preskas psikiatri kelompok 2
Post on 20-Jul-2015
88 Views
Preview:
TRANSCRIPT
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 1/18
1
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. FS
Nomor Rekam Medik : 234654
Jenis kelamin : Perempuan
Usia/ Tempat, tanggal lahir : 17 tahun/ Bogor, 17 Juli 1994
Agama : Islam
Suku/ Kewarganegaraan : Sunda/ WNI
Pendidikan terakhir : SLTP
Pekerjaan : Pelajar
Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Kampung Dayeuh RT 02/01 Citeureup
Bogor, Jawa Barat
Tanggal masuk RSMM : IGD Psikiatri : 21 April 2012
IGD Psikiatri : 22 April 2012
Pasien datang ke RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi (RSMM) diantar oleh kedua orang
tuanya.
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Data diperoleh dari:
1. Autoanamnesis pada tanggal 21 April 2012
2. Alloanamnesis dengan kedua orang tua pasien pada tanggal 21
dan 22 April 2012
3. Data rekam medis pasien.
A. Keluhan Utama :
Pasien dibawa ke IGD psikiatri RSMM karena badan pasien kaku
dan sulit digerakkan sejak 4 jam SMRS.
B. Riwayat Gangguan Sekarang :
Pasien dibawa ke IGD Psikiatri RSMM karena badan pasien kaku
dan sulit digerakkan sejak 4 jam SMRS. Menurut keluarga pasien,
keluhan muncul setelah pasien minum obat yang diperoleh dari IGD
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 2/18
2
Psikiatri sehari sebelumnya, yaitu pada tanggal 21 April 2012. Semenjak
itu, pasien tidur terus-menerus sehingga membuat keluarga pasien
khawatir, sulit di ajak berkomunikasi karena mulutnya kaku, dan mata
pasien terlihat mendelik ke atas.
Sehari sebelumnya, Pasien dibawa ke IGD Psikiatri RSMM karena
marah-marah dan berbicara sendiri sejak 3 hari SMRS. Menurut pasien,
dia mendengar suara-suara yang tidak dia kenali yang berkomentar
tentang dirinya, mengatakan bahwa dirinya tidak akan lulus ujian dan
mengajaknya untuk pindah agama. Suara-suara tersebut sangat
mengganggu pasien sehingga dia sulit tidur dan membuatnya ketakutan.
Pasien merasa rahasianya atau apa yang dia pikirkan dapat diketahui oleh
orang lain. Hal ini juga membuatnya ketakutan. Pasien mengatakan
bahwa ada seseorang yang bernama “Rendi” yang menyukai dirinya
namun sering mengganggunya. “Rendi” sering bermain di kamarnya,
mengajaknya untuk mengobrol, dan mengajaknya untuk pindah agama.
Pasien merasa bingung tentang dirinya saat ini. Pasien merasa sedikit
mengalami gangguan jiwa, tapi dia menyangkal apabila mengalami
gangguan jiwa. Pasien mengaku baru pertama kali merasa seperti saat ini.
Menurut orang tua pasien, pasien mengalami perubahan perilaku
sejak 3 hari yang lalu, seperti suka berbicara dan kadang-kadang tertawa
sendiri, berbicara tidak menyambung, suka marah-marah dan terkadang
mengancam orang lain namun tidak sampai merusak barang-barang atau
melukai dirinya dan orang lain, pasien juga tidak mau makan dan mandi,
pasien hanya makan dan mandi jika dipaksa oleh kedua orang tuanya.
Orang tua pasien mengaku bahwa kondisi seperti ini baru pertama kali
terjadi pada pasien.
Orang tua pasien mengatakan bahwa ada seseorang di sekolahnya
yang menyukai dirinya namun pasien tidak suka dengan orang tersebut.
Orang tua pasien tidak ingat dengan nama orang tersebut. Orang tua
pasien mengatakan bahwa keluhan ini muncul pada saat pasien setelah
mengikuti ujian nasional. Orang tua pasien menyangkal bahwa pasien
dalam masa pengobatan/ pernah menjalani pengobatan gangguan jiwa.
