proudly present manajemen aset - umsurabayafe.um-surabaya.ac.id › wp-content › uploads › 2020...

Post on 03-Jul-2020

2 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Proudly presentProudly presentProudly presentProudly present

Manajemen Aset

Budi W. Mahardhika

Dosen Pengampu MBS081-331-529-764

www.BWMahardhika.com

PENDAHULUAN• Bunga merupakan sumber utama pendapatan & biaya bagi bank.

• Jika tingkat bunga mengalami fluktuasi, maka akan berdampak

terhadap nilai pendapatan bunga bersih & neracanya, & nilai

bersihnya (sahamnya).

• Keputusan yang harus dibuat oleh bankir setiap hari:

1. Beli & jual sekuritas;

2. Penyaluran pinjaman khusus;

3. Pendanaan atas aktivitas2 investasi & pinjaman.

Dasar untuk membuat keputusan2 tsb.:

1. Pandangannya atas tingkat bunga—arah perubahan dalam

tingkat bunga di masa mendatang;

2. Komposisi atas aset2 & kewajiban2-nya;

3. Tingkat risiko yang akan diambil.

PENDAHULUAN (2)• Proses membuat keputusan tentang komposisi aset2 & kewajiban2

& penilaian risiko disebut manajemen aset/ kewajiban (ALM).

• Keputusan ini biasanya dibuat oleh komite manajemenaset/kewajiban (ALCO).

• Sasaran ALCO (Asset Liability Commite): mengelola sumber & penggunaan dana aktivitas2 on-balance sheet & off-balance sheetdengan perhatian terhadap risiko tingkat bunga & likuiditas.

• Tujuan ALM (Asset Liability Management): mengontrol ukuranpendapatan bunga bersih.

• Tujuan ini berkaitan dengan:

1. kesenjangan rupiah, & 2. kesenjangan durasi.

• Ada dua indikator gap ini:

1. NII (Net Interest Income) = Pendapatan bunga – Beban bunga.

2. NIM (Net Interest Margin) = NII/ Aset2 yang menghasilkan keuntungan.

PENDAHULUAN (3)

• Jika interest (i) ↑, biaya meminjam jangka pendek ↑, tetapi

bunga yang dihasilkan dari pinjaman berbunga tetap tidak

berubah.

• NII bergantung pada:

1. Tingkat bunga yang dihasilkan atas aset2

& dibayar untuk dana,

2. Jumlah rupiah atas aset2 yang menghasilkan

pendapatan & kewajiban yang bervariasi, dan

3. Bauran pendapatan atas dana (tingkat bunga x

jumlah dana).

ALTERNATIF DALAM MENGELOLA

RISIKO TINGKAT BUNGA

• Dua pendekatan dalam pengelolaan risiko tingkat bunga: 1.

penyesuaian on-balance sheet, 2. penyesuaian off-balance sheet,

3. kombinasi 1 & 2.

• Penyesuaian on-balance sheet melibatkan perubahan portofolio

aset & kewajiban dalam kaitannya dengan perubahan cara dalam

mana profitabilitas bank atau jumlah rupiah aset2 &

kewajiban2nya berubah seiring tingkat bunga yang berubah.

• Contoh: manajemen dapat menyesuaikan maturitas, penentuan

harga kembali, & jadual pembayaran atas aset2 & kewajiban2-nya.

• Bank dapat mengubah posisi risiko tingkat bunganya tanpa

mengubah portofolio aset2 & kewajiban2nya dengan

menggunakan derivatif off-balance sheet, seperti swap & futures

tingkat bunga.

ALTERNATIF DALAM MENGELOLA

RISIKO TINGKAT BUNGA (2)

• Kontrak swap tingkat bunga: suatu persetujuan dalam mana suatu bank & pihak lain (mitra kerja) mempertukarkan arus pembayaran tetapi bukan jumlah pokoknya.

• Kontrak futures tingkat bunga: suatu persetujuan antara dua pihak untuk mempertukarkan suatu komoditas dengan harga yang ditetapkan pada waktu yang dispesifikkan di masa mendatang.

