rencana strategis 2016-2020 kecamatan cangkuang filepara staff di lingkungan kecamatan cangkuang. di...
Post on 12-Jul-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
RENCANA STRATEGIS 2016-2020
KECAMATAN CANGKUANG
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG KECAMATAN CANGKUANG
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3 Landasan Hukum .......................................................................................................... 3
1.4 Sistematika Penulisan.................................................................................................... 4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD .................................................................. 5 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan ...................................................... 5
2.2 Sumber Daya SKPD ...................................................................................................... 20
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD .............................................................................................. 22
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ........................................... 23
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ............... 26 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayaan SKPD................. 26
3.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis ............................................................................................................................... 26
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi/Kabupaten.Kota ...................................... 26
3.4 Penentuan Isu Strategis ................................................................................................. 28
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ..................... 29 4.1 Tujuan dan Sasaran ....................................................................................................... 29
4.2 Strategi .......................................................................................................................... 31
4.3 Kebijakan ...................................................................................................................... 31
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KIERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ..................... 32 5.1 Program dan Kegiatan Tahun 2016 ............................................................................... 32
BAB VI INDIKATOR KINERJA KECAMATAN YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ............................................................... 35
BAB VII PENUTUP ..................................................................................................... 36
LAMPIRAN : MATRIK RENSTRA LIMA TAHUNAN (2016-2021)
MATRIK PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS RENSTRA KECAMATAN
TAHUN 2016-2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan
Daerah pada Pasal 1 Ketentuan Umum ditegaskan bahwa Rencana Strategis Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang selanjutnya disebut Renstra SKPD adalah
dokumen perencanaan SKPD untuk priode 5 ( lima ) tahun. Sesuai ketentuan di atas
dan sebagai penjabaran dari rancangan awal RPJMD Kabupaten Bandung Tahun
2016-2021, dipandang perlu menyusun Renstra Kecamatan Cangkuang Tahun
2016-2021. Dalam proses penyusunan Renstra Kecamatan Cangkuang Tahun
2016–2021. dimaksud telah melibatkan para Pejabat Struktural, karyawan/ti. dan
para staff di lingkungan Kecamatan Cangkuang. Di samping itu, sekaligus juga
telah dibahas dan memperoleh masukan dari para pemangku kepentingan
“stakeholders” serta memberi peluang untuk perubahan/penyusuaian seperlunya
sesuai dengan tuntutan lingkungan strategis.
Dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan
merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung
berhadapan (face to face) dengan masyarakat luas. Kinerja positif yang
ditampilkan oleh Kecamatan akan membentuk citra positif dari birokrasi
Pemerintahan secara keseluruhan.
Kecamatan sebagai line office dari Pemerintahan Daerah memiliki fungsi
melayani kebutuhan masyarakat yang penuh dinamika, dimana didalamnya
terdapat kompleksitas permasalahan masyarakat yang membutuhkan pelayanan
prima dan aparatur pelayanan yang profesional. Kompleksitas masalah yang
dihadapi berkaitan erat dengan pemanfaatan potensi wilayah, banyaknya jumlah
penduduk yang dilayani, maupun tingkat heterogenitas masyarakat di wilayah
Desa bawahan (pendidikan, pekerjaan, kemampuan ekonomi, kesehatan, dll).
Sejalan dengan besarnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan good
governance, kebutuhan terhadap pelayanan publik yang berkualitas juga semakin
besar. Guna merespon hal tersebut, diperlukan perencanaan pembangunan yang
sistematis, terarah, menyeluruh serta tanggap terhadap dinamika tuntutan
masyarakat. Perencanaan tersebut dituangkan dalam Rencana Strategis Satuan
Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD).
Permasalahan yang dihadapi oleh Kecamatan Cangkuang kabupaten Bandung
bersifat luas dan kompleks, seiring dengan dinamika kehidupan manusia,
permasalahan selalu muncul dari waktu kewaktu. Sedangkan kapasitas
pembangunan memiliki keterbatasan sumber daya, sehingga secara kasat mata
capaian hasil pembangunan selalu lebih rendah dibandingkan dengan kompleksitas
permasalahan yang harus diselesaikan. Namun demikian kita tidak boleh menyerah
terhadap berbagai masalah.
Proses pembangunan harus kita tingkatkan dengan semangat yang tinggi dan
kerja keras melalui berbagai upaya perbaikan, sehingga setiap perguliran waktu
akan berarti sebagai perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk melakukan
perbaikan dan pembenahan agar pemerintahan dapat diselenggarakan dengan baik
sesuai dengan tuntutan, perubahan diperlukan perencanaan yang baik dan matang
agar hasilnya dapat optimal dan merata.
Penyusunan Renstra, merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh, artinya
seluruh aspek dalam dokumen ini mempunyai kaitan yang sangat erat dan saling
mempengaruhi. Kejelasan alur pikir dan tahapan akan membawa arah yang jelas
pula menuju tercapai visi dan misi organisasi. Lembaga Adminstrasi Negara
bekerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan dalam modul sosialisasi telah
merumuskan secara jelas tentang hal-hal ideal yang wajib disajikan dalam
dokumen Renstra, yaitu Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Strategi yang mencakup
Kebijakan, Program dan Kegiatan.
Rencana Strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran
Kinerja Instansi Pemerintah dimana diperlukan integritas antara keahlian Sumber
Daya Manusia dan Sumber Daya lain agar mampu memenuhi keinginan
Stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik di
Kecamatan maupun di Kabupaten. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik
internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam
memperhitungkan kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), peluang
(Opportunities) dan tantangan (threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur
tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta
strategi instansi pemerintah. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renstra SKPD) merupakan dokumen perencanaan resmi yang berisikan langkah-
langkah strategis yang perlu dilakukan agar tujuan yang telah ditetapkan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dapat tercapai.
Dengan kata lain Rencana Strategis (RENSTRA) yang disusun oleh
Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung setidaknya mengandung Visi, Misi,
tujuan sasaran, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisifasi dan
mengarahkan anggota organisasi dalam mengambil keputusan tentang masa
depannya, membangun operasi dan prosedur untuk mencapainya dan menentukan
ukuran keberhasilan/ kegagalannya. Dengan Visi, misi dan Strategi yang jelas serta
tepat maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan
potensi, peluang dan kendala yang dihadapi. Rencana Strategis bersama
pengukuran, penilaian dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja
merupakan tolok ukur penting dari suatu sistem akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
1.2 Maksud dan Tujuan
a. Maksud
RENSTRA ini disusun dengan maksud sebagai berikut :
- Menyediakan dokumen RENSTRA tahun 2016-2021 sebagai acuan resmi
kecamatan Cangkuang dari masyarakat dalam menentukan prioritas program
lima tahunan yang digunakan sebagai pedoman dalam membuat Rencana
Kerja Pemerintah Kecamatan Tahunan (RKPT).
- Memudahkan pemerintah kecamatan dan masyarakat untuk memahami
program kecamatan Cangkuang selama 5 (lima) tahun ke depan sesuai
dengan arah kebijakan Daerah.
b. Tujuan
Tujuan dari penyusunan RENSTRA Kecamatan Cangkuang tahun 2016-2021
adalah :
- Merupakan bagian dari Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RENJA SKPD)
- Merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai Kecamatan Cangkuang
dalam waktu 2016 - 2021
- Menyediakan satu tolak ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi
kinerja tahunan SKPD.
- Memudahkan aparatur pemerintah daerah dan DPRD dalam mencapai tujuan
dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan
terukur.
- Menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Daerah (Renja SKPD)
- Memudahkan pemerintah kecamatan dan masyarakat untuk memahami dan
menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan
dalam rentang waktu lima tahunan.
- Acuan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menjalankan program
dan kegiatan kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan.
1.3 Landasan Hukum
Landasan Hukum penyusunan RENSTRA Kecamatan Cangkuang 2016-2021
adalah sbb :
1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara) Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400);
3. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pembendaharaan Keuangan
Negara;
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125), Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437;
6. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
7. Undang-undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Perencanaan Pembangunan
Nasional;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2004 tentang
Rencana Kerja Pemerintah;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 tentang
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/ Kota;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004-2009;
13. Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata cara
PerencanaanPembangunan Tahunan Daerah;
14. Peraturan Gubernur Nomor 28 Tahun 2010 tentang RKPD Provinsi Jawa Barat;
15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor .................................. tahun 2016
tentang Pengesahan Pemberhentian dan Pengesahan Pengangkatan H. Dadang
Mohammad Nasser, SH, S.Ip, M.IPol sebagai Bupati Bandung 2016-2021;
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 Tentang
Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintah di Kabupaten
Bandung;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah;
1.4 Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Landasan Hukum
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
2.2 Sumber Daya SKPD
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD
3.2 Telaahan Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
3.3 Telaahan Renstra Kecamatan dan Renstra Provinsi/ Kabupaten
3.4 Penentuan Isu Strategis
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Tujuan dan Sasaran
4.2 Strategi dan Kebijakan
4.3 Program
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan.
