rancangan percobaan_penentuan kadar hcl dlm porstex_prosedur jadi satu
Post on 26-Dec-2015
27 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENENTUAN KADAR LARUTAN HCl DI DALAM PEMBERSIH
PORSELEN (VIXAL)
RANCANGAN PERCOBAAN
Untuk memenuhi tugas matakuliah Praktikum Kimia
yang dibina oleh Dr. H. Sutrisno, M.Si
Oleh:
Eni Mayasari 130331811068
Lita Novilia 130331811072
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN KIMIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
September 2014
RANCANGAN PERCOBAAN
A.JUDUL: PENENTUAN KADAR LARUTAN HCl DI DALAM PEMBERSIH PORSELEN VIXAL
B.LATAR BELAKANG
Asam klorida (HCl) termasuk dalam bahan kimia berbahaya (B3).Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (United States Environmental Protection Agency) mengklasifikasikan HCl sebagai bahan beracun.Bahaya larutan HCl tergantung pada konsentrasi larutannya.Uni-Eropa mengklasifikasikan konsentrasi HCl berdasarkan berat dimana 10-25% bersifat iritan dan >25% bersifat korosif (wikipedia, 2008).
Sejumlah besar produk industri komersial mengandung asam klorida (HCl).Satu diantaranya adalah pembersih porselen Vixal. Pembersih porselenVixsal menggunakan asam klorida (HCl) sebagai bahan aktif pembersih jamur atau kerak pada porselen terutama pada kamar mandi. Persen kadar asam klorida dalam pembersih porselenVixal yang tertera pada kemasan adalah 17%.
Kadar bahan aktif dalam suatu produk mempengaruhi kualitas produk tersebut. Semakin tinggi kadar bahan aktif, dalam hal ini HCl maka daya membersihkannya semakin tinggi pula sehingga kualitas produk pembersih porselen tersebut semakin baik.Dengan demikian, jika kadar HCl dalam produk pembersih porselenVixal kurang dari 17% maka kualitas produk tersebut tidak sesuai standar produksi yang telah ditetapkan. Namun, mengingat HCl termasuk bahan kimia berbahaya maka kadarnya dalam suatu produk juga tidak boleh melebihi standar produksi yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelusuran kadar HCl dalam pembersih porselen (dalam hal ini Vixal) untuk mengetahui apakah persen kadar HCl yang terkandung dalam cairan pembersih tersebut sesuai dengan standar produksi yang tertera pada kemasan.
Penentuan kadar HCl dalam pembersih porselen Vixal dapat dilakukan dengan teknik volumetri baik dengan titrasi konvensional, titrasi potensiometri maupun titrasi konduktometri. Pada percobaan ini akan dilakukan penentuan kadar HCl dalam pembersih porselen Vixal dengan menggunakan ketiga metode titrasi tersebut.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dari percobaan ini diantaranya:1. Berapakah kadar larutan HCl di dalam pembersih porselen Vixal?2. Apakah kadar HCl yang diperoleh dari hasil titrasi sama dengan
kadar HCl yang tertera pada kemasan?
1
D.TUJUAN PEMECAHAN MASALAH
Berdasarkan permasalah yang telah ditentukan, maka tujuan dari pemecahan masalah tersebut diantaranya:1. Untuk mengetahui kadar larutan HCl di dalam pembersih porselen
Vixal.2. Untuk mengetahui apakah kadar HCl yang tertera pada kemasan
sesuai atau tidak.
