range peak frekuensi 4000 - 5000 hz terhadap …transform pada program octave 4.2.1. penelitian ini...
Post on 06-Dec-2020
10 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH SUMBER BUNYI LOVEBIRD TERMANIPULASI PADA
RANGE PEAK FREKUENSI 4000 - 5000 Hz TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN PADI (Oryza sativa)
TUGAS AKHIR SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Sains
Disusun oleh:
Endras Haryo Caksono
NIM 15306141027
PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
ii
i
PENGARUH SUMBER BUNYI LOVEBIRD TERMANIPULASI PADA
RANGE PEAK FREKUENSI 4000 - 5000 Hz TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN PADI (Oryza sativa)
Oleh:
Endras Haryo Caksono
15306141027
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber bunyi Lovebird
termanipulasi pada range peak frekuensi 4000-5000Hz terhadap pertumbuhan dan
produktivitas tanaman padi (Oryza Sativa).
Penelitian ini dilakukan pada dua kelompok tanaman perlakuan, yaitu
kelompok tanaman kontrol dan tanaman perlakuan di lahan seluas 96 m2. Jenis
padi yang digunakan dalam penelitian adalah jenis padi varietas Hibrida Mapan.
Validasi frekuensi dari perangkat Audio Bio Harmonic(ABH) dilakukan dengan
menganalisis spektrum gelombang bunyi menggunakan teknik Fast Fourier
Transform pada program Octave 4.2.1. Penelitian ini meliputi pertumbuhan dan
produktivitas tanaman padi. Parameter yang digunakan pada pertumbuhan padi
yaitu tinggi dan jumlah anakan tanaman padi sedangkan parameter untuk
produktivitas tanaman padi yaitu massa kotor hasil panen tanaman padi. Data
yang dihasilkan dari pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi dianalisis
menggunakan program Microsoft Excel 2007.
Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan rata-rata tanaman padi akhir
pengukuran pada kelompok tanaman kontrol dan perlakuan berturut-turut yaitu
sebesar 119.58 cm dan 124.7cm, terdapat selisih sebesar 5.12cm. Jumlah anakan
padi tanaman kontrol dan perlakuan memiliki jumlah yang sama yaitu 23 anakan.
Produktivitas tanaman perlakuan lebih baik dari tanaman kontrol dilihat dari hasil
panen lahan sawah seluas 96 m2 dengan jumlah rumpun sebanyak 3200 rumpun
untuk tanaman kontrol dan perlakuan berturut-turut adalah 129.324kg dan
178.254kg. Selisih hasil panen antara kelompok tanaman perlakuan dan kontrol
sebesar 48.93kg. Persentase peningkatan produktivitas total kelompok tanaman
perlakuan sebesar 37.8%.
Kata kunci: bunyi Lovebird, frekuensi, tanaman padi, pertumbuhan tanaman,
produktivitas tanaman
ii
THE EFFECT OF LOVEBIRD’S SOUND
RANGE PEAK FREQUENCY MANIPULATED ON 4000-5000 Hz ON
THE GROWTH AND PRODUCTIVITY OF
RICE (Oryza sativa)
By:
Endras Haryo Caksono
15306141027
ABSTRACT
The current study was aimed at finding out the effect of lovebird’s sound,
peak frequency manipulated on 4000-5000 Hz on the growth and productivity of
rice (Oryza Sativa).
This study was done on two groups of plants, control plant group and
experimental plant group in 96 m2. The type of rice used in the present study was
Mapan Hybrid variety. Frequency validation from Audio Bio Harmonic (ABH)
was done by analyzing the sound wave spectrum using Fast Fourier Transform in
Octave 4.2.1. This study was conducted on the growth and productivity of rice.
Regarding rice growth, the parameter was the height and the number of tillers,
while the yield gross weight was used as the parameter of rice productivity. The
result obtained from rice growth and productivity were analyzed using Microsoft
Excel 2007.
The result showed that in the final measurement, the average growth of the
control and experimental rice was 119.58 cm and 124.7 cm, there was 5.12 cm
difference. Both control and experimental plant have the same amount of tiller, 23
tillers. The productivity of the experimental plant was better than that of the
control plant. The yield of 96 m2 with 3200 clumps was 129.324 kg for control
plant and 178.254 kg for the experimental plant. The difference in yield between
control and the experimental plant was 48.93kg. The productivity of the
experimental plant increased by 37.8%.
Keywords: Lovebird sound, frequency, rice, plant growth, plant productivity
iii
iv
v
vi
MOTTO
“Jika Kita Memiliki Keinginan Yang Kuat Dari Dalam Hati, Maka Seluruh
Alam Semesta Akan Bahu-membahu Mewujudkannya
-Ir. Soekarno
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaiakan Tugas
Akhir Skripsi dengan judul “PENGARUH SUMBER BUNYI LOVEBIRD
TERMANIPULASI PADA RANGE PEAK FREKUENSI 4000 - 5000 Hz
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI
(Oryza sativa)”. Tugas Akhir Skripsi ini disusun sebagai prasyarat kelulusan dari
Program Studi Fisika.
Penelitian ini merupakan penelitian yang didanai menggunakan dana
Penelitian KBK FMIPA UNY dengan peneliti Nur Kadarisman, M.Si tahun 2019
yang berjudul “STIMULATOR PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN PANGAN MENGGUNAKAN SUARA BURUNG”. Penelitian
dilaksanakan di Dusun Krajan, Desa Tirtomulyo, Kecamatan Kretek, Kabupaten
Bantul, Yogyakarta dan di Laboratorium FMIPA UNY.
Penelitian ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan serta bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Dr. Hartono, selaku Dekan FMIPA UNY yang telah mengesahkan skripsi ini.
3. Yusman Wiyatmo, M.Si selaku Kajurdik Fisika FMIPA UNY atas segala izin
yang diberikan.
4. Nur Kadarisman, M.Si, selaku Kaprodi Fisika sekaligus pembimbing skripsi
yang telah memberi kesempatan dan kepercayaan melaksanakan penelitian ini
sekaligus membimbing dari awal hingga akhir skripsi ini dibuat.
5. Keluarga Bapak Sagino yang telah bersedia membantu menyediakan lahan
untuk penelitian ini.
viii
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini, penulis berharap semoga Tugas Akhir
Skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi penulis pribadi maupun pembaca
pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Yogyakarta, 20 April 2018
Penulis
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Penulis mempersembahkan karya ini untuk:
Nuryatminingsih dan Sukarno, selaku Orang tua yang selalu memberikan
dukungan doa, tenaga, dan materi yang tiada hentinya sehingga penulis dapat
menyelesaikan kuliah tanpa terkendala
Keluarga Besar Bapak Suhari dan Suwandi
Wahyu Kurniawan dan Maulana Setiadi, selaku teman seperjuangan dalam
penelitian payung ABH yang selalu mengajarkan dan membantu dalam
penyelesaian Tugas Akhir Skripsi
Teman-teman di Fisika 2015 khususnya kelas Fisika B, keluarga besar HIMAFI,
dan DPM FMIPA UNY 2018 yang selalu mengajarkan saya berproses sampai
saat ini.
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv
SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... vi
MOTTO ................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 5
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8
BAB II .................................................................................................................... 9
A. Kajian Teori .............................................................................................. 9
1. Gelombang Bunyi ..................................................................................... 9
2. Tanaman Padi ......................................................................................... 15
3. Stomata ................................................................................................... 18
4. Sonic Bloom ........................................................................................... 21
5. Pengaruh Bunyi Terhadap Tanaman ...................................................... 22
B. Kerangka Berpikir .................................................................................. 24
BAB III ................................................................................................................. 26
A. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................................ 26
B. Objek Penelitian ..................................................................................... 26
C. Variabel Penelitian ................................................................................. 27
xi
D. Alat dan Bahan ....................................................................................... 28
E. Prosedur Penelitian ................................................................................ 30
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 36
G. Diagram Alir Penelitian .......................................................................... 37
BAB IV ................................................................................................................. 39
A. Validasi Frekuensi Bunyi Lovebird ........................................................ 39
B. Pengaruh Pemaparan Bunyi Lovebird Termanipulasi pada Range Peak
Frekuensi 4000-5000 Hz terhadap tinggi Tanaman Padi. ................................. 43
C. Pengaruh Pemaparan Bunyi Lovebird Termanipulasi pada Range Peak
Frekuensi 4000-5000 Hz terhadap Jumlah Anakan Tanaman Padi.................. 54
D. Pengaruh Pemaparan Bunyi Lovebird Termanipulasi pada Range Peak
Frekuensi 4000-5000 Hz terhadap Produktivitas Tanaman Padi. ..................... 60
BAB V ................................................................................................................... 68
A. Kesimpulan ............................................................................................. 68
B. Saran ....................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 70
LAMPIRAN ......................................................................................................... 72
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2 1 Gelombang transversal dan longitudinal ........................................... 10 Gambar 2.2 Gelombang Bunyi dari Garputala ..................................................... 11 Gambar 2.3 Gelombang Sinusoida dengan Beberapa Macam Besar Frekuensi ... 14 Gambar 2 4 Tanaman Padi .................................................................................... 16
Gambar 2.5 Proses Membuka dan Menutupnya Stomata ..................................... 20
Gambar 3.1 Desain Lahan Penelitian .................................................................... 31 Gambar 3.2 Pemaparan Bunyi Menggunakan ABH ............................................. 32 Gambar 3.3 Pengambilan Data Tinggi Tanaman .................................................. 34 Gambar 3.4 Pengambilan Data Massa Panen ....................................................... 36
Gambar 3 5 Diagram Alir Penelitian .... 38Gambar 4.1 Gelombang Bunyi Lovebird
termanipulasi ......................................................................................................... 40
Gambar 4.1 Gelombang Bunyi Lovebird termanipulasi ....................................... 40 Gambar 4.2 Spektrum Gelombang Bunyi Lovebird Termanipulasi ..................... 40
Gambar 4. 3 Gelombang Bunyi Lovebird dari Perangkat ABH ........................... 41 Gambar 4. 4 Validasi Bunyi Lovebird .................................................................. 42 Gambar 4. 5 Grafik tinggi tanaman padi hari ke-38 ............................................ 44
Gambar 4. 6 Kelompok Tanaman Perlakun Hari ke-24 yang mengalami
kekurangan air ....................................................................................................... 45 Gambar 4. 7 Grafik tinggi tanaman padi hari ke-52 ............................................. 46 Gambar 4. 8 Grafik tinggi tanaman padi hari ke-66 ............................................. 47
Gambar 4. 9 Grafik tinggi tanaman padi hari ke-80 ............................................. 48 Gambar 4. 10 Grafik tinggi tanaman padi hari ke-94 ........................................... 49
Gambar 4. 11 Perbedaan Tinggi akhir Tanaman Kontrol dan Perlakuan ............. 50 Gambar 4. 12 Pengaruh taraf intensitas bunyi terhadap tinggi tanaman padi ....... 51 Gambar 4. 13 Grafik Hubungan antara waktu tanam(hari) dengan tinggi rata-rata
tanaman padi keseluruhan(cm) ............................................................................. 53 Gambar 4. 14 Grafik Jumlah Anakan Padi Hari ke-66 ......................................... 56
Gambar 4. 15 Grafik Jumlah Anakan Padi Hari ke-80 ......................................... 57 Gambar 4. 16 Grafik Jumlah Anakan Padi Hari ke-94 ......................................... 58 Gambar 4. 17 Grafik Hubungan antara waktu tanam(hari) dengan rata-rata jumlah
anakan tanaman padi keseluruhan(cm). ................................................................ 59 Gambar 4. 18 Grafik Hasil Produktivitas Panen Padi per-Bedeng ....................... 62 Gambar 4. 19 Pengaruh taraf intensitas bunyi terhadap Massa Panen tanaman padi
............................................................................................................................... 64
Gambar 4. 20 Grafik Hasil Total Produktivitas Panen Padi ................................. 65
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Data Rata-Rata Tinggi Tanaman Padi (cm) ......................................... 43
Tabel 4. 3 Taraf Intensitas(dB) dengan Tinggi Akhir Tanaman Padi(cm) ........... 51 Tabel 4. 4 Rata-rata Tinggi Tanaman Padi Keseluruhan ...................................... 52 Tabel 4. 5 Data Rata-Rata Jumlah Anakan Padi dalam Satu Rumpun ................. 55 Tabel 4. 6 Rata-rata Jumlah anakan Tanaman Padi Keseluruhan ......................... 59 Tabel 4. 7 Data Produktivitas Hasil Panen Tanaman Padi.................................... 61
Tabel 4. 8 Taraf Intensitas bunyi (dB) dengan Massa Panen Tanaman Padi(kg) . 63
Tabel 4. 9 Hasil Panen Menurut Petani ................................................................. 66
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pertumbuhan Tanaman Padi Kontrol (cm) .............................. 73 Lampiran 2. Data Pertumbuhan Tanaman Padi Perlakuan (cm) ........................... 81
Lampiran 3. Data Jumlah Anakan Padi Tanaman Kontrol ................................... 89 Lampiran 4. Data Jumlah Anakan Padi Tanaman Perlakuan ................................ 94 Lampiran 5. Hasil Produktivitas Tanaman Padi ................................................. 100 Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian .................................................................. 101
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian. Letak Indonesia
yang berada di daerah tropis membuat Indonesia memiliki dua musim
utama, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Sebagian besar wilayah
Indonesia mempunyai musim hujan yang lebih lama dibandingkan dengan
musim kemarau, sehingga waktu untuk bertani dapat dilakukan dalam
periode waktu yang cukup lama. Kondisi tanah pertanian yang subur
karena dilewati banyak gunung berapi, membuat pertanian Indonesia
menjadi salah satu pilihan mata pencaharian utama.
Dewasa ini, keberlanjutan pertanian menjadi salah satu aspek
terpenting sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Berbagai upaya
telah dilakukan guna menjaga keberlangsungan berbagai bidang yang
berhubungan dengan keberlanjutan industri pertanian, seperti bidang sains,
teknologi, pendidikan, dan kebijakan, yang menjanjikan suatu peningkatan
kualitas di masyarakat. Salah satu target yang ingin dicapai oleh
Pemerintah Indonesia adalah mampu melakukan swasembada pangan
khususnya beras, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
2
Produksi beras di Indonesia pada tahun 2017 yaitu sebesar 81.3
juta ton. Konsumsi beras di Indonesia pada tahun 2017 rata-rata
perkapitanya sebesar 81.9 kg dengan jumlah penduduk 237 juta jiwa.
Selama tahun 2018 Pemerintah Indonesia melakukan impor sebesar 2.25
juta ton beras untuk memperkuat stok dalam negeri. (BPS, 2019). Impor
ini dilaksanakan oleh Badan Urusan Logistik(BULOG). Dilaporkan Hesti
Rika dalam Berita Harian CNN Indonesia(2019), Alih-alih ingin
swasembada pangan komoditas pangan impor malah membanjiri
Indonesia. Hal tersebut menunjukan bahwa Pemerintah Indonesia sampai
tahun 2019 belum dapat melakukan swasembada pangan. Belum
mampunya Indonesia untuk melakukan swasembada beras disebabkan
karena para petani menggunakan teknik-teknik pertanian yang masih
tradisional sehingga panen padi tidak optimal ditambah dengan permintaan
masyarakat akan beras yang tinggi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan sebuah solusi
untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan khususnya tanaman
padi yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Salah satu
solusinya adalah memanfaatkan sebuah teknlologi di bidang pertanian
yang dapat merangsang pertumbuhan dan produktivitas dari tanaman.
Teknologi itu dinamakan Sonic Bloom, yang dipercaya dapat
dimanfaatkan dalam peningkatan produktivitas hasil panen tanaman.
Teknologi sonic bloom adalah teknik menyuburkan pertumbuhan
tanaman menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi (3500 – 5000
3
Hertz) mirip suara burung yang digabungkan dengan pemberian nutrisi
melalui daun. Gelombang suara alam pada frekuensi 3500 – 5000 Hertz
mampu merangsang pembukaan mulut daun (stomata) sehingga
meningkatkan laju dan efisiensi penyerapan nutrisi yang diaplikasikan
melalui daun yang bermanfaat bagi tanaman. (Carlson, 2001).
Aplikasi gelombang suara untuk menyuburkan tanaman telah lama
dilakukan. Singh pada tahun 1960 telah mengamati pengaruh aplikasi
gelombang suara dalam bentuk musik charukesi raga dari gramafon pada
pertanaman padi di Madras dan Teluk Bengal, yang ternyata mampu
meningkatkan hasil panen 25 – 60 % lebih banyak daripada rata-rata hasil
panen biasa di wilayah itu. Hageseth, awal 1973 menemukan bahwa
tingkat perkecambahan lobak mengalami percepatan ketika diberi suara
dengan frekuensi 4000 Hertz (Tompkinn and Bird, 2004 cit. Ghofur, S. A.,
2004).
Mengacu pada hasil penelitian sebelumnya teknologi sonic bloom
telah terbukti efektif dalam peningkatan kualitas maupun kuantitas dari
tanaman. Pada tanaman padi, aplikasi sonic bloom mampu meningkatkan
hasil padi 24,36 % , jumlah malai per meter persegi meningkat 19,9 % dan
persentase kehampaan biji berkurang 10,0 % (Yulianto, 2006). Melihat
hasil dari teknologi sonic bloom diharapkan dapat mengatasi permasalahan
yang ada di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil
panen tanaman padi.
4
Setiap tanaman memiliki respon frekuensi yang berbeda-beda yang
mampu menstimulus pertumbuhan dan produktivitas hasil panen. Hasil
terbaik untuk tanaman kacang kedelai dengan menggunakan frekuensi
6000 Hz, dengan produktivitasnya 0,018 kg persatu tanaman dan
kelompok tanaman kontrol 0,0029 kg (meningkat 221%). Kemudian pada
tanaman bawang merah dengan frekuensi terbaik pada 3000 Hz, dengan
produktivitasnya 0,72 kg per 1 tanaman dan kelompok tanaman kontrol
0,40 kg (meningkat 180%). Kemudian pada tanaman kacang tanah
pertumbuhan terbaik pada frekuensi 4500 Hz dengan produktivitas 0,53 kg
per 1 tanaman dan kelompok tanaman kontrol 0,29 kg (meningkat 183%).
Untuk tanaman kentang dengan pertumbuhan frekuensi terbaik 3000 Hz,
sedangkan untuk produktivitasnya pada frekuensi 4500Hz dengan
produktivitas 0,87 kg per 1 tanaman dan 0,32 kg untuk tanaman kontrol
(Nur Kadarisman, dkk, 2010).
Mengacu pada penelitian sebelumnya perlu dilakukan kajian lebih
lanjut dengan sumber bunyi yang berbeda, yaitu menggunakan sumber
bunyi dari kicauan burung. Dari penelitian Bagoes Wibowo tahun 2018
yang berjudul “Klasifikasi Ragam Peak Frekuensi Suara Binatang
Alamiah sebagai Stimulator Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman”,
dihasilkan range peak frekuensi lovebird alamiah adalah 2000-14000 Hz.
Sumber bunyi asli love bird terukur memiliki range peak frekuensi pada
sonic bloom. Bunyi lovebird alamiah kemudian dimanipulasi sehingga
didapatkan gelombang bunyi yang memiliki range peak frekuensi 4000-
5
5000Hz. Hasil manipulasi gelombang bunyi lovebird ini yang digunakan
sebagai sumber bunyi dalam Audio Bio Harmonic.
Bunyi lovebird yang telah dimanipulasi pada range peak frekuensi
4000-5000 Hz dipaparkan secara langsung pada tanaman padi. Pemaparan
bunyi menggunakan perangkat Audio Bio Harmonic yang dipasangkan file
rekaman lovebird. Pemaparan dilakukan setiap hari pada saat pagi hari
ketika matahari mulai tampak dengan durasi pemaparan sekitar 1 jam.
