prarancangan pabrik allyl chloride dari propylene dan ...... · bab vi analisa ekonomi 107...
Post on 07-Mar-2019
288 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
105
TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK ALLYL CHLORIDE
DARI PROPYLENE DAN CHLORINE
KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN
Disusun Oleh :
1. Ike Widyawati Riyaningrum NIM. I0501026
2. Ricky Aryanto Wijaya NIM. I0501038
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2007
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
106
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorin Kapasitas 10.000 Ton/tahun
oleh :
1. IKE WIDYAWATI RIYANINGRUM I0501026
2. RICKY ARYANTO WIJAYA I0501038
Dosen pembimbing
Ir. Endah Retno D., M.T.
NIP. 132 258 055
Dipertahankan di depan Tim Penguji :
1. Ir. Endang Mastuti 1. ......................................
NIP. 130 786 657
2. YC. Danarto, S.T., M.T. 2. ......................................
NIP. 132 282 192
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
107
Mengetahui
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan ii
Motto dan Persembahan iii
Kata Pengantar vi
Daftar Isi viii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xii
Intisari xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik 1
a.n. Dekan Fakultas Teknik
Pembantu Dekan I
Ir. Paryanto, M.S.
NIP. 131 569 244
Ketua Jurusan
Teknik Kimia
Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si.
NIP. 131 569 187
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
108
1.2. Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik 2
1.3. Penentuan Lokasi Pabrik 4
1.4. Tinjauan Pustaka 6
BAB II DESKRIPSI PROSES
2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 11
2.2. Konsep Proses 12
2.3. Diagram Alir Proses 21
2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas 24
2.4. Lay Out Pabrik dan Peralatan 28
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 36
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1. Unit
Pendukung Proses 67
4.2. Laboratorium 79
BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1. Bentuk Perusahaan 82
5.2. Struktur Organisasi 83
5.3. Tugas dan Wewenang 85
5.4. Pembagian Jam Kerja Karyawan 91
5.5. Status Karyawan dan Sistem Upah 93
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
109
5.6. Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji 94
5.7. Kesejahteraan Karyawan 97
BAB VI ANALISA EKONOMI
6.1. Penaksiran Harga Peralatan 104
6.2. Penentuan Total Capital Investment (TCI) 106
6.3. Biaya Produksi Total 108
6.4. Keuntungan (profit) 110
6.5. Analisa kelayakan 110
Daftar Pustaka xiv
Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Data Impor Allyl Chloride 2
Tabel 2.1 Harga ΔGo
f masing-masing komponen 17
Tabel 2.2 Neraca Massa Total 24
Tabel 2.3 Neraca Massa Reaktor 24
Tabel 2.4 Neraca Massa MD-01 25
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
110
Tabel 2.5 Neraca Massa MD-02 25
Tabel 2.6 Neraca Massa MD-03 26
Tabel 2.7 Neraca Massa A-01 26
Tabel 2.8 Neraca Panas Reaktor 27
Tabel 2.9 Neraca Panas MD-01 27
Tabel 2.10 Neraca Panas MD-02 27
Tabel 2.11 Neraca Panas MD-03 28
Tabel 2.12 Neraca Panas A-01 28
Tabel 5.1. Jadwal Pembagian Kelompok Shift 93
Tabel 5.2. Penggolongan Jabatan Dalam Suatu Perusahaan 94
Tabel 5.3. Jumlah Karyawan Sesuai Dengan Jabatannya 95
Tabel 5.4. Perincian Golongan dan Gaji Pegawai 97
Tabel 6.1. Indeks Harga Alat 105
Tabel 6.2. Fixed Capital Investment 106
Tabel 6.3. Modal Kerja 107
Tabel 6.4. Direct Manufacturing Cost 108
Tabel 6.5. Indirect Manufacturing Cost 108
Tabel 6.6. Fixed Manufacturing Cost 109
Tabel 6.7 General Expense 109
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
111
Tabel 6.8 Analisa Kelayakan Ekonomi 111
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Grafik Impor Allyl Chloride Indonesia 3
Gambar 2.1. Diagram Alir Kualitatif 31
Gambar 2.2. Diagram Alir Kuantitatif 32
Gambar 2.3. Diagram Alir Proses 33
Gambar 2.4. Lay Out pabrik 34
Gambar 2.5. Lay Out peralatan Proses 35
Gambar 4.1. Skema Pengolahan Air 75
Gambar 5.1. Struktur Organisasi Pabrik Allyl Chloride 99
Gambar 6.1. Grafik Analisa Kelayakan 112
INTISARI
Ricky Aryanto & Ike Widyawati, 2007, Prarancangan Pabrik Allyl Chloride Dari Propylene dan Chlorine Kapasitas
10.000 ton/tahun, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Prarancangan pabrik allyl chloride ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin bertambah. Allyl chloride banyak digunakan pada industri pembuatan epichlorohydrin yang digunakan
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
112
sebagai dasar epoxy resins. Selain itu allyl chloride juga berperan dalam pembuatan gliserol sintetis. Bahan baku yang digunakan adalah propylene dan chlorine.
Allyl chloride dibuat dengan proses klorinasi propylene dengan bantuan katalis FeCl3 pada suhu 500 oC dan tekanan 10 atm di dalam suatu reaktor fixed bed multitube dengan kondisi isotermal non adiabatik. Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis, sehingga untuk mempertahankan suhu ditambahkan pendingin jenis Dowtherm ATM.
Pabrik allyl chloride ini dirancang dengan kapasitas 10.000 ton/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan adalah propylene dengan kemurnian 99,5% berat sebanyak 6.824,9982 ton/tahun dengan impuritas propane, dan chlorine dengan kemurnian 99,7% berat sebanyak 11.755,8548 ton/tahun dengan impuritas asam klorida. Produk yang dihasilkan memiliki kemurnian 99% berat dengan pengotor adalah hasil reaksi samping, yaitu 2-chloropropene dan dichloropropene. Selain itu dihasilkan pula hasil samping berupa HCl yang dijual sebagai produk samping.
Kebutuhan utilitas meliputi air sebanyak 3.756,0547 m3/jam, steam sebanyak 130.042,0319 kg/jam, bahan bakar (solar) sebanyak 7.280,4663 L/jam dan kebutuhan listrik sebesar 278,0423 kW.
Lokasi pabrik direncanakan di Cilegon, Banten, dan dibangun di atas tanah dengan luas 25.000 m2. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 257 orang.
Pabrik direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2010. Modal tetap pabrik sebesar Rp 68.224.192.666, sedangkan modal kerjanya sebesar Rp 37.907.597.863. Biaya produksi total per tahun adalah sebesar Rp. 77.260.323.340. Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 43,08 %, sesudah pajak 34,46 %, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,88 tahun, sesudah pajak 2,25 tahun, Break Event Point (BEP) 44,72 %, Shut Down Point (SDP) 27,07 % dan Discounted Cash Flow (DCF) 26,82 %.
Dari hasil evaluasi ekonomi tersebut, pabrik allyl chloride dari propylene dan chlorine dengan kapasitas 10.000 ton / tahun cukup menarik untuk dipertimbangkan pendiriannya di Indonesia.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa, hanya karena rahmat dan penyertaan-Nya, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan
Chlorine dengan 10.000 ton/tahun”. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan baik berupa
dukungan moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
113
1. Ibu Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ibu Ir. Endah Retno D, M.T., selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan bantuannya dalam penulisan tugas
akhir.
3. Bp. Bregas Siswahjono TS, S.T, M.T selaku Pembimbing Akademik, atas bimbingan dan arahannya.
4. Seluruh staf dosen Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret atas bimbingan dan
bantuannya selama penulis menempuh pendidikan.
5. Bapak, Ibu dan seluruh keluarga untuk doa, dorongan material dan non material kepada penulis.
6. Teman-teman mahasiswa dan seluruh civitas akademika Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas
Sebelas Maret yang telah memberikan banyak bantuan selama penyusunan tugas akhir ini.
7. Seluruh Staf Administrasi Jurusan Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta terima kasih untuk
kemudahan birokrasinya.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis membuka
diri terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca sekalian.
Surakarta, Januari 2007
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
114
Perkembangan industri di Indonesia, khususnya industri kimia mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Perkembangan yang cukup pesat ini dapat dilihat dari meningkatnya jenis bahan kimia yang diproduksi dan kuantitasnya.
Dengan peningkatan ini, berarti meningkat pula kebutuhan bahan baku dan bahan penunjang produksinya.
Allyl chloride atau 3-chloropropene, dengan rumus molekul C3H5Cl merupakan senyawa chlorohidrocarbon
yang berupa cairan tak berwarna, berbau tajam dan menyengat, larut dalam alkohol, chloroform, ether, aseton, benzene,
carbon tetrachloride, heptane, serta toluene. Dalam industri kimia, allyl chloride merupakan bahan intermediate. Allyl
chloride sangat penting dalam pembuatan epichlorohydrin, dan glycerin. Allyl chloride merupakan produk yang dihasilkan
dari proses chlorination propylene pada suhu tinggi, cukup potensial untuk dikembangkan di Indonesia mengingat semakin
banyak industri yang menggunakannya. Hingga saat ini di Indonesia belum didirikan pabrik yang memproduksi allyl
chloride, kebutuhan di Indonesia masih dipenuhi dari import.
Dengan semakin meningkatnya perkembangan industri kimia di Indonesia maka permintaan akan allyl chloride
pada tahun-tahun mendatang diperkirakan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karena itu pabrik allyl chloride perlu
didirikan di Indonesia dengan pertimbangan sebagai berikut :
· Dapat menghemat devisa negara, dengan adanya pabrik allyl chloride di dalam negeri maka impor dapat
dikurangi dan jika berlebih bisa untuk ekspor.
· Proses alih teknologi, dengan adanya industri dengan teknologi tinggi diharapkan tenaga kerja Indonesia
dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilannya sehingga dapat mengurangi
ketergantungan kepada tenaga kerja asing.
· Membuka lapangan kerja kepada penduduk di sekitar wilayah industri yang akan didirikan.
1.2 Penentuan Kapasitas Perancangan Pabrik
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
115
Permintaan allyl chloride di Indonesia dalam empat tahun terakhir relatif
tidak konstan tergantung kebutuhan pabrik di Indonesia. Kebutuhan tersebut dapat
dilihat dalam tabel di bawah ini :
Tabel 1.1 Impor Allyl chloride
Tahun ton / tahun
1997
1998
1999
2000
1.665,956
2.094,257
4.633,791
5.044,071
(Sumber. BPS 2000)
Dari tabel di atas diperoleh persamaan garis lurus antara data tahun sebagai sumbu x dan data impor sebagai
sumbu y yaitu :
y = 633,6938x – 1.2631E-06
Grafik Import Allyl Chloride Indonesia
y = 553,6938x - 1,1034E+06
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
9000
10000
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tahun
Kap
asita
s (to
n)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
116
Gambar 1.1. Grafik Impor Allyl chloride Indonesia
Kapasitas pabrik yang akan didirikan harus berada di atas kapasitas atau sama dengan kebutuhan impor
maksimum. Berdasarkan hasil regresi di atas pada tahun 2010 perkiraan kebutuhan allyl chloride di Indonesia mencapai
9.526,9965 ton/tahun.
Pabrik allyl chloride yang sudah berproduksi salah satunya adalah Beaumont Texas dengan kapasitas produksi
10.000 ton/tahun. Oleh karena itu berdasarkan data di atas maka ditentukan kapasitas pabrik allyl chloride yang akan
didirikan adalah 10.000 ton/tahun.
1.3 Penentuan Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik dapat mempengaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan maupun penentuan kelangsungan
produksinya. Pemilihan lokasi pabrik yang tepat, ekonomis dan menguntungkan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Faktor primer
- letak pabrik terhadap pasar
- letak pabrik terhadap bahan baku
- transportasi
- tersedianya tenaga kerja
- tersedianya sumber air dan tenaga
2. Faktor sekunder
- harga tanah dan gedung
- kemungkinan perluasan pabrik
- tersedianya air yang cukup
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
117
- peraturan daerah setempat
- keadaan masyarakat setempat
- iklim
- keadaan tanah
Dengan pertimbangan-pertimbangan hal tersebut di atas maka lokasi pabrik direncanakan didirikan di daerah
Cilegon, Provinsi Banten.
Alasan pemilihan lokasi tersebut antara lain :
1. Ketersediaan bahan baku
Bahan baku propylene didapat dari PT. Chandra Asri Petrochemical Centre, Cilegon. Sedangkan bahan baku
chlorine didapat dari PT. Assahimas Subentra Chemical, Cilegon.
2. Daerah pemasaran
Cilegon merupakan kawasan industri, sebagai bahan intermediate banyak dibutuhkan pada kawasan industri.
3. Kebutuhan air dapat terpenuhi
Kebutuhan air dipenuhi oleh industri penyedia air PT. Krakatau Tirta Indonesia, yang terletak dekat dengan
lokasi pabrik.
4. Sumber tenaga
Kebutuhan listrik didapatkan dari PLN unit PLTU Suralaya dan generator sebagai cadangan apabila listrik
dari PLN mengalami gangguan.
5. Kebijaksanaan pemerintah
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
118
Pajak, karakter tanah, pengolahan limbah, perlindungan terhadap banjir dan pengadaan energi telah
diperhitungkan dan tersedia.
Investasi akan mendapat dukungan dari pemerintah daerah, karena otonomi daerah dan Banten sebagai
provinsi baru.
6. Keadaan lingkungan masyarakat
Masyarakat sudah terbiasa dengan lingkungan industri sehingga dapat beradaptasi.
1.4. Tinjauan pustaka
1.4.1. Macam-macam proses
Ada 3 proses dalam pembuatan allyl chloride, yaitu :
1. Chlorinasi propylene pada suhu tinggi.
Cara ini merupakan cara yang sering digunakan pada pembuatan allyl chloride secara komersial.
Reaksi yang terjadi adalah substitusi Cl dengan atom H pada propylene.
Reaksi utama
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl
allyl chloride
Reaksi samping
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl
2-chloropropene
C3H6 + 2 Cl2 C3H5Cl2 + 2 HCl
dichloropropene
Proses ini terjadi pada reaktor fixed bed pada suhu 440-520˚C tekanan 1000-1400 kPa.
(www.che.cemr.wvu.edu)
2. Thermal dehidrochlorination
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
119
Cara ini dilakukan dengan cara klorinasi 1,2-dichloropropane pada suhu 500-600 oC. Hasil samping yang
terjadi antara lain 1-chloropropene dan 2-chloropropene. Dari proses ini diperoleh selektivitas allyl chloride
yang rendah yaitu 50-60%.
