presentasi budidaya jagung bisi-12

Post on 21-Dec-2014

11.956 Views

Category:

Education

26 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

PT. BISI International, Tbk

TRANSCRIPT

BUDIDAYATANAMAN JAGUNG HIBRIDA

Panduan Ringkas

BISI-12

Disusun Oleh : Ganda Sasmita Ziemen (23 Maret 2011)

Untuk Pangan…Kami Berkarya!

Pengolahan tanah yang baik

Pupuk tepat dosis dan

waktu

Pengendalian HPT yang efektif

Tehnik BudidayaBenih Hibrida

Panen dan pasca panen yang tepat

Musim yang tepat

8 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BUDIDAYA JAGUNG

Pengairan dan Drainase yang baik

8 KUNCI KEBERHASILAN BUDIDAYA JAGUNG HIBRIDA

• GUNAKAN SELALU BENIH UNGGUL HIBRIDA

• PENGOLAHAN LAHAN YANG BAIK

• CARA BERTANAM YANG BENAR

• PEMUPUKAN TEPAT WAKTU DAN DOSIS

• PEMBERSIHAN TANAMAN LIAR (GULMA)

• PENGAIRAN DAN DRAINASE YANG BAIK

• PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

• CARA PANEN DAN PASCA PANEN YANG TEPAT

Kondisi Ideal Tanah Tanah gembur, subur, tidak mudah tergenang air. Memiliki cukup bahan organik. pH netral sampai agak asam (5,5 – 7). Kemiringan tanah tidak lebih dari 8o. Ketinggian 0 – 700 meter dpl. Jenis tanah liat berlempung, tanah lempung atau tanah lempung

berpasir. Areal yang memiliki persediaan air yang cukup dengan curah hujan

merata.

KONDISI IDEAL BUDIDAYA JAGUNG

Persyaratan Musim Bila musim kemarau

Persediaan air irigasi harus lancar agar pertumbuhan vegetatif tanaman jagung menjadi lebih optimal.

Bila Musim Hujan

Usahakan agar saat panen terjadi pada konsisi lingkungan kering

Temperatur optimum untuk perkecambahan : 29 – 32o C

Tumbuh optimal pada suhu min (9-10oC) dan max (40 – 44oC)

Setiap kenaikan suhu 1oC diatas 21oC akan memeprcepat keluar malai

Curah hujan : 100 – 125 mm dengan distribusi merata

Waktu Tanam :

Lahan Tegal :

Ditanam pada awal atau akhir musim hujan

(September – Oktober atau Februari – Maret)

Lahan Sawah :

Ditanam pada awal atau akhir musim kemarau

(April – Mei atau Juli – Agustus)

• Membajak dengan kedalaman yang tepat (20 cm) dan keringkan sebelum mengulangi pembajakan

• Tanah yang gembur dapat meningkatkan kese-ragaman perkecambahan, pemunculan dan per-tumbuhan tanaman

• Penggunaan sistem “TOT” tanpa informasi dan penyuluhan yang tepat sangat beresiko.

• Pastikan kemiringan tanah saat pengolahan sudah rata dan tertata rapi agar drainase dapat berjalan dengan lancar

Bagaimana Penyiapan Lahan yang Baik Untuk Mendapatkan Hasil yang Tinggi?

BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG

PENGOLAHAN LAHAN

PEMELIHARAAN TANAMAN

PERSIAPAN TANAM PENANAMAN

PASCA PANENPEMANENAN

PENGOLAHAN TANAH

• Olah Tanah Konvensional /Sempurna.

• Olah Tanah Sistem TOT (Tanpa Olah Tanah).

2. MACAM PENGOLAHAN TANAH

• Memperbaiki Struktur Tanah.

• Memperbaiki Aerasi Tanah.

• Membunuh Organisme Pengganggu Tanaman(OPT)

• Menghambat tumbuhnya gulma.

• Melancarkan Drainase (pemasukan dan pembuangan air)

1. MANFAAT PENGOLAHAN TANAH

1. OLAH TANAH KONVENSIONAL

Pengolahan Tanah secara konvensional merupakan sistem pengolahan yang umumnya dilakukan petani dengan cara dibajak dan digaru secara manual maupun mekanis agar tanah menjadi lebih gembur, subur dan mudah ditanami.

