preview seminar
Post on 28-Dec-2015
35 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Seminar arsitektur
PUSAT LAYANAN ANAK AUTIS DI PEKANBARU
MAYA ANNISA FITRAF0907136389
Bab IPendahuluan
1. Latar Belakang
• Masih minimnya pengetahuan masyarakat mengenai autisme
• Fasilitas anak autis yang minim dan kurang memadai
• Tidak dibedakannya fasilitas umum dan fasilitas inklusi
2. Identifikasi Masalah
Sulitnya bersosialisasi, tidak terjalinnya komunikasi, kurangnya
konsentrasi, minimnya pengendalian emosi, minat dan bakat yang
tidak tersalurkan, serta pengaplikasian kelebihan yang
dimiliki oleh anak autis.
3. Maksud
• Memenuhi kebutuhan anak autis akan suatu wadah yang dapat
memfasilitasi kegiatan-kegiatannya.
• Memenuhi kebutuhan masyarakat umum dan orang tua
mengenai autisme agar lebih mengenal dan memahaminya.
4. Tujuan
• Menyediakan wadah kegiatan untuk pendidikan, kesehatan,
terapi dan rekreasi yang sesuai dengan metode-metode
pengajaran inklusi.
• Menyediakan wadah yang berkaitan dengan perkembangan
kreativitas anak autis, baik itu bagi diri sendiri maupun bagi
keluarganya.
• Mengaplikasikan bangunan, sirkulasi, dan ruang luar, yang
sesuai dengan perilaku-perilaku anak autis.
5. Lingkup
• Bangunan, sirkulasi, ruang luar, sarana dan prasarana yang
menunjang kegiatan dan perkembangan anak autis.
• Kegiatan-kegiatannya meliputi pendidikan, kesehatan, terapi,
dan rekreasi yang dapat membantu perkembangan mereka.
6. Batasan
Kota Pekanbaru, karena mengingat Pekanbaru sebagai ibukota
Propinsi Riau dan merupakan pusat dari seluruh aktivitas propinsi.
7. Pendekatan
• Pengamatan perilaku anak autis
• Dokumentasi aktivitas anak autis
• Perancangan wadah kegiatan berdasarkan perilaku anak autis
Bab IIDeskripsi Perancangan
1. Pemilihan lokasi perancangan
Pekanbaru
• Di lintasan jalur darat Sumatera
• Dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari barat ke timur.
Sungai Siak juga merupakan jalur perhubungan lalu lintas
perekonomian rakyat pedalaman ke kota serta dari daerah
lainnya.
• Identik dengan kegiatan bisnis dan perekonomian
Pemilihan lahan perancangan
Lokasi di Jalan Arifin Ahmad Kecamatan Marpoyan Damai
Tolok ukur pemilihan lahan
• Lokasi dinilai sangat
strategis
• Lokasi berdekatan
dengan fungsi
bangunan lainnya
• Lokasi sangat mudah
dikenal dan diingat oleh
masyarakat
• Lokasi dapat diakses
oleh masyarakat
dengan mudah dari
berbagai arah
• Tidak terlalu bising.
