regulasi pangfung 2

Post on 23-Jan-2018

164 Views

Category:

Food

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

REGULASI

PANGAN

FUNGSIONAL

Dr. Ir. Tri Dewanti W.,M.Kes. FTP-

UB

Fungsi makanan

tidak sekedarsebagai

pemenuhan zat gizi, tapi dapat memberi manfaat

kesehatan

Manfaat kesehatan

padapruduk pangan harus

benar dan tidak

menyesatkan

masyarakat

Perubahan GayaHidup

Kemajuan iptek dibidang panganPerubaha

n Pula Kunsumsi

Masyarakat

Simulasi inovasi pruduk pangan

Perlu diregulasi4

Regulasi

Keamanan

Kualitas/mutu

Nutrisi/Gizi

Label

Batas Cemaran Mikroba dan

Kimia

Bahan Tambahan Pangan

Pangan Rekayasa Genetik

Pangan Iradiasi

SNI,

Kategori Pangan,

Kodeks Makanan Indonesia

Iklan

KlaimPangan Organik

PENGAWASAN PANGAN

EVALUASI POST -MARKETEVALUASI PRE-MARKET

Nomor Persetujuan Pendaftaran:

BPOM RI MD/MLInspeksi 3

REGULASI PANGFUNG DI INDONESIA

Badan POM telah menerbitkan Peraturan Kepala

Badan POM Nomor HK.00.05.52.0685 Tahun 2005

tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan

Fungsional, yang kemudian dicabut dan

diperbaharui pada tanggal 1 Desember 2011

dengan :

Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor

HK.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 tentang

Pengawasan Klaim dalam Label dan Iklan Pangan

Olahan.

Pangan Fungsional termasuk Pangan Berklaim

Definisi Klaim

Klaim :

Segala bentuk uraian yang menyatakan, menyarankan atau

secara tidak langsung menyatakan perihal karakteristik tertentu

suatu pangan yang berkenaan dengan asal usul, kandungan

gizi, sifat, produksi, pengolahan, komposisi atau faktor mutu

lainnya

Meskipun dalam peraturan ini telah ditetapkan

klaim yang diizinkan, namun menyikapi

perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tidak dapat dipungkiri bahwa

perkembangan tersebut juga seiring dengan inovasi

produk dengan klaim yang baru.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, peraturan ini

juga mengatur tentang tata cara pengajuan klaim

baru termasuk bukti ilmiah yang harus disampaikan

yang mendukung klaim tersebut.

Permohonan pencantuman klaim baru, dilakukan

dengan pengkajian terlebih dahulu dengan

memperhatikan bukti ilmiah yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Pengertian

Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang

berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain

yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan

pada, atau merupakan bagian kemasan pangan,

DITEMPEL PADA KEMASAN LABEL YG DIMASUKKAN

KEDALAM KEMASAN

LabelPangan

LabelPangan

DICETAK PADA KEMASAN

LABEL PANGAN

Tujuan:

agar informasi mengenai pangan yang disampaikan kepada

masyarakat adalah benar dan tidak menyesatkan

terciptanya perdagangan pangan yang jujur dan

bertanggungjawab

4

LABEL PANGAN

Banyak ditemukan label produk pangan yang tidakmemenuhi persyaratan: termasuk label tidakmenggunakan bahasa Indonesia, tidak melekat padakemasan, mudah luntur, tidak terbaca dengan jelas,menyesatkan, berlebihan keterangan lain pada lebeltidak memenuhi ketentuan

MASALAH LABEL PANGAN

REGULASI FOSHU

DI JEPANG

Sejak tahun 1984, pemerintah Jepang

mengeluarkan regulasi khusus untuk pangan

fungsional dengan melakukan pendaftaran untuk

mendapatkan persetujuan pemerintah yang

pelaksanaannya di lakukan oleh Ministry of

Health, Labor, and Welfare.

Produk dengan klaim yang telah memenuhi syarat

akan mendapatkan label atau logo FOSHU (Food

for Specified Health Use) (Gambar 1) dan secara

otomatis produk tersebut dapat dipasarkan sebagai

pangan fungsional.

Seal for FOSHU Approval

Dalam peraturan pelabelan pangan di Jepang,

dikelompokkan untuk :

(1) Special Nutritive Foods, termasuk makanan yang

difortifikasi,

(2) Food for Special Dietary Uses, termasuk Food for the

Sick seperti makanan untuk penderita diabetes, dan

(3) FOSHU untuk makanan fungsional

Dalam peraturan tersebut ditegaskan bahwa makanan

fungsional harus tetap dalam bentuk makanan biasa dan

tidak dalam bentuk lain seperti yang digunakan untuk

obat dan merupakan makanan yang dikonsumsi sebagai

diet sehari-hari, bukan dikonsumsi bila hanya diperlukan

saja.

Flow Chart of FOSHU Approval

Beberapa produk FOSHU mengandung komponen

bioaktif yang berasal dari protein susu dan telah

terbukti mampu memberikan efek dapat

menurunkan tekanan darah pada manusia jika

dikonsumsi setiap hari dengan dosis yang tepat

(Saito, 2008).

Mekanisme penurunan tekanan darah produk ini

adalah dengan menghambat kerja enzim

angiotensin I-converting enzyme (ACE); suatu

enzim yang bertanggung jawab terjadinya

peningkatan tekanan darah.

Dua produk yang sangat populer di pasar Jepang.

“Amile S” adalah produk susu fermentasi yang

telah dipasteurisasi yang diproduksi oleh Calpis

Co., Ltd. (disetujui menjadi FOSHU tahun 1999)

mengandung peptida laktotripeptida IPP dan

VPP.

Sedangkan “Peptio” adalah minuman ringan yang

diproduksi oleh Kanebo Co., Ltd (disetujui menjadi

FOSHU tahun 2000) mengandung peptida

dodekapeptida (DP) (FFVAPFPQVFGK). Peptida-

peptida tersebut sangat potensial sebagai bahan

aktif untuk menurunkan tekanan darah.

Di Cina, masyarakatnya lebih mengenal istilah makanan

kesehatan dibandingkan dengan makanan fungsional.

Makanan kesehatan di Cina dikatagorikan menjadi 3

yaitu

(1) Fortified foods;

(2) Special Nutrition Foods dan

(3) Foods for Special Health Use.

o Makanan kesehatan diatur dalam Provisional Laz on

Food Hygiene (FHL) yang dikeluarkan oleh Kementerian

Kesehatan Cina.

top related