prosedur pemasangan infuse
Post on 05-Jul-2015
635 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROSEDUR PEMASANGAN INFUSE
Pengertian : Tata cara pemasangan jalur pemberian cairan infuse melalui
Pembuluh vena perifer.
Tujuan : Didapatkan jalur pemberian cairan infuse yang aman,aseptik dan Benar.
Kebijakan : Pelaksana pemasangan bisa Dokter konsulen,Dokter rungan,Para Medik terlatih secara internal RS yang diberi kewenangan melakukan tindakan yang dibantu satu atau lebih tenaga medik/Paramedik/pembantu paramedik.
Prosedur Pemasangan infus :
1. Intruksi pemasangan infuse dari Dokter tercatat lengkap dan
Jelas pada rekam medik atau secara lisan pada keadaan darurat bila ada kurang dimenggerti segera tanyakan pada Dokter yangmemberi intruksi.
2. Persiapan :
1. Meja/trolly serupa meja suntik tersedia diatasnya: IV catheter yang akan digunakan.IV catheter cadangan atau wing needle.Transfusion set/infusion set terbungkus steril, kapas alkohol 70%,Bethadine, kasa steril, plester/hypafik, spalk, larutan infuse yang akan diberikan.
2. Standar infuse.
3. Pencahayaan yang baik.
4. Tutup ruang pasien agar pelaksana dapat lebih konsentrasi
1. Beritahukan kepada pasien tentang pemasangan infuse dan tenangkan pasien.
2. Persiapkan cairan yang akan diberikan dengan menusukan bagian tajam infusion set kedalam botol larutan infuse. Buka saluran hingga cairan infuse memenuhi seluruh selang tanpa menyisakan udara dalam selang infuse.
3. Lakukan pemasangan infuse.
1. Tentukan lokasi pemasangan ,sesuaikan dengan keperluan rencana pengobatan, punggung tangan kanan/kiri,kaki kanan/kiri,1 hari/2 hari. Contoh pasien struma IV line dikaki kiri/kanan, Tomor mamae IV Line ditangan sisi berlawanan pasien shock :2 line atau vena sectie, pasien stroke pada sisi yang tidak lumpuh
1. Ligasi bagian proximal dari lokasi vena yang akan ditusuk menggunakan ligator khusus.
2. Lakukan tindakanaseptik dan antiseptik.
3. Lencangkan kulit dengan memegang tangan/kaki dengan tangan kiri,siapkan IV catheter ditangan kanan.
4. Tusukkan jarum sedistal mungkin dari pembulu vena dengan lubang jarum menghadap keatas, sudut tusukan 30-40 derajat arah jarum sejajar arah vena, lalu dorong.
5. Bila jarum masuk kedalam pembuluh vena,darah akan tampak masuk kedalam bagian reservoor jarum . hentikan dorongan.
6. Pisahkan bagian jarum dari bagian kanul dengan memutar bagian jarum sedikit .Lanjutkan mendorong kanul kedalam vena secara perlahan sambil diputar sampai seluruh kanul masuk.
7. Cabut bagian jarum seluruhnya perhatikan apakah darah keluar dari kanul . tahan bagian kanul dengan ibu jari kiri.
8. Hubungkan kanul dengan infusan / tranfusion set .buka saluran infuse perhatikan apakah tetesan lancar.perhatikan apakah lokasi penusukan membengkak,menandakan elestravasasi cairan sehingga penusukan harus diulang dari awal.
9. Bila tetesan lancar,tak ada ekstravasasi lakukan fiksasi dengan plester /hypafix dan pada bayi/balita diperkuat dengan spalk ,
10. kompres dengan kasa betadhin pada lokasi penusukan.
11. Atur tetesan infuse sesuai intruksi.
12. Laksanakan proses administrasi ,lengkapi berita acara pemberian infuse ,catat jumlah cairan masuk dan keluar,catat balance cairan selama 24 jam setiap harinya,catat dalam perincian harian ruangan.
4.Bila sudah tidak diperlukan lagi,pemasangan infuse di stop, IV Catheter dapat dilepas dengan cara:
1. Tutup saluran infuse.2. Lepaskan plester dengan bantuan bensin.
3. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan, cabut kanul IV catheter .
