rentan tapi resistan

Post on 22-Nov-2021

16 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

RENTAN TAPI RESISTAN: Bencana dan Kencana

dalam 100 TahunPariwisata Bali

I Nyoman Darma Putra, Universitas Udayana

Materi presentasi “1st Sustainable Tourism National Seminar” dilaksanakan STP Mataram, 31 Agustus 2019, di Lombok.

Latar Belakang dan Tujuan

• Pariwisata Bali lahir dari bencana, terus dilanda bencana, seperti perang, bencana alam, krisis sosial, terorisme, dan krisis wabah penyakit termasukflu burung dan rabies.

• Meski terpuruk seketika karena bencana-bencana tersebut, namunpariwisata Bali dapat bersinar kencana.

• Presentasi ini bertujuan untuk melihat rangkaian bencana yang membuatpariwisata Bali berawal, membahas krisis demi krisis yang membuatnyaterpuruk rentan, dan faktor-faktor yang membuat pariwisata Bali resistandan terus bisa berkembang dan resistan.

• Penyair Radar Panca Dahana dalam sajak “Bali di Ufuk Teru-Menyan” menulis: ‘... walau terkoyak, tetap kencana’ (1994:53).

• Bali, walau dilanda bencana, tetap kencana, ternyata itu terjadi antara lain karena kekuatan seni budaya .

Perang Puputan Badung, 1906

Perang, Politik Etis, Pendidikan, Pariwisata

• Dua bencana besar: Bencana Perang Puputan Badung 1906 dan PuputanKlungkung 1908 menimbulkan banyak korban meninggal.

• Tragedi itu membuat Belanda malu kepada dunia internasional, lalumemperkenalkan politik etis, dengan membuka sekolah dan melestarikankebudayaan Bali.

• Bali diperkenalkan sebagai destinasi pariwisata budaya.

• KPM awalnya mengangkut hasil bumi dan ternak, ‘babi ekspres’, menjadimengakut barang dan orang, Bali Express.

• Tahun 1928, KPM membangun Bali Hotel, di Jalan Veteran tempat perang.

• Kerja sama kreatif antara seniman lokal dan seniman luar negeri.

Bali Hotel, 1928 dan Sekarang

Walter Spies&

Wayan Limbak

Colonial Exposition Paris 1931

Anjungan Bali (Hindia Belanda) Kebakaran

• Anjungan Bali kebakaran, jadi berita di koran-koran di Paris

• Blessing and disguise: public ingin lihat anjungan yang kebakaran, hendak melihat puing, ternyata beautiful dancing, magical performacing arts.

• Bali mendapat promosi, Bali, a magical island.

• Tahun 1930-an krisis ekonomi global, promosi pariwisata Bali jalanterus

• Tahun 1937, Java Institute menggelar Kongres Kebudayaan di Bali, tanda awal Bali menjadi tempat konferensi.

Krisis dan Bencana Sesudah Kemerdekaan

• Perang Dunia II dan revolusi mempertahankan kemerdekaan tidakbanyak mengabarkan perkembangan pariwisata Bali.

• Misi kesenian Indonesia ke luar negeri, seperti Cina, Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika selalu mengikutkan kesenian Bali.

• Misi kesenian tak hanya menjadi pengenalan negara Indonesia yang baru lahir tetapi promosi pariwisata Bali.

• Tahun 1963 Gunung Agung Meletus, tahun 1965/1966 krisis G30S.

Misi Kebudayaan Bali ke Tiongkok, 1956

Gunung Agung Meletus, 1963

Bangun Hotel dengan Pampasan Perang

• Sukarno membangun empat hotel di Indonesia, salah satunya adalahBali Beach Hotel, 1963-66

• Hotel dibangun dengan uang pampasan perang Jepang.

• Tidak pernah direncanakan, tetapi krisis perang, justru membuat Bali mendapat hotel.

• Sebelum hotel rampung, Bali dilanda bencana G30S, ribuanmeninggal.

• Rampungnya Hotel Bali Beach menjadi alat baru promosi pariwisata.

• Bandara di Bali diperluas menjadi international Airport.

Bali Beach Hotel

Gempa Bumi di Awal Kebangkitan Pariwisata

• Awal 1970-an: rencana pembangunan besar-besaran pariwisata Bali, lewat proyek Nusa Dua.

• Gempa Seririt 1976

• Tahun 1983, Hotel Nusa Dua Beach rampung

• Turis Australia berdatangan lalu meledak krisis ‘Bali Belly’ 1983.

• Disusul lagu ‘I’ve been to Bali too’, 1984, dari penyanyi Redgum Australia, sebagai promosi.

Gempa Bumi Seririt 1976

▪ 573 meninggal▪ 4750+ luka

I’ve been to Bali too, 1984

Bom Bali, 2002

Pilar International Recovery Bali

• Pariwisata Bali terpuruk akibat terorisme 2002,2005

• Proyek pemulihan, recovery, mendapat bantuan internasional

• Amerika, Australia, dan perusahaan asing seperti hotels dnapenerbangan menjadi pilar pemulihan

• Pemulihan terjadi dengan cepat

• Semangat voluntir di Bali memberikan simpati internasional yang luarbiasa

Kedatangan wisatawan asing ke Bali, 1965-2005

Kedatangan sebelum dan sesudah Bom 2002

Novel “Eat Pray Love” Elizabeth Gilbert, 2006

Eat Pray Love, 2010

World Heritage, Cultural Landscape of Bali, 2012

Classical Balinese Dances, UNESCO Intangible Cultural Heritage, 2015

Erupsi 2017

• Dampaknya lebih parah daripada bom Bali

• Sepi di mana-mana

• Dampak serius dari penutupan bandara 2,5 hari (27-29 November 2017).

• Pemerintah berusaha keras membantu, tapi belum ada pengalamansehingga menimbulkkan banyak ketidakpastian, namun banyak yang tertolong.

• Begitu bencana berlalu, recovery cepat kembali

• Pemerintah dan swasta sigap menyebarkan informasi untuk menjagamarket confidence.

Statistik sebelum dansesudah penutupanBandara

Penutup

• Pariwisata di mana-mana rentan akan goncangan (bencana, tragedi, krisis) tetapi proses recovery makin lama makin cepat.

• Pariwisata Bali memiliki soliditas internal dan eksternal yang menjadipilar kuat pemulihan pariwisata Bali dalam setiap kali kenagoncangan. Terpuruk karena bencana, lalu bangkit bersinar sepertikencana.

• Jika dilihat dari perjalanan waktu dan jumlah wisatawan yang datangmenurut teori tourism area life cycle Butler, pariwisata Bali beradapada fase rejuvenate, cermin dari pariwisata berkelanjutan.

top related