r square d0213044.docx · web viewstudi kasus pada pemasaran online eleven attire melalui media...
Post on 06-May-2018
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION
TERHADAP MINAT BELI PRODUK ELEVEN ATTIRE
MELALUI MEDIA SOSIAL “LINE OFFICIAL”
(Studi Kasus Pada Pemasaran Online Eleven Attire
Melalui Media Sosial Line Official)
Oleh:
Gilang Amy Sambada
D0213044
JURNAL
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik
Program Studi Ilmu Komunikasi
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2018
PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION
TERHADAP MINAT BELI PRODUK ELEVEN ATTIRE
MELALUI MEDIA SOSIAL “LINE OFFICIAL”
(Studi Kasus Pada Pemasaran Online Eleven Attire
Melalui Media Sosial Line Official)
Gilang Amy Sambada/ Widodo Muktiyo/ Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta
ABSTRACT
GILANG AMY SAMBADA D0213044. THE EFFECT OF INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION ON INTEREST OF BUY ELEVEN ATTIRE PRODUCTS THROUGH SOCIAL MEDIA "LINE OFFICIAL" (Case Study On Online Marketing Eleven Attire Through Line Official Social Media)
Line user in Indonesia have reached more than 150 million user. Line Usability is used by businesspeople to make effective communication, one of them is by using Line @ feature. So this study aims to see the influence of integrated marketing communication factors to the interest in buying Eleven Attire products.
Integrated marketing communication in this research is to see the influence of advertising, sales promotion, event, public relations, persona selling and direct message in Line Eleven Attire online account to persuade audiences, especially followers of Line Eleven Attire account to grow interest in buying Eleven Attire products.
The type of this research is quantitative research that explains the influence of advertising, sales promotion, event, public relation, persona selling and direct message Line Eleven Attire official account to the interest of purchasing product. The population used is all followers of Line Eleven Attire account. A total of 100 respondent samples were selected through quota sampling technique, and data analysis using multiple linear regression is expected to measure how influential advertising factors, sales promotion, event, public relations, persona selling and direct message to the buying interest of Eleven Attire products.
The result of the regresi analysis shows that the factors that have the greatest influence on the buying interest of Eleven Attire products which have the highest t hitun are public relatoin (3,454) and direct message (2,637). While the most significant variables are public relations variables with a value of p <0.05 is 0.01
ii
Keywords: integrated marketing communication, Line official, Eleven Attire, interest in buying products
iii
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan
memunculkan konsep pemasaran baru. Para pemasar yang biasa memasarkan
produknya melalui toko atau media konvensional kini mulai menggunakan
internet sebagai media pemasaran. Mereka memasarkan produknya melalui
onlineshop/toko online. Onlineshop merupakan toko yang menjual produk
ataupun jasa melalui internet. Salah satu bentuk pemasaran interaktif ini telah
menjadi tren berbelanja di kalangan masyarakat dewasa ini. Membeli kebutuhan
barang dan jasa melalui internet sudah menjadi suatu rutinitas konsumen saat ini.
Alasan utama masyarakat beralih pada onlineshop adalah mereka dapat berbelanja
tanpa terikat ruang dan waktu, artinya bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun,
berbiaya rendah, cepat diketahui orang, dan bisa membuka banyak toko tanpa
memikirkan biaya sewa.
Website dan sosial media yang merupakan salah satu fasilitas dalam internet saat
ini sering digunakan oleh pemasar atau pelaku bisnis sebagai sarana untuk
mempromosikan produknya. Tanpa perlu mengeluarkan modal besar website dan
sosial media dapat mengubah keberadaan suatu usaha menjadi sebuah informasi
yang dapat diakses secara tidak terbatas oleh masyarakat di berbagai penjuru
dunia.
Bagi pelaku bisnis kegiatan pemasaran tidak dapat dipisahkan dari bisnis.
Pemasaran merupakan sistem dalam sebuah kegiatan bisnis, mulai dari
perencanaan hingga pelaksanaan konsepsi. Dalam menghadapi persaingan pelaku
bisnis dituntut tidak hanya sebatas bagaimana menghasilkan produk atau jasa,
melainkan bagaimana agar produk atau jasa yang dihasilkan dapat dikenal,
diterima, dan sampai ke tangan konsumen. Oleh karena itu pelaku bisnis
memasang strategi-strategi dalam rangka mencapai tujuan pelaku bisnis, yaitu
untuk mencari jalan ke arah yang paling menguntungkan demi mencapai tujuan
tertentu (Gitosudarmo, 2010: 2).
