rangkuman fisika
Post on 31-Dec-2015
94 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Fisika
Nama : Mustaqim Indra Putra
Kelas : XII K 1
Absen : 21
Kelas X Semester 1
Bab 1
Besaran dan satuan
1. Besaran Pokok
a. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
Tabel Besaran Pokok dan Dimensinya
No Besaran Dasar Nama unit Lambang unit Simbol besaran
1 Panjang Meter M l
2 Massa Kilogram Kg m
3 Waktu Detik S t
4 Kuat Arus Ampere A T
5 Suhu Kelvin K i
6 Intensitas Cahaya Candela cd J
7 Jumlah Zat Mol Mol n
b. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih.
Massa jenis Percepatan
Kecepatan Muatan listrik
q = i.t
2. Berdasarkan ada atau tidak adanya arah.
a. Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai/harga dan juga memiliki arah.
b. Besaran saklar, adalah besaran yang hanya memiliki nilai/harga tanpa memiliki
arah.
3. Besaran tambahan, besaran yang tidak memiliki dimensi.
a. Sudut datar, satuan : radian (rad)
b. Sudut Ruang, satuan : Sterodian (sr)
Alat Ukur
1. Alat Ukur Panjang
a. Mistar
b. Jangka sorong
2. Alat Ukur Massa
a. Neraca/Timbangan
3. Alat Ukur Waktu
a. Jam dinding
b. Arloji
c. Stopwatch
BAB II
Gerak Lurus
A. Pengertian gerak lurus
Suatu benda dikatakan bergerak apabila kedudukan atau posisi benda setiap saat
berubah.
B. Besaran-besaran Gerak
1. Jarak dan perpindahan
Jarak merupakan panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda. Jarak
merupakan besaran saklar. Perpindahan ialah perubahan posisi suatu benda yang
dihitung dari posisi awal benda tersebut dan bergantung pada arah geraknya.
Perpindahan merupakan besaran vektor.
2. Kecepatan dan kelajuan
Kecepatan (v) adalah besaran vector yang besarnya sesuai dengan perubahan
lintasan tiap satuan waktu.
Kelajuan adalah besaran scalar yang besarnya sesuai dengan perubahan lintasan tiap
satuan waktu
= Jarak yang ditempuhWaktu yangditempuh
a. Percepatan dan perlajuan
Percepatan
Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan persatuan waktu
dinyatakan dengan persamaan:
Perlajuan
Perlajuan merupakan besaran vector, sedangkan perlajuan merupakan besaran scalar.
Pada gerak lurus, perlajuan merupakan besar (nilai) dari percepatan.
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan ialah gerak dengan lintasan berupa garis lurus serta
kecepatannya selal tetap (konstan)
X = V . t
X = Jarak yang ditempuh
V = Kecepatan (m/s)
t = waktu (s)
Gerak Lurus Berubah Beraturan
Hal-hal yang perlu dipahami dalam GLBB
1. Perubahan kecepatan selalu tetap
2. Percepatan maupun perlambatan selalu tetap.
BAB III
Hukum-Hukum Newton tentang gerak
a. Gaya
Gaya merupakan sesuatu yang dapat menyebabkan benda bergerak atau berubah
bentuk. Gaya termasuk besaran vector (besaran yang memiliki nilai dan arah) serta
memiliki satuan Newton (N)
b. Hukum Newton tentang gerak
1. Hukum 1 Newton/Hukum Kelembaton/Hukum Inersia
“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol
(F=0), maka benda tersebut:
- Jika dalam keadaaan diam akan tetap diam atau
- Jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak
lurus beraturan”
-
2. Hukum II Newton
“Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding
lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan massa benda”
a. Massa dan berat
Berat suatu benda adalah
W = gaya berat (N)
M = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
3. Hukum III Newton / Hukum Aksi/ Reaksi
“Bila sebuah benda A melakukan gaya benda B, maka benda B juga akan melakukan
gaya pada benda A yang besarnya sama tetapi berlawanan arah.”
Gaya yang dilakukan A dan B disebut “Gaya Aksi”. Gaya yang dilakukan B pada A
disebut gaya “Reaksi’. Makas ditulis : F aksi = F reaksi
BAB IV
Gerak Melingkar
Gerak melingkar beraturan
Jika sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan pada suatu linbgkaran (di
sekeliling lingkaran) maka dikatakan bahwa benda tersebut melakukan gerak
melingkar beraturan.
