rencana pengolahan batubara
Post on 29-Dec-2015
144 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Ir Awang Suwandhi MScIr Awang Suwandhi MSc
RENCANA PENGOLAHAN RENCANA PENGOLAHAN BATUBARABATUBARA
1 Tujuan proses pengolahan
Dikaitannya dengan rencana pemasaran dan operasi penambangan batubara maka pengadaan proses pengolahan batubara (Coal Processing PlantCCP) bertujuan untuk mengolah batubara menjadi produk batubara (product area) yang sesuai dengan permintaan pasar
Ruang lingkup proses sebagai berikut1048766 Melakukan reduksi ukuran (size reduction) melalui penggerusan (crushing)1048766 Melakukan pemisahan (clasification) melalui pengayakan (screening)1048766 Melakukan pencampuran (blending) batubara1048766 Melakukan penimbunanpenumpukan batubara (sitockpilling)1048766 Melakukan penanganan limbah air (water pollution treatment)
T = 080 x 16 jamhari x 28 haribulan x 12 bulantahun = 4300 jamtahun
2000000 tonjam4300 tontahun
Loses factor = 8 = 008 x 465 = 37 tonjamKterpasang = 465 + 37 = 502 tonjam
= 465 jamtahunK =
Kapasitas produksi pengolahan batubara harus mampu mencapai atau memenuhi target produksi optimum yang direncanakan PT Indocoal Pratama Jaya yaitu 2000000 ton per tahun dengan kapasitas stockpile sebesar 200000 ton2 bulan Berdasarkan target tahunan tersebut dapat dihitung kapasitas unit pengolahan yang beroperasi 2 shifthari (8 jamshift) 28 haribulan dan efisiensi kerja 80 sebagai berikut
Kapasitas produksi
Kualitas produksi
Kualitas produksi hasil proses pengolahan batubara harus dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan pasar
Prosedur pengolahan batubara
Persiapan pengumpanan (feeding) Pengayakan dengan Grizzly Peremukan tahap awal (primary crusher) Pengayakan (screening) tahap-1 Peremukan sekunder (secondary crushing) Pengayakan tahap-2
Proses penyampuran batubara (blending)
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam prosesblending adalah Kuantitas batubara yang ada di stockpile Parameter apa yang menjadi tolok ukur blending
biasanya kalori Variasi parameter batubara yang akan di blending Peralatan blending yang memadai Kapasitas stockpile harus mencukupi
Persamaan umum yang digunakan untuk blending sebagai berikut
di mana Qb = Kualitas blendingQn = Kualitas variasi tumpukan batubara-1 2 3 hellip nNn = Berat batubara yang diambil dari tumpukan batubara-1 2 3hellipn
Kolam pengendap perlu direncanakan dibangun di lokasi pengolahan batubara Air hujan yang melewati tumpukan batubara di areal stockpile berpeluang mencemarkan lingkungan baik secara fisik maupun kimia Secara fisik terjadi ketika aliran air hujan yang melewati tumpukan batubara akan membawa partikel batubara halus keluar dari tumpukan yang membuat aliran air tersebut menjadi berwarna hitam Dengan adanya kolam pengendap maka partikel halus di dalam air limbah atau buangan yang keluar dari lokasi pengolahan batubara akan diendapkan dan sekaligus dinetralkan kembali menggunakan gamping (lime)
Kolam pengendap (settling pond)
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
Untuk mendapatkan luas lahan minimum bagi lokasi pengolahan dan sekitarnya perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain
Jumlah dan luas stockpile untuk timbunan raw batubara agar memenuhi target
Jumlah dan luas produk akhir (finished product) batubara yang siap diangkut ke konsumen
Luas pabrik pengolahan atau processing area Luas perkantoran dan sekitarnya Sarana penunjang lain misalnya jalan angkut panjang
konveyor area maneuver alat muat (loader) dan water treatment
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
1 Tujuan proses pengolahan
Dikaitannya dengan rencana pemasaran dan operasi penambangan batubara maka pengadaan proses pengolahan batubara (Coal Processing PlantCCP) bertujuan untuk mengolah batubara menjadi produk batubara (product area) yang sesuai dengan permintaan pasar
Ruang lingkup proses sebagai berikut1048766 Melakukan reduksi ukuran (size reduction) melalui penggerusan (crushing)1048766 Melakukan pemisahan (clasification) melalui pengayakan (screening)1048766 Melakukan pencampuran (blending) batubara1048766 Melakukan penimbunanpenumpukan batubara (sitockpilling)1048766 Melakukan penanganan limbah air (water pollution treatment)
T = 080 x 16 jamhari x 28 haribulan x 12 bulantahun = 4300 jamtahun
2000000 tonjam4300 tontahun
Loses factor = 8 = 008 x 465 = 37 tonjamKterpasang = 465 + 37 = 502 tonjam
= 465 jamtahunK =