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 3/18
3
C. Riwayat Gangguan Dahulu :
a. Riwayat Gangguan Psikiatrik :
Pasien baru pertama kali ini mengalami gangguan jiwa dengan
keluhan marah-marah dan kadang-kadang mengancam orang lain,
berbicara dan tertawa sendiri, bicara tidak menyambung, sulit tidur,
makan, dan mandi sejak 3 hari SMRS. Menurut pasien, dia mendengar
suara-suara yang tidak dia kenali yang berkomentar tentang dirinya.
Pasien juga merasa isi pikirannya dapat diketahui oleh orang lain.
Pasien belum pernah/ tidak dalam masa pengobatan gangguan jiwa
sebelumnya. Pada tanggal 21 April 2012, pasien datang ke IGD
RSMM dan diberikan obat haloperidol dan klorpromazin.
b. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif :
Pasien tidak pernah mengkonsumsi minuman keras atau obat-
obatan terlarang.
c. Riwayat Penyakit Medis Lainnya
Pasien tidak mempunyai riwayat gangguan medis lainnya.
D. Riwayat Hidup :
a. Prenatal dan Perinatal :
Pasien merupakan anak ke-1 dari 2 bersaudara. Pasien
merupakan anak yang diharapkan dan direncanakan. Kondisi ibu saat
mengandung dalam keadaan baik. Pasien lahir spontan, cukup bulan,
dan tidak memiliki kelainan bawaan.
b. Masa Kanak Awal (0-3 tahun) :
Keadaan masa kanak-kanak pasien dalam kewajaran seperti anak-anak
seusianya. Tumbuh kembang pasien dalam batas normal, sama seperti anak
seusianya. Aktivitas motoriknya tidak ada gangguan. Pasien diasuh oleh
kedua orang tuanya dengan penuh kasih sayang.
c. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun):
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 4/18
4
Hubungan pasien dengan keluarganya baik. Pasien rajin pergi
ke sekolah dan tekun dalam belajar. Di sekolah, pasien merupakan
anak yang cenderung pendiam dan jarang bergaul dengan teman
sebayanya, pasien hanya bermain dengan beberapa teman dekatnya.
Pergaulan dan aktivitasnya dalam batas kewajaran anak-anak
seusianya.
d. Masa Kanak Akhir dan Remaja :
Ketika remaja, pasien tidak pernah mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler di sekolahnya. Pasien lebih banyak menghabiskan
waktunya belajar dan membantu ibunya di rumah. Pasien sangat
tertutup dan lebih banyak diam. Pasien mulai menyukai lawan
jenisnya saat kelas 2 pada tingkat SMP. Pasien mengaku tidak
mempunyai hobi yang dia sukai.
e. Riwayat Pendidikan :
Prestasi sekolah pasien tergolong biasa-biasa saja, tetapi pasien
selalu naik kelas.
f. Riwayat Pekerjaan :
Pasien belum pernah bekerja.
g. Riwayat Perkawinan :
Pasien belum menikah.
h. Riwayat Agama :
Pasien dibesarkan dalam keluarga beragama islam yang
disiplin dalam menjalankan ajaran agama. Semua aktivitas keagamaan
dipantau ketat oleh orang tua pasien.
i. Aktivitas Sosial :
Pasien termasuk orang yang pendiam dan jarang bergaul
dengan tetangga atau teman sebaya di lingkungan sekitarnya. Pasien
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 5/18
5
lebih banyak menghabiskan waktu di rumah setelah beraktivitas di
sekolahnya.
j. Riwayat Psikoseksual :
Pengetahuan tentang seksual dianggap tabu oleh pasien dan
keluarga pasien. Pasien mulai menyukai lawan jenisnya saat kelas 2
pada tingkat SMP namun pasien tidak berani berpacaran karena
dilarang oleh kedua orang tuanya dan mematuhi aturan tersebut.
Pasien mengakui tidak pernah melakukan hubungan seksual.
k. Riwayat pelanggaran hukum:
Pasien tidak memiliki riwayat pelanggaran hukum.
l. Riwayat sosio-ekonomi:
Keluarga pasien tergolong status ekonomi menengah ke
bawah. Ayah pasien bekerja sebagai guru agama dan bertindak sebagai
pencari nafkah yang utama. Ibu pasien seorang ibu rumah tangga.