E. RENCANA ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat Bahan Buret 50 ml 1 buah Asam oksalat dihidrat 3,15 gramPipet volume 1 buah Kristal NaOH 1 gramPipet tetes secukupnya Aquades 1 LBlub / propipet 1 buah Indikator FenolftaleinErlenmeyer 250 mL
2 buah Pembersih porselen (Vixal)
Klem dan statif 1 buahLabu ukur 250 mL 1 buahGelas ukur 25 mL 2 buahCorong 1 buahNeraca analitik 1 buahGelas kimia 100 mL
2 buah
pH meter 1 buahSpatula 1 buahKonduktometer 1 buah
F. METODE DAN LANGKAH PERCOBAAN
Metode yang digunakan dalam percobaan titrasi asam basa ini yaitu titrasi konvensional, titrasi potensiometri, titrasi konduktometri, dengan langkah-langkah percobaan yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Pembuatan larutan standar primer asam oksalat (H2C2O4.2H2O) 0,05 M 250 mLa. Menimbang 1,575 gram kristal asam oksalat dihidratb. Memasukkan kristal asam oksalat yang telah ditimbang dalam
gelas kimia 100 mL.c. Melarutkan kristal asam oksalat dengan 50 mL aquades.d. Memindahkan larutan asam oksalat ke dalam labu ukur 250 mL.e. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur sampai tanda batas.f. Mengocok labu ukur hingga larutan asam oksalat homogen.g. Menyimpan larutan standar primer asam oksalat dalam botol
penyimpanan
2. Pembuatan larutan NaOH standar 0,1 M 250 mL
2
a. Menimbang 1 gram kristal natrium hidroksida (NaOH).b. Memasukkan kristal NaOH yang telah ditimbang dalam gelas
kimia 100 mL.c. Melarutkan kristal NaOH dengan 50 ml aquades.d. Memindahkan larutan NaOH ke dalam labu ukur 250 mL.e. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur sampai tanda batas.f. Mengocok labu ukur hingga larutan NaOH homogen.
3. Standardisasi larutan NaOH dengan larutan standar primer H2C2O4 0,05 Ma. Mencuci buret dengan aquades.b. Membilas buret dengan mengalirkan 5 mL larutan NaOH standar. c. Memasang buret pada klem di statif.d. Memasukkan larutan NaOH standar dalam buret sampai meniskus
di batas nol.e. Memasukkan 25 mL larutan standar primer asam oksalat 0,05 M
ke dalam Erlenmeyer 250 mL.f. Menambahkan indikator fenolftalein ke larutan titrat.g. Mengocok Erlenmeyer yang berisi larutan titrat hingga bercampur
homogen.h. Menitrasi larutan titrat dengan larutan NaOH standar.i. Menggoyang-goyang Erlenmeyer selama titrasi.j. Menghentikan titrasi saat indikator pada larutan titrat berubah
warna menjadi merah muda.k. Mencatat volume larutan NaOH yang diperlukan untuk titrasi.l. Melakukan triplo.m. Menghitung konsentrasi larutan NaOH standar.
4. Pengenceran pembersih porselen (Vixal)a. Memasukkan 4,9 mL pembersih porselen (Vixal) dalam labu ukur
250 mL.b. Menambahkan aquades dalam labu ukur sampai tanda batas.c. Mengocok labu ukur hingga larutan homogen.d. Menyimpan larutan pembersih porselen (Vixal) yang diencerkan
dalam botol penyimpanan.
5. Penentuan Konsentrasi HCl dalam Pembersih Porselen (Vixal) dengan Metode Titrasi Konvensionala. Memasukkan larutan NaOH standar dalam buret sampai meniskus
di batas nol.b. Memasukkan 25 mL pembersih porselen (Vixal) yang telah
diencerkan dalam Erlenmeyer 250 mL.c. Menambahkan indikator fenolftalein ke dalam larutan titrat.d. Mengocok Erlenmeyer berisi larutan titrat hingga bercampur
homogen.e. Menitrasi larutan titrat dengan larutan NaOH 0,1 M standar f. Menggoyang-goyang Erlemeyer selama titrasi.g. Menghentikan titrasi saat indikator pada larutan titrat berubah
warna menjadi merah muda.h. Mencatat volume larutan NaOH yang diperlukan untuk titrasi.
3
i. Melakukan triploj. Menghitung konsentrasi larutan HCl dalam pembersih porselen
(Vixal).k. Menghitung kadar larutan HCl dalam pembersih poreselen (Vixal).