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rincian
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten
Bandung, bahwa Camat dalam melaksanakan tugasnya dibantu Sekretariat
Kecamatan, 5 (lima) Seksi dan 3 (tiga) Subag , yaitu :
1. Seksi Pemerintahan.
2. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum.
3. Seksi Sosial Budaya.
4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat.
5. Seksi Pemeliharaan Prasarana Umum.
6. Subag Bina Program
7. Subag Umum dan Kepegawaian
8. Subag Keuangan
Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai kewenangan yang diberikan untuk
tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Camat
Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan, mengkoordinasikan,
merumuskan tujuan dan sasaran penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan di wilayah Kecamatan sesuai dengan ketentuan pelimpahan
sebagaian kewenangan Bupati kepada Camat serta menyelenggarakan tugas-
tugas pemeirntahan lainnya sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
Camat mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. perumusan, pengaturan, pengkoordinasian, pembinaan dan pelaksanaan
kebijakan umum dan teknis operasional bidang pemerintahan umum,
pelayanan, pemberdayaan masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum
dan prasarana dan sarana umum;
b. penyelenggaraan pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan tugas bidang
pemerintahan umum, pelayanan, pemberdayaan masyarakat, ketentraman
dan ketertiban umum dan prasarana dan sarana umum;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan
lingkup tugasnya; dan
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
Kecamatan.
Tugas pokok Camat adalah sebagai berikut :
a. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dalam pelaksanaan tugas
umum pemerintahan berdasarkan visi dan misi serta tugas pokok dan
fungsinya;
b. menyelenggarakan penyusunan rencana kerja dalam rangka pelaksanaan
tugas umum pemerintahan berdasarkan sasaran, kebijakan umum, strategi
dan program kerja Kecamatan serta kondisi dinamis masyarakat;
c. mengkoordinasikan kegiatan perberdayaan masyarakat, upaya
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, perlindungan
masyarakat pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, kegiatan
pemerintahan di tingkat Kecamatan, serta membina penyelenggaraan
pemerintahan desa/kelurahan dan menyelenggarakan pelayanan masyarakat;
d. menyelenggarakan fasilitasi untuk pelaksanaan evaluasi Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes);
e. menyelenggarakan fasilitasi untuk pelaksanaan evaluasi laporan
pertanggungjawaban kepala desa;
f. mengkoordinasikan secara khusus penyelenggaraan ketertiban umum,
ketentraman masyarakat dan perlindungan masyarakat dengan perangkat
daerah terkait;
g. mengkoordinasikan secara khusus penyelenggaraan pemberdayaan
masyarakat dan desa dengan perangkat daerah terkait;
h. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan serta pengendalian pelaksanaan
tugas dan kegiatan lingkup pemerintahan umum, pelayanan, pemberdayaan
masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum dan prasarana dan sarana
umum;
i. mengkoordinasikan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan
oleh UPT dan oleh unsur swasta dan masyarakat di wilayah kerjanya;
j. menyelenggarakan perencanaan kegiatan pelayanan kepada masyarakat;
k. menyelenggarakan percepatan pencapaian standar pelayanan mininal
pelayanan dasar pada wilayah kerjanya;
l. menyelenggarakan dan mengkoordinasikan penyusunan dan penetapan
Rencana Kerja Strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP), Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana
Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (TAPKIN), Standar Operasional
Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) Kecamatan serta
mengkoordinasikan kebutuhan data dan informasi bagi penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati, Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (LPPD) serta dokumen-dokumen perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, penilaian dan pelaporan kinerja lainnya;
m. memimpin, mengatur, membina, mengevaluasi, mengendalikan dan
mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan teknis serta tugas Kecamatan;
n. menyelenggarakan konsultasi tugas dengan pihak-pihak yang terkait baik
teknis maupun administratif, untuk keserasian dan keharmonisan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan;
o. menyelenggarakan koordinasi tugas pemerintahan yang tidak termasuk
dalam tugas instansi lainnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku;
p. menjelaskan perkembangan kebijakan-kebijakan dan prioritas kepada staf;
q. mendistribusikan pelaksanaan tugas kepada staf baik secara lisan maupun
tertulis sesuai bidang tugasnya;
r. memantau pelaksanaan tugas staf melalui rapat-rapat intern dan petunjuk
langsung untuk keterpaduan pelaksanaan tugas;
s. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan
program kerja Kecamatan;
t. membina staf sesuai ketentuan kepegawaian untuk peningkatan kualitas dan
karier staf;
u. memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf sebelum
ditandatangani;
v. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan
pembinaan serta upaya tindak lanjut;
w. mengevaluasi pelaksanaan tugas Sekretaris Desa berdasarkan rekomendasi
kepala desa melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) untuk
mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta upaya
tindak lanjut;
x. memberikan rekomendasi untuk penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP)
bagi Kepala UPT di lingkup wilayah kerjanya;
y. mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait baik teknis
maupun administratif untuk sinkronisasi pelaksanaan tugas;
z. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
aa. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan yang menyangkut
bidang tugas Kecamatan; dan
bb. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Sekretariat Kecamatan
Sekretariat Kecamatan dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat yang mempunyai tugas pokok
membantu Camat dalam memimpin, menyelenggarakan dan mengkoordinasikan
kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
ketatausahaan Kecamatan serta melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Sekertaris Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan rencana kerja kesekretariatan;
b. pengumpulan, pengolahan usulan program dan kegiatan;
c. penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan;
d. penyelenggaraan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan
kepegawaian, keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
e. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
f. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja
sekretariat.
Tugas pokok Sekertaris Kecamatan mempunyai fungsi :
a. menyelenggarakan penyiapan perumusan kebijakan teknis lingkup
kesekretariatan;
b. menyelenggarakan penyusunan rencana kerja kesekretariatan sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
c. menyelenggarakan penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Penyusunan Indikator
Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja
(TAPKIN), Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP)
serta dokumen-dokumen perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, penilaian dan
pelaporan kinerja lainnya;
d. menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan, rekapitulasi dan kompilasi data
rencana anggaran dan belanja kegiatan Kecamatan yang bersumber dari seksi;
e. menyelenggarakan pelayanan umum dan kepegawaian yang meliputi urusan
surat-menyurat, barang milik daerah/aset dan rumah tangga, pengorganisasian
dan ketatalaksanaan, keuangan, perencanaan, monitoring, evaluasi dan
pelaporan;
f. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
tugas dan pelayanan umum, kepegawaian dan rumah tangga, serta keuangan,
perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
g. menyelenggarakan kebutuhan naskah dinas yang diperlukan dan menilai
konsep tata naskah dinas dari staf dan unit kerja lainnya di lingkungan
Kecamatan berdasarkan pendoman dan ketentuan peraturan perundang–
undangan yang berlaku;
h. menyelenggarakan koordinasi perencanaan, evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan rencana kerja Seksi;
i. menyelenggarakan penyusunan dokumen-dokumen perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pelaporan kinerja Kecamatan;
j. memberikan laporan kepada pimpinan mengenai langkah atau tindakan yang
diambil dalam lingkup tugasnya;
k. menginventarisasi, mengeindentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan
masalah di bidang tugasnya;
l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau
lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;
m. mendistribusikan tugas kepada staf di lingkup sekretariat sesuai bidang
tugasnya;
n. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas staf;
o. mengkoordinasikan tugas staf di lingkup sekretariat melalui rapat atau
langsung agar sesuai dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas;
p. memberi petunjuk kerja dan mengendalikan staf di lingkup sekretariat agar
dapat melaksanakan tugas dengan baik;
q. mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkup sekretariat untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan rencana;
r. mengatur pelaksanaan kegiatan staf berdasarkan prioritas penyelesaian tugas
kesekretariatan agar selesai tepat pada waktunya;
s. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
t. menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah dinas
yang berlaku;
u. mengatur pemberian layanan administratif kepada semua unit kerja di
lingkungan Kecamatan agar terwujud tertib administrasi;
v. menyelenggarakan pengelolaan tata naskah dinas dan kearsipan;
w. menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan pegawai dalam jabatan
struktural di bawahnya dan jabatan fungsional umum;
x. menyelenggarakan pelayanan perpustakaan sebagai media referensi, peraturan
perundang-undangan dan dokumen lainnya sesuai kepentingan Kecamatan,
serta menyelenggarakan pelayanan hubungan masyarakat dan pelayanan
informasi serta dokumentasi Kecamatan;
y. melaporkan pelaksanaan tugas kesekretariatan secara lisan, tertulis, berkala
atau sesuai kebutuhan kepada pimpinan;
z. mengkoordinasikan laporan kegiatan masing-masing bidang untuk
disampaikan kepada pimpinan;
aa. menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data sebagai bahan
penyusunan laporan program kegiatan Kecamatan sesuai dengan ketentuan;
bb. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya; dan
cc. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Dalam menjalankan tugasnya Sekretaris Kecamatan membawahkan :
a. Sub. Bagian Program dan Keuangan
Kepala Subbagian Program dan Keuangan menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan bahan perencanaandan pelayanan administrasi perencanaan dan
bahan rencana anggaran Kecamatan;
2. pelaksanaan teknis administrasi pengelolaan keuangan Kecamatan;
3. pelaksanaan penyusunan laporan keuangan Kecamatan;
4. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
5. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbagian
Keuangan.