4
Semakin terbuka dan kompetitifnya mekanisme pasar, penguasaan pasar
merupakan hal yang penting dalam meningkatkan daya persaingan. Di dalam hal
ini, peran teknologi diperlukan dalam mendorong berhasilnya perusahaan untuk
memperluas akses pasar melalui pemanfaatan teknologi informasi yang dapat
digunakan sebagai media komunikasi pemasaran modern. Salah satunya melalui
pembuatan media pemasaran dengan pemanfaatan social networking. Media
komunikasi pemasaran yang dimaksud adalah Line Official. Media pemasaran ini
juga diperuntukan bagi perusahaan dalam mempromosikan usahanya, jalur akses
informasi produk, melakukan transaksi usaha, serta melakukan komunikasi bisnis
lainnya secara global dalam rangka memperluas jaringan usahanya serta dipercaya
memiliki efisiensi anggaran yang cukup hemat.
Tidak dipungkiri media sosial seperti Line official saat ini hadir sebagai media
promosi karena media sosial menjadi porsi terbesar bagi konsumen menghabiskan
waktunya secara online. Dan hal ini dapat dijadikan peluang oleh perusahaan
sebagai tempat yang tepat untuk mempromosikan produk ke calon konsumen.
Menurut pihak line melalui Kompas.com pada bulan Mei tahun 2013 pengguna
Line sudah mencapai lebih dari 150 Juta pengguna. Meningkat cukup cepat dari
100 juta pengguna pada akhir bulan Januari 2013. Artinya hanya dalam waktu 3
bulan Line berhasil mendapatkan 50 juta dan 100 juta pengguna baru dalam kurun
waktu 6 bulan.
Salah satu pelaku bisnis yang menggunakan media sosial Line Official sebagai
alat promosi adalah pelaku bisnis yang bergerak dalam bidang fashion khususnya
college clothing line atau merchandise Universitas adalah Eleven Attire dari
Universitas Sebelas Maret. Menurut pemilik Eleven Attires sebagai salah satu
pelaku bisnis fashion yang menggunakan fasilitas Line Official dalam bisnisnya
menggunakan tema college clothing line karena saat ini merchandise kampus
masih sangat diminati khususnya mahasiswa tidak heran banyak juga kompetitor
dengan usaha sejenis dengan Eleven Attire di Universitas Sebelas Maret seperti
UNS Merch, UNS gan, Kaosanco, SMCH, dan lain-lain. Akan tetapi Eleven
Attire merupakan pengguna akun Line Official pertama dan pemilik pengikut
5
terbanyak di media sosial line official dibandingan kompetitor yang lainnya
dengan 1.522 pengikut pada line official. Dalam konten yang diunggah pada
media sosial line officialnya Eleven Attire juga menjadi college clothing line yang
paling berbeda aktivitas komunikasi pemasarannya daripada yang lainnya seperti
memakai model dalam foto produknya dan memakai teaser video dalam artikel
produk terbarunya.
Menurut data, sejak akun line official dibuat yaitu pada 25 April 2015 hingga 25
September 2017 terdapat 2715 pesanan sedangkan pada pemesanan offline hanya
terdapat 38 pesanan produk Eleven Attire.
Menurut data yang diperoleh dari website Festival Ilmiah Mahasiswa UNS Eleven
Attire, saat ini dalam perjalanan bisnisnya merupakan rangking 1 pelaku bisnis
terbaik di Universitas Sebelas Maret versi Studi Ilmiah Mahasiswa UNS (SIM
UNS). Dan berdasarkan data 10 besar hanya Eleven Attire yang bergerak di bisnis
merchandise kampus yang mampu masuk dalam kategori bisnis terbaik di
Universitas Sebelas Maret. Hal inilah yang menjadi salah satu keunggulan Eleven
Attire dibandingkan pelaku bisnis sejenis khususnya merchandise kampus di
Universitas Sebelas Maret.
Komunikasi juga berkaitan erat dengan ilmu lainnya seperti pemasaran.
Perusahaan memerlukan pemasaran untuk mengkomunikasikan produknya pada
konsumennya agar dapat menjual produknya. Salah satunya komunikasi sangat
erat dengan promotion mix. Integrated marketing communication atau bauran
komunikasi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel
advertising, sales promotion, event, public relation, personal selling, dan direct
marketing.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh
Integrated marketing communication terhadap minat pembelian produk melalui
media sosial Line Offcial Eleven Attire?”
