profil kabupaten sigi - kabupatenlestari.org · kota palu di sebelah utara, kabupaten luwu utara...

Post on 06-Mar-2019

232 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

2018

ProfilKabupaten

Sigi

00

Daftar Isi01020304

05

/06

/07

/12

/15

/03Informasi Dasar dan Kondisi Umum

Kependudukan dan Sumber Daya Manusia

Sebaran Inisiatif

Rencana Aksi LestariKabupaten Sigi

Sektor Industri Prioritas,Barang dan Jasa Unggulan

ii

06 /19

Profil KabupatenSigi

Potensi KomoditiPerkebunan dan Ladang

TAHUN2018

0201

PROFIL KABUPATENSIGI

TAHUN2018

Kabupaten SiakInformasi Umum

Sumber Foto: http://peta-kota.blogspot.com

5.196,02 km2

15 Kecamatan1726 Desa1 unit pemukiman transmigrasi

Populasi Penduduk (2015):

Indek Pembangunan Manusia:

351.097 jiwa

63,35Potensi Alam

Komoditas Perkebunan dan Kehutanan

Taman Nasional Lore Lindu seluas 113.963,6 ha kaya keanekaragaman hayati beberapa dengan endemisitas tinggi Lebih dari 600 jenis tanaman obat.

Sumberdaya Lahan terbesarKawasan hutan : 397.398.844 haLahan Kering 65.799.667 haLahan Non pertanian: 2.818.792 haLahan kritis 50.000 ha

Sumberdaya AirDua DAS: Kualuh dan BilahTubuh Air : 8.716 ha

Sumberdaya HutanLuas Hutan Lindung: 142.751, 94 haHutan Produksi Terbatas: 116.862 haHutan Produksi: 3.035,5 haHutan Produksi Konversi : 17 haHutan Wisata: 349,39 haTaman Nasional: 113.963,6 haTaman Hutan Raya: 2.450,6 haHutan kota : 10 ha

Sumberdaya MineralKawasan pertambahan 7.950 haPotensi mineral: emas dan timah hitam

PerekonomianPerekonomian Sigi bertumpu pada sektor Pertanian, kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi 45,62%Pendapatan Domestik Regional Bruto (2015) mencapai Rp. 2,3 jutaPendapatan Daerah (tahun 2014): Rp. 17 milyarIndeks GINI (tahun 2015): 0,37

Luas Tanah (ha)Komoditas Sawit Karet Kelapa Pinang Kakao

- - - - 24.75174.483,59 30.741,50 55.386 183 348

Komoditas Pertanian dan PeternakProduksi (ton)

Luas Tanah (ha)Komoditas Padi Sapi Kerbau Kambing Ayam Buras Ayam Pedaging Itik

- 26.750 1.500 56.000 1.215.000 7.500.000 1.500.00013.000 - - - - - -

Populasi

Luas Wilayah Kabupaten:

Administrasi Kewilayahan:

PROFIL KABUPATENSIGI

Informasi Dasar danKondisi Umum

Sulawesi Tengah adalah “jantungnya” biogeografi Wallace sebuah kawasan yang memiliki potensi sumberdaya alam hayati unik kaya flora fauna endemik. Kabupaten Sigi berjarak sekitar 16 km dari kota Palu, merupakan salah satu etalese kekayaan alam di pusat pulau Celebes itu. Pembentukan Kabupaten Sigi disahkan pada tanggal 21 Juli 2008.Kabupaten Sigi memiliki kawasan pegunungan dan perbukitan antara 60-700 meter di atas permukaan laut yang membentang pada titik geographis antara 00 52’ 16” LS-20 03’ 21” LS dan 1190 38’ 45” BT-1200 21’ 24” BT. Kabupaten Sigi beribukota di Bora menguasai wilayah seluas 5.196,02 km2 atau 8,4% dari luas total wilayah Provinsi Sulawesi Tengah namun hampir separuh wilayah Kabupaten Sigi adalah kawasan berhutan.

Kabupaten Sigi berbatasan langsung dengan Kabupaten Donggala dan Kota Palu di sebelah Utara, Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan di sebelah Selatan, kemudian Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Donggala di sebelah Barat dan Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah Timur. Kabupaten Sigi memiliki 15 kecamatan, 176 desa dan 1 unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang didukung kurang lebih 6.183 aparat pemerintah kabupaten untuk mendukung kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Kecamatan Kulawi  merupakan kecamatan terluas (1.053,56  km2) sedangkan Kecamatan Dolo hanya memiliki luas 36,05 km2.

Kondisi topografi pegunungan dan perbukitan Kabupaten Sigi seperti pagar alami bentang hutan di Taman Nasional Lore Lindu yang menyatukan kehidupan warga masyarakat di 76 desa yang berada di lembah dan 100 desa lainnya di kawasan pegunungan.