Uraian tugas Kepala Subbagian Program dan Keuangan adalah sebagai
berikut:
1. menyusun rencana kerja Subbagian Program dan Keuangan berdasarkan
sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja Kecamatan;
2. mengkaji bahan-bahan petunjuk teknis/pedoman tentang pendataan
pengolahan sistem informasi, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
3. mengumpulkan bahan, data dan informasi pelaksanaan rencana kerja masing-
masing seksi pada Kecamatan;
4. mengumpulkan, merekapitulasi, mengkompilasi dan mengkaji usulan program
dan kegiatan masing-masing seksi untuk bahan penyusunan prioritas program
dan kegiatan bagi pimpinan;
5. melaksanakan fasilitasi pengolahan data, pengolahan sistem informasi,
perencanaan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan pedoman yang telah
ditentukan;
6. mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan sebagai bahan penyusunan
rencana kerja Kecamatan;
7. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan Rencana Strategis
(RENSTRA), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Tahunan (RKT),
Penetapan Kinerja (TAPKIN) dan dokumen-dokumen perencanaan kinerja
lainnya;
8. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan Standar Operasional
Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan (SP) Kecamatan
9. menyiapkan dan mengkaji bahan penyusunan laporan yang meliputi laporan
triwulan, semesteran, tahunan, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Bupati, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) serta
dokumen-dokumen pelaksanaan, evaluasi, penilaian dan pelaporan kinerja
lainnya yang telah ditentukan;
10. penyiapan bahan dan penyusunan rencana anggaran;
11. melaksanakan teknis penatausahaan keuangan;
12. melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tunjangan daerah serta
pembayarannya;
13. melaksanakan perbendaharaan keuangan Kecamatan
14. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan administrasi dan pembukuan
keuangan;
15. melakukan verifikasi terhadap pelaksanaan anggaran;
16. melaksanakan akuntansi keuangan;
17. melaksanakan penyusunan laporan keuangan;
18. melaksanakan administrasi penyetoran dan pelaporan pajak sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
19. menyiapkan bahan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran;
20. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian Program dan
Keuangan;
21. melaksanakan pelayanan sistem informasi dan manajemen keuangan;
22. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau lembaga/organisasi
terkait dalam lingkup tugasnya;
23. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas staf;
24. membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugas masing-masing;
25. mengarahkan dan mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
26. menyelia kegiatan staf di lingkungan Subbagian Program dan Keuangan untuk
mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja masing-masing;
27. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
28. membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf untuk
memperoleh konsep surat yang benar;
29. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
30. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya; dan
31. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, sesuai
dengan bidang tugasnya.
b. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
1. penyusunan bahan pelaksanaan pelayanan umum dan kepegawaian,
kelembagaan serta ketatalaksanaan;
2. pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan, kehumasan,
keprotokolan, barang milik daerah/aset, rumah tangga kedinasan dan
administrasi kepegawaian;
3. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya;
4. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Subbagian
Umum dan Kepegawaian;
5. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
6. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Uraian Tugas Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai
berikut :
1. menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis kesekretariatan dalam lingkup
Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Subbagian Umum dan
Kepegawaian berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program
kerja Kecamatan;
3. melaksanakan tata naskah dinas, surat-menyurat, kehumasan dan
keprotokolan, kearsipan, perpustakaan, dan penyediaan peralatan kerja;
4. melaksanakan pengelolaan administrasi barang milik daerah/aset Kecamatan;
5. menyiapkan rencana kebutuhan sarana dan prasarana penunjang tugas
Kecamatan;
6. melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,
pemeliharaan, perawatan, inventarisasi serta pelaporan dan usulan
penghapusan barang milik daerah/aset daerah yang digunakan oleh
Kecamatan;
7. melaksanakan pengurusan rumah tangga, kebersihan, ketertiban dan keamanan
ruang kerja serta lingkungan Kecamatan;
8. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan
data dan informasi Kecamatan;
9. menyusun rencana kebutuhan/formasi pegawai untuk kepentingan Kecamatan;
10. melaksanakan penyiapan administrasi dan teknis pengusulan pegawai yang
akan pensiun, peninjauan masa kerja serta pemberian penghargaan;
11. menyiapkan bahan kenaikan pangkat, Daftar Urut Kepangkatan (DUK),
sumpah/janji pegawai, kenaikan gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan
pegawai;
12. menyiapkan bahan rotasi dan mutasi serta pemberhentian pegawai dalam
lingkup Kecamatan;
13. memberikan pelayanan/fasilitasi kepada pegawai yang akan mengikuti
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional;
14. memberikan pelayanan/fasilitasi kepada pegawai yang akan mengikuti ujian
dinas dan izin/tugas belajar;
15. menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai;
16. menyiapkan bahan analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan,
standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional;
17. melaksanakan pelayanan sistem informasi dan manajemen kepegawaian;
18. menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan perpustakaan sebagai media
referensi, peraturan perundang-undangan dan dokumen lainnya sesuai
kepentingan Kecamatan serta melaksanaan pelayanan hubungan masyarakat;
19. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau lembaga/organisasi
terkait dalam lingkup tugasnya;
20. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas para staf;
21. membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugas masing-masing;
22. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
23. menyelia kegiatan staf di lingkungan Subbagian Umum dan Kepegawaian
untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja masing-masing;
24. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan rencana
kerja yang ditetapkan;
25. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
26. membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf untuk
memperoleh konsep surat yang benar;
27. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
28. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya; dan
29. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, sesuai
dengan bidang tugasnya.
3. Seksi Pemerintahan
Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok membantu Camat dalam
menyiapkan bahan rumusan kebijakan dan pelaksanaan tugas camat dalam
bidang pemerintahan.
Seksi Pemerintahan Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Pemerintahan
Umum;
2. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pemerintahan Umum;
3. pengumpulan dan Pengolahan data Seksi Pemerintahan Umum;
4. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
5. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi
Pemerintahan Umum.
Seksi Pemerintahan Kecamatan mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi
Pemerintahan Umum;
2. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan, serta pengolahan basis
data Seksi Pemerintahan Umum sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan;
3. menyusun dan melaksanakan rencana kerja Seksi Pemerintahan Umum
berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja Kecamatan;
4. melaksanakan pengolahan data, administrasi kependudukan, pertanahan dan
pembinaan pemerintahan desa/kelurahan;
5. menyiapkan bahan penerbitan dan penandatangan surat keterangan ahli waris,
surat keterangan domisili, surat keterangan pindah antar Kecamatan dalam
kabupaten serta legalisasi fotocopy dokumen kependudukan;
6. menyiapkan bahan rekomendasi untuk penerbitan izin tinggal tetap/sementara
untuk warga negara asing;
7. menyiapkan bahan rekomendasi untuk penerbitan Izin Peruntukan Penggunaan
Tanah (IPPT) dan bahan rekomendasi yang berkaitan dengan usulan peralihan
pelepasan dan mutasi aset desa;
8. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan, pengawasan serta
pengendalian terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan,
lembaga desa/kelurahan, lembaga adat dan tradisi lainnya serta pembinaan dan
bimbingan tata cara pencalonan, pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian
kepala desa;
9. melakukan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi pemerintahan
desa/kelurahan;
10. memberikan bimbingan, supervisi, fasilitasi dan konsultasi pelaksanaan
administrasi desa/kelurahan;
11. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kepala desa/lurah;
12. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap perangkat desa/kelurahan;
13. melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa/kelurahan di tingkat
Kecamatan;
14. menyiapkan bahan pengawasan terhadap kondisi dan fungsi fasilitas umum
dan fasilitas sosial, pengawasan dan pengendalian fungsi Rencana Umum Tata
Ruang (RUTR), penataan perkotaan dan perdesaan, pengawasan atas tanah-
tanah objek landreform, batas kawasan hutan dan keutuhan kawasan hutan dan
penyaluran dana bantuan desa/kelurahan di wilayah kerjanya;
15. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi administrasi keuangan desa,
pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan aset desa serta Alokasi Dana
Desa (ADD);
16. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan keuangan
desa yang meliputi perencanaan dan penyusunan APBdesa, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban APBdesa;
17. melaksanakan faslitasi perselisihan antar desa/kelurahan lingkup Kecamatan;
18. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan program dan
kegiatan pemerintah skala nasional, provinsi dan kabupaten lingkup
Kecamatan meliputi pemilihan umum, pemilihan kepala daerah/bupati,
pemilihan kepala desa dan program-program lainnya;
19. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi aspirasi masyarakat bersama
pemerintah desa/kelurahan dalam pemekaran desa/kelurahan dan aspirasi-
aspirasi lainnya untuk kemajuan dan kemandirian desa/kelurahan;
20. menyiapkan bahan fasilitasi untuk pelaksanaan evaluasi Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDes) oleh Satuan Kerja Pengelola
Keuangan Daerah (SKPKD);
21. menyiapkan bahan fasilitasi untuk pelaksanaan evaluasi laporan
pertanggungjawaban kepala desa oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa;
22. menyiapkan bahan administrasi pengesahan panitia pencalonan dan pemilihan
kepala desa;
23. menyiapkan bahan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan ketua dan
anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) serta pengurus organisasi kemasyarakatan, organisasi
kepemudaan, organisasi sosial dan organisasi lainnya dilingkup Kecamatan;
24. melaksanakan koordinasi dengan seksi lainnya dalam rangka pemberian
pelayanan kepada masyarakat berupa administrasi kependudukan dan surat
keterangan lainnya yang telah dilimpahkan Bupati kepada Camat;
25. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja dalam
lingkup Seksi Tata Pemerintahan;
26. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau lembaga/organisasi
terkait dalam lingkup tugasnya;
27. mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
28. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
29. memeriksa hasil kerja dan menyelia kegiatan staf untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan rencana kerja;
30. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan rencana
kerja yang telah ditetapkan;
31. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
32. membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf untuk
memperoleh konsep surat yang benar;
33. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
34. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang
tugasnya; dan
35. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
4. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu
Camat dalam menyiapkan bahan rumusan kebijakan dan pelaksanaan tugas
camat dalam bidang pemberdayaan masyarakat.
Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan mempunyai fungsi sebagai
berikut :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Pemberdayaan
Masyarakat;
2. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
3. pengumpulan dan Pengolahan data Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
4. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugasnya; dan
5. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi
Pemberdayaan Masyarakat.
Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan mempunyai tugas pokok
sebagai berikut :
1. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi
Pemberdayaan Masyarakat;
2. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan, serta pengolahan basis
data Seksi Pemberdayaan Masyarakat ebagai bahan penyusunan rencana
kegiatan;
3. menyusun dan melaksanakan rencana kerja serta rencana kegiatan Seksi
Pemberdayaan Masyarakat berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan
program kerja Kecamatan;
4. mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan
pembangunan lingkup Kecamatan dalam forum musyawarah perencanaan
pembangunan di desa;
5. menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya pemberdayaan masyarakat dan
desa berdasarkan hasil koordinasi dengan perangkat daerah / unit kerja
dan/atau lembaga/organisasi terkait;
6. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap keseluruhan unit kerja baik
pemerintah maupun swasta yang mempunyai program kerja dan kegiatan
pemberdayaan masyarakat di wilayah kerjanya;
7. melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat di
wilayah Kecamatan baik yang dilakukan oleh unit kerja pemerintah maupun
swasta;
8. menyiapkan bahan penerbitan dan penandatanganan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) rumah tinggal sesuai dengan ketentuan;
9. melaksanakan pembinaan pada penggunaan lahan, pengelolaan usaha tani dan
pemasaran hasil pertanian serta pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai
Air (P3A), mitra cai dan kelompok-kelompok tani lainnya;
10. menyiapkan bahan pengawasan pengendalian dan monitoring kegiatan
pembangunan yang dibiayai oleh APBD, APBD Provinsi, APBN dan sumber
pembiayaan lainnya;
11. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian fungsi Daerah Aliran
Sungai (DAS) serta fungsi prasarana dan sarana pengairan baik teknis
maupun non teknis serta pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air dan
pertambangan di wilayah kerjanya;
12. menyiapkan bahan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan
masyarakat/peningkatan keterampilan masyarakat di wilayah kerjanya yang
dilaksanakan oleh pihak swasta;
13. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi program dan kegiatan
pembangunan yang diselenggarakan oleh UPT, unsur swasta dan masyarakat
di wilayah kerjanya;
14. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja dalam
lingkup Seksi Pemberdayaan Masyarakat;
15. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau lembaga/organisasi
terkait dalam lingkup tugasnya;
16. mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
17. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
18. memeriksa hasil kerja dan menyelia kegiatan staf untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan rencana kerja;
19. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan rencana
kerja yang telah ditetapkan;
20. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
21. membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf untuk
memperoleh konsep surat yang benar;
22. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
23. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang
tugasnya; dan
24. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan bidang tugasnya.
5. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas pokok
membantu Camat dalam menyiapkan bahan rumusan kebijakan dan pelaksanaan
tugas camat dalam bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum.
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Kecamatan mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi Ketentraman
dan Ketertiban Umum;
2. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Umum;
3. pengumpulan dan Pengolahan data Seksi Ketenteraman dan Ketertiban
Umum;
4. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugasnya;
5. pelaksanaan tugas tambahan ex-officio Kepala Seksi Ketenteraman dan
Ketertiban Umum pada Kecamatan sebagai Kepala Satuan Unit Pelaksana
Polisi Pamong Praja; dan
6. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Seksi
Ketenteraman dan Ketertiban Umum.
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum Kecamatan mempunyai tugas
pokok sebagai berikut :
1. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi
Ketentraman dan Ketertiban Umum;
2. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan, serta pengolahan basis
data Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum sebagai bahan penyusunan
rencana kegiatan;
3. menyusun dan melaksanakan rencana kerja serta rencana kegiatan Seksi
Ketenteraman dan Ketertiban Umum berdasarkan sasaran, kebijakan teknis,
strategi dan program kerja Kecamatan;
4. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi dengan kepolisian dan
instansi terkait mengenai program dan kegiatan penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum;
5. menyiapkan bahan dan melaksanakan upaya ketentraman dan ketertiban
umum, perlindungan masyarakat berdasarkan hasil koordinasi dengan instansi
terkait;
6. melaksanakan tugas tambahan ex-officio Kepala Satuan Unit Pelaksana Polisi
Pamong Praja;
7. menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi dengan pemuka agama
dan tokoh masyarakat yang berada di wilayah kerja Kecamatan untuk
mewujudkan ketentraman dan ketertiban umum masyarakat;
8. menyiapkan bahan rekomendasi untuk penerbitan izin undang-undang
gangguan (IUUG-HO), izin keramaian, izin bahan galian golongan C serta
izin pengambilan air bawah tanah dan air permukaan di wilayah kerjanya;
9. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan partisipasi masyarakat
dalam rangka perlindungan masyarakat (LINMAS) dan pencegahan serta
penanggulangan bencana alam;
10. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan sadar hukum dan
terpeliharanya hak asasi manusia (HAM), pembinaan terhadap eks tahanan
politik dan eks tahanan lainnya serta pembinaan ketertiban umum di wilayah
kerjanya;
11. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengawasan terhadap sub agen dan
pangkalan gas serta minyak tanah;
12. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengawasan terhadap pencegahan serta
pemberantasan penyakit masyarakat (PEKAT);
13. menyiapkan bahan fasilitasi penyelesaian perselisihan antar warga
masyarakat, tenaga kerja dan pemutusan hubungan kerja di wilayah kerjanya;
14. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja dalam
lingkup Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Umum;
15. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau lembaga/organisasi
terkait dalam lingkup tugasnya;
16. mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;
17. memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;
18. memeriksa hasil kerja dan menyelia kegiatan staf untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan rencana kerja;
19. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan rencana
kerja yang telah ditetapkan;
20. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
21. membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf untuk
memperoleh konsep surat yang benar;
22. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan;
23. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang
tugasnya;
24. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan bidang tugasnya.
6. Seksi Pembangunan
Seksi Prasarana dan Sarana Umum mempunyai tugas pokok membantu
Camat dalam menyiapkan bahan rumusan kebijakan dan pelaksanaan tugas
Camat dalam bidang pengelolaan Prasarana dan Sarana Umum.
1. Seksi Pembangunan Kecamatan mempunyai fungsi sebagai berikut :
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi ~~;
2. penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja Seksi ~~;
3. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup
tugasnya; dan
4. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja.
Seksi Pembangunan Kecamatan mempunyai tugas pokok sebagai berikut :
1. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi ~~;
2. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan basis
data Seksi ~~ sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan;
3. menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Seksi ~~ berdasarkan
sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja Dinas;
4. menyusun langkah kegiatan pelaksanaan tugas;
5. mengatur pembagian tugas dan mengarahkan bawahan;
6. mendistribusikan dan membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugas
masing-masing;
7. mengkoordinasikan kegiatan / pelaksanaan tugas bawahan / staf;
8. memantau dan mengendalikan kegiatan bawahan;
9. memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan;
10. mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
11. menyiapkan bahan dan melaksanakan;
12. mengarahkan dan mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
13. menyelia kegiatan staf di lingkungan seksi untuk mengetahui kesesuaiannya
dengan rencana kerja;
14. mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas sebagai bahan
penyusunan rencana kerja Dinas;
15. mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan pembinaan serta
upaya tindak lanjut;
16. mengevaluasi hasil kerja bawahan;
17. memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya;
18. melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, sesuai
dengan bidang tugasnya;
19. menyusun dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas;
20. melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai
kebutuhan kepada pimpinan.
Struktur Organisasi
Bagan Struktur Organisasi Kecamatan
0er
2.2 Sumber Daya
A. Gambaran Umum Wilayah Kerja Kecamatan Cangkuang
Sejak bergulirnya reformasi, secara bertahap penyelenggaraan Pemerintahan,
Pembangunan dan Kemasyarakatan di Kecamatan Cangkuang Kabupaten
Bandung telah dijalankan berdasarkan paradigma perubahan sejalan dengan
semangat reformasi dan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik, serta dengan
mendorong partisipasi masyarakat melalui program Pemberdayaan.