Penelitian dilakukan di Dusun Krajan, Desa Tirtomulyo, Kecamatan
Kretek, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui bagaimana efek paparan bunyi Lovebird terhadap
pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi (Oryza sativa).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, dapat diidentifikasi
berbagai permasalahan, yaitu sebagai berikut:
1. Tanaman padi merupakan komoditas pangan utama Indonesia.
Tingginya kebutuhan beras oleh masyarakat Indonesia tidak sebanding
dengan produksi beras, sehingga diperlukan adanya sebuah teknologi
yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi.
2. Belum diketahui pengaruh paparan bunyi lovebird termanipulasi
dengan range peak frekuensi 4000-5000 Hz terhadap pertumbuhan
tanaman padi.
6
3. Belum diketahui pengaruh paparan bunyi lovebird termanipulasi
dengan range peak frekuensi 4000-5000 Hz terhadap produktivitas
tanaman padi.
C. Batasan Masalah
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada permasalahan sebagai
berikut:
1. Sumber bunyi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bunyi
lovebird.
2. Bunyi lovebird yang digunakan dalam penelitian ini berupa hasil
rekaman dan dimanipulasi dengan program tertentu hingga
menghasilkan range peak frekuensi 4000 - 5000 Hz yang diputar
melalui ABH (Audio Bio Harmonic).
3. Pertumbuhan tanaman padi yang diukur meliputi tinggi dan jumlah
anakan tanaman padi.
4. Produktivitas tanaman padi merupakan massa kotor dari hasil panen
tanaman padi.
D. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dirumuskan
beberapa masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh bunyi lovebird termanipulasi yang dipaparkan
dari perangkat Audio Bio Harmonic(ABH) pada range peak frekuensi
7
4000 - 5000 Hz terhadap pertumbuhan tinggi tanaman padi(Oryza
sativa)?
2. Bagaimana pengaruh bunyi lovebird termanipulasi yang dipaparkan
dari perangkat Audio Bio Harmonic(ABH) pada range peak frekuensi
4000 - 5000 Hz terhadap pertumbuhan jumlah anakan tanaman
padi(Oryza sativa)?
3. Bagaimana pengaruh bunyi lovebird termanipulasi yang dipaparkan
dari perangkat Audio Bio Harmonic(ABH) pada range peak frekuensi
4000 - 5000 Hz terhadap produktivitas tanaman padi(Oryza sativa)?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh bunyi Lovebird termanipulasi dipaparkan dari
perangkat Audio Bio Harmonic(ABH) pada range peak frekuensi 4000
- 5000 Hz terhadap tinggi tanaman padi (Oryza sativa)
2. Mengetahui pengaruh bunyi Lovebird termanipulasi dipaparkan dari
perangkat Audio Bio Harmonic(ABH) pada range peak frekuensi 4000
- 5000 Hz terhadap jumlah anakan tanaman padi (Oryza sativa)
3. Mengetahui pengaruh bunyi Lovebird termanipulasi dipaparkan dari
perangkat Audio Bio Harmonic(ABH) pada range peak frekuensi 4000
- 5000 Hz terhadap produktivitas tanaman padi (Oryza sativa)
8
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti, bermanfaat untuk menambah wawasan dari penerapan
dan pemanfaatan gelombang suara dalam peningkatan pertumbuhan
dan produktivitas tanaman padi (Oryza sativa). Selain itu, penelitian
ini juga dapat memberikan pengetahuan tentang hubungan antara ilmu
fisika dengan imu biologi.
2. Bagi Petani, hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai cara alternatif
untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi
(Oryza sativa)
3. Bagi masyarakat, hasil penelitian dapat dimanfaatkan untuk cara
alternatif untuk mengimbangi permintaan pasar yang tinggi berupa
beras.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Gelombang Bunyi
Gelombang merupakan rambatan energi getaran yang
merambat melalui medium atau tanpa melalui medium (Halliday,
2010). Getaran tersebut berubah fasenya sehingga tampak sebagai
getaran yang merambat. Gelombang terjadi karena adanya sumber
getaran yang bergerak terus-menerus.
Gelombang berdasarkan medium perambatannya dapat
dikategorikan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Gelombang mekanik terdiri dari partikel-partikel
yang bergetar, dalam perambatannya memerlukan medium.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari
perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan, arah
getar vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
Berdasarkan arah getar dan arah rambat, gelombang dibedakan
menjadi dua jenis yaitu gelombang transversal dan gelombang
longitudinal. Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah
merambatnya tegak lurus dengan getaran dan mediumnya sedangkan
gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya sejajar
dengan getaran dan mediumnya (Bambang, 2008). Gelombang
10
longitudinal terdiri dari rapatan dan regangan. Rapatan adalah daerah-
daerah dimana kumparan-kumparan mendekat selama sesaat.
Regangan adalah daerah-daerah dimana kumparan-kumparan menjauh
selama sesaat. Rapatan dan regangan berhubungan dengan puncak dan
lembah pada gelombang transversal. Gelombang transversal dan
longitudinal dapat digambarkan seperti pada gambar 2.3
Gambar 2 1 Gelombang transversal dan longitudinal
Besaran-besaran yang digunakan untuk mendiskripsikan
gelombang antara lain panjang gelombang (λ) adalah jarak antara dua
puncak yang berurutan, frekuensi (ƒ) adalah banyaknya gelombang
yang melewati suatu titik tiap satuan waktu, periode (T) adalah waktu
yang diperlukan oleh gelombang melewati suatu titik, amplitudo (A)
adalah simpangan maksimum dari titik setimbang, kecepatan
gelombang (v) adalah kecepatan dimana puncak gelombang (atau
bagian lain dari gelombang) bergerak.
11
Bunyi juga mempunyai warna bunyi (timbre), timbre merupakan
keunikan setiap bunyi dengan bunyi lainnya. Warna bunyi mempunyai
frekuensi yang sama dan diikuti oleh frekuensi-frekuensi yang spesifik
baik jumlahnya dan tingkat frekuensinya (overtone) yang memberikan
pencirian sumber bunyi. Timbre disebabkan oleh terlibatnya bunyi latar
yang selalu menyertai bunyi asli
Gelombang bunyi atau akustik termasuk pada gelombang
mekanik longitudinal. Dikatakan sebagai gelombang mekanik
longitudinal karena gelombang bunyi membutuhkan media untuk
merambat tetapi molekul-molekul media perambatannya tidak ikut
merambat melainkan bergerak maju dan mundur.
Gambar 2.2 Gelombang Bunyi dari Garputala
Berikut ini merupakan pembahasan kasus yang diidealkan dari
gelombang bunyi yang merambat hanya dalam arah x positif.
Gelombang ini dijelaskan oleh fungsi gelombang Ѱ(x,t), yang
memberikan pergeseran sesaat y sebuah partikel dalam medium itu
12
pada posisi x dan waktu t. Jika gelombang itu sinusoidal maka dapat
dinyatakan dengan menggunakan persamaan:
Ѱ(𝑥,𝑡)=𝐴sin( 𝜔𝑡−𝑘𝑥).............................(1)
Dimana:
Ѱ : Simpangan gelombang (m)
A : Ampilitudo (m)
k : Bilangan gelombang (rad/m)
𝜔 : Kecepatan sudut (rad/s)
x : Jarak gelombang (m)
t :Waktu (s)
Persamaan 1 di atas menunjukkan pergeseran gelombang
longitudinal sejajar dengan arah perambatan gelombang sehingga jarak x
dan jarak simpangan gelombang (Ѱ) diukur sejajar satu sama lain, tidak
tegak lurus seperti gelombang transversal. Simpangan gelombang
sendiri adalah jarak partikel yang dilalui gelombang ke titik seimbang.
Bunyi memiliki beberapa sifat fisik yang mempengaruhi simpangan
gelombang, sifat fisik tersebut yaitu:
a. Frekuensi
Frekuensi sendiri merupakan jumlah siklus lengkap per detik.
Satu siklus mengacu pada gerak bolak-balik dari satu titik awal
kemudian kembali ke titik yang sama. Satuan frekuensi dinyatakan
dalam Hertz (Hz), dimana 1 Hz merupakan 1 siklus per detik
(Giancoli, 2001). Frekuensi merupakan gejala fisis obyektif yang
13
dapat diukur oleh instrumen-instrumen akustik. Untuk
memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu,
menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini
dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan
dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar fisika Jerman Heinrich
Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali.
𝑓 =1
𝑇…………………………….(2)
Dimana:
f : frekuensi (Hz)
T : periode (s)
Gelombang bunyi dibagi tiga kategori menurut ambang
frekuensinya. (1) gelombang audio atau suara yang frekuensinya
pada ambang pendengaran manusia (< 20 Hz). (2) Gelombang
infrasonik yang frekuensinya di bawah ambang frekunsi audio (20-
20.000 Hz). (3) Gelombang ultrasonik yang frekuensinya berada di
atas ambang frekuensi audio(> 20.000 Hz)
14
Gambar 2.3 Gelombang Sinusoida dengan Beberapa Macam Besar
Frekuensi
Untuk menggambarkan besar kecilnya frekuensi dapat dilihat
pada gambar 2.5 . Pada gambar tersebut menunjukkan frekuensi
terkecil sampai frekuensi terbesar. Frekuensi paling kecil ditunjukan
oleh gambar gelombang yang ada di posisi paling atas, sedangkan
frekuensi paling tinggi ditunjukkan oleh gambar gelombang pada
posisi paling bawah.
b. Intensitas dan Taraf Intensitas
Pada dasarnya gelombang bunyi adalah rambatan energi
yang berasal dari sumber bunyi yang merambat ke segala arah,
sehingga muka gelombangnya berbentuk bola(sferis). Intensitas
bunyi adalah energi gelombang bunyi yang menembus permukaan
bidang tiap satu satuan luas tiap detiknya. Apabila suatu sumber
bunyi mempunyai daya sebesar P watt, maka besarnya intensitas
bunyi di suatu tempat yang berjarak r dari sumber bunyi dapat
dinyatakan :
15
𝐼 =𝑃
𝐴=
𝑃
4𝜋𝑟2……………(3)
dimana :
I = intensitas bunyi (watt/m2)
P = daya sumber bunyi (watt, joule/s)
A = luas permukaan yang ditembus gelombang bunyi (m2)
r = jarak tempat dari sumber bunyi (m)
Karena hubungan antara sensasi subyektif dari kenyaringan
dan besaran fisika terukur “intensitas” ini, sehingga taraf intensitas
bunyi dinyatakan dengan skala logaritmik. Satuan skala ini adalah
bel, dari Alexander Graham Bell (1847-1922), penemu telepon,
atau jauh lebih umum, desibel (dB), yang merupakan 1 10 bel (10
dB = 1 bel). Tingkat intensitas, 𝛽, dari bunyi didefinisikan dalam
intensitasnya, I, sebagai berikut:
𝛽 (dalam dB) = 10 log𝐼
𝐼0……….…..(4)
dimana:
𝛽 = Taraf intensitas bunyi (dB);
I = Intensitas suara/bunyi (Watt/m2 );
I0 = Intensitas bunyi referensi (10-12 Watt/m2 ).
2. Tanaman Padi
Tanaman padi merupakan tanaman semusim termasuk
golongan rumput-rumputan. Padi selain merupakan tanaman termuda
yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun
16
dan hanya satu kali berproduksi, setelah berproduksi akan mati atau
dimatikan. (Ginting Albina Br,2012). Secara morfologi tanaman padi
termasuk tanaman setahun atau semusim. Batang padi berbentuk bulat
dengan daun panjang yang berdiri pada ruas- ruas batang dan terdapat
sebuah malai pada ujung batang. Bagian Vegetatif dari tanaman padi
adalah akar, batang, dan daun, sedangkan bagian generatif berupa
malai dari bulir- bulir padi (Kuswanto, 2007).
Gambar 2 4 Tanaman Padi
Pertumbuhan tanaman padi dibagi kedalam tiga fase: (1)
vegetatif (awal pertumbuhan sampai pembentukan bakal
malai/primordial); (2) reproduktif (primordial sampai pembungaan);
dan (3) pematangan (pembungaan sampai gabah matang). Fase
vegetatif merupakan fase pertumbuhan organ-organ vegetatif,
seperti pertambahan jumlah anakan, tinggi tanaman, jumlah, bobot,
dan luas daun. Fase reproduktif ditandai dengan: (a)
memanjangnya beberapa ruas teratas batang tanaman; (b)
17
berkurangnya jumlah anakan (matinya anakan tidak reproduktif);
(c) munculnya daun bendera; (d) bunting; dan (e) pembungaan.
Inisiasi primordial malai biasanya dimulai 30 hari sebelum heading
dan waktunya hampir bersamaan dengan pemanjangan ruas-ruas
batang. (Makarim dan Suhartatik, 2009). Waktu yang dibutuhkan
untuk masing-masing fase yaitu sebagai berikut fase vegetatif (0-60
hari), fase reproduktif (60-90 hari), dan fase pematangan (90-120 hari).
(BBPADI, 2016).
Tanaman padi secara umum membutuhkan suhu minimum 11°-
25°C untuk perkecambahan, 22°-23 C untuk pembungaan, 20°-25°C
untuk pembentukan biji, dan suhu yang lebih panas dibutuhkan untuk
semua pertumbuhan karena merupakan suhu yang sesuai bagi tanaman
padi khususnya di daerah tropika. Suhu udara dan intensitas cahaya di
lingkungan sekitar tanaman berkorelasi positif dalam proses
fotosintesis, yang merupakan proses pemasakan oleh tanaman untuk
pertumbuhan tanaman dan produksi buah atau biji (Aak, 1990).
Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik di daerah yang
berhawa panas dan banyak mengandung uap air dengan curah hujan
rata-rata 200 mm bulan-1 atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan,
curah hujan yang dikehendaki sekitar 1500-2000 mm tahun-1 dengan
ketinggian tempat berkisar antara 0-1500 m dpl dan tanah yang baik
untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah dengan
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dengan perbandingan
18
tertentu dan diperlukan air dalam jumlah yang cukup yang ketebalan
lapisan atasnya sekitar 18-22 cm dengan pH 4-7
3. Stomata
Epidermis adalah sistem sel-sel yang bervariasi struktur dan
fungsinya, yang menutupi tubuh tumbuhan. Struktur yang demikian
tersebut dapat dihubungkan dengan peranan jaringan tersebut sebagai
lapisan yang berhubungan dengan lingkungan luar. Adanya bahan
lemak, kutin dan kutikula dapat membatasi penguapan, pada dinding
terluar menjadikannnya kompak dan keras, sehingga dapat dianggap
sebagai penyokong mekanis. Di antara sel-sel epidermis terdapat
derifatnya antara lain yang disebut stomata, trikoma, sel kipas, sel
silika dan sel gabus
Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel
epidermis khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup
terdapat sel-sel yang mengelilinginya disebut sel penjaga. Sel penutup
dapat membuka dan menutup sesuai dengan kebutuhan tanaman akan
transpirasinya, sedangkan sel-sel penjaga turut serta dalam perubahan
osmotik yang berhubungan dengan pergerakan sel –sel penutup. Pada
siang hari air masuk ke sel-sel penjaga secara osmosis, membuat sel-
sel penjaga membesar dan melengkung sehingga stoma jadi terbuka.
Pada malam hari, ketika tumbuhan tidak terhidrasi dengan baik air
keluar dari sel-sel penjaga secara osmosis, membuat sel-sel penjaga
19
jadi mengecil dan kembali lurus sehingga stoma jadi tertutup.Stomata
terdapat pada semua bagian tumbuhan yang terdedah ke udara, tetapi
lebih banyak terdapat pada daun (Pandey, 1982).
Stomata pada tumbuhan secara umum terdapat pada daun, baik
disisi atas maupun sisi bawah daun. Pada tumbuhan tertentu stomata
terdapat pada cabang maupun pada batang. Pada dasarnya tipe stomata
yang terdapat pada tumbuhan antara satu tumbuhan dengan tumbuhan
yang lain memiliki tipe stomata yang bervariasi, tergantung spesies
tumbuhannya. Bahkan pada famili yang sama biasanya juga memiliki
tipe stomata yang berbeda antara satu spesies tumbuhan dengan spesies
lainnya.(Haryati, 2010)
Menurut howard dalam Salisbury dan Ross (1995) bahwa “
setiap melimeter persegi permukaan daun mempunyai kira-kira 100
stomata, tapi jumlahnya ini dapat mencapai 10 kali lipat dan
maksimum berjumlah 2230. Jumlah stomata dapat diklasifikasikan
menjadi: sedikit (1-50), cukup banyak (51-100), banyak (101-200),
sangat banyak 6 (201- > 300) dan tak terhingga ( 301 - > 700),
(Haryati, 2010).
20
Gambar 2.5 Proses Membuka dan Menutupnya Stomata
Pada daun terdapat stomata yang berfungsi sebagai tempat
masuknya CO2 sebagai bahan untuk melakukan fotosintesis.(Kuni
Nadliroh, 2015). Proses fotosintesis dapat dijabarkan dalam langkah-
langkah berikut:1) Karbon dioksida di udara masuk ke daun tumbuhan
melalui stomata. 2) Air masuk ke daun, terutama melalui akar
tumbuhan. Air masuk ke akar tumbuhan dan kemudian air tersebut
disalurkan ke daun melalui batang. 3) Ketika sinar matahari jatuh ke
permukaan daun, klorofil menangkap energi dari cahaya tersebut.
Klorofil adalah pigmen hijau yang terdapat di daun tumbuhan. 4)
Energi digunakan untuk mengubah air menjadi hidrogen dan oksigen.
Hidrogen digabungkan dengan karbon dioksida untuk menghasilkan
makanan bagi tumbuhan tersebut, sedangkan oksigen dikeluarkan oleh
tumbuhan melalui stomata.
21
4. Sonic Bloom
Sonic bloom merupakan teknologi yang memanfaatkan efek
gelombang suara untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman yang
diciptakan oleh Dan Carlson dari Amerika Serikat dan mulai
disebarkan secara komersial pada tahun 1980. Teknik ini dapat
menyuburkan pertumbuhan tanaman dengan menggunakan gelombang
suara frekuensi tinggi (3000-5000) Hz yang digabungkan dengan
pemberian nutrisi melalui daun. Gelombang suara dapat
mempengaruhi membran sel untuk mengubah fungsi biologis
membran dan meningkatkan metabolisme sel. Membran sel sangat
sensitif terhadap stimulasi lingkungan, termasuk gelombang suara. (R.
Hassanien, 2014). Gelombang suara alami dengan frekuensi tinggi
dapat menghasilkan energi yang mampu memberi tegangan negatif
kepada stomata sehingga merangsang mulut daun (stomata) tetap
terbuka sehingga dapat meningkatkan laju dan efisiensi penyerapan
pupuk daun. Penggunaan teknologi Sonic Bloom dapat menyuburkan
pertumbuhan semai dan mempercepat pertumbuhan pada tanaman (
Yulianto, 2008).
Dengan kata lain teknologi Sonic Bloom menghasilkan bunyi
yang mempunyai energi, karena bunyi merupakan salah satu bentuk
gelombang yang memiliki kemampuan untuk menggetarkan partikel-
partikel yang dilaluinya. Energi atau getaran yang dihasilkan oleh
sumber bunyi tersebut mempunyai efek terhadap suatu tanaman, yaitu
22
mampu untuk membuka stomata daun. Getaran dari bunyi akan
memindahkan energi ke permukaan daun dan akan menstimulasi
stomata daun untuk membuka lebih lebar (Nur Kadarisman dkk, 2011:
F456).
Dengan membukanya stomata yang lebih lebar berarti
penyerapan unsur hara dan bahan-bahan lain di daun menjadi lebih
banyak jika dibandingkan dengan tanaman tanpa perlakuan frekuensi
akustik. Membukanya stomata menyebabkan gas oksigen O2 terdifusi
keluar dan gas karbondioksida CO2 masuk ke dalam sel sebagai bahan
untuk melakukan proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari
(Salisbury dan Ross, 1995: 89). Dari proses fotosintesis ini secara
langsung akan berpengaruh terhadap proses respirasi, karena bahan
utama proses respirasi adalah karbohidrat yang dihasilkan oleh proses
fotosintesis.
