pre planning penyuluhan kesehatan phbs
Post on 01-Oct-2015
292 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATANPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RW 02KELURAHAN CINTARAJAKECAMATAN SAILPEKANBARU
OLEHKELOMPOK I
Judika Yessy .sSulastriJaminSelma salsabilaSuryani pratiwiNori nofriantiGustia marliyunaDewi septianiAnnisa rahmiSyarifah nadzifahArmona sariYuni elitaM fadilPepy handayaniNeftriani azrulRiski ismawatiNurkumala sintaDhita puspitaRiani l silalahiPurnama pardedeNurfitri swIrbi puspa amaliaEndah puji astuteAnce nopentriFirdasariCicilia rahmawati
Fitri tsani bMustika riolitaZesy nurwitri yantiArissandiPutra anandaCici fitria ulandariSiti rohmiSri ramadhonaSyarifah siti salwaSri wahyunita
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS RIAU2015
PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATANPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI RW 02KELURAHAN CINTA RAJAKECAMATAN SAILPEKANBARU
A. LATAR BELAKANGDalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal, pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan yang tujuannya tercantum dalam UU Kes No.23 tahun 1992, pasal I BAB I tentang kesehatan yaitu: Kesehatan adalah keadaan sehat dari badan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi, agar terwujud kesehatan masyarakat yang optimal sehingga tercapainya bangsa yang sehat dan sumber daya yang berkualitas (Slamet & Juli Soemirat, 2004).Masalah kesehatan anak dipengaruhi oleh dua persoalan utama yaitu tingginya angka kesakitan dan angka kematian. Angka kesakitan dan angka kematian merupakan salah satu indikator derajat kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya penanganan keluarga dalam menanggulangi penyakit infeksi khususnya penyakit ISPA. ISPA merupakan penyakit yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas (demam) atau gejala tersebut muncul secara bersamaan.Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit pernafasan terberat dan terbanyak menimbulkan akibat dan kematian (Gouzali, 2011). Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit pernafasan terberat dimana penderita yang terkena serangan infeksi ini sangat menderita, apa lagi bila udara lembab, dingin atau cuaca terlalu panas (Saydam, 2011).Dari kedua pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penyakit (ISPA) adalah, infeksi yang menyerang saluran pernafasan atas yang disebabkan oleh bakteri dan virus serta akibat adanya penurunan kekebalan tubuh penderita akibat populasi udara yang di hirup.Dalam menurunkan angka kejadian ISPA diperlukan peran aktif petugas kesehatan dalam menyampaikan informasi terutama tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan ISPA, dimana salah satu faktor yang perlu diketahui adalah cara pencegahan dan perawatan ISPA. Peran aktif petugas disini terutama perawat dapat menyampaikannya melalui promosi kesehatan seperti perbaikan dan peningkatan gizi, perbaikan dan sanitasi lingkungan, pemeliharaan kesehatan perorangan dan tindakan preventif seperti isolasi penderita penyakit ISPA dan pemberian imunisasi. Sebagai perawat kita harus mengetahui sejauh mana pengetahuan keluarga tentang ISPA dan motivasi keluarga dalam pencegahan dan perawatan ISPA dirumah, karena perilaku seseorang dipengarahi oleh pengetahuan, sikap, kehendak, motivasi dan niat (Notoatmojo, 2003). Berdasarkan hasil survey pengkajian yang dilakukan pada bulan Maret 2015 terdapat 6 dari 10 bayi balita dan 17 dari 29 anak usia sekolah menderita ISPA. Tingginya angka kejadian ISPA disebabkan oleh faktor internal yaitu sistem imum yang dimiliki balita dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan yang tidak sehat yang dapat mempengaruhi dan melemahkan sistem imunitas balita karena proses masuknya virus, bakteri atau kuman-kuman penyakit tersebut dimulai dari sistem pernapasan sehingga penyakit sistem pernapasan lebih banyak.Dari hasil wawancara kelompok kepada beberapa warga, mereka mengaku bahwa kegiatan gotong royong kadang tidak berjalan sesuai jadwal. Sementara hasil winshield survey yang dilakukan saat ini di lingkungan RW 02 kelurahan Cintaraja Kecamatan Sail, diperoleh hasil bahwa ada jalan belum diaspal sehingga jalanan berdebu apalagi saat siang hari, tumpukan sampah juga terlihat di sekitar rumah warga dan beberapa warga tampak membakar sampah di depan rumahnya.Dari hasil diskusi bersama RW, RW SIAGA serta masyarakat dan melihat kondisi lingkungan yang ada, maka kelompok memutuskan untuk mengadakan penyuluhan kesehatan tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
