLET WELDED JOINTS

STRENGTH OF PARALLEL FILLET WELDED JOINTS

• A = 0.707 s × l

CONTOH

• A plate 100 mm wide and 10 mm thick is to be welded to another plate by means of double parallel fillets. The plates are subjected to a static load of 80 kN. Find the length of weld if the permissible shear stress in the weld does not exceed 55 MPa.

• Diketahui

• *Width = 100 mm ;

• Thickness = 10 mm ; P = 80 kN = 80 × 103 N ;

• τ = 55 MPa = 55 N/mm2

• Let l =Length of weld, and

• s = Size of weld = Plate thickness = 10 mm

JAWABAN

SPECIAL CASES OF FILLET WELDED JOINTS

CONTOH

• A 50 mm diameter solid shaft is welded to a flat

• plate by 10 mm fillet weld as shown in Fig. 10.12. Find the maximum

• torque that the welded joint can sustain if the maximum shear stress

• intensity in the weld material is not to exceed 80 MPa.

• Solution. Given : d = 50 mm ; s = 10 mm ; τmax = 80 MPa = 80 N/mm2

• T = Maximum torque that the welded joint can sustain.

JAWABAN

top related