5. Pengaruh Bunyi Terhadap Tanaman
Definisi bunyi yang dikemukakan oleh Bruel & Kjaer (1986)
menyatakan bahwa bunyi diidentikkan sebagai pergerakan gelombang
di udara yang terjadi bila sumber bunyi mengubah partikel terdekat
dari posisi diam menjadi partikel yang bergerak. Gelombang bunyi
tidak hanya merambat di udara tetapi dapat merambat pada zat padat
maupun cair. Bunyi merupakan energi akustik yang berbentuk
gelombang merambat pada medium gas, cair, dan padat.( R.
23
Hassanien, 2014). Dengan demikian, bunyi mempunyai energi, dan
merupakan salah satu bentuk gelombang yang memiliki kemampuan
untuk menggetarkan partikel-partikel yang dilaluinya
Perambatan energi tersebut memberikan gangguan terhadap
tekanan medium, sehingga menyebabkan terjadinya variasi tekanan
pada medium dari tekanan seimbangnya. Energi atau getaran yang
dihasilkan oleh sumber bunyi tersebut mempunyai efek terhadap suatu
tanaman, yaitu mampu untuk membantu membukanya stomata daun
menjadi lebih lebar karena getaran dari suara akan memindahkan
energi ke permukaan daun dan akan menstimulasi stomata daun.
Menurut Don Carlson, frekuensi bunyi tertentu dapat
beresonasi dengan stomata atau mulut daun sehingga tekanan
turgorditas mengalami peningkatan dan stomata dapat membuka secara
maksimal. Stomata yang membuka secara maksimal menyebabkan
daya serap nutrisi dan air yang baik.
Mengacu pada hasil penelitian pemaparan bunyi pada tanaman
dengan peak frekuensi 4000 Hz terbukti dapat menstimulus bukaan
stomata daun tamanan. pemaparan bunyi garengpung untuk tanaman
padi dengan peak frekuensi 4000 Hz dapat menstimulus membukanya
stomata seluas (1.72 ± 0.07)x10-3 µm. (Idris, 2018). Pemaparan bunyi
garengpung untuk tanaman jagung dengan peak frekuensi 4000 Hz
dapat menstimulus membukanya stomata seluas (37.6±0.8) µm.
(Widiastuti, 2018).
24
B. Kerangka Berpikir
Perkembanan zaman menyebabkan hadirnya teknologi-teknologi
baru khususnya di dunia pertanian, salah satunya adalah Sonic Bloom.
Sonic bloom adalah suatu teknik pemaparan gelombang bunyi tingkat
tinggi pada tanaman yang dipercaya dapat meningkatkan pertumbuhan dan
produktivitas tanaman.
Stomata daun membuka tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh gelombang bunyi.
Gelombang bunyi merupakan gerakan mekanis yang mampu
menggetarkan semua materi yang dilaluinya dengan frekuensi yang sama,
peristiwa ini dalam ilmu fisika disebut resonansi. Resonansi yang terjadi
inilah, yang akan menggetarkan 22 molekul nutrisi di permukaan daun,
sehingga mengintensifkan penetrasinya melalui stomata atau mulut daun.
Sonic bloom memiliki rentang peak frekuensi 3000-5000 Hz.
Frekuensi tersebut yang menghasilkan bunyi menyerupai kicauan burung.
Hal ini yang mendasari untuk melakukan penelitian tentang pemaparan
bunyi pada tanaman padi dengan sumber bunyi dari kicauan burung.
Sumber bunyi yang digunakan bersumber dari kicauan burung lovebird
yang telah dimanipulasi pada range peak frekuensi 4000-5000 Hz sehingga
masuk dalam range frekuensi Sonic Bloom. Sumber bunyi ini dipaparkan
pada tanaman padi menggunakan seperangkat alat Audio Bio
Harmonic(ABH)
25
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber bunyi
Lovebird termanipulasi pada Range Peak frekuensi 4000-5000Hz terhadap
pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi. Parameter yang digunakan
adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, dan massa kotor hasil panen
tanaman padi. Parameter yang telah diukur tersebut dibandingkan antara
kelompok tanaman kontrol(tanpa paparan bunyi) dan kelompok tanaman
perlakuan(diberi paparan bunyi).
26
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 10 November 2018 -20 Februari
2019, yaitu dengan kurun waktu 3 bulan 10 hari.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat, yaitu sebagai berikut:
a. Lahan pertanian padi di Dusun Krajan, Desa Tirtomulyo, Kecamatan
Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
b. Laboratorium getaran dan gelombang Fisika FMIPA UNY
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini berupa tanaman padi (Oryza sativa) dengan
varietas padi Hibrida Mapan yang kemudian dibagi ke dalam dua kelompok
tanaman yaitu, kelompok tanaman kontrol dan kelompok tanaman perlakuan.
Kelompok tanaman perlakuan yaitu kelompok tanaman padi yang diberikan
efek paparan bunyi lovebird termanipulasi pada range peak frekuensi 4000-
5000Hz, sedangkan tanaman kontrol adalah kelompok tanaman yang tidak
dikenai efek paparan bunyi lovebird.
27
C. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam peneltian adalah
1. Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a. Waktu pertumbuhan padi
b. Taraf intensitas bunyi
c. Frekuensi bunyi “lovebird” termanipulasi pada range peak frekuensi
4000-5000 Hz yang digunakan dalam pemaparan tanaman perlakuan.
2. Variabel Kontrol
Variabel kontrol pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a. media tanam(lahan)
media tanam yang digunakan pada kelompok tanaman kontrol dan
perlakuan memiliki jenis tanah yang sama, yaitu tanah berpasir.
Dengan jenis tanah yang sama maka kandungan unsur hara yang ada di
tanah juga memiliki kandungan yang sama.
b. Air
Air yang digunakan untuk penyiraman tanaman padi baik tanaman
kontrol dan perlakuan bersumber dari air hujan dan irigasi.
c. varietas padi
Varietas padi yang digunakan pada penelitian ini baik kelompok
tanaman kontrol maupun tanaman perlakuan menggunakan varietas
padi Hibrida Mapan.
28
d. Dosis Pupuk
Pupuk yang digunakan pada penelitian ini baik untuk tanaman kontrol
dan perlakuan menggunakan pupuk NPK cair dengan dosis 200ml per
satu rumpun tanaman.
3. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
a. pertumbuhan tinggi tanaman padi
b. jumlah anakan padi yang keluar dalam satu rumpun
c. massa kotor hasil panen tanaman padi.
D. Alat dan Bahan
1. Alat yang dibutuhkan dalam penelitian:
a. Alat yang digunakan dalam validasi suara burung Lovebird:
Microsoft Excel 2007
Spectra PLUS 5.0
Octave-4.2.1(GUI)
Origin 6.1
Sound Recorder
b. Alat yang digunakan dalam pemaparan suara:
Seperangkat alat Audio Bio Harmonic untuk memaparkan suara
burung lovebird yang telah dimanipulasi.
Charger Perangkat Audio Bio Harmonic
29
Tempat Meletakan Audio Bio Harmonic
c. Alat yang digunakan dalam pengambilan data tinggi tanaman padi:
1 buah meteran Essen panjang 5m
1 buah penggaris Butterfly panjang 30 cm
d. Alat yang digunakan dalam pengambilan data taraf intensitas bunyi:
Sound Level Meter
e. Alat yang digunakan dalam pengambilan data produktivitas tanaman
padi:
Perontok Gabah
Karung
Timbangan digital dengan skala maksimal 5kg
2. Bahan yang digunakan dalam penelitian:
File rekaman suara burung Lovebird yang telah dimanipulasi
Bibit tanaman padi varietas Hibrida Mapan
Media tanam/ Lahan tanam.
Air
Pupuk
Insektisida
Fungisida
30
E. Prosedur Penelitian
1. Observasi
Penelitian ini diawali dengan observasi kelompok tani, bertujuan
untuk mencari kelompok tani yang bersedia membantu menyediakan lahan
sawah untuk pelaksanaan penelitian dari masa pembenihan sampai masa
panen. Observasi dilakukan dengan cara menentukan lahan penelitian,
instrument, dan waktu penelitian yang akan dilaksanakan.
2. Validasi Bunyi
Validasi bunyi dilakukan dengan merekam bunyi menggunankan
Sound Recorder yang dihasilkan dari perangkat Audio Bio Harmonic.
Perekaman dilakukan dengan jarak 4m dari sumber bunyi. Hasil rekaman
bunyi kemudian dianalisis menggunakan program Octave 4.1.2 untuk
melihat spektrum bunyinya.
3. Pembuatan bedeng penelitian
Pembuatan bedeng penelitian dilakukan dengan cara membuat
beberapa petak lahan sawah menggunakan tali rafia dengan ukuran
tertentu yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tanaman
kontrol dan tanaman perlakuan. Tujuan pembuatan bedeng ini adalah
membagi jarak kelompok tanaman padi dari sumber bunyi atau Audio Bio
Harmonic (ABH). Dengan membagi kelompok tanaman padi dengan
masing-masing bedeng, kita dapat mengetahui pertumbukan dan
produktivitas dari masing-masing kelompok tanaman padi. Penelitian ini
menggunakan lahan sawah yang telah disediakan oleh petani dari Dusun
31
Krajan dengan ukuran 12x8m2 dan dibuat bedeng sejumlah 8 bedeng
dengan ukuran masing-masing bedeng adalah 1,5x8m2. Untuk masing
masing bedeng terdapat sebanyak 400 tanaman padi. Desain bedeng
penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
Bed
en
g I
Bed
en
g I
I
Bed
en
g I
II
Bed
en
g I
V
Bed
en
g V
Bed
en
g V
I
Bed
en
g V
II
Bed
en
g V
III
12 m
8m
1,5 m 1,5 m 1,5 m 1,5 m 1,5 m 1,5 m 1,5 m 1,5 m Gambar 3 1 Desain Lahan Penelitian
4. Penanaman dan Perawatan
a. Menanam bibit tanaman padi yang telah disediakan oleh kelompok
tani.
b. Memberikan air pada bibit tanaman padi untuk tanaman kontrol
maupun tanpa perlakuan yang telah ditanam pada lahan persawahan
dengan perlakuan yang sama.
32
c. Memberikan pupuk pada bibit tanaman padi untuk tanaman kontrol
maupun tanpa perlakuan yang telah ditanam pada lahan persawahan
dengan dosis yang sama.
5. Pengamatan
a. Memberikan paparan bunyi burung lovebird termanipulasi pada peak
frekuensi 4000-5000 Hz menggunakan seperangkat alat Audio Bio
Harmonic(ABH).
Gambar 3 2 Pemaparan Bunyi Menggunakan ABH
Menempatkan dan mengatur tempat untuk meletakkan perangkat
Audio Bio Harmonic (ABH).
Menghidupkan perangkat Audio Bio Harmonic(ABH) dengan
menaikan konsol power dari alat ABH.
Memaparkan suara Lovebird termanipulasi setiap hari pada pukul
06.30-07.30 atau pada pukul 16.30-17.30.
33
b. Pengambilan Data Penelitian
Pengambilan data pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman padi,
jumlah anakan padi, dan produktivitas padi.
Tinggi Tanaman Padi
Pengambilan data tinggi tanaman padi dilakukan saat padi berumur
38 hari setelah tanam, hal tersebut dilakukan ketika akar dari
tanaman padi sudah mulai kokoh. Pengambilan data dilakukan
dengan cara megukur bagian tanaman padi yang paling tingi dalam
satu rumpun. Hasil data tinggi tanaman padi kemudian dirata-rata
dalam tiap bedeng. Pengukuran tinggi tanaman padi ini dilakukan
dengan menggunakan meteran dan dilakukan setiap 2 minggu
sekali. Pengambilan data dilakukan baik untuk tanaman kontrol
maupun perlakuan. Rata-rata data hasil pengukuran tinggi tanaman
padi antara tanaman perlakuan dan kontrol kemudian dibandingkan
tiap bedengnya dengan membuat grafik. Grafik yang dibuat yaitu
tiap waktu pengamatan dan berupa data antara bedeng tanaman
padi dengan tinggi tanaman padi.
34
Gambar 3 3 Pengambilan Data Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan Padi.
Pengambilan data jumlah anakan padi dilakukan dengan cara
menghitung total batang yang keluar anakan padi dalam satu
rumpun. Hasil data anakan padi kemudian dirata-rata dalam tiap
bedeng. Pengukuran anakan padi dilakukan setiap 2 minggu sekali
dan dimulai saat tanaman padi berumur 66 hari setelah tanam.
Pengambilan data dilakukan baik untuk tanaman kontrol maupun
perlakuan. Rata-rata data hasil pengukuran anakan dari tanaman
padi antara tanaman perlakuan dan kontrol kemudian dibandingkan
tiap bedengnya dengan membuat grafik. Grafik yang dibuat berupa
data antara bedeng tanaman padi dengan rata-rata anakan tanaman
padi untuk tiap waktu pengamatan.
35
Taraf Intensitas Bunyi
Pengambilan data taraf intensitas dilakukan dengan cara
menempatkan Sound Level Meter di depan perangkat Audio Bio
Harmonic. Pengukuran taraf intensitas bunyi dengan Sound Level
Meter dengan jarak sesuai pada bedeng-bedeng yang telah dibuat
sebelumnya.
Produktivitas Hasil Tanaman Padi
Pengambilan data produktivitas hasil tanaman padi dilakukan
dengan cara memotong tanaman padi dan mengelompokkan sesuai
dengan bedengnya masing-masing. Setelah dikelompokkan
kemudian merontokkan gabah dari tanaman padi menggunakan
alat perontok gabah. Gabah yang telah dirontokkan ditimbang
menggunakan timbangan digital sesuai dengan bedengnya masing-
masing. Setelah masing-masing bedeng ditimbang kemudian massa
gabah kotor dari masing-masing bedeng dijumlahkan untuk
mengetahui massa total panen dari seluruh bedeng dan
dibandingkan produktivitas hasil tanaman padi antara kelompok
tanaman kontrol dan perlakuan.
36
Gambar 3 4 Pengambilan Data Massa Panen
F. Teknik Analisis Data
Pada penelitian ini, data yang diperoleh berasal dari 2 tanaman
kelompok yang berbeda yaitu tanaman padi kontrol dan tanaman padi
perlakuan. Tanaman padi kontrol adalah kelompok tanaman yang dijaga agar
tidak terkena paparan bunyi lovebird termanipulasi dari perangkat Audio Bio
Harmonic sedangkan tanaman perlakuan adalah kelompok tanaman padi yang
diberi paparan bunyi lovebird termanipulasi dari perangkat Audio Bio
Harmonic.
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data tinggi, jumlah
anakan, dan massa hasil panen tanaman padi. Data yang telah diperoleh
tersebut kemudian dianalisis menggunakan program Microsoft Excel 2007.
Data yang telah didapat kemudian dirata-rata sesuai bedengnya. Hasil dari
37
pengambilan data tersebut disajikan dalam bentuk tabel untuk mempermudah
pengujian hipotesisnya. Hipotesis dari data pada tabel tersebut dengan
menghitung rata-rata setiap kategori hitung dalam masing-masing
kelompoknya, yaitu dengan :
�̅� =∑𝑓𝑖𝑥𝑖∑𝑓𝑖
dimana:
xi : nilai data
fi : frekuensi untuk nilai yang bersesuaian
Kemudian setelah itu kita dapat menarik kesimpulan dari perolehan hasil
hitung di atas (Sudjana, 1996: 67). Data rata-rata dari tinggi, jumlah anakan
dan massa hasil panen tanaman padi antara tanaman kontrol dan perlakuan
dibuat grafik di setiap bedeng. Grafik dibuat untuk tiap waktu pengamatan
antara data bedeng tanaman dengan data tinggi, jumlah anakan, dan massa
hasil panen dari tanaman padi. Tujuannya adalah agar dapat membandingkan
pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi dari tiap bedengnya.
G. Diagram Alir Penelitian
Tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian ini digambarkan dalam
diagram alir pada gambar 3.5 sebagai berikut:
38
Gambar 3 5 Diagram Alir Penelitian
39
BAB IV
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sumber bunyi
Lovebird termanipulasi pada range peak frekuensi 4000-5000 Hz terhadap
pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi. Jenis tanaman padi yang digunakan
adalah varietas Hibrida Mapan. Penelitian dilakukan pada bidang sawah yang
ditanami padi dengan dibagi menjadi dua objek perlakuan. Objek perlakuan pada
penelitian ini adalah tanaman padi kontrol dan tanaman padi perlakuan. Luas
lahan yang digunakan yaitu 8x12m2 dengan dibagi menjadi 8 bedeng dengan luas
masing-masing bedeng sebesar 8x1.5m2. Total rumpun padi untuk lahan
penelitian sebanyak 3200 rumpun, rata-rata tiap bedeng berisi 400 rumpun
tanaman padi. Parameter yang digunakan untuk mengetahui pengaruh paparan
sumber bunyi Lovebird termanipulasi yaitu tinggi, jumlah anakan, dan massa
kotor hasil panen tanaman padi. Berikut merupakan hasil dan pembahasan
pengaruh sumber bunyi Lovebird termanipulasi pada range peak frekuensi 4000-
5000Hz terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman padi.
A. Validasi Frekuensi Bunyi Lovebird
Gelombang bunyi Lovebird termanipulasi dapat dilihat dengan
memasukkan file rekaman bunyi Lovebird ke dalam program Spectra Plus
5.0. Pada gambar 4.1 menunjukkan bentuk gelombang dalam domain waktu,
sumbu x adalah waktu dan sumbu y adalah amplitudo.
40
Gambar 4.1 Gelombang Bunyi Lovebird termanipulasi
Analisis spektrum gelombang bunyi Lovebird menggunakan teknik
analisis Fast Fourier Transform. Fast Fourier Transform atau FFT sendiri
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk transformasi sinyal suara
dalam domain waktu menjadi sinyal dalam domain frekuensi, artinya proses
perekaman suara disimpan dalam bentuk digital berupa spektrum suara yang
berbasis frekuensi sehingga lebih mudah dalam menganalisa suara yang telah
direkam.
Gambar 4.2 Spektrum Gelombang Bunyi Lovebird Termanipulasi
41
Dari analisis gelombang bunyi menggunakan teknik analisis Fast
Fourier Transform(FFT) didapatkan spektrum gelombang bunyi seperti pada
gambar 4.2. Pada grafik tersebut mentransformasikan gelombang bunyi dari
domain waktu pada gambar 4.1 menjadi spektrum bunyi di domain frekuensi
pada gambar 4.2. Untuk hasil dari analisis, peak frekuensi dari bunyi Lovebird
yang telah dimanipulasi berada pada range 4000-5000 Hz.
Sebelum melakukan pengamatan, dilakukan terlebih dahulu validasi
frekuensi yang bertujuan untuk membandingkan frekuensi dari file rekaman
sumber bunyi Lovebird yang telah dimanipulasi dengan suara yang keluar
pada perangkat Audio Bio Harmonic(ABH). Validasi frekuensi bunyi lovebird
dilakukan pada jarak 4m dari peraangkat ABH. Untuk memvalidasi digunakan
program Spectra Plus 5.0 dan Octave 4.2.1(GUI). Program Spectra Plus 5.0
digunakan untuk melihat bentuk gelombang dan menyeleksi gelombang bunyi
Lovebird. Program Octave 4.2.1(GUI) digunakan untuk menganalisis bunyi
Lovebird sehingga dapat mengetahui spektrum dari bunyi Lovebird.
