prinsip pembelajaran __kelompok 3
Post on 18-Jul-2015
281 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang pendidik hendaknya memiliki suatu prinsip dalam melakukan
proses pembelajaran. Untuk itu pendidik hendaknya dituntut untuk
memahami prinsip-prinsip ini agar terwujudnya suatu proses
pembelajaran yang kondusif, nyaman, dan bisa berkenan didalam hati
para siswa yang di ajarnya.
Sejauh ini banyak para pengajar kurang menegakkan prinsip-prinsip
ini dalam melakukan belajar dan pembelajaran sehingga membuat
proses belajar dan pembelajaran ini menjadi kurang baik dan para
siswa pun menjadi kurang dalam menangkap isi dari pelajaran yang
diajarkan. Sehingga dibutuhkannya updating kepada para pengajar
agar kembali memegang teguh prinsip-prinsip belajar dan pengajaran
sehingga dapat menguasai, mensuport dan memotivasi para siswa
agar mau belajar.
Berdasarkan hal-hal di atas kami dari kelompok 3 membuat sebuah
makalah yang bertemakan Prinsip-prinsip dan Unsur-unsur Belajar
dan Pembelajaran yang bertujuan untuk membantu para calon-calon
Guru di FKIP UNLAM. Kami juga membuat makalah ini untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Belajar Dan Pembelajaran yang di
berikan oleh Bapak Drs. H. Hamsi Mansur, M.Pd.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, hal ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari prinsip belajar ?
1
2
2. Prinsip-prinsip belajar apa saja yang terkait dengan proses
belajar ?
3. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar siswa dan guru dalam Belajar dan
Pembelajaran
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
1. Pengertian Prinsip
Secara umum prinsip merupakan sebuah landasan berfikir,
landasan berpijak, acuan atau petunjuk arah layaknya kompas.
Sebagai petunjuk arah, kita bisa berpegang pada prinsip-prinsip
yang telah disusun dalam menjalani hidup tanpa harus mengalami
kebingungan karena prinsip mampu memberikan tujuan dan
pencapaian yang jelas pada setiap kehidupan kita.
Prinsip dapat diartikan menjadi beberapa makna yaitu :
a. Sesuatu yang dipegang sebagai panutan utama (Badudu&Zein,
2001:1089)
b. Sesuatu yang manjadi pokok dasar berpikir, berpijak dsb. ( Syah
Djanilus, 1993)
c. Sebuah kebenaran yang kebenarannya sudah terbukti dengan
sendirinya ( Dardiri, 1996)
Adapun pengertian prinsip menurut para ahli antara lain :
- Ahmad Jauhar Tauhid
Prinsip bisa juga diartikan sebagai pandangan yang menjadi
panduan bagi perilaku manusia yang telah terbukti dan bertahan
sekian lama.
- Samuel S. Lusi
Prinsip adalah panduan yang mengompasi hidup anda untuk
kembali ke diri sejati anda.
- Palgunadi Tatit Setiawal
Prinsip adalah hal yang membatasi esensi
3
4
2. Pengertian Belajar dan Prinsip Belajar
Secara umum belajar merupakan perubahan yang relatif permanen
dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman
atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Belajar merupakan proses
perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian
menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari
perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Pengertian Prinsip Belajar Menurut Para Ahli :
a. Prinsip Belajar menurut Gestalt :
Adalah suatu transfer belajar antara pendidik dan peserta didik
sehingga mengalami perkembangan dari proses interaksi belajar
dan mengajar yang dilakukan secara terus menerus dan
diharapkan peserta didik akan mampu menghadapi
permasalahan dengan sendirinya melalui teori-teori dan
pengalaman-pengalaman yang sudah diterimanya.
b. Prinsip Belajar menurut Robert H Davies
Suatu komunikasi terbuka antara pendidik dan peserta didik
sehingga siswa termotivasi belajar yang bermanfaat bagi dirinya
melalui contoh-contoh dan kegiatan praktek yang diberikan
pendidik melalui metode yang menyenangkan siswa.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa :
Prinsip belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan
sumber motivasi agar proses belajar dan pembelajaran dapat
berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta didik.