01

0403

TAHUN2018

Sulawesi Tengah adalah “jantungnya” biogeografi Wallace sebuah kawasan yang memiliki potensi sumberdaya alam hayati unik kaya flora fauna endemik. Kabupaten Sigi berjarak sekitar 16 km dari kota Palu, merupakan salah satu etalese kekayaan alam di pusat pulau Celebes itu. Pembentukan Kabupaten Sigi disahkan pada tanggal 21 Juli 2008.Kabupaten Sigi memiliki kawasan pegunungan dan perbukitan antara 60-700 meter di atas permukaan laut yang membentang pada titik geographis antara 00 52’ 16” LS-20 03’ 21” LS dan 1190 38’ 45” BT-1200 21’ 24” BT. Kabupaten Sigi beribukota di Bora menguasai wilayah seluas 5.196,02 km2 atau 8,4% dari luas total wilayah Provinsi Sulawesi Tengah namun hampir separuh wilayah Kabupaten Sigi adalah kawasan berhutan.

Kabupaten Sigi berbatasan langsung dengan Kabupaten Donggala dan Kota Palu di sebelah Utara, Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan di sebelah Selatan, kemudian Kabupaten Mamuju dan Mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat dan Kabupaten Donggala di sebelah Barat dan Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong di sebelah Timur. Kabupaten Sigi memiliki 15 kecamatan, 176 desa dan 1 unit pemukiman transmigrasi (UPT) yang didukung kurang lebih 6.183 aparat pemerintah kabupaten untuk mendukung kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Kecamatan Kulawi  merupakan kecamatan terluas (1.053,56  km2) sedangkan Kecamatan Dolo hanya memiliki luas 36,05 km2.

Kondisi topografi pegunungan dan perbukitan Kabupaten Sigi seperti pagar alami bentang hutan di Taman Nasional Lore Lindu yang menyatukan kehidupan warga masyarakat di 76 desa yang berada di lembah dan 100 desa lainnya di kawasan pegunungan.

“Meningkatkan PengelolaanSumber Daya Alam dan PembangunanBerkelanjutan Melalui Sigi Hijau”

TAHUN2018

0605

Sulawesi Tengah memiliki 13 ragam etnis yang tersebar di seluruh Kabupaten yaitu: Etnis Kaili, Kuwali, Lore,Pamona, Mori, Bungku, Saluan, Balantak, Banggai, Buol, Ta’a dan Tomini. Dua etnis Kaili tersebar di Donggala, Palu dan Sigi dan etnis Kuwali mayoritas hidup dan tinggal di Kabupaten Sigi. Berdasarkan laporan capaian kinerja Kabupaten Sigi 2016, sektor pendidikan berhasil mencapai target yang ditetapkan dari sasaran strategis meningkatkan akses pendidikan, dan prilaku hidup sehat masyarakat. Hal itu ditunjukkan dari kenaikan IPM Kabupaten Sigi pada tahun 2015 sebesar 65,35 dari pencapaian IPM tahun 2014 (64,64). Jumlah pertambahan penduduk terus meningkat, rata-rata pertumbuhan penduduk dari tahun 2010-2014 mencapai 1,35 persen. Jumlah penduduk pada 2015 lebih kurang 110.000 jiwa. Komposisi penduduk menurut umur di Kabupaten Sigi tahun 2014 menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga (43,24persen) penduduk masih berusia di bawah 15 tahun dan pada 2015 mencapai 38,09 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Sigi masih tergolong penduduk muda. SDM di aparat pemerintahan khususnya aparat sipil negara di lingkungan Kabupaten pendukung kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat pada tahun 2016 sejumlah 6.183 orang yang menempati jabatan dari golongan I-IV serta jabatan struktural dengan tingkat pendidikan bervariasi yang di dominasi lulusan S1, SLTA dan D2.

Potensi sumber daya manusia di Kabupaten Sigi didasarkan pada usia produktif atau pencari kerja sebagian besar adalah lulusan SLTA, sarjana muda dan sarjana. Untuk lulusan SD dan SLTP, sebagian besar bekerja di Sektor Pertanian terutama di Sub-Sektor Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan maupun Perikanan. Data BPS 2014 angkatan kerja terbanyak berpendidikan SD sejumlah 472 orang, Diploma: 397, SMU: 330, SLTP: 101 orang dan sisanya lulusan S1 dan S2 sejumlah 63 orang.