Kriteria Lokasi Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3
Tata guna lahan
Bisnis (1) Pendidikan (3) Kesehatan (3) Pemukiman (3)
Perdagangan (2) Pemukiman (2) Kesehatan (3)
Bisnis (1) Perdagangan (2) Pemukiman (3) Pendidikan (3)
10 7 9
Pencapaian ke
lahan
Angkutan umum (3) Angkutan pribadi (3) Angkutan berat (1) Pejalan kaki (3)
Angkutan umum (3) Angkutan pribadi (3) Angkutan berat (1)
Angkutan umum (3) Angkutan pribadi (3) Angkutan berat (1)
10 7 7
Ketersediaan
jaringan
Air (3) Listrik (3) Telepon (3) Ponsel (3)
Air (3) Listrik (3) Telepon (3) Ponsel (3)
Air (3) Listrik (3) Telepon (3) Ponsel (2) sinyal terhambat
12 12 11
Sirkulasi
Roda 6 (1) Roda 4 (3) Roda 2 (3) Jalan kaki (3)
Roda 10 (1) Roda 6 (1) Roda 4 (3) Roda 2 (3)
Roda 10 (1) Roda 6 (1) Roda 4 (3) Roda 2 (3)
10 8 8
Pencitraan
lingkungan lahan
Bisnis (1) Pendidikan (3) Kesehatan (3)
Perdagangan (2) Pemukiman (2)
Perdagangan (2) Pemukiman (2)
7 4 4
Kebisingan Cukup bising Sangat Bising Bising
3 1 2
Total penilaian 52 38 41
Pengertian & Karakteristik Autisme
Pengertian Autisme:
Bentuk gangguan tumbuh-kembang, berupa sekumpulan gejala
akibat adanya kelainan syaraf yang menyebabkan fungsi otak tidak
bekerja secara normalPerilaku Autisme:
• Kurangnya motivasi
• Kesulitan menangkap informasi secara maksimal
• Motivasi untuk stimulasi diri tinggi
• Merespon imbalan langsung
Karakteristik Autisme
Kelompok Autisme & Penyebabnya
• Autistic Disorder
• Asperger Syndrome
• PDD-NOS (Pervasive Development Disorder-Not Otherwise
Specified)
• ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
• Kelainan Rett
• Retardasi mentalPenyebab Autisme
• Teori psikososial
• Faktor biologis
• Gangguan sistem pencernaan
• Zat-zat adiktif
Program Kegiatan
Program kegiatan dikelompokkan
menjadi 7:
a. Pendidikan
b. Keterampilan dan kesenian
c. Rekreasi
d. Terapi
Pendidikan
• Sensor pendengaran
• Sensor penglihatan
• Sensor perabaan dan perasaan
• Bahasa ekspresif:
metode Lovaas, Kaufman, Compic.
e. Medis
f. Sosialisasi
g. Penunjang
Kesenian dan
Keterampilan
• Bernyanyi dan menari
• Menggambar dan
mewarnai
• Olahraga
Rekreasi
• Bermain di luar kelas
• Makan siang bersama
Terapi
• Terapi perilaku
• Terapi okupasi
• Terapi sensori integrasi
• Terapi Snoezelen
• Terapi wicara
Medis
• Kesehatan anak
• Kejiwaan anak
• Tingkat IQ
Sosialisasi
• Pelatihan pendidikan dan terapi
autisme
• Sosialisasi autisme
Kebutuhan Ru
ang
Bab IIIElaborasi Tema
Pengertian Arsitektur (menurut James C. Snyder &
Catanese):
Ilmu dan seni tentang lingkungan binaan. Arsitektur terutama
berkaitan dengan lingkungan binaan dalam tiga skala, yaitu:
lebih kecil dari bangunan, bangunan, lebih besar dari
bangunan.
Pengertian Perilaku:
Menurut Joyce Marcella Laurens dalam Arsitektur dan Perilaku
Manusia, bahwa manusia dalam aksinya, berkaitan dengan
semua aktivitas manusia secara fisik, berupa interaksi
manusia dengan sesamanya ataupun dengan lingkungan
fisiknya
Pengertian Arsitektur Perilaku:
Lingkungan binaan yang dibuat oleh manusia sebagai wadah
untuk menjalankan aktivitasnya dengan menyertakan segala
aspek yang berkaitan dengan perilaku manusia menurut pola
pikir, karakteristik, emosional, maupun persepsi manusia itu
sendiri selaku pengguna
Interpretasi Tema
Interpretasi Tema
Perilaku Anak Autis Analisa Arsitektural
Tidak suka
kebisingan
Ribut
Pendengaran sensitif
terhadap bunyi-bunyi
tertentu
Tidak dapat
mengendalikan volume
suara.
Untuk ruangan terapi
dan kelas dijauhkan dari
jalan raya.
Menggunakan material
akustik pada dinding
dan plafon
Menggunakan vegetasi
sebagai filter suara.
