revitalisasi gerakan civil society & peran media
Post on 01-Jul-2015
523 Views
Preview:
TRANSCRIPT
REVITALISASI GERAKAN CIVIL SOCIETY & PERAN
MEDIA(TINJAUAN PRAKTISI
SOSIAL)
Pertemuan Raya Senior GMKI 2012
18-20 Mei 2012
By Anna Marsiana
BEBERAPA PERTANYAAN AWAL Mengapa perlu revitalisasi? Benarkan perlu revitalisasi? Apa yang harus direvitalisasi? Darimana kita harus mulai? Isunya?
Organisasinya? Apa peluang & tantangannya? dst
MENGAPA REVITALISASI? THE WORKING ASSUMPTIONS...Senior GMKI melihat: GMKI agaknya juga gagap menanggapi
berbagai persoalan negeri ini: ancaman korporatokrasi & kebangkitan radikalisme-fundamentalisme agama
Institusi sosial termasuk NGO juga belum mampu menunjukkan dampak kerja yang signifikan
Partai politik, apalagi hanya fokus dengan perebutan kekuasaan.
Institusi agama apalagi.... Jadi???
POTRET DARI LAPANGAN
Potret dari lapangan
POTRET BESARNYA:
1. Kondisi sosial-politik bangsa yang seperti benang ruwet
2. Pengalaman posisi & reposisi NGO, perlu reposisi lagi?
3. Pengalaman kegagalan aktifis NGO yang masuk ke dalam struktur pemerintahan: then what?
4. Problem klasik NGOs Vs CS movement5. Reformasi is going backward!
MENGURAI BENANG RUWET
1. ISU SOSIAL-POLITIK BANGSA, SEPERTI BENANG RUWET
Ineffectivity & Inefficiency of the government Democracy atau Democrazy?: Kebangkitan fundamentalisme agama (setback di
banyak aspek: intolerant, diskriminatif gender, homophobia)
Politisasi agama: agama mjd komoditas politik sesaat (e.g. produk UU berbasis isu agama rame, menegangkan dalam proses usulan & draft RUU, tetapi dilupakan setelah diketok)
Pluralisme Vs Sektarianisme/ bhinekat unggal ika Vs Tirani Mayoritas
Menguatnya kelompok garis keras agama OR engineered organized social terror? Kasus Irshad Manji, GKI Taman Yasmin, HKBP Filadesfia Bekas, waisak di Temanggung, Lady Gaga, dll
(BANDINGKAN DENGAN 5 ISU KRUSIAL VERSI BIN*))1. amuk massa sebagai trend2. Public distrust-> ketidakpercayaan
masyarakat terhadap lembaga-lembaga negara, baik di eksekutif, legislatif dan yudikatif
3. eskalasi politik menuju 2014, 4. tradisi kekerasan yang semakin marak5. efektifitas pemerintahan yang lemah
2. POSISI & REPOSISI NGO: THE MOMENTUM?
Konteks Indonesia: Kejatuhan Suharto –legitimasi peran NGO di Indonesia. Kejatuhan Suharto awal reposisi strategi pendekatan
gerakan/program yang dilakukan banyak NGO dari oposisi penuh ke arah kemitraan kritis atau bahkan kemitraan penuh.
Era Reformasi, jauh panggang dari pada api:membawa dinamika dalam per-NGO-an -- “on going reposition”
Konteks Global: Gempuran habis2an kapitalisme , neoliberalism,
korporatokrasi Vs Runtuhnya paham sosialisme murni, membuat kita harus berpikir keras mengenai reposisi ideologi NGO karena dunia sudah tidak lagi bisa dibagi dalam hitam-putih
Krisis global, krisis resources: suka tidak suka, uang menggerakkan roda pergerakan, krisis uang membawa reposisi strategi organisasi
3.PENGALAMAN KEGAGALAN AKTIFIS NGO YANG MASUK KE DALAM STRUKTUR PEMERINTAHAN
Baik yang massive: 1998-1999 Maupun yang individual setelah itu
Something is wrong, but what???- Kualitas manusia aktifisnyakah?- Support systemnyakah?- Ideologinyakah?
4. ISU KLASIK NGO VS CS MOVEMENT
There is no peasant movement melainkan peasant union formed by NGO
there is a few urban movement, tetapi jumlahnya terlalu kecil dibanding dengan urban union versi NGO atau pun paid floating masses, yang melakukan sesuatu based on order.
Belum maksimalnya upaya sinergi antar NGO, organisasi sipil lain (masih banyak yang donor based atau donor influenced, not to say donor driven)
5.REFORMASI IS GOING BACKWARD!Wajah masyarakat sipil kita bopeng: religious intolerrant, permisive thd korupsi, rentan thd rumor sektarian, penuh kekerasan.
