publikasi 10.11.3590
Post on 12-Apr-2017
109 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS DAN PERANCANGAN CENTRALIZED AUTHENTICATION UNTUK HOTSPOT USER MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS
DI JARINGAN RT/RW NET HS.NADI.NET PRAMBANAN
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Ananto Dwi Nugroho
10.11.3590
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2013
ANALYSIS AND DESIGN OF CENTRALIZED AUTHENTICATION FOR HOTSPOT USERS USING MIKROTIK ROUTEROS IN RT/RW NETWORK HS.NADI.NET
PRAMBANAN
ANALISIS DAN PERANCANGAN CENTRALIZED AUTHENTICATION UNTUK HOTSPOT USER MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS
DI JARINGAN RT/RW NET HS.NADI.NET PRAMBANAN
Ananto Dwi Nugroho Melwin Syafrizal
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The need for internet technology is increasing but still concentrated in the business center and offices. One of the solutions is starting RT/RW Net. RT/RW Networks is one alternative internet access for distributing especially in residential environments that require fast and cheap internet access but not yet covered by the desired service. Networks RT/RW uses LAN and Wireless LAN to share Internet access to its users.
MikroTik RouterOS is a Linux-based operating system which can make computers as reliable network router, includes a variety of features that are made for LAN and wireless networks. The existence of Hotspot and User Manager feature that is already integrated in mikrotik is easier for us to build a networks RT/RW.
However the expanding of business RT/RW Net in HS.NADI.NET Prambanan, required a method that is able to manage HotSpot users of different routers spread across multiple remote locations centrally located in Prambanan. The features Centralized Authentication for Hotspot user using RouterOS is one alternative to solve the problem. User Manager is located on the main router in Prambanan, and routers in other locations just give Hotspot service with central user management.
Keywords : Hotspot, Mikrotik, Centralized Authentication
1
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah
HS.NADI.NET adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa layanan
internet, baik warnet maupun RT/RW Net. Kantor pusatnya terletak di Prambanan dan
memiliki cabang di beberapa tempat, salah satunya di Piyungan. Selama ini di
HS.NADI.NET menggunakan 2 tipe router dalam usaha RT/RW Net nya. Untuk router yang
berada di pusat, digunakan PC yang di install Mikrotik RouterOS versi 5.22 dan untuk router
yang disebar di cabang seperti di Piyungan misalnya, menggunakan low-end version
Mikrotik routerboard, RB-750. RB-750 ini mampu menangani jaringan dalam skala kecil.
Namun seiring bertambahnya jumlah client , ternyata routerboard RB-750 yang
dibekali processor AR7241 400MHz dan RAM 32MB kewalahan ketika harus melayani
proses routing sekaligus memanajemen user hotspotnya. Akibatnya router sering restart
yang menyebabkan koneksi tidak stabil dan membuat alat cepat rusak.
Dibutuhkan sebuah metode yang mampu untuk memanajemen hotspot user dari
berbagai router yang tersebar di beberapa lokasi yang letaknya berjauhan secara terpusat
di Prambanan. Fitur centralized authentication untuk hotspot user menggunakan Mikrotik
RouterOS merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. User
Manager terletak di router utama di Prambanan, dan router-router di berbagai lokasi lain
tinggal memberikan layanan Hotspot dengan manajemen user berada di pusat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perancangan centralized authentication untuk hotspot user di
jaringan RT/RW Net HS.NADI.NET ?
2. Bagaimanakah cara untuk mengatur waktu akses hotspot user dari berbagai
jaringan yang berbeda tempat?
1.3. Batasan Masalah
1. Jaringan RT/RW Net yang dijadikan obyek penelitian adalah jaringan RT/RW Net
HS.NADI.NET
2. Versi Mikrotik RouterOS yg digunakan adalah Mikrotik RouterOS 5.22
3. Routerboard yang digunakan di masing-masing cabang adalah routerboard
Mikrotik RB-750
4. Sistem manajemen user yang digunakan adalah User Manager 5.22
2
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan terciptanya design sistem otentikasi user
hotspot yang terpadu pada jaringan RT/RW Net HS.NADI.NET yang memiliki lebih dari satu
jaringan yang letaknya saling berjauhan menggunakan metode centralized authentication
dengan Mikrotik RouterOS.