Gambar 4. 3 Gelombang Bunyi Lovebird dari Perangkat ABH
42
Pada hasil perekaman terdapat perbedaan untuk bentuk dan amplitudo
gelombang bunyi dibandingkan dengan file bunyi lovebird yang ada di dalam
perangkat ABH. Perbedaan bentuk gelombang tersebut dikarenakan adanya
noise atau bunyi dari sumber lain yang menyebabkan terjadinya gabungan
beberapa bunyi saat perekaman. Sedangkan untuk perbedaan amplitudo
gelombang disebabkan karena jarak perekaman bunyi dengan sumber bunyi,
sehingga terjadi selisih amplitudo antara file bunyi di ABH dengan bunyi
rekaman dari ABH.
Gambar 4. 4 Validasi Bunyi Lovebird
Hasil validasi dari rekaman bunyi lovebird termanipulasi pada range
peak frekuensi 4000-5000Hz seperti pada gambar 4.4. Spektrum yang
dihasilkan dari hasil rekaman perangkat Audio Bio Harmonic setelah
dianalisis menggunakan teknik Fast Fourier Transform didapatkan peak
frekuensi pada range 4000-5000 Hz.
43
B. Pengaruh Pemaparan Bunyi Lovebird Termanipulasi pada Range Peak
Frekuensi 4000-5000 Hz terhadap tinggi Tanaman Padi.
Salah satu parameter dari pertumbuhan tanaman padi yang diamati
akibat pemaparan bunyi Lovebird termanipulasi pada range peak frekuensi
4000-5000Hz adalah tinggi tanaman. Pengamatan tinggi tanaman dilakukan
dengan selang waktu 14 hari, diamati dari umur 38 sampai dengan 94 hari
setelah tanam. Pengamatan tinggi tanaman padi dilakukan pada 50 sampel
tanaman untuk tiap bedengnya. Jumlah bedeng pada lahan penelitian yang
digunakan sebanyak 8 bedeng. Tinggi tanaman padi yang telah diukur dari
masing-masing sampel bedeng kemudian dimasukkan dalam tabulasi data dan
dianalisis. Data rata-rata pengukuran tinggi tanaman padi seperti tercantum
pada tabel 4.1
Tabel 4. 1 Data Rata-Rata Tinggi Tanaman Padi (cm)
Bedeng
Hari ke-
38 52 66 80 94
K P K P K P K P K P
I 63.01 63.60 82.01 85.42 100.44 105.43 112.85 118.89 120.76 127.03
II 61.77 63.28 81.49 84.88 99.83 104.75 112.04 117.84 120.36 126.32
III 62.78 62.93 82.18 84.36 99.36 103.32 110.99 116.59 119.82 125.71
IV 63.07 61.99 81.67 83.10 98.93 102.66 111.16 115.05 119.94 124.41
V 62.72 61.50 81.07 82.10 98.63 102.07 110.71 114.21 118.63 122.91
VI 63.52 62.03 81.68 82.33 98.84 102.58 111.52 115.53 118.55 123.21
VII 60.82 61.60 79.37 82.73 99.37 102.93 110.82 114.79 119.19 123.92
VIII 62.80 62.08 80.21 82.42 99.40 103.28 111.45 115.66 119.38 124.05
�̅� 62.56 62.37 81.21 83.41 99.35 103.38 111.44 116.10 119.58 124.70
∆�̅� 0.86 0.79 0.96 1.28 0.58 1.14 0.71 1.60 0.79 1.49
Keterangan
K : Kontrol
P: Perlakuan
44
Dari hasil rata-rata tinggi tanaman padi pada tabel 4.1 dibuat grafik
untuk tanaman kontrol dan perlakuan. Grafik yang dibuat menggunakan grafik
diagram bar, yaitu antara bedeng untuk sumbu x dan rata-rata tinggi tanaman
untuk sumbu y. Tinggi tanaman kontrol dan perlakuan dibuat dalam satu
grafik yang bertujuan untuk membandingkan pengaruh dari paparan bunyi
lovebird termanipulasi terhadap tinggi tanaman. Grafik yang dihasilkan dari
tinggi rata-rata tanaman padi tiap bedengnya pada tanaman kontrol dan
perlakuan untuk setiap waktu pengamatan yaitu sebagai berikut:
Gambar 4. 5 Grafik tinggi tanaman padi hari ke-38
Pengamatan tinggi tanaman padi dilakukan pada hari ke-38 setelah
tanam, hal tersebut dikarenakan akar padi sudah kuat dan tidak terganggu saat
dilakukan pengamatan. Pada hari ke-38 setelah tanam didapatkan grafik
pertumbuhan tinggi tanaman pada gambar 4.5. Pemaparan bunyi lovebird
termanipulasi pada range peak frekuensi 4000-5000Hz belum mengalami
pengaruh pada tinggi tanaman padi perlakuan. Tinggi rata-rata tanaman padi
I II III IV V VI VII VIII
Kontrol 63,00 61,77 62,78 63,07 62,72 63,52 60,82 62,80
Perlakuan 63,60 63,28 62,93 61,99 61,50 62,03 61,60 62,08
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
Tin
ggi T
anam
an(c
m)
Grafik Tinggi Tanaman Hari Ke-38
45
untuk kelompok tanaman kontrol sebesar 62.56cm sedangkan tanaman
perlakuan sebesar 62.37cm. Maka selisih tinggi tanaman pada hari ke-38
sebesar 0.19cm dengan tanaman kontrol yang lebih tinggi. Sehingga dapat
dikatakan bahwa paparan bunyi lovebird belum berpengaruh pada hari ke-38.
Gambar 4. 6 Kelompok Tanaman Perlakun Hari ke-24 yang mengalami
kekurangan air
Paparan bunyi lovebird termanipulasi belum mengalami pengaruh
pada hari ke-38 setelah tanam dikarenakan mengalami kendala kekurangan
air. Tanaman padi tidak mendapatkan asupan air yang cukup memadai setiap
harinya. Keefektifan sonic bloom akan terhambat apabila tanaman mengalami
kekeringan, terserang hama-penyakit, dan kekurangan hara (Yulianto et
al.,2005)
46
Gambar 4. 7 Grafik tinggi tanaman padi hari ke-52
Pada hari ke-52 setelah tanam terdapat pengaruh dari pemberian
paparan bunyi lovebird terhadap pertumbuhan tinggi tanaman padi. Efek
paparan bunyi yang dominan terlihat yaitu pada bedeng dan 2. Pada bedeng 1
dan 2 antara tanaman perlakuan dan kontrol memiliki selisih ketinggian diatas
3cm. Tinggi rata-rata tanaman padi untuk kelompok tanaman kontrol sebesar
81.21cm dan untuk tanaman perlakuan sebesar 83.41cm. Terdapat
peningkatan selisih tinggi tanaman pada hari ke-52. Selisih tinggi tanaman
pada hari ke-52 menjadi 2.2cm dengan tanaman perlakuan yang lebih tinggi
untuk hari ke-52.
I II III IV V VI VII VIII
Kontrol 82,01 81,49 82,18 81,67 81,07 81,68 79,37 81,21
Perlakuan 85,42 84,88 84,36 83,10 82,10 82,33 82,73 82,42
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
Tin
ggi T
anam
an(c
m)
Grafik Tinggi Tanaman Hari Ke-52
47
Gambar 4. 8 Grafik tinggi tanaman padi hari ke-66
Hari ke-66 setelah tanam didapatkan hasil rata-rata tinggi tanaman
padi seperti pada gambar 4.7. Pada hasil grafik di atas didapatkan pengaruh
yang cukup signifikan untuk setiap bedengnya. Semua rata-rata tinggi
tanaman padi perlakuan memiliki tinggi yang lebih besar untuk setiap bedeng
dibandingkan dengan tinggi tanaman padi kontrol. Tinggi rata-rata tanaman
padi untuk kelompok tanaman kontrol sebesar 99.35cm dan untuk tanaman
perlakuan sebesar 103.38cm. Terdapat peningkatan selisih tinggi tanaman
pada hari ke-66. Selisih tinggi tanaman pada hari ke-66 meningkat menjadi
4.03cm dengan tanaman perlakuan yang lebih tinggi.
I II III IV V VI VII VIII
Kontrol 100,436 99,828 99,362 98,928 98,63 98,844 99,368 99,4
Perlakuan 105,43 104,75 103,32 102,66 102,07 102,58 102,93 103,28
6065707580859095
100105110
Tin
ggi T
anam
an(c
m)
Grafik Tinggi Tanaman Hari Ke-66
48
Gambar 4. 9 Grafik tinggi tanaman padi hari ke-80
Hari ke-80 setelah tanam didapatkan hasil pertumbuhan tinggi tanaman
seperti pada gambar 4.8. Tinggi rata-rata tanaman padi untuk kelompok
tanaman kontrol sebesar 111.44cm dan untuk tanaman perlakuan sebesar
116.1cm. Terdapat peningkatan selisih tinggi tanaman pada hari ke-80. Selisih
tinggi tanaman pada hari ke-80 meningkat menjadi 4.66cm dengan tanaman
perlakuan yang lebih tinggi. Pada hasil grafik di atas dapat dilihat bahwa
selisih terkecil tinggi rata-rata tanaman padi berada pada bedeng 5 yaitu
sebesar 3.5cm, sedangkan untuk selisih terbesar berada pada tinggi rata-rata
tanaman padi bedeng 1 yaitu sebesar 6.04cm.
I II III IV V VI VII VIII
Kontrol 112,846 112,042 110,988 111,158 110,71 111,524 110,816 111,448
Perlakuan 118,89 117,84 116,59 115,05 114,21 115,53 114,79 115,66
80
85
90
95
100
105
110
115
120Ti
ngg
i Tan
aman
(cm
)
Grafik Tinggi Tanaman Hari Ke-80
49
Gambar 4. 10 Grafik tinggi tanaman padi hari ke-94
Hari ke-94 setelah tanam adalah hari terakhir dalam pengamatan tinggi
tanaman padi, dikarenakan anakan padi yang semakin banyak dan mudah
rontok sehingga jika dilakukan pengamatan lebih dari hari ke-94 setelah tanam
dikhawatirkan akan mengurangi massa hasil panen. Hasil pertumbuhan tinggi
tanaman pada hari ke-94 setelah tanam dapat dilihat pada gambar 4.9. Pada
hari ke-94 setelah tanam, paparan bunyi Lovebird sudah tidak terlalu
berpengaruh pada pertumbuhan tinggi tanaman. Pertumbuhan tinggi tanaman
melambat dikarenakan bertambah banyaknya anakan dari tanaman padi.
Tinggi rata-rata tanaman padi untuk kelompok tanaman kontrol sebesar
119.58cm dan untuk tanaman perlakuan sebesar 124.7cm. Selisih tinggi
tanaman pada hari ke-94 meningkat menjadi 5.12cm dengan tanaman
perlakuan yang lebih tinggi.
Perbedaan tinggi tanaman padi antara tanaman kontrol dengan
perlakuan untuk tiap bedennya dapat dilihat pada grafik 4.8.
I II III IV V VI VII VIII
Kontrol 120,762 120,364 119,824 119,942 118,634 118,554 119,194 119,376
Perlakuan 127,03 126,32 125,71 124,41 122,91 123,21 123,92 124,05
90
95
100
105
110
115
120
125
130Ti
ngg
i Tan
aman
(cm
)
Grafik Tinggi Tanaman Hari Ke-94
50
Gambar 4. 11 Perbedaan Tinggi akhir Tanaman Kontrol dan Perlakuan
Tinggi tanaman kontrol untuk tiap bedengnya relatif sama, tidak ada
ketinggian tanaman yang terpaut jauh antar bedengnya. Hal tersebut dapat
dilihat dari grafik yang cenderung datar. Untuk Tanaman perlakuan memiliki
perbedaan ketinggian yang cukup besar, hal tersebut dikarenakan adanya efek
dari paparan bunyi lovebird termanipulasi. Dari grafik yang dihasilkan pada
tanaman perlakuan memiliki ketinggian yang fluktuatif. Ketinggian padi
paling besar berada pada bedeng I dan terendah pada bedeng V.
Tinggi tanaman perlakuan memiliki ketinggian yang berbeda-beda
untuk tiap bedengnya. Hal tersebut karena tinggi rendahnya taraf intensitas
yang diterima tanaman padi untuk tiap bedengnya. Berikut merupakan data
taraf intensitas bunyi lovebird termanipulasi dan tinggi tanaman akhir padi
untuk tiap bedengnya.
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Tin
ggi T
anam
an(c
m)
Bedeng(cm)
Tinggi Akhir Tanaman padi
Kontrol
Perlakuan
51
Tabel 4. 2 Taraf Intensitas(dB) dengan Tinggi Akhir Tanaman Padi(cm)
Pengukuran taraf intensitas dilakukan dari bedeng 1 sampai dengan
bedeng 8. Data taraf intensitas bunyi dapat dilihat pada tabel 4.3. Dari tabel
4.3 dibuat grafik hubungan antara taraf intensitas bunyi dengan tinggi akhir
tanaman padi kelompok perlakuan. Berikut grafik hubungan antara taraf
intensitas dengan tinggi akhir tanaman padi.
78.3
-80.4
76.5
-78.4
74.2
-76.3
71.9
-74.5
70.5
-72.3
68.6
-70.4
67.1
-68.7
65.3
-67.1
123
124
125
126
127
Tin
gg
i A
kh
ir T
an
am
an
(cm
)
Taraf Intensitas(dB)
Tinggi Akhir Tanaman
Gambar 4. 12 Pengaruh taraf intensitas bunyi terhadap tinggi tanaman padi
Bedeng Interval Taraf
Intensitas(dB)
Tinggi
Tanaman(cm)
I 78.3-80.4 127.03
II 76.5-78.4 126.32
II 74.2-76.3 125.71
IV 71.9-74.5 124.41
V 70.5-72.3 122.91
VI 68.6-70.4 123.21
VII 67.1-68.7 123.92
VIII 65.3-67.1 124.05
52
Dari grafik yang didapatkan pada gambar 4.11 taraf intensitas bunyi
lovebird termanipulasi mempengaruhi tinggi tanaman padi untuk tiap
bedengnya. Bedeng yang memiliki rata-rata ketinggian tanaman padi terbesar
adalah bedeng I yang memiliki intensitas 78.3-80.4dB dengan ketinggian rata-
rata adalah 127.03cm sedangkan yang terkecil adalah bedeng V dengan
intensitas 70.5-72.3dB dengan ketinggian 122.91cm. Setelah bedeng V
terdapat kenaikan tinggi tanaman padi, tetapi tidak terlalu besar.
Setelah menganalisis rata-rata tinggi tanaman padi tiap bedengnya
kemudian menganalisis rata-rata tinggi tanaman padi secara keseluruhan.
Rata-rata tinggi tanaman padi keseluruhan dan waktu tanam dibuat grafik
selanjutnya dilakukan uji linearitas untuk mengetahui laju pertumbuhan
tanaman padi. Tabel rata-rata tinggi tanaman padi secara keseluruhan pada
tabel 4.5.
Tabel 4. 3 Rata-rata Tinggi Tanaman Padi Keseluruhan
Waktu
Tanam(Hari)
Tinggi (cm)
Kontrol Perlakuan
38 62.56 62.37
52 81.211 83.41
66 99.35 103.37
80 111.44 116.07
94 119.57 124.69
Grafik yang dihasilkan dari rata-rata tinggi padi secara keseluruhan seperti
pada gambar 4.12
53
30 40 50 60 70 80 90 100
60
70
80
90
100
110
120
130
Kontrol
Perlakuan
linear fit tanaman kontrol
linear fit tanaman perlakuan
Tin
gg
i (c
m)
Waktu Tanam (Hari)
Equation y = a + b*x
Adj. R-Sq 0,966 0,960
Value Standard
Tinggi Interce 26,82 6,63035
Tinggi Slope 1,030 0,09622
Tinggi Interce 23,83 7,83404
Tinggi Slope 1,123 0,11369
Gambar 4. 13 Grafik Hubungan antara waktu tanam(hari) dengan tinggi rata-rata
tanaman padi keseluruhan(cm)
Berdasarkan gambar 4.12 dan hasil uji linearitas dapat diketahui nilai
laju pertumbuhan tinggi antara tanaman kontrol dan perlakuan. Laju
pertumbuhan tinggi tanaman padi ditunjukan oleh nilai slope atau gradient
garis dari hasil fitting grafik. Semakin besar nilai slope atau gradient garis
maka semakin cepat pertumbuhan tinggi tanaman padi. Dari gambar 4.12
dapat dilihat bahwa laju perumbuhan tanaman perlakuan lebih besar dari
tanaman kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari besar nilai slope dari tanaman
kontrol dan perlakuan. Nilai slope tanaman kontrol sebesar 1.030 sedangkan
tanaman perlakuan sebesar 1.123.
54
Secara keseluruhan paparan bunyi lovebird termanipulasi pada range
peak frekuensi 4000-5000 Hz berpengaruh pada pertumbuhan tinggi tanaman
padi. Hal tersebut dapat dilihat dari pola grafik tiap waktunya yang memiliki
selisih ketinggian antara tanaman padi perlakuan dengan kontrol semakin
besar. Selisih akhir rata-rata tinggi tanaman padi untuk tanaman perlakuan
dengan tanaman kontrol memiliki selisih sebesar 5.12 cm.
C. Pengaruh Pemaparan Bunyi Lovebird Termanipulasi pada Range Peak
Frekuensi 4000-5000 Hz terhadap Jumlah Anakan Tanaman Padi.
Parameter dari pertumbuhan tanaman padi yang diamati selanjutnya
akibat pemaparan bunyi Lovebird termanipulasi pada range peak frekuensi
4000-5000Hz adalah jumlah anakan dari tanaman padi. Pengamatan jumlah
anakan dari tanaman padi dilakukan setiap selang waktu 14 hari. Jumlah
anakan padi diamati pada saat padi berumur 66 sampai dengan 94 hari setelah
tanam. Pengamatan jumlah anakan tanaman padi dilakukan pada 50 sampel
tanaman untuk tiap bedengnya dan diamati untuk tanaman perlakuan maupun
tanaman kontrol. Jumlah anakan dihitung secara keseluruhan dari satu rumpun
tanaman padi. Jumlah anakan padi yang telah dihitung dari masing-masing
sampel bedeng kemudian dimasukkan dalam tabulasi data dan dirata-ratakan.
Data rata-rata pengukuran jumlah anakan tanaman padi seperti tercantum pada
tabel 4.5.
55
Tabel 4. 4 Data Rata-Rata Jumlah Anakan Padi dalam Satu Rumpun
Bedeng
Hari ke-
66 80 94
K P K P K P
I 2 2 14 16 22 24
II 2 2 15 17 24 25
III 1 2 14 15 23 23
IV 1 1 15 15 23 23
V 1 1 15 16 23 24
VI 1 1 15 15 24 22
VII 1 2 14 15 23 23
VIII 1 1 14 16 22 23
�̅� 1 1 15 16 23 23
∆�̅� 0 1 1 1 1 1
Keterangan
K: Kontrol
P: Perlakuan
Dari hasil rata-rata jumlah anakan tanaman padi pada tabel 4.5 dibuat
grafik untuk kelompok tanaman kontrol dan perlakuan. Grafik yang dibuat
menggunakan grafik diagram bar, yaitu antara bedeng untuk sumbu x dan
rata-rata jumlah anakan tanaman padi untuk sumbu y. Data jumlah anakan
padi kelompok tanaman kontrol dan perlakuan dibuat dalam satu grafik yang
bertujuan untuk membandingkan pengaruh dari paparan bunyi lovebird
termanipulasi terhadap jumlah anakan tanaman padi. Grafik yang dihasilkan
dari rata-rata jumlah anakan tanaman padi tiap bedengnya pada tanaman
kontrol dan perlakuan untuk setiap waktu pengamatan yaitu sebagai berikut:
56
Gambar 4. 14 Grafik Jumlah Anakan Padi Hari ke-66
Hari ke-66 setelah tanam mulai dilakukan pengamatan jumlah anakan
padi untuk tanaman perlakuan dan kontrol. Dilakukan pada hari ke-66
dikarenakan sebagian tanaman padi sudah memiliki anakan. Grafik rata-rata
jumlah anakan padi tiap bedengnya untuk hari ke-66 setelah tanam dapat
dilihat pada gambar 4.13. Jumlah anakan dari tiap bedeng hampir memiliki
jumlah anakan yang sama banyak, hanya pada bedeng III dan VII pada
tanaman perlakuan yang memiliki jumlah anakan lebih banyak dari tanaman
kontrol. Jumlah rata-rata anakan padi pada hari ke-66 untuk tanaman kontrol
sebanyak 1 anakan dan tanaman perlakuan sebanyak 1 anakan. Maka dapat
dikatakan paparan bunyi lovebird termanipulasi pada range peak frekuensi
4000-5000Hz terhadap jumlah anakan padi untuk hari ke-66 tidak
berpengaruh, karena jumlah anakan padi dari kelompok tanaman perlakuan
maupun kontrol memiliki rata-rata yang sama banyak.