Kependudukan danSumber Daya Manusia02Karenanya Pemkab Sigi memiliki Visi yang selaras dengan

lingkungannya yaitu:

Bentang alam Kabupaten Sigi berbeda dengan kabupaten lainnya karena hampir seluruh wilayahnya (93%) berupa darat yang terdiri dari; dataran, perbukitan dan pegunungan serta hutan lindung. Kawasan hutan memiliki luas sekitar 69,99% dari total luas wilayah Kabupaten Sigi. Keanekaragam hayati di Kabupaten Sigi untuk jenis mamalia, merupakan fauna dengan status dilindungi seperti tarsius (Tarsius spp), babirusa (Babirussa) dan monyet jambul (Macaca tonkeana), Anoa dataran rendah, anoa pegunungan dan berbagai jenis kekayaan flora. Meski berlereng dan bergunung, Kabupaten Sigi mampu mengembangkan lahan untuk fungsi budidaya pertanian dan perikanan meski hanya berkisar antara 20-27% saja dengan pendapatan daerah pada 2014 mencapai Rp. 17 Milyar (RPJMD 2016-2021). Kondisi ini mendorong pemkab Sigi melakukan kebijakan pengelolaan tataruang yang cermat, membatasi pertambahan penduduk, melakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan dan melakukan pengamanan kawasan hutan lindung.

Kondisi topografi berbukit dan lereng itu membatasi akses usaha masyarakat pada sektor agraria, namun Pemkab Sigi mampu mengelola kawasannya dengan menjaga laju pertumbuhan ekonominya. Pendapatan domestik regional bruto (PDRB) dalam lima tahun terakhir mulai 2010 mengalami peningkatan. Berdasarkan RPJMD 2016-2021 nilai PDRB yang dihitung atas dasar harga konstan 2010 meningkat dari Rp.6.971.124 menjadi Rp.9.271.867 di tahun 2015. Sementara index GINI mencapai 0,37.

PROFIL KABUPATENSIGI

TAHUN2018

0807

Sebaran Inisiatif03

No Pelaksana Kegiatan/Progam Output/outcome PeriodeRevisi perda RPJM, RTRW untuk pelepasan kawasan hutan

Menghindari konflik tanah karana ada ada 226,000 warga mendiami kawasan TN.

Pemkab1

Pelatihan pemetaan partisipatif 125 kawasan desa

Membuat tata batas desa di kawasan hutan /TN dan opsi skema pengelolaan hutan berbasis masyarakat

Tim GugusTugas RAPSdan SLPP

2

SIGI RELIGI: mengembangkan kurikulum belajar di sekolah

Mengembangkan sikap toleransi dan kerukunan beragama di lingkungan sekolah

Pemkab3

Policy advocay: kewenangan Pemkab dalam pengelolaan kawasan hutan

Sekertariat LTKL

4

More income generated for poor families in Indonesia (Moringa)

Pemberdayaan keluarga petani miskin

Wahana Visi Indonesia

5

Fasilitasi program kemandirian untuk layanan kesehatan, pendidikan, ekonomi komunitas Kecamatan Pipikoro

Pemberdayaan 16 kader lokal untuk menjadi pelayan masyarakat (kesehatan, pendidikan, perencanaan desa, pengembangan kopi toratima dan radio komunitas) di 20 desa porolea, Mapahi, Masewo, Lawe, Moa, Palempea, Peana, Kantewu, Kalamanta,

Kemitraan – PNPM Peduli-SCF-Karsa

62011

-2016

Pelatihan pengolahan bahan pangan lokal menjadi SIGI TORI

Pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan berbasis pangan lokal ubi, singkong dan jagung

Banasu, Mamu, Kantewu II, Tuwo, Mane, Koja, Morui, Kilo, Poluroa, Onu dan Lewara

Pemkab7

Mendorong Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat

Fasilitasi kelompok pengelola dan ijin skema Hutan Desa di Namo dan Hutan Kemasyarakatan di Pipikoro

Kemitraan-Ford8 2014-2016

Study Study Climate Change Village Governance

Kemitraan-CIDA (Knowledge Resource Center)

9

Pendampingan masyarakat untuk membentuk kelembagaan desa dalam pengelolaan hutan

Memfasilitasi perijinan hutan desa di desa Namo dan desa Lonca di kecamatan Kulawi.

Karsa Institute - Jambata

10

Program Non-Timber Forest Product Exchange Indonesia – Green Livelihood Alliance: Pelatihan pengelolaan rotan lestari dan pengolahan hasil,

Memfasilitasi legalitas pengelolaan kawasan hutan desa legalitas pajak, angkutan dan industri primer

Perkumpulan Inovasi Komunitas (Imunitas)-Yayasan Pengembangan Sumberdaya Hutan Indonesia (PSDHI)

11 2010-2016

Desa Peduli Gambut Social mapping, spatial planning dan penyusunan RPJMD untuk perlindungan gambut

Kemitraan-BRG12 2018-2021

No Pelaksana Kegiatan/Progam Output/outcome Periode

PROFIL KABUPATENSIGI

Beberapa implementasi kegiatan dan inisiatif pengembangan program ke depan di berbagai wilayah kabupaten Sigi termasuk kemitraan strategis dengan berbagai lembaga memperlihatkan komitmen Pemkab Sigi mewujudkan Kabupaten Hijau dapat diidentifikasi pada beberapa program di bawah ini:

