presentasi kimfar selesai

Post on 09-Feb-2016

278 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

kimfar

TRANSCRIPT

Om Swastyastu

Nama kelompok

I Wayan Adi Putra Tanaya (141132)I Made Agus Manggala P (141133)Ni Luh Argi Mega Putri (141134)I G. N. Putu Aryadana (141135)

ANALISA KIMIA KUALITATIF IDENTIFIKASI OBAT ANTIBIOTIKA

I. Tujuan

Untuk mengidentifikasi obat antibiotika (streptomisin) secara kimia kualitatif.

II. Dasar teori

Pada praktikum kali ini melakukan analisis kualitatif untuk mengetahui keberadaan suatu antibiotik yaitu jenis antibiotik aminoglikosida yang bernama streptomisin diantara tiga sampel acak yang tidak diketahui namanya.

Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan suatu senyawa kimia dalam suatu larutan/sampel yang tidak diketahui.

Diantara antibiotika aminoglikosida, Streptomisin adalah antibiotik yang dihasilkan oleh jamur tanah streptomyces griseus.

Penggunaan streptomisin sebagai obat antituberkulotika yang menghambat polymerase ARN yang diarahkan ADN dalam tubuh bakteri tetapi tidak dalam tubuh mamalia. Streptomisin ini turut berjasa menekan berjangkitnya tuberkolosis pada bangsa yang sudah maju.

Pemerian streptomycin Nama Lain           : Streptomycini Sulfas,

Streptomisina Sulfat Berat Molekul     : 1457,40Rumus Molekul  : C42H78N14O24.3H2OKelarutan : Sangat mudah larut dalam air ; praktis

tidak larut dalam Etanol (95%) P, dalam kloroform P dan dalam eter P.

Pemerian            : Zat padat; putih atau hamper putih; tidak berbau atau

                             berbau lemah; rasa agak pahit.Penyimpanan : Dalam wadah tertutup kedap.Kegunaan           : Antibiotik, stimulan susunan saraf

pusat, sebagai sampel.

III. Alat dan bahan

Alat :Tabung reaksiKertas perkamenSendok tandukPipet tetesLampu BunsenPenjepit tabung

reaksiKorek api

Bahan :Sampel BSampel DSampel ENaOHHClFeCl3

IV. Cara kerja1. Siapkan alat dan bahan2. Siapkan sampel B, D, dan E secukupnya3. Masing-masing sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi,

kemudian ditambahkan NaOH secukupnya, kemudian dikocok perlahan, catat reaksi yang ditimbulkan

4. Masing-masing sampel yang telah ditambahkan NaOH dipanaskan diatas api Bunsen selama beberapa menit, catat reaksi yang ditimbulkan

5. Sampel yang telah dipanaskan ditambakan beberapa tetes HCl, dicatat reaksi yang ditimbulkan

6. Sampel yang telah ditambahkan HCl, diteteskan FeCl3

kedalam tabung reaksi, hasil reaksi yang timbul dicatat7. Ditarik kesimpulan dari beberapa sampel, sampel mana

yang menunjukkan reaksi (menjadi warna ungu) yang menandakan sampel tersebut adalah streptomisin sesuai dengan teori yang ada di modul penuntun praktikum

V. Hasil pengamatan

Sampel B

Uji Organoleptis Bentuk : Serbuk

halus

Warna : Putih

Uji Kualitatif :Perlakuan Hasil Keterangan

Sampel B + NaOH larutan jernih

Mengandung Streptomycin

Kemudian dipanaskan

larutan kuning jernih

Ditambahkan HCl tidak terjadi perubahan

Ditambahkan FeCl3

Larutan warna ungu

Sampel B + NaOH

larutan jernih

Kemudian dipanaskan

larutan kuning jernih

Ditambahkan HCl

tidak terjadi perubahan

Ditambahkan FeCl3

Terbentuk larutan berwarna ungu

Sampel D

Uji OrganoleptisBentuk : Serbuk

halus

Warna : Kuning kecoklatan

Uji Kualitatif :Perlakuan Hasil Keterangan

Sampel D + NaOH

larutan kuning kecoklatan

Tidak mengandung Streptomycin

Kemudian dipanaskan

larutan berwarna merah pekat

Ditambahkan HCl larutan merah kecoklatan

Ditambahkan FeCl3

Larutan hijau keruh

Sampel D + NaOH

larutan kuning kecoklatan

Kemudian dipanaskan

larutan berwarna merah pekat

Ditambahkan HCl

larutan merah kecoklatan

Ditambahkan FeCl3

Larutan hijau keruh

Sampel E

Uji Organoleptis Bentuk : Serbuk

halus

Warna : Putih

Uji Kualitatif :Perlakuan Hasil Keterangan

Sampel E + NaOH

larutan putih keruh

Tidak mengandung Streptomycin

Kemudian dipanaskan

larutan jernih

Ditambahkan HCl

larutan jernih

Ditambahkan FeCl3

Larutan coklat keruh

Sampel E + NaOH

larutan putih keruh

Kemudian dipanaskan

larutan jernih

Ditambahkan HCl

larutan jernih

Ditambahkan FeCl3

Larutan coklat keruh

VI. Pembahasan

Dari hasil pengamatan pada percobaan yang telah dilakukan, untuk sampel B, pada saat penambahan NaOH sampel B menjadi larutan jernih, dan ketika dipanaskan dengan Bunsen menjadi larutan kuning jernih, kemudian ditambahkan HCl tidak terjadi perubahan dan terakhir ditambahkan FeCl3 larutan sampel berubah menjadi warna ungu. Dapat dilihat pada sampel B menunjukkan reaksi positif bahwa sampel tersebut mengandung antibiotik streptomycin karena menunjukkan perubahan warna dari warna kuning jernih menjadi ungu sesuai dengan yang dijelaskan pada modul kimia farmasi.

Pada sampel D, saat penambahan NaOH sampel D menjadi larutan kuning kecoklatan, kemudian dipanaskan larutan berubah warna menjadi larutan berwarna merah pekat, pada saat ditambahkan HCl menjadi larutan merah kecoklatan, pada saat ditambahkan FeCl3

larutan sampel berubah warna menjadi hijau keruh. Dapat dinyatakan bahwa sampel tersebut tidak mengandung streptomycin karena setelah ditambah FeCl3 larutan sampel D tidak berubah menjadi ungu.

Pada sampel E tidak menunjukkan reaksi positif bahwa sampel tersebut mengandung streptomycin karena pada saat penambahan NaOH sampel E menjadi larutan putih keruh, pada saat dipanaskan menjadi larutan jernih, pada saat ditambahkan HCl tetap menjadi larutan jernih, dan terakhir pada saat ditambahkan FeCl3 reaksi larutan sampel berubah warna menjadi larutan coklat keruh.

VII. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dibuat dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel B mengandung streptomycin, karena menunjukkan reaksi positif yaitu hasil akhir yang berubah menjadi warna ungu sesuai dengan teori yang ada pada buku penuntun praktikum, sedangkan sampel D dan E tidak mengandung streptomycin

Om, Shanti, Shanti, Shanti, Om

top related