I II III IV V VI VII VII
Kontrol 2 2 1 1 1 1 1 1
Perlakuan 2 2 2 1 1 1 2 1
0
1
2
3Ju
mla
h A
nak
an
Grafik Jumlah Anakan Hari Ke-66
57
Gambar 4. 15 Grafik Jumlah Anakan Padi Hari ke-80
Hasil rata-rata jumlah anakan padi untuk hari ke-80 setelah tanam
seperti pada gambar 4.14. Pemaparan bunyi lovebird termanipulasi pada range
peak frekuensi 4000-5000 Hz tidak berpengaruh pada jumlah rata-rata anakan
padi untuk kelompok tanaman perlakuan. Tidak ada peningkatan jumlah
anakan padi yang besar untuk tiap bedengnya. Walaupun terdapat beberapa
kelompok tanaman perlakuan yang memiliki rata-rata jumlah anakan padi
yang lebih banyak dibandingkan kelompok tanaman kontrol tidak berarti
paparan bunyi tersebut berpengaruh. Jumlah rata-rata anakan padi untuk
tanaman kontrol sebanyak 15 anakan dan tanaman perlakuan sebanyak 16
anakan. Selisih rata-rata jumlah anakan padi antara tanaman kontrol dan
perlakuan sebesar 1 anakan. Sehingga tidak terdapat selisih yang signifikan
antara 2 kelompok tanaman.
I II III IV V VI VII VIII
Kontrol 14 15 14 15 15 15 14 14
Perlakuan 16 17 15 15 16 15 15 16
0
5
10
15
20
25Ju
mla
h A
nak
an
Grafik Jumlah Anakan Hari Ke-80
58
Gambar 4. 16 Grafik Jumlah Anakan Padi Hari ke-94
Hari ke-94 setelah tanam adalah hari terakhir pengambilan data jumlah
anakan tanaman padi. Menjadi terakhir pengamatan dikarenakan anakan dari
seluruh tanaman kontrol maupun tanaman perlakuan sudah keluar semua.
Hasil pengamatan rata-rata jumlah anakan tanaman padi hari ke-94 setelah
tanam seperti pada gambar 4.15. Pada grafik didapatkan bahwa rata-rata
jumlah anakan padi kelompok tanaman perlakuan tidak mengalami
peningkatan. Setiap bedeng dari grafik di atas tidak memiliki selisih yang
mempengaruhi. Jumlah rata-rata anakan padi untuk tanaman kontrol sebanyak
23 anakan dan tanaman perlakuan sebanyak 23 anakan. Kelompok tanaman
kontrol dan perlakuan memiliki jumlah anakan yang sama banyak. Paparan
bunyi Lovebird termanipulasi tidak berpengaruh pada hari ke-94 untuk
pertumbuhan anakan padi.
Setelah menganalisis rata-rata jumlah anakan tanaman padi tiap
bedengnya kemudian menganalisis rata-rata jumlah anakan tanaman padi
I II III IV V VI VII VII
Kontrol 22 24 23 23 23 24 23 22
Perlakuan 24 25 23 23 24 22 23 23
1012141618202224262830
Jum
lah
An
akan
Grafik Jumlah Anakan Hari Ke-94
59
secara keseluruhan. Rata-rata jumlah anakan tanaman padi keseluruhan dan
waktu tanam dibuat grafik kemudian dilakukan uji linearitas untuk
mengetahui laju pertumbuhan tanaman padi. Tabel rata-rata jumlah anakan
tanaman padi secara keseluruhan pada tabel 4.6.
Tabel 4. 5 Rata-rata Jumlah anakan Tanaman Padi Keseluruhan
Waktu
Tanam(Hari)
Jumlah Anakan
Kontrol Perlakuan
66 1 1
80 15 16
94 23 23
Grafik yang dihasilkan dari rata-rata jumlah anakan padi secara keseluruhan
seperti pada gambar 4.16
65 70 75 80 85 90 95
0
5
10
15
20
25
Kontrol
Perlakuan
Linear Fit Tanaman Kontrol
Linear Fit Tanaman Perlakuan
Ju
mla
h A
na
ka
n (
An
aka
n)
Waktu Tanam (Hari)
Equation y = a + b*x
Adj. R-Square 0,95161 0,91557
Value Standard Error
Jumlah Anakan Intercept -49,85714 9,99796
Jumlah Anakan Slope 0,78571 0,12372
Jumlah Anakan Intercept -49,52381 13,33061
Jumlah Anakan Slope 0,78571 0,16496
Gambar 4. 17 Grafik Hubungan antara waktu tanam(hari) dengan rata-rata jumlah
anakan tanaman padi keseluruhan(cm).
60
Berdasarkan gambar 4.16 dan hasil uji linearitas dapat diketahui nilai
laju pertumbuhan jumlah anakan padi antara tanaman kontrol dan perlakuan.
Laju pertumbuhan jumlah anakan tanaman padi ditunjukan oleh nilai slope
atau gradient garis dari hasil fitting grafik. Semakin besar nilai slope atau
gradient garis maka semakin cepat pertumbuhan jumlah anakan tanaman padi.
Dari gambar 4.16 dapat dilihat bahwa laju perumbuhan jumlah anakan
tanaman perlakuan dan tanaman kontrol sejajar. Hal tersebut dapat dilihat dari
besar nilai slope dari tanaman kontrol dan perlakuan. Nilai slope tanaman
kontrol sebesar 0.78571 dan tanaman perlakuan sebesar 0.78571. Tidak
terdapat selisih nilai slope antara tanaman kontrol dan perlakuan.
Jumlah anakan padi dari pengamatan pertama sampai terakhir tidak
ada perbandingan yang cukup signifikan antara kelompok tanaman kontrol
dan perlakuan. Jumlah anakan padi tanaman kontrol sebesar 23 anakan dan
tanaman perlakuan sebesar 23 anakan. Laju pertumbuhan anakan tanaman
padi sama dengan tanaman perlakuan yang memiliki nilai slope sebesar
0.78571. Maka dapat dinyatakan bahwa sumber bunyi lovebird termanipulasi
pada range peak frekuensi 4000-5000 Hz yang dipaparkan pada tanaman padi
tidak berpengaruh pada pertumbuhan jumlah anakan padi.
D. Pengaruh Pemaparan Bunyi Lovebird Termanipulasi pada Range Peak
Frekuensi 4000-5000 Hz terhadap Produktivitas Tanaman Padi.
Parameter dari produktivitas tanaman padi yang diamati akibat dari
pemaparan bunyi Lovebird termanipulasi pada range peak frekuensi 4000-
5000Hz adalah massa hasil panen tanaman padi. Massa hasil panen tanaman
61
padi berupa massa beras ditambah denggan massa kulit dari bulir beras.
Pengamatan massa hasil panen kelompok tanaman kontrol lebih dahulu
dibanding kelompok tanaman perlakuan. Pengamatan untuk kelompok
tanaman kontrol dilakukan pada hari ke-110 hari setelah tanam dan kelompok
tanaman perlakuan pada hari ke-115 setelah tanam.
Pengamatan massa hasil tanaman dilakukan setelah pemanenan untuk
seluruh sawah. Setelah tanaman padi dipanen, tanaman dijadikan satu dalam
tiap bedengnya untuk dirontokkan. Pengamatan massa hasil panen tanaman
padi dilakukan untuk seluruh tanaman padi yang berjumlah 400 rumpun
tanaman tiap bedengnya untuk tanaman kontrol dan perlakuan. Jumlah total
rumpun padi dalam 1 lahan sawah ukuran 96m2 sebanyak 3200 rumpun
tanaman padi. Massa kotor hasil tanaman padi tanaman padi yang telah
diukur dari masing-masing bedeng kemudian dimasukkan dalam tabulasi data
kemudian dijumlahkan agar mendapat keseluruhan massa hasil panen dari
sampel lahan yang digunakan dalam penelitian. Data pengukuran massa kotor
tanaman padi seperti tercantum pada tabel 4.7.
Tabel 4. 6 Data Produktivitas Hasil Panen Tanaman Padi
Bedeng Massa(Kg)
Kontrol Perlakuan
I 15.785 25.868
II 16.347 23.899
III 17.015 21.887
IV 16.402 23.295
V 15.867 21.692
VI 16.036 19.3
VII 15.567 20.781
VIII 16.305 21.532
Total 129.324 178.254
62
Dari hasil panen tanaman padi pada tabel 4.7 dibuat grafik untuk
tanaman kontrol dan perlakuan. Grafik yang dibuat menggunakan grafik
diagram bar, yaitu antara bedeng untuk sumbu x dan massa hasil panen untuk
sumbu y. massa hasil panen kelompok tanaman kontrol dan perlakuan dibuat
dalam satu grafik yang bertujuan untuk membandingkan pengaruh dari
paparan bunyi lovebird termanipulasi terhadap produktivitas hasil tanaman
padi. Grafik hasil massa panen tanaman padi tiap bedengnya pada kelompok
tanaman kontrol dan perlakuan yaitu sebagai berikut:
Gambar 4. 18 Grafik Hasil Produktivitas Panen Padi per-Bedeng
Hasil produktivitas padi untuk tiap bedengnya seperti pada gambar
4.17. Produktivitas tanaman padi kelompok tanaman perlakuan mendominasi
untuk seluruh bedengnya dibandingkan dengan kelompok tanaman kontrol.
Massa rata-rata hasil panen tanaman padi untuk kelompok tanaman perlakuan
dan tanaman kontrol memiliki selisih lebih dari 3kg untuk tiap bedengnya.
Hasil panen terbesar yaitu pada bedeng I dengan total 25.868 kg dan yang
I II III IV V VI VII VIII
Kontrol 15,785 16,347 17,015 16,402 15,867 16,036 15,567 16,305
Perlakuan 25,868 23,899 21,887 23,295 21,692 19,3 20,781 21,532
0
5
10
15
20
25
30
Mas
sa G
abah
(Kg)
Massa Panen Tiap Bedeng
63
terkecil pada bedeng VI dengan total 19.3 kg. Selisih massa panen antara
kelompok tanaman perlakuan dan tanaman kontrol terbesar juga ditunjukan
pada bedeng I, yaitu memiliki selisih sebesar 10.083 kg. Sedangkan untuk
selisih massa terkecil ditunjukkan pada bedeng VI, dengan besar selisih 3.264
kg.
Massa panen tanaman perlakuan memiliki ketinggian yang berbeda-
beda untuk tiap bedengnya dibanding tanaman kontrol. Hal tersebut karena
tinggi rendahnya taraf intensitas yang diterima tanaman padi untuk tiap
bedengnya. Berikut merupakan data taraf intensitas bunyi lovebird
termanipulasi dan massa panen tanaman padi untuk tiap bedengnya.
Tabel 4. 7 Taraf Intensitas bunyi (dB) dengan Massa Panen Tanaman Padi(kg)
Pengukuran taraf intensitas bunyi dilakukan dari bedeng 1 yang
memiliki jarak 0-1.5m dari sumber bunyi. Dari tabel 4.8 dibuat grafik
hubungan antara taraf intensitas bunyi dengan massa panen tanaman padi
Bedeng Interval Taraf
Intensitas(dB)
Tinggi
Tanaman(kg)
I 78.3-80.4 25.868
II 76.5-78.4 23.899
II 74.2-76.3 21.887
IV 71.9-74.5 23.295
V 70.5-72.3 21.692
VI 68.6-70.4 19.3
VII 67.1-68.7 20.781
VIII 65.3-67.1 21.532
64
kelompok perlakuan. Berikut grafik hubungan antara taraf intensitas dengan
tinggi akhir tanaman padi.
Gambar 4. 19 Pengaruh taraf intensitas bunyi terhadap Massa Panen tanaman
padi
Dari grafik yang didapatkan pada gambar 4.18 taraf intensitas dari
bunyi lovebird termanipulasi mempengaruhi massa panen tanaman padi untuk
tiap bedengnya. Bedeng yang memiliki massa panen tanaman padi terbesar
adalah bedeng I dengan taraf intensitas 78.3-80.4dB dengan massa panen
sebesar 25.868kg sedangkan yang terkecil adalah bedeng VI memilik taraf
intensitas 70.5-72.3dB dengan massa panen sebesar 19.3kg.
65
Gambar 4. 20 Grafik Hasil Total Produktivitas Panen Padi
Setelah membandingkan hasil panen untuk tiap bedengnya, kemudian
membandingkan massa total hasil panen kelompok tanaman kontrol dan
tanaman perlakuan untuk seluruh bedeng. Perbandingan massa total hasil
panen untuk satu lahan penelitian seperti pada gambar 4.19. Total massa
panen untuk kelompok tanaman kontrol yaitu sebesar 129.324 kg dan untuk
kelompok tanaman perlakuan sebesar 178.254kg. Massa panen kelompok
tanaman perlakuan memiliki selisih yang cukup besar dengan massa panen
kelompok tanaman perlakuan. Selisih massa panen antara tanamann kontrol
dan perlakuan yaitu sebesar 48.93 kg. Peningkatan massa panen tanaman padi
untuk kelompok tanaman perlakuan kemudian dipersentasikan. Persentasi
hasil peningkatan massa panen kelompok tanaman padi perlakuan yaitu
sebesar 37.8%.
Kontrol
Kontrol 129,324
Perlakuan 178,254
020406080
100120140160180200
Mas
sa H
asil
Gab
ah (
Kg)
Data Hasil Perbandingan Produktivitas Total Tanaman Padi
66
Menurut Suprihatin, produktivitas hasil tanaman padi pada sawahnya
meningkat setelah diberi papara bunyi, hal tersebut dapat dilihat dari gabah
hasil panen yang direndam pada air banyak yang tenggelam dibandingkan
yang mengapung di permukaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian
besar gabah terisi bulir-bulir beras dengan baik. Menurut Sagino, hasil panen
padi dari sawahnya seluas 400m2 meningkat cukup besar setelah pemaparan
bunyi Lovebird termanipulasi. Hasil panen yang didapatkan tanpa pemaparan
dan dengan pemaparan yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. 8 Hasil Panen Menurut Petani
Karung(buah) Massa per
Karung(Kg)
Massa
Total(Kg)
Tanpa
Pemaparan 12 50 600
Pemaparan 13 60 780
Hasil panen yang didapatkan untuk per-karungnya memiliki selisih
massa sebesar 10kg, hal tersebut dikarenakan hasil panen padi dengan
perlakuan memiliki gabah yang terisi bulir padi dengan baik sedangkan untuk
hasil panen padi tanpa perlakuan terdapat banyak gabah yang kosong. Hasil
panen padi tanpa pemaparan sebesar 600 kg dan dengan pemaparan sebesar
780kg. Selisih total hasil panen padi tanpa pemaparan dan dengan pemaparan
sebesar 180kg
Sumber bunyi Lovebird termanipulasi pada range peak frekuensi
4000-5000 Hz yang dipaparkan pada tanaman padi dapat dikatakan
berpengaruh pada produktivitas hasil tanaman padi. Hal tersebut dapat
dibuktikan dari selisih massa panen tanaman padi dan persentase peningkatan
67
massa hasil panen tanaman padi antara kelompok tanaman padi kontrol dan
perlakuan yang besar.
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
pengaruh sumber bunyi Lovebird termanipulasi pada range peak frekuensi
4000-5000Hz yang dipaparkan menggunakan perangkat Audio Bio
Harmonic(ABH) adalah sebagai berikut:
1. Pemaparan sumber bunyi Lovebird termanipulasi pada range peak
frekuensi 4000-5000 Hz menggunakan perangkat Audio Bio Harmonic
(ABH) berpengaruh terhadap tinggi tanaman padi. Ketinggian akhir
tanaman padi kelompok tanaman kontrol adalah 119.58cm dan untuk
tanaman perlakuan 124.7cm. Tanaman perlakuan memiliki ketinggian
yang lebih besar dari tanaman kontrol, selisih tinggi tanaman sebesar
5.12cm.
2. Pemaparan sumber bunyi Lovebird termanipulasi pada range peak
frekuensi 4000-5000 Hz menggunakan perangkat Audio Bio Harmonic
(ABH) tidak berpengaruh terhadap jumlah anakan tanaman padi. Tidak
ada peningkatan yang berarti pada jumlah anakan padi tanaman perlakuan.
Jumlah rata-rata akhir anakan tanaman padi kelompok tanaman kontrol
sebanyak 23 anakan dan untuk tanaman perlakuan sebanyak 23 anakan.
Tidak terdapat selisih jumlah anakan padi karena memilik jumlah akhir
yang sama besar
69
3. Pemaparan sumber bunyi Lovebird termanipulasi pada range peak
frekuensi 4000-5000 Hz menggunakan perangkat Audio Bio Harmonic
(ABH) berpengaruh terhadap massa hasil tanaman padi. Total massa
panen untuk untuk lahan seluas 96m2 dengan jumlah rumpun padi
sebanyak 3200 rumpun pada kelompok tanaman kontrol yaitu sebesar
129.324 kg dan kelompok tanaman perlakuan sebesar 178.254kg.
Tanaman perlakuan memiliki produktivitas yang lebih tinggi dari tanaman
kontrol, selisih hasil panen kelompok tanaman tanaman perlakuan dan
kontrol sebesar 48.93kg. Persentase hasil panen total kelompok tanaman
perlakuan 37.8% lebih besar dari kelompok tanaman kontrol.
B. Saran
Dari penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa hal yang perlu
ditingkatkan, adapun saran untuk meningkatkan penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Penelitian dilakukan pada daerah dengan ketersediaan air yang baik, agar
teknologi sonic bloom dapat efektif bekerja untuk pertumbuhan dan
produktivitas tanaman padi.
2. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
nilai kualitas dari hasil panen.
70
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, Resnick. 2010. Fisika. Edisi 7 Jilid 1(Terjemahan). Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Giancoli. (2001). FISIKA Edisi Kelima Jilid 1, Jakarta: Erlangga
Kadarisman N, Purwanto A. 2011. Rancang bangun audio organic growth
system(aogs) melalui spesifikasi spektrum bunyi binatang alamiah sebagai
local genius untuk peningkatan kualitas dan produktivitas tanaman
holtikultura.Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan
Penerapan MIPAUNY:463-474
Carlson D, 2001. Sonic Bloom a 90 Minute Explanatory Video. Hitzel
Hills(USA): Scientific Enterprises, Inc.
Young & Freedman. (2003). Fisika Universitas, Jakarta: Erlangga
Yulianto, 2006, Sonic bloom sebagai alternatif teknologi terobosan untuk
meningkatkan produktivitas padi, Agrosains Vol.8 No. 2 hal 87-90.
Wibowo, Bagoes. 2018. Klasifikasi Ragam Peak Frekuensi Suara Binatang
Alamiah Sebagai Stimulator Pertumbuhan Dan Produktivitas
Tanaman[skripsi]. Yogyakarta(ID): Prodi Fisika, Fakultas MIPA UNY.
Kadarisman, Nur.,dkk. 2011. Peningkatan Laju Pertumbuhan dan Produktivitas
Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L.) Melalui Spesifikasi Variabel
Fisis Gelombang Akustik pada Pemupukan Daun ( Melalui Perlakuan
Variasi Peak Frekuensi).Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan
dan Penerapan MIPA. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA
UNY,F-456.
