presentation prokes anak
Post on 15-Apr-2016
271 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS
PUSKESMAS NAN BALIMO
Shelvi Monaliza1010070100163
Preseptordr. Uswatun Hasanah
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAHBAGIAN PUBLIC HEALTH
PUSKESMAS NAN BALIMO - SOLOK2015
Pendahuluan Indikator derajat kesehatan dan
kesejahteraan ma-syarakat ditandai •jumlah kematian ibu• jumlah kematian bayi•usia harapan hidup. Kematian bayi masih merupakan salah satu
pri-oritas bidang kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Tingginya AKB serta lambatnya penurunan angka tersebut, menunjukkan bahwa pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak sangat mendesak untuk ditingkatkan baik dari segi jangkauan maupun kualitas pela-yanannya.
Perlunya penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang komprehensif bagi anak bertujuan untuk menjamin kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak secara optimal.
Masalah utama penyebab kematian pada bayi dan balita adalah pada masa neonatus (bayi berat lahir rendah dan infeksi.
Komplikasi → dicegah dan ditangani. terkendala→ akses pelayanan kesehatan
→ kemampuan tenaga kesehatan → keadaan sosial ekonomi → terlambatnya deteksi dini dan kesadaran orang tua untuk mencari pertolongankesehatan.
Berdasarkan standar minimal pelayanan
neo-natal dijelaskan bahwa setiap neonatus berhak memperoleh pelayanan kesehatan sedikitnya dua kali pada minggu pertama dan satu kali pada minggu ke-2 setelah lahir
Pada tahun 2013 pencapaian kunjungan neonatus KNL hanya sebesar 82,1% dan pada tahun 2014 sebesar 82,7%. Meskipun terjadi peningkatan kunjungan neonatus, namun jumlah tersebut masih belum mencapai target yang harus dicapai yaitu sebesar 90%. Oleh karena itu dalam mencari kendala dan penyebab belum tercapainya cakupan kunjungan neonatus diwi-layah kerja puskesmas Nan Balimo, kami me-ngangkat kasus ini sebagai judul laporan kegi-atan.
Fokus Kajian Program Kesehatan Anak
1. Identifikasi Masalah 1.1Sasaran Kegiatan Program Kegiatan Anak
Sasaran program KIA berdasarkan pende-katan siklus hidup yang dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan pelayanan PUS/WUS, pemeriksaan pada masa kehamilan, persalinan, nifas dan neonatal, pelayanan bagi balita pelayanan bagi anak SD, pelayanan bagi anak SMP/A remaja serta lansia.
Maka dalam pelayanan tersebut diarahkan pelayanan sasaran kepada:
Target Kesehatan Anak.•Cakupan kunjungan bayi : 90%•Cakupan pelayanan anak balita : 85%•Cakupan neonatal dengan komplikasi : 80%•KN1 : 90%•KNL : 90%•Cakupan kunjungan BBLR yg ditangani : 100%
•Cakupan DDTK anak balita dan APRAS : 80%•Neonatal resiko tinggi/komplikasi yg ditangani
: 60%
1.2 Pencapaian Program
Program kesehatan ibu dan anak telah dilakukan berbagai bentuk strategi sebagai berikut:
─ Memberdayakan keluarga melalui peningkatan pengetahuan serta kecerdasan berperilaku sehat
─ Memberdayakan masyarakat melalui kesempatan dalam penyediaan dan pemanfaatan fasilitas keluarga
─ Meningkatkan kerja sama lintas sektoral dengan mitra lain dalam peningkatan kesehatan keluarga
─ Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan keluarga (kesehatan maternal, perinatal, balita, prasekolah, remaja, reproduksi dan usila)
1.3 Capaian Program Kesehatan Ibu & Anak
Hasil akhir yang ingin dicapai melalui pem-bangunan kesehatan ibu adalah dengan menurunkan AKI dan AKB serta AKBA. Hasil capaian target AKI, AKB dan AKBA dalam empat tahun terakhir adalah sebagai berikut :No Uraian Capaian
2010 2011 2012 2013
1 AKI (Per 100.000) 1 0 1 1
2 AKB (Per 1000) 1 2 2 5
3 AKBA (Per 1000) 0 0 0 1
Hasil kegiatan rutin yang dicapai pada tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013 oleh semua jajaran puskesmas yaitu be-kerjasama dengan lintas sektoral terkait serta masyarakat.