B. TUJUAN1. Tujuan UmumSetelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan masyarakat dapat menambah pengetahuan, mampu meningkatkan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan terapi inhalasi sederhana dan pengobatan tradisional di RW 02 Kelurahan Cintaraja Kecamatan Sail Pekanbaru.2. Tujuan KhususSetelah mengikuti Pendidikan Kesehatan tentang PHBS diharapkan masyarakat mengerti tentang :a. Pengertian PHBSb. Penyebab PHBSc. Tanda dan gejala PHBSd. Tanda bahaya PHBSe. Cara pencegahan ISPA f. Cara perawatan ISPA di rumah
C. PELAKSANAAN KEGIATAN1. Judul KegiatanPenyuluhan kesehatan tentang perawatan sederhana Penyakit ISPA pada RW 02 Kelurahan Cintaraja Kecamatan Sail Pekanbaru.2. PesertaPeserta Wirid di lingkungan RT 03 RW 02 Kelurahan Cintaraja Kecamatan Sail3. MetodeCeramah, diskusi dan tanya jawab4. Media dan AlatMedia penyuluhan yang akan digunakan : Slide Power Point, dan leaflet. Alat : a. Infokusb. Microphonec. Layard. Sound system5. Waktu dan TempatWaktu: 02 April 2015Pukul : 15.30 WIBTempat : Mushalla Al-Khalis RT 03 RW 02 Kelurahan Cintaraja Kecamatan Sail6. 1Setting Tempat
2
5M5M5
43
MM55M
Keterangan: 1. Pembawa Acara2. Presentator3. Observer4. Dokumentasi5. FasilitatorM = Masyarakat7. Uraian Tugas a. Penanggung Jawab : Ance Nopentri PratamaTugas : Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan acarab. Pembawa acara : Putra Ananda: Zesy NurwitriTugas : Membuka acara Memperkenalkan mahasiswa dengan masyarakat Membuat kontrak waktu Menjelaskan tujuan kegiatanc. Leader: SulastriTugas : Menyampaikan materi pendidikan kesehatan tentangperawatan sederhana penyakit ISPAd. Demonstrator: Syarifah NazifahTugas : Mendemonstrasikan cara perawatan ISPAe. Fasilitator: Syarifah Siti Salwa, Suriani Pratiwi, Sri Wahyunita, fitri tsani budiarti, endah puji astuti, annisa rahmi, nurfitri sw, firda sari, dewi septianiTugas :1) Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam kegiatan pendidikan kesehatan2) Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif dalam kegiatan yang dilaksanakanf. Observer/notulen : Dhita PuspitaTugas : 1) Mengamati proses pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan dari awal sampai akhir2) Mencatat proses kegitang. Dokumentasi: Mustika Riolita: Nurkumala SintaTugas : Mendokumentasikan pelaksanaan kegaitan pendidikan kesehatan8. Susunan Acara
NOACARAMETODEWAKTU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.Pembukaan
Kata sambutan dari:a. Ketua Pelaksana Kegiatan b. Ketua Wirid
Penyampaian materi tentang PHBS
Tanya jawab
Evaluasi
Pemberian Doorprize
Doa
PenutupCeramah
Ceramah
Ceramah
Diskusi
Diskusi
3 menit
10 menit
15 menit
5 menit
5 menit
5 menit
3 menit
3 menit
D. KRITERIA EVALUASI1. Evaluasi Struktura. 75 % Masyarakat yang diundang menghadiri kegiatan pendidikan kesehatanb. Tempat, media, serta alat pendidikan kesehatan tersedia sesuai rencana2. Evaluasi Prosesa. Peran dan tugas mahasiswa serta masyarakat sesuai perencanaanb. Masyarakat yang hadir mengikuti kegiatan dari awal sampai akhirc. Masyarakat yang hadir berperan aktif selama kegiatan berlangsung3. Evaluasi Hasil a. 75 % Masyarakat dapat menjelaskan pengertian ISPAb. 75 % Masyarakat dapat menjelaskan penyebab ISPAc. 75 % Masyarakat dapat menjelaskan tanda dan gejala ISPAd. 75 % Masyarakat dapat menjelaskan tanda bahaya ISPAe. 75 % Masyarakat dapat menjelaskan cara pencegahan ISPA f. 75 % Masyarakat dapat menjelaskan cara perawatan ISPA
Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PHBS
1. Ketua Panitia : Ance nopentri Pratama2. Sekretaris : Selma Salsabilla3. Bendahara : Sri Ramadhona4. Seksi acara : : 5. Seksi dokumentasi: Mustika Riolita: Nurkumala Sinta6. Seksi perlengkapan : : 7. Seksi komsumsi : Cicilia Rahmawati: Cici Fitria Ulandari8. Fasilitator : Syarifah Siti Salwa, Suriani Pratiwi, Sri Wahyunita, fitri tsani budiarti, endah puji astuti, annisa rahmi, nurfitri sw, firda sari, dewi septiani
Pekanbaru, 01 April 2015Ketua Panitia
Ance Nopentri Pratama
Lampiran 2RINGKASAN MATERI
A. DefinisiInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu. ISPA didefinisikan sebagai penyakit saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh agen infeksius yang ditularkan dari manusia ke manusia (Mansjoer, 2002).