Kapasitas produksi pengolahan batubara harus mampu mencapai atau memenuhi target produksi optimum yang direncanakan PT Indocoal Pratama Jaya yaitu 2000000 ton per tahun dengan kapasitas stockpile sebesar 200000 ton2 bulan Berdasarkan target tahunan tersebut dapat dihitung kapasitas unit pengolahan yang beroperasi 2 shifthari (8 jamshift) 28 haribulan dan efisiensi kerja 80 sebagai berikut
Kapasitas produksi
Kualitas produksi
Kualitas produksi hasil proses pengolahan batubara harus dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan pasar
Prosedur pengolahan batubara
Persiapan pengumpanan (feeding) Pengayakan dengan Grizzly Peremukan tahap awal (primary crusher) Pengayakan (screening) tahap-1 Peremukan sekunder (secondary crushing) Pengayakan tahap-2
Proses penyampuran batubara (blending)
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam prosesblending adalah Kuantitas batubara yang ada di stockpile Parameter apa yang menjadi tolok ukur blending
biasanya kalori Variasi parameter batubara yang akan di blending Peralatan blending yang memadai Kapasitas stockpile harus mencukupi
Persamaan umum yang digunakan untuk blending sebagai berikut
di mana Qb = Kualitas blendingQn = Kualitas variasi tumpukan batubara-1 2 3 hellip nNn = Berat batubara yang diambil dari tumpukan batubara-1 2 3hellipn
Kolam pengendap perlu direncanakan dibangun di lokasi pengolahan batubara Air hujan yang melewati tumpukan batubara di areal stockpile berpeluang mencemarkan lingkungan baik secara fisik maupun kimia Secara fisik terjadi ketika aliran air hujan yang melewati tumpukan batubara akan membawa partikel batubara halus keluar dari tumpukan yang membuat aliran air tersebut menjadi berwarna hitam Dengan adanya kolam pengendap maka partikel halus di dalam air limbah atau buangan yang keluar dari lokasi pengolahan batubara akan diendapkan dan sekaligus dinetralkan kembali menggunakan gamping (lime)
Kolam pengendap (settling pond)
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
Untuk mendapatkan luas lahan minimum bagi lokasi pengolahan dan sekitarnya perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain
Jumlah dan luas stockpile untuk timbunan raw batubara agar memenuhi target
Jumlah dan luas produk akhir (finished product) batubara yang siap diangkut ke konsumen
Luas pabrik pengolahan atau processing area Luas perkantoran dan sekitarnya Sarana penunjang lain misalnya jalan angkut panjang
konveyor area maneuver alat muat (loader) dan water treatment
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
Ruang lingkup proses sebagai berikut1048766 Melakukan reduksi ukuran (size reduction) melalui penggerusan (crushing)1048766 Melakukan pemisahan (clasification) melalui pengayakan (screening)1048766 Melakukan pencampuran (blending) batubara1048766 Melakukan penimbunanpenumpukan batubara (sitockpilling)1048766 Melakukan penanganan limbah air (water pollution treatment)
T = 080 x 16 jamhari x 28 haribulan x 12 bulantahun = 4300 jamtahun
2000000 tonjam4300 tontahun
Loses factor = 8 = 008 x 465 = 37 tonjamKterpasang = 465 + 37 = 502 tonjam
= 465 jamtahunK =
Kapasitas produksi pengolahan batubara harus mampu mencapai atau memenuhi target produksi optimum yang direncanakan PT Indocoal Pratama Jaya yaitu 2000000 ton per tahun dengan kapasitas stockpile sebesar 200000 ton2 bulan Berdasarkan target tahunan tersebut dapat dihitung kapasitas unit pengolahan yang beroperasi 2 shifthari (8 jamshift) 28 haribulan dan efisiensi kerja 80 sebagai berikut
Kapasitas produksi
Kualitas produksi
Kualitas produksi hasil proses pengolahan batubara harus dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan pasar
Prosedur pengolahan batubara
Persiapan pengumpanan (feeding) Pengayakan dengan Grizzly Peremukan tahap awal (primary crusher) Pengayakan (screening) tahap-1 Peremukan sekunder (secondary crushing) Pengayakan tahap-2
Proses penyampuran batubara (blending)
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam prosesblending adalah Kuantitas batubara yang ada di stockpile Parameter apa yang menjadi tolok ukur blending
biasanya kalori Variasi parameter batubara yang akan di blending Peralatan blending yang memadai Kapasitas stockpile harus mencukupi
Persamaan umum yang digunakan untuk blending sebagai berikut
di mana Qb = Kualitas blendingQn = Kualitas variasi tumpukan batubara-1 2 3 hellip nNn = Berat batubara yang diambil dari tumpukan batubara-1 2 3hellipn