SEBELUM SESUDAH

Pembajakan merupakan proses membalikkan tanah dengan menggunakan alat hewan ternak maupun traktor untuk membalik lapisan sub-soil menjadi lapisan top-soil yang subur

Garu merupakan kegiatan meratakan tanah setalah proses pembajakan agar butiran tanah yang besar

menjadi lebih kecil dan lebih rata sehingga mudah

ditanami

PEMBAJAKAN DAN GARU

BajakHewan Ternak, Traktor

Dikeringkan

Membalikkan lapisan bawah menjadi lapisan atas

Menghancurkan bongkahan tanah sekaligus meratakannya sehingga menghasilkan tekstur tanah yang lebih gembur

(1 – 2 minggu) untuk memberantas gulma, hama dan penyakit dalam tanah

Garu

SIKLUS PROSES PENGOLAHAN LAHAN

BAJAK GARU TANAMGARUBAJAK

PROSES PENGOLAHAN TANAH

Mematikan gulma dengan herbisida Rambo 480AS

Hamparan gulma yang mati setelah disemprot herbisida

Merobohkan dan meratakan gulma menggunakan kayu

Gulma yang sudah rata dibuat bidang tanam sesuai larikan dan jarak tanam

Menanam benih jagung dengan cara ditugal

Bekas gulma berfungsi sebagai mulsa untuk men-jaga kelembaban dan me-ngurangi penguapan air

PENANAMAN DENGAN SISTEM TOT

2. SISTEM TANAM TANPA OLAH TANAH

Sistem TOT ini menggunakan herbisida untuk mematikan gulma, sehingga dalam jangka waktu tertentu gulma akan mati dan digunakan sebagai mulsa untuk menjaga kelembaban dan struktur tanah

TOT merupakan sistem pengolahan tanah minimum untuk mengurangi biaya, sehingga lebih efisien dan tercapai tujuan konservasi lahan.

SIKLUS KEGIATAN BUDIDAYA TANPA OLAH TANAH

ALAT TUGAL

PUPUKBENIH

5. Setelah panen, lahan dapat di-siapkan untuk penanaman ko-moditas beri-kutnya.

4. Laksanakan kegiatan budi-daya jagung hi-brida sesuai pe-tunjuk.

3. Masukkan benih dan pupuk dalam lubang terpisah

2. Setelah gulma mengering, ro-bohkan dengan drum atau alat bantu lainnya

1. Gulma di-semprot de-ngan herbisida Rambo 480AS sesuai anjuran

Rambo 480AS

Adalah herbisida berbahan aktif Glifosat 480 gr/l, bersifat sistemik berbentuk larutan dalam air berwarna kekuningan. Ampuh mengendalikan gulma berdaun lebar maupun sempit.

Dosis : Untuk tanaman jagung sistem TOT dapat mengggunakan dosis 2 – 4 liter/Ha, Volume semprot tinggi (200-800 l air/ha).

Waktu : 10 hari sebelum tanam jagung dan aplikasi hanya satu kali

PENGGUNAAN HERBISIDA RAMBO 480AS PADA SISTEM TOT

PERSIAPAN TANAM

Pemilihan Varietas Benih

Persiapan Pemupukan Dasar (Pupuk Organik maupun Pupuk Anorganik)

Persiapan Peralatan

Penyiapan Media Sulam

Pembuatan Jarak Tanam

Pilih Benih Jagung Hibrida karena :

1. Produktivitas lebih tinggi.

2. Sifat-sifatnya lebih unggul.

3. Tanaman maupun tongkol seragam.

4. Lebih terjamin kualitasnya.

5. Lebih tahan terhadap hama dan penyakit

Pertimbangan Mengapa Memilih Benih Cap Kapal Terbang?

1.Merupakan hasil penelitian para ahli yang dilakukan secara sistematis dan terus menerus, serta telah melalui serangkaian proses pengujian di lapangan.

2.Benih jagung yang sudah diproses masih diberi perlakuan pestisida sehingga aman dan ter-lindungi dari serangan hama dan penyakit tanaman.

3. Benih Jagung Hibrida Cap Kapal Terbang telah teruji kualitas benihnya karena mempunyai daya tumbuh sesuai standar internasional yaitu 98 %

4. Penampilan Tanaman, Tongkol maupun Produksi Benih Jagung Hibrida Cap Kapal Terbang lebih unggul dibandingkan jagung lokal maupun hibrida lainnya.