(Kirk Othmer, hal 59)
3. Oxychlorinasi
Yang dimaksud dengan oxychlorinasi yaitu pembuatan allyl chloride dengan cara mereaksikan propylene
dengan HCl dan O2.
(Kirk Othmer, hal 59)
Pada perancangan ini dipilih proses pertama yaitu chlorinasi propylene pada suhu tinggi. Hal ini disebabkan
karena selektivitas yang diperoleh tinggi, proses lebih sederhana, serta sudah banyak berdiri industri komersial
allyl chloride dengan cara ini di luar negeri.
1.4.2. Kegunaan produk
Dalam industri kimia, allyl chloride merupakan bahan intermediate. Allyl chloride sangat penting dalam
pembuatan epichlorohydryn, yang digunakan sebagai dasar pembuatan epoxy resins, dan juga berperan dalam
pembuatan glycerol sintetis. Selain itu allyl chloride juga berperan sebagai starting material untuk allyl ether
dari phenol, bisphenol A, dan novolak phenolic resins. Allyl chloride juga digunakan dalam pembuatan sodium
allyl sulfonat, poly-allyl chloride, serta katalis Ziegler.
(Kirik Othmer, hal 67)
1.4.3. Sifat-sifat fisik dan kimia bahan baku dan produk
a. Bahan baku
1. Propylene
Sifat fisik propylene :
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
120
§ bentuk @ 25
oC, 1 atm : gas
§ rumus molekul : C3H6
§ berat molekul (gr/grmol) : 42,081
§ titik didih, K : 225,43
§ temperatur kritis, K : 364,76
§ tekanan kritis, bar : 46,13
§ densitas @ 25˚C, gr/ml : 0,5043
§ impuritas : C3H8 (propana)
2. Chlorine
§ bentuk @ 25
oC, 1 atm : gas
§ rumus molekul : Cl2
§ berat molekul (gr/grmol) : 70,905
§ titik didih, K : 239,12
§ temperatur kritis, K : 417,15
§ tekanan kritis, bar : 47,1
§ densitas @ 25˚C, gr/ml : 1,3976
§ impuritas : HCl (asam klorida)
b. Bahan pembantu
1. Ferri chloride (sebagai katalis ):
§ bentuk : pellet
§ bulk density, kg/l : 2,0
§ ukuran , diameter, mm : 3,0
§ umur teknis : 3 – 5 tahun
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
121
c. Produk
1. Allyl Chloride
Sifat fisik allyl chloride:
§ bentuk @ 25
oC, 1 atm : cair
§ rumus molekul : C3H5Cl
§ berat molekul (gr/grmol) : 76,525
§ titik didih, K : 318,11
§ temperatur kritis, K : 514,15
§ tekanan kritis, bar : 47,1
§ densitas @ 25˚C, gr/ml : 0,9308
2. Asam klorida
Sifat fisik asam klorida :
§ bentuk @ 25
oC, 1 atm : gas
§ rumus molekul : HCl
§ berat molekul (gr/grmol) : 36,461
§ titik didih, K : 188,15
§ temperatur kritis, K : 324,65
§ tekanan kritis, atm : 83,09
§ densitas @ 25˚C, gr/ml : 0,7961
1.4.4. Tinjauan proses secara umum
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
122
Allyl chloride dihasilkan dari proses chlorinasi propylene dengan bantuan katalis ferri chloride. Reaksi ini
mempunyai konversi 100% terhadap gas chlorine sebagai reaktan pembatas, dengan propylene berlebih 100%. Pada reaksi
ini juga terbentuk 2-chloropropene dan dichloropropene. Selekivitas reaksi terbentuknya allyl chloride, 2-chloropropene,
dan dichloropropene terhadap chlorine adalah 79,23%, 2,34%, dan 18,43%.
Reaksi pembentukan allyl chloride berlangsung dalam fase gas. Reaksi bersifat eksotermis sehingga
memerlukan tambahan pendingin dan beroperasi pada kondisi non adiabatis isothermal. Reaktor yang digunakan adalah
reaktor fixed bed multitube. Produk yang dihasilkan terdiri dari allyl chloride dan hasil samping asam klorida.
Reaksi berlangsung pada tekanan 10 atm dan suhu 500 ˚C. Pada suhu tersebut tidak terjadi reaksi pembentukan
karbon yang tidak diinginkan dan katalis aktif secara baik.
(www.che.cemr.wvu.edu)
BAB II DESKRIPSI PROSES
2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
2.1.1. Spesifikasi bahan baku
1. Propylene
- Rumus Molekul : C3H6
- Berat Molekul : 42,081
- Wujud : gas
- Titik Didih (°K) : 225,43
- Kemurnian : 99,5 % wt
- Impuritas : 0,5 % C3H8
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
123
2. Chlorine
- Rumus Molekul : Cl2
- Berat Molekul : 70,905
- Wujud : gas
- Titik Didih (°K) : 239,12
- Kemurnian : 99,7 % wt
- Impuritas : 0,3 % HCl
2.1.2. Spesifikasi produk
1. Allyl chloride
- Rumus Molekul : C3H5Cl
- Berat Molekul : 76,525
- Wujud : gas
- Titik Didih (°K) : 318,11
- Kemurnian : 99 % wt
- Impuritas : 0,3% wt C3H5Cl
0,7% wt C3H4Cl2
2. Asam klorida
- Rumus Molekul : HCl
- Berat Molekul : 36,461
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
124
- Wujud : gas
- Titik Didih (°K) : 188,15
- Kemurnian : 31,5 % wt (dalam air)
2.2. Konsep Proses
2.2.1. Dasar reaksi
Proses pembuatan allyl chloride dengan menggunakan katalis ferri chloride pada fase gas, berlangsung di dalam
reaktor fixed bed multitube pada kondisi suhu 500°C tekanan 10 atm.
(www.che.cemr.wvu.edu)
Pembentukan allyl chloride mengikuti reaksi elementer yang irreversible dan eksotermis dan memberikan hasil
samping asam klorida. Selain itu juga terjadi reaksi samping membentuk 2-chloropropene dan dichloropropene.
Selektivitas reaksi pembentukan allyl chloride, 2-chloropropene, dan dichloropropene berturut-turut adalah 79,23%,
2,34%, dan 18,43%.
Reaksi utama :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl
propylene chorine allyl chloride asam klorida
Reaksi samping :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl
propylene chlorine 2-chloropropene asam klorida
C3H6 + 2 Cl2 C3H4Cl2 + 2 HCl
propylene chlorine dichloropropene asam klorida
(www.che.cemr.wvu.edu)
2.2.2. Mekanisme Reaksi
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
125
Reaksi klorinasi propylene dengan katalis FeCl3 merupakan reaksi heterogen dalam fase gas (pereaktan) dan
fase padat (katalis). Reaksi yang terjadi pada permukaan katalis adalah sebagai berikut :
· Adsorpsi
Mekanisme adsorpsi propylene dan chlorine
A + s As
B + s Bs
Adsorpsi pereaktan pada permukaan katalis dipergunakan oleh difusivitas pereaktan dari bulk ke
permukaan katalis.
Koefisien perpindahan massa sebanding dengan tekanan total reaktor dan berbanding terbalik dengan
suhu.
· Aktivasi
Reaktan yang telah teradsorbsi akan bersifat aktif di permukaan katalis karena melibatkan gaya tarik yang
lebih tinggi dari adsorbsi.
As As*
Bs Bs*
Reaktan yang telah teradsorpsi di permukaan katalis akan bersifat aktif sehingga digunakan suhu tinggi
dalam aktivasi ini, karena dapat memperbanyak tumbukan antara molekul gas yang telah teradsorpsi dan energi yang
dimiliki menjadi lebih besar.
· Reaksi Permukaan
Reaktan-reaktan yang telah teraktivasi akan bereaksi membentuk produk di permukaan aktif katalis.
As* + Bs* Cs* + Ds*
Persamaan kecepatan reaksi permukaan :
rB = k (CAS.CBS – (CCS.CDS)/Ks)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
126
Kecepatan reaksi permukaan ditentukan oleh suhu reaksi sesuai dengan hukum Archenius. Kenaikan suhu
yang tinggi akan mengakibatkan tumbukan semakin besar sehingga kecepatan reaksi permukaan akan bertambah
besar, di mana reaksi akan bergeser ke arah produk dan akan memperbesar produk.
· Deaktivasi
Mekanisme deaktivasi adalah :
Cs* Cs
Ds* Ds
Produk yang telah dihasilkan dari permukaan katalis akan menurunkan energi aktivasi dan melepas situs
aktifnya dari katalis. Kecepatan deaktivasi sama seperti dengan aktivasi tetapi melibatkan produk yang teradsorpsi
pada permukaan katalis.
Agar produk dapat terlepas dari situs aktifnya maka langkah ini diperlukan suhu tinggi. Selain itu suhu
tinggi juga diperlukan untuk mempercepat deaktivasi produk di permukaan katalis.
· Desorpsi
Hasil reaksi yang telah terdeaktivasi kemudian terlepas dari permukaan katalis menuju bulk katalis.
Cs C + s
Ds D + s
Proses desorpsi juga dipengaruhi oleh difusivitas gas zat hasil reaksi dari permukaan katalis ke bulk gas.
Difusivitas zat hasil reaksi ditentukan oleh koefisien perpindahan massa seperti pada proses adsorpsi.
Reaksi akan dipengaruhi oleh reaksi permukaan. Karena itu reaksi dilakukan pada tekanan tinggi untuk
memperbesar konstanta kecepatan reaksi permukaan. Suhu reaksi harus berada pada daerah suhu aktivasi katalis.
2.2.3. Tinjauan Kinetika
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
127
Ditinjau dari segi kinetika, reaksi klorinasi propylene akan bertambah
cepat dengan naiknya temperatur. Berdasarkan persamaan Arhenius :
k = A . e –E/RT
dimana :
k = konstanta kecepatan reaksi
A = faktor frekuensi tumbukan
E = energi aktivasi
R = konstanta gas ( 1,987 kal/mol K )
T = temperatur operasi ( K )
Harga konstanta kecepatan reaksi kimia diperoleh dari www.che.cemr.wvu.edu adalah sebagai berikut :
Reaksi utama :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl (1)
propylene chorine allyl chloride asam klorida
Reaksi samping :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl (2)
propylene chlorine 2-chloropropene asam klorida
C3H6 + 2 Cl2 C3H4Cl2 + 2 HCl (3)
propylene chlorine dichloropropene asam klorida
Konstanta kecepatan reaksi :
k1= 0,322exp(-63.200/(R.T)) kmol/kg cat s kPa2
k2= 1,83x10-5
exp(-16.000/(R.T)) kmol/kg cat s kPa2
k3= 1,27x10-3
exp(-72.100/(R.T)) kmol/kg cat s kPa3
k1
k2
k3
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
128
(www.che.cemr.wvu.edu)
2.2.4 Tinjauan Termodinamika
Reaksi utama :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl (1)
propylene chorine allyl chloride asam klorida
Reaksi samping :
C3H6 + Cl2 C3H5Cl + HCl (2)
propylene chlorine 2-chloropropene asam klorida
C3H6 + 2 Cl2 C3H4Cl2 + 2 HCl (3)
propylene chlorine dichloropropene asam klorida
Melalui tinjauan termodinamika dapat diketahui apakah reaksi dapat berlangsung atau tidak. Reaksi dapat
berlangsung jika ΔGof ≤ 0. Harga ΔG
of masing-masing komponen pada suhu 298,15 K dapat dilihat pada tabel 2.1 di
bawah ini.
Tabel 2.1. Harga ΔGof masing-masing komponen
Komponen Harga ΔGof (kJ/kmol)
Propylene 62,5019
Chlorine 0
Allyl chloride 43,6307
2-Chloropropene 24,5472
Dichloropropene 1,2785
HCl -95,3
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
129
(Yaws, 1999)
ΔGo
f = ΔGofproduk – ΔG
ofreaktan
A. Pada reaksi (1)
ΔGo
f = (ΔGof allyl chloride + ΔG
of HCl)– (ΔG
of chlorine + ΔG
of propylene)
= (43,6307+(-95,3)) – (0+62,5019)
= -114,1712 kJ/mol
Ln Ko úû
ùêë
é-=
RTfΔGo
úû
ùêë
é=
K298,15xK.kJ/kmol8,314kJ/kmol2,114171
= 46,0587
Ko = 1,007.1020
kJ/kmol
KoK
ln úûù
êëé -
-=
To1
T1
RΔHo
(Smith & VanNess, 1987)
Dengan K = konsanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = suhu tertentu
ΔHf = panas reaksi standar pada 298,15 K
Sedangkan harga ΔHof untuk reaksi (1) pada suhu 298,15 K adalah -112 kJ/mol propylene
Pada suhu 500 oC (773,15 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut :
KoK
ln úûù
êëé -
-=
To1
T1
RΔHo
201,007.10K
ln úû
ùêë
é-=
K298,151
K15,7731
K.kJ/kmol8,314kJ/kmol112000
K = 9,6731.107
kJ/kmol
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
130
Karena harga K= k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan harga k1, sehingga k2
diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan satu arah (irreversible).
B. Pada reaksi (2)
ΔGo
f = (ΔGof 2-chloropropene + ΔG
of HCl)– (ΔG
of chlorine + ΔG
of propylene)
= (24,5472+(-95,3)) – (0+62,5019)
= -133,2547 kJ/mol
Ln Ko úû
ùêë
é-=
RTfΔGo
úû
ùêë
é=
K298,15xK.kJ/kmol8,314kJ/kmol7,133254
= 53,7573
Ko = 2,2208.1023
kJ/kmol
KoK
ln úûù
êëé -
-=
To1
T1
RΔHo
(Smith & VanNess, 1987)
Dengan K = konsanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = suhu tertentu
ΔHf = panas reaksi standar pada 298,15 K
Sedangkan harga ΔHof untuk reaksi (1) pada suhu 298,15 K adalah -121 kJ/mol propylene.
Pada suhu 500 oC (773,15 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut :
KoK
ln úûù
êëé -
-=
To1
T1
RΔHo
232,2208.10K
ln úû
ùêë
é-=
K298,151
K15,7731
K.kJ/kmol8,314kJ/kmol121000
K = 2,0999.1010
kJ/kmol
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
131
Karena harga K= k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan harga k1 sehingga k2
diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan satu arah (irreversible).