6
Tinjauan Pustaka
Komunikasi dan Teori Komunikasi Efek (AIDA)
Salah satu definisi yang juga sangat familiar adalah difinisi Lasswell sebagai
berikut:
“komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu
yang dijelaskan dengan menjawab pertanyaan yang mencangkup
pengiriman (who), yang menyampaikan pesan (Says what), melalui
suatu saluran media massa (in which channel), kepada penerima atau
khalayak (to whom), yang akan memberikan tanggapan sebagai efek
dari pesan yang diterimanya (which what effect).” (Effendy, 2003:
253)
Ada beberapa model yang membahas efek iklan, salah satunya adalah
model yang disebut dengan Hierarchy of Effect. Model Hierarchy of Effect
dikemukakan oleh Robert Lavidge dan Gary Stainer pada tahun 1961.
Menurut Lavidge dan Stainer model Hierarchy of Effect mewakili proses
bekerjanya iklan dan menganggap bahwa ada serangkaian tahap yang
harus dilalui oleh seorang konsumen mulai dari pertama kali menyadari
keberadaan suatu produk atau jasa sampai pada proses membeli (Kotler
dan Keller, 2012: 211). Lebih lanjut, berikut penjelasanan tahapan-tahapan
dalam Hierarchy of Effect di atas menggunakan model AIDA yaitu
Attantion
Menimbulkan perhatian pelanggan berarti sebuah pesan harus dapat
menimbulkan perhatian baik dalam bentuk dan media yang disampaikan.
7
Perhatian itu bertujuan secara umum atau khusus kepada calon konsumen
atau konsumen yang akan dijadikan target sasaran. Hal tersebut dapat
dikemukan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas, perkataan
yang menarik atau mudah diingat, dan mempunyai karakteristik tersendiri.
Pesan yang menarik perhatian merupakan suatu langkah awal bagi
perusahaan dimana pesan tersebut akan dikenal, diketahui, dan diingat
oleh konsumen. Proses tersebut bisa dikatakan sebagai proses awareness /
kesadaran akan adanya produk yang disampaikan ke konsumen (Kotler
dan Keller, 201 : 482).
Interest
Tertarik berarti pesan yang disampaikan menimbulkan perasaan ingin
tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar serta melihat lebih seksama.
Hal tersebut terjadi karena adanya minat yang menarik perhatian
konsumen akan pesan yang ditunjukkan (Kotler dan Keller, 2012:482).
Desire
Pemikiran terjadi dari adanya keinginan ini, berkaitan dengan motif dan
motivasi konsumen dalam membeli suatu produk. Motif pembelian
dibedakan menjadi dua, yaitu motif rasional dan emosional. Hal ini di
mana motif rasional mempertimbangkan konsumen akan keuntungan dan
kerugian yang didapatkan, sedangkan motif emosional terjadi akibat emosi
akan pembelian produk (Kotler dan Keller, 2012:482).
Action
Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat konsumen sehingga terjadi
pengambilan keputusan dalam melakukan pembeli produk yang
ditawarkan (Kotler dan Keller, 2012:482).
Lavidge dan Stainer membagi tahap-tahap tersebut menjadi tiga komponen
menurut suatu konsep sistem sikap dari konsep psikologis sosial, yaitu:
a Komponen kognitif
8
Terdiri dari tingkat kesadaran (awareness) dan pengetahuan (knowledge).
Komponen ini mengacu pada alam pikiran.
b Komponen Afektif
Terdiri dari kegemaran (liking) dan kecenderungan (preference).
Komponen ini mengacu pada alam emosi.
c Komponen Konatif
Terdiri dari tingkat keyakinan (conviction) dan pembelian (purchase).
Komponen ini mengacu pada alam motivasi
New Media
Media baru telah mengubah cara kita berperilaku khususnya dalam
berkomunikasi yang bersifat pervasive, nonstop dan lebih bersifat
personal, privat dan lebih tertutup.
Dilansir pada buku Media Komunikasi oleh Widodo Muktiyo pada
umumnya yang di maksud media baru setidaknya merupakan kombinasi
dari a.) teknologi komputer yang dapat memproses isi, memperolehnya
kembali dan menstrukturnya sebagai bentuk kegiatan komunikasi b)
jaringan telekomunikasi yang menjadikan seseorang dapat dapat
mengakses dan tersambung dengan orang-orang yang berbeda, beragam
dan berada pada jarak tertentu c) digitalisasi terhadap isi media yang
menjadikan seseorang dapat melakukan transferensi dan presensi melalui
berbagai mode seperti teks, audio dan video.