Sumber Daya MineralKawasan pertambangan di Kabupaten Sigi luasnya 7.950 ha dialokasikan khusus untuk pertambangan mineral logal di Kecamatan Sigi Biromaru, dan indikasi potensi panas bumi. Kabupaten Sigi sedikitnya memberikan 6 ijin usaha pertambangan (IUP) yang luasannya mencapai lebih dari 55.000 ha yang tersebar di 20 desa di 4 kecamatan : Gumbasa, Dolo Selatan, Tanambulawa dan Dolo Barat. Jenis mineral yang ditambang dari IUP tersebut adalah emas, timah hitam.

Sektor Industri Prioritas,Barang dan Jasa Unggulan05

Sumber Daya LahanPola ruang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu Kawasan Non Budidaya dan Kawasan Budidaya.Kawasan Non Budidaya atau yang lebih dikenal sebagai Kawasan Lindung merupakan wilayah kendala dan wilayah limitasi dalam pemanfaatan ruang yang meliputi terdiri atas hutan lindung, kawasan resapan air, kawasan suaka alam, kawasan rawan bencana alam (banjir dan longsor), kawasan rawan bencana geologi (zona patahan). Menurut arahan RT RW 2008-2038 alokasi lahan untuk perkebunan dan kehutanan dicadangkan 55.718 ha.Analisa penggunaan lahan di Kabupaten Sigi, dapat terlihat bahwa Persentase terbesar penggunaan lahan di Kabupaten Sigi didominasi oleh kawasan hutan sebesar 397.398.844 ha (74,95 %) dan lahan non pertanian yaitu sebesar 2.818.792,00 ha (10,25%) , kawasan lahan kering seluas 65.799.667 ha (4,35 %), kemudian presentase terkecil penggunaan lahan di Kabupaten Sigi berupa kawasan badan air seluas 5.500.926 ha (1,09%). Lahan kritis dan sangat kritis yang perlu direhabilitasi pada 2015 tercatat seluas lebih dari 50.000 ha tersebar di 15 kecamatan.

Sumber Daya Hutan Fungsi kawasan hutan menurut Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sigi, 2015 didominasi Hutan Lindung: 142.751,94 ha (36,8 %) dari total keseluruhan luas hutan di Kabupaten Sigi. Hutan Produksi Terbatas seluas 116.862 ha (30,12%). Taman Nasional: 113.963,60 ha (29,4 %), sedangkan Hutan Produksi Konversi seluas 8.621,56 ha (2,22 %), Hutan Produksi seluas 3.035,5 ha ( 0,78 %), Taman Hutan Raya 2.450,6 ha (0,63%), Taman Wisata Wera seluas 349,39 ha (0,09%) hutan kota seluas 10 ha (0,002%) dari luas hutan secara keseluruhan. Inventarisasi dan pendataan khususnya kawasan hutan lindung, perlu dilakukan Pemkab Sigi dan menjadi agenda penting.

PROFIL KABUPATENSIGI

1615

TAHUN2018

1817

Potensi usaha ternak warga yang datanya dihimpun pemkab Sigi pada 2015, memperlihatkan animo warga di 15 kecamatan dalam beternak sapi potong (29.186 ekor), kambing (26.026 ekor) dan babi (12.309 ekor) disusul kerbau (684 ekor) dan kuda (220 ekor). Rotan adalah Hasil hutan bukan kayu yang utama di Kabupaten Sigi, kgususnya di desa namo hutan seluas 490 ha yang dikelola sebagai hutan desa pada 2013 atas ijin dari Gubernur, berlimpah jenis rotan seperti rotan batang, lambang, noko dan tohiti dan 10 jenis lainnya. Melalui program ROLES (rotan lestari) yang dibina lsm, warga mempu mengelola panen rotan secara lestari dan pengetahuan menganyam rotan serta menanam rotan. Ujicoba panen lestari pada maret-April 2016 dapat dipanen 20.923 ton rotan berbagai jenis.

Potensi HHBK lainnya adalah tumbuhan berkhasiat obat (herbal medicine) yang potensinya sangat besar di sekitar kawasan TN Lore Lindu dibatian barat-utara, khususnya di desa Pakuli (Pakuli berarti obat). Kearifan tradisional di desa Pakuli masih melestarikan tradisi meramu obat tradisional dari 300 jenis tumbuhan berkhasiat obat yang dipandu oleh para sando (ahli obat tradisional lokal). Potensi lainnya ada di desa lainnya yaitu Lempe, Bobo dan Ngata Toro dan sekitarnya yang memiliki 316 jenis tanaman obat. Kelompok lokal Asifa mengatakan pendapat dari pembuatan obat herbal ini mencapai rata-rata Rp. 18 juta/bulan. Paguyuban Asifa juga berhasil mengembangan arboretum tumbuhan obat seluas 2 ha di luar kawasan Taman Nasional.