C. Pada reaksi (3)
ΔGo
f = (ΔGof dichloropropene + ΔG
of HCl)– (ΔG
of chlorine + ΔG
of propylene)
= (1,2785+(-95,3)) – (0+62,5019)
= -156,5234 kJ/mol
Ln Ko úû
ùêë
é-=
RTfΔGo
úû
ùêë
é=
K298,15xK.kJ/kmol8,314kJ/kmol4,156523
= 63,1443
Ko = 2,6499.1027
kJ/kmol
KoK
ln úûù
êëé -
-=
To1
T1
RΔHo
(Smith & VanNess, 1987)
Dengan K = konsanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = suhu tertentu
ΔHf = panas reaksi standar pada 298,15 K
Sedangkan harga ΔHof untuk reaksi (1) pada suhu 298,15 K adalah -222 kJ/mol propylene
Pada suhu 500 oC (773,15 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut :
KoK
ln úûù
êëé -
-=
To1
T1
RΔHo
272,6499.10K
ln úû
ùêë
é-=
K298,151
K15,7731
K.kJ/kmol8,314kJ/kmol222000
K = 3368,1351 kJ/kmol
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
132
Karena harga K= k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan harga k1 sehingga k2
diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan satu arah (irreversible).
2.3. Diagram Alir Proses
2.3.1 Diagram alir proses
Diagram alir proses dapat dilihat pada gambar 2.3
2.3.2 Langkah Proses
Proses pembuatan allyl chloride dengan menggunakan bahan baku
propylene secara garis besar dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1. Tahap penyiapan bahan baku
Bahan baku dalam pembuatan allyl chloride ini terdiri dari propylene dan
chlorine. Propylene disimpan dalam bentuk cair pada temperatur 30 oC dan
tekanan 13 atm dalam tangki silinder horizontal dengan elliptical head T-01,
komposisi propylene adalah 99,5% wt dengan impuritas propana 0,5% wt.
Sedangkan chlorine disimpan dalam bentuk cair pada temperatur 30 oC dan
tekanan 10 atm dalam tangki silinder horizontal dengan eliptical head T-02,
komposisi chlorine 99,7% wt dengan impuritas asam klorida 0,3% wt.
Cairan propylene dipompa dari tangki T-01 dengan pompa P-01 masuk ke
dalam vaporizer V-01 untuk diuapkan dalam kondisi 13 atm dan suhu
303,2242 K, sehingga didapatkan uap jenuh propylene pada suhu 303,5207 K.
Sebagai media pemanas digunakan steam. Kemudian uap jenuh propylene
tersebut diturunkan tekanannya oleh expander E-01 hingga 10 atm dan suhu
293,7183 K dan dicampur dengan recycle pada mixer tee M-01.
Cairan chlorine dipompa dari tangki T-02 dengan pompa P-02 masuk ke
dalam vaporizer V-02 untuk diuapkan dalam kondisi 10 atm dan suhu
304,0854 K, sehingga didapatkan uap jenuh chlorine pada suhu 307,0213 K.
Sebagai media pemanas digunakan steam. Kemudian uap jenuh chlorine
dicampur dengan hasil mixer tee M-03 pada mixer tee M-04. Hasil campuran
mixer tee M-04 dengan tekanan 10 atm dan suhu 306,267 K dipanaskan
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
133
dengan penukar panas HE-01 hingga suhu 616,6175 K dan dilanjutkan dengan
HE-02 hingga suhu 773,15 K pada tekanan tetap, 10 atm.
2. Tahap pembentukan allyl chloride
Bahan baku propylene dan chlorine yang telah dipanaskan kemudian
diumpankan ke dalam reaktor R-01 yang berisi katalis padat ferri chloride
FeCl3. Di dalam reaktor terjadi proses klorinasi propylene menjadi allyl
chloride, 2-chloropropene, dichloropropene, dan asam klorida.
Reaktor yang digunakan adalah reaktor jenis Fixed Bed (multi tube) dengan kondisi isotermal non adiabatik.
Reaksi yang berlangsung bersifat eksotermis sehingga diperlukan pendingin. Panas yang dihasilkan selama reaksi
diserap oleh media pendingin Dowtherm A ™. Reaktor dioperasikan pada suhu 500 ˚C dengan tekanan 10 atm
Hasil reaksi keluar reaktor pada suhu 773,15 K masuk ekspander E-02 untuk menurunkan tekanan dari 10 atm
menjadi 8 atm. Campuran keluar E-02 dengan suhu 757,2332 K dan tekanan 8 atm masuk ke dalam waste heat boiler
WHB-01 untuk menurunkan suhu dan menghasilkan steam.
3. Tahap pemurnian
a. Tahap Distilasi
Hasil keluar reaktor yang telah didinginkan dalam WHB-01 diumpankan
ke dalam kondenser parsial CP-01 sehingga didapatkan campuran dua fase
pada suhu 323,15 K yang akan dipisahkan pada separator S-03. Hasil bawah
S-03 yang berupa cairan dipompa dengan P-05 masuk ke menara distilasi
MD-01. Hasil atas S-03 yang berupa gas akan bercampur dengan gas hasil
atas MD-01.
Umpan masuk MD-01 dalam kondisi cair jenuh pada suhu 323,15 K
tekanan 8 atm. Hasil atas MD-01 yang suhunya 282,0129 K, tekanan 8 atm,
masuk ke dalam kondenser parsial CD-01, diembunkan hingga suhunya
berubah menjadi 275,3971 K tekanan 8 atm, dua fase, yang akan dipisahkan
dalam separator S-04. Campuran gas keluar S-04 dicampur dengan hasil atas
separator S-03 pada mixer tee M-05, diperoleh suhu campuran 319,0802 K.
Sedangkan campuran cairannya dikembalikan sebagai refluks dengan
perbandingan Lo/D ( rasio refluks) sebesar 2,1553. Pengambilan panas dalam
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
134
CD-01 menggunakan chilled water dari unit refrigerasi karena pendinginan
dilakukan pada suhu di bawah suhu lingkungan. Chilled water sebanyak
185092,08 kg/jam masuk CD-01 pada suhu 275,15 K tekanan 2 atm dan
keluar pada suhu 278,15 K. Arus atas ini sebagian besar berupa propylene dan
HCl. Sedangkan hasil bawah menara distilasi MD-01 pada suhu 379,6893 K,
tekanan 8 atm, masuk ke dalam reboiler parsial REB-01 untuk diuapkan. Uap
keluar REB-01 pada suhu 415,1675 K tekanan 8 atm, sebagian dikembalikan
ke MD-01 dan cairannya dipompa dengan pompa P-07 untuk mengalirkan
campuran masuk ke dalam MD-02. Arus bawah ini mengandung allyl
chloride dan hidrokarbon lain yang dihasilkan oleh reaksi samping.
Penguapan yang dilakukan di REB-01 menggunakan steam yang keluar dari
REB-02. Steam ini masuk REB-01 pada suhu 484,2069 K, tekanan 2 atm dan
keluar REB-01 pada suhu 463,8172 K tekanan 2 atm. Steam yang digunakan
sebanyak 130042,0319 kg/jam.
Menara distilasi MD-02 memisahkan sebagian hidrokarbon yang masih
terbawa pada produk. Umpan masuk MD-02 berupa cair jenuh pada suhu
379,6833 K tekanan 8 atm. Hasil atas MD-02 yang suhunya 341,8952 K
tekanan 8 atm masuk ke dalam kondenser total CD-02 untuk diembunkan.
Cairan keluar CD-02 suhu 296,5746 K tekanan 8 atm kemudian masuk
akumulator ACC-01. Dari ACC-01 sebagian cairan dimasukkan kembali ke
dalam MD-02 sebagai refluks dan sebagian lagi dialirkan menuju unit
pengolahan limbah. Perbandingan Lo/D ( rasio refluks) ini sebesar 7,509.
Kondensasi yang terjadi dalam CD-02 ini menggunakan chilled water dari
unit refrigerasi. Chilled water masuk CD-02 sebanyak 10709,7153 kg/jam
pada suhu 293,15 K, tekanan 2 atm, dan keluar CD-02 pada suhu 303,15 K.
Hasil bawah menara distilasi MD-02 yang mengandung banyak allyl chloride,
masuk ke reboiler parsial REB-02 pada suhu 313,3997 K dan tekanan 8 atm.
REB-02 akan menguapkan sebagian campuran. Uap yang dihasilkan REB-02
dikembalikan ke dalam MD-02 sedangkan cairannya dipompa dengan pompa
P-09 masuk menara distilasi MD-03 untuk pemurnian lebih lanjut. Penguapan
dalam REB-02 menggunakan steam yang keluar dari REB-03 yaitu sebanyak
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
135
130042,0319 kg/jam. Steam masuk REB-02 pada suhu 489,3574 K, tekanan 2
atm, dan keluar REB-02 pada suhu 484,2069 K.
Umpan masuk MD-03 dalam kondisi cair jenuh pada suhu 415,6122 K,
tekanan 8 atm. MD-03 merupakan pemurnian akhir produk allyl chloride.
Allyl chloride dihasilkan pada hasil atas yang keluar dari MD-03 pada suhu
412,6305 K, tekanan 8 atm. Hasil atas MD-03 masuk kondenser total CD-03,
diembunkan, dan masuk ke dalam akumulator ACC-02 pada suhu
412,3082 K. ACC-02 beroperasi pada tekanan 8 atm. Cairan keluar ACC-02
sebagian dikembalikan ke dalam MD-03 sebagai refluks, dan sebagian
dialirkan ke dalam tangki penyimpan produk TP-03. Perbandingan Lo/D
(rasio refluks) ini sebesar 1,1637. Kondensasi pada CD-03 dilakukan dengan
menggunakan air pendingin. Air pendingin sebanyak 1398570,33 kg/jam
masuk ke dalam CD-03 pada suhu 303,15 K, tekanan 1 atm dan keluar CD-03
pada suhu 313,15 K. Hasil bawah MD-03 masuk reboiler parsial REB-03
pada suhu 457,0885 K, tekanan 8 atm. Dalam REB-03 terjadi penguapan
sebagian. Gas yang dihasilkan dikembalikan ke dalam MD-03 sedangkan
cairannya dialirkan menuju unit pengolahan limbah. Arus keluar REB-03
pada suhu 456,4421 K. Penguapan di REB-03 dilakukan dengan
menggunakan steam sebanyak 130042,0319 kg/jam yang berasal dari HE-02.
Steam masuk REB-03 pada suhu 898,15 K, tekanan 2 atm, dan keluar REB-03
pada suhu 489,3574 K.
b. Tahap Absorbsi
Absorbsi dilakukan di menara absorber A-01 yang beroperasi pada
tekanan 8 atm dengan tujuan untuk menyerap HCl menggunakan air.
Campuran gas keluar mixer tee M-05 pada suhu 319,0802 K masuk A-01,
sedangkan air masuk A-01 pada suhu 303,15 K. Diasumsi hanya HCl yang
larut dalam air, sehingga diperoleh larutan HCl 31,5 % pada suhu
309,0743 K. HCl yang tidak terlarut bersama dengan komponen lainnya
kemudian dialirkan masuk kompresor C-01 pada suhu 306,5394 K, tekanan
8 atm. C-01 berfungsi menaikkan tekanan campuran gas menjadi 10 atm.
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
136
Dari C-01 campuran gas di-recycle dan dicampur dengan bahan baku
propylene pada mixer tee M-01.
2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas
2.4.1. Neraca massa total
Tabel 2.2 Neraca massa total
Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam) HCl 4,4530 765,4377
Propylene 857,4335 60,0863
Propana 4,3087 4,3087
Chlorine 1479,8722 0
2-Chloropropene 0 37,3737
Allyl chloride 0 1265,4364
Dichloropropene 0 213,4246
Air 1664,5231 1664,5231
Total 4010,5905 4010,5905
2.4.2. Neraca massa alat
1. Reaktor (R-01)
Tabel 2.3. Neraca massa reaktor
Komponen Input (kg/jam) Output (kg/jam) HCl 44,7392 805,7238
Propylene 1756,5616 959,2144
Propana 29,6437 29,6437
Chlorine 1479,8721 0
2-Chloropropene 20,0230 57,3967
Allyl chloride 262,9581 1528,3945
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
137
Dichloropropene 11,3255 224,7500
Air 0 0
Total 3605,1231 3605,1231
3. Menara Distilasi-01 (MD-01)
Tabel 2.4. Neraca massa MD-01
Output (kg/jam) Komponen Input (kg/jam) Bottom Destilat
HCl 42,2131 0 42,2131
Propylene 171,3963 60,0863 111,3100
Propana 6,1494 4,3087 1,8407
Chlorine 0 0 0
2-Chloropropene 37,3737 37,3737 0
Allyl chloride 1265,4364 1265,4364 0
Dichloropropene 213,4245 213,4245 0
Air 0 0 0
1580,6297 155,3638 Total 1735,9935
1735,9935
4. Menara Distilasi-02 (MD-02)
Tabel 2.5. Neraca massa MD-02
Output (kg/jam) Komponen Input (kg/jam) Bottom Destilat
HCl 0 0 0
Propylene 60,0863 0 60,0863
Propana 4,3087 0 4,3087
Chlorine 0 0 0
2-Chloropropene 37,3737 3,7374 33,6364
Allyl chloride 1265,4364 1252,7821 12,6544
Dichloropropene 213,4245 213,4245 0
Air 0 0 0
Total 1580,6297 1469,9440 110,6857
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
138
1580,6297
5. Menara Distilasi-03 (MD-03)
Tabel 2.6. Neraca massa MD-03
Output (kg/jam) Komponen Input (kg/jam) Bottom Destilat
HCl 0 0 0
Propylene 0 0 0
Propana 0 0 0
Chlorine 0 0 0
2-Chloropropene 3,7374 0 3,7374
Allyl chloride 1252,7821 2,7821 1250,0000
Dichloropropene 213,4245 204,5356 8,8889
Air 0 0 0
207,3177 1262,6263 Total 1469,9440
1469,9440
6. Absorber (A-01)
Tabel 2.7. Neraca massa A-01
Output (kg/jam) Komponen Input (kg/jam) Liquid Gas
HCl 805,7238 765,4376 40,2862
Propylene 899,1281 0 899,1281
Propana 25,3349 0 25,3349
Chlorine 0 0 0
2-Chloropropene 20,0230 0 20,0230
Allyl chloride 262,9581 0 262,9581
Dichloropropene 11,3255 0 11,3255
Air 1664,5231 1664,5231 0
2429,9608 1259,0557 Total 3689,0165
3689,0165
2.4.4. Neraca Panas
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
139
1. Reaktor ( R )
Tabel 2.8. Neraca panas Reaktor
Komponen Keterangan Input (Kj/jam) Output (Kj/jam)
Qin Panas yang dibawa umpan 2,5373E+06
Qout Panas yang dibawa produk 2,5985E+06
QR Panas reaksi 2,3381E+06
QP Panas yang diserap pendingin 2,2769E+06
Total 4,8754E+06 4,8754E+06
2. Menara Distilasi-01 (MD-01)
Tabel 2.9. Neraca panas MD-01
Komponen Keterangan Input (Kj/jam) Output (Kj/jam)
Fhf panas yang dibawa umpan 71140,3006
DHd panas yang dibawa distilat -22908,4807
BHb panas yang dibawa bottom 206087,8459
Qc panas condenser 2332160,2100
Qr panas reboiler -2220121,1455
Total 183179,3652 183179,3652
3. Menara Distilasi-02 (MD-02)
Tabel 2.10. Neraca panas MD-02
Komponen Keterangan Input (Kj/jam) Output (Kj/jam)
Fhf panas yang dibawa umpan 206087,995
DHd panas yang dibawa distilat -308,080285
BHb panas yang dibawa bottom 282303,204
Qc panas condenser 449808,0441
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
140
Qr panas reboiler -373900,915
Total 281995,1242 281995,1242
4. Menara Distilasi-03 (MD-03)
Tabel 2.11. Neraca panas MD-03
Komponen Keterangan Input (Kj/jam) Output (Kj/jam)
Fhf panas yang dibawa umpan 272851,0862
DHd panas yang dibawa distilat 1121563,3036
BHb panas yang dibawa bottom 21031,1085
Qc panas condenser 58739954,0232
Qr panas reboiler -57870210,6972
Total 1142594,4121
1142594,4121
5. Absorber (A-01)
Tabel 2.12. Neraca panas A-01
Komponen Keterangan Input (Kj/jam) Output (Kj/jam)
Hl Panas dibawa cairan 377,4864 876,4889
Hg Panas dibawa gas 1053,4933 554,4909
Total 1430,9797 1430,9797
2.5. Lay Out Pabrik dan Peralatan
2.5.1. Lay Out Pabrik
Lay out pabrik adalah pengaturan dan penyusunan alat proses dan fasilitas
pabrik lainnya, sedemikian rupa sehingga pabrik dapat beroperasi secara aman,
efektif dan efisien.