Komunikasi Pemasaran
Menurut AMA (The American Marketing Communication) pemasaran
merupakan proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, harga, promosi,
dan distribusi ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
9
memuaskan kebutuhan individu serta tujuan organisasi (Morrison,
2010:3).
Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan
dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan
konsumen dengan mengembangkan produk yang memuaskan kebutuhan
konsumen dan menawarkan produk tersebut pada harga tertentu serta
mendistribusikannya ditempat tempat yang menjadi pasar bagi produk.
Oleh karena itu perlu dilaksanakan promosi atau komunikasi guna
menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk
bersangkutan (Morrison, 2010:5).
Bauran Komunikasi ( Mix Communication )
Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) menurut Kotler dan
Armstrong dalam bukunya Prinsip-Prinsip Pemasaran (2008:75) adalah
seperangkat alat pemasaran terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan
untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Menurut Kotler
dan Keller dalam bukunya Marketing Management (2012: 47),
mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat alat pemasaran
perusahaan menggunakan untuk mengejar tujuan pemasarannya di pasar
sasaran.
Integrated Marketing Communication
Menurut Kotler dan Keller (2012: 232) “IMC (Integrated marketing
communication) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi
pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif
yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi
misalnya advertising, sales promotion, public relation, personal selling,
dan direct marketing ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan
dampak komunikasi yang maksimal. Konsep dasar dari IMC adalah
komunikasi. Dengan komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan
10
pesan positif dan meminimalkan pesan negatif dari suatu brand, dengan
sasaran menciptakan dan menyokong brand relationship.
Bauran komunikasi pemasaran disebut juga promotion mix merupakan
perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
pemasaran langsung, dan hubungan masyarakat yang digunakan
perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Bauran
komunikasi pemasaran, menurut Kotler dan Keller (2012: 249) merupakan
penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan minat
beli.
Minat Beli
Pengertian minat beli menurut Howard (1994) (Durianto dan Liana, 2004:
44) adalah minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan
rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak
unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan
bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari dari konsumen yang
merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Rossiter dan Percy (1998: 126) mengemukakan bahwa minat beli
merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu
produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang
relevan seperti mengusulkan (pemrakarsa) merekomendasikan
(influencer), memilih, dan akhirnya mengambil keputusan untuk
melakukan pembelian.
Pengaruh Integrated Marketing Communication
Dari penjelasan diatas, integrated markeing communication dibagi menjadi
enam hal, menurut Kotler dan Keller (2012) yakni advertising, sales
promotion, event, public relation, personal selling, dan direct marketing.
Menurut Brunello (2013: 11), Advertising advertising, sales promotion,
event, public relation, personal selling, dan direct marketing meningkatkan
11
kualitas merek, cenderung memberikan dampak pada khalayak untuk
tertarik dengan suatu produk, dan menimbulkan sisi negatif produk. Iklan
pada Kotler dan Keller (2012) meliputi bentuk presentasi yang bukan
dilakukan orang dan berupa promosi gagasan, barang maupun jasa.
Kerangka Berfikir
Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menggambarkan masalah atau
menjelaskan masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Yang
digunakan adalah etode analisi regresi berganda, yang menganalisis
variabel advertising, sales promotion, event, public relation, personal
12
Acara/Event (X6)
Iklan (X1)
Pejualan Pribadi (X3)
Promosi Penjualan (X2)
Hubungan Masyarakat(X4)
Pemasaran langsung(X5)
Minat Beli (Y)
Integrated Marketing Communication (IMC):
selling, dan direct marketing terhadap minat pembelian produk melalui
media sosial Line Offcial Eleven Attire.
Sajian dan Analisis Data
Pada tahap awal analisis, peneliti menyajikan data prosentase hasil dari
jawaban kuesioner yang diisi oleh responden. Untuk melakukan analisis
ini peneliti menggunakan program SPSS. Data yang diperoleh berdasarkan
perhitungan frekuensi disajikan dalam bentuk tabel seperti berikut:
Variabel IndikatorJawaban (%)
STS TS K S SS
advetising
Info mudah ditemui 2 13 63 22
Desain foto 1 2 41 56
Desain video 7 62 31
Desain poster 6 53 41
Informasi jelas 1 9 56 34
Informasi dipercaya 3 53 44
Broadcast 4 1 4 56 35
Sales promotin Insentif 1 3 27 57 12
Insentif bervariasi 1 30 54 15
Insentif jelas 3 2 16 58 21
Waktu pelaksanaan 2 4 14 69 11
eventKeikutsertan 3 2 13 31 51
Keunikan acara 14 47 39
Public relation Berita baik 1 1 52 46
Identitas unik 1 6 58 35
13
Variabel IndikatorJawaban (%)
STS TS K S SS
Kerjasama menarik 7 58 35
Marketing comm 14 56 30
Personal
Salling
Model menarik 2 3 44 51
Detail produk 1 11 44 44
Detail harga 2 4 10 49 35
Direct messageFoto album 15 66 19
Fast respon 2 22 59 17
Minat Beli Tertarik pada produk 4 52 44
Minat membeli 10 63 27
Uji Validitas
Pada data, menunjukkan nilai koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,791
mengindikasi variabel sales promotion memiliki nilai reliable yang dapat
diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel ini mempunyai
konsistensi internal yang cukup dan hampir mencapai batas nilai
Cronbach’s Alpha baik.