4. Kapas difiksasi dengan plester.
5. Seluruh alat infuse dibuang pada tempat sampah medis.
Teknik Pemasangan Infus
Pemberian Cairan IntravenaTujuan Utama Terapi Intravena:
1. Mengembalikan dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh2. Memberikan obat-obatan dan kemoterapi3. Transfusi darah dan produk darah4. Memberikan nutrisi parenteral dan suplemen nutrisi
Keuntungan dan Kerugian Terapi IntravenaKeuntungan:
Efek terapeutik segera dapat tercapai karena penghantaran obat ke tempat target berlangsung cepat.Absorsi total memungkinkan dosis obat lebih tepat dan terapi lebih dapat diandalkan Kecepatan pemberian dapat dikontrol sehingga efek terapeutik dapat dipertahankan maupun
dimodifikasiRasa sakit dan iritasi obat-obat tertentu jika diberikan intramuskular atau subkutan dapat dihindariSesuai untuk obat yang tidak dapat diabsorbsi dengan rute lain karena molekul yang besar, iritasi atau
ketidakstabilan dalam traktus gastrointestinalis Kerugian:
Tidak bisa dilakukan “drug Recall” dan mengubah aksi obat tersebut sehingga resiko toksisitas dan sensitivitas tinggi
Kontrol pemberian yang tidak baik bisa menyebabkan “speeed Shock”Komplikasi tambahan dapat timbul, yaitu:
Kontaminasi mikroba melalui titik akses ke sirkulasi dalam periode tertentuIritasi Vaskular, misalnya phlebitis kimiaInkompabilitas obat dan interaksi dari berbagai obat tambahan
Peran Perawat Dalam Terapi Intravena
Memastikan tidak ada kesalahan maupun kontaminasi cairan infus maupun kemasannyaMemastikan cairan infus diberikan secara benar (pasien, jenis cairan, dosis, cara pemberian dan waktu
pemberian)Memeriksa apakah jalur intravena tetap patenObservasi tempat penusukan (insersi) dan melaporkan abnormalitasMengatur kecepatan tetesan sesuai dengan instruksiMonitor kondisi pasien dan melaporkan setiap perubahan
Persiapan Infus dan Insersi Kateter pada Vena PeriferPersiapan Pasien
Periksa rekam medis untuk mengetahui riwayat penyakit, alergi dan rencana perawatanPeriksa ulang perintah dokter mengenai cairan yang harus diberikan dan kecepatan tetesan.Edukasi ( pendidikan) pasien mengenai:
Arti dan tujuan terapi intravena (I.V)Lama terapi intravenaRasa sakit sewaktu insersi (penusukan)Anjuran:
- Laporkan ketidaknyamanan setelah insersi (penusukan) - Laporkan jika kecepatan tetesan berkurang atau bertambah
Larangan:
- Mengubah/ mengatur kecepatan tetesan yang sudah diatur dokter/perawat - Menarik, melepaskan, menekan, menindih infus set - Sesuai intuksi dokter, misalnya larangan berjalan Persiapan Peralatan
Alat Alat untuk kateter I.V. / Venocath Prinsip: Pilih alat dengan panjang terpendek, diameter terkecil yang memungkinkan administrasi cairan
dengan benar
Lihat: Pedoman ukuran jarum kateter dibawah ini: Ukuran 16
Guna: – Dewasa - Bedah Mayor, Trauma - Apabila sejumlah besar cairan perlu diinfuskan Pertimbangan Perawat: – Sakit pada insersi - Butuh vena besar
Ukuran 18
Guna: - Anak dan dewasa - Untuk darah, komponen darah, dan infus kental lainnya Pertimbangan Perawat: – Sakit pada insersi - Butuh vena besar
Ukuran 20 Guna: – Anak dan dewasa
- Sesuai untuk kebanyakan cairan infus, darah, komponen darah, dan infus kental lainnya Pertimbangan Perawat: umum dipakai
Ukuran 22
Guna: – Bayi, anak, dan dewasa (terutama usia lanjut) - Cocok untuk sebagian besar cairan infusPertimbangan Perawat: - Lebih mudah untuk insersi ke vena yang kecil, tipis dan rapuh - Kecepatan tetesan harus dipertahankan lambat - Sulit insersi melalui kulit yang keras
Ukuran 24, 26
Guna: – Nenonatus, bayi, anak dewasa (terutama usia lanjut) - Sesuai untuk sebagian besar cairan infus, tetapi kecepatan tetesan lebih lambat Pertimbangan Perawat: - Untuk vena yang sangat kecil - Sulit insersi melalui kulit keras
Paket I.V line yang berisi: torniquet, kasa alkohol, povidone-iodine (alkohol 70 %), pisau cukur, kasa steril, plester, perban
LabelPapan untuk lenganAlas/perlakAlat untuk menggantung cairan infusSarung tangan untuk mencegah kontaminasi dari darah dan cairan tubuh pasien
2. Cairan
Pastikan kemasan dan tipe cairan sesuai instruksi dokterPeriksa kejernihan, kadaluarsa, kebocoran
… cairan bervariasi dalam warna, tetapi tidak pernah tampak berawan, keruh atau separated … JIKA RAGU JANGAN DIPAKAI…..!