Sektor PariwisataSesuai dengan program kerja Pembkab Sigi dalam mewujudkan kabupaten lestari, khususnya di sektor pemngembangan wisata alam, Kab Sigi telah merencanakan program Explore Ekowisata Sigi Hijau.

Adapun potensi wisata alam yang dapat dikembangkan adalah: Taman Nasional Lore Lindu, Pemandian air panas di desa Bora, dan pemandian alam Mantioke dan Pulu, kegiatan olahraga outdoor Paralayang di Kayu dan Arung jeram Gumbasa, serta kebun pendidikan konservasi tanaman herbal Pakuli. Situs purbakala, berupa batu megalit dan puluhan batu lumpang peninggalan budaya kerajaan Kulawi terdapat di desa Kulawi, 80 km dari kota Palu. Diperkirakan batu-batu purbakala itu berumur lebih dari 3.000 tahun, dan bila dikelola dengan baik, dapat menjadi tujuan wisata situs purbakala Pemkab Sigi. Akses jalan jalur transportasi yang relatif sulit ditempuh membuat tempat bersejarah ini terabaikan.

Lembaga/Jasa KeuanganSelama periode 2010-2015, Koperasi di Kabupaten Sigi meningkat dari 58 unit menjadi 91 unit atau proporsinya meningkat 9,4%. Sedangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM non BPR/Lembaga Keuangan Mikro) meningkat dari hanya 3 unit di tahun 2010 menjadi 45 unit di tahun 2015 meningkat 71,88 %. Dari jumlah tersebut, Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sektor jasa naik dari 1 unit di tahun 2010 menjadi 25 unit di tahun 2015 atau terjadi peningkatan sebesar 90,36 persen. Sedangkan KUBE Sektor Riil naik dari hanya 2 unit di tahun 2010 menjadi 20 unit di tahun 2015 atau terjadi peningkatan sebesar 58,49%.

Selama periode 2010-2015, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau Lembaga Keuangan Mikro (LKM) meningkat dari 4 unit di tahun 2010 menjadi 14 unit di tahun 2015 atau terjadi peningkatan sebesar 28,47%. Sedangkan Usaha Kecil meningkat dari 809 unit di tahun 2010 menjadi 4.329 unit di tahun 2015 meningkat 39,86% . Sedangkan Usaha Menengah meningkat dari 533 unit di tahun 2010 menjadi 10.874 unit di tahun 2015 atau naik 82,78%.

TAHUN2018

PROFIL KABUPATENSIGI

TAHUN2018

1009

Pemerintah Kabupaten Sigi merupakan salah satu pelopor berdirinya Forum Kabupaten Lestari yang mendorong implementasi pembangunan berkelanjutan di Sigi, Sulawesi Tengah. Forum itu kemudian secara legal diberi nama Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), yang bertujuan mendorong implementasi dan pencapaian Sustainable Development melalui pembangunan lestari dan kemitraan strategis antar kabupaten dan stakeholder lainnya seperti CSO, lembaga donor. Ada 5 program prioritas LTKL yang didorong Kabupaten Sigi dengan pengembangkan Rencana Aksi Lestari (RAL) yang merupakan prioritas program Kabupaten Lestari yang terdiri dari:

No Program Prioritas LTKL Rencana Aksi Lestari Kabupaten SigiPencegahan kebakaran hutan dan lahan gambut

1

Komoditas Berkelanjutan2 KOMODITAS BERKELANJUTAN | Kakao, Kopi, Kelapa, Cengkeh, KemiriMendorong produksi dan pemasaran komoditas strategis secara berkelanjutan di seluruh rantai pasok melalui pengembangan badan usaha berbasis masyarakat termasuk namun tidak terbatas pada BUMDES dan UMKM. • Menyusun basis data peta potensi komoditas, produk,

lokasi dan badan usaha pengelola (UMKM & BUMDES) dalam rantai pasok komoditas strategis;

• Mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas UMKM dan BUMDES sebagai motor penggerak pengembangan rantai pasok komoditas berkelanjutan;

• Pengembangan mekanisme promosi dan perluasan jejaring pasar melalui metode inovatif seperti partisipasi dalam Temu Usaha, Market Place Online, dll;

• Mendorong produksi hilirisasi dan diversifikasi produk dari komoditas unggulan termasuk dengan praktek Good Agriculture Practice (GAP) dan dukungan teknologi tepat guna; dan

• Meningkatkan mekanisme kontrol kualitas (quality control) baik terkait produk, kemasan, pemasaran, pengelolaan sampah & limbah dan tata kelola rantai pasok.