Kolam pengendap perlu direncanakan dibangun di lokasi pengolahan batubara Air hujan yang melewati tumpukan batubara di areal stockpile berpeluang mencemarkan lingkungan baik secara fisik maupun kimia Secara fisik terjadi ketika aliran air hujan yang melewati tumpukan batubara akan membawa partikel batubara halus keluar dari tumpukan yang membuat aliran air tersebut menjadi berwarna hitam Dengan adanya kolam pengendap maka partikel halus di dalam air limbah atau buangan yang keluar dari lokasi pengolahan batubara akan diendapkan dan sekaligus dinetralkan kembali menggunakan gamping (lime)
Kolam pengendap (settling pond)
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
Untuk mendapatkan luas lahan minimum bagi lokasi pengolahan dan sekitarnya perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain
Jumlah dan luas stockpile untuk timbunan raw batubara agar memenuhi target
Jumlah dan luas produk akhir (finished product) batubara yang siap diangkut ke konsumen
Luas pabrik pengolahan atau processing area Luas perkantoran dan sekitarnya Sarana penunjang lain misalnya jalan angkut panjang
konveyor area maneuver alat muat (loader) dan water treatment
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
T = 080 x 16 jamhari x 28 haribulan x 12 bulantahun = 4300 jamtahun
2000000 tonjam4300 tontahun
Loses factor = 8 = 008 x 465 = 37 tonjamKterpasang = 465 + 37 = 502 tonjam
= 465 jamtahunK =
Kapasitas produksi pengolahan batubara harus mampu mencapai atau memenuhi target produksi optimum yang direncanakan PT Indocoal Pratama Jaya yaitu 2000000 ton per tahun dengan kapasitas stockpile sebesar 200000 ton2 bulan Berdasarkan target tahunan tersebut dapat dihitung kapasitas unit pengolahan yang beroperasi 2 shifthari (8 jamshift) 28 haribulan dan efisiensi kerja 80 sebagai berikut
Kapasitas produksi
Kualitas produksi
Kualitas produksi hasil proses pengolahan batubara harus dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan pasar
Prosedur pengolahan batubara
Persiapan pengumpanan (feeding) Pengayakan dengan Grizzly Peremukan tahap awal (primary crusher) Pengayakan (screening) tahap-1 Peremukan sekunder (secondary crushing) Pengayakan tahap-2
Proses penyampuran batubara (blending)
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam prosesblending adalah Kuantitas batubara yang ada di stockpile Parameter apa yang menjadi tolok ukur blending
biasanya kalori Variasi parameter batubara yang akan di blending Peralatan blending yang memadai Kapasitas stockpile harus mencukupi
Persamaan umum yang digunakan untuk blending sebagai berikut
di mana Qb = Kualitas blendingQn = Kualitas variasi tumpukan batubara-1 2 3 hellip nNn = Berat batubara yang diambil dari tumpukan batubara-1 2 3hellipn
Kolam pengendap perlu direncanakan dibangun di lokasi pengolahan batubara Air hujan yang melewati tumpukan batubara di areal stockpile berpeluang mencemarkan lingkungan baik secara fisik maupun kimia Secara fisik terjadi ketika aliran air hujan yang melewati tumpukan batubara akan membawa partikel batubara halus keluar dari tumpukan yang membuat aliran air tersebut menjadi berwarna hitam Dengan adanya kolam pengendap maka partikel halus di dalam air limbah atau buangan yang keluar dari lokasi pengolahan batubara akan diendapkan dan sekaligus dinetralkan kembali menggunakan gamping (lime)
Kolam pengendap (settling pond)
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
Untuk mendapatkan luas lahan minimum bagi lokasi pengolahan dan sekitarnya perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain
Jumlah dan luas stockpile untuk timbunan raw batubara agar memenuhi target
Jumlah dan luas produk akhir (finished product) batubara yang siap diangkut ke konsumen
Luas pabrik pengolahan atau processing area Luas perkantoran dan sekitarnya Sarana penunjang lain misalnya jalan angkut panjang
konveyor area maneuver alat muat (loader) dan water treatment
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
Kualitas produksi
Kualitas produksi hasil proses pengolahan batubara harus dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan pasar
Prosedur pengolahan batubara
Persiapan pengumpanan (feeding) Pengayakan dengan Grizzly Peremukan tahap awal (primary crusher) Pengayakan (screening) tahap-1 Peremukan sekunder (secondary crushing) Pengayakan tahap-2
Proses penyampuran batubara (blending)