Dicantumkan informasi: nama perawat, nama pasien, nomor identifikasi pasien, nomor kamar, tanggal dan jam pemasangan infus, tambahan obat, no urut kemasan
3. Infus Set - Sesuai untuk pasien dan kemasan cairan yang akan dipakai - Tidak ada retak, lubang atau bagian yang hilang 1. Infusion pump atau infusion controller, jika diperlukan Pemilihan Tempat InsersiPetunjuk Umum:
Vena yang terlihat jelas bukan berarti vena yang terbaikPastikan tempat insersi dirotasi. Frekuensi rotasi tergantung bahan kateter:
- Kateter Teflon atau Vialon perlu diganti setiap 48-72 jam - Kateter Aguavene dapat dipertahankan lebih lama - Kateter yang terpasang lebih dari 72 jam perlu diberi alasan yang didokumentasikan dalam catatan perawatan pasien
Tempat insersi perlu diganti jika terjadi kemerahan, edema, nyeri tekan, atau filtrasiPedoman pemilihan vena”
- Gunakan vena-vena distal terlebih dahulu - Gunakan lengan pasien yang tidak dominan - Pilih vena-vena diatas area fleksi - Pilih vena yang cukup besar untuk aliran darah adekuat ke dalam kateter
- Palpasi vena untuk tentukan kondisnya. Selalu pilih vena yang lunak, penuh dan yang tidak tersumbat- Pastikan lokasi yang dipilih tidak akan mengganggu aktivitas pasien sehari-hari- Pilih lokasi yang tidak akan mempengaruhi pembedahan atau prosedur-prosedur yang akan dilaksanakan- Vena-vena superficial yang sering digunakan untuk infus IV pada bayi, anak dan dewasa
A. Bagian atas tangan - Metacarpal Veins - Dorsal Venous Arch - Cephalic Vein - Basilic Vein B. Bagian bawah tangan - Median antebrachial vein - Accessory Cephalic Vein - Median cuboital vein - Cephalic Vein
A. Membersihkan Tempat Insersi
Cuci tangan, lalu pakai sarung tangan
Jika perlu, jepit rambut diatas insersi agar vena lebih jelas dan untuk mengurangi rasa sakit sewaktu plester dilepas
Jangan mencukur, karena mencukur dapat menggores kulit, menimbulkan iritasi jika terkena povidone-iodine/ alkohol dan menimbulkan resiko infeksi.
Bersihkan dengan larutan povidone iodine (atau alkohol 70 % jika alergi terhadap iodine)
B Menstabilkan Vena Bila pasien kedinginan/ badan dingin/ pre-syok gunakan penghangat Untuk memperbesar vena dapat digunakan posisi yang ditusuk lebih rendah daripada jantung. (Jika perlu
gunakan manset tensimeter)
Pukul-pukul vena dengan lembut
Pasien diminta untuk membuka dan menutup kepalan tangan
C Berikan anastesi lokal bila perluSiapkan alat-alat,lalu dekatkan ke pasienCuci tangan lalu gunakan sarung tanganPilih vena yang paling baikJika perlu, jepit rambut yang ada, agar vena terlihat jelas dan mengurangi sakit jika plester dilepaskanBersihkan area insersi dengan gerakan melingkar dari pusat keluar dengan larutan antiseptik dan
biarkan mengeringPasang torniquet 4-6 inci diatas tempat insersiFiksasi vena; letakkan ibu jari anda diatas vena untuk mencegah pergerakan dan untuk meregangkan
kulit melawan arah penusukan.Tusuk vena; pegang tebung bening kateter, bukan pusatnya:
- Metode langsung: tempatkan bevel jarum mengarah ke atas dengan sudut 30-40 0 dari kulit pasien. Tusukan searah dengan aliran vena: rasakan ‘letupam’ dan lihat adanya aliran darah. Tehnik Pemasangan Infusmetode tidak langsung: tusuk kulit disamping vena, kemudia arahkan kateter untuk menembus sisi samping vena sampai terlihat aliran balik darah.