Prinsip belajar merupakan petunjuk atau cara yang perlu diikuti
untuk melakukan kegiatan belajar. Perbuatan belajar yang
dilakukan oleh siswa merupakan reaksi atau hasil kegiatan belajar
5
dan mengajar yang dilakukan oleh guru. Siswa akan berhasil
mengajar jika guru mengajar secara efisien dan efektif.
3. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah hasil interaksi antara stimulus dan respon,
merupakan suatu proses pemberian materi atau apa saja dari
pengajar / guru kepada muridnya dan menjadikan orang atau
makhluk hidup belajar. Prinsip pembelajaran adalah bagian
terpenting yang wajib diketahui para pengajar sehingga mereka
bisa memahami lebih dalam prinsip tersebut sehingga bisa berbuat
acuan yang tepat dalam pembelajarannya.
4. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran
Prinsip belajar dan pembelajaran adalah sebuah landasan berfikir,
landasan berpijak, acuan atau petunjuk arah layaknya kompas
dalam proses perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang
diperkuat dari adanya interaksi antara stimulus dari proses
pembelajaran atau pemberian materi atau apa saja dari pengajar /
guru kepada muridnya dan respon murid dari proses belajar, yang
kemudian menjadikan orang atau makhluk hidup belajar serta
mengalami perubahan kearah positif dan mampu memberikan
tujuan / pencapaian yang jelas pada setiap kehidupan kita.
B. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran
1. Prinsip-Prinsip Belajar
Berikut ini prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh Rothwal
A.B. (1961) adalah :
a. Prinsip Kesiapan (Readiness)
Proses belajar dipengaruhi kesiapan murid, yang dimaksud
dengan kesiapan atau readiness ialah kondisi individu yang
6
memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu
terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu
tugas khusus. Seseorang siswa yang belum siap untuk
melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami
kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini
ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar
belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi,
persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang
dapat belajar.
b. Prinsip Motivasi (Motivation)
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang
terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk
memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan
memelihara kesungguhan. Secara alami anak-anak selalu ingin
tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam lingkungannya.
Rasa ingin tahu ini seyogianya didorong dan bukan dihambat
dengan memberikan aturan yang sama untuk semua anak.
c. Prinsip Persepsi
“Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaimana
ia memahami situasi”. Persepsi adalah interpretasi tentang
situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya
sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi
perilaku individu. Seseorang guru akan dapat memahami murid-
muridnya lebih baik bila ia peka terhadap bagaimana cara
seseorang melihat suatu situasi tertentu.
d. Prinsip Tujuan
“ Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh
para pelajar pada saat proses belajar terjadi”. Tujuan ialah
7
sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang dan
mengenai tujuan ini.
e. Prinsip Perbedaan Individual
“Proses belajar bercorak ragam bagi setiap orang”
Proses pengajaran seyogianya memperhatikan perbedaan
indiviadual dalam kelas sehingga dapat memberi kemudahan
pencapaian tujuan belajar yang setinggi-tingginya. Pengajaran
yang hanya memperhatikan satu tingkatan sasaran akan gagal
memenuhi kebutuhan seluruh siswa. Karena itu seorang guru
perlu memperhatikan latar belakang, emosi, dorongan dan
kemampuan individu dan menyesuaikan materi pelajaran dan
tugas-tugas belajar kepada aspek-aspek tersebut.
f. Prinsip Transfer dan Retensi
“Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan
dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru”.
Apa pun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan
digunakan dalam situasi yang lain. Proses tersebut dikenal
dengan proses transfer, kemampuan seseorang untuk
menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi. Bahan-bahan
yang dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh para pelajar
dalam situasi baru.
g. Prinsip Belajar Kognitif
“Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau
penemuan”.
Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan
konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan
masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir,
8
menalar, menilai dan berimajinasi merupakan aktivitas mental
yang berkaitan dengan proses belajar kognitif. Proses belajar itu
dapat terjadi pada berbagai tingkat kesukaran dan menuntut
berbagai aktivitas mental.
h. Prinsip Belajar Afektif
“Proses belajar afektif seseorang menentukn bagaimana ia
menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru”.
Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap.
Dalam banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar
afektif. Sesungguhnya proses belajar afektif meliputi dasar yang
asli untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi dorongan,
minat dan sikap individu.
Dengan mempelajari uraian-uraian di atas maka, calon guru atau
pembimbing seharusnya dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip
belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam
berbagai situasi dan kondisi oleh setiap siswa secara individual.
Berikut prinsip-prinsip belajar yaitu :
1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
a. Berpartisipasi aktif
Dalam belajar setiap siswa diharapkan mampu berpartisipasi
aktif, meningkatkan minat untuk mencapai tujuan
instruksional. Belajar tidak dapat dipaksakan oleh orang lain
dan juga tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Belajar
hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminya
sendiri. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif
dan mampu merencanakan sesuatu. Dalam proses belajar
mengajar anak mampu mengidentifikasi, merumuskan
masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis,
menafsirkan dan menarik kesimpulan.
9
b. Dorongan / Motivasi
Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan
motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan
instruksional. Motivasi tidak dapat diamati secara langsung
akan tetapi dapat diinteprestasikan dalam tingkah lakunya,
berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga
munculnya suatu tingkahlaku yang tertentu.
c. Tantangan
Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak
dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan
belajar dengan efektif. Dalam situasi siswa menghadapi
suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat
hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbulah
motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan
mempelajari bahan belajar tersebut. Tantangan yang
dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah
untuk mengatasinya.
2. Berdasarkan hakikat belajar
a. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap
menurut perkembangannya
b. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan
discovery
3. Berdasarkan materi / bahan yang harus dipelajari
a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya.
b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu
sesuai dengan tujuan intruksional yang harus dicapainya.
10
4. Berdasarkan syarat keberhasilan belajar
a. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa
dapat belajar dengan tenang
b. Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan sekali-kali agar
pengertian / keterampilan / sikap itu mendalam pada siswa.
2. Prinsip–Prinsip Pembelajaran
a. Prinsip Perhatian dan Motivasi
Dalam proses pembelajaran, perhatian memiliki peranan yang
sangat penting sebagai langkah awal dalam memicu aktivitas-
aktivitas belajar. Sementara motivasi berhubungan erat dengan
minat, siswa yang memiliki minat lebih tinggi pada suatu mata
pelajaran cenderung lebih memiliki perhatian yang lebih terhadap
mata pelajaran tersebut akan menimbulkan motivasi yang lebih
tinggi dalam belajar. Motivasi dalam belajar merupakan hal yang
sangat penting juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
b. Prinsip Keaktifan
Belajar pada hakekatnya adalah proses aktif dimana seseorang
melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu
perilaku, terjadi kegiatan merespon terhadap setiap
pembelajaran.
c. Prinsip Keterlibatan Langsung / Berpengalaman
Prinsip ini berhubungan dengan prinsip aktivitas, bahwa setiap
individu harus terlibat langsung untuk merasakan atau
mengalaminya, bahwa disetiap kegiatan pembelajaran harus
melibatkan diri (setiap individu) secara langsung.
d. Prinsip Pengulangan
Teori yang dapat dijadikan sebagai petunjuk pentingnya prinsip
pengulangan dalam belajar, antara lain bisa dicermati dari dalil-
11
dalil belajar yang dikemukan oleh Edward L. Thorndike ( 1974 –
1949 ) tentang law of learning, yaitu “ law of effect, law of
exercise and law of readies “
e. Prinsip Tantangan
Implikasi lain adanya bahan belajar yang dikemas dalam suatu
kondisi yang menantang seperti mengandung masalah yang
perlu dipecahkan, siswa akan tertantang untuk mempelajarinya.
