rehabilitasi pada stroke

Post on 05-Jan-2016

240 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

REHABILITASI PADA STROKENoraiman bin Roslim 030 . 07 . 313

ABSTRAKRehabilitasi pada pasien pasca stroke adalah bertujuan untuk memfasilitasi pemulihan fungsional melalui modalitas terapi dengan meningkatkan “learning” motor dan reorganisasi kortikal dalam lingkungan pasca stroke. Intervensi terapi dimulai seawal pasca infark, dengan cara melatih untuk melakukan tindakan tertentu atau khusus dan berulang-ulang ,sebagai salah satu proses pemulihan. Rehabilitasi stroke yang komprehensif akan meningkatkan kemandirian fungsional, menurunkan mortalitas dan meningkatkan persentase pasien yang mampu kembali melakukan aktivitas sehari-hari setelah dipulangkan dari rumah sakit. Dalam ulasan rehabilitasi stroke ini , kita akan membahas mengenai neurobiologi pemulihan dari stroke, waktu rehabilitasi, dan aspek utama dari rehabilitasi.

PENGENALAN• Penyebab utama diabilitas di Amerika Serikat

700.000 orang / tahun • 5 juta penderita stroke yang bertahan hidup• Penyebab beban keuangan 62 miliar dollar pada

2007.1 • Dampak fisik yang paling signifikan pada penderita

stroke adalah disabilitas jangka panjang 1

▫50% hemiparesis, ▫30% bantuan berjajalan ▫20% aktivitas sehari-hari yang terbatas

• Dampak yang signifikan terhadap independensi, kualitas hidup dan kehilangan produktivitas.

REHABILITASI AKUT

•Tujuan :▫Mengurangi angka kematian▫Mengurangi ketergantungan pada alat

bantu▫Perawatan diri

•Pusat Rehabilitasi :▫Instalasi Rawat Jalan▫Rawat Inap▫Fasilitas tenaga medik dan paramedik yang

terampil

REHABILITASI AKUT

•Penentuan perawatan :▫Tingkat fungsional pasien▫Tingkat daya tahan▫Kebutuhan pemantauan kondisi medis

Neurobiologi Rehabilitasi

•Pemahaman terhadap kondisi otak pada daerah infark dan peri-infark

•Teknik pencitraan (e.g : PET scan)•Tujuan :

▫Intervensi yang secara khusus untuk mengatasi defisit fungsional pasien stroke,

▫Waktu yang tepat untuk melakukan intervensi rehabilitasi medis pada pasien stroke.

Neurobiologi Rehabilitasi• Pasca stroke otak berpotensi untuk pulih dan

menerima modulasi terapi ▫ modifikasi komponen struktural saraf akibat dari

perubahan lingkungan.9, 10 ▫ Ransangan “motor learning” perubahan

histologis pada korteks Peningkatam pertumbuhan dendrit, Synaptogenesis Proliferasi astrosit.11

Induksi “growth promoting gene” pengurangan zat yang menghambat pertumbuhan

saraf.12

Neurobiologi Rehabilitasi

•Pelebaran dan / atau pergeseran pemetaan daerah kortikal yang cedera dan setelah melakukan rehabilitasi.17

▫Aktivasi neuron otak yang berada di luar daerah kontrol primer mempertahankan fungsi otak

▫Contoh : iskemik korteks motorik primer korteks motor tambahan ipsilateral dan area motorik kontralateral daerah frontal mengaktifkan otot-otot anggota badan

Fokus Rehabilitasi

•Empat bidang utama y▫Mobilitas▫Perawatan diri▫Defisit berbahasa ▫Gangguan menelan▫Spastisitas ▫Gangguan afektif pasca stroke.

Mobilitas

•Terapi dan intervensi pengobatan berdasarkan tingkat keparahan defisit motorik (ekstremitas bawah)

•Fokus utama ▫mobilitas ditempat tidur▫keseimbangan duduk▫keterampilan untuk beralih dari satu

tempat ke tempat yang lain

Mobilitas (Latihan berjalan)

•Syarat :▫Keseimbangan pada batang tubuh▫Kekuatan pada ekstremitas bawah▫Kemampuan untuk berdiri▫Mengayunkan badan

•Teknik Latihan▫Repetitive▫Body weight supported treadmill training

(BWSTT)

Body Weight Supported Treadmill Training (BWSTT)• Tujuan :