Rendahkan jarum sampai hampir sejajar dengan kulitDorong kateter ke dlam vena kira-kira ¼ – ½ inci sebelum melepaskan stylet (jarum penuntun), dan
dorong kateterLepas torniquet dan tarik styletPasang ujung selang infus atau tutup injeksi intermittenFiksasi kateter dan selang IV (lihat macam-macam fiksasi)Atur kecepatan tetesan infus sesuai instruksi dokterPasang balutan sterilLabel dressing meliputi tanggal, jam, ukuran kateter dan inisial/nama pemasangLepas sarungtangan dan cuci tanganRapikan alat-alat
Tehnik Fiksasi
Metode Chevron- Potong plester ukuran 1,25 cm, letakkan dibawah hub kateter dengan bagian yang berperekat menghadap ke atas.- Silangkan kedua ujung plester melalui hub kateter dan rekatkan pada kulit pasien
- Rekatkan plester ukuran 2,5 cm melintang diatas sayap kateter dan selang infus untuk memperkuat, kemudian berikan label
Metode U - Potong plester ukuran 1,25 cm dan letakkan bagian yang berperekat dibawah hub kateter
- Lipat setiap sisis plester melalui sayap kateter, tekan kebawah sehingga paralel dengan hub kateter - Rekatkan plester lain diatas kateter untuk memperkuat. Pastikan kateter terekat sempurna dan berikan label
Metode H - Potong plester ukuran 2,5 cm tiga buah. Rekatkan plester pada sayap kateter
Dokumentasi Terapi IntravenaInisiasi:
1. Ukuran dan tipe peralatan2. Nama petugas yang melakukan insersi
3. Tanggal dan jam insersi
4. Tempat insersi IV
5. Jenis cairan
6. Ada tidaknya penambahan obat
7. Kecepatan tetesan
8. Adanya pemakaian alat infus elektronik
9. Komplikasi, respon pasien, intervensi perawat
10. Pasien mengerti tindakan yang dilakukan terhadapnya
Maintenance
1. Kondisi tempat insersi2. Pemeliharaan tempat insersi
3. Pergantian balutan
4. Pemindahan tempat insersi
5. Pergantian cairan dalam infus set
6. Pasien mengerti tindakan yang dilakukan terhadapnya.
Penghentian1. Jam dan tanggal2. Alasan dihentikan terapi IV
3. Penilaian tempat insersi sebelum dan sesudah alat dilepaskan
4. Reaksi dan komplikasi yang terjadi pada pasien, serta intervensi perawat
5. Kelengkapan alat akses vena sesudah dipasang
6. Tindaklanjut yang akan dilakukan (mis: memakai perban untuk tempat insersi, atau melakukan inisiasi di tungkai yang baru)
Tipe vena yang harus dihindari:
1. Vena yang telah digunakan sebelumnya2. Vena yang telah mengalami infiltrasi atau phlebitis
3. Vena yang keras dan sklerotik
4. Vena-vena dari ekstremitas yang lemah secara pembedahan
5. Area-area fleksi, termasuk antekubiti
6. Vena-vena kaki karena sirkulasi lambat dan komplikasi lebih sering terjadi
7. Cabang-cabang vena lengan utama yang kecil dan berdinding tipis
8. Ekstremitas yang lumpuh setelah serangan stroke
9. Vena yang memar, merah dan bengkak
10. Vena-vena yang dekat dengan area yang terinfeksi
11. Vena-vena yang digunakan untuk pengambilan sampel darah laboratorium
Cara Penusukan Cairan dengan Infus Set
kemasan infus setPutar klem pengatur tetesan sampai selang tertutupPertahankan sterilitas penusuk botolBuka penutup botol dengan tehnik aseptik atau antiseptikPerhatikan arah menarik penutupTusukkan ujung penusuk infus set ke botol secara tegak lurus dengan menerapkan tehnik aseptik.
Jangan diputarBila menggunakan botol gelas, pasang jarum udaraTekan chamber sampai cairan terisi setengahNaikkan ujung infus set sejajar chamberPutar klem pengatur tetesan perlahan supaya udara mudah keluarJarak botol dengan IV catheter minimal setinggi 80 cm
top related