Dengan kata lain pembelajaran yang memberi kesempatan pada
siswa untuk turut menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip
dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari
dan menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi
tersebut.
f. Prinsip Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan
mendapat hasil yang baik. Apalagi hasil yang baik, merupakan
balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha
belajar selanjutnya. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah
belajar melalui pengamatan melalui metode-metode pembelaran
yang menantang, seperti Tanya jawab, diskusi, eksperimen,
metode penemuan dan yang sejenisnya akan membuat siswa
terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
g. Prinsip Perbedaan Individual
Perbedaan individual dalam belajar, yaitu bahwa proses belajar
yang terjadi pada setiap individu berbeda satu dengan yang lain
baik secara fisik maupun psikis, untuk itu dalam proses
pembelajaran mengandung implikasi bahwa setiap siswa harus
dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan
selanjutnya mendapat perlakuan dan pelayanan sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan siswa itu sendiri.
12
Selain prinsip-prinsip di atas, Di bawah ini ada prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik dalam konteks standar proses
pendidikan di Indonesia, yakni :
1) Pembelajaran sebagai pengembangan kemampuan berfikir
2) Pembelajaran untuk pengembangan fungsi otak, dan
3) Proses belajar berlangsung sepanjang hayat.
1. Pembelajaran sebagai pengembangan kemampuan berfikir
Belajar pada dasarnya merupakan proses untuk membantu
perkembangan keterampilan berfikir (thingking skill). Keterampilan
berfikir adalah salah satu aspek kecakapan hidup (life skill) yang
sangat perlu mendapat perhatian dan dikembangkan melalui
proses pendidikan.
Kemampuan seseorang untuk dapat berhasil dalam kehidupannya
terutama dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah
kehidupan yang dihadapinya ditentukan oleh keterampilan berfikir
yang dimilikinya. Belajar bagaimana cara berfikir yang baik
menekankan pada proses mencari dan menemukan pengetahuan
melalui interaksi-interaksi antara peserta didik sebagai individu
dengan lingkungan sekitarnya. Dalam kaitan dengan pelajaran
sains, inkuiri dan berfikir merupakan dua hal yang sangat berkaitan
satu sama lain dan disarankan untuk difasilitasi perkembangannya
melalui proses pembelajaran.
Johnson (2002) mengemukakan bahwa keterampilan berfikir dapat
dibedakan menjadi berfikir kritis dan berfikir kreatif. Kedua jenis
keterampilan berfikir ini disebut juga sebagai keterampilan berfikir
tingkat tinggi.
13
2. Pembelajaran untuk pengembangan fungsi otak
Pembelajaran harus dikembangkan untuk mengoptimalkan
perkembangan potensi otak peserta didik secara maksimal. Otak
manusia terdiri dari dua bagian yaitu otak kanan dan kiri. Belahan
otak kiri berperan dalam mengontrol kemampuan yang bersifat
logis, sekuensial, linier, dan rasional, meskipun juga berperan
dalam penafsiran abstrak dan simbolik. Mekanisme kerjanya
sesuai untuk tugas-tugas yang teratur seperti ekspresi verbal,
menulis, membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detail dan
fakta, fonetik, serta simbolis.
Kemanisme kerja otak kanan bersifat acak, tidak teratur, intuitif,
dan holistic dan berperan dalam mengontrol kemampuan yang
bersifat non verbal seperti perasaan dan emosi, kesadaran yang
berkenan dengan perasaan, kesadaran spasial, pengenalan
bentuk dan pola, music, seni, kepekaan warna, kreatifitas, dan
visualisasi. Dalam standar proses pendidikan, belajar adalah
memanfaatkan kedua belahan otak secara seimbang.
3. Proses belajar berlangsung sepanjang hayat
Belajar adalah proses yang berlangsung terus menerus dan tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini berdasar pada asumsi
bahwa sepanjang kehidupan manusia akan selalu dihadapkan
pada masalah atau tujuan yang ingin dicapainya. Seseorang
dikatakan berhasil atau sukses hanya jika dia dapat mengatasi
segala masalah dan rintangan yang dihadapinya dan dikatakan
gagal jika tidak dapat melewati rintangan. Atas dasar itulah sekolah
harus berperan sebagai wahana untuk memberikan latihan
bagaimana cara belajar (learn how to learn).