1.5. Manfaat Penelitian
1. Penulis
a. Menjadikan penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dari
bangku kuliah ke dalam dunia kerja
b. Menjadikan penulis dapat mengembangkan ketrampilan langsung pada dunia
kerja.
2. Perusahaan
a. Mempermudah administrator jaringan dalam memanajemen pelanggan di
semua jaringan RT/RW Net HS.NADI.NET
b. Meringankan beban router-router RB-750 yang tersebar di cabang-cabang
HS.NADI.NET, karena manejemen user hotspot sudah ditangani oleh router
di pusat.
1.6. Metode Penelitian
1. Studi Pustaka (Literature)
Yaitu metode pencarian data dari buku , browsing di internet, atau literature lain
yang berkaitan dengan teori dasar dari perancangan centralized authentication
untuk hotspot user yang sedang dibuat dalam penyusunan skripsi ini serta dari
dokumen yang berkaitan dengan data yang berhubungan dengan konsep
centralized authentication untuk hotspot user.
2. Observasi
Yaitu metode pencarian data dengan melakukan pengamatan langsung di
lapangan , dengan cara pengumpulan data dan mempelajari suatu sistem yang
berkaitan dengan sistem yang akan dirancang. Dalam pelaksanaannya nanti
akan digunakan metode PPDIOO Network Lifecycle yang terdiri dari Prepare,
Plan, Design, Implement, Operate, Optimize. Adapun rincian dari masing-masing
proses tersebut antara lain :
a. Persiapan (Prepare) yaitu menganalisis permasalahan yang ada dan peluang
yang bisa dicapai menggunakan analisis SWOT. Menganalisis biaya,
konfigurasi router, topologi jaringan, serta status router ketika sedang
running.
3
b. Perencaaan (Plan) yaitu membuat rencana solusi, analisis kebutuhan
hardware dan software, analisis kebutuhan SDM, serta perencanaan step by
step pekerjaan yang akan dilakukan.
c. Perancangan (Design) yaitu membuat perancangan centralized
authentication untuk hotspot user berbasis Mikrotik RouterOS, baik topologi
jaringan serta rencana pembagian blok ip address.
d. Implementasi (implement) yaitu mengkonfigurasi centralized authentication
untuk hotspot user di jaringan RT/RW Net HS.NADI.NET ditambah
mengkonfigurasi NTP Client di routerboard cabang.
e. Pengujian (Operate) yaitu melakukan pengujian terhadap konfigurasi
centralized authentification dan NTP Client.
f. Optimalisasi (Optimize) yaitu melakukan optimasi jaringan yang ada.
Memberlakukan fitur Fair Usage Policy (FUP) agar promosi dari
HS.NADI.NET semakin bervariasi dan menarik.
3. Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan pihak
perusahaan dalam kasus ini adalah administrator jaringan dari HS.NADI.NET
berkaitan dengan sistem yang akan dirancang dan diimplementasikan.
1.7. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : LANDASAN TEORI
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
2. Landasan Teori
2.1. Tinjauan Pustaka
Penulis mengambil permasalahan centralized authentication hotspot user, lebih
detail yaitu centralized authentication untuk hotspot user di jaringan RT/RW Net
HS.NADI.NET Prambanan. Referensi yang digunakan Penulis salah satunya dari skripsi
dengan judul “Analisis dan Implementasi Web Proxy Clearos Sebagai Otentikasi Jaringan
AMINERS SPOT” , ditulis oleh M. Asmuddin Ahmad, STMIK AMIKOM Yogyakarta, 2013.
4
2.2. Internet
Interconnected Network atau yang lebih popular dengan sebutan internet adalah
sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-
jaringan komputer di seluruh dunia.
2.3. Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling terhubung menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data, informasi, program aplikasi, dan perangkat keras seperti printer, scanner, CD-Drive ataupun harddisk, serta memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik.1( Herlambang, M L – Catur, A. 2008)
2.3.1. Jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
2. Metro Area Network (MAN)
3. Wide Area Network (WAN)
2.4. Wireless LAN (WLAN)
Teknologi nirkabel memiliki perjalanan yang panjang sejak penggunaannya yang
sederhana di bidang militer. Popularitas dan level teknologi yang digunakan dalam LAN
nirkabel terus berkembang dengan pesat. Berikut ini beberapa standar dalam WLAN :
1. Standar 802.11
2. Standar 802.11 b
3. Standar 802.11 a
4. Standar 802.11 g
5. Standar 802.11 n
2.5. Mikrotik
Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi berbasis linux yang dirancang khusus untuk network router. Dengan sistem operasi ini , kita dapat membuat membuat router dari komputer rumahan (PC). 2 ( Herlambang, M L – Catur, A. 2008)
2.5.1. Sejarah Mikrotik
Mikrotik adalah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan
Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstins. John Trully
1 Herlambang, Moch Linto – Catur, Aziz. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa Depan
Menggunakan Mikrotik RouterOS , Yogyakarta:Andi, 2008 hal 1. 2 Ibid, hal 19.