6. Kalibrasi pH metera. Memastikan aliran listrik ke dalam pH meter.b. Merendam elektroda pH meter dalam aquades.c. Menyemprot elektroda pH meter dengan aquades.d. Mengeringkan elektroda pH meter dengan tissue.e. Merendam elektroda pH meter dalam larutan buffer pH 7.f. Menekan tombol on pada pH meter.g. Menunggu beberapa saat.h. Membaca skala pH meter (pembacaan harus menunjukkan pH 7 ±
0,02).i. Memastikan pH yang terbaca sesuai.j. Menekan tombol off pada pH meterk. Mencuci elektroda pH meter dengan aquades. l. Mengeringkan elektroda pH meter dengan tissue.m. Merendam elektroda pH meter dalam larutan buffer pH 4.n. Menekan tombol on pada pH meter.o. Menunggu beberapa saat.p. Membaca skala pH meter (pembacaan harus menunjukkan pH 4 ±
0,02).q. Memastikan pH yang terbaca sesuai.r. Menekan tombol off pada pH meters. Mencuci elektroda pH meter dengan aquades. t. Menghitung Δ kesalahan pembacaan.
7. Penentuan Konsentrasi HCl dalam Pembersih Porselen (Vixal) dengan Metode Titrasi Potensiometria. Memasukkan larutan NaOH standar dalam buret sampai meniskus
di batas nol.b. Memasukkan 25 mL pembersih porselen (Vixal) yang telah
diencerkan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL.c. Menambahkan indikator fenolftalein dalam Erlenmeyer yang
berisi 25 mL pembersih porselen (Vixal).d. Mengocok Erlenmeyer berisi larutan titrat hingga bercampur
homogen.e. Menitrasi larutan titrat dengan larutan NaOH standar.f. Mengukur pH larutan setiap penambahan 1 mL larutan NaOH
standar dengan pH meter. g. Menghentikan titrasi saat indikator pada larutan titrat berubah
warna menjadi merah muda.h. Mengukur pH larutan titrat di titik akhir titrasi.i. Mencatat volume larutan NaOH yang diperlukan untuk titrasi.j. Melakukan triplo.k. Menghitung konsentrasi larutan HCl dalam pembersih porselen
(Vixal).l. Menghitung kadar larutan HCl dalam pembersih porselen (Vixal).
4
8. Penentuan Konsentrasi HCl dalam Pembersih Porselen (Vixal) dengan Metode Titrasi Konduktometria. Memasukkan larutan NaOH standar dalam buret sampai meniskus
di batas nol.b. Memasukkan 25 mL pembersih porselen (Vixal) yang telah
diencerkan dalam Erlenmeyer 250 mL.c. Membersihkan sel konduktor dan mencelupkannya ke dalam
Erlenmeyer yang berisi 25 mL pembersih porselen (Vixal).d. Mengukur daya hantar larutan setiap penambahan 1 ml larutan
NaOH standar.e. Menjaga suhu larutan tetap konstan selama percobaan
berlangsung.f. Mencatat data daya hantar larutan.g. Melakukan triplo.h. Menghitung konsentrasi larutan HCl dalam pembersih porselen
(Vixal).i. Menghitung kadar larutan HCl dalam pembersih porselen (Vixal).
G.REFERENSI
Effendy. 2008. A-Level Chemistry for Senior High School Students Volume 2B. Malang: Bayumedia
Fatimah, Siti. 2010. Kalibrasi pH Meter, (Online), (http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._KIMIA/196802161994022-SOJA_SITI_FATIMAH/Kuliah_teklab_Kalibrasi/Kalibrasi_pH_meter.pdf), diakses 02 September 2014.
Harvey, David. 2008. Modern Analitycal Chemistry. San Francisco: McGraw-Hill Companies.
King, G. Brooks, William E. Caldwel, dan Max B. Williams. 1979. Laboratory Experiments in College Chemistry Fourth Edition. New York: D. Van Nostrand Company.
Supadi. 2010. Titrasi Konduktometri. (Online), (http://www-supadi.blogspot.com/2010/12/titrasi-konduktometri.html), diakses 01 September 2014.
Wikipedia. 2008. Asam Klorida. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/ Asam_Klorida), diakses 31 Agustus 2014.
5
top related