1. Pengertian Radian
1 Radian = besarnya sudut tengah lingkaran yang panjang busurnya sama
dengan jari-jarinya.
a = sr
radian
S = panjang busur
R = Jari-jari
A. Gerak melingkar berubah beraturan
1. Percepatan sudut ca)
A= wt−wo
t
2. Analogi persamaan-persamaan GLBB dengan persamaan gerak melingkar
berbuah berarutan (GLBB)
A = vt−vo
t
Kelas X Semester II
Bab V
Usaha dan Energi
A. Usaha
Usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut
mengalami perpindahan. Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dengan S
maqka secara matematika usaha dituliskan menjadi=
W = F . S W = Usaha (joule)
F = Gaya (N)
S = Perpindahan (m)
B. Energi
Energi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja
1. Energi Potensial
a. Energi potensial adalah energi yang berkiatan dengan kedudukan suatu
benda terhadap suatu titik acuan.
Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:
Ep = m.g.h
Ep = Energi potensial
g = percepatan gravitasi
m = massa (joule)
h = ketinggian terhadap titik acuan (m)
2. Energi kinetik
a. Energi kinetic adalah energy yang berkaitan dengan gerakan suatu benda.
Jadi setiap benda yang bergerak dikatakan memiliki energy kinetic. Energy
kinetic dinyatakan dalam persamaan:
Ek = 12
m . v 22
b. Energi mekanik adalah energy total dari suatu benda bersifat kekal. Tidak
dapat dimusnahkan namun dapat berubah wuud. Sehinga berlakulah hokum
kekekalan energy yang dirumuskan:
Em = Ep + Ek
C. Daya
Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentu energy menjadi suatu bentuk
energy lain.
P=wt
P = daya (watt)
w = usaha (joule)
t = waktu (second)
BAB VI
Impuls dan momentum
Pengertian Momentum
Momentum adalah hasil kali antara massa dan kecepatan.
P = m . v
P = momentum (kg m/s)
m = Massa Benda (kg)
V = kecepatan (m/s)
Pengertian Impuls
Impuls adalah hasil kali gaya dengan waktu yang ditentukan.
I = F . Δt
I = Impuls (kg.m/s)
F = Gaya yang bekerja (N)
Δt = selang waktu selama hanya F bekerja (s)
Hukum kekekalan momentum
Momentum awal = momentum Akhir
Tumbukan
Tumbukan lenting sempurna
Tumbukan lenting sempurna adalah tumbukan yang tak mengalami perbuhan
energy.
M1(V1-V1) = m2 (V2 – V2 )
Tumbukan lenting sebagian
Tumbukan lenting sebagian adalah tumbukan yang tidak berlaku hokum
kekekalan energy mekanik, sebab ada bagian energy yang diubah dalam bentuk lain misalnya
panas.
Tumbukan tak lenting sama sekali.
Tumbukan tak lenting sama sekali adalah tumbukan yang tidak berlaku hokum
kekekalan energy mekanik dan kedua benda setelah tumbuka melekat dan bergerak bersama-