5
adalah seorang Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan Arnis,
seorang sarjana fisika dan mekanik sekitar tahun 1995.
2.5.2. Jenis-jenis Mikrotik
1. Mikrotik RouterOS
2. Built-in Hardware Mikrotik
2.5.3 Fitur Mikrotik Yang Digunakan
1. Username Sistem
2. Firewall
3. NAT
4. DHCP
5. NTP
6. Hotspot Gateway
7. Login Page
8 User Manager
9. Winbox
2.6 PPDIOO Network Life Cycle
PPDIOO adalah singkatan dari Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, and
Optimize. PPDIOO adalah metodologi Cisco yang mendefinisikan siklus hidup layanan yang
dibutuhkan untuk jaringan.
3. Analisis dan Perancangan
3.1. Tinjauan Umum
Penelitian ini dilaksanakan di HS.NADI.NET Prambanan dan di CERAH.NET
Piyungan. Waktu untuk melaksanakan penelitian ini kurang lebih selama tiga bulan.
3.2. Profil Perusahaan
HS.NADI.NET adalah sebuah perusahaan yang berdiri pada tahun 2009 yang
bergerak dibidang jasa warnet dan hotspot RT/RW Net. Untuk usaha warnet sendiri terletak
di Prambanan, sedangkan RT/RW Net nya terletak di berbagai cabang seperti di Piyungan,
Klaten, dan Turi.
6
3.3. Tahap Persiapan
Tahap yang pertama adalah prepare atau persiapan. Tahap ini membahas analisis
permasalahan yang dialami, analisis biaya dari penerapan solusi permasalahan tersebut
serta analisis konfigurasi router dan analisis topologi jaringan yang ada.
3.3.1 Analisis SWOT
Untuk mengetahui peluang-peluang yang akan ditargetkan diperlukan analisis
terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perancangan centralized
authentication, yaitu faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
3.3.2 Analisis Permasalahan
1. Ketika routerboard RB-750 mulai diakses oleh lebih dari 15 client secara bersamaan,
terjadi lonjakan CPU Load dari routerboard tersebut secara signifikan yang
menyebabkan router reboot.
2. Ketika routerboard terlalu sering reboot dikarenakan keterbatasan resources, lama
kelamaan router hang dan tidak bisa diremote oleh administrator. Jika sudah hang
maka otomatis layanan hotspot terhenti dan administrator harus mereset ulang
routerboard tersebut.
3. Ketika routerboard reboot, jam dan tanggal kembali ke 00:00:00 dan 1 Januari 1970.
Hal ini menyebabkan kacaunya user manager hotspot yang mengandalkan jam dan
tanggal untuk memanajemen user hotspot.
Dari ketiga permasalahan diatas, penulis menyiapkan beberapa solusi dari
permasalahan tersebut yaitu :
1. Permasalahan nomor 1 & 2 akan dicoba diterapkan metode centralized authentication
untuk hotspot user. User manager yang semula dikelola oleh routerboard di
Piyungan, akan dipindah ke router pusat yang berada di Prambanan sehingga beban
routerboard di Piyungan akan berkurang.
2. Permasalahan nomor 3 akan diselesaikan dengan penerapan metode NTP Client,
yaitu sebuah layanan sinkronisasi tanggal dan jam dari server ke client. Sehingga
ketika routerboard reboot, jam dan tanggal akan benar seperti sebelum reboot. NTP
Server akan menggunakan layanan gratis dari pool.ntp.org.
3.3.3 Analisis Biaya
Penerapan metode centralized authentication serta NTP Client terhadap
routerboard di jaringan Piyungan ini tidak memerlukan biaya sama sekali karena hanya
mengarahkan user manager hotspot yang semula di dalam routerboard itu sendiri, dialihkan
7
ke router pusat melalui ip public. Sedangkan untuk NTP Client, memanfaatkan layanan
gratis dari pool.ntp.org.