Keluarga pasien tinggal di lingkungan padat penduduk.
E. Situasi Kehidupan Sekarang :
Menurut pasien, pasien merasa bingung tentang dirinya saat ini.
Pasien merasa sedikit mengalami gangguan jiwa, tapi dia menyangkal
apabila mengalami gangguan jiwa. Pasien masih mendengar suara-suara
yang mengganggu dirinya, sehingga pasien sulit tidur dan merasa
ketakutan.
F. Riwayat Keluarga :
Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Pasien sejak
kecil tinggal bersama ayah, ibu dan seorang saudaranya. Pasien memiliki
seorang adik laki-laki.
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 6/18
6
Gambar 1.1. Genogram Keluarga Pasien
G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya :
Pasien merasa sedikit mengalami gangguan jiwa, tapi dia
menyangkal apabila mengalami gangguan jiwa ketika dikonfirmasi.
Pasien mengaku bingung ketika dibawa ke RS.
H. Impian, Fantasi, dan Nilai-nilai :
Pasien mengatakan bahwa pasien ingin lulus ujian, jadi orang
islam yang baik dan masuk ke surga.
Keterangan : = Laki - laki
= Perempuan
= Pasien
Meninggal =
= Tinggal serumah
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 7/18
7
III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
Berdasarkan pemeriksaan pada tanggal 21 April 2012
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : Seorang perempuan berusia 17 tahun,
terlihat seusai dengan usianya, perawatan diri cukup, berjilbab, baju
pasien tidak rapi, habitus astenikus
2. Kesadaran : compos mentis
3. Pembicaraan : Pasien berbicara secara spontan,
artikulasi cukup jelas, intonasi dan volume suara cukup, ide cerita
banyak, kadang-kadang berbicara dan marah-marah sendiri.
4. Perilaku dan Psikomotor : Selama pemeriksaan pasien tampak
gelisah.
5. Sikap terhadap pemeriksa : tampak tegang, kooperatif
B. Mood dan Afek
1. Mood : disforik
2. Afek : Terbatas
C. Gangguan Persepsi
Ada, saat dilakukan pemeriksaan pada tanggal 21 April 2012
ditemukan adanya:
- Halusinasi auditorik : 3rd
order (commenting)
- Halusinasi visual : bayangan seseorang bernama “Rendi”
D. Pikiran
Proses dan bentuk pikir : banyak ide, asosiasi longgar.
Isi pikir : thought broadcasting
E. Kesadaran dan Kognitif
1. Taraf kesadaran : Compos mentis
2. Orientasi :
Waktu : Pasien mengetahui hari, bulan dan tahun dengan baik
Tempat : Baik, pasien mengetahui tempat dimana ia dirawat.
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 8/18
8
Orang : baik, pasien mengetahui pemeriksa dan keluarganya.
3. Daya Ingat
Segera : baik, pasien dapat mengingat 3 kata yang
disebutkan oleh pemeriksa
Jangka Pendek : baik, pasien dapat menceritakan kegiatan
pasien pada hari itu
Jangka Menengah : baik, pasien dapat menceritakan gejala-gejala
yang dirasakan beberapa minggu terakhir
Jangka Panjang : baik, pasien dapat menceritakan riwayat
pendidikannya terdahulu
4. Konsentrasi : kurang baik, pasien tidak mampu menjawab soal
pengurangan (100-7=93, dst)
5. Perhatian : pasien mudah teralihkan oleh stimulus eksternal
6. Kemampuan membaca dan menulis : baik, pasien dapat membaca dan
menulis apa yang diperintahkan oleh pemeriksa
7. Pikiran abstrak : baik, pasien dapat menjawab arti peribahasa
“ada udang di balik batu.”
8. Kemampuan visuospasial : baik, pasien dapat menggambar sebuah
segitiga
9. Intelegensia dan kemampuan informasi : baik, pasien dapat
menyebutkan nama presiden Indonesia saat ini.
10. Kemampuan menolong diri : cukup, pasien hanya melakukan aktivitas
apabila disuruh oleh orang tua pasien.
F. Pengendalian impuls
Kurang, pasien terlihat gelisah dan tidak dapat tidur tenang selama
pemeriksaan.