PENGUKURAN SENSITIVITAS TINGKAT

BUNGA & KESENJANGAN RUPIAH

• Tiga teknik yang berkaitan dengan risiko tingkat bunga dapat

diuji dengan: 1. kesenjangan rupiah, 2. kesenjangan durasi, & 3.

simulasi.

• Dalam analisis kesenjangan, semua aset2 & kewajiban2

diklasifikasi dalam kelompok2—sensitif tingkat bunga &

nonsensitif tingkat bunga—termasuk apakah pengembalian

bunga (aset) atau biaya bunga (kewajiban) bervariasi dengan

level umum tingkat bunga.

• Analisis kesenjangan mengklasifikasi aset atau kewajiban

menurut sensitivitas bunganya.

Klasifikasi Aset2 & Kewajiban2

• Aset sensitif tingkat bunga (RSAs) atau

kewajiban sensitivitas tingkat bunga (RSLs):

Aset2 & kewajiban2 dengan mana pengembalian

atau biaya bunga bervariasi dengan perubahan

tingkat bunga pada beberapa horizon waktu

tertentu.

• Aset2 & kewajiban2 yang pengembalian & biaya

bunga tidak bervariasi dengan pergerakan tingkat

bunga pada horizon waktu yang sama disebut non-

sensitif tingkat bunga (NRS).

Klasifikasi Aset2 & Kewajiban2• Dalam satu periode waktu mungkin tidak

sensitif dalam periode waktu yang lebih

pendek. Periode waktu ini disebut

keranjang2 maturitas.

• Efek total dari perubahan dalam level

tingkat bunga umum atas pendapatan

bunga bersih FI bergantung pada efek atas

pendapatan & beban bunga.

Definisi Kesenjangan Rupiah• Kesenjangan rupiah (kesenjangan pendanaan/

maturitas): perbedaan antara jumlah rupiah aset

sensitif tingkat bunga (RSA) dan jumlah kewajiban

sensitif tingkat bunga (RSL).

• Kesenjangan (Rp) = RSA(Rp) – RSL(Rp).

• Rasio kesenjangan relatif = (Kesenjangan/ Aset

total).

• Rasio sensitivitas bunga = RSA/ RSL.

• Kesenjangan dapat +, -, atau 0, sehingga RGR & ISR

<, >, atau = 1.

Kesenjangan, Tingkat Bunga, &

Profitabilitas• Efek perubahan tingkat bunga pada pendapatan bersih

bank dengan posisi kesenjangan (ΔNII):

• ΔNII = RSA(Δi) – RSL(Δi) = Kesenjangan (Δi).

• Bank dengan kesenjangan +, NII ↑ atau ↓ seiring

tingkat bunga ↑ atau ↓.

• Bank dengan kesenjangan -, NII ↑ atau ↓ seiring

tingkat bunga ↓ atau ↑.

• Bank dengan kesenjangan 0, NII tidak berubah

karena tingkat bunga berubah.

Kesenjangan Inkremental &

Kumulatif• Kesenjangan inkremental mengukur perbedaan

antara aset sensitif tingkat bunga & kewajiban

sensitif tingkat bunga setiap kelompok

berakhirnya horizon perencanaan.

• Kesenjangan kumulatif mengukur perbedaan

aset2 sensitif tingkat bunga & kewajiban2 sensitif

tingkat bunga pada berakhir periode yang lebih

diperluas.

• Kesenjangan kumulatif: jumlah kesenjangan

inkremental.

Analisis Kesenjangan: Contoh

• Analisis kesenjangan: sensitivitas bunga bank dibagi

dalam 5 kelompok atau “keranjang maturitas”: 1. (1-30

hari), 2. (31-60 hari), 3. (61-90 hari), 4. (181-360 hari),

dan 5. (>360 hari).

• Setiap aset & kewajiban bank kemudian dialokasi pada

satu (lebih) horizon waktu.

• Untuk beberapa item aset & kewajiban, jumlah saldo

yang beredar didistribusikan di antara beberapa

horizon waktu.

Pengelolaan Risiko Tingkat Bunga

dengan Kesenjangan Rupiah

• Tujuan prinsip manajemen aset/ kewajiban secara tradisional adalah

untuk mengontrol ukuran NII, yang dapat dicapai melalui manajemen

defensif atau agresif.

