rpp keanekaragaman hayati
Post on 11-Jul-2016
297 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : X
KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
1. Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Indonesia1.1. Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
Konsep keanekaragaman gen, jenis, ekosistem
Keanekaragaman hayati Indonesia(gen, jenis, ekosistem),
Mengamati Mengamati berbagai
keanekaragaman hayati di Indonesia
Menanya Berbagai macam keanekaragaman
hayati Indonesia, bagaimana cara mempelajarinya?
Tugas -
Observasi Pemahaman
terhadap keanekaragaman hayati Indonesia dari
4 minggu x 4 JP
charta berbagai tingkat kehati
charta kehati Indonesia, garis Wallace dan Weber
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
1
mengamati bioproses flora, fauna, mikroorganisme, Garis Wallace, Garis Weber,
Keunikan hutan hujan tropis
Upaya pelestarian kehati Indonesia dan pemanfaatannya
Sistem klasifikasi makhluk hidup: taksan, klasifikasi binomial.
Bagaimana keanekaragaman hayati dikelompokkan?
Apa manfaat Keanekaragaman hayati Indonesia bagi kesejahteraan bangsa?
Mengumpulkan data (Eksperimen/Eksplorasi) Mengamati berbagai tingkat
keanekaragaman hayati Indonesia Mengelompokkan berbagai tingkat
keanekaragaman hayati Indonesia dengan contoh-contohnya dari berbagai ekosistem mulai dari savana sampai dengan tundra(flora, fauna, mikroorganisme), garis Wallace dan Weber dari peta atau berbagai sumber
Mendiskusikan pemanfaatan kehati Indonesia yang sudah dilakukan dan peluang pemanfaatannya secara berkelanjutan dalam era ekonomi kreatif
Mengamati tentang takson dalam klasifikasi dan mengenal kunci determinasi
Mengasosiasikan Mendiskusikan berbagai tingkat
keanekaragaman hayati Indonesia dan memberi contohnya, memahami gairs Wallace dan
diskusi Sikap ilmiah
dalam bertanya, memberikan pendapat, menghargai pikiran orang lain
Portofolio -
Tes Tertulis essay
tentang perbedaan tingkat keanekaragaman hayati, persebaran keanekaragaman hayati, garis Wallace dan Weber
Tertulis essay pemahaman tentang takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi
Ensiklopedia flora fauna Indonesia
Gambar/foto karakter hutan hujan tropis
Charta takson
Charta Kunci determinasi
1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
2.2. Peduli terhadap keselamatan diri dan
2
lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar
Weber Mendiskusikan untuk
mengasosiasikan pemahaman tentang takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi
Mengkomunikasikan Mempresentasikan secara lisan
tentang keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan tingkat keanekaragamannya.
Mempresentasikan takson-takson dalam klasifikasi dan kunci determinasi
Mempresentasikan upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati Indonesia untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia dalam era ekonomi kreatif
3.2. Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.
4.2. Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.
3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : X / Semester Genap
Materi Pokok : Keanekaragaman hayati tingkat gen, spesies,
dan ekosistem di indonesia.
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (3 x Tatap Muka)
1. KOMPETENSI INTI
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
2. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
Indikator:
4
1. Siswa mengungkapkan kekaguman terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
2.2. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif
dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di
dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
Indikator:
1. Siswa menunjukkan sikap santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi
2. Siswa menunjukkan sikap bekerja sama dalam kegiatan pengamatan, diskusi, atau
percobaan dalam kelompok.
3. Siswa bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan.
3.9. Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati
(gen, jenis dan ekosistem) di Indonesia.
Indikator:
1. Siswa dapat menjelaskan berbagai keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan
sekolah/ lingkungan tertentu.
2. Siswa dapat membedakan tingkat keanekaragaman hayati gen, spesies, dan
ekosistem.
3. Siswa dapat memberikan contoh tingkat keanekaragaman hayati gen, spesies, dan
ekosistem.
4. Siswa dapat memberikan karakteristik hewan-hewan berdasarkan pembagian garis
Wallace dan garis weber
5. Siswa dapat mengklasifikasikan makhluk hidup ke dalam tingkatan takson dari
takson yang paling tinggi ke takson yang paling rendah.
6. Siswa dapat menuliskan tata nama binomial
5
4.9. Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati
Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai
keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam
berbagai bentuk media informasi
1. Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi tentang solusi terhadap pelestarian
keanekaragaman hayati.
3. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Diberikan penjelasan tentang berbagai banyak macam jenis-jenis makhluk hidup
yang tersebar di seluruh dunia, siswa mengungkapkan kekaguman terhadap
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan hidup.
2. Diberikan kesempatan untuk melakukan pengamatan dan diskusi, siswa dapat
berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, bekerja
sama, dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
3. Diberikan kesempatan untuk mengamati lingkungan sekolah, siswa dapat
menjelaskan berbagai keanekaragaman hayati yang ada di lingkungan sekolah.
4. Diberikan kesempatan mengamati gambar tentang tingkat keanekaragaman hayati
(gen, spesies, ekosistem), siswa dapat membedakan antara tingkat keanekaragaman
hayati gen, spesies, dan ekosistem.
5. Siswa mampu menyebutkan contoh-contoh tingkat keanekaragaman hayati gen,
spesies, dan ekosistem.
6. Diberikan kesempatan untuk menyebutkan contoh-contoh hewan berdasarkan
distribusinya, siswa dapat memberikan karakteristik hewan-hewan berdasarkan
pembagian garis Wallace dan garis Weber.
7. Diberikan kesempatan untuk membaca artikel tentang sebuah permasalahan
keanekaragaman hayati, siswa mampu memberikan solusi terhadap pelestarian
keanekaragaman hayati.
6
8. Diberikan kesempatan untuk melakukan eksperimen di luar kelas dengan membuat
plot-plot, siswa dapat mengklasifikasikan makhluk hidup ke dalam tingkatan
takson.
9. Siswa dapat menuliskan tata nama binomial dengan tepat.
4. MATERI PEMBELAJARAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN, SPESIES, DAN
EKOSISTEM.
Keanekaragaman hayati berarti ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai
macam variasi bentuk, penampilan, jumlah serta sifat yang terlihat pada berbagai
tingkatan makhluk hidup, baik tingkat genetik (dalam satu spesies), tingkat jenis
(spesies), maupun tingkat ekosistem.
a. Keanekaragaman gen
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu
dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat
ditunjukkan, dengan adanya variasi dalam satu jenis, misalnya:
1. Variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
2. Variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
Yang membuat variasi tadi adalah: Rumus: F = G + L
F = fenotip
G = genotip
L = lingkungan
Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi
perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.
b. Keanekaragaman jenis (spesies)
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen.
Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam
jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan
mikroba.misalnya variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka
7
termasuk dalam satu family (famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik,
tingkah laku dan habitat.
c. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari
ekosistem di biosfir. misalnya: ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem
gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem
tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem
hutan tropis di dalamnya ada dalamnya ada harimau.Ketiga macam keanekaragaman
tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Ketiga tingkat keanekaragaman hayati dipandang sebagai suatu keseluruhan
atau totalitas yaitu sebagai Keanekaragaman hayati. Maksud dari konsep ini adalah :
1. Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk
melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit
unggul yang diharapkan.
2. Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk
mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat
menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan.
3. Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan
sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat
meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tingkatan takson adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang
disusun mulai dari tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Urutan tingkatan takson
mulai dari tingkat tertinggi ke tingkat terendah, yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum
(dunia), phylum (filum) atau divisio (divisi), classis (kelas), ordo (bangsa), familia
(famili/suku), genus (marga), species (spesies/jenis), dan varietas (ras).
Makin tinggi tingkatan takson, maka akan makin banyak anggota takson,
namu makin banyak pula perbedaan ciri antar anggota takson. Sebaliknya, makin
rendah tingkatan takson, maka makin sedikit anggota takson, dan makin banyak pula
persamaan ciri antar anggota takson.
Kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia)
8
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson
terbesar. Organisme di bumi dikelompokan menjadi beberapa kingdom, antara
lain kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom fungi
(jamur), kingdom monera (organisme uniseluler tanpa nukleus), dan kingdom
protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana).
Phylum (filum) atau divisio (divisi)
Phylum digunakan untuk takson hewan, sedangkan divisi digunakan untuk takson
tumbuhan. Kingdom animalia dibagi menjadi beberapa phylum, antara lain filum
chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum echidermata (hewan berkulit
duri), dan filum platyhelminthes (cacing pipih). Nama divisi pada tumbuhan
menggunakan akhiran-phyta. Contoh, kingom plantae dibagi menjadi tiga divisi,
antara lain bryophyta (tumbuhan lumut), pteridophyta. Ini adalah takson tertinggi
ketiga. Untuk hewan, bakteri, dan kerajaan archaea, pakar taksonomi umumnya
menggunakan istilah filum. Untuk jamur, tanaman, dan protista, para ilmuwan
sering menggunakan istilah divisi, tetapi mereka kadang-kadang menerima filum.