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam prosesblending adalah Kuantitas batubara yang ada di stockpile Parameter apa yang menjadi tolok ukur blending
biasanya kalori Variasi parameter batubara yang akan di blending Peralatan blending yang memadai Kapasitas stockpile harus mencukupi
Persamaan umum yang digunakan untuk blending sebagai berikut
di mana Qb = Kualitas blendingQn = Kualitas variasi tumpukan batubara-1 2 3 hellip nNn = Berat batubara yang diambil dari tumpukan batubara-1 2 3hellipn
Kolam pengendap perlu direncanakan dibangun di lokasi pengolahan batubara Air hujan yang melewati tumpukan batubara di areal stockpile berpeluang mencemarkan lingkungan baik secara fisik maupun kimia Secara fisik terjadi ketika aliran air hujan yang melewati tumpukan batubara akan membawa partikel batubara halus keluar dari tumpukan yang membuat aliran air tersebut menjadi berwarna hitam Dengan adanya kolam pengendap maka partikel halus di dalam air limbah atau buangan yang keluar dari lokasi pengolahan batubara akan diendapkan dan sekaligus dinetralkan kembali menggunakan gamping (lime)
Kolam pengendap (settling pond)
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
Untuk mendapatkan luas lahan minimum bagi lokasi pengolahan dan sekitarnya perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain
Jumlah dan luas stockpile untuk timbunan raw batubara agar memenuhi target
Jumlah dan luas produk akhir (finished product) batubara yang siap diangkut ke konsumen
Luas pabrik pengolahan atau processing area Luas perkantoran dan sekitarnya Sarana penunjang lain misalnya jalan angkut panjang
konveyor area maneuver alat muat (loader) dan water treatment
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
Prosedur pengolahan batubara
Persiapan pengumpanan (feeding) Pengayakan dengan Grizzly Peremukan tahap awal (primary crusher) Pengayakan (screening) tahap-1 Peremukan sekunder (secondary crushing) Pengayakan tahap-2
Proses penyampuran batubara (blending)
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam prosesblending adalah Kuantitas batubara yang ada di stockpile Parameter apa yang menjadi tolok ukur blending
biasanya kalori Variasi parameter batubara yang akan di blending Peralatan blending yang memadai Kapasitas stockpile harus mencukupi
Persamaan umum yang digunakan untuk blending sebagai berikut
di mana Qb = Kualitas blendingQn = Kualitas variasi tumpukan batubara-1 2 3 hellip nNn = Berat batubara yang diambil dari tumpukan batubara-1 2 3hellipn
Kolam pengendap perlu direncanakan dibangun di lokasi pengolahan batubara Air hujan yang melewati tumpukan batubara di areal stockpile berpeluang mencemarkan lingkungan baik secara fisik maupun kimia Secara fisik terjadi ketika aliran air hujan yang melewati tumpukan batubara akan membawa partikel batubara halus keluar dari tumpukan yang membuat aliran air tersebut menjadi berwarna hitam Dengan adanya kolam pengendap maka partikel halus di dalam air limbah atau buangan yang keluar dari lokasi pengolahan batubara akan diendapkan dan sekaligus dinetralkan kembali menggunakan gamping (lime)
Kolam pengendap (settling pond)
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
Untuk mendapatkan luas lahan minimum bagi lokasi pengolahan dan sekitarnya perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain
Jumlah dan luas stockpile untuk timbunan raw batubara agar memenuhi target
Jumlah dan luas produk akhir (finished product) batubara yang siap diangkut ke konsumen
Luas pabrik pengolahan atau processing area Luas perkantoran dan sekitarnya Sarana penunjang lain misalnya jalan angkut panjang
konveyor area maneuver alat muat (loader) dan water treatment
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
Proses penyampuran batubara (blending)
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam prosesblending adalah Kuantitas batubara yang ada di stockpile Parameter apa yang menjadi tolok ukur blending
biasanya kalori Variasi parameter batubara yang akan di blending Peralatan blending yang memadai Kapasitas stockpile harus mencukupi
Persamaan umum yang digunakan untuk blending sebagai berikut
di mana Qb = Kualitas blendingQn = Kualitas variasi tumpukan batubara-1 2 3 hellip nNn = Berat batubara yang diambil dari tumpukan batubara-1 2 3hellipn