Hiperaktif
Dinamis
Anak sulit berdiam diri
Anak lebih mudah
berkembang terhadap
hal-hal yang dinamis
Diperlukan ruang yang
memiliki perbedaan
ketinggian lantai, alur
yang dinamis, warna
dapat merangsang
motorik anak, material
lantai yang lembut.
Diterapkan pada alur
dan sirkulasi yang lebih
dinamis.
Sambungan tabel
Sulit berkomunikasi
Sulit bersosialisasi
Anak sulit untuk
mengungkapkan
maksud dan
perasaannya
Anak sulit berbagi
dengan sebayanya
Diperlukan ruang
bermain dengan
perabotan yang mesti
digunakan bersama.
Diperlukan ruang untuk
berkumpul.
Sulit perabaan Anak memiliki
kesensitivitas terhadap
tekstur dan sentuhan
Penerapan material batu
kerikil kasar dan halus
pada sebagian jalan
setapak.
Penerapan material
kasar pada sebagian
dinding.
Penerapan material
lembut pada sebagian
dinding dan lantai
Penerapan pengairan
pada beberapa ruang
terbuka.
Sambungan tabel
Sulit penglihatan Anak memiliki
kesensitivitas terhadap
gelap terangnya suatu
benda atau ruangan.
Penerapan cermin pada
sebagian dinding agar
anak dapat terbiasa
terhadap pemantulan
dan bayangan.
Penerapan perbedaan
pencahayaan buatan
pada salah satu ruangan
Bab IVAnalisis
Pengguna
Anak AutisPengajar & Asisten PengajarTerapis & Asisten Terapis
Dokter Anak & Perawat
Pengunjung
Pengelola
• Belajar
• Belajar• Skill
• Terapi• Skill
• Medis
• Rutin• Tidak rutin
• Mengatur• Memantau• Mengelola
Kebutuhan Ruang
• Terapi• Skill • Medis
Hubungan Ruang Makro
Hubungan Ruang Mikro
Pendidikan
Skill
Terapi
Kesehatan
Hunian
Umum
Perpustakaan
No RuangSifat
Publik Semi-publik Privat
1 Ruang Genset √
2 Ruang Pompa √
3 Ruang Panel Listrik √
4 Ruang AHU √
5 Ruang Kontrol √
6 Ruang CCTV √
7 Gudang √
8 Janitor √
Servis
Pendukung
No RuangSifat
Publik Semi-publik Privat
1 Pos Satpam √
2 ATM Centre √
3 Mushalla √
4 Minimarket √
5 Cafetaria √
6 Halaman Bermain √
• Zona umum
Zona pendidikan
• Zona pendidikan
Zona terapiZona skillZona kesehatan
• Zona pendidikan
PerpustakaanZona hunian
Luas lahan : 2 HaKLB : Maksimal 70%KDB : Maksimal 50%GSB : 20 m dari JalanKontur : Relatif datarKondisi eksisting : penjualan tanaman dan barisan ruko yang belum difungsikanSuhu : 22oC-30oCKepemilikan : milik pribadi (swasta)Peruntukan lahan : sarana pendidikan dan kesehatan
2 Ha
Lokasi Tapak
2 Ha
2 Ha
Kondisi Tapak:• Merupakan tempat penjualan tanaman dan
pertokoan yang belum difungsikan
• Dekat dengan pemukiman penduduk, sekolah, kantor pemerintah, dan pusat bisnis
• Pencapaian ke tapak dapat dilakukan dengan kendaraan pribadi, umum, dan pejalan kaki
• Kondisi lalu lintas dengan kepadatan sedang sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang tinggi dan emisi polusi yang besar
• Kondisi lahan dapat dikatakan datar, dengan jenis tanah gambut dan berair
• Vegetasi di sekitar tapak cukup rindang dengan masih banyaknya vegetasi di sisi dan median jalan, sehingga tidak terlalu panas dan silau oleh sinar matahari.