3.3.4 Analisis Konfigurasi Router Yang Ada
1 Konfigurasi PC Router Pusat
Pembagian ip address, DNS, konfigurasi route, hotspot setup, user manager.
2 Konfigurasi RouterBoard Cabang
Pembagian ip address, DNS, konfigurasi route, hotspot setup, user manager.
3.3.5 Analisis Topologi Jaringan Yang Ada
1 Topologi Jaringan HS.NADI.NET Prambanan
Gambar 3.1 Topologi Jaringan HS.NADI.NET Prambanan
.2 Topologi Jaringan CERAH.NET Piyungan
Gambar 3.2 Topologi Jaringan CERAH.NET Piyungan
8
3.3.6 Hasil Pengamatan Status Router Yang Ada
1. Status PC Router Pusat
Di monitoring Cpu load ketika sedang running.
2 Status PC Router Cabang
Di monitoring Cpu load ketika sedang running.
3.4 Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini merupakan tahapan kedua dari PPDIOO network life cycle.
Dalam tahap ini dipaparkan mengenai perencanaan solusi, analisis kebutuhan hardware
dan software, SDM, dan step by step pekerjaan di CERAH.NET maupun yang ada di
HS.NADI.NET yang nantinya dapat membantu dalam mencapai solusi yang diberikan.
3.4.1 Perencanaan Solusi
Solusi yang ditawarkan dalam penelitian kali ini adalah penggunaan metode
centralized authentication pada jaringan hotspot CERAH.NET menggunakan Mikrotik
RouterOS dan User Manager versi 5.22. Otentikasi user hotspot pada jaringan internet di
CERAH.NET di arahkan ke router pusat di HS.NADI.NET Prambanan sehingga diharapkan
memudahkan administrator dalam memanajemen user hotspot dan meringankan beban
router yang ada di kantor cabang.
3.4.2 Analisis Kebutuhan
3.4.2.1 Analisis Kebutuhan Hardware
Server Pusat menggunakan PC router dengan Mikrotik RouterOS v5.22 dan server
cabang menggunakan routerboard Mikrotik RB-750 include Mikrotik RouterOS v5.22.
3.4.2.2 Analisis Kebutuhan Software
Sistem operasi yang digunakan di kedua router tersebut sama-sama menggunakan
Mikrotik RouterOS versi 5.22 dengan lisensi level 4.
3.4.3 Analisis Kebutuhan SDM
Dibutuhkan seorang administrator untuk menkonfigurasi router dan profile hotspot
serta mengenerate voucher internet. Seorang accounting untuk menghitung penjualan
voucher serta mapping pembagian voucher ke cabang dan seorang operator di amsing-
masing cabang untuk menjual voucher sekaligus sebagai customer service.
9
3.4.4 Step by Step Pekerjaan
Step pertama : Konfigurasi router pusat yang ada di HS.NADI.NET Prambanan.
Aktifkan NTP Server dan Set Enable Centralized Authentication.
Step kedua : Konfigurasi router cabang yang ada di CERAH.NET Piyungan.
Aktifkan NTP Client dan arahkan user manager hotspot ke ip public dari router yang ada di
Prambanan.
Step ketiga : Konfigurasi User Manager yang ada di router pusat. Masukkan ip
public dari router di cabang Piyungan beserta shared secretnya.
Step keempat : Membuat profile dan generate user hotspot untuk voucher internet
dari router pusat. Setelah user hotspot digenerate, kemudian di download berupa file *.csv
dan diedit menjadi voucher internet.
Step kelima : Accounting mencatat alokasi voucher internet yang dicetak dan
membuat pemetaan pembagian voucher ke titik-titik hotspot yang ada.
Step keenam : Operator datang mengambil voucher dan dijual di masing-masing
wilayah yang dilayani.
3.5 Tahap Perancangan
Tahap perancangan ini merupakan tahapan ketiga dari PPDIOO network life cycle.
Dalam tahap ini dipaparkan mengenai rencana topologi jaringan yang akan di bangun dan
blok ip address yang akan digunakan.