1.4 Capaian PWS KIA Adapun hasil kegiatan PWS KIA Tahun
2010, 2011, 2012, dan 2013 di Puskesmas Nan Balimo adalah sebagai berikut :
Kegiatan 2010 (%)
2011 (%) 2012 (%) 2013 (%)
K1 92 86,8 96,4 97,3K4 76 74,8 94 95,6Deteksi resti oleh nakes
12 20 21,2 20
Deteksi resti oleh masyarakat
10 15 0 14
Persalinan nakes 83 84,1 92,4 96,6Kunjungan Neonatus
80 80 93,3 81
1.5 Capaian SPM Berdasarkan laporan tahunan program KIA
Puskesmas Nan Balimo Tahun 2014, untuk cakupan kunjungan neonatus lengkap di targetkan 90%, namun dalam pencapaiannya masih kurang yaitu sebesar 82,7 %.
Hasil Capaian SPM Puskesmas Nan Balimo Kota Solok Tahun 2014No. Kegiatan SPM seksi KIA TARGETTAHU
N 2014PENCAPAIAN
(%)1 Cakupan kesehatan bayi 90%
90,1%2 Cakupan pelayanan anak
Balita85% 84,9%
3 Cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani
80% 80%
4 KN 1 90% 88,3%5 KNL 90% 82,7%6 SDIDTK 90% 90%7 MTBM/MTBS 90% 90%
Beberapa masalah pada program KIA Anak yang didapatkan di Puskesmas Nan Balimo antara lain :
1.Kurangnya capaian cakupan kunjungan neonatus 1 di Puskesmas Nan Balimo ditemukan sebanyak 88,3% yang seharusnya mencapai target 90%.
2.Kurangnya capaian kunjungan neonatus lengkap di Puskesmas Nan Balimo ditemukan sebanyak 82,7% yang seharusnya mencapai target 90%.
2. Penetapan Prioritas MasalahTabel 3.Penanggulangan rendahnya cakupan
kunjungan neonatus NO.
MASALAH KRITERIA KURANGNYA PELAKSANAAN
KNL
KURANGNYA PELAKSANAAN
KN1
1 TINGKAT URGENSI (U) 5 5
2 TINGKAT KESERIUSAN (S) 5 4
3 TINGKAT PERKEMBANGAN (G)
5 4
UXSXG 125 80
PRIORITAS I II
3.Analisis Sebab AkibatVARIABEL PENYEBAB ALTERNATIF PEMECAHANFAKTOR PENYEBAB
PENYEBAB MASALAH
1 MAN (Manusia) · Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penting-nya kunjungan neonatus yang lengkap.· Kurangnya pengetahuan ma-syarakat tentang dampak jika tidak dilakukannya peme-riksaan saat masa neonatus.· Masih kurangnya tenaga kerja (kader) dari pihak puskesmas dalam melakukan kunjungan neonatus.· Kekurangaktifan kader terhadap pelaksanaan kun-jungan neonatus lengkap
· Memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai kunjungan neonatus baik apa itu kiunjungan neonatus lengkap.· Menjelaskan kepada ibu mengenai pentingnya kunjungan neonatus lengakap· Meningkatkan kerjasama petugas puskesmas dengan petugas pustu/ poskeskel/ praktek swasta
