referat malpraktek

Post on 19-Jan-2016

104 Views

Category:

Documents

6 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Referat Malpratik dalam Kedokteran Forensik

TRANSCRIPT

REFERAT DOKTER MUDA

PERANAN KOMUNIKASI DOKTER-PASIEN DALAM MENCEGAH TUNTUAN MALPRAKTIK

DM UNAIR KELOMPOK I-B(PERIODE 23 SEPTEMBER – 20 OKTOBER 2013)

Pembimbing : dr.Edi Suyanto, Sp,F,SHDepartemen/Instalasi Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal

FK UNAIR - RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2013

dokter ?

Malpraktik ?

Pasien ?

INTRODUCTION

Banyaknya tuntutan dalam masyarakat Kasus malpraktik yang beredar semakin

meningkat Hingga Maret 2011, MKDKI telah

melayani 127 pengaduan kasus pelanggaran disiplin yang dilakukan dokter atau dokter gigi. Dari angka tersebut, sekitar 80 persen dipicu kurang komunikasi

INTRODUCTION

Harian Koran Tempo, Kamis (11/04/2013)

Malpraktek ?

RUMUSAN MASALAH

Apa peranan komunikasi efektif dalam mencegah tuntutan malpraktik?

Malpraktik

Komunikasi Dokter- Pasien

MALPRAKTIK

Malpraktik adalah praktek kedokteran yang salah atau tidak sesuai dengan

standar profesi atau standar prosedur operasional.

MALPRAKTIK

Malpraktik medis dapat dibagi menjadi malpraktik secara etik dan yuridis.

Malpraktik secara yuridis dapat berupa :

A.Malpraktik kriminal B. Civil C. administratif

MALPRAKTIK MENURUT HUKUM Kata- kata malpraktik tidak dijumpai di

Hukum Indonesia baik di KUHP, KUH Perdata, UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, maupun UU RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 22 (1) Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum Pasal 23 (1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan

pelayanan kesehatan (2) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki

(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib memiliki izin dari pemerintah

Pasal 29 Dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian dalam

menjalankan profesinya, kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui mediasi.

Komunikasi Dokter Pasien

Hubungan yang berlangsung antara dokter/dokter gigi dengan pasiennya selama proses pemeriksaan/pengobatan/perawatan yang terjadi di ruang praktik perorangan, poliklinik, rumah sakit, dan puskesmas dalam rangka membantu menyelesaikan masalah kesehatan pasien.

Komunikasi Dokter PasienKomunikasi Dokter Pasien dibagi menjadi :

1. Komunikasi EFEKTIF2. Komunikasi TIDAK EFEKTIF

Contoh Hasil Komunikasi Efektif:

Pasien merasa dokter menjelaskan keadaannya sesuai tujuannya berobat.

Pasien memahami dampak yang menjadi konsekuensi dari penyakit yang dideritanya (membatasi diri, biaya pengobatan), sesuai penjelasan dokter.

 

Contoh Hasil Komunikasi Tidak Efektif:

Pasien tetap tidak mengerti keadaannya karena dokter tidak menjelaskan, hanya mengambil anamnesis atau sesekali bertanya,

Pasien merasa dokter tidak memberinya kesempatan untuk bicara

Aspek Etik

Peraturan yang mengatur tentang tanggung jawab etik dari seorang dokter adalah Kode Etik Kedokteran Indonesia. Kode Etik adalah pedoman perilaku dokter.

Pada kode etik kedokteran dan kedokteran gigi secara tersirat tidak tercantum etika berkomunikasi. Secara tersurat dikatakan setiap dokter dan dokter gigi dituntut melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi yang tertinggi atau menjalankannya secara optimal.

Aspek Hukum

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran, Paragraf 2, Pasal 45 :Tindakan medik mengharuskan adanya persetujuan dari pasien (informed consent) yang dapat berupa tertulis atau lisan. Persetujuan tindakan kedokteran atau informed consent harus didasarkan atas informasi dari dokter berkaitan dengan penyakit

Kegagalan medik

Hasil dari sebuah perjalanan penyakit, atau komplikasi penyakit yang tidak ada hubungannya dengan tindakan medik yang dilakukan oleh petugas kesehatan

Resiko Medis

1. Inform Consent 2. Pernyataan IDI 3. Pasal 2 ayat (3), pasal 3 ayat (1), dan

pasal 7 ayat (2), peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 585/Men.Kes/Per/IX/1989,

Contoh Kasus Satu contoh kasus dari tuntutan

malpraktik terhadap sebuah resiko medis:Ny. R, warga Jakarta Timur tubunya melepuh setelah menjalani pengobatan di Puskesmas Ciracas. Dokter menyebut penyakit Ny R adalah Sindrom Steven Johnson (SSJ). Pasien kemudian mengajukan tuntutan malpraktik atas dokter yang merawatnya.

KESIMPULAN

KOMUNIKASI

Malpraktik Medis

Kegagalan Medis

Resiko MedisAdministratifKriminalCIVIL

Tuntutan Malpraktik oleh Masyarakat

Efektif Tidak Efektif

Kecelakaan Medis

Aspek EtisAspek Hukum

Kesimpulan

Komunikasi yang tidak efektif antara dokter dan pasien rentan menimbulkan kesalahpahaman yang berujung pada tuntutan malpraktik.

Peranan komunikasi efektif dokter pasien dalam mencegah tuntutan malpraktik cukup besar.

Apabila hal ini disadari dan dicermati oleh dokter, tuntutan malpraktik atas kegagalan maupun resiko medis akan berkurang jumlahnya dikarenakan pemahaman pasien yang cukup mengenai tindakan medis yang akan diterimanya.

SARAN

Pemberian dan pelatihan edukasi soft skills kepada tenaga kesehatan mengenai keterampilan komunikasi yang efektif.

Dokter harus melakukan langkah-langkah komunikasi yang tepat terhadap setiap pasien, yaitu salam, ajak bicara, jelaskan, dan ingatkan (SAJI).

Dokter harus memberikan informed consent dalam rencana tindakan yang dilakukan disertai dengan komunikasi dan informasi yang baik.

SARAN

Dokter harus memiliki rasa empati setiap menghadapi pasien.

Dokter harus berhati-hati dan mengikuti prosedur sesuai standar operasional dalam merawat pasien untuk menghindari terjadinya malpraktek.

Dilakukan studi atau survei lebih lanjut mengenai interaksi dokter dengan pasien yang selama ini masih dirasakan pasien kurang efektif.

THANK YOU

....QUESTION?

Pertanyaan

top related