Bambang, M,&Prihambodo, T. 2009.Fisika Dasar untuk Mahasiswa Ilmu
Komputer & Informatika. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Yulianto. 2006. Sonic Bloom Sebagai Alternatif Teknologi Terobosan untuk
Meningkatkan Produktifitas Padi. BPTP Jawa Tengah. J. Agroland 15(1):1-
6. ISSN: 0854-641X
Idris, Muhammad. 2018. PENGARUH SUMBER BUNYI GARENGPUNG
(Dundubia manifera) TERMANIPULASI PADA PEAK FREKUENSI
4000Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS
TANAMAN PADI (Oryza sativa) [skripsi]. Yogyakarta(ID): Prodi Fisika,
Fakultas MIPA UNY.
GINTING, Albina Br (2012). KONTRIBUSI USAHATANI PADI DAN USAHA
SAPI POTONG TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PETANI DI
KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN[thesis].
Semarang(ID): Universitas Diponegoro
Kuswanto, 2007. Teknologi Pemrosesan Pengemedan dan Penyimpanan Benih.
Kanisius. Yogyakarta.
71
Widiastuti. 2018. PENGARUH VARIASI FREKUENSI BUNYI “GARENGPUNG”
(DUNDUBIA MANIFERA) TERHADAP LUASAN BUKAAN STOMATA
PADA TANAMAN JAGUNG (ZEA MAYS L.) DENGAN PERHITUNGAN
ELIPTIS[skripsi]. Yogyakarta(ID): Prodi Fisika, Fakultas MIPA UNY.
R. Hassanien, T. Hou, Y. Li et al., Advances in Effects of Sound Waves on Plants.
Jornal of Integrative Agriculture 13(2):335-348.
Nadliroh, Kuni. 2015. Analisis Pengaruh Bunyi Terhadap Sistem Buka Tutup
Stomata Tanaman Padi Varietas Logawa. Natural B 3(2).188-192.
Yulianto. 2008b. Penerapan teknologi sonic bloom dan pupuk organic untuk
peningkatan produksi bawang merah (Studi Kasus Bawang Merah di
Brebes, Jawa Tengah). Agroland 15 (3): 148 – 155.
https://www.bps.go.id/publication/2018/12/21/543c607a9ce62960d929060f/luas-
panen-dan-produksi-beras-di-indonesia-2018--hasil-kegiatan-pendataan-
statistik-pertanian-tanaman-pangan-terintegrasi-dengan-metode-kerangka-
sampel-area-.html diakses pada pukul 21.34 WIB 1 Juni 2019.
A, Karim, Makarim., dan E, Suhartatik. 2009. Morfologi dan Fisiologi Tanaman
Padi. Balai Penelitian Tanaman Padi. http://www.litbang.pertanian.go.id/sp
ecial/padi/bbpadi_2009_itkp_11.pdf. diakses pada 1 Juni 2019.
http://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-berita/tahukah-anda/tiga-fase-
pertumbuhan-padi diakses pada 12 Juli 2019.
Salisbury, F. B. dan Cleon. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan, Jilid 1.
Terjemahan dari Plant Physiologi 4 th Edition oleh Diah R. Lukman dan
Sumaryono. ITB. Bandung. Hal : 84 – 87
Haryanti, Sri. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies
Tanaman Dikotil dan Monokotil. Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol.
XVIII (2) Hal:21-28
Pandey, B.P. 1982. Palnt Anatomy. S Chand and Company. New Delhi
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/2019021407270692369120/swasembada
-pangan-kau-kejar-banjir-impor-ku-dapat diakses pada 12 Juli 2019.
72
LAMPIRAN
73
Lampiran 1. Data Pertumbuhan Tanaman Padi Kontrol (cm)
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 69.5 57 59 67 53 59.9 60.6 58
2 60.9 68.5 66.3 56 60.5 61.7 64 70.1
3 65.4 62.4 61.2 58 61 66 67.5 61.5
4 71 64.2 67.6 55.6 56 60.1 63.5 57.5
5 60.3 60 66.3 58.5 69.5 64.6 66 58.5
6 62.5 62.3 61.5 63 60.5 55.6 63.4 67.1
7 65 54.2 60.5 66.3 68 59.6 55.8 61.9
8 60 66.8 67 63.2 58.3 61.1 64 68.2
9 63.7 57.2 64 63 50.1 65 63.1 60.2
10 66 63 65.8 55.5 56 58.1 67.4 61
11 60.5 63.3 61 66.4 58.6 60.7 65.1 70.1
12 62.5 67.1 64 62.3 66.5 70.2 62.5 65
13 62.6 66 64.1 64 65.5 60.3 58.7 63.5
14 60.5 68 58.3 64.2 61 58.8 59.5 61
15 67.5 65.4 63.8 59 54.9 60.6 65 64.4
16 67 67 58 58.5 59 59.7 66.1 67
17 60.3 60.5 62 64.6 69.3 59.6 57.5 66
18 63 69.3 66.5 59 63 62.1 58.7 64.2
19 65 69.5 63 55.5 62.5 62.5 60 71.2
20 70.1 60 64.6 65.1 61 63 54.3 68
21 69.5 63.4 63.8 58.1 64.3 62.5 59.7 64.1
22 64.3 58.2 58.2 63.1 62.8 59.7 49.5 68.2
23 65.3 63.3 64.2 59 61.5 68.4 51.5 64.1
24 67.7 66 65.3 68.4 60.3 60.3 50.7 58
25 68.1 65.2 67.5 69.5 64.5 68.2 54.8 53.2
26 60.4 58.6 61.5 60.1 70.2 66.4 67.5 65.2
27 62.5 62.9 66.4 61.9 65.1 55.4 63.9 51.5
28 64.3 62.3 59.9 63.4 69.3 64.5 57.4 61.7
29 63.3 64.8 70.2 63.9 60.2 70.1 65.2 60.5
30 65.4 66.7 63.5 60.5 64.9 63.4 58.2 65.8
Hari : 38
Jenis
Variabel : Kontrol
74
31 69.3 62.5 58.8 62.2 59.1 64.6 62.5 64.9
32 56.3 60.4 62.5 61.9 66.3 68.7 65.7 70.1
33 65.6 63 63.8 55.5 59 66.8 63.1 60.7
34 59.7 60.9 62.5 62.9 71.2 61.9 60.1 65.6
35 67.8 61.8 60.4 70.1 69.7 65.1 67.5 62.9
36 65.5 58.2 67.7 64.2 61.2 68.2 54.3 64.1
37 65.5 65.4 62.2 58.5 63.4 63.4 57.4 69.5
38 62.1 61.1 59.8 66.5 60.1 69.4 63.5 60.9
39 63.1 60.5 58.5 58.4 67.2 68.6 54.1 64.3
40 60.6 52.2 60.4 67.5 60.8 60.7 64.2 55.8
41 54.3 62.4 60.7 67.5 61.7 61.4 61.6 58.1
42 60.7 60.7 60.8 63.8 60.4 68.8 63.4 59.2
43 57.8 65.1 59.3 68.4 70.1 58.8 55.8 61.2
44 61.4 58.7 58.4 69.1 67.4 60.7 67.6 55.9
45 51.1 52.9 65.2 70.2 59 61.4 68.4 58.2
46 62.9 60.2 64.7 68.2 68.3 66.6 65.7 61.6
47 60.1 59.6 65.8 68.2 59.6 68.7 53.5 59.8
48 50.4 54.1 61.7 67.8 60.5 70.2 54.3 69.8
49 59.5 50.4 60.8 65.5 69.2 68.9 62.6 55.3
50 62 55.5 60.2 64.5 64.5 64.9 54.6 65.2
�̅� 63.00 61.77 62.78 63.07 62.72 63.52 60.82 62.80
∆�̅� 4.39 4.48 3.03 4.28 4.79 3.99 5.05 4.67
Hari : 52
Jenis : Kontrol
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 92.3 63.3 69.4 76.5 80.1 78 81 80.9
2 84 70 80.2 84 81.6 80.1 74.5 86.5
3 85.4 80.5 81.6 84 78.5 76.7 84.5 81.2
4 82 88.7 83.5 74.5 86.6 89 72.4 81.5
5 82.3 86.5 86.9 73.9 76.5 83.4 71.5 72.5
6 80.9 86 85.5 85.2 73.4 76.5 72.6 88.6
7 89 80.5 86.4 75.5 71.5 78.8 92.6 80.5
8 84.4 82 84.3 78.9 56.7 81.2 86 77.8
75
9 87.5 84 86.1 83.1 73.5 83.1 81.5 81.8
10 86.7 84.3 87 83.7 83.5 75.4 78.5 86.8
11 86.3 89.9 83.2 79.4 78.1 82.5 80 86.5
12 80 84.5 80.1 81.3 84.5 82.3 82 81.2
13 89 79 87 85.1 74.1 83.4 83 90
14 87.5 74.5 84.3 78.8 77.2 81.5 72.6 84.6
15 85.7 78.8 78 78.7 87.4 81 80.1 83
16 87 85 76.3 79.1 74 79.8 85.7 85.2
17 79.2 78.5 77.5 72 92.7 72 80 89
18 81.5 85 75.6 79 84.8 76.2 85.5 84.6
19 87.4 73.5 87.9 80.7 79.3 88.2 77.6 83.6
20 80.6 80 73.4 80.6 76.4 76.2 80.2 83.4
21 72.9 81.2 78.8 85.7 80 76.7 78.2 70.5
22 89 70.2 86 76.3 79.2 79.3 78.5 81.3
23 76.5 83.2 83.3 71 76.3 77.8 79 83.2
24 86 82.1 87.8 81.2 90 80 85.4 80.5
25 86 82.4 77.9 86 79.2 79 75.4 84.3
26 89 87.6 85.4 87.5 76.3 79.1 82.5 76.6
27 72.5 78.2 87.1 86.9 66.5 81.1 88.8 80
28 80.1 85.2 80.2 77.2 81.8 73.4 72.5 81.5
29 73.6 81.2 83.7 79.6 85.6 85.3 82.7 87.5
30 75.2 89.8 88.8 86 88.6 83.1 85 76.7
31 80.2 89 86.4 76.5 87.6 84.5 75.4 75.4
32 85.4 80.3 78.9 87.8 80.7 82.1 77.3 77.8
33 73.2 82.5 77.6 82.4 88.6 85.3 80.2 83.2
34 82.7 78.7 72.4 83.5 85.4 78.3 81.2 81.3
35 70.2 79.7 84.5 86.7 86.7 82.5 79.8 75.3
36 74.7 84.5 89.4 82.1 79.8 89.6 78.4 85.6
37 80.6 82.8 79.7 83.2 80.3 78.7 84.3 82.4
38 82.1 79.5 88.6 86 82 83.4 73.5 87.6
39 82.5 75.8 82.5 76.5 88.7 88.2 75.4 81.4
40 80.6 82.3 78.3 83.6 90.3 88.9 79.7 80
41 74.2 80.4 83.8 75.6 84.5 83.4 77.6 74.5
42 82.4 81.8 82.5 84.6 86.7 82.5 71.2 77.5
43 80.3 85.4 81 80.9 82.3 88.6 84.5 77.8
44 79.7 85.6 78.3 84.5 84.5 81.4 72.8 79.6
76
45 84.2 85 83.4 86.7 79.8 81.5 79.9 75.4
46 84 87 80.5 89.6 85.6 83.4 75.2 83.5
47 86 79.6 82.6 83.4 77.6 82.6 75.6 73.4
48 75.4 78.3 79.8 82.6 85.4 85.7 75.4 78.9
49 82.3 80.6 80.9 87.6 82.1 88 81.2 77.5
50 80.2 80 84.5 88.5 80.9 85.4 80.2 80.9
�̅� 82.01 81.49 82.18 81.67 81.07 81.68 79.37 81.21
∆�̅� 5.14 5.13 4.49 4.55 6.46 4.17 4.77 4.45
Hari : 66
Jenis : Kontrol
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 99.8 90.8 93.6 90.5 91.5 93.2 107 99.8
2 95.2 118.5 91.3 96 90 97.2 112.3 97.3
3 103 98.5 113 94.3 98.6 92.3 92.5 109.4
4 108.2 108.5 105 95 105 102.6 106 92.5
5 105 97 95.4 104 103.5 98.6 105.9 94.3
6 100.2 93.2 103.2 97.5 103.5 94.5 97.5 90
7 109.5 100 106 96.5 93.2 102 105.4 98.6
8 94.5 108 109 90.2 97.5 94.3 96.5 87.5
9 103.4 95.2 107.6 91 105 90.2 100 94.5
10 97.8 103.5 94.3 97.2 109 89.3 97.8 103
11 96.4 101.1 97.8 97.6 100.2 87.6 98 112.9
12 99.4 98 98.5 109.8 102.8 108 107.6 94.5
13 106 103 109.4 96.5 99.8 99.7 113 108.7
14 113 102.1 104.5 98.7 107.8 98.7 108.9 96.5
15 103.2 105 115 99.1 105.4 106.5 104.5 101.2
16 101.5 97 92.3 110.9 103.4 98.5 91.9 104.5
17 105 102.1 108.9 112 92.3 98.2 102.5 98.7
18 109 100 102.5 103 99.8 100.8 89.7 111.3
19 99.3 108 99.1 104.5 107 94 103.5 94.3
20 102.3 104.5 90.9 102.9 102 98.7 94.3 105.6
21 102 95.7 105 94.7 91.9 94.8 95.4 99.8
22 104.9 101.5 91.6 108 98.3 94.8 96.1 99.7
77
23 97.2 94.7 97.5 96.5 97.8 105 94.3 99
24 108.7 101.2 98.9 97.8 92.6 98.7 99.1 108
25 101.8 115.1 100 102.5 90.7 106.4 98.9 91.8
26 101.3 91.8 108.6 105 96.7 99.3 96.3 105.5
27 93 101 93.2 92.8 94.6 96.7 91.2 97.8
28 94.5 102 90.4 99.5 101.1 108.6 104.2 98.7
29 104 90.3 93.2 97.9 98.7 99.8 90.5 107.5
30 100 95.3 96 93.9 105.5 101.8 90.5 94.6
31 105.6 98.7 94.3 93.5 98.8 96.8 93.8 99.8
32 97.8 97.3 97.6 117.8 90.1 105.4 99.7 102.8
33 96.3 104.5 104.3 95.2 99.7 112 94.5 99.8
34 97.5 96.7 94.5 97.8 102.3 98.9 96.7 102.4
35 97.2 102.3 102.6 95.3 94.5 101.6 95.6 117.8
36 96.5 90.2 98.8 98.7 97.6 102.4 108.9 104.2
37 98.1 99.5 94.5 104.5 96.2 94.5 102 103.2
38 95.4 90.8 96.8 97.6 99.4 98.7 98 87.8
39 99.8 102.5 97.5 99.5 102.4 109.5 108 94.3
40 94.2 97.3 104.3 99.8 97.6 98.7 99.7 97.6
41 104.5 103.4 95.6 92.1 102.3 98.3 92.3 99.4
42 96.5 93.4 90.2 107.6 94.3 97.6 95.6 108.8
43 96.2 97.6 102.4 98.2 91.7 102.4 94.5 88.7
44 104.5 108.9 99.6 95.4 101.3 104.5 103.7 98.3
45 92.3 98.7 94.5 96.5 104.2 97.2 108.9 102.3
46 96.4 95.4 97.8 97.2 96.5 94.3 94.5 94.3
47 102.3 99.8 95.6 102.1 97.8 97.8 97.4 91
48 96.5 96.5 97.8 90.2 92.3 93.4 93.2 95.6
49 99.7 94.5 105.4 97.6 98.6 98.7 97.8 89.7
50 95.4 100.8 92.3 94 88.7 88.7 102.3 94.7
�̅� 100.44 99.83 99.36 98.93 98.63 98.84 99.37 99.40
∆�̅� 4.78 5.90 6.24 5.93 5.15 5.38 6.09 6.77
78
Hari : 80
Jenis : Kontrol
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 103 114.5 107.2 105.4 104.3 112.5 112.6 107.9
2 107.3 109.8 106.5 115.3 115 110.7 105.3 112
3 108 118.2 111 105.2 106.8 100.1 104 115
4 117.2 117 102.3 115.2 115.1 115.8 122.8 107.5
5 106.5 117.3 106.4 102.3 110.5 116 115 111.6
6 115.4 111.6 116.3 103.4 104.3 117 113.2 107.5
7 104 109 112 115.3 108.9 103.2 109.5 117.5
8 117.3 117 107.9 112 109 113.3 112 118
9 103 114.4 111.8 103.5 106.2 114.3 117 111
10 114.2 103 110 112.6 107.2 109.6 113.2 110
11 106.5 110.4 116 115.1 102 109 104 104.2
12 111.2 118.7 110.3 113.8 102.5 118 111.3 111.6
13 109.8 103.9 110.5 102.8 114.2 115 101.5 116
14 125 113.2 116 110 113.5 105.5 124 105
15 107 119 106.5 111 103 110.3 112.6 114
16 108 109.4 115 104 115.5 114 102 108.3
17 116.1 116.4 116.3 101.2 113.5 110.4 105.5 113
18 113.2 112 116.2 108.3 112.3 114 105.4 104.2
19 104.9 108.6 115.6 113.2 114.6 101.5 109 114.3
20 107 112.2 103.8 118.4 113 97.8 109.5 117
21 109.8 112.5 117 117.5 117.3 109.2 109.2 111
22 107.5 106.6 112.5 102.6 108.7 114.2 107.2 108.5
23 109.5 109.4 105.6 114.5 110.7 120.5 104 110.3
24 117.8 109.6 107.4 105.6 101.5 110 119 107.2
25 116.5 115 107.6 114.6 108.4 102.9 110.5 112
26 112 110.5 111.3 114.4 114 106.2 111 116.4
27 120.5 108.4 111 115 111.4 106 103 117.7
28 122 109.8 113.7 119 108 104.3 109.5 115
29 110.8 104.7 117 118.7 119.8 124.4 105.8 102.1
30 116 110.3 105 108.2 108.4 109.7 109 105.4
31 113.3 118.7 107.6 108.7 119.7 115.7 113.4 113.4
32 109.8 109.2 118.9 124.3 107.6 109.8 119.8 119.3
79
33 108.8 113.5 109.7 105.4 109.4 116.7 104.3 108.7
34 117.6 105.4 105.6 101.9 109.8 119.8 105.7 112.8
35 115.6 110 115.6 109 110.9 120.5 108.7 114.3
36 124.3 121.4 119.4 125.8 105.6 121.3 125.6 119.8
37 119.8 115.6 115.6 106.4 113.2 104.5 105.4 105.4
38 110 112.3 107.8 120.9 101.8 120.9 112.3 106.4
39 108.2 118.7 118.4 119.8 109.8 112.3 109.7 116.7
40 118.9 115.7 114.2 102.4 114.5 109.8 108.9 104.5
41 117.6 108.7 116.5 119.8 117.6 108.7 121.3 110.8
42 110.9 116.5 110.2 125.4 119.6 113.4 108.7 119.8
43 111.2 109.8 104.5 120.9 115.3 101.3 114.5 117.7
44 114 117.5 108.7 113.4 106.5 109.8 111.3 114.9
45 109.8 115 106 109.2 107.9 117 115.3 115.3
46 119.2 105.4 105.4 102.3 115 114.1 110.8 108.2
47 113.4 113.2 107.6 106.4 114.5 112.3 102.4 110.2
48 120.9 108.3 107.9 112.3 100.6 111.8 113.5 116.8