G. Daya nilai dan tilikan
1. Daya nilai sosial : baik, menurut pasien marah adalah perbuatan
yang salah
2. Uji Daya nilai : baik, mencuri adalah perbuatan dosa.
3. Penilaian realita : Terdapat hendaya dalam menilai realita.
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 9/18
9
4. Tilikan : derajat 2
H. Taraf dapat dipercaya : Secara keseluruhan pasien dapat dipercaya
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Status Internus (Pemeriksaan Tanggal 21 April 2012)
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Kompos Mentis
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 84x/ menit
Frekuensi Napas : 18 x/menit
Suhu : 36,7º C
Status Gizi : Kesan gizi baik
Kulit : Sawo matang, kesan normal.
Kepala : Tidak ada deformitas
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik.
THT : Telinga tidak deformitas, terdapat sedikit serumen di
kedua telinga.
Gigi dan Mulut : Mukosa mulut dan lidah dalam batas normal
Leher : Tidak ada pembesaran KGB.
Jantung : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru : Suara napas vesikuler, rh -/-, wh -/-
Abdomen : Supel, tidak ada nyeri tekan, bising usus (+) normal.
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-).
B. Status Neurologis
1. GCS : 15 (E4, V5, M6)
2. Kaku Kuduk : (-)
3. Pupil : Bulat, isokor, refleks cahaya
langsung-tidak langsung +/+
4. Kesan Parese nervus Kranialis : (-)
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 10/18
10
5. Motorik : Kekuatan (5), tonus baik,
rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi , tidak ada gangguan
keseimbangan dan koordinasi.
6. Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas
7. Refleks fisiologis : (+)
8. Gejala ekstrapiramidal : (-)
9. Gaya Berjalan dan Postur Tubuh : Normal
10. Stabilitas Postur Tubuh : Normal
11. Tremor di kedua tangan : (-)
C. Status Internus (Pemeriksaan Tanggal 22 April 2012)
Keadaan Umum : Tampak kaku
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 128 x/ menit
Frekuensi Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,5 º C
Status Gizi : Kesan gizi baik
Kulit : Sawo matang, kesan normal.
Kepala : Tidak ada deformitas
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik.
THT : Telinga tidak deformitas, terdapat sedikit serumen di
kedua telinga.
Gigi dan Mulut : Mukosa mulut dan lidah dalam batas normal
Leher : Tidak ada pembesaran KGB.
Jantung : Bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru : Suara napas vesikuler, rh -/-, wh -/-
Abdomen : Supel, tidak ada nyeri tekan, bising usus (+) normal.
Ekstremitas : Akral hangat, edema (-).
D. Status Neurologis
12. GCS : 15 (E4, V5, M6)
13. Kaku Kuduk : (-)
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 11/18
11
14. Pupil : Bulat, isokor, refleks cahaya
langsung-tidak langsung +/+
15. Kesan Parese nervus Kranialis : (-)
16. Motorik : Kekuatan (5), tonus baik,
rigiditas (-), spasme (-), hipotoni (-), eutrofi , tidak ada gangguan
keseimbangan dan koordinasi.
17. Sensorik : Tidak ada gangguan sensibilitas
18. Refleks fisiologis : (+)
19. Gejala ekstrapiramidal : (+)
20. Gaya Berjalan dan Postur Tubuh : seperti robot
21. Stabilitas Postur Tubuh : Normal
22. Tremor di kedua tangan : (+)
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien, seorang perempuan berusia 17 tahun, dibawa ke IGD psikiatri
RSMM oleh kelurganya karena badan pasien kaku dan sulit digerakkan
sejak 4 jam SMRS.
Menurut keluarga pasien, keluhan muncul setelah pasien minum
obat yang diperoleh dari IGD Psikiatri sehari sebelumnya, yaitu pada
tanggal 21 April 2012. Semenjak itu, pasien tidur terus-menerus, mulut
kaku, dan mata pasien terlihat mendelik ke atas.
Sehari sebelumnya, Pasien dibawa ke IGD Psikiatri RSMM karena
marah-marah dan berbicara sendiri sejak 3 hari SMRS. Menurut pasien,
dia mendengar suara-suara yang tidak dia kenali yang berkomentar
tentang dirinya, mengatakan bahwa dirinya tidak akan lulus ujian dan
mengajaknya untuk pindah agama. Suara-suara tersebut sangat
mengganggu pasien sehingga dia sulit tidur dan membuatnya ketakutan.