Perlu kita pahami bahwasannya secara ilmiah kehidupan manusia tidak
pernah luput dari permasalahan yang harus dihadapi. Setiap individu pasti
memiliki masalah yang akan meyertai sepanjang hidupnya. Demikian juga
dengan keluarga, Rukun Tetangga, Rukun Warga, Desa, Kecamatan. Semakin
besar lingkup kehidupan manusia, maka semakin luas pula permasalahan yang
dihadapinya.
KASUBAG UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
KASUBAG PROGRAM & KEUANGAN
SEKRETARIS KECAMATAN
CAMAT
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SEKSI
PEMBANGUNAN
SEKSI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
SEKSI
SOSIAL DAN BUDAYA
SEKSI
KETENTRAMAN DAN
KETERTIBAN
SEKSI PEMERINTAHAN
Hal tersebut merupakan fenomena yang bersifat alamiah, karena pada
dasarnya manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang telah diraihnya,
ketika suatu keinginan telah tercapai, selalu diikuti dengan keinginan yang lebih
besar. Selain itu, manusia juga memerlukan sentuhan pembangunan bagi
perkembangan dirinya sendiri, agar mampu secara arief dan bijaksana menyikapi
hidup dan kehidupannya.
Kecamatan Cangkuang berdiri pada 22 Oktober 2003 yang merupakan
pemekaran dari Kecamatan Banjaran, berikut pengisian jabatan strukturalnya
dan efektif eksistensinya telah dimulai pada tanggal tersebut. Kecamatan
Cangkuang terletak pada ketinggian 653 meter di atas permukaan laut. Suhu
maksimum 35° celcius dan suhu minimum 20° celcius, bertopografi datar sampai
berbukit dan curah hujan rata-rata berkisar 260 mm/tahun. Kecamatan
Cangkuang yang mempunyai luas wilayah 2.397,222 Ha merupakan salah satu
dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung, Terdiri dari 7 Desa, 23
Dusun, 84 RW dan 358 RT. Memiliki penduduk sebanyak 90.757 jiwa atau
20.579 Kepala Keluarga yang terdiri dari 54.277 laki-laki dan perempuan 36.480
orang yang secara administratif berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kecamatan Pameungpeuk
Sebelah Selatan : Kecamatan Cimaung dan Kecamatan Pasirjambu
Sebelah Barat : Kecamatan Soreang dan Kecamatan Katapang
Sebelah Timur : Kecamatan Banjaran dan Kecamatan Cimaung
Kecamatan Cangkuang merupakan salah satu dari 31 Kecamatan yang ada
di Kabupaten Bandung dan berdasarkan pembagian wilayah administratif terdiri
dari 7 (tiga) Desa yaitu :
1) Desa Ciluncat
2) Desa Nagrak
3) Desa Cangkuang
4) Desa Tanjungsari
5) Desa Pananjung
6) Desa Bandasari
7) Desa Jatisari
B. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan struktur organisasi yang telah diintegrasikan dengan analisis
jabatan sebagai dasar penghitungan jumlah sumber daya manusia
sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, maka sesungguhnya dibutuhkan
adanya 35 Pegawai dengan kualifikasi pendidikan umum serta pendidikan dan
pelatihan (diklat) kompetensi sesuai nomenklatur jabatannya. Di samping itu,
juga dibutuhkan minimal 10 (Sepuluh) Pegawai Satuan Polisi Pamong Praja
untuk melaksanakan tugas pengaturan ketertiban dan ketentraman sekaligus
pengamanan aset kantor dengan penggiliran shift jaga di luar jam dinas. Akan
tetapi kondisi eksisting yang ada saat ini hanya berjumlah 24 Pegawai dengan
komposisi berdasarkan pangkat/golongan ruang, pendidikan umum dan diklat
seperti Tabel 2.1, Tabel 2.2 dan Tabel 2.3 berikut ini :
Jumlah Kepegawaian Kecamatan Cangkuang sebanyak : 26 orang, yang
terdiri dari :
- Pegawai Golongan IV : 1 Pegawai
- Pegawai Gol III : 10 Pegawai
- Pegawai Gol. II : 12 Pegawai
- Pegawai Gol. I : 1 Pegawai
Jumlah Pegawai Kecamatan Cangkuang yang menduduki jabatan struktural
adalah adalah sebagai berikut :
Camat (Eselon III) : 1 Orang
Sekretaris Kecamatan (Eselon III.b) : - Orang
Kepala Seksi (Eselon IV) : 4 Orang
Kasubag : 2 Orang
Adapun komposisi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kecamatan
Cangkuang berdasarkan kualifikasi pendidikan adalah sebagaimana Tabel II.1
berikut :
Tabel 2.1
Komposisi Pegawai berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
No
. Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Total
1. Sarjana S2 1 0 1
2. Strata 1 3 4 7
3. SLTA 9 2 11
4. SLTP 5 0 5
5. SD 0 0 0
JUMLAH 18 6 24
Dari tabel diatas bahwa kualifikasi pendidikan Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Kecamatan Cangkuang tidak sesuai dengan Formasi persyaratan
atau secara kuantitatif tidak sesuai dengan tuntutan pekerjaan pada Kecamatan
Cangkuang yaitu dari jumlah pegawai Negeri Sipil sebanyak 24 orang ,
Komposisi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kecamatan Cangkuang
berdasarkan kualifikasi pangkat/golongan ruang adalah sebagaimana Tabel
2.2 berikut :
Tabel 2.2
Komposisi Pegawai berdasarkan Kualifikasi pangkat/golongan
No. Pangkat/ Golongan Laki-laki Perempuan Total
1. Pembina Muda Tingkat I, IV / b 1 0 1
2. Penata Tingkat I, III/d 2 2 4
3. Penata, III/c 1 3 4
4. Penata Muda Tingkat I, III/b 1 0 1
5. Pengatur Muda, III/a 0 1 1
6. Pengatur, II/c 3 0 3
7. Pengatur Muda Tingkat I, II/b 2 0 2
8. Pengatur Muda, II/a 7 0 7
9. Juru, I/c 1 0 1
JUMLAH 18 6 24
Komposisi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kecamatan Cangkuang
berdasarkan kualifikasi Pendidikan Diklat adalah sebagaimana Tabel 2.3
berikut :
Tabel 2.3
Komposisi Pegawai berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Diklat
No
. Pendidikan Diklat Laki-laki Perempuan Total
1. PIM II - - -
2. PIM III 1 - -
3. PIM IV 2 4 6
4. Prajabatan 16 6 22
JUMLAH 19 10 28
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Berdasarkan sasaran/target Renstra sebelumnya dapat diberikan gambaran,
terkait dengan tingkat capaian kinerja pelayanan Kecamatan Cangkuang, Kinerja
Pelayanan di Kecamatan Cangkuang dapat dilihat dari beberapa indikator kinerja :
yaitu :
1) Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
2) Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur
3) Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur
4) Meningkatnya Sistim Pengawasan Internal dan pengendalian
Disamping Kinerja Kecamatan Cangkuang sebagaimana tercantum dalam
penjabaran diatas maka secara umum dapat dijelaskan beberapa kinerja Kecamatan
Cangkuang sebagaimana tersebut di bawah ini :
Kinerja pelayanan di Bidang Pemerintahan :
1. Mengadakan pembinaan dan pengawasan kepada Aparat Kecamatan dan
Desa untuk meningkatkan disiplin dalam kegiatan sehari – hari.
2. Memberikan kesempatan kepada aparat kecamatan dan Desa untuk
mengikuti diklat, pendidikan dan kursus baik yang dilaksanakan Pemerintah
Kabupaten maupun pihak lainnya.
3. Pembinaan kelengkapan administrasi Desa dan kecamatan
4. Pembinaan secara rutin ke Desa dan Desa yang berkaitan dengan
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan Desa
5. Pembinaan dan Pengawasan terhadap kegiatan di Desa
6. Memberikan fasilitasi yang cukup untuk setiap penyelenggaraan kegiatan
rutin pemerintahan Desa dan Desa
7. Memfasilitasi adanya pemekaran RT dan RW di setiap Desa.
Kinerja Pelayanan di Bidang Pembangunan :
1. Melakukan penataan dan penertiban PKL karena telah di BKO kannya
beberapa Anggota Satuan Polisi Pamong Praja ke Kecamatan.
2. Monitoring pelaksanaan Musrenbang Desa/Desa dan melaksanakan
Musrenbang Kecamatan.
3. Monitoring Penyaluran Beras Raskin
4. Monitoring dan fasilitasi penyerahan Bantuan BLSM di wilayah Kecamatan
Cangkuang.
5. Pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi kegiatan PKK dan Posyandu
6. Pembinaan anggota Linmas se-Desa di kecamatan Cangkuang.
7. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan “PATEN” merupakan suatu
sistem pelayanan berstandar nasional terhadap masyarakat pada lingkup
Pemerintah Kecamatan yang dilaksanakan di seluruh Indonesia,
berdasarkan instruksi Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan.