Lokal Hibrida

Tanaman seragam dan tahan robohBiji jagung nancep dalam, janggel kecil dan rendemen tinggi (82-84%)Potensi hasil mencapai 12,4 ton pipil kering per hektarBisa dipanen umur 99 hstToleran penyakit bulai, tahan karat daun dan hawar daun

Pertumbuhan awal sangat baik

Sanggup ditanam dalam jarak tanam rapat dengan populasi tinggi + 100.000

tanaman

Kadar air rendah dg

kualitas biji baik

Biji muput, sampai

ujung

Biji nancap dalam

dan janggel

kecil

Dosis pemupukan yg dianjurkan untuk

PupukKg pupuk/Ha

0-7 hst

21 hst 35 hst Total

Urea 200 200 200 600

SP-36 200 200

KCl 100 100Apabila tanah kurus, dianjurkan pemupukan dasar ditambah dengan pupuk organik / pupuk kandang sebanyak 1.500 kg sampai 2.000 kg (+ 75 karung)

PERSIAPAN PERALATAN

Peralatan yang digunakan dalam budidaya jagung antara lain : Tugal, Cangkul, Sabit dan Arit

Tugal :

Digunakan untuk membuat lubang tanam dan lubang tempat pupuk. Saat ini tugal ada dua macam yaitu tugal mata satu dan tugal mata dua

Tugal mata satu dapat dibuat dari kayu dengan ujung runcing.

Tugal mata dua digunakan untuk membuat lubang tanam dan lubang pupuk sekaligus secara bersamaan

Cangkul digunakan untuk mem-buat guludan, meratakan tanah dan penyiangan gulma.

Arit / sabit digunakan saat melakukan pembersihan gulma

PENANAMAN

Benih ditanam dalam lubang pada kedalaman 5 cm yang dibuat dengan tugal atau diletakkan di larikan kemudian ditutup dengan tanah

Buat 2 (dua) lubang dengan kedalaman 5 cm dengan jarak antar lubang ± 5 cm, satu lubang untuk benih dan satunya untuk pupuk.

Tanam benih dengan cara ditugal dan lubang tanam ditutup tanah (satu benih satu lubang tanam).

5 cm

Benih

Pupuk

PEMBERIAN PUPUK DILAKSANAKAN BERSAMAANPADA SAAT PENANAMAN

Jarak Tanam yang dianjurkan adalah :

BISI-12 = 70 x 20 cm (1 tanam/lubang)

Populasi (jumlah tanaman per hektar) adalah :

BISI-12 = ±102.500 tanaman

JARAK TANAM

PEMELIHARAAN

Penyulaman

Penjarangan

Penyiangan

Pemupukan Susulan

Pembumbunan

Pengairan

Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT)

PENYULAMAN

• Dilakukan pada saat umur tanaman 7 hari setelah tanam

• Menanam kembali bibit jagung yang sudah disiapkan pada lubang tanam yang tanamannnya menunjukkan pertumbuhan kurang baik/mati.

• Tujuan : agar populasi tanaman per satuan luas tetap terjaga.

• Dilakukan pada saat umur tanaman 21 hari setelah tanam

• Dengan mencabut tanaman yang bentuknya kecil-kecil (tidak normal)

• Disisakan tanaman sesuai dengan jarak tanam (1 atau 2 tanaman per lubang)

PENJARANGAN

Penyiangan gulma/rumput dilakukan pada umur 30 hst.

Tujuannya agar pertumbuhan tanaman jagung lebih optimal karena tidak bersaing dengan gulma dalam mendapatkan unsur hara, air maupun sinar matahari.

Dianjurkan menggunakan herbisida kontak agar lebih cepat dan dapat mengurangi biaya tenaga kerja

(kebutuhan 2-4 lt per ha)

PENYIANGAN

MACAM-MACAM GULMA

Imperata cylindrica(alang-alang)

Eleusine indica(Lulangan)

Cynodon dactylon(gerinting)

Scleria sumantresis(keris-kerisan,teki tajam)

Axonophus compressus(Rumput pahit)

Mimosa invisa(Putri malu)

Commelina nodiflora(Brambangan)

Susulan I - Umur ± 3 minggu (21 hst)

• Pemupukan dilakukan pada saat penyiangan gulma dan pembumbunan.