sama
m1 . v1 + m2 . v2 = (m1 + m2) V1
Koefisien resituisi yaitu tumbukan lenting sempurna e =1
Koefisien restiusi sebagian 0<e<1
Koefisien tak lenting sama sekali e=0
BAB VII
Keseimbangan Benda Tegar
A. Macam-Macam keseimbangan
1. Keseimbangan translasi apabila benda tak mempunyai percepatan linear.
2. keseimbangan rotasi, apabila benda tidak memiliki percepatan anguler atau benda
tidak berputar (∑ r = 0)
3. Keseimbangan translasi dan rotasi, apabila benda mempunyai
kedua syarat keseimbangan yaitu:
1. ∑F = 0
2. ∑ λ = 0
B. Keseimbangan stabil, labil, dan indeference (netral)
1. stabil (mantap/tetap)
2. Labil (goyah/tidak tetap)
3. indeference (seberang/netral)
BAB VIII
Sifat Mekanika Bahan
A. Massa dan Berat jenis
1. Massa Jenis
p = mv
p = rho, massa jenis (kg/m3)
m = massa (kg)
v = volume (m3)
2. Berat Jenis
Bi = wv = m. gv
Bj = Berat jenis bahan (H/m3)
W = Berat bahan (N)
V = Volume bahan (m3)
B. Elastisitas Bahan
Elastisitas adalah sifat benda yang memungkinkan benda kembali pada bentuknya semula
setelah gaya-gaya yang bekerja padanya ditiadakan
C. Hukum Hooke
Perumusan Hukum Hooke
F = -K . Δx
F = gaya Tarik atau tekanan (N)
Δx = perubahan panjang (m)
K = Tetapan (konstan) pegas (N/m)
D. Energi potensial pegas
W = luas segitiga
= 12
(alas) . (tinggi)
= 12
(Δx) . (k. Δx)
W = 12 k . Δx2
Ep ( Energi potensial pegas (joule)
= 12 k . Δx2
Kelas XI Semester 1
BAB 1
Suhu dan Kalor
A. Kalor
Kalor adalah fluida atau zat alir dan suhu adalah derajat panas atau dinginnya suatu benda yang
diukur dengan thermometer.
Kapasitas kalor (C) dan kalor jenis (c)
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikan suhu zat sebesar
1 derajat celcius.
C = QΔt
C = kapasitas kalor (joule / k .atau kal /k)
Q = Kalor pada perubahan suhu tersebut (j atau kal)
.Δt = perubahan suhu (k atau °c)
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat sebesar 1 KG untuk
mengalami perubahan suhu sebesar 1k atau 1 °c
C = Q
m. Δt
C = Kalor jenis ( J/kg.k atau J/kg.°c)
M = massa (kg)
.Δt = perubahan suhu (k atau °c)
Q = Kalor pada perubahan suhu tersebut (j atau kal)
a. Pemuaian
Anomali Air
Anomali air adalah saat volume air akan berkurang bila suhunya dinaikkan dai o° C
1> Pemuaian panjang (linear)
Lt = lo (l + a . Δt)
A = I/lo . Δt /Δl
.Δl = alo . Δt
A = koefisen muai panjang suatu zat (per °c)
2. Pemuaian Bidang (luas)
At = Ao cl + β Δt
β = I/Ao . ΔA /Δt
ΔA = Ao . βΔt
β = koefisien muai luas suatu zat (per °c) di mana β= 2 a
3. Pemuaian Ruang (volume)
Vt = Vo (I + Y . Δt
B. Perubahan Wujud
Q = m . L
Q = Kalor yang diterima atau dilepas (joule atau kal)
M = massa benda (kg atau gram)
L = Kalor laten (j /kg) atau kal / gr) (kalor uap atau kalor lebur)
Skala Termometer
Perbandingan pembagian skala C, R , F, K, RN
C : R: F: K: Rn = 100 : 80 : 180 : 100 : 180 :
= 5 : 4 : 9 :5 : 9
C : R : F = 100 : 80 : 180
= 5 : 4 : 9
Perpindahan kalor
1. konduksi
Konduksi adalah hamparan kalor yang tidak disertai dengan perpindahan partikel
perantaranya.
Q= K. A. Δt . tl
2. Konveksi
Konveksi adalah hantaran kalor yang disertai dengan perpindahan partikel perantaranya
Q= K. A. Δt .t
3. Radiasi Radiasi adalah hantaran kalor yang tidak memerlukan medium perantara seperti
kalor dari matahari yang samapi ke bumi
Q = eσ AT4
Asa Black
“Kalor yang suatu benda sama dengan kalor yang diterima pada suatu benda dalam suatu
system tertutup”
Q serap = Q lepas
BAB II
A. Fluida Statik
Fluida Statik meninjau fluida yang tidak bergerak. ,isalnya air di gelas, air di kolam renang.
1. fluida ideal
q. fluida sejati
Tekanan Hidrostatik
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan yang disebabkan oleh serat zat cair
Ph = p. g. h
Hukum Pascal
“Tekanan yang bekerja pada fluida di dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh fluida tersebut
ke segala arah dengan sama besar”.