• Sasaran manajemen aset/kewajiban defensif: mengisolasi NII dari

perubahan2 dalam tingkat bunga, yaitu mencegah perubahan tingkat

bunga dari penurunan atau penaikan NII.

• Manajemen aset/kewajiban agresif memfokuskan pada kenaikan NII

melalui pengubahan portofolio lembaga.

• Kesuksesan manajemen aset/kewajiban bergantung pada kemampuan

untuk meramal perubahan2 tingkat bunga mendatang.

• Tidak ada ramalan yang sempurna dengan perhatian terhadap tingkat

bunga. Namun, strategi berisiko tinggi dikombinasikan dengan

ramalan yang tidak sempurna atas pergerakan tingkat bunga dapat

menghasilkan bencana.

Penyesuaian Neraca

• Bank2 komersial dapat menggunakan beberapa instrumen keuangan pada neraca secara langsung atau secara potensial pada neraca dalam menyesuaikan aset & kewajibannya.

• Bank biasanya menggunakan instrumen pasar uang untuk menyesuaikan portofolio aset & kewajibannya.

• Bank juga dapat memvariasi sensitivitas bunga atas aset .

• Pada sisi kewajiban, bank dapat menerbitkan CDs dalam ukuran & maturitas yang bervariasi atau dapat meminjam di pasar sekuritas BI.

Berapa Banyak Risiko Tingkat

Bunga dapat Diterima• Pada manajemen risiko tingkat bunga defensif, bank

akan berusaha untuk menyusun aset2 &

kewajiban2nya dalam kaitannya untuk menghilangkan

risiko tingkat bunga.

• Pada manajemen risiko tingkat bunga agresif, bank

akan bertaruh atas pengharapan dari perubahan2

tingkat bunga.

• Berapa bank mengikuti di antara dua titik ekstrim ini,

dengan mengambil beberapa tetapi risiko tingkat

bunga sangat dibatasi.

Berapa Banyak Risiko Tingkat

Bunga dapat Diterima (2)

Dalam membuat keputusan tentang jumlah risiko tingkat

bunga yang tepat, manajemen bank harus

mempertimbangkan:

1. Profitabilitas bank yang tidak mengambil bebe-

rapa risiko tingkat bunga dapat tidak mencukupi.

2. Kebijakan menghilangkan semua risiko tingkat

bunga pada neraca mungkin tidak sesuai dengan

keinginan para pelanggan pinjaman bank.

3. Keahlian & preferensi risiko manajemen juga

signifikan.

Manajemen Agresif

• Dengan program manajemen risiko tingkat bunga agresif, akanmelibatkan dua langkah:

• 1. Arah tingkat bunga mendatang harus diprediksi, dan

• 2. Penyesuaian harus dibuat dalam sensitivitas bunga atas aset2 & kewajiban2 dalam kaitannya dengan mengambil keuntunganatas perubahan2 tingkat bunga yang diproyeksikan.

• Jika E(i)↑, FI dengan kesenjangan + (RSA > sensitif), ↑ pengembalian bunga > ↑ biayanya.

• FI yang E(i)↑, tetapi dengan kesenjangan ≠ positif akanmembutuhkan untuk menyesuaikan penyesuaian dalamportofolionya.

• FI yang E(i)↓ akan menghasilkan penye-suaian dalam portofoliodi bawah strategi manajemen portofolio agresif.

Manajemen Defensif

• Strategi defensif berusaha untuk mempertahankan jumlah rupiah atas RSA dalam neraca dengan jumlah RSL selama periode tertentu, sehingga kesenjangan rupiah akan mendekati nol.

• Strategi defensif tidak perlu strategi pasif.

• Beberapa penyesuaian dalam portofolio aset & kewajiban di bawah strategi defensif seringkali perlu dalam kaitannya dengan mempertahankan posisi kesenjangan nol.

Tiga Problema dengan Manajemen

Kesenjangan Rupiah

• 1. Horizon waktu: pemisahan aset2 & kewajiban2 FI dalam sensitif tingkat bunga & nonsensitif tingkat bunga mensyaratkan kemantapan harizon waktu atau perencanaan.