Tata letak pabrik perlu disusun dengan baik dengan tujuan :
a. Mempermudah akses keluar masuk pabrik, baik untuk manusia maupun barang.
b. Mempermudah pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan.
c. Membuat proses pengolahan dari bahan baku hingga menjadi produk berlangsung secara efisien.
d. Mengantisipasi dampak yang mungkin timbul apabila terjadi musibah, seperti ledakan, kebakaran, dsb.
e. Mengoptimalkan keuntungan.
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
141
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, maka hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan tata letak
pabrik yang baik, antara lain :
a. Pabrik allyl chloride akan didirikan di atas tanah yang masih kosong, sehingga tata letak pabrik tidak
dipengaruhi adanya bangunan lain.
b. Perlu disediakan area untuk kemungkinan perluasan.
c. Area utilitas sebaiknya ditempatkan jauh dari area proses, untuk menjaga agar tidak terjadi kontak antara
bahan bakar dengan sumber panas.
d. Fasilitas karyawan seperti masjid, kantin, ditempatkan di lokasi yang mudah terjangkau dan tidak
mengganggu proses.
e. Fasilitas bengkel sebaiknya di lokasi yang strategis
2.5.2. Tata Letak Peralatan
Dalam menyusun tata letak peralatan yang harus diperhatikan adalah :
a. Peralatan yang sejenis ditempatkan secara berkelompok untuk memudahkan pemeliharaan.
b. Alat kontrol diletakkan pada lokasi yang mudah diamati oleh operator.
c. Susunan alat dan pemipaan diusahakan tidak mengganggu operator.
d. Sistem pemipaan sebaiknya diberi warna sedemikian rupa sehingga mempermudah operator untuk
mengidentifikasi apabila terjadi masalah.
e. Tata letak peralatan harus menyediakan minimal dua arah bagi karyawan untuk menyelamatkan diri apabila
terjadi ledakan atau kebakaran.
f. Peralatan yang sekiranya rawan terhadap kebakaran seperti tangki penyimpan, dilengkapi tanggul untuk
mengisolir lokasi apabila terjadi kebakaran.
g. Sirkulasi udara yang baik dan cahaya yang cukup merupakan faktor penting yang mempengaruhi semangat dan hasil kerja karyawan
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
142
Gambar 2-4. Layout Pabrik
Keterangan :
1. Pos keamanan 7. Klinik 13. Safety
2. Taman 8. Laboratorium 14. Gudang
3. Musholla 9. Utilitas 15. Bengkel
4. Kantin 10. Proses 16. Parkir
5. Ruang kontrol 11. Area perluasan
5
8
6
7
3
1 1
2
4
9 10
11 11
12
13
14
15
16
1
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
143
6. Kantor 12. Pembangkit listrik
Gambar 2-5. Layout Peralatan Proses
Keterangan :
T-01 : Tangki propylene S : Separator
T-02 : Tangki propana REB : Reboiler
T-03 : Tangki allyl chloride ACC : Accumulator
T-04 : Tangki asam klorida CD : Condenser
V : Vaporizer WHB : Waste Heat Boiler
R : Reaktor HE : Heat Exchanger
CP : Kondenser Parsial
MD : Menara Destilasi
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
3.1 TANGKI PENYIMPAN PROPYLENE
T-01
T-01
T-01
T-01
T-02
T-02T-02
T-02
V-01 S-01
V-02 S-02
HE-01
HE-02
R-01
WHB
S-03 MD-01
CD-1 S-04
RB
-01
MD-02
CD-02 ACC-1
RB
-02MD-03
CD-03 ACC-02
RB
-03T-03
T-04
ABS
CP-01
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
144
Kode : T-01
Fungsi : Menyimpan bahan baku propylene untuk
kebutuhan selama 30 hari.
Tipe : Silinder horisontal dengan head tipe elliptical
dished head
Jumlah : 4 buah
Volume : 25862,5605 ft3
Kondisi penyimpanan : T = 30 °C
P = 13 atm
Bahan konstruksi : Low alloy steel SA-353
Diameter : 25 ft
Panjang : 50 ft
Tebal silinder : 2,75 in
Tebal head : 2,75 in
Tinggi head : 82,25 in
3.2 TANGKI PENYIMPAN CHLORINE
Kode : T-02
Fungsi : Menyimpan bahan baku chlorine untuk kebutuhan
selama 1 bulan.
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
145
Tipe : Silinder horisontal dengan head tipe elliptical
dished head
Jumlah : 4 buah
Volume : 17575,8420 ft3
Kondisi penyimpanan : T = 30 °C
P = 10 atm
Bahan konstruksi : Low alloy steel SA-353
Diameter : 22 ft
Panjang : 55,7917 ft
Tebal silinder : 1,25
Tebal head : 1,25 in
Tinggi head : 70,75 in
3.3 TANGKI PENYIMPAN ALLYL CHLORIDE
Kode : T-03
Fungsi : Menyimpan produk allyl chloride.
Tipe : Silinder tegak (vertical cylinder) dengan dasar
datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah : 1 buah
Volume : 97970,5241 ft3
Kondisi penyimpanan : T = 30 °C
P = 1 atm
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
146
Diameter : 60 ft
Tinggi : 36 ft
Tebal shell
· Course 1 : 1 in
· Course 2 : 0,9375 in
· Course 3 : 0,9375 in
· Course 4 : 0,8750 in
· Course 5 : 0,8750 in
· Course 6 : 0,8125 in
Tebal head : 0,8125 in
Tinggi head : 10,9191 ft
3.4 TANGKI PENYIMPAN PRODUK SAMPING (HCl)
Kode : T-04
Fungsi : Menyimpan produk samping (HCl).
Tipe : Silinder tegak (vertical cylinder) dengan dasar
datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah : 1 buah
Volume : 164974,6733 ft3
Kondisi penyimpanan : T = 30 °C
P = 1 atm
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-202 grade B
Diameter : 60 ft
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
147
Tinggi : 60 ft
Tebal shell
· Course 1 : 0,6875 in
· Course 2 : 0,6250 in
· Course 3 : 0,6250 in
· Course 4 : 0,6250 in
· Course 5 : 0,5625 in
· Course 6 : 0,5625 in
· Course 7 : 0,5625 in
· Course 8 : 0,5000 in
· Course 9 : 0,5000 in
· Course 10 : 0,5000 in
Tebal head : 0,5000 in
Tinggi head : 10,9191 ft
3.5 VAPORIZER
Kode : V-01
Fungsi : Menguapkan propylene sebelum masuk reaktor
(R-01)
Jenis : Shell and tube
Tipe HE : 1 - 1
Jumlah : 1 ( satu ) buah
Beban panas : 1314673,76 kJ/jam
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
148
Luas transfer panas : 95,7944 ft2
Dimensi
shell
· Diameter dalam : 10 in
· Jarak baffle : 7,5 in
tubes
· Diameter luar : 0,75 in
· Diameter dalam : 0,584 in
· shell : 1 in triangle pitch
· Panjang : 8 ft
· Jumlah pipa : 61 buah
Pemanas : steam
Kebutuhan pemanas : 125,9867 kg/jam
Bahan : Carbon steel
3.6 VAPORIZER
Kode : V-02
Fungsi : Menguapkan chlorine sebelum masuk reaktor
(R-01)
Jenis : Shell and tube
Tipe HE : 1 - 1
Jumlah : 1 ( satu ) buah
Beban panas : 696863,0769 kJ/jam
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
149
Luas transfer panas : 30,312 ft2
Dimensi
shell
· Diameter dalam : 8 in
· Jarak baffle : 6 in
tubes
· Diameter luar : 0,75 in
· Diameter dalam : 0,482 in
· shell : 1 in triangle pitch
· Panjang : 8 ft
· Jumlah pipa : 30 buah
Pemanas : steam
Keb. Pemanas : 130042,0319 kg/jam
Bahan : Carbon steel
3.7 SEPARATOR 1
Kode : S-01
Fungsi : Memisahkan fase cair dan gas yang dihasilkan dari V-01
Jumlah : 1 buah
1. Kondisi operasi
Suhu = 30,3707 oC
Tekanan = 13 atm
2. Laju alir umpan = 1077,1778 kg/jam
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
150
3. Spesifikasi
· Drum/shell
- Volume = 6,1142 ft3 = 0,1731 m3
- Diameter = 2 ft = 0,6096 m
- Tinggi = 2 ft = 0,6096 m
- Tebal shell = 0,1875 in = 0,0048 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
· Head
- Tipe = Torrisperical dished head
- Tebal = 0,1875 in = 0,0048 m
- Tinggi = 6,0764 in = 0,1543 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
3.8 SEPARATOR 2
Kode : S-02
Fungsi : Memisahkan fase cair dan gas yang dihasilkan dari V-02
Jumlah : 1 buah
1. Kondisi operasi
Suhu = 33,8713 oC
Tekanan = 10 atm
2. Laju alir umpan = 1855,4064 kg/jam
3. Spesifikasi
· Drum/shell
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
151
- Volume = 11,1137 ft3 = 0,3147 m3
- Diameter = 2,5 ft = 0,7620 m
- Tinggi = 2,5 ft = 0,7620 m
- Tebal shell = 0,1875 in = 0,0048 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
· Head
- Tipe = Torrisperical dished head
- Tebal = 0,1875 in = 0,0048 m
- Tinggi = 7,1006 in = 0,1804 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
3.9 SEPARATOR 3
Kode : S-03
Fungsi : Memisahkan fase cair dan gas yang dihasilkan dari CP-01
Jumlah : 1 buah
1. Kondisi operasi
Suhu = 50 oC
Tekanan = 8 atm
2. Laju alir umpan = 3605,1231 kg/jam
3. Spesifikasi
· Drum/shell
- Volume = 1,3984 ft3 = 0,0396 m3
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
152
- Diameter = 1,5838 ft = 0,4828 m
- Tinggi = 1,5291 ft = 0,4661 m
- Tebal shell = 0,25 in
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
· Head
- Tipe = Torrisperical dished head
- Tebal = 0,1875 in = 0,0048 m
- Tinggi = 4,9141 in = 0,1248 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
3.10 SEPARATOR 4
Kode : S-04
Fungsi : Memisahkan fase cair dan gas yang dihasilkan oleh
kondenser parsial CD-01
Jumlah : 1 buah
1. Kondisi operasi
Suhu = 2,2471 oC
Tekanan = 8 atm
2. Laju alir umpan = 500,1704 kg/jam
3. Spesifikasi
· Drum/shell
- Volume = 8,9180 ft3 = 0,2525 m3
- Diameter = 1,6924 ft = 0,5158 m
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
153
- Panjang = 3,9662 ft = 1,2089 m
- Tebal shell = 0,1875 in = 0,0048 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
· Head
- Tipe = Torrisperical dished head
- Tebal = 0,1875 in = 0,0048 m
- Lebar = 5,3877 in = 0,1368 m
- Material = Carbon steel SA 285 grade C
3.11 KOMPRESOR
Kode : C-01
Fungsi : Menaikkan tekanan gas sebanyak 1259,056 kg/jam dari 8
atm menjadi 10 atm.