Maksud penyelenggaraan PATEN adalah mewujudkan Pemerintah Kecamatan
sebagai pusat pelayanan masyarakat dan menjadi simpul bagi Kantor/Badan/Dinas
pelayanan terpadu di Kabupaten/ Kota di seluruh Indonesia, dengan Tujuan Utama
untuk meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
dibawah koordinasi dan binaan Camat selaku penanggung jawab penyelenggaraan
PATEN.
NILAI-NILAI DALAM PELAYANAN PATEN DI KECAMATAN
INTEGRITAS
Berfikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta
memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.
PROFESIONALISME
Bekerja dengan tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik, penuh tanggung
jawab serta komitmen yang tinggi.
PELAYANAN
Berupaya untuk memberikan pelayanan dengan sepenuh hati, transparan, cepat,
akurat dan mudah guna memenuhi kepuasan masyarakat
RAMAH TAMAH
Mengupayakan perilaku yang ramah tamah dan budaya senyum dalam
memberikan pelayanan kepada masyrakat.
DISIPLIN
Aparatur kecamatan dalam melakukan tugasnya bekerja sesuai dengan tugas
waktu kerja dan aturan yang telah ditetapkan.
ADIL / NON DISKRIMINASI
Tidak memberikan perilaku yang berbeda-beda dalam pelayanan kepada
masyarakat.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2004
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Bandung, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun
2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Desa di
Wilayah Kabupaten Bandung, maka jenis pelayanan di Kecamatan Cangkuang
kepada Masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Rekomendasi
1. Rekomendasi izin lokasi dan operasional lembaga pendidikan masyarakat
luar sekolah;
2. Rekomendasi Surat Keputusan hasil musyawarah Komite Sekolah Dasar;
3. Rekomendasi penggunaan air irigasi dan jaringan irigasi;
4. Rekomendasi izin lokasi bagi perumahan;
5. Rekomendasi pemasangan billboard, spanduk, poster, sele-baran, pamflet
dan umbul-umbul;
6. Rekomendasi administrasi penerbitan IMB di atas 100 M2;
7. Rekomendasi untuk pembuatan akta pendirian badan usaha, koperasi, usaha
simpan pinjam dan UKM;
8. Rekomendasi penetapan lokasi pelaksanaan Program Padat Karya;
9. Rekomendasi penandatangan Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran, dan
Surat Keterangan Kependudukan; Renstra Kecamatan CangkuangTahun
2016 -2021;
10. Rekomendasi persyaratan untuk melaksanakan pernikahan (non Muslim);
11. Rekomendasi pemasangan tower;
12. Rekomendasi pembangunan rumah ibadah;
13. Rekomendasi izin usaha kehutanan dan pertanian (peternakan, perkebunan,
tanaman pangan dan hortikultura);
14. Rekomendasi permohonan izin keramaian; dan
15. Rekomendasi tempat usaha izin gangguan.
2. Perizinan
Penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) skala s/d 250 M2
3. Surat Keterangan
Surat Keterangan Domisili, Surat Keterangan Kematian, dan Surat
Keterangan Pindah antar Kecamatan dalam Kabupaten. Dalam upaya mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, Kecamatan Cangkuang menyusun
strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan internal serta faktor
peluang dan ancaman eksternal.
Analisis Lingkungan Internal
a) Faktor Kekuatan (Strong)
Telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun
2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Bandung yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Bandung
Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan
dan Desa di Wilayah Kabupaten Bandung. Perda ini memberikan kejelasan
mengenai kedudukan, tupoksi dan wewenang yang menjadi tanggungjawab
aparat Kecamatan.
Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan dan para pejabat
fungsional sehingga tercipta suasana yang nyaman dan kondusif.
Lokasi Kecamatan yang terletak di pusat Kabupaten Bandung dan jarak antar
Desa yang tidak jauh, memudahkan koordinasi Camat dengan Desa.
Tingkat Partisipasi Masyarakat yang cukup tinggi dalam proses perencanaan
pembangunan.
b) Faktor Kelemahan (Weakness)
Disiplin dan etos kerja sebagian aparatur masih rendah.
Rendahnya jiwa kewirausahaan aparatur pemerintah.
Belum pulihnya kepercayaan masyarakat terhadap kredibilitas pemerintahan.
Jumlah Staf cukup memadai namun secara kualitas masih terbatas.
Sarana dan Prasarana Gedung Kantor yang kurang memadai dalam kelancaran
pelaksanaan tugas-tugas di Kecamatan.
Belum tersedianya data pembangunan yang tersusun secara sistematis dan akurat
sehingga menimbulkan kendala dalam perencanaan pembangunan yang
berkelanjutan.
Analisis Lingkungan Eksternal
a) Faktor Peluang ( Opportunity )
Penerapan Otonomi Daerah memberikan kesempatan bagi daerah dalam
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Ditetapkannya Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bandung yang merupakan pedoman perencanaan
pembangunan di Kabupaten Bandung.
b) Faktor Ancaman ( Threat )
Beragamnya tuntutan dan aspirasi masyarakat dengan berbagai kepentingan
kadang-kadang menimbulakan pertentangan. Untuk itu segala aspirasi tersebut
ditampung dan diperhatikan.
Bervariasinya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi berpengaruh pada pola
pikir dan pola tindak dari masyarakat.
Kondisi yang diinginkan dan Proyeksi ke depan
Setelah dianalisa apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, dan ancaman, maka
faktor kunci yang di inginkan di masa depan adalah :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik
2. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melaluai perkembangan iklim
usaha/infestai yang mampu mendorong perluasan kesempatan kerja dan berusaha
yang di dukung pembangunan infrastruktur wilayah untuk mendukung upaya
pencapaian indicator makro ekonomi antara lain produk demostik Bruto dan Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE).
3. Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi untuk mendukung peningkatan daya beli
masyarakat.
4. Meningkatnya kualitas dan taraf pendidikan masyarakat.
5. Meningkatnya kesehatan masyarakat
6. Optimalnya kualitas insfrastruktur wilayah
7. Meningkatnya realisasi pelaksanaan program-program dan kegiatan yang dapat
medukung pencapaian indek pembangunan manisia (IPM) secara maksimal
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target baik berupa
faktor pendukung maupun faktor kendala pencapaian sebagai bahan perumusan
permasalahan pelayanan Kecamatan untuk ditangani pada tahun yang akan datang.
Identifikasi permasalahan pelayanan publik sesuai dengan standar pelayanan prima
serta mengikuti dinamika pelayanan Aparatur Pemerintahan yang transparan.
Bertitik tolak dari pengertian isu-isu strategis di atas dan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi Kecamatan Cangkuang, maka Permasalahan Berdasarkan Tugas
dan Pelayanan yang berkembang terhadap Kecamatan Cangkuang yang berhasil
diobservasi dan dihimpun fenomenanya dari komentar aparatur Desa serta
stakeholders sebagai berikut :
a) Kurangnya jumlah pegawai di kecamatan yang mengakibatkan pelayanan
kurang maksimal.
b) Masih lemahnya kompetensi sumber daya aparatur kecamatan dan Desa
dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing – masing.
c) Masih lemahnya pelayanan fungsi dan tugas pokok di Kecamatan dan Desa
sehingga penilaian kinerja aparatur pemerintahan kurang.
Lambatnya Peranan Fungsi Kelembagaan di Masyarakat akibat kurang
koordinasi yang baik dengan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah Desa dan
Kecamatan.
3.2 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Dengan adanya pembagian Kabupaten dengan Bandung Barat, tata ruang
wilayah menjadi berubah dan mengikuti kepada tata ruang wilayah Kabupaten
induk, pengimplementasian secara konsisten Keputusan Bupati Bandung Nomor 8
tahun 2004 tentang pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat
dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung, dan terpenuhinya pelayanan kepada
masyarakat, juga terwujudnya kinerja aparat Kecamatan dan Desa yang baik.
Arah Kebijakan Umum Kecamatan Cangkuang untuk 5 (lima) tahun ke depan,
perlu memperhatikan arah kebijakan Kabupaten Bandung, agar dalam perencanaan
maupun pelaksanaannya dapat sinkron dengan arah kebijakan Kabupaten Bandung.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
Sejalan dengan dinamika lingkungan strategis, baik nasional maupun global
permasalahan dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin kompleks.
Arus besar globalisasi membawa keleluasaan informasi , fleksibilitas, distribusi
barang dan jasa yang ketatanegaraan, arus globalisasi juga mendorong akselerasi
proses demokratisasi dan desentralisasi yang melahirkan situasi paradoksal, antara
semakin membaiknya kebebasan sipil (civil liberty) dengan terbatasnya kapasitas,
kapasitas kelembagaan politik dan kapasitas tata kelola pemerintahan (governance)
sehingga akuntabilitas layanan public belum sepenuhnya sesuai harapan.