Sedangkan variabel public relation memiliki nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,710 hal ini mengidentifikasi bahwa variabel in memiliki
konsistensi internal yang cukup juga.
Menurut hasil uji reliabilitas diatas, menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha
pada variabel X6 atau Direct Message memiliki nilai tertinggi yaitu
sebesar 0.840, hal ini menunjukkan bahwa variabel direct mesage
memiliki konsistensi internal yang paling tinggi. Sedangkan pada variabel
Y atau minat beli, memiliki nilai Cronbach’s Alpha sama dengan X4
14
dengan nilai 0,710 walaupun bukan nilai tertinggi namun konsistensi
internal pada variabel minat beli terhitung cukup.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) ,728 ,966 ,754 ,452
advert ,095 ,039 ,252 2,435 ,017
salesprom ,094 ,041 ,188 2,269 ,026
event ,001 ,072 ,001 1,666 ,092
PR ,203 ,059 ,354 3,454 ,001
personalsell ,124 ,055 ,216 2,230 ,028
DM ,196 ,074 ,236 2,637 ,010
a. Dependent Variable: tot_y
Sumber: data primer yang diolah, 2017
Dari hasil analisis statistik tabel di atas dapat dibuat rumusan fungsi regresi seperti terlihat berikut :
Y = 0,728 + 0,095X1 + 0,094X2 + 0,001X3 + 0,203X4 +0,124X5 + 0,196X6
t-hitung (2,435) (2,269) (1,666) (3,454) (2,230) (2,637)
sig (0,017) (0,026) (0,092) (0,001) (0,028) (0,010)
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 47,547 6 7,924 13,409 ,000a
Residual 54,963 93 ,591
Total 102,510 99
a. Predictors: (Constant), tot_x6, total_x2, total_x4, tot_x5, total_x3, total_x1
b. Dependent Variable: tot_y
15
b. Dependent Variable: tot_ySumber : data primer yang diolah, 2017
Dari Tabel di atas terlihat bahwa nilai signifikansi uji F adalah 0,000 dibawah 0,05. Ini berarti Ho ditolak, sehingga model regresi cocok.R Square
Dari Tabel 3.34 di bawah ini dapat dilihat tentang nilai korelasi atau hubungan
antara variabel dependen (Y) dengan seluruh variabel independen (X1 X2 X 3 X 4 X 5
dan X6):
Tabel 3.34Nilai R Square
Model Summary
Model R R SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate1 ,681a ,464 ,429 ,76877a. Predictors: (Constant), tot_x6, total_x2, total_x4, tot_x5, total_x3, total_x1
Sumber: Data yag diolah, 2017
Nilai secara umum (R) sebesar 0,681, sedangkan nilai R square yang telah
disesuaikan (adjusted R square) sebesar 0,429. Ini artinya bahwa 42,9% variabel
dependen (minat beli produk) dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
independennya (advertising, sales promotion, event, public relation, personal
selling dan direct message). Sisanya sebesar 57,1% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diikutsertakan dalam model penelitian ini.
Penutup
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang terfokus pada pengukuran faktor-faktor yang
mempengaruhi minat beli produk Eleven Attire yang terdiri dari
advertising, sales promotion, event, public relation, personal selling, dan
direct marketing berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peneliti
pada bab III dengan menggunakan metode analisis regresi maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
16
1. Hasil analisis menunjukkan bahwa advertising mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli produk Eleven Attire. Hal ini
menunjukkan bahwa iklan yang dikemas dengan menarik, dan dengan
konten yang baik akan meningkatkan minat beli para konsumen.