Tekanan masuk : 8 atm
Tekanan keluar : 10 atm
Tipe : Single stage compressor
Volume inlet : 656,7955 m3/jam
Suhu masuk : 33,3894 oC
Suhu keluar : 42,0397 oC
Daya : 7 HP
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
154
3.12 REAKTOR
Kode : R-01
Fungsi : Sebagai tempat berlangsungnya reaksi chlorinasi
propylene menjadi allyl chloride dengan bantuan
katalis FeCl3
Tipe : Fixed bed multitube Reaktor
Desain : 1-1 shell and tube
Jumlah : 1 buah
Kondisi operasi
· Suhu : 500 oC
· Tekanan : 10 atm
· Waktu tinggal : 1,2824 detik
Non adiabatis dan isotermal
Spesifikasi :
a. Katalisator
Bahan : FeCl3
Bentuk : Pellet
Umur : 3-5 tahun
Diameter : 0,003 mm
Porositas : 0,5
Densitas : 2000 kg/m3 (www.che.cemr.wvu.edu)
b. Tube
Panjang tube : 6,33 m
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
155
IDT : 0,023368 m
ODT : 0,03175 m
at : 4,2903.10-4 m
Jumlah : 1137
Susunan : triangular, dengan pitch 1,5625 in
Jumlah pass : 1
Material : high alloy steel SA 167 grade 5
c. Shell
IDT : 1,524 m
Tebal shell : 0,5 in
Baffle space : 0,381 m
Jumlah : 1
Jumlah pass : 1
Material : High alloy steel SA 167 grade 5
d. Pendingin
Bahan : Dowtherm A TM
Suhu masuk : 623,15 K
Suhu keluar : 673,15 K
e. Head
Bentuk : Torisperical dished head
Tinggi : 0,34735 m
Tebal : 1 in
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
156
Volume : 0,29971 m3
f. Reaktor
Tinggi : 7,0247 m
Volume : 12,14042 m3
3.13 POMPA 1
Kode : P-01
Fungsi : Mengalirkan bahan baku propylene ke vaporizer
(V-01)
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 18,2881 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 1,5 in
· No. Schedule : 40
· ID : 1,61 in
· OD : 1,9 in
3.14 POMPA 2
Kode : P-02
Fungsi : Mengalirkan bahan baku chlorine ke vaporizer (V-
02)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
157
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 285 grade C
Kapasitas : 12,5198 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 1,5 in
· No. Schedule : 40
· ID : 1,61 in
· OD : 1,9 in
3.15 POMPA 3
Kode : P-03
Fungsi : Mengalirkan recycle vaporizer (V-01) ke mixer tee
(M-01)
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 283 grade C
Kapasitas : 4,5720 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 0,75 in
· No. Schedule : 40
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
158
· ID : 0,824 in
· OD : 1,05 in
3.16 POMPA 4
Kode : P-04
Fungsi : Mengalirkan recycle vaporizer (V-02) ke mixer
tee (M-02)
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 3,1299 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 0,75 in
· No. Schedule : 40
· ID : 0,824 in
· OD : 1,05 in
3.17 POMPA 5
Kode : P-05
Fungsi : Mengalirkan hasil bawah S-03-01 dipompakan ke
MD-01
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
159
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 24,3798 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 2 in
· No. Schedule : 40
· ID : 2,067 in
· OD : 2,375 in
3.18 POMPA 6
Kode : P-06
Fungsi : Mengalirkan hasil atas MD-01 dari separator S-3
dimasukkan ke refluks
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 7,7154 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 1 in
· No. Schedule : 40
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
160
· ID : 1,049 in
· OD : 1,315 in
3.19 POMPA 7
Kode : P-07
Fungsi : Mengalirkan hasil bawah MD-01 dari reboiler
diumpankan ke MD-02
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 22,6987 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 5 in
· No. Schedule : 40
· ID : 5,047 in
· OD : 5,563 in
3.20 POMPA 8
Kode : P-08
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
161
Fungsi : Mengalirkan hasil atas MD-02 dari separator
diumpankan ke refluks dan unit pengolahan
limbah
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 2 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C
Kapasitas : 2,0614 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 1,25 in
· No. Schedule : 40
· ID : 1,38 in
· OD : 1,66 in
3.21 POMPA 9
Kode : P-09
Fungsi : Mengalirkan hasil bawah MD-02 dari reboiler
diumpankan ke MD-03
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 21,3150 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
162
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 1,5 in
· No. Schedule : 40
· ID : 1,61 in
· OD : 1,9in
3.22 POMPA 10
Kode : P-10
Fungsi : Mengalirkan hasil atas MD-03 dari separator
diumpankan ke refluks dan T-03
Tipe : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285 grade C
Kapasitas : 91,0068 gpm
Daya pompa : 0,25 HP
Pipa yang digunakan
· D nominal size : 3 in
· No. Schedule : 40
· ID : 3,068 in
· OD : 3,5 in
3.23 KONDENSER PARSIAL
Kode : CP-01
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
163
Fungsi : Mengembunkan sebagian hasil dari WHB-01
Tipe : Shell and tube 1 –1 heat exchanger
Bahan konstruksi
· Tube : Cast Steel
· Shell : Carbon steel SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,56 in
· BWG : 13
· Susunan : Triangular pitch, Pt = 1
· Jumlah tube : 30
· Passes : 1
· Flow area : 0,0667 ft2
· Panjang tube : 13,7 ft
· Surface per 1 ft : 0,1963 ft2
Spesifikasi Shell
· ID shell : 8 in
· Passes : 2
3.24 HEATER 1
Kode : HE-01
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
164
Fungsi : Memanaskan campuran bahan baku sebanyak
3605,1231 kg/jam dari suhu 33,117 ºC sampai
343,4675 ºC
Tipe : Shell and tube heat exchanger
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi
· Tube : Cast Steel
· Shell : Carbon steel SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,51 in
· BWG : 11
· Susunan : Triangular pitch, Pt = 1
· Jumlah tube : 92
· Passes : 1
· Flow area : 0,1875 ft2
· Panjang tube : 8 ft
· Surface per 1 ft : 0,1335 ft2
Spesifikasi Shell
· ID shell : 12 in
· Passes : 1
3.25 HEATER 2
Kode : HE-02
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
165
Fungsi : Memanaskan campuran bahan baku sebanyak
3605,1231 kg/jam dari suhu 343,4675 ºC sampai
500 ºC
Tipe : Shell and tube heat exchanger
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi
· Tube : Cast Steel
· Shell : Carbon steel SA 283 grade C
Spesifikasi Tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,482 in
· BWG : 10
· Susunan : Triangular pitch, Pt = 1
· Jumlah tube : 74
· Passes : 1
· Flow area : 0,2286 ft2
· Panjang tube : 8 ft
· Surface per 1 ft : 0,1263 ft2
Spesifikasi Shell
· ID shell : 13,25 in
· Passes : 8
3.26 ACCUMULATOR 1
Kode : ACC-01
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
166
Fungsi : Menampung cairan dari produk kondensor parsial
CD-02 dan produk atas menara distilasi MD-02
Jenis : Tangki berbentuk silinder horisontal dengan head
dan bottom berbentuk torisperical.
Bahan Konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C
Jumlah : 1 buah
Volume : 3,4669 ft3
Diameter : 1,1376 ft
Panjang : 1,1418 ft
Tebal shell : 0,375 in
Tebal head : 0,3125 in
3.27 ACCUMULATOR 2
Kode : ACC-02
Fungsi : Menampung cairan dari produk kondensor parsial
CD-03 dan produk atas menara distilasi MD-03
Jenis : Tangki berbentuk silinder horisontal dengan head
dan bottom berbentuk torisperical.
Bahan Konstruksi : Carbon steel SA 283 grade C
Jumlah : 1 buah
Volume : 5,0631 ft3
Diameter : 4,2344 ft
Panjang : 15,5793 ft
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
167
Tebal shell : 0,625 in
Tebal head : 0,4383 in
3.28 KONDENSOR TOTAL
Kode : CD-01
Fungsi : Menurunkan suhu dan mengembunkan hasil atas
MD-01
Tipe : Shell and tube 1-1 horizontal condenser
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi
· Shell : Stainless steel SA 240 grade 304
· Tube : Cast iron
Spesifikasi Shell
· ID Shell : 17,25 in
· Baffle spacing : 12,9375 in
· Passes : 1
Spesifikasi tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,581 in
· BWG : 14
· Lay out tube : Trianguler pitch ( Pt = 1 in )
· Jumlah tube : 203
· Passes : 1
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
168
· Flow area per tube : 0,289 in2
· Surface per l ft : 0,1963 ft2
· Panjang tube : 16 ft
3.29 KONDENSOR PARSIAL
Kode : CD-02
Fungsi : Menurunkan suhu dan mengembunkan sebagian
hasil atas MD-02
Tipe : Shell and tube 1-1 horizontal condenser
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi
· Shell : Stainless steel SA 240 grade 304
· Tube : Cast iron
Spesifikasi Shell
· ID Shell : 12 in
· Baffle spacing : 9 in
· Passes : 1
Spesifikasi tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,62 in
· BWG : 16
· Lay out tube : Trianguler pitch ( Pt = 1 in )
· Jumlah tube : 92
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
169
· Passes : 1
· Flow area per tube : 0,302 in2
· Surface per l ft : 0,1963 ft2
· Panjang tube : 8 ft
3.30 KONDENSOR PARSIAL
Kode : CD-03
Fungsi : Menurunkan suhu dan mengembunkan sebagian
hasil atas MD-03
Tipe : Shell and tube 1-1 horizontal condenser
Jumlah : 1 buah
Bahan konstruksi
· Shell : Carbon steel
· Tube : Cast steel
Spesifikasi Shell
· ID Shell : 17,25 in
· Baffle spacing : 12,9375 in
· Passes : 1
Spesifikasi tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,584 in
· BWG : 14
· Lay out tube : Trianguler pitch ( Pt = 1 in )
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
170
· Jumlah tube : 203
· Passes : 1
· Flow area per tube : 0,289 in2
· Surface per l ft : 0,1963 ft2
· Panjang tube : 8 ft
3.31 ABSORBER
Kode : A-01
Fungsi : Menyerap campuran gas keluaran separator S-03
dan MD-01 dengan menggunakan solvent H2O
Jenis Packing : Ceramic raschig rings
Diameter Packing : 25 mm
Jumlah : 1 buah
Diameter : 0,5642 m
Tinggi Packing : 1,9653 m
Tinggi menara : 4,0222 m
Tinggi head : 0,2503 m
Teball shell : 0,25 in
Tebal head : 0,25 in
3.32 MENARA DISTILASI 1
Kode : MD-01
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
171
Fungsi : Memisahkan propylene dan sebagian HCl dari
campuran.
Jenis : Packed Tower
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 167 grade 5
Jumlah plate : 9
Diameter : 0,2807 m
Tinggi menara : 12,15 ft
Tinggi head : 0,1022 m
Teball shell : 0.25 in
Tebal head : 0,25 in
Kondisi Operasi
· Puncak : T = 275,3971 K
P = 8 atm
· Dasar : T = 379,6832 K
P = 8 atm
3.33 MENARA DISTILASI 2
Kode : MD-02
Fungsi : Memisahkan allyl chloride dari hasil samping
Jenis : Packed Tower
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 167 grade 5
Jumlah plate : 10
Diameter : 0,2647 m
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
172
Tinggi menara : 4,3060 m
Tinggi head : 0,0980 m
Teball shell : 0,1875 in
Tebal head : 0,25 in
Kondisi Operasi
· Puncak : 341,8952 K
P = 8 atm
· Dasar : T = 415,6122 K
P = 8 atm
3.34 MENARA DISTILASI 3
Kode : MD-03
Fungsi : Memurnikan produk (Allyl chloride)
Jenis : Packed Tower
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 167 grade 5
Jumlah plate : 19
Diameter : 1,4558 ft
Tinggi menara : 8,0743 m
Tinggi head : 5,1970 m
Tebal shell : 0,25 in
Tebal head : 0,1875 in
Kondisi Operasi
· Puncak : 412,6305 K
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
173
P = 8 atm
· Dasar : T = 456,4421 K
P = 8 atm
3.35 REBOILER 1
Kode : REB-01
Fungsi : Menguapkan kembali hasil bawah menara distilasi
MD-01 untuk dikembalikan ke menara.
Jenis : Kettle reboiler
Bahan konstruksi : Carbon steel
Spesifikasi :
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,482 in
· BWG : 10
· Passes : 1
· Flow area : 0,182 ft2
· Panjang : 8 ft
· Surface per 1ft : 0,1263 ft2
3.36 REBOILER 2
Kode : REB-02
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
174
Fungsi : Menguapkan kembali hasil bawah menara distilasi
MD-02 untuk dikembalikan ke menara.
Jenis : Kettle reboiler
Bahan konstruksi
· Tube : Carbon steel
· Shell : Carbon steel
Spesifikasi Tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,482 in
· BWG : 10
· Susunan : Triangular pitch, Pt = 1 in
· Jumlah tube : 24
· Passes : 4
· Flow area : 0,0076 ft2
· Panjang tube : 8 ft
· Surface per 1ft : 0,1263 ft2
Spesifikasi Shell
· ID shell : 8 in
· Passes : 4
3.37 REBOILER 3
Kode : REB-03
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
175
Fungsi : Menguapkan kembali hasil bawah menara distilasi
MD-03 untuk dikembalikan ke menara.
Jenis : Kettle reboiler
Bahan konstruksi
· Tube : Carbon steel
· Shell : Carbon steel
Spesifikasi Tube
· OD tube : 0,75 in
· ID tube : 0,584 in
· BWG : 14
· Susunan : Triangular pitch, Pt = 1 in
· Jumlah tube : 203
· Passes : 1
· Flow area : 0,3778 ft2
· Panjang tube : 16 ft
· Surface per 1ft : 0,1529 ft2
Spesifikasi Shell
· ID shell : 17,25 in
· Passes : 1
3.38 WASTE HEAT BOILER
Kode : WHB-01
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
176
Fungsi : Menurunkan suhu produk keluaran reaktor
sekaligus
: Membuat saturated steam
Jenis : Kettle boiler
ODT : 0,75 in
IDT : 0,584 in
BWG : 14
Flow area : 0,268 ft2
Panjang : 8 ft
Surface per 1 ft : 0,1529 ft2/ft
BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
4.1. Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
177
Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan unit penunjang proses
produksi yang merupakan bagian penting untuk menunjang berlangsungnya proses suatu pabrik. Utilitas di pabrik allyl
chloride dirancang antara lain meliputi unit pengadaaan air, unit pengadaan steam, unit pengadaan listrik, unit pengadaan
bahan bakar dan unit pengolahan limbah.
1. Unit pengadaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan air sebagai berikut :
a. Air pendingin
b. Air umpan boiler
c. Air konsumsi umum dan sanitasi
d. Air keperluan proses
2. Unit pengadaan steam
Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas untuk alat–alat heat
exchanger.
3. Unit pengadaan listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan proses, peralatan utilitas, peralatan elektronik atau listrik, AC,
maupun untuk penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan dari generator
sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan.
4. Unit pengadaan bahan bakar.
Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler dan
generator.
5. Unit pengadaan udara tekan.
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
178
Unit ini bertugas menyediakan udara tekan untuk alat-alat kontrol.
6. Unit pengolahan limbah
Unit ini bertugas untuk mengolah bahan-bahan buangan atau hasil
samping reaksi .
4.1.1. Unit Pengadaan Air
Air yang digunakan dalam pabrik allyl chloride ini berasal dari
perusahaan air industri, yaitu PT. Krakatau Tirta Industri, Cilegon, Banten dengan
pertimbangan sebagai berikut :
a. Pabrik berada di kawasan industri di mana kebutuhan air disediakan oleh
pengelola kawasan industri.
b. Pasokan air baku dijamin kontinyu.
c. Telah memenuhi standar baku air minum
4.1.1.1. Air pendingin
Alasan digunakannya air sebagai media pendingin adalah karena faktor-faktor sebagai berikut :
a. Air dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah.