• 2. Korelasi dengan pasar: koefisien korelasi antara pergerakan dalam tingkat bunga pasar & dalam pendapatan & biaya untuk portofolio FI adalah 1.

• 3. Fokus pada NII: analisis kesenjangan memfokuskan pada NII daripada kemakmuran pemegang saham.

ANALISIS KESENJANGAN

DURASI• Durasi: waktu rata2 terimbang (diukur dalam tahun) terhadap

semua arus kas yang diterima dari instrumen keuangan.

• Kesenjangan durasi: perbedaan antara durasi aset2 & kewajiban2

bank.

• Kesenjangan durasi: suatu ukuran sensitifitas tingkat bunga yang

membantu bagaimana perubahan dalam tingkat bunga mempenga-

ruhi nilai pasar aset2 & kewajiban2 bank, & akhirnya nilai

bersihnya (NW).

• NW = A - L.

• ΔNW = ΔA – ΔL.

• Dalam konteks analisis durasi, nilai bersih (nilai ekuitas) ≠ nilai

pasar saham yang beredar.

• NW adalah nilai teoritikal ekuitas bank, dan merupakan satu

indikator atas kebangkrutannya.

Pengukuran Kesenjangan Durasi

• Efek perubahan tingkat bunga pada nilai bersih

dihubungkan dengan ukuran kesenjangan

durasi (DGAP), diukur sbb.:

• DGAP = Da – WDL

• Jika tingkat bunga naik, maka nilai NW akan

turun, dan sebaliknya.

• [ΔNW/ TA] ≅ -DGAP [Δi/(1+i)].

• Rp ΔNW ≅≅≅≅ -DGAP [Δi/(1+i)] x TA.

Manajemen Kesenjangan Durasi

Defensif & Agresif• Jika kesenjangan durasi + (durasi aset > kewajiban), maka kenaikan

(penurunan) dalam tingkat bunga akan mengurangi (menaikkan) nilai

NW.

• Jika kesenjangan durasi – (durasi aset < kewajiban), maka kenaikan

(penurunan) tingkat bunga menaikkan (menurunkan) nilai NW.

• Jika kesenjangan durasi nol, maka perubahan dalam tingkat bunga

tidak akan berpengaruh terhadap nilai NW.

• Strategi manajemen risiko tingkat bunga agresif akan mengubah

kesenjangan durasi dalam antisipasi atas perubahan2 dalam tingkat

bunga.

• Manajemen risiko tingkat bunga defensif dalam konteks ini akan

mempertahankan durasi aset2 = durasi kewajiban2, sehingga

mempertahankan kesenjangan durasi nol.

Problema dengan Manajemen

Kesenjangan Durasi

• 1. Imunisasi atau isolasi nilai pasar

ekuitas terhadap perubahan2 tingkat

bunga akan efektif hanya jika tingkat

bunga untuk semua sekuritas berubah

naik atau turun secara sama jumlahnya.

• 2. Manajer aset/kewajiban harus setuju

dengan problema arah durasi.

SIMULASI & MANAJEMEN

ASET/KEWAJIBAN• Model2 manajemen simulasi aset/kewajiban

membuat kemungkinan untuk menge-valuasi strategi2 neraca yang bervariasi di bawah asumsi yang berbeda.

• Kebanyakan model simulasi mensyaratkan asumsi tentang perubahan2 & level2 yang diharapkan atas tingkat bunga & bentuk curve yield, strategi penentuan harga untuk aset & kewajiban, dan pertumbuhan, jumlah rupiah, & bauran aset2 & kewajiban2.

KORELASI DI ANTARA

RISIKO

• Fokus manajemen aset/kewajiban adalah risiko tingkat bunga.

• Jika risiko2 yang dihadapi bank (risiko tingkat bunga, risiko kredit, dan dimensi risiko yang lain) tidak berhubungan (tidak berkorelasi), maka manajemen dapat mengonsentrasikan pada satu tipe risiko.

• Kenyataannya, antara jenis risiko berhubungan, khususnya jika bank komersial menggunakan portofolio pinjamannya sebagai kendaraan pokok untuk menyesuaikan eksposur risiko tingkat bunganya.

Nothing impossible as long as you have strong willingness to learn!

top related