2. Hasil analisis menunjukkan bahwa sales promotion berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat beli produk Eleven Attire. Hal ini
mengindikasikan bahwa promosi yang dilakukan akun Line Eleven Attire
mempengaruhi tingkat minat beli konsumen. Promo pada penjualan
apapun akan lebih diminati calon konsumen, karena dengan produk yang
kualitas yang sama konsumen dapat mendapatkan produk dengan harga
lebih murah.
3. Hasil analisis menunjukkan bahwa event berpengaruh positif namun
tidak menunjukkan nilai yang signifikan terhadap minat beli produk
Eleven Attire. Dapat diartikan bahwa seberapa bagus event yang
disponsori oleh akun Line Eleven Attire tidak terlalu mempengaruhi minat
beli produk Eleven Attire, diasumsi event akan lebih mempengaruhi
pembelian atau minat beli pada pembelian offline atau store.
4. Hasil analisis menunjukkan bahwa public relation berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat beli produk Eleven Attire. Pada variabel ini
menunjukkan nilai tertinggi pengaruhnya terhadap minat beli produk
Eleven Attire. Hal ini menunjukkan, public relation dalam perusahaan
telah membuat citra merek yang baik sehingga dapat menimbulkan isu-isu
positif mengenai brand maupun produk yang telah dibuat oleh Eleven
Attire.
5. Hasil analisis menunjukkan bahwa personal selling berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat beli produk Eleven Attire. Pada personal
selling melihat bagaimana Eleven Attire mengemas beranda, konten dan
tampilan poster pada akun Line official semenarik mungkin. Sehingga
dapat meningkatkan perhatian dan timbul minat beli produk Eleven Attire.
17
6. Hasil analisis menunjukkan bahwa direct message berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat beli produk Eleven Attire. Seorang caln
konsumen akan cermat dalam memilih akun online shop khususnya pada
Line official dan calon konsumen akan memiliki banyak pertanyaan,
sehingga dengan kecepatan admin merespon pesan pada Line official
Eleven Attire maka konsumen akan lebih cenderung meningkatkan minat
beli produk Eleven Attire.
Saran
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti setelah menganalisis data adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian ini terbatas pada responden pengguna Line official yang
mengikuti Line official Eleven Attire. Untuk itu diharapkan pada penelitian
selanjutnya dapat memperbesar wilayah cakupan penelitian atau memilih
lokasi lain untuk diuji, atau membandingkan hasil penelitian ini dengan
hasil penelitian pada akun lain.
2. Pada penelitian mendatang diharapkan calon peneliti menguji ulang
setiap variabel-variabel yang ada pada penelitian pengaruh faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi minat beli produk dengan memperluas cakupan
model tidak hanya pada integrated marketing communication saja akan
tetapi dengan membentuk variabel mediasi ataupun moderasi agar hasil
tidak terbatas pada satu amatan saja sehingga model lebih kompleks maka
akan dapat memaksimalkan temuan hasil penelitian selanjutnya.
3. Bagi pemilik akun Line official Eleven Attire untuk dapat lebih
mempertimbangkan dan sering memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi dan faktor yang tidak mempengaruhi minat beli untuk
kedepannya akan meningkatkan minat pembelian produk bahkan hingga
pada keputusan pembelian.
18
DAFTAR PUSTAKA
Brunello, Adrian. (2013). The Relationship Between Integrated Marketing Communicatiion and Brand Equity. International Journal of Communication Research. Vol.3: 9-14
Gitosudarmo, Indriyo. (2010). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Deliusno. Kompas.com. (23 Juli 2013). Pengguna Aplikasi Chat Line Naik Drastis.<http://tekno.kompas.com/read/2013/07/23/1315400/Pengguna.Aplikasi.Chat.Line.Naik.Drastis>.
Durianto, D. dan C. Liana . (2004). Analisi efektivitas iklan televisi softener soft & fresh di jakarta dan sekitarnya dengan menggunakan consumen decision model,Jurnal Ekonomi Perusahaan,Vol.11 (no.1): 35-55 Dipublikasikan.
Effendy, Onong Uchjana. (2003). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek . Bandung: Remaja Rosdakarya.
Kotler, P., & Armstrong, G. 2008. Prinsip-prinsip pemasaran (12ed.). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. (2012). Marketing manajemen 14 th edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Morrison, Alastair M. (2010). Hospitality & Travel Marketing: 4th Edition. New York: Delmar Cengage Learning.
Muktiyo, Widodo. 2015. Media Komunikasi : Representasi Budaya dan Kekuasaan. UNS PRESS.
19
top related