Kolam pengendap perlu direncanakan dibangun di lokasi pengolahan batubara Air hujan yang melewati tumpukan batubara di areal stockpile berpeluang mencemarkan lingkungan baik secara fisik maupun kimia Secara fisik terjadi ketika aliran air hujan yang melewati tumpukan batubara akan membawa partikel batubara halus keluar dari tumpukan yang membuat aliran air tersebut menjadi berwarna hitam Dengan adanya kolam pengendap maka partikel halus di dalam air limbah atau buangan yang keluar dari lokasi pengolahan batubara akan diendapkan dan sekaligus dinetralkan kembali menggunakan gamping (lime)
Kolam pengendap (settling pond)
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
Untuk mendapatkan luas lahan minimum bagi lokasi pengolahan dan sekitarnya perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain
Jumlah dan luas stockpile untuk timbunan raw batubara agar memenuhi target
Jumlah dan luas produk akhir (finished product) batubara yang siap diangkut ke konsumen
Luas pabrik pengolahan atau processing area Luas perkantoran dan sekitarnya Sarana penunjang lain misalnya jalan angkut panjang
konveyor area maneuver alat muat (loader) dan water treatment
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
Persamaan umum yang digunakan untuk blending sebagai berikut
di mana Qb = Kualitas blendingQn = Kualitas variasi tumpukan batubara-1 2 3 hellip nNn = Berat batubara yang diambil dari tumpukan batubara-1 2 3hellipn
Kolam pengendap perlu direncanakan dibangun di lokasi pengolahan batubara Air hujan yang melewati tumpukan batubara di areal stockpile berpeluang mencemarkan lingkungan baik secara fisik maupun kimia Secara fisik terjadi ketika aliran air hujan yang melewati tumpukan batubara akan membawa partikel batubara halus keluar dari tumpukan yang membuat aliran air tersebut menjadi berwarna hitam Dengan adanya kolam pengendap maka partikel halus di dalam air limbah atau buangan yang keluar dari lokasi pengolahan batubara akan diendapkan dan sekaligus dinetralkan kembali menggunakan gamping (lime)
Kolam pengendap (settling pond)
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
Untuk mendapatkan luas lahan minimum bagi lokasi pengolahan dan sekitarnya perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain
Jumlah dan luas stockpile untuk timbunan raw batubara agar memenuhi target
Jumlah dan luas produk akhir (finished product) batubara yang siap diangkut ke konsumen
Luas pabrik pengolahan atau processing area Luas perkantoran dan sekitarnya Sarana penunjang lain misalnya jalan angkut panjang
konveyor area maneuver alat muat (loader) dan water treatment
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
Kolam pengendap perlu direncanakan dibangun di lokasi pengolahan batubara Air hujan yang melewati tumpukan batubara di areal stockpile berpeluang mencemarkan lingkungan baik secara fisik maupun kimia Secara fisik terjadi ketika aliran air hujan yang melewati tumpukan batubara akan membawa partikel batubara halus keluar dari tumpukan yang membuat aliran air tersebut menjadi berwarna hitam Dengan adanya kolam pengendap maka partikel halus di dalam air limbah atau buangan yang keluar dari lokasi pengolahan batubara akan diendapkan dan sekaligus dinetralkan kembali menggunakan gamping (lime)
Kolam pengendap (settling pond)
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
Untuk mendapatkan luas lahan minimum bagi lokasi pengolahan dan sekitarnya perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain
Jumlah dan luas stockpile untuk timbunan raw batubara agar memenuhi target
Jumlah dan luas produk akhir (finished product) batubara yang siap diangkut ke konsumen
Luas pabrik pengolahan atau processing area Luas perkantoran dan sekitarnya Sarana penunjang lain misalnya jalan angkut panjang
konveyor area maneuver alat muat (loader) dan water treatment
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
Untuk mendapatkan luas lahan minimum bagi lokasi pengolahan dan sekitarnya perlu dipertimbangkan beberapa faktor antara lain
Jumlah dan luas stockpile untuk timbunan raw batubara agar memenuhi target
Jumlah dan luas produk akhir (finished product) batubara yang siap diangkut ke konsumen
Luas pabrik pengolahan atau processing area Luas perkantoran dan sekitarnya Sarana penunjang lain misalnya jalan angkut panjang
konveyor area maneuver alat muat (loader) dan water treatment
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
Tata letak di unit pengolahan dan sekitarnya
a Geometri dan luas raw coal stockpile
b Geometri dan luas product coal stockpile
c Dampak timbunan batubara terhadap subsidence
top related