▫ membantu pasien dengan mengurangi beban berat badan pasien bingkai pada treadmill sehingga 40% dari berat bada23

• Manfaat ▫ Pergeseran berat badan

lebih simetris pada ekstremitas yang berkenaan,

▫ Toleransi untuk proses berjalan yang lebih cepat

▫ Kemampuan untuk melakukan latihan yang berulang

Perawatan Diri (Self Care)• Fokus

▫ Kegiatan dasar Kehidupan Sehari-hari [Activities of Daily Living (ADL: mandi, berpakaian, dan perawatan)]

▫ ADL lebih kompleks (memasak dan latihan pada ekstremitas atas)

• Terapi ADL berdasarkan tingkat keparahan defisit motorik

• Fokus pertama ADL kegiatan-kegiatan dasar (mendandan, kebersihan, BAK dan BAB, dan keterampilan berpakaian.

• Teknik pelatihan kompensasi (menggunakan alat adaptif)▫ Reacher▫ Sock-aid

Perawatan Diri (Self Care)

•Ekstremitas yang flaccid ▫Tindakan pengendalian posisi ▫Pencegahan dan kontrol edema pada

ekstremitas Elevasi ekstremitas distal Penggunaan sarung tangan tekan

(compressive glove). ▫Pemesangan bidai (splinting)

Mempertahankan Range of Motion (ROM) Mengurangi nyeri

Neuromuscular Electrical Stimulation (NES)•Teknik

▫Memberikan impuls listrik otot-otot ekstensor pergelangan tangan dan jari-jari

•Tujuan :▫Fasilitasi ekstensi pergelangan tangan dan /

atau jari▫Melatih pasien untuk mengepal tangan dan

membuka jari-jari tangan saat melakukan aktivitas spesifik

▫Ditingkatkan apabila dilakukan berulang kali

Constraint Induced Movement Therapy (CIMT)•Program pelatihan intensitas tinggi masa

singkat •Menghambat ekstremitas yang sehat

▫sarung tangan ▫selama 90% hari (jam bangun)

•Teknik▫Latihan berulang (membentuk) untuk

melakukan kegiatan dengan ekstremitas yang sakit

▫Enam jam sehari selama dua minggu.

Defisit Berbahasa

• 19% pasien stroke menunjukkan defisit dalam berbahasa ▫ Konteks pemahaman ▫ Mengekspresi

• Fokus utama terapi wicara ▫ Fasilitasi kemampuan pasien untuk berkomunikasi ▫ Kebutuhan dasar ▫ Respon ya / tidak ▫ Komunikasi menggunakan papan

• Terapi pada afasia▫ Fase akut (1-3 bulan setelah stroke) Edukasi pada keluarga ▫ Meransang interaksi sosial ▫ Kemampuan komunikasi pada pasien stroke.35

Gangguan Menelan• Fungsi menelan harus dievaluasi dalam setiap

pasien pasca stroke• Disfagia yang diduga pada pemeriksaan awal

penilaian radiologis dengan menelan barium dimodifikasi untuk secara khusus menentukan daerah yang mengalami disfungsi

• Pengobatan ▫Modifikasi konsistensi makanan▫ Instruksi dalam teknik menelan ▫Modalitas terapi khusus untuk meningkatkan

koordinasi dan memperkuat otot oralpharyng.

Gangguan Afektif•Depresi adalah sequele signifikan pada stroke

dan telah dilaporkan terjadi pada 33% penderita stroke.37 Adalah penting bahwa penderita stroke dipantau selama pemulihan mereka, yaitu apakah timbul gejala-gejala yang menunjukan pasien itu dalam keadaan depresi. Depresi dapat mengganggu masa pemulihan38 sehingga pendekatan konseling yang tepat dan obat-obatan, seperti selective serotonin reuptake inhibitor, harus dipertimbangkan pada pasien yang menunjukkan tanda dan gejala depresi.

KesimpulanRehabilitasi memainkan peran penting dalam

meningkatkan kemampuan fungsional pada stroke. Studi ilmiah mulai mendefinisikan mekanisme yang mendasari pemulihan saraf dan kortikal dari stroke.

Perkembangan metodologi berbasis bukti yang menjadi dasar bagi rehabilitasi stroke, kemungkinan akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi intervensi

rehabilitasi. Melalui proses ini, penderita stroke akan terus memperbaiki keadaan fungsional yang lebih baik dan pada akhirnya, dapat memeperbaiki kualitas hidup.

 

top related