Classis (kelas)
Anggota takson pada setiap filum atau divisi dikelompokan lagi berdasarkan
persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhiran yang
berbeda-beda, antara lain: -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -
opsida (untuk lumut), -phycae (untuk alga), dan lain-lain.
Ordo (Bangsa)
Angggota takson pada setiap kelas dikelompokan lagi menjadi beberapa ordo
berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson
tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –ales.Sebagai contoh, kelas
Dicotyleneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales,
Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.
Familia (Familia/Suku)
Anggota takson setiap ordo di kelompokan lagi menjadi beberapa famili
berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Familia berasal dari bahasa latin Familia.
Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran –aceae, misalnya
famili Solanaceae, Cucurbetaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan
Poaceae. Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata-aceae, misalnya
Compositae (nama lain Astraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara
9
nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata –ideae, misalnya Homonidae
(manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).
Genus (Marga)
Anggota takson setiap famili dikelompokan lagi menjadi beberapa genus
berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Khaidah penulisan
nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan dicetak miring atau
digarisbawahi. Sebagai contoh, famili Poaceae tediri atas
genus Zea (jagung), Saccarum (tebu), Triricum (gandum), danOryza (padi-padian)
Spesies
Species merupakan tingkatan takson palig dasar atau terendah. Anggota takson
memiliki paling banyak persamaan ciri dan terdiri atas organisme yang bila
melakukan perkawinan secara ilmiah dapat menghasilkan keturunan yang fertil
(subur). Nama spesies tediri dari atas dua kata; kata pertama menunjukan nama
spesifiknya, Sebagai contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa
multiflora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis.
Seperti contoh yang disebutkan diatas, spesies diidentifikasi oleh genus dan nama
penunjuk spesies. Sistem klasifikasi ini disebut sistem binomial (dua nama).
Kedua kata-kata yang dicetak miring (jika tulisan tangan atau diketik, keduanya
digaris bawahi). Huruf awal dari nama genus dikapitalisasi, tetapi penunjuk
spesies tidak.
5. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : CTL
Model : Diskusi,
Strategi : 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan data,
Mengasosiasi, Menyampaikan)
6. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media
a) Gambar keanekaragaman hayati tingkat gen, spesies, dan ekosistem.
2. Alat
a) Tali rafia
10
b) Pasak/ kayu
3. Sumber Belajar
a) Buku siswa
b) LKS
c) Artikel tentang masalah yang berkaitan dengan Keanekaragaman Hayati
7. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1 (3x45 menit)
Fase KegiatanKeterlaksanaan
Ya Tidak
Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berdoa sesuai kepercayaan masing-masing
sebelum pelajaran dimulai.
Motivasi Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa
terkait materi yang akan diberikan dengan
meminta siswa untuk mengamati jenis-jenis
makhluk hidup apa saja yang ada di lingkungan
sekolah.
Apersepsi Dari jawaban siswa guru mengaitkan dengan
konsep kenakeragaman hayati
Menyampaikan
Tujuan
Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai
pada pertemuan kali ini
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan, melakukan tanya jawab
mengenai konsep tingkat keanekaragaman hayati
gen, spesies, dan ekosistem
Tahap 1:
Menyampaikan
tujuan dan
mengatur setting
- Guru membentuk kelompok diskusi yang
beranggotakan 4-5 anak.
- Guru memberikan sebuah artikel tentang
masalah yang berkaitan dengan
11
keanekaragaman hayati, kemudian
mengintruksi siswa untuk membaca dan
menganalisis sehingga diharapkan nanti timbul
di benak siswa apa yang menyebabkan masalah
tersebut dan bagaimana solusinya (mengamati
dan menanya)
- Guru menyampaikan tujuan dari diskusi, yaitu
untuk mencari solusi dari permasalahan
keanekaragaman hayati
Tahap 2:
Mengarahkan
Diskusi
- Guru menguraikan aturan-aturan dasar diskusi
- Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal
Tahap 3:
Menyelenggaraka
n Diskusi
- Guru meminta siswa dalam kelompok
mendiskusikan langkah-langkah untuk
menanggulangi rendahnya keanekaragaman di
indonesia sehingga siswa benar-benar dapat
memahami materi (mengumpulkan data,
mengasoisasi, mengkomunikasikan)
- Guru memonitor dan membantu siswa selama
kegiatan diskusi berlangsung
Tahap 4:
Mengakhiri
Diskusi
- Guru menutup kegiatan diskusi
- Guru menginstruksi tiap-tiap kelompok untuk
menyampaikan hasil diskusinya
(mengkomunikasikan)
Tahap 5:
Melakukan tanya
jawab singkat
tentang proses
diskusi
- Guru meminta kelompok lain untuk
menyempurnakan, selanjutnya guru memberi
pemantapan/konfirmasi.