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi.
d. Tidak terdekomposisi.
Air pendingin ini digunakan sebagai pendingin pada kondensor. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengolahan air pendingin :
a. kesadahan (hardness), yang dapat menyebabkan kerak.
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
179
b. Adanya zat besi, yang dapat menimbulkan korosi.
Pada penggunaan air pendingin melibatkan penggunaan cooling tower yaitu untuk mendinginkan kembali air
pendingin yang telah digunakan sebagai media pendingin.
Spesifikasi lengkap cooling tower :
1. Tipe : Inducted Draft Cooling Tower
2. Jumlah : 1 buah
3. Jumlah air yang didinginkan : 1379,5634 m3
/jam
4. Tenaga fan : 111,6 HP
5. Tenaga motor : 174,375 HP
Ø Jumlah air pendingin
Jumlah air yang dibutuhkan sebagai media pendingin untuk kondenser adalah sebesar :
= 1398570,3339 kg/jam
= 1379,5634 m3
/jam
= 33109,5211 m3/hari
Ø Pengolahan air
Air yang berasal perusahaan air industri pada umumnya telah memenuhi
persyaratan yang diperlukan, sehingga tidak diperlukan pengolahan air.
4.1.1.2. Air umpan boiler
Untuk kebutuhan umpan boiler sumber air yang digunakan berasal dari PT. Krakatau Tirta Industri. Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah sebagai berikut :
a. Kandungan zat yang dapat menyebabkan korosi.
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
180
Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung larutan-larutan asam dan gas-gas
yang terlarut.
b. Kandungan zat yang menyebabkan kerak (scale forming ).
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan yang biasanya berupa garam-garam karbonat
dan silikat.
c. Kandungan zat yang menyebabkan pembusaan ( foaming ).
Air yang digunakan pada proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat-zat
organik, anorganik, dan zat-zat yang tidak larut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi pada
alkalinitas tinggi.
Ø Jumlah air sebagai umpan boiler
Jumlah air yang digunakan adalah sebesar 143046,2351 kg/jam atau laju alir sebanyak 141,1022 m3
/jam.
Jumlah air ini digunakan hanya pada awal start up pabrik, untuk kebutuhan selanjutnya hanya air make up saja yang
diperlukan. Jumlah air untuk keperluan make up air umpan boiler adalah sebesar 28609,247 kg/jam atau laju alir 28,2204
m3
/jam. Air umpan boiler biasanya digunakan lagi setelah digunakan.
Ø Pengolahan air sebagai umpan boiler.
Air yang ada perlu menjalani proses pengolahan terlebih dahulu agar dapat memenuhi persyaratan air umpan
boiler.
Proses pengolahannya yaitu dengan demineralisasi (ion exchanger), yaitu penghilangan mineral-mineral dalam
air seperti Ca2+
, Mg2+
, Na+
, HCO3-, SO4
2-, Cl
-, lalu dilanjutkan proses penghilangan gas-gas terlarut (pada deaerator),
terutama O2 dan CO2, karena gas-gas tersebut dapat mengakibatkan terjadinya korosi. Proses demineralisasi menggunakan
suatu cation exchanger (untuk menghilangkan kation-kation mineralnya) dan suatu anion exchanger (untuk menghilangkan
anion-anion mineralnya). Sedangkan proses penghilangan gas terlarut menggunakan suatu deaerator.
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
181
4.1.1.3. Air konsumsi umum dan sanitasi
Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium,
kantor, perumahan dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi
beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis.
Syarat fisik:
a. suhu di bawah suhu udara luar
b. warna jernih
c. tidak mempunyai rasa dan tidak berbau.
Syarat kimia:
a. tidak mengandung zat organik maupun anorganik
b. tidak beracun
Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang patogen.
Ø Jumlah air untuk konsumsi dan sanitasi
Jumlah air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi dapat dirinci sebagai
berikut :
1. Air untuk karyawan kantor = 30 L/orang/hari
Diperkirakan kebutuhan air untuk karyawan = 257 orang
Jumlah karyawan pabrik = 7710 L/hari
Jumlah kebutuhan air total keperluan kantor = 7,71 m3
/hari
= 0,3213 m3
/jam
2. Air untuk laboratorium = 2,5 m3
/hari
Air untuk kebutuhan ini diperkirakan = 0,1042 m3
/jam
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
182
3. Air untuk pembersihan, pertamanan dan lain-lain. = 10 m3
/hari
Air untuk kebutuhan ini diperkirakan = 0,4167 m3
/jam
Total kebutuhan air untuk konsumsi dan sanitasi = 0,8421 m3
/jam
= 53,2939 kg/jam
Jumlah total air yang dibutuhkan adalah sebesar 53,2939 kg/jam atau laju
alir sebesar 0,8421 m3/jam.
Ø Pengolahan air untuk konsumsi dan sanitasi.
Air yang berasal dari PT. Krakatau Tirta Industri ini telah memenuhi
persyaratan yang diperlukan untuk kebutuhan konsumsi dan sanitasi sehingga
tidak diperlukan pengolahan air terlebih dahulu.
4.1.1.4 Air proses
Air proses yang dimaksud di sini adalah air yang digunakan untuk
keperluan proses, yaitu :
a. Air umpan WHB-01
Air umpan WHB-01 adalah air yang akan diubah menjadi steam
yang selanjutnya digunakan sebagai fluida panas pada vaporizer
(V-01). Karena digunakan untuk menghasilkan steam, maka
kualitas dan spesifikasi air umpan WHB-01 ini seperti air umpan
boiler.
Jumlah air yang dibutuhkan sebagai umpan WHB-01 adalah
sebesar 543,3769 kg/jam atau 0,5360m3/jam.
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
183
b. Chilled water
Chilled water adalah air yang sengaja didinginkan (di bawah suhu
lingkungan) dan digunakan sebagai media pendingin. Chilled
water dihasilkan dengan sistem refrigerasi dengan refrigerant
propylene. Hal ini dilakukan karena pabrik ini juga menggunakan
propylene sebagai bahan baku, sehingga lebih hemat.
Chilled water digunakan untuk mendinginkan distilat pada CD-01
dan CD-02, dengan perincian sebagai berikut :
§ Jumlah kebutuhan untuk CD-01 adalah sebesar
185092,0802 kg/jam atau 182,5766 m3/jam
§ Jumlah kebutuhan untuk CD-01 adalah sebesar 10709,7153
kg/jam atau 10,5642 m3/jam
c. Air umpan absorber
Air umpan absorber berfungsi sebagai solvent dalam proses
absorbsi HCl dari umpan absorber untuk menghasilkan HCl
dengan kemurnian 31,5 %. Kebutuhan air umpan absorber adalah
sebanyak 7975,2169 kg/jam atau sebesar 7,8668 m3/jam.
Dengan demikian dapat dihitung total jumlah kebutuhan air proses, yaitu
sebesar 1602890,7231 kg/jam atau 1581,1070 m3/jam.
Ø Total kebutuhan air
Air umpan boiler = 171655,4822 kg/jam = 169,3226 m3
/jam
Air konsumsi dan sanitasi = 53,2939 kg/jam = 0,8421 m3/jam
Air pendingin = 1398570,3339 kg/jam = 1379,5634 m3/jam
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
184
Air proses = 1602890,7231 kg/jam = 1581,1070 m3/jam
Total kebutuhan = 3173169,8330 kg/jam = 3130,0456 m3/jam
Untuk keamanan dipakai 20 % berlebih, maka :
Total kebutuhan = 3807803,7997 kg/jam = 3756,0547 m3
/jam
Skema pengolahan air yang digunakan di pabrik allyl chloride dapat dilihat pada gambar 4.1.
Gambar 4.1. Skema Pengolahan Air
4.1.2 Unit Pengadaan Steam
Steam yang diproduksi pada pabrik allyl chloride ini digunakan untuk
memenuhi kebutuhan panas pada vaporizer , reboiler, dan heat exchanger. Untuk
memenuhi kebutuhan steam digunakan boiler. Kebutuhan steam pada pabrik allyl
chloride ini adalah :
Air dari PT. Krakatau Tirta Industri
Tangki penampung air
pendingin
Demineralisasi
Air konsumsi dan
sanitasi
Cooling tower
Tangki penampung umpan
boiler
Tangki penampung air
proses
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
185
Tekanan = 1 atm
Suhu = 675 °C
Jumlah = 130042,0319 kg/jam
Untuk menjaga kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusi, jumlah steam dilebihkan sebanyak 10 %.
Jadi jumlah total steam yang dibutuhkan adalah sebanyak 143046,23513 kg/jam.
Ø Boiler yang dibutuhkan.
Spesifikasi Boiler :
1. Tipe : Fire tube boiler
2. Jumlah : 1 buah
3. Heating surface : 79083,48 ft2
4. Rate of steam : 315359,73 lb/jam
5. Tekanan steam : 14,7 psi
6. Bahan bakar : Solar
4.1.3. Unit Pengadaan Listrik
Kebutuhan tenaga listrik di pabrik allyl chloride ini dipenuhi oleh PLN
dan generator pabrik, hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat
berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator yang
digunakan adalah generator arus bolak-balik dengan pertimbangan :
1. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar.
2. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan dengan
transformer.
Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari :
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
186
1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas = 124,2709 kW
2. Listrik untuk penerangan = 133,7714 kW
3. Listrik untuk AC = 10 kW
4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi. = 10 kW
Jumlah kebutuhan listrik total = 278,0423 kW
Jumlah kebutuhan listrik sebesar ini disuplai oleh PLN. Jika diasumsikan
kapasitas generator = 75 % dari kapasitas total sehingga spesifikasi generator
yang dibutuhkan untuk menyuplai kebutuhan listrik diatas jika terjadi gangguan
listrik dari PLN adalah sebagai berikut :
Tipe : AC generator
Kapasitas : 750 kW
Tegangan : 220/360 volt
Efisiensi : 80 %
Jumlah : 1 buah
Bahan bakar : Solar
4.1.4. Unit Pengadaan Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi
kebutuhan bahan bakar pada boiler dan generator. Jenis bahan bakar yang
digunakan adalah solar yang diperoleh dari Pertamina dan distributornya.
Pemilihan bahan bakar cair tersebut didasarkan pada alasan :
1. mudah didapat
2. kesetimbangan terjamin
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
187
3. mudah dalam penyimpanan
Sifat fisik solar adalah sebagai berikut :
- Heating Value : 18800 Btu/lb
- Specific gravity : 0,8691
- Efisiensi : 80 %
Ø Kebutuhan bahan bakar
1. Untuk Boiler = 7196,9809 L/jam
2. Untuk Generator = 83,4854 L/jam
Total kebutuhan = 7280,4663 L/jam
4.1.5 Unit pengadaan udara tekan
Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik allyl chloride ini
diperkirakan sebesar 200 m3/jam, tekanan 100 psi dan suhu 30 oC. Alat untuk
menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan dryer yang
berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai diperoleh kandungan air
maksimal 84 ppm.
· Kompresor yang dibutuhkan
Kapasitas : 200 m3/jam
Tekanan suction : 14,7 psia
Tekanan discharge : 100 psia
Suhu udara : 30 oC
Jenis : Single Stage Reciprocating Compressor
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
188
Efisiensi : 80 %
Daya kompresor : 13 HP
Jumlah : 1 buah
4.1.6.Unit Pengolahan Limbah
Limbah pabrik allyl chloride yang berupa cairan yang terdiri dari propylene, 2chloropropene, dichloropropene,
tidak langsung dibuang ke lingkungan, tetapi dibakar dalam burn pit.
4.2. Laboratorium
Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang kelancaran proses produksi dan
menjaga mutu produk. Dengan data yang diperoleh dari laboratorium maka proses produksi akan selalu dapat dikontrol dan
dijaga mutu produk sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Di samping itu juga berperan dalam pengendalian
pencemaran lingkungan.
Laboratorium berada dibawah bidang produksi yang mempunyai tugas pokok antara lain :
1. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk.
2. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi dengan melakukan analisa terhadap pencemaran lingkungan.
3. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler dan lain-lain yang berkaitan langsung dengan
proses produksi.
Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan non shift :
1. Kelompok shift
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
189
Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa–analisa rutin terhadap proses produksi. Dalam
melaksanakan tugasnya, kelompok ini menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam
dengan dibagi menjadi 4 shift. Masing-masing shift bekerja selama 8 jam.
2. Kelompok non shift
Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan
menyediakan reagen kimia yang diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan
kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas antara lain :
a. menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium
b. melakukan analisa bahan buangan penyebab polusi
c. melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran produksi.
Dalam melaksanakan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi :
a. Laboratorium fisik
b. Laboratorium analitik
c. Laboratorium penelitian dan pengembangan
4.2.1. Laboratorium Fisik dan Analitik
Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap sifat-sifat bahan baku dan produk.
Pengamatan yang dilakukan yaitu antara lain :
§ Gas Chromatography ( GC )
Analisa GC digunakan untuk menganalisa kemurnian allyl chloride.
§ Analisa asam (HCl), dengan cara titrasi 90% isopropyl alcohol dengan menggunakan potassium hidroksida.
( Kirk Othmer)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
190
4.2.2. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, contohnya perlindungan terhadap lingkungan. Di samping
mengadakan penelitian rutin, laboratorium ini juga mengadakan penelitian yang sifatnya non rutin, misalnya penelitian
terhadap produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian guna mendapatkan alternatif lain terhadap
penggunaan bahan baku.
Alat analisa penting yang digunakan antara lain :
1. Water content tester, untuk menganalisa kadar air.
2. Hydrometer, untuk mengukur specific gravity.
3. Viscometer, untuk mengukur viskositas.
4. Gas Chromatography ( GC ) untuk menganalisa kadar bahan baku dan produk.
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1. Bentuk Perusahaan
Pabrik allyl chloride yang akan didirikan direncanakan mempunyai :
Bentuk : Perseroan Terbatas (PT)
Lapangan Usaha : Industri allyl chloride
Lokasi Perusahaan : Cilegon, Banten
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
191
Alasan pemilihan bentuk perusahaan ini adalah didasarkan atas beberapa
faktor, sebagai berikut :
1. Mudah untuk mendapatkan modal, yaitu dengan menjual saham perusahaan.
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas, sehingga kelancaran produksi
hanya dipegang oleh pemimpin perusahaan.
3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik perusahaan
adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta
stafnya yang diawasi oleh Dewan Komisaris.
4. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin, karena tidak berpengaruh dengan
berhentinya :
a. Pemegang saham
b. Direksi beserta stafnya
c. Karyawan perusahaan
5. Efisiensi dari manajemen
Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai Dewan
Komisaris dan Direktur Utama yang cukup cakap dan berpengalaman.