Perhutanan Sosial dan Reforma Agraria

3

Konservasi dan Restorasi4 EKOWISATA SIGI HIJAU “Explore Sigi Hijau” Mendorong pariwisata berbasis ramah lingkungan yang mendukung perlindungan tutupan hutan, potensi alam dan keanekaragaman hayati sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat secara nyata dengan basis desa sehingga menjadi motivasi penggerak perlindungan lingkungan yang dilakukan langsung oleh masyarakat.

Pengintegrasian Reforma Agraria dalam RPJMD, khususnya dalam penetapan tata batas desa dengan kawasan hutan lindung dan mendorong skema pengelolaan hutan berbasis masyarakat

PROFIL KABUPATENSIGI

Rencana Aksi LestariKabupaten Sigi04

2. PERUMUSAN DAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN, KERANGKA PERATURAN DAN PENEGAKAN HUKUMuntuk memastikan implementasi visi Sigi Hijau dan rencana aksi turunannya didukung dengan kebijakan, kerangka hukum dan metode penegakan hukum yang sesuai.• Rancangan dan penerbitan Peraturan Daerah Sigi Hijau• Rancangan dan penerbitan Peraturan Daerah Perlindungan Lahan Pertanian• Analisa dan Rekomendasi Kebijakan serta Kerangka Peraturan

sebagai dasar Transfer Fiskal sebagai mekanisme insentif untuk menjaga tutupan hutan dan fungsi lingkungan• Rancangan Prosedur Perizinan berbasis Visi Sigi Hijau dengan pendekatan indikator kabupaten lestari• Skema Peraturan Pengelolaan Hutan Adat Tingkat Kabupaten

sampai dengan Tingkat Desa

3. PENGEMBANGAN NARATIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, untuk memperkuat dan mempromosikan konsep kabupaten lestari dan visi sigi hijau yang menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dapat dilakukan secara kolaboratif dan lintas sektor dengan penggerak utama masyarakat.• Membangun strategi komunikasi dan pelibatan para pihak untuk mendorong naratif sigi hijau dan kabupaten lestari• Mengembangkan kapasitas dinas terkait dan pemangku kepentingan Kabupaten Sigi untuk implementasi strategi komunikasi

dan pelibatan para pihak• Mendorong kolaborasi dengan jejaring internasional, nasional,

provinsi dan kabupaten untuk mendorong naratif sigi hijau dan kabupaten lestari

TAHUN2018

Pada tanggal 24 Januari 2018 yang melibatkan perwakilan Pemerintah Kabupaten Sigi, masyarakat sipil dan mitra pembangunan lainnya menyelenggarakan lokakarya bertajuk “Perumusan Rencana Aksi Mewujudkan Program Sigi Hijau dan Kabupaten Lestari” . Sejumlah rekomendasi dari diskusi para pihak itu sepakat untuk menyusun rancangan dokumen “Rencana Aksi Sigi Hijau dan Kabupaten Lestari” untuk periode 2018-2021.

Kesepakatan bersama yang dicapai dalam diskusi dan lokakarya untuk mendukung implementasi rencana aksi, peserta lokakarya juga menyepakati beberapa poin kunci sebagai rencana tindak lanjut, yakni :• Rencana Aksi akan dilaksanakan melalui kolaborasi antara

Pemerintah Kabupaten Sigi, masyarakat sipil, mitra pembangunan dan mitra lainnya dengan koordinasi dan kepemimpinan oleh Pemerintah Kabupaten;

• Dinas Lingkungan Hidup akan memfasilitasi tindak lanjut dari hasil pertemuan lokakarya melalui pertemuan koordinasi tatap muka maupun melalui media online;

• Topik bahasan utama pada pertemuan koordinasi tindak lanjut mencakup (i) bentuk kelembagaan multi pihak untuk mendukung implementasi Rencana Aksi, (ii) Peran dan fungsi masing-masing lembaga terkait pelaksanaan Rencana Aksi dan (iii) strategi pelaksanaan jangka pendek.

Rencana Aksi Sigi Hijau dan Kabupaten Lestari itu berisi langkah-langkah perumusan kebijakan dan integrasi berbagai perencanaan dan uraian program prioritas. Langkah perumusan kebijakan dan peraturan memiliki prioritas dan tahap sebagai berikut:

1. MENGINTEGRASIKAN DOKUMEN PERENCANAAN untuk Implementasi Rencana Aksi Sigi Hijau & Kabupaten Lestari, target pelaksanaan sebagai berikut :

1211

• Menyusun dan mengintegrasikan Rencana Aksi Sigi Hijau & Kabupaten Lestari dalam Peraturan dan Dokumen Perencanaan, termasuk namun tidak terbatas pada RPJMD, KLHS, RTRW, Rencana Kerja, Anggaran dan Kerangka Peraturan Daerah yang dibutuhkan untuk mendukung implementasi (PerDa Sigi Hijau, PerDa Perlindungan Lahan Pertanian); • Menyusun basis data dan sistem monitoring terkait implementasi, kemajuan dan model pelaksanaan Rencana Aksi Sigi Hijau Lestari;• Menyusun basis data sebaran inisiatif pembangunan berkelanjutan yang mendukung Rencana Aksi Sigi Hijau & Kabupaten Lestari; • Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi yang efektif dan

berkesinambungan untuk mendorong dan mendukung pelaksanaan Rencana Aksi Sintang Lestari termasuk melalui kemitraan dengan pihak ketiga, baik masyarakat sipil, mitra pembangunan, akademisi, swasta maupun masyarakat luas.