Hukum Archimedes
“ Semua benda yang dimasukan dalam zat cair akan mendapat gaya ke atas dari zat cair itu
seberat zat cair yang dipindahkan yaitu sebesar pe g vc
Hukum Stokes
“gaya gesekan antara permukaan benda padat dengan fluida di ,ama benda itu bergerak akan
sebanding dengan kecepatan relative gerak benda ini terhadap fluida”.
Fs = 6πηrv
B. Fluida Dinamik
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli merupakan persamaan pokok fluida dinamik dengan arus streamline, di sini
berlaku hubungan anatara tekanan, kecepatan alir dan tinggi tempat dalam satu garis lurus.
Viskositas (kekentalan)
Viskositas/ kekentalan dapat dibayangkan sebagai gesekan anatara satu bagian dengan bagian
yang lain dalam fluida
F = ηA VL
F = Gaya gesek antara dua lapisan zat cair yang mengalir
η = Angka kekentalan
A = Luas permukaan
.VL
=Kecepatanmengalir sepanjang L
BAB III
Termodinamika
Hukum 1 Termodinamika
Hukum 1 Termodinamika adalah suatu pernyataan bahwa energy adalah kekal, energy tidak
dapat diciptakan atau dimusnahkan.
a. proses isotarik
b. proses isohorik
c. proses isotermis
d. proses adiabatic
Hukum Boyle dirumuskan : PV = Konstan (suhu tidak berubah)
P1V1 = P2V2
BAB IV
Getaran, Gelombang dan Bunyi
A. Bandul sederhana
B.Gaya pegas
1. Tegangan
Tegangan adalah besaran saklar yang didefinisikan sebagai hasil bagis antara
gaya Tarik yang dialami benda atau pegas dengan luas penampangnya
. σ= FA
. σ = Tegangan (N/M2)
F = gaya (N)
A = Luas penampang (m2)
2. Regangan
Regangan adalah hasil bagi antara pertambahan panjang disbanding dengan panjang mula-
mula
E = Bl/Lo
a. Persamaan simpangan
y = A sin w . t
b. persamaan kecepatan V = dydt
= w A cos w. t
c. persamaan percepatan a = dvdt
= -w2 A sin w . t
Persamaan energy kinetic gerak getaran harmonic sederhana dirumuskan:
EK = ½ mv2
Persamaan energy potensial gerak getaran harmonic sederhana dirumuskan :
EP = ½ ky2
Energi total / mekanik gerak getaran harmonic sederhana dirumuskan :
E = Ep + Ek
d. Efek Doppler
Efek Doppler yaitu peristiwa berubahnya harga frekuensi bunyi yang diterima oleh
pendengar (p) dari frekuensi suatu sumber bunyi (s) apabila terjadi gerakan relative anara (p)
(s)
Kelas XI Semester II
BAB V
Medan Magnet dan Induksi Elektromagnetik
A. Medan Magnet
Medan magnet yaitu Daerah di sekitar magnet di mana benda lain masih mengalami gaya
magnet.
Percobaan Hans Christian Cersted
“Arah Induksi Medan Magnet di sekitar arus listrik tergantung pada arah arus listrik. Dapat
ditentuka dengan kaidah tangan kanan”
B. Induksi Magnetik di sekitar kawat berarus
a. kawat lurus berarus
b. Kumparann kawat rapat (selenoida)
c. kumparan kawat melingkar
d. kumparan kawat yang dilengkungkan
B = µ0. I. n
C. Sifat kemagnetan suatu bahan.
1. Bahan feromagnetik, mempunyai sifat
- Ditarik sangat kuat oleh medan magnet
-Mudah ditembus oleh medan magnet
Contoh: besi, baja, nikel, cobalt, dll
2. Bahan Paramagnetik, mempunyai sifat
- Ditarik dengan lemah oleh medan magnet
- Dapat ditembus oleh medan magnet
Contoh: Mangan, Platina, Alumunium, timah, dll
3. bahan diamagnetic, mempunyai sifat
- Ditolak dengan lemah oleh medan magnetic
- Sukar bahkan tidak dapat ditembus oleh medan magnet
Contoh: Bismuth, timbel, air rakes, perak, emas, air, dll
BAB VI
OPTIK
A. Cahaya
1. Pemantulan Cahaya
Gambar 1
Diagram Pemantulan cahay, dengan keterangan
(1) Garis normal
(2) Sinar dating
(3) Sinar pantul sudut B adalah sudut dating, sudut c adalah sudut pantul.