Negara & pemerintah absen dari kehidupan masyarakat!!
- Kekerasan di mana-mana, polisi hadir tetapi sbg penonton
- Street Justice yang bertindak- Ekonomi autopilot
PELUANG & TANTANGAN: 1) UU NO 8/1985 TTG ORMASUU no 8/1985 ini merupakan peluang
sekaligus tantangan yang harus disikapi secara kritis dan bijaksana.
Peluang: Ormas/CSO diakui dan dilindungi oleh negara
Tantangan:- pasal/ayat-ayat yang memberi kewenangan
intervensi pemerintah- Ada pasal/ayat yang sebenarnya bisa dipakai
untuk membekukan/membubarkan ormas yang terbukti mengganggu keamanan dan ketertiban umum namun justru tidak pernah dipakai
PELUANG & TANTANGAN: 2)ABSENNYA PEMERINTAH DAN NEGARA
Selain menjadi tantangan, absennya pemerintah dan negara juga menjadi peluang :
1. mendorong semangat keterlibatan kelas menengah untuk melakukan transformasi sosial
2. Lahirnya budaya filantropisme secara lebih luas.
3. Memberi kita musuh bersama untuk memulai sebuah gerakan bersama
PELUANG & TANTANGAN:
3)KEBANGKITAN PEREMPUANKebangkitan perempuan di hampir semua
aspek telah menandai lahirnya milenium baru:
Membawa warna baru dalam gerakan civil society: perspektif kepemimpinan, strategi dan pendekatan fresh alternative
Potential partner untuk koalisi
PELUANG & TANTANGAN:
4)PERTUMBUHAN BERBAGAI KELOMPOK CIVIL SOCIETY
Sangat beragam dengan interest dan agendanya masing-masing
Semua mengklaim sebagai bagian dari Civil Society, (padahal aksi dan tindakannya sangat uncivil)- harus didefinisikan ulang atau ditegaskan kembali definisi CS atau minimal what ISN’T in CS (lihat Beittinger)
------ potensi: UNLIKELY TEMPORARY COALITION (Meminjam proposal dari seorang feminist Belanda)
PELUANG & TANTANGAN: 5)MEDIAarus informasi begitu pesatPeluang: dalam kerja-kerja organisasi, advokasi. Contoh: penggalangan solidaritas, petisi, mosi
tidak percaya, advokasi internasional bilateral G to G, PBB, maupun international CSO*)
Tantangan: banyak amuk massa, konflik antar geng, konflik di Ambon yg terakhir, terjadi hanya karena rumor atau pun provokasi lewat sms yang tidak dicek kebenarannya.
Peluang: pendidikan kesadaran masyarakatTantangan: perspektif media bias kepentingan pemilik modal
Citizen Jurnalisme:Peluang: memberdayakan masyarakat untuk memanfaatkan
media komunikasi sebagai bagian Tantangan: sistem cek & ricek belum terbangun, rentan
TEMUAN MENARIK RESEARCH: PERAN INTERNET DALAM GERAKAN CIVIL SOCIETY (AGUSTUS-DESEMBER 2010) SBB.
1. Dinamika civil society in Indonesia dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan dan dinamikanya sangat dipengaruhi oleh media internet pada umumnya dan media sosial pada khususnya.
2. Pertumbuhan media sosial sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir didorong oleh makin murahnya teknologi informasi & komunikasi.
3. Ada 2 tren besar: Pertumbuhan aktivisme Civil Society & penggunaan internet dan media sosial, namun link keduanya belum maksimal, dimana terkait dengan gerakan civil society harusnya centralnya adalah pelaku dan bukan teknologi.
TEMUAN RESEARCH4. Jaringan Civil Society merupakan konsekuensi dari
aktifitas sosial, --yg direncanakan maupun tidak-- yang penting harus distrategize-kan baik secara internal organisasi maupun dalam jaringan social movement. Artinya menyatu – terintegrasi dalam perencanaan strategis organisasi dan bukan hanya tindakan spontan dan sporadis saja.
5. Peluang tinggi bagi lahirnya sebuah masyarakat yang lebih kohesif and partisipatoris dimana setiap pihak berinteraksi bukan semata-mata berdarakan kepentingan sesaat melainkan lebih berdasarkan pengetahuan (knowledge based) yang difasilitasi oleh ICT.
6. Terfasilitasinya link: Think globally act locally maupun think locally act globally secara cepat harus diintegrasikan ke dalam sistem KM di organisasi.
SEKIAN...Terimakasih,
Selamat berdiskusi
top related