PROFIL KABUPATENSIGI

Energi Terbarukan danKetenagalistrikan.

5 ENERGI BERSIH & TERBARUKAN : • Payung hukum & prosedur perizinan untuk energi

bersih dan terbarukan; • Perencanaan Strategis untuk Energi Bersih dan

Terbarukan untuk Kabupaten Sigi (termasuk kebutuhan dan potensi energi baik untuk elektrifikasi maupun bahan bakar dan potensi produk turunan lainnya);

• Kajian lingkungan hidup terkait pembangkit listrik berbasis energi bersih dan terbarukan (termasuk sampah);

• Pendampingan dan penyediaan fasilitas dan keahlian yang dibutuhkan masyarakat desa untuk pengembangan bidang usaha yang telah ditentukan melalui BUMDes; dan

• Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi dan pelibatan para pihak untuk mendukung pengembangan dan replikasi BUMDes yang berhasil mengembangkan bidang usaha yang telah ditentukan.

No Program Prioritas LTKL Rencana Aksi Lestari Kabupaten Sigi• Menyusun basis data potensi pariwisata ‘Explore Sigi

Hijau’ dalam bentuk peta dan narasi, termasuk namun tidak terbatas pada TN Lore Lindu, Paralayang, Sumber Air Panas dan pengembangan Taman KEHATI;

• Mengembangkan strategi komunikasi dan promosi “Explore Sigi Hijau”, salah satunya melalui jejaring kerjasama dengan travel;

• Peningkatan kapasitas pengelolaan ekowisata berbasis desa untuk mengembangkan potensi SDM lokal dalam menyediakan barang & jasa pendukung ekowisata termasuk melalui jasa lingkungan (contoh : retribusi air bersih);

• Identifikasi dan penyusunan target investasi infrastruktur untuk memperbaiki akses dan menyediakan akomodasi & transportasi untuk mendukung ekowisata.

2. PERUMUSAN DAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN, KERANGKA PERATURAN DAN PENEGAKAN HUKUMuntuk memastikan implementasi visi Sigi Hijau dan rencana aksi turunannya didukung dengan kebijakan, kerangka hukum dan metode penegakan hukum yang sesuai.• Rancangan dan penerbitan Peraturan Daerah Sigi Hijau• Rancangan dan penerbitan Peraturan Daerah Perlindungan Lahan Pertanian• Analisa dan Rekomendasi Kebijakan serta Kerangka Peraturan

sebagai dasar Transfer Fiskal sebagai mekanisme insentif untuk menjaga tutupan hutan dan fungsi lingkungan• Rancangan Prosedur Perizinan berbasis Visi Sigi Hijau dengan pendekatan indikator kabupaten lestari• Skema Peraturan Pengelolaan Hutan Adat Tingkat Kabupaten

sampai dengan Tingkat Desa

3. PENGEMBANGAN NARATIF PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, untuk memperkuat dan mempromosikan konsep kabupaten lestari dan visi sigi hijau yang menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dapat dilakukan secara kolaboratif dan lintas sektor dengan penggerak utama masyarakat.• Membangun strategi komunikasi dan pelibatan para pihak untuk mendorong naratif sigi hijau dan kabupaten lestari• Mengembangkan kapasitas dinas terkait dan pemangku kepentingan Kabupaten Sigi untuk implementasi strategi komunikasi

dan pelibatan para pihak• Mendorong kolaborasi dengan jejaring internasional, nasional,

provinsi dan kabupaten untuk mendorong naratif sigi hijau dan kabupaten lestari

Pada tanggal 24 Januari 2018 yang melibatkan perwakilan Pemerintah Kabupaten Sigi, masyarakat sipil dan mitra pembangunan lainnya menyelenggarakan lokakarya bertajuk “Perumusan Rencana Aksi Mewujudkan Program Sigi Hijau dan Kabupaten Lestari” . Sejumlah rekomendasi dari diskusi para pihak itu sepakat untuk menyusun rancangan dokumen “Rencana Aksi Sigi Hijau dan Kabupaten Lestari” untuk periode 2018-2021.

