program diploma teknologi industri benih karantina tumbuhan kuliah sertifikasi benih

Post on 11-Jan-2016

76 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Program Diploma Teknologi Industri Benih KARANTINA TUMBUHAN Kuliah Sertifikasi Benih Tati Budiarti 2012. Mengapa Perlu Karantina Tumbuhan ?. BERAPA NILAI PRODUK PERTANIAN INDONESIA ? Produksi beberapa komoditas per tahun Beras : 35 juta ton - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Program Diploma Teknologi Industri Benih

KARANTINA TUMBUHAN

Kuliah Sertifikasi Benih

Tati Budiarti

2012

Mengapa Perlu Karantina Tumbuhan ?

BERAPA NILAI PRODUK PERTANIAN INDONESIA ?

Produksi beberapa komoditas per tahun

1. Beras : 35 juta ton = 35,000,000,000 kg X Rp

6,000.- = Rp 210,000,000,000,000.- (duaratus sepuluh triliun

rupiah)

Bila 20% hilang karena hama dan penyakit = Rp 42,000,000,000,000.- (empat puluh dua trliun

rupiah)

http://www.litbang.deptan.go.id/berita/

2. Jagung : 17 juta ton = 17,000,000,000 kg X Rp. 4,000,- = 68,000,000,000,000.- (enam puluh delapan triliun rupiah)

Bila 20% rusak karena hama dan penyakit = 13,600,000,000,000.- (tiga belas triliun enam ratus miliar rupiah)

http://www.google.co.id/search?q=produksi+mangga+nasional+BPS+2011&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=np&tbm=isch&prmd=imvns&source=lnms&ei=UzzGT-GfFsLirAejg9zhBQ&sa=X&oi=mode_link&ct=mode&cd=2&ved=0CA8Q_AUoAQ&biw=1024&bih=437

3. Jeruk : 2 juta ton = 2,000,000 ,000 kg X Rp

6,000.- = Rp

12,000,000,000,000.- (dua belas triliun rupiah)

Bila 20% rusak karena hama dan penyakit :

= Rp 4,500,000,000,000.- (empat triliun lima ratus

miliar rupiah)

3. Pisang : 7 juta ton = 7,000,000 ,000 kg X

Rp 6,000.- = Rp

42,000,000,000,000.- (empat puluh dua triliun rupiah)

Bila 20% rusak karena hama dan penyakit :

= Rp 8,500,000,000,000.- (delapan triliun lima

ratus miliar rupiah)

Perdagangan : antar daerah, antar negara

• Benih• Komoditas Pangan• Komoditas Pertanian untuk Bahan Baku Industri

Karantina Tanaman :Upaya pencegahan masuk dan tersebarnya hama, penyakit atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dai luar negeri, dari atau area ke area lain di dalam negeri atau keluarnya dari wilayah RI telah daitur dengan Undang-undang No 16 Tahun 1992,

Tindakan Karantina :

Meliputi tindakan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pelepasan.

Sasaran pokok dalam melaksanakan tindakan karantina adalah Oganisme Pengganggu Tanaman Karantina (OPTK)

OPTK : adalah organisme

pengganggu tumbuhan yang mempunyai potensi merugikan ekonomi secara nasional, belum terdapat didalam wilayah RI (kategori A1) atau telah terdapat tetapi belum tersebar luas dan sedang dikendalikan (kategori A2)

Karantina :

di pelabuhan udara, pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan, kantor pos dan perbatasan dengan area lain

SEBELUM JULI 2001

PUSAT KARANTINA PERTANIAN : Institusi yang melaksanakan karantina hewan, ikan dan tumbuhan

Keputusan Presiden No 58 Tahun 2001 :

Karantina pertanian secara administratif dilaksanakan oleh 3 instansi Pemerintah, yaitu

1. Departemen Pertanian

2. Departemen Kelautan & Perikanan

3. Departemen Kehutanan

Departemen Pertanian : Badan Karantina Pertanian : Melaksanakan perkarantinaan tumbuhan tanaman pangan, hortikultura, dan tanaman perkebunan serta hewan budidaya.

Departemen Kelautan dan Perikanan : Pusat Karantina ikan : Melaksanakan perkaran-

tinaan ikan budidaya

Departemen Kehutanan :Melaksanakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan liar

Badan Karantina Pertanian

Pusat karantina

Hewan

Pusat Teknik & Metoda

Karantina Hewan dan Tumbuhan

Pusat Karantina Tumbuhan

Balai Besar Karantina Tumbuhan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) :- Hama

- Organisme penyebab penyakit pada tumbuhan :

bakteri, cendawan, mikoplasma, virus

OPT tidak dikehendaki dalam budidaya tanaman, demikian juga penyebarannya.