14
Prinsip belajar sepanjang hayat yang telah dikemukakan di atas,
sejalan dengan empat pilar pendidikan universal seperti yang
dirumuskan Unesco, yaitu :
- Learning to know mengandung makna bahwa belajar tidak
hanya berorientasi pada produk atau hasil belajar, akan tetapi
juga harus berorientasi pada proses belajar.
- Learning to do mengandung makna bahwa belajar bukanlah
sekedar mendengar dan melihat untuk mengakumulasi
pengetahuan, akan tetapi belajar dengan dan untuk melakukan
suatu aktivitas dengan tujuan akhir untuk menguasai
kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi tantangan
kehidupan.
- Learning to be mengandung arti bahwa belajar adalah proses
untuk membentuk manusia yang memiliki jati dirinya sendiri.
- Learning to live together, adalah belajar untuk bekerjasama
melalui proses bekerjasama.
C. Pengertian Unsur Belajar
Seperti yang sudah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, belajar
merupakan perubahan yang relativ permanen dalam perilaku atau
potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang
diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus
dan respon. Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan yang
keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.
Sedangkan unsur merupakan bagian-bagian dari suatu pokok
pembicaraan, dimana bagian-bagian tersebut saling berkaitan,
berkesinambungan dan saling mendukung untuk menunjang pokok
pembicaraan tersebut.
15
Jadi, unsur belajar merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan
dan saling menunjang dari kegiatan interaksi antara stimulus dan
respon yang nantinya akan menimbulkan perubahan yang relatif
permanen dalam perilaku atau potensi perilaku. Sedangkan unsur
pembelajaran adalah bagian-bagian yang saling berkaitan dan saling
menunjang dalam proses pembelajaran yakni hasil interaksi antara
stimulus dan respon, merupakan suatu proses pemberian materi atau
apa saja dari pengajar / guru kepada muridnya dan menjadikan orang
atau makhluk hidup belajar.
D. Unsur-unsur Belajar dan Pembelajaran
1. Unsur-Unsur Belajar
Unsur-unsur belajar sangat diperlukan dalam proses pendidikan.
Terutama bagi siswa dan guru itu sendiri. Cronbach (1954) dalam
nana Syaodih Sukmadinata (2007) mengemukakan adanya tujuh
unsur utama dalam proses belajar, yaitu sebagai berikut:
a. Tujuan Belajar
Belajar dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin
dicapai. Tujuan ini muncul untuk memenuhi suatu kebutuhan.
b. Kesiapan Belajar
Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik, anak
atau individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan
psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan
sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-
kecakapan yang mendasarinya.
c. Situasi
Kegiatan belajar berlangsung dalam suatu situasi belajar.
Dalam situasi belajar ini terlihat tempat, lingkungan sekitar,
alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang turut
16
bersangkut dalam kegiatan belajar, serta kondisi siswa yang
belajar.
d. Interpretasi.
Dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi,
yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi
belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan
menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan.
e. Respons.
Berpegang kepada hasil dari interpretasi apakah individu
mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan
maka ia memberikan respon.
Illustration from image Google
f. Konsekuensi.
Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi,
entah itu keberhasilan ataupun kegagalan, demikian juga
dengan respons atau usaha belajar siswa. Apabila siswa
berhasil dalam belajarnya ia akan merasa senang, puas, dan
akan lebih meningkatkan semangatnya untuk melakukan
usaha-usaha belajar berikutnya.
17
g. Reaksi terhadap kegagalan.
Selain keberhasilan, kemungkinan yang lain diperoleh siswa
dalam belajar adalah kegagalan. Peristiwa ini akan
menimbulkan perasaan sedih dan kecewa. Reaksi siswa
terhadap kegagalan dalam belajar bisa bermacam-macam.
Kegagalan bisa menurunkan semangat, tetapi bisa juga
sebaliknya, kegagalan membangkitkan semangat yang
berlipat ganda untuk menembus dan menutupi kegagalan
tersebut.