Kegiatan Penutup
- Guru menyimpulkan mengenai penyebab
rendahnya keanekaragaman hayati di indonesia
dan beberapa solusi yang dapat dilakukan
12
untuk menanggulangi hal tersebut.
- Kemudian guru menutup pelajaran dengan
meminta siswa berdoa.
PERTEMUAN KE-2 (3x45 menit)
Fase KegiatanKeterlaksanaan
Ya Tidak
Pendahuluan (10 menit)
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berdoa sesuai kepercayaan masing-masing
sebelum pelajaran dimulai.
Motivasi Guru memberikan motivasi belajar kepada siswa
terkait materi yang akan diberikan dengan
meminta siswa untuk mereview pembelajaran
yang lalu
Apersepsi Dari jawaban siswa guru mengaitkan dengan
materi yang akan disampaikan hari ini
Menyampaikan
Tujuan
Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai
pada pertemuan kali ini
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan, melakukan tanya jawab
mengenai konsep tingkatan taksonomi dan tata
nama binomial
Tahap 1:
Mengorganisir
siswa untuk
melakukan
persiapan
eksperimen
- Guru membentuk kelompok yang
beranggotakan 4-5 anak.
- Guru membantu siswa untuk menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan dalam melakukan
eksperimen
- Guru membantu siswa untuk menyusun
langkah-langkah eksperimen
- Guru membantu siswa untuk menentukan
variable-variabel penelitian
Tahap 2: - Guru membimbing siswa ke luar kelas untuk
13
Membimbing
Eksperimen
membuat plot plot
- Guru menginstruksi siswa untuk mengamati
organisme apa saja yang ada pada plot-plot
tersebut dan berapa jumlahnya
- Guru mengintruksikan siswa untuk
mengklasifikasikan organisme-organisme pada
plot tersebut ke dalam tingkatan takson dari
yang tinggi ke yang rendah
Tahap 3:
Mengkomunikasi-
kan
- Guru membimbing siswa untuk
mempresentasikan hasil eksperimennya
Kegiatan Penutup
- Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
memberikan kesimpulan atas materi yang
diberikan
- Kemudian guru menutup pelajaran dengan
meminta siswa berdoa.
8. PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Tertulis Tes uraian beserta rubrik dan kunci jawaban
Penilaian keterampilan
melakukan percobaan
Lembar penilaian keterampilan unjuk kerja
dan rubrik
2. Lembar Pengamatan Sikap
No Nama Rasa kagum Tanggung Bekerjasama Santun
14
terhadap terhadap keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
jawab
1
2
3
4.
a. Rubrik pengamatan sikap
No Aspek yang dinilai Rubrik
1. Rasa kagum terhadap
keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan
hidup.
.
3: Menunjukkan ekspresi kekaguman terhadap
keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang keanekaragaman hayati, ekosistem, dan
lingkungan hidup. dan/atau ungkapan verbal
yang menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan
2: Belum secara eksplisit menunjukkan ekspresi
kekaguman atau ungkapan syukur, namun
menaruh minat terhadap keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan hidup.
1: Belum menunjukkan ekspresi kekaguman, atau
menaruh minat terhadap keanekaragaman hayati,
ekosistem, dan lingkungan hidup , atau
ungkapan verbal yang menunjukkan rasa syukur
terhadap ciptaan Tuhan.
2. Tanggungjawab 3: Sangat tanggungjawab terhadap tugas yang
15
diberikan
2: kurang tanggungjawab terhadap tugas yang
diberikan
1: Tidak tanggungjawab terhadap tugas yang
diberikan
4 Bekerjasama 3: Mampu bekerjasama dengan baik, selalu
menunjukkan kegiatan diskusi atau saling
membantu antara siswa yang satu dengan yang
lain
2: Kurang mampu bekerjasama dengan baik, ada
beberapa waktu masih terlihat bekerja secara
individu.