49 117.5 109.4 110.7 102.3 118.7 109.8 117.5 103.8
50 114.5 105.4 113.4 103.2 117.9 111.3 114.1 102.4
�̅� 112.85 112.04 110.99 111.16 110.71 111.52 110.82 111.45
∆�̅� 5.52 4.51 4.55 6.94 5.23 5.94 5.83 4.95
Hari : 94
Jenis : Kontrol
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 118 118 109.8 125.3 116.5 121.5 124.5 121.3
2 115.6 120.8 123.4 113.4 114.2 120.9 127.6 125.3
3 116.5 130.2 115.4 115.2 123.2 105.6 108.4 107.6
4 117.6 115.4 123.1 121.8 113.1 119.8 106.5 108.8
5 121.5 130.9 117.5 114.2 122.1 103.4 122.4 109.2
6 121 117.6 115.4 115.6 117.8 108.4 119.8 119.8
7 120.3 123.4 117.6 112 119.1 129.4 107.6 117.6
8 121.5 117.8 114.3 121.3 118.7 123.5 129.6 110.4
9 123.4 122.5 116.5 111 118.4 127.6 125.4 120
10 120.4 118.6 124.7 124.3 111.4 125.4 127.6 108.5
80
11 120.8 125.4 125.4 118.7 120.8 128.5 108.5 127.6
12 127.8 116.5 118.7 111.9 121.3 109.5 118.7 110.5
13 115.5 114.3 125.4 124.5 125.6 122.3 129.4 125.4
14 112.4 118.6 123.1 126.4 121.3 127.6 104.3 108.7
15 125.3 126.4 117 112 114.3 109.8 125.4 125.4
16 114.2 115.4 117.6 123.2 121.9 107.6 107.6 109.5
17 124.2 118.6 114.3 122.8 120.3 118.9 121.3 129.7
18 117.8 126.4 121 119.8 103.2 107.5 128.4 101.2
19 114.2 120.9 114.2 126.4 124.3 121.4 106.4 120.9
20 121.5 117.8 115.3 126 120.5 108.7 105.4 105.3
21 117.5 124.5 113.5 111.9 114.4 125.4 118.3 128.5
22 118.7 118.7 119.4 126.5 124.5 125.4 109.3 125.4
23 115.4 115.9 121.5 110.8 124.3 106.5 120.6 105.6
24 124.5 114.6 124.6 117.6 128.6 120.5 108.2 125.4
25 116.4 113.2 117.6 120.9 125.3 108.9 125 127.6
26 124.3 121 123.1 114.3 118.7 126.8 120.4 124.5
27 118.9 124.5 121.8 127.6 121.5 124.6 120.2 122.4
28 119.4 123 124.5 115.4 117.8 109.8 104.3 125.4
29 117.6 117.4 121.4 121.5 120.5 120.7 125.4 122.8
30 125.3 121.3 117.5 111.4 122.3 110.8 127.6 121
31 119.8 121 127.6 125.2 121.8 121.7 120.4 129.3
32 122.1 118.6 121.4 114.3 118.7 125.4 126.5 127.6
33 116.4 115 116.4 118.7 109.2 127.5 122.6 125.4
34 128.4 123.2 121.8 115.4 117.6 101.4 120.4 120
35 130.7 125.4 123.5 121.8 118.5 132.3 127.6 128.6
36 125.3 121.4 119.7 114.3 121.2 127.5 120.5 120.3
37 116.3 122.5 119.5 120.7 109.8 126.4 119.4 128.6
38 127.4 120.9 118.3 114.3 117.6 119.5 125.3 121
39 112 116.3 107.5 119.5 103.6 117.9 120.3 128.5
40 123.3 120.9 121.6 125.4 118.4 109.5 117.4 128.6
41 121.9 115.4 122.3 124.3 101.5 120.4 119.2 128
42 121.4 125.4 126.5 120.5 120.5 120.6 122.7 112.1
43 125.4 124.5 126.3 121 121.4 125.3 117.8 130
44 118.7 126.5 121.5 123.4 127.6 120.5 124.3 123.3
45 115.4 123.4 119.4 125.4 117.5 119.5 120.4 128.5
46 121.9 123.2 122.1 129.2 119.3 104.2 121.5 104
81
47 126.4 122.7 119.8 123.4 119.8 120.3 119.3 109.7
48 128.3 108.2 111.8 121.4 121.6 122.5 118.7 120
49 124.5 119.8 120.9 129.8 120.7 118.1 120.8 112.3
50 125 114.3 128.7 125.4 119.5 120.5 120.5 101.7
�̅� 120.68 120.49 119.64 119.83 118.62 118.51 119.17 119.74
∆�̅� 4.51 4.52 4.42 5.45 5.74 8.16 7.38 8.44
Lampiran 2. Data Pertumbuhan Tanaman Padi Perlakuan (cm)
Hari : 38
Jenis : Perlakuan
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 60.9 66 63 68.5 65.4 63.5 65 59
2 72.5 58.5 55.2 64.5 64.9 65.7 54 58.5
3 65.7 75.3 61 56 59.5 72.8 57.8 65
4 69 65 65.5 52.8 64 56.7 69.9 64.3
5 60.6 63.5 59.8 55 65 52.9 70.3 65.3
6 61.5 66.7 77.3 61.5 57.8 54.1 61 67
7 63.5 67.5 58.3 64 64.3 65.4 63.2 68.6
8 59 72.9 58.1 65.5 68.5 65 60.2 70.8
9 68.7 58.5 55 61 58.7 67 54.1 51.4
10 69.6 56.7 74 62.5 65.7 61 53 59.8
11 60.3 71.2 59.1 62.5 68 54.8 58.9 59.7
12 68.9 67.3 54.3 65.7 61.2 59 54.6 55.4
13 59.8 65.4 67 65.4 59.8 67.9 57.8 65.7
14 60.7 60.2 69.2 71.3 57.6 62.4 56.7 59.8
15 58.6 69.1 71.2 70.9 60.5 69 56 67.9
16 61.2 69.3 58 54.7 57.9 65.8 67.8 66.7
17 60.8 60.5 58.7 58.7 68.7 64.2 67.9 66.9
18 62.1 65 57.9 56.4 54.7 52.9 63.3 65.6
19 67.2 52.1 63.4 65 51 59.7 65.7 64.5
82
20 61.8 58.4 65.4 64.9 67.8 73.6 60.7 56.1
21 71.4 61.2 67.8 62.4 60.2 70.5 66.7 56.4
22 60.3 59.8 65.4 65.7 53.9 56.9 69.9 53.4
23 59.4 68.4 65.7 65.9 60.7 67.9 60.3 72.8
24 70.2 70.8 59.8 57.9 61.7 67 59.8 67.8
25 65.7 58.6 62.3 57.1 51.57 64.3 56.9 54.9
26 57.5 59.7 54.3 54.3 61.9 66 70.8 63.8
27 60.7 72.1 57.2 60.3 59.8 56.4 72.4 67.6
28 76.9 55 58.2 61.2 57.9 52.8 56.7 58.6
29 65.2 57 64.7 60.9 64 61.9 55.9 67.5
30 64.3 56.7 68.5 59.8 65 64.8 67.7 74.3
31 61.2 63.9 69.8 56.7 70.7 65 66.2 54.2
32 59.8 58.6 68.7 72.8 65 57.9 54.3 67.8
33 59.2 57.8 66.9 64.2 62.6 55.2 58.8 65.8
34 64.3 58.3 68.7 54.3 66.1 54.1 67.7 64.7
35 61.9 63.9 66.5 56.7 54.3 67.3 54.6 66.8
36 56.9 65.8 56.7 58.9 65 61.2 69.7 69.7
37 59.5 65.9 59.8 58.8 67.8 60.9 65.4 63.4
38 69 59 67 65.4 54.8 55.2 56.7 67.3
39 68.5 66.7 58.4 66.3 64 64.2 54.3 55.8
40 64.3 58.3 69.8 69.8 59.8 56.9 55.4 57.6
41 58.1 73.8 54.6 72.3 57.9 65.1 59.6 55.4
42 68.4 64.2 63.2 67.5 67.9 69 58.3 69.7
43 63.7 58.9 67.2 68.9 60.7 57.9 57.3 60.1
44 66 64.1 67.8 60.8 58.9 54 53 60
45 71.2 69 58.4 61.2 65.1 65.8 54.9 56
46 59.6 59.7 55.9 60.1 56.2 67.8 70.8 57.9
47 64.5 61.2 65.7 60.8 60.4 66.5 72.5 54.3
48 59.5 60.1 68.9 58.7 66.7 56.9 69.1 52.1
49 59.8 57.8 64.2 52.3 57.9 65.8 65.5 58.6
50 60.7 68.8 52.9 60.9 55.4 53 61 51.8
�̅� 63.60 63.28 62.93 61.99 61.50 62.03 61.60 62.08
∆�̅� 4.58 5.44 5.75 5.20 4.78 5.74 6.06 6.01
83
Hari : 52
Jenis : Perlakuan
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 90.8 82 93 81.5 80.5 83 90 81.5
2 88 88 90.5 90 90 87 81 84.5
3 84.5 84.2 78 86.3 87 80.1 83.2 85
4 90.8 87.5 89.3 82.7 91.2 80.7 81.5 84.5
5 83.5 80.5 84.5 87 85 82 90.5 90
6 89.5 96 87.5 90.5 80.1 83.5 86.7 80.3
7 85.8 85 93.3 86.5 78.1 90.2 90.5 81
8 86.3 88.2 91 85.7 80.2 83.6 84.7 80.9
9 79.8 88.8 83.4 88.5 81.5 85 79 78.9
10 83.2 87 88.2 89.8 90.7 88.5 80.5 79.9
11 85.9 90 80.2 80.2 83.2 74.7 88.4 82.3
12 79.8 83.2 83.4 80.5 81.1 76.5 74.7 84.5
13 87.6 80 80.5 78.4 80.2 90.1 78.9 80.2
14 80.3 87.6 74.5 85.3 80.3 89.5 78.4 81.8
15 88.1 84 78.9 85.9 79.2 78.2 82.4 89
16 74.5 82.1 76.5 88.4 74.8 75.6 80.5 87
17 87.6 89 87.8 76.5 77.5 77.8 89.5 80.4
18 82.5 91.2 75 77.9 73.4 79.8 91.5 80.7
19 81.2 83.4 89 85.4 89.7 82.3 78.1 80
20 85.4 85.5 86.5 73.2 80.5 84.5 86.7 85.3
21 82.4 76.7 87 78.9 83.2 82.3 82.9 78
22 80.1 75.4 79.8 74.3 88.4 88.9 93.4 76.5
23 85.6 87.5 76.5 79 79.8 88 82.6 78.9
24 93.1 86.5 87.7 84 79.9 81 86.8 90.2
25 87.2 84 89 89.6 85.4 82.8 79.7 75.6
26 89.8 79 79.5 87.5 80.6 77.6 85.4 84.3
27 85.4 89.6 80.3 84.5 83.5 85.4 77.9 72.1
28 85 80.2 85.4 82.8 80.5 83.9 69.8 80.3
29 92 85.4 86.7 83 87.6 81.5 81.9 80.4
30 75.4 89.7 83.1 87.6 79.7 82.3 83.2 81.4
31 78.9 80 78 82 75.4 74.5 90.4 77.4
32 82.9 81.2 75.4 85.4 76.5 80.2 72.8 87
84
33 82.6 83 82.9 89.7 77 74.3 78 91.2
34 79.7 92.9 83 84.4 89.4 76.6 75.6 80.6
35 85.4 82.3 91.7 78.5 74.5 87.7 87 78.5
36 85.6 84.3 91.4 79.6 80.2 76.5 78.5 80
37 88.7 88.4 79 85.6 73.9 90.4 82.4 81.2
38 86.5 88.6 80.2 77 80 81.9 84.5 89.6
39 84.2 82.5 83.2 83.4 82.5 81 78.7 88.6
40 84 80.4 85.6 89 85 82 85.4 85.4
41 89.8 79.6 93 82.9 86.7 90 87.6 86.5
42 87.5 94.2 78 81.2 89 84.3 76.5 82.6
43 93.6 86.5 86.5 83.4 79.8 85.4 78.8 79.8
44 87.6 89 79.3 81.2 88.6 80.3 87.2 75.6
45 90.2 80.5 80.4 79.8 80.2 80.5 72.9 90.3
46 87 77.2 86.7 85.5 80.1 86.1 83.4 75.4
47 83.2 79.4 92.3 76.8 84.5 75.4 86.4 87.6
48 84.5 85.7 87.4 76 79.9 78.2 83.6 77.6
49 90.3 82.5 90.7 82 85.4 79.3 82.9 91.2
50 87.6 88.6 87.4 80.1 83.8 85.4 83.4 79.5
�̅� 85.42 84.88 84.36 83.10 82.10 82.33 82.73 82.42
∆�̅� 4.20 4.57 5.36 4.42 4.64 4.56 5.26 4.64
Hari : 66
Jenis
Variabel : Perlakuan
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 110.8 97 96.4 98 100.2 106 99 95.8
2 105.4 104 102.6 98.3 100 102 99.3 94.6
3 109.7 97.5 98.5 94.5 92.5 99.9 96 112.3
4 104.2 108 100.5 101.5 104.3 97.5 103.4 98.4
5 106.5 111.8 97.8 102.8 94 95 98.5 102.1
6 98.6 107.5 105.4 100.8 99 112 102.1 95.5
7 107.6 109 99.4 99.4 99.8 106.8 110.5 103.3
8 99.3 103.5 96.4 108.8 110.8 98 103.3 98
9 108 107.8 101.6 96 106 99.3 105 95.7
10 108.4 104.4 97.6 107.6 109.8 94.8 95.5 99.4
85
11 98.2 105.4 98.5 98.5 97.4 105.3 93.8 96
12 109.7 101.4 101 109 97.2 101.2 105.2 114.3
13 114 105.6 103.8 103.8 98.6 105.2 100.5 97
14 107.7 109 104 104 99.5 102.3 99 98.6
15 108.2 102.5 103.4 105.4 109.5 100.3 108.5 96.6
16 94.1 103.1 99.7 110 98.3 101.5 105 101.1
17 113.1 109.5 103.8 103.5 97.4 105 94.2 109.8
18 98 109.8 104 96.3 107.4 96.6 108.1 97
19 109.8 99.6 103.4 108.2 99.1 106 102.3 98.9
20 98.5 107.5 101 106.4 102.4 97.7 99.2 106.5
21 104.6 105.6 103.5 105.1 98.7 100.4 105.4 107.5
22 113.2 107.5 98.3 109.5 99.8 98.3 107.2 110.3
23 106.1 106 102.1 95.3 108.4 103.4 108.4 102.3
24 95.5 99.2 105.7 104.7 102.4 105.5 102.3 104.5
25 103.2 106.5 114.2 103.5 105.2 106.1 99.5 97.6
26 112.4 102.4 103.4 99.5 96.7 102.8 105.6 104.3
27 109.6 103.5 108.9 107.8 107.5 105.3 109.8 111.2
28 116.3 97.8 113.2 99.7 99.4 95.1 107.6 93.2
29 100.2 117.6 99.5 105.8 108.6 90.5 109.5 111.7
30 99.8 96 100.6 104.3 100.3 101.2 97.4 98.4
31 100.2 110.3 106.7 102.4 112.3 99.8 102.1 113.2
32 105.4 92.1 106.3 108.7 111.8 103.2 99.8 105.3
33 98.7 104.5 92.9 94.3 99.7 102 108.2 100.2
34 103 97.8 108.3 90.1 99.5 104.5 108.7 109.8
35 90.2 103.2 98.8 103.2 94.9 107.5 94.5 112.3
36 102.4 102 107.6 98.6 103.4 104.3 103.2 109.2
37 107.8 108.4 98.4 102.3 108.7 97.6 99.8 107.6
38 109.2 98.8 109.8 99.8 106.5 110.9 105.6 94.3
39 102.3 109.6 104.5 98.7 103.2 94.3 100.7 99.1
40 109.4 102.1 107.2 104.5 94.5 103.5 110.8 102.9
41 103.8 105.4 99.3 95.6 99.6 110.5 105.4 105.4
42 109.6 105.4 104.3 102.8 100.2 108.7 93.2 108.9
43 108.8 103.8 103.4 104.5 95.4 100.3 104.1 92.4
44 99.7 99.1 112.4 104.7 96.7 104.2 94.3 106.5
45 112.3 107.6 105.6 102.4 105.8 98.7 110.3 102.5
46 105.8 108 98.7 101.9 99.6 110.5 106.4 101.9
86
47 112 101.8 108.4 109.8 99.3 106.7 101.4 114.3
48 95.8 112.4 114.3 103.4 105.4 102.1 93.8 108.7
49 110.2 104.3 102.8 107.6 113.2 114.3 108.4 110.9
50 114.3 114.8 108 109.8 103.5 104.3 114.6 106.8
�̅� 105.43 104.75 103.32 102.66 102.07 102.58 102.93 103.28
∆�̅� 5.96 4.99 4.81 4.74 5.23 4.95 5.37 6.28
Hari : 80
Jenis : Perlakuan
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 127.5 122.5 124.3 112.5 122.3 104.5 118.9 112.3
2 114.8 115 115.4 114.5 117.5 121.3 113.4 113.4
3 124.6 112 109.8 118 114.3 118.7 114.5 117.6
4 120.2 123.6 117 110 115.2 115.5 115.4 119.8
5 121.2 119.8 107.8 119 119 116.4 120.9 117.6
6 122.3 116 119 113.4 114.5 118.7 116.5 115.4
7 109.2 124.3 117.5 112.1 117.6 119.8 117.6 124.3
8 108 125 112 115.4 116.5 109 118.5 106.5
9 119.8 122 116.5 119.8 114.3 116.7 113 125.1
10 110.5 119 118.7 109.8 121 115 114.1 105.4
11 102.4 122.3 108.7 115 113 119.8 108.7 120.8
12 108.7 124.5 109.4 118.7 119.8 109 109.8 104.2
13 113.4 118.7 118.7 109 107.6 117.6 117 109.8
14 118.7 114.5 105.5 115.4 117.5 118.3 116 115.6
15 119.3 116.7 119 112.8 108 108.3 119.8 121
16 119.7 116.5 115 117.6 107.9 117 112.9 107.6
17 109.8 114.8 124 121.6 108.9 125.4 115.4 112
18 110.5 116.5 113.2 125.9 106.5 119.6 116.5 118.8
19 118.7 119 115.4 119.6 111.5 114.3 115.4 116.5
20 119 119.8 121 115 114.3 116.5 123.4 117.7
21 114 113 124.3 117.8 113.2 124.1 118.7 117.8
22 115.6 114.5 121.4 116.5 119.6 115.3 112.3 116.4
87
23 119.7 113.4 118.6 119.7 118.5 121.3 111.9 119
24 121.8 117.6 119.7 118.7 112.9 115.6 119.8 119.8
25 119.8 125.4 122.9 118.9 108.6 109.8 104 117.6
26 114.5 114.3 107.6 110.7 116.5 107.6 118.7 111.6
27 122.5 105.7 125 113 119 119.3 108.7 119.8
28 125.4 113.4 114.3 105 112.9 119.9 104.3 107.6
29 124.1 107.6 112.9 115.6 119.8 110.8 108.6 116.5
30 119.7 108.9 117.4 109.8 120.5 117.9 108.5 114.3
31 119.8 117.5 116.5 108.8 105.4 117 118 107.6
32 119.4 104.5 116.3 108 124.9 117.4 113 118.7
33 121.8 119 116 122 107.1 117.5 115.6 114.5
34 125.7 125 117 113.4 118.7 124.3 117.8 123.2
35 117.6 123.2 113.9 124.3 109.8 121.6 116.2 113.2
36 125.3 118.9 118.2 116 117.6 113.9 123.1 121.9
37 125.4 119.7 114.3 114.3 109 100 119.8 124.3
38 118.7 111.1 115.6 117.5 114.3 113.2 112.8 115.4
39 119.8 119.8 114.3 125.3 118 114.3 118 119
40 124.2 113.2 118 113.7 117.6 106 119.2 118.9
41 124.3 119.8 112.9 120.6 114.1 115.7 119 114.3
42 122.8 119 115.4 109 105.6 118.8 114.3 116.1
43 117.6 123 115 118.7 118.5 107.6 117.7 114.3
44 119.1 124.3 126 109.8 107.2 109.8 108.7 115.4