Pasien merasa rahasianya atau apa yang dia pikirkan dapat diketahui oleh
orang lain. Pasien mengatakan melihat seseorang yang bernama “Rendi”
yang menyukai dirinya namun sering mengganggunya. “Rendi” sering
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 12/18
12
bermain di kamarnya, mengajaknya untuk mengobrol, dan mengajaknya
untuk pindah agama.
Menurut orang tua pasien, pasien mengalami perubahan perilaku
sejak 3 hari yang lalu, seperti suka berbicara dan kadang-kadang tertawa
sendiri, berbicara tidak menyambung, suka marah-marah dan terkadang
mengancam orang lain namun tidak sampai merusak barang-barang atau
melukai dirinya dan orang lain, pasien juga tidak mau makan dan mandi,
pasien hanya makan dan mandi jika dipaksa oleh kedua orang tuanya.
Orang tua pasien mengaku bahwa kondisi seperti ini baru pertama kali
terjadi pada pasien. Orang tua pasien mengatakan bahwa keluhan ini
muncul pada saat pasien setelah mengikuti ujian nasional. Orang tua
pasien menyangkal bahwa pasien dalam masa pengobatan/ pernah
menjalani pengobatan gangguan jiwa. Pasien menyangkal bahwa dirinya
sakit. Pasien baru pertama kali mengalami keluhan ini.
Skema Perjalanan Gangguan Nn. F
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 13/18
13
VI. FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya pola perilaku atau psikologis yang secara
bermakna dan khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan hendaya
(disfungsi) dalam berbagai fungsi psikososial dan kegiatan sehari-harinya. Terdapat
pula penderitaan (distress) yang dialami pasien. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pasien mengalami gangguan jiwa.
Diagnosis Aksis I
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis pasien tidak memiliki
riwayat cedera kepala, riwayat tindakan operatif dan riwayat kondisi medis
lain yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung mempengaruhi fungsi
otak. Berdasarkan pemeriksaan fisik juga tidak ditemukan kondisi medis
umum yang dapat mempengaruhi fungsi otak. Oleh karena itu, gangguan
mental organik (F00-09) dapat disingkirkan.
Diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan
zat psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan karena pasien tidak pernah
menggunakan zat psikoaktif.
Pada pasien ditemukan gejala-gejala halusinosi auditorik commenting ,
halusinasi visual, thought broadcasting sejak 3 hari yang lalu. Pada pasien
juga ditemukan perubahan perilaku berupa marah-marah. Keluhan-keluhan
pada pasien terjadi setelah pasien selesai melakukan ujian nasional. Dari
gejala-gejala tersebut, diagnosis lebih diberatkan pada F23, yaitu gangguan
psikotik akut.
Diagnosis Aksis II
Pasien memiliki ciri kepribadian schizoid karena pasien cenderung
lebih senang menyendiri daripada bersama orang lain, pasien tidak memiliki
teman dekat dan tidak suka mengikuti kegiatan social.
Diagnosis Aksis III
Setelah mendapat pengobatan, sehari setelahnya pasien mengalami
kaku seluruh badan, tidak bisa diajak komunikasi karena mulut kaku yang
disebabkan oleh efek ekstrapiramidal oleh obat antipsikosis tipikal.
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 14/18
14
Diagnosis Aksis IV
Pasien mengalami stress pasca ujian nasional, dari halusinasi yang
dialami pasien diduga pasien khawatir tidak lulus ujian nasional. Hubungandengan „primary support group” baik, dimana keluarga selalu mendukung
pasien untuk berobat agar cepat sembuh.