• Lokasi tapak tidak mengganggu aktivitas di sekitarnya, baik dari segi penggunaan tapak, lingkungan tapak, dan sosial masyarakat
Kondisi & Potensi Tapak
• Tata guna lahan di sekitar tapak didominasi oleh fungsi pendidikan, kesehatan, dan pemukiman. Pada beberapa titik terdapat fungsi bisnis.
• Tapak difungsikan untuk mewadahi kegiatan dan pelayanan anak autis, dan hal ini didukung oleh lokasi tapak yang tidak terlalu jauh dari beberapa fungsi bangunan, seperti rumah sakit, sekolah, pemukiman.
• Lokasi tidak terlalu jauh dari pusat kota sehingga dapat ditempuh dari mana pun.
• Sirkulasi kendaraan dapat dikatakan tidak terlalu padat sehingga lokasi ini tepat untuk perancangan sebuah wadah kegiatan pendidikan dan kesehatan yang membutuhkan sirkulasi, akses, dan akustik yang mendukung kegiatan tersebut.
Analisa Prasarana
2 Ha
Halte bus Transmetro
Trotoar
Lampu jalan
Analisa Prasarana
Halte bus Transmetro
Drainase
Vegetasi
2 Ha
2 Ha
Analisa Bangunan Sekitar
Analisa Matahari
Kondisi:Panas dari arah barat cukup teredam, akibat banyaknya vegetasi di sekitar site yang merupakan lahan kosong.
Strategi:Pada bagian barat, akan difungsikan sebagai ruang servis atau ruangan yang hanya digunakan pada pagi hari hingga siang hari. Pemanfaatan vegetasi sebagai peredam panas
Analisa Kebisingan
Kondisi:Kebisingan berasal dari Jalan Arifin Ahmad
Strategi:• Pada daerah yang menerima
kebisingan akan berfungsi sebagai daerah parkir atau zona publik
• Menggunakan taman dan vegetasi sebagai penyangga kebisingan.
Analisa Angin
Kondisi:Angin berhembus menuju ruang terbuka pada kawasan yang lebih rendah
Strategi:Pada pola tapak bangunan disediakan ruang terbuka agar angin masuk ke bangunan dan berfungsi sebagai pertukaran udara.
Analisa Sirkulasi
Kondisi:Jalan Arifin Ahmad merupakan jalan kolektor 2 arah dengan lebar ± 10 m, dapat dilewati oleh bus, truk, mobil, motor, dan angkutan umum dengan kepadatan menengah.
Strategi:Pintu gerbang sebagai akses masuk dan keluar dari Pusat Layanan Anak Autis ini diletakkan di Jalan Arifin Ahmad.
Analisa View dari Luar ke Dalam
Kondisi:Lokasi tapak terlihat tidak teratur karena dijadikan sebagai tempat penjualan tanaman dan bersebelahan dengan pengolahan batu alam serta pertokoan yang kosong
Strategi:View lokasi tapak diolah dengan baik agar dapat menampilkan citra sebagai kawasan pendidikan autis dan pada setiap sudut site akan menjadi point of interest bangunan.
Analisa View dari Dalam ke Luar
Kondisi:Lokasi tapak memiliki view yang bagus mengarah ke jalan Arifin Ahmad.
Strategi:Pada view dari dalam keluar yang baik, maka untuk massa bangunannya akan berfungsi dalam melayani publik.