1: Tidak terlihat bekerja sama antara siswa yang
satu dengan yang lain/ selalu bekerja secara
individu
5. Santun dalam mengajukan
pertanyaan/ berargumentasi
3: Menggunakan nada berbicara yang sopan dan
halus, mengangkat tangan ketika ingin
mengajukan pertanyaan/ berargumentasi
2: Kurang menggunakan nada yang sopan dan
halus/ atau kurang terbiasa untuk mengangkat
tangan ketika ingin mengajukan pertanyaan/
berargumentasi
1: Menggunakan nada yang kasar ketika berbicara
dan tidak mengangkat tangan ketika ingin
mengajukan pertanyaan/ berargumentasi
Nilai = x 100
16
3. Penilaian Tertulis
Penilaian tertulis yang digunakan adalah untuk mengetahui pemahaman konsep siswa.
a. Instrumen Penilaian Tertulis
PENILAIAN TERTULIS
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengertian dari keanekaragaman hayati tingkat gen beserta contohnya!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
17
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
2. Berikan 3 contoh keanekaragaman hayati tingkat spesies!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
3. Berikan alasan dari contoh no.1 (yang anda jawab) mengapa dimasukkan ke
dalam keanekaragaman tingkat gen!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
Kunci jawaban dan rubrik penilaian tertulis
No Kata kunci/ jawaban Skor1. keanekaragaman gen adalah keanekaragaman yang
terjadi pada satu spesies yang sama tapi dengan
susunan gen yang berbeda. keanekaragaman ini
terjadi karena pengaruh susunan gen yang
berbeda ataupun lingkungan yang berbeda.
Contoh: bunga boegenville warna putih,
boegenville warna merah, dan bougenville warna
Skor Keterangan15 Pengertian benar
sesuai dengan kata kunci disertai contoh yang tepat
10 Pengertian benar sesuai dengan kata kunci, disertai dengan contoh yang
18
kuning. tidak tepat/tidak disertai contoh
5 Pengertian kurang tepat, disertai contoh yang tepat
0 Pengertian kurang tepat dan tidak disertai dengan contoh/ disertai contoh yang salah
2. -Pohon kelapa, pohon aren, dan pohon pinang
(famili palmae)
-singa, harimau, cheetah, kucing (famili falidae)
-kacang panjang, kacang tanah, kacang kari,
kacang hijau (famili kacang-kacangan)
Skor Keterangan15 Menyebutkan 3
contoh dengan tepat10 Menyebutkan 2
contoh dengan tepat5 Menyebutkan 1
contoh dengan tepat0 Tidak menyebutkan
contoh/ menyebutkan contoh yang salah
3. Karena bunga bougenville merah, kuning ataupun yang putih termasuk dalam satu spesies namun karena beberapa hal separti mutasi gen atau faktor lingkungan, maka ketiganya memiliki susunan gen yang berbeda sehingga memiliki ciri-ciri fisik yang agak berbeda pula.
Skor Informasi10 Jawaban tepat
5 Jawaban kurang tepat tetapi masih berkaitan.
0 Tidak menjawab/ jawaban tidak sesuai
Nilai = x 100
4. Penilaian unjuk kerja
Proses: Keterampilan melakukan percobaan
Aspek yang dinilaiSkor
4 3 2 1
Alat dan bahan yang digunakan lengkap
19
Melakukan prosedur percobaan secara urut
dan teratur sesuai cara yang didemonstrasikan
oleh guru
Keterampilan merancang alat dan bahan
percobaan
Tempat kerja selalu dijaga kebersihannya
a. Rubrik penilaian unjuk kerja
Aspek yang dinilaiSkor
4 3 2 1
Alat dan bahan yang digunakan lengkap Semua alat
dan bahan
lengkap
Alat dan
bahan ada
yang
kurand
Alat dan
bahan
banyak
yang
kurang
Tidak
membawa
alat dan
bahan
Melakukan prosedur percobaan secara
urut dan teratur sesuai cara yang
didemonstrasikan oleh guru
Melakukan
percobaan
sangat
baik
Melakukan
percobaan
baik
Melakukan
percobaan
kurang
baik
Tidak ikut
melakukan
percobaan
Keterampilan merancang alat dan bahan
percobaan
Sangat
terampil
terampil Kurang
terampil
Tidak
terampil
Tempat kerja selalu dijaga
kebersihannya
Sangat
bersih
bersih Kurang
bersih
kotor
Nilai = x100
20
top related