OPT sangat merugikan dalam budidaya tanaman, sehingga harus ditangani secara hati-hati dan menyeluruh

Karantina Tumbuhan adalah salah satu upaya pencegahan masuk dan keluarnya OPTK (ke dalam negeri atau ke negara lain)

Pengendalian OPT :

• Karantina• Budidaya• Hayati• Fisik /Mekanik• Kimiawi

Pusat Karantina Pertanian :

Lembaga dalam Departemen Pertanian yang berwenang melakukan pengawasan, pencegahan dan pengendalian keluar masuknya OPT.

Balai Besar Karantina Tumbuhan (BBKT)/BKT : salah satu unit pelaksana teknis dari Pusat Karantina Pertanian

Tugas Pokok BBKT adalah : Mencegah masuk dan keluarnya OPT ke dan dari wilayah RI serta dari daerah ke daerah lain yang belum terjangkiti di dalam wilayah RI berdasarkan perundangan yang berlaku

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut BBKT menyelenggarakan fungsi :

* Tindakan karantina terhadap media

pembawa OPTK

* Pengembangan teknik dan metode tindakan

karantina tumbuhan

* Pemantauan daerah sebar OPTK

* Pembuatan koleksi OPTK

* Pengumpulan dan pengolahan data

tindakan karantina

* Urusan tata usaha

Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan :

Mencakup 3 tugas pokok yang sangat penting yaitu :

1. Karantina Tumbuhan Luar Negeri (KTLN)

2. Karantina Tumbuhan Dalam Negeri (KTDN)

3. Sertifikasi Kesehatan Tanaman Ekspor (SKTE)

1. Karantina Tumbuhan Luar Negeri (KTLN)

Kegiatan karantina tumbuhan untuk mencegah masuk dan tersebarnya OPT berbahaya atau OPTK melalui tumbuhan yang masuk (impor) ke dalam wilayah RI, didasarkan SK Mentan no 38/1990 tentang persyaratan dan tindakan karantina untuk pemasukan tanaman dan hasil tanaman ke wilayah RI

Media yang menjadi obyek pemeriksaan karantina :

Benih/Bibit tanaman, hasil tanaman hidup, hasil tanaman mati dan media pembawa lain.

Pemasukkan golongan bibit tanaman (golongan A) terdiri dari tanaman hidup (liveplants) dan benih (seeds).

Pemasukkan hasil tanaman hidup atau golongan B, umumnya terdiri dari buah-buahan segar, kacang-kacangan, biji gandum, jagung, bawang merah, bawang putih, bw bombay, rempah

Hasil Tanaman mati (golongan C) terdiri

dari bahan baku industri, produk kayu,

kakao dalam bentuk biji kering, teh,

makanan ternak, beras, kapas, makanan

yang sudah diproses.

2. Karantina Tumbuhan Dalam negeri (KTDN)

Kegiatan karantina tumbuhan dalam melayani lalu-lintas domestik yang bertujuan mencegah masuk atau tersebarnya organisme pengganggu berbahaya dar suatu daerah ke daerah lain yang belum terjangkiti dalam wilayah RI

Kegiatan KTDN berdasar SK Mentan

No. 718/Kpts/Lb/1989 tentang Penetapan OPTK, tanaman inang, media potensial dan daerah sebarnya di dalam wilayah RI

3. Sertifikasi Kesehatan Tanaman

Ekspor

(SKTE)

Kegiatan Karantina Tumbuhan untuk

mengeluarkan Surat Kesehatan tanaman

atau Phytosanitary Certifcate (PC)

terhadap komoditas tanaman yang akan

diekspor ke luar negeri atas permintaan

negara tujuan

Pemeriksaan Dokumen

Pemeriksaan fisik

Pemilik Agen

KAPAL Bea & Cukai

Melapor Cargo Manifest

Memberi nota

Karantina

Menganalisis tingkat resiko

OPT/OPTK

Media Pembawa

Laboratorium

Hasil

Keputusan Pimpinan

Kegiatan Laboratorium

Merupakan sarana penting yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pemeriksaan kesehatan tanaman, pengamatan, isolasi, perlakuan, penahanan, pemusnahan.

Pemeriksaan kesehatan : Langkah-langkah :

1. Pengamatan secara visual

2. Uji Laboratoris dengan metode tertentu untuk mendeteksi OPT/OPTK berkaitan dengan entomologi, nematologi, mikologi, bakteriologi, virologi dan gulma

Jenis sampel :

1. Komoditas beresiko tinggi (high risk) : benih/bibit2. Komoditas beresiko rendah (low risk) : komoditas golongan C

Tugas : • Cari Informasi-informasi tentang Karantina

Tumbuhan dari internet yang berkaitan dengan :

Pengawasan impor benih

Temuan-temuan OPTK

Penanganan kasus-kasus dalam impor

benih

Pemberian PC dalam ekspor benih/bibit

tanaman

Selamat Menempuh UAS

Semoga Sukses

top related