3.5.1 Analisis Topologi Perancangan Centralized Authentication
Gambar 3.3 Topologi Jaringan untuk implementasi centralized authentication
10
3.5.2 Rencana Pembagian Blok Ip Address
Rencana blok ip address yang akan digunakan sebagai berikut :
Router di HS.NADI.NET Prambanan, ip public yang di dapat dari ISP adalah
IP Public : 110.76.148.96 / 29
Gateway : 110.76.148.97
DNS : 117.103.168.10 , 117.103.169.10, 110.76.144.18, 110.76.144.19
Konfigurasi untuk IP Local adalah sebagai berikut :
Network : 192.168.0.0 / 24
Gateway : 192.168.0.1
DNS : 192.168.0.1
Proxy : 10.1.1.0 / 30
Router di CERAH.NET Piyungan, ip public yang di dapat dari ISP adalah
IP Public : 117.103.174.232 / 29
Gateway : 117.103.174.233
DNS : 117.103.168.10 , 117.103.169.10
Konfigurasi untuk IP Local adalah sebagai berikut :
Network : 10.5.50.0 / 24
Gateway : 10.5.50.1
DNS : 10.5.50.1
4. Implementasi dan Pembahasan
4.1. Tahap Implementasi
Tahap implementasi ini merupakan tahapan keempat dari PPDIOO network life
cycle. Dalam tahap ini dipaparkan mengenai dua metode, yaitu NTP (Network Time
Protocol) dan Centralized Authentication untuk hotspot user.
4.1.1. NTP Client
Gambar 4.1 Masuk ke system – Clock
11
Gambar 4.2 Masuk ke system – SNTP Client
4.1.2. Centralized Authentication
Gambar 4.3 Konfigurasi user manager di router cabang di Piyungan
Gambar 4.4 Login ke user manager di router pusat
12
Gambar 4.5 Cara menambahkan router lain ke user manager
Gambar 4.6 Cara menambahkan user hotspot di user manager
4.2. Tahap Pengoperasian
Tahap pengoperasian merupakan tahapan kelima dari PPDIOO network life
cycle. Dalam tahap ini dipaparkan mengenai pengujian dikedua router, baik yang berada
di Prambanan maupun yang berada di Piyungan. Disini akan diuji seberapa besar
pengaruh pengimplementasian NTP Client dan centralized authentication terhadap
performa kedua router.
4.2.1. Pengujian Pengoperasian NTP Client
4.2.1.1 Mekanisme Pengujian Pengoperasian NTP
Routerboard di reboot, jika ketika hidup melakukan sinkronisasi waktu ke server,
maka NTP Client berhasil berjalan. Hal ini dapat dibuktikan di log routerboard tersebut
seperti gambar dibawah.
13
4.2.1.2 Indikator Pengujian Pengoperasian NTP
Gambar 4.7 Log routerboard di Piyungan setelah di reboot
4.2.2 Pengujian Pengoperasian Centralized Authentication
4.2.2.1 Mekanisme Pengujian Pengoperasian Centralized Authentication
Dilakukan uji login di jaringan hotspot cabang menggunakan username yang
sudah dibuat di server pusat. Jika login sukses, maka metode ini sudah berjalan dengan
baik.
4.2.2.2 Indikator Pengujian Pengoperasian Centralized Authentication
Gambar 4.8 Percobaan login menggunakan username dan password
14
Gambar 4.9 Gambar feedback dari login page ketika berhasil masuk
Setelah itu, mari kita cek kondisi routerboard di Piyungan setelah tidak lagi
menanggung beban user manager di routerboard itu sendiri.
Gambar 4.10 Resources di routerboard RB-750 di Piyungan
Dapat kita lihat dari gambar diatas, bahwa load processor yang kemarin
mencapai sekitar 75%, sekarang turun menjadi 6%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan
menerapkan metode centralized authentication dapat meringankan beban routerboard
yang resourcesnya kecil.
PC router yang berada di pusat di Prambanan juga tampak tidak terpengaruh
secara signifikan ketika ditambah beban user manager yang digunakan untuk router di
cabang di Piyungan. Hal tersebut terlihat dari screenshot resources PC router di bawah
ini.
15
Gambar 4.11 Screenshot resources dari PC router di pusat di Prambanan
Dari serangkaian hasil pengujian diatas, jika dituangkan dalam bentuk tabel
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Tabel hasil pengujian implementasi
Pengujian Status
Indikator Berhasil Gagal
NTP Client √
Ketika routerboard RB-750 di restart, ketika hidup router melakukan sikronisasi waktu ke server dan terlihat di dalam log router tersebut seperti di gambar 4.9
Centralized Authentication
√
Ketika dilakukan uji login sukses di jaringan cabang menggunakan username yang dibuat di jaringan pusat seperti dalam gambar 4.11
Cpu Load √
Terjadi penurunan cpu load yang signifikan di routerboard di Cerah.NET setelah diterapkan metode centralized authentification sehingga kinerja router lebih optimal seperti pada gambar 4.12
4.3 Tahap Optimalisasi
Tahap Optimalisasi merupakan tahapan keenam dari PPDIOO network life cycle.