Diagnosis Aksis V
Berdasarkan Skala Global Assesment of Functioning (GAF) dalam satu
tahun terakhir (the high level past year (HLPY)) adalah 100-91 (gejala tidak
ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak tertanggulangi). Skala
GAF pada saat pemeriksaan (current ) didapatkan nilai 60-51 (gejala sedang,
disabilitas sedang)
VII. EVALUASI MULTIAKSIAL
a. Aksis I : (PPDGJ III : F23) Gangguan psikotik akut
b. Aksis II : Ciri kepribadian skizoid
c. Aksis III : sindroma ekstrapiramidal
d. Aksis IV : masalah ujian nasional
e. Aksis V : GAF HLPY = 100-91 dan skala GAF current 60-51
VIII. DAFTAR MASALAH
a. Organobiologi : sindroma ekstrapiramidal
b. Psikologi : halusinasi auditorik dan visual, thought
broadcasting,
c. Lingkungan dan sosial ekonomi : stress akibat ujian nasional
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 15/18
15
IX. RENCANA PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi
1. Risperidon : 2 x 2 mg2. Chlorpromazine : 1 x 50 mg
3. Trihexyphenidyl : 2 x 2 mg
Injeksi Atropin 1 amp IM
Injeksi diazepam 1 amp IM
Observasi 2 jam
Trihexyphenidyl : 2 x 2 mg 3 x 2 mg
Chlorpromazine : 1 x 50 mg 1 x 25 mg
Risperidon : 2 x 2 mg 1 x 0,5 mg
Psikoterapi
Psikoterapi dilakukan bersamaan dengan pemberian psikofarmaka,
dilakukan terhadap pasien dan keluarga.
Terhadap pasien :
1. Memberikan psikoterapi edukatif, yaitu memberikan informasi dan
edukasi tentang penyakit yang diderita, faktor risiko, gejala, dampak,
faktor penyebab, cara pengobatan, prognosis, dan risiko kekambuhan
agar pasien tetap patuh minum obat dan segera datang ke dokter bila
timbul gejala serupa dikemudian hari. Selain itu, harus dijelaskan pula
bahwa pengobatan akan berlangsung lama, adanya efek samping obat
dan pengaturan dosis obat hanya boleh diatur oleh dokter
2. Memberikan psikoterapi suportif dengan memotivasi pasien untuk
terus minum obat secara teratur, serta memiliki semangat untuk
sembuh. Selain itu, memberikan dukungan atas hal-hal positif yang
dilakukan pasien
Terhadap keluarga:
1. Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit pasien, faktor
risiko, gejala, dampak, faktor penyebab, cara pengobatan, prognosis
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 16/18
16
dan risiko kekambuhan, faktor yang meningkatkan risiko kekambuhan,
sehingga keluarga dapat mendukung pasien ke arah kesembuhan
dengan maksimal.
2. Menjelaskan bahwa pengobatan akan berlangsung lama, adanya efek
samping obat dan pengaturan dosis obat hanya boleh diatur oleh
dokter.
3. Mengajak anggota keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam
penatalaksanaan pasien.
X. PROGNOSIS
a. Quo ad vitam : Ad bonam
b.Quo ad functionam : Ad bonam
c. Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
Faktor yang mendukung prognosis
1. Stressor jelas
2. Dukungan keluarga, pasien hanya dua bersaudara
3. Jenis kelamin wanita
4. Tidak ada faktor herediter
5. Pasien masih bisa merawat diri
Faktor yang memperburuk prognosis
1. Ciri kepribadian skizoid
2. Pasien masih berusia muda
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 17/18
17
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJIII).Depkes RI : 1993.
Maslim R. Panduan Praktis Penggunaan Klinis Obat Psikotropik, edisi ketiga :
2001.
Agus D. Psikopatologi: Dasar di Dalam Memahami Tanda dan Gejala dari
Suatu Gangguan Jiwa, edisi pertama: 2003.
Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Saock`s Synopsis of Psychiatry :
Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry.10th
ed. USA : Lippincat, Williams
and Wilkins : 2007.
5/17/2018 preskas psikiatri kelompok 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/preskas-psikiatri-kelompok-2 18/18
18
NASKAH PSIKIATRI
GANGGUAN PSIKOTIK AKUT LIR SKIZOFRENIA
Oleh :
Aldho Bramantyo 108103000031
Farida Nur Aini 108103000053
Ichwan Zuanto S 107103003842
Namira Azzahra 108103000036
Pembimbing :
dr. Lukman Mustar, Sp. KJ, MMR
Kepaniteraan Klinik Psikiatri RS Marzoeki Mahdi Bogor
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2012
top related