45 125.4 117.6 123.4 108.7 112.7 116.7 109.8 115
46 113.2 119.8 115.9 119 114.8 109.9 118.7 116.4
47 120.8 125.4 117.6 116.4 110.4 120.6 108.7 116.4
48 120.9 119.8 113.2 112.6 116 118.2 105.4 111.9
49 127.6 114.3 114.8 112 110.3 115.4 115.4 111.2
50 119.8 120.7 123.2 101.5 109.8 115.4 114.9 113.4
�̅� 118.89 117.84 116.59 115.05 114.21 115.53 114.79 115.66
∆�̅� 5.55 5.11 4.73 5.11 4.84 5.31 4.64 4.87
88
Hari : 94
Jenis : Perlakuan
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 126.7 132.4 130.5 125 127.2 125.4 122.4 129.3
2 118.5 122.9 125.3 128.1 114.7 131.2 119.8 126.5
3 135.3 125.7 129.8 121.9 118 121 128 116.2
4 131.2 131.8 122.6 129.7 112.2 128 113.8 127.8
5 122 122.2 115.4 131.2 121.4 129.8 128 116.3
6 118.3 119.8 119.8 128.4 117 128.1 122.9 128.4
7 129 130.7 131.2 128.5 119.3 115.5 112.8 112
8 130.4 128.7 133.4 126.5 115.5 127 114.5 128.7
9 119.4 130.3 115.3 126.4 117.5 115.4 131.2 111.5
10 125 122.5 129.3 131.2 116.1 127.5 113.2 131.2
11 124.3 133.2 119.8 123.4 130.4 120.9 119.2 119.8
12 128.9 119.8 134 130.6 126.5 123.4 114.3 118.7
13 124.5 134.2 116.7 131.4 128.7 125.4 127.8 121.9
14 130.8 116.7 128.4 127.6 118.9 120.9 127.8 117.9
15 123.4 130.2 126.5 123.4 123.4 121.4 119.8 119.5
16 125.9 124.5 124.5 130.2 130.2 126.5 128.4 124.8
17 126.5 126.5 118.7 118.7 123.4 119.8 125.4 127.5
18 129.8 131.4 125.4 119.8 125.6 127.9 126.7 128.9
19 134.2 128 123.9 134 127.8 119.8 130.9 115.7
20 126.4 128.9 127.6 123.4 123.4 117.6 128.7 116.7
21 128.7 130.9 132.1 126.5 125.4 127.8 119.9 130.9
22 129.2 116.5 123.4 117.9 121 126.9 126.5 119.8
23 131.2 134.2 131.4 119.8 122.4 119.7 134.8 127
24 132.5 134 125.4 116.4 127.5 121.3 128.7 122
25 132.1 125.4 126.5 129.8 120.4 124.2 127 117.6
26 118.7 121 124.5 129.7 127.5 126.1 116.9 119.1
27 130.8 122.5 132 124.3 129 120.8 118.9 126.5
28 134.1 131 126.9 118.7 115.6 121.9 129.6 131.9
29 131.4 123.8 124.9 119.7 127 119 123.5 121.4
30 119.7 128 123.8 116.5 123.4 118.7 130.8 126.4
31 127.5 128.7 125.4 119.8 125.6 130.4 120.4 129.8
89
32 133.1 118.7 124.6 131.4 121.4 118.7 131.2 117.2
33 125.4 129.8 131 119.8 121.5 116.5 127.3 132.3
34 129.8 127.6 125.4 128.5 128.4 129.8 124.8 119.2
35 128 126.5 127 117.6 119.8 118.7 118.4 128.7
36 127 129.8 124.3 124.3 118.9 130.9 123.5 125.4
37 125.4 131.4 115.6 124.3 129.8 125.4 119.3 131.1
38 132.4 130.3 119.8 118.9 125.4 120.4 129.8 127.3
39 120.7 125.4 129 116.5 123.1 120 116.5 125.4
40 129.8 129 127.6 131 134.2 125.3 127.8 129.3
41 121.6 119.8 127.7 129.7 118.6 121.8 126.9 119.8
42 124.7 117.8 125.4 128 126.5 121.7 117.8 128.2
43 124.5 120 128 117.6 115.9 122.6 119.8 125.4
44 119.3 124.3 117.6 131.2 129.8 120.6 123.8 130.2
45 129.5 120 119.8 125.6 118.7 123.3 126.3 129.9
46 127.2 123.7 127.6 119.1 118.8 113.8 130.8 128.9
47 125.8 130.9 131.3 121.5 125.4 132.2 122.1 119.8
48 123.2 118.7 124.7 123.2 119 119.3 125.4 117.6
49 131.2 128.5 132.1 117.6 123.4 127.8 130.9 129.2
50 126.4 127.6 132.8 116.3 125.1 122.3 121 125.8
�̅� 127.03 126.32 125.71 124.41 122.91 123.21 123.92 124.05
∆�̅� 4.52 5.02 4.95 5.24 4.98 4.55 5.61 5.65
Lampiran 3. Data Jumlah Anakan Padi Tanaman Kontrol
Hari : 66
Jenis : Kontrol
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VII
1 0 2 4 0 0 0 1 1
2 0 3 5 0 0 0 0 2
3 5 7 0 0 0 0 0 2
4 4 0 0 0 0 0 0 2
5 2 0 0 0 0 0 0 0
90
6 0 0 0 0 0 1 0 0
7 0 0 0 7 0 2 0 0
8 0 0 0 8 0 0 0 0
9 2 0 3 0 0 0 0 0
10 2 4 0 0 0 0 2 0
11 0 3 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 2 0 0 0 0
14 0 0 3 0 0 5 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 6
17 0 0 0 1 4 0 0 0
18 1 0 0 0 0 0 0 7
19 2 2 5 0 0 0 8 0
20 5 7 4 0 5 6 0 0
21 3 0 0 0 0 0 0 0
22 0 0 3 0 6 0 0 9
23 5 3 0 5 0 0 0 0
24 4 0 2 0 0 0 0 0
25 0 1 5 0 0 0 0 0
26 0 0 6 0 0 0 0 0
27 0 2 0 0 0 0 0 3
28 0 0 0 5 0 5 0 0
29 0 6 0 0 0 0 7 0
30 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 0 0 0 1 0 6 0
32 0 0 0 3 0 0 0 2
33 2 10 0 0 0 4 0 0
34 10 0 4 0 0 0 0 0
35 0 0 0 0 0 4 8 0
36 0 0 0 0 3 5 0 0
37 0 0 8 0 0 0 5 0
38 8 10 0 0 0 6 5 0
39 0 0 0 0 0 7 0 5
40 5 0 1 3 0 0 0 6
41 0 0 0 0 0 3 0 8
91
42 0 0 0 0 0 0 0 0
43 8 0 3 3 1 0 0 0
44 0 0 0 2 2 0 0 0
45 0 3 6 1 4 0 0 0
46 6 4 0 4 0 0 0 0
47 0 0 0 2 7 0 7 0
48 3 4 0 4 0 0 8 0
49 2 0 0 1 6 0 0 0
50 5 5 0 1 0 0 5 0
�̅� 2 2 1 1 1 1 1 1
Hari : 80
Jenis : Kontrol
Variabel
Sampel Bedeng
I II III IV V VI VII VII
1 13 12 14 13 13 12 18 18
2 15 17 14 18 12 12 14 12
3 14 14 15 16 17 16 17 14
4 18 19 16 14 18 14 14 15
5 10 14 14 12 12 15 16 11
6 16 16 13 12 21 20 16 15
7 12 17 13 12 12 18 16 17
8 16 15 13 21 14 19 16 21
9 16 13 13 12 15 11 16 15
10 15 14 13 14 18 15 11 19
11 14 14 14 15 12 14 13 17
12 16 14 12 18 12 12 12 13
13 13 15 14 12 12 11 13 14
14 16 16 10 12 15 15 21 20
15 17 16 19 12 11 13 18 16
16 14 17 15 15 14 14 22 15
92
17 16 14 13 11 15 15 14 19
18 13 15 16 14 12 16 11 12
19 17 19 17 15 16 16 8 13
20 14 17 18 12 18 15 17 16
21 16 16 16 16 16 11 16 15
22 13 14 18 18 15 17 15 18
23 19 19 16 16 16 22 12 13
24 12 22 14 15 12 17 17 15
25 10 16 15 16 11 12 16 20
26 14 15 16 12 10 22 17 15
27 11 17 17 11 13 19 12 10
28 12 17 13 14 17 18 14 18
29 17 12 15 13 9 12 15 16
30 15 14 14 13 10 15 18 15
31 18 14 15 13 12 18 17 10
32 10 14 9 17 15 10 12 12
33 13 10 10 20 17 8 17 12
34 13 18 9 21 10 8 15 10
35 13 14 11 13 16 24 15 12
36 13 10 10 14 18 14 16 13
37 10 19 11 13 15 10 18 14
38 17 17 13 15 10 9 12 10
39 16 10 14 16 17 21 12 13
40 18 18 15 17 10 14 9 10
41 19 13 16 15 8 14 10 19
42 17 16 21 18 27 14 11 21
43 15 18 13 18 18 12 10 18
44 16 10 14 17 19 21 10 9
45 10 18 16 14 14 17 9 10
46 13 19 15 15 13 18 18 14
47 15 14 15 16 27 11 17 14
48 17 18 15 17 15 13 15 14
49 15 16 15 15 15 14 13 12
50 10 18 17 14 13 11 13 10
�̅� 14 15 14 15 15 15 14 14
∆�̅� 3 3 2 3 4 4 3 3
93
Hari : 94
Jenis : Kontrol
Variabel
Sampel Bedeng
I II III IV V VI VII VII
1 20 24 20 22 27 19 17 21
2 21 24 23 21 22 21 19 23
3 24 21 24 24 21 29 23 21
4 25 29 23 24 19 22 23 22
5 21 19 22 23 23 27 19 24
6 25 22 22 21 23 21 20 25
7 27 24 28 22 23 28 21 23
8 16 23 27 25 23 20 26 24
9 23 25 25 26 24 28 22 24
10 21 26 25 27 25 27 25 25
11 19 23 26 27 22 20 26 23
12 19 23 24 28 20 25 24 23
13 20 24 26 25 25 24 27 22
14 24 25 23 25 25 25 24 19
15 18 26 23 22 21 23 23 24
16 23 25 21 21 27 26 23 23
17 18 24 20 24 20 26 23 22
18 24 24 26 24 19 26 25 22
19 17 23 26 25 19 28 25 24
20 25 25 19 23 23 29 26 25
21 15 27 18 19 23 20 20 26
22 22 22 26 21 22 19 20 25
23 16 20 16 19 25 20 26 24
24 28 28 24 17 24 21 27 28
25 21 24 22 24 26 28 26 20
26 17 24 26 25 24 23 25 23
27 21 2 21 25 27 22 22 24
28 16 27 20 24 23 21 22 23
29 22 24 24 26 21 28 25 26
30 15 24 20 20 25 20 26 26
31 28 23 25 23 24 29 22 28
94
32 26 25 23 20 23 18 25 22
33 15 27 23 28 25 29 22 21
34 27 24 23 22 23 20 24 19
35 22 25 21 21 28 27 25 19
36 27 24 20 22 27 21 23 20
37 15 23 23 23 24 24 22 21
38 20 27 24 27 23 28 21 23
39 19 28 26 24 25 22 19 24
40 15 25 23 24 25 21 20 22
41 25 23 23 25 25 27 18 15
42 24 23 22 26 29 24 26 20
43 23 28 21 18 21 20 24 24
44 25 26 20 23 29 19 23 24
45 25 27 19 22 19 29 19 15
46 20 25 29 21 19 18 20 21
47 26 24 20 20 18 29 20 22
48 27 28 25 20 17 28 23 26
49 25 28 20 18 26 22 23 15
50 24 24 19 20 25 28 20 17
�̅� 22 24 23 23 23 24 23 22
∆�̅� 4 4 3 3 3 4 3 3
Lampiran 4. Data Jumlah Anakan Padi Tanaman Perlakuan
Hari : 66
Jenis : Perlakuan
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 0 0 9 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 10 0 6 0
3 0 0 0 2 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0
95
8 10 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 5 0 4 1 0
11 0 0 8 0 0 0 7 0
12 0 4 0 0 0 0 0 0
13 7 0 2 0 0 0 0 3
14 8 0 0 0 9 7 0 0
15 9 6 0 0 0 0 8 0
16 0 9 0 0 6 8 0 0
17 0 0 0 5 0 4 0 0
18 3 0 8 0 0 0 13 0
19 0 9 0 0 0 0 0 0
20 0 2 4 0 0 0 0 0
21 1 0 12 4 0 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 10 5 0 0 0 0 0
24 2 0 0 6 0 8 0 0
25 0 0 0 0 5 0 0 2
26 0 0 0 0 0 0 7 0
27 0 12 0 0 3 0 0 0
28 4 5 5 4 4 0 0 0
29 5 0 0 0 2 0 0 0
30 0 0 6 0 3 0 0 4
31 0 0 0 0 0 0 10 0
32 7 4 0 3 0 0 0 0
33 0 0 0 0 0 5 0 0
34 0 0 0 0 0 0 0 0
35 2 3 1 5 0 5 0 12
36 1 0 0 0 0 0 6 0
37 4 0 0 0 0 0 1 0
38 0 0 0 2 0 0 0 0
39 0 0 4 0 0 0 6 0
40 6 0 0 0 0 0 0 10
41 8 0 0 8 0 0 2 0
42 0 3 3 0 0 0 0 0
43 0 0 0 0 2 0 0 0
96
44 12 2 0 0 0 0 0 0
45 0 0 0 4 0 0 5 0
46 0 0 8 0 0 0 0 0
47 0 8 0 0 0 4 0 0
48 0 0 10 0 0 0 0 0
49 0 0 0 0 0 0 0 9
50 0 0 0 0 0 2 4 0
�̅� 2 2 2 1 1 1 2 1
Hari : 80
Jenis
Variabel : Perlakuan
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 17 27 15 21 13 10 10 10
2 16 16 15 16 14 12 19 23
3 14 17 12 10 14 10 4 7
4 16 18 12 12 13 13 15 18
5 23 23 11 12 15 14 18 16
6 19 19 17 14 4 14 8 5
7 15 14 10 13 17 16 19 19
8 12 10 8 5 18 17 6 15
9 13 8 8 16 16 15 7 15
10 8 17 7 15 15 10 18 14
11 10 10 5 17 14 8 13 19
12 17 12 10 18 9 8 14 22
13 5 13 14 12 11 9 15 10
14 18 13 17 20 24 6 17 5
15 15 14 18 19 9 10 17 16
16 21 11 17 10 18 4 17 24
17 23 14 17 9 17 10 16 20
18 17 15 15 19 16 18 23 19
19 20 16 14 8 17 18 10 24
20 15 17 14 17 24 6 8 24
97
21 10 17 13 9 12 18 18 16
22 18 17 15 10 13 17 19 15
23 16 2 16 17 16 17 18 17
24 17 15 17 15 15 17 11 4
25 16 16 15 16 24 18 10 8
26 18 18 10 16 15 19 25 26
27 14 8 9 17 18 3 11 19
28 15 7 8 18 17 19 16 5
29 18 26 3 15 14 15 25 16
30 15 15 16 14 18 16 17 4
31 18 4 6 19 24 15 18 24
32 16 19 17 15 8 18 14 24
33 17 25 15 14 19 19 25 4
34 12 17 24 18 24 24 16 19
35 20 25 14 17 16 17 17 8
36 18 16 16 17 8 17 19 26
37 10 15 24 6 24 17 16 14
38 7 18 21 19 17 16 17 25
39 18 13 18 16 15 18 24 14
40 16 16 24 17 18 14 7 10
41 15 24 16 17 25 13 15 25
42 12 25 24 17 15 17 16 17
43 16 17 15 18 18 16 15 25
44 21 26 18 15 17 24 17 10
45 14 16 17 13 18 18 18 25
46 14 23 16 14 19 19 19 16
47 12 15 17 12 20 16 13 14
48 18 24 17 12 21 18 12 15
49 13 20 16 10 16 17 10 10
50 21 25 16 13 17 24 11 15
�̅� 16 17 15 15 16 15 15 16
∆�̅� 4 6 5 4 5 5 5 7
98
Hari : 94
Jenis : Perlakuan
Variabel
Sampel
Bedeng
I II III IV V VI VII VIII
1 29 30 22 21 28 17 20 21
2 28 24 21 25 22 20 26 21
3 25 24 19 24 22 20 20 17
4 27 25 19 26 23 19 23 18
5 24 27 17 21 28 23 24 21
6 29 24 21 21 23 20 25 24
7 25 21 25 25 24 25 23 25
8 21 20 26 19 24 24 23 23
9 19 17 25 25 23 27 21 26
10 29 17 24 18 23 21 22 23
11 27 19 25 25 24 26 20 27
12 16 30 26 26 25 27 19 25
13 19 27 25 23 26 23 17 24
14 27 25 27 24 30 29 28 21
15 22 28 25 24 19 19 25 19
16 28 26 28 25 28 21 26 20
17 20 19 26 21 18 27 23 27
18 26 28 28 22 27 16 24 17
19 23 30 21 23 25 25 25 29
20 26 24 20 24 26 23 19 24
21 27 25 20 25 27 19 17 17
22 29 25 24 26 25 23 25 21
23 22 27 23 22 22 27 16 23
24 29 26 23 21 22 21 20 23
25 24 23 24 21 23 26 20 25
26 30 23 23 23 23 27 21 21
27 18 26 21 23 23 25 25 22
28 14 25 2 22 24 24 27 20
29 19 27 25 24 24 20 21 16
30 18 23 25 24 30 24 21 17
99
31 24 28 24 26 21 20 28 15
32 17 21 25 18 27 23 15 28
33 25 20 23 19 25 23 26 22
34 14 25 23 21 25 24 18 20
35 19 21 27 29 24 20 22 30
36 23 30 18 23 29 25 29 23
37 26 26 27 25 19 24 23 21
38 22 18 24 25 28 21 14 30
39 23 30 19 26 22 17 19 23
40 24 27 16 25 27 20 25 29
41 24 25 18 24 23 25 24 19
42 28 27 25 23 30 15 24 28
43 29 25 25 25 24 24 22 27
44 27 21 26 26 24 23 24 22
45 28 24 26 27 21 24 23 24
46 24 30 21 26 22 24 25 30
47 28 21 23 17 30 18 26 24
48 26 23 23 26 25 19 25 24
49 25 23 24 25 26 20 24 19
50 24 25 21 20 17 20 24 20
�̅� 24 25 23 23 24 22 23 23
∆�̅� 4 3 4 3 3 3 3 4
100
Lampiran 5. Hasil Produktivitas Tanaman Padi
Bedeng
Massa(Kg)
Kontrol ∆X Perlakuan ∆X
I 15.785 0.01 25.868 0.016
II 16.347 0.011 23.899 0.015
III 17.015 0.012 21.887 0.014
IV 16.402 0.011 23.295 0.015
V 15.867 0.01 21.692 0.014
VI 16.036 0.011 19.3 0.013
VII 15.567 0.01 20.781 0.014
VIII 16.305 0.011 21.532 0.014
Total 129.324 0.086 178.254 0.115
101
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian
Pemaparan Sumber Bunyi Lovebird
Pengambilan Data Tinggi Tanaman Padi
Lahan Tanaman Perlakuan
Lahan Tanaman Kontrol
102
Tanaman Kontrol Hari ke-80
Tanaman Kontrol Hari ke-80
Tanaman perlakuan Hari ke-94
Tanaman Kontrol Hari ke-94
Pemotongan Tanaman Padi
Hasil Panen Tiap Bedeng
103
Pengelompokkan Hasil Panen
Perontokkan Tanaman Padi
Padi yang Telah Dirontokkan
Pengukuran Massa Padi
top related