Analisa Struktur & Material
Struktur Bangunan• Untuk bangunan pada Pusat Layanan Anak Autis ini menggunakan pondasi
tiang pancang karena tanah tapak bangunan ini merupakan jenis tanah gambut dan berawa
• Untuk struktur bangunan secara keseluruhan menggunakan beton bertulang karena bangunan ini termasuk pada bangunan tingkat sederhana
Struktur Atap
Pusat Layanan Anak Autis ini menggunakan kerangka atap baja ringan
Material
• Pusat Layanan Anak Autis ini menggunakan material sederhana dari batu bata dan dilapisi cat, serta pengaplikasian batu alam sebagai estetika. Tetapi untuk interior menggunakan bermacam-macam material sesuai dengan fungsi ruang
• Untuk interior ruang kelas dan terapi menggunakan karpet untuk lantainya. Sedangkan untuk interior ruang musik, keterampilan, dan bermain menggunakan matras untuk lantainya. Untuk whirlpool dan ruang skill menggunakan material keras dan kesat (keramik bertekstur) untuk lantainya
• Untuk interior ruang kelas, terapi, ruang musik, dan keterampilan menggunakan dinding batu bata biasa. Sedangkan untuk ruang bermain menggunakan cermin sebagai dindingnya
Analisa Utilitas
• Menggunakan pencahayaan buatan maupun pencahayaan alami
• Beberapa ruang menggunakan penghawaan alami dan beberapa ruang menggunakan penghawaan buatan
• Sumber daya listrik berasal dari PLN dan generator set
• Jaringan air bersih menggunakan sumur bor
• Bangunan Pusat Layanan Anak Autis ini bukan merupakan bangunan tingkat tinggi, sehingga untuk sistem kebakaran hanya menggunakan sprinkler, smoke detector, fire hydran, dan fire extinguisher
• Sistem penangkal petir menggunakan sitem penangkal petir Faraday
• Sistem transportasi bangunan menggunakan tangga dan ramp
• Sistem pengamanan menggunakan alat CCTV
Bab VKonsep
Konsep Dasar:
Perancangan ini mengacu pada perilaku anak autis, yaitu kegiatannya dalam mengembangkan kemampuan dan potensi diri dan kegiatannya sehari-hari dalam merespon keadaan di sekitarnya. Oleh karena itu pada perancangan Pusat Layanan Anak Autis ini akan menggunakan konsep kontekstual, yaitu konsep perancangan yang mempertimbangkan permasalahan desain dalam mengkaitkan dan menyelaraskan bangunan dengan karakteristik lingkungan tersebut, dalam hal ini lingkungan perilaku anak autis dalam kesehariannyaKontekstualisme menekankan bahwa sebuah bangunan harus mempunyai kaitan dengan lingkungan, dalam hal ini perilaku dan kegiatan pada anak autis. Keterkaitan tersebut dapat dibentuk melalui proses menerapkan lingkungan tersebut ke dalam bangunan yang dirancang, atau dengan kata lain kontekstual dalam arsitektur adalah sebuah metode perancangan yang mengaitkan dan menyelaraskan bangunan dengan karakteristik lingkungan sekitar
Tata Letak
Kegiatan anak autis
Utama
Kegiatan anak autis
Privat
Kegiatan anak autis
Harus pada situasi tenang
Kegiatan anak autis
Diletakkan di belakang
Permintakatan
Pencapaian
Pencapaian untuk masyarakat umum (pengunjung tidak rutin) maupun pengunjung rutin melalui gerbang utama. Pusat Layanan Anak Autis hanya memiliki satu gerbang utama yang dijadikan sebagai akses keluar masuk pengunjung wadah kegiatan ini
Sirkulasi dan Parkir
Sirkulasi di dalam kawasan dibuat mengelilingi kawasan di tengah-tengah dengan tujuan agar pengunjung dapat mengetahui keseluruhan fungsi bangunan. Selain itu memudahkan pengunjung untuk menuju fungsi dari masing-masing bangunanArea parkir terdapat di belakang kanan dari zona publik dan sebelah kiri dari zona privat. Perletakan area parkir seperti ini bertujuan agar pengunjung tidak terlalu jauh memarkirkan kendaraannya dari zona yang dikunjunginya.
Pola Parkir
Tata Hijau
• Tanaman sebagai penunjuk arahAgar memudahkan pengunjung dalam melewati sirkulasi ini
• Tanaman peneduhSebagai peneduh bagi pengguna Pusat Layanan Autis ini
• Tanaman penghalangUntuk menghalangi pandangan dari orang luar menuju Pusat Layanan Anak Autis ini
TERIMA KASIH
top related