B. Lensa
Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan dan minimal salah satu
permukaanya itu merupakan bidang lengkung.
a. Lensa Cembung (Lensa positif/Lensa Konvergen)
yaitu lensa yang mengumpulkan sinar.
Lensa cembung dibagi 3:
1. Lensa cembung dua (bikonveksi)
2. Lensa cembung datar (plan konveksi)
3. Lensa cembung cekung (konkaf konveksi)
B. Lensa cekung (lensa negative/ lensa devergen)
Yaitu lensa yang menyebarkan sinar
Lensa cekung dibagi 3:
1. lensa cekung dua (bikonkaf)
2. Lensa cekung datar (plan konkaf)
3. Lensa cekung cembung (konveks konkaf)
C. Alat-alat optic
1. Mata
a. Bagian-bagian mata
-sklera
-retina
-lensa mata
-iris
-pupil
-kornea
-syaraf optic
a. cacat mata
Mata normal (emetropi) adalah mata yang keadaan istirahat tidak berakoodasi Bayangan jatuh
tepat pada retina dan memiliki titik dekat 25cm serta titik jauh tak terhingga.
1. Rabun jauh (miopi)
2. Rabun dekat (Hipermetropi)
3. Mata Tua (presbiopi)
4. Astigmatisme (silindris)
2. Kamera
a. kamera pinhole
b. kamera digital
3 kaca pembesar (lup)
4. mikroskop
5. Teropong atau Teleskop
a. teropong bintang
b. teropong bumi
c. teropong panggung
Kelas XII Semester 1
Bab I
Listrik Statis
A. Muatan Listrik
1. terjadinya listrik statis
Ketika anda menyisir rambut kering, atau ketika menyetrika baju nilon, pada setiap
kasus terjadi suatu benda menjadi “bermuatan listrik” karena proses gosokan dan dikatakan
memiliki muatan listrik.
2. Jenis muatan listrik
Jenis muatan listik terdapat dua yait muatan yang diolak batang kaca bermuatan dan
muatan yang ditarik batang kaca bermuatan
3. Hukum kekekalan muatan
“Jumlah bersih muatan listrik yang dihasilkan pada dua benda yang berbeda (penggaris plastic
dan kain wol) dalam suatu peroses penggosokan adalah nol”.
B. Elektroskop
Elektroskop adalah suatu piranti yang dapat digunakan untuk mendeteksi muatan
C. Penangkal petir
Untuk menghindari kerusakan pada bangunan yang tinggi dari sambaran petir, dapat dilakukan
dengan cara memasang penangkal petir pada bangunan tersebut.
D. Atom
Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif (proton netron) dikelilingi oleh electron yang
bermuatan negative.
D. Medan listrik statis
1. Hukum coulomb
- Di udara atau ruang hampa
F = Gaya antar muatan listrik
q1.q2 = besar masing-masing muatan
Dalam medium, bukan udara atau bukan ruang hampa.
F = KK . q1 . q2
r 2
F = gaya couloumb
K = Konstanta di elektrikum
Ea = permebilitas Ruang hampa/Udara
BAB II
Listrik Dinamis
A. Arus Listrik
Arus Listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan electron yang mengalir suatu penghantar
persatuan waktu
I = QT Q = l . t
Dengan
Q = jumlah muatan electron yang mengalir (couloumb)
T = waktu (sekon)
I = Kuat Arus (Ampere)
B. Resistansi (hambatan)
Resistansi (Hambatan) ditentukan dengan jalan memberikan beda potensial di antara dua titik
pada konduktor dan mengukur arusnya. Hambatan (R), didefinisikan sebagai Rasio atau
perbandingan antara beda potensial v dan Kuat arus l
Kelas XII Semester II
BAB IV
Fisika Modern
A. Teori relativitas khusus
1. kecepatan menuruk mekanik klasik
Dalam mekanika klasik, transformasi yang digunakan adalah transformasi galileo, yaitu
transformasi antara dua kerangka acuan yang saling bergerak relative dengan kecepatan tetap
dan mengasumsikan bahwa waktu bersifat mutlak
x1 = x – vt : y1 = y: z1 = z : t1 = t
2. Kecepatan menurut relativitas khusus
Dalam relativitas khusus digunakan transformasi Lorentz karena waktu bersifat relative
dan gerak benda sangat cepat mendekati kecepatan cahaya,. Transformasi ini memperkenalkan
tetapan transmormasi (y) yang nilainya
B. Fisika Kuantum
1. Radiasi Benda Hitam
P = e σ AT4
Dengan = P = Daya radiasi (watt)
E = emisivitas benda
. σ = konstanta Stefan boltzman
A = luas permukaan benda (m2)
T = Suhu mutlak benda (k)
2. Teori plonck
E = hf
Dengan = h = konstanta plonck
F = frekuensi foton (hz)
3. Efek foto listrik
EK = hf – 1fo
4. Efek Compton
5. Dualisme Sifat partikel dan gelombang
C. Fisika Atom
1. Teori atom Dalton
A > Atom meruoakan bagian zat yang tidak bias dibagi lagi
B > Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi unsur lain.