2 Metode kurang sosialisasi tentang pentingnya kunjungan neonatus.
Mengadakan penyuluhan/ konsultasi pada ibu hamil
3 Lingkungan Lokasi puskesmas jauh dari pemukiman penduduk
Memperbaiki akses menuju puskesmas
4 Money · Dana APBD tidak memadai untuk kader/ petugas (sebelumnya jampersal)
Memaksimalkan penggunaan sumber dana puskesmas yang ada dengan cara menambahkan alokasi dana BPJS kesehatan
DIAGRAM SEBAB AKIBAT DARI ISHIKAWA( FISHBONE PENANGGULANGAN KURANGNYA
PELAKSANAAN KUNJUNGAN NEONATUS )
4. Plan Of ActionN
O. KEGIATAN TUJUAN SASARAN LOKASI VOLUME
KEGIATAN
PELAKSANAAN
1 Kunjungan rumah bumil
Mengingatkan pentingnya
pelaksanaan KNL setelah
persalinan
Bumil Rumah Bumil
1 x pada trimester
III
Koordinator program
KIA
2. Kunjungan neonatus
Meningkatkan kesehatan bayi
neonatus (0-28 hari)
Rumah neonatus
3 x kunjungan
setiap kasus
Pembina dan
pendamping posyandu
3 Rapat Koordinasi
dengan sarana
kesehatan swasta
Pencatatan dan pelaporan
mengenai ibu bersalin tercatat
seluruhnya
Bidan, Praktik swasta, Rumah
sakit
puskesmas
1x per Bulan
Bidan desa,
koordinator program
KIA
4. Pembinaan Kader
Meningkatkan kualitas dan pengetahuan
kader
Para kader program KIA
puskesmas
1 x sebulan
Bidan
5 Membuat laporan
tahunan
Mengetahui capaian program dalam satu tahun
Seluruh kegiatan yang
berkaitan dengan
program kesga
Puskesmas
1X setahun
Koordinator program
KIA
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, didapatkan persentase pencapaian cakupan kunjungan neonatus lengkap (KNL) di kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok periode Januari - Desember 2014 lebih rendah dari target Puskesmas Nan Balimo kota Solok 2014 yaitu hanya sebesar 82,7 %. (Target 90%)
Penyebab kurangnyanya pencapaian cakupan kunjungan neonatus lengkap dikelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan Kota Solok periode Januari - Desember 2014 dari hasil wa-wancara kepada kader penanggunag jawab program adalah →Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kunjungan neonatus yang lengkap
→ Masih kurangnya tenaga kerja (kader) dari pihak puskesmas dalam melakukan kunjungan neo-natus→ Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak jika tidak dilakukannya pemeriksaan saat masa neonatus, → Kekurangaktifan kader terhadap pelaksa-naan kunjungan neonatus lengkap→Kurang sosialisasi tentang pentingnya kunju-ngan neonatus→Lokasi puskesmas jauh dari pemukiman pen-duduk→Dana APBD tidak memadai untuk kader/ petugas (sebelumnya jampersal) dalam KNL.
Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan adalah
Memberikan penyuluhan kepada ibu mengenai KnL
Menjelaskan pentingnya KnL Meningkatkan kerjasama petugas puskesmas
dengan petugas pustu/ poskeskel/ praktek swasta
Mengadakan penyuluhan/ konsultasi pada ibu hamil
memperbaiki akses menuju puskesmasmemaksimalkan penggunaan sumber dana
puskesmas yang ada dengan cara menambahkan alokasi dana BPJS kesehatan.
SaranDalam rangka peningkatan cakupan kunjungan neonatus lengkap (KNL) maka disarankan
mengadakan & melakukan monitoring kegiatan KnL memaksimalkan kinerja bidan desa membangun koordinasi yang baik dengan lintas
sektor, khususnya kader aktif dalam rangka peningkatan KnL
memaksimalkan peran bidan desa, pada pelak-sanaan KnL
memperluas relasi antar bidan desa dengan praktik swasta / fasilitan kesehatan diluar puskesmas agar deteksi kesehatan neonatus tetap terpantau dengan baik.
Thanks
top related