2. Unsur-Unsur Pembelajaran
Unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran meliputi, motivasi,
bahan, alat Bantu, suasana, kondisi subyek pembelajar. Dalam
pembelajaran harus ada upaya agar motivasi yang sudah ada
pada diri masing-masing pembelajar tetap terpelihara dan
ditingkatkan. Unsur-unsur pembelajaran merupakan suatu bagian
dari proses pembelajaran serta perangkat yang turut
menghantarkan seseorang yang sedang berkreatifitas belajar.
Adapun unsur-unsur dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
a. Unsur Dinamis Pembelajaran Pada Diri Guru
Belajar dan pembelajaran adalah aktifitas dimana guru dan
siswa berinteraksi. Motivasi pembelajaran siswa, akan
tertanam pada diri seorang guru, mana kala guru tersebut
menyadari kalau membelajarkan siswa adalah suatu kegiatan
yang mulia. Adapun Kompetensi guru meliputi :
a. Menguasai bahan yang akan diajarkan
b. Kemampuan melaksanakan pengajaran
c. Kemampuan melaksanakan kemampuan pribadi dengan
siswa
d. Kemampuan melaksanakan evaluasi pengajaran
e. Kemampuan melaksanakan perbaikan pengajaran.
18
Lima kompetensi ini adalah faktor-faktor kondisional yang
harus dipersiapkan oleh guru, manakala ia ingin menjadi guru
yang sebenarnya seorang guru mempunyai tugas yang amat
mulia dan sekaligus amal jariyah (amal yang tiada putusnya).
b. Upaya Pengembangan unsur dinamis siswa dalam proses
belajar
Hal ini dapat diusahakan dengan cara memperhatiakan unsur-
unsur dinamis pada diri siswa, sebagai berikut :
a. Unsur motivasi belajar, pengembangan dapat di upayakan
dengan jalan :
1. Menghadapkan siswa pada hal-hal yang menantang,
misalnya dengan jalan mengadakan pemecahan
masalah dengan cara menyelidiki, mengadakan
percobaan, membuat sesuatu dan sebagainya agar
menguatkan motivasi siswa.
2. Bagi siswa yang kurang atau lamban di dorong untuk
lebih aktif belajar, sementara siswa yang pandai di
mintai untuk menjadi tutor dengan tugas memberi
penjelasan atau membantu hal-hal yang belum di
mengerti atau belum dikerjakan.
3. Agar motivasi ekstrinsik di tingkatkan unuk menjadi
motivasi intrinsik dalam belajar
b. Unsur materi atau bahan belajar
Hal ini dapat di usahakan pengembangannya anatar lain
dengan jalan :
1. Upayakan ada pemilihan materi pembelajaran
2. Siswa di ikut setakan untuk ikut mempertanggung
jawabkan pemilihan materi pembelajaran
3. Siswa di usahakan untuk memanfaatkan sumber
belajar di lingkugan sekitar yang tersedia mungkin
19
c. Unsur suasana belajar
Dalam usaha pengembangan anatar lain dapat dengan
jalan :
1. Di usahakan adanya suasana belajar yang akrab dan
gembira
2. Siswa belajar bervariasi
3. Kelas di atur secara flexibel sesuai dengan kebutuhan
siswa yang belajar
4. Kelas denganjumlah siswa jangan terlalu besar
5. Menggunakan multi metode dan multi media
d. Unsur media belajar
Pengembanganya dapat di usahakan anatar lain dengan
jalan :
1. Peningkatan penggunaan media
2. Mengikutsertakan siswa
3. Penyiapan media
4. Menggunakan media
5. Siswa dilatih untuk membuat laporan
6. Siswa di latih membuat media pembelajarn sendiri
e. Unsur kondisi siswa yang belajar
Pengembangannya antara lain dengan jalan :
1. Pembelajaran secara ideal dengan individual
2. Sistem klasikal yang sekarang berlaku di usahakan
untuk dilaksanakan secara klasikal bervariasi.
20
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembelajaran tidak mengabaikan karakteristik prinsip-prinsip belajar dan
unsur-unsur belajar. Oleh karena itu dalam program pembelajaran guru
perlu berpegang bahwa pembelajar adalah primus motor dalam belajar.