2. Teori Atom Thompson
j.j Thompson menyatakan bahw sebuah atom berupa bola padat berdiameter 10 -10 yang
mempunyai muatan positif tersebar di seluruh bagian atom.
D. Hukum ohm
“ Di antara dua titik yang berbeda tegangan dihubungkan dengan kawat penghantar maka arus
akan mengalir dari arah positif kea rah negative. Apabila beda tegangan dinaikkan dua kali lipat,
ternyata arus yang mengalir juga naik dua kali lipat”
D. Hukum kirchoff
“Jumlah Aljabar dari arus-arus listrik pada suatu titik pertemuan dari lingkaran listrik selalu
sama dengan nol”
Gelombang elektromagnetik
1. Gelombang Radio
2. Gelombang Mikro
S = CX Δt2
3. sinar Inframerah
4. Cahaya tampak
5. sinar ultra violet
6. Sinar –x
7. Sinar gamma (y)
3. Teori Rutherford
a. Atom terdiri atas inti bermuatan positif yang mondiminasi massa atom itu.
b. Dalam reaksi kimia hanya electron pada kulit terluar saja yang saling mempengaruhi, inti
atom tidak mengalami perubahan
4. Teori Atom Bohr
a. Elektron berputar mengelilingi inti hanya lintasan stationer tertentu tanpa memancarkan
radiasi.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke lintasan lain. Jika berpindah dari satu lintasann
ke lintasan yang lebih dalam.
5. Teori Atom Mekanika Kuantum
a. Bilangan kuantum utama (n)
b. Bilangan kuantum orbital (l)
(L)=√ l ( l+l ) h2 π
c. Bilangan kuantum Magnetik (m1)
d. Bilangan kuantum spin (ms)
D. Inti Atom dan Radio Aktivitas
1. Inti Atom
Penulisan atom suatu unsur adalah sebagai berikut
AzX
dengan A = Nomor massa
= Nomor Atom
2. Radio Aktivitas
a. Partikel Radio Aktiv
1. Sinar Alfa
2. Sinar Beta
3. Sinar Gama
b. partikel dan waktu paruh
N=Noe-λt
dengan N= Banyak inti radioaktif setelah meluruh
No= Banyak inti radioaktif mula-mula
λ = Konstanta peluruhan
t = lamanya peluruhan
Bab III
Arus Bolak balik
A. Gejala peralihan
1. Gejala peralihan pada induktor
2. Gejala peralihan pada kapasitor
B. Resistor (hambatan murni) Pada rangkaian arus bolak-balik
C. Rangkaian Seri R-L
D. Rangkaian Seri R – C
E. Impedansi pada rangkaian RIC paralel
F. daya pada rangkaian arus bolak balik
Daya tersebut dilambangakan dengan P, yaitu perubahan energi lisrik menjadi kalor persatuan
waktu
P = I2dR
Daya ini merupakan daya yang rangkaiannya hanya R saja.
Di dalam rangkaian arus bolak balik, R sama dengan z yang merupakan hambatan semu.
Sehingga daya merupakan daya semu yang harganya tidak sesuai dengan kenyataan, yaitu
P = l2az
Perbandinga antara daya semu dengan daya sesungguhnya disebut factor daya.
top related