• Pupuk diletakkan pada lubang yang dibuat dengan tugal dengan jarak ± 10 cm dari tanaman.

• Pupuk dimasukkan dalam lubang kemudian ditutup dengan tanah bersamaan pembumbunan.

PEMUPUKAN SUSULAN

UREA

UREA : 2,5 gram/tanaman

10 cm

Pelaksanaan pemu-pukan kedua maupun ketiga untuk lebih cepatnya dapat dila-kukan lebih dari satu orang disesuaikan kondisi.

Tanaman jagung yang telah dilakukan pemupukan susulan ke-2 dan siap dibumbun.

Umur ± 5 minggu (+ 35 HST)

PEMUPUKAN SUSULAN II

UREA

UREA : 2,5 gram/tanaman

15 cm

• Pemupukan dilakukan pada saat penyiangan gulma dan pembumbunan.• Pupuk diletakkan pada lubang yang dibuat dengan tugal dengan jarak ± 15 cm dari

tanaman.• Pupuk dimasukkan dalam lubang kemudian ditutup dengan tanah bersamaan

pembumbunan.

PEMBUMBUNAN

Dianjurkan dilakukan pembumbunan setelah pemupukan kedua (± 21 hst) dan ketiga (± 35 hst) .

Tujuannya untuk mematikan rumput-rumputan, memperbaiki pori-pori tanah dan merangsang tumbuhnya akar-akar baru (akar tunjang).

Kondisi tanaman yang sudah dibumbun berumur + 6 minggu.

• Fungsinya : memperlancar aliran air pada saat musim penghujan

• Dengan guludan lebih ting-gi, tanaman tidak akan tergenang air disamping untuk memperkokoh posisi tanaman

PEMBUMBUNAN

• Apabila terlihat tanda-tanda adanya serangan hama dan penyakit, segera lakukan penyem-protan dengan insek-tisida sesuai jenis pes-tisida yang dianjurkan.

PENGENDALIAN HPT

PENGAIRAN

• Pengairan dilakukan sesuai dengan kondisi lahan dan curah hujan.

• Waktu pengairan biasanya dilakukan kurang lebih 15 hari sekali dengan cara mengalirkan pada larikan dan secepatnya dibuang dan dipastikan tidak ada yang menggenang.

Skema cara pengaturan air yang baik, agar tanaman tidak tergenang yaitu dengan pembuatan saluran drainase diantara tanaman jagung

PENGAIRAN

• Pengairan untuk tanaman jagung dilakukan 2 minggu sekali dan tidak boleh terlalu lama.

• Untuk lahan sawah yang pengairannya bagus, saluran air perlu diperhatikan.

• Untuk lahan tegal dan sawah kurang air bisa dibuatkan sumur.

PENGAIRAN

Pengairan di lahan darat bisa dilakukan dengan pompa air.

Pengairan dapat dilakukan dengan menggunakan irigasi sumur dangkal (4–10 meter).

PENGAIRAN

PEMANENAN

Dianjurkan untuk tidak dilakukan pemocokan (daun atas dipotong) karena menyebabkan turunnya produksi jagung.

6

7

8

9

10

11

12

BISI-2 BISI-12 BISI-16

Tdk dipocoki

100 hst

95 hst

90 hst

PEMANENAN

Umur panen tanaman jagung ditentukan oleh varietas, musim penanaman.

Ciri Jagung siap panen.

1. Klobot sudah berwarna coklat

2. Rambut berwarna hitam dan kering

3. Populasi klobot kering 90%

4. Biji jagung bila ditekan dengan kuku tidak membekas

PEMANENAN

Setelah jagung dipanen cukup kering, jagung bisa langsung dipipil dan siap disimpan atau dijual

HAL- HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENANGANAN PASCA PANEN

1. Panen cukup umur

2. Simpan di tempat yang bersih

3. Hindarkan penutupan jagung basah terlalu lama

4. Hindari Pemipilan jagung basah apabila tidak ada fasilitas pengeringan

5. Gunakan karung simpan yang bersih

6. Gunakanlah alas untuk menyimpan

7. Lakukan fumigasi bila penyimpanan lebih dari 2 bulan

Bicara Benih………………..

Pasti …….. Cap Kapal Terbang

top related