6. Lapangan usaha lebih luas
Suatu Perseroan Terbatas (PT) dapat menarik modal yang sangat besar dari
masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usahanya.
5.2. Struktur Organisasi
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
192
Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur
organisasi yang terdapat dan dipergunakan oleh perusahaan tersebut. Untuk
mendapatkan suatu sistem yang terbaik, maka perlu diperhatikan beberapa
pedoman antara lain :
· Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
· Pendelegasian wewenang
· Pembagian tugas kerja yang jelas
· Kesatuan perintah dan tanggung jawab
· Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
· Organisasi perusahaan yang fleksibel
Dengan berprinsip pada pedoman tersebut maka diperoleh struktur
organisasi yang baik yaitu sistem Line and Staff. Pada sistem ini garis kekuasaan
lebih sederhana dan praktis.
Kebaikan dalam pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam
sistem, organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan
bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Sedangkan untuk mencapai
kelancaran produksi maka perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang
ahli dibidangnya. Staf ahli akan memberi bantuan pemikiran dan nasehat kepada
tingkat pengawas, demi tercapainya tujuan perusahaan.
Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi
garis dan staf, yaitu :
1. Sebagai garis atau line yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok
organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
193
2. Sebagai staf yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit
operasional.
Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dalam pelaksanaan tugas
sehari-harinya diwakili oleh Dewan Komisaris, sedangkan tugas untuk
menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh Direktur Utama dibantu oleh Direktur
Teknik, Direktur Keuangan dan Umum. Direktur Teknik membawahi bidang
pemasaran, teknik dan produksi, sedangkan Direktur Keuangan dan Umum
membidangi kelancaran pelayanan. Direktur-direktur ini membawahi beberapa
kepala bagian yang akan bertanggung jawab membawahi atas bagian dalam
perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
Masing-masing kepala bagian membawahi beberapa seksi dan masing –
masing seksi akan membawahi beberapa karyawan perusahaan pada masing –
masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok
regu yang setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing-
masing seksi.
5.3. Tugas dan Wewenang
5.3.1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal
untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut.
Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk PT (Perseroan
Terbatas) adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
194
Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang :
· Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris
· Mengangkat dan memberhentikan Direktur
· Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi
tahunan dari perusahaan.
5.3.2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik
saham, sehingga Dewan Komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik
saham.
Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi :
· Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target
perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan pemasaran.
· Mengawasi tugas-tugas direksi
· Membantu direksi dalam tugas-tugas penting
5.3.3. Dewan Direksi
Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur
Utama bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris atas segala tindakan dan
kebijaksanaan yang diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur Utama
membawahi Direktur Produksi, Direktur Keuangan dan Umum.
Tugas-tugas Direktur Utama meliputi :
· Melaksanakan policy perusahaan dan mempertanggungjawabkan
pekerjaan pada pemegang saham pada akhir jabatan
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
195
· Menjaga stabilitas organisasi perusahaan dan membuat kontinuitas
hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, konsumen, dan
karyawan
· Mengangkat dan memberhentikan Kepala Bagian dengan persetujuan
rapat pemegang saham
· Mengkoordinir kerja sama dengan Direktur Produksi dan Direktur
Keuangan dan Umum
Tugas-tugas Direktur Produksi meliputi :
· Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang produksi,
teknik dan pemasaran
· Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala –
kepala bagian yang menjadi bawahannya
Tugas-tugas Direktur Keuangan dan Umum meliputi :
· Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang keuangan dan
pelayanan umum
· Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala –
kepala bagian yang menjadi bawahannya
5.3.4. Staf Ahli
Staf Ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu Direktur
dalam menjalankan tugasnya baik yang berhubungan dengan teknik maupun
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
196
administrasi. Staf Ahli bertanggung jawab kepada Direktur Utama sesuai dengan
bidang keahlian masing-masing.
Tugas dan wewenang Staf Ahli :
· Memberi nasehat dan saran dalam perencanaan pengembangan
perusahaan
· Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan
· Memberikan saran-saran dalam bidang hukum
5.3.5. Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Penelitian dan Pengembangan terdiri dari ahli-ahli atau sarjana-sarjana
sebagai pembantu direksi dan bertanggung jawab kepada direksi.
Tugas dan wewenang Litbang :
· Mempertinggi mutu suatu produk
· Memperbaiki proses dari pabrik / perencanaan alat untuk pengembangan
produksi
· Mempertinggi efisiensi kerja
5.3.6. Kepala Bagian
Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan
garis-garis yang diberikan oleh perusahaan. Kepala bagian bertanggung jawab
kepada Direktur Utama, kepala bagian yang terdiri dari :
1. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab kepada Direktur Produksi dalam bidang mutu dan
kelancaran produksi.
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
197
Kepala Bagian Produksi membawahi :
· Seksi Proses
· Seksi Pengendalian
· Seksi Laboratorium
Tugas Seksi Proses :
· Mengawasi jalannya proses dan produksi
· Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang
mengalami kerusakan, sebelum diperbaiki oleh seksi yang berwenang
Tugas Seksi Pengendalian :
· Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan kerja dan
mengurangi potensi bahaya yang ada
Tugas Seksi Laboratorium :
· Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu
· Mengawasi dan manganalisa mutu produksi
· Mengawasi hal-hal tentang buangan pabrik
2. Kepala Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab kepada Direktur Produksi dalam bidang bahan baku dan
pemasaran hasil produksi.
Kepala bagian ini membawahi :
· Seksi Pembelian
· Seksi Penjualan
Tugas Seksi Pembelian :
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
198
· Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan
perusahaan
· Mengetahui harga pasaran dan mutu bahan baku serta mengatur keluar
masuknya bahan dan alat dari gudang
Tugan Seksi Penjualan :
· Merencanakan strategi penjualan hasil produksi
· Mengatur distribusi barang dari gudang
3. Kepala Bagian Teknik
Bertanggung jawab kepada Direktur Produksi dalam bidang peralatan, proses
dan utilitas. Kepala Bagian Teknik membawahi :
· Seksi Pemeliharaan
· Seksi Utilitas
Tugas Seksi Pemeliharaan :
· Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik
· Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik
Tugas Seksi Utilitas :
· Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi kebutuhan
proses, kebutuhan uap, air dan tenaga listrik
4. Kepala Bagian Keuangan
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang
administrasi dan keuangan.
Kepala Bagian Keuangan membawahi :
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
199
· Seksi Administrasi
· Seksi Kas
Tugas Seksi Administrasi :
· Menyelenggarakan pencatatan hutang piutang, administrasi persediaan
kantor dan pembukuan, serta masalah pajak
Tugas Seksi Kas :
· Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan uang dan
membuat prediksi keuangan masa depan
· Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan
5. Kepala Bagian Umum
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang
personalia, hubungan masyarakat dan keamanan.
Kepala Bagian Umum membawahi :
· Seksi Personalia
· Seksi Humas
· Seksi Keamanan
Tugas Seksi Personalia :
· Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik
mungkin antar pekerja dan pekerjaannya serta lingkungannya supaya tidak
terjadi pemborosan waktu dan biaya
· Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi kerja
yang dinamis
· Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
200
Tugas Seksi Humas :
· Mengatur hubungan perusahaan dengan masyarakat luar
Tugas Seksi Keamanan :
· Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas yang ada di perusahaan
· Mengawasi keluar masuknya orang-orang, baik karyawan maupun yang
bukan dari lingkungan perusahaan
· Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan intern
perusahaan
7. Kepala Seksi
Merupakan pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan
rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing, agar diperoleh
hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi.
Setiap Kepala Seksi bertanggung jawab terhadap kepala bagian masing –
masing sesuai dengan seksinya.
5.4. Pembagian Jam Kerja Karyawan
Pabrik allyl chloride direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam satu
tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari
libur digunakan untuk perbaikan dan perawatan (shutdown) pabrik. Sedangkan
pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan, yaitu :
1. Karyawan non shift / harian
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
201
Karyawan non shift adalah para karyawan yang tidak menangani proses
produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah Direktur,
Staf Ahli, Kepala Bagian, Kepala Seksi serta bawahan yang ada di kantor.
Karyawan harian dalam satu minggu akan bekerja selama 5 hari dengan
pembagian jam kerja sebagai berikut :
Jam kerja :
· Hari Senin – Jum’at : jam 08.00 – 16.00
Jam istirahat :
· Hari Senin – Kamis : jam 12.00 – 13.00
· Hari Jum’at : jam 11.00 – 13.00
2. Karyawan shift
Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses
produksi atau mengatur bagian – bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai
hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Yang termasuk
karyawan shift antara lain : operator produksi, sebagian dari bagian teknik,
bagian gudang dan bagian-bagian keamanan.
Para karyawan shift akan bekerja bergantian sehari semalam, dengan
pengaturan sebagai berikut :
· Shift pagi : jam 07.00 – 15.00
· Shift sore : jam 15.00 – 23.00
· Shift malam : jam 23.00 – 07.00
Untuk karyawan shift ini dibagi dalam 4 regu (A,B,C,D) dimana 3 regu
bekerja dan 1 regu istirahat, dan dikenakan secara bergantian. Tiap regu akan
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
202
mendapat giliran 3 hari kerja dan 1 hari libur dan masuk lagi untuk shift
berikutnya.
Tabel 5.1. Jadwal pembagian kelompok shift
Hari Shift pagi Shift sore Shift malam Libur
Senin A B C D
Selasa D A B C
Rabu C D A B
Kamis B C D A
Jum’at A B C D
Sabtu D A B C
Minggu C D A B
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor
kedisiplinan karyawannya. Untuk itu kepada seluruh karyawan diberlakukan
absensi dan masalah absensi ini digunakan pimpinan perusahaan sebagai
dasar dalam mengembangkan karier para karyawan dalam perusahaan
5.5. Status Karyawan dan Sistem Upah
Pada pabrik allyl chloride ini sistem upah karyawan berbeda-beda
tergantung pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab dan keahlian.
Menurut statusnya karyawan dibagi menjadi 3 golongan sebagai berikut :
1. Karyawan tetap
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
203
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan
(SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian
dan masa kerja.
2. Karyawan harian
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK direksi dan
mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.
3. Karyawan borongan
Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja. Karyawan
ini menerima upah borongan untuk suatu perusahaan.
5.6. Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji
5.6.1. Penggolongan Jabatan
Tabel 5.2. Penggolongan jabatan dalam suatu perusahaan
No. Jabatan Keterangan
1.
2
3.
4
5.
6.
7.
8.
9.
Direktur Utama
Direktur Produksi
Direktur Keuangan dan Umum
Kepala Bagian Produksi
Kepala Bagian Teknik
Kepala Bagian Pemasaran
Kepala Bagian Keuangan
Kepala Bagian Umum
Kepala Seksi
Sarjana Ekonomi/Teknik/Hukum
Sarjana Teknik Kimia
Sarjana Ekonomi
Sarjana Teknik Kimia
Sarjana Teknik Mesin
Sarjana Teknik Kimia/Ekonomi
Sarjana Ekonomi
Sarjana Hukum
Sarjana
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
204
10.
11.
12.
13.
14.
Operator
Sekretaris
Dokter
Perawat
Lain-lain
STM/SLTA/SMU
Akademi Sekretaris
Sarjana Kedokteran
Akademi Perawat
SMU/SMP/Sederajat
5.6.2. Jumlah Karyawan dan Gaji
Jumlah karyawan harus ditentukan secara tepat sehingga semua pekerjaan
yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan efisien.
Tabel 5.3. Jumlah karyawan sesuai dengan jabatannya
No. Jabatan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Direktur Utama
Direktur Produksi
Direktur Keuangan dan Umum
Staf Ahli
Litbang
Sekretaris
Kepala Bagian Produksi
Kepala Bagian Pemasaran
Kepala Bagian Teknik
Kepala Bagian Umum
Kepala Bagian Keuangan
Kepala Seksi Proses
1
1
1
3
3
3
1
1
1
1
1
1
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
205
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
Kepala Seksi Pengendalian
Kepala Seksi Laboratorium
Kepala Seksi Penjualan
Kepala Seksi Pembelian
Kepala Seksi Pemeliharaan
Kepala Seksi Utilitas
Kepala Seksi Administrasi
Kepala Seksi Kas
Kepala Seksi Personalia
Kepala Seksi Humas
Kepala Seksi Keamanan
Karyawan Proses
Karyawan Pengendalian
Karyawan Laboratorium
Karyawan Penjualan
Karyawan Pembelian
Karyawan Pemeliharaan
Karyawan Utilitas
Karyawan Administrasi
Karyawan Kas
Karyawan Personalia
Karyawan Humas
Karyawan Keamanan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
50
40
8
5
5
41
40
4
4
4
4
24
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
206
36.
37.
38.
39.
Dokter
Perawat
Sopir
Pesuruh
1
2
7
7
Total 257
Tabel 5.4. Perincian golongan dan gaji karyawan
Gol. Jabatan Gaji/bulan (Rp.) Kualifikasi
I
II
III
IV
V
VI
VII
Direktur Utama
Direktur
Staf Ahli
Litbang
Kepala Bagian
Kepala Seksi
Sekretaris
Karyawan Biasa
Karyawan Biasa
50.000.000,00
30.000.000,00
14.000.000,00
10.000.000,00
9.000.000,00
5.000.000,00
4.000.000,00
2.500.000,00 - 1.500.000,00
1.000.000,00 - 800.000,00
S1/S2/S3
S1/S2
S1
S1
S1
S1
S1
D3
SLTA ke bawah
5.7. Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan antara lain :
1. Tunjangan
· Tunjangan berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan
karyawan yang bersangkutan
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
207
· Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang
karyawan
· Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar
jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja
2. Cuti
· Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam
1 tahun
· Cuti sakit diberikan pada karyawan yang menderita sakit berdasarkan
keterangan dokter
3. Pakaian Kerja
Pakaian kerja diberikan pada setiap karyawan sejumlah 3 pasang untuk setiap
tahunnya.
4. Pengobatan
· Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan
oleh kerja, ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang.
· Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan
oleh kecelakaan kerja, diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan
BAB VI
ANALISA EKONOMI
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
208
Pada prarancangan pabrik allyl chloride ini dilakukan evaluasi atau
penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang
dirancang ini dapat menguntungkan atau tidak. Yang terpenting dari prarancangan
ini adalah estimasi harga dari alat-alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar
untuk estimasi analisa ekonomi, sedangkan analisa ekonomi dipakai untuk
mendapatkan perkiraan / estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam
kegiatan produksi suatu pabrik, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal
investasi dapat dikembalikan dan terjadinya titik impas. Selain itu analisa
ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat
menguntungkan atau tidak jika didirikan.