Percepatan arus informasi dan modal juga berdampak pada meningkatnya
pemanfaatan berbagai sumber daya alam yang memunculkan isu perubahan iklim
(climate change). Ketegangan lintas batas antarnegara, percepatan penyebaran
wabah penyakit, dan terorisme, serta masalah tenaga kerja Indonesia di Luar
Negeri. Berbagai masalah tersebut juga mencerminkan rumitnya tantangan yang
harus dihadapi bangsa dan Negara Indonesia. Hal ini menuntut peningkatan peran
dan kapasitas seluruh instansi pemerintah, termasuk Kementrian Dalam Negeri
yang diberi tugas dalam perencanaan pemerintahan. Karena perencanaan
merupakan pijakan awal untuk menentukan arah pembangunan nasional dengan
mengoptimalkan sumber daya dan melibatkan para pelaku pembangunan nasional.
Untuk itu, Kementrian Dalam Negeri dituntut memiliki kemampuan untuk
menjembatani kesenjangan dan menekan egoism yang dapat menghambat
pencapaian target dan tujuan pembangunan nasional sesuai dengan amanat UUD
1945 yaitu : Masyarakat Indonesia Adil dan Makmur.
Sesuai dengan amanat UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
yang mana Kecamatan dan Desa harus melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
(tupoksi) secara optimal dan akuntabel. Pembangunan di Sumatera Barat pada
tahap kedua RPJP Daerah dan RPJM Daerah tahun 2016 – 2021 menuntut
perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan yang belum
terselesaikan, namun juga untuk mengantisipasi perubahan yang muncul di masa
yang akan datang. Berbagai isu global dan nasional yang perlu dipertimbangkan
dalam menyelesaian isu yang bersifat local dan berimplikasi pada kesejahteraan
masyarakat. Permasalahan yang dihadapi Kabupaten Bandung antara lain :
Kemiskinan, penataan ruang dan lingkungan hidup pertumbuhan dan pemerataan
pembangunan, terbatasnya kesempatan kerja, penanggulangan bencana dan
kesenjangan sosial. Dalam mengatasi permasalahan tersebut diperlukan penguatan
kepemimpinan yang didukung oleh rakyat dan aspek politis. Arah kebijakan
pembangunan daerah ditujukan untuk pengentasan kemiskinan dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat. Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan
dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun
sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan
pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Adapun isu strategis
pembangunan daerah Kabupaten Bandung yaitu :
1) Peningkatan dan Pemerataan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat
2) Peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan
3) Pembangunan Ekonomi berbasis masyarakat dan mendorong tumbuhnya
investasi daerah
4) Peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penurunan tingkat kemiskinan
5) Percepatan pembangunan infrastruktur dalam mendukung pusat pemerintahan
dan sentra ekonomi UMKM
6) Pengembangan industri pariwisata berbasis potensi dan kearifan lokal serta
mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berdaya saing.
7) Pengembangan dan pemanfaatan potensi kelautan yang lestari dalam upaya
mendorong penyediaan lapangan usaha bagi masyarakat pesisir
8) Peningkatan penataan birokrasi dan tata kelola penyelenggaraan Pemerintahan
yang baik dan bersih untuk peningkatan pelayanan publik
9) Peningkatan daya dukung lingkungan Kabupaten dalam rangka mewujudkan
Kabupaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola
Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan,
Berlandaskan Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan
10) Peningkatan pembangunan kawasan pemukiman dan infrastruktur perkotaan
yang hijau dan berkesinambungan
RPJP
Nasional
RPJM
Nasional
Renstra
KL
Renja
KL
RKP
RKA - KL
RAPBN
Rincian
APBN
APBN
RPJP
Daerah
RPJM
Daerah
Renstra
SKPD
RKP
Daerah
Renja
SKPD
RAPBD
RKA
SKPD
APBD
Rincian
APBD
Pedoman Dijabarkan
Pedoman
Pedoman Pedoman
Pedoman
Diacu
Pedoman
Pedoman
Dijabarkan
Pedoman
Pedoman
Pedoman
Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang
PE
ME
RIN
TA
H
PU
SA
T
PE
ME
RIN
TA
H
DA
ER
AH
3.4 Penentuan Isu Strategis
1) Kurangnya Sumber daya aparatur kecamatan dan Desa dalam memberikan
pelayanan publik.
2) Kurangnya jumlah pegawai di kecamatan Dan Desa yang mengakibatkan
pelayanan kurang maksimal.
3) Lemahnya kompetensi sumber daya aparatur kecamatan dan Desa dalam
menjalankan tugas dan fungsinya masing – masing.
4) Lemahnya pelayanan fungsi dan tugas pokok di Kecamatan dan Desa sehingga
penilaian kinerja aparatur pemerintahan kurang.
5) Lambatnya Peranan Fungsi Kelembagaan di Masyarakat akibat kurang
koordinasi yang baik dengan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah Desa
dan kecamatan.
6) Kurangnya perhatian Pemerintah Kota terhadap kesejahteraan aparatur Desa.
7) Lemahnya pembinaan/koordinasi aparatur Desa tentang kebijakan pemerintah
Kabupaten.
8) Pemanfaatan peluang kebijakan penyerahan sebagian kewenangan walikota
kepada camat di bidang Pemerintahan untuk mendayagunakan segenap potensi
yang ada di wilayah.
9) Penyelenggaraan pembangunan, terlebih pada pembangunan peningkatan
insfrastruktur wilayah guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
10) Pelayanan prima Kecamatan sebagai salah satu SKPD di Pemerintah
Kabupaten Bandung yang menyelenggarakan pelayanan publik, maka harus
benar – benar mampu memberikan pelayanan secara prima kepada masyarakat
yaitu pelayanan cepat, akurat, memiliki legalitas hukum dan tentunya dengan
tetap mendasarkan pada prosedur serta pada tatanan atau aturan yang berlaku
seiring dengan program pemerintah mengenai pelayanan administrasi terpadu
kecamatan (PATEN).
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah penjabaran dari pernyataan Misi yang merupakan hasil akhir
yang akan di capai atau di hasilkan dalam jangka waktu 3-5 Thn. Dengan adanya
tujuan, maka pokus kinerja pemerintah dapat lebih di pertajam dan memberikan
arah bagi sasaran yang akan di capai. Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan
renstra kecamatan Cangkuang ini adalah
1. Memperpendek rentang pelayanan/pengambilan keputusan sebagian urusan
publik bagi masyarakat;
2. Masyarakat mendapatkan kemudahan dalam pelayanan;
3. Memberdayakan UKM dengan memfasilitasi pengembangan produk.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, merupakan hal yang akan di capai atau
di hasilkan oleh pemerintah Daerah dalam jangka waktu tahunan, semesteran,
triwulana, atau bulanan.
Sasaran menggambarkan tindakan-tindakan/aktifitas yang harus dilakukan
dalam rangka pencapai tujuan dengan memberikan penekanan terhadap
penggunaan sumber daya yang di miliki secara efisien, efektif dan ekonomis.
Adapun tujuan dan sasaran strategis tahun 2016-2021 yang akan dicapai oleh
Kecamatan Cangkuang adalah sebagai berikut :
1) Meningkatnya kelancaran pelayanan administrasi, penyediaan sarana dan pra
sarana yang memadai.
2) Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan, Desa dan
Kelembagaan untuk Mewujudkan Pelayanan Prima
3) Meningkatkan Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat melalui Eksistensi
Lembaga Kemasyarakatan.
Adapun indikator sasarannya sebagai berikut :
1. Meningkatnya kelancaran pelayanan administrasi, penyediaan sarana dan pra
sarana yang memadai; dengan indikator sasarannya :
a) Persentase surat yang terdistribusikan;
b) Persentase terpenuhinya kebutuhan komunikasi, sumber daya air, dan
listrik;
c) Persentase Jasa kebersihan kantor;
d) Persentase jasa perbaikan peralatan kerja;
e) Persentase pemenuhan kebutuhan alat tulis kantor;
f) Persentase pemenuhan kebutuhan barang cetakan dan penggandaan;
g) Persentase Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor;
h) Persentase pemenuhan kebutuhan peralatan dan perlengkapan kerja;
i) Persintase Penyediaan peralatan rumah tangga;
j) Persentase Pengadaan mebeuler;
k) Persentase pemenuhan kebutuhan bahan bacaan dan buku perundang-
undangan;
l) Persentase Penyediaan makanan dan minuman;
m) Persentase Jasa Tenaga Pendukung Administrasi Teknis dan Perkantoran;
n) Persentase rapat - rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah;
o) Persentase Pemenuhan Penunjang Peringatan Hari-hari Besar Bersejarah;
p) Persentase Pembangunan gedung kantor;
q) Persentase Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas;
r) Persentase Pengadaan kendaraan dinas/operasional;
s) Persentase Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor;
t) Persentase Pemeliharaan Kendaraan Dinas/ Operasional;
u) Persentase Pemeliharaan Rutin/ Berkala Stoom Walls;
2. Meningkatkan Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan, Kelurahan/ Desa,
Desa dan Kelembagaan untuk Mewujudkan Pelayanan Prima, dengan
indikator sasarannya adalah sebagai berikut :
a) Persentase Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya;
b) Persentase Pengadaan pakaian KORPRI;
c) Persentase Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu;
d) PersentaseSosialisasi peraturan perundang-undangan;
e) Persentase Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-
undangan;
f) Persentase Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi
kinerja SKPD;
g) Persentase Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun;
3. Meningkatkan Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat melalui Eksistensi
Lembaga Kemasyarakatan, dengan indikator sasarannya adalah sebagai
berikut :
a) Persentase Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan;
b) Persentase Pengembangan Partisipasi Masyarakat Dalam Perumusan
Program dan Kebijakan Layanan Publik;
c) Persentase Penataan RTH;
d) Persentase Kegiatan pembinaan organisasi perempuan;
e) Persentase Penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun
keluarga sejahtera;
f) Persentase Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan
siskamswakarsa di daerah;
g) Persentase Pengadaan logistik dan obat-obatan bagi penduduk di tempat
penampungan Pengungsi;
h) Persentase Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur
budaya bangsa;
i) Persentase Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH;
j) Persentase Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat
Perdesaan;
k) Persentase Penyelenggaraan Pembinaan Kelembagaan Masyarakat;
l) Persentase Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen
pemerintahan desa;
m) Persentase Sosialisasi, Pembinaan dan Monitoring Kegiatan Bantuan
Keuangan Khusus Perdesaan.