Kesepakatan bersama yang dicapai dalam diskusi dan lokakarya untuk mendukung implementasi rencana aksi, peserta lokakarya juga menyepakati beberapa poin kunci sebagai rencana tindak lanjut, yakni :• Rencana Aksi akan dilaksanakan melalui kolaborasi antara

Pemerintah Kabupaten Sigi, masyarakat sipil, mitra pembangunan dan mitra lainnya dengan koordinasi dan kepemimpinan oleh Pemerintah Kabupaten;

• Dinas Lingkungan Hidup akan memfasilitasi tindak lanjut dari hasil pertemuan lokakarya melalui pertemuan koordinasi tatap muka maupun melalui media online;

• Topik bahasan utama pada pertemuan koordinasi tindak lanjut mencakup (i) bentuk kelembagaan multi pihak untuk mendukung implementasi Rencana Aksi, (ii) Peran dan fungsi masing-masing lembaga terkait pelaksanaan Rencana Aksi dan (iii) strategi pelaksanaan jangka pendek.

Rencana Aksi Sigi Hijau dan Kabupaten Lestari itu berisi langkah-langkah perumusan kebijakan dan integrasi berbagai perencanaan dan uraian program prioritas. Langkah perumusan kebijakan dan peraturan memiliki prioritas dan tahap sebagai berikut:

1. MENGINTEGRASIKAN DOKUMEN PERENCANAAN untuk Implementasi Rencana Aksi Sigi Hijau & Kabupaten Lestari, target pelaksanaan sebagai berikut :

• Menyusun dan mengintegrasikan Rencana Aksi Sigi Hijau & Kabupaten Lestari dalam Peraturan dan Dokumen Perencanaan, termasuk namun tidak terbatas pada RPJMD, KLHS, RTRW, Rencana Kerja, Anggaran dan Kerangka Peraturan Daerah yang dibutuhkan untuk mendukung implementasi (PerDa Sigi Hijau, PerDa Perlindungan Lahan Pertanian); • Menyusun basis data dan sistem monitoring terkait implementasi, kemajuan dan model pelaksanaan Rencana Aksi Sigi Hijau Lestari;• Menyusun basis data sebaran inisiatif pembangunan berkelanjutan yang mendukung Rencana Aksi Sigi Hijau & Kabupaten Lestari; • Menyusun dan melaksanakan strategi komunikasi yang efektif dan

berkesinambungan untuk mendorong dan mendukung pelaksanaan Rencana Aksi Sintang Lestari termasuk melalui kemitraan dengan pihak ketiga, baik masyarakat sipil, mitra pembangunan, akademisi, swasta maupun masyarakat luas.

1413

TAHUN2018

PROFIL KABUPATENSIGI

PROFIL KABUPATENSIGI

2019

TAHUN2018

Potensi Komoditi Perkebunandan Ladang06

Ada 3 produk unggulan di Kabupaten Sigi, yaitu kakao, kopi dan kelapa dengan luas pengusahaan kebun seluas lebih dari 28.000 ha.Perkebunan Kakao di Kabupaten Sigi memiliki luas 20.156 ha. Pada Tahun 2015 produksinya mencapai 10.103,8 ton dengan wilayah penghasil terbesar berada di Kecamatan Palolo. Selain kakao, Kabupaten Sigi juga menghasilkan tanaman kelapa dengan luas lahan 5.993,90 ha mampu berproduksi 2.677,5 ton. Produksi kelapa terbesar di kecamatan Dolo Selatan dengan total produksi 970,1 ton. Kopi banyak diusahakan di desa Pipikoro, dengan luas lahan 2.564,2 ha dengan potensi produksi 423,20 ton di tahun 2015.Komoditas perkebunan dan produksi lainnya di Kabuapten Sigi adalah:

Potensi pengembangan ketahanan pangan lokal dengan pengembangan produk lokal unggulan dan mempromosikannya lebih luas untuk varietasi padi lokal Kamba, varietas lokal jagung Merah dan bawang merah. Luas lahan sawah mencapai 27,507 ha, padi ladang 400 ha disusul jagung 7.808 ha dan kacang tanah 466 ha. Upaya Pemkab Sigi melalui program pemberdayaan perempuan dan kewirausahaan mampu mengangkat pangan lokal ubi, jagung dan singkong yang dikemas sebagai SIGI TORI (tortilla chips), dan membantu peningkatan ekonomi keluarga.

CengkehJambu MetePalaVaniliKemiri

167,057,5

456,19138,051,041

24,62 ton/thn3 ton/thn3 ton/thn

32,65 ton/thn243 ton/thn

Komoditas Luas Lahan 2015(ha) Produksi (ton)

Padi SawahPadi LadangJagungKedelaiKacang TanahKacang HijauUbi KayuUbi Jalar

27,507400

7,808108466257321226

Jenis Tanaman Luas Tanaman (Ha)

top related