Dengan demikian guru dituntut untuk memusatkan perhatian, mengelola,
menganalisis, dan mengoptimalkan hal-hal yang berkaitan dengan
perhatian dan motivasi belajar siswa, keaktifan siswa, optimalisasi
keterlibatan siswa, melakukan pengulangan-pengulangan belajar,
pemberian tantangan agar siswa bertanggung jawab, memberikan balikan
dan penguatan terhadap siswa, dan mengelola proses belajar sesuai
dengan perbedaan individual siswa.
Dengan mempelajari uraian-uraian di atas maka, calon guru atau
pembimbing dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar, yaitu prinsip
belajar yang dapat dilaksanakan dalam berbagai situasi dan kondisi oleh
setiap siswa secara individual. Berikut prinsip-prinsip belajar yaitu :
1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
a. Berpartisipasi aktif
b. Dorongan / Motivasi
c. Tantangan
2. Berdasarkan hakikat belajar
3. Berdasarkan materi / bahan yang harus dipelajari
4. Berdasarkan syarat keberhasilan belajar
20
21
Berikut ini prinsip–prinsip pembelajaran yaitu :
a. Prinsip Perhatian dan Motivasi
b. Prinsip Keaktifan
c. Prinsip Keterlibatan Langsung / Berpengalaman
d. Prinsip Pengulangan
e. Prinsip Tantangan
f. Prinsip Balikan dan Penguatan
g. Prinsip Perbedaan Individual
Selain prinsip-prinsip di atas, Di bawah ini ada prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik dalam konteks standar proses pendidikan di
Indonesia, yakni :
1. Pembelajaran sebagai pengembangan kemampuan berfikir
2. Pembelajaran untuk pengembangan fungsi otak, dan
3. Proses belajar berlangsung sepanjang hayat.
22
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Dimyati & Drs. Mudjiono 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Rineka Cipta.
http://zuwaily.blogspot.com/2013/09/unsur-unsur-
belajar.html#.VBrOTXYuBX0
Prof.Dr. Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.
Rothwell, A.B., Learning Principles, dalam Clark L.H. Strategies and
Tactics in secondary School Teaching: A Book of Readings, Toronto:
the Mac Millan, Co., 1968.
23
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
karunia, rahmat, hidayah serta inayah-Nya pada kami semua, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Prinsip Pembelajaran” untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah “Belajar dan Pembelajaran”.
Dalam penyusunan makalah tentunya ini tak lepas dari bantuan pihak yang
mendorong atau memotivasi kami dalam pembuatan makalah ini supaya lebih
baik dan lebih efisien. Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada
bapak Drs. H. Hamsi Mansur, M.Pd selaku dosen pengasuh mata kuliah Belajar
dan Pembelajaran.
Kami mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, bagi pihak yang
membaca makalah ini bisa memberikan kritik serta sarannya untuk dijadikan
bahan evaluasi dan intropeksi bagi kami, guna menjadikan kami untuk jadi lebih
baik kedepannya. Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna
bagi kita semua.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
Banjarmasin, Nopember 2014
Penulis,
ii
24
PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR-UNSUR
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu : Drs. H. Hamsi Mansyur, M.Pd
Disusun Oleh
KELOMPOK 3
Solekah : A1B3134
Sartika Maisyarach : A1B313496
Maya Indah Sari : A1B313477
Ainun Jariah : A1B313470
PROGRAM STUDI S1-SENI DRAMA TARI DAN MUSIK
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
25
2014
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
A. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran ............... 3
1. Pengertian Prinsip ....................................................... 3
2. Pengertian Belajar dan Prinsip Belajar .................... 4
3. Pengertian Pembelajaran ........................................... 5
4. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran ......... 5
B. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran ...................... 5
1. Prinsip-Prinsip Belajar ................................................ 5
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran .................................... 10
C. Pengertian Unsur Belajar .................................................. 14
D. Unsur-unsur Belajar dan Pembelajaran .......................... 15
1. Unsur-Unsur Belajar .................................................... 15
2. Unsur-Unsur Pembelajaran ....................................... 17
BAB III PENUTUP .................................................................................... 20
Kesimpulan .................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
top related