4.2 Strategi
Strategi adalah cara untuk mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual,
analisis, realistis, rasional dan komprehensif. Untuk mencapai tujuan dan sasaran
di dalam rencana strategis (Renstra) diperlukan strategi . Strategi adalah langkah –
langkah berisikan program – program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.
Kecamatan Cangkuang dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut menetapkan
strategi :
1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
secara optimal
2. Meningkatkan kualitas SDM PNS
3. Meningkatkan kualitas SDM masyarakat untuk pengembangan ekonomi
kemasyarakatan.
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun Desa
5. Menciptakan Pengelolaan sampah dengan baik dalam rangka meningkatkan K3
di lingkungan masyarakat.
6. Melaksanakan Program e-KTP.
1. Internal
Melakukan konsultasi dengan Pimpinan Pemerintah Kabupaten Bandung,
Pimpinan SKPD, pemantapan hubungan kerja dan koordinasi, pembinaan dan
motivasi kepada Staf secara hierarkhis vertikal dan atau pelatihan di kantor
sendiri (in house trainning) serta penyusunan piranti lunak (mekanisme,
prosedur kerja tetap “SOP” dan pembuatan lembaran uraian tugas).
2. Eksternal
Mengikuti rapat koordinasi dan/atau konsultasi dengan Pemerintah
Kabupaten, menjalin koordinasi antar SKPD di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bandung.
4.3 Kebijakan
Rumusan Strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana
sasaran akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian kebijakan.
Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program
kegiatan untuk mencapai tujuan. Kebijakan dapat bersifat internal yaitu kebijakan
dalam mengelola pelaksanaan program – program pembangunan maupun bersifat
eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi
kegiatan masyarakat. Adapun kebijakan yang diambil kecamatan Cangkuang
sebagai berikut :
1. Peningkatan dukungan administrasi, sarana dan prasarana.
2. Pengembangan sumber daya aparatur sesuai perkembangan Iptek.
3. Fasilitasi peningkatan kapasitas Aparatur Pemerintahan Kecamatan dan Desa.
BAB V.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF.
5.1 Program dan Kegiatan Tahun 2016
Program dan kegiatan untuk Tahun Anggaran 2016 antara lain :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Penyediaan jasa surat menyurat
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3) Penyediaan jasa kebersihan kantor
4) Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
5) Penyediaan alat tulis kantor
6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
7) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
8) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
9) Penyediaan peralatan rumah tangga
10) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
11) Penyediaan makanan dan minuman
12) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi luar daerah
13) Penyediaan Tenaga Pendukung teknis dan Administrasi Perkantoran
14) Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah
15) Penunjang Perayaan Hari-hari Bersejarah *)
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pembangunan gedung kantor
2) Pengadaan kendaraan dinas/operasional
3) Pengadaan mebeleur
4) Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas
5) Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
6) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
3. Program peningkatan disiplin aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
2) Pengadaan Pakaian kerja lapangan
3) Pengadaan pakaian KORPRI
4) Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu
4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Sosialisasi peraturan perundang-undangan
2) Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
2) Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
6. Program pengembangan lingkungan sehat
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Sosialisasi lingkungan sehat
7. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
2) Bimbingan teknis persampahan
8. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan
9. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pelatihan aparatur pemerintah desa dalam bidang manajemen
pemerintahan desa
10. Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam tekhnik
pencegahan kejahatan
2) Peningkatan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan
siskamswakarsa di daerah
11. Program pengembangan wawasan kebangsaan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama
2) Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya
bangsa
12. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam pembangunan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pembinaan organisasi perempuan
13. Program peningkatan peran serta kepemudaan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pembinaan organisasi kepemudaan
14. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pembinaan cabang olahraga prestasi di tingkat daerah
2) Pembinaan olahraga yang berkembang di masyarakat
15. Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDHProgram peningkatan
sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH
16. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah
17. Program perencanaan pembangunan daerah
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pengembangan partisipasi masyarakat dalam perumusan program dan
kebijakan layanan publik
18. Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pemeliharaan RTH
2) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan RTH
19. Program Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Sosialisasi keselamatan ibu melahirkan dan anak
20. Program penataan administrasi kependudukan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan
21. Program penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima dan asongan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah :
1) Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan
BAB VI
INDIKATOR KINERJA KECAMATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RENSTRA
6.1 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja merupakan alat atau media yang digunakan untuk mengukur
tingkat keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Biasanya,
indikator kinerja akan memberikan rambu atau sinyal mengenai apakah kegiatan
atau sasaran yang diukurnya telah berhasil dilaksanakan atau dicapai sesuai dengan
yang direncanakan. Indikator kinerja yang baik akan menghasilkan informasi kinerja
yang memberikan indikasi yang lebih baik dan lebih menggambarkan mengenai
kinerja organisasi. Selanjutnya apabila didukung dengan suatu sistem pengumpulan
dan pengolah data kinerja yang memadai, maka kondisi ini akan dapat membimbing
dan mengarahkan organisasi pada hasil pengukuran yang handal (reliable) mengenai
hasil apa saja yang telah diperoleh selama periode aktivitasnya.
Hubungan RENSTRA dengan dokumen perencanaan lainnya, yaitu selain
memperhatikan RPJMD Kabupaten Bandung dan RENSTRA Kecamatan
Cangkuang (dalam tahapan penyusunan) juga memperhatikan tata guna lahan,
lingkungan hidup dan sumberdaya yang ada di kecamatan Cangkuang.
Arah Kebijakan Umum Kecamatan Cangkuang untuk 5 (lima) tahun ke depan,
perlu memperhatikan arah kebijakan Kabupaten Bandung, agar dalam perencanaan
maupun pelaksanaannya dapat sinkron dengan arah kebijakan Kabupaten Bandung.
Matrik Program dan Kegiatan Prioritas Renstra Kecamatan Cangkuang Tahun
2016 – 2021 Kabupaten Bandung Terkait dengan Pokok Bahasan sasaran dan tujuan
Kabupaten Bandung.
Berdasarkan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja tahun sebelumnya serta
indikator kinerja Kecamatan Baleendah yang termuat dalam dalam RPJMD maka
secara rinci indikator kinerja untuk lima tahun kedepan dalam kurun waktu 2015-
2019 sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran sesuai
hasil revisi RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021.
BAB VII
P E N U T U P
Renstra ini merupakan hasil dari proses kerja sama seluruh Karyawan/i. di
lingkungan Kecamatan Baleendah yang tentu saja dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan masukan dari para Pemangku Kepentingan “stakeholders”, baik
secara langsung pada saat dialog atau tanya jawab maupun secara tak langsung melalui
pemberitaan mass media. Melalui proses yang sedemikian diharapkan dapat mendorong
rasa memiliki dan rasa tanggung jawab untuk mewujudkannya. Sebagai penutup dari
perencanaan Strategis (Renstra) Tahun 2016 - 2021 Kecamatan Cangkuang dapat
disampaikan bahwa dengan disusunnya Renstra dalam kurun waktu 2016 - 2021, besar
harapan untuk masa yang akan datang akan memperlihatkan pencapaian kinerja yang
tidak mengingat kecamatan Cangkuang dituntut untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam mencapai sasaran-sasaran strategisnya dan sekaligus menunjukan adanya
komitmen kecamatan untuk meningkatkan kinerja aparatur.
Renstra ini merupakan pedoman dalam penyusunan rencana kinerja tahunan dan
merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima
tahunan serta catatan dan harapan Camat Cangkuang.
Sebagai akhir kata kami mengharapkan agar rancangan Renstra Kecamatan
Cangkuang Tahun 2016 - 2021 ini, kiranya dapat diterima dan juga dapat dijadikan
sumber informasi dari kecamatan Cangkuang dalam pengambilan keputusan guna
peningkatan kinerja dimasa mendatang.
Cangkuang, Oktober 2016
CAMAT CANGKUANG
Drs. BABAN BANJAR FS, M.Si
NIP. 19640228 199303 1 008
top related