Untuk itu pada prarancangan pabrik allyl chloride ini, kelayakan investasi
modal dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa meliputi :
a. Profitability
Adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya produksi
yang dikeluarkan.
Profitabillity = Total penjualan produk - Total biaya produksi
(G. Donald, 1989)
b. Percent Profit On Sales (% POS)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
209
Percent Profit On Sales adalah rasio keuntungan dengan harga penjualan
produk yang digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat keuntungan
yang diperoleh.
POS = % 100x produk jualHarga
Profit
c. Percent Return of Investement (% ROI)
Percent Return of Investement adalah rasio keuntungan tahunan dengan
mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal investasi.
ROI membandingkan laba rata-rata terhadap Total Capital Investment.
Prb = F
ab
I
rP
Pra = F
aa
I
rP
dengan :
Prb = % ROI sebelum pajak
Pra = % ROI setelah pajak
Pb = Keuntungan sebelum pajak
Pa = Keuntungan setelah pajak
ra = Annual production rate
If = Fixed capital investment
(Aries, Newton, 1955)
d. Pay Out Time (POT)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
210
POT adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Capital
Invesment berdasarkan profit yang diperoleh.
D = Fab
F
I1,0rPI+
dengan :
D = Pay out time, tahun
Pb = Keuntungan sebelum pajak
ra = Annual production rate
If = Fixed Capital Invesment
(Aries, Newton, 1955)
e. Break Even Point (BEP)
BEP adalah titik impas suatu keadaan, dimana besarnya kapasitas
produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Suatu keadaan di mana
pabrik tidak mendapatkan keuntungan namun tidak menderita kerugian.
Ra = aaa
aa
R7,0VS)ZR3,0(F
--+
dengan :
ra = Annual production rate
Fa = Annual fixed expense at max production
Ra = Annual regulated expense at max production
Sa = Annual sales value at max production
Va = Annual variable expense at max production
Z = Annual max production
f. Shut Down Point (SDP)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
211
SDP adalah titik dimana pabrik tersebut mengalami kerugian sebesar
Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus tutup.
ra = aaa
a
R7,0VSZR3,0
--
dengan :
ra = Annual production rate
Fa = Annual fixed expense at max production
Ra = Annual regulated expense at max production
Sa = Annual sales value at max production
Va = Annual variable expense at max production
Z = Annual max production
(Peters, Timmerhaus, 2003)
g. Discounted Cash Flow (DCF)
DCF adalah analisa kelayakan ekonomi dengan menggunakan Discounted
Cash Flow dibuat dengan mempertimbangkan nilai uang yang berubah
terhadap waktu dan dirasakan atas investasi yang tak kembali pada akhir
tahun selama umur pabrik. DCF biasanya satu setengah kali bunga
pinjaman bank.
Umur pabrik (n) = Depresiasi
SVFCI-
Salvage value (SV) = 0,1 x FCI
(FC+WC) (1+i)n = (FC+WC) + |(1+i)n-1 +(1+i)n-2 +…+1| x c
(Peters, Timmerhaus, 2003)
Dengan cara coba ralat diperoleh ralat nilai i = %
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
212
Untuk meninjau faktor-faktor tersebut di atas perlu diadakan penaksiran
terhadap beberapa faktor, yaitu :
1. Penaksiran Modal Industri (Total Capital Investment) yang terdiri atas :
a. Modal Tetap (Fixed Capital)
b. Modal Kerja (Working Capital)
2. Penentuan Biaya Produksi Total (Total Production Cost)
a. Manufacturing Cost
b. General Expense
3. Total Pendapatan Penjualan Produk Maleic Anhydride
Yaitu keuntungan yang didapat selama satu periode produksi.
6.1. Penaksiran Harga Peralatan
Harga peralatan pabrik bisa diperkirakan dengan metode yang
dikonversikan dengan keadaan yang ada sekarang ini. Penentuan harga peralatan
dilakukan dengan menggunakan data Indeks Harga.
Penentuan harga dengan indeks dilakukan untuk alat dengan kapasitas
yang sama dan jenis yang sama namun berbeda tahunnya.
Tabel 6.1 Indeks harga alat
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
213
Cost Index, tahun
Chemical Engineering Plant Index
1990 357,6
1991 361,3
1992 358,2
1993 359,2
1994 368,1
1995 381,1
1996 381,7
1997 386,5
1998 389,5
1999 390,6
2000 394,1
2001 394,3
2002 390,4
(Timmerhaus, p.238)
Persamaan yang digunakan :
Ny
Nx.EyEx =
dengan : Ex = Harga pembelian alat pada tahun 2010
Ey = Harga pembelian alat pada tahun 2002
Nx = Indeks harga pada tahun 2010
Ny = Indeks harga pada tahun 2002
6.2. Penentuan Total Capital Investment (TCI)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
214
Asumsi-asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa ekonomi :
1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2008 dengan masa
konstruksi dan instalasi selama 2 tahun dan pabrik dapat beroperasi secara
komersial pada awal tahun 2010.
2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu.
3. Kapasitas produksi adalah 10.000 ton/tahun.
4. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun.
5. Modal kerja yang diperhitungkan adalah selama 1 bulan.
6. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk
perbaikan alat-alat pabrik.
7. Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun. kecuali alat-alat tertentu (umur
pompa dan tangki adalah 5 tahun).
8. Nilai rongsokan (salvage value) 0% dari FCI.
9. Situasi pasar, biaya dan lain-lain diperkirakan stabil selama pabrik beroperasi.
10. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 9000,-
6.2.1. Modal Tetap (Fixed Capital Invesment)
Tabel 6.2 Fixed Capital Invesment
No Jenis Harga (Rp)
1. Harga peralatan 10.141.499.762
2. Instalasi 4.360.844.898
3. Pemipaan 8.721.689.796
4. Instrumentasi 1.521.224.964
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
215
5. Isolasi 811.319.981
6. Listrik 1.014.149.976
7. Bangunan 3.042.449.929
8. Tanah dan perbaikan lahan 1.014.149.976
9. Utilitas 4.056.599.905
10. Engineering & construction 8.670.982.297
11. Contractor’s fee 2.167.745.574
12. Contingency 10.838.727.871
13. Enviromental cost 11.882.807.736
Fixed Capital (FC) 68.224.192.666
6.2.2. Modal Kerja (Working Capital)
Tabel 6.3 Modal kerja
No. Jenis Harga (Rp)
1. Persediaan bahan baku 4.355.838.841
2. In-process inventory 2.164.790.823
3. Product inventory 8.659.163.290
4. Extended credit 13.982.547.918
5. Available cash 8.697.427.157
Working Capital (WC) 37.907.597.863
Total Capital Investment (TCI)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
216
TCI = FC + WC
= Rp. 106.151.790.529
6.3 Biaya Produksi Total (Total Production Cost)
6.3.1 Manufacturing Cost (MC)
6.3.1.1 Direct Manufacturing Cost (DMC)
Tabel 6.4 Direct manufacturing cost
No. Jenis Harga (Rp)
1. Harga Bahan Baku 47.929.848.519
2. Labor 1.620.000.000
3. Supervisi 405.000.000
4. Maintenance 6.824.419.267
5. Plant Supplies 1.023.662.890
6. Royalty dan patent 3.355.811.500
7. Utilitas 17.721.581.164
Total Direct Manufacturing Cost (DMC) 77.260.323.340
6.3.1.2 Indirect Manufacturing Cost (IMC)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
217
Tabel 6.5 Indirect manufacturing cost
No. Jenis Harga (Rp)
1. Payroll overhead 324.000.000
2. Laboratory 324.000.000
3. Plant over head 810.000.000
4. Packaging & Shipping 16.779.057.502
Total Indirect Manufacturing Cost (IMC) 18.237.057.502
6.3.1.3 Fixed Manufacturing Cost (FMC)
Tabel 6.6 Fixed manufacturing cost
No. Jenis Harga (Rp)
1. Depresiasi 6.824.419.267
2. Property tax 1.364.883.853
3. Asuransi 682.441.927
Total Fixed Manufacturing Cost (FMC) 8.871.745.047
Total Manufacturing Cost = DMC + IMC + FMC
= Rp. 104.369.125.888
6.3.1.4 General Expense (GE)
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
218
Tabel 6.7. General expense
No. Jenis Harga (Rp)
1. Administrasi 5.033.717.251
2. Sales 20.134.869.002
3. Riset 3.355.811.500
4. Finance 5.469.864.603
General Expense (GE) 34.021.262.356
Biaya Produksi Total (TPC) = MC + GE
= Rp. 138.390.388.244
6.4. Keuntungan (Profit)
Penjualan produk :
Total Penjualan Produk = Rp. 167.790.575.019
Biaya produksi total (TPC) = Rp. 138.390.388.244
Keuntungan sebelum pajak = Rp. 29.400.186.775
Pajak diambil 20% = Rp. 5.880.037.355
Keuntungan setelah pajak = Rp. 23.520.149.420
6.5. Analisa Kelayakan
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
219
1. % Return of Invesment (% ROI)
a. ROI sebelum pajak = 43,08%
b. ROI setelah pajak = 34,46%
2. Pay Out Time (POT)
a. POT sebelum pajak = 1,88 tahun
b. POT setalah pajak = 2,25 tahun
3. Break Even Point (BEP)
a. Besarnya BEP untuk Pabrik Allyl Chloride ini adalah :
BEP = 44,72 %
4. Shut Down Point (SDP)
Besarnya SDP untuk Pabrik Allyl Chloride ini adalah :
SDP = 27,07%
5. Discounted Cash Flow (DCF)
Besarnya DCF untuk Pabrik Allyl Chloride ini adalah :
DCF = 26,82%
Tabel 6.8. Analisa kelayakan
No. Keterangan Nilai Batasan
1. % Return on Investment (ROI) :
ROI sebelum pajak
ROI setelah pajak
43,08 %
34,46%
Min. 11%
-
2. Pay Out Time (POT) :
POT sebelum pajak
POT setelah pajak
1,88 tahun
2,25tahun
Maks. 2 tahun
-
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
220
3. Break Even Point (BEP) 44,72 % 40 - 60 %
4. Shut Down Point (SDP) 27,077 % -
5. Discounted Cash Flow (DCF) 26,82 % -
Dari hasil analisa kelayakan tersebut dapat disimpulkan bahwa investasi pendirian
Pabrik Allyl Chloride ini lebih menarik untuk dilakukan daripada menyimpan
uang di bank.
GRAFIK ANALISA KELAYAKAN
0
50
100
150
200
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
% Kapasitas
Nila
i x R
p. 1
.000
.000
.000
,-
Ra
Fa
BEP
SDP Va
Sa
Gambar 6.1 Grafik Analisa Kelayakan
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S. and Newton, R.D. 1955. Chemical Engineering Cost Estimation. McGraw Hill International Book Company. New York
Backhurst, J.R., & Harker, J.H., 1983, Process Plant Design. Heinemann Educational Books, London
Branan,C.R. 1994. Rules of Thumb for Chemical Engineers. Gulf Publishing Company. Houston
Brown, G.G. 1978. Unit Operation. 3ed
editions. McGraw Hill International Book Company. Tokyo
Brownell, L.E. and Young, E.H. 1959. Process Equipment Design. 1st
editions. John Wiley and Sons Inc. New York
Chopey, N.P. 1994. Handbook of Chemical Engineering Calculations. 2nd
edition. McGraw-Hill, Inc. United States of America
Prarancangan Pabrik Allyl Chloride dari Propylene dan Chlorine Kapasitas produksi 10.000 ton / tahun
BAB VI Analisa Ekonomi
221
Coulson, J.M. and Richardson, J.F. 1983. An Introduction to Chemical Engineering. Allyn and Bacon Inc. Massachusetts
Fogler, H.S. 1999. Element of Chemical Reaction engineering 3rd
Edition. Prentice Hall. New Jersey
Faith, W.L. and Keyes, D.B, 1957, Industrial Chemicals, John Wiley & Sons, Inc., USA
Geankoplis, C.J. and J.F. Richardson. Design Transport Process and Unit Operation. 1989. Pegamon Press. Singapore
Geiringer, Paul L. Handbokk of Heat Transfer Media. 1962. Reinhold Publishing Corporation. New York
Groggins, P.H., 1958, Unit Process in Organics Synthesis, 5th
edition, Mc. Graw Hill Book Company Inc. Japan
Hill, Charles. G., 1977, An IntroductionTo Chemical Enggineering Kinetcs & Reactor Design, John Wiley & Sons, Inc. USA
Hougen, Olaf A. and Watson, Kenneth M. Chemical Process Principles part three, 1957. John Wiley and Sons Inc, London
Kern, D.Q. 1983. Process Heat Transfer. McGraw Hill International Book Company. Tokyo
Kirk, R.E. & Othmer, D.F. 1983. Encyclopedia of Chemical Technology. 3rd
edition. A Wiley Inter Science Publisher Inc. New York
Levenspiel, O. 1972. Chemical Reaction Engineering. 2nd
edition. John Wiley and Sons Inc. Singapore
McCabe, W.I. and Smith, J.C. 1985. Unit Operation of Chemical Engineering. 4th
edition. McGraw Hill Book Company. Singapore
Perry, R.H. and Green, D.W. 1999. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook. 7th
edition. McGraw Hill Book Company. Singapore
Peters, M.S and Timmerhause K.D. 2003. Plant design and Economics for Chemical Engineers. Mc Graw Hill Book Company. New York
Rase, Howard F. 1981. Chemical Reactor Design for Process Plant. 3ed
editions. McGraw Hill International Book Company. Tokyo
Smith, J.M and Van Ness, H.C. 1987. Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics. 4th
edition. McGraw Hill International Book Company.
Tokyo.
Ulrich, G.D. 1984. A Guide To Chemical Engineering Process Design and Economics. John Wiley and Sons Inc. Canada
Vilbrandt, F.C and Dryden, C.E. 1959. Chemical Engineering Plant Design. 4th
edition. McGraw Hill International Book Company. Kogakusha ltd.
Tokyo
Wallas, S.M. 1988. Chemical Process Equipment (Selection and Design). 3ed
editions. Butterworth. United States of America
Wankat, P.C. 1944. Equilibrium Staged Separations. Prentice Hall. New Jersey
Yaws, C.L. 1999. Chemical Properties Handbook. McGraw Hill Company. New York
www.che.cemr.wvu.edu
www.freepatentsonline.com
www.nikki-chem.co.jp
www.chemogas.com
www.tocc.co.th
top related