B. PenyebabPenyebab ISPA terdiri dari lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri tersebut antara lain adalah dari genus Streptokokus, Stafilakokus, Pneumokokus, Hemofilus, Bordetella dan Korinebakterium. Sedangkan virus yaitu golongan miksovirus, Adenovirus, koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, dan Herpesvirus (Depkes, 2002). Menurut Maryani (2002) penyakit infeksi saluran pernapasan akut pada anak usia dibawah 5 tahun bisa disebabkan oleh bakteri, virus maupun parasit dengan gejala batuk pilek. Faktor penyebab ISPA secara umum, yaitu :1. Bakteri atau virus2. Tertular orang yang terkena ISPA 3. Lingkungan yang tidak sehat4. Kurang gizi5. Imunisasi belum lengkap (Suhandayani, 2007).
C. Tanda dan GejalaTanda-tanda dan gejala ISPA1. Demam2. Batuk 3. Pilek4. Sakit kepala5. Tidak bisa minum6. Sakit tenggorokan7. Nafsu makan menuruD. Tanda Bahaya ISPA1. Sesak Napas 2. Ada tarikan dinding dada3. Kejang 4. Berkeringat banyak 5. Kesadaran menurun
E. Cara Pencegahan ISPA1. Jauhkan diri dari penderita batuk2. Berikan makanan bergizi pada keluarga3. Memberikan ASI ekslusif pada bayi4. Menjaga kebersihan lingkungan5. Memberikan imunisasi lengkap pada anak6. Ventilasi yang bersih7. Pengobatan segera ke pelayanan kesehatan8. Biasakan diri untuk mencuci tangan
F. Cara Perawatan ISPA1. Mengatasi demam: kompres hangat2. Mengatasi batuk: jeruk nipis sendok the dicampur dengan kecap atau madu sendok the diminum 3x sehari3. Pemberian makanan: cukup gizi. Jika anaka tidak mau makaan, beri makanan dalam porsi sedikit tapi sering4. Pemberian minuman: air putih, air buah, dll
DAFTAR PUSTAKA
DepKes RI. (2002). Pedoman pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ispa). Jakarta : Direktorat Jenderal PPM & PLP.
Mansjoer, A. (2002). Kapita selekta kedokteran Jilid 1. Jakarta: FKUI Press.
Maryani, S. (2002). Bimbingan ketrampilan dalam penatalaksanaan infeksi saluran pernapasan akut pada anak. Jakarata : Erlangga.
Rasmaliah. (2009). Infeksi saluran pernafasan akut dan penanggulangannya. Diperoleh pada tanggal 13 Maret 2012 dari http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rasmaliah9.pdf
Rendie, J, et.al . (2004). Ikhtisar penyakit anak. Alih bahasa: Eric Gultom. Jakarta : Binarupa Aksara.
Suhandayani, R. (2007). Ilmu Penyakit Anak. Jakarta : Erlangga.
Tan.T & Rhardja Kirana.(2010).Obat-obat sederhana untuk gangguan sehari-hari.Jakarta : Elex Media Komputindo
ABSENSI PENYULUHAN ISPA
Hari: Tanggal: NONama PesertaJabatan/ AlamatParaf
11
2 2
33
4 4
55
6 6
77
8 8
99
10 10
1111
12 12
1313
14 14
1515
16 16
1717
18 18
1919
20 20
2121
22 22
2323
24 24
2525
26 26
2727
28 28
2929
30 30
3131
32 32
3333
34 34
3535
36 36
3737
3838
39 39
4040
41 41
4242
43 43
4444
45 45
4646
47 47
4848
49 49
5050
Pekanbaru, 26 Maret 2015Ketua Pelaksana
Ance Nopentri Pratama
top related