Dalam tahap ini dipaparkan mengenai saran pengembangan bisnis ke depan. Bisnis
yang baik adalah bisnis yang tidak pernah berhenti mencari keunggulan kompetitif. Itulah
16
sebabnya perbaikan berkelanjutan merupakan salah satu andalan dalam siklus hidup
jaringan.
4.3.1 Advanced Manajemen User Hotspot
Penggunaan metode centralized authentication untuk user hotspot dengan
Mikrotik RouterOS ini merupakan manajemen user hotspot tingkat lanjut, dimana
administrator mampu memanajemen user hotspot dari berbagai jaringan yang ada di satu
router pusat.
4.3.2 Pemanfaatan Fair Usage Policy
User manager versi 5.0 keatas sudah mendukung fitur FUP (Fair Usage Policy)
yaitu pengaturan lebih lanjut mengenai limitasi user hotspot. FUP ini sudah biasa
digunakan oleh beberapa operator seluler dan berhasil untuk membuat promosi mereka
menjadi lebih menarik.
5. Penutup
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan antara lain:
1. Ketika memiliki jaringan hotspot berbasis Mikrotik lebih dari satu, lebih efisien
ketika diterapkan metode centralized authentication dalam memanajemen user
hotspotnya. Terbukti metode ini mampu mempermudah pekerjaan administrator
dalam memanajemen user hotspot maupun dalam menkofigurasi user profile di
masing-masing router.
2. Penerapan metode centralized authentication memiliki keunggulan lain yaitu
satu user hotspot dapat digunakan diseluruh jaringan hotspot yang masih
dalam satu manajemen. Dalam hal ini user sangat diuntungkan karena ketika
berada diwilayah yang masih satu manajemen dengan HS.NADI.NET user
hotspotnya dapat digunakan tanpa perlu membeli voucher lagi. Diharapkan
pemasukan HS.NADI.NET semakin bertambah setelah diterapkannya metode
ini.
3. Routerboard dari Mikrotik tidak memiliki baterai yang menyebabkan ketika
router tersebut reboot, konfigurasi tanggal dan waktu akan kembali ke 1 Januari
1970 dan 00:00:00. Perlu diterapkan NTP Client agar ketika router tersebut
reboot, dapat melakukan sinkronisasi waktu dan tanggal ke NTP Server
sehingga sistem yang memerlukan tanggal dan waktu tidak kacau.
17
5.2. Saran
1. Memanfaatkan fitur FUP (Fair Usage Policy) yang sudah ada di User Manager
versi 5 keatas. Dengan menggunakan fitur ini, HS.NADI.NET dapat
melakukan banyak variasi dalam berpromosi paket internet sehingga dapat
menarik banyak pelanggan.
2. Melakukan ekspansi bisnis tidak hanya di desa tetapi berani masuk ke kost-
kost sekitar kampus yang tentu saja banyak mahasiswa yang membutuhkan
akses internet yang murah dan cepat karena masih banyak kost yang belum
menyediakan fasilitas hotspot murah ini.
Daftar Pustaka
Ahmad, Muh Asmuddin. 2013. Analisis dan Implementasi Web Proxy Clearos Sebagai
Otentikasi Jaringan AMINERS SPOT, Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM.
Yogyakarta
Anonim. 2013. Manual License, http://wiki.mikrotik.com/wiki/Manual:License, diakses
tanggal 5 Maret 2013.
Firdaus, Gilang. 2010. Integrasi Hotspot dengan User Manager,
http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=46, diakses tanggal 10 Maret 2013
Herlambang, Moch Linto – Catur, Aziz. 2008. Panduan Lengkap Menguasai Router Masa
Depan Menggunakan Mikrotik RouterOS , Andi Offset. Yogyakarta
Patel, Ashish. 2008. Centralized Authentication for Hotspot user,
http://wiki.mikrotik.com/wiki/Centralized_Authentication_for_Hotspot_user, diakses
tanggal 5 Maret 2013.
top related